Anda di halaman 1dari 14

FORMULASI SERUM DARI MINYAK KELAPA (VCO) DAN

EFEKTIVITASNYA DALAM MELEMBABKAN KULIT

Disusun Oleh
Kelompok 14
Diana Ariyana 1954051002
Eny Suyanti Dewi Fortuna 1954051016
Kelvin Andreansyah 1914051036
Maulida Melvina Putri 1914051022

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman, industri kosmetik di Indonesia juga ikut


berkembang dengan sangat pesat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya
kosmetik untuk perawatan kesehatan kulit dan tidak sekedar untuk tampil cantik,
sehingga kosmetik menjadi kebutuhan yang essensial bagi sebagian besar orang,
khususnya untuk perawatan kulit (skincare). Produk perawatan kulit (skincare)
menjadi yang sangat diminati terutama bagi wanita. Sampai saat ini banyak sekali
jenis-jenis produk perawatan kulit (skincare) yang sudah diproduksi secara
modern salah satunya adalah skincare untuk wajah. Bertambahnya usia, paparan
polusi dan kotoran, hingga pemakaian produk perawatan yang tidak tepat, menjadi
pemicu timbulnya beragam masalah pada kulit wajah.

Kulit kering merupakan salah satu masalah yang umum dijumpai pada masyarakat
khususnya yang tinggal di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, namun
banyak yang kurang memperhatikan dampak yang bisa ditimbulkan akibat kulit
kering yang terlalu lama dibiarkan karena menganggap hal tersebut bukan
masalah besar. Kulit yang kering dapat menurunkan kinerja pertahanan tubuh
terhadap efek radikal bebas dan infeksi. Radikal bebas dapat mempercepat
penuaan dini dan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit antara lain terjadi karena
adanya sinar ultraviolet (UV) yang memiliki sifat oksidatif yang dapat
menyebabkan peradangan.

Untuk mengatasi masalah kulit kering ini, diperlukan jenis skincare yang mampu
melembabkan kulit dan juga mengandung antioksidan yang tinggi. Menurut
Purnamasari (2020), minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) memiliki
kandungan antioksidan dan merupakan pelembab yang sangat tinggi. Antioksidan
pada VCO ini mampu mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas tubuh. Selain
itu, VCO juga mampu memberikan perlindungan terhadap kulit dan mencegah
kerusakan jaringan.

Melihat potensi VCO yang belum dikembangkan secara maksimal dan


manfaatnya terhadap industri kosmetik dan farmasi membuat penulis tertarik
menjadikan VCO sebagai bahan dasar dalam pembuatan skincare yang berfungsi
untuk memberikan kelembaban, yaitu serum. Penggunaan serum menggunakan
bahan dasar VCO diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pemanfaatan
minyak kelapa dalam industri kosmetik.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apakah VCO aman diaplikasikan pada kulit sebagai bahan serum

2. Mengetahui efektifitas minyak kelapa (VCO) dalam melembabkan kulit.


II. PEMBAHASAN

2.1 Minyak Kelapa (Virgin Coconut Oil)

Minyak kelapa atau yang bisa disebut Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak
kelapa murni yang berasal dari sari pati kelapa yang diproses tanpa pemanasan
dan tanpa penambahan zat kimia lain sehingga komponen penting yang terdapat
pada minyak kelapa tidak akan hilang. Salah satu komponen utama minyak kelapa
adalah asam lemak jenuh sebanyak 90%. Asam lemak jenuh yang terkandung
pada minyak kelapa adalah C-8 (asam kaprilat), C-10 (asam kaprat), C-12 (asam
laurat) dan C-14 (asam miristat). Selain itu, minyak kelapa mengandung
antioksidan yang berupa tokoferol. Asam laurat dan tokoferol yang terkandung
pada minyak kelapa mampu memberikan sifat antioksidan serta dapat mengurangi
tekanan oksidatif yang disebabkan karena terpapar sinar UV(Mu’awanah, 2014).

Minyak kelapa, selain mengandung banyak asam lemak jenuh juga mengandung
vitamin E yang sangat dibutuhkan oleh kulit serta tidak mudah teroksidasi. Asam
laurat dan oleat yang ada dalam VCO bersifat melembutkan dan melembabkan
kulit. VCO yang dipakai sebanyak dua kali sehari tidak akan menyebabkan gejala
yang memperlihatkan ketidaknormalan pada kulit seperti ruam atau alergi
sehingga merupakan bahan yang aman untuk pelembab. Hal ini didukung dengan
penelitian Sandeep (2018) yang menyatakan bahwa aplikasi tropikal VCO dapat
membawa aktivitas anti inflamasi dengan menghambat berbagai level sitokin dan
meningkatkan fungsi sawar kulit sehingga terbukti bahwa VCO tidak
menyebabkan iritasi kulit dan non fototoksik jadi aman untuk digunakan pada
aplikasi tropikal.

2.2 Kelembaban Kulit

Kehilangan kelembapan kulit termasuk penyebab yang memicu penuaan kulit.


Meski tidak secara langsung mengubah kondisi kulit, berkurangnya kelembapan
akan menampilkan garis-garis halus, keriput, hingga membuat seseorang tampak
lebih tua.Hilangnya kelembapan kulit bisa disebabkan oleh bertambahnya usia
dan kulit dehidrasi. Seiring bertambahnya usia, fungsi kelenjar kulit menurun
sehingga menghasilkan kadar lipid alami yang lebih rendah.Selain itu, usia yang
menua pun membuat tingkat ceramide (senyawa alami yang ada pada lapisan luar
kulit) juga berkurang. Hal ini memengaruhi kapasitas pengikatan air pada lapisan
kulit.Dengan begitu, kulit menjadi lebih rentan terhadap cedera dari zat kimia dan
sulit untuk sembuh. Hal tersebut menyebabkan kelembapan kulit hilang lebih
banyak daripada kulit yang sehat.Kulit yang mengalami dehidrasi berarti
kekurangan kadar air. Kulit dehidrasi menganggu fungsi kulit normal, sehingga
menghasilkan sel-sel kulit yang tidak merata dan menumpuk di permukaan kulit,
dan tampak kasar dan kusam.

Kelembapan kulit jugalah yang mempertahankan elastisitas stratum korneum


(lapisan atas sel kulit), terbuat dari sel kulit mati. Sel ini mengambil air dari faktor
pelembap alami, asam amino, dan molekul yang menyerap air dari udara dan
menguncinya di dalam sel.Dalam iklim yang kering, sel-sel ini membuat lebih
banyak pelembap alami untuk tetap melembapkan kulit. Namun, jika lapisan ini
mengering, kulit menjadi kencang dan rentan menjadi pecah-pecah.Selain itu,
kulit dehidrasi dapat menyebabkan kulit menjadi gatal, warna kulit yang tidak
merata, lingkar bawah mata yang lebih gelap, mata cekung, dan munculnya garis-
garis harus atau kerutan di wajah.(Tricaesario dan Widayati, 2016)

Kelembapan kulit bisa tetap terjaga dengan baik jika Anda mengatur pola hidup
lebih sehat dan memerhatikan perawatan untuk kesehatan kulit.Mengisi hidrasi
tubuh dengan banyak minum air merupakan cara untuk mencegah terjadinya
dehidrasi kulit dan kehilangan kelembapan kulit. Hilangnya kelembapan kulit
dapat membuat kulit menjadi kering. Untuk menghindari hal ini, Anda juga bisa
mengoleskan pelembap (moisturizer) kulit yang cocok untuk kulit.Beberapa
faktor yang menyebabkan kulit menjadi kering yaitu, cuaca meliputi suhu dan
kelembaban udara, paparan bahan kimia dan mikroorganisme, penuaan, stress
fisiologi dan genetic (Masaki, 2010).
2.3 Serum

Serum merupakan cairan bewarna jernih dan bertekstur sedikit kental namun
ringan. Serum terbuat dari bahan utama seperti asam amino, emulsi dan air serta
minyak selain itu dalam sebotol serum diperkaya bahan aktif, mulai dari vitamin,
antioksidan hingga hyaluronic acid yang bertujuan untuk menembus ke bagian
kulit terdalam lebih cepat, mudah dan merata daripada pelembab wajah biasa.
Formula serum wajah umumnya terdiri dari zat aktif, minyak pembawa (carrier
oil), dan minyak pengikat. Minyak pembawa yang dapat digunakan adalah
minyak zaitun atau VCO yang memiliki banyak manfaat (Astuti, dkk. 2020).
Serum wajah ditargetkan untuk masalah kulit yang lebih spesifik, beda dengan
pelembab wajah yang di desain hanya untuk menyediakan kelembaban dan
mencegah penguapan air dalam kulit.

Fungsi yang diciptakan dari pembuatan serum ditargetkan bisa membantu


mengatasi masalah lebih khusus pada wajah seperti misalnya mendorong
regenerasi kulit, membantu mencerahkan, melawan keriput, jerawat, noda hitam,
hiperpigmentasi, rona wajah tidak merata dan kulit kering. Serum tidak hanya
mengandung bahan aktif yang diperlukan untuk kulit, tetapi juga meningkatkan
efisiensi produk perawatan kulit lainnya setelah mengaplikasikan serum. Seum
dapat digunakan dua kali sehari, satu kali dalam rutinitas perawatan kulit pagi dan
yang kedua dalam rutinitas malam hari.

2.4 Efektifitas Minyak Kelapa dalam Melembabkan Kulit

Memelihara kulit yang sehat terutama pada bagian wajah sangat penting untuk
menghindari terjadinya iritasi yang akan menimbulkan luka dan bekas pada
wajah. Salah satu cara memelihara kesehatan kulit adalah dengan pengaplikasian
pelembab pada kulit (EPUAP, 2014). Pelembab wajah alami yang dapat
digunakan adalah minyak zaitun atau minyak kelapa. Minyak kelapa (VCO)
dapat menurunkan resiko terjadinya kerusakan integritas kulit pada orang yang
memiliki tipe kulit kering. Minyak kelapa sudah sejak lama digunakan untuk
mempertahankan elastisitas kulit dan membuat kulit tetap halus dan mulus. Hal ini
diketahui dari susunan molecular di minyak kelapa yang memberikan efek tekstur
lembut dan halus pada kulit. Minyak kelapa ketika dioleskan pada kulit akan
mempengaruhi jaringan tubuh, terutama jaringan konektif. Jaringan konektif
membuat kulit menjadi kuat sehingga mampu melindungi kulit dari gesekan
(Rindengan & Novarianto, 2014).

Minyak kelapa juga memiliki banyak manfaat di bidang farmasi dan Kesehatan.
Kandungan di minyak kelapa memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi
dan vitamin E dimana antioksidan ini berfungsi untuk mencegah penuaan dini,
timbulnya flek hitam, keriput dan menjaga vitalitas tubuh (Nilamsari, 2010).
Kandungan antioksidan dari minyak kelapa juga tidak mengalami kerusakan pada
pemanasan pada suhu 60-75 ºC bahkan masih lengkap dalam jumlah yang
seimbang (Setiaji & Prayugo, 2014). Menurut Lucida (2008) minyak kelapa
mengandung sekitar 92% asam lemak jenuh yang diantaranya terdiri dari 48-53%
asam laurat, 1,5-2,5% asam oleat, asam lemak lainnya seperti 8% asam kaprilat,
dan 7% asam kaprat. Kandungan asam lemak terutama asam laurat dan oleat
dalam minyak kelapa bersifat melembabkan terutama asam laurat dalam tubuh
akan menjadi monolaurin diketahui bahwa monolaurin bersifat anti virus, anti
bakteri dan anti jamur. Kandungan asam lemak terutama asam laurat dan oleat
dalam VCO yang menjadikan kulit lebih lembut (Ellis & Bentz, 2007).

Pernyataan di atas didukung oleh penelitian “The effect of virgin coconut oil
loaded solid lipid particles (VCO-SLPs) on skin hydration and skin elasticity”
yang dilakukan oleh Mohamed, Aziza, Sarmidia, & Aziza (2013) di Malaysia
didapatkan hasil pelembab lotion dengan VCO-SLPs yang mengandung virgin
coconut oil sebesar 20% ditemukan efektif dalam meningkatkan kelembaban kulit
dan meningkatkan elastisitas kulit. Ada 24,8% peningkatan kelembaban kulit
untuk lotion dengan VCO-SLPs dibandingkan dengan 12,7% peningkatan
kelembaban kulit.
III. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

Minyak kelapa (VCO) dapat menurunkan resiko terjadinya kerusakan integritas


kulit pada orang yang memiliki tipe kulit kering.Kandungan di minyak kelapa
memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi dan vitamin E dimana
antioksidan ini berfungsi untuk mencegah penuaan dini, timbulnya flek hitam,
keriput dan menjaga vitalitas tubuh.minyak kelapa mengandung sekitar 92% asam
lemak jenuh yang diantaranya terdiri dari 48-53% asam laurat, 1,5-2,5% asam
oleat, asam lemak lainnya seperti 8% asam kaprilat, dan 7% asam kaprat.dengan
kandungan minyak kelapa (VCO) ini tentu aman dan efektif untuk diolah menjadi
serum untuk melembabkan kulit.

saran :

Saran-saran disampaikan kepada beberapa pihak yang terkait dalam penelitian ini
sebagai berikut:

Peneliti. Disarankan kepada peneliti melakukan penelitian lanjutan berkaitan


dengan keefektivan minyak kelapa (VC0) dalam kandungan serum dengan
memperhatikan keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah: 1)
Pemberian VCO perlu diperhatikan cara pemakaian, jumlah VCO yang digunakan
dan lama pemberian, karna akan sangat mempengaruhi dari hasil kelembaban
kulit yang dapat membuat kulit menjadi berminyak, 2) VCO yang digunakan
sebaiknya dibuat sendiri untuk mendapatkan VCO yang diinginkan dan
mendapatkan hasil yang baik, 3) Cara pengumpulan data dengan metode ilmiah
yang sebenarnya.
IV. DAFTAR PUSTAKA

Astuti, A., dan Fitri, N. 2020. Formulasi Serum Anti-Aging Minyak Atsiri Lada
Hitam (Piper Nigrum L.) Dan Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan
Metode DPPH. AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship.
Vol 5. Universitas Islam Indonesia.

Ellis, J. R., & Bentz, P. M. (2007). Modules for basic nursing skills (7th Editio).
Philadelpia: Williams & Wilkins.

EPUAP. (2014). National Pressure Ulcer Advisory Panel, European Pressure


Ulcer Advisory Panel and Pan Pacific Pressure Injury Alliance. European
Pressure Ulcer Advisory Panel.

Masaki, H., 2010, Role of antioxidants in the skin: Anti aging effects,Journal of
Dermatological Science.

Mu’awanah I, Bambang S, dkk. 2014. Pengaruh Konsentrasi Virgin Coconut Oil


(VCO) Terhadap Stabilitas Emulsi Kosmetik dan Nilai Sun Protector Factor
(SPF). Jurnal Berkala MIPA. 24 (1)

Nilamsari. (2010). Optimasi terhadap Kestabilan emulsi Krim pelembab Dari


Minyak Kelapa Murni. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Purnamasari, Riska. 2020. Formulasi Sediaan Gel Minyak Kelapa Murni atau
VCO yang Digunakan Sebagai Pelembab Wajah. Jurnal Kesehatan Luwu
Raya. Vol 06 (2)

Rindengan, B., & Novarianto, H. (2014). Minyak Kelapa Murni: Pembuatan dan
Pemanfatannya (Cetakan 2). Jakarta: Penebar Swadaya.

Sandeep R, Varma., et all. 2017. In vitro anti-inflamatory and skin protective


properties of Virgin Coconut Oil. Journal of Traditional and
Complementary Medicine. 2019 Jan; 9(1):5
Setiaji, B., & Prayugo, S. (2014). Membuat VCO Berkualitas Tinggi (Cetakan 2).
Jakarta: Penebar Swadaya.

Syah, A.N.A. 2005. Coconut Oil : Minyak Penakluk Berbagai Penyakit.


Agromedia Pustaka. Jakarta.

Tricaesario, C, Widayati R.I., 2016, Efektivitas Krim Almond Oil 4 % Terhadap


Tingkat Kelembaban Kulit, Jurnal Kedokteran Diponegoro.

LAMPIRAN

Daftar Kontribusi anggota dalam penulisan makalah ini :

1. Diana Ariyana (1954051002)


= Sub bab 4 (Efektivitas VCO dalam Melembutkan Kulit), Kesimpulan Saran,
PPT
2. Eny Suyanti Dewi Fortuna (1954051016)
= - Pendahuluan, Sub bab 3 (Serum), PPT
3. Kelvin Andreansyah (1914051036)
= - Sub bab 1 (Kelembaban Kulit), Kesimpulan Saran, PPT
4. Maulida Melvina Putri (1914051022)

= - Pendahuluan dan Sub bab 2 (Minyak VCO), Penyatuan dan editing makalah,
PPT
Halam Pertama Jurnal Acuan

Anda mungkin juga menyukai