Anda di halaman 1dari 53

1.

Perkenalan
Seiring dengan munculnya era revolusi industri 4.0, penggunaan internet di

bisnis perusahaan semakin meningkat, terutama sebagai saluran utama komunikasi ke


pemangku kepentingan (Janvrin dan No, 2012). Baru-baru ini, pemerintah, profesional
organisasi, dan pembuat standar pelaporan keuangan secara global berangkat untuk melihat
pemanfaatan eXtensible Business Reporting Language (XBRL) dan data interaktif sebagai
salah satu cara untuk mencapai transparansi dan mengawasi pelaporan perusahaan (Roohani et
al.,
2009). Akibatnya, XBRL, secara global dan terutama di sebagian besar negara maju, memiliki
mendapatkan popularitas luar biasa sejak diterbitkan pada awal tahun 2000. Manfaat
menggunakan
XBRL memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangannya secara elektronik
dengan
interoperabilitas terjamin (Bonsón et al., 2009), akurasi (Troshani et al., 2015), dan
fleksibilitas (Torre et al., 2018). Selanjutnya dengan mengembangkan format XML, berbasis
XBRL
laporan keuangan dapat dengan mudah dibaca oleh mesin, atau dalam konteks ini adalah
internet.

Penelitian XBRL telah dilakukan secara luas dan telah berkontribusi pada praktik untuk
keduanya
perusahaan dan instansi pemerintah. Hal ini tidak hanya terbatas pada tujuan akuntansi seperti:
sebagai laporan keuangan tetapi juga dapat digunakan untuk audit dan manajemen data dalam
sektor publik. Beberapa penelitian sebelumnya telah mencoba untuk melakukan penelitian yang
komprehensif
meninjau dan memberikan umpan balik tentang peluang penelitian masa depan terkait dengan
XBRL (lihat,
misalnya, Alles dan Debreceny, 2012; Baldwin dkk., 2006; Doolin dan Troshani, 2004;
Hoitash dkk., 2020; Janvrin dan No, 2012; Mindzak, 2009; Perdana dkk., 2015;
Srivastava dan Liu, 2012). Beberapa literatur, bagaimanapun, hanya menjelaskan studi tanpa
menggali lebih dalam klasifikasi tema dan metode dalam penelitian XBRL. Di dalam
Sebaliknya, sebagian lainnya membuat klasifikasinya menjadi beberapa tema dan/atau metode.
Untuk
Misalnya, Mindzak (2009) mengkonsolidasikannya menjadi tiga (3) fokus utama, yaitu deskriptif

178
-----------------------Halaman 2 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

studi tentang XBRL, jaminan XBRL, dan bidang penelitian lain yang terkait dengan XBRL.
Janvrin
dan No (2012) mengklasifikasikannya menjadi empat (4) tema utama, yaitu dukungan
manajemen dan
keterlibatan, pendekatan implementasi (outsourcing versus insourcing), organisasi
kesiapan atau keahlian, dan kontrol atas proses pelaporan XBRL.

Peneliti lain juga mengklasifikasikan penelitian XBRL menjadi tiga hingga empat lebih fokus
tema utama, seperti Srivastava dan Liu (2012) – jaminan, efek, implementasi;
Doolin dan Troshani (2004) – XBRL sebagai teknologi, XBRL sebagai standar, XBRL sebagai
alat bisnis, XBRL sebagai pendidikan; dan Hoitash dkk. (2020) – penggunaan XBRL oleh
investor,
audit dan jaminan, penggunaan akademis XBRL, XBRL inline, dan XBRL di
lingkup internasional. Namun, tidak seperti yang lain, Perdana et al. (2015) diklasifikasikan
XBRL
penelitian menjadi empat tema utama yang pembagiannya cukup lengkap dan mencakup
semuanya
subtopik dengan memiliki dasar yang jelas di divisi mereka, yaitu, dampak XBRL pada bisnis,
Adopsi XBRL, pengembangan teknis XBRL, dan pendidikan XBRL.

Di Indonesia, penelitian XBRL baru mulai menunjukkan keberadaannya setelah satu dekade
keberadaannya, yaitu sekitar tahun 2010. Namun penelitian terkait topik ini belum
memiliki tren yang signifikan di Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Bahkan, regulator
seperti
selaku Bank Indonesia (BI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memberlakukan penggunaan format XBRL untuk
financial reporting (see, e.g., Wijanarko and Moedjiono, 2015; Mayapada et al., 2020).
Makalah ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan literatur penelitian terkait dengan XBRL
implementasinya di Indonesia. Untuk mencapai tujuan penelitian, berikut penelitiannya
pertanyaan (RQ) akan dijawab: RQ1. Penelitian apa yang telah dilakukan di bidang
XBRL dalam konteks Indonesia selama satu dekade terakhir (2011-2021)? RQ2. Apa
metode yang telah digunakan dalam penelitian XBRL selama dekade terakhir (2011-2021)? Dan
RQ3.
Apa rekomendasi untuk agenda penelitian masa depan yang potensial mengenai
Penelitian XBRL di Indonesia?

Kami termotivasi untuk melakukan tinjauan pustaka ini karena beberapa alasan. Pertama,
kehadiran XBRL di Indonesia sudah sekitar satu dekade, dan perkembangan
penelitian yang diterbitkan di outlet terkemuka cenderung terbatas. Penelitian ini berusaha untuk
mendeskripsikan
apa yang telah diteliti tentang XBRL selama dekade terakhir dan memberikan masa depan

179
-----------------------Halaman 3 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

arah penelitian. Kedua, sejauh pengetahuan kami, tinjauan literatur XBRL


penelitian di Indonesia belum dilakukan selama satu dekade terakhir. Hal ini memotivasi
penulis untuk memberikan ringkasan yang lebih baru dari penelitian XBRL di Indonesia. NS
dampak yang dihasilkan dari pemanfaatan XBRL harus menjadi topik yang menarik untuk
selanjutnya
diskusi tentang keberadaannya. Akhirnya, fenomena di Indonesia memotivasi kita untuk
mengamati perkembangan historis penelitian XBRL sebagai sub-area akuntansi di
Indonesia, dalam bentuk daftar pustaka selama satu dekade.

Pemilihan literatur dengan skema klasifikasi penelitian ini mirip dengan


dan mengikuti pedoman dari peneliti sebelumnya, terutama penelitian yang dilakukan oleh
Perdana dkk. (2015). Dengan melakukan kajian literatur tentang konseptual dan empiris
artikel, penelitian ini secara khusus berfokus pada XBRL dalam konteks Indonesia. NS
studi saat ini mencoba untuk memberikan gambaran tentang pengembangan penelitian XBRL di
Indonesia dan mengkaji potensi masa depan penelitian XBRL di Indonesia. Pelajaran ini
berkontribusi pada peningkatan literatur XBRL, khususnya di Indonesia. Tambahan,
penelitian ini penting untuk meningkatkan pengetahuan pengguna dan/atau calon pengguna
tentang
dampak penggunaan teknologi ini pada bisnis. Hasil penelitian ini dapat menggambarkan
bagaimana
perkembangan teknologi XBRL diimplementasikan, terutama dalam pengembangan
negara seperti Indonesia. Studi ini juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang XBRL dan
bahkan menjadi inspirasi bagi negara lain yang mungkin selevel dengan Indonesia di
mengadopsi teknologi ini dalam lingkungan bisnis. Seperti yang mungkin kita semua tahu,
akademisi
penelitian sangat penting untuk membantu regulator, penyedia informasi dan konsumen,
perangkat lunak
pengembang, dan komunitas XBRL mengadaptasi teknologi untuk mendapatkan keuntungan
internasional
adopsi (Alles dan Debreceny, 2012).

Sisa makalah ini berfokus pada bagian berikut dalam urutan Perdana et al.
(2015) dilakukan. Bagian 2 menjelaskan ikhtisar XBRL dan pengembangan
XBRL di Indonesia; Bagian 3 menjelaskan ekstraksi dan klasifikasi artikel
metode; Bagian 4 memberikan ringkasan penelitian XBRL; Bagian 5 adalah ulasan tentang
penelitian yang telah dilakukan; Bagian 6 mengilustrasikan penelitian XBRL yang disarankan
kerangka kerja dan studi masa depan potensial, dan Bagian 7 menyajikan kesimpulan dan
keterbatasan.

180
-----------------------Halaman 4 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

2. XBRL
2.1. Ikhtisar XBRL

Digitalisasi laporan informasi keuangan akhirnya dikembangkan melalui


Format XBRL (eXtensible Business Reporting Language). XBRL hadir dengan spesial
peran dalam pelaporan keuangan bisnis dan mengidentifikasi setiap data dan hubungan antara
mereka. Dalam arti tertentu, XBRL adalah bahasa representasi pengetahuan sumber terbuka yang
fleksibel
berdasarkan eXtensible Markup Language (XML) dari World Wide Web Consortium
(Debreceny dan Perpisahan, 2010). XBRL membantu pelaporan Internet yang jelas untuk
kinerja serta data keuangan suatu organisasi. Pelaporan keuangan XBRL
sistem standar fleksibel karena sesuai dengan masing-masing perusahaan dan tidak berjalan
keluar dari konsep umum akuntansi dalam Akuntansi yang Diterima Umum
Prinsip (GAAP). XBRL menyediakan tag untuk setiap item untuk dibaca secara otomatis oleh
komputer dan digabungkan sesuai dengan spesifikasi pengguna baik di dalam maupun di luar
perusahaan (Arnold et al., 2012).

Berdasarkan XBRL.org, lebih dari 50 negara telah menggunakan XBRL untuk


mendistribusikan entitas
informasi kepada pemangku kepentingan terkait. Hal ini didukung oleh sebuah studi oleh Pinsker
dan
Wheeler (2009), dimana implementasi XBRL lebih efektif dan efisien dalam
pengambilan keputusan karena meningkatkan kemampuan untuk memperoleh informasi yang
dianggap
menguntungkan bagi investor non-profesional. Selain itu, Baldwin et al. (2006) menyatakan
bahwa
XBRL melayani peningkatan dan tantangan potensial terhadap kualitas informasi melalui
taksonomi standar yang ditetapkan dan karenanya mencapai karakteristik kualitatif
laporan keuangan.

Selanjutnya dalam hasil penelitian Perdana et al. (2015) menyebutkan bahwa


fungsi yang dimiliki oleh XBRL ternyata berdampak besar pada akuntansi. Pergeseran dalam
paradigma pelaporan dari pelaporan berbasis kertas ke pelaporan berbasis XBRL telah dibuat
lebih cepat,
proses bisnis yang lebih baik, dan lebih murah. XBRL juga memfasilitasi pembuatan yang lebih
ramping
rantai pelaporan keuangan. Berbagai pihak eksternal dan internal yang terlibat dalam keuangan
rantai pelaporan paling diuntungkan dari XBRL. Selain itu, XBRL juga mengurangi
biaya pemrosesan informasi dan meningkatkan transparansi informasi pasar modal,

181
-----------------------Halaman 5 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

yang meningkatkan ekspektasi investor tentang potensi risiko kecelakaan di masa depan (Zhang
et
al., 2019).

2.2. Perkembangan XBRL di Indonesia


Implementasi pemanfaatan XBRL di Indonesia secara umum telah

diamanatkan oleh beberapa instansi pemerintah seperti Bank Indonesia (BI) juga
serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
(see, e.g., Wijanarko and Moedjiono, 2015; Mayapada et al., 2020). The existence of
XBRL di Indonesia pertama kali dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Setelah 2010, BI
mulai menilai XBRL sebagai Sistem Pelaporan Terintegrasi dalam moneter dan keuangan
laporan stabilitas sistem. Tahap pertama yang dilakukan BI adalah pelaporan perbankan syariah
sistem sebagai pilot project pada tahun 2014. Seiring dengan berkembangnya industri pasar
modal
dan kebutuhan akan informasi laporan yang cepat, efisien, dan seragam yang dapat memperkuat
penciptaan fasilitas dalam adopsi intelijen bisnis, XBRL juga menjadi
solusi terintegrasi dalam standarisasi bahasa pelaporan informasi untuk ISE.

Berdasarkan informasi di website ISE, sejak tahun 2012 sudah mulai dikembangkan
pelaporan berbasis XBRL dengan menyiapkan taksonomi yang mewakili pelaporan tertentu
agar laporan keuangan perusahaan disosialisasikan kepada seluruh emiten. NS
pengembangan taksonomi diselesaikan oleh ISE pada tahun 2014 dan mulai berlaku dengan
mewajibkan
perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan dalam format XBRL tahun 2015 kepada
publik. Tahun
dari tahun ke tahun, tingkat penyampaian laporan keuangan dalam format XBRL terus
meningkat
meningkatkan. Selain itu, ISE selalu memberikan sosialisasi dan pendampingan bagi yang
terdaftar
perusahaan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap kewajiban pelaporan keuangan dalam
format XBRL.

Penggunaan wajib format XBRL dalam pelaporan keuangan untuk perusahaan yang terdaftar
dapat
dijelaskan oleh teori institusional (lihat, misalnya, Troshani et al., 2015; Wang et al., 2014).
Teori institusional berfungsi sebagai kerangka kerja dalam menjelaskan XBRL wajib
adopsi di mana peraturan menjamin keberhasilan adopsi XBRL wajib. Setelah
mandat regulator untuk menerapkan XBRL ke pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar,
sebagai
dijelaskan dan diprediksi oleh teori institusional, perusahaan harus beradaptasi untuk mematuhi

182
-----------------------Halaman 6 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

mandat ini. Dengan kata lain, kekuatan dan tekanan regulasi memastikan bahwa
keberhasilan penerapan XBRL pada pelaporan keuangan.

3. Ekstraksi Jurnal dan Metode Klasifikasi


Makalah ini mengkhususkan diri dalam tinjauan literatur penelitian XBRL di Indonesia oleh

pemetaan penelitian XBRL terbaru tahun 2011-2021. Kriteria yang ditetapkan untuk literatur ini
review terbatas pada penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi
dan prosiding (terindeks Scopus Q1-4) dan jurnal nasional (terindeks Sinta S1-
6) dari 2011 hingga Mei 2021. Namun berdasarkan kriteria, makalah awal diperoleh
cenderung terbatas. Jadi, kami memutuskan untuk menambahkan satu kriteria lagi dengan
menambahkan
tesis dari sepuluh universitas terbaik di Indonesia.

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap dalam mengekstraksi dan mengklasifikasikan artikel.
Pertama,
peneliti menjelajahi semua artikel yang tersedia di berbagai platform, dengan karakteristik
artikel terkait XBRL di Indonesia. Proses pencarian dilakukan mulai Juli
2020 hingga Mei 2021. Berdasarkan kriteria yang ditentukan, kami mendokumentasikan dua
yang paling awal
Studi XBRL dalam artikel akademik tahun 2014 (lihat Wirabuana dan Nugraha, 2014) dan
2015 (lihat Wijanarko dan Moedjiono, 2015). Hal ini sejalan dengan awal
Perkembangan XBRL di Indonesia, dimana Bank Indonesia tahun 2010 mulai mengkaji
dan menilai pemanfaatan format XBRL. Sedangkan semester I tahun 2021
menjadi tahun terakhir artikel, sesuai dengan waktu penelitian ini. Oleh karena itu,
rentang seleksi artikel dari tahun 2011 sampai semester pertama tahun 2021.

Diperlukan skema untuk membentuk sintesis penelitian (misalnya Perdana et al., 2015).
Dengan demikian,
pada tahap selanjutnya, kami memeriksa artikel untuk menemukan persamaan dan perbedaan
utama
antara isi artikel, sehingga menciptakan skema klasifikasi untuk penelitian ini.
Dipandu oleh penelitian sebelumnya (lihat, misalnya, Alles dan Debreceny, 2012; Baldwin et al.,
2006;
Doolin dan Troshani, 2004; Hoitash dkk., 2020; Janvrin dan No, 2012; Mindzak, 2009;
Perdana dkk., 2015; Srivastava dan Liu, 2012), penelitian ini akan mengklasifikasikan setiap
artikel
berdasarkan metode pengumpulan data penelitian dan tema penelitian. Dengan demikian, studi
ini
mengklasifikasikan artikel yang dikumpulkan berdasarkan pendekatan penelitian metodologis
mereka (lihat

183
-----------------------Halaman 7 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

Tabel 3). Pada fase ketiga, kami mengkategorikan penelitian XBRL berdasarkan tema penelitian
(lihat

Tabel 4). Gambar 1 di bawah ini menggambarkan proses ekstraksi dan klasifikasi artikel.

Gambar 1.
Tahapan Ekstraksi dan Klasifikasi Artikel

Tahap Pertama Tahap Kedua Tahap Ketiga

Eksplorasi dan Klasifikasi Klasifikasi


Pemilihan Artikel Artikel oleh Penelitian Artikel oleh Penelitian

Tema Metode

3.1. Tahap Pertama: Eksplorasi dan Seleksi


Dalam menjawab pertanyaan penelitian, penelitian ini melakukan tinjauan integratif dengan
cara:

mengidentifikasi artikel terkait penelitian XBRL di Indonesia dalam bentuk karya ilmiah
artikel yang telah dipublikasikan secara online berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
Mengetahui bahwa
masih terbatasnya penelitian yang membahas tentang XBRL di Indonesia, penelitian ini
dilakukan secara
pencarian ekstensif menggunakan platform mesin pencari. Platform mesin pencari seperti
Google Cendekia, Gerbang Riset, Terbitkan atau Hancur, Direktori Jurnal Akses Terbuka,
National Library of the Republic of Indonesia, Garba Rujukan Digital Ristekbrin, and
perpustakaan digital sepuluh perguruan tinggi terbaik di Indonesia digunakan untuk
mendapatkan yang dimaksud
artikel. Dalam mengeksplorasi literatur terkait, peneliti menggunakan istilah “XBRL Indonesia”;
"Extensible Business Reporting Language Indonesia,"; "Penelitian XBRL di
Indonesia,"; "Bursa Efek XBRL Indonesia,"; dan "pelaporan digital". Tabel 1
menggambarkan proses pemilihan artikel.

Dengan demikian, seperti yang dilaporkan pada Tabel 1, penelitian ini memilih sebanyak 40
makalah dalam pencarian
hasil sebelum proses lebih lanjut. Setelah proses evaluasi, 19 artikel yang
dikeluarkan dari pemilihan karena tidak sesuai dengan kriteria penelitian ini. Tambahan,
dua makalah ditemukan diterbitkan di dua penerbit berbeda, dan tujuh belas makalah
tidak terindeks di Scopus dan Sinta. Hasilnya, 21 artikel diproses untuk literatur
tinjauan.

184
-----------------------Halaman 8 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

Tabel 1. n
Skema Pemilihan Artikel 296

Proses Seleksi (256)


Total hasil pencarian yang ditemukan menggunakan kata kunci yang disebutkan 40
Dikecualikan dari proses evaluasi karena merupakan karya tulis non-ilmiah, sama saja
item, tidak secara khusus membahas XBRL dalam konteks Indonesia, bukan tesis dari atas (2)
sepuluh universitas di Indonesia (13)
Artikel/tesis diproses untuk evaluasi (4)
Dikecualikan dari pemilihan karena: 21
Publikasi ganda di dua penerbit berbeda
Tidak terindeks di Scopus Q1-4
Tidak terindeks di Sinta S1-6
Artikel diproses untuk tinjauan integratif

Meja 2.
Jenis Publikasi

Jenis-Jenis Publikasi Definisi


Jurnal Ilmiah Berisi laporan studi penelitian empiris kepada para profesional dan
membangun pengetahuan. Jurnal ini memiliki kualitas tertinggi, paling
Makalah Konferensi diterima, dan paling objektif dengan detail lengkap.
Tesis (Artikel Sarjana yang ditulis untuk diterima atau dipresentasikan di konferensi adalah
dan Pasca Sarjana) biasanya terbatas pada lingkup tertentu.
Sebuah teks tertulis yang membuat bukti dari tugas akhir yang
Sumber: Neuman (2014) mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi
adalah
ditulis secara sistematis dengan metode ilmiah yang dapat
dicatat.

Penjelasan mengenai skema klasifikasi berdasarkan jenis publikasi dapat


dapat dilihat pada Tabel 2. Menurut Neuman (2014), ada beberapa jenis publikasi,
yaitu, jurnal ilmiah peer-review, jurnal yang diterbitkan secara internasional, diterbitkan
jurnal, makalah konferensi, publikasi profesional semi-ilmiah, berita dan
majalah surat kabar, majalah opini serius, dan majalah publik populer.
Namun, Neuman menganggap publikasi seperti majalah berita, surat kabar,
majalah opini, majalah populer, atau siaran radio. Ringkasan berita internet
tidak memadai untuk menjadi tinjauan pustaka karena banyak detail penting tentang penelitian
dijelaskan tidak disajikan. Selanjutnya, ringkasan yang disederhanakan dapat memberikan
gambaran yang tidak lengkap atau terdistorsi dari studi yang lengkap. Maka dalam penelitian ini
yang dipilih
artikel diambil dari jurnal ilmiah, artikel yang disajikan dalam pertemuan profesional,

185
-----------------------Halaman 9 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

dan tesis mahasiswa dijadikan sebagai literatur yang akan direview. Hal ini karena mereka
termasuk dalam
kategori jurnal dan publikasi ilmiah peer-reviewed.
3.2. Tahap Kedua: Metode Penelitian
Penelitian ini mengklasifikasikan artikel berdasarkan metode penelitian yang digunakan
berdasarkan kami

observasi, termasuk survei, data sekunder, studi kasus, ilmu desain,


wawancara, dan pendekatan multi-metode (lihat Tabel 3).
Tabel 3.
Klasifikasi Metode Penelitian

Definisi Metode
Studi Kasus Sebuah studi adalah penyelidikan mendalam dari sejumlah besar
Merancang informasi Ilmu Pengetahuan yang berkaitan dengan beberapa unit atau kasus untuk
suatu periode atau beberapa
periode (Neuman, 2014).
Ilmu Desain Data Sekunder ditarik untuk memberikan penjelasan tentang manusia
Survei masalah melalui pembuatan artefak yang inovatif. Dengan demikian,
peneliti membangun artefak yang menguntungkan dan mendasar (misalnya,
Pendekatan Multi-metode Hevner et al., 2004).
Sebuah studi yang memanfaatkan data yang ada dari suatu organisasi dan/atau
bisnis, seperti laporan keuangan dan akuntansi, data arsip,
dan publikasi data statistik (misalnya, Palvia et al., 2007).
Sebuah studi yang menggunakan kuesioner yang telah ditentukan dan terstruktur
untuk
mengambil data dari individu. Kuesioner dapat dikirim melalui pos
(akhir-akhir ini media elektronik digunakan untuk menyampaikan atau
mengoperasikan
kuesioner) (misalnya, Palvia et al., 2007).
Sebuah studi multi-metode melibatkan studi tunggal atau lebih kompleks
program studi yang sedang berjalan yang secara rutin menggunakan berbagai
metode (a
lapangan, survei, eksperimental, dan nonreaktif) untuk mencapai
tujuan studi. Jenis pemeriksaan ini dengan cepat dipertimbangkan
gaya penelitian itu sendiri, gaya yang berbeda dalam cara itu seperti
gaya yang lebih konvensional yang digunakannya (misalnya, Bergman, 2007).

3.3. Tahap Tiga: Topik/Tema Penelitian


Setelah mengamati setiap artikel yang dipilih dengan mengikuti tema penelitian XBRL

pedoman klasifikasi yang disediakan oleh Perdana et al. (2015) menggunakan penelitian XBRL
sampel di lingkup internasional, hasil klasifikasi tema penelitian XBRL
di Indonesia pada umumnya memiliki klaster tema penelitian yang sama, yaitu i) Pengaruh
XBRL on Business (see, e.g., Jayani et al., 2020; Junus and Irwanto, 2021;(Mahardika
and Harahap, 2018) Mayapada, et al., 2020; Pamungkas and Kristanto, 2019; Prasetyo

186
-----------------------Halaman 10 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

and Apandi, 2019; Saputro and Achjari, 2020; Tohang et al., 2020; Zamroni and Aryani,
2018); ii) Adopsi XBRL (lihat, misalnya, Muchlis et al., 2019); iii) Rekayasa XBRL
Pembangunan (lihat, misalnya, Wijanarko dan Moedjiono, 2015); dan iv) pendidikan XBRL
seperti pengajaran XBRL dan integrasi XBRL ke dalam kurikulum akuntansi (lihat, misalnya,
Wulandari and Ali, 2019; Pujisari and Biyanto, 2019). Table 4 explains the definition
dan ruang lingkup masing-masing tema.
Tabel 4.
Skema Klasifikasi Tema Penelitian XBRL

Penelitian Lingkup saya


Dampak XBRL pada Bisnis Menjelaskan bagaimana XBRL harus mendampingi organisasi
dan/atau pelaku usaha untuk menyiapkan, menyebarluaskan, dan
memanfaatkan
informasi keuangan secara efektif dan efisien.

Menelaah masalah dan manfaat yang terkait dengan


implementasi XBRL.

Menyelidiki bagaimana XBRL mempromosikan kemampuan pengguna


informasi keuangan untuk menggunakan informasi tersebut untuk
mengarahkan mereka ke
keputusan yang lebih terinformasi.

Adopsi XBRL Menyelidiki pendorong dan penghambat adopsi XBRL di

tingkat individu dan organisasi. Ini juga termasuk XBRL


karakteristik pengadopsi.

Catatan Teknologi XBRL bagaimana XBRL harus dikembangkan secara teknis untuk membantu

Integrasi pengembangan aplikasi organisasi dan bisnisnya

proses.

Pembelajaran Pendidikan XBRL dan mengusulkan cara untuk meningkatkan kesadaran akan
XBRL
Sumber: Perdana et al. (2015) antara akuntan, dosen, mahasiswa, auditor, dan pengguna
informasi keuangan.

Tema penelitian terkait pengaruh XBRL terhadap bisnis, oleh Perdana et


Al. (2015), merupakan gabungan tema sub klaster yang membahas tentang implementasi
XBRL untuk meningkatkan proses bisnis (yaitu, pengaruh XBRL dalam akuntansi dan
tata kelola perusahaan, dampak XBRL dalam audit, dan dampak XBRL pada
pengambilan keputusan dan faktor persepsi). Dalam temuan penelitian XBRL di
Indonesia, beberapa sub-cluster serupa masuk dalam tema pertama. Misalnya, di

187
-----------------------Halaman 11 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

sub-cluster pengaruh XBRL dalam akuntansi dan tata kelola perusahaan, di sana
adalah informasi yang berkaitan dengan manajemen laba, asimetri informasi, keuangan
lingkungan informasi, dan risiko informasi (lihat, misalnya, Mayapada et al., 2020;
Pamungkas and Kristanto, 2019; Tohang et al., 2020; Zamroni and Aryani, 2018), on
Sub-cluster XBRL dalam audit (lihat, misalnya, Saputro dan Achjari, 2020), dan dalam XBRL
sub-cluster pada faktor pengambilan keputusan atau terkait dengan reaksi pasar (lihat, misalnya,
Jayani et al., 2020; Junus and Irwanto, 2021).

4. Ringkasan Deskriptif Penelitian XBRL


Penelitian tentang XBRL di Indonesia telah diintensifkan sejak awal tahun 2018 dan

tertinggi pada tahun 2019. Gambar 2 menunjukkan tren studi XBRL yang diterbitkan selama
Titik. 21 artikel tersebut terdiri dari 3 jurnal internasional, dua artikel dari internasional
prosiding, tujuh artikel dari jurnal nasional, dan sembilan tesis. Selanjutnya, Tabel 5
menyajikan frekuensi jenis artikel, metode penelitian, dan tema penelitian. Akhirnya,
lampiran memberikan informasi lebih rinci tentang judul lengkap, penulis, dan
tahun publikasi, serta tema dan metode penelitian.
Gambar 2.
Distribusi Penelitian XBRL di Indonesia dari Tahun ke Tahun

3,5

33
3
Jumlah Kertas 2,5

2 22 2
2

1,5 11

1 1 1 11
1

0,5

0000 000 000 0000 000 0 0 0 00 0


0 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

2013

Tahun Publikasi

Tesis IC -Prosiding Internasional IJ - Jurnal Internasional NJ - Jurnal Nasional

188
-----------------------Halaman 12 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

Tabel 5.
Klasifikasi Berdasarkan Jenis Artikel, Metode Penelitian, dan Tema Penelitian

Jenis Makalah dan Metode Penelitian Frekuensi Penelitian Tema


1 2 3 4 Jumlah
Jurnal ilmiah peer-review (termasuk internasional
dan jurnal dan prosiding nasional) 81 0
1 9
- Studi Kualitatif 2 1
- Data Sekunder 2
- Studi Kasus 8 1 12 0
- Survei 0
- Penelitian Ilmu Desain 71 12
- Beberapa Metode 1
0
Tesis Mahasiswa) 81 00 8
- Studi Kualitatif 16 2 12 0
- Data Sekunder 1
- Studi Kasus 0
- Survei 0
- Penelitian Ilmu Desain 9
- Beberapa Metode 21

Total

Dalam satu dekade, metode penelitian dengan data sekunder (17 artikel) mendominasi
paling banyak dalam penelitian XBRL, diikuti oleh survei (3 artikel) dan studi kasus (1 artikel).
Menggunakan
sampel yang berbeda, hasil ini sejalan dengan Perdana et al. (2015), yang menemukan bahwa
teknik pengumpulan data yang paling banyak digunakan dalam penelitian bertema XBRL adalah
data sekunder. Selanjutnya berdasarkan tema penelitian, tema Pengaruh
XBRL on Business banyak dilakukan di Indonesia, dengan diikuti sebanyak 16 artikel
dengan tema Pengembangan Teknis XBRL, sebanyak dua artikel. Hasil ini
adalah sama (walaupun berbanding lurus) dengan hasil yang diperoleh Perdana et al.
(2015), yang ruang lingkup penelitiannya bersifat internasional, dan menemukan bahwa penulis
lebih banyak
tertarik untuk meneliti bagaimana XBRL memengaruhi bisnis. Selain itu, ada juga dua
artikel terkait dengan tema XBRL Education.

189
-----------------------Halaman 13 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

5. Ulasan: Aliran Penelitian XBRL Saat Ini


5.1. Tema Penelitian 1: Dampak XBRL pada Bisnis

Sejak tiga tahun terakhir (2018-2020), penelitian XBRL di Indonesia telah menghasilkan
banyak cara XBRL mempengaruhi dan/atau menguntungkan proses bisnis. Manfaat dari
Kehadiran XBRL dirasakan baik secara internal maupun eksternal oleh pihak-pihak yang
menggunakan XBRL
langsung untuk pelaporan, termasuk akuntan dan konsultan, serta oleh pihak-pihak yang
memanfaatkan dan memiliki kepentingan atas laporan keuangan perusahaan terkait seperti:
agregator data, analis, dewan standar dan regulator, dan juga perangkat lunak
pengembang (Bonson, 2001). Selanjutnya, XBRL adalah perwujudan dari universalitas
bahasa data, sehingga komunikasi antara pengguna dan perusahaan, perusahaan dan
perusahaan kepada regulator, bersifat interaktif tanpa interupsi menggunakan sistem yang
berbeda
platform (Zamroni dan Aryani, 2018). Di latar belakang, untuk memenuhi kebutuhan
bisnis dengan pemanfaatan format di bawah ini adalah penjelasan rinci tentang bagaimana
XBRL mempengaruhi proses dan aktivitas bisnis di Indonesia.

Bidang akuntansi membahas bagaimana XBRL mempengaruhi sistem laporan keuangan


dan tata kelola perusahaan. Organisasi atau perusahaan dapat mengotomatiskan proses
menyusun laporan keuangan secara lebih akurat, jelas, dan mudah diatribusikan oleh semua
pemangku kepentingan dalam format yang diperlukan (Perdana et al., 2015). Pelaporan XBRL
ini
format meningkatkan kualitas laporan keuangan, yang berarti bahwa ketika pelaporan XBRL
format yang digunakan, mengurangi kemungkinan kebijakan akrual dari manajemen untuk
meningkatkan kualitas laporan keuangan (Prasetyo dan Apandi, 2019). Sebagai contoh,
dalam organisasi perbankan, ditemukan bahwa bank yang melaporkan laporan keuangan
menggunakan
XBRL memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan yang tidak menggunakan XBRL
(Prasetyo dan Apandi,
2019). Secara umum, XBRL dapat menjawab tantangan bisnis saat ini, yaitu lebih baik
manajemen, biaya rendah, dan layanan cepat (Perdana et al., 2015).

Di Indonesia, pada awal implementasi XBRL, ditemukan bukti


bahwa XBRL belum berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas keuangan
lingkungan informasi (Zamroni dan Aryani, 2018). Selanjutnya, XBRL
adopsi juga tidak mempengaruhi pengurangan asimetri informasi (Tohang et al., 2020), bahkan
berpengaruh positif dalam meningkatkan asimetri informasi (Jayani et al., 2020). Ini

190
-----------------------Halaman 14 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

dapat terjadi antara lain karena taksonomi yang digunakan masih terbatas (termasuk pos-pos
dalam
pernyataan saja) (Zamroni dan Aryani, 2018) dan masih dalam tahap awal adopsi
(Tohang dkk., 2020).

Namun, dalam penelitian lain, adopsi XBRL terbukti mengurangi


asimetri informasi dan tata kelola perusahaan yang tercermin dari tingkat
transparansi laporan yang mengikuti standar terbukti mampu mengurangi
asymmetry of information (see, e.g., Dharmawati and Harahap, 2018). Moreover, there
adalah peningkatan relevansi nilai dalam informasi akuntansi (Yovalti dan Sumiyana,
2018) dan kualitas pelaporan keuangan (Prasetyo dan Apandi, 2019) setelah melamar
XBRL. Namun, dalam hal biaya utang dan biaya ekuitas, hasil yang beragam adalah
ditemukan. Tunjungsari dan Wibisono (2019) menemukan bahwa XBRL tidak berpengaruh
terhadap biaya
utang tetapi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya modal (lihat, misalnya, Sibarani
dan Wibisono,
2019; Lusiana dan Tohang, 2020).

Sementara itu, penelitian terbaru menjelaskan bahwa penerapan XBRL dapat meminimalkan
tingkat manajemen laba (Mayapada et al., 2020). XBRL memungkinkan peningkatan
transparansi dan kualitas pelaporan keuangan, dan pada gilirannya, juga meningkatkan investor
kepercayaan di pasar modal. Investor ditemukan untuk membedakan antara pengadopsi
firma dan firma non-adopter XBRL (Junus dan Irwanto, 2021), meskipun adopsi
XBRL tidak mempengaruhi relevansi nilai laba (Muchlis et al., 2019). Istilah dari
risiko informasi, penerapan XBRL dapat mengurangi risiko informasi pada
pelaporan keuangan dan dapat mengarah pada peningkatan kualitas laporan keuangan
(Pamungkas
and Kristanto, 2019).

Perdana dkk. (2015) menemukan penelitian terbatas di bidang interaksi pengguna ini dengan
XBRL. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Jika Perdana menyebutkan subtema dengan
pengguna
persepsi dan kinerja pengambilan keputusan, subtema dalam penelitian ini dibatasi pada
persepsi pengguna saja, baik internal maupun eksternal. Misalnya, selidiki bagaimana
manfaat XBRL dirasakan oleh pengguna internal (seperti pembuat) yang menyiapkan
pelaporan berdasarkan XBRL. Sementara itu, pengguna eksternal yang berkepentingan dengan
laporan keuangan dan bagaimana persepsi mereka terhadap laporan keuangan
diproses menggunakan basis pelaporan XBRL adalah, misalnya, investor dan auditor. XBRL
191
-----------------------Halaman 15 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

integrasi data dan konversi menghasilkan efisiensi biaya dan waktu. Dari pengguna
perspektif, laporan keuangan yang dihasilkan lebih tepat waktu, akurat, dan
transparan. Akibatnya, kegiatan analisis dan evaluasi yang menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan bisnis dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien (Perdana et al.,
2015).

Mengenai persepsi investor, masih terbatas publikasi atau terkait


literatur tentang bagaimana persepsi investor terhadap kebijakan pelaporan keuangan berbasis
XBRL
berkaitan dengan efektivitas dan efisiensinya. Namun, beberapa penelitian tidak banyak
memberikan gambaran
pengaruh secara keseluruhan, meskipun tidak dalam kasus Indonesia. Format XBRL yang
menuntut
pengungkapan penuh dapat menghasilkan informasi yang memadai bagi investor (Jayani et al.,
2020).
Dengan penyajian data yang transparan dan dapat diamati dengan lebih mudah oleh
pemangku kepentingan, proses pengambilan keputusan di perusahaan dapat dilakukan lebih
cepat dan
meningkatkan kemudahan akses ke informasi keuangan bagi investor internasional (lihat,
misalnya,
Junus dan Irwanto, 2021). Disarankan bahwa perusahaan yang belum menyampaikan
laporan keuangan dengan XBRL membuat format XBRL untuk melayani kepastian dan
aksesibilitas bagi investor dan calon investor (Prasetyo dan Apandi, 2019).

Salah satu manfaat XBRL juga memberikan keuntungan bagi auditor dalam melakukan
tugas mereka. Secara khusus, XBRL memberikan kesempatan dan kemampuan bagi auditor
untuk
melakukan audit berkelanjutan dengan mengakses informasi data keuangan dari database
tanpa tergantung pada laporan keuangan tradisional (Rezaee et al., 2002). Cara ini,
proses audit dapat berjalan dengan efisien. Dalam kasus Indonesia, masih ada dua
artikel yang telah melakukan penelitian empiris terkait audit dan XBRL. Riset
yang membahas topik yang terkait dengan audit delay menemukan bahwa pelaporan akuntansi
yang kompleks
membuat audit delay lebih lama dan biaya audit lebih tinggi (Saputro dan Achjari, 2020).
Namun,
variabel keterlambatan audit ini tergantung pada jenis industri. Industri keuangan
yang cenderung mengadopsi XBRL telah mencapai audit delay yang optimal. Penggunaan wajib
dari
XBRL oleh Bursa Efek Indonesia tidak melakukan perubahan audit delay.

Sementara itu, industri non-keuangan yang cenderung lambat dalam mengadopsi XBRL
masih
memiliki ruang untuk perbaikan dalam hal audit delay (Saputro dan Achjari, 2020). pada
sisi lain, adopsi XBRL tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya audit (W dan

192
-----------------------Halaman 16 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

Sumiyana, 2020). Selanjutnya dalam penelitian lain dengan auditor eksternal sebagai satu
kesatuan
analisis, ditemukan bahwa dari empat faktor (yaitu pengetahuan sebelumnya, komunikasi,
jaringan, kemampuan kognitif, dan iklim komunikasi), hanya komunikasi
jaringan memiliki dampak signifikan terhadap efikasi diri auditor (Pawestri dan Ali, 2019).
5.2. Tema Penelitian 2: Adopsi XBRL
Tema yang terkait dengan adopsi XBRL termasuk driver adopsi XBRL dan

pengadopsi baik di tingkat individu dan organisasi dan pengadopsi XBRL '
karakteristik (Perdana et al., 2015). Beberapa model atau kerangka kerja dapat digunakan untuk
mengukur adopsi teknologi, baik di tingkat individu maupun organisasi. Untuk
contoh, inovasi Teori Difusi, Teori Tindakan Beralasan, Ekspektasi
Teori Konfirmasi, Model Konfirmasi Harapan, Penerimaan Teknologi
Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB) adalah model yang digunakan pada individu
tingkat. Biasanya, model atau kerangka kerja digunakan dalam mengukur adopsi
teknologi khususnya di bidang organisasi yaitu Teknologi,
Teori Organisasi, dan Lingkungan (TOE).

Pembahasan XBRL tentang adopsinya di Indonesia cenderung sangat terbatas. Ini bisa
dicermati dari temuan artikel yang bertema ekspose. Hanya dua
studi melakukan penelitian empiris (lihat, misalnya, Muchlis et al., 2019; Prasetia and
Wijayana, 2017). Pada tahap awal adopsi XBRL, leverage perusahaan, ukuran juga
sebagai properti, pabrik, dan peralatan, dan konsistensi dalam menggunakan layanan Big 4
auditor memiliki pengaruh yang signifikan dalam membedakan perusahaan yang menggunakan
XBRL dan yang
yang tidak menggunakan XBRL (Prasetia dan Wijayana, 2017). Selain penelitian sebelumnya,
juga ditemukan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas dan peran keahlian keuangan
di papan adalah penentu dalam adopsi awal XBRL (Muchlis et al.,
2019). Studi lain (tidak secara khusus membahas studi XBRL) menyebutkan bahwa
ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan terhadap Keuangan Internal
Pelaporan (IFR), yang merupakan pengungkapan informasi keuangan dan non-keuangan dari
perusahaan melalui sistem web resmi perusahaan dimana salah satunya menggunakan
the XBRL format (Maulana and Almilla, 2018).

193
-----------------------Halaman 17 Selesai -----------------------
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

5.3. Tema Penelitian 3: Pengembangan Teknologi XBRL


Perdana dkk. (2015) menjelaskan bahwa topik tersebut membahas bagaimana seharusnya
XBRL

dikembangkan secara teknis untuk memfasilitasi integrasi aplikasi perusahaan dan bisnis
proses. Berbeda dengan temuan, penelitian XBRL di Indonesia yang membahas hal ini
topik masih terbatas pada prototipe. Wijanarko dan Moedjiono (2015) dilakukan
penelitian yang membahas tentang membangun sistem pelaporan berbasis XBRL dan berbasis
web di a
bank di Indonesia dengan ruang lingkup pembahasan pengelolaan data dan penyesuaian data
dengan regulator taksonomi dan membentuk hasil laporan XML. Pengguna juga dapat
mengembangkan
Sistem pelaporan berbasis XBRL dengan membangun aplikasi sistem informasi
sesuai dengan taksonomi. Menggunakan metode pengembangan prototipe berbasis web
model sistem informasi, pengguna dapat menyediakan data pelaporan terintegrasi dan
mendukung
kecepatan pelayanan pelaporan ke BI (Wijanarko dan Moedjiono, 2015). Berbasis web
perangkat lunak sistem pelaporan memiliki kualitas yang baik dari segi fungsionalitas,
keandalan,
usability, and efficiency (Wijanarko and Moedjiono, 2015).

XBRL, sebagai sistem berbasis standar adaptif, dapat meningkatkan penggunaan elektronik
sistem pelaporan, memudahkan publikasi laporan keuangan karena
kompatibilitas, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kemudahan akses keuangan
information for stakeholders (Wirabuana and Nugraha, 2014).

5.4. Tema Penelitian 4: Pendidikan XBRL


XBRL telah hadir sejak tahun 2000, namun distribusi penerimaan dan penggunaan di
berbagai negara teknologi ini cenderung lama. Dalam berbagai teori tentang
kesiapan teknologi seperti TAM, TOE, Kesiapan Teknologi, dan sebagainya, harus dimiliki
indikator yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan, atau secara luas yaitu
pendidikan. Berdasarkan
Perdana dkk. (2015), ada beberapa cara untuk mengajarkan XBRL, termasuk memperkenalkan
mekanisme, praktik membuat dokumen XML, berinteraksi dengan perangkat lunak,
memperluas taksonomi XBRL, menganalisis tahapan pembuatan instance XBRL
dokumen, dll. Di Indonesia, kami menemukan literatur terbatas yang membahas bagaimana
XBRL
materi dapat dimasukkan dalam kurikulum akuntansi (lihat, misalnya, Wulandari dan Ali,

194
-----------------------Halaman 18 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

2019) dan kajian terkait kesadaran dan pemahaman pendidik atau


akuntan terhadap XBRL (Pujisari dan Biyanto, 2019).

Bahan XBRL dan persiapannya adalah dua elemen yang harus ditingkatkan untuk
menyampaikan pengetahuan XBRL yang lebih baik (Perdana et al., 2015). Namun, berdasarkan
survei
dibagikan kepada dosen akuntansi di Indonesia, ternyata materi XBRL memiliki
belum diberikan dengan baik dalam mata kuliah akuntansi (Ali, 2020). Hambatan dalam
mewujudkan
Kurikulum XBRL, terutama di tingkat sarjana, adalah akademisi yang mengajar
akuntansi di Indonesia tidak mengetahui manfaat memasukkan topik XBRL ke dalam
kurikulum mereka, sehingga sebagian besar dari mereka belum mengintegrasikan topik XBRL
(Wulandari dan Ali,
2019). Hal ini juga didukung oleh penelitian Pujisari dan Biyanto (2019) yang menegaskan
bahwa pengetahuan dosen akuntansi terhadap XBRL sangat kurang, dan
pemahamannya rendah. Namun, para akademisi atau dosen memiliki minat yang tinggi untuk
belajar
this topic (Pujisari and Biyanto, 2019).

Di beberapa universitas, XBRL telah diperkenalkan dalam pembelajaran akuntansi


proses. Wulandari dan Ali (2019) menyatakan bahwa sebagian besar akademisi yang mengajar
akuntansi
sistem sudah termasuk topik XBRL di kelas. Selain kebutuhan yang masif
sosialisasi tentang XBRL, diperlukan sistem bertahap dalam menerapkan pendidikan XBRL
kepada
kurikulum akuntansi. Tidak dapat disangkal bahwa topik XBRL penting untuk
dimasukkan dalam kurikulum akuntansi sebagai bekal pengetahuan bagi lulusan
dituntut oleh perkembangan teknologi (Pujisari dan Biyanto, 2019).
6. Kerangka Penelitian XBRL dan Area Penelitian Potensi Masa Depan

in Indonesia
Perkembangan penelitian yang membahas tentang XBRL di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir telah
meningkat (lihat Gambar 2). Dalam sepuluh tahun terakhir, artikel ilmiah peer-review
menggunakan
data sekunder (data arsip) mendominasi penelitian XBRL di Indonesia. Namun,
Sejalan dengan penelitian Perdana (2015), penelitian XBRL di Indonesia masih didominasi
dengan metode kuantitatif seperti data sekunder (data arsip), diikuti dengan survei
menggunakan instrumen kuesioner. Penelitian kuantitatif dengan kuesioner ini
instrumen dapat menghasilkan penjelasan yang terukur. Peneliti kemudian dapat menggunakan
ini
studi kuantitatif dan/atau kolaborasi data sekunder dengan data primer.

195
-----------------------Halaman 19 Selesai -----------------------
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

Merujuk pada penelitian sebelumnya oleh Perdana et al. (2015), artikel ini juga mengusulkan
empat topik penelitian terkait XBRL di Indonesia. Topik penelitian pertama adalah
pengaruh XBRL pada bisnis. Mayoritas penelitian telah menyelidiki bagaimana XBRL
mempengaruhi bisnis baik dari peningkatan kualitas laporan keuangan dalam hal
akuntansi keuangan (misalnya, jadwal, kualitas informasi, asimetri informasi,
risiko informasi), reaksi pasar, audit (misalnya, penundaan audit dan biaya audit), dan
manajemen laba. Namun demikian, masih banyak celah yang perlu
diselidiki dalam melihat bagaimana XBRL berkembang di Indonesia, terutama
pengaruhnya terhadap kegiatan bisnis. Perluasan dari penelitian sebelumnya dapat dilakukan
karena beberapa
hasil yang beragam ditemukan untuk topik tertentu: asimetri informasi, risiko informasi,
kualitas informasi, efisiensi pasar, manajemen laba, biaya utang, atau lainnya
efektivitas dan efisiensi laporan keuangan. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat
penelitian dengan rentang tahun yang lebih panjang dengan menggunakan studi banding dari
sebelum dan sesudah
mengadopsi XBRL pada perusahaan yang terdaftar di ISE, dengan industri apa pun seperti
keuangan dan non-
keuangan.

Penelitian sebelumnya masih terfokus pada penggunaan data sekunder (data arsip) saja tanpa
mengumpulkan data primer seperti wawancara atau survei dengan kuesioner ke XBRL
pengguna, terutama investor dan auditor. Ada kebutuhan untuk mempelajari tentang bagaimana
persepsi investor tentang pelaporan keuangan XBRL. Masukan dari mereka diperlukan untuk
meningkatkan taksonomi format XBRL di masa mendatang. Selain itu, menambahkan lainnya
variabel (sebagai moderator dan/atau mediator) sesuai dengan topik masing-masing juga
diperlukan untuk
memperluas dan mendapatkan hasil penelitian yang lebih bernuansa, sehingga menambah
wawasan pemangku kepentingan terkait
pengaruh XBRL. Eksplorasi aspek audit juga merupakan topik potensial yang
dapat dipelajari lebih lanjut, seperti dengan menggunakan variabel corporate governance, opini
audit,
rentang risiko likuiditas, atau melanjutkan penelitian audit penundaan tetapi dengan melihat
penundaan dalam
menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit untuk meningkatkan proses dan dukungan
audit
ongoing audits (Saputro and Achjari, 2020).

Selain memperhatikan aspek laporan keuangan, perlu juga untuk:


selidiki seberapa subjektif persepsi pengguna XBRL secara internal, seperti di
perusahaan yang menggunakan laporan keuangan berbasis XBRL dan eksternal, seperti on

196
-----------------------Halaman 20 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

investor, auditor, dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Selanjutnya, penelitian empiris
terkait dengan persepsi pengguna dari berbagai industri yang terkait dengan XBRL juga dapat
diadakan. Misalnya, studi lebih lanjut perlu menyelidiki bagaimana data interaktif
memungkinkan
pengguna, terutama investor, untuk mencapai keputusan yang lebih baik (Perdana et al., 2015).
Hal-hal lain,
misalnya, peneliti dapat menggunakan penelitian survei pada pengguna eksternal sebelum dan
sesudah
XBRL untuk menguji pengaruh kepercayaan dan daya tarik pemangku kepentingan (lihat,
misalnya,
Zamroni dan Aryani, 2018). Selain itu, studi empiris menyelidiki efek dari
XBRL tentang tata kelola perusahaan yang baik, keputusan untuk melakukan outsourcing atau
mempertahankan internal
Adopsi XBRL, dan adopsi XBRL di sektor publik masih terbatas (Perdana dkk
al., 2015). Terakhir, penelitian dari sisi penyedia perangkat lunak XBRL juga perlu dilakukan
dilakukan, seperti mengenai potensi adopsi XBRL untuk perusahaan non-tercatat.

Topik kedua adalah adopsi XBRL. Riset terkait adopsi


XBRL di Indonesia juga masih terbatas. Namun, studi yang terkait dengan adopsi XBRL
kesiapan dan penerimaan menggunakan kerangka teori umum baik pada individu
dan tingkat organisasi di Indonesia dapat dilakukan. Peneliti kemudian dapat mengevaluasi
adopsi XBRL untuk penggunaan internal dan eksternal. Dengan demikian, hasil penelitian dapat
berguna untuk menjadi gambaran tentang kemungkinan perbaikan dan adopsi di masa depan di
non-
perusahaan tercatat dan/atau lembaga lain di Indonesia. Selain memeriksa adopsi
dari XBRL yang dijelaskan sebelumnya, potensi penelitian di masa depan juga dapat melacak
adopsi
XBRL kepada perusahaan yang tidak terdaftar dan secara sukarela menggunakan studi kasus. NS
penyelidikan masalah ini adalah potensi yang menarik untuk studi lebih lanjut.

Selanjutnya pada topik ketiga yang membahas tentang perkembangan teknis XBRL,
ada kebutuhan untuk belajar tentang desain taksonomi, interoperabilitas taksonomi, dan
adopsi perkembangan ini (Alles dan Debreceny, 2012). Dengan manfaat
XBRL untuk mengintegrasikan dan menyajikan data, desain taksonomi sangat penting untuk
mengeksplorasi
daerah penelitian khususnya di Indonesia. Kebutuhan ini meningkat terhadap keuangan XBRL
pelaporan, yang akan melibatkan bagian pengungkapan. Implementasi XBRL, yang
masih dilakukan secara terpisah oleh beberapa instansi di Indonesia untuk mengkaji potensi
mengadopsi taksonomi tunggal di suatu negara (umumnya dikenal sebagai XBRL nasional
yurisdiksi) dapat menjadi salah satu hal yang dapat dipertimbangkan. Selanjutnya,

197
-----------------------Halaman 21 Selesai -----------------------
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

pengembangan taksonomi XBRL untuk pelaporan terintegrasi dengan koordinasi antara


otoritas dapat mendukung pemanfaatan XBRL secara maksimal. Misalnya, beberapa
otoritas nasional mungkin memerlukan taksonomi pelaporan tertentu untuk melaporkan
akuntansi berdasarkan peraturan mereka. Selain itu, banyak organisasi yang berbeda mungkin
memerlukan ekstensi taksonomi untuk memenuhi kebutuhan pelaporan bisnis spesifik mereka
sendiri
(XBRL, 2021). Tabel 6 merangkum tema-tema penelitian yang ditemukan yang berpotensi
untuk dilakukan pada penelitian selanjutnya.

Studi lebih lanjut juga dapat menyelidiki kesiapan dan potensi integrasi dari
Taksonomi XBRL-Global Ledger dan taksonomi XBRL-Financial Reporting dengan
seluruh proses perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) (Perdana et al., 2015). Pertimbangan
mengenai penambahan taksonomi ekstensi atau integrasi taksonomi merupakan hal yang penting
titik. Dalam prakteknya, terkait dengan penggunaan taksonomi XBRL, terutama aspek-aspeknya
kompleksitas dan kompatibilitas, peneliti juga dapat melacak dan memverifikasinya. Mereka
berdua
aspek dapat menjadi evaluasi pengetahuan bagi pengguna potensial.

Terakhir, ada juga topik pendidikan XBRL. Indikator pendidikan adalah beberapa
faktor-faktor dalam keberhasilan adopsi XBRL. Sebagai teknologi yang relatif baru dalam
Indonesia, pengetahuan, dan kesadaran akan teknologi ini memegang peranan penting. Dalam
kasus perusahaan, dapat dipelajari peran pelatihan atau fasilitas pendidikan yang terkait dengan
XBRL (jika ada) untuk meningkatkan kemampuan pengguna internal dalam mempersiapkan
tepat waktu dan berkualitas tinggi
pelaporan keuangan XBRL. Kesadaran menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam pendidikan.
Karena itu,
penelitian terkait strategi dalam meningkatkan kesadaran pendidikan XBRL bagi pengguna baik
internal (seperti in-house training) dan eksternal dapat mendorong efektivitas
pemanfaatan XBRL.
Selanjutnya, pendidikan tentang XBRL, terutama di tingkat pendidikan tinggi,
perlu dimasukkan ke dalam kurikulum. Berdasarkan ulasan sebelumnya, tampaknya
Pendidikan XBRL dalam kurikulum di Indonesia masih terbatas. Namun, beberapa
universitas telah memasukkan kurikulum XBRL dalam sistem informasi dan/atau beberapa
kursus akuntansi. Dengan demikian, studi yang berkaitan dengan efektivitas pengajaran XBRL
materi untuk meningkatkan pemahaman siswa juga dapat dilakukan.

198
-----------------------Halaman 22 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

Tabel 6.
Area Penelitian Masa Depan

Topik Penelitian Masa Depan Bidang Penelitian Potensial


Dampak XBRL
tentang Metode Bisnis untuk Mengatasi

XBRL adalah Area Penelitian


Adopsi
Untuk menyelidiki pengaruh data sekunder keuangan berbasis XBRL,
XBRL
Laporan teknologi pada Survei keuangan perusahaan,
Perkembangan
informasi. Wawancara

Untuk menyelidiki pengaruh penggunaan data XBRL-Sekunder,

laporan keuangan berdasarkan audit. Survei,


Wawancara

Untuk menyelidiki persepsi subjektif dari Survei XBRL, Wawancara

pengguna baik internal maupun eksternal,

termasuk investor dan calon investor.

Untuk menyelidiki pandangan dan manfaat yang dirasakan Data Sekunder,

oleh Survei investor,

Wawancara

Untuk menyelidiki manfaat outsourcing Survei XBRL, Wawancara

dibandingkan melakukan XBRL internal untuk efisiensi

dan efektivitas pelaporan keuangan

(Perdana dkk., 2015)

Untuk menyelidiki potensi implementasi Studi Kasus,

XBRL di sektor publik (Perdana et al., Wawancara

2015)

Kesiapan adopsi XBRL menggunakan Studi Kasus, Survei,


kerangka teoritis pada individu dan Wawancara

tingkat organisasi

Mengevaluasi adopsi XBRL untuk internal dan Studi Kasus, Survei,

penggunaan eksternal Wawancara

Menyelidiki pengaruh Studi Kasus XBRL wajib, Survei,

wawancara adopsi

Menjelajahi adopsi XBRL dalam Studi Kasus, Survei,

perusahaan dan secara sukarela menggunakan Wawancara

Integrasi taksonomi antara Ilmu Desain

pemangku kepentingan/pemerintah/pemerintah Penelitian, Studi Kasus

pelaporan dalam pengembangan XBRL

Menyelidiki satu ukuran untuk semua perusahaan Studi Kasus, Survei,

taksonomi vs. taksonomi khusus industri Wawancara

Menyelidiki pengaruh taksonomi XBRL Studi Kasus, Survei,

ekstensi Wawancara

Analisis adopsi taksonomi tunggal dalam Studi Kasus, Survei,


wawancara yurisdiksi nasional negara/XBRL

Menyelidiki validator XBRL dalam Studi Kasus XBRL, Survei,

wawancara pengembangan

Analisis Ilmu Desain jaminan XBRL

Penelitian, Studi Kasus

199
-----------------------Halaman 23 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

Topik Penelitian Masa Depan Bidang Penelitian Potensial


Metode untuk Mengatasi
XBRL's Menyelidiki pendidikan terkait XBRL dan Area Penelitian
Strategi kesadaran pendidikan untuk pengguna Studi Kasus,
Wawancara
Menyelidiki keefektifan mengajar Survei, Wawancara
Materi XBRL untuk meningkatkan siswa
memahami

Sumber: Perdana et al. (2015), diproses ulang oleh penulis

7. Kesimpulan, Implikasi, dan Batasan


7.1. Kesimpulan

Penelitian implementasi XBRL telah muncul dan meningkat secara substansial


dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Salah satu alasannya adalah
XBRL memiliki peran yang signifikan dan penting dalam pelaporan keuangan saat ini.
Sementara itu,
makalah ini menyangkut tinjauan literatur tentang keadaan penelitian XBRL saat ini di
pengaturan Indonesia. Tinjauan artikel pada dekade terakhir akan memberi kita informasi terkini
tentang
wawasan terkini untuk penelitian XBRL di Indonesia.

Studi ini telah meninjau penelitian XBRL di Indonesia selama dekade terakhir dan
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. Dalam mencapai tujuan penelitian, penelitian ini
melakukan tinjauan integratif dengan mengidentifikasi artikel yang terkait dengan penelitian
XBRL di
Indonesia dalam bentuk jurnal/karya ilmiah bereputasi dan ilmiah yang diterbitkan
dan tesis dari sepuluh universitas terbaik di Indonesia. Kami mengklasifikasikan studi menjadi
empat tema, yaitu Dampak XBRL terhadap Bisnis, Adopsi XBRL, XBRL
Pengembangan Teknologi, dan Pendidikan XBRL. Berdasarkan hasil peninjauan,
Penelitian XBRL di Indonesia masih terbatas menggunakan penelitian empiris dengan kuantitatif
terutama dengan menggunakan data sekunder (data arsip). Oleh karena itu, kami menyarankan
area penelitian potensial melakukan penelitian yang lebih maju untuk memperoleh lebih banyak
hasil yang komprehensif.

Berkaca pada studi literatur yang dilakukan oleh Perdana et al. (2015), bisa juga
menyimpulkan bahwa perkembangan penelitian akademis tentang XBRL di Indonesia
setidaknya
sejalan dengan perkembangan penelitian akademik di tingkat internasional. Di lain

200
-----------------------Halaman 24 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al


kata, studi XBRL di Indonesia mengukuhkan penelitian akademis di tingkat internasional,
meskipun kualitas dan keragaman beberapa penelitian tidak sebaik penelitian internasional.
Akhirnya penelitian ini dapat menjadi sumber referensi ilmu pengetahuan yang dapat
menginspirasi orang lain
negara berkembang yang berencana untuk mengadopsi atau telah mengadopsi format XBRL.

7.2. Implikasi dan Batasan


Studi ini memberikan kerangka penelitian potensial di masa depan yang dapat digunakan
untuk

referensi peneliti Indonesia dan internasional masa depan dalam mengeksplorasi empiris
temuan terkait dengan format XBRL.

Keterbatasan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, karena terbatas
penelitian terkait XBRL dengan konteks Indonesia yang dipublikasikan di bereputasi
jurnal internasional (terindeks Scopus) dan jurnal nasional (terindeks Sinta), the
kriteria diperluas. Dengan demikian, juga melibatkan tesis dari sepuluh universitas teratas di
Indonesia. Namun, tesis ini belum lulus peer review eksternal dan
dilakukan revisi yang diperlukan. Kemudian, ada potensi untuk beberapa makalah tentang
Penelitian XBRL di Indonesia akan diterbitkan sebelum Mei 2021, tetapi tim redaksinya
terlambat mempublikasikannya di situs jurnal; maka itu di luar kendali penulis. Di dalam
Selain itu, ada beberapa sumber artikel ilmiah yang tidak berhasil untuk secara mendalam
review karena akses terbatas.

201
-----------------------Halaman 25 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

Referensi
Ali, S. (2020). Revolusi Industri 4.0 dan Dampaknya terhadap Pendidikan Akuntansi di
Indonesia. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Alles, M., & Debreceny, R. (2012). Evolusi dan masa depan penelitian XBRL. Internasional
Jurnal Sistem Informasi Akuntansi, 13(2), 83-90.

https://doi.org/10.1016/j.accinf.2012.03.006

Arnold, V., Bedard, JC, Phillips, JR, & Sutton, SG (2012). Dampak penandaan kualitatif

informasi keuangan pada pengambilan keputusan investor: Implikasi untuk XBRL.


Jurnal Internasional Sistem Informasi Akuntansi, 13(1), 2-20.

https://doi.org/10.1016/j.accinf.2011.12.002

Baldwin, AA, Brown, CE, & Trinkle, BS (2006). XBRL: Kerangka Dampak dan
Tantangan Penelitian. Jurnal Teknologi Emerging dalam Akuntansi, 3(1), 97-116.

https://doi.org/https://doi.org/10.2308/jeta.2006.3.1.97

Bergman, MM (2007). Tinjauan Media: Landasan Penelitian Multimetode: Sintesis


Gaya (edisi ke-2). Jurnal Penelitian Metode Campuran, 1(1), 101-103.

https://doi.org/10.1177/2345678906291429

Bonson. (2001). Peran XBRL di Eropa. Jurnal Internasional Akuntansi Digital


Penelitian, 1(2), 101–110. https://doi.org/10.4192/1577-8517-v1_5

Bonson, E., Cortijo, V., & Escobar, T. (2009). Menuju adopsi global XBRL menggunakan

Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS). Jurnal Internasional


Sistem Informasi Akuntansi, 10(1), 46–60.

https://doi.org/10.1016/j.accinf.2008.10.002

Debreceny, R., & Perpisahan, S. (2010). XBRL dalam kurikulum akuntansi. Masalah dalam
Akuntansi
Pendidikan, 25(3), 379–403. https://doi.org/10.2308/iace.2010.25.3.379

Dharmawati, R., & Harahap, S. N. (2018). Pengaruh pengadopsian XBRL terhadap asimetri
informasi dengan pemoderasi corporate governance. (Undergraduate Thesis,
Universitas Indonesia).

Doolin, B., & Troshani, I. (2004). XBRL: CATATAN PENELITIAN. QRAM, 1(2), 93-104.

Hevner, AR, Maret, ST, Taman, J., & Ram, S. (2004). Dua Paradigma dalam Esai Penelitian
Ilmu Desain dalam Penelitian Sistem Informasi. MIS Triwulanan, 28(1), 75-79.

Hoitash, R., Hoitash, U., & Morris, L. (2020). Bahasa Pelaporan Bisnis eXtensible: A
Review dan Arah untuk Penelitian Masa Depan. Penelitian XBRL.

Janvrin, DJ, & Tidak, WG (2012). Implementasi XBRL: Investigasi lapangan untuk
mengidentifikasi
peluang penelitian. Jurnal Sistem Informasi, 26(1), 169-197.

https://doi.org/10.2308/isys-10252

202
-----------------------Halaman 26 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al


Jayani, E., Winata, JA, & Harahap, K. (2020). Teknologi XBRL dan Efisiensi Pasar
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 4(1), 2012–

2017.

Junus, O., & Irwanto, A. (2021). Stock Reaction terhadap Implementasi Extensible Business
Bahasa Pelaporan. Jurnal Keuangan, Ekonomi, dan Bisnis Asia, 8(1), 675–

685. https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no1.675

La Torre, M., Valentinetti, D., Dumay, J., & Rea, MA (2018). Meningkatkan pengungkapan
perusahaan

melalui XBRL: Struktur taksonomi berbasis bukti untuk pelaporan terintegrasi.


Jurnal Modal Intelektual, 19(2), 338–366. https://doi.org/10.1108/JIC-03-2016-

0030

Lusiana, S., & Tohang, V. (2020). Digitalisasi Pelaporan Keuangan Melalui XBRL dan
Biaya Ekuitas di Perusahaan Tercatat di Indonesia. (Skripsi, Bina Nusantara
Universitas).

Mahardika, S. A., & Harahap, S. N. (2018). Analisis Pengaruh Adopsi Xbrl Terhadap Asimetri

Informasi Dengan Corporate Governance Sebagai Pemoderasi. Jurnal Akuntansi Dan

Keuangan Indonesia, 15(2), 217–236. Retrieved from

http://jaki.ui.ac.id/index.php/home/article/view/1637/pdf_12
Maulana, IR, & Almilla, LS (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Internet Financial
Reporting (IFR)
pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). NS
Indonesian Accounting Review, 8(2), 219. https://doi.org/10.14414/tiar.v8i2.1539

Mayapada, AG, Afdhal, M., & Syafitri, R. (2020). Manajemen Laba di Pra dan Pasca

Periode Bahasa Pelaporan Bisnis eXtensible di Indonesia. orang indonesia


Jurnal Riset Akuntansi, 23(01), 29–48. https://doi.org/10.33312/ijar.459

Mindzak, J. (2009). Tinjauan Literatur Pelaporan Keuangan Internet dan XBRL.

Muchlis, F., Primadyan, M., R. Shauki, E., & Diyanty, V. (2019). xamining XBRL Early
Pengadopsi: Studi Penentu dan Relevansi Nilai. 89 (Apbec 2018), 267–274.

https://doi.org/10.2991/apbec-18.2019.35

Neuman, WL (2014). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Di dalam
Pearson Education Limited (Edisi Ketujuh). Pendidikan Pearson Terbatas.

Palvia, P., Pinjani, P., & Sibley, EH (2007). Profil penelitian sistem informasi
diterbitkan dalam Informasi & Manajemen. Informasi dan Manajemen, 44(1), 1–11.

https://doi.org/10.1016/j.im.2006.10.002

Pamungkas, Y. A., & Kristanto, A. B. (2019). Dampak Implementasi XBRL terhadap Risiko
Informasi. Kompartemen: Jurnal Ilmiah Akuntansi, XVII(1), 48–60. Retrieved from

http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/kompartemen/

Pawestri, AB, & Ali, S. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Efficacy
Auditor Eksternal di Indonesia terhadap XBRL. (Undergraduate Thesis, Universitas

203
-----------------------Halaman 27 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

Gadjah Mada).

Perdana, A., Robb, A., & Rohde, F. (2015). Tinjauan integratif dan sintesis XBRL
penelitian di jurnal akademik. Jurnal Sistem Informasi, 29(1), 115-153.
https://doi.org/10.2308/isys-50884

Pinsker, R., & Wheeler, P. (2009). Investor non-profesional merasakan efisiensi dan
efektivitas analisis laporan keuangan XBRL-enabled dan perusahaan menyediakan
Informasi berformat XBRL. Jurnal Internasional Pengungkapan dan Tata Kelola,
6(3), 241–261. https://doi.org/10.1057/jdg.2009.6

Prasetia, D., & Wijayana, S. (2017). Perbedaan Karakteristik Perusahaan Sebelum


Diwajibkannya Laporan Keuangan Berbasis XBRL di Indonesia di Tahun 2015:
Perbandingan Antara Perusahaan yang Menggunakan XBRL dan Tidak
Menggunakan XBRL. (Master Thesis, Universitas Gadjah Mada). Retrieved from
http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/131049

Prasetyo, H., & Apandi, NN (2019). Apakah Xbrl Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan?
di Industri Perbankan? The International Journal of Business Review (Pekerjaan
Ulasan), 2(2), 137–158. https://doi.org/10.17509/tjr.v2i2.20499

Pujisari, Y., & Biyanto, F. (2019). Kesadaran (Awareness) dan Pemahaman (Understanding)
Akuntan Pendidik terhadap XBRL. INVENTORY: Jurnal Akuntansi, 3(1), 33–46.
Rezaee, Z., Sharbatoghlie, A., Elam, R., & McMickle, PL (2002). Audit berkelanjutan:
Membangun kemampuan audit otomatis. Audit, 21(1), 147-163.
https://doi.org/10.2308/aud.2002.21.1.147

Roohani, S., Furusho, Y., & Koizumi, M. (2009). XBRL: Meningkatkan transparansi dan
fungsi pengawasan tata kelola perusahaan. Jurnal Pengungkapan Internasional
dan Tata Kelola, 6(4), 355–369. https://doi.org/10.1057/jdg.2009.17

Saputro & Achjari. (2020). Pengaruh Penggunaan XBRL Terhadap Audit Delay pada Industri
Keuangan dan Non-Keuangan di Indonesia. 10(September), 153–169.
https://doi.org/10.34010/jati.v10i2

Sibarani, S. H. N., & Wibisono, G. (2019). Pengaruh adopsi xbrl dan asimetri informasi
terhadap. (Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada).

Srivastava, RP, & Liu, Q. (2012). Edisi khusus JIS di XBRL. Jurnal Informasi
Sistem, 26(1), 97-101. https://doi.org/10.2308/isys-10255

Tohang, V., Limijaya, A., & Chitrahadi, M. (2020). Analisis dampak pengajuan XBRL
terhadap asimetri informasi di Indonesia. Prosiding Internasional 2020
Konferensi Manajemen dan Teknologi Informasi, ICIMTech 2020, (Agustus),
330–335. https://doi.org/10.1109/ICIMTech50083.2020.9211114

204
-----------------------Halaman 28 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

Troshani, I., Parker, LD, & Lymer, A. (2015). Melembagakan XBRL untuk pelaporan keuangan:
Berbekal regulasi. Akuntansi dan Riset Bisnis, 45(2), 196–228.
https://doi.org/10.1080/00014788.2014.980772
Tunjungsari, A. L., & Wibisono, G. (2019). Pengaruh Adopsi XBRL terhadap Cost of Debt pada
Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 BEI Periode 2012-2017.
(Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada).

W, H. F., & Sumiyana. (2020). Pengaruh Adopsi XBRL Terhadap Audit Laporan Keuangan
pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017.
(Undergraduate Thesis, Universitas Gadjah Mada).

Wang, T., Wen, CY, & Seng, JL (2014). Hubungan antara adopsi wajib dari
XBRL dan kinerja perusahaan milik negara yang terdaftar dan bukan milik negara
perusahaan di Cina. Informasi dan Manajemen, 51(3), 336–346.
https://doi.org/10.1016/j.im.2014.02.006

Wijanarko, H., & Moedjiono. (2015). 128-262-1-PB.pdf. Jurnal Telematika MKOM.

Wirabuana, C., & Nugraha, I. G. D. (2014). Analisa Performance Teknologi XBRL untuk
Laporan Keuangan pada Industri Keuangan. (Undergraduate Thesis, Universitas
Indonesia).

Wulandari, SS, & Ali, S. (2019). Memasukkan topik XBRL ke dalam kurikulum akuntansi:
bukti empiris dari Indonesia. Pendidikan Akuntansi, 28(6), 597–620.
https://doi.org/10.1080/09639284.2019.1679205

XBRL. (2021). Taksonomi. Diakses pada 26 Mei 2021, dari situs web XBRL International:
https://www.xbrl.org/the-standard/what/taxonomies/

Yovalti, A. O., & Sumiyana. (2018). Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Sesudah
Penerapan XBRL di Bursa Efek Indonesia. (Undergraduate Thesis, Universitas
Gadjah Mada).
Zamroni, M., & Aryani, YA (2018). Efek Awal dari Adopsi XBRL Wajib di seluruh
Indonesia Stock Exchange's Financial Information Environment. Jurnal Keuangan
Dan Perbankan, 22(2), 181–197. https://doi.org/10.26905/jkdp.v22i2.2092

Zhang, Y., Guan, Y., & Kim, JB (2019). Adopsi XBRL dan risiko kerusakan yang diharapkan.
Jurnal dari
Akuntansi dan Kebijakan Publik, 38(1), 31–52.
https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2019.01.003

205
-----------------------Halaman 29 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021

Lampiran
Artikel yang Digunakan dalam Tinjauan Pustaka

Tidak. Saya dan Metode Judul Penulis, Jenis Penerbit


tahun

Dampak XBRL pada Junus Sekunder dan Jurnal Internasional


business Data Irwanto Journal Asian Finance,
(2021) Ekonomi,
1 Reaksi Saham terhadap Internasional dan Bisnis Sekunder
Implementation of Data Prasetyo Journal The
Bisnis yang Dapat Diperluas dan Apandi Internasional
Bahasa Pelaporan (2019) Jurnal Internasional
Bisnis Prosiding
2 Apakah XBRL meningkatkan Tohang et Review?
kualitas keuangan al. (2020) Nasional Internasional
pernyataan dalam Konferensi Jurnal tentang
industri perbankan? Saputro dan Informasi
Manajemen Achajri
3 Analisis Sekunder (2020) dan
Teknologi
Dampak Jurnal Data Pengarsipan XBRL
Teknologi dan
Towards Information Informasi

Asimetri dalam

Indonesia

4 Pengaruh Penggunaan Secondary

XBRL Sesuai Instruksi Data

Bursa Efek Indonesia,

Ukuran Perusahaan,

dan Jenis Industri

Terhadap Audit Delay

5 Teknologi XBRL Sekunder Jayani et al. Jurnal Nasional


Kamu itu apa
dan Layanan Jurnal Data Efisiensi Pasar (2020) dan
Riset
di Perusahaan Perbankan
NS
Terdaftar di Indonesia Indonesia
Jurnal dari
Akuntansi Bursa Efek (BEI)
Riset
6 Earnings Management Secondary Mayapada National Jurnal
et al. (2020) Journal Keuangan dan
in the Pre and Post Data Perbankan

Bisnis yang Dapat Diperluas

Bahasa Pelaporan

Periode di Indonesia

7 Efek Awal dari Sekunder Zamroni Nasional


and Aryani Journal
Data XBRL Wajib (2018)

Adopsi

Di Seluruh Indonesia
Bursa saham

Informasi keuangan

Lingkungan

206
-----------------------Halaman 30 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al


Tidak. Saya dan Metode Judul Penulis, Jenis Penerbit
year Kompartemen:
Jurnal Ilmiah
8 Dampak Pelaksanaan Sekunder Akhir Akuntansi Nasional
XBRL terhadap Risiko Data dan Journal FEB UGM
Informasi Kristanto
(2019) Thesis FEB UGM
9 Relevansi Nilai Secondary Yovalti and
Sumi ya na FEB UGM
Informasi Akuntansi Data (2018)
FEB UGM
Sebelum dan Sesudah
FEB UGM
Penerapan XBRL pada
FEB UI
Bursa Efek Indonesia
Binus
10 Pengaruh Adopsi XBRL Secondary Tunj ungsari Thesis
dan
terhadap Cost of Debt Data Wibisono
(2019)
pada Perusahaan yang

Terdaftar di Indeks

Kompas 100 BEI

Periode 2012-2017

11 Pengaruh Adopsi XBRL Secondary W and Thesis


Sumi ya na
Terhadap Audit Data (2020)

Laporan Keuangan

pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode

2012-2017

12 Pengaruh Adopsi XBRL Secondary Sibarani Thesis


dan
dan Asimetri Informasi Data Wibisono
(2019)
terhadap Cost of Equity

Capital Pada

Perusahaan yang

Terdaftar di Indeks

Kompas 100 BEI

Periode 2012-2017

13 Analisis Faktor Survey Pawestri Tesis


dan Ali
yang Memengaruhi (2019)
Auditor Efikasi Diri

Eksternal di Indonesia

terhadap XBRL

14 Pengaruh pengadopsian Secondary Dharmawati Thesis


dan
XBRL terhadap asimetri Data Harahap
(2018)
informasi dengan

pemoderasi corporate

pemerintahan

15 Digitalisasi Sekunder Lusiana dan Skripsi


Untuk menggantung
Data Pelaporan Keuangan (2020)

Melalui XBRL dan

Biaya Ekuitas di

Perusahaan Tercatat di Indonesia

207
-----------------------Halaman 31 Selesai -----------------------

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia – Mei, Vol. 24, No.2, 2021


Tidak. Saya dan Metode Judul Penulis, Jenis Penerbit
tahun Skripsi FT UI
16 Analisa Performance Secondary
Teknologi XBRL untuk Data Wirabuana
Laporan Keuangan and
pada Industri Keuangan Nugraha
(2014)
Adopsi XBRL

17 Menelaah XBRL Early Secondary Muchlis et International 1st Asia


Pengadopsi: Sebuah Studi Data al. (2018) Prosiding Pasifik
Penentu dan Nilai Bisnis dan
Relevansi Prasetia dan Skripsi Ekonomi
Wijayana Conference
18 Perbedaan Secondary (2017) FEB UGM

Karakteristik Data

Perusahaan Sebelum

Persyaratan Laporan

Keuangan Extensible

Pelaporan Bisnis

Language (XBRL) di

Indonesia Tahun 2015:


Perbandingan antara

Perusahaan yang

Menggunakan XBRL

dan Tidak

Menggunakan XBRL

Teknis XBRL

perkembangan

19 Prototipe Sistem Case Study Wijanarko National Jurnal


and Journal Telematika
Pelaporan Bank Moedjiono MKOM
(2015)
Indonesia Berbasis

XBRL: Studi Kasus PT

Bank Tabungan Negara

pendidikan XBRL

20 Incorporating XBRL Survey Wulandari International Accounting


topik ke dalam dan Ali
kurikulum akuntansi: (2019) Jurnal Pendidikan
bukti empiris dari
Pujisari Indonesia dan Inventarisasi Nasional:
Jurnal
21 Survei Kesadaran Jurnal Akuntansi Biyanto
dan Pemahaman
(Pemahaman) (2019)
Akuntan Pendidik
terhadap XBRL

208
-----------------------Halaman 32 Selesai -----------------------

Arfah Habib Saragih et Al

209
-----------------------Halaman 33 Selesai -----------------------

Anda mungkin juga menyukai