Anda di halaman 1dari 1

Nama : REJIKA GADIS VIONA

No.Absen : 26

Kelas : XII MIPA 4

FILOSOFI BUAH MANGGA

Suatu ketika, kau memiliki satu biji mangga.Namun, kau tak mempunyai tanah yang cukup untuk
menanamnya. Lantas, kau semai biji itu di tanah lapang dekat rumah.Kau pun tekun menyirami,
memupuk, serta memberi kasih sayang yang cukup kepada biji mangga itu.Hari berganti minggu. Bulan
berganti tahun.Biji itu kemudian tumbuh menjadi pohon mangga yang teduh, yang sejuk, yang berbuah
lebat.Manis daging buahnya terasa, bahkan sebelum ia benar-benar matang.Kau menunggunya hingga
ranum, dengan membungkusnya. Entah kertas koran atau plastik hitam kaupakai, dengan alibi agar
buah itu tidak dijamah lain perangai."Sepertinya, buah mangga itu sudah siap kupetik," katamu sembari
menyiapkan diri menuju pohon itu.Kau pun datang memakai pakaian terbaikmu, sembari menggengam
gunting guna memotong tangkai buahnya.Harapmu melayang, terbang.Saat kau sampai, buah mangga
idamanmu tiada, hanya bersisa pohonnya yang kosong.Dan kau kembali mengangkat kecewa, tanpa
satu mangga tergenggam nyata.Oh, sungguh seperti itulah Cinta.Tak bisa kau menunggunya hingga
benar-benar siap kaupetik. Perlu proses yang senantiasa membesarkan bibit-bibit mungil hingga pantas
kaugenggam erat bersama.Ketika kau biarkan dia menganggunkan dirinya sendiri, Cinta akan lari.
Mencari pasangannya yang lain, atau juga pasangan itu datang menjemput Cinta.Lantas, kau yang
kembali dengan membawa kesuksesanmu tiada menemui Cinta yang kau idamkan menghiasi lekuk-
lekukmu.Kau merasa sangat kecewa.Tapi tenanglah, Cinta tak ke mana, ia hanya berpindah, karena ia
sungguh tahu mana kekasih yang benar-benar sempurna memperlakukannya.

Anda mungkin juga menyukai