Anda di halaman 1dari 180

PENGARUH MIND MAPPING TRAINING TERHADAP

BERPIKIR KREATIF SISW.A.


SMU MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam


memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M
11

PENGARUH MIND MAPPING TRAININC; TERHADAP


BERPIKIR KREATIF SISWA
SMU MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

NADYA YULIANTY S
NIM: 103070029105

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I, Pembimbing II

Dra. Fadhilah Suralaga. M.Si


NIP. 150 215 283
y""J.:!::,
NIP. 150 :168 748

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M
iii

PENGE.SAHAN PANlTlA UJlAN

Skripsi dengan judul PENGARUH MIND MAPPING TRAINING TERHADAP


BERP!KIR KREAT!F SISWA SMU MUHAMMAD! YAH 4 JAK.!\RTA telah
diujikan dal<Jm sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pacia tanggal 7 September 2007.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untl·k memperoleh gelar
Sarjana Psikologi.

Jakarta, 7 September 200?

Sidang Munaqasyah

Pudek I

Sel<retaris Mer~7kap Anggota

Dra. Z•hmltwi
NIP. 150 238 773
Ms;

Anggota:

Pembimbing I Pembimbing II

' - " J '-Ir \)


~J\'1----
Ora. F dhilah Sura\~ M.Si Yunita Faela Nisa M.Psi
NIP. 150 2.15 283 NIP. 150 368 748
IV

Untuk Mamah dan Bapa ...


yang selalu berharap kebahagiaan
dalam setiap do'a-do'anyo1 ..
Semoga karya kecil ini dapat menjadi
"do'a terima kasihku don awal baktiku .... ,"
kepadamu ...
v

Neren ll'CHlll lterhcull menahlaltlrcm orang laln aclalcth ornn11 ltuat,


ahcun l:el:apl jauh leltlh hunt lagl, merehcu ~1111 berha:sll menahluhhcun
cllrl •encllwl

Hidup ....... .
merupakan perjalanan singkat,
memahami makna keberadaan diri dan Tuhan
berbuat baik pada sesama dengan tulus
dengan senyuman kehidupan yang menghidupi
memberi kebaikan dan manfaat
tanpa lelah dan harap kembali

sehingga... ,
akhirnya mampu memahami metamorfosa kehidupan hakiki,
menerima hidup dan ujiannya beserta sabar, ikhlas., dan tawakal.

Dan cinta ini ...adalah anugerahMu ••.


Jadikan cinta ini hanya untukMu, cinta yang takkan menyakiti,
takkan hilang, takkan pergi, karena cintaMu abadi, kekal, dan sejati •.

Bila altu lterhnta "ahu", pang lt11111alts1111d aclalc1h teteora11g pan11


ltel:ul•ltetul unllt, dan tall ltba clbamallan eleng- pang lnln.
VI

ABSTRAKSI

(A) Fakultas Psikologi


(B) Agustus 2007
(C) Nadya Yulianty S
(D) Pengaruh Mind Mapping Training terhadap Berpikir Kmatif siswa di SMU
Muhammadiyah 4 Jakarta
(E) xvi + 103 halaman + lampiran
(F) Metode pendidikan saat ini seringkali tidak membentuk seorang anak
didik untuk berpikir kreatif. Hampir semua orang tidak rnenggunakan otak
kanan dan kiri secara sempurna, dan hanya menggunakan sebagian kecil
dari otak saat proses pencatatan dalam belajar.
Berpikir kreatif merupakan cara berpikir untuk menghasilkan gagasan dan
produk baru, menemukan cara-cara baru untuk mengungkap suatu hal,
kemudian menggabungkannya untuk menghasilkan gagasan baru yang
lebih baik. Berpikir kreatif berarti mencari alternatif-altematif baru dalam
pemecahan masalah.
Berpikir kreatif dapat dibangun dengan suatu representasi gambar yang
jelas. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan mind
mapping (pemetaan pemikiran). Mind mapping (pemetaan pemikiran)
merupakan sebuah bentuk pencatatan yang menggunakan prinsip
ingatan dan prinsip berpikir kreatif sehingga otak dapat berpikir linear dan
bukan berpikir statis.
Mind mapping yang diberikan dalam bentuk training ini adalah salah satu
cara untuk menginterpretasikan potensi kreativitas yan!l tak terbatas dari
otak dibandingkan catatan standar berpola linear. Catatan linear hanya
mengandalkan potensi otak kiri. Sementara peta pikiran mempergunakan
potensi otak kiri dan otak kanan secara seimbang. Dalam sistem
pembuatan catatan mind mapping akan lebih efektif jika menggunakan
kertas kosong tanpa garis, serta menggunakan gambar kunci ingatan
(otak bagian kanan) sebagai ringkasan tema pokok dari catatan dalam
mind mapping yang mampu memicu otak untuk berpikir kreatif.
Penelitian ini ingin mengetahui apakah ada pengaruh mind mapping
training terhadap berpikir kreatif.
Penelitian dalam bentuk training ini dilakukan di SMU Muhammadiyah 4
Jakarta dengan jumlah sampel 30 siswa-siswi dengan rnenggunakan
teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dimana tidak semua
elemen populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk terpilih
sebagai sampel. Tipe penelitian yang digunakan adalah controlled field
experiment, sementara metode yang digunakan adalah metode
eksperimen dengan menggunakan desain randomized i~nacova pretest-
posttest control 2 group design, dimana jumlah sampel penelitian dibagi
vii

ke dalam 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok eksperimen dan


kelompok kontrol dengan masing-masing kelompok be•rjumlah 15 orang.
Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest berpikir
kreatif, kemudian kelompok eksperimen diberikan 1 kali perlakuan
(treatment) sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, dan di
akhir training kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan
posttest mengenai berpikir kreatif.
Hasil penelitian dianalisis menggunakan rumus t-tes dt~ngan SPSS 11,5.
Kemudian dilanjutkan dengan kontrol statistik menggunakan rumus
analisis kovarians. Hasil-t hitung analisis kovarians sebesar 0,737. Dari
tabel t dengan df = 28 (N-2 = 30-2) dengan taraf 0,05 diperoleh nilai-t
tabel sebesar 1,701. Karena nilai-t hitung lebih besar dlari nilai-t tabel
(0,737<1,701) maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nol (Ho)
diterima. Dengan demikian, hasil penelitian eksperimen yang diperoleh
adalah terdapat pengaruh yang signifikan pemberian mind mapping
training terhadap berpikir kreatif. Artinya mind mapping dapat
meningkatkan berpikir kreatif, dan berpikir kreatif dapat dipengaruhi oleh
mind mapping training.
Mind mapping memerlukan pembiasaan yang berkelanjutan, sehingga
manfaatnya dapat dirasakan termaasuk memebentuk berpikir kreatif.
Berpikir kreatif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Motivasi
memiliki peranan penting dalam pengembangan kreativitas, namun
lingkungan rumah dan sekolah menjadi faktor penentu dan penghambat
dalam pengembangan kreativitas. Karena itu, orangtua dan guru harus
bekerja sama menciptakan lingkungan yang kondusif dan menggunakan
metode belajar yang dapat mengembangkan kreativitas siswa dengan
baik.
(G) Daftar pustaka: 38 literatur (1992-2005)
viii

ABSTRACT
(A) The Psychology Faculty
(B) August 2007
(C) Nadya Yulianty S
(D) Influence of Mind mapping Training on Creative Thinking of Student at
SMU Muhammadiyah 4 Jakarta
(E) xvi + 103 pages + attachments
(F) Education method could not form a student to think creatively. Most of
people do not use their right and left brain perfectly. They just use a little
part of their brain when learning. Conventional Standard note system uses
a little function of the left brain that related to chronolO(Jical, series, and
number. It does not use together with the right brain that related to
imagination, association, amplification, peculiarity, black humor, colour,
beat, taste, sexuality, and sensuality. It is caused of less demonstration in
study, and just using the sentence, phrase, and numbe!r.
Creative thinking is a trick to think that produced an ide!a and new
discovery/ innovation. Thinking makes a person can se!e a link or relation
among each other which is not seen before.
Creative thinking is searching new alternatives to solve! a problem. It is
built by representative clear image.
One of applicable methods is mind mapping. It is a registration form that
using remembering and thinking creative principle, so brain can think
linearly, not statically.
Mind mapping is an excellent way to interpret creative potency that does
not circumscribed of brain than default note get of line~ir pattern. Linear
note just rely the potency of left brain. Mind mapping uses left brain
potency and poised right brain. In making system appends mind mapping
will more effective if using empty paper without lining, and utilizes
mnemonic key image (starboard brain) one that constitute the extract of
subject theme of scripted in mind mapping.
By using of the key word and image word, technical mind mapping (map
collects thoughts) can trigger brain to think creatively.
This research wants to know whether there is an available influence mind
mapping training to think creatively or not.
This research is done at SMU Muhammadiyah 4 Jakarta by totals sample
30 female students by using of purposive sampling, which is not every
individual in population has not the same probabiliting as sample. Its
observational type is controlled field experiment by using 2 groups design
(design among agglomerates) for experiment method or randomized
anacova pretest-posttest control group design. Samples are divided into 2
groups random. They are experiment group and control group totality 15
IX

persons. They were been pretest to think creatively. The experiment group
is given 1 conduct time (treatment), while control group is not conducted,
and in the last training they were be posttest back again to think
creatively. This observational result is analyzed with t-test and covariance
analysis formula by using SPSS 11,5. Extrapolation with statistic control
by using analysis covariance formula. T analysis covariance is 0,737.
From tablet by df = 28 (N - 2 = 30 2) with level 0,05 acquired appreciative
t-tables as big as 1, 701. Because of T is smaller than t-table
(0,737<1,701), so alternative hypothesis (Ha) was refused and zero
hypothesis (Ho) was accepted. Thus, mind mapping not significance
influence to people to creative thinking. I
Mind mapping makes a habbit. Creative thinking can influence internal
and external factor. Motivation is urgent to increases creative thinking, but
home and school can be increase or could not form cmative thinking. For
parent and teacher, it is suggested that they continue to increase creative
thinking. Also in the future, Government may be able to support creative
thinking with learning method in school for student creatively.
(G) Reference: 38 (1992 - 2005)
x

KA TA PENGANTAR

Terimakasih Ya Allah ....


Ungkapan itu yang takkan henti-hentinya kulapalkan kepadaMu ....
Kau Maha Tahu apa yang terbaik bagi hambaNya, rencana indah di setiap
kegagalan, hikmah dibalik kehilangan dan kekuatan saat pudarnya
keputusasaan. Di tanganMu nasibku, dan dalam suratanMu gores
kehidupanku ..... Jadikan aku hambaMu yang ikhlas dengan segala rencana-
rencanaMu untukku Ya ... Rabb ...

Tidak ada kesempurnaan, hanya Allah Pemilik Kesempurnaan. Terkait dalam


penyusunan skripsi ini, baik persiapan, pelaksanaan a~aupun pengolahan
data penelitian, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Pimpinan Oekanat Fakultas Psikologi, lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si dan
Ora Zahrotun Nihayah, M.Si beserta jajarannya. Terimakasih atas
masukan dan arahannya dalam proses persidangan dan final skripsi,
semoga lbu senantiasa dalam kebaikanNya .....
2. Untuk pembimbingku, dengan penuh hormat, Nadya ucapkan terimakasih
atas arahan dan bimbingannya ..terkhusus kepada lbu Fadhilah yang
menjadi pembimbing pertama dalam skripsi ini, kebaikan lbu akan selalu
Nadya kenang dan kewibawaan lbu akan Nadya contoh dalam kehidupan
Nadya, makasih Bu ... semoga lbu selalu sehat ya ..
3. Kepada Bu Yunita, terimakasih atas waktu, arahan, dan masukan yang
lbu berikan, semuanya akan menjadi motivasi dan kenangan indah bagi
Nadya, Nadya hanya bisa berdoa semoga apa yan!J telah lbu berikan
dibalas lebih baik oleh Allah SWT.
4. Tiada terhingga kulabuhkan ucapan terima kasihku selanjutnya adalah
untuk kedua orangtuaku ..... keluargaku yang selalu mendo'akanku ... dan
berharap kebaikan serta keberhasilan untukku .... maafkan neng ya
Mah .. Pa ... karena belum bisa menjadi anak yang bisa dibanggakan. Oo'a
kalian adalah kekuatanku, neng sayang Mamah, Bapa ......
5. Tidak lupa kuucap semangat selalu untuk adik-adikku .... Opik dan
d'novi ....teteh mungkin bukan kakak yang baik, tapi setidaknya mari kita
jadikan hidup kita lebih baik dan menjadi anak yang dapat dibanggakan
orangtua kita, dan maafkan jika perhatian teteh .... sangat sedikit untuk
'mpik ataupun dd' ..Teteh sayang dede ... , dan untuk Opik .. kamu satu-
satunya anak laki-laki dan tumpuan di keluarga kita, jadilah anak yang
bertanggungjawab. Semoga kita semua menjadi anak yang sukses di
dunia dan di akhirat. Amiin ....
6. Kepada Pa Haidir, Neng berterimakasih atas pinjaman bukunya,
kebaikan, masukan, nasehat-nasehat dan do'a Bapa. Do'akan neng untuk
XI

lebih baik ya Pa, Psikologi akan menjadi sejarah kerinduan untuk diri
neng ....
7. Pihak sekolah baik Muhammadiyah Cipanas sebagai tempat try out
ataupun SMU Muhammadiyah 4 Jakarta sebagai tempat penelitian.
8. Untuk aa, terimakasih dari lubuk hati neng yang terdalam atas
pengorbanan, perhatian, motivasi, dan bantuan mulai dari proses awal,
pelaksanaan penelitian sampai proses akhir skripsi ini, segala yang telah
aa lakukan neng tidak dapat membalasnya, selain kasih sayang Allah
yang berlebih untukmu ... salam sayang neng untuk aa dan keluarga .....
9. Sahabat lingkar pena kecilku, Dewi, Lucky, Novi, Titi, Nia, Mia, Dini, Suci,
Peni, Nabilah, Nita, Ade, Erja, k Maya (terimakasih do'a&pengertiannya).
khusus Suvi&Amsi (makasih bantuan skoringnya). Agnes'&sahabat hatiku
Orie, t'na, kg ikhsan, kg di, kg deni terimakasih atas do'a&ukuwahnya ..
10. Teman-teman C, B, D, ataupun A sebagai kelas-kelas ilmu yang memberi
kebersamaan dan hikmah. Teman2 kelompok KKL, ~1uru dan adik2 SLB
tempat memahami realitas kehidupan dan aplikasi ilmu ..
11.Temen-temen Pll, PD Pll Purwakarta, PW Pll Jakarta, PW-setanah air,
dan PB Pll terkhusus personil Korpus Pll Wati 'mel, lfeh, uni Ain, Nisa,
Dewi, Cici (forgive me ... sis aku belum optimal&maka1sih atas pengertian
dalam penyelesaian skripsi ini). K-in, k-R, lis, m'darma, Anca, K-Zaid, K-
Yudi, Faisal, Popi, masri, As'ari, dll terimakasih atas do'a kalian semua ...
12.Untuk temen-temen PERMATA Jakarta, (Punten ka1 kang Tobi, Asep,
Tatang, kg Lili, Gina, Ai, lis, Pipin, dan tema-teman seperjuangan yang
lain), maaf saya belum amanah sebagai ketua umum, semoga PERMATA
Jakarta menjadi lebih baik selepas saya pimpin ..
13. Yang terakhir rasa terimakasih yang tak terhingga nEmg' ucapkan untuk
'kk, atas bantuan 'kk baik moril ataupun materil, masukan dan perhatian
kasihnya semuanya terangkum dalam kasih dan sayang tak terhingga ... ,
apapun yang terjadi, pasti ada hikmah dan rencana indah dibalik
semuanya ... your is my spirit, my best friend in my hc3art, and teacher in
my experience.

Purwakarta, 5 September 2007

Penulis
xii

DAFTAR ISi

Halaman Judul .............................................................................


Halaman Persetujuan... ... ... ... ... . .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... .... ..... ii
Halaman Pengesahan... ........ .. ........... .... ........ ........... ... .... ... ....... ........ ... .. ... iii
Dedikasi ................................................................. .................................... iv
Motto.......................................................................................................... v
Abstraksi..... .. ...... ........ ...... .... .... ......... .... ...... ..... .............. .. ... ... ...... ........ ..... vi
Abstract........ .............................................................................................. iv
Kata Pengantar..... ........ ... ....... ... .. ...... .............. .. ......... ...... .... ...... ..... ..... ... .. vii
Daftar isi............. .. ... ..... ...... .............. .......... ............... ....... ....... ................... xii
Daftar ta be I . . . .. . . . . . . . .. . . .. .. . . .. . . . . .. . .. . . . .. . . .. .. . .. . . . . . .. .. . . . . . .. . .. . . . .. . . . . .. . .. xvi
Daftar bagan.............................................................................................. xvi
Daftar Grafik............................................................ .. .. . . .. . .. .. . . .. xv

BAB 1 : PENDAHULUAN .......................................................................... 1-13


1.1. Latar belakang masalah....... ... ... ............. ......... ........ ...... ..... 1
1.2. ldentifikasi masalah............................... ............................... 1O
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah............................... 11
1.3.1. Pembatasan masalah ............................ ... ...... ......... 11
1.3.2. Perumusan masalah ................................................ 12
1.4. Tujuan dan manfaat penelitian ...................... ...................... 12
1.4.1. Tujuan penelitian ..................................................... 12
1.4.2. Manfaat penelitian .... ... ...... ... .... ... ... ... ... .. ... ......... ..... 12
1.5. Sistematika penulisan ........... ........ ............. ... ........... ... ....... 13
1.6. Teknik penulisan ................................................................. 13
xiii

BAB 2 : LANDASAN TEORl ........................................................14-57


2. 1 Berpikir..... .. ..... .. ... ... ... .. ... ... .. .. .. .. .. .. .. ... ... .. ... ... .. ... ... ... .. .. .. .. ... . 14
2.1.1. Definisi berpikir ............................................................ 14
2.1.2. Proses dan cara berpikir.............................................. 16
2.1.3. Pendapat aliran psikologi mengenai bE~rpikir.............. 17
2.1.4. Macam-macam cara berpikir...................................... 18
2 .2 Berpikir kreatif....................................................................... 19
2.2.1 Definisi berpikir kreatif...... ................. ......................... 19
2.2.2 Kreativitas............ ... ...... .. . .. . .. . . .. ... ... .. . . .. .. . ... ... .. 20
2.2.3 Perilaku kognitif-afektif model Williams
untuk pengembangan berpikir kreatif..................... 22
2.2.3.1 Model................................................... 22
2.2.3.2 Modifikasi materi, proses, produk dan
lingkungan...................................... ........ 24
2.2.4 Manfaat model perilaku kognitif-afektif untuk pengem-
bangan berpikir kreatif dalam mind mapping.... . .. . . . 25
2.2.5 Konsep kreativitas dengan pendekatan empat P...... 26
2.2.6 Ciri-Ciri kreativitas........................ .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . 30
2.2.7 Sumber kreativitas..................................................... 31
2.2.8 Unsur-unsur kreativitas...................................... 32
2.2.9 Ciri-ciri kepribadian kreatif............................. ... .. . 35
2.2.10 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas .......... 36
2.3 Mind mapping training.................................................. 39
2.3.1 Definisi training.................................................. 39
2.3.2 Definisi mind mapping ............................................... 41
2.3.3 Karakteristik dari metode mind map........................ 44
2.3.4 Tanda dan simbol dalam peta pikiran (mind map) ...... 48
2.3.5 Langkah-langkah membuat peta pikiran (mind map).. 50
2.3.6 Alur pemberian mind mapping training ........................ 51
xiv

2.3.7 Materi-materi mind mapping training ........................... 52


2.4 Kerangka berpikir . .. . . . .. . . .. . . . . .. .. . . .. . . . . . . . .. . . . .. . . . . . .. . . . . .. .. .. 54
2.5 Hipotesa penelitian ..................................................... 57

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN .............................................58-79


3.1. Jen is penelitian ........................................................... 58
3.1.1. Pendekatan penelitian . . . .. . . . . . .. .. . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. .. 58
3.1.2. Metode penelitian . .. .. . . .. .. . . .. . . . . . . . .. . . .. . . . . . . .. . . . . ... .. 58
3.1.3. ldentifikasi variabel penelitian...... .. . . .. .. . . .. ... . .. . . . .. .. 59
3.1.4. Definisi konsepsional dan operasional variabel. ....... 59
3.1.4.1 Definisi konsepsional...... .. .. .......... .. ....... .... ... ... 59
3.1.4.2 Definisi Operasional variabel......................... 60
3.2 Populasi dan metode pengambilan sampel . .. . .. .. . . .. .. . . .. .. .. 65
3.2.1 Populasi . .. . . . .. . . . . . . . . .. . . . .. . . .. .. . . . . .. . . . . . .. . .. .. . . . . . ... .... 65
3.2.2 Karakteristik sampel .. . .. .. . . .. . . . . .. .. . . .. . .. .. . . . . . .. . . . ..... 66
3.2.3 Teknik pengambilan sampel.. ...................................... 66
3.3 Rancangan (desain) eksperimen ........................................... 67
3.3.1 Tipe penelitian ............................................................. 67
3.3.2 Desain penelitian........................................................ 67
3.4 Aparatus peneHtian........................................................ 68
3.5 lnstrumen penelitian.............................................................. 69
3.6.1 Metode pengumpulan data......................................... 69
3.5.1.1 Proses pembuatan alat tes kreativitas TKF,
TKV, dan mind map....................................... 69
3.5.1.2 Proses pengujian alat tes....................... .... ... 72
3.5.1.3 Proses penilaian dan pendataan penelitian... 73
3.6 Prosedur penelitian ................................................................ 76
3.7 Metode Analisis data .............................................................. 79
xv

BAB 4 : PRESENTASI DAN ANALISIS DATA................................. 80-90


4.1 Gambaran umum subjek penelitian........................................ 80
4.2 Hasil utama penelitian ............... .. ............... .. ..... .................. ... 82
4.3 Pengujian hipotesis. .. ........... .. ..... ........ .. ...... ....... .................. ... 85

BAB 5 : KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ...................................91-100


5.1 Kesimpulan ..... .. . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . .. . . . . ... . .. .. . ... . . . . 91
5.2 Diskusi . .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 92
5.3 Saran ... ..................................................................... 97
5.3.1 Saran Penelitian.. .... ..... .... ..... .... ... ........... ...... .... ............ 97
5.3.2 Saran terkait kreativitas. ... ... .... ... ...... ... ... .... ........... ........ 99

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 101


LAMPIRAN
xvi

Daftar Tabel, Bagan dan Grafik

Daftar Tabel

1. Tabel 2.1 Perbedaan catatan konvensional dan catatan mind map .. .. . 44


2. Tabel 2.2 Materi-materi Mind mapping training............................... 52
3. Tabel 3.1 Rancangan Eksperimen ................................................. 67
3. Tabel 3.2 Langkah-langkah pelaksanaan penelitian... ... .. . . ....... .. . .. .. . . 78
4. Tabel 4.1 Distribusi subjek berdasarkan jenis kelamin... ... .. . . . . .. . .. . . .. .. 81
5. Tabel 4.2 Distribusi subjek berdasarkan usia................................. .. 81
6. Tabel 4.3 Hasil penghitungan uji normalitas dari gained score kedua
kelompok ...................................................................... 81
7. Tabel 4.4 Hasil uji homogenitas ..................................................... 84
8. Tabel 4.5 Gained Score (selisih) dua kelompok ................................ 85
9. Tabel 4.6 Perhitungan t-tes .......................................................... 86
10. Tabel 4.7 Korelasi analisis kovarians (anacova) ................................... 88

Daftar Bagan

Bagan 2.1 Alur kerangka berpikir Mind Mapping Training..................... 51

Daftar Graftk

Grafik 4.1 Diagram scatterp/ot homogenitas......... ... . ..... .. . . ...... .. ... . . . 83


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan diharapkan mampu menutupi kesenjangan yang ada dalam

masyarakat. Namun kenyataan menunjukkan bahwa berbagai strategi,

pendekatan, model teknik dan metode yang dikembangkan secara inovatif

dan kreatif di bidang pendidikan belum berhasil sepenuhnya menutupi

kesenjangan tersebut. Menghadapi kompleksitas perubahan dan kemajuan

peradaban manusia ada tiga pilar pendidikan yang penting bagi setiap orang

berdasarkan UNESCO. Ketiga pilar tersebut bersifat komplementer dan

integral dimana pilar yang satu mendukung pilar yang lainnya (Hayadin,

2005).

Pertama, belajar untuk tahu belajar (teaming to team) ~rakni bukan sekedar

memperoleh informasi terperinci yang sudah terkodifikasi, lebih dari itu

adalah menguasai instrumen dan cara (metode) untuk memperoleh

pengetahuan. Kedua, belajar untuk berbuat (teaming to do), yakni


2

mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki untuk pekerjaan. baik dalam

konteks ekonomi industri maupun dalam konteks non-industri. Secara

kompleks learning to do merupakan suatu tinjauan untuk mengedepankan

kesiapan manusia memasuki dunia kerja dengan dukungan keterampilan dan

kompetensi yang tinggi. Pilar ketiga, belajar menjadi se:seorang (learning to

be) artinya belajar menjadi manusia yang utuh dan memiliki keseimbangan

jiwa dan raga (Hayadin, 2005).

Belajar adalah suatu proses kegiatan yang melibatkan terjadinya perubahan

pada seseorang (Tumilisan, 2006). Sehingga belajar merupakan kombinasi

antara menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Cara belajar efektif

adalah ketika menggunakan seluruh kecerdasan indra untuk belajar dengan

lebih baik melalui musik, irama, gambar, perasaan, emosi dan tindakan, serta

yang mengagumkan adalah bahwa metode belajar yang baik ada pada diri

anak-anak (Dryden dan Vos, 2003). Belajar adalah panggilan hidup dan

merupakan konsekuensi logis dari kehidupan manusia (Gunarya, 2006).

Pada dasarnya hakikat belajar merupakan proses yang bersifat kumulatif dan

holistik, sehingga model belajar harus senantiasa dirancang secara

menyenangkan. David Kolb (dalam Amelia, 2006) mengemukakan bahwa

untuk belajar secara efektif setidaknya ada 4 kebutuhan yang harus dimiliki

oleh seseorang, kebutuhan tersebut adalah: (1) Terlibat pc3nuh, terbuka dan
3

tidak berprasangka dengan pengalaman barunya, (2) Meirefleksikan dan

menyimak pengalaman dengan menggunakan banyak pr·espektif, (3) Dapat

membentuk konsep yang menyatukan pencermatan ke d;alam teori, dan (4)

Bereksperimen secara aktif.

Dalam aktivitas belajar seharusnya memiliki tujuan, yaitu : mempelajari

keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi peloajaran secara

spesifik, mengembangkan kemampuan konseptual umum dan mampu belajar

menerapkan konsep yang sama atau yang berkaitan dengan bidang-bidang

lain, serta mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang secara

mudah dapat digunakan dalam segala tindakan (Dryden dan Vos, 2003).

Proses belajar melibatkan seluruh aspek dalam diri manusia. Mulai dari

kognitif, afektif, ataupun psikomotorik. Hal ini tidak bisa berdiri sendiri

melainkan satu kesatuan yang saling mempengaruhi dan menguatkan, dan

aspek kognitif yang cukup mempengaruhi tersebut diantaranya adalah

aktivitas berpikir.

Dalam aktivitas berpikir tidak bisa dilepaskan dari kerja otak. Otak sendiri

memiliki 100 miliar sel aktif dan rnasing-rnasing rnerniliki hingga 20.000

dendrit yang sating berhubungan dengan sel-sel lain, setiap dendrit menerirna

informasi dan rnenerima rnasukan dari sel lain, setiap neuron akan
4

menyampaikan pesan ke seluruh otak dan tubuh di sepanjang akson dan

setiap akson ditutup oleh pembungkus mielein. Seluruh d<endrit di otak

dikelilingi 900 miliar sel glial yang merekatkan bagian-bagian otak. Setiap

neuron dapat berinteraksi dengan 1 sampai 100.000 neuron lain dengan

banyak cara (Buzan, 2000).

Pada pembagian sisi otak, antara sisi otak kiri dan sisi otak kanan memiliki

peranan yang berbeda-beda. Secara umum, otak kiri berperan dalam

memproses kata, logika, angka, matematika dan urutan. Sementara pada sisi

otak kanan berperan dalam memproses irama, rima, musik, gambar, dan

imajinasi (Buzan, 2004). Setiap orang yang memiliki otak kiri yang kuat maka

dapat lebih kuat menyerap informasi logis yang disajikan :secara linear.

Sementara orang yang memiliki otak kanan yang lebih dominan maka hal

pertama dilakukan adalah menemukan gambaran besar clan lebih banyak

melibatkan visualisasi, imajinasi, musik, seni dan intuisi. Elahkan kualitas hasil

karya manusia akan sangat dipengaruhi kuat oleh kemarnpuan otak kanan

yang kreatif dan akan mempermudah memvisualisasi, meilakukan sintesa dan

memproyeksikan keseluruhan gambaran cita-cita (Covey, 1997).

Menu rut Norman Coins dalam Head first: The biology of hope,

mengemukakan bahwa "Bahkan jutaan jagat raya dengan jutaan galaksinya,

pun tidak sanggup menandingi kompleksitas otak manusia yang


5

menakjubkan. Otak manusia adalah cermin ketakterhinggaan. Tidak ada

batas, ruang lingkup atau kapasitas bagi otak untuk turnbuh secara kreatif.

Begitupun Profesor Collin Blackmor dari Universitas Oxford, mengutarakan

bahwa "Otak manusia adalah mesin yang paling kornpleks di jagat ini" Rose,

dkk (2003 dalam Amelia, 2006).

Hasil penelitian Anthony Gregore (dalam Amelia, 2006) menyimpulkan

adanya dua kemungkinan dominasi otak yaitu persepsi konkret dan abstrak

dan kemampuan pengaturan secara linear dan acak (non linear). Kategori

yang berpikir secara linear cenderung memiliki dominasi ()tak belahan kiri dan

yang berpikir acak (non linear) sebaliknya. Otak menyimpan informasi

menggunakan asosiasi. Setiap orang memiliki sebuah kemampuan melihat

asosiasi yang dapat menghubungkan sesuatu yang mirip dari berbagai bank

memori. Apabila penyimpanan informasi dilakukan dalam bentuk pola dan

asosiasi maka menjadi langkah awal pengembangan kernampuan otak.

Terdapat dua cabang utama dalam proses berpikir yakni berpikir kreatif dan

berpikir analitis. Berpikir kreatif merupakan cara berpikir untuk menghasilkan

gagasan dan produk baru, melihat suatu pola antara hal satu dengan yang

lain yang semula tidak nampak, yakni menemukan cara-cara baru untuk

mengungkap suatu hal, menggabungkan gagasan-gagas•an yang ada untuk

menghasilkan gagasan baru dan lebih baik. Sedangkan berpikir analitis lebih
6

mendudukkan suatu situasi, masalah, subjek, atau keputusan pada

pemeriksaan yang ketat dan langkah demi langkah yang J;ogis. Kedua cara

berpikir tersebut tidaklah saling bertentangan, tetapi harus saling melengkapi

satu sama lain. Berpikir kreatif berarti mencari alternatif-alternatif baru dalarn

pernecahan rnasalah dan berpikir analitik berarti memutuskan untuk mernilih

alternatifterbaik di antara pilihan yang ada.

Berpikir kreatif berarti melepaskan diri dari gambaran atau pola umum yang

sudah terpateri dalarn otak. Berpikir kreatif (C-R-E-A-T-E) terdiri dari kata C-

Combine, R-Reverse, E-Eliminate, A-Altematif, T-Twist, dan E-Elaborate.

Combine yakni menggabungkan sesuatu hal dengan sesuatu yang lain.

Reverse merupakan suatu gagasan yang berkebalikan dEihgan yang

dipikirkan banyak orang. Eliminate berarti berpikir kreatif dengan

rnenghilangkan atau menghapus beberapa bagian atau beberapa proses.

Altematif berarti berpikir kreatif dengan rnenggunakan cara, bahan yang lain.

Twist berarti berpikir kreatif dengan memutarkan sesuatu dengan ikatan.

Sedangkan elaborate merupakan berpikir kreatif dengan merinci atau

menambah sesuatu (Harsanto, 2005).

Mernang amat sulit bagi otak untuk melepaskan diri dari ~1ambaran umum

yang ada. Maka seorang pemikir kreatif harus marnpu untuk:


7

1. Berfantasi atau mengemukakan gagasan-gagasan yang tidak umum,

tidak biasa/ tidak lazim.

2. Berinkubasi atau berada pada satu gagasan untuk beberapa sesaat

3. Berani mengambil resiko berbeda dengan apa yang biasa dipikirkan

orang lain.

4. Peka atas cipaan alam dan manusia

5. Mudah tertarik untuk bemain-main dengan gagasan--gagasan yang aneh

Untuk dapat melepaskan diri dari pola umum agar dapat berpikir kreatif otak

harus dalam keadaan santai. Biasanya waktu terbaik untuk berpikir kreatif

adalah setelah bangun tidur atau setelah mandi pagi. Pada waktu-waktu

tersebut sangat cocok untuk mengadakan pelepasan diri (Harsanto, 2005).

Berpikir kreatif dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Motivasi menjadi

salah satu faktor internal dalam kreativitas, sedangkan lingkungan baik

lingkungan rumah ataupun sekolah menjadi faktor eksternal dalam

pembentukan kreativitas. Sekolah merupakan proses pendidikan formal yang

dilakukan oleh seluruh manusia. Namun metode pendidik:an saat ini seringkali

tidak membentuk seorang anak didik untuk berpikir kreatif. Anak didik lebih

ditekankan pada pola berpikir konvergen tanpa mengoptimalkan potensi otak

kiri dan otak kanan.


8

Hampir semua orang pun hanya menggunakan sebagian kecil dari otak saat

proses pencatatan dalam belajar. Sistem pembuatan catatan standar

menggunakan kalimat, frase, daftar dan garis, serta angka atau bilangan.

Sistem-sistem seperti ini hanya menggunakan fungsi otak bagian kiri yang

berkaitan dengan urutan, rangkaian, dan bilangan, tanpa mengoptimalkan

kemampl.Jan otak kanan yang berkaitan dengan imajinasi, asosiasi,

betnbesaran, keanehan, humor, warna, ritme, rasa, seksualitas, dan

seMsualitas (Buzan, 2002).

E!er~ikir kreatif dapat dibc:lhgun dengan suatu reprl:!sentasi gaml:lar yang jelas.

Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan mind mapping

(petnetaah pikiran). Mirld mapping (pemetaan pikirar1) rrli=lrupakan sebuah

bentl.1k pencatatan yang tnenggunakan prinsip ing!.itan dan ptinsip berpikir

kreatif sehingga otak dapat berpikir linear dan buk!.in betfjikit statis. Dalam

membuat catatan dengan mind mapping menggunakan kt3dua sisi otak, baik

otak kiri maupun otak kanan. Dalam sistem pembuatan catatan mind

mapping akan lebih efektif jika menggunakan kertas kosoing tanpa garis,

serta menggunakan gambar kunci ingatan (otak bagian kanan) yang

merupakan ringkasan tema pokok dari catatan dalam mind mapping. Dari

gambar pokok ini, terdapat serangkaian garis yang saling berhubungan

(cortex bagian kiri) dengan gambar cortex bagian kanan menggunakan

gambar-gambar aktual yang ingin dicatat.


9

Dengan menambahkan media visual pada pemberian pelajaran, ingatan akan

rneningkat dari 14 hingga 38 persen. (Pike, 1989). Penelitian juga

menunjukkan adanya peningkatan hingga 200 persen ketika digunakan

media visual dalam mengajarkan kosa kata. Tidak hanya itu, waktu yang

diperlukan dalam menyajikan sebuah konsep dapat berkurang hingga 40

persen ketika media visual digunakan untuk mendukung presentasi lisan.

Sebuah gambar mungkin tidak memiliki ribuan kata narnun ia tiga kali lebih

efekif daripada hanya sebuah kata-kata saja (Silberman, :2006).

Mind mapping (peta pikiran) merupakan pencatatan yang multi dimensional,

asosiatif, imajinatif, dan penuh warna. Pembuatan catatan dengan cara

seperti ini rnemungkinkan untuk mengingat hampir secara langsung dan

menyeluruh mengenai seluruh hal apapun yang dituliskan dalam kertas

karena penerapan prinsip ingatan pada pendekatan baru dalam pembuatan

catatan mnemonic yang multidimensional, namun penulisan dengan

menggunakan mind mapping ini rnemungkinkan untuk rnemahami,

menganalisis, dan berpikir secara kritis tentang apapun yang sedang dicatat

selain memberikan waktu lebih banyak untuk mendengar dan memperhatikan

penjelasan narasumber (Buzan, 2002).

Penelitian ini menjadi cukup menarik dan penting untuk diteliti karena

diindikasikan bahwa bentuk pencatatan dengan mind mapping (peta pikiran)


10

merupakan cara yang terbaik untuk dapat menginterpretasikan potensi

kreativitas yang tak terbatas dari otak dibandingkan catatan standar berpola

linear. Mind mapping (peta pikiran) mempergunakan asos.iasi dan imajinasi

selain menggunakan logika dalam memahami suatu mate,ri (Amelia, 2006),

kata kunci dan kata gambar dalam mind mapping (peta pikiran) tersebut

mampu memicu otak untuk berpikir kreatif sehingga siswa dapat berpikir

divergen (berbagai arah) dan bukan berpikir secara konve1rgen (satu arah).

Selain itu, catatan linear hanya mengandalkan potensi otak kiri sedangkan

peta pikiran dapat meningkatkan potensi otak kiri dan otak kanan secara

seimbang. Dari latar belakang inilah penulis mencoba membuktikan teori

dengan meneliti "pengaruh mind mapping training terhadap berpikir

kreatif siswa di SMU Muhammadiyah 4 Jakarta."

1.2 ldentifikasi Masalah

1. Bagaimana cara meningkatkan berpikir kreatif siswa?

2. Apakah mind mapping dapat mempengaruhi berpikir kreatif siswa?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cara berpikir kreatif siswa?

4. Apa manfaat yang bisa didapatkan dari cara berpikir kreatif?

5. Apakah sekolah berperan dalam peningkatan berpikir kreatif siswa?

6. Apakah ada perbedaan berpikir kreatif siswa yang diberi dan tidak

diberi mind mapping training?


11

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan Masalah

1. Mind mapping training yang dimaksud adalah training dalam rangka

eksperimen dengan materi-materi yang berkaitan dengan cara kerja otak

menerima informasi, pengoptimalan antara otak kiiri dan otak kanan,

pemetaan pikiran baik dalam belajar, menulis da1n meringkas buku,

perencanaan masa depan serta pemetaan dalam pemecahan masalah.

2. Berpikir kreatif yang di adaptasi dari teori Torrance mEiliputi kelancaran,

fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi. Dan teori Willia1m yang berkaitan

dengan proses pembelajaran guru mengenai berpikir lkreatif yaitu

keterampilan menulis kreatif, keterampilan membaca l<reatif, keterampilan

mendengar kreatif, mempelajari orang/proses kreatif, penyesuian

terhadap perkembangan, kebiasaan dan keterampilan visual ini kemudian

akan diukur dengan alat Tes Kreativitas Figural (TKF) dan Tes Kreativitas

Verbal (TKV) yang dimodifikasi dari alat tes TKF dan TKV Utami

Munandar sebagai alat untuk mengukur mind mapping serta berpikir

kreatif siswa.

3. Pelatihan diberikan kepada siswa SMU Muhammadiyah 4 kelas 1 yang

berusia antara 15-16 tahun, karena sesuai perkembangannya pad a usia

ini tahap pemikiran berada dalam tahap formal operasional konkret dan

belum pernah menerima training mind map sebelumnya.


12

1.3.2 Perumusan Masalah

Apakah ada pengaruh yang signifikan pemberian mind mapping training

(training pemetaan pikiran) terhadap berpikir kreatif siswa?

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Yang menjadi tujuan dari penelitian: untuk mengetahui pengaruh mind

mapping training terhadap berpikir kreatif siswa.

1.4.2 Manfaat

1. Manfaat teoritis: menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam psikologi

pendidikan dan psikologi eksperimen khususnya pola berpikir kreatif

siswa.

2. Manfaat praktis: Mind mapping dapat digunakan dalam pemetaan pikiran,

perencanaan kegiatan, pemecahan masalah dan memudahkan siswa

dalam pencatatan, sehingga siswa mudah mengingat materi dan mampu

menyeimbangkan serta mengoptimalkan penggunaan11 otak kiri da11 otak

kanan dalam pembuatan catatan penulisan.


13

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh, skripsi ini ditulis

dengan menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut:

1. Bab 1 membahas pendahuluan yang mencakup latar belakang,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan ma11faat penelitian,

sistematika penulisan, dan teknik penulisan.

2. Bab 2 membahas kajian teori yang mencakup pengertian berpikir, kreatif,

ciri-ciri kreativitas, ciri pribadi kreatif, sumber, unsur-unsur dan faktor

kreativitas, pengertian training, definisi mind mapping, karakteristik, tanda

dan simbol, serta langkah-langkah membuat mind mapping.

3. Bab 3 menjelaskan metode penelitian yang digunakan mulai dari jenis

penelitian, sampel dan populasi, desain eksperimen, rnekanisme kontrol,

dan metode pengumpulan serta pengolahan data.

4. Bab 4 membahas analisis dan hasil penelitian eksperimen.

5. Bab 5 membahas kesimpulan, diskusi dan saran dari ihasil penelitian serta

rekomendasi pada instansi atau peneliti selanjutnya.

6. Daftar pustaka dan lampiran.

1.6 Teknik Penulisan

Dalam skripsi ini digunakan teknik penulisan APA style.


BAB2

KAJIAN TEORI

2.1 Berpikir

2.1.1 Definisi Berpikir

Berpikir merupakan daya paling utama dan menjadi ciri khas yang

membedakan manusia dari hewan. Manusia dapat berpikir karena manusia

mempunyai bahasa, sedangkan makhluk lain seperti hewan tidak memiliki

bahasa. Bahasa hewan adalah instink yang tidak perlu dipelajari atau

diajarkan, sedangkan bahasa manusia merupakan hasil kebudayaan yang

harus dipelajari dan diajarkan.

Berpikir (thinking) berdasarkan kamus Psikologi (2002) aclalah 1. suatu

proses simbolis, 2. pemecahan masalah yang mencakup kegiatan ideasional,

3. satu deretan ide, 4. (Watson); cara bicara subvokal.

Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang

benar. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama oleh sebab
15

itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang benar

itupun berbeda-beda (Nasution, 1998). Berpikir adalah satu keaktifan pribadi

manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan.

Kita berpikir untuk menemukan pemahaman/pengertian yang kita kehendaki

(Purwanto, 2003).

Philip L Harriman (dalam Shaleh AR&Wahab MA, 2004) rnengungkapkan

bahwa berpikir (thinking) adalah istilah yang sangat luas clengan berbagai

definisi misalnya, angan-angan, pertimbangan, kreativitas, tingkah laku,

pembicaraan yang lengkap, aktivitas idaman, pemecahan masalah,

penentuan, perencanaan, dan sebagainya; aktivitas dalam menanggapi suatu

situasi yang tidak obyektif yang menyerang organ panca indera.

Menurut Paul Mussen dan Mark R. Rozenweig, "The term 'thinking' refers to

many kind of activities that involve the manipulation of concept and symbols,

representations objects and events' (Shaleh AR & Wahab MA, 2004).

Merujuk pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah

suatu proses simbolis dimana di dalamnya ada proses meingolah,

mengorganisasikan bagian-bagian dari pengetahuannya yang tidak teratur

menjadi tersusun dalam pemecahan masalah yang mencakup kegiatan

ideasional clan merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan ilmu


16

pengetahuan yang membentuk sikap dan jiwa atau ment~1litas yang dapat

dikuasai atau dipahami yang keseluruhannya adalah meriupakan kebudayaan

batiniah.

2.1.2 Proses dan Cara Berpikir

Proses berpikir secara normal menurut Mayer (dalam Solso, 1988) akan

meliputi tiga komponen pokok. Pertama, berpikir adalah aktivitas kognitif yang

terjadi di dalam mental atau pikiran seseorang, tidak nampak tapi bisa

disimpulkan berdasarkan perilaku yang nampak. Kedua, berpikir merupakan

suatu proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam

sistem kognitif. Pengetahuan yang lama ditambah dengan pengetahuan yang

sekarang sehingga mengubah pengetahuan seseorang mengenai situasi

yang sedang dihadapi. Ketiga, aktivitas berpikir diarahkan untuk

menghasilkan pemecahan masalah (Suhaman, 2005).

Cara Berpikir dan cara merasa membentuk sikap dan jiwE1 atau mentalitas

yang merupakan kebudayaan batiniah, yang dimanifestasikan ke dalam

bentuk kebudayaan lahiriah seperti cara berlaku dan cara berbuat atau cara

hidup. Produk cara berlaku-berbuat yang berbentuk benda disebut

kebudayaan materil (Gazalba, 1992).


17

Ciri yang utama dalam berpikir adalah adanya abstraksi, yang berarti

anggapan lepasnya kualitas atau relasi benda-benda kejadian-kejadian dan

situasi yang mula-mula dihadapi sebagai kenyataan. Dengan demikian dalam

arti luas dapat dikatakan bahwa berpikir adalah bergaul dengan abstraksi-

abstraksi. Sedangkan dalam arti sempit berpikir adalah meletakkan atau

mencari hubungan/ pertalian antara abstraksi-abstarksi. Elerpikir erat

kaitannya dengan daya-daya jiwa seperti tanggapan yang memegang

peranan penting dalam berpikir, ingatan yang memberikan pengalaman dari

pengamatan yan telah lampau, pengertian yang dapat meimbantu dalam

suatu proses berpikir dan perasaan yang merupakan dasar pendukung

suasana hati sebagai pemberi keterangan yang dibutuhkan dalam

memecahkn masalah/persoalan.

2.1.3 Pendapat Aliran Psikologi Mengenai Berpikir (Purwanto MP, 2003)

1. Psikologi Asosiasi mengemukakan bahwa berpikir tidak lain merupakan

jalannya tanggapan-tanggapan yang dikuasai oleh hukum asosiasi. Daya

jiwa yang lebih tinggi seperti perasaan, kemauan, keinginan dan berpikir

berasal/ terjadi karena bekerjanya tanggapan-tanggapan.

2. Aliran Behaviorisme berpendapat bahwa berpikir adala1h gerakan-gerakan

reaksi yang dilakukan oleh urat syaraf dan otot-otot bic:ara seperti halnya

kita mengucapkan buah pikiran. Jadi 'berpikir' menurut Behaviorisme tidak

lain adalah berbicara.


18

3. Psikologi Gestalt memandang bahwa proses berpikir rnerupakan suatu

kebulatan dengan gejala-gejala psikis yang lain. Gestalt memandang

berpikir merupakan keaktifan psikis yang abstrak yang prosesnya tidak

bisa kita amati dengan alat indra kita.

2.1.3 Macam-macam Cara Berpikir

Berpikir dapat menggunakan beberapa macam cara, di antaranya adalah :

a. Berpikir Deduktif

Berpikir deduktif merupakan proses berpikir mengambil kesimpulan

dari dua pemyataan; pemyataan yang pertama me,rupakan pemyataan

yang umum menuju pada yang khusus. Dalam logika, ini disebut

silogisme. Dalam cara berpikir ini, orang bertolak dari suatu teori

ataupun prinsip/ kesimpulan yang sudah dianggap benar oleh umum.

Dari situ orang mengambil kesimpulan yang khusus yang berlaku bagi

fenomena tersebut.

b. Berpikir lnduktif

Berpikir induktif adalah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung

dari khusus menuju kepada yang umum. Orang mencari ciri-ciri atau

sifat tertentu dari berbagai fenomena kemudian me,narik kesimpulan.

Taraf validitas kebenaran kesimpulan masih ditentukan oleh

obyektivitas dari pengamat dan homogenitas dari fonomena yang

diselidiki.
19

c. Berpikir Evaluatif

Berpikit'evaluatif adalah berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat

atau tidaknya gagasan. Dalam berpikir ini kita menambah atau

mengurangi gagasan. Berpikir evaluatif agak mirip dengan berpikir

analogi.

d. Berpikir Analogi

Analogi berarti persamaan atau perbandingan. Berpikir analogis berarti

berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan

fenomena-fenomena yang biasa dan pernah dialarni.

2.2 Berpikir Kreatif

2.2.1 Definisi Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif menurut James C. Coleman dan Coustanc:e L. Hammen (1974

dalam Rakhmat J, 1985) adalah "thinking which produces new methods, new

concept, new understandings, new inventions, new work of art." Berpikir

kreatif diperlukan mulai dari komunikator yang harus mendisain pesannya,

insinyur yang harus merancang bangunan, ahli iklan yang harus menata

pesan verbal dan pesan gratis, sampai pada pemimpin masyarakat yang

harus memberikan perspektif baru dalam mengatasi masalah sosial.


20

Berpikir kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreativitas melibatkan

respons atau gagasan yang baru atau yang secara statistik sangat jarang

terjadi. Tetapi kebaruan saja tidak cukup, seperti mengata1si kepadatan

penduduk di kota dengan membangun rumah-rumah di bawah tanah. lni

baru, tetapi sukar untuk dilaksanakan. Syarat kedua adalah dapat

memecahkan persoalan secara realistis. Ketiga, usaha m13mpertahankan

insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin

(MacKinnon, 1962 dalam Rakhmat, 1985).

2.2.2 Kreativit.as

Kreativitas berasal dari bahasa latin creare yang berarti membuat sesuatu

dari tidak ada. Berakar dari pengalaman masa lalu dan bersumber pada

proses pemikiran yang berkembang. Kreativitas bukanlah kemampuan yang

luar biasa (Sugiarto, 2004).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001) kreatif adalah 1. memiliki

daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan, 2. bersifat mengandung

daya cipta; pekerjaan yang menghendaki kecerdasan dan imajinasi.

Sedangkan kreativitas adalah 1. kemampuan untuk mencipta; daya cipta, 2.

perihal berkreasi; kekreatifan.


'
'
21

Sedangkan menurut kamus lengkap Psikologi (2000) krecitivitas adalah

kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam permesinan

atau dalam memecahkan masalah dengan metode-metocle baru.

Oalam kamus filsafat dan psikologi (1993) kreativitas adallah kemampuan

untuk mencipta, kemampuan mencapai pemecahan/jalan keluar yang sama

sekali baru, asli dan imajin&tif terhadap masalah yang bersifat pemahaman,

filosofis, estetis, ataupun yang lainnya.

Kreativitas jika disimpulkan adalah suatu kemampuan untuk rnenghasilkan

dan menciptakan sesuatu yang baru dan membuat kombinasi-kombinasi baru

yang mempunyai makna sosial dalam memecahkan masalah dengan

metode-metode baru.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka bisa disimpulkan bahwa

berpikir kreatif adalah suatu proses simbolis dengan kemampuan daya cipta

untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu dan kombinasi-kombinasi

baru yang membutuhkan kecerdasan dan imajinasi terhaclap masalah yang

bersifat pemahaman, filosofis, estetis, ataupun yang lainnya.


22

2.2.3 Perilaku Kognitif-Afektif Model Williams untuk Pengembangan

Berpikir Kreatif

Model pembelajaran yang merencanakan kreativitas adalah Model for

Implementing Cognitive-Affective Behaviors in the Classroom dari Williams

(1978, dikutip Parke, 1989 dalam Munandar S.C.U, 2002). Model ini

berlandaskan pemikiran bahwa kreativitas perlu dipupuk secara menyeluruh

dalam kurikulum bahwa siswa harus mengembangkan kemampuan berpikir

kreatif dalam semua bidang kegiatan. Keterampilan kognitif dan afektif dalam

pengembangan keativitas digabung dengan bidang materi tradisional yang

diajarkan di sekolah.

2.2.3.1 Model

Model Williams menggambarkan tiga dimensi bagaimana kurikulum, strategi

mengajar, dan perilaku siswa berinteraksi dalam meningkatkan pemikiran.

Dimensi pertama adalah kurikulum (materi mata pelajaran), dimensi kedua

mengenai perilaku guru (strategi mengajar), dan dimensi l<etiga mengenai

perilaku siswa (kognitif dan afektif) (Munandar S.C.U, 2002).

Dimensi 1, kurikulum, terdiri dari enam atau lebih bidang subjek yang

biasanya diajarkan dalam pendidikan dasar, yaitu Bahasa, Matematika, IPA,

!PS, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Pendidikan

Agama, Kerajinan Tangan dan Kesenian, Pendidikan Jasrnani dan


23

Kesehatan; dapat ditambah dengan Bahasa lnggris dan Muatan Lokal

(Munandar S.C.U, 2002).

Dimensi 2, Perilaku Guru, memuat seperangkat strategi rnengajar dan cara

mengajar, seperti menggunakan paradoks, menilai situasii, keterampilan

menulis kreatif, keterampilan membaca kreatif, keterampUan mendengar

kreatif, mempelajari orang/ proses kreatif, penyesuaian terhadap

perkembangan, ungkapan firasat, tenggang rasa terhadap kedwiartian,

keterampilan meneliti, penelusuran penjajakan, kebiasaan, perubahan,

pertanyaan provokatif, dan atribut diskrepansi.

Perilaku guru yang dikemukakan oleh Williams seperti keterampilan menulis

kreatif, keterampilan membaca kreatif, keterampilan mendengar kreatif,

mempelajari orang/ proses kreatif, penyesuaian terhadap perkembangan,

keterampilan visualisasi (membayangkan, menggambarkan dalam khayal)

dan kebiasaan menjadi aspek yang penting dalarn pengembangan berpikir

kreatif siswa dari aspek perilaku guru.

Dimensi 3, perilaku siswa, meliputi delapan keterampilan, empat dari ranah

kognitif dan empat dari ranah afektif. Keterampilan kognitif kreatif meliputi

berpikir lancar (fluenscy), berpikir lentur (fleksibel), berpikiir orisinal, dan


24

berpikir elaboratif atau merinci. Keterampilan afektif-kreaUf ialah kemelitan

(rasa ingin tahu), mengambil resiko, kemajemukan, dan irnajinasi.

2.2.3.2 Modifikasi Materi, Proses, Produk, dan Lingkungan

Modifikasi konten dan produk, model Williams dapat digabung dengan model

Treffinger, Renzulli, ataupun Clark (Munandar, 2004). Modifikasi lingkungan

dapat juga digunakan dalam model ini, karena berlandaskan pada kebutuhan

siswa dan dapat diciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada siswa.

Salah satunya dapat mengembangkan kemandirian berpil~ir pada siswa

dengan kegiatan berselang-seling antara kegiatan perorangan dan kegiatan

kelompok kecil seperti pada metode Cara Belajar Siswa Aktif. Proses kreatif

memerlukan kegiatan berselang-seling antara ranah kognitif dan ranah

afektif. Dengan demikian lingkungan belajar mampu mendukung

perkembangan kreatif pribadi maupun perkembangan sosial.

Mind mapping training merupakan usaha dalam menciptakan lingkungan

dalam proses berpikir kreatif siswa, karena dalam pelatihan tersebut

diarahkan pada pengembangan kemandirian berpikir siswa antara ranah

kognitif dan juga ranah afektif, sehingga proses kreatif dapat dilaksanakan.
25

2.2.4 Manfaat Model Perilaku Kognitif-Afektif Untuk Pengembangan

Berpikir Kreatif Dalam Mind mapping

Manfaat dari model Williams adalah terutama dalam pros13s belajar. Jika

digunakan dengan model yang lain maka akan sangat bermakna terhadap

peningkatan berpikir dan sikap kreatif melalui kurikulum. Model inipun mampu

mengembangkan program perorangan (individualized) sis.wa dalam berpikir

kreatif. Model Williams ini dapat digunakan sebagai patokan bagi guru yang

menginginkan pendekatan secara seimbang dalam penin9katan berpikir dan

sikap kreatif. Dengan membuat profil dari jenis kegiatan dan jenis pertanyaan

yang guru ajukan, akan menentukan sejauh mana siswa di dalam kelas

diberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya.

Seorang trainer mind mapping training dalam pelaksanaannya menggunakan

model Williams dalam perilaku guru untuk mengarahkan siswa dalam berpikir

kreatif. Dengan pertanyaan yang provokatif, keterampilan menulis kreatif,

keterampilan membaca kreatif, terbuka terhadap perkembangan, serta

kebiasaan siswa dalam menyusun mind map serta mempelajari proses kreatif

menjadikan sepenuhnya pelatihan tersebut untuk mendukung peningkatan

berpikir kreatif siswa.


26

2.2.5 Konsep Kreativitas dengan Pendekatan Empat P

Mengingat kompleksitas dari konsep kreativitas maka dapat disimpulkan

bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person),

proses dan produk. Kreativitas juga dapat ditinjau dari kondisi pribadi dan

lingkungan yang mendorong (press) individu ke perilaku kreatif. Rhodes

(1961, dalam Munandar S.C.U, 2004) menyebutkan keempat jenis definisi

tentang kreativitas ini sebagai "Four P's of Creativity: Person, Process,

Press, Product". Kebanyakan definisi kreativitas salah satu dari P atau

kombinasi dari keempat P yang saling berl<aitan: Pribadi l<reatif yang

melibatkan diri dengan proses kreatif, dan dengan dukun(ian dan dorongan

(Press) dari lingkungan menghasilkan produl< kreatif (Munandar S.C.U, 2004:

20).

Definisi tentang kreativitas berdasarkan empat P, menurut para pakar

kreativitas adalah :

a. Definisi Pribadi

Menurut Hulbeck (1945, dalam Munandar S.C.U, 2004) tindakan kreatif

muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan

lingkungannya. Definisi terbaru dikemukakan oleh Sternberg (1988, dalam

Munandar S.C.U, 2004) kreativitas merupakan titik perternuan yang khas

antara tiga atribut psikologis: intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/


27

motivasi. Bersama-sama ketiga segi dari alam pilciran ini membantu

memahami apa yang melatarbelakangi individu yang kreatif.

b. Definisi Proses

Torrance (1998, dalam Munandar S.C.U, 2004) menjelasl<an seluruh proses

kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan

menyampaikan hasil. Adapun langkah-langkah proses kreiatif menurut Wallas

(1996, dalam Munandar S.C.U, 2004) yang masih banyak diterapkan dalam

pengembangan kreativitas meliputi tahap persiapan, inkulJasi, i/uminasi, dan

verifikasi.

Proses kreatif ini berdasarkan teori tentang belahan otak l<iri dan otak lcanan,

dikatakan bahwa hampir setiap orang mempunyai sisi ya111g lebih dominan,

otak dikuasai oleh hemisfer yang bertentangan. Pada umumnya orang biasa

menggunakan tangan lcanan (berarti didominasi oleh otak sebelah kiri).

Tetapi ada orang yang termasuk kidal (left-hand). Mereka lebih dikuasai oleh

belahan otak kanan, dihipotesiskan bahwa belahan otak kanan terutama

berkaitan dengan fungsi-fungsi kreatif, sehingga terjadi 'dichotomania',

membagi-bagi semua fungsi mental menjadi fungsi belahan otak kanan atau

kiri. Teori ini walau didukung bukti-bukti tertentu, namun rnasih memerlulcan

pengkajian lebih lanjut untuk keabsahannya (Dacey 1989; Piirto 1992, dalam

Munandar S.C.U , 2004).


28

Robert Strenberg dari Yale melakukan penelitian secara intensif mengenai

kreativitas. Ada tiga tahap dalam penelitian tersebut; pertama adalah

pengertian terhadap masalah. Yang kedua adalah mengkombinasikan ide-ide

dalam suatu cara yang baru dan ketiga membandingkan 9agasan yang lama

dengan gagasan yang baru. Semua ini sangat mendoron!~ karena mereka

memperlihatkan bahwa ada pola umum dalam setiap kreativitas suatu

struktur ini akan meletakkan kreativitas dalam jangkauan kita semua.

c. Definisi Prociuk

Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan misinalitas, seperti

definisi Baron (1969, dalam Munandar S.C.U, 2004) yang menyatakan bahwa

kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/ menciptakan sesuatu

yang baru. Unsur-unsur baru di sini tidak harus selalu baru, tetapi

kombinasinya. Unsur-unsurnya bisa saja sudah ada lama sebelumnya.

Definisi Haefele (1962 dalam Munandar S.C.U, 2004) menekankan pula

bahwa suatu produk kreatif tidak hanya harus baru tetapi juga diakui sebagai

sesuatu yang bermakna.

Rogers (dalam Vernon, 1982) mengemukakan kriteria untuk produk kreatif

adalah (Munandar S.C.U, 2004) :

1). Prociuk itu harus nyata (observable)

2). Produk itu harus baru


29

3). Prociuk itu adalah hasil dari kualitas unik individu dalam interaksi

dengan lingkungannya.

d. Definisi Press

Kategori "Press" atau dorongan dalam kreativitas merupal{an suatu dorongan

baik internal individu berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau

bersibuk diri secara kreatif ataupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial

ataupun psikologis. Definsi Simpson (dalam Vernon, 1982) merujuk pada

aspek internal, yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai "the initiative

that one manifests by his power to break away from the usual sequence of

thought." Mengenai press dari lingkungan ada yang tidak menghargai

imajinasi atau fantasi, dan menekankan kreativitas dan inovasi. Kreativitas

juga tidak berkembang dalam kebudayaan yang terlalu ml:mekankan

komformitas dan tradisi, dan kurang terbuka terhadap perl<embangan dan

perubahan baru.

Menurut Seto Mulyadi Proses kemandekan kreativitas telah berlangsung

semenjak dini, setelah seseorang mengikuti pendidikan di sekolah dasar.

Ketika berada di bangku sekolah, seorang anak dilatih untuk memilih hanya

satu jawaban yang benar atas suatu persoalan dalam ujia1n. Hal ini

menjadikan potensi berpikir kreatif menjadi tidak berkembang optimal. Proses

pemandekan itu terus berlangsung hingga jenjang pendidikan mereka ada di


30

lembaga pendidikan tinggi. Sebuah studi yang dilakukan George Land dalam

break-point and beyond menunjukkan fakta yang sangat clramatis. Anak

berusia 5 tahun mencetak skor kreativitas sebanyak 98%, anak usia 10 tahun

32%, remaja berusia15 tahun 10%, dan orang dewasa hanya 2%. Proses

hidup terutama melalui lembaga pendidikan formal seakan mengantarkan

anak kepada satu arah yang pasti, yakni menurunnya kreativitas (Nashori

dan Muharram, 2002).

2.2.6 Ciri-Ciri Kreativitas

Dalam studi-studi faktor analisis seputar ciri-ciri utama dari kreativitas

(Guilford 1959), membedakan antara aptitude dan non aptitude yang

berhubungan dengan kreativitas. Ciri-ciri aptitude dari kreativitas (berpikir

kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam

berpikir, dan ciri-ciri ini dioperasionalisasikan dalam tes beirpikir divergen.

Namun produktivitas kreatif tidak sama dengan produktivitas divergen.

Sejauhmana seseorang mampu menghasilkan prestasi kreatif ikut ditentukan

oleh ciri-ciri non aptitude (afektif) (Munandar S.C.U, 2004).

Munandar S.C.U (1985) menyebutkan ciri-ciri kreativitas adalah sebagai

berikut:

1. Dorongan ingin tahu besar

2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik


31

3. Memberikan banyak gagasan dan usu! terhadap suatu masalah

4. Bebas dalam menyatakan pendapat

5. Mempunyai rasa keindahan

6. Menonjol dalam salah satu bidang seni

7. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak

mudah terpengaruh oleh orang lain

8. Rasa humor tinggi

9. Daya imajinasi kuat

10. Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan, gagasan,

karangan dan sebagainya; dalam pemecahan masalalh menggunakan

cara-cara orisinal, yang jarang diperlihatkan anak-anak lain)

11. Dapat bekerja sendiri

12. Senang mencoba hal baru

13. Kemampuan mengembangkan atau merinci suatu gai;1asan (kemampuan

elaborasi)

2.2.7 Sumber Kreativitas

Rogers menekankan (1962) bahwa sumber dari kreativita::; adalah

kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi,

dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk

mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Clark

Moustakis (1967), psikolog humanistik lain yang terkemuka menyatakan


32

bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan clan

mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan

dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain (llllunandar S.C.U,

2002).

Edward De Bono (Bachman, 2005: 83) salah satu pakar yang pertama kali

memberikan istilah berpikir lateral. Melalui pemahamannya tentang cara di

mana pikiran kita menyerap informasi, dia telah menciptakan seluruh rumpun

metodologi yang memungkinkan kreativitas diterapkan pada inovasi dan bisa

dilatih untuk kebanyakan orang. Tidak hanya bagi beberapa orang cerdas

terpilih atau orang-orang berbakat yang sangat langka. Jika penemuan

mungkin masih bergantung pada kemampuan sedikit orang genius diantara

kita atau terkait dengan munculnya inspirasi yang jarang terjadi, maka inovasi

dengan menggunakan prasarana bisa menjadi suatu kebiasaan bukan

melalui inspirasi yang kadang-kadang muncul.

2.2.8 Unsur-unsur Berpikir Kreatif

Ada 4 unsur yang terdapat dalam berpikir kreatif menurut Torrance (dalam

Munandar S.C.U, 2004) yaitu:


33

1. Unsur kelancaran

Kelancaran (fluency) dalam berpikir, yang dimaksud adalah kemampuan

untuk memberikan gagasan-gagasan pada obyek tertentu dengan cepat dan

tepat. Di sini, penekanan pemikiran kreatif adalah dalam waktu singl<at dapat

menghasilkan gagasan/ ide tentang obyek tertentu dalam jumlah yang

banyak.

Dua orang anak diminta menyebutkan nama-nama buah dalam waktu 30

detik. Si A hanya mampu menyebutkan beberapa jenis dari buah yang

pernah dimakannya saja, tetapi si B ternyata mampu menyebutkan buah lain

yang pernah dilihat atau didengar walaupun dia sendiri belum memakannya.

Dari contoh ini kelihatan dengan jelas bahwa si B lebih kmatif dari si A dilihat

dari unsur kelancaran.

2. Unsur kelenturan

Kelenturan (fleksibilitas) yang dimaksud adalah kemampwan untuk

memberikan gagasan yang beragam. Mereka yang memiliki tingkat

fleksibilitas yang tinggi dapat mengalihkan arah berpikir untuk memecahkan

masalah jika masalah atau kondisinya memerlukan pendekatan baru. Jadi,

penekanan fleksibilitas adalah segi keragaman gagasan, kaya akan alternatif

dan bukan kekuatan berpikir yang cenderung otoriter.


34

3. Unsur e/aborasi

Elaborasi (elaboration) yang dimaksud adalah kemampuan untuk

mengembangkan, merinci dan memperkaya atau memperluas suatu

gagasan. Seorang yang membuat iklan mengenai suatu rnobil dengan

keandalan kekuatan mesin, mungkin hanya memasukkan gambaran mobil

disertai dengan tulisan "andalan masa kini", tetapi bagi orang yang kreatif

mungkin akan menambah dengan gambar harimau yang berdiri gagah di

sebelahnya, diparkir di atas perbukitan yang penuh bebatuan, di sampingnya

berdiri seorang tarzan dengan senjata tombaknya yang tajam. lklan yang

dibuat tadi lebih kreatif, kaya akan gagasan, luas dan marnpu

mengembangkan suatu obyek yang sederhana menjadi beberapa ide yang

menarik. Jelas di sini bahwa, pelukis kedua lebih kreatif dari pelukis pertama

dilihat dari unsur elaborasinya.

4. Unsur keaslian

Keaslian (orisinality) dimaksudkan adalah kemampuan unituk memberikan

gagasan yang secara statistik unik dan langka untuk populasi tertentu,

kemampuan untuk rnelihat hubungan-hubungan baru atau kombinasi-

kombinasi baru antara bermacam-macam unsur/ bagian. Makin banyak

unsur-unsur yang digabungkan menjadi satu gagasan atau produk yang

kreatif, makin orisinil pemikiran individu. Jadi, mereka rnemiliki tingkat

kreativitas yang tinggi dilihat dari orisinalitas.


35

2.2.9 Ciri-ciri Kepribadian Kreatif

Treffinger (dalam Munandar S.C.U, 2004) mengatakan bahwa pribadi yang

kreatif biasanya lebih terorganisir dalam tindakan. Rencana inovatif serta

produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lelbih dahulu, dengan

mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan aplikasinya.

Munandar S.C.U (2004) menyebutkan bahwa biasanya anak yang kreatif

selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, menyukai kegemaran, aktivitas

yang kreatif, mandiri, memiliki percaya diri, dan mereka pada umumnya lebih

berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan). Dengan rasa percaya

diri, keuletan dan ketekunan membuat mereka tidak cepalt putus asa dalam

mencapai tujuan.

Munandar S.C.U (2004) menyebutkan ciri-ciri kepribadian kreatif yang

diperolah dari pakar psikologi (30 orang) adalah sebagai berikut :

1. lmajinatif

2. Mempunyai prakarsa

3. Mempunyai minat yang luas


4. Mandiri dalam berpikir

5. Melit (ingin tahu)


6. Senang berpetualang

7. Penuh energi
36

8. Percaya diri

9. Bersedia mengambil resiko

10. Berani dalam pendirian dan keyakinan

2.2.1 O Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Ada 3 hal yang mempengaruhi kreativitas anak menurut Munandar S.C.U

(2004), yaitu :

1. Peranan keluarga

Dalam membantu anak mewujudkan kreativitasnya, anak perlu dilatih dalam

keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan

untuk mengembangkan bakat atau talenta mereka. Pendidik terutama orang

tua perlu menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan keterampilan

kreatif anak.

Beberapa faktor yang menentukan kreativitas (dalarn Munandar S.C.U, 2004)

adalah:

• Kebebasan

Orangtua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak

cenderung rnempunyai anak kreatif. Mereka tidak otoriter, tidak selalu

rnengawasi anak, tidak terlalu membatasi kegiatan anak dan juga tidak terlalu

cernas rnengenai anak.


37

• Respek

Anak yang kreatif biasanya memiliki orangtua yang selalu menghormati

mereka sebagai individu, percaya akan kemampuan mere!ka dan menghargai

keunikan anak.

• kedekatan emosi yang sedang

Anak perlu merasa bahwa ia diterima dan disayangi tetapi seyogyanya tidak

menjadi terlalu bergantung kepada orangtua.

" Prestasi, bukan angka

Orangtua yang memiliki anak kreatif menghargai prestasi anak, mereka

mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya mengha:silkan karya-karya

yang baik. Tetapi mereka tidak terlalu menekankan mencapai angka atau

nilai yang tinggi (ranking tinggi), bagi mereka mencapai ranking yang tinggi

kurang penting dibandingkan imajinasi dan kejujuran.

• Orangtua aktif dan mandiri

Sikap orangtua akan menjadi model untuk anaknya. Oran1~tua aktif dan

mandiri akan membentuk seorang anak menjadi jiwa mandiri dan kreatif.

• Menghargai kreativitas

Anak yang kreatif akan mendapatkan banyak dorongan da1ri orangtua untuk

melakukan hal-hal yang kreatif.


38

2. Peranan sekolah

Munandar S.C.U (2004) mengungkapkan bahwa selama masa kehidupan

seorang anak, banyak orang yang berpengaruh terhadap perkembangan dan

pendidikan anak. Mereka mempunyai peranan besar dalam terwujudnya

potensi anak, terutama orang tua dan guru. Guru menentukan tujuan dan

sasaran belajar, membantu pembentukan nilai-nilai pada anak, misalnya nilai

hidup, nilai moral dan nilai sosial. Memilihkan pengalaman belajar,

menentukan metode atau strategi belajar dan yang paling penting menjadi

model perilaku bagi siswa.

3. Peranan masyarakat

Masyarakat merupakan salah satu lingkungan yang dapat memungkinkan

berkembangnya kreativitas. Arieti (dalam Munandar S.C.U, 2004)

mengemukakan ada 9 faktor sosiokultural yang "creativogenic." Kesembilan

faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya sarana kebudayaan

2. Kebudayaan creativogenic yaitu keterbukaan rangsangan

kebudayaan

3. Penekanan pada "becoming'' (menjadi, tumbuh), tidak hanya pada

"being'' (sekadar berada)

4. Memberikan kesempatan bebas terhadap media kebudayaan bagi

semua warga negara, tanpa diskriminasi


39

5. Timbulnya kebebasan atau paling tidak hanya ada diskriminasi yang

ringan setelah pengalaman tekanan dan tindakan yang keras

merupakan insentif atau tantangan terhadap pertumbuhan kreativitas

dan keberbakatan

6. Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda, bahkan

yang merupakan kontras

7. Toleransi dan minat terhadap pandangan yang divergen

8. lnteraksi antara pribadi-pribadi yang berarti

9. Adanya insentif, penghargaan atau hadiah

2.3 Mind mapping Training

2.3.1 Definisi Training

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), training atau pelatihan

didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan melatih, kegiatan atau

pekerjaan melatih.

Pelatihan menurut Sikula (1976, dikutip Munandar S.C.U, dalam Sunyoto

2001) adalah :

"Proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur

sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja non managerial

mempe/ajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu."


40

Bailey (1982, dalam Delviristanti 2004) dalam bukunya m1:mguraikan

pengertian pelatihan sebagai berikut :

"The systematic acquisition of skills knowledge, and attitude that will lead to

acceptable level on human performance on a specific activity in given

context."

lni berarti pelatihan merupakan suatu cara yang sistematis untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap pada diri seseorang.

Pelatihan adalah upaya sadar dan sistematis dalam mengembangkan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan tertentu sebagai suatu potensi manusia

untuk melaksanakan tugas tertentu. Upaya ini melalui proses berjenjang dan

proses ini diawali oleh suatu aktivitas tertentu, dalam waktu tertentu dan

dalam tempat tertentu (PP. IPNU, 2002). Sedangkan pelatih adalah orang

yang memberikan bantuan dalam proses belajar mengajar, memanclu secara

intensif dan sistematis kepada peserta untuk mencapai tujuan dalam latihan.

Noesjirwan (1983, dalam Delviristanti 2004) dalam bukunya tentang pelatihan

mengungkapkan bahwa tujuan primer pelatihan adalah mengubah atau

meningkatkan kemampuan individu dalam menghadapi suatu tugas sehingga

setelah individu mencapai pengetahuan, keterampilan ataiu sikap dari hasil

pelatihan maka pengetahuan akan digunakan oleh individu dalam

menghadapi tugas mendatang.


41

Serdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka definisi training dapat

diartikan sebagai proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan

prosedur yang sistematis dan terorganisir dengan tujuan yang jelas untuk

mengubah dan meningkatkan kemampuan individu atau untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap pada diri seseorang dengan

menggunakan banyak ragam cara penyampaian serta mielibatkan keaktifan

para peserta training atau pelatihan.

2.3.2 Definisi Mind Mapping (Peta Pikiran)

Mind mapping berasal dari bahasa lnggris yakni mind yang artinya pikiran,

sedangkan map adalah peta. Cara ingatan bangsa Yunani yang dipenuhi

asosiasi dan imajinasi dalam sistem peralatan mereka m1:injadi motivasi awal

lahirnya metode peta pikiran oleh Tony Suzan. Catatan linear yang ada

selama ini monoton dan kaku. Padahal otak tidak memiliki sistem kerja

seperti komputer yang berpikir linear dan runtut. Tetapi oltak berpikir radial

(memutar) dan eksplosif (meledak-ledak) (Suzan, 2000).

Mind map (peta pikiran) menurut Suzan (2004) adalah suatu teknik yang

penulisan yang sangat hebat yang memberikan kunci universal untuk

membuka potensi otak. Mind map mampu memanfaatkan seluruh area

kemampuan kortikal (kata, imajinasi, angka, logika, irama, warna, dan ruang
42

kesadaran) dengan satu cara yang unik dan hebat. Jika rnenggunakannya,

akan memberikan kebebasan untuk menjelajahi bidang yang tak terbatas dari

otak.

Beberapa definisi peta pikiran yang dikemukan oleh Tony Buzan :

"Peta pikiran cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak

dan untuk mengambil informasi dari otak. Cara ini adalal'I cara efektif dan

kreatif da/am membuat catatan. Peta pikiran merupakan a/at paling hebat yang

membantu otak berpikir teratur dan sederhana."

Mind mapping (peta pikiran) adalah teknik meringkas bahan yang perlu

dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang dihadapi kedalam bentuk peta

atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Mind mapping bila

sering dilatih dapat mengoptimalisasikan fungsi otak kiri clan otak kanan,

yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu untuk memahami

masalah dengan cepat karena telah terpetakan (Sugiarto, 2004).

Kekuatan istimewa dalam metode peta pikiran menurut Michael Gelb <Y'fycoff,

dalam Amelia, 2006) adalah :

"Melatih otak me/ihat secara keseluruhan seka/igus secara terperinci adanya

integritas antara /ogika dan daya khayal."


43

Penerapan metode peta pikiran dapat membantu dan memudahkan untuk

lebih kreatif, menghemat waktu, mempermudah pemecahan masalah,

konsentrasi, mengatur pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar cepat

dan efisien, melihat gambaran mata kuliah secara keseluruhan dalam satu

kertas, membuat perencanaan dan berbagai manfaat lain dibanding sistem

pencatatan linear. Dengan peta pikiran setiap informasi yang masuk secara

otomatis akan mengaitkan dengan segala informasi yang sudah berada di

dalamnya, dengan semakin banyak hubungan yang terbangun akan semakin

kuat penyimpananya dalam otak dan semakin mudah pula untuk dikeluarkan

(Buzan, 2005).

Buzan (2004) mengatakan bahwa peta pikiran juga meru1Pakan peta

perjalanan yang hebat bagi ingatan, dengan memberikan kemudahan kepada

seseorang dalam mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara

sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal. Hal ini

berarti bahwa upaya untuk mengingat (remembering) dan menarik kembali

(recalling) informasi dikemudian hari akan lebih mudah, sierta lebih dapat

diandalkan daripada bila menggunakan cara pencatatan tradisional.

Sebagaimana peta jalan, maka sebuah peta pikiran juga akan memberi

ringkasan atas suatu obyek atau area yang luas; memudahkan dalam

membuat rencana perjalanan atau pilihan, dan membantu dalam mengetahui


44

tujuan dan posisi; mengumpulkan sejumlah besar data dan meletakannya

disuatu tempat; memberi dorongan atas upaya pemecahan masalah dengan

memberi kesempatan untuk melihat jalan-jalan kreatif yang baru (Buzan,

2004). Terdapat beberapa perbedaan antara mencatat biasa dengan

mencatat tradisional dengan cara mind map (pemetaan pemikiran) yang

diungkapkan oleh lwan Sugiarto (dalam Syamsi, 2006) adalah:

CATATAN BIASA MIND MAP (PEMETAAN Pl Kl RAN)


Hanya berupa tulis susun biasa Berupa tulisan, simbol dan gambar
Hanya dalam satu warna Menggunakan bermacam-macam
warn a
Untuk mereview ulang diperlukan Untuk mereview ula11g diperfukan waktu
waktu yang lebih pendek yang lebih pendek
Waktu yang diperlukan untuk belajar Waktu yang diperlukan untuk belajar
lebih lama lebih cepat dan efektif
Statis Membuat seseoran~1 menjadi lebih
kreatif

Tabel 2.1

Perbedaan Catatan konvensional dan Catatan Mlnd Map

2.3.3 Karakteristik dari Metode Peta Pikiran Adalah :

Ada beberapa karal<teristik dalam mind map (pemetaan pikiran) (Syamsul,

2006), dan karal<teristik tersebut antara lain adalah :


45

• Warna

Permainan warna sangat penting untuk menghindari kejenuhan,

merangsang potensi otak kanan yang lebih cenderun!J kreatif, sehingga

membangun kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif sekaligus sebagai

proses penyenangan dalam belajar. Warna akan lebih menggairahkan

dan menenangkan, bahkan permainan warna lebih m•3narik dan alamiah

daripada dunia buatan yang hitam putih saja.

• Gambar

Seribu kata dapat terwakili dalam gambar atau simbol. T empatkan

gambar pada beberapa gagasan untuk memainkan irnajinasi dalam

proses Berpikir, sehingga memudahkan dalam proses. mengingat

informasi. Penambahan gambar dalam peta pikiran dapat membantu

penyampaian visual ke otak. Pesan yang disampaiakan dalam ganbar

yang bervariasi akan memungkinkan pesan dapat ditangkap sepenuhnya.

• Radial dan Sentral

Kata utama sebagai gagasan inti materi, ditempatkan pada tengah kertas

pada posisi horizontal. Hal ini untuk meluruskan otak bekerja secara radial

(memancar keluar ke segala arah) untuk menginterpretasikan diri lebih

bebas dan alami. Jadi untuk memulai peta pikiran letakkan gagasan inti

pada tengah kertas sebagai sentral dan biarkan otak rnenuangkan semua
46

gagasan dalarn aktivitas berpikir yang berlangsung sangat cepat dan

ringkas.

• Cabang-cabang

Cabang-cabang rnerupakan sebuah cabang utarna ke garnbar sentral

sarnpai cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertarna

dan kedua, dan seterusnya. Karena otak bekerja den!~an rnenggunakan

asosiasi. Jika rnenghubungkan cabang-cabang rnaka akan jauh lebih

rnudah dalarn rnernaharni dan rnengingat

• Bercabang rnelengkung

Setiap gagasan lahir dari gagasan inti pada sentral p1~ta pikiran sebagai

cabang sari gagasan inti. Setiap cabang yang dihubungkan ke sentral

rnengunakan garis rnelengkung, penarikan garis lengkung antara cabang

yang satu dengan cabang lain atau antara cabang dain sentral

rnerupakan hubungan yang dibangun dari proses berpikir. Hubungan

tersebut akan rnenciptakan suatu struktur dasar bagi pikiran. Dengan

dernikian sangat rnernbantu dalarn proses rnendalarnL

• Kata kunci per baris

Kata kunci rnenjadikan peta pikiran lebih kuat dan fleksibel yaitu

rnelahirkan asosiasi dan hubungan. Penggunaan kata kunci akan lebih

bebas dan rnernicu pikiran rnencetuskan gagasan-gagasan baru. Sernakin

banyak penggunaan kata kunci rnaka otak akan sernakin bebas


47

melakukan aktivitas berpikir. Sehingga gagasan baru akan mudah

dihasilkan dan dibandingkan bila gagasan dituliskan secara utuh dalam

bentuk kalimat panjang ( Buzan, 2005).

Mind mapping (peta pikiran) adalah cara terbaik untuk m•9nginterpretasikan

potensi kreativitas yang tak terbatas dari otak dibandingkan catatan standar

berpola linear. Catatan linear hanya mengandalkan potensi otak kiri,

sementara peta pikiran mempergunakan potensi otak kiri dan otak kanan

secara seimbang. Peta pikiran juga mempergunakan asosiasi dan imajinasi

selain menggunakan logika dalam memahami suatu mat(9ri.

Sebagaimana halnya sebuah peta, maka dalam peta pikiran juga akan:

1. Memberi ringkasan atas suatu wilayah yang luas.

2. Mempermudah membuat rencana perjalanan atau suatu pilihan dan

membantu mengetahui tujuan dan posisi sekarang'.

3. Mengumpulkan sejumlah besar data dan meletakkannya di suatu

tempat.

4. Memberi dorongan atas upaya pemecahan masalah dengan memberi

kesempatan untuk melihat jalan-jalan keluar kreatif yang baru.

5. Merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dipandang, dibaca,

direnungkan dan diingat.


48

Penelitian terakhir tentang otak atau pikiran menunjukkan bahwa fokus

perhatian berlangsung amat singkat, antara 5 hingga 7 rnenit. Hal ini

tergantung dari permasalahan dan tingkat minat dari pennasalahan tersebut.

Pikiran bekerja paling baik pada saat terjadinya letupan singkat tadi (Wycoff,

2004). Peta pikiran mampu memanfaatkan letupan pikiran yang singkat

dengan cara menuangkan semua gagasan dalam waktu yang singkat.

2.3.4 Tanda dan Simbol dalam Peta Pikiran (Mind mi:1p)

Dalam penulisan mind map terdapat beberapa tanda dan simbol yang dapat

digunakan (Buzan, 2004), tanda dan simbol tersebut antara lain adalah :

a. Tanda panah

Tanda-tanda ini dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana konsep-

konsep yang muncul di bagian-bagian yang berlainan dari sebuah pola

berhubungan tanda panah bisa berkepala tunggal atau banyak dan dapat

menunjuk kearah belakang atau kedepan.

b. Tanda-tanda

Asterik, tanda seru, tanda tanya atau tanda lainnya merupakan tanda-

tanda yang dapat digunakan disamping kata-kata untuk menunjukkan

hubungan atau dimensi lainnya.


49

c. Bentuk-bentuk geometris

Persegi panjang, bujur sangkar, lingkaran, elips, dan lain-lain dapat

digunakan untuk menandai daerah-daerah atau kata-kata yang serupa

dalam sifatnya contoh segitiga bisa digunakan untuk menunjukkan

daerah-daerah kemungkinan solusi dalam suatu pola penyelesaian

masalah. Bentuk geometris juga dapat dipergunakan untuk menunjukkan

susunan yang penting.

d. Tiga dimensi artistik

Membuat persegi panjang di dalam kubus, gagasan yang tercetak dalam

bentuk ini dengan demikian akan memenuhi halaman.

e. Gambar-gambar kreativitas

Kreativitas dapat dihubungkan dengan penggunaan dimensi dengan

membuat aspek-aspek pola sesuai dengan topik. Con~ohnya, satu orang

ketika sedang membuat sebuah pola fisika atom, mempergunakan

nukleus sebuah atom dan elektron yang mengitarinya sebagai pusat dari

polanya.

f. Wama

Warna khususnya bermanfaat sebagai ingatan dan bantuan kreatif.

Warna juga dapat dipergunakan seperti halnya tanda-tanda anak panah

untuk menunjukkan bagaimana konsep-konsep yang muncul dibagian-


50

bagian yang berlainan dari pola berhubungan. Warna juga dapat

menandai batas-batas antara daerah utama dari sebuah pola.

2.3.5 Langkah-langkah Membuat Peta Pikiran (Mind map)

Menurut (Buzan, 2004) untuk menuliskan teknik mind map dalam penulisan

catatan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan :

1. Pertama-tama siapkan kertas tanpa garis berukuran A4, A3 atau polio,

sebuah bolpoin, spidol atau stabilo, dan pensil warna. Posisi kertas bisa

posisi tidur (landscape) atau berdiri (potrait). Setelah perangkat yang

dibutuhkan telah lengkap maka mulailah dengan menggunakan pensil,

pulpen atau stabilo warna, ataupun gambar yang dibe1ri warna.

2. Gambar sentral harus lebih besar dibanding dengan tulisan yang lain,

ukuran yang digunakan bisa antara 4-5 cm dan tulislah pengertian utama

tersebut dengan rnenggunakan huruf cetak.

3. Lukislah beberapa cabang yang tebal yang memancar keluar dari gambar

sentral, berilah warna. Setiap cabang harus diberi kat;3 kunci dengan huruf

cetak. Kata kunci tersebut sarna panjangnya dengan cabang atau

garisnya.

4. Berilah setiap cabang dengan gambar berwarna atau simbol jika memang

diperlukan.
51

5. Cabang utama dibuat lebih tebal dan melengkung agar tidak kaku.

6. Lukislah cabang-cabang tambahan yang bertumbuh dari kata-kata kunci,

untuk menampung asosiasi yang dibuat. Tuliskan kata kunci dan

kemudian berilah simbol atau gambar.

2.3.6 Alur Pemberian Mind Mapping Training

Proses alur pemberian mind mapping training diawali dengan siswa diberikan

stimulus berupa training mind map yang selanjutnya siswa mengalami

perhatian, pemahaman, dan penerimaan untuk melihat cara berpikir kreatif

siswa. Berikut ini digambarkan dalam bentuk bagan :

Stimulus
(Mind Perhatian
mapping Pemahaman
training) Penerimaan
Tidak berpikir
Kreatif

Bagan 2.1

Alur Pemberian Mind Mapping Training

(Hovland, Janis & kelley; Wrightsman & Deaux, 1981; dalitm Azwar, 2003)
52

2.3. 7 Materi-materi Mind Mapping Training

Materi pelatihan ini disampaikan dengan santai dan sepenuhnya melibatkan

peserta dengan menggunakan teknik dinamika kelompok, simulasi games,

role play, case study, diskusi, brainstorming, dan curah gagasan. Materi mind

mapping tersebut disistematiskan dalam sebuah silabus bagan berikut ini:

NO MATER! WAKTU TUJUAN TUJIUAN


INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL
UMUM KHlJSUS
1. Personal 40' Siswa dapat mengenal • Siswa mampu
Introduction teman-teman satu lokal menyebutkan nama-
dan pelatihannya dan nama yang ada di lokal
ekspektasi memahami tujuan sebanyak 75% dari
mendapatkan materi peserta yang hadir
pelatihan mind map • Siswa mampu
ataupun pelajaran yang menjelaskan harapan
ia dapatkan dan tujuan mengikuti
pelatihan
• Siswa mampu membuat
kornitmen dan kontrak
bel.ajar untuk mengikuti
pelatihan

2. Cara otak 60' • Siswa memahami ~ Setiap siswa dapat


mengelola bahwa otak menjelaskan bagaimana
informasi merupakan aset yang earn otak bekerja dan
dan gaya sangat luar biasa menerima informasi
belajar
53

~ Siswa mengetahui ~ Siswa mampu


bagaimana cara otak mengidentifikasi gaya
bekerja dan menerima belajar yang sesuai dan
informasi paling dominant dalam
dirinya
• Siswa memahami
macam-macam gaya
belajar baik audio,
visual, dan kinestetik
dan mengetahui gaya
belajamya

3. How to mind 20' ~Siswa mengetahui dan ~ Siswa diarahkan pada


map (kreatif memahami bagaimana pembuatan mind map
degan mind cara memetakan pikiran umum dan kemudian
map) dan membuat mind map dimodifikasi pada
penulisan mind map
~Siswa dapat
dengan permasalahan/
membedakan penulisan
tema yang berbeda
konvensional dengan
penulisan mind map • Siswa dapat
mernpraktekkan cara
penulisan materi dengan
menggunakan mind map

4. Penggunaan 20' Siswa dapat memahami Siswa diajak untuk


mind map bagaimana cara learning by doing dengan
dalam meringkas buku dalam membuat mind map
meringkas satu halaman penuh den~ian pokok bahasan
buku yang telah dipersiapkan
menjadi
sehalaman
54

5. Mind map 20' Siswa mampu Siswa mampu


untuk peta mengimajinasikan dan menggambarkan dan
rencana mengasosiasikan masa mernetakan peta masa
masa depan depan dengan mind depan dengan mind map
map
6. Membuat 20' Siswa mampu Siswa berelaborasi
mind map mengidentifikasi dan den9an case study dan
untuk memecahkan masalah kemudian memetakan
pemecahan serta mendapatkan persoalan dengan
masalah alternatif solusi dengan menggunakan mind map
(problem menggunakan mind
solving) map

Tabel 2.2

Materi-materi Mind Mapping Training

2.4 Kerangka Berpikir

Pendidikan diharapkan mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh

generasi mudanya. Namun kenyataan menunjukkan bahwa berbagai strategi,

pendekatan, model teknik dan metode yang dikembangkan secara inovatif

dan kreatif di bidang pendidikan belum berhasil sepenuhnya mengoptimalkan

potensi tersebut. Metode pendidikan saat ini seringkali tidak membentuk

seorang anak didik untuk berpikir kreatif. Hampir semua orang pun hanya

menggunakan sebagian kecil dari otak saat proses pencatatan dalam belajar.
55

Sistem pembuatan catatan standar menggunakan kalimat, frase, daftar dan

garis, serta angka atau bilangan. Sistem-sistem seperti ini hanya

menggunakan fungsi bagian otak bagian kanan yang berl<aitan dengan

urutan, rangkaian, dan bilangan, tanpa menggunakan imajinasi, asosiasi,

pembesaran, keanehan, humor, warna, ritme, rasa, sel<sualitas, dan

sensualitas (Buzan, 2002).

Berpikir kreatif dapat dibangun dengan suatu representasi gambar yang jelas.

Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan mind mapping

(pemetaan pemikiran). Mind mapping (pemetaan pemikimn) merupakan

sebuah bentuk pencatatan yang menggunakan prinsip ingatan dan prinsip

berpikir kreatif sehingga otak dapat berpikir linear dan bul<an berpikir statis.

Dalam membuat catatan dengan mind mapping kedua sisi otak bekerja, baik

otak kiri maupun otak kanan.

Mind map yang diperkenalkan oleh Tony Buzan merupakan sebuah bentuk

pemetaan pikiran yang mampu membuat individu menjadi lebih kreatif,

mempermudah pemecahan masalah, konsentrasi, mengatur pikiran,

mengingat dengan lebih baik, selain itu membuat belajar lebih cepat dan

efisien. Peta pikiran adalah cara terbaik untuk menginterpretasikan potensi

kreativitas yang tak terbatas dari otal< dibandingkan catatan standar berpola
56

linear. Catatan linear hanya mengandalkan potensi otak ~:iri. Sementara peta

pikiran mempergunakan potensi otak kiri dan otak kanan secara seimbang.

Peta pikiran mempergunakan asosiasi dan imajinasi selain menggunakan

logika dalam memahami suatu materi. Mind map mampu memberikan

gambaran sebuah materi secara keseluruhan dalam satu kertas, membuat

perencanaan dan berbagai manfaat lain dibanding dengan menggunakan

sistem pencatatan linear. Peta pikiran juga merupakan peita perjalanan yang

hebat bagi ingatan, dengan memberikan kemudahan kepada seseorang

dalam mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian

rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal. Dengan peta pikiran

upaya untuk mengingat (remembering) dan menarik kembali (recalling)

informasi dikemudian hari akan lebih mudah, serta lebih clapat diandalkan

daripada menggunakan cara pencatatan tradisional. Kata kunci dan Kata

gambar dalam teknik mind mapping (peta pikiran) ini mampu memicu otak

untuk berpikir kreatif sebagai sebuah wujud optimalisasi antara otak kanan

dan otak kiri.

Mind mapping memicu otak untuk berpikir kreatif. Berpikir kreatif meliputi

kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi. Mind mapping dibuat

dalam bentuk training dalam rangka eksperimen dengan rnateri-materi yang

berkaitan dengan cara kerja otak menerima informasi, pengoptimalan antara


57

otak kiri dan otak kanan, pemetaan pikiran baik dalam belajar, menulis dan

meringkas buku, perencanaan masa depan serta pemetaan dalam

pemecahan masalah. Akhirnya keterampilan menulis kreatif, keterampilan

membaca kreatif, keterampilan mendengar kreatif, mempelajari orang/ proses

kreatif, penyesuian terhadap perkembangan, kebiasaan clan keterampilan

visual dapat berkembang secara optimal.

2.5 Pengajuan Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini ada dua yaitu:

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian mind mapping training


terhadap berpikir kreatif

Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pemberian mind mapping

training terhadap berpikir kreatif


BAB3

METODOLOGI PENELITIJ~N

Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, identifikasi variabel

penelitian, definisi operasional variabel penelitian, pengarnbilan sampel,

pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 IPendekatan Penelitian

Pendekatan yang akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ini merupakkan pendekatan

yang lebih tepat digunakan dalam penelitian skripsi ini, karena membutuhkan

data-data angka yang akhirnya dapat dianalisis.

3.1.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang dilakukan adalah penelitian ekspe,rimen. Solso dan

Maclin (2002, dalam Seniati dkk, 2005) mernberikan definisi singkat

mengenai penelitian eksperimental, yaitu penyelidikan dirnana minimal salah

satu variabel dimanipulasi untuk mempelajari hubungan s1~bab-akibat.


59

Eksperimen memberikan treatmen langsung kepada subjek dengan tujuan

meneliti apakah ada pengaruh pemberian mind mapping training terhadap

berpikir kreatif siswa dengan menggunakan rumus statistik dan data-data

yang berupa angka yang kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus

statistik.

3.1.3 ldentifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah mind mapping trainin!~ dan berpikir

kreatif. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah berpikir kreatif sedangkan

variabel bebas dalam penelitian ini adalah mind mapping training.

Variabel Terikat (Dependent Variable): Berpikir Kreatif (Y)

Variabel Bebas (Independent Variable) : Mind mapping Training (X)

3.1.4 Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional Variabel

3.1.4.1 Definisi Konsepsional

1. Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif adalah suatu proses simbolis dengan kernampuan daya cipta

untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu dan kombinasi-kombinasi

baru yang membutuhkan kecerdasan dan imajinasi terhadap masalah yang

bersifat pemahaman, filosofis, estetis, ataupun yang lainn~ra.


60

2. Mind Mapping

Suatu teknik penulisan yang memberikan kunci universal untuk membuka

potensi otak dan memanfaatkan seluruh area kemampuan kortikal (l<ata,

imajinasi, angka, logika, irama, warna, dan ruang kesadaran) dengan satu

cara yang unik dan hebat yang dapat memberikan kebebasan menjelajahi

bidang yang tak terbatas dari otak.

3.1.4.2 Definisi Operasional Variabel

1. Berpikir Kreatif

Definisi operasional variabel berpikir kreatif merujuk pada 4 aspek kreativitas

Torrance yaitu:

1) Unsur kelancaran (fluency)

Kelancaran (fluency) dalam berpikir merupakan kemampuan untuk

memberikan gagasan pada objek tertentu dengan cepat dan tepat. Apabila

dalam waktu singkat dapat menghasilkan gagasan/ide tentang objek tertentu

dalam jumlah yang banyak maka berpikir kreatifnya semakin baik.

2) Unsur kelenturan (fleksibilitas)

Kelenturan (fleksibilitas) merupakan kemampuan untuk m13mberikan gagasan

yang beragam. Tingkat fleksibilitas yang tinggi dapat men!~alihkan arah

berpikir untuk memecahkan masalah jika masalah atau kondisinya

memerlukan pendekatan baru. Jadi, penekanan fleksibilitas adalah segi


61

keragarnan gagasan, kaya akan alternatif dan bukan kekuatan berpikir yang

cenderung otoriter.

3) Unsur elaborasi

Elaborasi (elaboration) merupakan kemampuan untuk rnengembangkan,

rr\erinci dan rnemperkaya atau rnernperluas suatu gagasan. Sernakin tinggi

kreativitas seseorang maka elaborasi dalarn suatu gagasan akan semakin

baik, lebih kaya akan gagasan, luas dan rnampu rnengernbangkan suatu

objek yang sederhana rnenjadi beberapa ide yang rnenarik.

4) Unsur keaslian (orisinality)


Keaslian (orisinality) rnerupakan kernampuan untuk rnernberikan gagasan

yang secara statistik unik dan langka dan rnampu rnelihat hubungan-

hubungan baru atau kornbinasi-kombinasi baru antara berrnacam-macam

unsur/bagian. Makin banyak unsur-unsur yang dapat digabungkan menjadi

satu gagasan atau produk yang kreatif, maka sernakin orii>inil pemikiran

individu. Jadi, seseorang yang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi dilihat

dari orisinalitas.

Cara pengukuran berpikir kreatif dengan rnenggunakan alat tes Tes

Kreativitas Figural (TKF) dan Tes Kreativitas Verbal (TKV) hasil modifikasi

alat tes Tes Kreativitas Figural (TKF) dan Tes Kreativitas Verbal (TKV) yang

telah dibuat oleh Utami Munandar. Penjelasan lebih lanjut mengenai alat tes
62

berpikir kreatif dan proses pembuatan alat tes baik Tes Kreativitas Figural

(TKF), Tes Kreativitas Verbal (TKV) ataupun mind mapping dibahas dalam

halaman 69-76.

2. Mind Mapping Training (Pemetaan Pikiran)

Mind mapping training merupakan sebuah training pemetaan pikiran dengan

materi-materi pelatihan seputar belajar efektif dengan mengggunakan mind

map, mind map dalam pemecahan masalah, mind map untuk perencanaan

masa depan dengan menggunakan teknik dinamika kelompok, simulasi

games, role play, case study, diskusi, brainstorming, dan curah gagasan.

Manipulasi pada mind mapping training adalah dengan mt~mberikan treatmen

mind mapping training pada kelompok eksperimen dan tidak memberikan

treatmen apapun (mind mapping training) pada kelompok kontrol.

3. Ekstra Variabel atau Variabel Sekunder

Ekstra variabel atau variabel sekunder dalam penelitian ini adalah informasi,

pengalaman, persepsi, intelegensi, minat, kondisi emosi (mood}, psikologis,

waktu dan ruangan. Kontrol terhadap ekstra variabel atau variabel sekunder

dalam penelitian ini dengan cara :


63

1). Randomisasi

Randomisasi atau random assignment adalah prosedur memasukkan secara

subjek pada sampel penelitian ke dalarn setiap kelompok penelitian (dalam

hal ini kelompok kontrol dan kelompok eksperimen) sehin!~ga kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen dapat diasumsikan setara sebelum

manipulasi dilakukan (Seniati dkk, 2005).

Randornisasi dalam penelitian ini dengan cara memasukkan secara acak

sejumlah nama dari populasi ke dalam kotak kemudian dikocok. Ketika keluar

nomor ganjil dimasukkan ke dalam kelompok eksperirnen, sedangkan untuk

nomor genap dimasukkan ke dalam kelompok kontrol. Pe:serta seluruhnya

berjumlah 30 orang dengan pembagian 15 untuk kelornpok kontrol dan 15

untuk kelompok eksperimen yang terdiri dari siswa putra clan siswa putri.

2). Konstansi

Konstansi adalah menyamakan variabel-variabel lain yan~1 ada dalam

penelitian baik pada kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. Konstansi

yang dilakukan adalah dengan cara :

1. Ruangan untuk penelitian antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol disamakan

2. Waktu penelitian antara kelompok eksperimen den1ian kelompok

kontrol sama
64

3. Dalam penelitian tidak membedakan jenis kelamin, menyamal<an

antara siswa putra dan putri untuk mengikuti peneli'tian ini

4. lnstrumen tes yang digunakan oleh kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen sama.

3). Eliminasi

Eliminasi adalah menghilangkan variabel-variabel yang tidak sesuai dengan

penelitian. Eliminasi yang dilakukan yaitu dengan cara :

1. Mengeliminasi sampel yang telah mengikuti mind mapping training

sebelumnya

2. Mengeliminasi usia siswa yang di bawah atau di atas usia 15-16 tahun

3. Mengontrol ruangan yang bising menjadi ruangan yang kondusif

4). Kontrol Statistik

Teknik kontrol statistik ini tidak melibatkan suatu atau beberapa prosedur

tertentu, seperi pada teknik kontrol yang lain. Dalam tekni~: ini, variabel

sekunder (VS) sudah mempengaruhi variabel bebas (VB) terlebih dahulu

kemudian baru dikontrol secara statistik, yaitu dengan mengeluarkan

pengaruh variabel sekunder (VS) dari variabel terikat (VT) dengan

menggunakan perhitungan statistik. Rumus statistik yang digunakan adalah

analisis kovarians (anacova). Syarat dilakukannya kontrol :secara statistik

adalah variabel sekunder (VS) harus merupakan variabel kontinu dan skor
65

atau nilai variabel sekunder (VS) dari setiap subjek penelitian dapat diketahui.

Kelebihan teknik kontrol statistik ini dapat dilakukan apabila penelitian

eksperimental sudah dilaksanakan atau sudah selesai.

Kontrol statistik dilakukan untuk mengeluarkan pengaruh nilai raport pada

skor kreativitas dengan menggunakan rumus statistik analisis kovarians

setelah selesai dilaksanakan pemberian mind mapping training kepada siswa

baik dikelompok eksperimen ataupun dikelompok kontrol. Cara ini dilakukan

untuk melihat berpikir kreatif siswa dengan mengeluarkan pengaruh nilai

raport sehingga hasil skor kreativitas siswa murni dari has;il setelah

pentrainingan.

3.2 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sutrisno Hadi populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit

memiliki ciri atau sifat yang sama untuk dijadikan sasaran penelitian yang

diperoleh dari sampel yang hendak digeneralisasi. Populasi dilakukan kepada

siswa siswi kelas 1 SMU Muhammadiyah 4 Jakarta tahun 2007/2008 yang

berjumlah 283 orang. Sampel berjumlah 30 siswa-siswi, dengan pembagian

15 siswa-siswi untuk kelompok eksperimen dan 15 siswa-siswi untuk

kelompok kontrol.
66

3.2.2 Karakteristik Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan random sampling yang

sebelumnya dilakukan terlebih dahulu matching antara grup eksperimen dan

grup kontrol antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dan

karakteristik sampel yang peneliti tetapkan adalah :

1. Siswa siswi SMU Muhammadiyah 4 kelas 1 yang berusia antara 15-16

tahun, karena sesuai perkembangannya pada usia ini pemikirannya

berada dalam tahap formal operasional konkret.

2. Belum pernah mendapatkan mind mapping training sebelumnya.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive

sampling dimana teknik ini didasarkan pada kemudahan untuk mendapatkan

subjek atau sampel yang memiliki karakteristik sampel yang telah ditentukan.

Cara pengambilan sampel termasuk kedalam purposive sampling artinya

tidak semua elemen dari populasi memiliki kesempatan yang sama besar

untuk terpilih sebagai sampel.


67

3.3 Rancangan (Design) Eksperimen

3.3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meng£1unakan controlled

field experiment.

3.3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam eksperimen ini menggunakan desain 2 kelompok

randomized anacova pretest-posttest control group design (desain antar-

kelompok). Bagan rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

RANCANGAN EKSPERIMEN

(Randomized Anacova Pretest-Posttest Control Group Design)

Kelompok Pretest Treatmen Posttest

Ra 01 x 02

Rb 03 - 04

Keterangan :

Ra : Random kelompok eksperimen

Rb : Random kelompok kontrol

01 : Pretest kelompok eksperimen


68

02 : Postest kelompok eksperimen

03 : Pretest kelompok kontrol

04 : Postest kelompok kontrol

X : Treatment

3.4 Aparatus Penelitian


Penelitian ini memerlukan alat peraga pelatihan diantaranya adalah :

1) Presensi

2) Alat tulis

3) Kursi dan meja

4) White Board

5) Spidol warna white board

6) Ballpoint

7) Spidol Warna 17 bungkus

8) Ballpoint warna

9) LCD

10)Layar Proyektor

11)Kertas HVS

12)Alat Pre-Test

13)Pretest dan Post-Test berpikir kreatif dan mind mapping

14)Note Book
69

3.5 lnstrumen Penelitian

3.5.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data

yang relevan, akurat dan reliabel untuk kernudian dianalisis untuk diuji sesuai

hipotesis yang diajukan. Beberapa instrument pengumpulan data penelitian

merupakan alat tes kreativitas baik berupa gambar (figural) ataupun yang

berbentuk tertulis (verbal). Alat tes kreativitas untuk mengukur berpikir kreatif

tersebut dibuat sendiri oleh penulis dengan mengacu pada teori Torrance

dengan sedikit mengadaptasi dan memodifikasi alat tes yang di buat oleh

Utami Munandar. Proses pembuatan alat-alat tes tersebut terdiri dari

beberapa tahapan. Tahapan pembuatan alat tes tersebut adalah sebagai

berikut:

3.5.1.1 Proses Pembuatan Alat Tes Kreativitas (TKF, T~CV) dan Mind map

1. Tes IKreativitas Figural (TKF)

Tes Kreativitas Figural (TKF) merupakan adaptasi dari Circle Test dari

Torrance, pertama digunakan di Indonesia pada. tahun 19715, kemudian tahun

1988 dilakukan penelitian standardisasi Tes Kreativitas Figural (TKF) untuk

usia 10-18 tahun oleh Fakultas Psikologi. Pada penelitian ini Tes Kreativitas

Figural (TKF) merupakan modifikasi dari Tes Kreativitas Fi~1ural (TKF) yang
70

dibuat oleh Utami Munandar namun tetap mengacu kepada teori Torrance

mengenai kreativitas yakni fluency, fleksibiliti, orisinalitas dan elaborasi.

Jika pada Tes Kreativitas Figural (TKF) lbu Munandar model soal berbentuk

lingkaran besar yang tidak saling berhubungan memenuhi kertas utama dan

lembaran berikutnya, sedangkan pada Tes Kreativitas Figural (TKF) yang

dibuat peneliti terdiri dari dua model soal dengan masing-masing satu

halaman penuh beserta instruksinya. Pada lembar pertama model soal Tes

Kreativitas Figural (TKF) berupa titik-titik yang tidak saling berhubungan

dikumpulkan menjadi bentuk segi empat, jurnlah titik-titik d13ngan bentuk segi

ernpat tersebut seluruhnya berjurnlah 15. Sedangkan pada soal lembar

kedua, model tes figural berupa lingkaran-lingkaran kecil yang rnemenuhi

lernbar soal narnun bentuknya lebih kecil dari bentuk soal lres Kreativitas

Figural (TKF) asli yang dibuat oleh Utarni Munandar. Jumlah keseluruhan

lingkaran tersebut adalah sebanyak 80 lingkaran.

Siswa dirninta untuk rnernbuat garnbar sebanyak-banyaknya sesuai dengan

jurnlah segi ernpat titik-titik dan lingkaran yang ada dalarn lernbar soal. Antara

segi empat titik-titik yang dibuat penulis terdapat jarak yan£J sarna, ha! ini

dibuat untuk melihat kelancaran dan elaborasi siswa dalam menggambar

diantara titik-titik tersebut dan melihat apakah siswa mampu berpikir diluar
71

kebiasaan dan dari cara yang telah ada. Siswa bebas untuik menggambarkan

apa saja sesuai dengan keinginan subyek sendiri.

Batas waktu dalam pembuatan gambar untuk setiap model soal adalah 10

menit. Setiap gambar yang dibuat siswa tidak dilihat buruk ataupun bagusnya

gambar, tetapi semakin banyak dan beragam serta berbeda dengan yang lain

maka hasilnya akan semakin baik.

2. Tes Kreativitas Verbal (TKV)

Model tes kreativitas yang kedua dalam pengukuran berpikir kreatif adalah

Tes Kreativitas Verbal (TKV), dimana untuk melihat kreativitas seseorang

tidak bisa hanya diukur dengan bentuk gambar hasil dari Tt:!S Kreativitas

Figural (TKF) tetapi kemapuan verbal dari hasil Tes Kreativitas Verbal (TKV)

pun diperlukan. AlatTes Kreativitas Verbal (TKV) masih tetap mengacu

kepada teori Torrance mengenai kreativitas yakni mengukur fluency,

fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi.

Terdapat 5 bentuk soal dalam Tes kreativitas Verbal (TKV) yakni persamaan

sifat, perbedaan, persamaan, kegunaan tidak lazim, apa akibatnya, dan apa

yang harus dilakukan bila suatu keadaan terjadi dengan ma1sing-masing soal

terdapat 2 item pertanyaan, dan ada beberapa yang terdiri dari 3 soal. Dan

pada soal terakhir Tes Kreativitas Verbal (TKV) yakni mengenai apa yang
72

harus dilakukan, dibuat dalam bentuk kalimat paragraf. Tes Kreativitas Verbal

(TKV) ini merupakan hasil inovasi dan modifikasi dari alat tes Tes Keativitas

Verbal (TKV) yang dibuat oleh Utami Munandar. Jawaban subyek tidak dinilai

dari benar ataupun salah, sehingga semakin banyak jawaban yang dibuat

maka hasilnya akan semakin baik.

3. MindMap

Mind map merupakan hasil kreatif dan pemikiran penulis tanpa mengadaptasi

bentuk tes dari mana pun. Mind map diukur berdasarkan te~ori Torrance

mengenai fluency, fleksibilitas, orisinalitas, dan fluency. Mind map terdiri dari

5 buah bentuk soal yang terdiri dari pembuatan mind map 1Jntuk perencanaan

masa depan, mind map untuk problem solving dan membuat rencana, mind

map untuk mendiskripsikan latar belakang dirinya beserta keluarganya, mind

map untuk meringkas paragraf menjadi lebih sedikit dan rinici, dan mind map

untuk meresume isi sebuah novel.

3.5.1.2 Proses Pengujian Alat Tes

Alat tes yang telah disusun kemudian diujikan pada beberapa siswa yang

memiliki karakteristik yang sama dengan subyek penelitian. Dalam pengujian

alat tes ini, terjadi beberapa perubahan sampai akhirnya menjadi alat tes

yang dapat mengukur apa yang hendak di ukur. Beberapa tahap pengujian

alat tes ini diantaranya adalah :


73

1. Percobaan alat tes pertama kali diujikan kepada dua si:swa SMU

Labschool yang terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan. Hasil pengujian

ini menghasilkan perubahan soal di tingkatan soal Tes Kreativitas Verbal

(TKV) dan Tes Kreativitas figural (TKF).

2. Alat tes yang telah direvisi diujikan kembali kepada dua orang siswa

perempuan yang bersekolah di SMK Muhammadiyah dan SMU Ciputat,

dari percobaan alat tes ini diperoleh durasi waktu untuk: pengerjaan tes

baik Tes Kreativits Verbal (TKV) ataupun Tes Keativitas Figural (TKF),

dan sedikit perubahan di tingkatan soal Tes Kreativitas Verbal (TKV).

3. Perbaikan alat tes kemudian diujikan kembali kepada 32 siswa-siswi SMU

Muhammadiyah Cipanas. Hasil try out ini masih terjadi beberapa revisi di

tingkatan soal baik Tes Kreativitas Verbal (TKV) ataupun Tes Kreativitas

Figural (TKF).

4. Alat tes yang telah mengalami beberapa revisi kemudia1n dijadikan alat

ukur penelitian berpikir kreatif pada training dalam rangka eksperimen di

SMU Muhammadiyah 4 Jakarta

3.5.1.3 Proses Penilaian dan Pendataan Penelitian

Data penelitian yang telah didapatkan, kemudian dikoding untuk dihitung

secara statistik. Untuk setiap soal baik Tes Kreativitas Figural (TKF), Tes

Kreativitas Verbal (TKV), ataupun mind map tidak dinilai belfdasarkan benar

atau salah melainkan dinilai berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut :


74

a. Kelancaran (fluency)

Yaitu skor diperoleh dengan menghitung jumlah jawaban atau gambar yang

ada. Misalnya sebuah apel, jeruk, duku mendapat skor 3. skor yang tinggi

pada aspek ini menunjukan bahwa dalam waktu yang terbatas, subyek

tersebut lancar dalam menuangkan ide-idenya melalui imajinasi figural.

Begitupun pada alat Tes Kreativitas Verbal (TKV) semakin banyak kalimat

yang dijawab oleh subyek maka fluencynya semakin baik.

b. Fleksibilitas

Fleksibilitas diperoleh dengan menghitung kategori jawaban yang berbeda

yang diperoleh berdasarkan klasifikasi jawaban. Misalnya jeruk, manggis,

dukuh mendapat skor 3 untuk kelancaran tapi 1 untuk fleksibilitas yakni jeruk,

manggis dan dukuh tersebut termasuk kedalam buah-buahan. Klasifikasi dan

kategori jawaban dibuat dari seluruh jawaban siswa.

Kategori dari Tes Kreativitas Figural (TKF) dibuat menjadi satu baik dari soal

model Tes Kreativitas Figural (TKF) yang pertama ataupun yang kedua, dan

hasil kategori ini dijadikan kunci jawaban bagi Tes Kreativitas Figural (TKF).

Sedangkan kategori Tes Kreativitas Verbal (TKV) dibuat per item soal, bila

setiap soal terdapat dua item atau tiga item pertanyaan, maka kategori yang

dibuat pun sebanyak item yang ada dalam item soal.


75

c. Orisinalitas

Skar diperaleh dari tabulasi jawaban jumlah subyek. Jawaban yang diberikan

aleh 10% atau lebih dari subyek mendapat skar 0, jawaban yang diberikan

aleh 5-9% subyek mendapat skar 1, jawaban yang diberikan aleh 2-4% dari

subyek mendapat skar 2, jawaban yang diberikan aleh kurang dari 2% dari

subyek mendapat skar 3. Skar tinggi menunjukan bahwa !;ubyek tersebut

memiliki kemampuan yang besar untuk menghasilkan karya-karya figural

yang arisinil dan berbeda dari pada yang lain.

Penempatan respan dianggap arisinal didasarkan pada data statistik yang

menunjukan jarang atau lazimnya suatu respan muncul. Orisinalitas ini

diukur hanya untuk gamabar-gambar yang didapatkan dalam Tes Kreativitas

Figural (TKF), sedangkan Tes Kreativitas Verbal (TKV) tidak diukur

arisinalitsnya.

d. Elabarasi

Elabarasi (elaboration) yang dimaksud adalah kemampuan untuk merinci,

mengembangkan dan memperkaya atau memperluas suaitu gagasan.

Searang yang membuat iklan mengenai suatu mabil dengan keandalan

kekuatan mesin, mungkin hanya memasukkan gambaran mabil disertai

dengan tulisan "andalan masa kini," seperti menambah dengan gambar

harimau yang berdiri gagah disebelahnya, diparkir diatas perbukitan yang


76

penuh bebatuan, disampingnya berdiri seorang tarzan derigan senjata

tombaknya yang tajam. Atau bahasa iklan yang dibuat tadi lebih kreatif, kaya

akan gagasan, luas dan mampu mengembangkan suatu objek yang

sederhana menjadi beberapa ide yang menarik. Ada beberapa soal yang

diukur mengenai elaborasi yakni pertanyaan soal "apa yang tetjadi

apabi/a ....... "dan soal mengenai "apa yang akan di/akukanjika ..... .," dan

soal mengenai mind map. Sedangkan Tes Kreativitas Figural (TKF) tidak

dilihat mengenai elaborasinya.

3.6 Prosedur Penelitian

Dalam prosedur penelitian terdapat empat tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini peneliti merumuskan masalah, menentukan variabel yang

akan diteliti, melakukan kajian pustaka untuk landasan teoiri, menentukan dan

menyiapkan alat ukur dan menyelesaikan administrasi perizinan lokasi

penelitian.

Persiapan selanjutnya adalah menentukan subyek peneliUan yang akan

diteliti dan membaginya ke dalam kelompok eksperimen dan kelompolc

kontrol dengan jumlah subyek masing-masing kelompok sebanyak 15 siswa,

dengan pembagian 8 siswa dan 7 siswi. Persiapan yang tidak kalah penting
77

adalah menyiapkan perangkat alat test berupa pretest dan posttest untuk

mengukur berpikir kreatif, dan perangkat untuk menulis mind map. Selain itu,

mempersiapkan trainer yang akan membantu dan mengisi beberapa materi

dalam mind mapping training.

2. Tahap Pengujian Alat Penelitian

Dalam tahap ini peneliti menguji alat ukur kepada beberapa orang. Pertama

pada dua orang murid SMU Labschool yang terdiri dari laki-laki dan

perempuan, yang kedua menguji alat ukur kepada dua orang sampel yang

berjenis kelamin perempuan yang bersekolah di SMU Muhammadiyah

Ciputat dan SMU Ciputat. Setelah itu alat tes tersebut diujijkan dan di try

outkan kepada 32 orang siswa SMU Muhammadiyah Cipanas.

Sebelum melakukan penelitian, dilakukan pilot reject pemberian mind

mapping training kepada sekolah yang memiliki karakteristik sampel dan

populasi yang sama untuk melihat kekurangan agar pelaksanaan penelitian

sesungguhnya menjadi lebih baik. Pilot project dilaksanakan di SMU

Muhammadiyah 11 Jakarta pada tanggal 25 juni 2007.


78

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian sesungguhnya dilakukan setelah mendapat rekomendasi izin dari

pihak sekolah bersangkutan, adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

LANGKAH-LANGKAH KE KK

Melakukan pretest untuk mengukur berpikir kreatif ,/ ,/

Memberikan treatmen mind mapping training yang difasilitatori ,/ -


oleh trainer dengan metode diskusi, dinamika kelompok, ice

braker, dan studi kasus

Melakukan posttest untuk mengukur kembali berpikir kreatif siswa ,/ ,/

setelah mendapatkan mind mapping training

Tabel 3.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian

4. Pengolahan Data

Dalam tahap ini peneliti melakukan, koding, skoring, mennhitung dan

membuat tabulasi data yang diperoleh yang kemudian dianalisis dengan

menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis pe•nelitian. Kading

dibuat menjadi per bahasan, mulai dari Tes Kreativitas Fi~1ural (TKF) dan

item-item topik dalam Tes Kreativitas Verbal (TKV) selanjutnya diberi skoring

untuk setiap jawaban siswa. Setelah diperoleh data secara keseluruhan

dilakukan penghitungan dengan menggunakan SPSS 11,!5 dan analisis

statistik.
79

3. 7 Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah

kesimpulan sementara telah diajukan diterima atau ditolak. Setelah

melakukan skoring dengan menggunakan statistical package for social

science (SPSS) for windows release 11,5.

Rumus untuk mengetahui apakah ada ada pengaruh yan~1 signifikan

pemberian mind mapping training terhadap berpikir kreatif dilakukan

pengujian statistik dengan rumus t-analisis covarians sbb:

t = (1- r' )'-.===M=1=-=M='====


SS! +SS, f1 I}
(n1 - IXn, -2) t:;" + n,

Keterangan:

M1 = rata-rata skor kelompok 1

M, = rata-rata skor kelompok 2

SS1 = sum of square kelompok 1

SS, = sum of square kelompok 2

n, = jumlah subyek kelompok 1

n2 = jumlah subyek kelompok 2

r = korelasi variabel sekunder (VS) dengan variabel terikat (VT)


BAB4

PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

Pada bab 4 ini akan diuraikan hasil pengolahan dari data yang diambil pada

penelitian. Disini akan disampaikan gambaran umum serta hasil penelitian

yang telah dilaksanakan.

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah 4 Jakarta yang berada di

daerah Cawang, Jakarta Timur. Jumlah subyek berasal dari kelas X-6

sebanyak 30 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok, ya1itu 15 orang di

kelompok eksperimen dan 15 orang dikelompok kontrol secara acak dengan

teknik purposive sampling. Siswa laki-laki dalam setiap kelompok berjumlah 8

orang dan siswa perempuan berjumlah 7 orang. Penelitian dilakukan pada

hari senin tanggal 27 juni 2007 dari jam 08.30 - 17 .10 WIB. Untuk lebih jelas

dibawah ini disajikan tabel gambaran umum subyek penelitian berdasarkan

jenis kelamin dan usia subyek.


81

Tabel 4.1

Distribusi Subyek berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah Total

Kelompok Eksperimen 8 7 15

Kelompok Kontrol 8 7 1 •·
"
Jumlah Total 3()

Tabel 4.2

Distribusi Subyek berdasarkan Us;ia

Usia Kelompok Kelompok Jumlah Total

Eksperimen Kontrol

15 tahun 8 7 15

16 tahun 7 8 15

l: 15 15 30

Distribusi subyek pada penelitian ini berkisar antara usia 1'5-16 tahun dan

sedang berada pada kelas 1 SMU.


82

4.2 Hasil utama penelitian

Sebelum dilakukan uji t, penulis melakukan uji persyaratan yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 11,5 dengan

hasil sbb:

1. Uji normalitas

Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang dipero!eh apakah mendekati

distribusinormal atau tidak, maka penulis melakukan uji normalitas terhadap

data yang ada. Adapun untuk uji normalitas dalam penelitiian ini penulis

menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smimov. Berikut tabel hasil

penghitungannya :

Tabel 4.3

Hasil penghitungan uji normalitas dari Gain Score kedua kelompok

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

sellsih

N 30

Nonna! Parameters(a,b) Mean 28,0667

Std. Deviation 27,79721

Most Extreme Differences Absolute ,085

Posttlve ,082

Negative -,085

Kolmogorov-Smimov Z ,464

Asymp. Sig. (2-tailed) ,983

a Test d1stnbut1Dn 1s Nonna/.


b Calculated from data.
83

Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa hasil uji normalitas berada dalam taraf

signifikansi sebesar 0,983. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05

(sig > 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi

normal. Berikut ini adalah gambaran diagram scatterplot.

Grafik 4.1

Diagram scatterplot

Normal a-a Plot of selisih


"oor----------~

: /
~=
i . /"
/
I : ,._ _ _ /~--------'
...oilO
_ ,·
-20 0 20 <10 60 80 100

Observed Value

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa sebaran data variabel sikap berada

disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas sehingga membentuk garis

lurus. Dari gambar tersebut dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi

normal.
84

2. Uji Homogenitas

Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai data yang dianalisis, jika

ingin menggeneralisir hasil penelitian maka harus terlebih dahulu yakin

bahwa kelompok-kelompok yang membentuk sampel harus dalam satu

populasi yang sama, oleh karena itu perlu sekali untuk meinguji homogenitas.

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran sampel

penelitian apakah masih dalam satu populasi atau tidak. Pada penelitian ini

untuk uji homogenitas peneliti menggunakan rumus one way anova. Adapun

hipotesis yang dapat diajukan adalah :

Ho : varian data bersifat tidak homogen

Ha : varian data bersifat homogen

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan dengan menggunakan

SPSS versi 11, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil uji homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

posies

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

,067 1 26 ,796
85

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa dari data posttest merniliki nilai

signifikansi sebesar 0,798 dan diuji pada taraf signifikansi 5% maka dapat

diketahui bahwa nilai probabilitas tersebut diatas harga kritis untuk taraf

sebesar 0,05 (sig > 0,05) dan ini mengidentifikasikan bahwa data penelitian

bersifat homogen (Ha diterima).

4.3 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah mind mapping training memiliki1 pengaruh terhadap

berpikir kreatif maka dilakukan analisis statistic uncorrelated data/

independent sample t-tes dari hasil gained score (selisih) setiap subyek dari

pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol penelitian.

Tabel 4.5

Gained Score (selisih) Kedua Kelompok

Subyek KE KK
Pretest Postles! selisih Pretest Posttest selisih

1 142 158 16 209 216 7


2 122 167 45 56 120 64
3 229 193 -36 166 200 34
4 119 179 60 199 182 -17
5 131 168 37 203 230 27
6 111 154 43 218 251 33
86

7 118 148 30 209 201 -8

8 229 232 3 137 197 60

9 132 179 47 176 158 18

10 124 132 8 178 209 31

11 150 161 11 127 191 64

12 133 165 32 179 173 -6

13 198 171 27 173 158 15

14 312 341 29 179 238 59

15 137 149 12 62 159 97

Hasil rekap data pretest, posttest penelitian ini kernuclian dihitung

dengan rnenggunakan spss 11,5 dengan hasil sbb:

Tabel 4.6

Perhitungan t-tes

t-test

Group Statistics
Std. Error
eksnPrimen, kontrol N Mean Std. Deviation Mean
gaint score eKspenmen 15 24,2667 23,30379 6,01701
kontrol 15 31,8667 32,03986 8,27266
87

Independent Samples Test

Lavena's
Test for
Equality of
Variances t-test for Eaualitv of Means

Sig, S·td, 95% Confidence


(2-t Mean Error Interval of the
aile Differ Diffeirenc Difference
F Sia. t df d) ence ,; Lower Unner
gamt score Equal
variances 1,49 ,232 -,743 28 ,464 -7,60 10,2:2943 -28,55404 13,354
assumed
Equal
variances
-,743 25,574 ,464 -7,60 10,2:2943 -28,64398 13,444
not
assumed

Dari hasil perhitungan SPSS 11,5 di atas, diketahui t hitung sebesar 0, 743.

Dalam hasil penelitian rata-rata nilai gained score dari kelompok eksperimen

(KE) lebih kecil dibandingkan kelompok kontrol (KK) yaitu (24,2667<31,8667)

Karena ada perbedaan yang cukup besar nilai gained score tersebut, ada

kemungkinan prestasi (nilai raport) ikut mempengaruhi skor kreativitas siswa

sebelum diberikan training.

Untuk mengeluarkan pengaruh prestasi (nilai raport) terhadap kreativitas

siswa sebelum diberikan training, maka dilakukan kontrol statistik dengan

menambah analisis kovarians dari penghitungan antara gained berpikir kreatif

(DV) dari data hasil raport siswa semester 2 (VS). Untuk memudahkan dalam

penghitungan korelasi, berpikir kreatif (VT) diberi simbol X sedangkan nilai

rapport (VS) diberi simbol Y. Berikut penghitungannya:


88

Nilai
No Gained Score Ra port XY X' Y'
Siswa (x) (Y)
--
1 16 1106 17696 256 1222.235
2 45 1177 52965 2025 138E·329
3 -36 1117 -40212 1296 1247689
4 60 1160 69600 3600 1345600
5 37 1121 41477 1369 1256641
6 43 1151 49493 1849 1324801
7 30 1071 32130 900 1147041
8 3 1186 3558 9 1406596
9 47 1091 51277 2209 1190281
10 8 1109 8872 64 1229881
11 11 1102 12122 121 1214404
12 32 1140 36480 1024 1299600
13 27 1213 32751 729 1471369
14 29 1131 32799 841 1279161
15 12 1053 12636 144 1'108809
16 7 1138 7966 49 1295044
17 64 1099 70336 4096 1207801
18 34 1132 38488 1156 1281424
19 -17 1156 -19652 289 1336336
20 27 1064 28728 729 1'132096
21 33 1141 37653 1089 1301881
22 -8 1147 -9176 64 1315609
23 60 1089 65340 3600 1'185921
24 18 1147 20646 324 1315609
25 31 1200 37200 961 1440000
26 64 1136 72704 4096 1290496
27 -6 1121 -6726 36 1256641
28 15 1187 17805 225 1408969
29 59 1165 68735 3481 1357225
30 97 1094 106118 9409 1'196836
6 842 33944 949809 46040
·-
38452326

Tabel 4.7

Korelasi analisis kovarians (anacova)


(30)(949809 )- (842 )(33944)
r = ~[(30 )( 46040 ) - (842) 2 j. [(30 )( 38452326 ) - (33944 ) 2]

(28494270)-(28580848)
r ~[(1381200)- (708964)]· [(1153569780)-(1152195136]
-86578
r =--='======;-
~[672236 f1374644]

- 86578 - 86578
r= =~~-
.J924085183984 961294

r = -0,09

r 2 =0,0081

Nilai korelasi dari skor gained score (VD) dengan skor nilai raport (VS)

sebesar 0,081 maka untuk melihat hasil uji-t analisis kovarians adalah

t= (1- r 2 )x uji - t
= {1-0,0081}x -0,743

=0,737

Dari perhitungan di atas, ternyata nilai-t hitung analisis kovarians yang

diperoleh sebesar 0,737. Nilai-t hitung lebih kecil dengan nilai t-pada tabel.
90

Dari tabel t dengan df =28 (N-2 =30-2) dan taraf 0,05 dipeiroleh nilai-t tabel
sebesar 1,701. Karena nilai-t hitung lebih kecil dari nilai-t tabel (0,737<1,701)

maka Ha ditolak dan Ho diterima, yaitu tidak terdapat perb13daan signifikan

berpikir kreatif siswa dalam kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol

(KK). Dengan demikian, setelah dilakukan kontrol statistik dengan

menggunakan analisis kovarians dapat dikatakan bahwa tmdapat pengaruh

yang signifikan pemberian mind mapping training terhadap berpikir kreatif

siswa di SMU Muhammadiyah 4 Jakarta.


BABS

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN :SARAN

Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari penelitian

mengenai pengaruh mind mapping training terhadap berpikir kreatif di SMU

Muhammadiyah 4 Jakarta yang selanjutnya akan dibahas dalam diskusi

serta saran-saran yang berkenaan dengan penelitian ini.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis dengan

menggunakan t-analisis kovarians dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan cara berpikir kreatif siswa antara siswa

yang diberikan mind mapping training dengan siswa yang tidak diberikan

mind mapping training. Artinya, pemberian mind mapping training tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap berpikir kreatif siS»wa SMU

Muhammadiyah 4 Jakarta.
92

5.2 Diskusi

Setelah melihat hasil penelitian, nilai gained score (selisih) kelompok

eksperimen lebih kecil dibanding kelompok kontrol. Ada beberapa indikasi

perbedaan nilai gained score kelompok eksperimen menjadi lebih kecil,

diantara faktor tersebut adalah tidak setaranya prestasi anak yang berada di

kelompok kontrol dan di kelompok eksperimen. Proses randomisasi

memungkinkan anak yang memiliki prestasi tinggi berkumpul di kelas kontrol

sedangkan anak yang memiliki prestasi rendah berada di kelas eksperimen.

Pada penelitian eksperimen ini, awalnya kontrol variabel ekstra hanya

dilakukan sebelum penelitian dengan menggunakan teknik kontrol

randomisasi. Namun setelah penelitian dilakukan, peneliti menyadari ada

variabel lain yang turut mempengaruhi berpikir kreatif, yaitu nilai rapport

siswa. Karena itu, peneliti melakukan kontrol statistik sebagai satu-satunya

teknik kontrol yang dapat dilakukan setelah penelitian dila~:ukan.

Proses kontrol statistik dengan analisis kovarians ini dilakukan dengan

mengkalikan uji-t dengan (1-r2). Karena nilai rapport diduga berpengaruh

terhadap berpikir kreatif, dengan menghitung korelasi antara nilai rapport

dengan skor berpikir kreatif, kita dapat mengetahui seberapa besar hubungan

keduanya. Hubungan yang disimbolkan dengan r2 inilah yang dikeluarkan


93

dari skor berpikir kreatif. Dengan demikian, dalam penelitian ini nilai rapport

yang diduga berpengaruh terhadap berpikir kreatif sudah dikontrol agar

hanya mind mapping yang mempengaruhi berpikir kreatif.

Setelah dilakukan perhitungan, nilai-t hitung analisis kovarians yang diperoleh

sebesar 0,737. Nilai-t hitung lebih besar dengan nilai t-pada tabel. Dari tabel t

dengan df = 28 (N-2 =30-2) dan taraf 0,05 diperoleh nilai-t tabel sebesar
1,701. Karena nilai-t hitung lebih besar dari nilai-t tabel (0,737<1,701) maka

Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian, setelah dilakukan kontrol

statistik dengan menggunakan analisis kovarians untuk m13ngeluarkan

pengaruh nilai raport, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan

signifikan skor berpikir kreatif siswa antara kelompok eksperimen (KE) dan

kelompok kontrol (KK). Hal ini dapat dikatakan bahwa tidal< terdapat

pengaruh yang signifikan pemberian mind mapping train in![;! terhadap berpikir

kreatif siswa di SMU Muhammadiyah 4 Jakarta.

Pendapat Tony Suzan yang mengatakan bahwa mind mapping dapat

meningkatkan berpikir kreatif ternyata tidak dapat dibuktikan secara

langsung. Mind mapping mungkin saja dapat meningkatkan berpikir kreatif

apabila mind mapping sudah menjadi kebiasaan. Namun, jika baru

dikenalkan dan diajarkan dan belum menjadi kebiasaan dalam memahami


'
.I

94

buku, materi, maka mind mapping training tidak bsa secara langsung

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Pada penelitian ini pun, siswa

baru mendapatkan dan mengenal mind mapping yang diberikan dalam waktu

selama 2 jam dan setelah itu siswa langsung diberi tes be1rpikir kreatif,

sehingga mind mapping tidak menjadi sebuah kebiasaan dahulu yang

kemudian dapat berpengaruh terhadap cara berpikir kreatif. Mind map tidak

dapat memberikan manfaat secara instant, ia harus dikembangkan dan dilatih

dengan kebiasaan menerapkannya dalam kehiidupan sehari-hari.

Berpikir kreatif merupakan cara berpikir untuk menghasilkan gagasan dan

produk baru, menemukan cara-cara baru untuk mengungk:ap suatu hal,

melihat suatu pola antara hal satu dengan yang lain yang 1semula tidak

nampak, serta menghasilkan alternatif-alternatif baru dalam pemecahan

masalah.

Peta pikiran adalah cara terbaik untuk menginterpretasikan potensi kreativitas

yang tak terbatas dari otak dibandingkan catatan standar berpola linear. Hal

ini karena peta pikiran mempergunakan potensi otak kiri dan otak kanan

secara seimbang. Berpikir kreatif dapat dibangun dengan suatu representasi

gambar yang jelas. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan

mind mapping (pemetaan pemikiran) yang telah menjadi s·ebuah kebiasaan.


j '

95

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan dalaim proses penelitian

yang telah dilakukan. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah

mengenai pemahaman para peneliti terhadap kondisi siswa yang akan diteliti,

baik dari segi mental, intelektual, sikap, ataupun psiikologisnya, karena

respon siswa menjadi salah satu indikator keberhasilan dan kelancaran

proses training dapat lebih ditingkatkan.

Pada awal proses penelitian, antusias siswa terlihat cukup kurang, terkesan

curiga dan cukup sulit untuk bekerjasama. lni dimungkinkan karena

pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada hari bebas siswa setelah

melaksanakan ujian semester. Namun beberapa saat ketika memasuki sesi

kontrak pelatihan, suasana antar siswa terlihat cair, cukup respon dan

kooperatif. Setelah istirahat dan hari semakin siang, siswa menjadi tidak

kooperatif kembali dan sulit diatur. Hal ini menyebabkan target materi tidak

sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Untuk mengantiisipasi hal ini

terjadi kembali sebaiknya penelitian dilakukan dalam bebe•rapa kali

pertemuan dengan intensitas waktu tidak lebih dari 3 jam per sesi.

Jumlah personil trainer dan performance trainer seharusnira dapat membantu

proses pelatihan secara baik dan lancar. lni sebagai antisipasi ketika terjadi

kejenuhan siswa, dampak negatif konsentraisi siswa dapat diminimalisir. Pada


96

saat penelitian, penulis dibantu oleh satu trainer yang khwsus menangani

kelas kontrol, dan penulis sendiri memegang kelas eksperimen, sehingga

pemberian materi dalam penelitian dirasa kurang optimal. Untuk memperbaiki

hal ini, sebaiknya penelitian selanjutnya dibantu oleh 3 orang atau lebih untuk

penanganan kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Keamanan psikologis siswa akan sangat mempengaruhi penelitian

eksperimen. Keikutsertaan siswa dalam mengikuti training, serta motivasi

awal akan ikut berperan dalam hasil dan proses pelatihan . Siswa yang

mengikuti training atas kesadaran sendiri akan berbeda dEmgan siswa yang

mengikuti training karena anjuran dan penekanan dari pihak sekolah apalagi

dengan diiming-imingi oleh ancaman nilai atau absen. Tarnpak ada pengaruh

penekanan dari pihak sekolah terlihat dari ungkapan piha~~ sekolah yang

mengatakan "Bagi siapa yang tidak ikut training ini namanya akan ditulis dan

diserahkan kepada kepa/a sekolah!". Hal ini menyebabkan keikutsertaan

siswa menjadi kurang optimal dalam pelaksanaan training, karena nampak

secara psikologis siswa merasa terancam dan tidak diberi kebebasan.

Dapat disimpulkan bahwa mind mapping memerlukan pembiasaan yang

berkelanjutan sehingga manfaat dan kreativitas dapat terus meningkat.

Berpikir kreatif dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
97

internal diantaranya adalah motivasi (dorongan), kecerdasan, intelektual,

minat dan keseriusan. Dorongan (motivasi) merupakan motivasi primer untuk

kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan

lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers, dalam

Vernon, 1982; dalam Munandar S.C.U, 2004). Sedangkan faktor eksternal

(dari lingkungan) yang mendorong anal< meningkatkan kmativitasnya adalah

keamanan psikologis. Jika tidak ada dukungan dari orang tua dan guru untuk

mendorong pengembangan kreativitas siswa, dan kurangnya rasa empati

terhadap perasaan anal< justru akan menghambat kreativitas. Tetapi

sebaliknya, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan memungkinkan

timbulnya kreativitas yang konstruktif (Munandar S.C.U, 2004).

5.3 Saran

Sehubungan dengan penelitian eksperimen mengenai pengaruh pemberian

mind mapping training terhadap berpikir kreatif ini, ada beberapa saran yang

terkait penelitian dan saran yang terkait kreativitas :

5.3.1 Saran Penelitian

1. Peneliti selanjutnya yang memiliki tema dan minat yan!J sama mengenai

pengaruh pemberian mind mapping training, variabel tmikatnya dapat


98

ditambah dengan memori/ ingatan jangka pendek, selain berpikir kreatif

yang telah dilakukan dalam penelitian ini.

2. Dalam pembuatan alat tes baik alat tes yang dibuat sendiri ataupun

modifikasi dari alat tes yang telah ada, sebaiknya peneliti selanjutnya

mengalokasikan waktu, pemikiran, tenaga, materi, mental dengan baik.

3. Teknik randomisasi sebaiknya dilakukan paling akhir s'etelah dilakukan

teknik konstansi dan eliminasi dalam penelitiian. Hal ini dilakukan untuk

menjamin telah dilakukan kontrol terhadap variabel ekstra/ sekunder yang

seringkali berpengaruh besar dalam proses penelitian.

4. Untuk penelitian selahjutnya, disarankan agar menggunakan sampel yang

lebih luas lagi, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih representatif

dan dapat digeneralisasi.

5. Penelitian eksperimen dengan tema baru dan memerlukan pembuktian

teori, disarankan penelitiannya dilaksanakan di sekolah yang memiliki

kualitas yang baik (sekolah unggulan) untuk mendukung proses penelitian

agar teruji dengan baik.

6. Peneliti menyarankan untuk mempersiapkan mental demgan baik untuk

menghadapi kejadian di luar dugaan ataupun kondisi peserta/ siswa saat

penelitian, karena kondisi psikologis peneliti akan sangat mempengaruhi

kondisi psikologis peserta/ siswa.


99

7. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin menguji efektivitas pelatihan

dengan menggunakan metode eksperimen, konsep pelatihan perlu

kematangan yang baik dan bila memerlukan bantuan dalam penanganan

pelatihan, usahakan trainer lebih dari 3 orang. Hal ini penting untuk

mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya eksperimen.

8. Pelatihan lebih baik dilaksanakan dalam beberapa hari, tidak dalam satu

hari sekaligus karena akan mempengaruhi keadaan psikologis dan mood

siswa/ peserta.

5.3.2 Saran terkait Kreativitas

1. Kepada guru dan pihak sekolah, berpikir kreatif siswa perlu diasah dan

ditingkatkan dengan metode-metode belajar yang mendukung kreativitas.

2. Mind map memerlukan pembiasaan dalam penulisan clan pencatatan

sebagai usaha menigkatkan berpikir kreatif ataupun memahami materi.

3. Kreativitas dipengaruhi oleh sikap, pribadi, dan perilaku individu selain

intelegensi siswa. Karena itu, penanaman nilai terhada1p siswa perlu

ditekankan dalam proses belajar sehingga terbentuk siswa yang cakap,

cerdas, kreatif, dan memiliki kepribadian yang baik. Kmativitas perlu

didukung dengan pribadi yang baik, karena kreativitas tidak akan menjadi

manfaat jika dipergunakan dalam hal keburukan.


100

4. Kreativitas dapat berkembang apabila ada keamanan dan kebebasan

secara psikologis. Orangtua memiliki and ii besar terhadap pembentukan

kreativitas anak, karena itu lingkungan keluarga perlu diciptakan dan

diarahkan pada pengembangan kreativitas anak.

5. Motivasi, kecerdasan, intelektual, dan minat serta keseriusan merupakan

faktor penentu keberhasilan untuk berpikir kreatif dan peningkatan

kreativitas. Motivasi diri menjadi faktor penting untuk perubahan selain

faktor lingkungan ikut mendukung. Bila l<ekuatan dalam diri tidak ada,

maka perubahan dari luar tidak akan memiliki pengaruh terhadap

perubahan diri khususnya terhadap kreativitas.


101

DAFT AR PUSTAKA

Al-Qur'an Al-Karim
Amelia, N. (2006). Penerapan metode peta pikiran Tony Buzan sebagai
salah satu upaya meningkatkan efektivitas d<in motivasi be/ajar
mahasiswa. Karya Tulis llmiah. Makassar: Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin
Bachman, E. (2005). Metode be/ajar berpikir kritis dan inovatif. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Buzan, T. (2000). Gunakan kepa/a anda. Jakarta: Pustaka Delapratasa.
Buzan, T. (2002). Use your perfect memory: Teknik optima/isasi daya ingat.
Yogyakarta: Ikon Teralitera.
Buzan, T. (2003). Head first. Jakarta: PT Gramedia.
Buzan, T. (2004). 10 Cara jadi orang jenius kreatif. Ja~:arta: PT Gramedia
Pustaka.
Buzan, T. (2005). Mind map untuk meningkatkan kreativitas. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Chaplin, J.P. (2002). Kamus lengkap psiko/ogi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persad a
Covey, S.R. (1997). The 7 habits of highly effecti11e people. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Delviristanti. (2004). Pengaruh pe/atihan kesehatan reproduksi terhadap
intensi remaja me/akukan hubungan seks praniki'1h. Skripsi. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
DePorter, B & Hernacki, M. (2001). Quantum learning membiasakan be/ajar
nyaman dan menyenangkan, Bandung: Penerbit Kaifa
102

Dryden, G & Vos, J. (2001). Revolusi cara be/ajar: Th€' learning revolution
bagian II sekolah masa depan. Bandung: Penerbit Kaifa.
Dryden, G dan Vos, J. (2003). Revolusi cara be/ajar. Bandung: Penerbit
Kaifa.
El Shirazy, H. (2006). Di atas sajadah cinta: Kisa/1-kisah teladan /slami
peneguh iman dan penentram jiwa. Jakarta: Penerbit Republika.
Gazalba, S. (1992). Sistematika filsafat: Buku pertama pengantar kepada
dunia filsafat. Jakarta: PT. Bulan Bintang.
Gunarya, A. (2006). Metode Perilaku Be/ajar. Pusat Bimbingan dan
Konseling. Makassar: Universitas Hasanudin.
Harsono, R. (2005). Melatih anak berpikir analistis, kritis, dan kreatif. Jakarta:
Penerbit PT Grasindo.
Hayadin. (2005). Peta masa depanku. Jakarta : eLSAS
Munandar, · S.C.U. (2002). Kreativitas dan keberbakatan; Strategi
mewujudkan potensi kreatif & bakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Munandar, S.C.U. (2004). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta.
Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (Ul-Press).
Suharnan. (2005). Psikologi kognitif; Edisi revisi. Surabaya: Penerbit Srikandi
MacGregor, S. (2003). Piece of Mind : Mengaktifkan kekuatan pikiran bawah
sadar untuk mencapai tujuan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nadia, Asma. (2003). Anak sepasang bintang. Jakarta: Fatahillah Bina Al-
Fikri Press.
Nasori, F., dan Mucharam, R.D. (2002). Mengembangkan kreativitas dalam
perspektif psikologi is/am. Jakarta: Menara Kudus.
Nasution, A.H. (1998). Fi/safat ilmu: Sebuah pengantcir populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
103

Purwanto, M.P. (2003). Psikologi pendidikan. .Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
PP. IPNU. 2002. Modul pelatihan. Jakarta: IPNU
Robins, S.P. (2003). Perilaku organisasi konsep-kontroversi-aplikasi, Edisi
Bahasa Indonesia, Jilid 2, Jakarta: PT Bhuana llrnu Populer,
Rose, Colin, dkk. (2003). Accelerated teaming for 21 century. Bandung:
Yayasan Nuansa Cendika
Sarwono, S.W. (2003). Teori-teori psiko/ogi sosial. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persad a
Shaleh A.R., dan Wahab, M.A. (2004). Psikologi suatu pengantar dalam
perspektif is/am. Jakata: Prenada Media.
Silberman, M.L. (2006). Active teaming 101 cara be/ajar siswa aktif. Bandung:
Penerbit Nusamedia bekerjasama dengan Penerbit Nuansa.
Sugiarto. (2004). Mengoptimalkan daya kerja otak dengan berpikir holistik
dan kreatif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Solihin, 0. (2002). Jangan jadi bebek. Jakarta: Gema lnsani
Syamsi, A. (2006). Pengaruh pemberian metode pemeta.an pikiran terhadap
kreativitas dan memorijangka pendek. Skripsi. Jakarta: UPI YAI.
Tumilisan, P. (30 Maret 2006). Mengembangkan cara be/ajar efektif.
www.bpkpenabur.or.id. diakses pada tanggal 11 April 2006.
Wycoff, J. (2004). Menjadi super kreatif mela/ui metode pemetaan pikiran.
Bandung: PT. Mizan
MAJi..: ·~ PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMIVIADIYAH
SEKOLAH MENENGAH UMUM TINGKAT ATAS

Sl\IJ\ l\1UllA!\ll\IAHl\'AH 4 ltlSAnt'IAK1\N


CABANG KRAMAT JATI DAERAH JAKARTA TIMUR
WILAYAH D.K.I JAKARTA
Jalan Dew1 Sarlika 316 A. Cawang Telp. 80873736, Fax. 80873736
'======

SURAT KETERANGAN
Nomor: E-3987Mll/SMAMD.4/2007

Yang be11anda langon di bawah ini Kepala SMA Muhammadiyah 4 Jakarla,

1erangkan bahwa :

Nam a : NADYA YULIANTY S

NIM : 103070::129105

FakuHas : Psikologi

Universttas : Universttas Islam Negeri (UlN)

Syarif Hidayalullah Jakarta

Uenar nama - nama lersebul di alas, lelah mengadaka1. Observasi I penelilian

>MA Muhammadiyah 4 Jakarta pada langgal 27 Juni 2007, dengan judul

garuh Mind Mapping 11· aining terhadap bCf)Jikir kreatif SiSWll.


1
- 1SLAMIC CENTRE M0 HAMMADIYAH
REK.BRI
(PESANTREN) CIPANAS .. CIAN,JUR 33.21.3954
CIPANAS • PACET
JI. Cilengsar No. IO Telp. (0263) 512079 Cipanas • Cianjur 4:l253
================================:=================~-=

: 139 I KET I ICM I VI I 20l!1

: Surat lietera11ga11

r1ismillahirral11na11irralliem
4ssa/o:nualaikum Wr. Wb.

5egala puji bngi Allah SWT. Yang tc1ah 111climpuhkun rahmat lauliq dan hidayah·Nya , semoga
cita selalu dalam lindungun-Nya . Amicn.

lersamn ini kami Pimpinan Islamic Centre Muhammadiyah Cipanas Ciaajjur Jawa B11111t ,
nenerangkan bahwa

Nama : Nadya Yulianty S.


Tempat Tgl Lahir : Purwakarta, 26 juli J9E4 M
Ala mat : JI. Munjul Jaya Pennai Rt.09 / U:! No.39 Purwakarta
Jawa Baral 41117
Fakultas : Psikologi
· Jurusan : Psikologi
Scmcst..:r : VIII ( dclapan )
NIM : I 0 3070029105

lah\:ia M?hasiswa tersebut diatar. benar-benar telah mengadakan " Try Out " di sekolah kami
ntuk Siswa .. siswi kelas XI ( IPA dan !PS ) yang dilaksanakan pada :

Hari :Ahad
Tangb'lll : 10 Juni 2007
Tempat : Loknl Kelas X - SMA

lemikian Surat. Keterangan ini kami buat dengan sebenamya agar dapat dipergunakan
:bagaimana mestinya .

Vassalamf'a/alkum Wr. Wb.

Ci punas . I0 J uni 200/ I\ 1


24 Jmnndil LI.Jn 1428 H

Kepala Sekolah
/Ob

INFORM CONCENT

Kepada
Adik-adik kelas X-6
SMU Muhammadiyah 4 Jakarta
di
Tempat

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalammu'alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas kasih sayangnya
kita masih diberi kesempatan menjalankan aktivitas dengan baik. Shalawat serta
salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan para
sahabatnya.

Berkaitan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi dengan judul "Pengaruh


Mind Mapping Training terhadap Berpikir Kreatif Siswa." Peneliti meminta
kesedian adik-adik untuk mengikuti training mind map dalam rangka eksperimen
dan pemberian alat tes untuk mengukur berpikir kreatif.

Besar harapan peneliti agar adik-adik bersedia dan dapat membantu dalam
pentrainingan yang sedang peneliti Jakukan. Kejujuran dan keikhlasan dalam
mengikuti training ini merupakan modal awal untuk sebuah kerjasama yang baik.
Dan dalam pengerjaan alat tes ini, peneliti tidak melihat baik dan buruk atau
salah dan benar jawaban, tetapi kesungguhan dan keseriusan dalam pengerjaan
alat tes menjadi faktor yang sangat mendukung dalam mengukur potensi adik-
adik yang sesungguhnya.

Semoga Allah membalas segala kebaikan dan pengorbanan yang telah kita
lakukan. Hanya kepada Allah kita berserah diri. Atas perhatian dan kerjasama
adik-adik peneliti ucapkan terimakasih.

Billahi Fii Sabi/ Haq


Wassalammu'alaikum Wr. Wb

Jakarta,25Juni2007

Peneliti,

Nadya Yulianty S
.JADWAL MATER!
Mind Mapping Training 2007

Tanggal Waktu Materi Penang1gungjawab

25 Juni 08.30-09.10 Pre Tes Peneliti dan tim


2007
09.10-10.05 Bina Suasana Nadya

10.05-10.15 Coffe Break Peneliti dan tim

10.15-11.45 Amazing Brain Fikri

11.45-12.30 Istirahat, sholat, makan Peneliti dan tim


s1ang

12.30-13.55 How to mind Map Nadya

14.00-15.45 Bel ajar kreatif dengan Nadya


penulisan mind map

15.45-17.00 Post tes Peneliti dan tim

;file
1dya's idea
Silabus Training
"Pengarnli Mind Mapping Training terliadsp Berpikir Beriikir Siswa"
No Materi Alokasi Pokok Bahasan Tujuan Tujuan Metode Games/ Simulasi Media
Waktn lnstrnksional Umum Instruksional Kbusus

I. Bina Suasana 90' I. Bina Kelompok •Terbentuknya @Siswa dapat sating Curah Permainan zip-zap, - White board
2. Ekspektasi dan suasana kelas yang mengenal satu sama gagasan, role zip menyebutkan - Spidol
Orientasi studi kondusif untuk belajar lain play, game, nama disebelah - Solatif
3. Kontrak Belajar dan pelatihan @Terbentuknya harapan diskusi kirinya, zap nama - Kertas piano
4. Pembuatan Tata dan orientasi siswa kelompok, disebelah kanannya, - Kertas buram
Tertib Lokal selama mengikuti metaplan zip-zap sating - Gunting
pelatihan berputar dan berganti
@Terbentuknya kontrak posisi
belajar dan tata tertib
selarna pentrainingan

2. Amazing Brain 90' I. Pengenalan •Mendeskripsikan otak @Pemaharnan otak Ceramah, Seven boom" -LCD
struktur dan berdasarkan struktur, berdasarkan struktur, curah Permainan yang - Lap top
fungsi otak fungsi, dan cara kerja fungsi dan cara kerja gagasan, setiap angka 7 - Kertas HVS
2. Cara kerja o!ak otak serta gaya belajar otak diskusi kelipatan tujuh harus dibagi
kiri dan otak berdasarkan © Pengenalan proses kelompok, diganti dengan boom menjadi4
kanan optimalisasi otak tiap orang kreatif game dan jika saiah tidak bagian
3. Bentuk otak individu berdasarkan cara kerja diperkenankan · Spidol white
orang-orang dan optimalisasi otak rnengikuti games board
I kreatif
I I@ :e;n_ahan:tan gaya. j sampai terpilih - Papan tulis
I
4. Gaya beiajar oe1aJar s1swa unnuc pernenangnya ~ Pazel suatu
berdasarkan cara optima!isasi cara kemudian dibe:ikan gambardari
kerja otak beIajar sebuah arnplop yang kertas
berisi potongan - tes gaya
kertas berbentuk beIajar
pazel untuk dibentuk
dan disusun
berdasarkan garnbar
dengan musik klasik
sebagai latar

....._
(:::J,
9:::.
3. How to Mind 100' I. Pengenalan mind •Memperkenalkan mind © Siswa dapat Presentasi/ Bos berkata" - Baban
Map map mapping secara membedakan cara cerrunah, Trainer menunjuk presentasi
2. Sejarah clan keseluruhan penulisan cw-ah dan menyentuh mengenai
penemumind •Siswa mengetahui dan konvensioanl dengan gagasan, bagian tubuhnya mind map
map memahami bagaimana earn penulisan mind diskusi sambil berkata yang - Kertas HVS
3. Cara kerja mind cara memetakan . map kelompok, kemudian siswa ikut - Spidol wama
map pikiran © Memahami bentuk role play, mengikuti trainer - Spidol besar
4. Contoh - contoh •Siswa memahami penulisan mind map game, narnun bukan -LCD
pembuatan mind bagaimana cara © Mengetahui kegunaan, simulasi, studi gerakan tubuhnya - Lap top
map memasukkan infonnasi manfaatclan kasus, clan melainkan kata-kata
5. Perbedaanmind clan mengambil keuntungan dari peran serta instruksinya
mapdengan informasi dari otak penulisan mind map
pencatatan
konvensional
6. Keuntungan dan
manfaat mind
map

4. Belajar kreatif 120' I. Meringkas Bulru •Siswa belajar kreatif © Siswa dapat Presentasi/ '"Memijat teman" - Bahan
denganmind menjadi dengan menulis kreatif memahami bagaimana ceramah, Siswa diminta berdiri presentasi
map sehalarnan clan mendengar kreatif cara meringkas buku cw-ah clan berbaris teratur mengenai
2. Mind Map untuk dengan mind map dalam satu halaman gagas:m, antara laki-laki clan mind map
Peta masa depan •Siswa diajak untuk penuh diskusi perempuan kemudian -KertasHVS
3. Mind Map untuk learning by doing © Siswa mampu kelompok, siswa diminta - Spidol wama
Problem Solving dengan membuat mind mengimajinasikan dan role play, memegang pundak - Spidol besar

I I I I map dengan pokok mengasosiasikan masa game temannya kcmudian -LCD


baha.~11 yang teht11 I <lepan deng.an mind herhalik clan - Lap top
dipersiapkan map bergantian seterusnya
© Siswa marnpu
mengidentifikasi clan
memecahkan masalah
serta mendapatkan
alternative solusi
dengan menggunakan
mind map

0
~
f /b
Panduan Materi
"Pengaruh Mind Mapping Training terhadap Berpikir Kreatif"
Mater! Bina Suasana

Alokasl Waktu 90 menlt

Pokok Bahasan 1. Bina Kelompok


2. Ekspektasl (harapan) dan Orlentasl training
3. Kontrak Belajar
4. Pembuatan Tata Tertlb slswa training

Target Materl 1. Terbentuknya kelompok belajar partlslpatlf yang kompetltlf, sa/lng


menghargal dan penuh kebersamaan
2. Terumuskannya target pembelajaran yang rea\lstlk berdasarkan
harapan, motlvasl dan tujuan slswa tralnlng dengan target yang
telah dlsusun oleh penelltl
3, Terbentuknya suasana kekeluargaan dan sallng mengenal diantara
slswa training
4. Termlllklnya alat ukur kedislpllnan Internal yang dlungkap dan
dlkemas oleh slswa
5. Tersepakatlnya model pembelajaran yang menltikberatkan kepada
optlmaUsasl peran slswa belajar dalam memproses lnformasi

Tern pat Out door (taman/ teras/ ruangan luar)

Metode Pembelajaran Curah gagasan, role play game, dlskusl kelornpok, metaplan

Case I Perangkat Spldol besar, solatlf, kertas piano, kertas buram, kertas HVS dlbagl
Bantu menjadl 4 baglan, guntlng.
Langkah 1. Trainer membuka acara dengan rr1engucapkan salam dan
Pembetajaran mensoslalisaslkan yel~yel kabar yaltu "apa kabar harl lnl?" dan
jawabannya "alhamdullllah, luar biana, Allahu Akbar" yang
dlgunakan untuk mengawall dan n1en!Jakhlrt mater! baru, atau
menyemangatl emosl slswa
2. Trainer memlnta slswa untuk berdlrl dan menyebutkan " zip zap "
selama 3 kall. Saat mengatakan "zip zap" slswa berplndah tempat
dan saling berputar. Setelah ltu, Trainer mengatakan zap atau zip
sambil menunjuk kepada salah satu slswa training. Ketlka
mengatakan Zap maka slswa yang ada dlsebelah kanan harus
memperkenalkan ldentltas dlrinya, sedangkan zip adalah slswa
yang ada dlsebelah kllinya.
3. Trainer memlnta kepada slswa untuk memperkenalkan
ldentltasnya, Nama, tempat tanggal lahlr, usla, sekolah, kelas dan
asal daerah/ alamat rumah. Selesal perkenalan Trainer memlnta
menulls nama dan asal Selah pada kertas dengan huruf besar dan
dlslmpan di alas meja duduknya maslng··maslng.
4. Selesal perkenalan, Trainer menanyalran kepada slswa, "Apa
tujuan, motlvasl, dan harapan Anda datang ke ten1pat lnl? ",
tanpa menunggu jawaban clarl slswa, Trainer
membenkan/membaglkan kertas untult menullsnya selama 10
menlt
5. Setelah selesal, Trainer memlnta ffif!mlnta mendiskuslkannya
secara kelompok selama 20 menlt, lalu dlpanelkan selama 30
menlt, setelah ada kesepakatan lokal, hasllnya dlsuruh dltulls oleh
sukarelawan slswa.
6. Trainer menanyakan kemball, "Apakah tujuan dan harapan
tersebut blsa dlcapal oleh maslng-maslng lndlvldu ?", Jlka
jawabanya "ya" dan "tldak", Trainer 1nenyakan atasannya dan
mendtskuslkannya. Lalu Trainer mengarahkan pada metodologl
pembelajran.
7. Trainer bertanya kemball, • apakah ada kemungklnan metodologl
pembelajaNitersebut di langgar itjawctbanya pastl "ya", "Kalau
begltu perlu apa agar kemungklnan dllanggarnya sedlklt ?'..
Trainer mengarahkan pada pembuatan Tata Tertlb Lokal.
8. Trainer membhas sedlklt materl tadl, da11 menekankan pada slswa
untuk dlreallsaslkan.
9. Setelah selesal materl, slswa dlsuruh menglsl quesloner dan
t11
dlkumpulkan tanpa ada pembahasan.
10. Trainer memlnta hasll kesepakatan ( motlvasl, tujuan dan
harapan serta Tata Tertlb} dltulls oleh beberapa sukarelawan pada
karton dengan huruf yang sebesar n1un9kln dan hasllnya dltempel
dlluar lokal agar dljadlkan barometer oleh slswa dan Trainer.
11. Mater! di tutup dengan surat As~Shaff ; ii. -5
12. Trainer menanyakan kembal! mengenal kabar "Apa kabar harl In!
teman-teman semua?"

Mater! Amazing Brain

Alokasi Waktu 90 menit

Pokok Bahasan 1. Pengenalan struktur dan fungsl otak


2. Cara kerja otak kiri dan otak kanan
3, Bentuk otak orang-orang kreatlf
4. Gaya belajar berdasarkan cara kerja otak

Target Mater! 1. Pemahaman otak berdasarkan struktur, funosl dan cara kerja otak
2. Pengenalan proses orang kreatlf berdasarkan cara kerja dan
optlmallsasl otak
3. Pemahaman gaya belajar slswa untuk optlmallsasi cara belajar

Tempat Indoor (dalam kelas/ ruangan)

Metode Pembelajaran Presentasl/ ceramah, dlkusl, slmulasl, Study kasus dan peran serta.

Case / Perangkat Spldol besar, solatlf, kertas karton, kertas buram, cutter, LCD, Lap top,
Bantu Kertas HVS, Papan tulls/ layar proyektor, Pazel suatu gambar darl kertas,
tes gaya belajar

Langkah 1. Trainer membuka materl.


Pembelajaran 2. Trainer mengawall materl dengan pertanyaan, " Apa kabar harl
In!?", bagalmana perasaannya? Kemudlan mengeksplor jawaban
yang keluar darf sfswa.
3. Trainer memberlkan games "seven boC1m" sampal menemukan
pemenangnya untuk melatlh konsentrasl
4. Trainer membagl kelas menjadl 3 kelompok dengan mengarahkan
slswa untuk menyebutkan nomor 1,2,3 sel:lap slswa yang mendapat
nomor 1 berkumpul dengan nomor yang :sama untuk menjadl satu
kelompok sampal akhlrnya terbentuk menjadl 3 kelompok
s. Tanpa menunggu jawaban darl slswa, Trainer membaglkan amplop
yang berlsl kertas bertsl puzzle pad<1 setlap kelompok dan
memlntanya untuk menyusun kemball mejadl gambar yang utuh
dengan latar muslk kltaro sebagal penglsl waktu selama 5 menlt
6. Setelah semua selesar, Trainer 1nennlnta mendlslcuslkannya
dlkelompok maslng-maslng dan mempresenatslkannya satu-persatu
(Kelompok) dan hasll eksplor slswa tersebut trainer menullskannya
dalam papan tulls.
7. Trainer mengarahkan pada struktur, fung'sl, dan cara otak dalam
berplklr dan belajar berdasarkan hasll pene:muan otak tersebut
s. Setelah ada pemahaman yang sama dlantara slswa mengenal otak,
Trainer mengspeslfikan contoh kasus pada otak yang dlmlllkl orang-
orang jenlus sepertl Einstein dan bagalmana cara untuk
menlngkatkan/ optlmallsasl otak.
9. Setelah selesal pembahasan otak siswa dlarahkan pada gaya
belajar yang berhubungan dengan pemanfaatan fungsl otak yang
kemudlan dlberlkan tes gaya belajar untuk mellhat gaya belajar
maslng-maslng slswa
10. Mate~ di tutup dengan surat Al-Qur'an yang berhubungan dengan
materl
11. Trainer menanyakan kemball yel-yel kabar yang dlgunakan sebelum
mater! "Apa kabar harl lnl temanMteman sernua?".
{ll-
Mater! How to Mind Map

Alokasl Waktu 90 menlt

Pokok Bahasan 1. Pengenalan mind map


2. Sejarah dan penemu mind map
3. Cara kerja mind map
4. Contoh - contoh pembuatan mind map
5. Perbedaan mind map dengan pencatatan konvenslonal
6. Keuntungan dan manfaat rnlnd map

Target Materl 1. Slswa mengetahul dan memahaml bagafmana cara memetakan plklran
2. Slswa memahaml bagalmana cara memasukkan lnformasl dan
mengambll lnformas! dorl otak
3. Siswa dapat membedakan cara penull5an konvensloanl dengan cara
penullsan mind map
4. Slswa memahaml bentuk penullsan mind map
5. Slswa mengetahul kegunaan, manfaat dan keuntungan darl penullsan
mind map
Tempat In door ( dalam ruangan/ kelas)

Metode Pembelajaran Presentasl/ ceramah, curah gagasan, dlskusl kelompok, role play, game,
slmulasl, Study kasus dan peran serta.

Case I Perangkat Spldol besar, solatlf, kertas karton, kertas buram, cutter, bahan presentast
Bantu mengenal mind map, Kertas HVS, Spldol warna, LCD, Lap top dan layar
proyektor

Langkah 1. Trainer membuka dan mengawall materl dHngan pertanyaan, " Apa
Pembelajaran kabar harl lnl?", bagalmana perasaannya? Kemudlan mengeksplor
jawaban yang keluar da~ slswa.
2. Untuk menghidupkan suasana, trainer rriemberikan games "Bos
berkata" dan kemudian menjelaskan aturan permalnannya. Trainer
menjelaskan sambll memberlkan contooh dengan menunjuk dan
menyentuh baglan tubuhnya sambil mengatakan "bos berkata pegang
hldung ... !" kemudlan slswa menglkutl gerakan dan ucapan trainer
namun bukan gerakan tubuhnya yang dllkutl melalnkan kataMkata
lnstruksinya. Selaln ltu, games In! banJ akan dlmulal apablla ada
lnstruksl "permalnan dilmulall" darl trainer dan berakhlr dengan
lnstruksl "permalnan berakhlr" setlap yang "alah t!dak dJperbolehkan
menglkutl permalnan lagl dan hanya blsa duduk menonton, permalnan
dllakukan sampal ada pemenangnya, dan untuk menutup semua
permalnan "bas berkata" trainer mengatakan "Aplus" untuk klta semua
dengan dllkutl tepuk tangan untuk semuanya <>leh seJuruh slswa.
3. Trainer bertanya cara belajar dan penullsan yang dllakukan selama In!,
dengan bertanya '"bagalmana bentuk penullsan teman~teman sdama
In!?" Kemudlan trainer mengeksplor dengan menullskan hasll jawaban
slswa yang member!kan komentar pada papan tulls, kemudlan
menggantl pertanyaan yang lain yang berkaltan dengan penullsan,
"bagalmana hasllnya?Apakah mudah diingat atau malah
memuslngkan?" jawaban yang dldapat darl peserta trainer langsung
menullskannya ke dalam papan tulis. Lalu mengajukan pertanyaan
memanclng, "klra-klra dengan gaya penullsar1 teman-teman sepertl ltu
yaltu dengan metode konvenslonal membuat teman-teman kreatlf
tldak?" hasll-hasll Jawaban slswa tetap dltulis di papan tulls.
4. Trainer mempresentaslkan dan menjelaskan hubungan mater! pertama
dengan mater! kedua yang akhlrnya slswa diarahkan pada pemahaman
Mind map (pemetaan plklran), kemudlan menJelaskan sediklt mengenal
bagalmana cara otak memasukkan dan mengambll lnformasl yang
diarahkan pada pengenalan mind map bagalmana cara kerjanya dan
penemunya sampal akhlrnya contoh bentuk penullsan konvenslonat
dengan tulls susun dengan membandlngkan •cara penullsan mind map
sehlngga slswa memahaml dan mengetahul kegunaan, manfaat dan
keuntungan darl penullsan mind map. Kemudlan dljelaskan mengenal
karakterlstlk yang membentuk dalam penullsan mind map.
s. Trainer membuka season pertanyaan bagl slswa yang lngln bertanya
mengenal mater! ataupun penjelasan trainer rnengenal mind map, atau
dlskusl seputar belajar srswa selama 1111. Dengan pertanyaan
memanclng, "Ada yang lngln klta dlskuslkan dalam mater! klta kall lnl?
117
Ada yang lngln menyampalkan sesuatu?"
6. Setelah tldak ada lagl yang lngln berdlskusl, trainer mengatakan bahwa
"semua hal blsa dilakukan dengan sebuah keblasaan, blsa karena
terb/asa dan lldak ada yang tldak mmungkln dapat klta lakukan selama
klta yakln dan memlllkl nlat untuk mengusahakannya, dan mind map
men1erlukan keblasaan yang terus menurus sehlngga menjadl sebuah
baglan darl gaya belajar klta".
7. Training dftutup dengan membacakan ayat yang berhubungan dengan
materi
8. Trainer menanyakan ken1ball yel-yel kabar yang dlgunakan sebelum
mater! "Apa kabar hart lnl temanMteman semua?".
MaterJ Belajar Kreatrf dengan Mind Map

Alokasl Waktu 120 men!t

Pokok Bahasan 1. Merlngkas Buku menjadl sehalaman


2. Mind Map untuk Peta masa depan
3, Mind Map untuk Problem Solving

Target Mater! 1. Slswa dlarahkan pada belajar kreatlf dengan menulls kreatlf dan
mendengar kreatlf dengan rnenggunakan mt~tode mind map
2. Siswa dlajak untuk learning by doing dengan mernbuat mind map
dengan pokok bahasan yang telah dlperslapkan
3. Slswa dapat memahaml bagalmana cara merlngkas buku dalam satu
halaman penuh
4. Slswa mampu menglmajlnaslkan dan mengasoslaslkan masa depan
dengan mind map
5. Slswa mampu mengldentiHkasl dan memecahkan masalah serta
mendapatkan alternatlf solusl dengan meng9unakan mind map

Metode Pembelajaran Presentasl/ ceramah, curah gagasan 1 dlskusl kelompok, role play,
garne/slmulasl, Study kasus dan peran serta.

Case I Perangkat Bahan presentasl mengenal mind map, kertas HVS, spldol wama,
Bantu spldol besar, solatlf, kertas karton, kertas buram, cutter, LCD, Lap top.

Langkah 1. Trainer membuka mater!.


Pembelajaran 2. Trainer mengawall materi dengan pertanyaan, "Apa kabar harl Inf?",
bagalmana perasaannya? Kemudlan 111engeksplor jawaban yang
keluar darl slswa.
3. Trainer memberlkan games "Memljat teman" dlmana slswa dlmlnta
berdlrl dan berbarls teratur antara laki-lakl dan perempuan kemudlan
slswa dlmlnta memegang pundak temannya kemudlan berballk dan
bergantlan seterusnya
4. Slswa d!arahkan oleh Trainer pada belajar kreatlf yaltu menulls
kreatlf dan mendengar kreatlf dengan menggunakan metode mind
map. Slswa dlajak untuk learning by doln11 dengan membuat mind
map dengan pokok bahasan yang telah dlperslapkan
s. Trainer menantang slswa dengan member! pertanyaan 'Apakah
teman-teman bisa merangkum (meresensl) !larl buku yang tebal atau
mata pelajaran tarnan~teman menJadl satu halaman? Tanpa memlnta
jawaban terleblh dahulu trainer membaglkan artlkel slngkat untuk
dlrangkum dan dlrlngkas oleh slswa dengan menggunakan mind map
hanya satu halaman saja. Kemudlan trainer memberl waktu selama
10 menlt selama pengerjaan s!swa dalam merlngkas bacaan buku
menjadl satu halaman dengan muslk kltaro sebagal latar.
6. Se\esal pembahasan mind map dalam merlngkas buku, Training
rnemlnta slswa untuk n1englmajlnaslkan dan mengasoslaslkan masa
depan slswa untuk 20 tahun yang akan clatang dengan penullsan
mind map, saat pengerjaan dllr!ngl muslk kltaro sebagal latar
7. Untuk latlhan mind map yang ketlga kelas dlbagl menjadl tlga
kelompok dengan metode penghltungan :l,2,1 untuk slswa yang
mendapatkan angka 3 berkumpul menjadl satu kelompok sampal
terbentuk tlga kelompok. Kemudlan Trainer rnemberlkan pertanyaan
problem solving dalam bentuk tullsan kemudlan oleh slswa
dlldentlftkasl dan pecahkan dalam bentuk mind map seh!ngga slswa
mendapatkan alternatlf solusl darl soal stud! kasus tersebut oleh
setlap kelompok kemudlan dlpresentaslkan di depan kelas oleh
perwakllan maslng-maslng kelompok dengan metode mind mapping.
8. Selesal pembahasan dan latlhan pembuatan mind map yang
dllakukan slswa, Trainer menekankan bahawa semua lnl bukan hanya
dldapatkan, dldengar kemudlan dlluapakan akan tetapl harus
dllmplementaslkan.
9. Mater! di tutup dengan surat Al-Qur'an yang berhubungan dengan
mater!.
10. Trainer menanyakan kemball yel-yel kabar yang dJgunakan sebelum
mater! "Apa kabar harl in! teman-terr1an semua?" selanjutnya
mengatakan up plus untuk klta sen1ua ... dllkutl dengan tepuk tangan
oleh seluruh slswa. ****
PRE TES
KREATIVITALS

''Pengaruh Mind Ma]ping


terhadap Berpikir Kr«~atif''
IDENTIT AS DIRI

Narna
TTL
Usia
Sekolah
Kc las
Ala mat

No Tip/Hp
Pcrnah Mengikuti Training sebelumnya : Ya ( )
Tidak

cc.file
neng'
Tes Kreativtas Figural

I. Dibawah ini merupakaan titik-titik yang tidak saling berhubungan. Dalam waktu 5
nienit hubungkanlah titik-titik terseput men~adi sebuah gambar benda yang dapat
d*enali fungsinya. Gambarlah benda tersebut dengan tiga dimensi sehingga
terlihat seperti bentuk as! in ya. Buatlah sebanyak dan semenarik mungkin dan
berikan narna pada setiap benda yang Anda gambar!

• • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • 0 • • ••

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • ••
• • • • • • • • • • • • • • 0 • • • • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • 0 •
• • • • • • •
• • • • 0 • •
• • • • • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • 0 •
• • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 0

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
I

2. Dalam waktu delapan menit, buatlah sebanyak mungkin gambar yang dapat
Anda buat dari lingkaran-lingkaran dibawah ini. Lingkarm1 harus jadi bagian
utama dari gambar yang Anda buat. Anda boleh membuat goresan di dalam
lingkaran, di luar lingkaran, ataupun di dalam dan di luar lingkaran
sekehendak Anda dalam membuat gambar. Cobalah untuk menggambar yang
tidak terpikirkan orang lain, dan usahakan menjadi aneka gambar yang Anda
buat dan berilahjudul pada setiap gambar yang Anda buat !

00000C)00
00000C)00
00000C)00
00000C)00
00000()00
00000C)00
00000C)00
OOOOOCJOO
00000C)00
00000C)00
Pre Tes
Tes Kreativitas Verbal

Di bawah ini merupakan soal-soal tes kreativitas verbal, untuk melihat seberapa jauh
tingkat kreativitas Anda. Tugas Anda adalah menuliskan sebanyak mungkin jawaban
dan berbagai kemungkinan jawaban yang dapat Anda pikirkan dan kerjakan dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Tes ini tidak melihat jawaban benar atau salah
ataupun menilai bagus dan buruknya pekerjaan tes Anda, tetapi semakin banyak
jawaban yang dapat Anda buat maka hasilnya akan semakin baik.

1. Sifat yang sama


Setiap kali akan diberikan dua sifat benda. Dalam waktu 1 rnenit untuk masing-
masing nomor, pikirkan sebanyak rnungkin benda (benda hidup atau benda mati)
yang memiliki kedua sifat tersebut.

1. wangi - cair
2. bulat - panjang
3. putih - manis

2. Perbedaan benda
Setiap kali akan diberikan dua benda. Dalam waktu 1 menil: untuk masing-masing
nomor, pikirkan dan sebutkan sebanyak mungkin perbeclaan sifat benda .dibawah ini!

1. Helm - topi
2. Kitab - Buku

3. Persamaan benda
Setiap kall akan diberikan benda hidup dan benda mati. Dalam waktu 1 menit untuk
masing-masing nomor, pikirkan dan sebutkan sebanyak mungkln persamaan sifat
benda yang tidak lazim dibawah ini!

1. pohon plsang - pohon kelapa


2. Kasur - matras

4. Membuat satu kalimat


DI bawah lni terdapat tiga kata yang berbeda untuk dijadlkan satu kallmat. Dalam
waktu 2 menit, tuliskan s.ebanyak mungkin kalimat dari kata-~:ata yang telah
diplllhkan yang ada disetiap soal dibawah ini!
1. Kado - tumbuhan - gayung
2. Nasi goreng - kabel - sendal
3. lampu - astronot - peci

5. Kegunaan yang tldak lazim


Setiap kali akan diberikan sebuah benda yang sudah tidak terpakai. Dalam waktu 2
menit, tuliskan sebanyak mungkin kegunaan yang tidak lazim dari setiap benda
dibawah ini!

1. karet gelang bekas


2. bungkus susu kotak

6. Apa akibatnya
Dalam setiap kalimat yang diberikan pada subtes ini, diluki:;kan suatu keadaan yang
biasanya tidak terdapat atau tidak mungkin terjadi disini.
Bayangkan andaikata keadaan tersebut benar-benar terjadi, maka apa saja
akibatnya. Dalam waktu 2 menit, tuliskan sebanyak mungkin sebab akibat, atau apa
yang akan terjadi jika keadaan itu berlangsung disini.

1. Apa akibatnya jika manusia tidak memiliki alat komunikasi?


2. Apa akibatnya jika penduduk sudah sangat padat dan bumi tidak lagi
bisa ditempati?

7. Apa yang harus dilakukan


Ada sebuah kapal mewah yang berpenumpang orang-oran9 kaya dan banyal<
mengangkut barang-barang berharga, berangkat dari pelabuhan Sina menuju Rabat
sebuah kota besar yang terdapat di Afrika Utara. Pada saat: keberangkatan kapal
mewah tersebut melaju dengan kecepatan cepat dengan tanpa kendala. Namun
dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat saat berada dit:engah samudra, kapal
mewah tersebut diterjang oleh ombak yang menggunung. Pada saat itu, sang
nahkoda menglnformaslkan bahwa kapal mewah tersebut dalam keadaan darurat,
dan sang nahkoda harus cepat mengambil tindakan untuk menyelamatl<an para
penumpang, dan seisl kapal mewah tersebut sedangkan ka1pal akan karam dalam
waktu 37 menit, namun kapal mewah tersebut hanya memiliki 7 sekoci yang dapat
memuat 15 orang tiap sekocl, adapun penumpang di kapal mewah tersebut ada 500,
diantaranya 50 bayi beserta ibunya, 150 lansia, 70 ibu hamil, 75 anak anak, 99
remaja putra dan putri, selebihnya orang dewasa dari laki-laki dan perempuan.
Dalam waktu 2 menlt, Apa tindakan yang harus nahkoda lakukan dan baglmana cara
menyelematkan penumpang selsl kapal tersebut?
Mind Map

1. Dalam waktu 5 menit buatlah masa depanmu untuk 20 tahun yang akan datang dengan bentuk yang singkat, mudah dipahami
dan semenarik mungkin!
2. Dalam waktu 7 menit buatlah mind map yang unik dan menarik dengan tema "Keluargaku" yang didalamnya terdapat nama-nama
anggota keluarga dengan hobi, sifat, kebiasaan, kebaikan dan keburukannya!
Novi dari keluarga tiga bersaudara. Dia mempunyai kaka perempuan yang sudah kuliah tingkat akhir dan sedang membuat tugas
skripsi sedangkan adiknya masih di play group. Sudah 2 minggu ini di keluarga Novi ada jadwal rutin mengantar Ryan adiknya ke
Play Group. Baby sister yang sering mengantar Ryan sedang izin pulang kampung karena orangtuanya sedang sakit. Mamah dan
Papah pergi untuk tugas dinas ke luar kota. Biasanya Ka Rachel yang mengantar Ryan, karena ada bimbingan skripsi jam 08.00
dengan pembimbingnya, hari ini ka Rachel tidak bisa mengantar Ryan. Hari ini jadwal Novi sekolah siang, dan dirinya mendapat
giliran untuk mengantar adiknya ke Play Group. Materi pelajaran sekolah Novi hari ini cukup sulit, dan hampir semua pelajaran
sekolah akan ulangan harian termasuk Fisika dan Sejarah yang tidak diminatinya. Novi belum belajar untuk mempersiapkan ulangan
harian tersebut. Ryan masuk. play group jam 08.00 pagi dan pulang jam 09.30 sedangkan sekolah Novi masuk pada jam 12.30. Apa
yang harus Novi rencanakan agar semua kegiatan hari ini bisa berjalan dengan baik.

3. Tugas Anda adalah membuat jadwal rencana kegiatan Novi untuk belajar mempersiapkan ulangan dan mengantar adiknya Ryan ke
Play Group dalam bentuk mind map dalam waktu 7 menit!
Asumsi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) (Mulyasa, 2006)

Dalam kurikulum berbasis kompetensl, asumsi merupakan parameter untuk menentukan tujuan, yang akan dispesifikasikan.
Konsistensi vaiiditas setiap kompetensi harus sesuai dengan kompetensi, meskipun tujuannya selalu diuji kembali berdasarkan
masukan yang memungkinkan terjadinya perubahan. Sedikitnya terdapat tujuh asumsi yang mendasari Kurikuium Berbasis
Kompetensi. Ketujuh asumsi tersebut adaiah sebagai berikut.
Pertama, banyak sekoiah memiliki sedikit guru profesional dan tidak mampu melakukan proses pembelajaran secara optimal. Oieh
karena itu penerapan kurikulum berbasis kompetensi menuntut peningkatan kemampuan profesional guru.
Kedua, banyak sekolah yang hanya mengkoleksi sejumlah mata peiajaran dan pengalaman, sehinggan mengajar diartikan sebagai
menyajikan materi yang terdapat dalam setaip materi pendidikan.
Ketiga, peserta didik bukanlah tabung kosong atau kertas putih besih yang dapat diisi atau ditulis sekehendak guru, melainkan
individu yang memiliki sejumlah potensi yang perlu dikembangkan. Pengembangan potensi tersebut menuntut iklim kondusif yang
dapat mendorong peserta didik belajar sebagaimana belajar (How to learn) serta menghubungkan kemampuan yang dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat, peserta didik memiliki kompetensi yang berbeda dan bervariasi, dalam hal tertentu memiliki kompetensi tinggi, tetapi
dalam hal lain mungkin biasa-biasa saja bahkan rendah. Disamping itu, mereka memiliki tingkatan yang berbeda dalam menyikapi
situasu baru, sehingga guru harus dapat membantu menhubungkan pengalaman yang sudah dimiiiki dengan situasi yang baru.
Kelima, pendidikan berfungsi mengkondidsikan lingkungan untuk membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi yang
dimilikinya secara optimal. Dalam hal ini Saodih (2000) memberikan ilustrasi dengan mengmpamakan pendidikan ibarat bertani,
petani menyediakan lahan yang gembur, mengatur air, udara, dan cahaya yang diperlukan tanaman serta memupuk, menyayangi
dan mencegah tanaman dari hama-hama. Guru seperti petani yang penuh rasa sayang dan perhatian dengan tekun dan telaten
merawat tanaman kesayangannya, petani tidak perlu menarik-narik pohon supaya tinggi, melebarkan daun supaya lebar, memberi
parfum supaya wangi. Jika pohon tersebut punya potensi tinggi, daunnya lebar, bunga dan buahnya wangi, ciri-ciri tersebut akan
dicapainya sendiri asalkan diciptakan kondisi dan perlakuan lingkungan yang mendukung. Kalau kondisi dan perlakuan lingkungannya
tldak mendukung para peserta didik, sepert! halnya tanaman peserta didik pun bisa menjadi bonsay.
Keenam, kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetensi-kompetensi potensial yang tersusun secara sistematis,
sebagai jabaran dari seluruh aspek kepribadian peserta didik, yang mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan dalam
kehidupan.
Ketujuh, kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai kemungkinan kepada seluruh peserta didik untuk
mengembangkan berbagai potensinya secara optimal. D9lam hal ini tugas guru ada_lah memberikan kemµdahan dan kesempatan
belajar kepada peserta didik untuk menemukan ide dan menerapkan strategi belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan
belajar masing-masing.
::J

...E2
::J
c:
Q)
E
""
·c
"'c:
Q)
E
c:
"'
'O

J:l"'en
c
·c
en
c
"'>-
...""c
::J

QI
.D
E
ro"'
...
'O
::J
.D
QI
~
.&
·c
.&
"'E
.c
"'
iii
J:l01
c
·c
...
·c:
QI
E
0
....
~
~
E
ro"'
0

"
Di tanah Kurdistan, ada seorang raja yang adil dan saleh. Ia memiliki seorang anak laki-laki yang tampan, cerdas dan
pemberani. Setiap hari raja selalu menceritakan kisah a\-Qur'an kepada anaknya Said. Namun setiap ditengah cerita selalu ada prajurit
yang memberitahukan bahwa ada tamu yang harus ditemui. Said seketika itu kecewa dengan keadaan tersebut. Karena Ayahnya tahu
apa yang dirasakan anaknya, maka ia memberi nasehat kepada anaknya, "Said, Anakku, sudah saatnya kau mencari teman sejati yang
setia dalam suka dan duka kepadamu. Teman yang baik yang membantumu untuk menjadi orang yang baik, teman sejati yang bisa kau
ajak berinta untuk surga, Said seketika tersentak dengan perkataan Ayahnya. "Apa maksud Ayah denga teman yang bisa diajak berDina
untuk surga?"tanyanya dengan penasaran.
Ada\ah teman sejati yang dia benar-benar mau berteman denganmu bukan karena derajat, harta, ketampanan, tetapi karena
kemurnian Dina itu sendiri. Dia menDinaimu karena Allah, karena dasar itu kau pun bisa menDinainya dengan penuh keikhlasan karena
A\lah yang akhirnya kekuatan Dina kalian akan melahirkan kekuatan dahsyat yang bersinar, mengajak pada kebaikan dan manfaat, serta
membawa kalian masuk surga. "bagaiamana caranya itu Ayah?"Tanya Said. Sang Raja menjawab, "Kamu uji orang yang hendak kau
jadikan teman. Undanglah siapapun yang kau anggap cocok untuk dijadikan teman untuk makan pagi dirumah kita. Jika sudah disini,
u\urlah dan per\ama\ah waktu penyaj\an makanan. Biarkan mereka semakin \apar. Lihat\ah apa yang akan mereka perbuat. Saat itu
rebustah tiga buah telur. Jika ia tetap bersabar baru hidangkanlah tiga telur tersebut padanya, dan \iatlah apa yang akan mereka
perbuat. !tu cara yang paling mudah bagimu, syukur jika kau bisa mengetahui perilakunya \ebih dari itu.
Said dengan gembira mempraktekkan apa yang dinasihatkan Ayahnya itu. Esok harinya Said mengundang beberapa anak
kolega Ayahnya yang terpandang untuk makan pagi di rumahnya. Sebagian besar mereka marah-marah karena hidangannya tidak
keluar-keluar. Bahkan ada yang pulang tanpa pamit dengan hati kesa\, dan ada pula yang metontarkan kata-kata tidak pantas, memaki-
maki karena makanannya lama sekali ke\uarnya.
Ada anak menteri yang bernama Adil yang dirasa cukup baik oleh Said, ia pun mengundang Adil untuk datang makan pagi
kerumahnya. Adil memang cukup setia dibanding yang lain, setelah dirasa cukup Said mengujinya dengan memberikan tiga telor rebus
dalam piring. Melihat itu, Adil berkata keras, "Hanya ini sarapan kita?Ini tidak cukup untuk perutku!" Adil tidak mau menyentuh dan
kemudian pergi begitu saja meninggatkan Said. Said tidak perlu minta maaf karena meremehkanmakanan yang telah direbusnya dengan
tangannya sendiri. Ia mengerti bahwa Adil tidak coock bersahabat dengannya. Kemudian karena kecewa Said meminta izin pada
Ayahnya untuk ke!uar mencari telnan sejati. Dalam perjalanan Said bertemu dengan anak penjual kayu, tampilannya lusuh sepanjang
perja\anan Said mendap;•tkan ilmu banyak mengenai obat dan makanan yang berada dalam hutan, akhirnya dirasa tepat Said
mengundang anak tukang kayu itu makan ke rumahnya dengan memberi atamat dan meminta agar jika datang ke kota dan bertemu
dengan prajurit memberikan kertas yang telah ditulisnya maka prajurit tersebut akan mengantarkannya pada rumahnya.
Pagi harinya anak tukang kayu itu datang, seperti biasa Said mengutur waktu penyajian makanannya, tapi karena anak tukang
kayu terbiasa lapar ia tidak mengeluh karena makana .• ya belum datang. Setelah dirasa cukup Said mengeluarkan pi ring dengan tiga
telor rebus. Anak penjua\ kayu itu mengupas telur yag satu;dan Said karena belum makan ia pun membuka telur dan me\ahapnya
dengan semangat. Anak itu masih membuka te\ur yang pertama, sedangkan Said te\ah se\esai makan telur yang dibukanya, karena ia
masih \apar maka dimakanlah telur yang ketiga. Ketika selesal makan telur ketiga anak penjual kayu itu telah selesai membuka
telurnya. Apa yang dilakukan anak penjual kayu itu? Said berpikir bahwa ia pasti akan memakannya. Tetapi ternyata tidak, anak itu
mengambil pisau dan membelah telur itu menjadi dua. Said terharu dan kemudian memeluk anak itu dan mengatakan "Engkau teman
sejatiku!Engkau temanku masuk surga. Semenjak itu mereka bersahabat sampai dewasa, ketika Said diangkat jadi raja, anak penjual
kayu itu menjadi perdana menterinya dan mereka sering melakukan tahajud bersama dan membaca al-Qur'an bersama. Kesalehan dan
kematangan jiwa mereka membawa kerajaan itu maju, makmur, dan jaya.
5. Buatlah ringkasan cerita berdasarkan cerita tersebut dengan bentuk yang singkat dan kreasi yang paling menarik menurutmu!
POST TES
KREATIVITAS

''Pengaruh Mind Ma]ping


terhadap Berpikir Kreatif''
IDENTITAS DIRI

Nama
TTL
Usia
Sekolah
Kelas
Alamat

No Tip/Hp
Pernah Mcngikuti Training scbclumnya: Ya ( )
Tidak

cc.file
neng'
Tes Kreativtas Figural

Dibawah ini merupakaan titik-titik yang tidak saling berhubungan. Dalam waktu 5
menit hubungkanlah titik-titik tersebut menjadi sebuah gambar benda yang dapat
dikenali fungsinya. Buatlah sebanyak dan semenarik mungkin se:hingga tedihat
seperti bentuk aslinya. Mulailah menggambar benda yang muncul dalam pikiran Anda
dan berikan nama pada setiap benda yang Anda gambar!


• •

• • •

• •
• •



• • •
• . •'• .•
• • • • • • • • • • • • ••


• •
• •
• •
• •





• •
• •

.. .
• •

• •
·•

• • • • • • • • •
• • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • •
0 • • •
• •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • 0 •
• • • • • • •
• • 0 • • • •
• • • • • • • • • 0

• • • • • • • • • • • • o o o e • o

• • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • 0 • • • • • •

• • • • • • • • • • • •
• • • • • • 0 • •
• • • • •
• • • • • • • • • <t • •
• • • • 0 •

• • • • • • • • • • • • • •
Dalam waktu delapan men it, buatlah sebanyak mungkin gambar yang dapat Anda
buat dari lingkaran-lingkaran dibawah ini. Lingkaran harus jadi bagian utama dari
gambar yang Anda buat. Anda boleh membuat goresan di dalam lingkaran, di luar
lingkaran, ataupun di dalam dan di luar lingkaran sekehendak Anda dalam
membuat gambar. Cobalah untuk menggambar yang tidak terpikirkan orang lain,
dan usahakan menjadi aneka gambar yang Anda buat dan berilah judul pada setiap
gambar yang Anda buat !

00000(:)00
00000(:)00
00000000
00000()00
00000()00
00000()00
00000()00
00000()00
00000000
OOOOOCJOO
Pos Tes
Tes Kreativitas Verbal

Di bawah ini merupakan soal-soal tes kreativitas verbal, untuk melihat seberapa jauh
tingkat kreativitas Anda. Tugas Anda adalah menuliskan sebanyak mungkin jawaban
dan berbagai kemungkinan jawaban yang dapat Anda pikirkan dan kerjakan dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Tes ini tidak melihat jawaban benar atau salah
ataupun menilai bagus dan buruknya pekerjaan tes Anda, tetapi semakin banyak
jawaban yang dapat Anda buat maka hasilnya akan semakin baik.

1. Sifat yang sama


Setiap kali akan diberikan dua sifat benda. Dalam waktu 1 menit untuk masing-
masing nomor, pikirkan sebanyak mungkin benda (benda hidup atau benda mati)
yang memiliki kedua sifat tersebut.

1. kuning - lengket
2. bulu - terbang
3. hitam - pahit

2. Perbedaan benda
Setiap kali akan diberikan dua benda. Dalam waktu 1 menit untuk masing-masing
nomor, pikirkan dan sebutkan sebanyak mungkin perbedaan sifat benda dibawah ini!

1. Hotel - apartemen
2. Kipas - Sayap

3. Persamaan benda
Setiap kali akan dlberikan benda hidup dan benda mati. Dalam waktu 1 menlt untuk
maslng-maslng nomor, plklrkan dan sebutkan sebanyak mungkin persamaan sifat
benda yang tldak lazlm dlbawah lni!

1. Gorila - monyet
2. Komputer - Hand Phone

4. Membuat satu kalimat


Di bawah Int terdapat tlga kata yang berbeda untuk dijadikan satu kalimat. Dalam
waktu 2 menit, tuliskan sebanyak mungkln kalimat dari kata-kata yang telah
diplllhkan yang ada disetlap soal dlbawah lni!
1. Mag net - Kucing - donat
2. Sapu ijuk - sarung - Black forest
3. Cincin - computer - piala

5. Kegunaan yang tidak lazim


Setiap kali akan diberikan sebuah benda yang sudah tidak terpakai. Dalam waktu 2
menit, tuliskan sebanyak mungkin kegunaan yang tidak lazirn dari setiap benda
dibawah ini!

1. koran bekas
2. Toples bocor

6. Apa akibatnya
Dalarn setiap kalimat yang diberikan pada subtes ini, dilukiskan suatu keadaan yang
biasanya tidak terdapat atau tidak rnungkin terjadi disini.
Bayangkan andaikata keadaan tersebut benar-benar terjadi, rnaka apa saja
akibatnya. Dalam waktu 2 rnenit, tuliskan sebanyak mungkin sebab akibat, atau apa
yang akan terjadi jika keadaan itu berlangsung disinl.

1. Apa akibatnya jika didunia sudah kehabisan oksigen untuk bernafas?


2. Apa akibatnya jika laki-laki datang bulan dan yang rnelahirkan anak?

7. Apa yang harus dilakukan


Di sebuah pulau yang dikuasai oleh teroris sedang mengernbangkan virus yang akan
disebarkan ke masyarakat untuk melakukan teror, di bentuklah satu regu oleh
pemerintah untuk menghancur virus dan mengambil penanglcal virus tersebut, regu
tersebut terdiri dari dokter, suster, tentara, profesor ahli virus, dan seorang ahli
penjlnak rudal masal, dan seorang wanlta cantik yang bergabung di tengah
perjalanan karena adiknya menjadl sandera oleh terorls kemudian mereka berangkat
ke pulau tersebut, pada saat mendarat di pulau tersebut, regu tersebut langsung
menuju markas terorls, namun regu tersebut mendapatkan perlawanan darl para
teroris, dari pertempuran yang terjadi tentara berhasll melumpuhkan sarang teroris
namun mereka menyebarkan virus maka terjangkitlah semua regu, sedangkan anti
virus hanya cukup untuk tlga orang, sedangkan para teroris rnernlnta bantuan maka
regu tersebut mundur ke dalam hutan untuk menyelematkan diri, terorlspun
mengejar ke dalam hutan, siapakah yang harus ditolong terl<ibih dahulu untuk
memlnta pertolongan agar semua regu selamat dari kejaran teroris ? dan siapakah
yang pantas mendapatkan anti virus tersebut terleblh dahulu ?
Mind Map

1. Dalam waktu 5 menit buatlah masa depanmu untuk 20 tahun yang akan datang dengan bentuk yang singkat, mudah dipahami
dan semenarik mungkin!
2. Dalam waktu 5 menit deskrlpsikanlah mengenai dirimu dan Keluargamu secara Jengkap beserta hobi, sifat, kebiasaan, kebaikan
dan keburukannya dalam bentuk yang singkat, mudah dipahami dan semenarik mungkin!
Novi dari keluarga tlga bersaudara. Rachel, Kaka perempuannya kuliah tingkat akhir dan sedang sibuk membuat tugas skripsi,
sedangkan adlknya Ryan masih sekolah di play group. Sudah 2 minggu lni di keluarga Novi ada Jadwal rutin mengantar Ryan adiknya
ke Play Group. Baby sister yang sering mengantar Ryan sedang izin pulang kampung karena orangtuanya sedang sakit. Mamah dan
Papah pergi untuk tugas dlnas ke luar kota. Biasanya Ka Rachel yang mengantar Ryan, karena ada blmbingan skripsi jam 08.00
dengan pembimbingnya, hari ini ka Rachel tidak bisa mengantar Ryan. Harl lni jadwal Novi sekolah siang, dan dlrinya mendapat
gillran untuk mengantar adlknya ke Play Group. Na mun, mater! pelajaran sekolah Novi hari ini cukup sulit dan hampir semua
pelajaran sekolah akan ulangan harlan termasuk Fisika, Sejarah yang tidak diminatinya dan juga Kimla, Matematika yang
memerlukan pemikiran dan pemahaman. Novi sama sekali belum belajar untuk mempersiapkan ulangan harian tersebut. Ryan masuk
play group jam 08.00 pagi dan pulang jam 09.30 sedangkan sekolah Novi masuk pada jam 12.30. Apa yang harus Novi rencanakan
agar semua kegiatan hari ini bisa berjalan dengan balk.

3. Dalam waktu 5 menit, Tugas Anda adalah membuat jadwal rencana kegiatan Novi hari lni agar semua rencana Novi hari ini
berjalan dengan balk dalam bentuk yang singkat, menarik dan mudah dipahami!
Menjadi Pemuda Idaman
Oleh Hari Moekti

Generasl muda mempunyal poslsl yang penting dalam proses regenerasi suatu masyarakat atau b;:ingsa. Generasi mudalah yang
akan menyambut tongkat estafet kepemlmplnan suatu negerl. Keberhasilan perjuangan suatu bangsa akan tercermin dari
keberhasilannya melahirkan generasl penerus yang berkualitas sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat bangsanya sejajar
dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Masa muda adalah lambang kekuatan, kekuasaan, vitalitas, dan energi. Secara umum merupakan masa ketika potensi dan
kemampuan fisik, mental dan lntelektual serta moral seseorang berada dalam tingkat perkembangan dan daya guna yang
optimal.masa muda merupakan saat ketika pikiran dan daya kreasi menunjukan kemampuan untuk menemukan dan menciptakan
sesuatu dalam bentuk yang terbaik.
Sesuai dengan pengertian akil ballg, masa muda adalah saat seseorang mencapai posisi kematangan yang utuh, yang telah slap
memikul serta menerima tugas dan tanggung jawab yang paling berat sekalipun. Sehingga pemuda dibebani pelaksaan hukum dan
dituntut untuk mempunyai sifat dasar pemuda yang senantiasa agresif, dinamis, inovatif dan progresif.
Sejarah telah mencatat dengan tlnta emas bahwa tidak ada kebangkitan suatu bangsa tanpa kiprah kaum muda di dalamnya.
Jiwa kepahlawanan, rasa ingin berkuasa, kemauan untuk bebas dari cengkraman belenggu penjajah senantiasa tumbuh subur dalam
aliran darah muda.
Generasi muda juga mempunyal potensi yang sangat dasyat yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan
kepentingan. Dengan demlkian generasi harus dlpersiapkan untuk menjadi lndividu-indlvidu yang mempunyai keunggulan dan
mengetahui siapa dirinya sehlngga slap mengambil peranan, berjuang demi kemajuan umat manusia.
Namun, pemuda sekarang tengah dlrundung permasalahan yang serius akibat sistem kehldupan masyarakat yang berideologi
kapitalis. Ideologl ini, menyebabkan pemuda liberal dan individualis sehingga tldak saling menglngatkan dan mengamankan apabila
ber'amar ma'ruf nahi mungkar.
Kendatl sebagian besar pemuda tengah dilanda permasalahan yang serius, namun masih banyak pula pemuda-pemuda yang
berpegang teguh pada pada ldeallsme agamanya. Mereka adalah pemuda-pemuda Islam yang senantiasa berusaha sekuat tenaga
untuk melaksanakan perintah Alloh yang menclptakannya dltengah arus dampak buruk globalisasi. Pemuda Islam itu berupaya
menjadl pemuda muslim kaaffah menurut pandangan Islam. Mereka memiliki keimanan yang kokoh, selalu mendasarkan
perbuatannya pada nlat yang lkhlas, serta berusaha sekuat tenaga untuk terlkat dan mengikatkan diri dengan ajaran islam.
4. Dalam waktu 10 menit rlngkaslah materi tersebut dalam bentuk mind map yang kreatif dan menarik menurutmu!
Anak Sepasang Bintang
Oleh : Ibnu HS
Bunda ••• jadah itu artinya apa ?"
Bunda tersentak waktu ltu. Tak menyangka pertanyaan itu akan keluar dari sela bibir mungilku. Gadis kecilnya yang baru
berumur lima tahun.
"kenapa, sayang ?"Bunda bertanya sambil mendekapku di dadanya.
•orang-orang menyebutku seperti itu," jawabku dengan sangat polos, memeluk bunda semakin erat dan merusakan
perlindungannya. Kudengar Bunda menarlk napasnya berkali-kali. Barangkali sibuk merumuskan jawaban yang tepat untuk
pertanyaanku yang tak diduganya sama sekali.
"nanti kalau sudah besar kau akan tahu sendiri jawabannya!" demikianlah akhirnya suara itu yang kudengar sebagai jawaban.
Kalau mau jujur tentu aku tidak puas dengan kalimat itu. Tapi aku tidak pernah tega untuk menyakiti Bunda. Kupikir waktu itu
mungkin Bunda tak tahu tentang apa makna kata-kata itu.
Diwaktu lain aku ajukan pertanyaan yang berbeda padanya. "Bunda ... apa saya punya Ayah?"tanyaku. Bunda baru saja selesai
mendongeng padaku waktu itu. Bunda tertegun begitu lama."Kenapa?" Bunda bertanya sambil memandangku dengan mata
indahnya. "Orang-orang bilang saya tak punya Ayah, "jawabku murung sambil menundukkan kepala.
"Ada!" tegas Bunda meyakinkanku. Dlmana? Kenapa aku tak bisa menemuinya?Tangan mungilku kemudian menggegamnya.
Bunda membimbingku bangkit dari tempat tidur kayu berkepinding. Mengajakku melangkah keluar rumah. Berjalan ke ha la man
tanpa penerangan.
"Kau lihat langit diatas sana!"Bunda bertanya tanpa melepas genggamannya. Aku mengangguk mengiyakan.
"Ayahmu ada di sana!" jawab Bunda meyakinkan. Aku tidak melihat apa-apa selainlangit hitam dan taburan berjuta bintang. Tidak
ada gambar wajah manusia di sana. Tapl aku tidak ingin bertanya lagi. Rasanya aku telah mendapatkan jawabannya. Barangkali
Ayahku adalah satu di antara kerlip bintang-bintang itu. Aku tidak merasa sedih lagi dan mengatakan aku tidak punya Ayah aku
sudah punya jawabannya. Aku akan mengatakan kepada mereka bahwa aku adalah anak sepasang bintang !
Sejak kecil aku Cuma punya Bunda, perempuan yang dicipta dari seribu kuntum bunga. Perempuan yang miskin tanpa harta tapi
penuh cinta. Yang sela1u meny!apkan dadanya untuk menyerap Iuka-Iuka. Dengan upah sedanya sebagai tukang cuci dan Bunda
selalu menabung uang itu, katanya aku harus sekolah tinggi dan jadi orang pandai biar tidak bodoh dan melarat seperti dirinya.
Bunda lewati seluruh kehidupannya sendiri, mengurus diriku yang terus berkembang tanpa ada pendamping disisi. Tidak mudah
memang tapi tidak sekalipun aku melihatnya berduka, kecuali pada suatu ma lam aku terbangun dan ia mengusak di atas sehelai
sejadah. Bagiku Bunda telah memberikan segala hal, kecuali satu hal tentang kepastian tentang siapa orang yang harus aku sebut
sebagai Ayah. Oulu waktu aku kecll blsa saja mengatakan aku adalah seorang anak sebuah bintang. Tapi seiring perjalanan waktu
dan aku menjadi semakin dewasa, tentu saja ucapan itu tidak lagi memadai. Beban inilah yang kusandang pertanyaan siapa laki-laki
yang kupanggll Ayah danhal inl menjadl kutukan yang menjelma dalam kehldupanku. Setiap kali aku bertanya pada Bunda hanya air
matalah yang kemudlan menjadl jawabannya. Aku sendlrl akhirnya berusaha melupakan semua persoalan itu sendiri. Menylmpan
pertanyaan dan seribu klsah di udara. Memblarkan berkelana mencarl jawab hlngga ke tempat bintang-bintang yang jauh.
-"'
·;::

"'c:
Q)
E
c:
"'
"O
~

.!:!
°'
u;
c:
.c:
:0
.!!!

°'c:
"'>-
-"'
::l
~
c:
Q)
.0
E
"'
n;
"O
~
bc:
~
;:;;
O>
c:

ii"'
Q)
(/)

""roroc:
'c:
Q)
E-
~
c:
fO
Ill
.!:!
°'c:
'l:
.c:
1il"'::l
co
ui
Norma
Tes Kreativitas Figural (TKF)

No Ma cam Penjelasan Keterangan

1. Peralatan alat Pulpen, pensil, penghapus, papan


tulis tulis (bor), kapur, penggaris,
tempat pensil, spidol, stabilo, tipe
ex, buku, 1mntin2
2. Bangun ruang Kubus, segitiga, lingkaran, balok,
kerucut, tabung, kotak kapur,
bentuk keranjang, lingkaran dalam
segiti ga, segi enam, tanda panah,
kotak korek api, se11:i empat
3. Ekspresi wajah Muka cemberut, senyum, sedih,
marah, menan11:is, bahagia
4. Bentuk wajah Lonjong, bulat, chubi (tembam),
se11:i lima
5. Bagian Wajab Mata, hidung, telinga, halis, bulu
mata, jambang, jidat, pi pi, bibir,
telinga, dagu, pelipis, jenggot,
kumis
6. Peralatan makan Gelas, mangkuk, piring, cangkir,
dan minum garpu, sendok, pisau makan, teko,
botol susu
7. Peralatan masak Tempat untuk masak nasi
(kukusan), teflon, penggorengan,
panci, ketel,
8. Perkakas rumah Meja (meja belajar, meja makan),
bangku/ kursi, lemari pakaian, rak
sepatu, kulkas, tempat sampah,
akuarium, kaca/cermin, televisi,
teko, bel rumah, lampu atap, kipas
an gin, dvd, taplak meia,
9. Bangunan Rumah, hotel, apartemen, rumah
susun, mal, jembatan, gedung
10. Bagian Rumah Jendela, pagar, lampu/bohlam,
atap, genten11:, dinding, kaca, pintu,
11. Anggota tubuh Kepala (Wajah/rambut), Tangan,
kaki, sel otak
12. Pakaian Baju, celana panjang, celana
pendek, rok, celana dalam,
13. Pera Iatan Skop, pacul, gergaji, paku, martil,
baneunan gerobag
14. Barta Uang, berlian, gelang, permata,
emas, jamrud, anting-anting,
brankas
15. Perlengkapan Tas, sepatu, kaos kaki, topi, baju
sekolah seragam sekolah,
16. Permainan anak Layangan, robot, boneka, bandul,
perosotan, ayunan, halon, mainan
anak, kartu remi, sepatu roda,
gundu,spongbob,pedang-
pedangan
17. Perlengkapan Sajadah, peci, mukena, sarung
sholat
18. Manusia/orang Orang, orang berkumis,
perempuan/cewek, laki-
' laki/cowok, Siswa SD, SMP,
SMU, mahasiswa, kumpulan murid
shaolin
19. Alat penunjuk Jam, stopwatch, alarm, kompas
waktu
20. Bola Bola sepak, bola baskket, bola
kasti, bola boling
21. Bu ah Jeruk, semangka, alpukat, durian,
rambutan
22. Kue Tar, donat, nastar, brownies,
dorayaki, lolipop
23. Kendaraan Mobil, motor, sepeda, perahu,
kapal taut, pesawat, becak, bajaj,
de Iman
24. Tata surya Matahari, bintang, bumi,
planet mars, planet satumus, bu Ian
<oumama, sabit)
25. Bagian kendaraan Ban, setir, klakson, lampu sen, jok,
helm
26. Peralatan tidur Tempat tidur (kasur), bantal,
guling, selimut, seprai, kasur,
piyama,
27. Minn man Es krim, jus, air teh, air kopi, air
putih
28. Bagian televisi Tabung televisi, kabel antena,
antena, remot, parabola, spongebob
29. Lalu lintas Lampu lalu lintas, trotoar, zebra
Cross, rambu-rambu
30. Bagian jembatan Tiangjembatan, tali jembatan,
lampu jembatan,
31. Kedudukan Raja, ratu, pennaisuri, pangeran,
presiden, perdana mentri, puteri,
iendral, kopral
32. Zat kimia Ion H20, asam sulfida, alkohol,
asam sulfur, oksigen
33. Souud system Saron, kabel amfliplayer, microfon
34. Alat Pembesar Kaea mata, mikroskop, teleskop
35. Alat kecantikan Bedak tabur, alas bedak padat,
cream, lipstik, lipgloss, maskara,
pensil alis, celak
36. Perlengkapan Amplop, kertas surat, perangko,
surat menvurat kotak pos, bus surat, teleo-ram
37. Perlengkapan Tenda, spell bag, ransel, sleping
camping/ tamasya bag, lampu badai/ lampu senter,
topi pendaki, sepatu camping,
38. Bagian Bunga dan Kelopak Bunga, tangkai, duri,
temoat bunl!.a daun, ranting, serbuk, fas bunga
39. Alat pembersih Sapu, lap pel, kemoceng, ember,
sabun, spon
40. Alat komunikasi Hand phone, telepon rumah, surat,
pager, faximile, telegrap
41. Tumbuhan Pohon kelapa, pohon mangga,
pohon beringin
42. Alam Pegunungan, awan, petir, hujan,
badai
43. Bagian baju Kancing, kerah, pola baju,
kantong, seleting,
44. Media Informasi Televisi, radio, koran, majalah,
internet, buletin, madinglpapan
infonnasi, reklame, brosur
45. Jenis Pekerjaan Dokter, polisi, suster, kurir,
direktur, komisaris, pengacara,
psikolog
46. Bagian ikan Sirip, sisik, tulang ikan, mata ikan
insang
47. Macam-macam Tiang bendera, tiang listrik, tiang
tiang telepon
48. Statistik/ Diagram, garis tambah, garis
matematika singgung 2 lingkaran, lingkaran
dalam seeitiga
49. Hew an Anjing, kucing, monyet, tikus,
bebek, burung, tawon dan
sarangnya, nvamuk
50. Macam-macam Telur puyuh, telur dadar, telur
telur ceplok
51. Alas kaki Sepatu, sendal, bakiak
52. Souvenir Pas foto, kipas, gantungan kunci
53. Olahra2a Barbel, raket, fitnes
54. Penadah huian Pavung, ias huian
55. Komputer Disket, laptop
56. Lambam!
57. Makhluk halus setan
58. Bumbu danur Bawang merah
59. Peranl!kat neranl! Born, meriam, tank
60. Alat musik Gitar
61. Huruf A,B,C,D, ...
62. Pcrlengkapan Ban pelampug, baju renang
bcrcnanl!
PERBEDAAN APARTEMEN-HOTEL (V2)

Jenis Soal Kode Ma cam Jawaban Ket


Perbcdaan 1 Kepemilikan • Apartemen bisa dibeli, hotel
Apartemen- hanya disewa
hotel • Apartemen bisa menjadi milik
pribadi, hotel tidak
• Apartemen seperti rnmah sendiri/
pribadi, hotel miliki orang lain/
um urn.

2 Jangka • Apartemen biasanya dipake lebih


waktn lama, hotel hanya be:berapa hari
• Apartemen relatif lebih permanen,
sedangkan hotel sementara

3 Barga Apartemen murah, Hotel lebih


mah al

4 Ukuran • Apartemen lebih besar, hotel


lebih kecil
• Apartemen lebih luas, hotel tidak
luas
• Hotel lebih nyaman, apartemen
tidak

5 Huruf Apartemen terdiri dari 9 huruf, hotel


terdiri dari S huruf

6 Pelayanan • Hotel pelayanannya lebih baik,


aprtemen tergantung diri sendiri
• Hotel makanannya di layani,
apartemen tidak
• hotel berkualitas bank, Apartemen
tidak

7 Ba rang/ • Banyak barang yang sudah


fasilitas tersedia
• Banyak persediaan perlengkapan
yang memuaskan
• Fasilitas barang terdiri dari
peralatan rumah tangga

8 Pekerja • Pegawai hotel lebih banyak,


apartemen sedikit
• Hotel ada receptionisnya,
apartemen tidak

9 Bentuk/ • Hotel bangunannya lebih mewah,


Model apartemen bangunannya lebih
sederhana
• Apartemen kurang dari I 0 lantai,
hotel lebih dari I 0 lantai
• Apartemen sedikit kaca, hotel
memiliki banyak kaca
• Apartemen memiliki tipe
bersusun, sedangkan hotel
berbintang
• Apartemen bentuknya persegi
panjang, hotel banyak macamnya
• Gaya Arsitektur apartemen tidak
variatif, sedangkan hotel lebih
variatif

10 Tern pat • Apartemen di daerah pinggiran


kota, hotel di tengah kota
• Apartemen di daerah tinggi, hotel
daerah rendah

11 abjad • Abjadnya berbeda hotel (b-o-t-e-


I), apartemen (a-p-a+t-e-m-e-n)

12 Keamanan Keamanan note! lebih terjaga


dibanding apartemen

13 kebersihan • Apartemen kebersihannya


dan tergantung pemiliknya, hotel di
kerapihan jamin oleh pihak hotel

14 Ruangan • Apartemen merniliki kamar,


ruang tamu, kamar mandi dan
I

dapur sedangkan hotel hanya


kamar dan kamar mandi
• Jumlah kamar apartemen lebih
dari 2 kamar, hotel biasanya 1
kamar

15 Na ma • Istilahnya namanya berbeda,


yaitu hotel dan apartemen

16 Perusahaan • Perusahaan yang menaungi hotel


dan apartemen berbeda

17 Pelafalan • Apartemen Hotel dua penyebutan


(ho-tel), apartemen empat
penyebutan (a-par-te-men)

18 Kegunaan/ • tempat pekerja, hotel tempat


Manfaat berlibur dan penginapan
• Apartemen dimiliki oleh keluarga,
hotel untuk senang-senang muda-
mudi
• Apartemen untuk tinggal
keluarga, hotel belum tentu

19 Surat/ • Apartemen lebih rurnit dibanding


Administrasi hotel

20 Sosial • Tetangga antara apartemen saling


berdekatan, hotel tidak saling
ken al

21 Pembayaran • Apartemen pembayarannya dapat


dicicil, hotel tidak
• Apartemen dibayar dimuka, hotel
dibayar permalam

22 Peraturan • Peraturan apartemen lebih ketat,


hotel lebih longgar
PERSAMAAN GORILA-MONYET (V3)

Jenis soal Kode Macam Jawaban Keteran2an


Persamaan 1 Bulu • Gori la dan monyet
Gorila- sama-sama berbulu
Monyet
2 Warna • Memakan kacang-
kacangantubuhnya
be1wama
cokelat/hitam
3 Jen is • Gorila dan monyet
makanan Sama-sama
memakan pisang

4 Family • Satu jenis ordo


primate
• Sama-sama orang
utan
• Sama-sama hewan/
binatang
• Termasik mamalia/
hewan menvusui
5 Rupa/wajah • Wajahnya hamper
mirip manusia
• Sama-sama memiliki
rupa yangjelek
• Wajahnya cukup
menyeramkan

6 Habitat • Sama-sama
habitatnya di hutan
• Tinggal di kebun
binatanQ
7 Anggota • Memilki Gigi yang
tubuh sama besar dan
kelihatan jika
tertawa
• Memiliki mata
• Memiliki hidung
• Memiliki tangan
• Memiliki kaki

8 Ciri-ciri • Suka bergelayutan


dengan kaki dan
tangannya di pohon
• Bisa memakan buah
yangbanyak
• Berada dekat pohon
• Tidak memakai baju
• Memiliki struktur sel
otak yang sama
• Suka menggaruk
bagian tubuhnya
• Perilakunya mirip
perilaku manusia
• Suka ngamuk
• Suka ngambilin
buku
• Tidak pakai celana
• Lucu dan
menyebalkan

9 Jalan • Jalannya sama-sama


agak membungkuk

10. Kecerdasan
• Tidak bisa membac:a
(bodoh)
• Tidak bisa
bicara/melafalkan
huruf

11 Ciptaan Diciptakan Tuhan


PERBEDAAN HELM-TOPI (Vl)

No. Jenis soal Macam Penjelasan Ket

1. Perbedaan Bahan dasar I. Helm terbuat dari bahan plastic


helm-topi yang keras dan dilapisi dengan
busa, topi dari kain
2. Helm bahannya bukan dari kain,
topi dari kain

2. Bagian/ciri I. Helm ada kaca, topi tidak ada


kaca
2. Helm ada puncuk diatas, topi
berbentuk seperti bola
3. Helm mengkilat dan
memantulkan cahaya, topi
menyerap cahaya
4. Helm ada sabuk dagu,, topi tidak
ada
5. Helm ada penahan, topi tidak

3. Kegunaan I I. Helm pengaman kt:tika naik


fungsi motor apabila terjadi kecelakan,
topi untuk gaya/ mejeng/ gaul
2. helm tidak bisa dipakai
nongkrong, to pi tidak bisa
melindungi kepala
3. helm dipakai pengendara motor,
topi dipakai jalan-jalan
4. Helm melindungi panas dan
hujan, topi melindungi dari panas

4. Harga Helm lebih mahal dan topi lebih murah

5. Cara pakai I. Helm dipakainya lebih rumit, topi


dipakainya lebih mudah
2. Helm dipakai seluruh kepala, topi
dipakai sampai kuping
6. Ukuran 1. Helm lebih besar, topi lebih kecil
2. Helm melebihi dari kepala, topi
pas dengan kepala

7. Model I. Model helm tertutup/ dan


terbuka, topi terbuka
2. Helm ada yang menutupi seluruh
/setengah wajah, sedangkan topi
tidak menutupi wajah

8. Bentuk 1. Helm bentuknya lonjong kaya


telor, topi bentuknya bulat
2. Helm bulat seperti bola

9. Tempat Helm di produksi dipabrik helm, topi di


produksi/ pabrik topi
pembuatan

10 Motif Helm motifuya berbeda dengan topi

11 Warna Warna Helm lebih variatif sedangkan


topi

12 Konsumen/ I. Helm biasanya digunakan oleh


peugguna/ bapak/laki-laki, topi oleh remaja
peminat Lk/Pr Pengguna
2. Helm lebih khusus oleh
pengendara motor, topi lebih
um um

13 Nama/istilah Penutup kepala bermotor istilah/namanya


helm sedangkan untuk penutup kepala
orang namanya topi

14 Trend Helm trendnya tidak berkembang, topi


terus berkembang

15 Tempat Helm di toko helm, topi di took


Membeli topi/mall/ souvenir

16 Kekua tan I. Helm tidak mudah rusak, topi


cepat rusak/sobek
2. Helm tebal/keras/padat, to pi
tipis/enteng
3. Helm anti air/hujan, topi mudah
basah oleh air/ht\jan

17 Pembuatann Helm di cat dengan warn a, sedangkan


ya topi dijahit
PERSAMAAN POHON PISANG-POHON KELAPA (V4)

nis soal Kode Ma cam Jawaban Keterangan

'rsamaan 1 Daun • Sama-sama memiliki daun


sang- • Daunnya sama hijau
:la pa • Daunnya bisa dimanfaatkan

2 Bu ah • Sama-sama menghasilkan buah


• Buahnya bisa dimakan
• Han ya sekali berbuah
• Rasa buahnya enak

3 Tern pat • Sama-sama tumbuh di tanah/


turn huh pasir
• Tumbuh di tempat tropis

4 Manfaat/ • Sama-sama memiliki manfaat


kegunaan yang banyak
• Bisa menjadi pengganti
makanan pokok
• Bisa dibuat es buah/ makanan

5 Batang I dahan Sama-sama memiliki batang/


dahan

6 Ciptaan • Sama-sama diciptakan oleh


Allah

7 Akar • Memiliki akar serabut

8 Ciri-ciri • Jen is tumbuhan/ pohon.


• Bisa dipanjat/ dinaiki
• Termasuk tumbuhan berbiji
• Disukai oleh manusia dan
hewan
• Memerlukan air, oksigen, dan
matahari
• Sama-sama tumbuh dan
berkembang
rbedaan Kitab-buku

>de Penjelasan Keterangan


Ukuran Tebal-tipis
Kecil-besar
Berat-ringan
Kegunaan/ Fungsi Menulis-tidak untuk menulis
Pedoman hidup
Wama
--
Isi
--
Kekurangan
--
Pembuatannya
--
Bahasa
Cover/warna
·-
Artinya
). Tulisan
I. Manfaat
2. Bergambar
3. Benttuk /Menarik
4. Kesakralan/suci/ wahyu
--
5. Harga
6. Penerbit
·-
7. Penjual
·-
:gunaan Tidak Lazim "Bungkus Kotak Susu"

) Kode Penjelasan Keternngan


Permainan Mobil-mobilan
Topeng-topengan
Tempat sampah I
Kotak amal jariah
DaurUlang
Alas kado I
Menyimpan sesuatu Karet gelang
Perhiasan
Kelereng
Barang bekas
Celengan I
Membuat kipas
Tempat pensil 1
). Dijual/ dibeikan ke pemulung
I. Untuk Iseng Ditendang2
coret-coretan
Lempar-lemparan
Ngipas-ngipas
tawuran
2. Dijadikan tas
3. Membungkus sesuatu Bungkus nasi I
4. Dijadikan asbak
5. Hiasan/Souvenir Ki pas,
Ban do
6. Penghapusan/ papan tulis
7. Bingkai Foto
'• Main bola
I Tali sepatu
I. Alas tidur/ alas kaki(keset)
Menampung air/ alat minum I
'
,. Sebagai nampan

'- Dibuat baju kotak-kotak


I. alat minurnlmakan

'· Untuk judimrruhan


Cuci

r Disembah
I. Untuk tinta pulpen
~. Sarung tangan
). Penutup hidung
:rsamaan kasur-matras
Jde Macam Penjelasan Keterangan
Fungsi/ Kegunaan Untuk tidur
Melindungi saat olahraga
Untuk permainan

Elastis Empuk
Kenyamanan Nyaman
Bah an Kapuk-busa
Ukuran Besar-panjang
Ciri
Pembuat
Kebersihan
Bentuk
). Harga
I. Ras a
t. Berat
PRETEST
KELOMPOK EKSPERIMEN
"Pengaruh Mind mapping Training terhadap Berplklr Kreatlf'

No Nam a JK Us la F1 F2 V1 V2 V3 V4 vs V6 V7 VS V9 V10 V11 V12 V13 V14 V15 M1 M2 M3 M4 M5


1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4
1. Bayu ardfyanto L 16 8 4 17 10 7 10 7 6 3 3 3 2 1 4 4 4 3 1 2 1 4 3 4 4 1 1 5 5 16 3 5 4
2. Chaerlyah p 16 9 7 7 12 6 9 4 7 4 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 4 4 7 1 4 4 6 1
3. Eka Nurmel p 16 15 11 9 23 17 16 6 11 6 1 1 1 1 5 2 3 3 3 1 1 8 4 8 6 3 5 5 6 10 5 7 6
4. falsol L 16 4 4 20 5 3 20 4 5 4 2 1 3 2 5 5 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 1 5 15 5 5 3
5. Kamallah p 15 6 4 7 11 8 5 5 5 2 3 2 3 3 1 1 3 3 2 2 1 4 3 4 3 3 2 2 6 14 4 3 0
6. Karina Rezlta Fabian p 16 4 4 7 7 7 15 3 3 ·6 3 2 2 1 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 3 2 1 2 6 7 7 7 1
7. klkl Permana Putra L 16 8 4 9 13 8 14 3 3 2 1 1 1 1 5 5 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 6 11 3 0 6
8. laras Ardaneswarl p 15 15 9 9 23 16 19 6 9 7 5 2 2 2 4 4 3 3 4 2 5 5 4 6 4 3 5 2 6 18 8 7 0
9. OmarSadam L 16 5 3 12 10 9 14 4 3 2 4 4 1 4 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 5 4 2 2 15 3 7 1
10. Rlzkl Nallurrahman L 15 10 4 13 3 2 16 4 3 2 3 2 5 6 4 3 4 3 5 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4· 13 1 8 1
11. IRvan Pradane L 16 4 4 6 5 4 3 7 5 4 4 2 4 1 5 4 6 5 3 3 5 6 3 2 2 9 9 5 5 7 5 7 5
12. Sam Puterl Angelina p 15 5 4 9 16 9 13 3 3 6 3 2 2 6 3 3 2 1.2 1 1 1 2 2 3 3 2 1 2 6 7 7 7 1
13. Yeny Ant!L'lr&lnl p 15 15 9 7 23 10 14 7 11 7 4 4 2 1 6 3 3 3 3 2 3 7 4 6 5 2 4 2 5 6 6 7 1
14. Yuzar Achmad Rival L 15 12 6 6 25 12 15 6 15 3 9 6 5 5 12 6 6 5 5 5 2 16 7 14 6 8 7 9 12 41 10 6 7
15. Yudlstira L 15 2 6 16 7 6 16 6 6 2 5 3 4 2 3 2 3 3 2 2 4 6 2 2 2 4 7 3 6 17 3 7 1
Pre Test ##
Kelompok Kontol
Pengaruh Mind Mapping Training terhadap Berplklr Kreatlf

No Na ma JK Usla F1 F2 V1 V2 V3 V4 V5 vs V7 vs vs V10 V11 V12 V13 V14 V15 M1 M2 M3 M4 MS


1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4
1. Abdul Faqlh L 15 7 5 5 18 9 5 5 6 4 4 3 3 3 5 4 6 5 3 4 5 6 3 7 6 7 10 5 9 25 4 7 6
2. Atun p 16 6 5 4 1 1 4 3 3 2 1 1 2 1 4 3 2 2 1 1 2 1 1 1 0 2 1 1 1 1 0 2 0
3. Dora p 16 11 4 5 29 15 5 6 5 9 2 2 2 2 4 4 2 1 1 1 2 3 3 1 1 2 1 2 6 13 3 3 1
4. Fllrlah p 15 13 7 8 12 8 6 6 7 6 4 3 4 4 8 6 4 3 2 2 3 5 3 6 4 4 5 2 9 25 4 7 6
5. Hendra Saputra L 15 8 7 9 12 9 9 4 4 8 4 3 3 2 5 5 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 5 5 16 45 3 7 6
s. Huqle elvlana p 15 15 11 12 26 18 12 8 10 5 1 1 1 1 5 2 2 2 3 2 1 7 4 4 4 3 4 2 6 12 2 7 7
7. M. Annaas M.S L 16 B 6 6 18 11 6 4 6 3 6 4 5 5 8 4 5 5 4 5 5 7 3 6 5 6 7 4 4 21 4 7 0
a. M. Rlzkv L 16 6 4 7 8 8 7 3 5 3 5 3 4 3 4 3 3 2 4 5 3 2 2 3 4 5 6 3 7 6 5 6 2
9. Nadia t.ahmadl p 15 15 7 13 14 8 13 3 2 6 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 2 6 4 6 5 4 4 3 5 17 9 7 1
10. Rahmat Wlntoloall L 16 10 6 12 21 9 12 4 5 4 3 1 3 2 5 4 4 2 3 3 3 5 3 6 5 5 6 3 5 8 5 7 6
11. Roml Rahma anlsa p 16 6 6 6 15 6 6 5 7 4 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 5 12 6 4 4
12. Saddam Husein L 15 12 5 7 14 12 7 4 3 3 1 1 1 1 4 4 23 3 2 2 2 3 3 3 3 5 6 3 5 6 5 7 8
13. Umlnlna Handavanl p 16 14 9 10 13 10 10 3 5 4 4 2 3 3 B 4 3 3 1 1 2 7 4 3 2 4 4 3 6 11 10 7 1
14. Yudlsnto Prastvo L 16 9 6 3 13 8 3 5 3 6 9 6 6 5 6 3 5 2 6 4 4 4 3 4 3 5 6 2 12 7 8 7 4
16. Abu Rizal L 16 6 1 5 1 1 5 4 3 2 1 1 2 1 4 4 2 2 1 2 3 2 1 1 0 2 1 1 4 0 0 2 0
Pos Tes##
Kelompok Ekperlmen
"Pengaruh Mind mapping Training terhadap Berplklr Kreatlf'

No Na ma JK Usia F1 F2 V1 V2 V3 V4 VS vs V7 vs
V9 ~10 V11 V1l V13 V14 V15 M1 M2 M3 M4 MS
1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4
1. Bayu ardlvanto L 16 8 6 14 12 7 14 3 2 2 5 2 4 2 4 3 5 3 2 1 1 6 4 3 3 4 3 2 7 12 6 4 5
2. Chaerivah p 16 11 7 13 14 10 13 3 2 4 3 2 2 2 5 4 2 2 2 2 2 5 4 5 5 2 5 1 13 17 8 6 3
3. Eka Nurmel p 16 15 10 10 23 15 10 3 2 3 2 2 1 1 3 3 1 3 3 2 1 6 5 5 5 4 3 3 15 15 5 5 3
4. falsol L 16 9 6 6 13 6 6 2 3 2 2 2 3 1 4 3 3 3 2 1 2 7 4 3 2 3 2 2 10 25 6 5 4
5. Kamallah p 15 15 9 13 20 12 13 2 3 3 1 1 1 1 6 4 3 3 5 2 3 4 2 6 5 3 2 3 11 12 6 6 2
6. Karina Rezlta Feblan p 16 9 6 11 12 11 11 3 2 3 5 3 4 2 3 3 3 3 1 1 1 6 4 4 4 5 4 3 7 11 5 3 2
7. klkt Permana Putra L 16 11 6 15 17 10 15 2 2 3 4 3 3 2 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 15 7 1 1
8. !eras Ardaneswarl p 15 15 10 15 22 13 15 5 4 3 4 2 5 3 5 4 5 3 4 3 2 9 6 6 4 7 7 3 7 29 8 4 2
9. OmarSadam L 16 11 10 14 13 12 14 3 2 5 2 1 2 1 7 4 3 3 5 3 3 6 5 4 4 5 2 3 4 19 4 4 3
10. Rizk! Nallurrahman L 15 7 4 6 77 2 8 3 3 1 4 2 2 2 5 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 1 1 2 4 15 5 5 2
11. Ryan Pradana L 16 8 6 9 14 10 9 4 5 4 4 2 5 2 5 4 4 3 5 3 3 6 4 6 2 6 5 2 3 14 7 4 3
12. Sam Puteri Angelina p 15 10 6 12 16 10 12 2 2 3 1 2 2 2 4 4 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 12 20 12 3 4
14. Yenv Annarafnl p 15 15 6 12 21 10 12 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 1 5 4 5 3 5 4 1 11 12 6 5 3
14. Yuzar Achmad Rival L 15 15 10 15 43 14 15 9 16 17 13 10 5 17 6 9 4 8 5 7 23 4 22 11 18 6 3 10 7 10 6 3
15. Yudlstlra L 15 10 6 15 10 6 15 3 4 3 2 1 2 2 4 3 2 1 3 3 2 5 4 2 2 3 1 3 5 9 5 3 4
POST TES
KELOMPOK KONTROL
"Pengaruh Mind Mapping terhadap Berplklr Krea!lf'

No. Na ma JK Us la F1 F2 V1 V2 V3 V4 vs V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13 V14 V15 M1 M2 M3 M4 MS


1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 4 4 4 4 4
1. Abdul Faqlh L 15 15 10 24 14 3 2 5 4 3 2 1 7 2 5 2 4 3 3 6 3 7 6 6 3 4 14 19 5 3 1
2. Atun p -16 10 7 10 7 2 2 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 3 2 1 3 3 1 3 2 6 10 9 6 3
3. Dora p 15 14 7 27 14 3 6 3 2 2 2 2 6 6 4 3 1 2 1 4 4 4 3 3 6 3 8 26 7 2 2
4. Fltrlah p 15 13 8 19 10 6 4 5 3 3 4 2 7 5 4 3 2 2 2 7 5 4 4 1 2 3 4 9 8 3 4
s. Hendra Saputra L 15 15 9 24 16 6 3 6 4 1 6 2 4 4 6 3 5 4 4 6 4 5 3 5 3 2 10 23 5 3 3
6. Huqle elvlana p 16 15 9 28 18 2 10 4 2 2 3 2 8 6 6 3 2 2 2 9 4 4 4 5 6 1 17 20 7 2 4
7. M. Annaas M.S L 16 13 11 20 13 5 2 2 6 6 3 2 8 5 4 2 4 3 3 9 8 8 5 3 3 3 4 10 5 5 1
8. M. Rlzky L 16 15 7 17 12 2 2 8 6 6 4 1 8 5 4 3 4 3 4 6 4 7 7 6 4 3 10 8 7 3 3
9. Nadia Lahmadl p 15 11 8 16 10 5 3 5 5 4 2 1 3 3 4 3 3 2 2 4 4 5 4 4 3 3 5 15 8 2 2
10. Rahmat Wlntoloa]I L 16 15 11 31 16 6 3 5 5 4 4 2 8 5 5 4 3 3 2 7 6 7 4 6 3 5 5 5 7 3
11. Roml Rahma anlsa p 16 15 9 23 13 3 2 2 4 2 2 1 4 1 4 1 2 1 1 4 2 3 3 3 4 6 4 17 8 5 2
12. Saddam Husein L 15 14 9 17 15 2 2 2 4 2 2 2 4 4 3 2 1 1 1 4 3 3 3 3 3 4 7 15 7 5 4
13. Umlnfni:a Handayanl p 16 10 8 16 12 2 3 1 1 1 1 1 4 4 3 1 1 2 1 4 4 4 4 3 3 3 6 27 10 2 4
14. Yudfanto Prastyo L 16 15 10 25 16 5 24 3 6 6 5 5 6 6 4 3 6 3 3 10 6 7 6 4 6 3 5 6 5 7 3
15. Abu rizal L 16 15 11 16 9 3 2 4 2 1 2 1 8 2 3 3 3 4 2 8 7 7 3 4 2 1 6 5 9 4 1
I
I •

Noslswa SkorDV ~ ~ nllal raport

1
Gained Score
16
IQ'.ll
1106
IXYI l_Jj IY I2

17696 256 1223236


2 45 1177 52965 2025 1385329
3 -36 1117 -40212 1296 1247689
4 60 1160 69600 3600 1345600
5 37 1121 41477 1369 1256641
6 43 1151 49493 1849 1324801
7 30 1071 32130 900 1147041
8 3 1186 3558 9 1406596
9 47 1091 51277 2209 1190281
10 8 1109 8872 64 1229881
11 11 1102 12122 121 1214404
12 32 1140 36480 1024 1299600
13 27 1213 32751 729 1471369
14 29 1131 32799 841 1279161
15 12 1053 12636 144 1108809
16 7 1138 7966 49 1295044
17 64 1099 70336 4096 1207801
18 34 1132 38488 1156 1281424
19 -17 1156 -19652 . 289 1336336
20 27 1064 28728 729 1132096
21 33 1141 37653 1089 1301881
22 -8 1147 -9176 64 1315609
23 60 1089 65340 3600 1185921
24 18 1147 20646 324 1315609
25 31 1200 37200 961 1440000
26 64 1136 72704 4096 1290496
27 -6 1121 -6726 36 1256641
28 15 1187 17805 225 1408969
29 59 1165 68735 3481 1357225
30 97 1094 106118 9409 1196636
0 842 33944 949809 46040 3845232Ei
A!lallsls Data
Hasil Pre-Posttest Kelompok Eksperlmen dan Kelompok kontrol

Sublek
Pretest
KE
Posttest sellslh Pretest
KK
Posttost
--
sellslh · -
1 142 158 18 209 216 7
2 122 167 45 56 120 54
3 229 193 .36 166 200 ·34
4 119 179 60 199 182 ~17
5 131 168 37 203 230 ·27
·33
6
7
8
111
118
229
154
148
232
43
30
3
218
209
137
251
201
1Q7
·-
·8
60
9 132 179 47 176 156 .!!!
10 124 132 6 178 209 .;!!
11 150 161 11 127 191 .!!i
12 133 165 32 179 173 -6
13 198 171 27 173 156 ·-15
14 312 341 29 179 238 ·59
15 137 149 12 62 159 ·97
2387 2697 364 2471 2883 478
·-
i .

Perhitungan t-tes

t-test

Group Statistics

td. Erro
eksoerimen, N Mean j_ Deviati Mean
gaint sc• eksperimen 15 4,2667 .3,30379 01701
kontroi 15 1,8667 >2,03966 27266

Independent Samples Test

Levene's
-
Test for
~quality o
/ariances t-test for Eaualitv of Means

Sig. Std. !>% Confidenc


(2-t Mean Error Interval of the
aile Differ 1ifferen Difference
F Sia. t elf d) ence e Lower Uooer
gaint sec Equal
varianc1 ,49 232 7 43 28 464 7,60 22943 ,55404 ~.354
assume
Equal
varianci
743 ,574 464 7,60 22943 ,64398 ~.444
not
assume
Nilai
No Gained Score Ra port XY X' Y'
Siswa (x) (Y)
1 16 1106 17696 256 1223236
2 45 1177 52965 2025 1385329
3 -36 1117 -40212 1296 1247689
4 60 1160 69600 3600 1345600
5 37 1121 41477 1369 1256641
6 43 1151 49493 1849 1324801
7 30 1071 32130 900 1147041
8 3 1186 3558 9 1406596
9 47 1091 51277 2209 1190281
10 8 1109 8872 64 1229881
11 11 1102 12122 121 1214404
12 32 1140 36480 1024 1299600
13 27 1213 32751 729 1471369
14 29 1131 32799 841 1279161
15 12 1053 12636 144 1108809
16 7 1138 7966 49 1295044
17 64 1099 70336 4096 1207801
18 34 1132 38488 1156 1281424
19 -17 1156 -19652 289 1336336
20 27 1064 28728 729 1132096
21 33 1141 37653 1089 1301881
22 -8 1147 -9176 64 1315609
23 60 1089 65340 3600 1185921
24 18 1147 20646 324 1315609
25 31 1200 37200 961 1440000
26 64 1136 72704 4096 1290496
27 -6 1121 -6726 36 1256641
28 15 1187 17805 225 1408969
29 59 1165 68735 3481 1357225
30 97 1094 106118 9409 1196836
0 842 33944 949809 46040 38452326

r=-;;========(=30=)=(9=49=8=09=;=i:)-==(8=42=)=(3=3=94=4=)=======;-
J[(30)( 46040 )- (842 ) 2 ]. [(30)(38452326 )- (33944 ) 2 ]

-86578
r = --====;====;-
.J[672236l1374644)

r -86578 = -86578 = _
961 2
.J924085 l 84 961,294 ,

Anda mungkin juga menyukai