Anda di halaman 1dari 2

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MATA UJIAN : Hukum Sarana Pemerintahan (HKO2153)


HARI, TANGGAL : Jumat, 22 Oktober 2021
KELAS : A
WAKTU : Sesie 3 (Pukul 13.30 – 15.30 WIB)
DOSEN PENGUJI : Dr. W. Riawan Tjandra, S.H., M.Hum.
SIFAT UJIAN : Online (Soal Kasus)

KASUS:
Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM menyatakan bahwa virus Corona atau Covid-
19 adalah ancaman serius yang cepat atau lambat akan mempengaruhi stabilitas suatu negara,
termasuk di negara Indonesia. Pandemi Covid-19 menyebabkan daya beli masyarakat menurun
sehingga berdampak pada kegiatan konsumsi, sehingga perlu adanya dorongan dari pengeluaran
pemerintah dan penambahan investasi. Pengesahan Omnibus Law dalam rangka mendukung
kalangan bisnis dan masyarakat yang terkena dampak Covid-19, Omnibus Law Cipta Kerja
diharapkan dapat memberikan jalan keluar dalam menghadapi kesulitan untuk berinvestasi ke
Indonesia. Omnibus Law Cipta Kerja UU No. 11 Tahun 2020 menjadi kunci untuk memudahkan
investasi masuk terutama dalam hal penyederhanaan perizinan hingga kawasan ekonomi khusus.
Investasi atau penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian
nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan
kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan,
serta dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada suatu sistem perekonomian yang
berdaya saing.
Penanaman modal atau investasi merupakan pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu
Negara yang hendak tumbuh berkelanjutan memerlukan modal terus-menerus. Tujuan penanaman
modal atau investasi tersebut hanya dapat tercapai apabila faktor penunjang yang menghambat
iklim penanaman modal, antara lain melalui : 1. Perbaikan koordinasi antar instansi pemerintah
pusat dan daerah; 2. Penciptaan birokrasi yang efisien kepastian hukum di bidang penanaman
modal; 3. Biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta 4. Iklim usaha yang kondusif di bidang
ketenagakerjaan dan keamanan berusaha
Kebijakan akselerasi investasi tak bisa dilepaskan dari konsep negara kesejahteraan (welfare
state). Dalam garis besar, Negara kesejatheraan merujuk pada sebuah model ideal pembangunan
yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan melalui pemberian peran yang lebih penting
kepada negara dalam memberikan pelayanan sosial secara universal dan komprehensif kepada
warganya. Di Indonesia konsep kesejahteraan77 merujuk pada konsep pembangunan
kesejahteraan sosial, yakni serangkaian aktivitas yang berencana dan melembaga yang ditujukan
untuk meningkatkan standard dan kualitas kehidupan manusia.
Soal-soal
1. Bagaimana hubungan antara negara kesejahteraan (welfare state), negara hukum
(rechtsstaat) dan peran aktif pemerintah dalam upaya mempertahankan tingkat
kesejahteraan rakyat serta mencegah kesenjangan sosial di masa pandemi Covid-
19? Jelaskan secara argumentatif!
2. Bagaimana kedudukan dan konstitusionalitas UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Omnibus Law) sebagai salah satu sarana yuridis (peraturan perundang-
undangan) berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan sebagaimana telah diubah oleh UU No. 15 Tahun 2019?
Jelaskan!
3. Bagaimana pemanfaatan dari Perjanjian-perjanjian Pemerintah
(bestuurscontracten) untuk mendorong minat para investor agar mau menanamkan
investasi di Indonesia? Jelaskan berdasarkan teori Hukum Sarana Pemerintahan
dan berikan contoh konkritnya!
4. Bagaimana peranan dari instrumen hukum Rencana (Het Plan) guna menyiapkan
secara efektif berbagai investasi di Indonesia dalam rangka menghadapi dampak
ekonomi dari pandemi covid-19? Jelaskan dan berikan contoh konkritnya!

Anda mungkin juga menyukai