,
,
,
( )
7 2019
Sekolah memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah merupakan
hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan. Anak mengalami perubahan
dalam kelakuan sosial setelah ia masuk ke sekolah. Di rumah anak hanya bergaul dengan orang
yang terbatas jumlahnya, terutama dengan anggota keluarga dan anak-anak tetangga.Suasana di
rumah adalah informal dan banyak kelakuan yang diijinkan.
Penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk memperlihatkan sikap serta tingkah laku
yang menyenangkan, sehingga ia diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Kondisi yang
diperlukan untuk mencapai penyesuaian diri yang baik yaitu bimbingan untuk membantu anak
belajar menjadi realistis tentang diri dan kemampuannya, dan bimbingan untuk belajar bersikap
bagaimana cara yang akan membantu penerimaan sosial dan kasih sayang dari orang lain. Dalam
interaksi individu akan menyeleksi segala sesuatu dari lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan, apabila interaksi harmonis maka dapat diharapkan terjadi perkembangan kepribadian
yang sehat, sebaliknya jika tidak maka akan muncul masalah perilaku.
Guru mengeluhkan seringkali siswa di sekolah tidak dapat menyesuaikan diri baik dengan aturan
yang ada di sekolah maupun teman-teman sebayanya. Seperti contohnya ada siswa yang sering
mengabaikan tugasnya sehingga guru menganggap bahwa anak membangkang dan segera ditarik
ke ruangan BK karena dianggap melanggar peraturan. Ada pula yang bertindak tidak sopan
dengan salah seorang guru sehingga guru yang lain menanggap bahwa anak tersebut membuat
perilaku yang buruk dan memberikan ketidak nyamanan terhadap lingkungan sekitarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari ternyata tidak setiap anak dapat menyesuaikan diri dengan baik
terhadap lingkungannya. Anak yang “miskin” kepribadiannya atau kehidupan sosialnya, merasa
tidak bahagia dan mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah yang timbul. Banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan anak dalam menyesuaikan diri. Menurut Hurlock (1991) ada
empat faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, yaitu :
a. Lingkungan tempat anak dibesarkan, yaitu kehidupan di dalam keluarga. Bila dalam
keluarga tersebut dikembangkan perilaku sosial yang baik, sehingga pengalaman ini akan
menjadi pedoman yang membantu anak untuk melakukan penyesuaian diri dan sosial di luar
rumah.
b. Model yang diperoleh anak di rumah, terutama dari orang tuanya. Anak biasanya akan
meniru perilaku orang tua yang menyimpang, maka anak akan cenderung mengembangkan
kepribadian yang tidak stabil.
c. Motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian diri dan sosial. Motivasi ini dapat
ditimbulkan dari pengalaman sosial awal yang menyenangkan, baik di rumah atau di luar
rumah.
Negara menjamin kebebasan setiap warga negara untuk menganut salah satu agama. Amandemen
Pembukaan UUD 1945 menyatakan, ”Negara Republik Indonesia berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhan Yang Maha Esa.” Pasal 29 Amandemen UUD 1945 menegaskan bahwa :
1. Negara berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing dan untuk beribadah menurut
agama dan kepercayaannya itu.
Setiap ajaran agama selalu mengajak umatnya untuk selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kata
takwa itu berasal dari bahasa Arab, yang berarti : hati-hati, takut, atau rasa malu untuk melakukan perbuatan
yang dilarang Tuhan. Menurut istilah katakwaan itu merujuk kepada arti : "Melaksanakan perintah Tuhan
dan menjauhi larangan- Nya".
Perintah Tuhan itu rnenyangkut semua hal atau perbuatan yang baik, yang bermanfaat, dan menyejahterakan
atau membahagiakan orang lain, seperti: mengajak sembahyang, puasa, berzakat, menjalin silaturahmi (tali
persaudaraan), bekerja untuk mencari rizki yang halal, dan rajin belajar. Sedangkan larangan Tuhan
menyangkut berbagai hal atau perbuatan yang haram, yang tidak baik, yang mencelakakan, atau merugikan
orang lain, seperti: mencuri, membunuh, minuman keras, bezina, berkelahi (tawuran), berbohong, dan
menyakiti orang lain, korupsi, dan lain-lain.
Orang yang bertakwa menduduki derajat yang tinggi di sisi Tuhan. Seseorang dapat mencapai derajat
ketakwaan, apabila memiliki ciri-ciri atau karakterisitik sebagai berikut :
1. Aspek Aqidah (keimanan), yang meliputi ranah :
a. Pikiran
b. Ucapan
c. Perilaku
2. Aspek Ibadah
Yaitu melaksanakan ibadah ritual, seperti : sembahyang dan peribadatan lainnya.
3. Aspek Akhlak
a. Berbuat baik kepada kedua orang tua, dengan cara: mendoakan keselamatannya, bertutur kata
yang sopan, dan menaati perintahnya (kecuali yang dilarang Tuhan).
b. Silaturahmi (menjalin hubungan persaudaraan) dengan orang lain, dengan tidak mempertentangkan
agama, suku, ras, budaya, atau tingkat sosial ekonomi.
c. Menyantuni fakir miskin, yatim piatu atau membantu orang-orang yang memerlukan pertolongan.
d. Bersikap hormat kepada guru atau orang yang telah berjasa memberikan ilmu.
e. Menguasai rasa marah (mengendalikan diri dari berbuat agresif; mencelakakan orang lain,
berkelahi, merusak, menyakiti orang lain secara fisik maupun verbal).
f. Bersyukur, yaitu melakukart suatu amal baik atas perintah Tuhan, sebagai rasa terima kasih
terhadap semua rahmat yang telah diterimanya. Rasa bersyukur ini diwujudkan dalam amal
perbuatan, seperti : membaca kalimat yang baik seperti Alhamdulillah atau ucapan terima kasih
pada Tuhan, memuji Tuhan, memberikan sedekah.
g. Bersabar : sikap teguh hati dalam menghadapi musibah (sesuatu yang tidak disenangi adanya), dan
berikhtiar/berusaha untuk mengatasinya. Contoh musibah itu misalnya : sakit, kecelakaan, ditinggal
pergi oleh orang yang dicintai, tidak lulus ujian, sulit mencari kerja, kehilangan barang yang
disenangi, gagal dalam mencapai cita-cita, dan bencana alam.
Menurut Soetarlinah Sukadji yang melihat arti istilah waktu luang dari 3 dimensi, yaitu:
a. Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk
bekerja mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup.
b. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan
pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati.
c. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana
mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang
mengalami gangguan emosi, sebagai selingan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi
pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa waktu luang adalah waktu yang mempunyai posisi bebas
penggunaannya danwaktu tersebut berada diluar kegiatan rutin sehari-hari sehingga
dapatdimanfaatkan secara positif guna meningkatkan produktifitas hidup yangefektif dan
pengisian waktu luang dapat diisi dengan berbagai macam kegiatanyang mana seseorang akan
mengikuti keinginannya sendiri baik untukberistirahat, menghibur diri sendiri, menambah
pengetahuan ataumengembangkan keterampilannya secara objektif.[2]
Menjalani masa remaja tidak selalu mudah. Banyak remaja yang mengalami stres di sekolah, di rumah, dan
dalam berteman. Selain itu, tuntutan agar menjadi yang terbaik bisa sangat membebani mereka. Kabar
baiknya, remaja yang mampu bertanggung jawab bisa mendapatkan bantuan di berbagai tempat dengan
berbagai cara. Pada dasarnya, remaja yang bertanggung jawab adalah remaja yang mengenal diri sendiri dan
mematuhi aturan.
TIPS
Jangan berubah demi orang lain. Anda adalah pribadi yang unik. Menghargai orang lain harus
dimulai dengan menghargai diri sendiri.
Bertemanlah dengan siapa saja, kecuali mereka yang melakukan tindakan ilegal atau tidak etis,
misalnya menggunakan obat terlarang atau korupsi.
Dalam situasi tertentu, sarkasme masih bisa diterima, misalnya sewaktu bercanda dengan teman-
teman. Anda boleh melucu jika situasinya memungkinkan.
Adakalanya, emosi Anda akan “terganggu”. Marah, sedih, kesal, atau jengkel adalah hal yang
manusiawi, bukan sesuatu yang buruk.
Melakukan hal-hal positif dan berkumpul dengan orang-orang positif membuat Anda lebih bahagia
dan lebih bertanggung jawab.
Jangan terpengaruh oleh ajakan teman-teman dengan mengatakan bahwa Anda tidak mau
mengonsumsi obat terlarang, alkohol, atau mencuri. Dalam situasi apa pun, jangan biarkan teman-
teman menghalangi Anda untuk menjadi yang terbaik.
Sumber : https://id.wikihow.com/Menjadi-Remaja-yang-Bertanggung-Jawab
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Ini berarti bahwa manusia secara individu tidak dapat
hidup sendiri, namun ada ketergantungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Manusia secara
individu selalu membutuhkan bantuan dari oranglain entah dalam skala besar maupun skala kecil. Manusia
didunia ini tidak ada yang hidup dalam kesendirian, dia akan hidup dalam kelompok kecil dalam masyarakat
atau lingkungann. Maka dari itu, rasa solidaritas sangat penting untuk di bangun oleh satu orang dengan
orang lainnya atau kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. Karena dengan adanya solidaritas, kita
dapat bersatu dalam hal mewujudkan sesuatu secara bersama–sama. Di sekolah kita memiliki banyak teman,
kita dapat menumbuhkan rasa solidaritas kita melalui teman. Teman memiliki peran dalam bersolidaritas,
tanpa teman kita tidak bisa menumbuhkan rasa solidaritas karena sebagian besar lingkungan kita adalah
sekolah. Namun kita juga bisa bersolidaritas dilingkungan keluarga ataupun masyarakat. Dalam salah satu
hak anak ada hak yang berkaitan dalam solidaritas yaitu hak partisipasi atau ikut serta. Pengertian partisipasi
adalah suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam
pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat
kewajibannya.
Pengertian
Organisasi sekolah merupakan sebuah perserikatan yang berada di bawah manajemen sekolah yang
bertujuan untuk membantu menciptakan sebuah kondisi yang efektif dari kegiatan sekolah.
Manajemen sekolah berkaitan dengan kelancaran fungsi sekolah secara menyeluruh. Sedangkan
organisasi sekolah adalah tentang organisasi sumber daya, peristiwa, dan personil sekolah.
Organisasi secara umum merupakan sebuah perkumpulan / hubungan yang sistematis dan efektif
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dari penjelasan di atas dapatlah kita simpulkan bahwa organisasi sekolah merupakan :
• Perkumpulan yang tersusun dari berbagai jenis kegiatan sekolah
• Perkumpulan yang tersusun dari sumber daya sekolah
• Perkumpulan yang tersusun dari personil sekolah
• Perkumpulan ide dan prinsip yang meliputi membangun hubungan, menciptakan iklim yang
kondusif dalam lingkungan sekolah dll
Guru merupakan figur keteladanan bagi peserta didik dan karyawan di Semua satuan pendidikan,
jadi guru mempunyai kewajiban untuk mentaati tata tertib yang sudah ditetapkan di Semua satuan
pendidikan.
2. Kepedulian terhadap kepentingan orang lain (sikap altruis atau kesetiakawanan sosial)
Agama mengajarkan bahwa "Orang yang baik itu adalah orang yang banyak memberikan
manfaat kepada orang lain" atau "Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah ".
Keterangan di atas, menunjukkan bahwa agama sangat memuliakan orang yang memiliki sikap
pribadi (watak) yang dermawan, sosial, memiliki kepedulian untuk menyejahterakan orang lain
yang sedang berada dalam keadaan terjepit. Sebagai makhluk beragama, termasuk Anda wajib
hukumnya memiliki sikap ini. Dalam kehidupan atau pergaulan Anda sebagai remaja, maka
sikap ini seyogyanya terwujud dalam perilaku, seperti:
a. Mau menengok teman yang sakit.
b. Membantu teman yang memerlukan petolongan (dalam hal yang baik, bukan membantu
teman yang berkelahi).
c. Saling memberi nasihat dalam kebenaran (seperti memotivasi teman yang malas belajar,
atau memberikan saran yang baik kepada teman yang suka berbuat menyimpang).
d. Mau menyisihkan uang, pakaian, atau harang-barang tertentu untuk diberikan kepada
fakir miskin, yatim piatu, atau yang ditimpa musibah (seperti bencana alam). Dalam hal
ini, sangatlah mulia apabila Anda lulus ujian tidak mencoret-coret pakaian tetapi
16 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
mengumpulkan pakaian itu bersama teman, kemudian kirimkan kepada orang-orang yang
sangat memerlukannya.
Sumber : http://ayumegadarmaberlianlestari.blogspot.com/2013/06/perilaku-sosial-yang-
bertanggung-jawab.html
Tujuan manfaat kurikulum pendidikan salah satunya adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat (paling
tidak sedikit) meramalkan hasil pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa
yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik.
Pelaksanaan Kurikulum Nasional
Diantara jenis macam kurikulum sekolah dan pendidikan yang sekarang sedang berjalan adalah
Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta juga
Kurikulum 2013.
Masa berlaku kurikulum 2006 KTSP pengganti Kurikulum 2013 (K13) adalah sampai dengan tahun
pelajaran 2019/2020 demikian yang tercantum di dalam Permendikbud No 160/2014 yang berisikan
hal terkait dengan penghentian implementasi K-13 dan pengembalian penerapan Kurikulum 2006.
Batas maksimal pergantian dari Kurikulum 2006 atau menjadi Kurikulum 2013 (K-13) sampai
2020. Meskipun demikian, sekolah yang sudah siap menjalankan K-13, tidak perlu menunggu
sampai 2020. Demikian diungkapkan oleh Hamid Muhammad selaku Dirjen Pendidikan Dasar
(Dikdas) Kemendikbud diakhir tahun 2014 yang lalu.
Hal tersebut berdasarkan pada Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 salah satu isi pasalnya adalah bahwa Satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester
pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 KTSP mulai
semester kedua tahun pelajaran 2014/2015.
2. EQ (Emotion Qoutient)
Penelitan mutakhir menjelaskan bahwa kecerdasan intelektual belumlah cukup. IQ
menyumbangkan 20% dari keberhasilan. Yang lebih banyak perannya dalam keberhasilan
seseorang adalah kecerdasan emosional (80%)
Apakah kecerdasan emosional itu ? Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali
perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan
mengelola emosi dengan baik dan dalam berhubungan dengan orang lain. Jelaslah EQ sangat
besar peranannya untuk memilih segala kesuksesan termasuk sukses di bangku sekolah.
Daniel Goldman mengembangkan EQ menjadi 5 kategori dengan point- point yakni :
a. Kesadaran diri : kesadaran emosi diri menilai peribadi dan percaya diri
b. Pengaturan diri : pengendalian diri, sikap dapat dipercaya, waspada, adaptif dan inovatif.
c. Motivasi : Dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimism
d. Empati : memahami orang lain, pelayanan, membantu pengembangan orang lain, menyikapi
perbedaan dan kesadaran politis
e. Keterampilan social : pengaruh persuasi keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan,
katalisator dan perubahannya, manajemen konflik, keakraban, kerjasama dan kerja tim.
3. AQ (Adversity Quotient)
Mengapa banyak orang yang jelas-jelas cerdas/berbakat tetapi gagal membuktikan potensi
dirinya ?
Berapa banyak siswa yang memiliki IQ tinggi tetapi gagal dalam meraih
prestasi belajar ? Sebaliknya tidak sedikit orang yang memiliki IQ tidak tinggi tetapi justru
lebih unggul dalam presatis belajar. Pada umumnya ketika dihadapkan pada kesulitasn dan
tantangan hidup kebanyakan manusia menjadi loyo dan tidak berdaya. Mereka berhenti
berusaha sebelum dan kemampuannya benar-benar teruji. Banyak orang yang gampang
19 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
menyerah sebelum berperang. Mereka inilah yang dimaksudkan dengan rendah Adversity
Qoutientnya.
Paul G Stoltz adalah, penemu teori AQ ini berdasarkan penelitiannya ada tingkatan AQ pada
masyarakat manusia ini, yakni :
a. Tingkat „Quitters” (orang-orang yang berhenti)
Quitters adalah orang yang paling lemah AQnya. Ketika menghadapi berbagai kesulitan
hidup, mereka berhenti dan langsung menyerah mereka memilih untuk tidak mendaki,
mereka kelua, mundur dan menghindar dari kewajiban/tugas-tugas hidup. Mereka tidak
memanfaatkan peluang, potensi dan kesemapatan dalam hidup.
Contoh : seorang individu yang tidak berkutik hanya mengeluh ketika ditimpa kondisi
buruk, mislanya penderitaan, kemiskinan dan kebodohan dan lain-lainnya.
4. SQ (Spritual Qoutient)
Hasil penelitian di ratusan perusahaan dan kalangan eksekutif bisnis menunjukkan bahwa spirit
itu sungguh penting. Spirit menjadi salah satu faktor penentu sukses salah satu contoh spirit
mereka adalah keyakinan bahwa bisnis itu bermakna besar bagi diri, keluarga dan masa depan
umat manusia. Sebaliknya keringnya spirit akan meruntuhkan seseorang atau perusahaan.
Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ)
Spiritual adalah initi dari pusat diri sendiri. Kecerdasan spiritual adalah sumber yang
mengilhami, melambangkan semangat dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran
tanpa bata waktu (Agus Nggermanto, 2010). M. Zuhri menambahkan, bahwa SQ merupakan
kecerdasan yang digunakan untuk “berhubungan” dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Ciri-ciri SQ Tinggi
Menurut Dimitri Mahayana (Agus Nggermanto, 2001), cirri-ciri orang yang ber-SQ tinggi adalah
sebagai berikut :
a. Memiliki prinsip dan visin yang kuat
b. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman c. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan
d. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan
PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Yang dimaksud dengan Pembelajaran Multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam
penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, guru menggunakan atau menerapkan berbagai
perangkat media pembelajaran. Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam
bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik. Media cetak sudah sangat lazim bagi guru
maupun siswa, media cetak meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid, koran, atlas / peta atau
mediamedia cetak lainnya. Alat peraga meliputi model / bentuk, globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll.
Sedang media elektronik meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer, LCD Proyektor, Slide, dll.
Secara khusus penulis membatasi permasalahan ini dengan pembahasan penggunaan media elektronik /
komputer, berikut dengan pemanfaatan hardware, software dan alat - alat pendukung lainnya dalam proses
pembelajaran di dalam kelas. Komputer merupakan suatu alat yang canggih dan lengkap, karena dengan satu
unit komputer yang baik dapat difungsikan untuk berbagai keperluan, dan seorang guru yang jeli tentunya
dapat memanfaatkan perangkat canggih tersebut untuk keperluan pembelajaranBagi sekolah-sekolah yang
sudah cukup mampu untuk mengadakan ala-talat tersebut, sudah semestinya guru-guru dianjurkan supaya
dapat memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran. Karena disamping guru memperoleh pengalaman
baru dalam pembelajaran. Pembelajaran multimedia ini juga akan terasa menyenangkan bagi siswa. Dan
yang tak kalah pentingnya adalah metode pembelajaran seperti ini sangat sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Butir-butir Budaya-Karakter-Bangsa
01 Religius 10 Semangat Kebangsaan
02 Jujur 11 Cinta Tanah Air
03 Toleransi 12 Menghargai Prestasi
04 Disiplin 13 Bersahabat/Komunikatif
05 Kerja Keras 14 Cinta Damai
06 Kreatif 15 Gemar Membaca
07 Mandiri 16 Peduli Sosial
08 Demokratis 17 Tanggung Jawab
09 Rasa Ingin Tahu
Pendidikan karakter adalah The only thing in the world not for sale is character (Antonin
Scalia). Pendidikan membangun kreativitas :
a. Kemampuan memikirkan hal-hal baru.
b. Kemampuan untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang baru, mengembangkan gagasan
baru untuk memecahkan persoalan, kelenturan berpikir, kemampuan berpikir lateral, termasuk
dalam lingkup kreativitas.
c. Kemampuan melihat yang tidak terlihat dan memikirkan yang terpikirkan orang lain adalah dua
ciri utama kreativitas
Pendidikan membangun kecakapan untuk tumbuh dan berkembang bersama orang lain dalam
kebhinekaan
a. Memandang kebhinekaan sebagai hal yang kodrati, dan memanfaatkannya untuk menciptakan
keunggulan.
b. Berkembang dengan mentalitas berkelimpahan (abundance mentality).
c. Berkembang dengan memahami pentingnya hidup berbagi semakin berbagi akan semakin
berkelimpahanlah orang itu.
d. Agar keberhasilan kita tidak menjadi sumber penderitaan bagi orang lain.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah sarana dan
prasarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Begitu juga dengan pemenuhan kelengkapan fasilitas di sekolah, jika sekolah memiliki kemampuan
keuangan yang baik, maka kelengkapan fasilitas penunjang kegiatan belajar siswa dapat terpenuhi
dengan baik. Semakin lengkap fasilitas belajar, akan semakin mempermudah dalam melakukan
kegiatan belajar.
Sebagaimana dikemukakan oleh S. Nasution (2005: 76) bahwa: Untuk memperbaiki mutu
pengajaran harus di dukung oleh berbagai fasilitas, sumber belajar dan tenaga pembantu antara lain
diperlukan sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk memungkinkan murid belajar secara
individual. Antara lain diperlukan sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk memungkinkan
murid belajar secara individual. Dengan demikian, adanya fasilitas belajar yang lengkap diharapkan
akan terjadi perubahan, misalnya dengan sekolah menyediakan fasilitas belajar yang lengkap, siswa
akan lebih bersemangat dalam belajar, siswa tidak perlu meminjam ataupun menggantungkan
tugasnya pada teman, karena ia dapat mengerjakan tugasnya sendiri dengan bantuan fasilitas yang
telah disediakan.
Ketersediaan fasilitas belajar di sekolah yang lengkap dan memadai juga merupakan indikasi atau
syarat menjadi sekolah yang efektif. Sekolah yang efektif sendiri menurut Levine
dalamBurhanuddin Tola dan Furqon (2008) dapat diartikan sebagai sekolah yang menunjukkan
tingkat kinerja yang diharapkan dalam menyelenggarakan proses belajarnya, dengan menunjukkan
hasil belajar yang bermutu pada peserta didik sesuai dengan tugas pokoknya.
24 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
16
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki
kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara
berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang
maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan bakat dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Banyak siswa yang kurang
mengetahui bakat dan minat yang ada pada dirinya sehingga siswa juga kurang maksimal dalam pemilihan
kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Dalam hal ini konselor mempunyai peran yang sangat penting
yaitu dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran yang memungkinkan siswa memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan kemampuan, bakat, minat dan ciri-ciri pribadinya,
selain kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung peningkatan hasil belajar siswa, kebiasaan belajar juga
memiliki hubungan yang erat dalam hal peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian untuk
memperoleh hasil belajar yang baik maka diperlukan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dan kebiasaan
belajar yang baik pula.
Sesungguhnya, kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler merupakan kegiatan utama sebuah institusi
sekolah. Anak-anak berlatih menari di ruang yang telah disediakan. Bahkan anak-anak sehabis olahraga
pergi ke kantin sekolah untuk mengurangi rasa lapar dan haus. Semua kegiatan itu dilakukan di semolah.
Semua itu pula adalah kegiatan ekstra dan intrakulikuler. Keduanya adalah kegiatan yang saling mendukung
dan mempengaruhi.
Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses
pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah
pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang
diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya. Kegiatan-
kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah
dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Yang dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru,
sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik. Dengan Demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
ikut andil dalam menciptakan tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran
yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi
pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan Bagian penting dari kurikulum sekolah.
Kegiatan ini menjadi salah satu unsure penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut
dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
(1987), bahwa kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan
manusia seutuhnya yang positif. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan pelajaran lainnya. Dari tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat
bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas. Melalui
kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki.
Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di
ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat
nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil
dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekstrakulikuler yang diikuti.
25 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
17
Aku? Sejak TK aku selalu ingin jadi guru, guru, dan guru. Sampai guruku bingung dan bertanya
"mengapa ingin menjadi guru? Sedangkan ibumu seorang bidan, ayahmu tenaga kesehatan, kakakmu
bercita-cita menjadi dokter?" Aku hanya menjawab karena aku ingin, karna aku mengidolakan guruku,
karena aku suka berperan sebagai guru bagi anak-anak tetanggaku yang lebih muda dariku, mengajari
temanku yang belum paham.
Kadang juga terbesit keinginanku menjadi pengusaha, karena aku sering menjual permenku yang tak
dapat ku habiskan pada teman-teman. Tetapi itu hanya bertahan sesaat saar kelas tiga SD. Guru tetap
menjadi pilihan nomer satu. Cita-cita mulia itu bertahan sampai kurang lebih empat tahun. Lalu berubah
ketika aku menyadari hobi menggambarku, terutama menggambar anak perempuan. Aku bercita-cita
menjadi pelukis terkenal. Saat wawasanku mulai terbuka, tepatnya saat aku membaca majalah anak-
anak. Aku tertarik menjadi arsitek, yang Aku tahu arsitek itu ada menggambarnya. Walaupun
menggamabar rumah, bukan anak perempuan. Itu tidak menyurutkan minatku. Yang penting ada
menggambarnya. Bingkai di gambarku aku cukup rapi membuatnya, dan bingkai gambar menurutku
waktu itu sama bentuk simetrisnya dengan rumah. Itu bukan masalah. Pemikiran di atas saat aku kelas
empat SD.
Lagi-lagi cita-citaku berubah saat mulai ku sadari aku juga suka bertanya di kelas karena termakan
pepatah "malu bertanya sesat di jalan" saat kami belajar pribahasa. Dan karena majalah yang sama pula,
tertulis di situ puisi berjudul "wartawan juga pahlwan" yang membuatku ingin menjadi wartawan. Aku
tahu wartawan itu suka bertanya yang merupakan kesukaanku waktu itu, tanpa mengubah hobi
menggambarku. Menggambar tetap menjadi hobi favorit. Apa yang ku rasakan ku tuangkan dalam
sosok anak perempuan. Ya, dan aku pun masih suka menggambarnya, walaupun kadang aku juga
menggambar rumah, bunga, mobil, kecuali anak laki-laki. Aku tak tahu bagaimana membedakan mana
laki-laki dan perempuan di gambarku. Cita-cita itu terjadi saat aku kelas lima SD.
Memasuki bangku kelas enam SD, aku tak lagi memikirkan tentang cita-cita. Impian di atas tak lagi ku
indahkan. Aku fokus belajar untuk ujian nasional. Tiba saatnya aku bertanya pada Ibuku, "apa itu
penjurusan? Bukankah itu biasanya hanya untuk anak kuliah, bukan anak SMA seperti kakakku?" Ibuku
menjelaskannya. Dari penjelasan tersebut, aku nanti kalau sudah SMA ingin jurusan IPS. Ibuku hanya
tersenyum. Proses pendidikan terus berlanjut. Aku menjadi siswi SMP. Di sanalah hobi menggambarku
mulai pudar. Gambarku hanya terasah sebatas wajah, sedangkan untuk badannya aku kaku. Sekarang
yang timbul adalah hobi membaca. Yang pertama karena detik-detik sebelum ujian aku sering membaca
buku pelajaran, padahal dulu aku hanya membaca di rangkumannya. Yang kedua karena aku terpikat
dengan novel berjudul "frog and french kiss" milik kakakku. Tetapi aku juga masih sering mencoret
bukuku dengan wajah perempuan.
Saat mengerjakan tugas bahasa Indonesia, yaitu menyampaikan kembali berita di televisi, aku
menyimak survei tentang cita-cita anak Indonesia di saluran TV swasta, dan perawat menempati posisi
keenam di Indonesia, sedangkan perawat Indonesia masih kurang. Aku mulai berpikir apa salahnya
menjadi perawat. Toh Aku juga dilahirkan di lingkungan kesehatan. Ku utarakan minatku pada Ibu,
tetapi kata beliau perawat cocoknya di jurusan IPA, bukan IPS. Aku pun langsung setuju. Tetapi beliau
juga menyarankan kalau cita-citanya perawat, sekalian saja menjadi dokter. Aku tidak tertarik,
menurutku itu pekerjaan yang rumit, perawat itu lebih ringan. Keduanya juga sama-sama bergelut di
bidang kesehatan. Syukurlah Ibuku tidak memaksakan kehendak anak-anaknya.
Terbesit di benakku menjadi dokter gigi saja. Itu menurutku juga dokter, tetapi yang diurus gigi. Ku
utarakan kembali niatku pada ibu. "Kalau dokter gigi orientasinya gigi, modal untuk praktik lebih besar
Ada dua jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki setelah sekolah menengah pertama (SMP),
yaitu Sekolah Menengah Umum (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Untuk merespon ketiga hal tersebut di atas, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah
melakukan penyusunan Standar Isi (SI), yang kemudian dituangkan kedalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006, yang mencakup kerangka dasar dan
struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan/akademik. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar:
1. Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh
peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan.
2. Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya lebih
sempit/spesifik dibanding dengan SK.
Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Semua komponen pada tujuan pendidikan nasional harus tercermin pada kurikulum dan sistem
pembelajaran pada semua jenjang pendidikan. Standar kompetensi lulusan (SKL) suatu jenjang
pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional mencakup komponen ketakwaan, akhlak,
pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreativitas, kesehatan, dan kewarganegaraan.
Berkenaan dengan tujuan pendidikan nasional, tugas sekolah adalah mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal agar memiliki kemampuan untuk hidup di masyarakat dan ikut
menyejahterakan masyarakat. Lulusan suatu jenjang pendidikan harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta berperilaku yang baik sesuai standar yang ditetapkan. SKL merupakan bagian
dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik
sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, seni, serta pergeseran paradigma pendidikan yang
berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Setiap tahun syarat dalam memasuki pendidikan lanjut bisa saja berubah. Sebagai contoh
persyaratan dalam memasuki studi lanjut di Indonesia dari tahun ketahun mengalami perubahan.
Perubahan ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Secara umum persyaratan
dalam memasuki pendidikan lanjutan di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Lulus Ujian Nasional
b. Melakukan pendaftaran secara online. Pendaftaran bisa dilakukan dimanapun, yang memiliki
koneksi dengan internet. Ikuti petunjuk yang ada, buka alamat dibawah ini
http://ppdbIndonesia.net/umum/prosedur
c. Setelah selesai melakukan pendaftaran, cetak bukti pendaftaran untuk menunjukkan
pendaftaran anda telah valid.
d. Seleksi akademis berdasarkan nilai ujian nasional (UN).
e. Calon Peserta Didik tamatan sekolah di Indonesia tetapi bukan warga Kota Indonesia (untuk
selanjutnya disebut Rekomendasi Dalam Kota), diberi kesempatan untuk sekolah di Indonesia
dengan pagu 1 % (satu prosen) baik dari pagu kota maupun pagu sekolah.
f. Calon Peserta Didik tamatan sekolah Luar Kota tetapi warga Kota Indonesia (untuk selanjutnya
disebut Mutasi) tidak dikenakan pagu 1 % (satu persen) .
Persyaratan yang telah dijabarkan diatas bisa saja berubah. Persyaratan tersebut juga hanya secara
umum, untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan sekolah yang ingin anda
masuki, selalu cari informasi melalui media sosial sekolah seperti web, facebook, brosur dll. Jika
kurang puas atau kurang dengan informasi yang anda peroleh, anda bisa langsung mendatangi
sekolah secara langsung.
Semua individu pasti ingin mendapatkan sekolah yang terbaik bagi dirinya. Saat ini untuk
mendapatkan sekolah yang baik bukanlah hal yang mudah, sebab sekolah yang mempunyai kualitas
baik atau favorit semakin banyak peminatnya. Dalam mengahadapi ketatnya persaingan dalam
memasuki pendidikan lanjut anda juga membutuhkan strategi-strategi. Berikut strategi-strategi yang
bisa anda terapkan dalam memasuki sekolah lanjutan yang anda inginkan.
1. Belajarlah yang rajin, jika perlu ikuti bimbingan belajar atau kursus yang mampu mendongkrak
prestasi anda. Sebab dengan belajar kamu akan lebih banyak mengetahui dan memudahkan
anda dalam mengerjakan setiap soal. Hasil yang didapat juga akan maksimal sehingga
memungkinkan anda mendapatkan beasiswa, mengingat semakin mahalnya biaya pendidikan.
Jika persayratan masuk adalah nilai ujian nasional maka belajarlah yang rajin sebelum ujian
nasional untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Jika seleksi akademis melalui ujian tulis maka
belajarlah yang rajin sebelum ujian tersebut.
2. Tumbuhkan motivasi diri sehingga semangat stabil. Dengan adanya semangat akan
memudahkan anda dalam belajar dan memudahkan anda menyerap apa yang anda pelajari.
3. Percaya diri dan optimis, faktor ini dibutuhkan untuk menguatkan mental dalam melihat
persaingan yang begitu ketat.
4. Setelah semua usaha sudah anda lakukan dengan maksimal, maka terakhir adalah berdoa.
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah
pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penannganan sistem
reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut. Dengan
demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila
tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.
Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, sering kali berakar dari
kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi.
Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan hal ini, mulai dari pemahaman mengenai perlunya
pemeliharaan kebersihan alat reproduksi, pemahaman mengenai proses-proses reproduksi serta
dampak dari perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi,
penularan penyakit menular seksual termasuk HIV.
Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang paling indah karena di masa remaja banyak
perubahan yang kita alami, mulai dari perubahan fisik sampai psikologi. Dan ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor, termasuk masyarakat. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, dan
munculnya berbagai kesempatan dan sering menghadapi resiko-resiko Kesehatan Reproduksi
Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja perempuan di Indonesia masih terabaikan, ini
terlihat dari banyaknya kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi dengan
obat-obatan yang beresiko tinggi.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai
proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar,
diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses
reproduksi
Jenis resiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan yang
tidak diinginkan (KTD), aborsi, penyakit menular seksual (PMS), kekerasan seksual, serta masalah
keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Resiko ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual,
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh
media massa maupun gaya hidup.
Bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai ketrampilan menegosiasi
hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk
mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kemampuan pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan
kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki.
Obat adalah adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia
tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan
atau menyembuhkan penyakit.
A. Pengertian
Sesuai dengan namanya obat terlarang merupakan obat yang dilarang oleh pemerintah karena
pelanggarannya baik itu dalam segi pembuatan, penyebaran, penjualan maupun pemakaiannya.
Dalam bahasa Inggris, kata obat dibedakan dengan dua kata, yakni “medicine” dan “drug”.
Medicine khususnya ditujukan pada obat yang dikonsumsi untuk pengobatan ataupun pencegahan
penyakit. Sedangkan drug ditujukan pada obat secara umum. Webster‟s New World College
Dictionary mendifinisikan drug sebagai “zat apapun (termasuk zat kimia) yang digunakan sebagai
obat (medicine) atau sebagai ramuan dalam obat yang membunuh kuman-kuman atau yang
mempengaruhi segala fungsi organ tubuh” (Simon & Schuster, 1996:417). Jadi dapat dikatakan
bahwa drug mencakup medicine (obat untuk kesehatan) dan juga obat-obatan terlarang. Salah satu
dari obat terlarang yang populer di masyarakat yaitu NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain
yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang
merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
B. Jenis-jenis
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
A. Perilaku Asertif
Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan,
dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan pihak lain.
Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam
mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk
memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007).
2. Menurut Lazarus (Fensterheim, l980) dalam Iriani (2009) perilaku asertif mengandung
suatu tingkah laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi dan
keadaan efektif yang mendukung yang antara lain meliputi :
a. menyatakan hak-hak pribadi.
b. berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut
c. melakukan hal tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi.
Seseorang dikatakan bersikap tidak asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan
pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa
hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif (Pratanti,
2009).
Perilaku asertif merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau assertion, yang artinya
titik tengah antara perilaku non asertif dan perilaku agresif. Orang yang memiliki tingkah laku
atau perilaku asertif orang yang berpendapat dari orientasi dari dalam, yaitu :
a. Memiliki kepercayan diri yang baik.
b. Dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut.
c. Berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.
Sebaliknya orang yang kurang asertif adalah mereka yang memiliki ciri - ciri a). terlalu mudah
mengalah/ lemah, b). mudah tersinggung, cemas, c). kurang yakin pada diri sendiri, d). sukar
mengadakan komunikasi dengan orang lain
Menurut Sukaji (1983) dalam Fitri (2009) perilaku asertif adalah perilaku seseorang dalam
hubungan antar pribadi yang menyangkut ekspresi emosi yang tepat, jujur, relatif terus terang,
33 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
dan tanpa perasaan cemas terhadap orang lain. Perilaku asertif merupakan perilaku sesorang
dalam mempertahankan hak pribadi serta mampu mengekspresikan pikiran, perasaan, dan
keyakinan secara langsung dan jujur dengan cara yang tepat. Perilaku asertif sebagai perilaku
antar pribadi yang bersifat jujur dan terus terang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan
dengan mempertimbangkan pikiran dan kesejahteraan orang lain.
Orang yang memiliki tingkah laku asertif adalah mereka yang menilai bahwa oraang boleh
berpendapat dengan orientasi dari dalam, dengan tetap memperhatikan sungguh-sungguh hak-
hak orang lain.Mereka umumnya memiliki kepercayaan diri yang kuat.
Menurut Rathus (l986) orang yang asertif adalah orang yang mengekspresikan perasaan dengan
sungguh-sungguh, menyatakan tentang kebenaran. Mereka tidak menghina, mengancam
ataupun meremehkan orang lain. Orang asertif mampu menyatakan perasaan dan pikirannya
dengan tepat dan jujur tanpa memaksakannya kepada orang lain (Iriani, 2009).
Tips untuk berperilaku asertif yang dapat digunakan adalah (Pratanti, 2007)
a. Tentukan sikap yang pasti, apakah anda ingin menyetujui atau tidak. Jika kamu belum
yakin dengan pilihan anda, maka anda bisa minta kesempatan berpikir sampai
mendapatkan kepastian.
b. Berikan penjelasan atas penolakan anda secara singkat, jelas, dan logis. Penjelasan yang
panjang lebar hanya akan mengundang argumentasi pihak lain.
c. Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” untuk
penolakan, dari pada “sepertinya saya kurang setuju..sepertinya saya kurang
sependapat…saya kurang bisa…..”
d. Pastikan pula, bahwa sikap tubuh anda juga mengekspresikan atau mencerminkan
“bahasa” yang sama dengan pikiran dan verbalisasi anda …Seringkali orang tanpa sadar
menolak permintaan orang lain namun dengan sikap yang bertolak belakang, seperti
tertawa-tawa dan tersenyum.
e. Gunakan kata-kata “Saya tidak akan….” atau “Saya sudah memutuskan untuk…..” dari
pada “Saya sulit….”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk….” lebih
menunjukkan sikap tegas atas sikap yang anda tunjukkan.
f. Jika anda berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak anda padahal anda
juga sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang dapat anda
lakukan : mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan percakapan.
g. Anda tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang anda sampaikan (karena anda berpikir
hal itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain)…Sebenarnya, akan lebih
baik anda katakan dengan penuh empati seperti : “saya mengerti bahwa berita ini tidak
menyenangkan bagimu…..tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk …”
h. Janganlah mudah merasa bersalah ! anda tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang
lain…atau atas kebahagiaan orang lain.
i. Anda bisa bernegosiasi dengan pihak lain agar kedua belah pihak mendapatkan jalan
tengahnya, tanpa harus mengorbankan perasaan, keinginan dan kepentingan masing-
masing.
Keuntungan berperilaku asertif, dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya
seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih dihargai orang
lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas.
Sumber : http://zhalabe.blogspot.com/2012/01/perilaku-asertif.html#.XN4RYeUzbIU
Sikap – sikap penting yang perlu dikembangkan dalam bertahan menghadapi kesulitan dan tantangan hidup
antara lain :
1. Tahan Banting (hardiness)
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tahan banting tidak terlalu menderita akibat negatif yang
berasal dari kesulitan.
Orang – orang yang tahan banting cenderung tidak terlalu menderita, dan kalaupun menderita tidak terlalu
lama.
Sifat tahan banting merupakan peramal kesehatan dan kualitas kehidupan secara keseluruhan.
Penelitian lain melaporkan bahwa sifat tahan banting dapat dibangun, ditingkatkan dan dipacu, misal dengan
diberi latihan berupa tugas – tugas dan tanggung jawab tertentu.
2. Keuletan
Orang yang pernah didera berbagai penderitaan / kesulitan hidup dan mampu memecahkannya, dapat
tumbuh menjadi orang-orang ulet. Mereka terbukti memiliki karakteristik sebagai perencana-perencana,
mampu menyelesaikan masalah dan bisa memanfaatkan peluang.
Keuletan adalah kemampuan yang dapat dipelajari (dibentuk). Orang – orang yang semasa kanak – kanaknya
sudah pernah menghadapi dan mengatasi kesulitan, atau menjadi lebih ulet dan kehidupannya lebih baik,
dibandingkan mereka yang semasa kanak – kanaknya hidup lebih enak.
3. Efektivitas Diri
Keyakinan bahwa Anda mengusai kehidupan dan kemampuan Anda untuk menghadapi tantangan yang
muncul disebut efektivitas diri. Penelitian Albert Bandura, menunjukkan bahwa orang yang memiliki rasa
efektifitas diri, bisa bangkit kembali dari kegagalan. Ia berfokus pada bagaimana menghadapi sesuatu,
bukannya mencemaskan apa jadinya nanti jika salah bertindak.
Mengenali dan memahami diri menjadi sangat penting bagi semua orang, terutama entrepreneur yang ingin
sukses dalam bisnisnya. Ia sebaiknya mengerti identitas dirinya untuk dapat mengelola dirinya. Kata “diri”
atau “diri sendiri” atau “identitas diri” adalah bagaimana seseorang memandang diri sendiri dan bagaimana
ia berhubungan dengan (atau bersikap terhadap) dirinya.[1] Dalam pengertian lain, “diri” tersebut adalah
pusat dari kesadaran seseorang.
Kedua, “diri” pada dasarnya bersifat emosional. Meskipun seseorang memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan rasionalitas tinggi, kapasitas-kapasitas ini sangat terkait dengan emosinya. Respons, pikiran, dan
perilaku seseorang akan selalu dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Memang manusia dapat menahan
emosinya, tetapi ini tidaklah dapat dilakukan setiap saat. Hal ini terkait dengan pengendalian diri. Apabila
diibaratkan, emosi dan pengendalian diri adalah dua sisi uang logam yang tidak terpisahkan.
Ketiga, “diri” adalah pusat dari kesadaran, pengambil keputusan, dan pengendalian diri. “Diri” ini dapat
menangani jenis dan intensitas pengendalian yang berbeda-beda, mulai dari pengendalian yang lembut,
maupun pengendalian terhadap pengaruh eksploitasi dan pemaksaan ekstrim. Seseorang yang tidak mampu
mengendalikan diri tentu saja dapat bermasalah dalam lingkungan sosialnya. Pengendalian diri ini tidak
hanya untuk sesuatu yang “buruk,” seperti amarah, cemburu, iri, dll; akan tetapi juga untuk emosi yang
“baik,” seperti cinta, sayang, dll.
Keempat, “diri” memiliki sifat yang lunak dan lentur dalam dua hal utama berikut:
Pada suatu waktu “diri” dapat menyamar menjadi wujud yang berbeda(dan kadang-kadang bertentangan).
Sebagai contoh, seseorang yang pendiam dapat berubah menjadi banyak bicara apabila dibutuhkan.
“Diri” dapat berubah dan berkembang sepanjang waktu. Sebagai contoh, seseorang akan mengalami
perubahan sifat sepanjang hidupnya, seiring dengan proses pendewasaan dirinya. Kadang kepribadian
seseorang juga dapat berubah ketika ia mengalami kejadian traumatis semasa hidupnya.
Kelima, “diri” memiliki aspek spiritual yang seringkali tidak berkembang atau dorman. Meskipun para
ilmuwan terkadang skeptis dalam hal spiritual ini, tetapi tidak ada salahnya apabila seseorang mengetahui
adanya kemungkinan potensi spiritual dalam dirinya. Setiap manusia memiliki potensi mengembangkan
potensi spiritual itu menjadi “higher self.” Higher self ini sering dikaitkan dengan tindakan altruistik atau
tindakan suka rela yang dilakukan seseorang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Hal
ini dapat berkembang sebagai bagian dari pengembangan diri atau transformasi diri.
Kepribadian
Kepribadian (en: personality) mengacu pada perbedaan individu dalam karakteristik pola pikir, perasaan, dan
perilaku.[2] Salah satu tes kepribadian yang populer adalah Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). MBTI
mengelompokkan preferensi kepribadian ke dalam empat dimensi, yaitu:[3]
Berdasarkan keempat dimensi di atas maka akan dapat terbentuk 16 jenis kepribadian menggunakan
kombinasi empat dimensi tersebut, misal ESTJ, INFP, INTP, dll. Tes ini seringkali dijumpai saat seleksi
pekerjaan atau saat tes masuk sekolah. Meskipun demikian, seseorang tidak perlu khawatir akan kesesuaian
kepribadian dengan karir, lingkungan, pasangan, dll. Kita tahu bahwa “diri” memiliki sifat yang lunak dan
lentur, akibatnya seseorang dapat beradaptasi dan berubah seiring berjalannya waktu apabila diperlukan.
Selain itu, tes-tes seperti ini sebaiknya hanya digunakan sebagai bahan pengetahuan saja karena kurangnya
validitas dan reliabilitas alat uji.
Karakter
Karakter adalah kualitas mental dan moral dalam diri seseorang.[4] Karakter berbeda dengan kepribadian,
dan untuk menilai kepribadian lebih mudah dari menilai karakter. Seseorang dapat dengan mudah dinilai
sebagai seorang yang pemalu, extravert, introvert, optimis, malas, rajin, dll. Tetapi untuk menilai karakter,
misalnya keberanian, kejujuran, kemurahan hati, kebaikan, dll., membutuhkan waktu yang panjang dan
situasi tertentu. Menurut beberapa penelitian, karakter ini terkait dengan belief seseorang sehingga dapat
berubah.[5]
Karakter seseorang dapat dirubah dengan perlahan dan jangka panjang. Misalnya saja seorang pengusaha
identik dengan karakter berani mengambil risiko.[6] Meskipun saat ini, kita adalah orang yang pengecut,
namun tidak perlu berkecil hati karena perlahan tapi pasti kita dapat menjadi berani mengambil risiko.
Konsistensi dan belief yang sesuai adalah kunci dalam pembentukan karakter. Jangan lupa bahwa “diri”
memiliki sifat yang lentur dan dapat berubah sepanjang waktu.
Karakter wirausahawan sukses juga identik dengan kemurahan hati. Apakah mereka terlebih dahulu harus
sukses sebelum menjadi murah hati? Nampaknya karakter ini sudah dimiliki sedari awal. Mereka telah
mengembangkan potensi spiritual mereka menjadi “higher self” sebelum mereka sukses.
Sumber : https://www.kubisnis.com/mengenali-memahami-diri-sendiri/
Berkomunikasi sangatlah penting. Entah itu dalam mencari teman, relasi, bahkan pacar. Dalam
bersosialisasi, kita perlu tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar. Bagaimanakah caranya?
1. Pertama, dengarkan baik-baik lawan bicara Anda. Itu yang terpenting. Karena jika Anda tidak
memperhatikan lawan bicara Anda, bisa jadi obrolan Anda dengan lawan bicara Anda jadi „nggak
nyambung‟. Nggak nyambung itulah yang membuat lawan bicara.
2. Kedua, pikirkan baik-baik apa yang ingin Anda ucapkan kepada lawan bicara Anda. Karena lebih
baik berpikir dulu kan sebelum bertindak? Tapi jangan juga berpikirnya terlalu lama karena nanti
Anda bisa dikira telmi (telat mikir).
3. Ketiga, katakan dengan baik, sopan, dan sesuai dengan kondisi teman Anda. Jangan juga terlalu
bertele-tele karena orang lebih suka sesuatu yang to the point. Perhatikan juga waktu yang terbaik
untuk Anda bicara. Jangan sampai Anda menyela pembicaraan lawan bicara Anda. Satu lagi,
ekspresi dan perasaan Anda harus pas dengan lawan bicara Anda. Masak saat temanmu sedih ekpresi
Anda malah seperti orang senang?
Nah, gampang kan? Jika Anda tidak bisa berbicara dengan baik atau memang pikiran Anda masuk kategori
lambat seperti saya yang membuat kesulitan dalam berkomunikasi. Cukup dengarkan saja lawan bicara Anda
ngobrol. Jadilah pendengar yang baik dan sedikit-sedikit latihlah untuk menangkap inti dari yang lawan
bicara Anda katakan.
Akhiri pembicaraan/komunikasi dengan orang lain yang sudah anda kenal dengan salam yang sopan dan
santun. Salam penutup biasanya akan memberikan kesan yang positif bagi lawan bicara anda, sehingga tidak
tertutup kemungkinan akan ada lagi pertemuan-pertemuan berikutnya.
Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan
memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung
dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-
sama efektif. Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka
mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda
tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang
tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak.
Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan
berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.
Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini.
Yang harus Anda hindari adalah menggunakan kata-kata kasar. Apalagi kepada relasi Anda atau orang yang
Ketika anda tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran
mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin
tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.
Jika komunikasi anda sudah lancar dengan orang lain, anda akan bebas untuk memilih topik yang lain untuk
dibicarakan seperti hobi, anak, pekerjaaan dan lain-lain. Pastikan topik anda berhubungan erat dengan lawan
bicara anda, setidaknya anda tahu tentang topik yang di buka oleh lawan bicara anda.
Yang terpenting adalah fokus terhadap lawan bicara Anda. Jangan memikirkan yang lain selain topik yang
kalian bahas. Karena jika tidak fokus, maka bisa memicu kesalahpahaman bahkan pertengkaran.
Pengertian Kenakalan Remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan, ataupun perbuatan yang melanggar
norma, ketentuan, dan peraturan hukum. Biasanya dilakukan oleh anak-anak berusia 13 sampai dengan 18
tahun
Para remaja ini melakukan tindakan tersebut karena didorong berbagai faktor, ditambah dengan adanya
kesempatan. Perbuatan mereka disebut dengan tindakan patologis karena mereka melanggar norma hukum,
dan berbuat diluar batas yang dapat merugikan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan juga orang lain.
Tidak semua kenakalan remaja dilakukan secara individual (sendiri). Tindakan ini juga sangat sering
dilakukan secara berkelompok. Ada beberapa kenakalan yang berakibat fatal dan bisa mendapatkan sanksi
hukum, atau bahkan sampai dipenjara.
Setiap perbuatan pasti akan memberikan dampak bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Begitu juga
dengan kenakalan remaja. Tindakan kenakalan yang mereka lakukan jika terjadi dalam lingkungan keluarga,
tentunya masih bisa mendapatkan pengarahan yang tepat dari orang tua.
Namun, bagaimana jika kenakalan remaja tersebut terjadi di lingkungan sosial? Tentu saja para pelakunya
akan merugikan orang lain. Jika kenakalan remaja sudah sangat berbahaya maka sanksinya adalah dipenjara.
Tidak jarang pula dapat dikucilkan dari lingkungan sekitar yang bisa membahayakan mental anak tersebut
dikemudian hari.
Dengan mengetahui pengertian,contoh, dampak, serta cara mengatasi kenakalan remaja; kita diharapkan
dapat mengatasi permasalahan kenakalan remaja dan mengarahkan remaja ke arah yang lebih baik.
Sumber : https://salamadian.com/pengertian-kenakalan-remaja/
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai umur 8 – 14
tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan
kebudayaan. Secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya : tumbuh rambut pubis, ketiak,
timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi badan, pada wanita mengalami pembesaran
buah dada dan pada pria terjadi perubahan pada suara dan tumbuh jakun. Sebagian besar remaja umur kawin
pertama dalam usia belia (<19 tahun).Pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka
mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu
besar. Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan
akhirnya mereka berani untuk mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Diera gobalisasi seperti yang kita alami saat ini, , remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena
globalisasi ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk,
sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan seks bebas itu
tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang
mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di
tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya.
Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu
bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk
mendapatkan pacar. Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap
kesehatan reproduksi. Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan yangtidak mempunyai status.
Penyebab perilaku seks bebas sangat beragam. Pemicunya bisa karena pengaruh lingkungan, sosial budaya,
penghayatan keagamaan, penerapan nilai-nilai, faktor psikologis hingga faktor ekonomi. Adapun beberapa
penelitian mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku seks bebas menurut Hyde
(1990) yaitu:
a. Usia.
b. Usia yang muda saat berhubungan seksual pertama.
c. Usia saat menstruasi pertama.
d. Agama.
e. Pacar.
f. Kencan yang lebih awal.
g. Pengalaman pacaran/kencan (hubungan afeksi
h. Orang tua.
i. Teman sebaya (peers group).
j. Kebebasan.
k. Daya tarik seksual.
l. Standar orang tua vs standar teman.
m. Saudara kandung.
n. Gender.
o. Ketidakhadiran ayah.
p. Ketidakhadiran orang tua.
q. Kecenderungan pergaulan yang makin bebas.
r. Penyebaran Informasi Melalui Media Massa.
1. Pilih orang yang mempunyai minat yang sama seperti anda supaya anda mempunyai
persamaan; tetapi jangan mengesampingkan orang yang langsung tidakmempunyai persamaan
dengan anda, bersikap terbuka baik untuk anda.
2. Ingatlah pada satu pedoman pening yaitu berlaku baik terhadapa
3. orang lain sebagaimana anda suka diperlakukan. Sekiranya anda menghormai orang lain,
orang lain akakn menghormati anda juga.
4. Sadarlah bahwa tidak ada orang yang sempurna, setiap orang
5. mempunyai kekurangan dan kelebihan, dan menerima kekurangan antara satu sama lain
adalah kunci persahabatan yang baik.
6. Hargai pendapat satu sama lain.
7. Sadarlah bahwa sahabat anda yang terdekat. Sekalipun tidak dapat bersama anda selama 24
jam. Bina minat-minat serta potensi yang lain dan jangan cemburu apabila sahabat anda
mempunyai minat-minat yang lain juga.
8. Komnikasi sangat penting. Sekiranya ada sesuatu permasalahan dengan persahabatan
anda, beritahulah, jangan biarkan factor luar seperti tekanan memutuskan persahabatan anda.
9. Sahabat yang baik akan senantiasa mengingatkan anda dikala salah,
10. serta tidaktidak membenarkan perbuatan yang salah.
11. Sahabat yang baik mau berbagi perasaan dengan anda baik di saat susah maupun di saat
senang, serta senantiasa memotivasi anda supaya maju.
12. Belajar daripada satu sama lain.
13. Saling menghargai satu sama lain
Pertama, meyakini bahwa perbedaan adalah satu hakikat dan keniscayaan sebagai ramhat Allah
SWT. Percayalah bahwa perbedaan itu merupakan kenicayaan. Kita tercipta sebagai laki-laku yang
berbeda dengat perempuan, tetapi Allah telah menyatukan dalam lembaga perkawinan yang agung.
Oleh karena itu perbedaan memang merupakan hakikat yang pasti terjadi. Artinya, kita harus
meneripa takdir Allah bahwa kita bisa jadi memang berbeda dengan tetangga, dengan sesama
warga, dengan teman sekerja, dengan sesama umat manusia, yang memang telah ditakdirkan penuh
dengan perbedaan dan kemajemukan. Perbedaan adalah rahmat dalam kehidupan kita yang fana ini.
Kedua, mencoba untuk memecahkan masalah perbedaan secara bijaksana, penuh pengertian,
saling harga menghargai, serta tanpa paksaan dan kekerasan. Orang bijak mengatakan bahwa kita
harus dapat menjadikan perbedaan sebagai modal untuk dijadikan kekuatan. Oleh karena itu, kita
harus bijak dalam bertindak, terbuka dalam mengelola sesuatu yang berbeda.
Ketiga, menghadapi perbedaan tidak cukup hanya dengan mendiamkan, atau bahkan dengan
menafikan keberadaannya, tetapi perlu dimusyawarahkan. Sesuai dengan nasihat John F. Kennedy,
maka „jika kita tidak bisa mengakhiri perbedaan-perbedaan kita, paling tidak kita dapat membantu
dunia aman untuk keanekaragaman”. Untuk memahami perbedaan itu, kita memerlukan data dan
informasi tentang apa yang berbeda, bagaimana perbedaannya, dan mengapa hal itu telah berbeda.
Data dan informasi itu diperlukan untuk – kalau bisa – mendekatkan alasan mengapa terlah terjadi
perbedaan, untuk menyatukan perbedaan menjadi kesamaan. Di sini kita memerlukan dialog,
memerlukan musyawarah. Di sini kita memang perlu diskusi, bahkan syah-syah saja untuk beradu
argumentasi. Asal hal itu dilakukan dengan penuh kesopanan, tidak menggebrak meja ketika
menjelaskan fakta. Jika pada akhirnya tidak terjadi kesepakatan, maka yang harus dilakukan adalah
menerima dengan tangan terbuka, dan menghargai perbedaan itu sebagaimana adanya.
Keempat, menyikapi terjadinya perbedaan dengan melalui keteladanan, bukan hanya untuk diri
sendiri, tetapi teladan bagi orang lain. Khusus untuk para pemimpin, keteladanan itu akan menjadi
pedoman bagi semua orang. Sesungguhnya keteladanan itu harus dibentuk dari diri sendiri, dari
keluarga, dan kemudian menyebar dalam kehidupan.
Kelima, menyikapi adanya perbedaan dengan menetapkan kebijakan, program dan kegiatan
bersama yang dirumuskan secara demokratis, transparan, terbuka, dan akuntabel. Perbedaan
memang bukan sekedar masalah teori, tetapi lebih sebagai praktik yang memerlukan penerapan dan
implementasi secara adil dan dapat menghindari kemungkinan timbulnya prasangka dan salah duga.
Menunda pekerjaan memang mengasyikkan. Sampai akhirnya kamu menyadari, bahwa kamu harus
tetap mengerjakannya juga.
Hidup bermalas-malasan, uang mengalir lancar, teman banyak, adalah impian hampir setiap orang.
Sayangnya, ini adalah impian yang mustahil kalau masih memasukkan malas-malasan dalam list
impian.
Dalam hidup, kita selalu dihadapkan dengan deadline. Deadline pr, pekerjaan, pendidikan.
Sebenarnya kita bisa saja mengerjakannya tepat waktu, tapi entah kenapa kita lebih memilih
menunda. Bersenang-senang di awal, bersakit-sakit kemudian. Padahal ada 5 keuntungan yang akan
kamu dapatkan kalau tidak menunda pekerjaan, loh.
1. Tidak Panik
Jika kamu menunda pekerjaan, kamu akan merasakan
paniknya mengerjakan tugas di menit-menit terakhir. Bagi
beberapa orang, hal ini bisa memicu kreativitas. Bagi beberapa
orang lain, ini malah menjadi alasan untuk menyerah dan tidak
mengerjakan sama sekali. Dan pekerjaan yang dilakukan di
menit-menit akhir biasanya bersifat asal jadi, tidak maksimal,
dan seringkali sangat mengecewakan.
Kamu tidak perlu mengalaminya jika mengerjakan pekerjaan
jauh-jauh hari sebelum deadline.
4. Dipercaya
Orang yang memberi tugas ke kamu menjadi yakin akan kemampuan yang
kamu miliki. Kamu bisa mengerjakan tugas tepat waktu dengan hasil yang
maksimal. Ingatlah, seseorang tidak akan diberikan tanggung jawab yang
besar, jika tanggung jawab yang kecil saja, tidak mampu diselesaikan.
Tidak menunda pekerjaan sangat penting kamu lakukan demi karir yang
terus menanjak.
Karena itu, yuk kerjakan tugasmu sekarang. Jangan menunda-nunda lagi. Toh, akan kamu kerjakan
juga, kan?
Sumber : https://keepo.me/humor/5-keuntungan-yang-kamu-dapat-kalau-tidak-menunda-pekerjaan/
Pendidikan karakter adalah The only thing in the world not for sale is character (Antonin
Scalia)
Pendidikan membangun kreativitas :
1. Kemampuan memikirkan hal-hal baru.
2. Kemampuan untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang baru, mengembangkan gagasan
baru untuk memecahkan persoalan, kelenturan berpikir, kemampuan berpikir lateral,
termasuk dalam lingkup kreativitas.
3. Kemampuan melihat yang tidak terlihat dan memikirkan yang terpikirkan orang lain
adalah dua ciri utama kreativitas
Pendidikan membangun kecakapan memimpin diri sendiri
1. Memimpin diri sendiri dengan visi atau cita-cita hidup yang jelas.
2. Memimpin diri sendiri dengan memegang nilai-nilai atau prinsip- prinsip hidup yang jelas .
3. Memimpin diri sendiri agar tidak terjebak dalam sikap „tujuan menghalalkan cara‟
4. Memimpin diri sendiri agar tidak tersesat dalam belantara dan „huru-hara‟ globalisasi.
Pendidikan membangun kecakapan untuk tumbuh dan berkembang bersama orang lain dalam
kebhinekaan
1. Memandang kebhinekaan sebagai hal yang kodrati, dan memanfaatkannya untuk menciptakan
keunggulan.
2. Berkembang dengan mentalitas berkelimpahan (abundance mentality).
3. Berkembang dengan memahami pentingnya hidup berbagi semakin berbagi akan semakin
berkelimpahanlah orang itu.
4. Agar keberhasilan kita tidak menjadi sumber penderitaan bagi orang lain.
50 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Pendidikan membangun kecakapan menanggapi perubahan
1. Kecakapan memilih apa yang dipelajari, dan „belajar bagaimana belajar‟ (learn how to
learn).
2. Bersikap proaktif, bisa memilih tingkah laku yang paling pantas dalam mencapai cita-citanya.
3. Terbuka terhadap kemungkinan baru, terbuka terhadap pengetahuan baru.
Pendidikan membangun kecakapan untuk menciptakan nilai atau manfaat
1. Memahami kebutuhan masyarakat.
2. Peka melihat peluang untuk melakukan kebaikan-kebaikan bagi kepentingan kemajuan
kemanusiaan.
3. Mencari peluang dan melakukan usaha-usaha untuk dapat berkontribusi pada pemberdayaan
masyarakat.
4. Mengembangkan tata-nilai dan tata-laku normatif bagi pemeradaban masyarakat yang
majemuk.
Pendidikan membangun karakter
1. Karakter: Sifat khas, kualitas dan kekuatan moral pada seseorang atau kelompok.
2. Karakter mencakup: integritas, kepercayaan-diri, kedewasaan, mentalitas-berkelimpahan
(abundance mentality), kegigihan, dan semangat memperbarui diri, dan semangat untuk
mencapai yang terbaik.
Masyarakat masa depan
Ciri-ciri masyarakat masa depan:
1. Kualitas seseorang tidak ditentukan oleh apa yang Anda punya, tapi lebih ditentukan oleh
„siapa anda‟.
2. Kesejahteraan dan kebahagiaan akan lebih banyak tergantung pada modal maya yang dimiliki
(modal intelektual, modal sosial, modal etikal, modal personal, seperti: iman, keteguhan,
kekayaan rohaniah dan sebagainya).
Kecenderungan masa depan:
1. Masyarakat akan lebih terbuka menerima kebhinekaan sebagai hal yang kodrati dan
memanfaatkannya sebagai sumber keunggulan.
2. Masyarakat dituntut lebih terbuka untuk belajar dari mana saja, bisa menghargai hal-hal yang
positif yang ada pada bangsa, masyarakat atau pun kelompok yang lain.
3. Masyarakat masa depan cenderung berkembang menjadi:
4. Masyarakat dengan ciri keseketikaan, yaitu semuanya bergerak dan berubah dengan cepat,
semuanya menjadi makin sementara.
5. Masyarakat penuh dengan kebaruan yang bersumber pada kreativitas dan daya inovasi
manusia.
6. Masyarakat menjadi serba berkompetisi dan berkooperasi secara global dengan standard
internasional.
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan
oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah
satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.Waktu pelaksanaan ujian sekolah adalah pada
akhir tahun akademik sesuai kalender pendidikan satuan pendidikan. Ujian sekolah dilaksanakan
oleh satuan pendidikan dengan membentuk panitia ujian sekolah yang ditetapkan pada awal tahun
akademik. Cakupan ujian sekolah adalah seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Hasil analisis ujian
sekolah dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan untuk perbaikan proses pembelajaran secara
keseluruhan pada tahun pelajaran berikutnya. Hasil ujian sekolah dilaporkan satuan pendidikan
kepada orangtua peserta didik dalam bentuk surat keterangan hasil ujian (SKHU). Hasil ujian
sekolah digunakan sebagai salah satu kriteria kelulusan yang telah dirumuskan oleh satuan
pendidikan.
Persyaratan untuk mengikuti ujian sekolah adalah memenuhi persentasi minimal kehadiran peserta
didik, mempunyai nilai hasil belajar lengkap dari semester 1 sampai dengan semester terakhir,
terdaftar sebagai peserta ujian sekolah; dan memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara
dengan ijazah satuan pendidikan yang lebih rendah. Peserta didik yang tidak mengikuti ujian
sekolah karena alasan tertentu, dapat mengikuti ujian sekolah susulan yang penjadwalannya diatur
oleh satuan pendidikan
Berikut adalah cara untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian menghadapi ujian/tes.
1. Siapkan waktu sebaik mungkin
2. Berdo‟a dan mintalah do‟a restu dari kedua orang tua
3. Pelajari kembali catatanmu setiap hari.
4. Lihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulanganmu yang sebelumnya.
5. Buatlah kelompok belajar.
6. Ikuti bimbingan belajar.
7. Jaga kesehatan tubuh.
8. “Aku bisa!”
9. Selesaikan belajar sehari sebelum ujian atau ulangan umum dimulai.
10. Datanglah lebih pagi.
11. Manfaatkan moment sesaat sebelum ujian untuk mereview materi ujian
Belajar kelompok adalah salah satu metode belajar yang bisa diandalkan untuk meningkatkan
kemampuan belajar siswa. Dengan belajar kelompok, siswa dapat diajarkan untuk saling bertukar
pikiran dan berdiskusi mengenai permasalahan dan solusi. Vera Agustian Sinaga Spd, Salah
seorang guru bidang studi bahasa inggris di SMP Negeri I, Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang
Bedagai kepada harian Orbit, Minggu (13/5), saat di konfirmasi dikediamanya, mengatakan bahwa
pentingnya belajar kelompok untuk para siswa. Adapaun bertujuan agar anak dapat bersosialisasi
dan bekerjasama, terutama untuk kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama, seperti
melakukan percobaan, berdiskusi, bermain peran, juga untuk mendorong agar anak pemalu dan
penakut mau berbicara. Dengan melatih anak belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak
untuk menjadi dewasa yang bisa bekerjasama dengan orang lain. Selain meningkatkan sosialisasi,
juga melatih siswa bekerjasama, mampu berinteraksi dengan teman lain, dengan tidak memaksakan
kehendak dan berargumentasi dengan akal sehat, atau secara umum mengembangkan kemampuan
intelektual anak dalam melakukan proses berpikir,”katanya.
Vera juga menambahkan, perlu diperhatikan bahwa tidak semua kegiatan pembelajaran cocok
dilakukan dengan belajar kelompok. Jika topik ataupun materi merupakan masalah yang harus
dipecahkan bersama atau berupa lembar kerja yang harus dikerjakan melalui percobaan bersama,
atau kegiatan bermain, ini memang memerlukan kegiatan yang dilakukan secara bersamaan atau
dengan kata lain belajar kelompok. Namun, jika materi hanya memerlukan dialog atau menulis
percakapan dua orang, yang tepat adalah kerja pasangan. Dan apabila menulis karangan
pengalaman pribadi yang cocok dilakukan dengan individual. Dikatkannya ada beberapa cara
pengelompokan yang dapat dilakukan guru, misalnya berdasarkan kemampuan, jenis kelamin, atau
campuran. Setiap jenis pengelompokan tentu mengandung segi positif dan negatif, tergantung
bagaimana guru melaksanakannya. Salah satunya termasuk mengetahui mengapa guru
mengelompokkan berdasarkan kemampuan, dengan alasan agar mereka dapat berdiskusi secara
efektif, berdasarkan jenis kelamin agar mereka dapat membahas topik dengan lebih terbuka dalam
kelompok sejenis, dan sebagainya.
Dan yang penting diperhatikan oleh guru adalah bagiamana belajar kelompok dapat
memaksimalkan hasil belajar semua anak dengan kemampuan dan minatnya, dengan belajar
kelompok ini juga sangat membantu guru untuk lebih gampang menerangkan kepada siswa/i agar
anak lebih gampang menyerap apa yang diterangkan guru. Selain itu, bekerja kelompok ini harus
diperhatikan siapa yang lebih mampu untuk menjadi ketua kelompok dan siapa yang menjadi
anggota kelompok yang artinya harus di gabung antara yang pintar dengan yang kurang pintar dan
menggabung antara perempuan dan laki-laki, sehingga mereka bisa bersosialisai dan bekerja sama
antara yang pintar dan yang kurang pintar, sehingga mereka bisa bersosialisasi dan bekerja sama
dalam kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok dan masalah kelompok. Jika hari ini anak
mampu bekerjasama, tentu esok dia akan mampu mengerjakan sesuatu secara mandiri. Kerjasama
melalui belajar kelompok di mana anak saling berinteraksi dengan bertanya dan mengemukakan
pendapat adalah fondasi sukses di kemudian hari,”terangnya lagi. Dengan anak terlatih berbicara,
berdiskusi, berargumentasi, merencanakan sesuatu bersama dalam kegiatan belajar sehari-hari di
sekolah, anak akan memiliki keterampilan siap pakai.
Misalnya untuk melakukan wawancara saat mencari kerja, kritis melihat dan memecahkan
permasalahan sesuai situasi, lebih berani dan terampil memimpin rapat atau pertemuan, mampu
menengahi perbedaan pendapat dengan memberikan argumentasi yang seimbang untuk kedua belah
pihak, mampu menyerap dan menyaring informasi secara kritis, mampu membuat hipotesis, dan
berbicara secara efektif,”ujarnya.
Ada beberapa tips yang bisa dijadikan pedoman saat hendak memilih ekskul :
1. Sesuaikan dengan minat , bakat , hobi , dan kemampuan
Jangan ikut bergabung suatu ekskul hanya karena minat saja namun tidak melihat bakat dan
kemampuan yang ada sehingga tidak memberikan sesuatu yang maksimal kepada kamu . kalau
merasa tak berbakat di olahraga basket ya jangan gabung ekskul basket karena kamu akan
kesulitan masuk tim inti dan hanya menjadi anak bawang .
2. Sesuaikan dengan jadwal
Jangan memilih ekskul yang waktu kegiatannya bentrok dengan jadwal yang lain . misalkan
saja ekskul menari latihan setiap hari senin dan kamis sore , namun kamu sudah terdaftar dan
aktif di bimbel [bimbingan belajar] di hari dan waktu yang sama .
3. Jangan terpengaruh teman alias ikut-ikutan
Terkadang teman juga suka mengajak kamu untuk ikut serta dalam kegiatan ekskulnya atau
sekadar iseng ramai-ramai bergabung bersama teman akrab atas dasar solidaritas . semuanya
kembali lagi ke minat , bakat , kemampuan , dan jadwal . jika hanya ikut-ikutan , kemungkinan
besar tidak akan bertahan lama karena berbagai sebab .
4. hindari kegiatan yang dapat menurunkan nilai di sekolah
Jangan sampai dengan mengikuti kegiatan tambahan , justru membuat prestasi belajar menjadi
menurun . bisa jadi karena kamu jadi terlalu capek dan sibuk dengan ekskul sehingga jadi
jarang belajar dan mengerjakan pr di rumah yang dalam jangka panjang bisa membuat nilai
raportmu menurun .
5. Lihat orang orang yang ada di dalamnya
Jangan ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan ekskul hanya karena namanya saja , tapi lihat
juga siapa pembimbingnya , siapa pelatihnya , siapa peserta dan apa prestasinya . jika kamu
ikut suatu ekskul yang orang-orangnya tidak kompeten dan tidak peduli , maka ujung-ujungnya
hanya kesia-siaan saja .
6. Konsultasi dengan orang tua dan guru
Bagaimanapun juga orang tua dan guru tahu yang terbaik bagi kamu . jika orang tua atau guru
yang dekat bilang jangan ikut dan alasannya memang wajar , maka turutilah . restu orang tua
dan guru cukup penting . namun tidak menutup kemungkinan jika kamu memang bisa
meyakinkan orang tua dan guru , maka kamu bisa mendapatkan restu mereka .
7. Hanya bergabung dengan ekskul resmi
Mungkin saja ada kegiatan-kegiatan kesiswaan yang berjalan tanpa sepengetahuan dan seizin
sekolah . hindarilah bergabung dengan kegiatan-kegiatan tersebut jika memang dilarang
sekolah karena bisa memberikan dampak negatif .
Di dalam dunia kerja, telinga kita akrab dengan istilah pelatihan kerja atau training. Apa itu Pelatihan Kerja?
Menurut PP No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, Pelatihan kerja atau yang sekarang
biasa kita kenal dengan istilah training adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Singkatnya,
pelatihan kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan bekerja
(vocational) serta sikap agar semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan
semakin baik sesuai dengan standar.
Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan mengikuti pelatihan kerja. diantaranya adalah:
1. Mewujudkan pelatihan kerja nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas
tenaga kerja.
2. Memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pelatihan kerja
3. Mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.
A (Ambisi) : keinginan, cita-cita, sesuatu yang sangat ingin anda dapatkan atau anda capai
K (Kenyataan) : adalah kelebihan dan kekurangan pada diri anda yang dapat menjadi faktor
pendukung dan penghambat terhadap sebuah ambisi
U (Usaha) : merupakan suatu kegiatan yang anda lakukan untuk mencapai ambisi atau
keinginan anda
Faktor pendukung dari kemampuan fisik, intelektual, akademis memenuhi persyaratan untuk
ambisinya. Faktor penghambat boleh dikatakan dapat diatasi. Usaha Handoko pun untuk
mencapai ambusinya sudah maksimal. Dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa
Handoko telah menselaraskan antara Ambisi,
Kenyataan dan Usaha dalam merencanakan masa depannya.
Berdasarkan uraian diatas, cobalah Anda membuat perencanaan masa depan dengan memperhatikan
keseimbangan antara Ambisi, Kenyataan dan Usaha
1. Pemahaman SWOT
“S” Strength (Kekuatan) : adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang
mendukung cita-cita / karier.
“W” Weakness (Kelemahan) : seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri dan
kurang mendukung cita-cita / karier.
Isilah pada kolom “S” / Strength yuang merupakan kekuatan, “W” / Weakness yang merupakan
kelemahan, “O” / Opportunity yang merupakan peluang dan “T” / Traits merupakan ancaman
segala sesuatu yang ada pada diri sendiri maupun lingkungan yang mendukung atau tidak
mendukung / kemungkinan dapat menggagalkan cita-cita / karier.
Setelah Lulus, anda bercita-cita melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu sekolah
Lanjutan Tingkat Atas. Apakah anda merasa bingung untuk menentukan sekolah lanjutan yang akan
anda masuki
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis Sekolah Lanjutan yang dapat
dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk :
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir.
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia usaha
4. Siswa yang belajar di SMK lebih banyak dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan
kerja.
Setiap tahun syarat dalam memasuki pendidikan lanjut bisa saja berubah. Sebagai contoh
persyaratan dalam memasuki studi lanjut di Indonesia tahun 2019/2020 mengalami perubahan dari
tahun sebelumnya. Perubahan ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Secara umum persyaratan dalam memasuki pendidikan lanjutan di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Lulus Ujian Nasional
2. Melakukan pendaftaran secara online. Pendaftaran bisa dilakukan dimanapun, yang memiliki
koneksi dengan internet.
3. Setelah selesai melakukan pendaftaran, cetak bukti pendaftaran untuk menunjukkan
pendaftaran anda telah valid.
4. Seleksi akademis berdasarkan nilai ujian nasional (UN).
Persyaratan yang telah dijabarkan diatas bisa saja berubah. Persyaratan tersebut juga hanya secara
umum, untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan sekolah yang ingin anda
masuki, selalu cari informasi melalui media sosial sekolah seperti web, facebook, brosur dll. Jika
kurang puas atau kurang dengan informasi yang anda peroleh, anda bisa langsung mendatangi
sekolah secara langsung. Semua individu pasti ingin mendapatkan sekolah yang terbaik bagi
dirinya. Saat ini untuk mendapatkan sekolah yang baik bukanlah hal yang mudah, sebab sekolah
yang mempunyai kualitas baik atau favorit semakin banyak peminatnya. Dalam mengahadapi
ketatnya persaingan dalam memasuki pendidikan lanjut anda juga membutuhkan strategi-strategi.
Berikut strategi-strategi yang bisa anda terapkan dalam memasuki sekolah lanjutan yang anda
inginkan.
1. Belajarlah yang rajin, jika perlu ikuti bimbingan belajar atau kursus yang mampu mendongkrak
prestasi anda. Sebab dengan belajar kamu akan lebih banyak mengetahui dan memudahkan
anda dalam mengerjakan setiap soal. Hasil yang didapat juga akan maksimal sehingga
memungkinkan anda mendapatkan beasiswa, mengingat semakin mahalnya biaya pendidikan.
Jika persayratan masuk adalah nilai ujian nasional maka belajarlah yang rajin sebelum ujian
nasional untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Jika seleksi akademis melalui ujian tulis maka
belajarlah yang rajin sebelum ujian tersebut.
2. Tumbuhkan motivasi diri sehingga semangat stabil. Dengan adanya semangat akan
memudahkan anda dalam belajar dan memudahkan anda menyerap apa yang anda pelajari.
3. Percaya diri dan optimis, faktor ini dibutuhkan untuk menguatkan mental dalam melihat
persaingan yang begitu ketat.
4. Setelah semua usaha sudah anda lakukan dengan maksimal, maka terakhir adalah berdoa.
Namun sebelum anda menerapkan strategi-strategi yang telah dipaparkan diatas, anda perlu
mengetahui sekolah lanjutan mana yang bisa anda masuki. Sebelum memasuki sekolah lanjutan
anda perlu mengamati, menimbang, dan memutuskan, mengingat pendidikan adalah kunci
kehidupan anda. Berikut ini ada beberapa ulasan yang mungkin bisa anda terapkan sebelum
memilih pendidikan lanjutan anda.
1. Perhatikan nilai ujian nasional (UN) anda, jika nilai ujian anda termasuk tinggi maka anda
harus mempertimbangkan untuk masuk sekolah lanjutan yang mempunyai kualitas yang bagus.
Jika nilai ujian anda biasa aja, maka pilihlah sekolah lanjutan yang memungkinkan untuk
dimasuki dengan nilai yang anda miliki. Untuk memastikan nilai anda termasuk tinggi atau
biasa aja cek nilai UN yang telah diterima di sekolah yang kamu inginkan.
Apa itu emosi? Mengapa kita perlu mengontrol emosi? Bagaimana caranya mengendalikan emosi
dengan bijak?
Emosi adalah dinamika perasaan yang ada di dalam
setiap manusia. Emosi memang tak harus dihilangkan,
tetapi dikontrol dan dikelola dengan baik agar
bermanfaat bagi diri pribadi dan orang sekitar, atau
paling tidak, emosi diri tidak akan membuat orang lain
terkena dampak negatifnya. Emosi yang berupa rasa
marah memang sering muncul bila terjadi situasi yang
tidak memuaskan, menjengkelkan, atau memuakkan.
Salah satu jenis perilaku emosi marah yang sering diekspresikan seseorang adalah berteriak dan
membentak. Lebih parah dari itu adalah mengamuk, yang akhirnya memunculkan perselisihan,
pertengkaran, hingga keributan fisik.
Oleh karena itu, pengendalian emosi rasa marah harus dipelajari dan diterapkan untuk menciptakan
suasana yang harmonis dan kondusif. Lalu, bagaimanakah caranya untuk mengendalikan emosi?
Cara Mengendalikan Emosi (Kontrol Amarah)
Mungkin tips dan kiat berikut ini bisa menjadi panduan bagi anda dalam belajar bersikap lebih baik,
terutama emosi yang tetap terkontrol. Yuk, mari disimak bareng-bareng!
1. Biarkan diri Anda untuk merasa marah
Anda mungkin berpikir bahwa Anda harus menyembunyikan rasa amarah Anda, dan
menahannya dalam-dalam. Jangan melakukan hal itu karena buruk untuk kesehatan dan akan
menjadi bom waktu di masa depan yang membuat sikap kasar lebih brutal. Sebagai manusia kita
semua berhak untuk merasa marah. Biarkan diri Anda merasa marah karena ini adalah normal.
2. Jangan terburu-buru mengambil tindakan / keputusan
Ini merupakan langkah yang cukup penting dan sebaiknya harus ingat setiap saat. Jika Anda
mulai merasa marah atau bibit emosi mulai muncul, maka sebaiknya tunggu dan jangan buat
apa-apa. Keputusan terbaik adalah lari dari tempat kejadian. Jauhkan atau asingkan diri Anda.
Buat keputusan untuk tidak membuat apa-apa sehingga Anda dapat rasakan perasaan marah
tersebut tidak terlalu menguasai Anda.
3. Cari tempat menyalurkan emosi anda
Tumpahkan perasaan dengan jujur dan ekspresikan diri Anda dengan lebih baik tanpa
mengganggu orang lain.
4. Buat atau cari hal yang lucu
Hilangkan ketegangan dengan melawak atau mencari sesuatu yang lucu. Ini akan menghibur diri
dan orang lain. Gunakan humor tapi jangan berlebihan. Ada kalanya humor digunakan untuk
mengurangi ketegangan dan memberikan kesempatan untuk semua pihak tertawa terhadap
masalah yang dihadapi.
5. Rasakan kemarahan tersebut pada tubuh Anda
Apakah dada Anda terasa panas? Darah mengalir begitu deras? Dahi Anda berkerut? Mata, kaki
dan tangan Anda bergetar? Jantung Anda berdetak kencang? Tarik napas dalam-dalam dan
tenangkan bagian-bagian organ tubuh anda. Redakan hingga bagian-bagian tersebut kembali ke
kondisi normal.
6. Ingat kembali kondisi sebelum Anda mulai emosi
Sumber : https://www.diedit.com/cara-mengendalikan-emosi/
ingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting dalam hasil pembelajaran.
Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya
intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan belajar.
Kondisi dan lingkungan yang menjadi perhatian dan kepedulian dalam terciptanya pembelajaran
sebagai berikut :
Besarnya ruangan kelas sangat bergantung kepada beberapa hal antara lain : jenis kegiatan
(kegiatan pertemuan tatap muka klasikal dalam kelas atau bekerja di ruang praktikum) dan jumlah
siswa yang melakukan kegiatan (kegiatan bersama secara klasikal atau kegiatan dalam kelompok
kecil). Ruang belajar yang merupakan tempat siswa dan guru melaksanakan kegiatan belajar
mengajar meliputi ruang kelas, laboraturium, dan ruang auditorium (Dirjen PUOD dan Dirjen
Dikdasmen, 1996:45).
Terdapat beberapa syarat yang perlu diupayakan agar kelas nyaman dan menyenangkan :
a. Penataan ruang kelas
b. Perlengkapan kelas
einginan menjadi sendiri yang bertanggung jawab tentu layak dikagumi. Individu yang bertanggung jawab
terhadap diri sendiri selalu memenuhi janji dan memegang teguh komitmen yang pernah dibuat. Serta
mampu mengatur waktu dan mengelola uang dengan baik.
Selain itu, dia selalu memperhatikan diri sendiri dan individu lain dengan memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional. Hal ini mungkin terasa sulit pada awalnya, tetapi Sobat akan menjadi individu yang bercara
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dengan mengerjakan langkah berikut secara konsisten, 12 Cara
Bertanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri.
1. Jaga Selalu Kebersihan Diri Sendiri Tanpa Diminta
Jika peralatan atau sampah bertebaran, langsung bersihkan dan rapikan. Jangan berharap individu lain
yang mengerjakannya. Sobat penyebabnya, Sobat yang bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri
menjaga kerapdian. Bayangkan apa yang individu lain rasakan ketika dia masuk ke dalam ruangan yang
berantakan. Letakkan benda benda di tempat yang seharusnya. (Baca juga mengenai penyebab galau
menurut psikologi)
Jangan menunda menyimpan benda yang baru digunakan. Sobat harus menyimpan sendiri semua
keperluan Sobat, misalnya sepatu dan kunci motor. Jika terbiasa menaruh benda pada tempatnya, Sobat
tidak perlu mencarinya saat dibutuhkan. Selain menjaga kebersihan, cara ini menunjukkan bahwa Sobat
menghargai apa yang Sobat miliki. (Baca juga mengenai penyebab marah menurut psikologi)
2. Kerjakan Sesuatu Tanpa Diminta
Mengerjakan kewajiban yang merupakan kewajiban itu sikap yang bertanggung jawab terhadap diri
sendiri. Akan tetapi, untuk menunjukkan perhatdian kepada diri sendiri dan individu lain, kerjakan
sesuatu tanpa diminta. Cara ini membuktikan bahwa Sobat cukup bertanggung jawab terhadap diri sendiri
karena memikirkan apa yang harus dikerjakan dan melaksanakannya dengan baik. (Baca juga mengenai
penyebab imsomnia secara psikologi).
Prioritaskan juga keperluan individu lain, bukan keperluan diri sendiri. Bertanggung jawab terhadap diri
sendiri berarti menempatkan keperluan keluarga, teman, atau hewan peliharaan di atas keperluan sendiri.
Akan tetapi, ini bukan berarti mengabaikan diri sendiri. Tunda selalu keperluan sendiri jika individu
tercinta membutuhkan Sobat saat ini. (Baca juga mengenai penyebab LGBT menurut psikologi)
3. Bersikap Selalu Konsisten
Sobat bukan individu yang bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri jawab jika melalaikan
kewajiban atau mengabaikan janji. Susun selalu jadwal yang bisa dijalankan lalu terapkan secara
konsisten. Contohnya, bukannya belajar sampai larut malam lalu bersantai selama 3 minggu, sisihkan
waktu 1 jam setdiap hari untuk mempelajari materi yang baru dijelaskan. (Baca juga mengenai penyebab
psikologi terganggu). Tunjukkan cara bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas tindakan Sobat. Jika
Sobat berbuat kesalahan, akui bahwa Sobat salah. Semua individu bisa berbuat buruk termasuk Sobat.
Keburukan itu jika diakui menunjukkan bahwa Sobat bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan
mengakui bahwa Sobat baik.
4. Jangan Berbohong
Berbohong demi menjaga hubungan baik tidak bisa dibenarkan, misalnya Sobat mengatakan kepada
teman bahwa Sobat menyukai bajunya, padahal tidak. Ketika kebohongan mewarnai hubungan, misalnya
berbohong saat menjelaskan bahwa Sobat sangat sibuk, selalu menghadapi konsekuensinya. Jadi selalu
individu yang jujur sebab kejujuran menunjukkan bahwa Sobat itu individu yang bercara bertanggung
jawab terhadap diri sendiri karena mengatakan yang sebenarnya.
65 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
5. Jaga Selalu Hubungan Baik Dengan Individu Terdekat dan Teman
Jangan biarkan hubungan terputus. Adakan pertemuan atau kegdiatan bersama untuk menunjukkan
Sobat ada selalu sehingga bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan persahabatan atau kekeluargaan
dan ingin bertemu dengan mereka.
6. Jangan Menyalahkan Individu Lain
Keburukan selalu bisa terjadi saat menjalin hubungan. Bukannya menyalahkan individu lain, berusaha
selalu mencari solusi. Individu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri mampu menentukan solusi
terbaik, bukan menentukan yang salah.
7. Tunjukkan Rasa Peduli
Saat berkomunikasi, individu yang tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri akan langsung
mengatakan apa yang dia pikirkan termasuk membentak teman bicara. Pertimbangkan dahulu setiap
kata yang ingin diucapkan. Jangan biarkan rasa marah menguasai Sobat. Belajar selalu memahami
pikiran dan perasaan individu lain.
8. Empati
Empati berarti mampu merasakan apa yang individu lain rasakan. Sebelum mengatakan atau
mengerjakan sesuatu kepada individu lain, pikirkan dahulu apa yang akan dia rasakan. Jika Sobat tidak
yakin, pikirkan apa yang akan Sobat rasakan. Jika Sobat merasa tidak senang, pertimbangkan lagi apa
yang ingin Sobat kerjakan atau katakan. Sobat tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas
perasaan individu lain, tetapi Sobat bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas ucapan dan
tindakan Sobat kepada individu lain. Individu yang bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri
mampu berempati dengan memikirkan apa yang individu lain rasakan saat menghadapi situasi tertentu.
9. Menyusun Jadwal untuk Mengatur Waktu
Jadwal bisa dibuat menggunakan agenda atau aplikasi ponsel dan bermanfaat membantu Sobat
memenuhi tanggung jawab terhadap diri sendiri. Selain mengingatkan kegiatan yang harus dikerjakan,
jadwal menunjukkan dimana dan untuk apa Sobat menghabiskan waktu.
10. Selesaikan Kewajiban Sebelum Bersenang Senang
Satu cara memenuhi bertanggung jawab terhadap diri sendiri itu tidak bersenang senang sebelum
menyelesaikan kewajiban. Kerjakan dahulu kewajiban yang harus diselesaikan baru bersantai dan
bersenang senang. Cari tahu berapa lama Sobat menggunakan meddia sosial. Tanpa disadari, media
sosdial biasanya menyita banyak waktu. Mungkin Sobat merasa kehabisan waktu untuk mengerjakan
kewajiban, tetapi sebenarnya Sobat memiliki waktu jika tidak menggunakan ponsel, tablet, atau
komputer untuk mengakses media sosdial sepanjang hari.
11. Tentukan Tujuan Jangka Panjang
Misalnya menjadi dokter atau menjadi teman yang baik. Selain itu, tentukan tujuan jangka pendek,
misalnya merapikan tempat tidur setiap pagi atau ikut lomba lari dan berlatih 1 bulan. Apa pun tujuan
Sobat, tulis selalu lalu tentukan langkah untuk mewujudkannya.
Pertahankan komitmen jangka panjang. Berkomitmen terasa mudah saat mekerjakan aktivitas baru yang
menyenangkan, tetapi menjadi sulit ketika aktivitas yang sama terasa membosankan. Bertahan selalu
dalam komunitas apabila Sobat sudah bergabung dalam perkumpulan, menjadi pemimpin organisasi,
atau menjadi sukarelawan.
12. Atur Keuangan dengan Baik
Sebagai siswa SMA atau individu dewasa, pastikan Sobat tahu tujuan yang ingin dicapai dalam aspek
keuangan. Dengan demikian, Sobat tahu apa yang perlu dikerjakan dan ada alasan untuk menabung.
Selain itu, Sobat tidak perlu meminta uang dari orang tua atau orang lain terus menerus.
Sumber : https://dosenpsikologi.com/cara-bertanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri
1. Membaca Buku
Yap! membaca buku merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan jika kita mempunyai waktu luang.
Kita bisa membaca buku apa saja yang kita suka yah.. terserah agan-agan sekalian ajah. Yang terpenting
apakah kita mempunyai buku? nah bagi yang nggak punya buku , kita juga bisa kok baca E-Book atau
novel atau bisa juga catatan harian kita. Tergantung mood sih.
Jika waktu luang kita panjang, sebisa mungkin kita membaca buku yang bertemakan petualangan,
sejarah, atau yang berbau ilmu pengetahuan gitu karena dengan membaca buku yang seperti itu pada
waktu yang lama dapat mengasah otak kita lho. Nah jika waktu yang kita punya sedikit, kita bisa
membaca buku yang bertemakan remaja, komedi dan yang berbau menghibur karena hal tersebut dapat
menenangkan diri dan otak kita setelah beraktivitas seharian.
4. Olahraga
Nah, ini nih yang baik buat kita selain no.1. Kita bisa berolahraga. Yah olahraga lho. Olahraga nggak
mesti di Gym atau di luar ruangan, olahraga juga bisa di dalam ruangan. Bagi yang mempunyai waktu
luang yang sedikit, kita bisa berolahraga seperti push-up, sit up, atau olah nafas agar tubuh tetap bugar
meskipun dalam kesibukan yang menumpuk. Tapi, kalo yang punya banyak waktu. Kita bisa lari pagi
bersama teman, senam bersama keluarga, atau lomba lari bersama teman.
5. Tidur.
Yang ini nih, semua orang pasti pernah ngelakuin ini ketika punya waktu luang. Yap tidur. Tidur memang
penting bagi tubuh kita, karena saat kita tidur , tubuh kita pun istirahat. Jika kita punya waktu luang,
gunakan waktu itu untuk tidur sebentar. Karena tubuh kita juga butuh istirahat tapi jangan kelewatan
tidurnnya, yahh... sekitar 30 menit atau 1 jamlah. Itu saja sudah cukup untuk mengembalikan semangat
dan energi kita seharian. Lalu ada lagi nih yang Anti-Maintream atau nggak biasa seperti :
a. Update Status dan Chatingan sama Teman Di Sosmed
Mungkin diantara kita pernah menghabiskan waktu dengan mengecek sosmed atau chatingan
dengan teman. Menurut saya sih nggak terlalu penting sih, tapi yah... berguna juga sih untuk
mengisi waktu kita yang kosong.
Sedikit menghibur aja sih bagus tapi jangan berlebihan lho, nanti bisa menganggu kenyamanan
orang lain.
Apa itu potensi diri? Potensi diri dapat dipahami sebagai kemampuan dalam diri seseorang yang belum
teraktualisasi, belum dipraktikkan, dan belum digunakan. Artinya, potensi diri adalah tentang kemampuan
tersembunyi dihadapkan dengan peluang yang jika tidak dioptimalkan akan menjadi sia-sia dan tiada
berguna.
Pendapat umum di masyarakat kita mengatakan bahwa setiap individu
memiliki potensi dalam dirinya. Kerja keras dan keberuntungan
menentukan bagaimana potensi tersebut menjadi bermanfaat. Postingan
blog ini akan didedikasikan untuk kamu yang sedang mencari informasi
mengenai apa itu potensi diri dan seperti apa contohnya.
Pengertian potensi diri
Definisi paling sederhana dari potensi diri menurut saya adalah kemampuan dan kapasitas individu yang
masih tersimpan dalam diri. Dengan kata lain, masih mengendap dan belum diaktualisasikan melalui
perilaku, perbuatan dan aksi.
Kemampuan dan kapasitas ini bisa di bidang apa saja dan bisa berupa apa saja. Terlepas dari positif atau
negatif, potensi tetaplah potensi. Keuletan, kerja keras, keberuntungan, dan bakat jika punya menentukan
seberapa jauh potensi dapat diaktualisasikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi diri adalah kemampuan dan kualitas yang dimiliki
seseorang, namun belum dipergunakan secara maksimal. Definisi KBBI mirip dengan definisi versi saya.
Definisi Sosiologi
Darimana datangnya potensi diri? Jawaban umum yang sering diberikan adalah dari bakat dan kerja keras.
Sebagian orang berhasil mengembangkan potensinya dengan belajar dan kerja. Sebagian yang lain memang
berbakat dari lahir.
Misalnya, mencopet dalam kerumunan diperlukan skill, latihan dan pengalaman. Mencopet adalah perbuatan
merugikan orang lain, tapi orang yang sudah terlatih dan punya skill tingkat dewa dalam mencopet telah
berhasil mengembangkan potensi mencopet.
Contoh lain, berbicara di depan umum atau di depan layar adalah kemampuan yang tidak dimiliki setiap
orang. Sebagian orang memiliki potensi itu, sebagian lainnya tidak. Mereka yang mengasah kemampuan
public speaking akan mampu mengaktualisasikan potensinya berbicara di depan umum.
Untuk lebih memahami tetang apa itu potensi diri, kita perlu menilik jenis-jenisnya. Sebagaimana disinggung
di awal, potensi memiliki beragam bentuk. Musik dan memasak adalah potensi yang berbeda. Koki dan
musisi profesional adalah orang-orang berhasil mengaktualisasikan potensinya masing-masing.
Jenis-jenis potensi diri
Paparan berikutnya adalah tentang jenis-jenis potensi diri. Saya akan menjelaskan sekaligus memberikan
contohnya agar mudah dipahami pembaca. Jenis potensi diri disini dapat dipahami sebagai kemampuan atau
kecerdasan seseorang yang munculnya bisa dari bakat, bisa pula dari belajar. Apa saja jenis-jenis
kemampuan tersebut?
1. Kemampuan sosiologis
Yaitu kemampuan seseorang untuk peka terhadap permasalahan sosial di sekitar. Kepekaan ini
mendorong dirinya untuk berpikir kritis dan emansipatoris. Simpati dan empati merupakan wujud
kepekaan yang dimiliki mereka yang punya potensi kemampuan berpikir sosiologis.
2. Kemampuan naturalis
Dampak positif :
1. Untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar, dengan jejaring sosial ini sangat
bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah
lama tidak bertemu, kemudian lewat dunia maya hal itu bisa dilakukan.
2. Sebagai media penyebaran informasi. Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs
jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi
tersebut.
3. Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi
dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia.
4. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati.
5. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna daapat belajar bagaimana
cara beradaptasi,bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
6. Internet sebagai media komunikasi, setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna
lainnya dari seluruh dunia.
7. Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh
dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
8. Sebagai media promosi dalam bisnis. Hal ini memungkinkan para pengusaha kecil dapat
mempromosikan produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak biaya.
Dampak negatif :
1. Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena pengguna sosial media menjadi malas
belajar berkomunikasi secara nyata. Hal ini memang benar sekali, karena saya mempunyai teman yang
sangat aktif di sosial media, dia selalu memposting apa saja yang sedang dia kerjakan, namun keadaan
yang berbeda 180 derajat jika bertemu secara nyata. Orang yang aktif di soaial media, jika bertemu
langsung nyatanya adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bergaul.
2. Situs sosial media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak
sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Pernahkah
kalian jalan-jalan atau bepergian dengan seseorang, tetapi orang yang kalian ajak jalan malah asik
dengan ponsel dan sosial medianya sendiri?
3. Tertinggal dan terlupakannya bahasa formal. Karena pengguna social media lebih sering menggunakan
bahasa informal dalam kesehariannya, sehingga aturan bahasa formal mereka menjadi terlupakan.
4. Mengurangi kinerja. Karyawan perusahaan, pelajar, mahasiswa yang bermain media sosial pada saat
sedang mengerjakan pekerjaannya akan mengurangi waktu kerja dan waktu belajar mereka.
sumber : http://fzahrah.blogspot.co.id/2014/10/dampak-positif-dan-negatif-sosial-media.html
A. Tata Krama
1. Pengertian Tata Krama
Tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan masyarakat
setempat. Istilah tata krama terdiri dari kata tata dan krama. Tata artinya adat, aturan, norma, atau
peraturan. Krama artinya sopan-santun, kelakuan, tindakan, atau perbuatan. Jadi, secara etimologis tata
krama berarti adat sopan-santun atau kebiasaan sopan-santun. Tata krama terdapat dan diperlakukan
dimana saja, dahulu sekarang dan yang akan datang. Pengalaman menunjukkan bahwa tata krama dapat
menciptakan kebaikan, keselarasan, kedamainaan, kebahagiaan dan keselamatan.
Rokok sudah sangat terkenal dan tidak asing lagi bagi seluruh kalangan, hampir seluruh kalangan baik orang
dewasa, remaja bahkan anak-anak pasti sebagian besar pernah mengisap batang rokok. Sebagian besar
perokok sudah mengetahui dampak dan bahaya dari rokok itu sendiri, bahkan disetiap bungkus rokok sudah
menyebutkan bahaya rokok itu sendiri, namun sebagian orang-orang tetap tidak menghiraukannya.
Efek yang ditimbulkan oleh perokok aktif memang tidak langsung dirasakan pada saat itu juga, akan tetapi
akan dirasakan pada masa mendatang. Adapun dampak dari rokok itu sendiri bagi remaja(pelajar) yaitu :
1. Menyebabkan berbagai penyakit seperti : kanker rongga mulut, kanker paru-paru, sesak nafas, serangan
jantung, ginjal dan dapat menggangu kehamilan dan lain-lain.
2. Mengakibatkan efek kecanduan.
3. Dapat mengganggu konsentrasi pada saat belajar.
Mengetahui dampak dari merokok itu sendiri para remaja tetap saja merokok karena mereka merasa dengan
rokok dapat memiliki kenikmatan sendiri. Untuk itu kita harus mengadakan kegiatan bimbingan bagi remaja
agar mereka sadar betapa bahaya nya rokok bagi kesehatan dan untuk para orang tua agar lebih
memperhatikan anak nya lebih lagi serta membimbing dengan baik akan dampak negatif yang ditimbulkan
akibat rokok.
1. Patologi Sosial
Patologi sosial dalah ilmu tentang gejala-gejala sosial yang dianggap sakit. Disebabkan oleh faktor-
faktor sosial. Berasal dari kata Phatos (Yunani) : penderitaan, penyakit. Secara Definisi berarti :
Semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal. Pola
kesederhanaan, moral, hak milik, solidariatas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin,
kebaikan dan hukum formal. Patologi sosial adalah suatu gejala dimana tidak ada persesuaian antara
berbagai unsur dari suatu keseluruhan, sehingga dapat membahayakan kehidupan kelompok, atau
yang sangat merintangi pemuasan keinginan fundamental dari anggota-anggotanya, akibatnya
pengikatan sosial patah sama sekali.
Pelaku patologi sosial dikategorikan dalam tindakannya :
a. Kontak fisik langsung(memukul,menendang,mendorong dan lain- lainnya)
b. Kontak verbal langsung(memaki,mencela,memberi panggilan jelek,dan lain-lainnya)
c. Prilaku non verbal langsung (sinis, mengintimidasi)
d. Prilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan,menjauhi)
e. Pelecehan seksual patologi ini sering dilakukan di dunia pendidikan baik sekolah atau
kampus, mungkin yang lebih terkenal yaitu perpeloncoan.
Pelaku patologi ini kadang melakukannya karena tradisi, balas dendam
atau merasa paling kuat dan berkuasa. Banyak korban yang terkena aksi patologi ini disebabkan
beberapa faktor :
a. Penampilan menyolok
b. Tidak berperilaku dengan sesuai
c. Prilaku tidak sopan
d. Tradisi
Dampak bullying untuk korban :
a. Masalah kesehatan fisik
b. Menurunnya keadaan psikologis dan penyesuaian sosial c. Terganggu prestasi akademiknya
d. Rasa cemas berlebihan, takut, bahkan ingin bunuh diri
Untuk itu janganlah saling menyakiti teman, saudara, atau orangtua, karena bullying ini tidak
membawa kebaikan dan manfaat buat kita semua. Apa yang dimaksud dengan Gejala Fenomena
Patalogi Sosial ?
Gejala fenomena patologi sosial :
a. Hancurnya nilai-nilaidemokrasi dalam masyarakat
b. Memudarnya nilai-nila kekeluargaan dalam komunitas c. Kemerosotan nilai toleransi dalam
masyarakat
c. Memudarnya nilai kejujuran,kesopnan dan rasa tolong menolong e. Melemahnya nilai dalam
keluarga
d. Praktik kolusi,korupsi, dan nepotisme dalam penyelenggaraan pemerintahan
e. Kerusakan sistem dalam budaya ekonomi
f. Pelanggaran terhadap nilai-nilai kebangsaan
2. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang.
Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan
perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.
78 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan
tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung
makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut
berarti telah menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku
menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang
memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, bukan
karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku
tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang
dilakukan melanggar aturan. Becker (dalam Soerjono Soekanto,1988,26), mengatakan bahwa
tidak ada alasan untuk mengasumsikan hanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan
untuk berbuat demikian.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk
melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan
yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari
penyimpangan.
Masalah sosial perilaku menyimpang dalam “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan
individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pAndangan sosialisasi.
Berdasarkan pAndangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia
tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku disorder di kalangan
anak dan remaja (Kauffman , 1989 : 6) mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat
dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara
sederhana sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil
interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya. Ketidak
berhasilan belajar sosial atau “kesalahan” dalam berinteraksi dari transaksi sosial tersebut dapat
termanifestasikan dalam beberapa hal.
Silahkan perhatikan definisi kenakalan remaja yang sudah disebutkan di atas tadi. Sekarang…
Kenapa seorang remaja bisa terjun ke dunia “kenakalan remaja” dan bagaimana kita sebagai remaja
bisa menghadapinya? Berikut penjelasannya, tentunya berdasarkan perspektif seorang remaja. Balik
ke definisi awal kenakalan remaja - suatu tindakan menyimpang/tidak dapat diterima sosial.
Pertanyaannya: kenapa remaja melakukan pemberontakan?
Ada 3 hal yang berperan penting dalam hal ini, yaitu: Keluarga, Pergaulan, Remaja itu sendiri
a. Keluarga
Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut sebagai kenakalan remaja akan muncul dalam
artian ingin memberontak. Sementara kalau orang tua permisif, remaja malah akan mencari-
cari perhatian dengan segala tingkah lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan
remaja. Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun.
b. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa solidaritas, ingin diterima, dan
sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Kalau di dalam keluarga, remaja memberontak atau
mencari perhatian yang menjurus ke tindakan kenakalan remaja demi orang tua.
c. Remaja Itu Sendiri
Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik perhatian dari
orang tua terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri remaja itu sendiri. Bukankah apa
pun yang terjadi kalau memang remaja tersebut punya „hati yang besar‟ menyadari bahwa dia
tidak akan bisa mendapatkan „ perhatian itu ‟ terperosok ke dalam jurang kenakalan remaja.
Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.
79 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
50
Berita di media massa itu dahsyat pengaruhnya. Benar itu mudah tersebar secara luas, sehingga
mempengaruhi pikiran dan sikap jutaan pembaca/penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita
dapat membentuk opini publik.
Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan martabat seseorang. Khususnya bila berita itu
tidak benar, isu, gosip, ditambah- tambah, dibelok-belokan, atau fitnah. Hal inilah yang
sering dikeluhkan bahwa pemberitaan dapat menghakimi atau “membunuh karakter” seorang
individu. Ini tidak adil dan kejam! Disamping itu, jurnalistik memang menganut prinsip anomali,
yakin sesuatu yang aneh, “sakit”, penyimpangan dan unik dinilai sebagai daya tarik berita. Namun
sayang, suatu berita dianggap seolah-olah mewakili keadaan mayoritas pada umumnya.
Oleh karena itu diperlukan kepekaan hati, sikap kritis, dan bijak setiap menerima/mencerna setiap
berita.
Cobalah menganalisis sebuah berita di media massa yang sedang ramai diberitakan, kemudian
bagaimana komentar dan pendapat Anda!
Menyajikan sebuah tulisan dari seorang pengarang ke dalam sebuah sajian tulisan ringkas bukan
hal yang mudah. Kita harus membaca dengan cermat dan memerhatikan ketika kita harus
menuliskannya secara ringkas. Hal ini berkaitan dengan upaya kita untuk menangkap gagasan atau
ide dari pengarang. Langkah meringkas bisa kita pakai untuk mengetahui maksud dan tujuan
pengarang juga dalam rangka menyajikan sebuah tulisan ke dalam bentuk yang ringkas, padat, dan
tetap berpatokan pad aide asli pengarang.
Dalam hal ini, yang harus kita perhatikan dalam membuat sebuah ringkasan adalah
mempertahankan urutan asli dari ide asli pengarang. Akan tetapi, jangan kita mencampuradukkan
pengertian tersebut ketika kita akan membuat sebuah ikhtisar. Patokan akan kedua hal tersebut ada
perbedaannya. Dalam membuat ikhtisar, kita tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli dan
tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proposional (Keraf 1984:262).
Berikut akan kita bahas tentang batasan arti ringkasan. Ringkasan diartikan sebagai penyajian
singkat dari suatu karangan asli tetapi tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang
pengarang ali. Sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat itu (Keraf 1984:262). Dengan kata lain, ringkasan
adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk
singkat.
Lalu apa tujuan dari meringkas tersebut? Gorys Keraf mengemukakan bahwa membuat ringkasan
dapat berguna untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata. Latihan membuat
ringkasan, menurut dia, akan mempertajam daya kreasi dan konsentrasi si penulis ringkasan
tersebut. Penulis ringkasan dapat memahami dan mengetahui dengan mudah isi karangan aslinya,
baik dalam penyusunan karangan, cara penyampaian gagasannya dalam bahasa dan sususan yang
baik, cara pemecahan suatu masalah, dan lain sebagainya.
Beberapa bentuk ringkasan di antaranya dapat berupa abstrak, synopsis, dan simpulan. Dalam
sebuah karya ilmiah (skripsi, laporan akhir, tesis, maupun desertasi), sebuah proses meringkas biasa
disebut juga degnan abstrak (Widyatamartana dan Sudiati 1997: 52). Abstrak atau ringkasan
berdasarkan penjelasan Harianto GP (2000: 227) dimaksudkan sebagai memberikan uraian yang
sesingkat-singkatnya tentang segala pokok yang dibahas. Ringkasan dalam sebuah karya ilmiah
hendaknya meliputi dasar masalah, asumsi dasar, hipotesa, metodologi, data, sumber- sumber
pengolahan, kesimpulan, dan saran-saran.
Ringkasan dalam bentuk synopsis biasa dilakukan pada buku seperti karya fiksi atau nonfiksi.
Bentuk synopsis merupakan salah satu bentuk ringkas suatu karya yang kiranya dapat memberikan
dorongan kepada orang lain untuk membaca secara utuh (Djuharie dan Suherli 2001:12).
Sementara bentuk ringkasan yang lain adalah simpulan. Simpulan adalah bentuk ringkas yang
mengungkapkan gagasan dari suatu uraian atau pembicaraan dengan memberikan penekanan pad
aide sintral serta penyelesaian dari permasalahan yang diungkapkan (Djuharie dan Suherli 2001: 3).
Bagi orang yang sudah terbiasa membuat ringkasan, mungkin kaidah yang berlaku dalam
menyusunringkasan telah tertanam dalam benaknya. Meski demikian, tentulah perlu diberikan
beberapa patokan sebagai pegangan dalam membuat ringkasan.
Berikut ini beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur.
81 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
1. Membaca Naskah Asli
Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan
umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu mengetahui
maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya, judul dan daftar isi tulisan
(kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi mempunyai pertalian dengan
judul dan alinea- alinea dalam tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.
3. Mengadakan Reproduksi
Pakailah kesan umum dan hasil untuk membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan
naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat baru
yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat
ada yang masih kabur, silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk
hal lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis asli. Karena kalimat
penulis asli boleh digunakan bila kalimat itu diaggap penting karena merupakan kaidah,
kesimpulan, atau perumusan yang padat.
4. Ketentuan Tambahan
Setelah melakukan langkah ketiga, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan
itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.
a. Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat mejemuk.
b. Ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Jika rangkaian gagasan
panjang, gantilah dengan suau gagasan sentral saja.
c. Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topic utama yang akan
dimasukkan dalam ringkasan. Ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb dapat dihilangkan,
kecuali yang dianggap penting.
d. Jika memungkinkan, buanglah semua keterangan atau kata sifat
e. yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk
menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian
kata sifat yang terdapat dalam naskah.
f. Anda harus mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi yang sudah
dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan
Anda. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran Anda sendiri yang
dimasukkan dalamringkasan.
g. Agar dapat membedakan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah
pidato/ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandangan orang ketiga.
h. Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya. Karena itu, Anda harus melakukan
seperti apa yang diminta. Bila diminta membuat ringkasan menjadi seperseratus dari
karangan asli, maka haruslah membuat demikian. Untuk memastikan apakah ringkasan
yang dibat sudah seperti yang diminta, silakan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan
itu dan bagilah dengan seratus. Hasilpembagian itulah merupakan panjang karangan yang
harus ditulisnya. Perhitungan ini tidak dimaksudkan agar Anda menghitung secara tepat
jumlah riil kata yang ada. Tapi perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan. Jika Anda
Untuk menjadi orang sukses, banyak cara dan mempunyai kebiasaan positif yang harus dilakukan.
Untuk langkah awalnya Anda harus mempunyai kebiasaan cara berpikir yang positif, sehingga
Anda bisa berkata dan bersikap positif. Dengan langkah awal ini, Anda akan lebih mudah lagi untuk
melangkah kedepan menjadi orang yang sangat-sangat produktif. Untuk bisa meraih kesuksesan,
Anda harus banyak dan cepat mengumpulkan berbagai keberhasilan-keberhasilan.
Berpikir dan berkata positif merupakan langkah awal untuk menjadi orang sukses. Dengan
demikian kita selalu bisa menghadapi semua permasalahan dalam hidup dengan sikap yang lebih
positif yaitu tentang hal-hal yang baik atau bermanfaat.
Setiap orang tidak lepas dari permasalahan yang sama, namun dengan pemikiran, perkataan dan
sikap yang lebih positif, kita akan lebih siap untuk cepat tahu permasalahan yang ada, dan tentunya
akan lebih cepat pula menyelesaikannya. Dengan demikian keuntungan yang didapat, kita bisa lebih
banyak lagi menyelesaikan permasalahan (produktif) dan melewatinya, yang tentunya ini
berdampak pada pencapaian sukses yang lebih cepat lagi.
84 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Bagaimana Menghadapi Kegagalan.
Banyak orang berkata kegagalan adalah hal yang biasa, yang tidak biasa adalah jika Anda berputus
asa. Sang juara tidak selamanya selalu berada diatas, kekalahan membuatnya lebih giat berlatih dan
menambah kemampuan bertanding. Janganlah berputus asa, orang berputus asa akan jauh dari
pertolongan Allah dan teman-teman Anda. Kegagalan akan menambah pengalaman dan harus
meningkatkan kemampuan Anda, itulah buah dari orang yang biasa berpikir positif.
Semangat belajar siswa memerlukan suatu kondisi yang sangat menunjang terhadap hasil
belajar. Kondisi ini meliputi internal dan eksternal.
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Kondisi fisik
Siswa hendaknya bisa menjaga kondisi badannya agar tetap sehat terhindar dari berbagai
macam penyakit.
Penyakit yang ringan seperti gatal-gatal juga sangat mengganggu dalam belajar, untuk itu siswa
hendaknya makan yang bergizi dan menjaga kebersihan badan.
2. Kondisi psikis
Kondisi psikis adalah keadaan bathin, rohani atau jasmani seseorang positif maupun negative.
Setiap siswa pasti mengalami kondisi seperti ini, namun kemampuan diri (kapasitas) masing-
masing siswa berbeda dalam menghadapinya. Contoh : ada siswa yang merasa harga dirinya
kurang apabila ke sekolah tak membawa HP atau HPnya tidak ber merk
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh siswa yang berkaitan dengan kondisi psikis
diantaranya :
a. Yang positif : hidup tenang, aman, harmonis, kekeluargaan, riang, penuh keakraban,
tanggung jawab dan lain-lain
b. Yang negatif : iri, sombong, penghasut, kalut, menyendiri, egois, masa bodoh dan
sebagainya.
Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal siswa itu meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan
personal (orang) maupun lingkungan-lingkungan material (sarana dan prasarana).
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin terlepas dari lingkungan tersebut, karena
kita adalah makhluk social.
Pada kenyataannya lingkungan yang baik akan membawa dampak positif terhadap prestasi belajar
siswa, namun sebaliknya lingkungan yang tidak baik justru akan merusak prestasi belajar siswa
Contoh : Kondisi rumah yang broken home, pasti membuat anak tidak betah di rumah, akibatnya
anak tidak bisa belajar dengan baik.
1. Pengertian
Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak
mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Kelompok
adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan, keinginan dan harapan yang sama. Belajar
kelompok adalah suatu proses transfer ilmu yang melibatkan lebih dari satu orang, dimana antara
orang yang satu dengan yang lain saling melengkapi. Belajar kelompok merupakan salah satu
metode dalam belajar selain belajar secara individu dan juga belajar secara formal di sekolah atau
kampus.
2. Manfaat
a. Belajar kelompok sesungguhnya salah satu cara untuk menumbuhkan rasa semangat untuk
belajar karena di dalam belajar komponen yang berperan adalah diri kita masing-masing
atau interaksi dengan teman kita sendiri. Jadi, tidak akan ada ketakutan ataupun
kecanggungan apabila ada yang dirasa kurang jelas ataupun kurang mengerti dapat
dijelaskan dengan cara yang lebih tepat sehingga kita bisa saling melengkapi antara yang
satu dengan yang lainnya. Di dalam belajar kelompok terdapat proses-proses pembelajaran
yang mungkin tidak didapatkan didalam pendidikan formal di sekolah maupun di
perkuliahan.
b. Ketika kita ikut dalam belajar kelompok kita akan mengetahui cara-cara lain yang
dilakukan oleh teman kita untuk dapat memahami suatu materi dengan lebih cepat
sehingga dari berbagai contoh yang bisa kita lihat didalam kelompok belajar kita, kita
dapat memilih mana yang paling tepat dan sesuai dengan diri kita sehingga bisa
diaplikasikan pada diri kita.
c. Ketika belajar kelompok kita juga akan mendapatkan suasana yang berbeda jika
dibandingkan dengan kita belajar mandiri (private) karena kecenderungan manusia ketika
telah menemukan masalah yang cukup sulit dan sudah mencoba berulang kali belum dapat
menemukan solusinya akan mendapatkan kejenuhan yang akan semakin menumpuk yang
dapat mengakibatkan stress.Maka dari itu ketika kita belajar kelompok apabila kita
memiliki kesulitan akan segera mendapatkan masukan ataupun bantuan dari teman yang
lain untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
d. Setiap individu dalam kelompok pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda mengenai
suatu hal atau permasalahan. Jadi, pada saat terjadi hal seperti ini anggota kelompok juga
belajar mengenai bagaimana cara menghormati pemikiran teman-teman yang lain dan
mencari solusi yang terbaik dari berbagai permasalahan yang muncul tanpa
mengedepankan ego masing-masing.
e. Dengan belajar kelompok kita juga dapat menguji sekaligus mengetahui kemampuan kita
dibandingkan teman-teman yang lain didalam kelompok tersebut sehingga dapat memacu
semangat kita didalam belajar. Karena apabila kita mengetahui kemampuan kita masih
kurang dibandingkan teman kita secara otomatis kita harus berusaha untuk minimal sama
dengan mereka atau bahkan melebihi mereka.
f. Dengan metode atau cara belajar yang berbeda pada tiap pertemuan, kemudian tempat juga
bisa disesuaikan dengan keinginan anggota kelompok, apabila perlu mendatangkan orang
yang lebih mengerti tentang suatu materi atau permasalahan juga dapat membantu
menimbulkan suasana yang baru juga pengetahuan yang baru yang cakupannya lebih luas
karena didapatkan dari sumber yang lebih paham mengenai suatu permasalahan /
mendatangkan ahlinya.
Berteman adalah salah satu aktivitas dan kebutuhan penting bagi semua orang tak terkecuali kamu,
Brothers. Memiliki teman bisa membuat kamu tumbuh dan berkembang. Teman juga memiliki
peran besar dalam perkembangan dan kepribadian kamu. Maka dari itu, sangatlah penting untuk
memilih teman yang dapat mengajak kamu menjadi pribadi yang lebih baik, bukan malah
sebaliknya. Berikut ini beberapa tips memilih teman di sekolah.
1. Semangat belajar
Di sekolah, tentunya setiap hari kamu akan bertemu dengan
teman-temanmu. Waktu yang kamu habiskan bersama teman
juga tidak sebentar. Maka dari itu, sangat disarankan untuk
kamu memilih teman yang punya semangat belajar sehingga
kamu juga akan terpengaruh oleh semangat belajarnya
tersebut. Dengan berteman dengan teman yang memiliki
semangat belajar tinggi, kamu juga akan ikut semangat dan
tentunya akan berefek positif pada prestasimu di sekolah.
2. Teman yang menerimamu apa adanya
Teman yang baik pasti akan menerimamu apa adanya.
Bagaimanapun kondisimu, teman yang baik tidak akan
mempermasalahkannya, begitupun sebaliknya. Jika kamu
menemukan teman yang seperti ini, jangan menyianyiakannya.
6. Jujur
Seperti yang telah disebutkan, kalau saat berteman di sekolah kamu tidak hanya membicarakan
tentang pelajaran, tapi juga tentang banyak hal termasuk masalah pribadi, maka penting sekali
buatmu untuk memilih teman yang jujur. Dimana-mana kejujuran memang dibutuhkan tak
terkecuali dalam hal pertemanan, Brothers. Kejujuran seseorang tidak bisa dinilai dengan
apapun. Tapi, jangan lupa, kalau kamu juga harus jujur padanya ya.
Sumber : https://uprint.id/blog/6-tips-memilih-teman-di-sekolah/
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karir (pekerjaan) agar mempunyai prestasi kerja yang maksimal. Beberapa
pertanyaan yang sering timbul sehubungan dengan masalah karir antara lain :
a. Bagaimana saya mendapatkan pekerjaan yang sesuai ?
b. Bagaimana penyesuaian antara kemampuan diri dengan pekerjaan ?
c. Bagaimana saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan ?
d. Bagaimana menyiapkan diri untuk karir dan masa depan ?
e. Jenis pendidikan mana yang harus saya tempuh untuk memperoleh pekerjaan di bidang yang
saya cita-citakan ?
f. Apa hubungan kegiatan saya sekarang dengan karir saya masa depan ?
Beberapa pertanyaan tersebut sering juga timbul dari kalangan siswa di sekolah, sehingga
bimbingan karir perlu untuk diberikan di sekolah. Dengan bimbingan karir diharapkan dapat
membantu siswa memperoleh pemahaman diri, lingkungan kerja, dan dunia kerja agar dapat
mengarahkan dirinya ke suatu bidang pekerjaan yang sesuai dan selaras dengan dirinya dan
kebutuhan masyarakat. Melalui bimbingan karir diharapkan siswa akan memperoleh bantuan dalam
hal :
a. Pemahaman yang lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan dirinya.
b. Kesadaran terhadap nilai-nilai dalam masyarakat.
c. Pengenalan terhadap berbagai jenis pekerjaan.
d. Persiapan yang matang untuk memasuki dunia kerja.
e. Memecahkan masalah-masalah khusus sehubungan dengan pekerjaan.
f. Penghargaan yang objektif dan sehat terhadap “kerja”.
2. Karir
Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan manusia. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memliki
pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang
mengalami stress dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson
(dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia
dewasa adalah : (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan
kebahagiaan hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga
praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan waktu orang dewasa.
Menurut Herr dan Cramer (dalam Isaacso, 1985) pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara
ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk
membeli barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang
memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur. Secara
sosial orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja.
Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan
kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala
potensi yang dimiliki individu.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk
pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedang kata
karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai
92 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai
seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991).
Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang daripada
kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. Mengingat betapa pentingnya
masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini Anda perlu menyiapkannya demi
hari depan yang lebih cerah.
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya
ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dan lain-lainnya. Mereka
juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain menjadi guru, bermain
menjadi polisi, dan lain-lainnya) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di
lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya
masih sangat dipengaruhi lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan
maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka.
Maka tidak mengherankan jika pekerjaan atau jabatan yang mereka sebut masih jauh dari
pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa
menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu cemas ataupun gelisah jika suatu
ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua
ataupun pendidik. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara
rasional dan objektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang
sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.
Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni : (1) sub tahap minat (interest); (2) sub
tahap kapasitas (capacity); (3) sub tahap nilai (values) dan (4) sub tahap transisi (transition). Pada
tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang
berbeda satu dengan lainnya. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain lebih
berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan mereka juga
berbeda satu dengan lainnya. Ada yang lebih mampu di bidang matematika, sedang yang lain dalam
bidang bahasa, atau bidag olah raga.
Pada sub tahap minat (11 – 12 tahun) seseorang cenderung melakukan pekerjaan-pekerjaan atau
kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja; sedangkan pada sub
tahap kapasitas/kemampuan (13 – 14 tahun ) mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada
kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya. Selanjutnya pada sub tahap nilai
(15 – 16 tahun) seseorang sudah bisa membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh
masyarakat, dan mana yang kurang dihargai; sedangkan pada sub tahap transisi (17 – 18 tahun)
anak sudah mampu memikirkan atau “merencanakan” karir mereka berdasarkan minat,
kemampuan, dan nilai- nilai yang ingin diperjuangkan.
Pada usia perguruan tinggi (18 tahun ke atas) remaja memasuki tahap realistis. Mereka sudah
mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin dikejar. Mereka
juga sudah lebih menyadari berbagai bidang pekerjaan dengan segala konsekuensi dan tuntutannya
masing-masing. Oleh sebab itu pada tahap realistis seorang remaja sudah mampu membuat
93 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
perencanaan karir secara lebih rasional dan objektif. Tahap realistis dibagi menjadi 3 (tiga) sub
tahap, yakni sub tahap (1) eksplorasi (exploration), (2) kristalisasi (chrystalization), dan
spesifikasi/penentuan (specipication).
Pada sub tahap eksplorasi umumnya remaja mulai menerapkan pilihan-pilian yang dipikirkan
pada tahap tentatif akhir. Mereka menimbang-nimbang beberapa kemungkinan pekerjaan yang
mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, serta nilai-nilai mereka, namun mereka belum berani
mengambil keputusan tentang pekerjaan mana yang paling tepat. Dalam hal ini termasuk di
dalamnya masalah memilih sekolah lanjutan yang sekiranya sejalan dengan karir yang akan
mereka tekuni. Pada sub tahap berikutnya, yakni sub tahap kristalisasi, remaja mulai merasa mantap
dengan pekerjaan/karir tertentu. Berkat pergaulan yang lebih luas dan kesadaran diri yang lebih
mendalam, serta pengetahuan tentang dunia kerja yang lebih luas, maka remaja akan makin terarah
pada karir tertentu meskipun belum mengambil keputusan final. Akhirnya, pada sub tahap
spesifikasi remaja sudah mampu mengambil keputusan yang jelas tentang karir yang akan
dipilihnya.
Dalam buku edisi revisinya Ginzberg (1972) menegaskan bahwa proses pilihan karir itu terjadi
sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika dimungkinkan orang berubah pikiran. Hal ini
berarti bahwa pilihan karir tidaklah terjadi sekali saja dalam hidup manusia. Di samping itu
Ginzberg juga menyadari bahwa faktor peluang/kesempatan memegang peranan yang amat penting.
Meskipun seorang remaja sudah menentukan pilihan karirnya berdasarkan minat, bakat, dan nilai
yang ia yakini, tetapi kalau peluang/kesempatan untuk bekerja pada bidang itu tertutup karena
“tidak ada lowongan”, maka karir yang dicita-citakan akhirnya tidak bisa terwujud.
A. Minat
1. Pengertian Minat
Adalah salah satu tanda kemantapan dan kesiapan seseorang untuk memilih cita-cita /
kariernya dengan adanya dorongan yang kuat dalam belajar, pekerjaan atau tugas-tugas
yang dibebankannya. Minat sangat erat sekali hubungannya dengan perasaan suka atau
tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, senang atau tidak senang. Minat seseorang dapat
berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam merencanakan masa depan.
B. KEPRIBADIAN
1. Tipe Kepribadian
Apakah yang dimaksud dengan tipe kepribadian itu ? Kepribadian yaitu :
a. Organisasi yang dinamis dalam diri individu, terdiri dari sistem-sistem psiko fisik
yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik dari individu tersebut terhadap
lingkungannya.
b. Setiap orang mempunyai kepribadian sendiri-sendiri yang berbeda dari
kepribadian yang satu dengan yang lain, bahkan tidak ada seorangpun diseluruh dunia
ini yang sama, sekalipun lahir kembar dari satu telur.
c. Terbentuknya suatu pola kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yakni faktor bawaan (fisik dan psikis), faktor pengalaman awal dari keluarga dan
faktor-faktor pengalaman dalam kehidupan.
d. Faktor kepribadian ini memiliki peranan yang berpengaruh bagi seseorang, antara
lain menentukan arah pilihan jurusan / program studi selanjutnya arah pilihan
jabatan.
e. Tipe-tipe kepribadian antara lain meliputi realitas, intelektual, sosial,
f. konvensional usaha dan artistik.
2. Inventori Kepribadian
Tugas 1 :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tanda positif (+) bila sesuai dengan anda, atau
tanda negatif (-) bila tidak sesuai dengan anda.
Tugas 2 :
16. 4 KONVENSIONAL
17. 10 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang berorientasi
18. 16 kegiatan verbal/berbahasa, pengabdian, status, kekuasaan seperti
19. 22 : sekretaris, pegawai administrasi, kasir, akuntan, pegawai bank,
20. 28 pustakawan.
Tipe ini disarankan memilih jurusan sekretaris, per-pajakan,
Jumlah akuntansi, per- bankan, perpustakaan.
21. 5 USAHA
22. 11 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang
23. 17 berorientasi menguasai dan mempengaruhi orang lain,
24. 23 kebendaan, penghargaan materi seperti : pedagang, politikus,
25. 29 manajer dan sejenisnya. Tipe ini disarankan memilih jurusan
ekonomi, ilmu sosial politik, manajemen, hubungan
Jumlah internasional, administrsai negara / niaga
26. 6 ARTISTIK
27. 12 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang
28. 18 berorientasi pengaturan dan ekspresi bentuk, warna, musik
29. 24 dan gerakan seperti pemahat, pelukis, penari, penyanyi, bintnag
30 30 film, sutradara, penyait, dramawan, komponis, dekorator dan
pekerjaan sejenisnya. Tipe ini disaran- kan memilih jurusan seni
Jumlah rupa, seni drama, tari, musik, kerajinan dan jurus- an sejenisnya
KUNCI JAWABAN
Setelah anda menjawab pertanyaan diatas, maka cocokkanlah jawaban anda dnegan kunci
jawaban di bawah ini. Berilah nilai 1(satu) untuk jawaban yang cocok dan nilai 0 (nol) untuk
jawaban yang tidak cocok.
Kombinasi antara tujuan dan tindakan akan menghasilkan beberapa tipe, coba kamu lihat kuadran
dibawah ini :
Tujuan
Penjelasannya :
a. Ada tujuan dan tindakan (usaha +). Kamu tahu mau ke mana dan melakukan tindakan untuk
menuju ke sana. Biasanya kamu menjadi orang yang terarah dan tahu apa yang harus dilakukan
b. Ada tujuan tapi tidak ada tindakan (Ngelamun). Kamu tahu mau ke mana, tapi nggak
melakukan apa apun. Sebenarnya kamu sedang diam di tempat tuh, alias ngelamun doing
c. Nggak ada tujuan tapi ada tindangak (Ngawur). Kamu melakukan sesuatu, tapi ngagk tahu buat
apa, maka kamu bisa jadi membabi buta aliat ngawur. Biasanya jadi cape tuh alias stresss
d. Nggak ada tujuan dan nggak ada tindakan (Mogok). Wah, ini sih orang yang nggak ada
gunanya, mending kalau diamnya ayam betina, bisa bertelor ; kalau orang mogok kaya gini
memang nggak punya semangat hidup.
Untuk merapikan dan membuat kombinasi ideal kedual hal di atas, baik tujuan maupun
tindakan, maka kuncinya di perencanaan. Jika kamu gagal dalam merencanakan berarti
merencanakan untuk gagal. Kamu harus berusaha untuk menetapkan tujuan dan melakukan
tindakan, supaya hidup kamu punya arah dan setiap tindakan yang kamu lakukan menuju arah yang
telah kamu tetapkan.
Penyesalan adalah respon rutin kamu terhadap tujuan yang tidak tercapai, tindakan yang tidak
optimal dan strategi yang tidak jitu. Jadi, tujuan , tindakan dan strategi harus beriringan, dan sekali
lagi semuanya berawal dari perencanaan yang kurang matang, tidak disiapkan dengan jadwal yang
terukur dan antisipasi jiak ada perubahaan di tengah jalan.
Ada 4 Tips biar kamu sukses mengatasi kegagalan yang disingkat JAIM. Penjelasannya sebagai
berikut :
(1) Jangan Putus Asa
Banyak orang yang berputus asa setelah mengalami kegagalan. Padahal dengan berputus asa
tidak dapat memecahkan masalah, malah membuang-buang waktu aja. Orang yang berputus
asa berkepanjangan nggak akan menemukan keberhasilan, soalnya hari-harinya dipenuhi rasa
penyesalan. Atasi kegagalan dengan semangat baru untuk berusaha dengan lebih baik lagi.
Bangkitlah dan jangan berputus asa!.
Yang mesti kamu ingat, bahwa orang-orang sukses itu lebih banyak gagalnya ketimbang
orang-orang gagal … lho? Soalnya orang gagal begitu mengalami kegagalan berhenti ; beda
dengan orang sukses, begitu kegagalan menimpa, bukan akhir dari segalanya, melainkan awal untuk
melakukan perubahaan ; dia akan terus mencoba untuk menjemput sukses yang tertunda…
1. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya
dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
2. Minat adalah suatu kondisi dimana seseorang mempunyai perhatian khusus dan serius terhadap
sesuatu yang di sertai pula keinginan untuk mengetahui dan mempelajari hal tersebut secara
lebih lanjut.
3. Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan padawaktu luang untuk menenangkan pikiran
seseorang.
Agar bakat, minat, dan hobi dapat berjalan seimbang dan selaras dibutuhkan beberapa hal yaitu
Kita harus mengenali potensi yang kita miliki termasuk ketiga komponen tersebut ( Bakat,
minat dan hobi).
Bangun percaya diri dan komitmen, serta tanamkan dalam pikiran kamu kalo kamu yakin serta
mampu menyeimbangkan bakat, minat dan hobi kamu menjadi harmonis dan selaras.
Setelah itu, kita harus mampu mengembangkannya secara konsisten, dengan cara berlatih secara
rutin dan terus menerus dengan waktu yang tak terbatas.
Cerdas dalam membagi waktu antara mengembangkan potensi dalam diri dan hal yang prioritas
dalam hidup seperti pendidikan dan keluarga.
Kamu yakin dapat membawa potensi diri kamu tersebut ke hal yang positive dan
menguntungkan bagi kamu, seperti menghasilkan uang dari bakat, minat atau hobi yang kita
miliki. Bahkan kamu bisa menjadikannya sebuah karir yang cemerlaang untuk masa depan mu
apabila kamu memiliki motivasi dan kerja keras yang tinggi.
Kamu mampu menjadikan potensi tersebut menjadi hal yang bermanfaat bagi lingkungan
disekitar kamu.
And finally, kamu akan menjadi orang yang sukses dengan potensi yang kamu kembangkan
dengan mengikuti hal-hal diatas, yaitu selalu bersikap konsisten, kerja keras, komitmen, percaya
diri yang tinggi, motivasi dan tentunya doa yang selalu mengiringi usaha kamu.
Sumber : http://selpensil.blogspot.com/2017/09/bakat-minat-dan-hobi.html
Salah satu perbedaan antara orang dewasa dan anak-anak adalah bahwa orang dewasa sebagian
besar waktunya digunakan untuk kegiatan ekonomi yang produktif, sedangkan untuk anak-anak
tidak demikian, mereka sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain dan belajar.
Dalam hal ini remaja berada dalam “situasi antara bermain dan belajar“. Mungkin remaja itu
bekerja, tetapi hal ini bukanlah satu tuntutan yang harus dipenuhi. Membuat keputusan-keputusan
tentang pekerjaan yang cocok bukanlah tugas yang ringan bagi remaja, lebih-lebih dalam
masyarakat yang sudah begitu kompleks. Untuk itu perlu pengetahuan yang khusus tentang
informasi pekerjaan, informasi pendidikan dan informasi jabatan. Dengan informasi tersebut para
remaja dapat lebih selektif dalam memilih dan mempersiapkan pekerjaan yang sesuai dan cocok
untuk potensi, bakat, minat dan cita-citannya.
Cerita.
Rina adalah anak yang rajin patuh dan ringan tangan. Dia berasal dari keluarga yang sederhana.
Sebagai anak yang tertua, dia merasa ikut bertanggung jawab atas beban keluargannya. Terpikir
oleh Rina untuk mempraktekkan pengetahuan dan ketrampilan yang didapatnya dari pelajaran tata
boga disekolah dia membuat coklat dengan berbagai kreasi cetakan agar menarik lalu dibawanya
kesekolah untuk dijual kepada teman-temannya. Karena penjualan coklatnya sukses dia bercita-
cita suatu hari nanti dia ingin menjadi pengusaha kue coklat dengan merek “Rina‟s Cookies”
Coba Klasifikasikan jenis pekerjaan dibawah ini atas dasar pekerjaan : pemerintah swasta dan
wiraswasta dengan membubuhkan tanda ceklist ( V )
102 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Klasifikasi Pekerjaan
2. Pegawai Bank
3. Pelawak
4. Pilot
5. Pedagang Keliling
7. Dokter
8. Polisi
9. Pengusaha
Dewasa ini telah terbuka dengan lebar kesempatan mengembangkan karir atau melanjutkan sekolah
sesuai dengan yang dicita – citakan, asalkan ada kemauan yang keras dan kuat. Bermacam – macam
sekolah lanjutan telah menanti dan bermacam – macam profesi telah menunggu, apabila apabila kita
berkeinginan kuat dan berkemauan keras. Namun ada hal – hal yang harus kita perhatikan dalam
mempersiapkan sekolah lanjutan atau karir, antara lain :
a. Mengenal kemampuan diri terutama kemampuan akademis yang diperoleh
b. Melihat kondisi keungan keluarga
c. Mengenal dengan baik sekolah atau profesi yang di inginkan
d. Adaptasi dengan lingkungan
Seseorang yang telah lulus SMP tidak hanya daapat melanjutkan sekolah ke SMA, melainkan juga
ke SMK atau lembaga kursus dan keterampilan. Oleh karenanya kita harus merencanakan sejak
dini agar benar – benar dapat tercapai. Adapun jalur pendidikan yang ditempuh ada 2 yaitu :
1. Setelah SMP melanjutkan ke SMA, SMA adalah sekolah yang mempersiapkan berbagai
disiplin ilmu sebagai dasar untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan
Tinggi, karena 90 % materi di SMA adalah teori dan 10 % praktek.
2. Setelah SMP melanjutkan ke SMK yaitu sekolah yang di adakan untuk memberi bekal bagi
siswa yang langsung bekerja, karena 40 % materi di SMK adalah teori dan 60 % Praktek.
Berbagai jurusan yang ada di SMA :
a. Jurusan IPA dengan ketentuan mata pelajaran Fisika, Biologi,Kimia,Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
b. Jurusan IPS dengan ketentuan mata pelajaran PPKn, Sejarah, Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris
c. Jurusan Bahasa dengan ketentuan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika,PPKn,
Bahasa Inggris, Berbagai jurusan yang ada di SMK :
STM =Sekolah Tegnoliogi Menengah
1. Bangunan Air
b. Kecerdasan Sosial
Tingginya taraf kecerdasan rasional (otak) terbukti belum menjamin gemilangnya prestasi
seseorang dalam kehidupan sehari – hari ketika belajar / bergaul dan berinteraksi
sosial secara nyata. Untuk itu, ada upaya mengidentifikasi jenis kecerdasan lain.
Dicobalah menemukan kecerdasan jenis lain itu, dan dinamai kecerdasan sosial.
Kecerdasan sosial ini, terdiri dari kepekaan sosial, komunikasi yang baik, empati,
pengertian / pemahaman terhadap orang lain (Munandir, 1995).
Catatan : minat adalah hasil belajar, artinya minat dapat berubah – ubah
sesuai dengan perkembangan wawasan dirinya. Yang saat ini diminati, mungkin pada
saat mendatang tak disukai lagi.
Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.
Selama kita hidup, baik secara sadar ataupun tidak, pkiran menjadi segala sesuatu dan kita menjadi
pikiran kita. Penampilan luar kita merupakan refleksi dunia dalam diri kita. Kita menjadi apa yang
kita pikirkan karena pikiran kita memberikan energy yang mewujudkan sesuatu yang kita ingin kita
ciptakan. Dalam kehidupan kita mngenal positif thinking (berpikir positif), dalam berpikir positif
(positif thinking) menggambarkan suatu sikap atau perilaku yang selalu posotif dalam menyikapi
kehidupan ini.
Berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita. Karena sikap yang baik dimulai dari
berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukan setiap individu.
Kekuatan berpikir positif merupakan unsur terpenting dalam menentukan jenis kehidupan kita.
Selanjutnya akan dibahas dalam makalah ini mengenai kajian tentang berpikir positif (positif
thinking).
Positif Thinking yang dalam bahasa pribuminya sama dengan berpikir positif adalah sebuah sikap
atau prilaku, serta cara pandang seseorang yang selalu positif dalam mensikapi kehidupan ini.
Positif Thinking hanyalah modal dasar seseorang dalam kehidupan, karena dengan semakin
kompleknya masalah yang kita hadapi apabila hanya berpikir positif saja tidaklah cukup.
Selanjutnya setelah berpikir positif kita harus positif Change atau berubah menjadi semakin
baik.Dengan bersikap positif (Positif thinking) bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu
keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju
keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di
sepanjang jalan yang kita lalui tersebut. Kehidupan dan kebahagiaan seseorang tidaklah bisa diukur
dengan ukuran gelar kesarjanaan, kedudukan maupun latar belakang keluarga. Yang dilihat adalah
bagaimana cara berpikir orang itu. Memang kesuksesan kita lebih banyak dipengaruhi oleh cara kita
berpikir. Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan.
Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan.
Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang
kita lalui tersebut.
Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang
menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara
berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak
orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku,
kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.
Dalam berpikir positif (positif thinking) melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata,
dan gambaran-gambaran yang konstruktif(membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran
positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan
tindakan anda. Berpikir Positif diawali dengan sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan
bahwa dirinya mampu. Keyakinan yang mengatakan bahwa diri beliau “bisa”. Jika Anda melihat
diri Anda “bisa”, maka Anda akan “bisa”. Jika Anda melihat diri Anda akan menghasilkan, maka
Anda akan menghasilkan. Jika Anda tidak bisa melakukan hal seperti ini, maka Anda masih
dikuasai oleh pikiran negatif. Berpikir positif bukan merupakan tujuan melainkan suatu jalan untuk
mencapai tujuan. Menjadikan berpikir positif sebagai tujuan memang membawa manfaat tetapi
manfaat tersebut belumlah seberapa jika dibandingkan dengan manfaat yang didapat jika berpikir
positif dijadikan sebagai suatu jalan.
(Padahal) mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya
dalam agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus.(QS. al Bayyinah:5)
Tujuan utama diciptakannya manusia semata-mata untuk ibadah kepada Allah swt. Kualitas
penghambaannya didasarkan pada kualitas ibadahnya, semakin berkualitas ibadah seseorang maka semakin
berkualitas pula status penghambaannya. Oleh karena itu penting bagi kita semua sebagai seorang hamba
untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah yang kita punya. Tips kita pada kesempatan kali ini akan
memberikan tips untuk meningkatkan ibadah, di antara yang harus di lakukan dalam peningkatan ibadah
adalah sebagai berikut:
1. senantiasa merasa bahwa diri ini penuh diliputi dengan dosa dan noda.
2. melihat orang lain dengan pandangan banyak amal, kalau kita melihat diri sendiri merasa mulya maka
hasrat ibadah akan berkurang tetapi sebaliknya jika kita merasa lebih rendah kualitas ibadahnya maka
dengan sendirinya akan ada peningkatan dalam ibadah kita
3. jangan menganggap ibadah yang kecil-kecil itu remeh
4. belajar ilmu agama lebih banyak lagi.
5. sering-seringlah bertadabbur untuk mencari ilham dari Allah, fungsi tadabbur tidak lain adalah
menundukkan hati kita ini agar semakin „tahu diri‟ betapa rendah dan hinanya diri ini.
6. satu lagi, barangkali ini juga perlu.
Hakikat Ibadah puasa merupakan sarana latihan untuk pengembangan diri. Ulama besar dunia, Yusuf al-
Qaradhawi, dalam bukunya Fiqh al-Shiyam, memandang puasa Ramadhan sebagai lembaga pendidikan par-
excellent (madrasah mutamayyizah) yang dibuka oleh Allah SWT setiap tahun. Siapa yang mendaftar dan
mengikuti “perkuliahan” dengan baik sesuai petunjuk Islam, ia akan lulus ujian dengan predikat “sukses
besar”. Karena, tak ada keuntungan yang lebih besar ketimbang meraih ampunan Allah dan bebas dari siksa
neraka. Di antara hikmah paling penting ibadah puasa, kata al-Qaradhawi, adalah pencucian atau
peningkatan kualitas diri (tazkiyyat al-nafs). Puasa diharapkan dapat meninggikan kualitas jiwa dan
mentalitas manusia sehingga ia menjadi manusia yang benar-benar tunduk dan menghambakan diri hanya
kepada Allah SWT.
Inilah potret manusia bertakwa yang ingin dicapai melalui ibadah puasa. Dalam pemikiran Islam, jiwa atau
mental (al-nafs) memiliki empat tingkatan mulai dari yang paling rendah hingga paling tinggi.
1. mental tumbuh-tumbuhan (nafs al-nabat). Wilayah kerja (domain) mental tumbuh-tumbuhan adalah
makan dan minum. Manusia dengan mental ini tentu tidak dapat menjalankan ibadah puasa.
2. jiwa binatang (nafs al-hayawan). Domain jiwa binatang adalah gerak, harakah (motion), memangsa, dan
seksualitas. Jiwa binatang tidak mengenal rambu-rambu hukum. Yang kuat memangsa dan menerkam
yang lemah. Inilah yang dinamakan hukum rimba. Manusia dengan mental ini juga tak dapat
melaksanakan ibadah puasa.
3. jiwa manusia (nafs al-insan). Domain jiwa manusia adalah berpikir dan berprestasi. Jiwa ini jauh lebih
tinggi dari dua jiwa terdahulu. Tapi, bukan tanpa kelemahan. Dalam berpikir dan mencapai prestasi, jiwa
manusia sering diliputi penyakit sombong (kibr), serakah (al-thama‟), serta dengki (al-hasad), dan iri hati
(al-hiqd wa al-hasad).
Mental malakut, seperti dipaparkan di atas, merupakan mental yang paling tinggi. Ibadah puasa
sesungguhnya dimaksudkan agar manusia memiliki semangat dan jiwa malakut ini. Ini tidak bermakna
bahwa manusia harus bertransformasi (merubah bentuknya) menjadi malaikat. Tidak. Tapi, transformasi
dalam arti peningkatan kualitas diri dengan semangat kebenaran (tahaqquq) dan pengabdian (ta‟abbud) yang
tinggi kepada Allah SWT. Wallahu a‟lam.
Memanfaatkan Waktu Luang Dengan Hal-Hal Yang Positif dan Berguna | Waktu luang mungkin
terjadi pada perubahan gaya hidup, perubahan karier, pensiun, memiliki anak, meninggalkan rumah,
atau lulus dari sekolah ataupun perguruan tinggi. Anda mungkin mencari cara untuk membuat
waktu luang anda lebih baik dari menggunakan waktu luang yang Anda miliki karena sudah
terlepas di antara hal-hal yang Anda lakukan dalam kesibukan Anda sebelumnya.
Menggunakan waktu luang secara produktif dapat membantu Anda untuk mengatasi
ketidakmampuan untuk dapat bersantai-santai karena "untuk melakukan sesuatu" menggunakan
waktu luang dengan cara yang terasa lebih bermanfaat bagi Anda akan memastikan bahwa Anda
akan merasa lebih baik, terlibat penuh dalam kehidupan. Pada artikel ini cara terindah akan sharing
dengan anda kiat memiliki kesempatan mengeksplorasi berbagai cara untuk mengisi waktu luang
Anda dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan dijalankan secara powerfull.
5. SUKARELA BERSOSIALISASI
Jika Anda memiliki cukup waktu luang untuk memberikan waktu kepada orang lain yang
membutuhkan, kenapa tidak ?. ini bisa menjadi cara yang sangat memenuhi untuk memberikan
kembali kepada publik atau masyarakat dan bahkan lebih baik, Anda bisa memilih menjadi
relawan apa sesuai dengan apa yang Anda harapkan dan percaya, dan apa yang Anda anggap
paling penting. Reputasi melalui relawan menjadi pengalaman yang sangat memuaskan yang
membantu banyak orang lain. Beberapa ide untuk bersosialisasi mencakup pekerjaan badan
amal, misalnya saja bergotong royong, pekerjaan hewan (penyelamatan hewan atau pelatihan)
dan sebagainya. kegiatan ini dapat memberikan diri Anda beberapa variasi baik dalam
pengalaman dan orang yang Anda temui.
Terkadang, kita memiliki banyak banyak kegiatan atau kesibukan, sehingga membuat kita lupa
waktu. Namun terkadang juga kita memiliki banyak waktu luang yang tidak kita ketahui bagaimana
menghabiskannya. Agar tidak bosan, ada beberapa langkah agar kita dapat menggunakan waktu
luang dengan efektif dan lebih produktif:
Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap
kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya
merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa
dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.
Sumber : https://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/
Seringkali siswa mengeluh terhadap tata tertib sekolah yang nampak terlalu mengatur kehidupan
sehari-hari mereka di sekolah. Namun demikian sebenarnya tata tertib sekolah memiliki banyak
manfaat yang terasa langsung maupun tidak langsung baik terhadap siswa tersebut maupun
lingkungan sekitarnya. Berikut adalah manfaat langsung dan tak langsung dari tata tertib sekolah
apabila dijalankan dengan baik.
1. Melatih kedisiplinan
Tentu saja tujuan utama dari pembuatan tata tertib yaitu untuk melatih kedisiplinan para siswa.
Dengan menjadi siswa yang disiplin, maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan
efektif dan nyaman. Misalnya saja, waktu masuk sekolah dimulai pukul 07.30 pagi. Dengan
mewajibkan siswa datang sebelum bel masuk berbunyi maka kegiatan belajar mengajar akan
dapat dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
3. Mengefektifkan kegiatan
Ketidak teraturan tentu saja menyababkan semua kegiatan menjadi tidak efektif. Bayangkan
apabila para siswa datang terlambat dan masuk ke dalam kelas secara bergantian padahal kelas
telah dimulai. Pastilah kegiatan belajar mengajar akan terpotong dan akhirnya terganggu. Begitu
pula apabila ada suara telepon ketika kegiatan belajar. Dengan demikian, peraturan agar tidak
telat dan tidak mengaktifkan telepon di kelas akan membantu keefektifan kegiatan belajar.
5. Melatih kejujuran
Setiap siswa yang tidak masuk harus memberikan surat keterangan mengapa mereka tidak dapat
mengikuti pelajaran. Apabila mereka sakit mereka harus memberi surat sakit atau apabila mereka
izin maka surat iyin dibutuhkan. Hal ini untuk melatih kejujuran dan mengindarkan para siswa
dari bolos dan berbohong apabila mereka tidak hadir di kelas. Tentu saja ketidakhadiran yang
tidak beralasan akan berbuah pada suatu konsekuensi.
7. Melatih kemandirian
Ketika ujian berlangsung tentu saja siswa dituntut untuk bekerja sendiri dan peraturan tidak
memperbolehkan para siswa bekerja sama. Dengan demikian, siswa dituntut untuk percaya pada
kemampuannya sendiri dan berusaha mepersiapkan yang terbaik untuk ujian tersebut. Kejujuran
para siswa pun dilatih karena siswa tidak diperkenankan membuka buku atau mencontek pada
saat ujian.
Sumber : http://guruppkn.com/manfaat-tata-tertib-sekolah-bagi-siswa
Mengembangkan Keterampilan Mengerti dan Memahami orang lain adalah cara Tepat dalam
Berkomunikasi. Anda tidak perlu menjadi seorang Negosiator Ulung, atau Seorang Ahli Bahasa, karena
Komunikasi cukup dengan Mendengar dan Memahami. Dengan menerapkan cara ini dalam kehidupan
Anda, maka Anda akan mampu menjalin komunikasi Efektif dengan orang lain.
Memulai pembicaraan dengan sesama jenis memang mudah, tapi bagaimana jika dengan lawan jenis?
Seringkali rasa grogi dan deg-degan muncul saat Anda sedang berbicara dengan lawan jenis. Samoai-sampai
lidah Anda kelu dan hamper tidak bisa bicara apa-apa.
Tidak mau terus-terusan bungkam saat bersama orang yang Anda sukai? Nah, berikut ada beberapa cara
untuk memulai percakapan dengan lawan jenis tanpa harus grogi. Simak baik-baik yah!
Jangan Minder
Hilangkan rasa minder, takut atau segan. Cobalah untuk lebih santai saat berbicara dengan si dia. Dengan
begitu Anda akan terlihat lebih enak dan tidak kaku dalam mengobrol. Kalimat seperti „hai‟ dan „apa kabar‟
dapat menjadi pembuka yang netral dan tidak berlebihan.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk memulai percakapan dengan lawan jenis agar tidak grogi.
Silahkan mencoba.
Sopan santun berarti peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekolompok manusia didalam
masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari masyarakat tersebut. Setelah kita
mengetahui pengeretian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap sopan santun patutlah dilakukan
dimana saja temapat kita berada, sesuai dengan kebutuhan lingkungan, tempat, dan waktu karena
sopan santun bersifat relatif dimana yang dianggap sebagai norma sopan santun berbeda-beda
disetiap tempatnya, seperti sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah, kampus, pergaulan, dan
sebagainya. Hal tersebut kita lakukan dimanapun tempat kita berada, kita akan selalu dihormati,
dihargai, dan disenangi keberadaan kita oleh orang lain.
Sopan santun harus diterapkan dimanapun sesuai dengan tuntutan lingkungan tempat kita berada.
Contohnya seperti didalam lingkungan rumah, baik didalam maupun diluar lingkungan rumah,
maka sopan santun yang harus diwujudkan antara lain :
Menghormati orang tua, seperti tingkah laku yang baik, berbicara dengan lemah lembut,
berkata jujur, tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti perasaannya seperti suka
berbohong dan tidak mendengar nasehatnya.
Menyayangi adik, kakak, saudara, dan seluruh keluarga dengan cara bertutur kata yang baik,
tidak berkata kasar dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota keluarga.
Menghormati para tetangga yang berada disekitar rumah dengan sering bertegur sapa ketika
saling bertemu, dan saling tolong menolong disaat sedang ada yang membutuhkan.
Setelah itu, sopan santun didalam lingkungan sekolah dan kampus antara lain :
Menjaga tingkah laku, seperti berperilaku baik dan terpuji, menghormati guru atau dosen, dan
mematuhi peraturan sekolah / kampus. Menjaga kebersihan sekolah / kampus serta berperan aktif
dalam kegiatan sosial di sekolah / kampus.
Saat ini, kebanyakan orang yang tidak mempunyai sikap sopan santun, seperti melawan orang tua,
berkata kasar terhadap orang tua, menyakiti perasaan orang lain, dsb. Sangat disayangkan karena
sikap sopan santun seharusnya ada pada masing-masing individu. Tontonan yang ditayangkan
ditelevisi swasta sekarang juga kebanyakan yang tidak memberikan contoh sopan dan santun. Coba
kalian pikirkan, apabila kalian berada di posisi orang yang lebih tua, mendapati anak kalian berkata
kasar, pasti kalian sangatlah kecewa. Sekarang saatnya kita buat introspeksi diri dan menjaga
tontonan anak-anak yang masih dibawah umur agar tetap mempunyai sikap sopan dan santun ;;)
Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan
perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan
dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.
"A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time.
It makes no difference how wealthy or how poor a person is,
as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect".
(Lady Troubridge, "The Book of Etiquette")
Dasar-dasar Etiket :
a. Sopan dan ramah kepada siapa saja
b. Memberi perhatian kepada orang lain
c. Ingin membantu
d. Memiliki rasa toleransi
e. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi
Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi
Perkenalan :
a. Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua
b. Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita
c. Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu dihormati, seperti:
Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing, Ulama/Tokoh agama, atau pria
jauh lebih tua dari wanita (+ 20 tahun)
Khusus Pria :
Harus berdiri dari tempat duduk:
a. Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita)
121 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
b. Bila seorang wanita masuk dalam ruangan
c. Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk
d. Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat
Kalian sebagai siswa atau pelajar, tugas utama kalian adalah belajar. Untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal, diperlukan teknik belajar yang baik. Cara belajar pun perlu dilakukan
dengan berbagai cara yang sesuai dan cepat dimengerti oleh kalian.
Teknik belajar adalah cara-cara yang digunakan dalam belajar.
Tidak sebatas itu juga, teknik belajar disini juga dapat diartikan cara kita menerima ilmu serta cara
mengolah ilmu. Jika cara belajar kalian dilandasi dengan cara belajar yang tepat maka kalian tidak
akan memerlukan waktu yang lama untuk memahami bahan pelajaran. Waktu yang tidak lama
dalam belajar ini otomatis akan dapat menghemat waktu dan tenaga kalian dan hasilnya akan
tercapai secara optimal.
Antara kalian dengan teman yang lain akan mempunyai cara belajar yang berbeda. Karena cara
yang kalian gunakan dalam belajar belum tentu sesuai dengan orang lain. Ada yang belajar
dengan cara mendengar saja sudah dapat menguasai pelajaran, ada yang harus mendengarkan musik
ketika belajar, tetapi ada juga yang lebih memahami pelajaran dengan belajar di tempat yang sunyi.
Ada beberapa hal yang perlu dikuasai dalam teknik belajar, yaitu :
1. Teknik mendengar
2. Teknik mencatat
3. Teknik mengamati
4. Teknik menghafal
5. Teknik memahami
6. Teknik menyimpulkan
Semua teknik diatas haruslah kalian praktikan dan latih terus menerus, untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dalam belajar.
Teknik mendengar haruslah dikuasai dengan baik. Seorang pelajar harus dapat memfungsikan alat
pendengaran sebaik mungkin. Mendengarkan secara seksama dan penuh perhatian semua uraian
dan keterangan bapak ibu guru kalian yang sedang mengajar. Hal-hal yang diuraikan bapak ibu
guru di depan kelas, biasanya adalah hal-hal yang dinilai penting oleh bapak ibu guru yang
nantinya akan menjadi bahan ulangan atau tes.
Mencatat pelajaran pun juga diperlukan teknik, supaya nanti ketika kita belajar/mengulangi
membaca catatan tidak akan bingung, dan tidak memahami catatannya sendiri. Dengan catatan,
ilmu yang kita dapatkan dari guru tidak akan hilang begitu saja. Jadi ada dokumen pelajaran yang
dapat kita simpan dan sewaktu-waktu dapat kita buka, kita baca dan pelajari lagi.
Catatan dapat kita anggap baik, apabila :
1. Catatan lengkap
2. Bersih
3. Rapi, teratur dan jelas
4. Mudah dibaca oleh kita sendiri dan orang lain.
Konsentrasi saat menerima pelajaran dan saat belajar haruslah ditimbulkan. Pusatkan pikiran
kalian (fokus) pada pelajaran yang kalian terima. Jauhkanlah pikiran-pikiran lain yang tidak
berhubungan dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Ketika konsentrasi sudah dapat kalian
kuasai saat pelajaran, kalian akan dengan mudah memahami suatu pelajaran. Hubungkan pelajaran
yang telah diberikan bapak ibu guru kalian dengan hal-hal di luar atau di lingkungan sekitar
kalian. Amatilah, dan kalian akan lebih mudah lagi untuk memahami dan menyimpulkan suatu
masalah/pelajaran tertentu.
Pendidikan mengenal 3 lingkungan, yakni Tri Pusat Pendidikan yang meliputi sebagai berikut:
1. Pendidikan informal di dalam keluarga
2. Pendidikan formal yang berlangsung di sekolah
3. Pendidikan non formal yang berlangsung di dalam masyarakat
Di setiap lingkungan pendidikan anak mendapatkan sumber- sumber belajar yang berbeda.
Penggunaan sumber belajar yang variatif akan merangsang anak untuk lebih intensif dalam
memahami suatu materi. Sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh anak antara lain
sebagai berikut:
1. Perpustakaan umum
2. Media cetak seperti tabloid, majalah, koran
3. Media elektronik seperti TV, internet
4. Kelompok bermain
5. Organisasi remaja seperti Karang Taruna, Pengajian muda-mudi, Paduan suara Gereja
6. Tokoh masyarakat
7. Sanggar seni (lukis, tari, peran)
8. Kelompok ilmiah remaja
9. Organisasi olah raga
10. Group band, dan lain-lain
Sementara otak kanan berpikir secara kreatif, imajinatif, umum, intuitif, konseptual, gambaran
besar, heuristik, empatetik, figuratif, tidak menentu.
Intinya otak kanan menekankan tentang kreatifitas, imajinasi, dsb. Berbeda dengan otak kiri yang
menekankan pada analisa, berfikir, matematika dsb.
Dalam belajar sering kali kita terlalu menggunakan otak kiri, padahal yang diperlukan adalah
keseimbangan antara keduanya. Untuk itu daya imajinasi, kreatifitas yang ada pada otak
kanan harus juga dimanfaatkan.
Baik...ini adalah tips untuk menghafalkan deretan kata2 tersebut dalam waktu singkat dan dengan
daya ingat dalam jangka waktu yang lama...mari pelan-pelan kita pahami...
Sekarang coba kalian imajinasikan dan benar-benar dibayangkan (baca secara bersambung) :
Sekarang coba kalian ulangi lagi. Kemampuan mengingat kata-kata tersebut akan lebih cepat dalam
tersimpan dalam LONG TERM MEMORY.
Nah, dibawah ini ada gambar salah satu test sederhana yang populer untuk untuk melihat agan lebih
dominan otak kiri atau kanan.
Menurut kalian...gambar wanita berputar ini dalam pikiran kamu apakah berputar searah atau
berlawanan jarum jam atau pindah pindah?
Jika kamu melihat bahwa gambar wanita berputar SEARAH jarum jam, berarti anda telah berpikir
dengan OTAK KANAN.
3. “Saya bertanggung jawab atas proses diri saya menjadi diri saya sendiri (to be my self)”
Saya bertanggung jawab atas :
a. Masa depan saya,
b. Belajar saya,
c. Karier saya,
d. Semua pikiran saya,
e. Semua keputusan saya,
f. Ucapan saya,
g. Apa yang saya dengarkan,
h. Keinginan saya
i. Semua perasaan saya
j. Apa yang saya lakukan, dan
k. Semau pilihan saya
l. Untuk apa semua umur saya.
Solusi yang paling jitu adalah bagaimana cara kita membuat strategi. Strategi adalah sebuah cara
yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan secara smart (cerdik). Belajar merupakan sebuah
kegiatan yang dilakukan oleh pelajar sesuai dengan tugasnya. Strategi dalam belajar yang
selama ini diajarkan dan disampaikan sebagian besar masih berpola lama.
Saat ini, penggunaan teknologi dalam belajar sudah menajdi “trend” dalam melakukan pendekatan
yang disebut dengan “e- learning”. Belajar dengan menggunakan strategi tersebut sangatlah
dianjurkan di dalam sistem belajar berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi. Hal tersebut
Keterbatasan kompetensi guru mata pelajaran tidak dapat dijadikan sebuah penyebab kegagalan
siswa untuk memenuhi standar kompetensi yang harus dipenuhi. Dengan strategi ini, siswa
dapat dengan mudah memperoleh konsep dan materi sebuah mata pelajaran yang diinginkan dengan
jelas dan detail dengan cara melakukan download melalui website-website yang ada dan dapat
digunakan belajar bersama dengan teman-teman yang akhirnya fungsi guru mata pelajaran sebagai
fasilitator dapat dijalankan. Untuk mengetahui alamat website pembelajaran, Anda dapat
menanyakan pada guru mata pelajaran atau guru pembimbing Anda di sekolah. “Dengan
kurikulum berbasis kompetensi diharapkan siswa sudah dapat belajar, meskipun guru mata
pelajaran belum memasuki proses pembelajaran.
Minat adalah aspek kepribadian yang berkaitan dengan objek yang menstimulir perasaan senang
pada individu. Minat akan mendorong seseorang untuk melakukan usaha. Seseorang yang berminat
terhadap suatu objek atau aktivitas, ia akan dengan senang melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan objek tersebut. Misalnya siswa yang menaruh minat yang tinggi pada basket, ia akan dengan
senang hati melihat permainan basket. Juga ia akan terdorong untuk melakukan latihan dan
bertanding basket. Tanpa ada yang menyuruh ataupun memaksa ia akan suka rela melakukannya.
Minat sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Seorang siswa yang memiliki minat terhadap
pelajaran tertentu ia akan dengan senang hati melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
pelajaran itu. Misalnya: “Dentiko sangat berminat terhadap pelajaran matematika”
maka realisasi dari minat tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Selalu mengikuti pelajaran matematika
2. Memperhatikan dengan penuh kesungguhan
3. Mengerjakan PR/tugas lain yang diberikan guru
4. Mengerjakan latihan-latihan soal meskipun tidak disuruh
5. Belajar rutin baik ada jadwalnya maupun tidak
6. Mengikuti les di bimbingan belajar
Semua aktivitas itu dilakukan dengan perasaan senang, tanpa paksaan dengan penuh kerelaan ia
lakukan usaha itu, karena ia berminat terhadap matematika.
Sebaliknya bila seorang siswa tidak berminat terhadap suatu mata pelajaran/maka ia akan berusaha
mengingkari atau menghindarinya. Misalnya: “Meida tidak berminat pada pelajaran bahasa
Indonesia maka realisasi dari ketiadaan minat tersebut antara lain seperti berikut:
1. Tidak menyukai guru bahasa Indonesianya
2. Sering meninggalkan pelajaran dengan alasan ataupun tanpa alasan
3. Malas mengerjakan tugas, kalau mau hanya mengutip pekerjaan teman
4. Di rumah, buku bahasa Indonesia tidak pernah disentuh
5. Bila ada PR hanya berharap teman yang telah mengerjakan
6. Sering menentang guru bahasa Indonesia
Dengan adanya minat akan mendorong seseorang untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh
yang selanjutnya akan mendatangkan prestasi
A. Pengertian Kepribadian
George Kelly seorang ahli psikologi, memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang
unik dari individu dalam mengartikan pengalaman- pengalaman hidupnya. Sementara ahli lain
yang bernama Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam
diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang
bersangkutan.
C. Kepribadian Sehat/Matang
Berikut ini beberapa ciri orang yang memiliki kepribadian sehat/matang meskipun ciri-ciri ini
tidak mutlak menggambarkan kepribadian yang sehat.
1. Orang yang memiliki kepribadian sehat memiliki suatu perluasan diri.
Artinya, hidupnya tidak terikat sempit pada kebutuhan-kebutuhan dan kewajiban-
kewajiban pokoknya. Salah satu aspek penting dari perluasan diri adalah proyeksi ke masa
depan, yaitu merencanakan dan mengharapkan.
2. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman.
Orang yang memiliki kepribadian matang dapat diterima dan menerima orang lain dengan
baik tanpa hambatan yang berarti.
3. Mampu menerima diri sendiri.
Orang yang memiliki kepribadian matang dapat menerima apapun keadaan yang ada pada
dirinya. Ia dapat menerima kekurangan dan kelebihan yang ada padanya.
4. Orang yang memiliki kepribadian matang memiliki filsafat hidup atau pegangan hidup
yang kuat.
Salah satu pegangan hidup yang digunakan oleh kebanyakan orang adalah agama. Hal itu
berarti bahwa seorang yang berkepribadian matang memiliki kehidupan keagamaan yang
kuat.
2. Tipe intelektual/investigative
Ciri-ciri orang bertipe ini adalah; menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual. Cenderung
sebagai pemikir dari pada pelaku tindakan, senang menganalisa dan memahami sesuatu,
biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok untuk bekerja di
laboratorium penelitian seperti peneliti, ilmuwan dan ahli matematika.
3. Tipe sosial
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Kegiatan yang melibatkan kemampuan
berkomunikasi dan keterampilan berhubungan dengan orang lain, namun biasanya kurang
dalam kemampuan mekanikal dan sains. Beberapa lapangan pekerjaan yang cocok untuk
dimasuki yaitu; guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide.
4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, Menyenangi bahasa yang
tersusun baik Menghindari segala situasi yang kabur, mengolah data dengan aturan
tertentu. Pekerjaan yang sesuai yaitu sebagai sekretaris, teller, akuntan, kasir, pemegang
buku, pegawai arsip, pengawas bank, ahli perpajakan, dan pekerjaan-pekerjaan lain
yang sejenis.
5. Tipe usaha/enterprising
Tipe usaha ini cenderung mempunyai kemampuan verbal/komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, mempromosikan
produk atau gagasan. Mudah melakukan adaptasi dengan orang lain. Memiliki perhatian
yang besar terhadap kekuasaan, status, dan kepemimpinan. Adapun jenis pekerjaan yang
cocok dan biasanya cenderung dipilih oleh orang dengan kepribadian model usaha
meliputi: pedagang, sales, pengusaha, politikus, manajer, pengacara,konsultan industri,
promotor, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sejenis.
6. Tipe artistik
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih
menyukai tugas-tugas yang memungkinkan ia mengekspresikan diri. Karir yang sesuai yaitu
sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, penulis.
Seseorang mungkin saja tidak murni memiliki satu tipe tertentu, tetapi gabungan anatara beberapa
tipe namun tetap memiliki sebagian besar atau kecenderungan pada satu tipe tertentu. Dengan
mengenali tipe yang sudah dipaparkan diatas kita akan lebih mudah menilai dan mengarahkan diri
dalam memasuki karir tertentu
Orang bernilai bukan hanya sekadar mengetahui apa yang mereka yakini, lebih lagi adalah
mewujudkan apa yang mereka pahami dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya nih, kamu tahu khan
bahwa sama orang tua tidak boleh kasar ? Nah, sekarang coba deh pengetahuan kamu tentang
bersikap baik kepada orang tua itu diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Kalau kamu sudah bisa
mewujudkan dan menginternalisasi keyakinan dan pengetahuan dalam kehidupan kamu, maka
sebenarnya sudah menjadi seorang model.
Model ?
Model bagaimana maksudnya ?
Iya, model !! Percaya nggak ? Sekarang saya Tanya.., modelnya orang pinter fisika siapa ?
Einstein atau Ade Rai ? Pasti jawabannya Einstein dong~ Itulah model, Eenstien itu jadi model
tentang orang pinter. Kalau Ade Rai itu model binaragawan. Sekarang, kalau saya bilang kamu juga
bisa jadi model, percaya nggak ? Kamu bukan jadi model pasta gigi, sabun mandi, atau mobil
keluaran terbaru ; melainkan jadi model dari apa yang kamu yakini.
Karakter berhubungan dengan siapa kamu, sedangkan kompetensi adalah apa yang bisa kamu
lakukan. Nih, ada kalimat bagus tentang karakter :
“ Taburlah pemikiran maka kamu akan menuai perbuatan Taburkanlah
perbuatan maka kamu akan menuai kebiasaan Taburkanlah kebiasaan
maka kamu akan menuai karakter “
Jadi karakter tumbuh sebagai hasil dari kebiasaan ; kebiasaan hasil dari perbuatan ; dan perbuatan
adalah hasil pemikiran. Oleh karena itu, kalau kamu ingin memiliki karakter, maka harus dimulai
dari menyetel pemikiran kamu sekaya-kayanya, sejernih-jernihnya, sevaritif-variatifnya tentang
semua aspek yang menunjang kesuksesan kamu, sehingga kamu bisa melihat dengan mata yang
lebih lebar dan lebih luas.
Kompetensi hampir sama artinya dengan kemampuan ; Kompetensi yang harus dimiliki setidaknya
terdiri dari SEPHIA, yaitu :
a. Self management (manajemen pribadi), yaitu kemampuan untuk mengelola kehidupan
seseorang , mulai dari merancang tujuan, menantang hambatan, menghadapi tekanan serta
tanggung jawab terhadapnya.
b. Emotional literacy (pemahaman emosional), yaitu kemampuan untuk menyadari emosi yang
dirasakan, mampu mengelola, memahami emosi orang lain, dan mampu bekerja sama dengan
orang yang memiliki masalah secara emosional.
c. People-skill. Kita pasti berinteraksi dengan orang yang melihat dunia dengan cara yang
berbeda, oleh karena itu, kemampuan untuk mengerti, memahami dan berkomunikasi dengan
orang lain sangat diperlukan.
d. Handling Techno-knowledge. Memiliki keterampilan teknis, seperti menulis atau keterampilan
lain yang berhubungan dengan profesi.
e. Intuitive abilities (kecakapan intuisi), intuisi adalah kemampuan sesorang memperoleh
pengetahuan baru tanpa belajar. Intuisi mengandalkan kecepatan respond dan keberanian untuk
mengambil risiko.
f. Ability to learn (kemampuan belajar) ; baik ketika menghadapi kesulitan maupun
kemudahan. Bukan kondisi yang menentukan kualitas hidup seseorang, melainkan kemampuan
dia menghadapi kondisi tersebut.
Menjadi pribadi yang mandiri adalah idaman dan cita-cita tiap orang. Pribadi mandiri secara umum
gambarannya adalah pribadi yang tak tergantung pada fihak lain dalam mengekpresikan diri dalam
segala bentuknya.Untuk menjadi pribadi mandiri diperlukan banyak bekal, baik ilmu, kematangan
diri, pengalaman hidup dan keberanian mengambil keputusan.
Berani Bermimpi
Dalam buku ”Dragon Spirit” karangan Ron Rubin dan Stuard Avery Gold, dijelaskan bahwa untuk
bisa mandiri awalnya orang harus berani punya ”mimpi”, ya mimpi untuk bisa menjadi sesuatu,
mimpi untuk bisa menggapai sesuatu, mimpi untuk bisa menghasilkan sesuatu, mimpi untuk bisa
sampai pada tujuan tertentu, mimpi untuk bisa mengatasi sesuatu( masalah,situasi, tantangan).
Mimpi ini akan mampu menghasilkan energi yang sangat luar biasa dasyat bagi sesorang jika
kemudian ia serius untuk berusaha menjadikannya ‟kenyataan”.
Ya, kenyataan itu awalnya memang dari mimpi. Orang- orang besar di dunia, apakah itu politikus,
pemimpin, pengusaha, ilmuwan, ulama, atau siapapun yang berkaliber dunia, semuanya mengawali
kesuksesannya menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil berkat keberaniannya bermimpi. Obama
sang presiden Amerika Serikat sekarang ini, waktu kecilnya ketika sekolah di SD Menteng Jakarta
sudah menuliskan mimpinya untuk kelak jika dewasa bisa menjadi Presiden. Ya dengan berbekal
energi dasyat mimpinya itu maka kemudian Obama mengerahkan semua usahanya dari mulai studi
dan karier politiknya secara serius, terarah dan fokus, akhirnya jadilah ia Presiden Amerika Serikat
sekarang ini. Ciputra kecil yang hidupnya serba kekurangan berani bermimpi untuk suatu saat
menjadi pengusaha sukses, dan kenyataannya sekarang menjadi interpreneur sukses di tanah air dan
bahkan mendirikan sekolah pengusaha untuk mendidik tunas bangsa agar kelak bisa menjadi
pengusaha mandiri yang sukses. Dahlan Iskan seorang anak desa asli Magetan yang sejak kecil
berani bermimpi untuk menjadi orang mandiri yang sukses, ketika memulai kariernya sering kali
jalan kaki tanpa uang sangu yang cukup ketika meliput berita, dengan segala keuletannya berhasil
menjadikan Jawa Pos koran nasional terbesar di Indopnesia Timur, bahkan lebih dari itu berhasil
melahirkan sekian ratus anak perusahaannya dengan sekian puluh ribu karyawannya , dan sekarang
setelah sukses membangun PLN kemudian dipercaya Presiden untuk menjadi menteri BUMN.
Itulah orang –orang mandiri yang sukses dengan mengawalinya dari mimpi. Bermimpi itu boleh,
baik, menyenangkan, tak ada yang bisa melarang sepanjang produktif dan ada kemauan yang
sungguh-sungguh untuk mengejawantahkannya dalam realitas, tidak hanya sebatas mimpi saja. Jika
sesorang hanya pandai bermimpi tak punya kemauan dan kemampuan untuk mewujudkannya
dengan usaha keras agar menjadi kenyataan, maka sepanjang hidupnya ia hanya akan menjadi
‟pemimpi‟ Dan jika bangsa ini dipenuhi oleh orang-orang macam begini maka jadilah bangsa ini
bangsa ‟pemimpi‟. Jadikan mimpi itu kenyataan. Kalau orang lain bisa kenapa aku tak bisa? Kalau
Obama, Ir.Ciputra, Dahlan Iskan bisa kenapa kita tidak bisa ? APA BEDANYA AKU DENGAN
MEREKA ?
Bagi pribadi yang ingin sukses, menghadapi monster-monster seperti cepat mengambil keputusan
yakni dengan menghindar, tidak melademi, tidak menghiraukan, menjauh sejauh mungkin. Tetap
berteman dengan mereka berarti mengambil risiko untuk menyia-nyiakan kegemilangan dirinya.
Bahkan lebih buruk lagi ia akan berusaha mencekik mimpi terindah. Biarkan mereka dengan
nasehat-nasehat kegagalannya mungkin memang pengalaman hidupnya penuh kegagalan sehingga
ingin orang lain gagal seperti dia. Nah pribadi mandiri yang sukses tahu itu maka cepat menghindar
dan terus beruisaha mewujudkan impiannya agar menjadi nyata.
Strategi berikutnya adalah ibarat lem, ia akan mencari orang/teman yang berfikiran sama,bermimpi
sama, orang-orang bermaksud baik yang akan mendukungnya mewujudkan mimpinya dan tidak
membebaninya dengan kecemasan ketika bayang-bayang datang kepadanya. Seperti burung-
burung sejenis berkumpul bersama,
Punya Keyakinan
Untuk menjadi pribadi mandiri yang sukses seseorang harus punya keyakinan. Yakin bahwa
mimpinya itu benar bisa terwujud, yakin bahwa mampu, yakin bahwa dia kuat,yakin bahwa dia
bisa. Keyakinan ini menyatu dengan kekuatan tekad, kekuatan fikiran dan hati, sehingga
menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi dan kemandirian yang kokoh sebagai pribadi.
Para guru bijak sepakat bahwa memiliki keyakinan sejati dalam diri seseorang sama seperti
memiliki kekuatan dan kebijaksanaan sepuluh ekor naga ( Dragon Spirit: 56). Suatu pemikiran yang
mengagumkan. Dengan suatu keyakinan seseorang akan bisa bertahan dalam kondisi yang paling
sulit sekalipun. Dengan keyakinan seseorang bisa mendapatkan karunia(contoh para nabi),
kepastian, seperti seorang superior yang tak terbatas, menyelaraskan fikiran,tubuh dan jiwa dengan
higher self seseorang. Dengan keyakinan seseorang akan memperoleh kekuatan untuk melepaskan
potensinya yang melimpah secara maksimal untuk mengekspresikan maksud dan kemauannyadan
medwujudkan kemampuan yang terbaiknya. Walau harus juga siap bawa dalam semngat
kejujuran,dengan keyakinan, pada saat yang sama juga harus siap untuk banyak kehilangan di kala
saat bersamaan banyak yang didapat.
Apa yang hilang tatkala keyakinan begitu kokoh bertengger pada pribadi saeseorang? Bukan hal
buruk, bergembiralah saat mengetahui bahwa dengan keyakinan seseorang akan kehilangan rasa
cemas, rasa bersalah, serta khawatir akan hal-hal yang tak dapat dikendalikan. Dengan keyakinan
seseorang akan kehilangan rasa skeptis dan ketakutan terhadap ketakutan terhadap kegagalan.
Dengan keyakinan pula seseorang akan kehilangan gangguan-gangguan negatif yang timbul dari
dalam diri dan menyebabkan seseorang tak mampu membangun diri dan kehidupannya.
Disamping terus bedrusaha menggapai impiannya, ia menyadari bahwa berhasil tidaknya usahanya
sepenuhnya ada di tangan Tuhan. Manusia hanya bisa memperhitungkan, mengkalkulasi,
mengusahakan dengan sekuat tenaga, selebihnya berhasil tidaknya sepenuhnya Tuhan yang
menentukan. Ia akan bersikap tawakal, berserah diri kepadaNYA. Tuhanlah yang akan menentukan
berhasil tidaknya usahanya, hanya Tuhanlah yang menentukan terwujud tidaknya mimpinya. Maka
setelah berusaha sekuat tenaga, ia akan tawakal dan bedrdoa smoga Tuhan meridoinya sehingga
tujuannya berhasil, mimpinya jadi kenyataan.(marsiman)
Sumber : https://www.google.com/search?q=materi+tentang+menjadi+pribadi+mandiri&rlz
Setiap orang tentu berharap agar kehidupannya saat sekarang ini lebih baik daripada masa yang
lalu atau lampau, dan kehidupan masa yang akan datang lebih baik dari masa yang sekarang.
Tentu anak – anak sekalian dalam hati mengatakan mudah – mudahan hidupku baik adanya. Saat
ini kamu sedang bersekolah, tuntutlah ilmu sebanyak – banyaknya agar mempunyai bekal yang
cukup untuk masa depan. Setelah menyelesaikan sekolahmu tentu kamu berharap untuk
memperoleh pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu, bakat dan minat yang dimiliki. Jika kamu
sudah bekerja tentu berharap mendapakkan hasil atau gaji yang memadai, untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Untuk mendapatkan pekerjaan itu gantunglah cita – citamu setinggi langit dan kejarlah cita – cita
itu dengan penuh kesadaran ketekunan kesediaan untuk berkorban dalam belajar atau tugas rutinmu
sebagai seorang pelajar yang berakhlak baik dan berbudi pekrti yang baik pula.
Jadikanlah hidup penuh motivasi dan penuh perjuangan. Hindarilah hidup tanpa motivasi karena
akan berakibat prestasi menjadi rendah dan serba ketinggalan.
A. Jawablah pernyataan – pernyataan sebagai berikut :
1. Apa yang kamu harapkan setelah selesai sekolah ?
2. Jenis pekerjaan apa yang kamu inginkan ?
3. Mengapa kamu perlu memiliki cita – cita ?
4. Apa yang akan kamu lakukan apabila penghasilanmu tidak mencukupi kebutuhan hidup
sehari – hari ?