Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN ANALISIS JURNAL

INTERVENSI MANUAL BLADDER WASHOUT DALAM MENGATASI RETENSI


BEKUAN DARAH PADA PASIEN POST TURP: A LITERATURE REVIEW

DISUSUN OLEH:

FATMAWATI : 21.01.03.071
EKA RANIKE OKTALIA S : 21.01.03.017
DWIYANI SYAHNING P : 21.01.03.013
RENDI KURNIAWAN : 21.01.03.044
REGINA SCUNDA MAYA A : 21.01.03.043
RISA RINGGALIH : 21.01.03.045

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah i


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ANALISIS JURNAL

INTERVENSI MANUAL BLADDER WASHOUT DALAM MENGATASI RETENSI


BEKUAN DARAH PADA PASIEN POST TURP: A LITERATURE REVIEW

DISUSUN OLEH:
FATMAWATI : 21.01.03.071
EKA RANIKE OKTALIA S : 21.01.03.017
DWIYANI SYAHNING P : 21.01.03.013
RENDI KURNIAWAN : 21.01.03.044
REGINA SCUNDA MAYA A : 21.01.03.043
RISA RINGGALIH : 21.01.03.045

Pringsewu, Februari 2022

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

(……………………………..)

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah ii


LEMBAR KONSUL

No Tanggal Saran Paraf

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah iii


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah Nya,

sehingga kami dapat menyelesaikan laporan analisis jurnal Stase Keperawatan Medikal Bedah. Maksud

dan tujuan dari pembuatan laporan ini adalah guna mengetahui memenuhi tugas laporan analisis jurnal

kelompok pada stase keperawatan keperawatan medikal bedah

Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan laporan ini.

Namun tentu saja laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan saran saran

positif yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga bagi penulis pada

khususnya. Sekian dan terima kasih.

Metro, Februari 2022


Penulis

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah iv


DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii
LEMBAR KONSUL ................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Tujuan........................................................................................................... 4
C. Manfaat......................................................................................................... 4
BAB II ANALISIS JURNAL
A. Analisis Penulisan......................................................................................... 5
B. Evidance Based Practice............................................................................... 19
C. Gambaran Umum Rumah Sakit..................................................................... 20
D. Analisis SWOT............................................................................................. 26
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................... 32
B. Saran............................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah v


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Benigna prostat hiperplasia (BPH) merupakan pembesaran kelenjar danjaringan seluler


kelenjar prostat yang berhubungan dengan perubahan endokrinberkenaan dengan proses
penuaan (Suharyanto & Madjid, 2018). Sepuluh kondisipenyakit yang paling menonjol dan
mahal pada pria di atas 50 tahun di Amerika Serikat adalah BPH. Sebuah tinjauan berbasis
masyarakat pada tahun 2017 menunjukkan prevalensi BPH tinggi, dengan hampir 8 juta
kunjungan dokter untukdiagnosis primer atau sekunder mengenai BPH. Dalam Survei
Perawatan Nasional Ambulatory Medis (2013-2018) mengidentifikasi lebih dari 101 juta
kunjungan rawatjalan untuk pria dengan diagnosis BPH (Alexander et al., 2018). Di dunia,
hampir 30 juta pria menderita BPH. Pada usia 40 tahun sekitar 40%, usia 60-70 tahun
meningkat menjadi 50% dan usia lebih dari 70 tahun mencapai 90% (Sampekalo, Monoarfa,
&Sallem, 2019).

Kasus BPH salah satu penanganannya yaitu dengan prosedur pembedahanyang biasa disebut
dengan prosedur Transurethral Resection of the Prostate (TURP) (Chaidir, Rainy, D.M, &
Nur, 2018). Salah satu masalah keperawatan yang munculsetelah dilakukannya prosedur
TURP adalah retensi urin. Pada penelitian yangdilakukan pada 6.074 laki-laki post TURP
70,6% telah mengalami retensi urin dan 29.4% mempunyai resiko untuk mengalami retensi
urin. Tiperetensi urin yangterjadi pada pasien yaitu retensi urin sebagian 66.3% sedangkan
retensi urin total 59 (Fitzpatrick et al., 2016)..0% Penelitian yang dilakukan oleh He et al
(2016) jumlah pasien yang mengalami retensi urin sebanyak 30,9%. Penelitian yangdilakukan
oleh Raharjo (2016) pada 89 pasien BPH di RSU Murjani Sampit,Indonesia didapatkan 83.3
% mengalami retensi urin.
TURP telah dilakukan sejak lama dan dianggap sebagai Gold Standar untuk BPH
denganprosedur memasukkan rektoskopi melalui uretra untuk mengeksisi atau mereseksi
kelenjar prostat. Namun prosedur tindakan ini dapat mengakibatkan perdarahan dan
penyerapancairan irigasi yang mengakibatkan sindrom TURP. Irigasi pasca TURP
merupakan langkah penting yang membantu menghindari retensiakibat bekuan darah pada
fase pasca operasi awal Pemantauancairan irigasi penting dilakukan dengan melakukan
observasi cairan irigasi yang masukserta menghitung berapa banyak cairan irigasi beserta urin
yang keluar untuk menghindarikejadian retensi urin atau penyumbatan pada kateter karena
terbentuknya bekuan darah.Retensi bekuan darah adalah salah satu kondisi urologis yang
umum dan dianggap sebagaidarurat urologis, sehingga menyebabkan penyumbatan kateter
yang dapat menghambatatau menghentikan aliran urin dari kandung kemih melalui tabung
kateter. Manajemen perawatan yang tidak tepat dan tidak memadai akan mengakibatkan
morbiditas yang signifikan dan cenderung meningkatkan biaya pasiendan sistem perawatan

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 1


kesehatan (Clarebrough, McGrath, Christidis, & Lawrentschuk, 2018). Penyumbatan kateter
menjadi tantangan signifikan yang membuat kekhawatiranbagi perawat, pasien, dan
profesional kesehatan, sehingga diperlukan manajemenpengelolaan untuk mencegah
obstruksi kateter

Manual Bladder Washout (MBW) adalah pencucian kandung kemih manual untuk
membersihkan kandung kemih dan kateter dari bekuan darah serta mengembalikan patensi
kateter (Network, 2019). MBW merupakan keterampilan integral untuk petugas kesehatan
yang menangani pasien urologis dalam menangani retensi bekuan darah (Dungerwalla;,
Davies;, Perera;, Papa;, & Lawrentschuk, 2017). MBW digunakan untuk membersihkan
retensi bekuan darah dan penumpukan lendir yang melibatkan pembilasan kateter dengan
Natrium Klorida 0,9% melalui gravitasi atau secara manual menggunakan jarum suntik
berujung kateter, kemudian melakukan tindakan penarikan untuk secara aktif
menghilangkan bekuan darah atau lendir dalam kateter sampai cairan penarikan kembali
jernih. Oleh karena MBW berfungsi dalam membersihkan kandung kemih dan kateter dari
penyumbatan gumpalan darah dan dapat mengembalikan patensikateter, maka MBW dalam
populasi pasien Post TURP sangat diperlukan. Tujuan dari literature review ini adalah untuk
mengidentifikasi literatur yang mengeksplorasi intervensiManual Bladder Washout dalam
mengatasi retensi bekuan darah pada pasien post TURP.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi salah satu syarat tugas dari program pendidikan profesi NERS state

Keperawatan Medikal Bedah

2. Tujuan Khusus

a) Menganalisa jurnal mulai dari judul, pendahuluan, metodologi, hasil, serta

kesimpulan dengan memberikan kelebihan, kekurangan dan saran dari jurnal

tersebut.

b) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang isi dari jurnal yang di analisa.

C. Manfaat

1. Bagi Rumah Sakit Islam

analisa ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi bagi perawat pelaksana

dan tenaga kesehatan lainnya dalam penatalaksanaan pasien dengan Benigna prostat

hiperplasia (BPH)

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 2


2. Bagi institusi

Analisa Jurnal ini diharapkan sebagai sumber tambahan referensi bagi institusi yang

menaungi, yaitu Universitas Aisyah Pringsewu Lampung.

3. Bagi penulis

Analisa Jurnal ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan dapat

memperkaya khasanah keilmuan bagi penulis.

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 3


BAB II

ANALISIS PENULISAN JURNAL

A. Analisis Penulisan

Judul Jurnal : Intervensi Manual Bladder Washout Dalam Mengatasi Retens Bekuan Darah Pada Pasien Post Turp: A Literature Review
Nama Peneliti : Asriyani Hamid1), Elly L. Sjattar2)*, Abdul Madjid3
Tahun Terbit : 2021

No. Variabel Standar Temuan/ data (Jurnal) Perbedaan (Gap)


JUDUL
1. Judul Syarat judul penelitian: Temuan: Tidak Sesuai karena judul menarik ,singkat,
1. Menarik Intervensi manual bladder washout dalam menggambarkan apayang dibahas ,mengikuti
2. Menggambarkan apa yang ingin mengatasi retens bekuan darah pada pasien standar baku 13 kata, tetapi tidak memuat
dibahas tempat dan waktu penelitian
post turp: a literature review
3. Singkat
4. Standar baku 13 kata.
5. Memuat tempat penelitian.
6. Memuat waktu penelitian.
ABSTRAK
1. Latar belakang Latar belakang menggambarkan dari Manual Bladder Washout (MBW) adalah Tidak Sesuai
dilakukannya penelitian. pencucian kandung kemih manual untuk Latar belakang belum menggambarkan dari

membersihkan kandung kemih dan kateter dilakukannya penelitian, karena hanya


berdasarkan penelitian sebelumnya dan belum
dari bekuan darah serta mengembalikan
ada study pendahuluan di tempat penelitian
. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 4
patensikateter (Network, 2019). MBW dilaksanakan.
merupakan keterampilan integral untuk
petugas kesehatanyang menangani pasien
urologis dalam menangani retensi bekuan
darah (Dungerwalla;,Davies;, Perera;,
Papa;, & Lawrentschuk, 2016). MBW
digunakan untuk membersihkanretensi
bekuan darah dan penumpukan lendir yang
melibatkan pembilasan kateter dengan
Natrium Klorida 0,9% melalui gravitasi
atau secara manual menggunakan jarum
suntik berujung kateter, kemudian
melakukan tindakan penarikan untuk
secara aktifmenghilangkan bekuan darah
atau lendir dalam kateter sampai cairan
penarikan kembalijernih (Geng et al.,
2012). Oleh karena MBW berfungsi dalam
membersihkan kandungkemih dan kateter
dari penyumbatan gumpalan darah dan
dapat mengembalikan patensikateter,
maka MBW dalam populasi pasien Post
TURP sangat diperlukan.

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 5


2. Tujuan Dalam abstrak harus dicantumkan Tujuan dari literature review ini adalah Sesuai
tujuan umum dari penelitian yang untuk mengidentifikasi literatur yang
mengacu pada judul. mengeksplorasi intervensi Manual Bladder
Washout dalam mengatasi retensi bekuan
darah padapasien post TURP.
3. Desain penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan Temuan : Sesuai
desain dari penelitian The study used aliterature review design
and used the PubMed, ScienceDirect,
ProQuest, Wiley, and GoogleSchoolar

databases.
4. Tempat dan Waktu Dalam abstrak harus dicantumkan Temuan : Tidak sesuai karena dalam abstrak tidak
penelitian tempat dan waktu dari penelitian Tidak ditemukan dicantumkan tempat penelitian dan tidak ada
waktu kapan dilakukan penelitian

5. Subyek penelitian Peneliti menyebutkan subyek Temuan : Sesuai


penelitian dalam abstrak penelitian pasien pasca TURP, manual intervensi Peneliti menyebutkan subyek penelitian dalam
pencucian kandung kemih abstrak penelitian

6. Hasil penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan Temuan : Sesuai


hasil penelitian The studies that have been analyzed
suggest that MBW significantly treats clot
retention and is an effective option in

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 6


treating clot retention
7. Simpulan Dalam abstrak harus mencantumkan Temuan : Sesuai
simpulan dari penelitian Dalam abstrak dicantumkan simpulan dari
Based on the analysis of the results of five
penelitian
articles, it was concluded that MBW has an
effect on treating blood clot retention in
patients. MBW is viable and holds promise
as a safe and effective intervention in
treatingblood clot retention

8. Jumlah kata Jumlah kata sudah bagus karena Temuan : Sesuai


kurang dari 250 kata (Sugiono, 2005) Jumlah kata dalam abstrak 192 kata

9. Kata kunci Kata kunci sebaiknya disebutkan Temuan : Sesuai


dalam abstrak Manual bladder washout, blood clot
retention, post TURP

PENDAHULUAN

1. Latar belakang Latar belakang penelitian Temuan : Sesuai


menjelaskan seriousness of the - Irigasi pasca TURP merupakan langkah
penting yang membantu menghindari
problem, magnitude dan retensi akibat bekuan darah pada fase
manageability, political concern dan pasca operasi awal (Goudra & Singh,
2011). Pemantauancairan irigasi penting
community/ public concern.
dilakukan dengan melakukan observasi
cairan irigasi yang masukserta
menghitung berapa banyak cairan irigasi
beserta urin yang keluar untuk
. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 7
menghindarikejadian retensi urin atau
penyumbatan pada kateter karena
terbentuknya bekuan darah.Retensi
bekuan darah adalah salah satu kondisi
urologis yang umum dan dianggap
sebagaidarurat urologis, sehingga
menyebabkan penyumbatan kateter yang
dapat menghambat atau menghentikan
aliran urin dari kandung kemih melalui
tabung kateter (Boots, Egerton,
McKeering, & Winter, 2009).
Manajemen perawatan yang tidak tepat
dan tidak memadaiakan mengakibatkan
morbiditas yang signifikan dancenderung
meningkatkan biaya pasien
dan sistem perawatan kesehatan
(Clarebrough, McGrath, Christidis, &
Lawrentschuk,2018). Penyumbatan
kateter menjadi tantangan signifikanyang
membuat kekhawatiranbagi perawat,
pasien, dan profesional kesehatan,
sehingga diperlukan manajemen
pengelolaan untuk mencegah obstruksi
kateter (Paterson, Dalziell, Forshaw,
Turner, &Fraser, 2019).Manual Bladder
Washout (MBW) adalah pencucian
kandung kemih manual untuk
membersihkan kandung kemih dan
kateter dari bekuan darah serta
mengembalikan patensikateter (Network,
2019). MBW merupakan keterampilan
integral untuk petugas kesehatanyang

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 8


menangani pasien urologis dalam
menangani retensi bekuan darah
(Dungerwalla;,Davies;, Perera;, Papa;, &
Lawrentschuk, 2016). MBW digunakan
untuk membersihkan retensi bekuan
darah dan penumpukan lendir yang
melibatkan pembilasan kateter dengan
Natrium Klorida 0,9% melalui gravitasi
atau secara manual menggunakan jarum
suntikberujung kateter, kemudian
melakukan tindakan penarikan untuk
secara aktifmenghilangkan bekuan darah
atau lendir dalam kateter sampai cairan
penarikan kembalijernih (Geng et al.,
2012). Oleh karena MBW berfungsi
dalam membersihkan kandung
kemih dan kateter dari penyumbatan
gumpalan darah dan dapat
mengembalikan patensikateter, maka
MBW dalam populasi pasien Post TURP
sangat diperlukan.
2. Rumusan masalah Rumusan masalah menggambarkan Temuan : Tidak Sesuai
masalah utama, yaitu masalah yang Tidak ditemukan Karena tidak ditemukan rumusan masalah
mendominasi ditulis dengan kalimat yang yang akan dicari jawabannya melalui
tanya. pengumpulan data untuk mendukung
pemecahan suatu masalah.
3. Tujuan Dalam jurnal harus mencantumkan Temuan: Tidak Sesuai
tujuan penelitian berupa tujuan umum Tujuan dariliterature review ini adalah Tidak dipaparkan tujuan umum dan tujuan
dan tujuan khusus. untuk mengidentifikasi literatur yang

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 9


mengeksplorasi intervensi Manual Bladder khusus dalah jurnal penelitian ini
Washout dalam mengatasi retensi bekuan
darah pada pasien post TURP.

4. Manfaat Dalam jurnal harus mencantumkan Temuan : Tidak Sesuai


manfaat penelitian. Dalam pendahuluan tidak ditemukan penulis
mencantumkan manfaat penelitian
5. Ruang Lingkup Dalam jurnal harus mencantumkan Temuan : Tidak Sesuai, Dalam jurnal tidak
ruang lingkup penelitian. Tidak ditemukan mencantumkan ruang lingkup penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
1 Desain penelitian Dalam jurnal seharusnya Temuan : Tidak Sesuai
mencantumkan: Studi menggunakan metode literatur Jurnal penelitain ini menampilkan pendekatan
Jenis penelitian. review dengan penulisan berdasarkan penelitiam yang digunakan tanpa menjelskan
1. Pendekatan. PRISMA 2009(Preferred Reporting Items jenis data dan jenis analitisnya
2. Jenis data.
for Systematic Review and Meta Analyses)
3. Jenis analitis.
(Zorzela et al.,2016).
2 Waktu dan tempat Waktu dan tempat penelitian Temuan : Tidak Sesuai
penelitian seharusnya dijelaskan dalam jurnal. Tidak ditemukan
Waktu dan tempat penelitian seharusnya
dijelaskan dalam jurnal. Tetapi menjelaskan
rentang jurnal yang diteliti

3. Populasi dan sampel Populasi dan sampel penelitian Temuan : Tidak Sesuai
seharusnya dijelaskan dalam jurnal. populasi penelitian berfokus pada pasien Sampel dalam jurnal ini di jelaskan akan tetapi
Juga seharusnya mencantumkan penjelasan populasi dan metodepengambilan

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 10


metode pengambilan sampel. post TURP sampel tidak ditemukan
4. Variabel penelitian Variabel penelitian merupakan Temuan : Tidak Sesuai
sebuah konsep penelitian (Kerlinger, Tidak ditemukan.
Tidak ditemukan variabelpenelitian di dalam
1978). Variabel penelitian merupakan
jurnal yang menguraikan obyek penelitiaatau
uraian tentang obyek penelitian atau
hal- hal yang diamati
hal – hal yang diamati. Dalam
penelitian seharusnya mencantumkan
variabel penelitian.
5. Metode pengambilan Metode pengambilan data Temuan : Sesuai
data menjelaskan cara yang digunakan Sebanyak 588 studi yang diidentifikasi dari
dalam pengambilan data lima data base pencarian data
literatur dan dilakukan seleksi secara
independen untuk dimasukkan ke dalam
tinjauansistematik. Artikel yang dieksklusi,
yaitu: 3 diekslusi karena double publikasi,
4 artikelyang tidak ditulis dalam bahasa
inggris, 3 yang tidak full text, 18
bukanhasil penelitian,dan 555 karena tidak
sesuai dengan pertanyaan penelitian, dan
hanya 5 studi yangdiidentifikasi sesuai
dengan kriteria penelitian dengan
menggunakan intervensi MBWsebagai

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 11


intervensidalam mengatasiretensi bekuan
darahpasien post TURP.
6. Metode pengolahan Metode pengolahan data Temuan : Tidak Sesuai
data menggambarkan metode yang Tidak ditemukan Metode pengolahan data
digunakan dalam mengolah data. yang menggambarkan metode yang digunakan
Metode pengolahan data yang dalam mengolah data
biasanya digunakan yaitu:
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
4. Transfering.
7. Metode analisa data Metode analisa data menggambarkan Temuan : Tidak Sesuai
metode yang digunakan dalam Tidak ditemukan
Tidak ditemukan Metode analisa data yang
menganalisis data.
menggambarkan metode dalam menganalisis
data hasilpenelitian

8. Metode penyajian data Metode penyajian data digunakan Temuan : Sesuai


untuk menyajikan data agar lebih Tabel 2. Deskripsi studi Manual Bladder ditemukan tabel penyajian data menggunakan
mudah dibaca. Pemakaian tabel harus Washout dalam mengatasi retensi bekuan
nomor tabel, judul tabel (variabel, tempat,
menggunakan nomor tabel, judul
darahpasien post TURP waktu), tabel memuat kolom nomor, baris dan
tabel (variabel, tempat, waktu), tabel
kolom serta mencantumkan sumber data pada
memuat kolom nomor, raw dan
tabel dan ada interpretasi dari tabel tersebut
kolom, mencantumkan sumber data
pada tabel dan ada interpretasi dari

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 12


tabel tersebut.
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran daerah Gambaran daerah tempat penelitian Temuan : Tidak Sesuai
tempat penelitian dicantumkan untuk mengetahui Tidak ditemukan Tidak ditemukan gambaran tempat penelitian
karakterisitik tempat penelitian. hanya tercantum lokasi penelitian dari
artikelyang diambilsebagai sampel penelitian
yaitu Penelitian dilakukan di tempat yang
berbeda, yaitu satu studi dilakukan di
Bangladesh, satu studi di Turki, dua studi
di China, dan satu diGermani. Studi yang
diidentifikasi dalam kriteria inklusi
diterbitkan antara tahun 2010 hingga 2019.
Dua studi menggunakan kohort
retrospective (Aydin et al., 2019; Uddin
MM,AminR. Rahman, Chowdhury SM,

Khan MR, 2013),


2. Karakteristik Karakteristik responden tempat Temuan : Tidak Sesuai
responden penelitian dicantumkan untuk Tidak ditemukan
Karakteristik responden tempat penelitian tidak
mengetahui karakterisitik responden.
dicantumkan untuk mengetahui karakterisitik
responden

3. Hasil penelitian Hasil penelitian mengungkapkan Temuan : Sesuai


hasil dari penelitian secara - Tes Kruskal-Wallis Chi-squared
. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 13
keseluruhan dan menjawab hipotesis digunakan dengan perbedaan Hasil penelitian mengungkapkan hasil dari
penelitian. signifikansecara statistik (33,774, df = 1, penelitian secara keseluruhan dan menjawab
p <0,001). Dari 5 hasil studi yang telah hipotesis penelitian
disistematik, dapat disimpulkan bahwa
intervensi MBW secarasignifikan
mampu mengatasi dan mencegah retensi
bekuan darah di kandung kemih...
23 Pembahasan Pembahasan menjelaskan makna Temuan : Sesuai
hasil penelitian yang bukan Pembahasan menunjukkan penjelasan secara
merupakan pengulangan hasil rinci mengenai hasil penelitian yang berkaitan
penelitian, tetapi merupakan dengan tujuan dari penelitian.
pembahasan secara rinci hasil – hasil
penelitian yang dikaitkan dengan
tujuan penelitian.

KESIMPULAN & SARAN


1. Kesimpulan Kesimpulan berisi simpulan hasil Temuan : Sesuai
pembahasan penelitian
yang Berdasarkan 5 hasil review artikel yang
Kesimpulan berisi simpulan hasil pembahasan
berkaitan dengan menjawab hipotesis telah direview dapat disimpulkan bahwa
penelitian yang berkaitan dengan menjawab
dan atau tujuan penelitian.
MBWdapat dijadikan sebagai intervensi hipotesis dan atau tujuan penelitian
dalam mengatasi retensi bekuan darah
karena dianggapsebagai metode yang aman
dan efektif dalam mengevakuasi bekuan
. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 14
darah.
25. Saran Saran yang disampaikan berkaitan Temuan : Tidak Sesuai
dengan simpulan penelitian yang Tidak ditemukan
telah dilakukan. Saran yang
disampaikan harus terkait dengan
hasil penelitian yang dilakukan dapat
berupa kebijakan, upaya
praktik dan aspek yang dapat diteliti
lebih lanjut. Saran sebaiknya dibuat
secara operasional.

26. Daftar Pustaka - Penulisan daftar pustaka Temuan : Sesuai


dituliskan secara alfabetis, Daftar pustaka terlampir
- Penulisan sesuai nama, tahun,
judul buku, kota terbit dan nama
penelrbit.
- Sumber buku yang digunakan
adalah 10 tahun terakhir dari
waktu penelitian.

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 15


B. Evidance Based Practice

1. P (Patient)

Pasien post TURP.

2. I (Intervention)

Intervesi berhubungan dengan MBW. intervensi MBW dalam mengatasi retensi bekuan

darah pada pasien pria post TURP. Pencucian kandung kemih yang digunakan dalam

penelitian adalah pencucian kandung kemih secara manual (MBW). MBW melibatkan

pembilasan secara manual dengan menggunakan kateter tiga arah, jarum suntik, dan

natrium klorida 0,9% untuk mengevakuasi bekuan darah (Network, 2019). MBW secara

signifikan mampu mencegah, mengevakuasi, dan menghilangkan bekuan darah (Aydin et

al., 2019; Clarebrough et al., 2018; Uddin MM, AminR. Rahman, Chowdhury SM, Khan

MR, 2013). Retensi bekuan darah dapat menjadi komplikasi setelah reseksi prostat yang

pada umumnya menyakitkan apabila tidak ditangani secara memadai dan dapat

menyebabkan perdarahan lebih lanjut.

3. Comparation

Sebuah foley kateter dengan ujung bundar bermata dua, standar ukuran 22F dan

syringepiston 60 mL digunakan dalam pencucian kandung kemih manual selama

penelitian. Foleykateter yang berada di dalam kandung kemih. Irigasi bertekanan

berulang dan hisap,dilakukan dengan menggunakan saline normal steril. Cairan irigasi

dikeluarkan melaluimata di ujung Foley kateter. Jet bertekanan ini dihasilkan dengan

kekuatan manual yanghati-hati yang menghancurkan gumpalan darah dari dinding

kandung kemih Volumepembersihan bekuan yang dievakuasi dan hasil pasien yaitu

waktu untuk keluar ataukebutuhan untuk intervensi lebih lanjut dicatat.

4. O (Outcome) :

pasien dengan retensi urin82,2% untuk TURP. Kebutuhan cairan rata-rata adalah 23 L

Glisyn. Masa rawat inap rata-rata 3,2 hari, tingkat rekateterisasi 15,5% dan kebanyakan

mengalami retensi urin kronis. 5pasien (11,1%) menerima transfusi darah pasca operasi.

25% gejala ringan iritatif dandisuria. Dua pasien mengalami perdarahan vena, traksi

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 16


kateter yang lembut menyelesaikanmasalah pada satu pasien, dan pasien lain

membutuhkan dan dilakukan manual bladder.

Retensi bekuan darah dapat menjadi komplikasi setelah reseksi prostat yang

pada umumnya menyakitkan apabila tidak ditangani secara memadai dan dapat

menyebabkan perdarahan lebih lanjut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian lain yang

mengungkapkan bahwa MBW merupakan keterampilan yang tepat dan aman dan dapat

mengatasi retensi bekuan darah yang dilakukan oleh ahli urologi dan perawat urologi.

MBW dilakukan dengan cara menghisap cairan irigasi menggunakan jarum suntik melalui

kateter tiga arah dan selanjutnya dilakukan irigasi terus menerus sampai cairan menjadi

jernih (Dungerwalla; et al., 2016). Studi yang dilakukan Aimin et al. (Ding Aimin, Cao

Huling, Wang Lihua, Cheng Jiangang, Wang Jian, 2017) didapatkan adanya signifikansi

irigasi kandung kemih berkelanjutan dengan alat pengatur otomatis dalam menurunkan

kejadian retensi bekuan darah, mengurangi masa rawat inap menjadi lebih pendek, namun

tidak dapat mengevakuasi bekuan darah kecualidengan MBW. Clarebrough et al. dalam

penelitiannya bahwa volume rata-rata hasil irigasi dengan CBI adalah 145 mL,

dibandingkan dengan volume rata-rata yang dievakuasi dengan MBW adalah 617 mL

(Clarebrough et al., 2018). Hasil studi lain menjelaskan bahwa irigasi kandung kemih

manual dengan durasi rata-rata bekuan darah adalah 18 jam, ukuran bekuan darah antara

100 mL lebih dari 1 liter, waktu rata-rata menghilangkan bekuan darah adalah 10 menit,

dan secara signifikansi tindakan irigasi manual dengan kateter torasik tidak ada

komplikasiseperti perforasi uretra atau kandung kemih (Aydin et al., 2019).

5. T (Tipe of study)

Studi menggunakan metode literatur review dengan penulisan berdasarkan PRISMA

2009(Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analyses) (Zorzela et

al.,2016), dengan menelususi hasil publikasi ilmiah dalam rentang waktu antara tahun

2010hingga 2019 dengan menggunakan 5 data base yaitu: PubMed, Wiley, Science

Direct, danGoogle Schoolar. Pertanyaan penelitian terstruktur menggunakan metode

PICO(patient/problem, intervention, comparison, and outcome) (Poe, 2012). Kata

kunci yangdigunakan berdasarkan data base Tittle/Abstract.

. | Analisa Jurnal Keperawatan Medikal Bedah 17


C. Gambaran Umum RS/ Ruangan

1. Geografis Rumah Sakit Islam

Rumah Sakit Islam Metro didirikan oleh sebuah Yayasan yaitu Yayasan Da'wah dan

Pemeliharaan Masjid Taqwa (YDPMT) Metro yang diketuai oleh Bp. Hi. A. Sajoeti

Mantan Bupati Lampung Tengah. Pada tanggal 4 oktober 1976 dilakukan peletakan batu

pertama pembangunan Rumah Sakit Islam Metro yang berlokasi di Jln. Jend. Sudirman 21

P Metro yang kini berubah menjadi Jln. Jend. AH. Nasution No. 250 Yosodadi Metro

dengan luas tanah + 12.350 M2 berdasar surat keterangan Nomor. AG.00/1142/XI/1987.

Setelah ± 2 tahun dari peletakan batu pertama tepatnya pada tanggal 21 Februari 1978.

Peta Geografir Rumah Sakit Islam Metro

2. Gambaran Umum Ruangan

Ruang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit ruangan di Rumah Sakit Islam

Metro yang meyediakanpenanganan awal pasien sesuai dengan tingkat

kegawatannya ,memilah pasien dalam kelompok triase.

3. Sumber Daya Manusia

KETENAGAAN :
Tenaga Medis
1 Dokter Umum 10 Orang
2 Dokter Gigi 1 Orang
3 Spesialis Bedah 3 Orang
4 Spesialis Obstetrik & Ginekologi 2 Orang
5 Spesialis Anak 1 Orang
6 Spesialis Penyakit Dalam 2 Orang
7 Spesialis Radiologi 1 Orang
8 Spesialis Patologi Klinik 1 Orang
9 Spesialis THT 2 Orang
10 Spesialis Mata 1 Orang
11 Spesialis Fisik dan Rehabilitasi Medik 1 Orang
12 Spesialis Syaraf 1 Orang
13 Spesialis Anestesi 1 Orang
14 Spesialis Orthopedi 1 Orang
Total Tenaga Medis 28 Orang

Tenaga paramedis
1 D. III Keperawatan 80 Orang
2 D IV Keperawatan 2 Orang
3 SI Keperawatan/Ners 13 Orang
4 D. III Kebidanan 12 Orang
5 D III Perawat Gigi 1 Orang
6 Perawat Anestesi 2 Orang
Total Tenaga paramedic 110 Orang

4. Perincian Kamar & Jumlah Tempat Tidur

PERINCIAN KAMAR/BED
No Jenis Pelayanan KLS. KLS. Tanpa
VIP KLS. II
I III Kls
1 VIP 7 - - - -
2 Kelas 1 Umum - 6 - - -
3 Ruang Penyakit Dalam - 2 2 4 -
4 Ruang Bedah - 2 1 3 -
5 Ruang Anak - 2 2 1 -
6 R. Obstetri & Genekologi - 1 2 2 -
7 R. Perinatologi / Bayi - - - - 1
8 R. Syaraf - - 2 2 -
9 R. HCU - - - - 2
10 R. Isolasi - 4 - - -
11 Poliklinik - - - - 8
12 Hemodialisa - - - - 7

Tabel Jumlah Tempat Tidur


Jumlah Perincian Tempat Tidur Perkelas
N Jenis Pelayanan / TT Kelas Tanp
Kelas Kelas Kelas
o Ruang Rawat Inap Tersedi Utam a
I II III
a a Kelas
1 2 3 4 5 6 7 8
1 VIP 7
2 Kelas 1 Umum 6
3 Penyakit dalam 2 4 12
4 Bedah 2 2 13
Kesehatan
5 6 4
Anak
Obstetrik &
6 1 2 4
Ginekologi
Perinatologi / 4(box
7
Bayi bayi)
8 Syaraf 1 2 6
R.
9 2
HCU
10 R. Isolasi 4 1
JUMLAH 0 7 16 16 39 3
TOTAL 81
5. Jumlah Sarana dan Prasarana

VI
- : Tempat tidur
P
Kulkas
AC
TV
Almari Pasien
Km. Mandi +
WC
Wastafe
l
Meja Kursi
Dispenser

Kelas
- : Tempat tidur
I
Almari Pasien
TV
AC
Km. Mandi
Kursi Tunggu
Dispenser

- Kelas II : Tempat tidur


Almari Pasien
Kipas
Angin
Km. Mandi
Kursi Tunggu

- Kelas III : Tempat tidur


Almari Pasien
Kipas
Angin
Km. Mandi
Kursi Tunggu

6. Karakteristik Pasien Di Ruangan

- Ruang Bedah

Pasien merupakan pasien yang sebelum dan setelah dilakukan operasi, rata-rata pasien

memilki Riwayat penyakit bedah yang harus mendapatkan Tindakan operasi sehingga

pasien diklasifikasikan dalam ruang bedah.

- Ruang Penyakit Dalam

Pasien pada ruangan ini merupakan pasien dengan karakteristik penyakit menular dan

tidak menular sehingga pasien di pisahkan berdasarkan jenis penyakitnya.

- Ruang Kelas 1
Pasien pada ruang kelas 1 merupakan pasien dengan karakteristik penyakit dalam yang

memilih tempat berdasarkan kelas askes maupun mandiri yang sesuai dengan

permintaan pasien.

7. Metode Yang Digunakan diruangan

Metode yang digunakan dalam setiap ruangan adalah sama yaitu metode Tim dengan

Komunikasi Efektif yaitu S-BAR, dimana perawat maupun dokter berkomunikasi

berdasarkan metode komunikasi S-BAR, perawat juga melakukan ronde keperawatan di

setiap pergantian dinasnya.

D. Analisa SWOT

Berdasarkan Analisa jurnal dan data diatas maka dilakukan Analisa SWOT untuk

diterapkan di rumah sakit adalah sebagai berikut:

No. Aspek Strength Weakness Opportunity Treaths


Yang (kekuatan) (Kelamahan) (Peluang) (Ancaman)
Analisis
1. Kebijakan Rumah sakit Kemampuan Perawat mampu Ijin dan
mendukung perawat yang memperbaharui dukungan tim
kebijakan belum ilmu sehingga medis lain
intervensi mempelajari dapat dalam
mandiri tentang diterapkan melakukan
keperawatan Manual intervensi ini intervensi ini
Bladder
Washout
(MBW)
2. SDM Jumlah Kurangnya Perawat mampu Ketidaktepatan
Perawat di pemahaman memperbaharui perawat dalam
ruangan cukup tentang ilmu sehingga menangani
memadai Manual dapat pasien dengan
BPH
Bladder diterapkan
Washout intervensi ini
(MBW) yang
tepat dan cepat
3. Dana Tersedianya Kurang Pasien dan Kemauan
sarana lengkapnya perawat perawat dalam
pelayanan di kebutuhan memiliki melakukan
ruang rawatsarana komunikasi intervensi
inap pelayanan di yang terjalin
ruang baik
perawatan
4. Metode Perawat Adanya Perawat perlu Kemuan dan
diruangan perawat yang memperbharui motivasi
menggunakan belum ilmu dan perawat dalam
metode yang memahami manajemen memperbharui
baik dalam tentang alur tatalaksana ilmu nya
manajemen ronde Manual Bladder
keperawatan keperawatan Washout
yang baru (MBW)
5. Sarana dan Sarana Tidak tersedia Perawat mampu Tidak ada
Prasarana mendukung dengan memaksimalkan
penanganan lengkap penggunaan alat
perawatan pendukung
pasien dengan keperawatan
BPH dengan
maksimal

E. RELEVANSI JURNAL

1. Hubungan hasil penelitian dengan kondisi ril di klinis atau di lapangan

Berdasarkan observasi yang dilakukan selama kurang lebih 1 jam klien yang mengalami

post op TURP didapatkan bahwa ketika klien post op TURP terjadi retensi pembekuan

darah MBW digunakan untuk membersihkan retensi bekuan darah dan penumpukan

lendir yang melibatkan pembilasan kateter dengan Natrium Klorida 0,9% melalui

gravitasi atau secara manual menggunakan jarum suntik berujung kateter, kemudian

melakukan tindakan penarikan untuk secara aktif menghilangkan bekuan darah atau lendir

dalam kateter sampai cairan penarikan kembali jernih, dimana intervensi tersebut dapat

membantu klien dalam dalam membersihkan kandung kemih dan kateter dari

penyumbatan gumpalan darah dan dapat mengembalikan patensi kateter, maka MBW

dalam populasi pasien Post TURP sangat diperlukan

2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

- Kelebihan

a. Metode penelitian literatur review yang menjelaskantentang pencucian kandung

kemih manual untukmembersihkan kandung kemih dan kateter dari bekuan darah

serta mengembalikan patensi kateter

b. Hasil penelitianya telah dijelaskan diberikan dan tidak di tindakan intervensi

c. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi ilmu keperawatan, sebagai terapi awal yang

bisa dilakukan di ruang rawat inap

- Kekurangan

Dalam jurnal ini peneliti memiliki berbagai kekurangan,antara lain:

a. Didalam jurnal penelitian ini tidak dijelaskan lokasi penelitian secara jelas.

b. Peneliti tidak mencantumkan Counfounding factors tidak diidentifikasi.

c. Dalam penelitian ini belum dijelaskan ethical approval (Kelayakan Etik)


d. Informed consent dalam penelitian ini tidak dijelaskan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Analisis
Jurnal penelitian ini secara keseluruhan belum sesuai / sudah sesuai. Kesesuaian dan

ketidak sesuaiannya adalah:

1. Kesesuaian

- Dalam abstrak sudah dicantumkan tujuan umum dari penelitian yang mengacu pada judul,

mencantumkan desain dari penelitian

- Peneliti menyebutkan subyek penelitian dalam abstrak penelitian serta hasil penelitian

- Latar belakang penelitian menjelaskan seriousness of the problem, magnitude dan

manageability, political concern dan community/ public concern

- Waktu dan tempat penelitian sudah dijelaskan dalam jurnal

- Populasi dan sampel penelitian sudah dijelaskan dalam jurnal dan mencantumkan metode

pengambilan sampel.

- Karakteristik responden tempat penelitian sudah dicantumkan untuk mengetahui

karakterisitik responden

- Hasil penelitian sudah mengungkapkan hasil dari penelitian secara keseluruhan dan

menjawab hipotesis penelitian

- Pembahasan sudah menjelaskan makna hasil penelitian yang bukan merupakan pengulangan

hasil penelitian, tetapi merupakan pembahasan secara rinci hasil – hasil penelitian yang

dikaitkan dengan tujuan penelitian

- Kesimpulan dan saran sesuai

2. Ketidak sesuaian

- Latar belakang belum menggambarkan dari dilakukannya penelitian, karena hanya

berdasarkan penelitian sebelumnya dan belum ada study pendahuluan di tempat penelitian

dilaksanakan

- dalam abstrak tidak dicantumkan tempat penelitian dan tidak ada waktu kapan dilakukan

penelitian

- Peneliti tidak menyebutkan subyek penelitian dalam abstrak penelitian


- Dalam abstrak tidak dicantumkan simpulan dari penelitian

- tidak ditemukan rumusan masalah yang yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan

data untuk mendukung pemecahan suatu masalah.

- Dalam jurnal tidak mencantumkan tujuan penelitian berupa tujuan umum dan tujuan khusus,

manfaat penelitian dan ruang lingkup

- Tidak ditemukan gambaran tempat penelitian hanya

- Dalam jurnal tidak mencantumkan Jenis penelitian, Pendekatan yang digunakan dan jenis

data

- Tidak menjelaskan variabel penelitian yangmerupakan sebuah konsep penelitian (Kerlinger,

1978). Variabel penelitian merupakan uraian tentang obyek penelitian atau hal – hal yang

diamati. Dalam penelitian seharusnya mencantumkan variabel penelitian

- Gambaran daerah tempat penelitian tidak dicantumkan untuk mengetahui karakterisitik

tempat penelitian

- Metode pengolahan data menggambarkan metode yang digunakan dalam mengolah data.

Metode pengolahan data yang biasanya digunakan yaitu : Editing ,Coding, Tabulating ,

Transfering

- Metode penyajian data tidak menggunakan penyajikan data agar lebih mudah dibaca.

Pemakaian tabel sudah menggunakan nomor tabel, judul tabel (variabel, tempat, waktu), tabel

memuat kolom nomor, raw dan kolom, mencantumkan sumber data pada tabel dan ada

interpretasi dari tabel tersebut

B. Rekomendasi/ Saran untuk Jurnal Berikutnya


Rekomendasi untuk jurnal berikutnya yaitu untuk meneliti metode lain dalam penanganan

pasien urologis dalam menangani retensi bekuan darah

C. Rekomendasi/saran untuk RS:


a. Secara Umum
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam asuhan keperawatan pasien
dengan BPH
b. Bagi tenaga kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai self-assesment bagi perawat dalam menangani
pasien dengan BPH
c. Bagi pasien / keluarga pasien
Hendaknya dapat mengerti dan mengenali tanda bahaya BPH dan penanganan pasien
setelah post op dirumah
DAFTAR PUSTAKA

Johnson, M; Maas, M; Moorhead, S. 2019. Nursing Outcomes Classification (NOC). Mosby:


Philadelphia
Mansjoer, A, et all, 2018, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Media Aesculapis, Jakarta
McCloskey, J dan Bulechek, G. 2018. Nursing Interventions Classification (NIC). Mosby:
Philadelphia
Nanda (2018), Nursing Diagnosis: Prinsip-Prinsip dan Clasification, 2001-2002, Philadelphia,
USA.
Smeltzer, S.C, 2019 Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Vol 2,  EGC,
Jakarta
Anonim. 2017. Diakses 04 Februari2022 pada http://www.scribd.com/doc/54979478/ASKEP-
BPH
Anonym. 2019. http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2019/10/asuhan-keperawatan-benigna-
prostat.html

Anda mungkin juga menyukai