BAB I
PENDAHULIUAN
struktur atau fungsi jantung yang ditandai dengan sesak nafas atau lelah bila
beraktifitas, dan pada kondisi berat dapat muncul ketika waktu beristirahat,
tanda retensi cairan seperti kongesti paru atau bengkak pergelangan kaki
tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar
2018).
dengan data rawat inap pada klien gagal jantung, didapat 637 klien pada
tahun 2015 dan mengalami kenaikan sebanyak 1106 klien pada tahun 2016,
42.6%. sedangkan pada klien rawat jalan didapat 794 klien pada tahun 2015,
dan mengalami peningkatan menjadi 1462 klien pada tahun 2016, dengan
Gagal jantung juga merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat
dasar; adanya perubahan citra tubuh; kurangnya perawatan diri, perilaku dan
tentang masa depan. Ketidak mampuan pada klien gagal jantung untuk
dari gejala penyakit (seperti sesak napas, intoleransi aktivitas, dan kelelahan)
Latihan fisik yang berupa mobilisasi ringan sudah dapat dilakukan sejak
(Yeni, 2014).
fisik bermanfaat bagi pasien gagal jantung, tetapi belum banyak diterapkan.
hal ini dibuktikan pada penelitian yang menunjukkan bahwa tujuh puluh
latihan fisik. HBET merupakan latihan fisik terprogram yang dapat dijalankan
secara terpusat di rumah sakit. Data resmi tentang cakupan dan partisipasi
Sampai saat ini penulis belum mendapatkan laporan adanya program latihan
fisik dan pedoman latihan fisik yang terpusat di rumah sakit maupun HBET
(Suharsono, 2013)
penelitian maka rumusan masalah yang muncul adalah : apakah ada pengaruh
home based exercise training (HBET) terhadap kualitas hidup pasien gagal
rehabilitasi pasien gagal jantung setelah pulang dari rumah sakit sehingga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ditandai oleh sesak nafas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang
disebabkan oleh kelainan struktur ata fungsi jantung. Gagal jantung dapat
tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan
dan menebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu yang
singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu memompa
organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh
2.1.2 Etiologi
lainnya
pengisian ventrikel
2013)
1. Overload volume
a. Over Tranfusion
c. Hipervolemia
8
2. Overload tekanan
a. Stenosis aorta
b. Hipertensi
c. Hipertrofi kardiomiopati
3. Disfungsi miokard
a. Kardiomiopati
b. Miokarditis
c. Iskemik/infark
d. Disritmia
e. Keracunan
4. Gangguan pengisian
a. Stenosis mitral
b. Stenosis trikuspidalis
c. Tamponade kardial
d. Perikarditis konstriktif
a. Anemia
b. Demam
c. Beri-beri
d. Penyakit Paget’s
e. Fistula arteriovenous
miokard.
1) Stimulasi Simpatis
curah jantung.
3) Hipertrofi Miokard
sering terjadi adalah gagal jantung kiri, tetapi gagal jantung kanan
tidak menyebabkan gagal jantung kiri. Gagal ajntung kanan dapat juga
atau sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun
hilang.
atau sesak napas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan.
bahkan pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat
(Udjianti, 2011).
12
Coronary Arteryy Disease (CAD) dan penyakit katup jantung sisi kiri
1. Kriteria major
2. Kriteria monor
dari normal
-Hepatomegali
Kelas III : keterbatasan nyata aktivitas fisik tanpa gejala. Gejala terjadi
meningkat.
2.1.5 Pencegahan
lain hal, penyakit jantung tidak selalu dapat dicegah , maka tahap
meliputi manajemen diet seperti diet rendah garam-lemah lemak atau diet
2011).
a. Farmakologi
pembengkakan.
b. Non Farmakologi
berikut ini :
jantung.
keterbatasan berbagai fungsi yang dialami oleh pasien (Moser & Riegel,
yang dijalani.
hidup. Aktivitas yang dilakukan oleh klien gagal jantung juga dapat
mengurangi rasa cemas, kesal, dan marah yang merupakan salah satu
yang obesitas. Obesitas ini juga merupakan salah satu penyebab gagal
jantung.
hanya mampu mengenal dengan pasti pada saat gejala penyakit itu
gejala dini penyakitnya yang sampai dapat menyebabkan klien ini tidak
dilaksanakanuntuktujuantertentu.Aktivitas
20
bertujuanmenjagaperformancedanmencegahterjadinyaseranganberulan
(Wirawati, 2014).
balik. Peran dan keefektifan home based exercise training pada pasien
periode waktu tertentu. Frekuensi latihan fisik pada orang yang baru
sesi sampai mencapai 30-40 menit atau sesuai dengan toleransi pasien.
(Suharsono, 2013).
mode dan progresivitas latihan. Pada dasarnya ini bisa diterapkan pada
pasien penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Latihan fisik pada
komponen latihan fisik yang telah terbukti aman dan efektif untuk
kontra indikasi yang harus dipelajari dan dikaji dari riwayat kesehatan
kelas fungsional IV, arithmia ventrikel pada saat istirahat atau muncul
fisik yaitu: toleransi latihan dan sesak nafas yang memburuk saat
istirahat atau saat latihan dalam 3-5 hari terakhir, iskemia yang
signifikan pada low work rate (<2 METS), diabetes tidak terkontrol,
latihan fisik dan tes uji kapasitas fungsional diantaranya: muncul angina
kurang dari 80 mmHg atau lebih dari 220mmHg, dan tekanan darah
diastolik lebih dari 115mmHg, lebih dari atau sama dengan 2mm
derajad 2-3, AF, SVT, PVC), tanda dan gejala intoleransi aktivitas
kurang dari 90%, denyut jantung lebih dari 90% heart rate reserve, skor
skala kelelahan dan sesak nafas saat latihan 15 atau lebih. (American
latihan fisik bila sedang mengalami sakit, baru sembuh dari sakit,
Suharsono, 2013).
Training (HBET) terhadap self efficacy (p=0 ,00 ). Hasil analisis dengan uji t
dan setelah intervensi HBET pada perempuan lebih tinggi yaitu 3,82
nilai p = 0,82, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara
rerata perbedaan skor self efficacy responden sebelum dan setelah intervensi
0,48 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh umur secara bermakna terhadap
dan didapatkan nilai p = 0,00 yang berarti bahwa ada perbedaan bermakna
intervensi HBET.
26
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Gagal Jantung
Manfaat HBET :
Selama melakukan HBET di rumah, boleh tidak
melakukan latihan fisik bila sedang mengalami
sakit, baru sembuh dari sakit, sedang mengalami
nyeri dada, atau kurang istirahat
Kualitas hidup
27
Sumber : (Amin., Hardi, 2013., Udjianti, 2011., Hwang, Redfern, & Alison,
2008; Suharsono, 2013)
2.6 Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
2.7 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3 RancanganPenelitian
2018).
01-----------X---------02
41
29
Keterangan :
1. Populasi
Populasiadalahkeseluruhandariobjekpenelitian.
Pemilihanpopulasidansampelmerupakansalahsatufaktor yang
mempengaruhiberhasilatautidaknyasuatupenelitian (Notoadmodjo,2018).
2. Sampel
Sampeladalahsebagianobjek yang
responden KriteriaInklusi :
c. Bersediauntukdijadikanresponden.
berartipengambilansampeldilakukanberdasarkanpadasatupertimbanganterten
(Notoatmodjo, 2018).
gagal jantung.
Definisioperasionaladalahbatasanpadavariabel yang
diamatiatauditelitiuntukmengarahkankepadapengukuranataupengamanatanter
Tabel 3.1
31
DefinisiOperasional
Kualitas hidup pasien gagal jantung adalah skor yang diperoleh dari
semakin tinggi kualitas hidup & semakin tinggi skor total maka semakin
(2012), dengan judul Hubungan Self Care Dan Depresi Dengan Kualitas
reliabilitas alat ukur dukungan sosial, self care, dan kualitas hidup pasien
dukungan sosial, self care, depresi dan kualitas hidup pasien heart failure.
pertimbangan alat ukur dukungan sosial, self care, dan kualitas hidup
merupakan rasio jumlah varian dari satu item dengan varian skor total.
Batasan koefisien reliabilitas suatu alat ukur yang dapat diterima secara
umum menurut Anastasi dan Urbina dalam Dharma (2011) adalah 0.7-
0.8. Berdasarkan hal ini maka alat ukur dukungan sosial, self care,
depresi dan kualitas hidup pasien heart failure dianggap reliabel dan
33
pada rentang 0.7-0.8. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada kuesioner
care nilai Cronbach alpha,= 0,956 dan kuesioner kualitas hidup nilai
reliabel untuk mengukur dukungan sosial, self care dan kualitas hidup
1. Persiapan
Padatahapinidilakukandengankegiatanmenjelaskantujuandanmanf
consent.
2. Pre test
Padatahapinipenelitiakanmelakukanpemeriksaankualitas hidup
3. Pelaksanaanintervensi
pada orang yang baru mulai latihan sebaiknya 3-5 kali seminggu.
4. Post test
Padatahapinipenelitiakanmelakukanpemeriksaankualitas hidup
lebih 14 hari.
1. Editing
2. Coding
3. Processing
program komputer.
35
4. Cleaning
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
a) Jika angka Sig. Uji Shapiro wilk> 0,05 maka data berdistribusi
normal.
b) Jika angka Sig. Uji Shapiro wilk< 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Jika hasil uji normalitas data di peroleh sig >0,05, maka teknik
yang kedua datanya berbentuk ratio atau interval adalah t-test, namun
2010).