Kompetensi Dasar :
1. Mahasiswa mengenal macam-macam penyeleksian
kondisi.
2. Mahasiswa mampu menggunakan penyeleksian kondisi
berdasarkan kasus yang ada.
Indikator :
1. Mahasiswa mampu menganalisa dan mencari satu atau
lebih kondisi yang ada pada setiap kasus.
2. Mahasiswa mampu membedakan dan menggunakan
pernyataan penyeleksi (if .. then, if .. then ..
else .. ,dll) sesuai dengan kasus yang ditemui.
3. Mahasiswa mampu membuat program penyeleksian
kondisi dengan bahasa Pascal.
30
Penyeleksian kondisi adalah salah satu elemen
algoritma yang paling sederhana. Penyeleksian kondisi
memungkinkan suatu pernyataan dieksekusi hanya jika
kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi.
31
A. Pernyataan if .. then
Pernyataan if digunakan untuk menguji sebuah
kondisi. Bila kondisi yang diuji terpenuhi, program
akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu; dan
bila kondisi yang diuji salah, program akan berhenti
dan tidak menjalankan apapun. Bentuk umum pernyataan
if adalah sebagai berikut:
if kondisi
(pernyataan-pernyataan yang dijalankan
jika kondisi terpenuhi)
32
else
Statement3;
if kondisi then
Begin
(pernyataan-pernyataan yang dijalankan
jika kondisi terpenuhi)
End
Else
Begin
(pernyataan-pernyataan yang dijalankan
jika kondisi TIDAK terpenuhi)
End
Contoh:
if (x>0) then
writeln(’x bilangan positif’)
Else
writeln(‘x BUKAN bilangan positif’);
33
pernyataan lebih dari satu baris maka wajib
diletakkan di antara kata kunci begin dan end.
if (x>0) then
writeln (‘x bilangan positif’)
else if (x<0) then
writeln (‘x bilangan negatif’)
else
writeln (‘x adalah nol’);
E. Pernyataan Case
Penyataan case digunakan untuk menyederhanakan
kontruksi if..else if yang terlalu banyak.
Bentuk struktur dari case - Of:
34
case – Label 4; Statement 4;
........
........
case – Label n ; Statement n ;
end ; { end dari case }
Contoh:
if (x = 0) then
writeln (‘x bernilai nol’)
else if (x = 1) then
writeln (‘x bernilai 1’)
else if (x = 2) then
writeln (‘x bernilai 2’)
else if (x = 3) then
writeln (‘x bernilai 3’)
else
writeln (‘x tidak bernilai 0, 1, 2, ataupun 3’);
35
F. Petunjuk Praktikum
1. Kasus 1
mulai
A,B
Ya
A> B? max = A
Tidak
max = B
selesai
program Maksimum;
uses wincrt;
var A, B : integer;
Begin
write (‘Bilangan pertama = ‘); readln (A);
write (‘Bilangan kedua = ‘); readln (B);
if (A > B) then
writeln (‘Bilangan terbesar : ‘, A)
Else
writeln (‘Bilangan terbesar : ‘, B);
end.
36
2. Kasus 2
mulai
x, y, z
x> y Ya
max = x
and x > z ?
Tidak
y> x Ya
max = y
and y > z ?
Tidak
max = z selesai
Program Nilai_Maksimum;
uses wincrt;
var x, y, z : integer;
Begin
write (‘Bilangan pertama = ‘); readln (x);
write (‘Bilangan pertama = ‘); readln (y);
write (‘Bilangan pertama = ‘); readln (z);
if (x > y) and (x > z) then
write (‘Bilangan terbesar adalah = ‘, x)
else if (y > x) and (y > z) then
write (‘Bilangan terbesar adalah = ‘, y)
else
write (‘Bilangan terbesar adalah = ‘, z);
end.
37
G. Rangkuman
1. Penyeleksian kondisi memungkinkan suatu pernyataan
dieksekusi hanya jika kondisi terpenuhi atau tidak
terpenuhi.
2. Ada beberapa pernyataan penyeleksian :
a. if .. then
b. if bersarang
c. if .. then .. else ..
d. if .. then .. else if .. then .. else ..
38
Daftar Pustaka
39