Perkenalan
Seiring dengan munculnya era revolusi industri 4.0, penggunaan internet di
Penelitian XBRL telah dilakukan secara luas dan telah berkontribusi pada praktik untuk
keduanya
perusahaan dan instansi pemerintah. Hal ini tidak hanya terbatas pada tujuan akuntansi seperti:
sebagai laporan keuangan tetapi juga dapat digunakan untuk audit dan manajemen data dalam
sektor publik. Beberapa penelitian sebelumnya telah mencoba untuk melakukan penelitian yang
komprehensif
meninjau dan memberikan umpan balik tentang peluang penelitian masa depan terkait dengan
XBRL (lihat,
misalnya, Alles dan Debreceny, 2012; Baldwin dkk., 2006; Doolin dan Troshani, 2004;
Hoitash dkk., 2020; Janvrin dan No, 2012; Mindzak, 2009; Perdana dkk., 2015;
Srivastava dan Liu, 2012). Beberapa literatur, bagaimanapun, hanya menjelaskan studi tanpa
menggali lebih dalam klasifikasi tema dan metode dalam penelitian XBRL. Di dalam
Sebaliknya, sebagian lainnya membuat klasifikasinya menjadi beberapa tema dan/atau metode.
Untuk
Misalnya, Mindzak (2009) mengkonsolidasikannya menjadi tiga (3) fokus utama, yaitu deskriptif
178
-----------------------Halaman 2 Selesai -----------------------
studi tentang XBRL, jaminan XBRL, dan bidang penelitian lain yang terkait dengan XBRL.
Janvrin
dan No (2012) mengklasifikasikannya menjadi empat (4) tema utama, yaitu dukungan
manajemen dan
keterlibatan, pendekatan implementasi (outsourcing versus insourcing), organisasi
kesiapan atau keahlian, dan kontrol atas proses pelaporan XBRL.
Peneliti lain juga mengklasifikasikan penelitian XBRL menjadi tiga hingga empat lebih fokus
tema utama, seperti Srivastava dan Liu (2012) – jaminan, efek, implementasi;
Doolin dan Troshani (2004) – XBRL sebagai teknologi, XBRL sebagai standar, XBRL sebagai
alat bisnis, XBRL sebagai pendidikan; dan Hoitash dkk. (2020) – penggunaan XBRL oleh
investor,
audit dan jaminan, penggunaan akademis XBRL, XBRL inline, dan XBRL di
lingkup internasional. Namun, tidak seperti yang lain, Perdana et al. (2015) diklasifikasikan
XBRL
penelitian menjadi empat tema utama yang pembagiannya cukup lengkap dan mencakup
semuanya
subtopik dengan memiliki dasar yang jelas di divisi mereka, yaitu, dampak XBRL pada bisnis,
Adopsi XBRL, pengembangan teknis XBRL, dan pendidikan XBRL.
Di Indonesia, penelitian XBRL baru mulai menunjukkan keberadaannya setelah satu dekade
keberadaannya, yaitu sekitar tahun 2010. Namun penelitian terkait topik ini belum
memiliki tren yang signifikan di Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Bahkan, regulator
seperti
selaku Bank Indonesia (BI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memberlakukan penggunaan format XBRL untuk
financial reporting (see, e.g., Wijanarko and Moedjiono, 2015; Mayapada et al., 2020).
Makalah ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan literatur penelitian terkait dengan XBRL
implementasinya di Indonesia. Untuk mencapai tujuan penelitian, berikut penelitiannya
pertanyaan (RQ) akan dijawab: RQ1. Penelitian apa yang telah dilakukan di bidang
XBRL dalam konteks Indonesia selama satu dekade terakhir (2011-2021)? RQ2. Apa
metode yang telah digunakan dalam penelitian XBRL selama dekade terakhir (2011-2021)? Dan
RQ3.
Apa rekomendasi untuk agenda penelitian masa depan yang potensial mengenai
Penelitian XBRL di Indonesia?
Kami termotivasi untuk melakukan tinjauan pustaka ini karena beberapa alasan. Pertama,
kehadiran XBRL di Indonesia sudah sekitar satu dekade, dan perkembangan
penelitian yang diterbitkan di outlet terkemuka cenderung terbatas. Penelitian ini berusaha untuk
mendeskripsikan
apa yang telah diteliti tentang XBRL selama dekade terakhir dan memberikan masa depan
179
-----------------------Halaman 3 Selesai -----------------------
Sisa makalah ini berfokus pada bagian berikut dalam urutan Perdana et al.
(2015) dilakukan. Bagian 2 menjelaskan ikhtisar XBRL dan pengembangan
XBRL di Indonesia; Bagian 3 menjelaskan ekstraksi dan klasifikasi artikel
metode; Bagian 4 memberikan ringkasan penelitian XBRL; Bagian 5 adalah ulasan tentang
penelitian yang telah dilakukan; Bagian 6 mengilustrasikan penelitian XBRL yang disarankan
kerangka kerja dan studi masa depan potensial, dan Bagian 7 menyajikan kesimpulan dan
keterbatasan.
180
-----------------------Halaman 4 Selesai -----------------------
2. XBRL
2.1. Ikhtisar XBRL
181
-----------------------Halaman 5 Selesai -----------------------
yang meningkatkan ekspektasi investor tentang potensi risiko kecelakaan di masa depan (Zhang
et
al., 2019).
diamanatkan oleh beberapa instansi pemerintah seperti Bank Indonesia (BI) juga
serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
(see, e.g., Wijanarko and Moedjiono, 2015; Mayapada et al., 2020). The existence of
XBRL di Indonesia pertama kali dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Setelah 2010, BI
mulai menilai XBRL sebagai Sistem Pelaporan Terintegrasi dalam moneter dan keuangan
laporan stabilitas sistem. Tahap pertama yang dilakukan BI adalah pelaporan perbankan syariah
sistem sebagai pilot project pada tahun 2014. Seiring dengan berkembangnya industri pasar
modal
dan kebutuhan akan informasi laporan yang cepat, efisien, dan seragam yang dapat memperkuat
penciptaan fasilitas dalam adopsi intelijen bisnis, XBRL juga menjadi
solusi terintegrasi dalam standarisasi bahasa pelaporan informasi untuk ISE.
Berdasarkan informasi di website ISE, sejak tahun 2012 sudah mulai dikembangkan
pelaporan berbasis XBRL dengan menyiapkan taksonomi yang mewakili pelaporan tertentu
agar laporan keuangan perusahaan disosialisasikan kepada seluruh emiten. NS
pengembangan taksonomi diselesaikan oleh ISE pada tahun 2014 dan mulai berlaku dengan
mewajibkan
perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan dalam format XBRL tahun 2015 kepada
publik. Tahun
dari tahun ke tahun, tingkat penyampaian laporan keuangan dalam format XBRL terus
meningkat
meningkatkan. Selain itu, ISE selalu memberikan sosialisasi dan pendampingan bagi yang
terdaftar
perusahaan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap kewajiban pelaporan keuangan dalam
format XBRL.
Penggunaan wajib format XBRL dalam pelaporan keuangan untuk perusahaan yang terdaftar
dapat
dijelaskan oleh teori institusional (lihat, misalnya, Troshani et al., 2015; Wang et al., 2014).
Teori institusional berfungsi sebagai kerangka kerja dalam menjelaskan XBRL wajib
adopsi di mana peraturan menjamin keberhasilan adopsi XBRL wajib. Setelah
mandat regulator untuk menerapkan XBRL ke pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar,
sebagai
dijelaskan dan diprediksi oleh teori institusional, perusahaan harus beradaptasi untuk mematuhi
182
-----------------------Halaman 6 Selesai -----------------------
mandat ini. Dengan kata lain, kekuatan dan tekanan regulasi memastikan bahwa
keberhasilan penerapan XBRL pada pelaporan keuangan.
pemetaan penelitian XBRL terbaru tahun 2011-2021. Kriteria yang ditetapkan untuk literatur ini
review terbatas pada penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi
dan prosiding (terindeks Scopus Q1-4) dan jurnal nasional (terindeks Sinta S1-
6) dari 2011 hingga Mei 2021. Namun berdasarkan kriteria, makalah awal diperoleh
cenderung terbatas. Jadi, kami memutuskan untuk menambahkan satu kriteria lagi dengan
menambahkan
tesis dari sepuluh universitas terbaik di Indonesia.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap dalam mengekstraksi dan mengklasifikasikan artikel.
Pertama,
peneliti menjelajahi semua artikel yang tersedia di berbagai platform, dengan karakteristik
artikel terkait XBRL di Indonesia. Proses pencarian dilakukan mulai Juli
2020 hingga Mei 2021. Berdasarkan kriteria yang ditentukan, kami mendokumentasikan dua
yang paling awal
Studi XBRL dalam artikel akademik tahun 2014 (lihat Wirabuana dan Nugraha, 2014) dan
2015 (lihat Wijanarko dan Moedjiono, 2015). Hal ini sejalan dengan awal
Perkembangan XBRL di Indonesia, dimana Bank Indonesia tahun 2010 mulai mengkaji
dan menilai pemanfaatan format XBRL. Sedangkan semester I tahun 2021
menjadi tahun terakhir artikel, sesuai dengan waktu penelitian ini. Oleh karena itu,
rentang seleksi artikel dari tahun 2011 sampai semester pertama tahun 2021.
Diperlukan skema untuk membentuk sintesis penelitian (misalnya Perdana et al., 2015).
Dengan demikian,
pada tahap selanjutnya, kami memeriksa artikel untuk menemukan persamaan dan perbedaan
utama
antara isi artikel, sehingga menciptakan skema klasifikasi untuk penelitian ini.
Dipandu oleh penelitian sebelumnya (lihat, misalnya, Alles dan Debreceny, 2012; Baldwin et al.,
2006;
Doolin dan Troshani, 2004; Hoitash dkk., 2020; Janvrin dan No, 2012; Mindzak, 2009;
Perdana dkk., 2015; Srivastava dan Liu, 2012), penelitian ini akan mengklasifikasikan setiap
artikel
berdasarkan metode pengumpulan data penelitian dan tema penelitian. Dengan demikian, studi
ini
mengklasifikasikan artikel yang dikumpulkan berdasarkan pendekatan penelitian metodologis
mereka (lihat
183
-----------------------Halaman 7 Selesai -----------------------
Tabel 3). Pada fase ketiga, kami mengkategorikan penelitian XBRL berdasarkan tema penelitian
(lihat
Tabel 4). Gambar 1 di bawah ini menggambarkan proses ekstraksi dan klasifikasi artikel.
Gambar 1.
Tahapan Ekstraksi dan Klasifikasi Artikel
Tema Metode
mengidentifikasi artikel terkait penelitian XBRL di Indonesia dalam bentuk karya ilmiah
artikel yang telah dipublikasikan secara online berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
Mengetahui bahwa
masih terbatasnya penelitian yang membahas tentang XBRL di Indonesia, penelitian ini
dilakukan secara
pencarian ekstensif menggunakan platform mesin pencari. Platform mesin pencari seperti
Google Cendekia, Gerbang Riset, Terbitkan atau Hancur, Direktori Jurnal Akses Terbuka,
National Library of the Republic of Indonesia, Garba Rujukan Digital Ristekbrin, and
perpustakaan digital sepuluh perguruan tinggi terbaik di Indonesia digunakan untuk
mendapatkan yang dimaksud
artikel. Dalam mengeksplorasi literatur terkait, peneliti menggunakan istilah “XBRL Indonesia”;
"Extensible Business Reporting Language Indonesia,"; "Penelitian XBRL di
Indonesia,"; "Bursa Efek XBRL Indonesia,"; dan "pelaporan digital". Tabel 1
menggambarkan proses pemilihan artikel.
Dengan demikian, seperti yang dilaporkan pada Tabel 1, penelitian ini memilih sebanyak 40
makalah dalam pencarian
hasil sebelum proses lebih lanjut. Setelah proses evaluasi, 19 artikel yang
dikeluarkan dari pemilihan karena tidak sesuai dengan kriteria penelitian ini. Tambahan,
dua makalah ditemukan diterbitkan di dua penerbit berbeda, dan tujuh belas makalah
tidak terindeks di Scopus dan Sinta. Hasilnya, 21 artikel diproses untuk literatur
tinjauan.
184
-----------------------Halaman 8 Selesai -----------------------
Tabel 1. n
Skema Pemilihan Artikel 296
Meja 2.
Jenis Publikasi
185
-----------------------Halaman 9 Selesai -----------------------
dan tesis mahasiswa dijadikan sebagai literatur yang akan direview. Hal ini karena mereka
termasuk dalam
kategori jurnal dan publikasi ilmiah peer-reviewed.
3.2. Tahap Kedua: Metode Penelitian
Penelitian ini mengklasifikasikan artikel berdasarkan metode penelitian yang digunakan
berdasarkan kami
Definisi Metode
Studi Kasus Sebuah studi adalah penyelidikan mendalam dari sejumlah besar
Merancang informasi Ilmu Pengetahuan yang berkaitan dengan beberapa unit atau kasus untuk
suatu periode atau beberapa
periode (Neuman, 2014).
Ilmu Desain Data Sekunder ditarik untuk memberikan penjelasan tentang manusia
Survei masalah melalui pembuatan artefak yang inovatif. Dengan demikian,
peneliti membangun artefak yang menguntungkan dan mendasar (misalnya,
Pendekatan Multi-metode Hevner et al., 2004).
Sebuah studi yang memanfaatkan data yang ada dari suatu organisasi dan/atau
bisnis, seperti laporan keuangan dan akuntansi, data arsip,
dan publikasi data statistik (misalnya, Palvia et al., 2007).
Sebuah studi yang menggunakan kuesioner yang telah ditentukan dan terstruktur
untuk
mengambil data dari individu. Kuesioner dapat dikirim melalui pos
(akhir-akhir ini media elektronik digunakan untuk menyampaikan atau
mengoperasikan
kuesioner) (misalnya, Palvia et al., 2007).
Sebuah studi multi-metode melibatkan studi tunggal atau lebih kompleks
program studi yang sedang berjalan yang secara rutin menggunakan berbagai
metode (a
lapangan, survei, eksperimental, dan nonreaktif) untuk mencapai
tujuan studi. Jenis pemeriksaan ini dengan cepat dipertimbangkan
gaya penelitian itu sendiri, gaya yang berbeda dalam cara itu seperti
gaya yang lebih konvensional yang digunakannya (misalnya, Bergman, 2007).
pedoman klasifikasi yang disediakan oleh Perdana et al. (2015) menggunakan penelitian XBRL
sampel di lingkup internasional, hasil klasifikasi tema penelitian XBRL
di Indonesia pada umumnya memiliki klaster tema penelitian yang sama, yaitu i) Pengaruh
XBRL on Business (see, e.g., Jayani et al., 2020; Junus and Irwanto, 2021;(Mahardika
and Harahap, 2018) Mayapada, et al., 2020; Pamungkas and Kristanto, 2019; Prasetyo
186
-----------------------Halaman 10 Selesai -----------------------
and Apandi, 2019; Saputro and Achjari, 2020; Tohang et al., 2020; Zamroni and Aryani,
2018); ii) Adopsi XBRL (lihat, misalnya, Muchlis et al., 2019); iii) Rekayasa XBRL
Pembangunan (lihat, misalnya, Wijanarko dan Moedjiono, 2015); dan iv) pendidikan XBRL
seperti pengajaran XBRL dan integrasi XBRL ke dalam kurikulum akuntansi (lihat, misalnya,
Wulandari and Ali, 2019; Pujisari and Biyanto, 2019). Table 4 explains the definition
dan ruang lingkup masing-masing tema.
Tabel 4.
Skema Klasifikasi Tema Penelitian XBRL
Catatan Teknologi XBRL bagaimana XBRL harus dikembangkan secara teknis untuk membantu
proses.
Pembelajaran Pendidikan XBRL dan mengusulkan cara untuk meningkatkan kesadaran akan
XBRL
Sumber: Perdana et al. (2015) antara akuntan, dosen, mahasiswa, auditor, dan pengguna
informasi keuangan.
187
-----------------------Halaman 11 Selesai -----------------------
sub-cluster pengaruh XBRL dalam akuntansi dan tata kelola perusahaan, di sana
adalah informasi yang berkaitan dengan manajemen laba, asimetri informasi, keuangan
lingkungan informasi, dan risiko informasi (lihat, misalnya, Mayapada et al., 2020;
Pamungkas and Kristanto, 2019; Tohang et al., 2020; Zamroni and Aryani, 2018), on
Sub-cluster XBRL dalam audit (lihat, misalnya, Saputro dan Achjari, 2020), dan dalam XBRL
sub-cluster pada faktor pengambilan keputusan atau terkait dengan reaksi pasar (lihat, misalnya,
Jayani et al., 2020; Junus and Irwanto, 2021).
tertinggi pada tahun 2019. Gambar 2 menunjukkan tren studi XBRL yang diterbitkan selama
Titik. 21 artikel tersebut terdiri dari 3 jurnal internasional, dua artikel dari internasional
prosiding, tujuh artikel dari jurnal nasional, dan sembilan tesis. Selanjutnya, Tabel 5
menyajikan frekuensi jenis artikel, metode penelitian, dan tema penelitian. Akhirnya,
lampiran memberikan informasi lebih rinci tentang judul lengkap, penulis, dan
tahun publikasi, serta tema dan metode penelitian.
Gambar 2.
Distribusi Penelitian XBRL di Indonesia dari Tahun ke Tahun
3,5
33
3
Jumlah Kertas 2,5
2 22 2
2
1,5 11
1 1 1 11
1
0,5
2013
Tahun Publikasi
188
-----------------------Halaman 12 Selesai -----------------------
Tabel 5.
Klasifikasi Berdasarkan Jenis Artikel, Metode Penelitian, dan Tema Penelitian
Total
Dalam satu dekade, metode penelitian dengan data sekunder (17 artikel) mendominasi
paling banyak dalam penelitian XBRL, diikuti oleh survei (3 artikel) dan studi kasus (1 artikel).
Menggunakan
sampel yang berbeda, hasil ini sejalan dengan Perdana et al. (2015), yang menemukan bahwa
teknik pengumpulan data yang paling banyak digunakan dalam penelitian bertema XBRL adalah
data sekunder. Selanjutnya berdasarkan tema penelitian, tema Pengaruh
XBRL on Business banyak dilakukan di Indonesia, dengan diikuti sebanyak 16 artikel
dengan tema Pengembangan Teknis XBRL, sebanyak dua artikel. Hasil ini
adalah sama (walaupun berbanding lurus) dengan hasil yang diperoleh Perdana et al.
(2015), yang ruang lingkup penelitiannya bersifat internasional, dan menemukan bahwa penulis
lebih banyak
tertarik untuk meneliti bagaimana XBRL memengaruhi bisnis. Selain itu, ada juga dua
artikel terkait dengan tema XBRL Education.
189
-----------------------Halaman 13 Selesai -----------------------
Sejak tiga tahun terakhir (2018-2020), penelitian XBRL di Indonesia telah menghasilkan
banyak cara XBRL mempengaruhi dan/atau menguntungkan proses bisnis. Manfaat dari
Kehadiran XBRL dirasakan baik secara internal maupun eksternal oleh pihak-pihak yang
menggunakan XBRL
langsung untuk pelaporan, termasuk akuntan dan konsultan, serta oleh pihak-pihak yang
memanfaatkan dan memiliki kepentingan atas laporan keuangan perusahaan terkait seperti:
agregator data, analis, dewan standar dan regulator, dan juga perangkat lunak
pengembang (Bonson, 2001). Selanjutnya, XBRL adalah perwujudan dari universalitas
bahasa data, sehingga komunikasi antara pengguna dan perusahaan, perusahaan dan
perusahaan kepada regulator, bersifat interaktif tanpa interupsi menggunakan sistem yang
berbeda
platform (Zamroni dan Aryani, 2018). Di latar belakang, untuk memenuhi kebutuhan
bisnis dengan pemanfaatan format di bawah ini adalah penjelasan rinci tentang bagaimana
XBRL mempengaruhi proses dan aktivitas bisnis di Indonesia.
190
-----------------------Halaman 14 Selesai -----------------------
dapat terjadi antara lain karena taksonomi yang digunakan masih terbatas (termasuk pos-pos
dalam
pernyataan saja) (Zamroni dan Aryani, 2018) dan masih dalam tahap awal adopsi
(Tohang dkk., 2020).
Sementara itu, penelitian terbaru menjelaskan bahwa penerapan XBRL dapat meminimalkan
tingkat manajemen laba (Mayapada et al., 2020). XBRL memungkinkan peningkatan
transparansi dan kualitas pelaporan keuangan, dan pada gilirannya, juga meningkatkan investor
kepercayaan di pasar modal. Investor ditemukan untuk membedakan antara pengadopsi
firma dan firma non-adopter XBRL (Junus dan Irwanto, 2021), meskipun adopsi
XBRL tidak mempengaruhi relevansi nilai laba (Muchlis et al., 2019). Istilah dari
risiko informasi, penerapan XBRL dapat mengurangi risiko informasi pada
pelaporan keuangan dan dapat mengarah pada peningkatan kualitas laporan keuangan
(Pamungkas
and Kristanto, 2019).
Perdana dkk. (2015) menemukan penelitian terbatas di bidang interaksi pengguna ini dengan
XBRL. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Jika Perdana menyebutkan subtema dengan
pengguna
persepsi dan kinerja pengambilan keputusan, subtema dalam penelitian ini dibatasi pada
persepsi pengguna saja, baik internal maupun eksternal. Misalnya, selidiki bagaimana
manfaat XBRL dirasakan oleh pengguna internal (seperti pembuat) yang menyiapkan
pelaporan berdasarkan XBRL. Sementara itu, pengguna eksternal yang berkepentingan dengan
laporan keuangan dan bagaimana persepsi mereka terhadap laporan keuangan
diproses menggunakan basis pelaporan XBRL adalah, misalnya, investor dan auditor. XBRL
191
-----------------------Halaman 15 Selesai -----------------------
integrasi data dan konversi menghasilkan efisiensi biaya dan waktu. Dari pengguna
perspektif, laporan keuangan yang dihasilkan lebih tepat waktu, akurat, dan
transparan. Akibatnya, kegiatan analisis dan evaluasi yang menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan bisnis dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien (Perdana et al.,
2015).
Salah satu manfaat XBRL juga memberikan keuntungan bagi auditor dalam melakukan
tugas mereka. Secara khusus, XBRL memberikan kesempatan dan kemampuan bagi auditor
untuk
melakukan audit berkelanjutan dengan mengakses informasi data keuangan dari database
tanpa tergantung pada laporan keuangan tradisional (Rezaee et al., 2002). Cara ini,
proses audit dapat berjalan dengan efisien. Dalam kasus Indonesia, masih ada dua
artikel yang telah melakukan penelitian empiris terkait audit dan XBRL. Riset
yang membahas topik yang terkait dengan audit delay menemukan bahwa pelaporan akuntansi
yang kompleks
membuat audit delay lebih lama dan biaya audit lebih tinggi (Saputro dan Achjari, 2020).
Namun,
variabel keterlambatan audit ini tergantung pada jenis industri. Industri keuangan
yang cenderung mengadopsi XBRL telah mencapai audit delay yang optimal. Penggunaan wajib
dari
XBRL oleh Bursa Efek Indonesia tidak melakukan perubahan audit delay.
Sementara itu, industri non-keuangan yang cenderung lambat dalam mengadopsi XBRL
masih
memiliki ruang untuk perbaikan dalam hal audit delay (Saputro dan Achjari, 2020). pada
sisi lain, adopsi XBRL tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya audit (W dan
192
-----------------------Halaman 16 Selesai -----------------------
Sumiyana, 2020). Selanjutnya dalam penelitian lain dengan auditor eksternal sebagai satu
kesatuan
analisis, ditemukan bahwa dari empat faktor (yaitu pengetahuan sebelumnya, komunikasi,
jaringan, kemampuan kognitif, dan iklim komunikasi), hanya komunikasi
jaringan memiliki dampak signifikan terhadap efikasi diri auditor (Pawestri dan Ali, 2019).
5.2. Tema Penelitian 2: Adopsi XBRL
Tema yang terkait dengan adopsi XBRL termasuk driver adopsi XBRL dan
pengadopsi baik di tingkat individu dan organisasi dan pengadopsi XBRL '
karakteristik (Perdana et al., 2015). Beberapa model atau kerangka kerja dapat digunakan untuk
mengukur adopsi teknologi, baik di tingkat individu maupun organisasi. Untuk
contoh, inovasi Teori Difusi, Teori Tindakan Beralasan, Ekspektasi
Teori Konfirmasi, Model Konfirmasi Harapan, Penerimaan Teknologi
Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB) adalah model yang digunakan pada individu
tingkat. Biasanya, model atau kerangka kerja digunakan dalam mengukur adopsi
teknologi khususnya di bidang organisasi yaitu Teknologi,
Teori Organisasi, dan Lingkungan (TOE).
Pembahasan XBRL tentang adopsinya di Indonesia cenderung sangat terbatas. Ini bisa
dicermati dari temuan artikel yang bertema ekspose. Hanya dua
studi melakukan penelitian empiris (lihat, misalnya, Muchlis et al., 2019; Prasetia and
Wijayana, 2017). Pada tahap awal adopsi XBRL, leverage perusahaan, ukuran juga
sebagai properti, pabrik, dan peralatan, dan konsistensi dalam menggunakan layanan Big 4
auditor memiliki pengaruh yang signifikan dalam membedakan perusahaan yang menggunakan
XBRL dan yang
yang tidak menggunakan XBRL (Prasetia dan Wijayana, 2017). Selain penelitian sebelumnya,
juga ditemukan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas dan peran keahlian keuangan
di papan adalah penentu dalam adopsi awal XBRL (Muchlis et al.,
2019). Studi lain (tidak secara khusus membahas studi XBRL) menyebutkan bahwa
ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan terhadap Keuangan Internal
Pelaporan (IFR), yang merupakan pengungkapan informasi keuangan dan non-keuangan dari
perusahaan melalui sistem web resmi perusahaan dimana salah satunya menggunakan
the XBRL format (Maulana and Almilla, 2018).
193
-----------------------Halaman 17 Selesai -----------------------
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021
dikembangkan secara teknis untuk memfasilitasi integrasi aplikasi perusahaan dan bisnis
proses. Berbeda dengan temuan, penelitian XBRL di Indonesia yang membahas hal ini
topik masih terbatas pada prototipe. Wijanarko dan Moedjiono (2015) dilakukan
penelitian yang membahas tentang membangun sistem pelaporan berbasis XBRL dan berbasis
web di a
bank di Indonesia dengan ruang lingkup pembahasan pengelolaan data dan penyesuaian data
dengan regulator taksonomi dan membentuk hasil laporan XML. Pengguna juga dapat
mengembangkan
Sistem pelaporan berbasis XBRL dengan membangun aplikasi sistem informasi
sesuai dengan taksonomi. Menggunakan metode pengembangan prototipe berbasis web
model sistem informasi, pengguna dapat menyediakan data pelaporan terintegrasi dan
mendukung
kecepatan pelayanan pelaporan ke BI (Wijanarko dan Moedjiono, 2015). Berbasis web
perangkat lunak sistem pelaporan memiliki kualitas yang baik dari segi fungsionalitas,
keandalan,
usability, and efficiency (Wijanarko and Moedjiono, 2015).
XBRL, sebagai sistem berbasis standar adaptif, dapat meningkatkan penggunaan elektronik
sistem pelaporan, memudahkan publikasi laporan keuangan karena
kompatibilitas, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kemudahan akses keuangan
information for stakeholders (Wirabuana and Nugraha, 2014).
194
-----------------------Halaman 18 Selesai -----------------------
Bahan XBRL dan persiapannya adalah dua elemen yang harus ditingkatkan untuk
menyampaikan pengetahuan XBRL yang lebih baik (Perdana et al., 2015). Namun, berdasarkan
survei
dibagikan kepada dosen akuntansi di Indonesia, ternyata materi XBRL memiliki
belum diberikan dengan baik dalam mata kuliah akuntansi (Ali, 2020). Hambatan dalam
mewujudkan
Kurikulum XBRL, terutama di tingkat sarjana, adalah akademisi yang mengajar
akuntansi di Indonesia tidak mengetahui manfaat memasukkan topik XBRL ke dalam
kurikulum mereka, sehingga sebagian besar dari mereka belum mengintegrasikan topik XBRL
(Wulandari dan Ali,
2019). Hal ini juga didukung oleh penelitian Pujisari dan Biyanto (2019) yang menegaskan
bahwa pengetahuan dosen akuntansi terhadap XBRL sangat kurang, dan
pemahamannya rendah. Namun, para akademisi atau dosen memiliki minat yang tinggi untuk
belajar
this topic (Pujisari and Biyanto, 2019).
in Indonesia
Perkembangan penelitian yang membahas tentang XBRL di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir telah
meningkat (lihat Gambar 2). Dalam sepuluh tahun terakhir, artikel ilmiah peer-review
menggunakan
data sekunder (data arsip) mendominasi penelitian XBRL di Indonesia. Namun,
Sejalan dengan penelitian Perdana (2015), penelitian XBRL di Indonesia masih didominasi
dengan metode kuantitatif seperti data sekunder (data arsip), diikuti dengan survei
menggunakan instrumen kuesioner. Penelitian kuantitatif dengan kuesioner ini
instrumen dapat menghasilkan penjelasan yang terukur. Peneliti kemudian dapat menggunakan
ini
studi kuantitatif dan/atau kolaborasi data sekunder dengan data primer.
195
-----------------------Halaman 19 Selesai -----------------------
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021
Merujuk pada penelitian sebelumnya oleh Perdana et al. (2015), artikel ini juga mengusulkan
empat topik penelitian terkait XBRL di Indonesia. Topik penelitian pertama adalah
pengaruh XBRL pada bisnis. Mayoritas penelitian telah menyelidiki bagaimana XBRL
mempengaruhi bisnis baik dari peningkatan kualitas laporan keuangan dalam hal
akuntansi keuangan (misalnya, jadwal, kualitas informasi, asimetri informasi,
risiko informasi), reaksi pasar, audit (misalnya, penundaan audit dan biaya audit), dan
manajemen laba. Namun demikian, masih banyak celah yang perlu
diselidiki dalam melihat bagaimana XBRL berkembang di Indonesia, terutama
pengaruhnya terhadap kegiatan bisnis. Perluasan dari penelitian sebelumnya dapat dilakukan
karena beberapa
hasil yang beragam ditemukan untuk topik tertentu: asimetri informasi, risiko informasi,
kualitas informasi, efisiensi pasar, manajemen laba, biaya utang, atau lainnya
efektivitas dan efisiensi laporan keuangan. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat
penelitian dengan rentang tahun yang lebih panjang dengan menggunakan studi banding dari
sebelum dan sesudah
mengadopsi XBRL pada perusahaan yang terdaftar di ISE, dengan industri apa pun seperti
keuangan dan non-
keuangan.
Penelitian sebelumnya masih terfokus pada penggunaan data sekunder (data arsip) saja tanpa
mengumpulkan data primer seperti wawancara atau survei dengan kuesioner ke XBRL
pengguna, terutama investor dan auditor. Ada kebutuhan untuk mempelajari tentang bagaimana
persepsi investor tentang pelaporan keuangan XBRL. Masukan dari mereka diperlukan untuk
meningkatkan taksonomi format XBRL di masa mendatang. Selain itu, menambahkan lainnya
variabel (sebagai moderator dan/atau mediator) sesuai dengan topik masing-masing juga
diperlukan untuk
memperluas dan mendapatkan hasil penelitian yang lebih bernuansa, sehingga menambah
wawasan pemangku kepentingan terkait
pengaruh XBRL. Eksplorasi aspek audit juga merupakan topik potensial yang
dapat dipelajari lebih lanjut, seperti dengan menggunakan variabel corporate governance, opini
audit,
rentang risiko likuiditas, atau melanjutkan penelitian audit penundaan tetapi dengan melihat
penundaan dalam
menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit untuk meningkatkan proses dan dukungan
audit
ongoing audits (Saputro and Achjari, 2020).
196
-----------------------Halaman 20 Selesai -----------------------
investor, auditor, dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Selanjutnya, penelitian empiris
terkait dengan persepsi pengguna dari berbagai industri yang terkait dengan XBRL juga dapat
diadakan. Misalnya, studi lebih lanjut perlu menyelidiki bagaimana data interaktif
memungkinkan
pengguna, terutama investor, untuk mencapai keputusan yang lebih baik (Perdana et al., 2015).
Hal-hal lain,
misalnya, peneliti dapat menggunakan penelitian survei pada pengguna eksternal sebelum dan
sesudah
XBRL untuk menguji pengaruh kepercayaan dan daya tarik pemangku kepentingan (lihat,
misalnya,
Zamroni dan Aryani, 2018). Selain itu, studi empiris menyelidiki efek dari
XBRL tentang tata kelola perusahaan yang baik, keputusan untuk melakukan outsourcing atau
mempertahankan internal
Adopsi XBRL, dan adopsi XBRL di sektor publik masih terbatas (Perdana dkk
al., 2015). Terakhir, penelitian dari sisi penyedia perangkat lunak XBRL juga perlu dilakukan
dilakukan, seperti mengenai potensi adopsi XBRL untuk perusahaan non-tercatat.
Selanjutnya pada topik ketiga yang membahas tentang perkembangan teknis XBRL,
ada kebutuhan untuk belajar tentang desain taksonomi, interoperabilitas taksonomi, dan
adopsi perkembangan ini (Alles dan Debreceny, 2012). Dengan manfaat
XBRL untuk mengintegrasikan dan menyajikan data, desain taksonomi sangat penting untuk
mengeksplorasi
daerah penelitian khususnya di Indonesia. Kebutuhan ini meningkat terhadap keuangan XBRL
pelaporan, yang akan melibatkan bagian pengungkapan. Implementasi XBRL, yang
masih dilakukan secara terpisah oleh beberapa instansi di Indonesia untuk mengkaji potensi
mengadopsi taksonomi tunggal di suatu negara (umumnya dikenal sebagai XBRL nasional
yurisdiksi) dapat menjadi salah satu hal yang dapat dipertimbangkan. Selanjutnya,
197
-----------------------Halaman 21 Selesai -----------------------
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021
Studi lebih lanjut juga dapat menyelidiki kesiapan dan potensi integrasi dari
Taksonomi XBRL-Global Ledger dan taksonomi XBRL-Financial Reporting dengan
seluruh proses perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) (Perdana et al., 2015). Pertimbangan
mengenai penambahan taksonomi ekstensi atau integrasi taksonomi merupakan hal yang penting
titik. Dalam prakteknya, terkait dengan penggunaan taksonomi XBRL, terutama aspek-aspeknya
kompleksitas dan kompatibilitas, peneliti juga dapat melacak dan memverifikasinya. Mereka
berdua
aspek dapat menjadi evaluasi pengetahuan bagi pengguna potensial.
Terakhir, ada juga topik pendidikan XBRL. Indikator pendidikan adalah beberapa
faktor-faktor dalam keberhasilan adopsi XBRL. Sebagai teknologi yang relatif baru dalam
Indonesia, pengetahuan, dan kesadaran akan teknologi ini memegang peranan penting. Dalam
kasus perusahaan, dapat dipelajari peran pelatihan atau fasilitas pendidikan yang terkait dengan
XBRL (jika ada) untuk meningkatkan kemampuan pengguna internal dalam mempersiapkan
tepat waktu dan berkualitas tinggi
pelaporan keuangan XBRL. Kesadaran menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam pendidikan.
Karena itu,
penelitian terkait strategi dalam meningkatkan kesadaran pendidikan XBRL bagi pengguna baik
internal (seperti in-house training) dan eksternal dapat mendorong efektivitas
pemanfaatan XBRL.
Selanjutnya, pendidikan tentang XBRL, terutama di tingkat pendidikan tinggi,
perlu dimasukkan ke dalam kurikulum. Berdasarkan ulasan sebelumnya, tampaknya
Pendidikan XBRL dalam kurikulum di Indonesia masih terbatas. Namun, beberapa
universitas telah memasukkan kurikulum XBRL dalam sistem informasi dan/atau beberapa
kursus akuntansi. Dengan demikian, studi yang berkaitan dengan efektivitas pengajaran XBRL
materi untuk meningkatkan pemahaman siswa juga dapat dilakukan.
198
-----------------------Halaman 22 Selesai -----------------------
Tabel 6.
Area Penelitian Masa Depan
Wawancara
2015)
tingkat organisasi
wawancara adopsi
ekstensi Wawancara
wawancara pengembangan
199
-----------------------Halaman 23 Selesai -----------------------
Studi ini telah meninjau penelitian XBRL di Indonesia selama dekade terakhir dan
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. Dalam mencapai tujuan penelitian, penelitian ini
melakukan tinjauan integratif dengan mengidentifikasi artikel yang terkait dengan penelitian
XBRL di
Indonesia dalam bentuk jurnal/karya ilmiah bereputasi dan ilmiah yang diterbitkan
dan tesis dari sepuluh universitas terbaik di Indonesia. Kami mengklasifikasikan studi menjadi
empat tema, yaitu Dampak XBRL terhadap Bisnis, Adopsi XBRL, XBRL
Pengembangan Teknologi, dan Pendidikan XBRL. Berdasarkan hasil peninjauan,
Penelitian XBRL di Indonesia masih terbatas menggunakan penelitian empiris dengan kuantitatif
terutama dengan menggunakan data sekunder (data arsip). Oleh karena itu, kami menyarankan
area penelitian potensial melakukan penelitian yang lebih maju untuk memperoleh lebih banyak
hasil yang komprehensif.
Berkaca pada studi literatur yang dilakukan oleh Perdana et al. (2015), bisa juga
menyimpulkan bahwa perkembangan penelitian akademis tentang XBRL di Indonesia
setidaknya
sejalan dengan perkembangan penelitian akademik di tingkat internasional. Di lain
200
-----------------------Halaman 24 Selesai -----------------------
referensi peneliti Indonesia dan internasional masa depan dalam mengeksplorasi empiris
temuan terkait dengan format XBRL.
Keterbatasan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, karena terbatas
penelitian terkait XBRL dengan konteks Indonesia yang dipublikasikan di bereputasi
jurnal internasional (terindeks Scopus) dan jurnal nasional (terindeks Sinta), the
kriteria diperluas. Dengan demikian, juga melibatkan tesis dari sepuluh universitas teratas di
Indonesia. Namun, tesis ini belum lulus peer review eksternal dan
dilakukan revisi yang diperlukan. Kemudian, ada potensi untuk beberapa makalah tentang
Penelitian XBRL di Indonesia akan diterbitkan sebelum Mei 2021, tetapi tim redaksinya
terlambat mempublikasikannya di situs jurnal; maka itu di luar kendali penulis. Di dalam
Selain itu, ada beberapa sumber artikel ilmiah yang tidak berhasil untuk secara mendalam
review karena akses terbatas.
201
-----------------------Halaman 25 Selesai -----------------------
Referensi
Ali, S. (2020). Revolusi Industri 4.0 dan Dampaknya terhadap Pendidikan Akuntansi di
Indonesia. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
Alles, M., & Debreceny, R. (2012). Evolusi dan masa depan penelitian XBRL. Internasional
Jurnal Sistem Informasi Akuntansi, 13(2), 83-90.
https://doi.org/10.1016/j.accinf.2012.03.006
Arnold, V., Bedard, JC, Phillips, JR, & Sutton, SG (2012). Dampak penandaan kualitatif
https://doi.org/10.1016/j.accinf.2011.12.002
Baldwin, AA, Brown, CE, & Trinkle, BS (2006). XBRL: Kerangka Dampak dan
Tantangan Penelitian. Jurnal Teknologi Emerging dalam Akuntansi, 3(1), 97-116.
https://doi.org/https://doi.org/10.2308/jeta.2006.3.1.97
https://doi.org/10.1177/2345678906291429
Bonson, E., Cortijo, V., & Escobar, T. (2009). Menuju adopsi global XBRL menggunakan
https://doi.org/10.1016/j.accinf.2008.10.002
Debreceny, R., & Perpisahan, S. (2010). XBRL dalam kurikulum akuntansi. Masalah dalam
Akuntansi
Pendidikan, 25(3), 379–403. https://doi.org/10.2308/iace.2010.25.3.379
Dharmawati, R., & Harahap, S. N. (2018). Pengaruh pengadopsian XBRL terhadap asimetri
informasi dengan pemoderasi corporate governance. (Undergraduate Thesis,
Universitas Indonesia).
Doolin, B., & Troshani, I. (2004). XBRL: CATATAN PENELITIAN. QRAM, 1(2), 93-104.
Hevner, AR, Maret, ST, Taman, J., & Ram, S. (2004). Dua Paradigma dalam Esai Penelitian
Ilmu Desain dalam Penelitian Sistem Informasi. MIS Triwulanan, 28(1), 75-79.
Hoitash, R., Hoitash, U., & Morris, L. (2020). Bahasa Pelaporan Bisnis eXtensible: A
Review dan Arah untuk Penelitian Masa Depan. Penelitian XBRL.
Janvrin, DJ, & Tidak, WG (2012). Implementasi XBRL: Investigasi lapangan untuk
mengidentifikasi
peluang penelitian. Jurnal Sistem Informasi, 26(1), 169-197.
https://doi.org/10.2308/isys-10252
202
-----------------------Halaman 26 Selesai -----------------------
2017.
Junus, O., & Irwanto, A. (2021). Stock Reaction terhadap Implementasi Extensible Business
Bahasa Pelaporan. Jurnal Keuangan, Ekonomi, dan Bisnis Asia, 8(1), 675–
685. https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no1.675
La Torre, M., Valentinetti, D., Dumay, J., & Rea, MA (2018). Meningkatkan pengungkapan
perusahaan
0030
Lusiana, S., & Tohang, V. (2020). Digitalisasi Pelaporan Keuangan Melalui XBRL dan
Biaya Ekuitas di Perusahaan Tercatat di Indonesia. (Skripsi, Bina Nusantara
Universitas).
Mahardika, S. A., & Harahap, S. N. (2018). Analisis Pengaruh Adopsi Xbrl Terhadap Asimetri
http://jaki.ui.ac.id/index.php/home/article/view/1637/pdf_12
Maulana, IR, & Almilla, LS (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Internet Financial
Reporting (IFR)
pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). NS
Indonesian Accounting Review, 8(2), 219. https://doi.org/10.14414/tiar.v8i2.1539
Mayapada, AG, Afdhal, M., & Syafitri, R. (2020). Manajemen Laba di Pra dan Pasca
Muchlis, F., Primadyan, M., R. Shauki, E., & Diyanty, V. (2019). xamining XBRL Early
Pengadopsi: Studi Penentu dan Relevansi Nilai. 89 (Apbec 2018), 267–274.
https://doi.org/10.2991/apbec-18.2019.35
Neuman, WL (2014). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Di dalam
Pearson Education Limited (Edisi Ketujuh). Pendidikan Pearson Terbatas.
Palvia, P., Pinjani, P., & Sibley, EH (2007). Profil penelitian sistem informasi
diterbitkan dalam Informasi & Manajemen. Informasi dan Manajemen, 44(1), 1–11.
https://doi.org/10.1016/j.im.2006.10.002
Pamungkas, Y. A., & Kristanto, A. B. (2019). Dampak Implementasi XBRL terhadap Risiko
Informasi. Kompartemen: Jurnal Ilmiah Akuntansi, XVII(1), 48–60. Retrieved from
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/kompartemen/
Pawestri, AB, & Ali, S. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Efficacy
Auditor Eksternal di Indonesia terhadap XBRL. (Undergraduate Thesis, Universitas
203
-----------------------Halaman 27 Selesai -----------------------
Gadjah Mada).
Perdana, A., Robb, A., & Rohde, F. (2015). Tinjauan integratif dan sintesis XBRL
penelitian di jurnal akademik. Jurnal Sistem Informasi, 29(1), 115-153.
https://doi.org/10.2308/isys-50884
Pinsker, R., & Wheeler, P. (2009). Investor non-profesional merasakan efisiensi dan
efektivitas analisis laporan keuangan XBRL-enabled dan perusahaan menyediakan
Informasi berformat XBRL. Jurnal Internasional Pengungkapan dan Tata Kelola,
6(3), 241–261. https://doi.org/10.1057/jdg.2009.6
Prasetyo, H., & Apandi, NN (2019). Apakah Xbrl Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan?
di Industri Perbankan? The International Journal of Business Review (Pekerjaan
Ulasan), 2(2), 137–158. https://doi.org/10.17509/tjr.v2i2.20499
Pujisari, Y., & Biyanto, F. (2019). Kesadaran (Awareness) dan Pemahaman (Understanding)
Akuntan Pendidik terhadap XBRL. INVENTORY: Jurnal Akuntansi, 3(1), 33–46.
Rezaee, Z., Sharbatoghlie, A., Elam, R., & McMickle, PL (2002). Audit berkelanjutan:
Membangun kemampuan audit otomatis. Audit, 21(1), 147-163.
https://doi.org/10.2308/aud.2002.21.1.147
Roohani, S., Furusho, Y., & Koizumi, M. (2009). XBRL: Meningkatkan transparansi dan
fungsi pengawasan tata kelola perusahaan. Jurnal Pengungkapan Internasional
dan Tata Kelola, 6(4), 355–369. https://doi.org/10.1057/jdg.2009.17
Saputro & Achjari. (2020). Pengaruh Penggunaan XBRL Terhadap Audit Delay pada Industri
Keuangan dan Non-Keuangan di Indonesia. 10(September), 153–169.
https://doi.org/10.34010/jati.v10i2
Sibarani, S. H. N., & Wibisono, G. (2019). Pengaruh adopsi xbrl dan asimetri informasi
terhadap. (Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada).
Srivastava, RP, & Liu, Q. (2012). Edisi khusus JIS di XBRL. Jurnal Informasi
Sistem, 26(1), 97-101. https://doi.org/10.2308/isys-10255
Tohang, V., Limijaya, A., & Chitrahadi, M. (2020). Analisis dampak pengajuan XBRL
terhadap asimetri informasi di Indonesia. Prosiding Internasional 2020
Konferensi Manajemen dan Teknologi Informasi, ICIMTech 2020, (Agustus),
330–335. https://doi.org/10.1109/ICIMTech50083.2020.9211114
204
-----------------------Halaman 28 Selesai -----------------------
Troshani, I., Parker, LD, & Lymer, A. (2015). Melembagakan XBRL untuk pelaporan keuangan:
Berbekal regulasi. Akuntansi dan Riset Bisnis, 45(2), 196–228.
https://doi.org/10.1080/00014788.2014.980772
Tunjungsari, A. L., & Wibisono, G. (2019). Pengaruh Adopsi XBRL terhadap Cost of Debt pada
Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 BEI Periode 2012-2017.
(Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada).
W, H. F., & Sumiyana. (2020). Pengaruh Adopsi XBRL Terhadap Audit Laporan Keuangan
pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017.
(Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada).
Wang, T., Wen, CY, & Seng, JL (2014). Hubungan antara adopsi wajib dari
XBRL dan kinerja perusahaan milik negara yang terdaftar dan bukan milik negara
perusahaan di Cina. Informasi dan Manajemen, 51(3), 336–346.
https://doi.org/10.1016/j.im.2014.02.006
Wirabuana, C., & Nugraha, I. G. D. (2014). Analisa Performance Teknologi XBRL untuk
Laporan Keuangan pada Industri Keuangan. (Undergraduate Thesis, Universitas
Indonesia).
Wulandari, SS, & Ali, S. (2019). Memasukkan topik XBRL ke dalam kurikulum akuntansi:
bukti empiris dari Indonesia. Pendidikan Akuntansi, 28(6), 597–620.
https://doi.org/10.1080/09639284.2019.1679205
XBRL. (2021). Taksonomi. Diakses pada 26 Mei 2021, dari situs web XBRL International:
https://www.xbrl.org/the-standard/what/taxonomies/
Yovalti, A. O., & Sumiyana. (2018). Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Sesudah
Penerapan XBRL di Bursa Efek Indonesia. (Undergraduate Thesis, Universitas
Gadjah Mada).
Zamroni, M., & Aryani, YA (2018). Efek Awal dari Adopsi XBRL Wajib di seluruh
Indonesia Stock Exchange's Financial Information Environment. Jurnal Keuangan
Dan Perbankan, 22(2), 181–197. https://doi.org/10.26905/jkdp.v22i2.2092
Zhang, Y., Guan, Y., & Kim, JB (2019). Adopsi XBRL dan risiko kerusakan yang diharapkan.
Jurnal dari
Akuntansi dan Kebijakan Publik, 38(1), 31–52.
https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2019.01.003
205
-----------------------Halaman 29 Selesai -----------------------
Lampiran
Artikel yang Digunakan dalam Tinjauan Pustaka
Asimetri dalam
Indonesia
Ukuran Perusahaan,
Bahasa Pelaporan
Periode di Indonesia
Adopsi
Di Seluruh Indonesia
Bursa saham
Informasi keuangan
Lingkungan
206
-----------------------Halaman 30 Selesai -----------------------
Terdaftar di Indeks
Periode 2012-2017
Laporan Keuangan
Indonesia Periode
2012-2017
Capital Pada
Perusahaan yang
Terdaftar di Indeks
Periode 2012-2017
Eksternal di Indonesia
terhadap XBRL
pemoderasi corporate
pemerintahan
Biaya Ekuitas di
207
-----------------------Halaman 31 Selesai -----------------------
Karakteristik Data
Perusahaan Sebelum
Persyaratan Laporan
Keuangan Extensible
Pelaporan Bisnis
Language (XBRL) di
Perusahaan yang
Menggunakan XBRL
dan Tidak
Menggunakan XBRL
Teknis XBRL
perkembangan
pendidikan XBRL
208
-----------------------Halaman 32 Selesai -----------------------
209
-----------------------Halaman 33 Selesai -----------------------