Anda di halaman 1dari 143

MATERI

VERSI 07082020 – revisi 80

Drs. Agus Supriadi, M.Pd.


Guru BK SMP Negeri 8 Pamekasan

i Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


/

,
,

,
( )

7 2019

ii Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


01
1. Pentingnya Berpikir Positif
Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja, berpikir
positif, bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang baik-baik saja.
Dalam menjalani hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada masalah n tantangan yang
diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Apa yang Tuhan berikan itu pastilah untuk menguji kita
sebagai hamba apakah tetap berada dijalan-Nya atau tidak. Setiap orang punya masalah tapi
yang membedakan orang yang satu dengan yang lain adalah bagaimana orang tersebut
memanage dan menyikapi masalah yang dihadapi.
Secara sadar ataupun tidak, kita sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan atau
situasi yang kita alami. Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik, apalagi
kalau kita sampai berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?!
2. Manfaat Berpikir Positif dan Senyum
Sudah tidak diragukan lagi bahwa hanya dengan berpikir positif badan kita menjadi sehat, tidak
sakit-sakitan, atau bahkan sukses dalam bisnis. Memang dengan berpikir positif urat-urat saraf
kita menjadi tidak tegang, sehingga pikiran menjadi jernih, mudah memutuskan hal-hal yang
penting. Selain berpikir positif, senyum juga sangat besar pengaruhnya terhadap diri kita.
Saya sering menganjurkan teman-teman meluangkan waktunya untuk tersenyum
Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum. Orang marah akan reda jika bisa tersenyum. Jika
tidak bisa tersenyum, dipaksakan untuk tersenyum dengan cara menarik ujung bibir seperti
orang yang sedang tersenyum. Dengan cara tersebut sudah terbukti mengendorkan urat saraf
yang tegang.
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama dalam
mencapai kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya dengan berpikir
positif. Tetapi mudahkah kita untuk berpikir positif?
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, saraf tidak
tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan berpikir positif dan
senyum serta syukur.
3. Menuju Sukses : Berpikir Positif
Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicara kita di masa sekarang
dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi masa lalu,
sekarang dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Camkan
satu hal, sikap kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang
paling berbahaya. Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan; positif ataukah negatif.
Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan
lebih banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang
mencapai tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang
mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan bersikap positif bukan
berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-
tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan.
Dari beberapa buku yang saya baca beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah
untuk menjalankan kegiatan-kegiatan berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita.
1 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Sebagaimana untuk mencapai hal- hal lainnya, untuk menjadi seorang yang berpikiran
positif, prosesnya harus dilakukan secara terus-menerus :
a. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada
selembar kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan
camkanlah kutipan
b. tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja Anda, di
dashboard mobil, atau di cermin kamar mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian
pemikiran Anda selama seminggu itu.
c. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif
dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut
dengan hal-hal positif tadi.
d. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 10″.
Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai
“10″, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat
tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini Anda anggap
remeh.
e. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak
dapat,” “tidak pernah,” / kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara
untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
f. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk
g. bisa memberi kepada orang lain dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri
ataupun anak-anak Anda. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.
Siapa yang ingin sukses ?
Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif !
Buang jauh-jauh hal-hal negatif ;
juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda ! Jangan pernah ada lagi kalimat-
kalimat seperti : “Pasti gagal;
Kami belum pernah melakukannya;
Kami tak sanggup melakukannya; Saya belum siap melakukannya; Itu bukan
tanggung jawab kami; dan sebagainya”.
4. Membangun Sikap Berpikir Positif
Ada 12 cara untuk membangun sikap menjadi lebih positif, antara lain :
1. Kamu bisa memilih bersikap optimis
2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
3. Kamu bisa memilih cepat pulih
4. Kamu bisa memilih cerita
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias
6. Kamu bisa memilih lebih peka
7. kamu bisa memilih humor
8. Kamu bisa memilih sportif
9. Kamu bisa memilih rendah hati
10. Kamu bisa memilih bersyukur
11. Kamu bisa memilih beriman
12. Kamu bisa memilih berpengharapan
“Semoga harapanmu tercapai dan berbahagialah hari ini”

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.


2 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
02

Sekolah memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah merupakan
hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan. Anak mengalami perubahan
dalam kelakuan sosial setelah ia masuk ke sekolah. Di rumah anak hanya bergaul dengan orang
yang terbatas jumlahnya, terutama dengan anggota keluarga dan anak-anak tetangga.Suasana di
rumah adalah informal dan banyak kelakuan yang diijinkan.

1. Penyesuaian diri di sekolah

Penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk memperlihatkan sikap serta tingkah laku
yang menyenangkan, sehingga ia diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Kondisi yang
diperlukan untuk mencapai penyesuaian diri yang baik yaitu bimbingan untuk membantu anak
belajar menjadi realistis tentang diri dan kemampuannya, dan bimbingan untuk belajar bersikap
bagaimana cara yang akan membantu penerimaan sosial dan kasih sayang dari orang lain. Dalam
interaksi individu akan menyeleksi segala sesuatu dari lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan, apabila interaksi harmonis maka dapat diharapkan terjadi perkembangan kepribadian
yang sehat, sebaliknya jika tidak maka akan muncul masalah perilaku.

Guru mengeluhkan seringkali siswa di sekolah tidak dapat menyesuaikan diri baik dengan aturan
yang ada di sekolah maupun teman-teman sebayanya. Seperti contohnya ada siswa yang sering
mengabaikan tugasnya sehingga guru menganggap bahwa anak membangkang dan segera ditarik
ke ruangan BK karena dianggap melanggar peraturan. Ada pula yang bertindak tidak sopan
dengan salah seorang guru sehingga guru yang lain menanggap bahwa anak tersebut membuat
perilaku yang buruk dan memberikan ketidak nyamanan terhadap lingkungan sekitarnya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri

Dalam kehidupan sehari-hari ternyata tidak setiap anak dapat menyesuaikan diri dengan baik
terhadap lingkungannya. Anak yang “miskin” kepribadiannya atau kehidupan sosialnya, merasa
tidak bahagia dan mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah yang timbul. Banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan anak dalam menyesuaikan diri. Menurut Hurlock (1991) ada
empat faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, yaitu :
a. Lingkungan tempat anak dibesarkan, yaitu kehidupan di dalam keluarga. Bila dalam
keluarga tersebut dikembangkan perilaku sosial yang baik, sehingga pengalaman ini akan
menjadi pedoman yang membantu anak untuk melakukan penyesuaian diri dan sosial di luar
rumah.
b. Model yang diperoleh anak di rumah, terutama dari orang tuanya. Anak biasanya akan
meniru perilaku orang tua yang menyimpang, maka anak akan cenderung mengembangkan
kepribadian yang tidak stabil.
c. Motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian diri dan sosial. Motivasi ini dapat
ditimbulkan dari pengalaman sosial awal yang menyenangkan, baik di rumah atau di luar
rumah.

3 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


d. Bimbingan dan bantuan yang cukup dalam proses belajar penyesuaian diri. Schneiders
(1964) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah : 1.
Kondisi jasmani, yang meliputi pembawaan jasmaniah yang dibawa sejak lahir dan kondisi
tubuh. 2. Perkembangan dan kematangan, yang meliputi kematangan intelektual, sosial,
moral, dan emosional. 3. Kondisi lingkungan, yaitu rumah, keluarga, sekolah. Faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri dibedakan menjadi dua. Pertama, faktor internal, yaitu
faktor yang berasal dari diri individu yang meliputi kondisi jasmani, psikologis, kebutuhan,
kematangan intelektual, emosional, mental, dan motivasi. Kedua, faktor eksternal yang
berasal dari lingkungan yang meliputi lingkungan rumah,keluarga, sekolah, dan masyarakat.

4 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


03

Negara menjamin kebebasan setiap warga negara untuk menganut salah satu agama. Amandemen
Pembukaan UUD 1945 menyatakan, ”Negara Republik Indonesia berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhan Yang Maha Esa.” Pasal 29 Amandemen UUD 1945 menegaskan bahwa :
1. Negara berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing dan untuk beribadah menurut
agama dan kepercayaannya itu.

Setiap ajaran agama selalu mengajak umatnya untuk selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kata
takwa itu berasal dari bahasa Arab, yang berarti : hati-hati, takut, atau rasa malu untuk melakukan perbuatan
yang dilarang Tuhan. Menurut istilah katakwaan itu merujuk kepada arti : "Melaksanakan perintah Tuhan
dan menjauhi larangan- Nya".
Perintah Tuhan itu rnenyangkut semua hal atau perbuatan yang baik, yang bermanfaat, dan menyejahterakan
atau membahagiakan orang lain, seperti: mengajak sembahyang, puasa, berzakat, menjalin silaturahmi (tali
persaudaraan), bekerja untuk mencari rizki yang halal, dan rajin belajar. Sedangkan larangan Tuhan
menyangkut berbagai hal atau perbuatan yang haram, yang tidak baik, yang mencelakakan, atau merugikan
orang lain, seperti: mencuri, membunuh, minuman keras, bezina, berkelahi (tawuran), berbohong, dan
menyakiti orang lain, korupsi, dan lain-lain.
Orang yang bertakwa menduduki derajat yang tinggi di sisi Tuhan. Seseorang dapat mencapai derajat
ketakwaan, apabila memiliki ciri-ciri atau karakterisitik sebagai berikut :
1. Aspek Aqidah (keimanan), yang meliputi ranah :
a. Pikiran
b. Ucapan
c. Perilaku
2. Aspek Ibadah
Yaitu melaksanakan ibadah ritual, seperti : sembahyang dan peribadatan lainnya.
3. Aspek Akhlak
a. Berbuat baik kepada kedua orang tua, dengan cara: mendoakan keselamatannya, bertutur kata
yang sopan, dan menaati perintahnya (kecuali yang dilarang Tuhan).
b. Silaturahmi (menjalin hubungan persaudaraan) dengan orang lain, dengan tidak mempertentangkan
agama, suku, ras, budaya, atau tingkat sosial ekonomi.
c. Menyantuni fakir miskin, yatim piatu atau membantu orang-orang yang memerlukan pertolongan.
d. Bersikap hormat kepada guru atau orang yang telah berjasa memberikan ilmu.
e. Menguasai rasa marah (mengendalikan diri dari berbuat agresif; mencelakakan orang lain,
berkelahi, merusak, menyakiti orang lain secara fisik maupun verbal).
f. Bersyukur, yaitu melakukart suatu amal baik atas perintah Tuhan, sebagai rasa terima kasih
terhadap semua rahmat yang telah diterimanya. Rasa bersyukur ini diwujudkan dalam amal
perbuatan, seperti : membaca kalimat yang baik seperti Alhamdulillah atau ucapan terima kasih
pada Tuhan, memuji Tuhan, memberikan sedekah.
g. Bersabar : sikap teguh hati dalam menghadapi musibah (sesuatu yang tidak disenangi adanya), dan
berikhtiar/berusaha untuk mengatasinya. Contoh musibah itu misalnya : sakit, kecelakaan, ditinggal
pergi oleh orang yang dicintai, tidak lulus ujian, sulit mencari kerja, kehilangan barang yang
disenangi, gagal dalam mencapai cita-cita, dan bencana alam.

5 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


h. Menyesali dosa, yaitu perasaan gelisah, tidak nyaman, atau merasa takut akan murka Tuhan,
setelah melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan. Menyesali dosa atau perasaan berdosa/bersalah
(guilty feeling), merupakan pertanda dari orang yang memiliki ketakwaan atau kesadaran
beragama, karena bagi orang yang tidak bertaqwa dia tidak akan merasa berdosa apabila
melakukan perbuatan yang dilarang (diharamkan) Tuhan. Untuk menghilangkan perasaan berdosa
(perbuatan dosa sendiri agama mengajarkan dengan melakukan taubat (mennyucikan diri dengan.
mendekatkan diri kepada Tuhan, dan tidak mengulangi perbuatan dosanya).
i. Jujur, tidak suka berbohong dan tidak mengingkari janji, melaksanakan amanat
j. Menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang/diharamkan Allah, seperti: berjudi, mabuk-
mabukan, berzina (freesex), dan mengganggu ketenteraman orang lain, korupsi, dan lain-lain
k. Memelihara kebersihan (kesehatan).
l. Kebersihan itu sebagian dari iman. Oleh karena itu, orang yang rnemelihara kebersihan adalah
orang yang beriman. Dengan demikian memelihara kebersihan (baik pribadi maupun lingkungan)
merupakan salah satu ibadah yang menghasilkan pahala bagi yang melakukannya.
m. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar (mencari ilmu). Belajar merupakan salah satu
kewajiban agama, baik belajar dalam bidang keagamaan, maupun umum (seperti : matematika,
fisika, biologi, psikologi, sosiologi, dan lain-lainnya).

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

6 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


04

A. Definisi Waktu Luang


Dalam bahasa Inggris waktu luang dikenal dengan sebutan leisure.Kataleisure sendiri berasal
dari bahasa Latin yaitu licere yang berartidiizinkan (To be Permited) atau menjadi bebas (To be
Free). Kata lain darileisure adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya
waktuluang (Free Time), George Torkildsen.

Menurut Soetarlinah Sukadji yang melihat arti istilah waktu luang dari 3 dimensi, yaitu:
a. Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk
bekerja mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup.
b. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan
pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati.
c. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana
mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang
mengalami gangguan emosi, sebagai selingan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi
pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa waktu luang adalah waktu yang mempunyai posisi bebas
penggunaannya danwaktu tersebut berada diluar kegiatan rutin sehari-hari sehingga
dapatdimanfaatkan secara positif guna meningkatkan produktifitas hidup yangefektif dan
pengisian waktu luang dapat diisi dengan berbagai macam kegiatanyang mana seseorang akan
mengikuti keinginannya sendiri baik untukberistirahat, menghibur diri sendiri, menambah
pengetahuan ataumengembangkan keterampilannya secara objektif.[2]

B. Manfaat Mengisi Waktu Luang


Orang yang menggunakan waktu secara efisien akan memperoleh banyak keuntungan,
misalnya mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, sehingga ada waktu untuk
memulihkan kebugaran fisik dan mental, rekreasi, dan interaksi sosial. Manfaat mengisi waktu
luang yaitu menurut Soetarlinah Sukadji yaitu:
a. Bisa meningkatkan kesejahteraan jasmani.
b. Meningkatkan kesegaran mental dan emosional.
c. Membuat kita mengenali kemampuan diri sendiri.
d. Mendukung konsep diri serta harga diri.
e. Sarana belajar dan pengembangan kemampuan.
f. Pelampiasan ekspresi dan keseimbangan jasmani, mental, intelektual, spiritual, maupun
estetika.
g. Melakukan penghayatan terhadap apa yang anda sukai tanpa tidak mempedulikan segi
materi.

7 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


05

Menjalani masa remaja tidak selalu mudah. Banyak remaja yang mengalami stres di sekolah, di rumah, dan
dalam berteman. Selain itu, tuntutan agar menjadi yang terbaik bisa sangat membebani mereka. Kabar
baiknya, remaja yang mampu bertanggung jawab bisa mendapatkan bantuan di berbagai tempat dengan
berbagai cara. Pada dasarnya, remaja yang bertanggung jawab adalah remaja yang mengenal diri sendiri dan
mematuhi aturan.

Bagian 1 Bertanggung Jawab dalam Belajar dan Bekerja


Belajarlah dengan tekun. Terlepas dari tingkat kecerdasan seseorang,
keberhasilan di sekolah berarti mampu menjadi yang terbaik sesuai
kemampuan. Belajar bisa berarti berusaha keras, tetapi usaha ini
pada akhirnya akan terbayar oleh pekerjaan, pendidikan, dan
wawasan yang Anda miliki.
Selesaikan pekerjaan rumah, meskipun Anda belum tahu cara
mengerjakannya. Banyak guru yang mau memberikan nilai atas
usaha yang sudah dilakukan, sekalipun jawabannya kurang tepat.
Pilihlah jurusan/mata pelajaran yang Anda sukai dan
belajarlah dengan tekun. Bersekolah bisa menjadi perjalanan
yang menyenangkan sambil menambah pengetahuan.
Berbicaralah dengan guru Anda sebab ia selalu
mengharapkan yang berbaik untuk Anda. Ia senang melihat
Anda belajar, bersenang-senang, dan berhasil.
Carilah pekerjaan. Mungkin Anda harus mulai bekerja
sebagai karyawan magang di rumah makan atau toko
sembako, tetapi pekerjaan ini kurang penting ketimbang cara
Anda bersikap selama bekerja. Pemberi kerja bisa melihat
apakah Anda cukup cerdas, peduli, dan mau bekerja keras
sehingga bisa mendapatkan kenaikan gaji.
Siapkan biodata yang berisi semua pencapaian Anda untuk dibawa ketika mencari pekerjaan. Biodata adalah
catatan berisi informasi tentang diri Anda agar bisa diterima bekerja.
Datanglah ke wawancara kerja dengan penampilan yang pantas sebab kesan pertama bisa Anda berikan
hanya satu kali.
Tersenyumlah dan jadilah diri sendiri. Banyak orang yang akan menyukai Anda apa adanya karena mereka
percaya kepada Anda.

Bagian 2 Menjaga Kesehatan dan Kebersihan


 Pergilah ke dokter. Mulailah melakukan kebiasaan baik
sejak usia remaja. Salah satunya adalah dengan menjaga
kesehatan. Pergilah ke dokter umum dan ke dokter gigi
secara teratur agar Anda bisa hidup tanpa merasa khawatir
tentang kesehatan Anda. Lakukan beberapa saran berikut
agar Anda tetap sehat:
 Konsumsilah makanan sehat. Jangan makan junk food dan
makanan cepat saji. Biasakan makan buah-buahan dan
sayuran.

8 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


 Biasakan berolahraga sekurang-kurangnya 30 menit sehari
agar Anda merasa dan terlihat lebih baik.
 Hindari obat terlarang. Obat terlarang bisa menghambat perkembangan fisik dan mental Anda sehingga
menimbulkan risiko yang besar bagi kehidupan Anda. Jauhi obat terlarang agar Anda tetap sehat.
 Kenakan pakaian yang bersih. Mengenakan pakaian bersih adalah salah satu cara menjaga kebersihan
dan menunjukkan rasa percaya diri kepada orang lain.
 Tanyakan kepada orang tua cara mencuci baju yang baik
sebab suatu saat mungkin Anda harus mencuci baju
sendiri.
 Biasakan hidup bersih. Fisik kaum remaja selalu berubah
sebab sedang mengalami perubahan hormonal yang sangat
signifikan. Jadi, Anda harus mandi secara teratur dan
menjaga kebersihan tubuh. Jangan takut berkonsultasi
dengan dokter atau bertanya kepada orang tua tentang apa
saja yang membuat Anda merasa terganggu atau ragu.
 Biasakan menyikat gigi, mencuci muka, dan mandi secara teratur untuk menjaga kebersihan tubuh
Anda.
 Anda boleh berbusana dengan berbagai gaya, tetapi biasakan tampil
rapi. Menjaga penampilan berarti menunjukkan kepedulian kepada
diri sendiri agar penampilan Anda di depan orang lain dianggap
layak.
 Belilah setelan atau gaun yang pantas sebagai persiapan jika suatu
saat nanti Anda harus menjalani wawancara kerja, menghadiri
pertemuan keluarga, dan kegiatan penting lainnya.
 Selain itu, kenakan pakaian yang menunjukkan jati diri Anda. Bertanggung jawab bukan berarti
harus berpakaian dengan cara tertentu, tetapi memahami dengan baik cara berbusana yang pantas
dan sesuai dengan kepribadian Anda sendiri.
 Biasakan hidup rapi dan teratur. Jagalah agar kamar Anda selalu
rapi. Orang tua tidak harus membereskan kamar Anda sebab
mereka bukanlah pramuwisma. Selain bersikap dewasa,
membenahi kamar yang berantakan adalah cara menunjukkan
bahwa Anda menghargai waktu dan perasaan mereka.
 Gantunglah pakaian di dalam lemari atau simpan di dalam laci.
Pakaian Anda akan terlihat lebih menarik jika digantung atau
dilipat dengan rapi.
 Rapikan ranjang setelah bangun tidur. Ranjang yang rapi membuat Anda ingin cepat-cepat tidur di
malam hari.
 Bereskan barang-barang yang berantakan. Tawarkan diri untuk mencuci piring setelah makan
malam, mencuci baju, atau mengepel lantai agar Anda terbiasa melakukan tugas-tugas di rumah.

Bagian 3 Menjaga Sikap

 Bersikaplah jujur kepada orang lain. Orang tua selalu


mengharapkan yang terbaik untuk anaknya. Mereka juga pernah
menjadi anak-anak, jadi, mereka pasti mengerti apa yang
sedang Anda alami. Dengan bersikap jujur kepada orang tua,
Anda akan diberi tahu mana yang baik dan yang buruk. Selain

9 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


itu, Anda bisa membangun komunikasi yang baik dengan
mereka.
 Anda harus memberitahukan kepada orang tua ke mana dan dengan siapa Anda pergi sebab mereka
sangat peduli pada keselamatan Anda.
 Ceritakan juga suka dan duka yang Anda rasakan. Mereka tentu
ingin merayakan momen-momen bahagia bersama Anda dan
merasa wajib membantu ketika Anda merasa sedih.
 Mintalah nasihat dari orang tua. Mereka bisa memberikan
saran, berbagi cerita yang menyenangkan, atau memberikan
solusi.
 Jalinlah hubungan yang baik dengan orang tua. Orang tua akan menghargai Anda karena mau
menyediakan waktu untuk menceritakan apa yang sedang Anda alami. Ceritakan hal-hal yang Anda
anggap penting agar mereka merasa dilibatkan, tetapi tidak perlu terlalu mendetail.
 Ceritakan kejadian lucu yang Anda alami ketika makan siang atau tentang ujian yang Anda ikuti.
 Tanyakan pekerjaan, teman-teman, dan rencana mereka. Mendengar sama pentingnya dengan
berbicara.
 Perlakukan orang lain seperti Anda sendiri ingin diperlakukan.
Berempati berarti mampu menempatkan diri di posisi orang lain.
Empati bertolak belakang dengan bersikap egois. Berempati
membantu Anda meningkatkan kesehatan emosional dan
membangun persahabatan.
 Hormati orang lain, walaupun orang ini tidak menghormati Anda.
Dengan demikian, ia bisa belajar menghormati orang lain.
 Jangan marah kepada orang lain. Jagalah perilaku Anda,
sekalipun sedang menghadapi kesulitan.
 Bantulah orang lain sesuai kemampuan. Membantu orang lain bukan berarti harus memberikan
sesuatu, tetapi bisa dengan bersikap ringan tangan, mendengarkan, atau memberikan nasihat.

TIPS
 Jangan berubah demi orang lain. Anda adalah pribadi yang unik. Menghargai orang lain harus
dimulai dengan menghargai diri sendiri.
 Bertemanlah dengan siapa saja, kecuali mereka yang melakukan tindakan ilegal atau tidak etis,
misalnya menggunakan obat terlarang atau korupsi.
 Dalam situasi tertentu, sarkasme masih bisa diterima, misalnya sewaktu bercanda dengan teman-
teman. Anda boleh melucu jika situasinya memungkinkan.
 Adakalanya, emosi Anda akan “terganggu”. Marah, sedih, kesal, atau jengkel adalah hal yang
manusiawi, bukan sesuatu yang buruk.
 Melakukan hal-hal positif dan berkumpul dengan orang-orang positif membuat Anda lebih bahagia
dan lebih bertanggung jawab.
 Jangan terpengaruh oleh ajakan teman-teman dengan mengatakan bahwa Anda tidak mau
mengonsumsi obat terlarang, alkohol, atau mencuri. Dalam situasi apa pun, jangan biarkan teman-
teman menghalangi Anda untuk menjadi yang terbaik.

Sumber : https://id.wikihow.com/Menjadi-Remaja-yang-Bertanggung-Jawab

10 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


06

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Ini berarti bahwa manusia secara individu tidak dapat
hidup sendiri, namun ada ketergantungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Manusia secara
individu selalu membutuhkan bantuan dari oranglain entah dalam skala besar maupun skala kecil. Manusia
didunia ini tidak ada yang hidup dalam kesendirian, dia akan hidup dalam kelompok kecil dalam masyarakat
atau lingkungann. Maka dari itu, rasa solidaritas sangat penting untuk di bangun oleh satu orang dengan
orang lainnya atau kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. Karena dengan adanya solidaritas, kita
dapat bersatu dalam hal mewujudkan sesuatu secara bersama–sama. Di sekolah kita memiliki banyak teman,
kita dapat menumbuhkan rasa solidaritas kita melalui teman. Teman memiliki peran dalam bersolidaritas,
tanpa teman kita tidak bisa menumbuhkan rasa solidaritas karena sebagian besar lingkungan kita adalah
sekolah. Namun kita juga bisa bersolidaritas dilingkungan keluarga ataupun masyarakat. Dalam salah satu
hak anak ada hak yang berkaitan dalam solidaritas yaitu hak partisipasi atau ikut serta. Pengertian partisipasi
adalah suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam
pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat
kewajibannya.

Upaya Menumbuhkan Rasa Solidaritas


Menumbuhkan rasa solidaritas bukanlah hal yang mudah, tergantung niat dari hati kita ingin berpikir
secara dewasa apa tidak. Membahas tentang solidaritas mungkin kita sedikit berfikir apakah diri kita sudah
memiliki rasa solidaritas? Mungkin yang bisa menjawab adalah kita sendiri. Rasa solidaritas dapat tumbuh
dengan adanya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebersamaan dan kekompakan. Rasa solidaritas
dapat tumbuh karena dorongan dari teman atau orang lain yang membuat kita percaya diri, selain dari orang
lain diri sendiri juga harus memiliki keyakinan untuk selalu maju dan percaya diri serta membuang jauh rasa
keminderan dalam diri yang membuat kita susah untuk bersosialisasi. Minder adalah salah satu masalah yang
membuat rasa solidaritas tidak nampak dalam diri kita. Kebanyakan anak yang aktif dalam berorganisasi atau
bermasyarakat itu sudah membuktikan bahwa mereka sudah memiliki rasa solidaritas. Menumbuhkan rasa
solidaritas bisa juga didapatkan dari kegiatan–kegiatan yang berkaitan dengan organisasi yang membuat rasa
percaya diri dan solidaritas tumbuh dalam diri kita. Bila ada kegiatan–kegiatan seperti itu mungkin lebih baik
kita mengikuti saja agar bisa makin tumbuh rasa solidaritas kita dan makin banyak pengalaman kita.

Manfaat yang Bisa Diambil Dari Kegiatan


Berbagai kegiatan di Sekolah yang berkaitan dengan kebersamaan dan kekompakan yang dapat
membangun rasa solidaritas sudah dilakukan, Salah satu kegiatannya yaitu Jambore Anak yang setiap tahun
diadakan oleh BPP KB Sekolah. Dari kegiatan itu anak dibimbing untuk menjadi anak yang mandiri dan
mudah untuk bersosialisasi. Manfaat dari kegiatan tersebut kita dapat menjadi anak yang aktif serta bisa
membangun rasa solidaritas dari diri kita masing–masing. Selain itu kita juga dilatih untuk menjalin
kebersamaan serta kekompakan dalam berkelompok..
Dari kegiatan itu kita juga akan diberi penyuluhan tentang kenakalan remaja atau bahaya dari narkoba. Dari
materi itu pasti kita berfikir untuk menghindari hal–hal yang tercela seperti itu. Pengalaman mengikuti
kegiatan tersebut dapat kita kembangkan kepada teman–teman kita di sekolah atau lingkungan sekitar kita.
Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan–kegiatan seperti itu, namun tinggal diri kita saja mau
menerima dan mengembangkan manfaat itu sebagai motivasi diri kita untuk menjadi lebih baik atau tidak.

11 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


07
Menjaga Kesehatan Lingkungan merupakan suatu kewajiban
bagi setiap individu, selain merupakan anugerah yang diberikan
sang pencipta kepada hamba-Nya, Kesehatan Lingkungan harus
tetap dijaga agar keluarga kita terhindar penyakit. Karena
kesehatan tidak ternilai harganya. Terkadang pada saat kita
sehat, kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika sakit kita baru
sadar dan merasakan betapa kesehatan itu sungguh sangat
berharga.
Tubuh yang sehat bisa didapatkan dari berolahraga secara teratur, menkomsumsi makananan bergizi, dan
lingkungan yang sehat dan bersih. Lingkungan yang sehat terkadang sering tidak kita perhatikan karena
kesibukan dalam bekerja sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga kebersihannya. Akibat dari lingkungan
yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satu yang mengkhawatirkan adalah
deman berdarah (DBD) karena dapat menyebabkan kematian.
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan
bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang.
Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat. Kita harus
tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah
berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus menyadari akan
pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah,
rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan,
karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih. Di agama
islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman.
Selain hal yang disampaikan diatas kita juga harus saling mendukung agar tercapainya tujuan kita dalam
menjaga kesehatan lingkungan bersama, agar tidak terjadi penyakit ataupun hal-hal yang tidak diinginkan
dimasa mendatang, serta agar lingkungan kita tetap bias dinikmati hingga anak cucu kita kelak.
Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan lingkungan :
1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga
kebersihan lingkungan.
2. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat
akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
3. Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya.
6. Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik
dan non organik.
7. Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk
pupuk;
8. Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah.
9. Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
12 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
08

Pengertian
Organisasi sekolah merupakan sebuah perserikatan yang berada di bawah manajemen sekolah yang
bertujuan untuk membantu menciptakan sebuah kondisi yang efektif dari kegiatan sekolah.
Manajemen sekolah berkaitan dengan kelancaran fungsi sekolah secara menyeluruh. Sedangkan
organisasi sekolah adalah tentang organisasi sumber daya, peristiwa, dan personil sekolah.
Organisasi secara umum merupakan sebuah perkumpulan / hubungan yang sistematis dan efektif
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dari penjelasan di atas dapatlah kita simpulkan bahwa organisasi sekolah merupakan :
• Perkumpulan yang tersusun dari berbagai jenis kegiatan sekolah
• Perkumpulan yang tersusun dari sumber daya sekolah
• Perkumpulan yang tersusun dari personil sekolah
• Perkumpulan ide dan prinsip yang meliputi membangun hubungan, menciptakan iklim yang
kondusif dalam lingkungan sekolah dll

Manfaat Organisasi sekolah


1. Memastikan kelancaran fungsi sekolah.
2. Menghindari penyalahgunaan pemanfaatan sumber daya sekolah dengan memastikan
penggunaan yang optimal dan bijaksana.
3. Untuk membantu mengembangkan kemampuan personil sekolah sesuai dengan bidang
keahlian dan pengalaman mereka.
4. Dapat menghemat waktu, meningkatkan kejelasan dan efisiensi kerja. Hal ini dikarenakan
adanya kejelasan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan personil sekolah.
5. Membantu untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah secara lancar.
6. Menciptakan citra profesional sekolah.
7. Membangun hubungan antara personil sekolah sehingga membantu meningkatkan rasa saling
percaya dan saling ketergantungan yang diperlukan untuk membangun semangat tim personil
sekolah.
8. Dengan mengikuti organisasi sekolah, seorang siswa akan lebih memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan suatu masalah. Siswa yang terbiasa mengikuti organisasi akan memiliki
kecenderungan tidak shock ketika mendapatkan / menghadapi suatu masalah. Ia dapat
menanggapi setiap masalah dengan lebih tenang.
9. Dalam organisasi, seorang siswa dilatih untuk lebih pandai dalam memilah masalah, mana yang
harus diutamakan dan mana masalah yang bisa ditunda penyelesaiannya. Dengan begitu,
kemampuan siswa dalam menentukan pilihan terbaik akan lebih tertempa.
10. Dengan berorganisasi, dapat membantu siswa untuk menemukan teman maupuun sahabat yang
baru. Banyak pertemanan dan persahabatan akrab berawal dari sebuah organisasi. Hal ini
dikarenakan adanya intensitas diskusi, sharing, dan komunikasi. Hal inilah yang nantinya akan
memunculkan ikatan pertemanan, ikatan emosional, dan persahabatan.
11. Organisasi sekolah bisa menjadi sarana bagi siswa untuk belajar menyampaikan pendapat, ide,
dan gagasan-gagasan mereka dengan musyawarah. Manfaat musyawarah sendiri kita ketahui
sangat penting untuk masa depan anak sekolah.
13 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
12. Dengan mengikuti organisasi sekolah, para siswa dapat mempelajari bagaimana cara untuk
mengelola, prosedur, serta struktur ilmu administrasi.
13. Bertemu, saling berkomunikasi, dan berdiskusi yang biasa dilakukan dalam sebuah organisasi
merupakan sebuah wadah untuk lebih saling mengenal karakter dari sesama anggota yang
berasal dari kalangan yang berbeda-beda.
14. Organisasi merupakan suatu tempat dimana siswa dapat mengasah jiwa kepemimpinan agar
semakin matang. Karena seseorang yang meskipun mampu menjadi pemimpin bagi dirinya
sendiri belum tentu mampu untuk memimpin orang lain ataupun organisasi.
15. Dengan mengikuti organisasi sekolah, seorang siswa tentu akan lebih dikenal oleh orang lain,
hal ini tentunya akan berpengaruh pada popularitanya di mata umum.
16. Dengan mengikuti organisasi sekolah, seorang siswa mampu belajar tentang cara berdiplomasi,
bernegosiasi, maupun melobi serta mempengaruhi orang lain secara otodidak. Hal ini tentu saja
akan berdampak pada masa depannya kelak setelah lulus dari sekolah.

14 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


09

Guru merupakan figur keteladanan bagi peserta didik dan karyawan di Semua satuan pendidikan,
jadi guru mempunyai kewajiban untuk mentaati tata tertib yang sudah ditetapkan di Semua satuan
pendidikan.

1. Etika guru dalam berpakaian.


Pakaian guru harus disesuaikan dengan peran yang disandang oleh guru.Pakaian guru harus
disesuaikan dengan jadual seragam yang telah ditentukan.Pakaian guru di kantor dan diruang
kelas pada saat berperan sebagai guru adalah pakaian formal yang mencerminkan citra
professional. Pakaian guru di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah. Semua
satuan pendidikan adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar
mencerminkan citra professional. Pakaian formal bagi guru pria adalah celana panjang, pakaian
dan sepatu formal. Pakaian formal bagi guru wanita adalah berjilbab, busana yang islami,
sepatu formal dan dandanan serta perhiasan/asesoris yang disesuaikan dengan pakaian. Guru
harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih dan segar agar tidak menimbulkan masalah sosial
yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas.

2. Etika guru terhadap komitmen waktu.


Guru Semua satuan pendidikan harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu. Guru
memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu. Guru harus memenuhi komitmen waktu
yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk bimbingan akademik maupun non akademik.
Guru harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir pada jam
dimana guru yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk
mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.

3. Etika guru dalam melaksanakan tugas


Guru pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan pembelajaran dan
materi yang akan disampaikan. Guru berkewajiban menyampaikan buku acuan mareti yang
digunakan. Guru wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP). Guru wajib
mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi
pembelajaran.Dalam membuat RPP guru harus mengacu pada kurikulum yang sudah
ditetapkan dan tujuan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan akhir yakni lulusan yang
terbaik. Guru harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik di ruang
kelas maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat. Guru wajib terbuka,
jujur dan adil memberikan penilaian kepada siswa. Guru dilarang menerima hadiah atau
pemberian dalam bentuk apapun yang berpengaruh terhadap nilai. Guru menggunakan kata
ganti sapaan kepada siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan sapaan yang pantas dan
menyenangkan hati anak didik. Guru menggunakan kata ganti sapaan kepada pegawai baik di
dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak, ibu.Guru menggunakan kata ganti dirinya
dalam berkomunikasi dengan sesama guru, pegawai dan siswa baik di dalam maupun di luar
kelas dengan kata saya. Guru tidak merokok ketika mengajar di dalam kelas atau sedang
bersama-sama dengan siswa di luar lingkungan sekolah

15 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


10

1. Sikap respek terhadap orang lain


Sikap respek terhadap orang lain adalah sikap menghormati atau menghargai orang lain. Sikap
ini didasarkan kepada kesadaran bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang
sama di hadapan Tuhan.
Sikap saling menghormati antarsesama, merupakan syarat mutlak bagi terciptanya kehidupan
bersama yang sejahtera, dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa, sikap ini sangat penting dimiliki oleh setiap warga, apalagi
mengingat bahwa masyarakat kita terdiri dari multi (keragaman) etnis, ras, agama, dan budaya.
Apabila sikap ini tidak dimiliki oleh setiap warga, maka akan berkembang sikap saling
melecehkan, merendahkan, baik perorangan maupun kelompok. Kondisi ini akan memicu
munculnya sikap permusuhan dan saling mencurigai antara satu dengan lainnya yang akhirnya
akan memporak-porandakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sehubungan dengan hal itulah, maka Anda sebagai siswa, atau warga masyarakat dari negara
yang memiliki keragaman suku, ras, agama, dan budaya, dituntut untuk memiliki sikap respek
ini. Dalam kehidupan Anda sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat pada
umumnya, sikap respek terhadap orang lain itu dapat diwujudkan dalam perilaku sebagai
berikut :
a. Menghormati agama yang dianut teman atau orang lain.
b. Menjalin persahabatan dengan orang lain, tanpa melihat perbedaan suku, ras, agama, atau
budaya.
c. Menghargai keadaan orang lain sebagaimana adanya.
d. Menghargai pendapat teman (orang lain).
e. Bertutur kata yang sopan.
f. Tidak mencemoohkan atau melecehkan orang lain.

2. Kepedulian terhadap kepentingan orang lain (sikap altruis atau kesetiakawanan sosial)
Agama mengajarkan bahwa "Orang yang baik itu adalah orang yang banyak memberikan
manfaat kepada orang lain" atau "Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah ".
Keterangan di atas, menunjukkan bahwa agama sangat memuliakan orang yang memiliki sikap
pribadi (watak) yang dermawan, sosial, memiliki kepedulian untuk menyejahterakan orang lain
yang sedang berada dalam keadaan terjepit. Sebagai makhluk beragama, termasuk Anda wajib
hukumnya memiliki sikap ini. Dalam kehidupan atau pergaulan Anda sebagai remaja, maka
sikap ini seyogyanya terwujud dalam perilaku, seperti:
a. Mau menengok teman yang sakit.
b. Membantu teman yang memerlukan petolongan (dalam hal yang baik, bukan membantu
teman yang berkelahi).
c. Saling memberi nasihat dalam kebenaran (seperti memotivasi teman yang malas belajar,
atau memberikan saran yang baik kepada teman yang suka berbuat menyimpang).
d. Mau menyisihkan uang, pakaian, atau harang-barang tertentu untuk diberikan kepada
fakir miskin, yatim piatu, atau yang ditimpa musibah (seperti bencana alam). Dalam hal
ini, sangatlah mulia apabila Anda lulus ujian tidak mencoret-coret pakaian tetapi
16 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
mengumpulkan pakaian itu bersama teman, kemudian kirimkan kepada orang-orang yang
sangat memerlukannya.

3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial


Masyarakat kita terkenal dengan sikap "Gotong Royong". Sikap ini menggambarkan
kepedulian sosial warga masyarakat untuk memelihara kepentingan bersama, menghindarkan
diri dari sikap egois individualistis.
Anda sebagai warga masyarakat seyogyanya juga sudah mampu mengembangkan sikap
tersebut, yaitu memiliki kepedulian untuk memelihara kepentingan bersama, ikut terlibat dalam
aktivitas kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari, baik lingkungan sekolah atau
masyarakat. Anda sebagai remaja sudah seyogyanya menampilkan perilaku sebagai berikut :
a. Memelihara kebersihan lingkungan baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat.
Contohnya : Ikut terlibat dalam memelihara kebersihan rumah, ikut aktif dalam piket
kebersihan sekolah, membuang sampah pada tempatnya
b. Memelihara ketertiban dan keamanan lingkungan baik di sekolah maupun masyarakat.
Contohnya: tidak ribut di kelas, tidak membawa senjata tajam ke sekolah, tidak berbuat
onar atau menjadi biang keladi kerusuhan, baik di sekolah atau di masyarakat.
c. Memelihara kedisiplinan berlalu lintas.
d. Berpatisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.
e. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan atau kepanitiaan yang diadakan di lingkungan
masyarakat.
f. Aktif dalam organisasi, baik OSIS maupun organisasi kepemudaan, seperti : Karang
Taruna, Pramuka, PMR, dan IRMA (Ikatan Remaja Masjid), dan lain-lainnya

Sumber : http://ayumegadarmaberlianlestari.blogspot.com/2013/06/perilaku-sosial-yang-
bertanggung-jawab.html

17 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


11

Tujuan manfaat kurikulum pendidikan salah satunya adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat (paling
tidak sedikit) meramalkan hasil pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa
yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik.
Pelaksanaan Kurikulum Nasional
Diantara jenis macam kurikulum sekolah dan pendidikan yang sekarang sedang berjalan adalah
Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta juga
Kurikulum 2013.

Perubahan Kurikulum Nasional Kurikulum KTSP Kurikulum 2013


Informasi yang berkembang di internal Kemendikbud kian santer. Namanya hanya Kurikulum
Nasional begitu saja. Tidak ada embel-embel tahunnya. Dengan adanya Kurikulum Nasional ini,
maka K-13 bakal dikupas menjadi tiga bagian atau jenis. Yaitu Kurikulum Nasional, kurikulum
berbasis pengembangan atau potensi daerah, dan kurikulum paling kecil mencakup kekhasan atau
kondisi masing-masing sekolah seperti informasi yang dilansir dari JPNN dengan judul pemberitaan
kurikulum diubah lagi. Sebelumnya juga beredar informasi pemberitaan terkait dengan Kurikulum
2013 Diganti KTSP Sampai Tahun 2020.

Masa berlaku kurikulum 2006 KTSP pengganti Kurikulum 2013 (K13) adalah sampai dengan tahun
pelajaran 2019/2020 demikian yang tercantum di dalam Permendikbud No 160/2014 yang berisikan
hal terkait dengan penghentian implementasi K-13 dan pengembalian penerapan Kurikulum 2006.
Batas maksimal pergantian dari Kurikulum 2006 atau menjadi Kurikulum 2013 (K-13) sampai
2020. Meskipun demikian, sekolah yang sudah siap menjalankan K-13, tidak perlu menunggu
sampai 2020. Demikian diungkapkan oleh Hamid Muhammad selaku Dirjen Pendidikan Dasar
(Dikdas) Kemendikbud diakhir tahun 2014 yang lalu.

Hal tersebut berdasarkan pada Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 salah satu isi pasalnya adalah bahwa Satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester
pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 KTSP mulai
semester kedua tahun pelajaran 2014/2015.

18 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


12 , ,

1. Peranan IQ, EQ, dan SQ dalam belajar1. IQ (Intellegence Quotient)


Kecerdasan intelektual adalah syarat minimum kompetensi. Intelegensi diartikan sebagai
keseluruhan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan
menguasai lingkungan secara efektif (Marhten Pali, 1993)
Konsep intelegensi yang pertama kali di rintis oleh Alfred Bined 1964, mempercayai bahwa
kecerdasan itu bersifat tunggal dan dapat diukur dalam satuan angka yaitu intelegence auotient
(IQ)
Ini berdasarklan penelitian terbaru telah terungkap adanya multiple intelligence
(kecerdasan majemuk). Gardner, 1994 menemukan dalam setiap anak tersimpan 8 kecerdasan
yang siap berkembang, yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik (word smart = cerdas berbahasa)
2. Kecerdasan Matematik-logis (number smart = cerdas angka)
3. Kecerdasan Spasial (Cerdas gambar)
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (body smart = cerdas tubuh)
5. Kecerdasan Musikal (Cerdas music = nada suara)
6. Kecerdasan Interpersonal (Self smart = cerdas diri)
7. kecerdasan Intrapersonal (people smart = cerdas bergaul)
8. Kecerdasan Naturalis (cerdas alam)
Yang menggembirakan dari paradigm baru tentang intelligence adalah pandangan bahwa
TIDAK ADA MURID YANG BODOH ! Setiap anak punya kecerdasan yang menonjol satu
atau dua jenis dan siap untuk berprestasi.

2. EQ (Emotion Qoutient)
Penelitan mutakhir menjelaskan bahwa kecerdasan intelektual belumlah cukup. IQ
menyumbangkan 20% dari keberhasilan. Yang lebih banyak perannya dalam keberhasilan
seseorang adalah kecerdasan emosional (80%)
Apakah kecerdasan emosional itu ? Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali
perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan
mengelola emosi dengan baik dan dalam berhubungan dengan orang lain. Jelaslah EQ sangat
besar peranannya untuk memilih segala kesuksesan termasuk sukses di bangku sekolah.
Daniel Goldman mengembangkan EQ menjadi 5 kategori dengan point- point yakni :
a. Kesadaran diri : kesadaran emosi diri menilai peribadi dan percaya diri
b. Pengaturan diri : pengendalian diri, sikap dapat dipercaya, waspada, adaptif dan inovatif.
c. Motivasi : Dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimism
d. Empati : memahami orang lain, pelayanan, membantu pengembangan orang lain, menyikapi
perbedaan dan kesadaran politis
e. Keterampilan social : pengaruh persuasi keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan,
katalisator dan perubahannya, manajemen konflik, keakraban, kerjasama dan kerja tim.

3. AQ (Adversity Quotient)
Mengapa banyak orang yang jelas-jelas cerdas/berbakat tetapi gagal membuktikan potensi
dirinya ?
Berapa banyak siswa yang memiliki IQ tinggi tetapi gagal dalam meraih
prestasi belajar ? Sebaliknya tidak sedikit orang yang memiliki IQ tidak tinggi tetapi justru
lebih unggul dalam presatis belajar. Pada umumnya ketika dihadapkan pada kesulitasn dan
tantangan hidup kebanyakan manusia menjadi loyo dan tidak berdaya. Mereka berhenti
berusaha sebelum dan kemampuannya benar-benar teruji. Banyak orang yang gampang
19 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
menyerah sebelum berperang. Mereka inilah yang dimaksudkan dengan rendah Adversity
Qoutientnya.

Adversity Qoetient adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan


menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup

Paul G Stoltz adalah, penemu teori AQ ini berdasarkan penelitiannya ada tingkatan AQ pada
masyarakat manusia ini, yakni :
a. Tingkat „Quitters” (orang-orang yang berhenti)
Quitters adalah orang yang paling lemah AQnya. Ketika menghadapi berbagai kesulitan
hidup, mereka berhenti dan langsung menyerah mereka memilih untuk tidak mendaki,
mereka kelua, mundur dan menghindar dari kewajiban/tugas-tugas hidup. Mereka tidak
memanfaatkan peluang, potensi dan kesemapatan dalam hidup.
Contoh : seorang individu yang tidak berkutik hanya mengeluh ketika ditimpa kondisi
buruk, mislanya penderitaan, kemiskinan dan kebodohan dan lain-lainnya.

b. Tingkat “Campers” (Orang yang berkemah)


“Campers adalah AQ tingkat sedang. Awalnya mereka giat medaki, berjuang
menyelesaikan tantangan kehidupan. Namun ditengah perjalan mereka berhenti juga.
Mereka telah jenuh dan bosan, merasa sudah cukup, mengakhiri pendakian dengan mencari
tempat yang data dan nyaman.
Contohnya : seorang yang mengira bahwa sukses itu dalah yang pentidk sudah naik
kelas/lulus, meskipun pas-pasan saja. Sudah punya harta/jabatan baru sudah cukup sukses di
dunia sudah cukup !

c. Tingkat “Climbars” (Orang yang Mendaki)


Climbers adalah pendaki sejati. Oang yang seumur hidup mencurahkan diri kepada
pendakian hidup. Mereka paham dan sadar bahwa sukses itu bukan hanya dimensi fisik
material, tetapi seluruh dimensi : fisik, moral, sosial, spiritual dan seterusnya.
Mereka adalah orang yang selalu mencari hakikat hidup, hakikat manusia yang diciptakan
sebagai makhluk yang paling sempurna dan akan kembali kepada Sang maha Pencipta.
Mendaki hidup abadi, yang jauh lebih panjang.

4. SQ (Spritual Qoutient)
Hasil penelitian di ratusan perusahaan dan kalangan eksekutif bisnis menunjukkan bahwa spirit
itu sungguh penting. Spirit menjadi salah satu faktor penentu sukses salah satu contoh spirit
mereka adalah keyakinan bahwa bisnis itu bermakna besar bagi diri, keluarga dan masa depan
umat manusia. Sebaliknya keringnya spirit akan meruntuhkan seseorang atau perusahaan.
Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ)
Spiritual adalah initi dari pusat diri sendiri. Kecerdasan spiritual adalah sumber yang
mengilhami, melambangkan semangat dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran
tanpa bata waktu (Agus Nggermanto, 2010). M. Zuhri menambahkan, bahwa SQ merupakan
kecerdasan yang digunakan untuk “berhubungan” dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Ciri-ciri SQ Tinggi
Menurut Dimitri Mahayana (Agus Nggermanto, 2001), cirri-ciri orang yang ber-SQ tinggi adalah
sebagai berikut :
a. Memiliki prinsip dan visin yang kuat
b. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman c. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan
d. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.


20 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
13
Dewasa ini perkembangan ilmu dan tekonologi begitu pesatnya, laju perkembangan itu demikian luasnya
hingga hampir mencakup seluruh kehidupan manusia. Khususnya di bidang teknologi informasi dan
komunikasi inilah yang melatarbelakangi perlunya penerapan iptek di bidang pendidikan. Sekolah sebagai
suatu lembaga pendidikan yang mencetak kader-kader pembangunan bangsa dituntut dapat menyesuaikan
dengan perubahan-perubahan yang sedang terjadi saat ini. Tantangan bagi sekolah untuk bisa menciptakan
anakanak didik yang mengenal dan mampu mengatasi ketertinggalannya akan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Bagi sebagian orang atau masyarakat beranggapan bahwa pembelajaran multimedia dengan menggunakan
perangkat komputer dan perlengkapannya termasuk barang mewah dan hanya sekolah tertentu saja yang
dapat menerapkannya. Namun demikian bila sekolah telah memilikinya, maka tidak ada salahnya
pengenalan / penggunaan teknologi maju dianjurkan untuk dimanfaatkan. Di zaman sekarang ini seorang
siswa yang trampil dan cerdas sangat bisa jadi pengetahuan akan teknologi informasi dan komunikasi jauh
melebihi kemampuan guru-gurunya. Di sisi lain perkembangan Iptek tersebut juga harus lebih dikenalkan
kepada siswa-siswa agar tidak tertinggal pengetahuannya akan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh
karena itu seorang guru pada era sekarang ini dituntut mampu mengembangkan metode pembelajaran yang
lebih bervariasi dan tidak ketinggalan zaman. Sangat disayangkan bila terdapat situasi pengenalan dan
pengetahuan komputer siswa lebih dulu atau bahkan lebih pintar daripada guru-gurunya.
Guru mengajar di dalam kelas adalah untuk mendidik dan mengajar. Dalam mengajar seorang guru
bertanggung jawab penuh agar bahan yang diajarkan itu dapat diterima oleh siswa dengan baik dan benar.
Apabila dalam penyampaian pelajaran seorang guru selalu menggunakan metode yang konvensional dan
dilakukan terus menerus tanpa adanya variasi dalam pembelajaran, dapat dimungkinkan akan menemui
kejenuhan karena tidak ada warna baru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Pembelajaran multimedia
menjawab permasalahan tersebut.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran multimedia
a. Pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi kepada siswa/mahaisiswa.
b. Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan baik bagi guru/dosen itu sendiri maupun
siswa/mahasiswa.
c. Metode pembelajaran yang menyenangkan dapat menambah motivasi belajar anak lebih meningkat.
d. Mengejar ketertinggalan akan pengetahuan tentang Iptek di bidang pendidikan.
e. Mengikuti perkembangan Iptek.

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Yang dimaksud dengan Pembelajaran Multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam
penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, guru menggunakan atau menerapkan berbagai
perangkat media pembelajaran. Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam
bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik. Media cetak sudah sangat lazim bagi guru
maupun siswa, media cetak meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid, koran, atlas / peta atau
mediamedia cetak lainnya. Alat peraga meliputi model / bentuk, globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll.
Sedang media elektronik meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer, LCD Proyektor, Slide, dll.
Secara khusus penulis membatasi permasalahan ini dengan pembahasan penggunaan media elektronik /
komputer, berikut dengan pemanfaatan hardware, software dan alat - alat pendukung lainnya dalam proses
pembelajaran di dalam kelas. Komputer merupakan suatu alat yang canggih dan lengkap, karena dengan satu
unit komputer yang baik dapat difungsikan untuk berbagai keperluan, dan seorang guru yang jeli tentunya
dapat memanfaatkan perangkat canggih tersebut untuk keperluan pembelajaranBagi sekolah-sekolah yang
sudah cukup mampu untuk mengadakan ala-talat tersebut, sudah semestinya guru-guru dianjurkan supaya
dapat memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran. Karena disamping guru memperoleh pengalaman
baru dalam pembelajaran. Pembelajaran multimedia ini juga akan terasa menyenangkan bagi siswa. Dan
yang tak kalah pentingnya adalah metode pembelajaran seperti ini sangat sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

21 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


14

Definis Pendidikan Karakter


Pendidikan adalah proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik (PP No, 19/2005, bagian
penjelasan). Apanya yang didayakan? Potensi keberbakatan, minat dan kecerdasannya dengan
tujuan untuk membangun karakter, membangun visi, membangun kompetensi, membangun
kreativitas.
Karakter adalah budi pekerti plus. Plus apa ? Spiritualita.
Yaitu kesadaran akan sesuatu makna yang lebih tinggi (misalnya adanya keimanan) sehingga
performa tingkahlakunya serba terpandu oleh cahaya yang mencerahkannya. [Wayne Perry]
Karakter harus dibangun melalui pendidikan (baik formal, non-formal maupun informal) yang kaya
dengan nilai-nilai kebajikan dan yang menjunjung tinggi kemartabatan hidup berdasarkan nilai-nilai
kebijaka itu.

Butir-butir Budaya-Karakter-Bangsa
01 Religius 10 Semangat Kebangsaan
02 Jujur 11 Cinta Tanah Air
03 Toleransi 12 Menghargai Prestasi
04 Disiplin 13 Bersahabat/Komunikatif
05 Kerja Keras 14 Cinta Damai
06 Kreatif 15 Gemar Membaca
07 Mandiri 16 Peduli Sosial
08 Demokratis 17 Tanggung Jawab
09 Rasa Ingin Tahu

Pendidikan karakter adalah The only thing in the world not for sale is character (Antonin
Scalia). Pendidikan membangun kreativitas :
a. Kemampuan memikirkan hal-hal baru.
b. Kemampuan untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang baru, mengembangkan gagasan
baru untuk memecahkan persoalan, kelenturan berpikir, kemampuan berpikir lateral, termasuk
dalam lingkup kreativitas.
c. Kemampuan melihat yang tidak terlihat dan memikirkan yang terpikirkan orang lain adalah dua
ciri utama kreativitas

Pendidikan membangun kecakapan memimpin diri sendiri


a. Memimpin diri sendiri dengan visi atau cita-cita hidup yang jelas.
b. Memimpin diri sendiri dengan memegang nilai-nilai atau prinsip- prinsip hidup yang jelas .
c. Memimpin diri sendiri agar tidak terjebak dalam sikap „tujuan menghalalkan cara‟
d. Memimpin diri sendiri agar tidak tersesat dalam belantara dan „huru-hara‟ globalisasi.

Pendidikan membangun kecakapan untuk tumbuh dan berkembang bersama orang lain dalam
kebhinekaan
a. Memandang kebhinekaan sebagai hal yang kodrati, dan memanfaatkannya untuk menciptakan
keunggulan.
b. Berkembang dengan mentalitas berkelimpahan (abundance mentality).
c. Berkembang dengan memahami pentingnya hidup berbagi semakin berbagi akan semakin
berkelimpahanlah orang itu.
d. Agar keberhasilan kita tidak menjadi sumber penderitaan bagi orang lain.

22 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Pendidikan membangun kecakapan menanggapi perubahan
a. Kecakapan memilih apa yang dipelajari, dan „belajar bagaimana belajar‟ (learn how to
learn).
b. Bersikap proaktif, bisa memilih tingkah laku yang paling pantas dalam mencapai cita-citanya.
c. Terbuka terhadap kemungkinan baru, terbuka terhadap pengetahuan baru.

Pendidikan membangun kecakapan untuk menciptakan nilai atau manfaat


a. Memahami kebutuhan masyarakat.
b. Peka melihat peluang untuk melakukan kebaikan-kebaikan bagi kepentingan kemajuan
kemanusiaan.
c. Mencari peluang dan melakukan usaha-usaha untuk dapat berkontribusi pada pemberdayaan
masyarakat.
d. Mengembangkan tata-nilai dan tata-laku normatif bagi pemeradaban masyarakat yang
majemuk.

Pendidikan membangun karakter


a. Karakter: Sifat khas, kualitas dan kekuatan moral pada seseorang atau kelompok.
b. Karakter mencakup: integritas, kepercayaan-diri, kedewasaan, mentalitas-berkelimpahan
(abundance mentality), kegigihan, dan semangat memperbarui diri, dan semangat untuk
mencapai yang terbaik.

Masyarakat masa depan


Ciri-ciri masyarakat masa depan:
a. Kualitas seseorang tidak ditentukan oleh apa yang Anda punya, tapi lebih ditentukan oleh „siapa
anda‟.
b. Kesejahteraan dan kebahagiaan akan lebih banyak tergantung pada modal maya yang dimiliki
(modal intelektual, modal sosial, modal etikal, modal personal, seperti: iman, keteguhan,
kekayaan rohaniah dan sebagainya).

Kecenderungan masa depan:


a. Masyarakat akan lebih terbuka menerima kebhinekaan sebagai hal yang kodrati dan
memanfaatkannya sebagai sumber keunggulan.
b. Masyarakat dituntut lebih terbuka untuk belajar dari mana saja, bisa menghargai hal-hal yang
positif yang ada pada bangsa, masyarakat atau pun kelompok yang lain.

Masyarakat masa depan cenderung berkembang menjadi:


a. Masyarakat dengan ciri keseketikaan, yaitu semuanya bergerak dan berubah dengan cepat,
semuanya menjadi makin sementara.
b. Masyarakat penuh dengan kebaruan yang bersumber pada kreativitas dan daya inovasi manusia.
c. Masyarakat menjadi serba berkompetisi dan berkooperasi secara global dengan standard
internasional.

Di masa masa depan:


a. Masyarakat dituntut lebih dewasa dalam memecahkan perbedaan- perbedaan atau konflik
dengan cara yang bermartabat, manusiawi dan tidak mencari kambing hitam (victim mentality)
b. Masyarakat dituntut lebih menghargai kerja keras, menghargai prestasi, tanpa mentalitas
„makan siang gratis‟ [shg kedudukan, posisi atau status di masyarakat lebih didasarkan pada
prestasi].
c. Masyarakat dituntut bisa menemukan keselarasan antara etika universal dengan kearifan lokal.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

23 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


15

Pengertian Fasilitas Belajar


Menurut pendapat Dimyati dan Mudjiono (1999: 244) Fasilitas belajar merupakan sarana dan
prasarana pembelajaran. Prasarana meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga,
ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran,
buku bacaan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah dan berbagai media pembelajaran yang lain.
Sedangkan menurut H. M Daryanto (2006: 51) secara etimologi (arti kata) fasilitas yang terdiri dari
sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan, misalnya lokasi/tempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang
tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku, perpustakaan,
laboraturium dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah sarana dan
prasarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Macam-macam Fasilitas Belajar


Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran proses belajar
baik di rumah maupun di sekolah. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai maka kelancaran
dalam belajar akan dapat terwujud. Kaitannya dengan fasilitas belajar, Slameto (2003: 63)
mengemukakan bahwa:
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian,
perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,
meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya
dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa fasilitas belajar erat kaitannya dengan kondisi
ekonomi orang tua siswa. Dengan kondisi ekonomi orang tua yang baik, maka orang tua akan lebih
mempunyai kemampuan untuk mencukupi kebutuhan anaknya termasuk dalam hal penyediaan
fasilitas belajar di rumah yang memadai.

Begitu juga dengan pemenuhan kelengkapan fasilitas di sekolah, jika sekolah memiliki kemampuan
keuangan yang baik, maka kelengkapan fasilitas penunjang kegiatan belajar siswa dapat terpenuhi
dengan baik. Semakin lengkap fasilitas belajar, akan semakin mempermudah dalam melakukan
kegiatan belajar.
Sebagaimana dikemukakan oleh S. Nasution (2005: 76) bahwa: Untuk memperbaiki mutu
pengajaran harus di dukung oleh berbagai fasilitas, sumber belajar dan tenaga pembantu antara lain
diperlukan sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk memungkinkan murid belajar secara
individual. Antara lain diperlukan sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk memungkinkan
murid belajar secara individual. Dengan demikian, adanya fasilitas belajar yang lengkap diharapkan
akan terjadi perubahan, misalnya dengan sekolah menyediakan fasilitas belajar yang lengkap, siswa
akan lebih bersemangat dalam belajar, siswa tidak perlu meminjam ataupun menggantungkan
tugasnya pada teman, karena ia dapat mengerjakan tugasnya sendiri dengan bantuan fasilitas yang
telah disediakan.

Ketersediaan fasilitas belajar di sekolah yang lengkap dan memadai juga merupakan indikasi atau
syarat menjadi sekolah yang efektif. Sekolah yang efektif sendiri menurut Levine
dalamBurhanuddin Tola dan Furqon (2008) dapat diartikan sebagai sekolah yang menunjukkan
tingkat kinerja yang diharapkan dalam menyelenggarakan proses belajarnya, dengan menunjukkan
hasil belajar yang bermutu pada peserta didik sesuai dengan tugas pokoknya.
24 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
16

Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki
kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara
berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang
maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan bakat dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Banyak siswa yang kurang
mengetahui bakat dan minat yang ada pada dirinya sehingga siswa juga kurang maksimal dalam pemilihan
kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Dalam hal ini konselor mempunyai peran yang sangat penting
yaitu dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran yang memungkinkan siswa memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan kemampuan, bakat, minat dan ciri-ciri pribadinya,
selain kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung peningkatan hasil belajar siswa, kebiasaan belajar juga
memiliki hubungan yang erat dalam hal peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian untuk
memperoleh hasil belajar yang baik maka diperlukan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dan kebiasaan
belajar yang baik pula.

Sesungguhnya, kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler merupakan kegiatan utama sebuah institusi
sekolah. Anak-anak berlatih menari di ruang yang telah disediakan. Bahkan anak-anak sehabis olahraga
pergi ke kantin sekolah untuk mengurangi rasa lapar dan haus. Semua kegiatan itu dilakukan di semolah.
Semua itu pula adalah kegiatan ekstra dan intrakulikuler. Keduanya adalah kegiatan yang saling mendukung
dan mempengaruhi.

Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses
pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah
pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang
diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya. Kegiatan-
kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah
dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.

Yang dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru,
sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik. Dengan Demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
ikut andil dalam menciptakan tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran
yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi
pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan Bagian penting dari kurikulum sekolah.

Kegiatan ini menjadi salah satu unsure penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut
dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
(1987), bahwa kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan
manusia seutuhnya yang positif. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan pelajaran lainnya. Dari tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat
bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas. Melalui
kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki.
Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di
ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat
nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil
dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekstrakulikuler yang diikuti.
25 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
17

Aku? Sejak TK aku selalu ingin jadi guru, guru, dan guru. Sampai guruku bingung dan bertanya
"mengapa ingin menjadi guru? Sedangkan ibumu seorang bidan, ayahmu tenaga kesehatan, kakakmu
bercita-cita menjadi dokter?" Aku hanya menjawab karena aku ingin, karna aku mengidolakan guruku,
karena aku suka berperan sebagai guru bagi anak-anak tetanggaku yang lebih muda dariku, mengajari
temanku yang belum paham.

Kadang juga terbesit keinginanku menjadi pengusaha, karena aku sering menjual permenku yang tak
dapat ku habiskan pada teman-teman. Tetapi itu hanya bertahan sesaat saar kelas tiga SD. Guru tetap
menjadi pilihan nomer satu. Cita-cita mulia itu bertahan sampai kurang lebih empat tahun. Lalu berubah
ketika aku menyadari hobi menggambarku, terutama menggambar anak perempuan. Aku bercita-cita
menjadi pelukis terkenal. Saat wawasanku mulai terbuka, tepatnya saat aku membaca majalah anak-
anak. Aku tertarik menjadi arsitek, yang Aku tahu arsitek itu ada menggambarnya. Walaupun
menggamabar rumah, bukan anak perempuan. Itu tidak menyurutkan minatku. Yang penting ada
menggambarnya. Bingkai di gambarku aku cukup rapi membuatnya, dan bingkai gambar menurutku
waktu itu sama bentuk simetrisnya dengan rumah. Itu bukan masalah. Pemikiran di atas saat aku kelas
empat SD.

Lagi-lagi cita-citaku berubah saat mulai ku sadari aku juga suka bertanya di kelas karena termakan
pepatah "malu bertanya sesat di jalan" saat kami belajar pribahasa. Dan karena majalah yang sama pula,
tertulis di situ puisi berjudul "wartawan juga pahlwan" yang membuatku ingin menjadi wartawan. Aku
tahu wartawan itu suka bertanya yang merupakan kesukaanku waktu itu, tanpa mengubah hobi
menggambarku. Menggambar tetap menjadi hobi favorit. Apa yang ku rasakan ku tuangkan dalam
sosok anak perempuan. Ya, dan aku pun masih suka menggambarnya, walaupun kadang aku juga
menggambar rumah, bunga, mobil, kecuali anak laki-laki. Aku tak tahu bagaimana membedakan mana
laki-laki dan perempuan di gambarku. Cita-cita itu terjadi saat aku kelas lima SD.

Memasuki bangku kelas enam SD, aku tak lagi memikirkan tentang cita-cita. Impian di atas tak lagi ku
indahkan. Aku fokus belajar untuk ujian nasional. Tiba saatnya aku bertanya pada Ibuku, "apa itu
penjurusan? Bukankah itu biasanya hanya untuk anak kuliah, bukan anak SMA seperti kakakku?" Ibuku
menjelaskannya. Dari penjelasan tersebut, aku nanti kalau sudah SMA ingin jurusan IPS. Ibuku hanya
tersenyum. Proses pendidikan terus berlanjut. Aku menjadi siswi SMP. Di sanalah hobi menggambarku
mulai pudar. Gambarku hanya terasah sebatas wajah, sedangkan untuk badannya aku kaku. Sekarang
yang timbul adalah hobi membaca. Yang pertama karena detik-detik sebelum ujian aku sering membaca
buku pelajaran, padahal dulu aku hanya membaca di rangkumannya. Yang kedua karena aku terpikat
dengan novel berjudul "frog and french kiss" milik kakakku. Tetapi aku juga masih sering mencoret
bukuku dengan wajah perempuan.

Saat mengerjakan tugas bahasa Indonesia, yaitu menyampaikan kembali berita di televisi, aku
menyimak survei tentang cita-cita anak Indonesia di saluran TV swasta, dan perawat menempati posisi
keenam di Indonesia, sedangkan perawat Indonesia masih kurang. Aku mulai berpikir apa salahnya
menjadi perawat. Toh Aku juga dilahirkan di lingkungan kesehatan. Ku utarakan minatku pada Ibu,
tetapi kata beliau perawat cocoknya di jurusan IPA, bukan IPS. Aku pun langsung setuju. Tetapi beliau
juga menyarankan kalau cita-citanya perawat, sekalian saja menjadi dokter. Aku tidak tertarik,
menurutku itu pekerjaan yang rumit, perawat itu lebih ringan. Keduanya juga sama-sama bergelut di
bidang kesehatan. Syukurlah Ibuku tidak memaksakan kehendak anak-anaknya.

Terbesit di benakku menjadi dokter gigi saja. Itu menurutku juga dokter, tetapi yang diurus gigi. Ku
utarakan kembali niatku pada ibu. "Kalau dokter gigi orientasinya gigi, modal untuk praktik lebih besar

26 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


18

Setelah menyelesaikan sekoah menengah pertama (SMP), semua bercita-cita melanjutkan ke


jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu sekolah menengah. Ada beberapa Tips untuk memilih
sekolah lanjutan yaitu:

Ada dua jenis sekolah menengah yang dapat dimasuki setelah sekolah menengah pertama (SMP),
yaitu Sekolah Menengah Umum (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

1. Sekolah Menengah Umum (SMA).


Sekolah menengah merupakan salah satu jenis sekolah yang dapat dimasuki setelah SMP.
Sekolah menengah umum mengutamakan persiapan siswa melanjutkan pendidikan pada
jenjang pendidikan lebih tinggi. Dalam rangka mempersiapkan siswa memasuki pemdidikan
tinggi, pada sekolah menengah umum (SMA) diselenggarakan program pendidikan khusus.
Ada tiga program pengajaran di SMA, yaitu Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Program Bahasa. Masing-masing program bertujuan untuk
mempersiapkan siswa memasuki perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu-ilmu pada
program tersebut. Program Pengetahuan Alam bertujuan untuk menyiapkan siswa melanjutkan
pendidikan ke jenjang tinggi yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Program
Pengetahuan Sosial bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang pendidikan tinggi yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sementara itu,
Program Bahasa bertujuan untuk menyiapkan siswa memasuki pendidikan tinggi yang
berkaitan dengan ilmu bahasa. Program khusus di SMA diselenggarakan pada Semester I Kelas
XI. Dasar yang dipakai untuk penjurusan siswa adalah akademik selama 2 semester kelas X.
Kecuali itu, dipertimbangkan juga minat dan bakat yang dimiliki serta atas persetujuan orang
tua siswa.

2. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ).


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis sekolah menengah yang dapat
dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk :
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir.
c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia usaha.

27 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


19

Pemberlakuan peraturan dan perundangan-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan otonomi


pendidikan menuntut adanya upaya pembagian kewenangan dalam berbagai bidang pemerintahan.
Hal tersebut membawa implikasi terhadap sistem dan penyelenggaraan pendidikan termasuk
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Tiga hal penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1. Diversifikasi kurikulum yang merupakan proses penyesuaian, perluasan, pendalaman materi
pembelajaran agar dapat melayani keberagaman kebutuhan dan tingkat kemampuan peserta didik
serta kebutuhan daerah/lokal dengan berbagai kompleksitasnya.
2. Penetapan Standar Kompetensi (SK), yang dimaksudkan untuk menetapkan ukuran minimal atau
secukupnya, yang mencakup kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dicapai, diketahui, dilakukan, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan
secara maju dan berkelanjutan sebagai upaya kendali dan jaminan mutu.
3. Pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Provinsi/ Kabupaten/Kota sebagai Daerah
Otonomi yang merupakan pijakan utama untuk lebih memberdayakan daerah dalam
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan potensi daerah yang bersangkutan.

Untuk merespon ketiga hal tersebut di atas, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah
melakukan penyusunan Standar Isi (SI), yang kemudian dituangkan kedalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006, yang mencakup kerangka dasar dan
struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan/akademik. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar:
1. Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh
peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan.
2. Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya lebih
sempit/spesifik dibanding dengan SK.

Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Semua komponen pada tujuan pendidikan nasional harus tercermin pada kurikulum dan sistem
pembelajaran pada semua jenjang pendidikan. Standar kompetensi lulusan (SKL) suatu jenjang
pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional mencakup komponen ketakwaan, akhlak,
pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreativitas, kesehatan, dan kewarganegaraan.
Berkenaan dengan tujuan pendidikan nasional, tugas sekolah adalah mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal agar memiliki kemampuan untuk hidup di masyarakat dan ikut
menyejahterakan masyarakat. Lulusan suatu jenjang pendidikan harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta berperilaku yang baik sesuai standar yang ditetapkan. SKL merupakan bagian
dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik
sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, seni, serta pergeseran paradigma pendidikan yang
berorientasi pada kebutuhan peserta didik.

28 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


20

Setiap tahun syarat dalam memasuki pendidikan lanjut bisa saja berubah. Sebagai contoh
persyaratan dalam memasuki studi lanjut di Indonesia dari tahun ketahun mengalami perubahan.
Perubahan ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Secara umum persyaratan
dalam memasuki pendidikan lanjutan di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Lulus Ujian Nasional
b. Melakukan pendaftaran secara online. Pendaftaran bisa dilakukan dimanapun, yang memiliki
koneksi dengan internet. Ikuti petunjuk yang ada, buka alamat dibawah ini
http://ppdbIndonesia.net/umum/prosedur
c. Setelah selesai melakukan pendaftaran, cetak bukti pendaftaran untuk menunjukkan
pendaftaran anda telah valid.
d. Seleksi akademis berdasarkan nilai ujian nasional (UN).
e. Calon Peserta Didik tamatan sekolah di Indonesia tetapi bukan warga Kota Indonesia (untuk
selanjutnya disebut Rekomendasi Dalam Kota), diberi kesempatan untuk sekolah di Indonesia
dengan pagu 1 % (satu prosen) baik dari pagu kota maupun pagu sekolah.
f. Calon Peserta Didik tamatan sekolah Luar Kota tetapi warga Kota Indonesia (untuk selanjutnya
disebut Mutasi) tidak dikenakan pagu 1 % (satu persen) .

Persyaratan yang telah dijabarkan diatas bisa saja berubah. Persyaratan tersebut juga hanya secara
umum, untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan sekolah yang ingin anda
masuki, selalu cari informasi melalui media sosial sekolah seperti web, facebook, brosur dll. Jika
kurang puas atau kurang dengan informasi yang anda peroleh, anda bisa langsung mendatangi
sekolah secara langsung.

Semua individu pasti ingin mendapatkan sekolah yang terbaik bagi dirinya. Saat ini untuk
mendapatkan sekolah yang baik bukanlah hal yang mudah, sebab sekolah yang mempunyai kualitas
baik atau favorit semakin banyak peminatnya. Dalam mengahadapi ketatnya persaingan dalam
memasuki pendidikan lanjut anda juga membutuhkan strategi-strategi. Berikut strategi-strategi yang
bisa anda terapkan dalam memasuki sekolah lanjutan yang anda inginkan.
1. Belajarlah yang rajin, jika perlu ikuti bimbingan belajar atau kursus yang mampu mendongkrak
prestasi anda. Sebab dengan belajar kamu akan lebih banyak mengetahui dan memudahkan
anda dalam mengerjakan setiap soal. Hasil yang didapat juga akan maksimal sehingga
memungkinkan anda mendapatkan beasiswa, mengingat semakin mahalnya biaya pendidikan.
Jika persayratan masuk adalah nilai ujian nasional maka belajarlah yang rajin sebelum ujian
nasional untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Jika seleksi akademis melalui ujian tulis maka
belajarlah yang rajin sebelum ujian tersebut.
2. Tumbuhkan motivasi diri sehingga semangat stabil. Dengan adanya semangat akan
memudahkan anda dalam belajar dan memudahkan anda menyerap apa yang anda pelajari.
3. Percaya diri dan optimis, faktor ini dibutuhkan untuk menguatkan mental dalam melihat
persaingan yang begitu ketat.
4. Setelah semua usaha sudah anda lakukan dengan maksimal, maka terakhir adalah berdoa.

29 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


21

Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah
pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penannganan sistem
reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut. Dengan
demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila
tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.

Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, sering kali berakar dari
kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi.
Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan hal ini, mulai dari pemahaman mengenai perlunya
pemeliharaan kebersihan alat reproduksi, pemahaman mengenai proses-proses reproduksi serta
dampak dari perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi,
penularan penyakit menular seksual termasuk HIV.

Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang paling indah karena di masa remaja banyak
perubahan yang kita alami, mulai dari perubahan fisik sampai psikologi. Dan ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor, termasuk masyarakat. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, dan
munculnya berbagai kesempatan dan sering menghadapi resiko-resiko Kesehatan Reproduksi
Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja perempuan di Indonesia masih terabaikan, ini
terlihat dari banyaknya kasus kehamilan di luar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi dengan
obat-obatan yang beresiko tinggi.

Apakah kamu mau yang salah satunya ?

Mengapa Remaja Perlu Mengetahui Kesehatan Reproduksi?

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai
proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar,
diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses
reproduksi

Jenis resiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan yang
tidak diinginkan (KTD), aborsi, penyakit menular seksual (PMS), kekerasan seksual, serta masalah
keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Resiko ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual,
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh
media massa maupun gaya hidup.

Bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai ketrampilan menegosiasi
hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk
mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kemampuan pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan
kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki.

30 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


-
22

Obat adalah adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia
tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan
atau menyembuhkan penyakit.

Secara harfiah obat terbagi 2 yaitu


1. obat yang legal
2. obat ilegal (terlarang)

A. Pengertian
Sesuai dengan namanya obat terlarang merupakan obat yang dilarang oleh pemerintah karena
pelanggarannya baik itu dalam segi pembuatan, penyebaran, penjualan maupun pemakaiannya.
Dalam bahasa Inggris, kata obat dibedakan dengan dua kata, yakni “medicine” dan “drug”.
Medicine khususnya ditujukan pada obat yang dikonsumsi untuk pengobatan ataupun pencegahan
penyakit. Sedangkan drug ditujukan pada obat secara umum. Webster‟s New World College
Dictionary mendifinisikan drug sebagai “zat apapun (termasuk zat kimia) yang digunakan sebagai
obat (medicine) atau sebagai ramuan dalam obat yang membunuh kuman-kuman atau yang
mempengaruhi segala fungsi organ tubuh” (Simon & Schuster, 1996:417). Jadi dapat dikatakan
bahwa drug mencakup medicine (obat untuk kesehatan) dan juga obat-obatan terlarang. Salah satu
dari obat terlarang yang populer di masyarakat yaitu NARKOBA

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain
yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang
merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

B. Jenis-jenis
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).

Yang termasuk jenis narkotika adalah:


1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
3. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang
termasuk psikotropika antara lain: Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax,
Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi,
Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide), dsb.

31 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


4. Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis
yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim
syaraf pusat, seperti: Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut)
berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat,
aceton, ether, dsb.

C. Siapa saja yang dapat terkena dampak penyalahgunaan narkoba?


Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan
pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk
menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP
pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba Hingga saat ini upaya yang paling
efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga.
Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi
penyalahgunaan Narkoba.

32 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


23

A. Perilaku Asertif
Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan,
dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan pihak lain.

Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam
mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk
memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007).

Menurut Pratanti (2007) Seorang yang asertif memiliki kriteria:


1. Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan.
2. Mengetahui hak mereka.
3. Mampu mengontrol kemarahan. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi
mengontrol dan membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi semata.

B. Perilaku asertif Menurut Beberapa Ahli


1. Menurut Pratanti (2007) sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak
lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang
(secara verbal ataupun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya
kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan
gosip.

2. Menurut Lazarus (Fensterheim, l980) dalam Iriani (2009) perilaku asertif mengandung
suatu tingkah laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi dan
keadaan efektif yang mendukung yang antara lain meliputi :
a. menyatakan hak-hak pribadi.
b. berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut
c. melakukan hal tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi.

Seseorang dikatakan bersikap tidak asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan
pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa
hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif (Pratanti,
2009).

Perilaku asertif merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau assertion, yang artinya
titik tengah antara perilaku non asertif dan perilaku agresif. Orang yang memiliki tingkah laku
atau perilaku asertif orang yang berpendapat dari orientasi dari dalam, yaitu :
a. Memiliki kepercayan diri yang baik.
b. Dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut.
c. Berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.

Sebaliknya orang yang kurang asertif adalah mereka yang memiliki ciri - ciri a). terlalu mudah
mengalah/ lemah, b). mudah tersinggung, cemas, c). kurang yakin pada diri sendiri, d). sukar
mengadakan komunikasi dengan orang lain

Menurut Sukaji (1983) dalam Fitri (2009) perilaku asertif adalah perilaku seseorang dalam
hubungan antar pribadi yang menyangkut ekspresi emosi yang tepat, jujur, relatif terus terang,
33 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
dan tanpa perasaan cemas terhadap orang lain. Perilaku asertif merupakan perilaku sesorang
dalam mempertahankan hak pribadi serta mampu mengekspresikan pikiran, perasaan, dan
keyakinan secara langsung dan jujur dengan cara yang tepat. Perilaku asertif sebagai perilaku
antar pribadi yang bersifat jujur dan terus terang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan
dengan mempertimbangkan pikiran dan kesejahteraan orang lain.

Orang yang memiliki tingkah laku asertif adalah mereka yang menilai bahwa oraang boleh
berpendapat dengan orientasi dari dalam, dengan tetap memperhatikan sungguh-sungguh hak-
hak orang lain.Mereka umumnya memiliki kepercayaan diri yang kuat.

Menurut Rathus (l986) orang yang asertif adalah orang yang mengekspresikan perasaan dengan
sungguh-sungguh, menyatakan tentang kebenaran. Mereka tidak menghina, mengancam
ataupun meremehkan orang lain. Orang asertif mampu menyatakan perasaan dan pikirannya
dengan tepat dan jujur tanpa memaksakannya kepada orang lain (Iriani, 2009).

Tips untuk berperilaku asertif yang dapat digunakan adalah (Pratanti, 2007)
a. Tentukan sikap yang pasti, apakah anda ingin menyetujui atau tidak. Jika kamu belum
yakin dengan pilihan anda, maka anda bisa minta kesempatan berpikir sampai
mendapatkan kepastian.
b. Berikan penjelasan atas penolakan anda secara singkat, jelas, dan logis. Penjelasan yang
panjang lebar hanya akan mengundang argumentasi pihak lain.
c. Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” untuk
penolakan, dari pada “sepertinya saya kurang setuju..sepertinya saya kurang
sependapat…saya kurang bisa…..”
d. Pastikan pula, bahwa sikap tubuh anda juga mengekspresikan atau mencerminkan
“bahasa” yang sama dengan pikiran dan verbalisasi anda …Seringkali orang tanpa sadar
menolak permintaan orang lain namun dengan sikap yang bertolak belakang, seperti
tertawa-tawa dan tersenyum.
e. Gunakan kata-kata “Saya tidak akan….” atau “Saya sudah memutuskan untuk…..” dari
pada “Saya sulit….”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk….” lebih
menunjukkan sikap tegas atas sikap yang anda tunjukkan.
f. Jika anda berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak anda padahal anda
juga sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang dapat anda
lakukan : mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan percakapan.
g. Anda tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang anda sampaikan (karena anda berpikir
hal itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain)…Sebenarnya, akan lebih
baik anda katakan dengan penuh empati seperti : “saya mengerti bahwa berita ini tidak
menyenangkan bagimu…..tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk …”
h. Janganlah mudah merasa bersalah ! anda tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang
lain…atau atas kebahagiaan orang lain.
i. Anda bisa bernegosiasi dengan pihak lain agar kedua belah pihak mendapatkan jalan
tengahnya, tanpa harus mengorbankan perasaan, keinginan dan kepentingan masing-
masing.

C. Kategori perilaku asertif


Prinsip dan bentuk asertif antara lain:
1. pada prinsipnya asertif adalah kecakapan orang untuk berkata tidak, untuk meminta
bantuan atau minta tolong orang lain
2. kecakapan untuk mengekspresikan perasaan-perasaan positif maupun negative
3. kecakapan untuk melakukan inisiatif dan memulai pembicaraan.

Ada 3 kategori perilaku asertif yaitu :


34 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
1. asertif penolakan yaitu ucapan untuk memperhalus, seperti misalnya : maaf !
2. asertif pujian yaitu mengekspresikan perasaan positif, seperti misalnya menghargai,
menyukai, mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur;
3. asertif permintaan yaitu asertif yang terjadi kalau seseorang meminta orang lain melakukan
sesuatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai tanpa tekanan atau
paksaan.

Keuntungan berperilaku asertif, dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya
seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih dihargai orang
lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas.

Sumber : http://zhalabe.blogspot.com/2012/01/perilaku-asertif.html#.XN4RYeUzbIU

35 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


24

Sikap – sikap penting yang perlu dikembangkan dalam bertahan menghadapi kesulitan dan tantangan hidup
antara lain :
1. Tahan Banting (hardiness)
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tahan banting tidak terlalu menderita akibat negatif yang
berasal dari kesulitan.
Orang – orang yang tahan banting cenderung tidak terlalu menderita, dan kalaupun menderita tidak terlalu
lama.
Sifat tahan banting merupakan peramal kesehatan dan kualitas kehidupan secara keseluruhan.
Penelitian lain melaporkan bahwa sifat tahan banting dapat dibangun, ditingkatkan dan dipacu, misal dengan
diberi latihan berupa tugas – tugas dan tanggung jawab tertentu.

2. Keuletan
Orang yang pernah didera berbagai penderitaan / kesulitan hidup dan mampu memecahkannya, dapat
tumbuh menjadi orang-orang ulet. Mereka terbukti memiliki karakteristik sebagai perencana-perencana,
mampu menyelesaikan masalah dan bisa memanfaatkan peluang.

Keuletan adalah kemampuan yang dapat dipelajari (dibentuk). Orang – orang yang semasa kanak – kanaknya
sudah pernah menghadapi dan mengatasi kesulitan, atau menjadi lebih ulet dan kehidupannya lebih baik,
dibandingkan mereka yang semasa kanak – kanaknya hidup lebih enak.

3. Efektivitas Diri
Keyakinan bahwa Anda mengusai kehidupan dan kemampuan Anda untuk menghadapi tantangan yang
muncul disebut efektivitas diri. Penelitian Albert Bandura, menunjukkan bahwa orang yang memiliki rasa
efektifitas diri, bisa bangkit kembali dari kegagalan. Ia berfokus pada bagaimana menghadapi sesuatu,
bukannya mencemaskan apa jadinya nanti jika salah bertindak.

Kesuksesan sangat dipengaruhi oleh kemampuan Anda dalam


mengendalikan atau menguasai kehidupan Anda sendiri.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

36 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


25

Mengenali dan memahami diri menjadi sangat penting bagi semua orang, terutama entrepreneur yang ingin
sukses dalam bisnisnya. Ia sebaiknya mengerti identitas dirinya untuk dapat mengelola dirinya. Kata “diri”
atau “diri sendiri” atau “identitas diri” adalah bagaimana seseorang memandang diri sendiri dan bagaimana
ia berhubungan dengan (atau bersikap terhadap) dirinya.[1] Dalam pengertian lain, “diri” tersebut adalah
pusat dari kesadaran seseorang.

Lima Dimensi Identitas Diri


Pertama, “diri” bersifat sosial dan psikologis. Ini tidak dapat dipisahkan antar sifat sosial dan psikologisnya.
Suatu hal dari identitas diri selalu terpisah dengan lingkungan sosial tapi pada waktu yang sama hanya dapat
terwujud di dalam konteks sosial. Dengan bahasa yang lebih mudah, seseorang hidup di dalam masyarakat.
Ia mau tidak mau akan selalu dipengaruhi oleh orang-orang terdekat dan keluarganya. Meskipun begitu, ia
adalah juga pribadi unik yang dapat memilih dengan bebas apa dan bagaimana yang semestinya dilakukan.

Kedua, “diri” pada dasarnya bersifat emosional. Meskipun seseorang memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan rasionalitas tinggi, kapasitas-kapasitas ini sangat terkait dengan emosinya. Respons, pikiran, dan
perilaku seseorang akan selalu dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Memang manusia dapat menahan
emosinya, tetapi ini tidaklah dapat dilakukan setiap saat. Hal ini terkait dengan pengendalian diri. Apabila
diibaratkan, emosi dan pengendalian diri adalah dua sisi uang logam yang tidak terpisahkan.

Ketiga, “diri” adalah pusat dari kesadaran, pengambil keputusan, dan pengendalian diri. “Diri” ini dapat
menangani jenis dan intensitas pengendalian yang berbeda-beda, mulai dari pengendalian yang lembut,
maupun pengendalian terhadap pengaruh eksploitasi dan pemaksaan ekstrim. Seseorang yang tidak mampu
mengendalikan diri tentu saja dapat bermasalah dalam lingkungan sosialnya. Pengendalian diri ini tidak
hanya untuk sesuatu yang “buruk,” seperti amarah, cemburu, iri, dll; akan tetapi juga untuk emosi yang
“baik,” seperti cinta, sayang, dll.

Keempat, “diri” memiliki sifat yang lunak dan lentur dalam dua hal utama berikut:
Pada suatu waktu “diri” dapat menyamar menjadi wujud yang berbeda(dan kadang-kadang bertentangan).
Sebagai contoh, seseorang yang pendiam dapat berubah menjadi banyak bicara apabila dibutuhkan.
“Diri” dapat berubah dan berkembang sepanjang waktu. Sebagai contoh, seseorang akan mengalami
perubahan sifat sepanjang hidupnya, seiring dengan proses pendewasaan dirinya. Kadang kepribadian
seseorang juga dapat berubah ketika ia mengalami kejadian traumatis semasa hidupnya.

Kelima, “diri” memiliki aspek spiritual yang seringkali tidak berkembang atau dorman. Meskipun para
ilmuwan terkadang skeptis dalam hal spiritual ini, tetapi tidak ada salahnya apabila seseorang mengetahui
adanya kemungkinan potensi spiritual dalam dirinya. Setiap manusia memiliki potensi mengembangkan
potensi spiritual itu menjadi “higher self.” Higher self ini sering dikaitkan dengan tindakan altruistik atau
tindakan suka rela yang dilakukan seseorang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Hal
ini dapat berkembang sebagai bagian dari pengembangan diri atau transformasi diri.

Kepribadian
Kepribadian (en: personality) mengacu pada perbedaan individu dalam karakteristik pola pikir, perasaan, dan
perilaku.[2] Salah satu tes kepribadian yang populer adalah Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). MBTI
mengelompokkan preferensi kepribadian ke dalam empat dimensi, yaitu:[3]

37 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


1. Dunia favorit: Apakah seseorang lebih memilih untuk fokus pada dunia luar atau di dunia batinnya
sendiri? Ini disebut extraversi (E) atau introversi (I).
2. Informasi: Apakah seseorang lebih memilih untuk fokus pada informasi dasar yang diterima atau lebih
memilih untuk menafsirkan dan menambahkan makna? Ini disebut penginderaan (S) atau intuisi (N).
3. Keputusan: Ketika membuat keputusan, apakah seseorang lebih memilih untuk pertama melihat logika
dan konsistensi atau pertama melihat orang-orang dan keadaan-keadaan khusus? Ini disebut berpikir (T)
atau merasakan (F).
4. Struktur: Dalam berurusan dengan dunia luar, seseorang lebih memilih untuk menerima hal-hal yang
telah diputuskan atau lebih memilih untuk tetap terbuka terhadap informasi baru dan pilihan? Ini disebut
menilai (J) atau mengartikan (P).

Berdasarkan keempat dimensi di atas maka akan dapat terbentuk 16 jenis kepribadian menggunakan
kombinasi empat dimensi tersebut, misal ESTJ, INFP, INTP, dll. Tes ini seringkali dijumpai saat seleksi
pekerjaan atau saat tes masuk sekolah. Meskipun demikian, seseorang tidak perlu khawatir akan kesesuaian
kepribadian dengan karir, lingkungan, pasangan, dll. Kita tahu bahwa “diri” memiliki sifat yang lunak dan
lentur, akibatnya seseorang dapat beradaptasi dan berubah seiring berjalannya waktu apabila diperlukan.
Selain itu, tes-tes seperti ini sebaiknya hanya digunakan sebagai bahan pengetahuan saja karena kurangnya
validitas dan reliabilitas alat uji.

Karakter
Karakter adalah kualitas mental dan moral dalam diri seseorang.[4] Karakter berbeda dengan kepribadian,
dan untuk menilai kepribadian lebih mudah dari menilai karakter. Seseorang dapat dengan mudah dinilai
sebagai seorang yang pemalu, extravert, introvert, optimis, malas, rajin, dll. Tetapi untuk menilai karakter,
misalnya keberanian, kejujuran, kemurahan hati, kebaikan, dll., membutuhkan waktu yang panjang dan
situasi tertentu. Menurut beberapa penelitian, karakter ini terkait dengan belief seseorang sehingga dapat
berubah.[5]

Karakter seseorang dapat dirubah dengan perlahan dan jangka panjang. Misalnya saja seorang pengusaha
identik dengan karakter berani mengambil risiko.[6] Meskipun saat ini, kita adalah orang yang pengecut,
namun tidak perlu berkecil hati karena perlahan tapi pasti kita dapat menjadi berani mengambil risiko.
Konsistensi dan belief yang sesuai adalah kunci dalam pembentukan karakter. Jangan lupa bahwa “diri”
memiliki sifat yang lentur dan dapat berubah sepanjang waktu.

Karakter wirausahawan sukses juga identik dengan kemurahan hati. Apakah mereka terlebih dahulu harus
sukses sebelum menjadi murah hati? Nampaknya karakter ini sudah dimiliki sedari awal. Mereka telah
mengembangkan potensi spiritual mereka menjadi “higher self” sebelum mereka sukses.

Sumber : https://www.kubisnis.com/mengenali-memahami-diri-sendiri/

38 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


26

Berkomunikasi sangatlah penting. Entah itu dalam mencari teman, relasi, bahkan pacar. Dalam
bersosialisasi, kita perlu tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar. Bagaimanakah caranya?
1. Pertama, dengarkan baik-baik lawan bicara Anda. Itu yang terpenting. Karena jika Anda tidak
memperhatikan lawan bicara Anda, bisa jadi obrolan Anda dengan lawan bicara Anda jadi „nggak
nyambung‟. Nggak nyambung itulah yang membuat lawan bicara.
2. Kedua, pikirkan baik-baik apa yang ingin Anda ucapkan kepada lawan bicara Anda. Karena lebih
baik berpikir dulu kan sebelum bertindak? Tapi jangan juga berpikirnya terlalu lama karena nanti
Anda bisa dikira telmi (telat mikir).
3. Ketiga, katakan dengan baik, sopan, dan sesuai dengan kondisi teman Anda. Jangan juga terlalu
bertele-tele karena orang lebih suka sesuatu yang to the point. Perhatikan juga waktu yang terbaik
untuk Anda bicara. Jangan sampai Anda menyela pembicaraan lawan bicara Anda. Satu lagi,
ekspresi dan perasaan Anda harus pas dengan lawan bicara Anda. Masak saat temanmu sedih ekpresi
Anda malah seperti orang senang?
Nah, gampang kan? Jika Anda tidak bisa berbicara dengan baik atau memang pikiran Anda masuk kategori
lambat seperti saya yang membuat kesulitan dalam berkomunikasi. Cukup dengarkan saja lawan bicara Anda
ngobrol. Jadilah pendengar yang baik dan sedikit-sedikit latihlah untuk menangkap inti dari yang lawan
bicara Anda katakan.
Akhiri pembicaraan/komunikasi dengan orang lain yang sudah anda kenal dengan salam yang sopan dan
santun. Salam penutup biasanya akan memberikan kesan yang positif bagi lawan bicara anda, sehingga tidak
tertutup kemungkinan akan ada lagi pertemuan-pertemuan berikutnya.

Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan
memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung
dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-
sama efektif. Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda, mereka
mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda
tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang
tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak.
Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan
berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.

Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini.
Yang harus Anda hindari adalah menggunakan kata-kata kasar. Apalagi kepada relasi Anda atau orang yang

39 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


baru Anda kenal. Karena kata-kata itu belum tentu akrab di telinga mereka. Kecuali kepada teman atau
sahabat Anda yang sudah saling mengenal dekat dan akrab.
Berikan rasa empati/welas kasih ketika lawan bicara anda mulai berbicara seputar masalah pribadinya. Rasa
empati akan mudah memberikan kita keleluasaan untuk mengeksplor lebih jauh untuk bagaimana cara
berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

Ketika anda tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran
mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin
tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.
Jika komunikasi anda sudah lancar dengan orang lain, anda akan bebas untuk memilih topik yang lain untuk
dibicarakan seperti hobi, anak, pekerjaaan dan lain-lain. Pastikan topik anda berhubungan erat dengan lawan
bicara anda, setidaknya anda tahu tentang topik yang di buka oleh lawan bicara anda.
Yang terpenting adalah fokus terhadap lawan bicara Anda. Jangan memikirkan yang lain selain topik yang
kalian bahas. Karena jika tidak fokus, maka bisa memicu kesalahpahaman bahkan pertengkaran.

40 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


27

Pengertian Kenakalan Remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan, ataupun perbuatan yang melanggar
norma, ketentuan, dan peraturan hukum. Biasanya dilakukan oleh anak-anak berusia 13 sampai dengan 18
tahun
Para remaja ini melakukan tindakan tersebut karena didorong berbagai faktor, ditambah dengan adanya
kesempatan. Perbuatan mereka disebut dengan tindakan patologis karena mereka melanggar norma hukum,
dan berbuat diluar batas yang dapat merugikan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan juga orang lain.
Tidak semua kenakalan remaja dilakukan secara individual (sendiri). Tindakan ini juga sangat sering
dilakukan secara berkelompok. Ada beberapa kenakalan yang berakibat fatal dan bisa mendapatkan sanksi
hukum, atau bahkan sampai dipenjara.

Jenis-Jenis Kenakalan Remaja


Seiring perkembangan zamannya sekarang ini ada banyak jenis-jenis
kenakalan remaja dari yang paling ringan hingga tergolong bera.. Berikut
ini adalah beberapa jenis kenakalan remaja yang ada di lingkungan
sekitar.
1. Memakai Narkoba. Kebanyakan para remaja yang memakai narkoba
bermula dari dorongan rasa keingintahuan yang tinggi sehingga akhirnya
mereka mencoba barang nikotin tersebut. Dalam beberapa kasus juga
para remaja ini dipengaruhi oleh teman dekatnya yang lebih dulu
memakai narkoba.
2. Pencurian. Banyak dari orang dewasa berpikir bahwa pencurian kerap kali dilakukan oleh orang yang
berusia diatas 20 tahun. Namun, kenyataan tidak demikian, banyak remaja melakukan tindakan pencurian
yang didasari oleh berbagai faktor.
3. Balapan Liar. Biasanya kenakalan remaja yang satu ini dilakukan oleh beberapa kelompok tertentu.
Kenakalan remaja balapan liar tentu sangat berbahaya bagi diri sendiri karena dapat merenggut nyawa. Serta
mengganggu lingkungan sekitar.
4. Tawuran. Sejak dahulu, banyak media memberitakan tentang tawuran antar pelajar. Kenakalan remaja
yang satu ini dilakukan oleh kelompok pelajar dari sekolah tertentu. Kenakalan remaja yang satu ini memang
sedikit mereda akhir-akhir ini, tapi itu tidak bisa dikatakan berhenti seutuhnya.
Mereka yang melakukan tawuran biasanya dilakukan antar siswa sekolah tertentu dengan berbagai faktor
pendukung.
Masih banyak lagi jenis-jenis kenakalan remaja seperti bolos sekolah, minum-minuman keras, perjudian,
bahkan juga ada yang melakukan tindak penipuan.

Penyebab Kenakalan Remaja


Setiap ada sebab pastinya ada akibat. Begitu juga dengan kenakalan
remaja, banyak faktor pendukung terjadinya tindakan diluar batas
yang akhirnya melanggar norma dan aturan hukum negara yang
berlaku.
Mereka melakukan tindakan tersebut secara sengaja bahkan karena
ketidaksengajaan. Menurut penelitian terdapat 2 faktor yang sangat
dominan yang menjadi penyebab para remaja melakukan tindakan
yang melanggar aturan tersebut, diantaranya adalah faktor eksternal (
lingkungan ) dan faktor internal (diri sendiri )

41 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


1. Faktor Eksternal
a. Keluarga
Keluarga menjadi faktor eksternal utama yang paling mempengaruhi kenakalan remaja. Mengapa
demikian? Karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang mereka kenal sejak kecil hingga tumbuh
dewasa. Bagaimana cara orang tua mendidik anak, perhatian orang tua, serta gaya asuh orang tua menjadi
faktor utama bagaimana karakter anak terbentuk.
Biasanya anak-anak yang memiliki masalah keluarga kerap kali melakukan tindakan yang melanggar
hukum. Awalnya mereka mencoba mencari perhatian dengan kenakalan kecil sehingga mereka terbiasa
diperhatikan mendapat perhatian dari tindakan tersebut.
Lambat launnya tanpa didikan dan arahan yang benar, anak-anak bisa salah langkah sehingga melakukan
kenakalan yang lebih parah.
Berikan edukasi yang tepat untuk anak-anak anda, sehingga mereka siap menghadapi masa pencarian jati
diri mereka ketika memasuki usia remaja.
b. Pergaulan
Bagaimana pergaulan seorang anak perlu sangat diperhatikan. Tidak ada salahnya untuk tahu dengan
siapa mereka bergaul. Sebagai orang tua, cobalah untuk terbuka dan menjalin komunikasi dengan anak-
anak untuk mengetahui sejauh mana pergaulan mereka.
Berikan arahan dengan bijak untuk mengambil sikap yang tepat ketika bergaul dengan siapapun, karena
teman-teman bisa menjadi faktor seorang anak melakukan tindak kejahatan.
c. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial mencakup lingkungan dimana para remaja tersebut tinggal, bersekolah, dan juga
bergaul. Lingkungan sosial merupakan faktor kedua pembentukan karakter anak.

2. Faktor Internal (Diri Sendiri)


a. Pencarian Jati Diri
Memasuki masa pubertas, biasanya anak-anak akan mencari karakter jati diri mereka. Mereka akan
memiliki krisis pembentukan karakter sampai mendapatkannya. Dalam fase ini, peran keluarga serta
lingkungan sekitar menjadi faktor pendukung pembentukan karakter. Jika seorang remaja mendapat rahan
serta perhatian yang baik mereka bisa terhindar dari kenakalan remaja.
b. Pengendalian Diri yang Lemah
Meski dari pihak keluarga telah memberikan arahan dan didikan yang tepat. Terkadang, seorang remaja
memiliki kelemahan dalam pengendalian diri. Mereka belum bisa mengontrol emosi serta rasa penasaran
dengan tepat, sehingga mudah terjerumus melakukan kenakalan remaja.

Contoh Kenakalan Remaja


Kenalakan remaja umumnya terjadi dalam lingkungan luar sekolah ataupun lingkungan sekolah. Berikut
adalah contoh kenakalan-kenakalan remaja :
1. Berkelahi dengan teman
2. Membolos sekolah
3. Melihat atau menonton video dewasa
4. Pemakaian obat-obatan terlarang
5. Tawuran
6. Penipuan
7. Pencurian
8. Balapan liar yang dilakukan per kelompok
9. Dan lain-lain

42 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Berikan kasih sayang, perhatian yang cukup untuk anak anda. Apalagi ketika mereka memasuki usia
pubertas saat mencari jati dirinya sendiri. Merikan mereka keteladanan serta berikan beberapa contoh orang
dewasa yang patut ditiru.
Orang tua wajib memberikan motivasi positive setiap kegiatan yang dilakukan oleh sang anak selama
mereka melakukan hal yang bermanfaat. Jangan pernah membatasi kreativitas anak, sehingga mereka tidak
terlalu terbebani dengan tuntutan dari orang tua. Berikanlah sanksi jika memang dibutuhkan untuk efek jera
ketika melakukan kesalahan.

Setiap perbuatan pasti akan memberikan dampak bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Begitu juga
dengan kenakalan remaja. Tindakan kenakalan yang mereka lakukan jika terjadi dalam lingkungan keluarga,
tentunya masih bisa mendapatkan pengarahan yang tepat dari orang tua.
Namun, bagaimana jika kenakalan remaja tersebut terjadi di lingkungan sosial? Tentu saja para pelakunya
akan merugikan orang lain. Jika kenakalan remaja sudah sangat berbahaya maka sanksinya adalah dipenjara.
Tidak jarang pula dapat dikucilkan dari lingkungan sekitar yang bisa membahayakan mental anak tersebut
dikemudian hari.
Dengan mengetahui pengertian,contoh, dampak, serta cara mengatasi kenakalan remaja; kita diharapkan
dapat mengatasi permasalahan kenakalan remaja dan mengarahkan remaja ke arah yang lebih baik.

Sumber : https://salamadian.com/pengertian-kenakalan-remaja/

43 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


28 , ,

Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai umur 8 – 14
tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan
kebudayaan. Secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya : tumbuh rambut pubis, ketiak,
timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi badan, pada wanita mengalami pembesaran
buah dada dan pada pria terjadi perubahan pada suara dan tumbuh jakun. Sebagian besar remaja umur kawin
pertama dalam usia belia (<19 tahun).Pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka
mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu
besar. Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan
akhirnya mereka berani untuk mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.

Diera gobalisasi seperti yang kita alami saat ini, , remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena
globalisasi ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk,
sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan seks bebas itu
tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang
mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di
tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya.
Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu
bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk
mendapatkan pacar. Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap
kesehatan reproduksi. Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan yangtidak mempunyai status.

Penyebab perilaku seks bebas sangat beragam. Pemicunya bisa karena pengaruh lingkungan, sosial budaya,
penghayatan keagamaan, penerapan nilai-nilai, faktor psikologis hingga faktor ekonomi. Adapun beberapa
penelitian mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku seks bebas menurut Hyde
(1990) yaitu:
a. Usia.
b. Usia yang muda saat berhubungan seksual pertama.
c. Usia saat menstruasi pertama.
d. Agama.
e. Pacar.
f. Kencan yang lebih awal.
g. Pengalaman pacaran/kencan (hubungan afeksi
h. Orang tua.
i. Teman sebaya (peers group).
j. Kebebasan.
k. Daya tarik seksual.
l. Standar orang tua vs standar teman.
m. Saudara kandung.
n. Gender.
o. Ketidakhadiran ayah.
p. Ketidakhadiran orang tua.
q. Kecenderungan pergaulan yang makin bebas.
r. Penyebaran Informasi Melalui Media Massa.

44 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


29

1. Pilih orang yang mempunyai minat yang sama seperti anda supaya anda mempunyai
persamaan; tetapi jangan mengesampingkan orang yang langsung tidakmempunyai persamaan
dengan anda, bersikap terbuka baik untuk anda.
2. Ingatlah pada satu pedoman pening yaitu berlaku baik terhadapa
3. orang lain sebagaimana anda suka diperlakukan. Sekiranya anda menghormai orang lain,
orang lain akakn menghormati anda juga.
4. Sadarlah bahwa tidak ada orang yang sempurna, setiap orang
5. mempunyai kekurangan dan kelebihan, dan menerima kekurangan antara satu sama lain
adalah kunci persahabatan yang baik.
6. Hargai pendapat satu sama lain.
7. Sadarlah bahwa sahabat anda yang terdekat. Sekalipun tidak dapat bersama anda selama 24
jam. Bina minat-minat serta potensi yang lain dan jangan cemburu apabila sahabat anda
mempunyai minat-minat yang lain juga.
8. Komnikasi sangat penting. Sekiranya ada sesuatu permasalahan dengan persahabatan
anda, beritahulah, jangan biarkan factor luar seperti tekanan memutuskan persahabatan anda.
9. Sahabat yang baik akan senantiasa mengingatkan anda dikala salah,
10. serta tidaktidak membenarkan perbuatan yang salah.
11. Sahabat yang baik mau berbagi perasaan dengan anda baik di saat susah maupun di saat
senang, serta senantiasa memotivasi anda supaya maju.
12. Belajar daripada satu sama lain.
13. Saling menghargai satu sama lain

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

45 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


30

Pertama, meyakini bahwa perbedaan adalah satu hakikat dan keniscayaan sebagai ramhat Allah
SWT. Percayalah bahwa perbedaan itu merupakan kenicayaan. Kita tercipta sebagai laki-laku yang
berbeda dengat perempuan, tetapi Allah telah menyatukan dalam lembaga perkawinan yang agung.
Oleh karena itu perbedaan memang merupakan hakikat yang pasti terjadi. Artinya, kita harus
meneripa takdir Allah bahwa kita bisa jadi memang berbeda dengan tetangga, dengan sesama
warga, dengan teman sekerja, dengan sesama umat manusia, yang memang telah ditakdirkan penuh
dengan perbedaan dan kemajemukan. Perbedaan adalah rahmat dalam kehidupan kita yang fana ini.
Kedua, mencoba untuk memecahkan masalah perbedaan secara bijaksana, penuh pengertian,
saling harga menghargai, serta tanpa paksaan dan kekerasan. Orang bijak mengatakan bahwa kita
harus dapat menjadikan perbedaan sebagai modal untuk dijadikan kekuatan. Oleh karena itu, kita
harus bijak dalam bertindak, terbuka dalam mengelola sesuatu yang berbeda.
Ketiga, menghadapi perbedaan tidak cukup hanya dengan mendiamkan, atau bahkan dengan
menafikan keberadaannya, tetapi perlu dimusyawarahkan. Sesuai dengan nasihat John F. Kennedy,
maka „jika kita tidak bisa mengakhiri perbedaan-perbedaan kita, paling tidak kita dapat membantu
dunia aman untuk keanekaragaman”. Untuk memahami perbedaan itu, kita memerlukan data dan
informasi tentang apa yang berbeda, bagaimana perbedaannya, dan mengapa hal itu telah berbeda.
Data dan informasi itu diperlukan untuk – kalau bisa – mendekatkan alasan mengapa terlah terjadi
perbedaan, untuk menyatukan perbedaan menjadi kesamaan. Di sini kita memerlukan dialog,
memerlukan musyawarah. Di sini kita memang perlu diskusi, bahkan syah-syah saja untuk beradu
argumentasi. Asal hal itu dilakukan dengan penuh kesopanan, tidak menggebrak meja ketika
menjelaskan fakta. Jika pada akhirnya tidak terjadi kesepakatan, maka yang harus dilakukan adalah
menerima dengan tangan terbuka, dan menghargai perbedaan itu sebagaimana adanya.
Keempat, menyikapi terjadinya perbedaan dengan melalui keteladanan, bukan hanya untuk diri
sendiri, tetapi teladan bagi orang lain. Khusus untuk para pemimpin, keteladanan itu akan menjadi
pedoman bagi semua orang. Sesungguhnya keteladanan itu harus dibentuk dari diri sendiri, dari
keluarga, dan kemudian menyebar dalam kehidupan.
Kelima, menyikapi adanya perbedaan dengan menetapkan kebijakan, program dan kegiatan
bersama yang dirumuskan secara demokratis, transparan, terbuka, dan akuntabel. Perbedaan
memang bukan sekedar masalah teori, tetapi lebih sebagai praktik yang memerlukan penerapan dan
implementasi secara adil dan dapat menghindari kemungkinan timbulnya prasangka dan salah duga.

46 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


31 /
-
( )

Menunda pekerjaan memang mengasyikkan. Sampai akhirnya kamu menyadari, bahwa kamu harus
tetap mengerjakannya juga.
Hidup bermalas-malasan, uang mengalir lancar, teman banyak, adalah impian hampir setiap orang.
Sayangnya, ini adalah impian yang mustahil kalau masih memasukkan malas-malasan dalam list
impian.

Dalam hidup, kita selalu dihadapkan dengan deadline. Deadline pr, pekerjaan, pendidikan.
Sebenarnya kita bisa saja mengerjakannya tepat waktu, tapi entah kenapa kita lebih memilih
menunda. Bersenang-senang di awal, bersakit-sakit kemudian. Padahal ada 5 keuntungan yang akan
kamu dapatkan kalau tidak menunda pekerjaan, loh.

1. Tidak Panik
Jika kamu menunda pekerjaan, kamu akan merasakan
paniknya mengerjakan tugas di menit-menit terakhir. Bagi
beberapa orang, hal ini bisa memicu kreativitas. Bagi beberapa
orang lain, ini malah menjadi alasan untuk menyerah dan tidak
mengerjakan sama sekali. Dan pekerjaan yang dilakukan di
menit-menit akhir biasanya bersifat asal jadi, tidak maksimal,
dan seringkali sangat mengecewakan.
Kamu tidak perlu mengalaminya jika mengerjakan pekerjaan
jauh-jauh hari sebelum deadline.

2. Punya banyak waktu luang


Dengan mengerjakan pekerjaan jauh-jauh hari, kamu bisa membalikkan
peribahasa di awal menjadi, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian. Kamu mempunyai banyak waktu luang untuk mengerjakan
hal lain.

3. Tidak pusing jika ada tugas baru

Berkaitan dengan poin nomor 2, karena pekerjaan awal sudah selesai,


kamu tidak akan kelimpungan jika pekerjaan baru berdatangan. Toh, kamu
juga memiliki waktu luang dan bisa fokus ke pekerjaan yang baru.
Kalau kamu menunda-nunda, bisa-bisa kamu tidak beristirahat seharian
ketika mengerjakan semuanya di menit-menit akhir.

4. Dipercaya
Orang yang memberi tugas ke kamu menjadi yakin akan kemampuan yang
kamu miliki. Kamu bisa mengerjakan tugas tepat waktu dengan hasil yang
maksimal. Ingatlah, seseorang tidak akan diberikan tanggung jawab yang
besar, jika tanggung jawab yang kecil saja, tidak mampu diselesaikan.
Tidak menunda pekerjaan sangat penting kamu lakukan demi karir yang
terus menanjak.

47 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


5. Mengalahkan pesaing
Populasi orang yang suka menunda pekerjaan, sangat banyak di dunia ini. Kalau kamu tidak
menjadi salah satu dari mereka, maka kamu menjadi berbeda dalam artian positif. Mengerjakan
tugas jauh-jauh hari bisa menjadi nilai tambah bagi kamu ditengah persaingan usaha yang semakin
sengit.

Karena itu, yuk kerjakan tugasmu sekarang. Jangan menunda-nunda lagi. Toh, akan kamu kerjakan
juga, kan?

Sumber : https://keepo.me/humor/5-keuntungan-yang-kamu-dapat-kalau-tidak-menunda-pekerjaan/

48 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


32

1. Buat Suasana Belajar yang Nyaman


Yang perlu anda lakukan pertama adalah bagaimana cara membangun suasana belajar yang
nyaman. Ada banyak cara untuk membuat mood belajar itu muncul, diantara : anda bisa belajar
sambil mendengarkan music, belajar di tempat-tempat yang nyaman misalnya di taman atau
dipinggir danau, atau diruangan ber-AC
2. Merangkum Pokok Pembelajaran
Yah, mencatat pokok-pokok pembelajaran. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka
akan butuh waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Ambilah intisari dari pelajar
tersebut. Kalau yang sering saya lakukan sih, mencatat ulang materinya, disamping kita akan
mudah mengingatnya juga mudah untuk memahami inti dari pembelajaran tersebut
3. Belajar Bersama
Metode ini seringkali di katakan metode yg paling efektif karena dalam suasana belajar
berkelompok yang cukup santai otak menjadi lebih rileks menerima pelajaran / materi yg akan
di serap. Selain itu hal - hal yg belum di ketahui akan lebih mudah di selesaikan dengan bekerja
sama. Maka sangat dianjurkan untuk belajar bersama untuk menghadapi ujian.
4. Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu
Metode ini yang paling sering saya gunakan saat menjelang ujian. karena saya tidak terlalu bisa
dalam menghafal, jadi saya tekniki dengan menggunakan nama-nama yang hampir mirip untuk
mengingat materi. Ini sangat efektif digunakan dan otak sangat mudah mengingatnya.
5. Belajar dengan Praktik
Pasti udah tahu semua dong sama ini, belajar sambil praktek adalah hal yang sangat efektif.
Yah, Cara belajar ini juga akan membuat Anda tak merasa bosan, bisa menyebabkan jenuh,
cobain deh untuk melakukannya praktik langsung. Misalnya pelajaran IPA seperti Botani atau
Avertebrata, kita bisa belajar sambil mengamati tumbuh-tumbuhan, hewan atau apapun, dengan
itu kita bisa membuat sebuah acara belajar jadi lebih asyik.
6. Belajar rutin tapi jangan lama
Dengan rutin belajar anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah Anda pelajari.
yang perlu anda lakukan adalah "belajar rutin" bukan "Terlalu lama belajar". Seperti belajar
saat pagi 45 menit, siang 25 menit, sore 50 menit, malam 1 jam. Cara ini sangat efetif dan
pikiran juga akan tetap dalam keadaan rileks dari pada harus belajar terlalu lama.
7. Mengerti Bukan Menghafal
Yah, hal yg paling sering dilakukan oleh siswa atapun mahasiswa ketika ingin menghadapi
ujian adalah menghafal. Sebenarnya tidak salah cuman kurang efektif. Untuk lebih efektifnya
adalah mengerti teorinya maka dengan sendiri akan kita ingat ketika ujian. Kalau anda masih
dalam metode belajar dengan menghafal, sangat disarankan untuk pindah ke metode mengerti
materi.

49 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


33

Definis Pendidikan Karakter


Pendidikan adalah proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik (PP No, 19/2005, bagian
penjelasan). Apanya yang didayakan? Potensi keberbakatan, minat dan kecerdasannya dengan
tujuan untuk membangun karakter, membangun visi, membangun kompetensi, membangun
kreativitas.
Karakter adalah budi pekerti plus. Plus apa ? Spiritualita.
Yaitu kesadaran akan sesuatu makna yang lebih tinggi (misalnya adanya keimanan) sehingga
performa tingkahlakunya serba terpandu oleh cahaya yang mencerahkannya. [Wayne Perry]
Karakter harus dibangun melalui pendidikan (baik formal, non-formal maupun informal) yang kaya
dengan nilai-nilai kebajikan dan yang menjunjung tinggi kemartabatan hidup berdasarkan nilai-nilai
kebijaka itu.
Butir-butir Budaya-Karakter-Bangsa

01 Religius 10 Semangat Kebangsaan


02 Jujur 11 Cinta Tanah Air
03 Toleransi 12 Menghargai Prestasi
04 Disiplin 13 Bersahabat/Komunikatif
05 Kerja Keras 14 Cinta Damai
06 Kreatif 15 Gemar Membaca
07 Mandiri 16 Peduli Sosial
08 Demokratis 17 Tanggung Jawab
09 Rasa Ingin Tahu

Pendidikan karakter adalah The only thing in the world not for sale is character (Antonin
Scalia)
Pendidikan membangun kreativitas :
1. Kemampuan memikirkan hal-hal baru.
2. Kemampuan untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang baru, mengembangkan gagasan
baru untuk memecahkan persoalan, kelenturan berpikir, kemampuan berpikir lateral,
termasuk dalam lingkup kreativitas.
3. Kemampuan melihat yang tidak terlihat dan memikirkan yang terpikirkan orang lain
adalah dua ciri utama kreativitas
Pendidikan membangun kecakapan memimpin diri sendiri
1. Memimpin diri sendiri dengan visi atau cita-cita hidup yang jelas.
2. Memimpin diri sendiri dengan memegang nilai-nilai atau prinsip- prinsip hidup yang jelas .
3. Memimpin diri sendiri agar tidak terjebak dalam sikap „tujuan menghalalkan cara‟
4. Memimpin diri sendiri agar tidak tersesat dalam belantara dan „huru-hara‟ globalisasi.
Pendidikan membangun kecakapan untuk tumbuh dan berkembang bersama orang lain dalam
kebhinekaan
1. Memandang kebhinekaan sebagai hal yang kodrati, dan memanfaatkannya untuk menciptakan
keunggulan.
2. Berkembang dengan mentalitas berkelimpahan (abundance mentality).
3. Berkembang dengan memahami pentingnya hidup berbagi semakin berbagi akan semakin
berkelimpahanlah orang itu.
4. Agar keberhasilan kita tidak menjadi sumber penderitaan bagi orang lain.
50 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Pendidikan membangun kecakapan menanggapi perubahan
1. Kecakapan memilih apa yang dipelajari, dan „belajar bagaimana belajar‟ (learn how to
learn).
2. Bersikap proaktif, bisa memilih tingkah laku yang paling pantas dalam mencapai cita-citanya.
3. Terbuka terhadap kemungkinan baru, terbuka terhadap pengetahuan baru.
Pendidikan membangun kecakapan untuk menciptakan nilai atau manfaat
1. Memahami kebutuhan masyarakat.
2. Peka melihat peluang untuk melakukan kebaikan-kebaikan bagi kepentingan kemajuan
kemanusiaan.
3. Mencari peluang dan melakukan usaha-usaha untuk dapat berkontribusi pada pemberdayaan
masyarakat.
4. Mengembangkan tata-nilai dan tata-laku normatif bagi pemeradaban masyarakat yang
majemuk.
Pendidikan membangun karakter
1. Karakter: Sifat khas, kualitas dan kekuatan moral pada seseorang atau kelompok.
2. Karakter mencakup: integritas, kepercayaan-diri, kedewasaan, mentalitas-berkelimpahan
(abundance mentality), kegigihan, dan semangat memperbarui diri, dan semangat untuk
mencapai yang terbaik.
Masyarakat masa depan
Ciri-ciri masyarakat masa depan:
1. Kualitas seseorang tidak ditentukan oleh apa yang Anda punya, tapi lebih ditentukan oleh
„siapa anda‟.
2. Kesejahteraan dan kebahagiaan akan lebih banyak tergantung pada modal maya yang dimiliki
(modal intelektual, modal sosial, modal etikal, modal personal, seperti: iman, keteguhan,
kekayaan rohaniah dan sebagainya).
Kecenderungan masa depan:
1. Masyarakat akan lebih terbuka menerima kebhinekaan sebagai hal yang kodrati dan
memanfaatkannya sebagai sumber keunggulan.
2. Masyarakat dituntut lebih terbuka untuk belajar dari mana saja, bisa menghargai hal-hal yang
positif yang ada pada bangsa, masyarakat atau pun kelompok yang lain.
3. Masyarakat masa depan cenderung berkembang menjadi:
4. Masyarakat dengan ciri keseketikaan, yaitu semuanya bergerak dan berubah dengan cepat,
semuanya menjadi makin sementara.
5. Masyarakat penuh dengan kebaruan yang bersumber pada kreativitas dan daya inovasi
manusia.
6. Masyarakat menjadi serba berkompetisi dan berkooperasi secara global dengan standard
internasional.

Di masa masa depan:


1. Masyarakat dituntut lebih dewasa dalam memecahkan perbedaan-perbedaan atau konflik
dengan cara yang bermartabat, manusiawi dan tidak mencari kambing hitam (victim mentality)
2. Masyarakat dituntut lebih menghargai kerja keras, menghargai prestasi, tanpa mentalitas
„makan siang gratis‟ [shg kedudukan, posisi atau status di masyarakat lebih didasarkan pada
prestasi].
3. Masyarakat dituntut bisa menemukan keselarasan antara etika universal dengan kearifan
lokal.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

51 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


34 /

Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan
oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah
satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.Waktu pelaksanaan ujian sekolah adalah pada
akhir tahun akademik sesuai kalender pendidikan satuan pendidikan. Ujian sekolah dilaksanakan
oleh satuan pendidikan dengan membentuk panitia ujian sekolah yang ditetapkan pada awal tahun
akademik. Cakupan ujian sekolah adalah seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Hasil analisis ujian
sekolah dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan untuk perbaikan proses pembelajaran secara
keseluruhan pada tahun pelajaran berikutnya. Hasil ujian sekolah dilaporkan satuan pendidikan
kepada orangtua peserta didik dalam bentuk surat keterangan hasil ujian (SKHU). Hasil ujian
sekolah digunakan sebagai salah satu kriteria kelulusan yang telah dirumuskan oleh satuan
pendidikan.
Persyaratan untuk mengikuti ujian sekolah adalah memenuhi persentasi minimal kehadiran peserta
didik, mempunyai nilai hasil belajar lengkap dari semester 1 sampai dengan semester terakhir,
terdaftar sebagai peserta ujian sekolah; dan memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara
dengan ijazah satuan pendidikan yang lebih rendah. Peserta didik yang tidak mengikuti ujian
sekolah karena alasan tertentu, dapat mengikuti ujian sekolah susulan yang penjadwalannya diatur
oleh satuan pendidikan
Berikut adalah cara untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian menghadapi ujian/tes.
1. Siapkan waktu sebaik mungkin
2. Berdo‟a dan mintalah do‟a restu dari kedua orang tua
3. Pelajari kembali catatanmu setiap hari.
4. Lihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulanganmu yang sebelumnya.
5. Buatlah kelompok belajar.
6. Ikuti bimbingan belajar.
7. Jaga kesehatan tubuh.
8. “Aku bisa!”
9. Selesaikan belajar sehari sebelum ujian atau ulangan umum dimulai.
10. Datanglah lebih pagi.
11. Manfaatkan moment sesaat sebelum ujian untuk mereview materi ujian

52 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


35

Belajar kelompok adalah salah satu metode belajar yang bisa diandalkan untuk meningkatkan
kemampuan belajar siswa. Dengan belajar kelompok, siswa dapat diajarkan untuk saling bertukar
pikiran dan berdiskusi mengenai permasalahan dan solusi. Vera Agustian Sinaga Spd, Salah
seorang guru bidang studi bahasa inggris di SMP Negeri I, Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang
Bedagai kepada harian Orbit, Minggu (13/5), saat di konfirmasi dikediamanya, mengatakan bahwa
pentingnya belajar kelompok untuk para siswa. Adapaun bertujuan agar anak dapat bersosialisasi
dan bekerjasama, terutama untuk kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama, seperti
melakukan percobaan, berdiskusi, bermain peran, juga untuk mendorong agar anak pemalu dan
penakut mau berbicara. Dengan melatih anak belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak
untuk menjadi dewasa yang bisa bekerjasama dengan orang lain. Selain meningkatkan sosialisasi,
juga melatih siswa bekerjasama, mampu berinteraksi dengan teman lain, dengan tidak memaksakan
kehendak dan berargumentasi dengan akal sehat, atau secara umum mengembangkan kemampuan
intelektual anak dalam melakukan proses berpikir,”katanya.
Vera juga menambahkan, perlu diperhatikan bahwa tidak semua kegiatan pembelajaran cocok
dilakukan dengan belajar kelompok. Jika topik ataupun materi merupakan masalah yang harus
dipecahkan bersama atau berupa lembar kerja yang harus dikerjakan melalui percobaan bersama,
atau kegiatan bermain, ini memang memerlukan kegiatan yang dilakukan secara bersamaan atau
dengan kata lain belajar kelompok. Namun, jika materi hanya memerlukan dialog atau menulis
percakapan dua orang, yang tepat adalah kerja pasangan. Dan apabila menulis karangan
pengalaman pribadi yang cocok dilakukan dengan individual. Dikatkannya ada beberapa cara
pengelompokan yang dapat dilakukan guru, misalnya berdasarkan kemampuan, jenis kelamin, atau
campuran. Setiap jenis pengelompokan tentu mengandung segi positif dan negatif, tergantung
bagaimana guru melaksanakannya. Salah satunya termasuk mengetahui mengapa guru
mengelompokkan berdasarkan kemampuan, dengan alasan agar mereka dapat berdiskusi secara
efektif, berdasarkan jenis kelamin agar mereka dapat membahas topik dengan lebih terbuka dalam
kelompok sejenis, dan sebagainya.
Dan yang penting diperhatikan oleh guru adalah bagiamana belajar kelompok dapat
memaksimalkan hasil belajar semua anak dengan kemampuan dan minatnya, dengan belajar
kelompok ini juga sangat membantu guru untuk lebih gampang menerangkan kepada siswa/i agar
anak lebih gampang menyerap apa yang diterangkan guru. Selain itu, bekerja kelompok ini harus
diperhatikan siapa yang lebih mampu untuk menjadi ketua kelompok dan siapa yang menjadi
anggota kelompok yang artinya harus di gabung antara yang pintar dengan yang kurang pintar dan
menggabung antara perempuan dan laki-laki, sehingga mereka bisa bersosialisai dan bekerja sama
antara yang pintar dan yang kurang pintar, sehingga mereka bisa bersosialisasi dan bekerja sama
dalam kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok dan masalah kelompok. Jika hari ini anak
mampu bekerjasama, tentu esok dia akan mampu mengerjakan sesuatu secara mandiri. Kerjasama
melalui belajar kelompok di mana anak saling berinteraksi dengan bertanya dan mengemukakan
pendapat adalah fondasi sukses di kemudian hari,”terangnya lagi. Dengan anak terlatih berbicara,
berdiskusi, berargumentasi, merencanakan sesuatu bersama dalam kegiatan belajar sehari-hari di
sekolah, anak akan memiliki keterampilan siap pakai.
Misalnya untuk melakukan wawancara saat mencari kerja, kritis melihat dan memecahkan
permasalahan sesuai situasi, lebih berani dan terampil memimpin rapat atau pertemuan, mampu
menengahi perbedaan pendapat dengan memberikan argumentasi yang seimbang untuk kedua belah
pihak, mampu menyerap dan menyaring informasi secara kritis, mampu membuat hipotesis, dan
berbicara secara efektif,”ujarnya.

53 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


36

Ada beberapa tips yang bisa dijadikan pedoman saat hendak memilih ekskul :
1. Sesuaikan dengan minat , bakat , hobi , dan kemampuan
Jangan ikut bergabung suatu ekskul hanya karena minat saja namun tidak melihat bakat dan
kemampuan yang ada sehingga tidak memberikan sesuatu yang maksimal kepada kamu . kalau
merasa tak berbakat di olahraga basket ya jangan gabung ekskul basket karena kamu akan
kesulitan masuk tim inti dan hanya menjadi anak bawang .
2. Sesuaikan dengan jadwal
Jangan memilih ekskul yang waktu kegiatannya bentrok dengan jadwal yang lain . misalkan
saja ekskul menari latihan setiap hari senin dan kamis sore , namun kamu sudah terdaftar dan
aktif di bimbel [bimbingan belajar] di hari dan waktu yang sama .
3. Jangan terpengaruh teman alias ikut-ikutan
Terkadang teman juga suka mengajak kamu untuk ikut serta dalam kegiatan ekskulnya atau
sekadar iseng ramai-ramai bergabung bersama teman akrab atas dasar solidaritas . semuanya
kembali lagi ke minat , bakat , kemampuan , dan jadwal . jika hanya ikut-ikutan , kemungkinan
besar tidak akan bertahan lama karena berbagai sebab .
4. hindari kegiatan yang dapat menurunkan nilai di sekolah
Jangan sampai dengan mengikuti kegiatan tambahan , justru membuat prestasi belajar menjadi
menurun . bisa jadi karena kamu jadi terlalu capek dan sibuk dengan ekskul sehingga jadi
jarang belajar dan mengerjakan pr di rumah yang dalam jangka panjang bisa membuat nilai
raportmu menurun .
5. Lihat orang orang yang ada di dalamnya
Jangan ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan ekskul hanya karena namanya saja , tapi lihat
juga siapa pembimbingnya , siapa pelatihnya , siapa peserta dan apa prestasinya . jika kamu
ikut suatu ekskul yang orang-orangnya tidak kompeten dan tidak peduli , maka ujung-ujungnya
hanya kesia-siaan saja .
6. Konsultasi dengan orang tua dan guru
Bagaimanapun juga orang tua dan guru tahu yang terbaik bagi kamu . jika orang tua atau guru
yang dekat bilang jangan ikut dan alasannya memang wajar , maka turutilah . restu orang tua
dan guru cukup penting . namun tidak menutup kemungkinan jika kamu memang bisa
meyakinkan orang tua dan guru , maka kamu bisa mendapatkan restu mereka .
7. Hanya bergabung dengan ekskul resmi
Mungkin saja ada kegiatan-kegiatan kesiswaan yang berjalan tanpa sepengetahuan dan seizin
sekolah . hindarilah bergabung dengan kegiatan-kegiatan tersebut jika memang dilarang
sekolah karena bisa memberikan dampak negatif .

54 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


37

Di dalam dunia kerja, telinga kita akrab dengan istilah pelatihan kerja atau training. Apa itu Pelatihan Kerja?
Menurut PP No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional, Pelatihan kerja atau yang sekarang
biasa kita kenal dengan istilah training adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Singkatnya,
pelatihan kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan bekerja
(vocational) serta sikap agar semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan
semakin baik sesuai dengan standar.

Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan mengikuti pelatihan kerja. diantaranya adalah:
1. Mewujudkan pelatihan kerja nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas
tenaga kerja.
2. Memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pelatihan kerja
3. Mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.

Metode atau teknik pelatihan kerja


Teknik pelatihan kerja secara umum dibagi menjadi dua yaitu on the job training dan off the job training. On
the job training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the job training. Kenapa begitu? Karena
program on the job training lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat. Sedangkan metode
off the job training lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.

On the job training terdiri dari :


1. Job instruction training
Pelatihan ini memerlukan analisa kinerja pekerjaan secara teliti. Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan
awal tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan.
2. Apprenticeship
Pelatihan ini mengarah pada proses penerimaan karyawan baru, yang bekerja bersama dan dibawah
bimbingan praktisi yang ahli untuk beberapa waktu tertentu. Efektif atau tidaknya pelatihan ini
tergantung pada kemampuan praktisi yang ahli dalam mengawasi proses pelatihan.
3. Internship dan assistantships
Pelatihan ini mengarah pada kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang lebih tinggi.
Pelatihan bagi pelajar yang menerima pendidikan formal di sekolah yang bekerja di suatu perusahan dan
diperlakukan sama seperti karyawan dalam perusahaan tetapi tetap dibawah pengawasan praktisi yang
ahli.
4. Job rotation dan transfer
Job rotation dan transfer adalah proses belajar yang dilakukan untuk mengisi kekosongan dalam
manajemen dan teknikal. Dalam pelatihan ini terdapat 2 kerugian yaitu: peserta pelatihan hanya merasa
dipekerjakan sementara dan tidak mempunyai komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan dengan
sungguh-sungguh, dan banyak waktu yang terbuang untuk memberi orientasi pada perserta terhadap
kondisi pekerjaan yang baru. Tetapi pelatihan ini juga mempunyai keuntungan dimana jika pelatihan ini
diberikan oleh manajer yang ahli maka peserta akan memperoleh tambahan pengetahuan mengenai
pelaksanaan dan praktek dalam pekerjaan.
5. Junior boards dan committee assingments
Alternatif pelatihan dengan memindahkan peserta pelatihan ke dalam komite untuk bertanggung jawab
dalam pengambilan keputusan administrasi. Dan juga menempatkan peserta dalam anggota eksekutif
agar memperoleh kesempatan dalam berinteraksi dengan eksekutif yang lain.
6. Coaching dan counseling
Pelatihan ini merupakan aktifitas yang mengharapkan timbal balik dalam penampilan kerja, dukungan
dari pelatih, dan penjelasan secara perlahan bagaimana melakukan pekerjaan secara tepat.

55 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


38 “ ”

1. Pengertian Konsep “AKU”


Merencanakan masa depan dengan konsep “AKU”, adalah bagaimana anda mewujudkan sebuah
keinginan dengan memperhatikan keseimbangan dan keselarasan antara AMBISI, KENYATAAN
dan USAHA.

A (Ambisi) : keinginan, cita-cita, sesuatu yang sangat ingin anda dapatkan atau anda capai
K (Kenyataan) : adalah kelebihan dan kekurangan pada diri anda yang dapat menjadi faktor
pendukung dan penghambat terhadap sebuah ambisi
U (Usaha) : merupakan suatu kegiatan yang anda lakukan untuk mencapai ambisi atau
keinginan anda

2. Hubungan antara Cita-cita/Karier dengan Konsep “AKU”


Tiada keberhasilan diraih tanpa persiapan yang matang, untuk mencapai keberhasilan atau
kesuksesan diperlukan perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat, setelah anda pahami
semua potensi yang ada baik dalam secara fisik maupun psikis, kelebihan dan kekurangan yang
anda miliki, maka anda dapat membuat sebuah rencana yang matang.
Contoh :
Handoko siswa kelas III SMU Negeri 8 berambisi ingin menjadi pilot pesawat tempur TNI.

Faktor pendukung dari kemampuan fisik, intelektual, akademis memenuhi persyaratan untuk
ambisinya. Faktor penghambat boleh dikatakan dapat diatasi. Usaha Handoko pun untuk
mencapai ambusinya sudah maksimal. Dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa
Handoko telah menselaraskan antara Ambisi,
Kenyataan dan Usaha dalam merencanakan masa depannya.

Berdasarkan uraian diatas, cobalah Anda membuat perencanaan masa depan dengan memperhatikan
keseimbangan antara Ambisi, Kenyataan dan Usaha

3. Konsep “AKU” dengan ESQ (Emosional Spiritual Quotient)


Dari gambaran perencanaan masa depan yang dibuat “Handoko” dapat dilihat bahwa perencanaan
masa depannya tanpa hambatan yang berarti, sehingga ia dengan sukses dapat meraih
“AMBISI”nya. Bagaimana sekiranya Ambisa tidak dapat dicapai karena faktor penghambat /
kendala yang tidak dapat diatasi ? Disini dibutuhkan suatu kemampuan dari Anda untuk dapat
menerima kenyataan, bawha ada kekuatan di luar kita kembalikan kepada Tuhan yang Maha Esa.
Kemampuan in disebut juga dengan Emosional Spiritual Quotient; yaitu kemampuan seseorang
untuk dapat memahami bahwa apapun yang dia lakukan di dunia ini karena Tuhan YME.
Semua kegiatan yang dikerjakannya selalu berorientasi kepada Tuhan YME, sehingga apabila
terjadi kegagalan tidak akan putus asa dan mampu menjadikan hambatan menjadi sebuah peluang.
Untuk itu Anda harus kreatif agar dapat mengalihkan, menemukan ambisi / cita-cita ke bidang lain
sehingga Anda dapat sukses hidup di dunia dan di akhirat.

56 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


ANALISIS SWOT

1. Pemahaman SWOT

“S” Strength (Kekuatan) : adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang
mendukung cita-cita / karier.

“W” Weakness (Kelemahan) : seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri dan
kurang mendukung cita-cita / karier.

“O” Opportunity (Peluang) : segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan


cita- cita / karier.

“T” Traits (Ancaman) : segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana


cita-cita
/ karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan.
2. Diagnosis Pengambilan Keputusan Menggunakan Analisis SWOT
( Suatu proses untuk menentukan sebab dan sifat dari motif dan penentuan cita-cita / karier)

Isilah pada kolom “S” / Strength yuang merupakan kekuatan, “W” / Weakness yang merupakan
kelemahan, “O” / Opportunity yang merupakan peluang dan “T” / Traits merupakan ancaman
segala sesuatu yang ada pada diri sendiri maupun lingkungan yang mendukung atau tidak
mendukung / kemungkinan dapat menggagalkan cita-cita / karier.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

57 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


39

Setelah Lulus, anda bercita-cita melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu sekolah
Lanjutan Tingkat Atas. Apakah anda merasa bingung untuk menentukan sekolah lanjutan yang akan
anda masuki

Mengenal Sekolah Lanjutan Atas


SLTA yang dapat dimasuki setelah sekolah menengah pertama (SMP/MTs), yaitu Sekolah
Menengah Umum (SMA/MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
a. SMA dan MA Sekolah menengah umum - di lingkungan Kementrian Pendidikan Dasar dan
Menengah dikenal sebagai SMA dan di lingkungan Kementrian Agama dikenal dengan MA
(Madrasah Aliyah) - lebih mengutamakan mempersiapkanan siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi.
b. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis Sekolah Lanjutan yang dapat
dimasuki setelah SMP. Sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk :
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir.
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah dan mengisi kebutuhan dunia usaha
4. Siswa yang belajar di SMK lebih banyak dibekali keterampilan untuk memasuki lapangan
kerja.

Tips memilih SMA/MA.


Anda tentu ingin berhasil dalam mengikuti pendidikan di SMA atau MA yang anda pilih bukan?
berikut adalah tips memilih SMA/MA yang tepat:
1. Pilih SMA Negeri atau Swasta.
2. Cek Akreditasi. Sebaiknya pilih yang A minimal B.
3. Cek Gedung dan Fasilitasnya.
4. Cek Proses Pembelajaran.
5. Cek Apakah pada saat Ujian Nasional (UN) ada "tim sukses" atau tidak.
6. Cek REPUTASI Sekolah.
7. Cek PRESTASI sekolah.

Tips memilih SMK


Memilih SMK itu gampang-gampang susah, karena jurusannya sangat banyak, apa lagi sebagaian
besar SMK adalah swasta. Berikut adalah Tips memilih SMK:
1. Pilih jurusan/kompetensi keahlian yang diinginkan.
2. Cek Gedung dan Fasilitas sekolah.
3. Cek Proses Pembelajaran.
4. Cek Apakah pada saat Ujian Nasional (UN) ada "tim sukses" atau tidak.
5. Selanjutnya anda bisa cek AKREDITASI,
6. Check Lulusan atau alumni. Berapa banyak lulusan yang langsung bekerja

58 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


40

Setiap tahun syarat dalam memasuki pendidikan lanjut bisa saja berubah. Sebagai contoh
persyaratan dalam memasuki studi lanjut di Indonesia tahun 2019/2020 mengalami perubahan dari
tahun sebelumnya. Perubahan ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Secara umum persyaratan dalam memasuki pendidikan lanjutan di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Lulus Ujian Nasional
2. Melakukan pendaftaran secara online. Pendaftaran bisa dilakukan dimanapun, yang memiliki
koneksi dengan internet.
3. Setelah selesai melakukan pendaftaran, cetak bukti pendaftaran untuk menunjukkan
pendaftaran anda telah valid.
4. Seleksi akademis berdasarkan nilai ujian nasional (UN).

Persyaratan yang telah dijabarkan diatas bisa saja berubah. Persyaratan tersebut juga hanya secara
umum, untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan sekolah yang ingin anda
masuki, selalu cari informasi melalui media sosial sekolah seperti web, facebook, brosur dll. Jika
kurang puas atau kurang dengan informasi yang anda peroleh, anda bisa langsung mendatangi
sekolah secara langsung. Semua individu pasti ingin mendapatkan sekolah yang terbaik bagi
dirinya. Saat ini untuk mendapatkan sekolah yang baik bukanlah hal yang mudah, sebab sekolah
yang mempunyai kualitas baik atau favorit semakin banyak peminatnya. Dalam mengahadapi
ketatnya persaingan dalam memasuki pendidikan lanjut anda juga membutuhkan strategi-strategi.

Berikut strategi-strategi yang bisa anda terapkan dalam memasuki sekolah lanjutan yang anda
inginkan.
1. Belajarlah yang rajin, jika perlu ikuti bimbingan belajar atau kursus yang mampu mendongkrak
prestasi anda. Sebab dengan belajar kamu akan lebih banyak mengetahui dan memudahkan
anda dalam mengerjakan setiap soal. Hasil yang didapat juga akan maksimal sehingga
memungkinkan anda mendapatkan beasiswa, mengingat semakin mahalnya biaya pendidikan.
Jika persayratan masuk adalah nilai ujian nasional maka belajarlah yang rajin sebelum ujian
nasional untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Jika seleksi akademis melalui ujian tulis maka
belajarlah yang rajin sebelum ujian tersebut.
2. Tumbuhkan motivasi diri sehingga semangat stabil. Dengan adanya semangat akan
memudahkan anda dalam belajar dan memudahkan anda menyerap apa yang anda pelajari.
3. Percaya diri dan optimis, faktor ini dibutuhkan untuk menguatkan mental dalam melihat
persaingan yang begitu ketat.
4. Setelah semua usaha sudah anda lakukan dengan maksimal, maka terakhir adalah berdoa.

Namun sebelum anda menerapkan strategi-strategi yang telah dipaparkan diatas, anda perlu
mengetahui sekolah lanjutan mana yang bisa anda masuki. Sebelum memasuki sekolah lanjutan
anda perlu mengamati, menimbang, dan memutuskan, mengingat pendidikan adalah kunci
kehidupan anda. Berikut ini ada beberapa ulasan yang mungkin bisa anda terapkan sebelum
memilih pendidikan lanjutan anda.
1. Perhatikan nilai ujian nasional (UN) anda, jika nilai ujian anda termasuk tinggi maka anda
harus mempertimbangkan untuk masuk sekolah lanjutan yang mempunyai kualitas yang bagus.
Jika nilai ujian anda biasa aja, maka pilihlah sekolah lanjutan yang memungkinkan untuk
dimasuki dengan nilai yang anda miliki. Untuk memastikan nilai anda termasuk tinggi atau
biasa aja cek nilai UN yang telah diterima di sekolah yang kamu inginkan.

59 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


2. Pertimbangkan cita-cita dan bakatmu untuk memilih jurusan dan sekolah yang akan kamu
masuki. Jika cita-cita anda sebagai dokter, maka pilihlah SMA dengan jurusan IPA.
3. Jika sekolah yang kamu inginkan dan menunjang cita-citamu membutuhkan biaya diluar
kemampuanmu, maka usahakan kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah atau diluar sekolah.
4. Status sekolah
Sebelum anda mendaftar pastikan dulu bahwa sekolah yang anda inginkan memiliki izin dari
kementerian pendidikan atau dinas pendidikan setempat.
5. Akreditasi
Meskipun akreditasi tidak menjamin akan membuat anda semakin pintar namun akreditasi
sekolah yang bagus akan berpengaruh setelah anda lulus. Misalnya jika anda akan melamar
pekerjaan akreditasi juga akan diperhitungkan begitu pula saat anda mendaftar disekolah
lanjutan berikutnya.
6. Lingkungan
Lingkungan ini termasuk lingkungan sekitar sekolah dan lingkungan siswa yang ada disekolah.
Jika lingkungan sekolah dekat pabrik atau jalan raya yang ramai, lingkungan seperti ini kurang
kondusif dalam proses belajar mengajar karena dekat dengan kebisingan. Jika lingkungan siswa
merupakan siswa yang kurang baik semisal banyak siswanya yang suka membolos, melakukan
bullying, tawuran dll ini juga sebaiknya tidak dipilih. Sebab lingkungan juga merupakan faktor
penting dalam belajar.

60 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


41

Apa itu emosi? Mengapa kita perlu mengontrol emosi? Bagaimana caranya mengendalikan emosi
dengan bijak?
Emosi adalah dinamika perasaan yang ada di dalam
setiap manusia. Emosi memang tak harus dihilangkan,
tetapi dikontrol dan dikelola dengan baik agar
bermanfaat bagi diri pribadi dan orang sekitar, atau
paling tidak, emosi diri tidak akan membuat orang lain
terkena dampak negatifnya. Emosi yang berupa rasa
marah memang sering muncul bila terjadi situasi yang
tidak memuaskan, menjengkelkan, atau memuakkan.
Salah satu jenis perilaku emosi marah yang sering diekspresikan seseorang adalah berteriak dan
membentak. Lebih parah dari itu adalah mengamuk, yang akhirnya memunculkan perselisihan,
pertengkaran, hingga keributan fisik.
Oleh karena itu, pengendalian emosi rasa marah harus dipelajari dan diterapkan untuk menciptakan
suasana yang harmonis dan kondusif. Lalu, bagaimanakah caranya untuk mengendalikan emosi?
Cara Mengendalikan Emosi (Kontrol Amarah)
Mungkin tips dan kiat berikut ini bisa menjadi panduan bagi anda dalam belajar bersikap lebih baik,
terutama emosi yang tetap terkontrol. Yuk, mari disimak bareng-bareng!
1. Biarkan diri Anda untuk merasa marah
Anda mungkin berpikir bahwa Anda harus menyembunyikan rasa amarah Anda, dan
menahannya dalam-dalam. Jangan melakukan hal itu karena buruk untuk kesehatan dan akan
menjadi bom waktu di masa depan yang membuat sikap kasar lebih brutal. Sebagai manusia kita
semua berhak untuk merasa marah. Biarkan diri Anda merasa marah karena ini adalah normal.
2. Jangan terburu-buru mengambil tindakan / keputusan
Ini merupakan langkah yang cukup penting dan sebaiknya harus ingat setiap saat. Jika Anda
mulai merasa marah atau bibit emosi mulai muncul, maka sebaiknya tunggu dan jangan buat
apa-apa. Keputusan terbaik adalah lari dari tempat kejadian. Jauhkan atau asingkan diri Anda.
Buat keputusan untuk tidak membuat apa-apa sehingga Anda dapat rasakan perasaan marah
tersebut tidak terlalu menguasai Anda.
3. Cari tempat menyalurkan emosi anda
Tumpahkan perasaan dengan jujur dan ekspresikan diri Anda dengan lebih baik tanpa
mengganggu orang lain.
4. Buat atau cari hal yang lucu
Hilangkan ketegangan dengan melawak atau mencari sesuatu yang lucu. Ini akan menghibur diri
dan orang lain. Gunakan humor tapi jangan berlebihan. Ada kalanya humor digunakan untuk
mengurangi ketegangan dan memberikan kesempatan untuk semua pihak tertawa terhadap
masalah yang dihadapi.
5. Rasakan kemarahan tersebut pada tubuh Anda
Apakah dada Anda terasa panas? Darah mengalir begitu deras? Dahi Anda berkerut? Mata, kaki
dan tangan Anda bergetar? Jantung Anda berdetak kencang? Tarik napas dalam-dalam dan
tenangkan bagian-bagian organ tubuh anda. Redakan hingga bagian-bagian tersebut kembali ke
kondisi normal.
6. Ingat kembali kondisi sebelum Anda mulai emosi

61 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Mungkin Anda stress dengan pekerjaan atau pusing dengan masalah asmara anda? Atau
mungkin juga Anda baru saja terbebas dari masalah kemacetan yang menunda perjalanan anda?
Mungkin Anda sedang lapar? Kejadian – kejadian telah anda alami sebelumnya mungkin
menjadi katalis atau pemicu munculnya kemarahan Anda meskipun bukan sepenuhnya.
7. Tanyakan diri Anda mengapa Anda marah
Dalam mengendalikan emosi, satu yang perlu Anda tanyakan adalah mengapa anda marah.
Apakah karena perasaan cemburu Anda terhadap si dia ataupun disebabkan oleh perlakuan si
dia? Atau kedua-duanya? Misalnya Anda merasa marah terhadap pasangan Anda karena lambat
untuk menjemput Anda dari tempat kerja sehingga anda menganggap bahwa Anda tidak penting
dalam hidupnya. Pasangan Anda tersebut mungkin memiliki alasan wajar atas keterlambatannya.
8. Catat dalam kertas
menulisEkspresi marah dengan kata-kata mungkin bisa memicu masalah lebih besar. Oleh
karena itu, anda bisa menyalurkannya melalui kata-kata dalam tulisan. Tuliskan perasaan Anda
dan apa yang Anda pikirkan satu persatu. Apa yang orang tersebut lakukan sehingga Anda
merasa marah dan emosi memuncak? Apakah perasan marah tersebut tercetus dan terpicu karena
tanggapan negatif Anda? Pernahkah kejadian ini terjadi sebelumnya? Apakah perasaan lain yang
Anda rasakan selain dari perasaan marah? Kecewa? Bingung? Luapkan semuanya.
9. Bertindak secara rasional
Dengar pendapat orang lain dan sampaikan opini atau pandangan anda dengan tenang. Cermati
juga apa yang mungkin orang lain pikirkan tentang situasi tersebut.
10. Relaksasi dan meditasi
Dengan mengurangi potensi penyebab stres pikiran juga dapat meredakan kemarahan. Belajar
untuk relakskan diri dengan menulis jurnal, mendengarkan musik, melakukan yoga dan
meditasi.
11. Memaafkan dan melupakan
Terapkan sifat pemaaf dan jangan terbiasa memendam dendam. Belajar untuk „melepaskan‟
semua perasaan yang negatif. Jangan berdendam. Bila ada emosi memuncak dalam diri, ini
cenderung akan menjadi masalah besar. Setiap masalah yang tak terselesaikan akan datang
kembali dan menjadi lebih parah.
12. Intropeksi diri dan berpikir
Tinggalkan situasi tersebut untuk sementara dan ambil waktu untuk berpikir. Tetap tenang dan
ambil nafas dalam dalam ketika berada dalam situasi yang kurang menyenangkan. Ini akan
membantu Anda menjadi lebih rileks dan tenangkan saraf di dalam tubuh yang dapat
menyebabkan sikap kita berubah.
13. Menganggap hari terakhir Anda hidup
Jika Anda masih sulit mengendalikan rasa amarah, anggap hari saat Anda marah adalah hari
terakhir Anda hidup. Dengan menganggap seperti itu, emosi Anda akan mereda dengan
sendirinya karena Anda ingin mati dengan membawa kebaikan, bukan membawa emosi.
14. Hitung dalam hati 1-10
Ketika emosi memuncak, coba kendalikan dengan menghitung di dalam hati dari angka satu
sampai sepuluh. Ini dapat membantu meredakan kemarahan dan selalu mengontrol diri. Hal ini
memungkinkan Anda untuk berpikir betul betul apakah orang lain perlu dimarahi, ataukah
perselisihan dan pertengkaran tersebut akan membuang waktu dan tenaga. Dengan menghitung
angka 1-10 akan memberikan sedikit ruang yang akan mencegah Anda melakukan sesuatu yang
tak diinginkan karena kemarahan yang meledak secara tiba tiba.
15. Senam dan berolahraga
cewek olahragaLatihan gerakan senam atau berolahraga dapat menghilangkan stres emosional.
Melalui kegiatan fisik ini secara tak langsung memberi jalan keluar untuk emosi kita, terutama
62 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
ketika mau meledak. Jika Anda merasa tingkat kemarahan Anda semakin memuncak, cobalah
untuk sejenak keluar jalan kaki atau lari pelan, atau meluangkan waktu melakukan aktivitas
fisik favorit Anda yang lain. Aktivitas fisik merangsang berbagai hormon dalam otak yang
dapat menyebabkan Anda merasa lebih bahagia dan lebih tenang dari sebelumnya.
16. Berpandangan positif dan mencoba selalu gembira
Satu lagi tips hebat dalam mengontrol kemarahan dan emosi adalah untuk berpikiran gembira
dan bayangkan Anda sedang dalam lingkungan yang menenangkan. Ini penting karena pikiran
Anda akan tenang dan selalu berpikiran positif dan melupakan hal negatif.
17. Minum minuman yang menyegarkan
Saat anda marah, coba minum segelas air putih, lalu tarik napas dalam-dalam. Ini akan
membuat tingkat emosi anda berkurang. Jika memungkinkan konsumsi air atau minuman
dingin yang menyejukkan hati dan otak.
18. Dengar musik yang menenangkan hati
Saat anda marah, cobalah kendalikan rasa itu dengan mendengarkan musik atau lagu favorit
anda. Ini setidaknya dapat mengalihkan perhatian dan menurunkan tensi ketegangan amarah
anda.
19. Saat marah, ingat kondisi kesehatan
Banyak riset yang memberikan data bahwa rasa amarah dapat memperpendek usia anda,
apalagi jika sudah terindikasi memiliki riwayat penyakit jantung, darah tinggi, stroke, dan
sejenisnya. Oleh karena itu, ketika anda mulai terpancing emosi, ingatlah potensi penyakit
mematikan tersebut.
20. Selesaikan sumber masalah pemicu kemarahan anda
Mulailah obrolan untuk menyelesaikan penyebab kemarahan Anda. Anda dapat memilih untuk
ngomong langsung atau mengirim surat yang Anda tulis. Gunakan bahasa dan intonasi yang
sesuai. Hindari menggunakan bahasa yang bisa memicu kemarahan atau konflik yang makin
panjang. Fokus pada isu atau masalah yang jadi kesenjangan anda. Jangan kaitkan hal lain
dalam diskusi Anda. Fokus pada isu yang harus diselesaikan pada masa tersebut. Tahan diri
Anda dari hal-hal lain yang mungkin terpendam dalam hati Anda. Simpan hal tersebut untuk
diskusi berikutnya pada waktu yang lain.
21. Temui dokter, ahli konseling atau psikiater
Biasanya, bagi mereka yang memiliki masalah dalam mengontrol kemarahan dapat meminta
bantuan dari seorang pakar konseling. Melalui jasanya, Anda dapat belajar beberapa hal tentang
kemarahan dan akan diajar cara untuk mengontrol sikap emosional. Adapun beberapa hal yang
bisa didapatkan dari jasa ahli konseling, antara lain: belajar mengenali marah, mengidentifikasi
penyebab Anda marah, mengidentifikasi tanda-tanda Anda menjadi marah, belajar untuk
menanggapi kekecewaan dan kemarahan dalam cara yang terkontrol sehat, dan belajar lebih
luas tentang perasaan dasar, seperti kesedihan atau depresi.
22. Berdoa dan berserah diri
Doa adalah senjata yang paling kuat. Berdoa merupakan langkah yang sangat efektif untuk
menghindarkan diri dari rasa marah yang membabi buta.
Demikianlah beberapa kiat penting dalam mengendalikan dan mengontrol emosi amarah yang
menguasai pikiran dan perasaan anda.

Sumber : https://www.diedit.com/cara-mengendalikan-emosi/

63 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


42

ingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting dalam hasil pembelajaran.
Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya
intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan belajar.
Kondisi dan lingkungan yang menjadi perhatian dan kepedulian dalam terciptanya pembelajaran
sebagai berikut :

Besarnya ruangan kelas sangat bergantung kepada beberapa hal antara lain : jenis kegiatan
(kegiatan pertemuan tatap muka klasikal dalam kelas atau bekerja di ruang praktikum) dan jumlah
siswa yang melakukan kegiatan (kegiatan bersama secara klasikal atau kegiatan dalam kelompok
kecil). Ruang belajar yang merupakan tempat siswa dan guru melaksanakan kegiatan belajar
mengajar meliputi ruang kelas, laboraturium, dan ruang auditorium (Dirjen PUOD dan Dirjen
Dikdasmen, 1996:45).

Syarat-syarat kelas yang baik adalah :


a. Rapi, bersih, sehat dan tidak lembab
b. Cukup cahaya dan sirkulasi udara
c. Sirkulasi udara cukup
d. Perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya, dan ditata dengan rapi
e. Jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang
f. Ukuran ruang kelas 8m x 7m
g. Dapat memberikan keleluasaan gerak, komunikasi pandangan dan pendengaran
h. Pengaturan perabot agar memungkinkan guru dan siswa dapat bergerak leluasa
i. Daun jendela tidak mengganggu lalu lintas

Terdapat beberapa syarat yang perlu diupayakan agar kelas nyaman dan menyenangkan :
a. Penataan ruang kelas
b. Perlengkapan kelas

64 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


43

einginan menjadi sendiri yang bertanggung jawab tentu layak dikagumi. Individu yang bertanggung jawab
terhadap diri sendiri selalu memenuhi janji dan memegang teguh komitmen yang pernah dibuat. Serta
mampu mengatur waktu dan mengelola uang dengan baik.
Selain itu, dia selalu memperhatikan diri sendiri dan individu lain dengan memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional. Hal ini mungkin terasa sulit pada awalnya, tetapi Sobat akan menjadi individu yang bercara
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dengan mengerjakan langkah berikut secara konsisten, 12 Cara
Bertanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri.
1. Jaga Selalu Kebersihan Diri Sendiri Tanpa Diminta
Jika peralatan atau sampah bertebaran, langsung bersihkan dan rapikan. Jangan berharap individu lain
yang mengerjakannya. Sobat penyebabnya, Sobat yang bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri
menjaga kerapdian. Bayangkan apa yang individu lain rasakan ketika dia masuk ke dalam ruangan yang
berantakan. Letakkan benda benda di tempat yang seharusnya. (Baca juga mengenai penyebab galau
menurut psikologi)
Jangan menunda menyimpan benda yang baru digunakan. Sobat harus menyimpan sendiri semua
keperluan Sobat, misalnya sepatu dan kunci motor. Jika terbiasa menaruh benda pada tempatnya, Sobat
tidak perlu mencarinya saat dibutuhkan. Selain menjaga kebersihan, cara ini menunjukkan bahwa Sobat
menghargai apa yang Sobat miliki. (Baca juga mengenai penyebab marah menurut psikologi)
2. Kerjakan Sesuatu Tanpa Diminta
Mengerjakan kewajiban yang merupakan kewajiban itu sikap yang bertanggung jawab terhadap diri
sendiri. Akan tetapi, untuk menunjukkan perhatdian kepada diri sendiri dan individu lain, kerjakan
sesuatu tanpa diminta. Cara ini membuktikan bahwa Sobat cukup bertanggung jawab terhadap diri sendiri
karena memikirkan apa yang harus dikerjakan dan melaksanakannya dengan baik. (Baca juga mengenai
penyebab imsomnia secara psikologi).
Prioritaskan juga keperluan individu lain, bukan keperluan diri sendiri. Bertanggung jawab terhadap diri
sendiri berarti menempatkan keperluan keluarga, teman, atau hewan peliharaan di atas keperluan sendiri.
Akan tetapi, ini bukan berarti mengabaikan diri sendiri. Tunda selalu keperluan sendiri jika individu
tercinta membutuhkan Sobat saat ini. (Baca juga mengenai penyebab LGBT menurut psikologi)
3. Bersikap Selalu Konsisten
Sobat bukan individu yang bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri jawab jika melalaikan
kewajiban atau mengabaikan janji. Susun selalu jadwal yang bisa dijalankan lalu terapkan secara
konsisten. Contohnya, bukannya belajar sampai larut malam lalu bersantai selama 3 minggu, sisihkan
waktu 1 jam setdiap hari untuk mempelajari materi yang baru dijelaskan. (Baca juga mengenai penyebab
psikologi terganggu). Tunjukkan cara bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas tindakan Sobat. Jika
Sobat berbuat kesalahan, akui bahwa Sobat salah. Semua individu bisa berbuat buruk termasuk Sobat.
Keburukan itu jika diakui menunjukkan bahwa Sobat bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan
mengakui bahwa Sobat baik.
4. Jangan Berbohong
Berbohong demi menjaga hubungan baik tidak bisa dibenarkan, misalnya Sobat mengatakan kepada
teman bahwa Sobat menyukai bajunya, padahal tidak. Ketika kebohongan mewarnai hubungan, misalnya
berbohong saat menjelaskan bahwa Sobat sangat sibuk, selalu menghadapi konsekuensinya. Jadi selalu
individu yang jujur sebab kejujuran menunjukkan bahwa Sobat itu individu yang bercara bertanggung
jawab terhadap diri sendiri karena mengatakan yang sebenarnya.
65 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
5. Jaga Selalu Hubungan Baik Dengan Individu Terdekat dan Teman
Jangan biarkan hubungan terputus. Adakan pertemuan atau kegdiatan bersama untuk menunjukkan
Sobat ada selalu sehingga bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan persahabatan atau kekeluargaan
dan ingin bertemu dengan mereka.
6. Jangan Menyalahkan Individu Lain
Keburukan selalu bisa terjadi saat menjalin hubungan. Bukannya menyalahkan individu lain, berusaha
selalu mencari solusi. Individu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri mampu menentukan solusi
terbaik, bukan menentukan yang salah.
7. Tunjukkan Rasa Peduli
Saat berkomunikasi, individu yang tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri akan langsung
mengatakan apa yang dia pikirkan termasuk membentak teman bicara. Pertimbangkan dahulu setiap
kata yang ingin diucapkan. Jangan biarkan rasa marah menguasai Sobat. Belajar selalu memahami
pikiran dan perasaan individu lain.
8. Empati
Empati berarti mampu merasakan apa yang individu lain rasakan. Sebelum mengatakan atau
mengerjakan sesuatu kepada individu lain, pikirkan dahulu apa yang akan dia rasakan. Jika Sobat tidak
yakin, pikirkan apa yang akan Sobat rasakan. Jika Sobat merasa tidak senang, pertimbangkan lagi apa
yang ingin Sobat kerjakan atau katakan. Sobat tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas
perasaan individu lain, tetapi Sobat bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas ucapan dan
tindakan Sobat kepada individu lain. Individu yang bercara bertanggung jawab terhadap diri sendiri
mampu berempati dengan memikirkan apa yang individu lain rasakan saat menghadapi situasi tertentu.
9. Menyusun Jadwal untuk Mengatur Waktu
Jadwal bisa dibuat menggunakan agenda atau aplikasi ponsel dan bermanfaat membantu Sobat
memenuhi tanggung jawab terhadap diri sendiri. Selain mengingatkan kegiatan yang harus dikerjakan,
jadwal menunjukkan dimana dan untuk apa Sobat menghabiskan waktu.
10. Selesaikan Kewajiban Sebelum Bersenang Senang
Satu cara memenuhi bertanggung jawab terhadap diri sendiri itu tidak bersenang senang sebelum
menyelesaikan kewajiban. Kerjakan dahulu kewajiban yang harus diselesaikan baru bersantai dan
bersenang senang. Cari tahu berapa lama Sobat menggunakan meddia sosial. Tanpa disadari, media
sosdial biasanya menyita banyak waktu. Mungkin Sobat merasa kehabisan waktu untuk mengerjakan
kewajiban, tetapi sebenarnya Sobat memiliki waktu jika tidak menggunakan ponsel, tablet, atau
komputer untuk mengakses media sosdial sepanjang hari.
11. Tentukan Tujuan Jangka Panjang
Misalnya menjadi dokter atau menjadi teman yang baik. Selain itu, tentukan tujuan jangka pendek,
misalnya merapikan tempat tidur setiap pagi atau ikut lomba lari dan berlatih 1 bulan. Apa pun tujuan
Sobat, tulis selalu lalu tentukan langkah untuk mewujudkannya.
Pertahankan komitmen jangka panjang. Berkomitmen terasa mudah saat mekerjakan aktivitas baru yang
menyenangkan, tetapi menjadi sulit ketika aktivitas yang sama terasa membosankan. Bertahan selalu
dalam komunitas apabila Sobat sudah bergabung dalam perkumpulan, menjadi pemimpin organisasi,
atau menjadi sukarelawan.
12. Atur Keuangan dengan Baik
Sebagai siswa SMA atau individu dewasa, pastikan Sobat tahu tujuan yang ingin dicapai dalam aspek
keuangan. Dengan demikian, Sobat tahu apa yang perlu dikerjakan dan ada alasan untuk menabung.
Selain itu, Sobat tidak perlu meminta uang dari orang tua atau orang lain terus menerus.
Sumber : https://dosenpsikologi.com/cara-bertanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri

66 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


44

1. Membaca Buku
Yap! membaca buku merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan jika kita mempunyai waktu luang.
Kita bisa membaca buku apa saja yang kita suka yah.. terserah agan-agan sekalian ajah. Yang terpenting
apakah kita mempunyai buku? nah bagi yang nggak punya buku , kita juga bisa kok baca E-Book atau
novel atau bisa juga catatan harian kita. Tergantung mood sih.
Jika waktu luang kita panjang, sebisa mungkin kita membaca buku yang bertemakan petualangan,
sejarah, atau yang berbau ilmu pengetahuan gitu karena dengan membaca buku yang seperti itu pada
waktu yang lama dapat mengasah otak kita lho. Nah jika waktu yang kita punya sedikit, kita bisa
membaca buku yang bertemakan remaja, komedi dan yang berbau menghibur karena hal tersebut dapat
menenangkan diri dan otak kita setelah beraktivitas seharian.

2. Menonton Acara TV atau Film


Yang kedua, jika kita tidak mempunyai buku. Kita juga bisa menonton acara televisi, ya.... jika ada acara
yang bagus kalo nggak ada mendingan nggak usah nonton aja habisin pulsa listrik aja. Atau bisa juga
menonton Film dari kaset. Yah terserah kita sih mau film apa tapi yang terpenting gunakan waktu itu
sebaik mungkin jangan dihabisin untuk film aja.

3. Jalan-Jalan Keluar Rumah


Selain di dalam rumah, kita juga bisa habiskan waktu kita di luar rumah yah...seperti liburan atau jalan-
jalan ke mall bareng keluarga, teman, tetangga , atau mantan.
Bagi yang memiliki waktu luang yang cukup banyak dan panjang biasanya lebih memilih untuk liburan
ke luar kota dan berlibur di daerah lain tapi jangan khawatir bagi yang tidak mempunyai waktu sebanyak
itu, kita bisa kok jalan-jalan keliling perumahan, komplek atau keliling di sekitar daerah kita baik
memakai sepeda, motor , kapal, maupun kereta. Sekalian olahraga gitu.

4. Olahraga
Nah, ini nih yang baik buat kita selain no.1. Kita bisa berolahraga. Yah olahraga lho. Olahraga nggak
mesti di Gym atau di luar ruangan, olahraga juga bisa di dalam ruangan. Bagi yang mempunyai waktu
luang yang sedikit, kita bisa berolahraga seperti push-up, sit up, atau olah nafas agar tubuh tetap bugar
meskipun dalam kesibukan yang menumpuk. Tapi, kalo yang punya banyak waktu. Kita bisa lari pagi
bersama teman, senam bersama keluarga, atau lomba lari bersama teman.

5. Tidur.
Yang ini nih, semua orang pasti pernah ngelakuin ini ketika punya waktu luang. Yap tidur. Tidur memang
penting bagi tubuh kita, karena saat kita tidur , tubuh kita pun istirahat. Jika kita punya waktu luang,
gunakan waktu itu untuk tidur sebentar. Karena tubuh kita juga butuh istirahat tapi jangan kelewatan
tidurnnya, yahh... sekitar 30 menit atau 1 jamlah. Itu saja sudah cukup untuk mengembalikan semangat
dan energi kita seharian. Lalu ada lagi nih yang Anti-Maintream atau nggak biasa seperti :
a. Update Status dan Chatingan sama Teman Di Sosmed
Mungkin diantara kita pernah menghabiskan waktu dengan mengecek sosmed atau chatingan
dengan teman. Menurut saya sih nggak terlalu penting sih, tapi yah... berguna juga sih untuk
mengisi waktu kita yang kosong.
Sedikit menghibur aja sih bagus tapi jangan berlebihan lho, nanti bisa menganggu kenyamanan
orang lain.

67 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


b. Menulis Artikel
Yap.. menulis artikel. Biasanya menulis artikel ini dilakukan oleh seseorang yang senang dengan
dunia pembloggeran. Menulis artikel sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama, jadinya
kegiatan ini biasanya dilakukan oleh orang yang mempunyai waktu luang yang cukup banyak.
c. Menggambar.
Menggambar. Mungkin menjadi salah satu pilihan kita untuk melepaskan kejenuhan dengan
mengekspresikan perasaan kita lewat gambar. Menggambar juga dapat membantu kita dalam
membangun kreativitas kita dalam bidang visualisai.

68 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


45

Apa itu potensi diri? Potensi diri dapat dipahami sebagai kemampuan dalam diri seseorang yang belum
teraktualisasi, belum dipraktikkan, dan belum digunakan. Artinya, potensi diri adalah tentang kemampuan
tersembunyi dihadapkan dengan peluang yang jika tidak dioptimalkan akan menjadi sia-sia dan tiada
berguna.
Pendapat umum di masyarakat kita mengatakan bahwa setiap individu
memiliki potensi dalam dirinya. Kerja keras dan keberuntungan
menentukan bagaimana potensi tersebut menjadi bermanfaat. Postingan
blog ini akan didedikasikan untuk kamu yang sedang mencari informasi
mengenai apa itu potensi diri dan seperti apa contohnya.
Pengertian potensi diri
Definisi paling sederhana dari potensi diri menurut saya adalah kemampuan dan kapasitas individu yang
masih tersimpan dalam diri. Dengan kata lain, masih mengendap dan belum diaktualisasikan melalui
perilaku, perbuatan dan aksi.
Kemampuan dan kapasitas ini bisa di bidang apa saja dan bisa berupa apa saja. Terlepas dari positif atau
negatif, potensi tetaplah potensi. Keuletan, kerja keras, keberuntungan, dan bakat jika punya menentukan
seberapa jauh potensi dapat diaktualisasikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi diri adalah kemampuan dan kualitas yang dimiliki
seseorang, namun belum dipergunakan secara maksimal. Definisi KBBI mirip dengan definisi versi saya.
Definisi Sosiologi
Darimana datangnya potensi diri? Jawaban umum yang sering diberikan adalah dari bakat dan kerja keras.
Sebagian orang berhasil mengembangkan potensinya dengan belajar dan kerja. Sebagian yang lain memang
berbakat dari lahir.
Misalnya, mencopet dalam kerumunan diperlukan skill, latihan dan pengalaman. Mencopet adalah perbuatan
merugikan orang lain, tapi orang yang sudah terlatih dan punya skill tingkat dewa dalam mencopet telah
berhasil mengembangkan potensi mencopet.
Contoh lain, berbicara di depan umum atau di depan layar adalah kemampuan yang tidak dimiliki setiap
orang. Sebagian orang memiliki potensi itu, sebagian lainnya tidak. Mereka yang mengasah kemampuan
public speaking akan mampu mengaktualisasikan potensinya berbicara di depan umum.
Untuk lebih memahami tetang apa itu potensi diri, kita perlu menilik jenis-jenisnya. Sebagaimana disinggung
di awal, potensi memiliki beragam bentuk. Musik dan memasak adalah potensi yang berbeda. Koki dan
musisi profesional adalah orang-orang berhasil mengaktualisasikan potensinya masing-masing.
Jenis-jenis potensi diri
Paparan berikutnya adalah tentang jenis-jenis potensi diri. Saya akan menjelaskan sekaligus memberikan
contohnya agar mudah dipahami pembaca. Jenis potensi diri disini dapat dipahami sebagai kemampuan atau
kecerdasan seseorang yang munculnya bisa dari bakat, bisa pula dari belajar. Apa saja jenis-jenis
kemampuan tersebut?
1. Kemampuan sosiologis
Yaitu kemampuan seseorang untuk peka terhadap permasalahan sosial di sekitar. Kepekaan ini
mendorong dirinya untuk berpikir kritis dan emansipatoris. Simpati dan empati merupakan wujud
kepekaan yang dimiliki mereka yang punya potensi kemampuan berpikir sosiologis.
2. Kemampuan naturalis

69 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Yaitu kemampuan yang seseorang untuk merasa peka terhadap lingkungan alam sekitar. Orang yang
punya potensi kemampuan naturalis akan merasa sakit apabila alam disakiti. Tak hanya itu, potensi ini
juga dapat digambarkan dengan adanya kemampuan memahami kehidupan ekologi di bumi.
3. Kemampuan musikal
Yaitu kecerdasan seseorang untuk menciptakan harmoni lewat suara. Suara tersebut umumnya
diciptakan lewat permainan alat musik. Skill memainkan alat musik dan kecerdasan menghayati alunan
nada merupakan beberapa contoh potensi yang hanya dimiliki orang tertentu.
4. Kemampuan spasial
Yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan pemahaman akan ruang spasial. Ruang spasial sering
dikaitkan dengan pemetaan. Sopir profesional biasanya mengembangkan potensi ini. Contoh, ketika ia
lewat suatu jalan yang asing, masuk ke dalam gang-gang yang sempit, ia tetap bisa keluar dari gang
tanpa kesasar. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan spasial.
5. Kemampuan visual
Yaitu kecerdasan untuk menciptakan kreasi visual. Kreasi ini bisa berupa gambar, lukisan, atau film.
Tak hanya itu, mereka yang punya potensi ini dapat memahami suatu teka-teki yang tampak secara
visual, misalnya menerjemahkan makna dari sebuah lukisan.
6. Kemampuan logika
Yaitu kemampuan seseorang untuk berpikir logis dan matematis. Potensi ini berkaitan dengan
kecerdasan dalam pikirannya untuk memahami sesuatu secara numerik, termasuk menghitung dan
menghapal rumus-rumus matematis. Potensi kemampuan logika bisa diperoleh dari bakat atau belajar.
7. Kemampuan linguistik
Yaitu kemampuan individu dalam berbahasa. Kemampuan ini memiliki cakupan yang luas, tidak hanya
memahami teks deskriptif, namun juga berbicara, berceramah, dan diskusi. Kemampuan ini berkaitan
erat dengan kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengembangkan skill aktualisasi diri secara
verbal.
8. Kemampuan kinestetik
Yaitu kemampuan seseorang dalam menggerakkan tubuhnya. Tak sekadar bergerak, namun juga
mengembangkan elastisitas atau kelenturan tubuh serta mencipakan harmoni melalui gerakan-gerakan
fisik yang tepat dan mempesona, seperti penari profesional.
9. Kemampuan interpersonal
Yaitu kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan sosial. Potensi kecerdasan seseorang yang
piawai melakukan hubungan interpersonal terlihat dari kemampuannya berkomunikasi, melobi,
mewawancarai orang lain atau semacamnya. Kemampuan ini adalah tentang menciptakan dan menjaga
hubungan antar manusia.
10. Kemempuan intrapersonal
Yaitu kemampuan seseorang dalam memahami, mengatur, serta memanajemen diri sendiri. Orang yang
berhasil mengembangkan potensi intrapersonalnya piawai dalam mengambil keputusan, merancang visi,
dan menetapkan tujuan hidup. Kemampuan intrapersonal dapat dilatih melalui upaya-upaya
pengendalian emosi diri.
Seringkali orang kesulitan mengetahui apa potensi diri yang dimilikinya karena tersembunyi terlalu dalam.
Padahal problemnya bukan potensinya yang ngumpet tapi kegigihan dirinya untuk mengasah kemampuan
sehingga potensi itu muncul. Sebagian orang memang berbakat. Sebagai contoh, seorang balita sudah hafal
Alquran, pandai main piano dan sulap. Kita akan tercengang melihatnya dan berpikir darimana mereka
memperoleh kemampuan itu sedangkan dengan berlatih perlu waktu bertahun-tahun.
Potensi yang berasal dari bakat semacam itu biasanya dianggap turunan. Artinya faktor genetika menjadi
determinan utama yang mempengaruhi. Sebagaimana kondisi fisik, kita tidak bisa memilih dilahirkan seperti
apa. Hal terpenting dalam pengembangan potensi adalah keuletan dan kerja keras yang dilakukan secara
konsisten. Apa potensimu?
Sumber : http://sosiologis.com/potensi-diri
70 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
46

Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali bermunculan social media.


Bukan hanya orang dewasa saja yang menggunakan social media, bahkan
pelajar sekolah dan anak-anak yang belum cukup umur juga sudah akrab
dengan social media yang sekarang sedang berkembang. Berawal dari
Friendster, kemudian Facebook, Twitter, Skype, Foursquare, Line, What‟s
App, Path, Instagram, Snapchat dan masih banyak lainnya. Banyak dampak
yang dapat ditimbulkan dari pemakaian social media, berikut ini merupakan
dampak positif dan negatif sosial media :

Dampak positif :
1. Untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar, dengan jejaring sosial ini sangat
bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah
lama tidak bertemu, kemudian lewat dunia maya hal itu bisa dilakukan.
2. Sebagai media penyebaran informasi. Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs
jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi
tersebut.
3. Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi
dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia.
4. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati.
5. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna daapat belajar bagaimana
cara beradaptasi,bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
6. Internet sebagai media komunikasi, setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna
lainnya dari seluruh dunia.
7. Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh
dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
8. Sebagai media promosi dalam bisnis. Hal ini memungkinkan para pengusaha kecil dapat
mempromosikan produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak biaya.

Dampak negatif :
1. Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena pengguna sosial media menjadi malas
belajar berkomunikasi secara nyata. Hal ini memang benar sekali, karena saya mempunyai teman yang
sangat aktif di sosial media, dia selalu memposting apa saja yang sedang dia kerjakan, namun keadaan
yang berbeda 180 derajat jika bertemu secara nyata. Orang yang aktif di soaial media, jika bertemu
langsung nyatanya adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bergaul.
2. Situs sosial media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak
sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Pernahkah
kalian jalan-jalan atau bepergian dengan seseorang, tetapi orang yang kalian ajak jalan malah asik
dengan ponsel dan sosial medianya sendiri?
3. Tertinggal dan terlupakannya bahasa formal. Karena pengguna social media lebih sering menggunakan
bahasa informal dalam kesehariannya, sehingga aturan bahasa formal mereka menjadi terlupakan.
4. Mengurangi kinerja. Karyawan perusahaan, pelajar, mahasiswa yang bermain media sosial pada saat
sedang mengerjakan pekerjaannya akan mengurangi waktu kerja dan waktu belajar mereka.

71 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


5. Berkurangnya privasi pribadi. Dalam sosial media kita bebas menuliskan dan men-share apa saja,
Sering kali tanpa sadar kita mempublish hal yang seharusnya tidak perlu disampaikan ke lingkup sosial.
6. Kejahatan dunia maya. Kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah
beragam. Diantaranya : carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
7. Pornografi. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela. Terkadang seseorang memposting foto yang seharusnya menjadi privasi dia sendiri di sosial
media, hal ini sangat berbahaya karena bisa jadi foto yang hanya di postingnya di sosial media disalah
gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

sumber : http://fzahrah.blogspot.co.id/2014/10/dampak-positif-dan-negatif-sosial-media.html

72 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


47

A. Tata Krama
1. Pengertian Tata Krama
Tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan masyarakat
setempat. Istilah tata krama terdiri dari kata tata dan krama. Tata artinya adat, aturan, norma, atau
peraturan. Krama artinya sopan-santun, kelakuan, tindakan, atau perbuatan. Jadi, secara etimologis tata
krama berarti adat sopan-santun atau kebiasaan sopan-santun. Tata krama terdapat dan diperlakukan
dimana saja, dahulu sekarang dan yang akan datang. Pengalaman menunjukkan bahwa tata krama dapat
menciptakan kebaikan, keselarasan, kedamainaan, kebahagiaan dan keselamatan.

Pada umumnya ruang lingkup tata karma meliputi hal-hal berikut:


a. Tata krama berkenalan
b. Tata krama bertamu
c. Tata krama berbicara
d. Tata krama makan
e. Tata karma dalam menggunakan sarana umum dan lain-lain.

2 Ciri Orang-Orang Yang Menghayati Tata Krama Yang Baik


a. Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun.
b. Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain.
c. Sopan, ramah selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan dan bersahabat kepada siapa saja.
d. Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau
mengganggu pikiran orang lain.
e. Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang, walaupun diri sendiri baru
atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh.

3. Perwujudan tata krama dalam pergaulan khususnya bagi pelajar


a. Tata krama di lingkungan rumah (dalam keluarga),seperti:
1) Menghormati orang tua dan melaksanakan perintahnya dengan baik
2) Menyambut ajakan orang dengan wajah riang dan gembira
3) Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda
4) Bila diajak bicara harus memperhatikan
5) Minta ijin pada orang tua sebelum berangkat sekolah
6) Mengucapkan salam bila masuk dan keluar rumah

b. Tata krama di lingkungan sekolah,seperti:


1) Bersikap sopan pada guru dan karyawan
2) Mengucapkan salam bila bertemu guru, karyawan dan teman
3) Saling menghargai antar teman
4) Mematuhi tata tertib sekolah

c. Tata krama di lingkungan masyarakat,seperti:


1) Mengucapkan salam apabila bertemu orang yang lebih tua,saudara dan teman
2) Membiasakan mengetuk pintu bila bertamu
3) Tata cara makan untuk menikmati hidangan
4) Saling menolong sesama tetangga
5) Menghargai saran dan pendapat orang lain

4. Jenis-jenis Tata krama


Secara garis besar ada beberapa jenis tata krama yang erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Tata krama berbicara

73 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Dalam berbagai hubungan antar manusi diperlukan pembicaraan antar sesama manusia. Tata krama
dalam pembicaraan diantaranya sebagai berikut:
1) Dengan siapa kita berbicara
2) Menggunakan kalimat yang tepat
3) Tenpat dimana pembicaraan dilakukan
4) Sikap ketika kita berbicara

Adapun hal-hal yang perlu dihindari


1) Memotong pembicaraan orang lain
2) Menguasai pembicaraan
3) Tidak menatap arau memandang lawan bicara
4) Tidak menghiraukan pembicaraan teman yang berbicara

b. Tata krama pergaulan


Beberapa hal yang penting dalam etika bergaul antara lain:
1) Siapa yang dihadapi (teman, orang tua, guru)
2) Tempat dimana pergaulan berlangsung
3) Bagaimana cara kita bersikap dan bertingkah laku

Beberapa bentuk etika pergaulan yang baik:


1) Memberi salam ketika bertemu seseorang yang kita kenal
2) Perhatian terhadap orang lain
3) Mengetuk pintu sebelum memasuki rumah orang lain
4) Mengucapkan terimakasih setelah menerima bantuan dari orang lain
5) Rendah hati, tidak menang sendiri
6) Mohon maaf ketika melakukan kesalahan
7) Siap memberi bantuan sesuai kemampuan
8) Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan
9) Melakukan perintah dengan lapang dada

5. Tata krama dalam penampilan


a. Rapi, pantas dan sederhana
b. Cara berpakaian disesuaikan dengan waktu dan tempat
c. Pilih pakaian yang tidak terlalu longgar dan
d. tidak terlalu sempit
e. Jangan asal mengikuti mode, karena belum tentu mode yang digunakan berlaku sesuai keadaan

B. ETIKET dan ETIKA


1. Pengertian Etiket dan Etika
Etiket : tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis:
Etiquette.
Etika : falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya,
susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.

2. Dasar-dasar Sikap Etiket


a. Sopan dan ramah kepada siapa saja.
b. Memberi perhatian kepada orang lain.
c. Ingin membantu.
d. Memiliki rasa toleransi.
e. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi.

3. Perbedaan etiket timur dan barat


Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang
kadang-kadang berbeda dan bertentangan. Seperti misalnya :
a. Cara bersalaman.
b. Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan.

74 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


c. Saat memberi sambutan.
d. Saat menerima sesuatu (tangan kiri).
Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket
bangsa-bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk
menyesuaikan diri kepada lingkungan tempat kita berada.

4. Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia


a. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain.
b. Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang (better human relation).
c. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi.
d. Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara teman

Sumber : Diunduh dari http://fahrozifajar.blogspot.com/2014/01/normal-0-false-false-false-in-ja-ar-sa.html

75 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


48

Rokok sudah sangat terkenal dan tidak asing lagi bagi seluruh kalangan, hampir seluruh kalangan baik orang
dewasa, remaja bahkan anak-anak pasti sebagian besar pernah mengisap batang rokok. Sebagian besar
perokok sudah mengetahui dampak dan bahaya dari rokok itu sendiri, bahkan disetiap bungkus rokok sudah
menyebutkan bahaya rokok itu sendiri, namun sebagian orang-orang tetap tidak menghiraukannya.

Merokok bagi orang dewasa tentu sudah menjadi hal


yang biasa, namun apakah wajar untuk para remaja?
Merokok pada masa remaja membuat masalah yang
sangat serius terhadap kesehatan, karena merokok
berisiko tinggi bagi kesehatan yang dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi penyakit
bahkan dapat mengakibatkan kematian. Seharusnya
para remaja (pelajar) sudah tahu dan sadar akan
bahaya yang diakibatkan akibat merokok akan tetapi
tetap tidak menghiraukannya bahkan mereka tetap
mencoba karena mungkin belum merasakan dampak
akibat dari rokok tersebut. Zat yang terkandung
dalam rokok : Nikotin, jenis zat yang terdapat pada
tembakau, bersifat racun dan dapat mengakibatkan
efek ketagihan dan ketergantungan.

Efek yang ditimbulkan oleh perokok aktif memang tidak langsung dirasakan pada saat itu juga, akan tetapi
akan dirasakan pada masa mendatang. Adapun dampak dari rokok itu sendiri bagi remaja(pelajar) yaitu :
1. Menyebabkan berbagai penyakit seperti : kanker rongga mulut, kanker paru-paru, sesak nafas, serangan
jantung, ginjal dan dapat menggangu kehamilan dan lain-lain.
2. Mengakibatkan efek kecanduan.
3. Dapat mengganggu konsentrasi pada saat belajar.

Mengetahui dampak dari merokok itu sendiri para remaja tetap saja merokok karena mereka merasa dengan
rokok dapat memiliki kenikmatan sendiri. Untuk itu kita harus mengadakan kegiatan bimbingan bagi remaja
agar mereka sadar betapa bahaya nya rokok bagi kesehatan dan untuk para orang tua agar lebih
memperhatikan anak nya lebih lagi serta membimbing dengan baik akan dampak negatif yang ditimbulkan
akibat rokok.

Zat-Zat Berbahaya dalam Rokok.


Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh
penghisapnya. Pernahkah anda membayangkan bahwa kandungan zat kimia yang terdapat di dalam sebatang
rokok itu berjumlah tiga ribu macam. Tetapi hanya tujuh ratus macam zat saja yang dikenal. Berikut ini
diantaranya yang perlu anda ketahui:
1. ACROLEIN ; zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan dari gliseril atau
dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu
kesehatan.
2. KARBON MONOXIDA ; gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak
sempurna dari unsur zat karbon. Bila karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh akan dibawa oleh
hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul
oksigen dan melepaskan ikatan hemoglobin dengan oksigen berakibat seseorang akan kekurangan
oksigen.
3. NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan
seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.

76 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


4. AMONIA ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam
dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada
aliran darah akan membuat pingsan atau koma.
5. FORMIC ACID ; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
6. HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Cyanide mengandung
racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan
dan menghilangkan rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
8. FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi
hama.
9. PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya
kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan menghalangi kerja enzim.
10. ACETOL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.
11. HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi oksidasi
enzim (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai pelarut
dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : Zat ini merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat
sama dengan pembius.
14. METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat
berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga
dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-paru.

Sumber berasal dari :


www.academia.edu/6507812/Bahaya_rokok_artikel bahayarokokpelajar.blogspot.com

77 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


49

1. Patologi Sosial
Patologi sosial dalah ilmu tentang gejala-gejala sosial yang dianggap sakit. Disebabkan oleh faktor-
faktor sosial. Berasal dari kata Phatos (Yunani) : penderitaan, penyakit. Secara Definisi berarti :
Semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal. Pola
kesederhanaan, moral, hak milik, solidariatas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin,
kebaikan dan hukum formal. Patologi sosial adalah suatu gejala dimana tidak ada persesuaian antara
berbagai unsur dari suatu keseluruhan, sehingga dapat membahayakan kehidupan kelompok, atau
yang sangat merintangi pemuasan keinginan fundamental dari anggota-anggotanya, akibatnya
pengikatan sosial patah sama sekali.
Pelaku patologi sosial dikategorikan dalam tindakannya :
a. Kontak fisik langsung(memukul,menendang,mendorong dan lain- lainnya)
b. Kontak verbal langsung(memaki,mencela,memberi panggilan jelek,dan lain-lainnya)
c. Prilaku non verbal langsung (sinis, mengintimidasi)
d. Prilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan,menjauhi)
e. Pelecehan seksual patologi ini sering dilakukan di dunia pendidikan baik sekolah atau
kampus, mungkin yang lebih terkenal yaitu perpeloncoan.
Pelaku patologi ini kadang melakukannya karena tradisi, balas dendam
atau merasa paling kuat dan berkuasa. Banyak korban yang terkena aksi patologi ini disebabkan
beberapa faktor :
a. Penampilan menyolok
b. Tidak berperilaku dengan sesuai
c. Prilaku tidak sopan
d. Tradisi
Dampak bullying untuk korban :
a. Masalah kesehatan fisik
b. Menurunnya keadaan psikologis dan penyesuaian sosial c. Terganggu prestasi akademiknya
d. Rasa cemas berlebihan, takut, bahkan ingin bunuh diri

Untuk itu janganlah saling menyakiti teman, saudara, atau orangtua, karena bullying ini tidak
membawa kebaikan dan manfaat buat kita semua. Apa yang dimaksud dengan Gejala Fenomena
Patalogi Sosial ?
Gejala fenomena patologi sosial :
a. Hancurnya nilai-nilaidemokrasi dalam masyarakat
b. Memudarnya nilai-nila kekeluargaan dalam komunitas c. Kemerosotan nilai toleransi dalam
masyarakat
c. Memudarnya nilai kejujuran,kesopnan dan rasa tolong menolong e. Melemahnya nilai dalam
keluarga
d. Praktik kolusi,korupsi, dan nepotisme dalam penyelenggaraan pemerintahan
e. Kerusakan sistem dalam budaya ekonomi
f. Pelanggaran terhadap nilai-nilai kebangsaan

2. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang.
Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan
perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.
78 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan
tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung
makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut
berarti telah menyimpang.

Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku
menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang
memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, bukan
karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku
tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang
dilakukan melanggar aturan. Becker (dalam Soerjono Soekanto,1988,26), mengatakan bahwa
tidak ada alasan untuk mengasumsikan hanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan
untuk berbuat demikian.

Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk
melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan
yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat menahan diri dari
penyimpangan.

Masalah sosial perilaku menyimpang dalam “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan
individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pAndangan sosialisasi.
Berdasarkan pAndangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia
tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku disorder di kalangan
anak dan remaja (Kauffman , 1989 : 6) mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat
dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara
sederhana sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil
interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya. Ketidak
berhasilan belajar sosial atau “kesalahan” dalam berinteraksi dari transaksi sosial tersebut dapat
termanifestasikan dalam beberapa hal.

Silahkan perhatikan definisi kenakalan remaja yang sudah disebutkan di atas tadi. Sekarang…
Kenapa seorang remaja bisa terjun ke dunia “kenakalan remaja” dan bagaimana kita sebagai remaja
bisa menghadapinya? Berikut penjelasannya, tentunya berdasarkan perspektif seorang remaja. Balik
ke definisi awal kenakalan remaja - suatu tindakan menyimpang/tidak dapat diterima sosial.
Pertanyaannya: kenapa remaja melakukan pemberontakan?
Ada 3 hal yang berperan penting dalam hal ini, yaitu: Keluarga, Pergaulan, Remaja itu sendiri
a. Keluarga
Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut sebagai kenakalan remaja akan muncul dalam
artian ingin memberontak. Sementara kalau orang tua permisif, remaja malah akan mencari-
cari perhatian dengan segala tingkah lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan
remaja. Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun.
b. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa solidaritas, ingin diterima, dan
sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Kalau di dalam keluarga, remaja memberontak atau
mencari perhatian yang menjurus ke tindakan kenakalan remaja demi orang tua.
c. Remaja Itu Sendiri
Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik perhatian dari
orang tua terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri remaja itu sendiri. Bukankah apa
pun yang terjadi kalau memang remaja tersebut punya „hati yang besar‟ menyadari bahwa dia
tidak akan bisa mendapatkan „ perhatian itu ‟ terperosok ke dalam jurang kenakalan remaja.
Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.
79 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
50

Berita di media massa itu dahsyat pengaruhnya. Benar itu mudah tersebar secara luas, sehingga
mempengaruhi pikiran dan sikap jutaan pembaca/penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita
dapat membentuk opini publik.
Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan martabat seseorang. Khususnya bila berita itu
tidak benar, isu, gosip, ditambah- tambah, dibelok-belokan, atau fitnah. Hal inilah yang
sering dikeluhkan bahwa pemberitaan dapat menghakimi atau “membunuh karakter” seorang
individu. Ini tidak adil dan kejam! Disamping itu, jurnalistik memang menganut prinsip anomali,
yakin sesuatu yang aneh, “sakit”, penyimpangan dan unik dinilai sebagai daya tarik berita. Namun
sayang, suatu berita dianggap seolah-olah mewakili keadaan mayoritas pada umumnya.
Oleh karena itu diperlukan kepekaan hati, sikap kritis, dan bijak setiap menerima/mencerna setiap
berita.
Cobalah menganalisis sebuah berita di media massa yang sedang ramai diberitakan, kemudian
bagaimana komentar dan pendapat Anda!

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

80 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


51

Menyajikan sebuah tulisan dari seorang pengarang ke dalam sebuah sajian tulisan ringkas bukan
hal yang mudah. Kita harus membaca dengan cermat dan memerhatikan ketika kita harus
menuliskannya secara ringkas. Hal ini berkaitan dengan upaya kita untuk menangkap gagasan atau
ide dari pengarang. Langkah meringkas bisa kita pakai untuk mengetahui maksud dan tujuan
pengarang juga dalam rangka menyajikan sebuah tulisan ke dalam bentuk yang ringkas, padat, dan
tetap berpatokan pad aide asli pengarang.
Dalam hal ini, yang harus kita perhatikan dalam membuat sebuah ringkasan adalah
mempertahankan urutan asli dari ide asli pengarang. Akan tetapi, jangan kita mencampuradukkan
pengertian tersebut ketika kita akan membuat sebuah ikhtisar. Patokan akan kedua hal tersebut ada
perbedaannya. Dalam membuat ikhtisar, kita tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli dan
tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proposional (Keraf 1984:262).

Berikut akan kita bahas tentang batasan arti ringkasan. Ringkasan diartikan sebagai penyajian
singkat dari suatu karangan asli tetapi tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang
pengarang ali. Sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat itu (Keraf 1984:262). Dengan kata lain, ringkasan
adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk
singkat.

Lalu apa tujuan dari meringkas tersebut? Gorys Keraf mengemukakan bahwa membuat ringkasan
dapat berguna untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata. Latihan membuat
ringkasan, menurut dia, akan mempertajam daya kreasi dan konsentrasi si penulis ringkasan
tersebut. Penulis ringkasan dapat memahami dan mengetahui dengan mudah isi karangan aslinya,
baik dalam penyusunan karangan, cara penyampaian gagasannya dalam bahasa dan sususan yang
baik, cara pemecahan suatu masalah, dan lain sebagainya.

Beberapa bentuk ringkasan di antaranya dapat berupa abstrak, synopsis, dan simpulan. Dalam
sebuah karya ilmiah (skripsi, laporan akhir, tesis, maupun desertasi), sebuah proses meringkas biasa
disebut juga degnan abstrak (Widyatamartana dan Sudiati 1997: 52). Abstrak atau ringkasan
berdasarkan penjelasan Harianto GP (2000: 227) dimaksudkan sebagai memberikan uraian yang
sesingkat-singkatnya tentang segala pokok yang dibahas. Ringkasan dalam sebuah karya ilmiah
hendaknya meliputi dasar masalah, asumsi dasar, hipotesa, metodologi, data, sumber- sumber
pengolahan, kesimpulan, dan saran-saran.

Ringkasan dalam bentuk synopsis biasa dilakukan pada buku seperti karya fiksi atau nonfiksi.
Bentuk synopsis merupakan salah satu bentuk ringkas suatu karya yang kiranya dapat memberikan
dorongan kepada orang lain untuk membaca secara utuh (Djuharie dan Suherli 2001:12).
Sementara bentuk ringkasan yang lain adalah simpulan. Simpulan adalah bentuk ringkas yang
mengungkapkan gagasan dari suatu uraian atau pembicaraan dengan memberikan penekanan pad
aide sintral serta penyelesaian dari permasalahan yang diungkapkan (Djuharie dan Suherli 2001: 3).

Bagi orang yang sudah terbiasa membuat ringkasan, mungkin kaidah yang berlaku dalam
menyusunringkasan telah tertanam dalam benaknya. Meski demikian, tentulah perlu diberikan
beberapa patokan sebagai pegangan dalam membuat ringkasan.

Berikut ini beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur.
81 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
1. Membaca Naskah Asli
Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan
umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu mengetahui
maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya, judul dan daftar isi tulisan
(kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi mempunyai pertalian dengan
judul dan alinea- alinea dalam tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.

2. Mencatat Gagasan Utama


Jika Anda sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli, silakan
memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan itu bagian demi
bagian, alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau
alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun sebuah ringkasan. Langkah
kedua ini juga menggnakan judul dan daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi sasaran pencatatan
adalah judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang betul-
betul esensial untuk memperjelas gagasan utama tadi juga dicatat.

3. Mengadakan Reproduksi
Pakailah kesan umum dan hasil untuk membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan
naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat baru
yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat
ada yang masih kabur, silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk
hal lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis asli. Karena kalimat
penulis asli boleh digunakan bila kalimat itu diaggap penting karena merupakan kaidah,
kesimpulan, atau perumusan yang padat.

4. Ketentuan Tambahan
Setelah melakukan langkah ketiga, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan
itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.
a. Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat mejemuk.
b. Ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Jika rangkaian gagasan
panjang, gantilah dengan suau gagasan sentral saja.
c. Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topic utama yang akan
dimasukkan dalam ringkasan. Ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb dapat dihilangkan,
kecuali yang dianggap penting.
d. Jika memungkinkan, buanglah semua keterangan atau kata sifat
e. yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk
menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian
kata sifat yang terdapat dalam naskah.
f. Anda harus mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi yang sudah
dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan
Anda. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran Anda sendiri yang
dimasukkan dalamringkasan.
g. Agar dapat membedakan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah
pidato/ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandangan orang ketiga.
h. Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya. Karena itu, Anda harus melakukan
seperti apa yang diminta. Bila diminta membuat ringkasan menjadi seperseratus dari
karangan asli, maka haruslah membuat demikian. Untuk memastikan apakah ringkasan
yang dibat sudah seperti yang diminta, silakan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan
itu dan bagilah dengan seratus. Hasilpembagian itulah merupakan panjang karangan yang
harus ditulisnya. Perhitungan ini tidak dimaksudkan agar Anda menghitung secara tepat
jumlah riil kata yang ada. Tapi perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan. Jika Anda

82 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


harus meringkaskan suatu buku yang tebalnya 250 halaman menjadi sepersepuluhnya,
perhitungan yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1) Panjang karangan asli (berupa kata) adalah:Jumlah halaman x Jumlah baris per
halaman x Jumlah kata per baris = 250 x 35 x 9 kata = 78.750 kata.
2) Panjang ringkasan berupa jumlah kata adalah: 78.750 : 10 = 7.875 kata. Panjang
ringkasan berupa jumlah halaman ketikan adalah: jika kertas yang dipergunakan
berukuran kuarto, jarak antar baris dua spasi, tiap baris rata-rata Sembilan kata, pada
halaman kertas kuarto dapat diketik 25 baris dengan jarak dua spasi, maka: Jumlah
kata per halaman adalah: 25x9 kata = 225. Jumlah halaman yang diperlukan adalah:
7.875 : 225 = 35 halaman.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

83 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


52

Orang Produktif Akan Berpikir Positif.


Menjadi orang sukses, harus menjadi orang yang berguna dan harus banyak dan cepat
mengumpulkan berbagai keberhasilan-keberhasilan (sangat-sangat produktif). Caranya sederhana
mulailah dengan berpikir secara positif.

Untuk menjadi orang sukses, banyak cara dan mempunyai kebiasaan positif yang harus dilakukan.
Untuk langkah awalnya Anda harus mempunyai kebiasaan cara berpikir yang positif, sehingga
Anda bisa berkata dan bersikap positif. Dengan langkah awal ini, Anda akan lebih mudah lagi untuk
melangkah kedepan menjadi orang yang sangat-sangat produktif. Untuk bisa meraih kesuksesan,
Anda harus banyak dan cepat mengumpulkan berbagai keberhasilan-keberhasilan.

Percaya Diri Tinggi Itu Harus Berpikir dan Berkata positif :


Didalam tulisan saya sebelumnya mengenai Definisi Dan Tujuan Akhir Sukses, salah satu
kesuksesan untuk bisa masuk surga, adalah Anda harus beriman, yaitu percaya sepenuhnya kepada
Allah. Dengan memahami ini, kita harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, percaya akan
pertolongan Allah. Apapun permasalahan yang kita hadapi, kita akan mampu menyelesaikan, Allah
tidak akan membebani kita dengan masalah diluar kemampuan kita. Untuk itu selalulah kita
berpikir positif, bahwa jika Allah berkehendak apapun bisa terjadi.

Biasakan Berpikir dan Berkata positif :


1. Harus dan selalu Optimis Umumnya orang berkata, “Ini bisa, tapi gimana ya, kok sulit”, jika
ingin sukses berkatalah, “Memang ini sulit, tetapi ini bisa diselesaikan”.
2. Tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Umumnya orang berkata, “Nanti saja mengerjakan ini,
kita masih punya banyak waktu kok”, jika ingin sukses berkatalah, “kerjakan sekarang, jika
memang perlu dikerjakan”.
3. Cintai pekerjaan Anda. Umumnya orang berkata, “Lakukanlah pekerjaan yang disenangi”, jika
ingin sukses berkatalah, “Senangi semua pekerjaan yang dilakukan”.
4. Senang menghadapi tantangan. Umumnya orang berkata, “Masalah adalah bagian dari
hambatan”, jika ingin sukses berkatalah, “Masalah adalah bagian dari tantangan”.
5. Mempunyai harapan yang tinggi. Umumnya orang berkata, “Sudahlah kita berhenti saja, tak
ada harapan lagi kita untuk sukses”, jika ingin sukses berkatalah, “Jangan berhenti, siapa tahu
keberhasilan itu akan segera datang”.
6. Berjiwa produktif. Umumnya orang berkata, “Lingkungan telah membuat saya menjadi seorang
pemalas”, jika ingin sukses berkatalah, “Meskipun lingkungan saya malas, saya tetap menjadi
seorang yang rajin, saya adalah Tuan bagi diri saya sendiri”.
7. Tidak tergantung dengan satu harapan. Umumnya orang berkata, “Tak ada harapan lagi disini”,
jika ingin sukses berkatalah, “Jika disini tidak ada harapan, maka harapan tersebut ada di
tempat lain”.

Berpikir dan berkata positif merupakan langkah awal untuk menjadi orang sukses. Dengan
demikian kita selalu bisa menghadapi semua permasalahan dalam hidup dengan sikap yang lebih
positif yaitu tentang hal-hal yang baik atau bermanfaat.
Setiap orang tidak lepas dari permasalahan yang sama, namun dengan pemikiran, perkataan dan
sikap yang lebih positif, kita akan lebih siap untuk cepat tahu permasalahan yang ada, dan tentunya
akan lebih cepat pula menyelesaikannya. Dengan demikian keuntungan yang didapat, kita bisa lebih
banyak lagi menyelesaikan permasalahan (produktif) dan melewatinya, yang tentunya ini
berdampak pada pencapaian sukses yang lebih cepat lagi.
84 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Bagaimana Menghadapi Kegagalan.
Banyak orang berkata kegagalan adalah hal yang biasa, yang tidak biasa adalah jika Anda berputus
asa. Sang juara tidak selamanya selalu berada diatas, kekalahan membuatnya lebih giat berlatih dan
menambah kemampuan bertanding. Janganlah berputus asa, orang berputus asa akan jauh dari
pertolongan Allah dan teman-teman Anda. Kegagalan akan menambah pengalaman dan harus
meningkatkan kemampuan Anda, itulah buah dari orang yang biasa berpikir positif.

Tantangan Berpikir Positif.


Dari pengalaman hidup saya , tantangan utama berpikir secara positif bukanlah melulu masalah
tekhnis. Tantangan utamanya adalah datangnya dari orang-orang disekitar Anda. Orang disekitar
Anda, akan mencemoohkan Anda atau mencap Anda orang sok pinter, sok sibuk, sok rajin, pamer
kepinteran, cari muka dll. Mereka merasa terusik kesenangannya bersantai dalam bekerja, merasa
dituduh menunda pekerjaan, merasa harus mengerjakan hal yang sulit-sulit.
Sebetulnya itu semua adalah anggapan yang lumrah. Untuk mengatasi itu semua, Anda harus tetap
bersikap wajar, tenang, sopan, tidak sombong, bertutur kata yang baik, Anda harus mencari tahu
kelemahan mereka dalam bekerja, Anda harus memberi contoh, dan yang terpenting berusahalah
mendapat dukungan mereka.
Kenapa ?, Karena keberhasilan mereka adalah juga keberhasilan Anda.

Ibarat kata jika ingin sukses :


Anda harus bisa selalu lebih siap (berpikir positip) untuk lebih banyak lagi (produktif)
menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan baik, cepat dan sistematik, ketimbang kesiapan
yang dilakukan oleh orang biasa.
Anda harus lebih siap mencari celah agar masalah yang timbul justru membawa keuntungan bagi
pekerjaan Anda. Sehingga setiap permasalahan yang timbul menjadi tantangan buat Anda
selesaikan.
Anda harus berbeda dalam menghadapi masalah, kadang orang biasa menanggapi masalah-masalah
kecil menjadi masalah besar. Anda harus sebaliknya yaitu menyederhanakan masalah besar menjadi
kecil-kecil sehingga secara bertahap permasalahan yang besar dapat Anda selesaikan pada
waktunya.

Sumber : Diunduh dari https://asmatrch.wordpress.com/2013/04/11/cara-berpikir-untuk-menjadi-


orang-sukses/

85 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


53

Semangat belajar siswa memerlukan suatu kondisi yang sangat menunjang terhadap hasil
belajar. Kondisi ini meliputi internal dan eksternal.

Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Kondisi fisik
Siswa hendaknya bisa menjaga kondisi badannya agar tetap sehat terhindar dari berbagai
macam penyakit.
Penyakit yang ringan seperti gatal-gatal juga sangat mengganggu dalam belajar, untuk itu siswa
hendaknya makan yang bergizi dan menjaga kebersihan badan.

Cara menjaga kondisi fisik agar tetap sehat antara lain :


a. Olah raga secara rutin dan teratur b. Makan yang bergizi
b. Istirahat yang cukup, jangan tidur terlalu malam (hindari begadang yang tidak bermanfaat)
c. Menjaga diri (panca indra) untuk melakukan kegiatan dengan benar, misalnya jangan
menonton TV terlalu lama, jangan membaca dengan posisi tidur dan sebagainya.

2. Kondisi psikis
Kondisi psikis adalah keadaan bathin, rohani atau jasmani seseorang positif maupun negative.
Setiap siswa pasti mengalami kondisi seperti ini, namun kemampuan diri (kapasitas) masing-
masing siswa berbeda dalam menghadapinya. Contoh : ada siswa yang merasa harga dirinya
kurang apabila ke sekolah tak membawa HP atau HPnya tidak ber merk

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh siswa yang berkaitan dengan kondisi psikis
diantaranya :
a. Yang positif : hidup tenang, aman, harmonis, kekeluargaan, riang, penuh keakraban,
tanggung jawab dan lain-lain
b. Yang negatif : iri, sombong, penghasut, kalut, menyendiri, egois, masa bodoh dan
sebagainya.

Cara mengatasi kondisi psikis yang negative antara lain :


a. Berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran yang dianut
b. Memahami dan menerima diri secara utuh
c. Mulailah hidum secara wajar sebagai seorang pelajar
d. Milikilah semangat hidup yang tinggi jangan mudah berputus asa e. Selalu menanggapi
dengan baik atas kesulitan yang dihadapi
e. Bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuat
f. Selalu intropeksi diri sendiri

Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal siswa itu meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan
personal (orang) maupun lingkungan-lingkungan material (sarana dan prasarana).
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin terlepas dari lingkungan tersebut, karena
kita adalah makhluk social.

86 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Hal-hal yang terkait dengan lingkungan material misalnya :
a. Keadaan rumah dan perabotnya
b. Keadaan sekolah dengan sarana dan prasarananya
c. Lingkungan di sekitar rumah
d. Alat-alat belajar termasuk buku-buku pelajaran dan sebagainya.

Pada kenyataannya lingkungan yang baik akan membawa dampak positif terhadap prestasi belajar
siswa, namun sebaliknya lingkungan yang tidak baik justru akan merusak prestasi belajar siswa
Contoh : Kondisi rumah yang broken home, pasti membuat anak tidak betah di rumah, akibatnya
anak tidak bisa belajar dengan baik.

Cara mengatasi keadaan lingkungan yang tidak baik :


a. Mampu mengendalikan diri untuk tidak melihat dalam masalah orang tua
b. Memantapkan hati untuk belajar dengan sungguh-sungguh c. Berani menghadapi masalah
dengan tegar (berjiwa besar)
c. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat.
d. Berpegang teguh pada ajaran agama yang dianut.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

87 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


54

1. Pengertian
Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak
mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Kelompok
adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan, keinginan dan harapan yang sama. Belajar
kelompok adalah suatu proses transfer ilmu yang melibatkan lebih dari satu orang, dimana antara
orang yang satu dengan yang lain saling melengkapi. Belajar kelompok merupakan salah satu
metode dalam belajar selain belajar secara individu dan juga belajar secara formal di sekolah atau
kampus.

2. Manfaat
a. Belajar kelompok sesungguhnya salah satu cara untuk menumbuhkan rasa semangat untuk
belajar karena di dalam belajar komponen yang berperan adalah diri kita masing-masing
atau interaksi dengan teman kita sendiri. Jadi, tidak akan ada ketakutan ataupun
kecanggungan apabila ada yang dirasa kurang jelas ataupun kurang mengerti dapat
dijelaskan dengan cara yang lebih tepat sehingga kita bisa saling melengkapi antara yang
satu dengan yang lainnya. Di dalam belajar kelompok terdapat proses-proses pembelajaran
yang mungkin tidak didapatkan didalam pendidikan formal di sekolah maupun di
perkuliahan.
b. Ketika kita ikut dalam belajar kelompok kita akan mengetahui cara-cara lain yang
dilakukan oleh teman kita untuk dapat memahami suatu materi dengan lebih cepat
sehingga dari berbagai contoh yang bisa kita lihat didalam kelompok belajar kita, kita
dapat memilih mana yang paling tepat dan sesuai dengan diri kita sehingga bisa
diaplikasikan pada diri kita.
c. Ketika belajar kelompok kita juga akan mendapatkan suasana yang berbeda jika
dibandingkan dengan kita belajar mandiri (private) karena kecenderungan manusia ketika
telah menemukan masalah yang cukup sulit dan sudah mencoba berulang kali belum dapat
menemukan solusinya akan mendapatkan kejenuhan yang akan semakin menumpuk yang
dapat mengakibatkan stress.Maka dari itu ketika kita belajar kelompok apabila kita
memiliki kesulitan akan segera mendapatkan masukan ataupun bantuan dari teman yang
lain untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
d. Setiap individu dalam kelompok pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda mengenai
suatu hal atau permasalahan. Jadi, pada saat terjadi hal seperti ini anggota kelompok juga
belajar mengenai bagaimana cara menghormati pemikiran teman-teman yang lain dan
mencari solusi yang terbaik dari berbagai permasalahan yang muncul tanpa
mengedepankan ego masing-masing.
e. Dengan belajar kelompok kita juga dapat menguji sekaligus mengetahui kemampuan kita
dibandingkan teman-teman yang lain didalam kelompok tersebut sehingga dapat memacu
semangat kita didalam belajar. Karena apabila kita mengetahui kemampuan kita masih
kurang dibandingkan teman kita secara otomatis kita harus berusaha untuk minimal sama
dengan mereka atau bahkan melebihi mereka.
f. Dengan metode atau cara belajar yang berbeda pada tiap pertemuan, kemudian tempat juga
bisa disesuaikan dengan keinginan anggota kelompok, apabila perlu mendatangkan orang
yang lebih mengerti tentang suatu materi atau permasalahan juga dapat membantu
menimbulkan suasana yang baru juga pengetahuan yang baru yang cakupannya lebih luas
karena didapatkan dari sumber yang lebih paham mengenai suatu permasalahan /
mendatangkan ahlinya.

88 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


3. Hambatan dan Solusi
a. Dalam belajar kelompok sering sekali terjadi pemusatan pemikiran (yang berfikir dan
bekerja hanya satu orang tersebut). Hal ini yang akan menghambat berjalannya belajar
kelompok yang efektif. Maka dari itu setiap kelompok harus membuat aturan yang
disepakati oleh seluruh anggota yang isi dan tujuannya agar setiap anggota bisa
menyampaikan pendapatnya dan tidak berpusat ke salah satu orang didalam kelompok
tersebut.
b. Belajar kelompok bertujuan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tanpa berfikir(hanya
meniru). Ini sebenarnya hampir sama dengan hambatan yang pertama tadi namun yang
dipermasalahkan disini adalah niat dari angggota. Jadi, mereka harus mengubah niat yang
demikian itu dengan niat untuk belajar bersama dengan teman namun juga harus belajar
mandiri. Selain itu juga harus ada ketegasan dari teman-temanya untuk tidak
memperbolehkan teman yang hanya asal meniru jawaban saja.
c. Belajar kelompok hanya untuk sekedar bermain-main dengan teman. Hal ini seharusnya
tidak terjadi apabila orang tersebut sadar akan kewajiban-kewajibanya dalam hal belajar.
Apabila kita mengetahui tujuan kita mengikuti belajar kelompok dengan benar maka
keinginan untuk hanya sekedar bermain-main dengan teman itu akan hilang dengan
sendirinya. Walaupun sekarang ini apabila belajar dengan terlalu serius maka akan
menimbulakan kejenuhan, jadi kita juga ada waktu untuk bercanda dan serius namun
masih dalam batasan yang wajar atau tidak berlebihan di dalam bercanda.
d. Tidak mau mengikuti kegiatan belajar kelompok karena ada salah satu anggota kelompok
yang dia tidak sukai. Kejadian ini mungkin sering terjadi karena mungkin antara kedua
orang tersebut sedang terjadi masalah pribadi yang melibatkan keduanya. Maka dari itu
dengan belajar kelompok ini seharusnya dapat dijadikan momentum untuk saling
membuka diri sehingga dapat mengakrabkanya kembali dapat dibantu oleh teman yang
lain yang sekiranya mengetahui kondisi kawan yang sedang mengalami masalah. Sehingga
dengan belajar kelompok akan memudahkan datangnya jalan damai.
e. Tidak mau mengikuti kegiatan belajar kelompok karena dikucilkan oleh teman yang lain.
Hampir sama dengan yang sebelumnya namun ini konfliknya lebih luas yaitu antara
seseorang dengan seluruh anggota yang lain atau lebih dari satu orang. Yang
mengakibatkan tidak berjalanya kegiatan belajar kelompok. Hal yang harus diperbaiki
adalah sikap dan cara berpikir seluruh anggota kelompok untuk tidak menghakimi
seseorang tanpa ada sebab yang pasti. Karena mungkin orang yang kita kira tidak dapat
mengatasi suatu permasalahan karena kekurangan yang dia miliki. Namun, mungkin dia
memiliki solusi yang lebihh baik daripada yang kita pikirkan.

89 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


55 -

Berteman adalah salah satu aktivitas dan kebutuhan penting bagi semua orang tak terkecuali kamu,
Brothers. Memiliki teman bisa membuat kamu tumbuh dan berkembang. Teman juga memiliki
peran besar dalam perkembangan dan kepribadian kamu. Maka dari itu, sangatlah penting untuk
memilih teman yang dapat mengajak kamu menjadi pribadi yang lebih baik, bukan malah
sebaliknya. Berikut ini beberapa tips memilih teman di sekolah.
1. Semangat belajar
Di sekolah, tentunya setiap hari kamu akan bertemu dengan
teman-temanmu. Waktu yang kamu habiskan bersama teman
juga tidak sebentar. Maka dari itu, sangat disarankan untuk
kamu memilih teman yang punya semangat belajar sehingga
kamu juga akan terpengaruh oleh semangat belajarnya
tersebut. Dengan berteman dengan teman yang memiliki
semangat belajar tinggi, kamu juga akan ikut semangat dan
tentunya akan berefek positif pada prestasimu di sekolah.
2. Teman yang menerimamu apa adanya
Teman yang baik pasti akan menerimamu apa adanya.
Bagaimanapun kondisimu, teman yang baik tidak akan
mempermasalahkannya, begitupun sebaliknya. Jika kamu
menemukan teman yang seperti ini, jangan menyianyiakannya.

3. Memiliki minat dan aktivitas yang positif


Pilihlah teman yang memiliki minat dan aktivitas yang positif.
Berteman dengan teman yang memiliki minat tertentu akan
menambah wawasan kamu tentang suatu hal. Atau bahkan
kamu juga ikut menyukai minat dan kesukaan temanmu
tersebut. Maka dari itu pilihlah yang memiliki minat dan
kegiatan positif agar kamu juga ikut menjadi positif.

4. Setia dan bisa jadi tempat berbagi


Berteman di sekolah tidak melulu selalu membicarakan
tentang masalah sekolah ataupun pelajaran. Tapi kamu juga
pasti akan membicarakan banyak hal dengan temanmu
tersebut, mulai dari minat, kesukaan bahkan hal-hal pribadi.
Maka dari itu, pilihlah teman yang setia dan bisa diajak
sharing. Dengan memilih teman yang seperti ini, maka kamu
dan temanmu akan bisa belajar bagaimana caranya berempati,
mendengarkan dan melihat suatu masalah dari berbagai sudut
pandang.

5. Mendorong ke arah perkembangan diri


Pilihlah teman yang dapat menjadi motivasimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Memiki teman yang seperti ini akan sangat menguntungkanmu karena mereka adalah motivator
yang paling berharga. Teman yang baik tidak akan membuatmu cepat berpuas diri dan akan terus
menantangmu untuk keluar dari zona nyaman dan menjadi yang terbaik. Jika kamu mengalami

90 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


kegagalan, teman yang seperti ini tidak akan meninggalkanmu dan akan tetap berada di sisimu
dan menguatkanmu untuk kembali bangkit dan tidak berputus asa.

6. Jujur
Seperti yang telah disebutkan, kalau saat berteman di sekolah kamu tidak hanya membicarakan
tentang pelajaran, tapi juga tentang banyak hal termasuk masalah pribadi, maka penting sekali
buatmu untuk memilih teman yang jujur. Dimana-mana kejujuran memang dibutuhkan tak
terkecuali dalam hal pertemanan, Brothers. Kejujuran seseorang tidak bisa dinilai dengan
apapun. Tapi, jangan lupa, kalau kamu juga harus jujur padanya ya.

Sumber : https://uprint.id/blog/6-tips-memilih-teman-di-sekolah/

91 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


56

Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karir (pekerjaan) agar mempunyai prestasi kerja yang maksimal. Beberapa
pertanyaan yang sering timbul sehubungan dengan masalah karir antara lain :
a. Bagaimana saya mendapatkan pekerjaan yang sesuai ?
b. Bagaimana penyesuaian antara kemampuan diri dengan pekerjaan ?
c. Bagaimana saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan ?
d. Bagaimana menyiapkan diri untuk karir dan masa depan ?
e. Jenis pendidikan mana yang harus saya tempuh untuk memperoleh pekerjaan di bidang yang
saya cita-citakan ?
f. Apa hubungan kegiatan saya sekarang dengan karir saya masa depan ?

Beberapa pertanyaan tersebut sering juga timbul dari kalangan siswa di sekolah, sehingga
bimbingan karir perlu untuk diberikan di sekolah. Dengan bimbingan karir diharapkan dapat
membantu siswa memperoleh pemahaman diri, lingkungan kerja, dan dunia kerja agar dapat
mengarahkan dirinya ke suatu bidang pekerjaan yang sesuai dan selaras dengan dirinya dan
kebutuhan masyarakat. Melalui bimbingan karir diharapkan siswa akan memperoleh bantuan dalam
hal :
a. Pemahaman yang lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan dirinya.
b. Kesadaran terhadap nilai-nilai dalam masyarakat.
c. Pengenalan terhadap berbagai jenis pekerjaan.
d. Persiapan yang matang untuk memasuki dunia kerja.
e. Memecahkan masalah-masalah khusus sehubungan dengan pekerjaan.
f. Penghargaan yang objektif dan sehat terhadap “kerja”.

2. Karir
Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan manusia. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memliki
pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang
mengalami stress dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson
(dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia
dewasa adalah : (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan
kebahagiaan hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga
praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan waktu orang dewasa.

Menurut Herr dan Cramer (dalam Isaacso, 1985) pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara
ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk
membeli barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang
memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur. Secara
sosial orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja.
Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan
kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala
potensi yang dimiliki individu.

Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk
pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedang kata
karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai
92 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai
seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991).

Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang daripada
kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. Mengingat betapa pentingnya
masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini Anda perlu menyiapkannya demi
hari depan yang lebih cerah.

3. Tahap-Tahap Perkembangan Karir


Menurut Ginzberg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karir dibagi menjadi 3 (tiga) tahap
pokok, yaitu :
a. Tahap Fantasi : 0 - 11 tahun (masa Sekolah Dasar)
b. Tahap Tentatif : 12 - 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
c. Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)

Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya
ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dan lain-lainnya. Mereka
juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain menjadi guru, bermain
menjadi polisi, dan lain-lainnya) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di
lingkungan mereka. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya
masih sangat dipengaruhi lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan
maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka.

Maka tidak mengherankan jika pekerjaan atau jabatan yang mereka sebut masih jauh dari
pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa
menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu cemas ataupun gelisah jika suatu
ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua
ataupun pendidik. Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara
rasional dan objektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang
sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.

Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni : (1) sub tahap minat (interest); (2) sub
tahap kapasitas (capacity); (3) sub tahap nilai (values) dan (4) sub tahap transisi (transition). Pada
tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang
berbeda satu dengan lainnya. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain lebih
berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan mereka juga
berbeda satu dengan lainnya. Ada yang lebih mampu di bidang matematika, sedang yang lain dalam
bidang bahasa, atau bidag olah raga.

Pada sub tahap minat (11 – 12 tahun) seseorang cenderung melakukan pekerjaan-pekerjaan atau
kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja; sedangkan pada sub
tahap kapasitas/kemampuan (13 – 14 tahun ) mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada
kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya. Selanjutnya pada sub tahap nilai
(15 – 16 tahun) seseorang sudah bisa membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh
masyarakat, dan mana yang kurang dihargai; sedangkan pada sub tahap transisi (17 – 18 tahun)
anak sudah mampu memikirkan atau “merencanakan” karir mereka berdasarkan minat,
kemampuan, dan nilai- nilai yang ingin diperjuangkan.

Pada usia perguruan tinggi (18 tahun ke atas) remaja memasuki tahap realistis. Mereka sudah
mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin dikejar. Mereka
juga sudah lebih menyadari berbagai bidang pekerjaan dengan segala konsekuensi dan tuntutannya
masing-masing. Oleh sebab itu pada tahap realistis seorang remaja sudah mampu membuat
93 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
perencanaan karir secara lebih rasional dan objektif. Tahap realistis dibagi menjadi 3 (tiga) sub
tahap, yakni sub tahap (1) eksplorasi (exploration), (2) kristalisasi (chrystalization), dan
spesifikasi/penentuan (specipication).

Pada sub tahap eksplorasi umumnya remaja mulai menerapkan pilihan-pilian yang dipikirkan
pada tahap tentatif akhir. Mereka menimbang-nimbang beberapa kemungkinan pekerjaan yang
mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, serta nilai-nilai mereka, namun mereka belum berani
mengambil keputusan tentang pekerjaan mana yang paling tepat. Dalam hal ini termasuk di
dalamnya masalah memilih sekolah lanjutan yang sekiranya sejalan dengan karir yang akan
mereka tekuni. Pada sub tahap berikutnya, yakni sub tahap kristalisasi, remaja mulai merasa mantap
dengan pekerjaan/karir tertentu. Berkat pergaulan yang lebih luas dan kesadaran diri yang lebih
mendalam, serta pengetahuan tentang dunia kerja yang lebih luas, maka remaja akan makin terarah
pada karir tertentu meskipun belum mengambil keputusan final. Akhirnya, pada sub tahap
spesifikasi remaja sudah mampu mengambil keputusan yang jelas tentang karir yang akan
dipilihnya.

Dalam buku edisi revisinya Ginzberg (1972) menegaskan bahwa proses pilihan karir itu terjadi
sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika dimungkinkan orang berubah pikiran. Hal ini
berarti bahwa pilihan karir tidaklah terjadi sekali saja dalam hidup manusia. Di samping itu
Ginzberg juga menyadari bahwa faktor peluang/kesempatan memegang peranan yang amat penting.
Meskipun seorang remaja sudah menentukan pilihan karirnya berdasarkan minat, bakat, dan nilai
yang ia yakini, tetapi kalau peluang/kesempatan untuk bekerja pada bidang itu tertutup karena
“tidak ada lowongan”, maka karir yang dicita-citakan akhirnya tidak bisa terwujud.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

94 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


57 , ,

A. Minat
1. Pengertian Minat
Adalah salah satu tanda kemantapan dan kesiapan seseorang untuk memilih cita-cita /
kariernya dengan adanya dorongan yang kuat dalam belajar, pekerjaan atau tugas-tugas
yang dibebankannya. Minat sangat erat sekali hubungannya dengan perasaan suka atau
tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, senang atau tidak senang. Minat seseorang dapat
berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam merencanakan masa depan.

2. Hasil Tes Minat


Hasil tes minat berguna untuk memantapkan suatu gambaran minat yang diperoleh dari
hasil inventory minat sebelumnya. Oleh karena untuk mengetahui minat seseorang ini, bisa
diperoleh melalui inventory minat yang bersifat non tes maupun tes minat.

B. KEPRIBADIAN
1. Tipe Kepribadian
Apakah yang dimaksud dengan tipe kepribadian itu ? Kepribadian yaitu :
a. Organisasi yang dinamis dalam diri individu, terdiri dari sistem-sistem psiko fisik
yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik dari individu tersebut terhadap
lingkungannya.
b. Setiap orang mempunyai kepribadian sendiri-sendiri yang berbeda dari
kepribadian yang satu dengan yang lain, bahkan tidak ada seorangpun diseluruh dunia
ini yang sama, sekalipun lahir kembar dari satu telur.
c. Terbentuknya suatu pola kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yakni faktor bawaan (fisik dan psikis), faktor pengalaman awal dari keluarga dan
faktor-faktor pengalaman dalam kehidupan.
d. Faktor kepribadian ini memiliki peranan yang berpengaruh bagi seseorang, antara
lain menentukan arah pilihan jurusan / program studi selanjutnya arah pilihan
jabatan.
e. Tipe-tipe kepribadian antara lain meliputi realitas, intelektual, sosial,
f. konvensional usaha dan artistik.
2. Inventori Kepribadian

Tugas 1 :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tanda positif (+) bila sesuai dengan anda, atau
tanda negatif (-) bila tidak sesuai dengan anda.

1. ( ) Saya mudah mengambil keputusan


2. ( ) Ada masanya pikiran saya lebih cepat dari ucapan saya
3. ( ) Saya termasuk orang yang mudah bergaul
4. ( ) Untuk menghindari kesalahan saya bekerja berhati-hati dan perlahan-lahan
5. ( ) Saya sering dapat mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan apa yang saya
inginkan.
6. ( ) Saya senang dengan keindahan
7. ( ) Kehidupan ini sebenarnya sangat baik buat saya
8. ( ) Saya suka pada ilmu pengetahuan
95 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
9. ( ) Saya tidak mempunyai kesulitan untuk memperlihatkan rasa kagum pada orang
lain.
10. ( ) Saya akan merasa senang apabila semua orang hormat pada saya
11. ( ) Sikap dan tingkah laku saya membuat orang lain bersikap hormat
terhadap saya
12. ( ) Komposisi warna dan musik sangat menarik buat saya.
13. ( ) Tidak saya sangka bahwa musuh besar saya adalah diri sendiri
14. ( ) Agaknya masa depan terasa suram bagi saya
15. ( ) Saya mudah mengucapkan terima kasih pada orang lain.
16. ( ) Saya mudah sekali benci dengan perdebatan
17. ( ) Saya jarang memerintah orang, namun orang lain sering melakukan tugas seperti
yang saya inginkan
18. ( ) Bagi saya seni itu tidak bermanfaat.
19. ( ) Produktivitas saya sebenarnya jauh lebh rendah dari kemampuan potensial saya
20. ( ) Saya biasanya bertanya-tanya tentang latar belakang suatu permasalahan
21. ( ) Saya jarang sekali bertengkar dengan keluarga
22. ( ) Saya senang dengan kesederhanaan
23. ( ) Pujian dan penghargaan membuat saya bersemangat untuk melakukan berbagai
hal.
24. ( ) Saya tertarik pada salah satu jenis seni saja
25. ( ) Ketika saya kecewa saya dapat menunjukkan aspek masalah yang mengganggu
saya
26. ( ) Bagi saya setiap tindakan harus berdasarkan logika
27. ( ) Saya sulit memulai percakapan dengan orang yang baru saya kenal.
28. ( ) Bagi saya setiap orang harus menghormati orang lain berdasarkan usia,
kedudukan, jabatan dan pendidikan.
29. ( ) Bagi saya kerja keras merupakan suatu keharusan
30. ( ) Bagi saya mempunyai hob seni adalah suatu kebanggaan

Tugas 2 :

Nomer / Nomer Jawaban


Kelompok Minat
Jumlah Pertanyaan Anda
1. 1 REALISTIS
2. 7 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang berorientasi penerapan,
3. 13 misalnya : penerbang, operator mesin, ahli listrik, peternak dan pekerjaan
sejenis.
4. 19
Tipe ini disarankan memilih jurusan teknik, pertanian, peternakan,
5. 25 pertambangan, telekomunikasi, penerbangan, kerajinan program dan sejenisnya
Jumlah
6. 2 INTELEKTUAL
7. 8 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang berorientasi pada
8. 14 penalar-an, misalnya : ahli kimia, ahli fisika, ahli biologi, matematika, pe-
neliti, pe-nulis, editor, me-teorologi dan geofisika, astronomi. Tipe ini
9. 20
disarankan memilih jurusan kimia, fisika, biologi, matematika, statistika,
10. 26 jurnalistik, meteo-rologi dan geofisika, astro-nomi dan sejenisnya
Jumlah
11. 3 SOSIAL
12. 9 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan seperti : guru, pekerja sosial,
13. 15 konselor, psikolog, teapis, perawat dan sejenisnya. Tipe ini disarankan
memilih jurusan keguruan, kependidikan, sosiologi, antroplogi,
14. 21
psikologi, perawat dan sejenisnya
15. 27

96 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Jumlah

16. 4 KONVENSIONAL
17. 10 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang berorientasi
18. 16 kegiatan verbal/berbahasa, pengabdian, status, kekuasaan seperti
19. 22 : sekretaris, pegawai administrasi, kasir, akuntan, pegawai bank,
20. 28 pustakawan.
Tipe ini disarankan memilih jurusan sekretaris, per-pajakan,
Jumlah akuntansi, per- bankan, perpustakaan.
21. 5 USAHA
22. 11 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang
23. 17 berorientasi menguasai dan mempengaruhi orang lain,
24. 23 kebendaan, penghargaan materi seperti : pedagang, politikus,
25. 29 manajer dan sejenisnya. Tipe ini disarankan memilih jurusan
ekonomi, ilmu sosial politik, manajemen, hubungan
Jumlah internasional, administrsai negara / niaga
26. 6 ARTISTIK
27. 12 Cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang
28. 18 berorientasi pengaturan dan ekspresi bentuk, warna, musik
29. 24 dan gerakan seperti pemahat, pelukis, penari, penyanyi, bintnag
30 30 film, sutradara, penyait, dramawan, komponis, dekorator dan
pekerjaan sejenisnya. Tipe ini disaran- kan memilih jurusan seni
Jumlah rupa, seni drama, tari, musik, kerajinan dan jurus- an sejenisnya

KUNCI JAWABAN

Setelah anda menjawab pertanyaan diatas, maka cocokkanlah jawaban anda dnegan kunci
jawaban di bawah ini. Berilah nilai 1(satu) untuk jawaban yang cocok dan nilai 0 (nol) untuk
jawaban yang tidak cocok.

1. {+} 2. {+} 3. {+} 4. {+} 5. {+} 6. {+}


7. {+} 8. {+} 9. {+} 10. {+} 11. {+} 12. {+}
13. {+} 14. {-} 15. {+} 16. {+} 17. {+} 18. {-}
19. {+} 20. {+} 21. {+} 22. {+} 23. {+} 14. {+}
25. {+} 26. {+} 27. {-} 28. {+} 29. {+} 30. {+}

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

97 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


58

Orang sukses lebih banyak Gagalnya ketimbang Orang gagal


Gimana sih rasanya gagal ? Bagi yang pernah mengalaminya pasti rasanya „nggak enak‟ banget.
Setiap orang dapat berbeda dalam menyatakan kegagalannya. Belum tentu kegagalannya itu
menurut orang lain suatu kegagalan. Soalnya setiap orang mempunyai standar yang berbeda-beda
atas keinginan yang ingin dicapai. Jadi kegagalan hanya bisa diukur oleh masing-masing individu.
Sebenarnya, apa sih penyebab kegagalan itu? Penyebab kegagalan yang paling utama yaitu
takut pada kegagalan itu sendiri.So, dalam melakukan sesuatu ia merasa takut gagal. Misalnya kalau
mau mendirikan usaha, selalu diselimuti rasa takut gagal maka akan berpengaruh besar
pada usahanya. Bisa jadi usahanya tak akan pernah maju seperti yang diharapkan. Rasa takut hanya
akan menghambat perjalanan kamu.

Kombinasi antara tujuan dan tindakan akan menghasilkan beberapa tipe, coba kamu lihat kuadran
dibawah ini :
Tujuan

Ada Usaha Melamun


Tindakan

Tidak Ngawur Mogok

Penjelasannya :
a. Ada tujuan dan tindakan (usaha +). Kamu tahu mau ke mana dan melakukan tindakan untuk
menuju ke sana. Biasanya kamu menjadi orang yang terarah dan tahu apa yang harus dilakukan
b. Ada tujuan tapi tidak ada tindakan (Ngelamun). Kamu tahu mau ke mana, tapi nggak
melakukan apa apun. Sebenarnya kamu sedang diam di tempat tuh, alias ngelamun doing
c. Nggak ada tujuan tapi ada tindangak (Ngawur). Kamu melakukan sesuatu, tapi ngagk tahu buat
apa, maka kamu bisa jadi membabi buta aliat ngawur. Biasanya jadi cape tuh alias stresss
d. Nggak ada tujuan dan nggak ada tindakan (Mogok). Wah, ini sih orang yang nggak ada
gunanya, mending kalau diamnya ayam betina, bisa bertelor ; kalau orang mogok kaya gini
memang nggak punya semangat hidup.

Untuk merapikan dan membuat kombinasi ideal kedual hal di atas, baik tujuan maupun
tindakan, maka kuncinya di perencanaan. Jika kamu gagal dalam merencanakan berarti
merencanakan untuk gagal. Kamu harus berusaha untuk menetapkan tujuan dan melakukan
tindakan, supaya hidup kamu punya arah dan setiap tindakan yang kamu lakukan menuju arah yang
telah kamu tetapkan.

Penyesalan adalah respon rutin kamu terhadap tujuan yang tidak tercapai, tindakan yang tidak
optimal dan strategi yang tidak jitu. Jadi, tujuan , tindakan dan strategi harus beriringan, dan sekali
lagi semuanya berawal dari perencanaan yang kurang matang, tidak disiapkan dengan jadwal yang
terukur dan antisipasi jiak ada perubahaan di tengah jalan.

98 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Orang-orang besar dan terkenal dalam meniti karirnya tidak bisa langsung berhasil. Banyak tahap
yang harus dilewati, malah kegagalan pun menghiasi tahapan yang mereka lalui. Tetapi halite tidak
menjadikan mereka pesimis, mereka malah terus mencoba dan memperbaiki diri. Ada pepatah lama
yang menyatakan “kegagalan adalah guru yang terbaik”, hal ini karena banyak sekali orang yang
mengalami kesuksesan setelah kegagalan menimpa dirinya. Kegagalan dijadikan pendorong untuk
mencapai keberhasilan yang diinginkannya.

Ada 4 Tips biar kamu sukses mengatasi kegagalan yang disingkat JAIM. Penjelasannya sebagai
berikut :
(1) Jangan Putus Asa
Banyak orang yang berputus asa setelah mengalami kegagalan. Padahal dengan berputus asa
tidak dapat memecahkan masalah, malah membuang-buang waktu aja. Orang yang berputus
asa berkepanjangan nggak akan menemukan keberhasilan, soalnya hari-harinya dipenuhi rasa
penyesalan. Atasi kegagalan dengan semangat baru untuk berusaha dengan lebih baik lagi.
Bangkitlah dan jangan berputus asa!.

(2) Ambil langkah baru


Orang yang tidak belajar dari kegagalannya yaitu melakuan sesuatu dengan cara dan langkah
yang sama saat ia gagal. Padahal seharusnya ia mencari jalan lain untuk mencapai tujuan,
supaya kegagaln tidak terulang kembali.

(3) Intropeksi Diri


Saat mengalami kegagaln, coba deh intropeksi diri. Kelemahan apa yang terdapat pada diri
kamu sehingga bisa gagal. Ibarat kamu tersandung saat berjalan, bukan salah batunya loh,
tetapi kamu yang kurang waspada dan berhati-hati saat berjalan. Temukan penyebab
kegagalan itu, kemudian koreksi diri kamu supaya tidak jatuh lagi. Kamu harus membuat
perencanaan-perencanaan yang matang sebelum melangkah lagi.

(4) Modal percaya diri


Kalau kamu ingin berhasil, jangan punya perasaan minder, malu dan kurang percaya
diri. Perasaan itu menyebabkan kamutidak yakin sejak awal, inilah yang bisa menghambat
keberhasilan. Setiap orang punya kelemahan, tapi jangan dibesar-besarin dong.

Yang mesti kamu ingat, bahwa orang-orang sukses itu lebih banyak gagalnya ketimbang
orang-orang gagal … lho? Soalnya orang gagal begitu mengalami kegagalan berhenti ; beda
dengan orang sukses, begitu kegagalan menimpa, bukan akhir dari segalanya, melainkan awal untuk
melakukan perubahaan ; dia akan terus mencoba untuk menjemput sukses yang tertunda…

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

99 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


59 , , ,

Image result for bakat minat dan hobi


Perkenalkan nama saya Selfi, ini adalah blog pertama saya sekaligus pengalaman pertaman saya
dalam menulis. Disini saya ingin membahas sedikit mengenai bakat, minat maupun hobi yang
dimiliki setiap manusia termasuk saya pribadi dan bagaimana cara menciptakan ketiga komponen
tersebut menjadi seimbang dan selaras. Sebelum saya membahas mengenai minat, bakat dan hobi,
alangkah baiknya kalau saya menjelaskan terlebih dahulu perbedaan dari 3 hal tersebut yang secara
garis besar terlihat memiliki arti yang sama.

1. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya
dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.

Jenis – Jenis Bakat


Jenis jenis bakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu antara lain adalah:
a. Bakat Umum
Merupakan kemampuan yang memang berupa potensi dasar yang sifatnya umum, hal ini
dapat diartikan jika semua orang memang memilikinya.
b. Bakat Khusus
Merupakan kemampuan yang mana memang berupa potensi khusus, yang berarti tak
semua orang memilikinya. Misalnya saja bakat olahraga, seni, pemimpin, penceramah, dan
masih banyak lainnya.
Bakat bakat khusus ini terdiri dari beberapa, antara lain adalah:
1) Bakat verbal, bakat yang ditunjukan dengan konsep dalam bentuk kata kata.
2) Bakat Numerikal, bakat mengenai konsep dalam bentuk angka angka.
3) Bakat Skolastik, merupakan kombinasi dari kata dan angka. Meliputi kemampuan
dalam menalar, berpikir, mengurutkan, menciptakan hipotesis, pandangan hidup yang
sifatnya rasional, dan lainnya. Kecerdasan ini biasanya ditemukan pada akuntan,
ilmuwan, pemograman, dan sebagainya.
4) Bakat Abstrak, bakat yang bukan dalam bentuk angka maupun kata namun lebih
dalam bentuk pola, rancangan, ukuran, bentuk serta posisi posisinya.
5) Bakat Mekanik, bakat ini biasanya dalam bentuk prinsip prinsip umum IPA, tata kerja,
alat alat, dan lainnya.
6) Bakat Relasi Ruang (Spasial), bakat yang digunakan untuk mengamati serta
menceritakan pola 2 dimensi ataupun berpikir 3 dimensi. Bakat ini akan membuat
seseorang memiliki sifat peka yang tajam kepada dalam detail visual. Biasanya bakat
ini dimiliki oleh fotografer, artis, pilot, arsitek, dan lainnya.
7) Bakat kecepatan ketelitian klerikal, bakat yang berupa tulis menulis, meramu dalam
laboraturium, dan lainnya.
8) Bakat Bahasa, Bakat yang berupa penalaran analistis bahasa. Biasanya ini dimiliki
oleh penyiaran, editing, hukum, pramuniaga, jurnalistik, dan lainnya.

2. Minat adalah suatu kondisi dimana seseorang mempunyai perhatian khusus dan serius terhadap
sesuatu yang di sertai pula keinginan untuk mengetahui dan mempelajari hal tersebut secara
lebih lanjut.

Adapun karakteristik minat adalah :


a. Menimbulkan sikap positif terhadap suatu objek.
100 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
b. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu.
c. Mengandung suatu pengharapan yang nantinya menimbulkan keinginan untuk melakukan
sesuatu, atau biasa disebut dengan gairah.

Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Minat


Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi lahirnya minat dari dalam diri seseorang, antara
lain:
a. Faktor Dorongan
Faktor dorongan merupakan faktor yang paling dekat dengan diri kita, dimana faktor tersebut
memang timbul atau hadir dari diri kita sendiri. Faktor ini dianggap paling penting karena
tanpa adanya faktor ini, minat seperti apapun tidak akan pernah muncul ataupun diwujudkan.
Contohnya ketika kita ingin meredakan stress maka kita akan melakukan kegiatan seperti
jalan-jalan atau bermain. Hal ini muncul dari diri sendiri.
b. Faktor Motif Sosial
Faktor motif sosial menjadi hal selanjutnya yang bisa mempengaruhi minat, faktor ini
merupakan faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh
lingkungannya. Minat ini semacam kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya.
Misalnya minat pada studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari sekolah dan orang tua.
c. Faktor Emosional
Faktor emosional hubungannya erat sekali dengan emosi, karena faktor ini termasuk yang
kompleks dengan menyertai seseorang yang berhubungan dengan objek dan minatnya.
Kesuksesan seseorang pada aktivitas disebabkan karena aktivitasnya tersebut menimbulkan
perasaan suka ataupun puas, sedangkan jika kegagalan menghampiri maka mengurangi minat
seseorang terhadap kegiatan yang kamu jalani tersebut.

3. Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan padawaktu luang untuk menenangkan pikiran
seseorang.
Agar bakat, minat, dan hobi dapat berjalan seimbang dan selaras dibutuhkan beberapa hal yaitu
Kita harus mengenali potensi yang kita miliki termasuk ketiga komponen tersebut ( Bakat,
minat dan hobi).
Bangun percaya diri dan komitmen, serta tanamkan dalam pikiran kamu kalo kamu yakin serta
mampu menyeimbangkan bakat, minat dan hobi kamu menjadi harmonis dan selaras.
Setelah itu, kita harus mampu mengembangkannya secara konsisten, dengan cara berlatih secara
rutin dan terus menerus dengan waktu yang tak terbatas.
Cerdas dalam membagi waktu antara mengembangkan potensi dalam diri dan hal yang prioritas
dalam hidup seperti pendidikan dan keluarga.
Kamu yakin dapat membawa potensi diri kamu tersebut ke hal yang positive dan
menguntungkan bagi kamu, seperti menghasilkan uang dari bakat, minat atau hobi yang kita
miliki. Bahkan kamu bisa menjadikannya sebuah karir yang cemerlaang untuk masa depan mu
apabila kamu memiliki motivasi dan kerja keras yang tinggi.
Kamu mampu menjadikan potensi tersebut menjadi hal yang bermanfaat bagi lingkungan
disekitar kamu.
And finally, kamu akan menjadi orang yang sukses dengan potensi yang kamu kembangkan
dengan mengikuti hal-hal diatas, yaitu selalu bersikap konsisten, kerja keras, komitmen, percaya
diri yang tinggi, motivasi dan tentunya doa yang selalu mengiringi usaha kamu.

Sumber : http://selpensil.blogspot.com/2017/09/bakat-minat-dan-hobi.html

101 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


60

Salah satu perbedaan antara orang dewasa dan anak-anak adalah bahwa orang dewasa sebagian
besar waktunya digunakan untuk kegiatan ekonomi yang produktif, sedangkan untuk anak-anak
tidak demikian, mereka sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain dan belajar.

Dalam hal ini remaja berada dalam “situasi antara bermain dan belajar“. Mungkin remaja itu
bekerja, tetapi hal ini bukanlah satu tuntutan yang harus dipenuhi. Membuat keputusan-keputusan
tentang pekerjaan yang cocok bukanlah tugas yang ringan bagi remaja, lebih-lebih dalam
masyarakat yang sudah begitu kompleks. Untuk itu perlu pengetahuan yang khusus tentang
informasi pekerjaan, informasi pendidikan dan informasi jabatan. Dengan informasi tersebut para
remaja dapat lebih selektif dalam memilih dan mempersiapkan pekerjaan yang sesuai dan cocok
untuk potensi, bakat, minat dan cita-citannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pekerjaan


1. Perbedaan jenis kelamin
2. Pemilihan pekerjaan berbeda antara pria dan wanita. Kebudayaan di Indonesia menunjang
satu pekerjaan untuk wanita yaitu sebagai istri dari anak-anak, sedangkan pria memegang
peran sebagai penanggung jawab penanggung jawab ekonomi keluarga.
3. Inteligensi dan bakat khusus.
4. Inteligensi dan bakat dapat mempengaruhi pemilihan pekerjaan, karena inteligensi
berhubungan dengan keberhasilan belajar atau pendidikan yang dapat diselesaikan seseorang.
Oleh karena itu orang pandai akan lebih mempunyai kesempatan dalam memperoleh atau
bersaing dalam pekerjaan.
5. Minat.
Minat atau hobby dapat mempengaruhi pemilihan pekerjaan.
6. Kepribadian
Kepribadian dapat mempengaruhi pemilihan pekerjaan
7. Latar belakang keluarga dan status ekonomi
Status social ekonomi keluarga akan mempengaruhi status social para remaja didalam
masyarakat yang dapat mempengaruhi pemilihan pekerjaan.

Cerita.

Rina adalah anak yang rajin patuh dan ringan tangan. Dia berasal dari keluarga yang sederhana.
Sebagai anak yang tertua, dia merasa ikut bertanggung jawab atas beban keluargannya. Terpikir
oleh Rina untuk mempraktekkan pengetahuan dan ketrampilan yang didapatnya dari pelajaran tata
boga disekolah dia membuat coklat dengan berbagai kreasi cetakan agar menarik lalu dibawanya
kesekolah untuk dijual kepada teman-temannya. Karena penjualan coklatnya sukses dia bercita-
cita suatu hari nanti dia ingin menjadi pengusaha kue coklat dengan merek “Rina‟s Cookies”
Coba Klasifikasikan jenis pekerjaan dibawah ini atas dasar pekerjaan : pemerintah swasta dan
wiraswasta dengan membubuhkan tanda ceklist ( V )
102 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
Klasifikasi Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Pemerintah Swasta Wiraswasta


1. Pegawai swasta

2. Pegawai Bank

3. Pelawak

4. Pilot

5. Pedagang Keliling

6. Pegawai Pabrik Montir

7. Dokter

8. Polisi

9. Pengusaha

10. Pemda (PNS)

Dewasa ini telah terbuka dengan lebar kesempatan mengembangkan karir atau melanjutkan sekolah
sesuai dengan yang dicita – citakan, asalkan ada kemauan yang keras dan kuat. Bermacam – macam
sekolah lanjutan telah menanti dan bermacam – macam profesi telah menunggu, apabila apabila kita
berkeinginan kuat dan berkemauan keras. Namun ada hal – hal yang harus kita perhatikan dalam
mempersiapkan sekolah lanjutan atau karir, antara lain :
a. Mengenal kemampuan diri terutama kemampuan akademis yang diperoleh
b. Melihat kondisi keungan keluarga
c. Mengenal dengan baik sekolah atau profesi yang di inginkan
d. Adaptasi dengan lingkungan
Seseorang yang telah lulus SMP tidak hanya daapat melanjutkan sekolah ke SMA, melainkan juga
ke SMK atau lembaga kursus dan keterampilan. Oleh karenanya kita harus merencanakan sejak
dini agar benar – benar dapat tercapai. Adapun jalur pendidikan yang ditempuh ada 2 yaitu :
1. Setelah SMP melanjutkan ke SMA, SMA adalah sekolah yang mempersiapkan berbagai
disiplin ilmu sebagai dasar untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan
Tinggi, karena 90 % materi di SMA adalah teori dan 10 % praktek.
2. Setelah SMP melanjutkan ke SMK yaitu sekolah yang di adakan untuk memberi bekal bagi
siswa yang langsung bekerja, karena 40 % materi di SMK adalah teori dan 60 % Praktek.
Berbagai jurusan yang ada di SMA :
a. Jurusan IPA dengan ketentuan mata pelajaran Fisika, Biologi,Kimia,Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
b. Jurusan IPS dengan ketentuan mata pelajaran PPKn, Sejarah, Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris
c. Jurusan Bahasa dengan ketentuan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika,PPKn,
Bahasa Inggris, Berbagai jurusan yang ada di SMK :
STM =Sekolah Tegnoliogi Menengah
1. Bangunan Air

103 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


2. Gambar Bngunan
3. Gambar gedung
4. Elektronika
5. Listrik instalasi
6. Listrik pemakaian
7. Mesin produksi
8. Mesin konstruksi
STM Perkapalan
1. Program studi pemasangan dan perbaikan mesin perkapalan
STM penerbangan
1. Motor rangka pesawat terbang
2. Listrik avianika pesawat terbang
STM Kimia
1. Analisis kimia
SMIP = Sekolah Menengah Industri Pariwisata
1. Kesekretariatan
2. Akuntansi
3. Managemen bisnis
4. Managemen koperasi
SMPS = Sekolah Menengah pendidikan sosial
1.pelayanan sosial pengembangan masyarakat
SMIK = industry kerajinan
1. Kerajinan logam
2. Kerajinan kayu
3. Kerajinan tekstil
SMEA = Sekolah Menengah Ekonomi Atas
1. Katata usahaan
2. Managemen pemasaran
3. Akuntansi
4. Memagemen permodalan
5. Perdagangan
SMF = Sekolah Menengah Farmasi
SPK = Sekolah Perawat
SMKK= Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga
1. Tata boga
2. Tata busana
3. Gizi
4. Tata rias
Lembaga – lembaga kursus
1. Mengetik / komputer 6. Pangkas Rambut
2. Menjahit 7. Merias Pengantin
3. Elektro 8. Memasak
4. Montir 9. Bahasa Asing
5. Mengemudi

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

104 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


61
1. Apa itu Potensi Diri ?
Potensi artinya kemampuan atau kekuatan, yang bersifat fisik maupun psikis. Namun Potensi
itu masih merupakan kekuatan dasar (“modal dasar”) yang harus diwujudkan dan dibuktikan
secara nyata. Bila tidak demikian, maka potensi itu akan terpendam.
Contoh : Bila seseorang siswa disebut berpotensi tinggi seharusnya prestasi belajarnya juga
terbukti baik.
Potensi diri adalah semua kekuatan, kelebihan, kecakapan yang dimiliki oleh seseorang, baik
yang dibawa sejak lahir ( secara genetik ) maupun yang diperoleh dari pengalaman dan
pelajaran (pendidikan).
Nah, apa saja potensi Anda ? Bukankah setiap orang diberi sejumlah kekuatan dan kelebihan
tertentu ! ?

2. Bentuk – bentuk Potensi


Persis seperti yang anda bayangkan, potensi memang banyak unsur dan ragamnya.
Potensi fisik misalnya, terdiri atas : keadaan jasmaniah, ukuran / bentuk dan penampilan fisik,
kualitas inderawi ( daya melihat, mendengar, dll );
daya tahan tubuh, kesegaran, kebugaran, kelenturan, kelincahan, kekuatan ( gerak / kerja ),
keseimbangan, dan kesehatan ( kesehatan gigi, mata, pernafasan, pencernaan, persendian, dll ).
Potensi non fisik antara lain : Intelegensi ( kecerdasan, bakat, minat, hobi, ciri / sifat
kepribadian, kemantapan emosional, motivasi, sikap, kreativitas, daya tanggap, dan lain – lain.
Dewasa ini juga dikaji, tentang adanya potensi kecerdasan emosional (
emotional qoutient ), kecerdasan ( kemampuan ) dalam mengatasi kesulitan – kesulitan (
adversity qoutient ) dan potensi keimanan atau kecerdasan spiritual ( spiritual qoutient ).

3. Mengembangkan potensi diri


Kadang kita prihatin, melihat layu dan gugurnya kuncup bunga yang belum sempat mekar.
Karena si empunya lalai tidak menyiramkan air segar.
Demikianlah kuncup – kuncup potensi diri kita. Ia butuh siraman air pengembangan. Ia butuh
upaya dan kerja keras. Ia perlu kesabaran dan daya tahan. Lalaikah Anda, sang Empunya
potensi itu ?
Sejenak telusurilah macam – macam potensi dan kekuatan Anda !!
a. Potensi Intelektual
Kemampuan intelektualnya adalah kecerdasan atau intelegensi. Satuan ukurannya ialah
Intellegence Qoutient (IQ). Intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk
berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasi lingkungan secara
efektif ( Marthen Pali,1993 ).
Untuk mengetahui intelegensi dapat dilakukan dengan cara sekilas yakni mengamati hasil
belajar sehari – hari (nilai ulangan harian sampai nilai rapor); atau secara teliti melalui
pemeriksaan psikologis dengan tes intelegensi.
Yang terakhir ini menghasilkan angka – angka yang menggambarkan taraf kecerdasan
tertentu, misalnya :

105 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Prestasi
No. IQ Klasifikasi
Minimal
1. - 79 Kemampuan Intelektual Rendah -
2. 80 – 89 Kemampuan Intelektual Di bawah
5,5
rata – rata
3. 90 – 109 Kemampuan Intelektual Rata – rata
6
4. 110 – 119 Kemampuan Intelektual di Atas rata
7
5. – rata
120 – 135 +
Kemampuan Intelektual Superior 9
Sumber : Marthen Pali, 1993

b. Kecerdasan Sosial
Tingginya taraf kecerdasan rasional (otak) terbukti belum menjamin gemilangnya prestasi
seseorang dalam kehidupan sehari – hari ketika belajar / bergaul dan berinteraksi
sosial secara nyata. Untuk itu, ada upaya mengidentifikasi jenis kecerdasan lain.
Dicobalah menemukan kecerdasan jenis lain itu, dan dinamai kecerdasan sosial.
Kecerdasan sosial ini, terdiri dari kepekaan sosial, komunikasi yang baik, empati,
pengertian / pemahaman terhadap orang lain (Munandir, 1995).

c. Kecerdasan Emosional (Emotional Qoutient)


Kecerdasan emosional adalah intelegensi dunia perasaan seorang individu. Seorang pakar
mengartikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan individu untuk mengenali emosi
(perasaan) diri sendiri dan emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi
itu dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain (Goleman,
1999 dalam Ramli, 2001).
Bisa terjadi seseorang yang cerdas (otaknya) namun dapat menjadi sedemikian tidak
rasional (menjadi “bodoh”). Mengapa ? Kcerdasan akademis (IQ) sedikit saja kaitannya
dengan kehidupan emosional. Dapat saja orang yang paling cerdas pun diantara kita,
terperosok ke dalam nafsu tak terkendali dan meledak – ledak ! (Goleman, 1999).

d. Kecerdasan Emosional (Emotional Qoutient)


Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar / bekerja dalam tempo yang
relatif pendek dibandingkan dengan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik.
Contoh : Seseorang yang berbakat melukis, akan lebih cepat bisa dan cepat
menyelesaikan pekerjaan melukis tersebut, dibandingkan dengan orang lain yang
tingkat bakatnya dibawahnya. Bakat (aptitude) juga bermakna potensi yang akan
diwujudkan di waktu yang akan datang. Maksudnya bakat menunjukkan adanya peluang
saja, yakni peluang keberhasilan (Munandir, 1995). Maka tidak heran ada istilah bakat
terpendam.
Dengan kata lain bakat harus disemaikan, diwujudkan, dan dikembangkan. Kalau tidak,
lepaslah peluang keberhasilannya. Untuk mengembangkan potensi bakat perlu
menggerakkan seluruh aspek
JENIS BAKAT
Menurut beberapa referensi test bakat, dikenali adanya contoh jenis– jenis bakat, yaitu : bakat
verbal, bakat numerikal.
1. Verbal : Konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata
2. Numerikal : Konsep – konsep dalam bentuk angka – angka Skolastik : Kombinasi
kata – kata dan angka – angka Abstrak : Aspek yang tidak berupa kata maupun angka, namun
berbentuk pola, rancangan, diagram dengan ukuran – ukuran, bentuk dan posisi –
posisinya.
3. Mekanik : Prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas, dan alat – alat lainnya.
106 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
4. Relasi ruang : Mengamati, mencitrakan pola dua dimensi / berpikir dalam tiga dimensi.
5. Kecepatan Ketelitian Klerikal : Tugas tulis menulis, ramu meramu untuk kantor,
laboratorium dan lain – lain.
6. Bahasa : Penalaran analitis tentang bahasa, misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiar,
editing, hukum, pramuniaga dan lain – lain.
e. Kecerdasan Spiritual
Suatu kecerdasan yang bersangkut paut dengan pengikatan diri dengan Zat Yang Maha
Tinggi yaitu Tuhan.
Kecerdasan spiritual merupakan kepekaan batin seseorang untuk melihat dan merasakan
perbedaan antara suatu kebaikan dan keburukan, suatu kemampuan diri untuk memilih
dan berpihak kepada kebaikan dan merasakan nikmatnya seseorang yang mempunyai
kecerdasan spiritual yang tinggi akan tidak mudah cepat putus asa, pantang menyerah,
hidupnya akan penuh dengan harapan dan ketenangan hati. Ia sadar bahwa dirinya itu milik
Tuhan Yang Maha Kuasa dan Tuhan adalah sumber kebaikan.
f. Minat ( Interest )
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.
Orang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian, mencarinya, mengarahkan
diri, berusaha mencapai / memperoleh sesuatu itu. (Munandir, 1995).
Minat dapat membangkitkan “power”, kekuatan, dorongan yang mengarahkan kepada
optimalisasi pendakian objek tertentu. Dengan minat, seseorang dapat menghadapi hal
yang berat menjadi ringan, yang jauh akan terasa dekat, pelajaran yang sulit terasa mudah.
Guilford, 1956, membedakan minat menjadi : minat vokasional menunjuk pada bidang –
bidang pekerjaan.
Minat vokasional yaitu minat untuk memperoleh kepuasan dari kegiatan tertentu, misalnya
petualangan, hiburan, apresiasi, artistik, ketelitian, dan lain – lain.
Minat Vokasional terdiri dari tiga faktor, yakni :
1) Minat profesional yakni minat dan keilmuan, ekspresi aestitis (seni), dan
kesejahteraan sosial.
2) Minat komersial yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha / bisnis, jual beli, periklanan,
kesekretariatan, akuntansi dan sebagainya.
3) Minat kegiatan fisik yaitu minat mekanik (tata kerja mesin), kegiatan luar (out
door).
Minat juga dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Sekelompok orang yang suka / berminat bekerja dengan benda – benda (mesin,
perkakas, tanaman di ruang terbuka).
2) Sekelompok orang yang berminat pada pekerjaan administrasi, mengolah angka
dan data, taat pada peraturan dan cermat.
3) Mereka yang suka bisnis dan berorganisasi, mengajak / mempengaruhi dan
mempresentasikan sesuatu.
4) Mereka yang berminat pada kegiatan sosial : mengajar, merawat komunikasi, memberi
informasi, dan lain – lain.
5) Mereka yang berminat pada kegiatan ekspresi seni, intuitif, imajinasi dan kreativitas.
6) Mereka yang berminat pada kegiatan mengamati, meneliti, menganalisis,
mengevaluasi, lebih banyak berpikir dari pada bertindak.

Catatan : minat adalah hasil belajar, artinya minat dapat berubah – ubah
sesuai dengan perkembangan wawasan dirinya. Yang saat ini diminati, mungkin pada
saat mendatang tak disukai lagi.
Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

107 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


62

Selama kita hidup, baik secara sadar ataupun tidak, pkiran menjadi segala sesuatu dan kita menjadi
pikiran kita. Penampilan luar kita merupakan refleksi dunia dalam diri kita. Kita menjadi apa yang
kita pikirkan karena pikiran kita memberikan energy yang mewujudkan sesuatu yang kita ingin kita
ciptakan. Dalam kehidupan kita mngenal positif thinking (berpikir positif), dalam berpikir positif
(positif thinking) menggambarkan suatu sikap atau perilaku yang selalu posotif dalam menyikapi
kehidupan ini.
Berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita. Karena sikap yang baik dimulai dari
berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukan setiap individu.
Kekuatan berpikir positif merupakan unsur terpenting dalam menentukan jenis kehidupan kita.
Selanjutnya akan dibahas dalam makalah ini mengenai kajian tentang berpikir positif (positif
thinking).

Positif Thinking yang dalam bahasa pribuminya sama dengan berpikir positif adalah sebuah sikap
atau prilaku, serta cara pandang seseorang yang selalu positif dalam mensikapi kehidupan ini.
Positif Thinking hanyalah modal dasar seseorang dalam kehidupan, karena dengan semakin
kompleknya masalah yang kita hadapi apabila hanya berpikir positif saja tidaklah cukup.
Selanjutnya setelah berpikir positif kita harus positif Change atau berubah menjadi semakin
baik.Dengan bersikap positif (Positif thinking) bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu
keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju
keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di
sepanjang jalan yang kita lalui tersebut. Kehidupan dan kebahagiaan seseorang tidaklah bisa diukur
dengan ukuran gelar kesarjanaan, kedudukan maupun latar belakang keluarga. Yang dilihat adalah
bagaimana cara berpikir orang itu. Memang kesuksesan kita lebih banyak dipengaruhi oleh cara kita
berpikir. Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan.
Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan.
Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang
kita lalui tersebut.

Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang
menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara
berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak
orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku,
kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.
Dalam berpikir positif (positif thinking) melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata,
dan gambaran-gambaran yang konstruktif(membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran
positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan
tindakan anda. Berpikir Positif diawali dengan sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan
bahwa dirinya mampu. Keyakinan yang mengatakan bahwa diri beliau “bisa”. Jika Anda melihat
diri Anda “bisa”, maka Anda akan “bisa”. Jika Anda melihat diri Anda akan menghasilkan, maka
Anda akan menghasilkan. Jika Anda tidak bisa melakukan hal seperti ini, maka Anda masih
dikuasai oleh pikiran negatif. Berpikir positif bukan merupakan tujuan melainkan suatu jalan untuk
mencapai tujuan. Menjadikan berpikir positif sebagai tujuan memang membawa manfaat tetapi
manfaat tersebut belumlah seberapa jika dibandingkan dengan manfaat yang didapat jika berpikir
positif dijadikan sebagai suatu jalan.

108 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


63

(Padahal) mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya
dalam agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus.(QS. al Bayyinah:5)
Tujuan utama diciptakannya manusia semata-mata untuk ibadah kepada Allah swt. Kualitas
penghambaannya didasarkan pada kualitas ibadahnya, semakin berkualitas ibadah seseorang maka semakin
berkualitas pula status penghambaannya. Oleh karena itu penting bagi kita semua sebagai seorang hamba
untuk senantiasa meningkatkan kualitas ibadah yang kita punya. Tips kita pada kesempatan kali ini akan
memberikan tips untuk meningkatkan ibadah, di antara yang harus di lakukan dalam peningkatan ibadah
adalah sebagai berikut:
1. senantiasa merasa bahwa diri ini penuh diliputi dengan dosa dan noda.
2. melihat orang lain dengan pandangan banyak amal, kalau kita melihat diri sendiri merasa mulya maka
hasrat ibadah akan berkurang tetapi sebaliknya jika kita merasa lebih rendah kualitas ibadahnya maka
dengan sendirinya akan ada peningkatan dalam ibadah kita
3. jangan menganggap ibadah yang kecil-kecil itu remeh
4. belajar ilmu agama lebih banyak lagi.
5. sering-seringlah bertadabbur untuk mencari ilham dari Allah, fungsi tadabbur tidak lain adalah
menundukkan hati kita ini agar semakin „tahu diri‟ betapa rendah dan hinanya diri ini.
6. satu lagi, barangkali ini juga perlu.
Hakikat Ibadah puasa merupakan sarana latihan untuk pengembangan diri. Ulama besar dunia, Yusuf al-
Qaradhawi, dalam bukunya Fiqh al-Shiyam, memandang puasa Ramadhan sebagai lembaga pendidikan par-
excellent (madrasah mutamayyizah) yang dibuka oleh Allah SWT setiap tahun. Siapa yang mendaftar dan
mengikuti “perkuliahan” dengan baik sesuai petunjuk Islam, ia akan lulus ujian dengan predikat “sukses
besar”. Karena, tak ada keuntungan yang lebih besar ketimbang meraih ampunan Allah dan bebas dari siksa
neraka. Di antara hikmah paling penting ibadah puasa, kata al-Qaradhawi, adalah pencucian atau
peningkatan kualitas diri (tazkiyyat al-nafs). Puasa diharapkan dapat meninggikan kualitas jiwa dan
mentalitas manusia sehingga ia menjadi manusia yang benar-benar tunduk dan menghambakan diri hanya
kepada Allah SWT.
Inilah potret manusia bertakwa yang ingin dicapai melalui ibadah puasa. Dalam pemikiran Islam, jiwa atau
mental (al-nafs) memiliki empat tingkatan mulai dari yang paling rendah hingga paling tinggi.
1. mental tumbuh-tumbuhan (nafs al-nabat). Wilayah kerja (domain) mental tumbuh-tumbuhan adalah
makan dan minum. Manusia dengan mental ini tentu tidak dapat menjalankan ibadah puasa.
2. jiwa binatang (nafs al-hayawan). Domain jiwa binatang adalah gerak, harakah (motion), memangsa, dan
seksualitas. Jiwa binatang tidak mengenal rambu-rambu hukum. Yang kuat memangsa dan menerkam
yang lemah. Inilah yang dinamakan hukum rimba. Manusia dengan mental ini juga tak dapat
melaksanakan ibadah puasa.
3. jiwa manusia (nafs al-insan). Domain jiwa manusia adalah berpikir dan berprestasi. Jiwa ini jauh lebih
tinggi dari dua jiwa terdahulu. Tapi, bukan tanpa kelemahan. Dalam berpikir dan mencapai prestasi, jiwa
manusia sering diliputi penyakit sombong (kibr), serakah (al-thama‟), serta dengki (al-hasad), dan iri hati
(al-hiqd wa al-hasad).
Mental malakut, seperti dipaparkan di atas, merupakan mental yang paling tinggi. Ibadah puasa
sesungguhnya dimaksudkan agar manusia memiliki semangat dan jiwa malakut ini. Ini tidak bermakna
bahwa manusia harus bertransformasi (merubah bentuknya) menjadi malaikat. Tidak. Tapi, transformasi
dalam arti peningkatan kualitas diri dengan semangat kebenaran (tahaqquq) dan pengabdian (ta‟abbud) yang
tinggi kepada Allah SWT. Wallahu a‟lam.

109 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


64

Memanfaatkan Waktu Luang Dengan Hal-Hal Yang Positif dan Berguna | Waktu luang mungkin
terjadi pada perubahan gaya hidup, perubahan karier, pensiun, memiliki anak, meninggalkan rumah,
atau lulus dari sekolah ataupun perguruan tinggi. Anda mungkin mencari cara untuk membuat
waktu luang anda lebih baik dari menggunakan waktu luang yang Anda miliki karena sudah
terlepas di antara hal-hal yang Anda lakukan dalam kesibukan Anda sebelumnya.
Menggunakan waktu luang secara produktif dapat membantu Anda untuk mengatasi
ketidakmampuan untuk dapat bersantai-santai karena "untuk melakukan sesuatu" menggunakan
waktu luang dengan cara yang terasa lebih bermanfaat bagi Anda akan memastikan bahwa Anda
akan merasa lebih baik, terlibat penuh dalam kehidupan. Pada artikel ini cara terindah akan sharing
dengan anda kiat memiliki kesempatan mengeksplorasi berbagai cara untuk mengisi waktu luang
Anda dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan dijalankan secara powerfull.

1. BUAT RENCANA UNTUK MENGISI WAKTU LUANG ANDA


 Jangan Anda berpikir dalam hal apa yang Anda pikir harus lakukan, tetapi apa yang Anda
tahu akan membuat Anda merasa lebih produktif, terlibat dan puas dalam hidup. Berikut
adalah beberapa cara perencanaan mungkin bagi Anda:
 Tuliskan daftar hal-hal yang Anda ingin lakukan dalam waktu luang Anda. Anda dapat
melakukan cara apapun yang Anda suka, atau memperlakukan semuanya jika itu sama-sama
penting, karena itu terserah Anda.
 Membuat jurnal tentang kehidupan Anda dan mencakup bagaimana Anda ingin menjadi lebih
hidup.
 Pastikan untuk menggambarkan aktivitas. Anda sedang mencoba di waktu luang Anda
sehingga Anda bisa mengevaluasi mana yang layak dilakukan atau tidak.
 Buat papan visualisasi yang menetapkan cara-cara di mana Anda ingin menghabiskan waktu
luang di masa depan.

2. TINGGALKAN HAL-HAL KURANG BERMANFAAT


Jika Anda ingin merasakan waktu luang Anda benar-benar berguna, maka anda harus
memasukan hal-hal berguna tidak luput dari semangat didalamnya. Alasan untuk ini adalah
bahwa waktu luang Anda diperlukan untuk menyegarkan Anda dan meningkatkan energi Anda,
kreativitas Anda, dan rasa percaya diri Anda. Jika membiarkan kegiatan duniawi biasa di
kehidupan sehari-hari menyusup ke waktu luang Anda dengan dalih semoga menjadi "berguna",
Anda tidak akan mendapatkan apa-apa dari waktu luang Anda dan Anda akan memiliki batasan
yang sangat longgar antara waktu bebas dan sisa waktu Anda, sehingga bisa mendevaluasi waktu
luang Anda.

3. MEMPERLUAS ZONA KENYAMANAN


Salah satu cara yang bagus untuk mendapatkan dan menggunakan waktu luang menjadi berguna
adalah menemukan hal-hal baru. menemukan sesuatu yang dirasa bahwa Anda memiliki dimensi
kepada diri sendiri yang bahkan anda tidak menyadari sebelumnya. Dengan melangkah diluar

110 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


zona kenyamanan waktu luang Anda menjadi perjalanan yang berguna, membantu Anda untuk
tumbuh dan penemuan diri. Selain itu juga dapat membantu Anda untuk tetap tertarik dengan
memicu rasa ingin tahu Anda, dan memperluas kesadaran Anda. Beberapa hal yang mungkin
dipertimbangkan untuk melakukan ini meliputi:
 Mencoba hal-hal baru
 Melakukan yang Anda suka pada masa lampau
 Menikmati tantangan yang terlibat dalam memperbarui minat Anda
 Tuliskan sesuatu yang merangsang dan berenergi
 Carilah kegiatan dan pengalaman yang akan membawa Anda

4. UBAH PENDEKATAN UNTUK PENGGUNAAN MEDIA


Matikan TV, radio atau semacamnya dan biarkan keluar dari waktu luang Anda. Pikirkan cara-
cara kreatif untuk menggantikan media diwaktu luang Anda. Internet memungkinkan untuk
bertanggung jawab atas masukan yang beredar melalui media, menyediakan Anda dengan
kesempatan untuk mengubah waktu luang Anda menjadi sarana untuk menjadi kreatif, pesan
praktis, atau informatif yang mungkin Anda ingin berbagi dengan dunia. Atau mungkin Anda
dapat menulis beberapa puisi atau cerita pendek dan menambahkannya keblog dengan orang
yang sedang berseluncur didunia maya. Ini berguna untuk waktu luang, Anda akan menggali
kreativitas Anda dan memberi orang lain sesuatu yang mereka dapat menghargai atau belajar dan
menikmati dari sebagian hasilnya.

5. SUKARELA BERSOSIALISASI
Jika Anda memiliki cukup waktu luang untuk memberikan waktu kepada orang lain yang
membutuhkan, kenapa tidak ?. ini bisa menjadi cara yang sangat memenuhi untuk memberikan
kembali kepada publik atau masyarakat dan bahkan lebih baik, Anda bisa memilih menjadi
relawan apa sesuai dengan apa yang Anda harapkan dan percaya, dan apa yang Anda anggap
paling penting. Reputasi melalui relawan menjadi pengalaman yang sangat memuaskan yang
membantu banyak orang lain. Beberapa ide untuk bersosialisasi mencakup pekerjaan badan
amal, misalnya saja bergotong royong, pekerjaan hewan (penyelamatan hewan atau pelatihan)
dan sebagainya. kegiatan ini dapat memberikan diri Anda beberapa variasi baik dalam
pengalaman dan orang yang Anda temui.

6. PERTIMBANGKAN REORIENTASI GAYA HIDUP


Jika menemukan waktu luang Anda telah terhambat karena harus berurusan dengan rumah besar
(pekerjaan rumah tangga). Mungkin anda perlu bergerak lebih dekat ketempat dimana ada
banyak kegiatan yang Anda lebih suka melakukannya dan yang tidak ditawarkan pada
umumnya. Hindari melihat perampingan karena merampas diri Anda dari suatu standar tertentu.
Setelah Anda membebaskan diri dari kebutuhan tertentu Anda akan segera belajar bahwa waktu
Anda akan terasa lebih bernilai.

Terkadang, kita memiliki banyak banyak kegiatan atau kesibukan, sehingga membuat kita lupa
waktu. Namun terkadang juga kita memiliki banyak waktu luang yang tidak kita ketahui bagaimana
menghabiskannya. Agar tidak bosan, ada beberapa langkah agar kita dapat menggunakan waktu
luang dengan efektif dan lebih produktif:

111 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


1. Lakukan kegiatan yang kita sukai atau hobi kita adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu.
Misalnyanya, melukis, bermain alat musik, menulis, dan lainnya.
2. Manfaatkan waktu luang untuk membereskan lemari pakaian, karena mungkin kita sibuk bekerja
sehingga tidak disadari bahwa lemari pakaian kita sangatlah berantakan.
3. Luangkan waktu dengan bermeditasi. Meditasi dapat membuat kita lebih tenang dan terlepas dari
stres akibat rutinitas sehari-hari. Tidak hanya itu, kita juga dapat melatih diri untuk berpikir
positif dalam menjalani hari.
4. Hubungi teman-teman yang pernah mengajak kita untuk bertemu, namun karena kesibukan kita
sehingga kita tidak bisa. Ketika memiliki waktu luang, merencanakan pertemuan bersama teman
dapat menjai pilihan tepat.
5. Kita juga dapat memanfaatkan waktu dengan membersihkan atau hapus junk mail di kotak
masuk email kita. Tentunya banyak junk mail yang tidak penting, dengan menghapusnya maka
email kita akan terlihat lebih rapi.
6. Nikmati udara segar dengan berjalan-jalan di luar rumah. Kita bisa pergi ke taman, misalnya.
Dengan ini kita dapat melihat pemandangan atau kejadian yang tidak kita duga. Ini akan menjadi
pengalaman yang menyenangkan.
7. Mungkin selama ini kita terlalu sibuk dengan pekerjaan atau kegiatan kita, sehingga lupa
berkumpul bersama keluarga. Habiskanlah waktu luang bersama keluarga kita, misalnya dengan
bepergian bersaman, sekadar makan bersama, atau berkumpul dan saling bercerita. Untuk kita
yang jauh dari keluarga, berbicara melalui telepon juga akan menyenangkan. Ini dapat
meningkatkan hubungan kita bersama keluarga.

112 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


65

Pengertian Kepercayaan Diri. Dalam bahasa gaul harian, pede yang


kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya
punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa
telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan
wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi,
hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan,
dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede/percaya diri
dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya.
Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu.
Berdasarkan praktek hidup, kita bisa mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami
oleh semua manusia.

Pengertian Percaya Diri


Sebenarnya apa sih yang kita maksudkan dengan istilah pede/perca diriitu?
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki
pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran
positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah
kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk
berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri
negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

Macam-Macam Percaya Diri


Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/percaya
diri yaitu ada empat macam, yaitu :
1. Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda
melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda
secara keseluruhan.
2. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda
punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda
meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
3. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa
menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang
disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di
bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan
Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self
confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)

113 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Berdasarkan paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa
percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi
keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk
melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

Akibat Kurang Percaya Diri


Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah
atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
1. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh
sungguh.
2. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
3. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
4. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
5. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
6. Canggung dalam menghadapi orang
7. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang
meyakinkan
8. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
9. Terlalu perfeksionis
10. Terlalu sensitif (perasa)

Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap
kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya
merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa
dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.

Sumber : https://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/

114 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


66

Seringkali siswa mengeluh terhadap tata tertib sekolah yang nampak terlalu mengatur kehidupan
sehari-hari mereka di sekolah. Namun demikian sebenarnya tata tertib sekolah memiliki banyak
manfaat yang terasa langsung maupun tidak langsung baik terhadap siswa tersebut maupun
lingkungan sekitarnya. Berikut adalah manfaat langsung dan tak langsung dari tata tertib sekolah
apabila dijalankan dengan baik.

1. Melatih kedisiplinan
Tentu saja tujuan utama dari pembuatan tata tertib yaitu untuk melatih kedisiplinan para siswa.
Dengan menjadi siswa yang disiplin, maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung dengan
efektif dan nyaman. Misalnya saja, waktu masuk sekolah dimulai pukul 07.30 pagi. Dengan
mewajibkan siswa datang sebelum bel masuk berbunyi maka kegiatan belajar mengajar akan
dapat dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan.

2. Melatih tanggung jawab


Apabila guru memberi tugas atau pekerjaan rumah maka siswa wajib mengerjakannya. Hal ini
dapat melatih rasa tanggung jawab siswa terhadap apa yang diamanatkan kepadanya. Dan ingat,
siswa pun akan belajar tentang adanya konsekuensi apabila tidak melaksanakan apa yang
ditugaskan kepadanya. Di lain pihak, siswa akan belajar bahwa akan ada reward apabila
mengerjakan apa yang menjadi kewajibannya.

3. Mengefektifkan kegiatan
Ketidak teraturan tentu saja menyababkan semua kegiatan menjadi tidak efektif. Bayangkan
apabila para siswa datang terlambat dan masuk ke dalam kelas secara bergantian padahal kelas
telah dimulai. Pastilah kegiatan belajar mengajar akan terpotong dan akhirnya terganggu. Begitu
pula apabila ada suara telepon ketika kegiatan belajar. Dengan demikian, peraturan agar tidak
telat dan tidak mengaktifkan telepon di kelas akan membantu keefektifan kegiatan belajar.

4. Mengingatkan tugas sebagai pelajar


Siswa diharuskan memakai seragam tidak lain dan tidak bukan agar orang-orang dapat
mengidentifikasi bahwa mereka adalah pelajar. Hal ini memudahkan guru untuk mengenal para
siswa, begitupun dengan masyarakat. Bagi siswa sendiri, memakai seragam akan mengingatkan
mereka bahwa mereka adalah pelajar yang memiliki tugas utama belajar.

5. Melatih kejujuran
Setiap siswa yang tidak masuk harus memberikan surat keterangan mengapa mereka tidak dapat
mengikuti pelajaran. Apabila mereka sakit mereka harus memberi surat sakit atau apabila mereka
izin maka surat iyin dibutuhkan. Hal ini untuk melatih kejujuran dan mengindarkan para siswa
dari bolos dan berbohong apabila mereka tidak hadir di kelas. Tentu saja ketidakhadiran yang
tidak beralasan akan berbuah pada suatu konsekuensi.

115 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


6. Menjaga kenyamanan lingkungan
Di sekolah, siswa diajarkan untuk menjaga kebersihan seperti membuang sampah pada
tempatnya dan tidak mencorat-coret tembok atau meja. Hal ini ditujukan agar lingkungan terjaga
keasriannya dan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman. Tambahan pula, dengan
tata tertib ini maka siswa akan belajar untuk merawat lingkungan sekitarnya.

7. Melatih kemandirian
Ketika ujian berlangsung tentu saja siswa dituntut untuk bekerja sendiri dan peraturan tidak
memperbolehkan para siswa bekerja sama. Dengan demikian, siswa dituntut untuk percaya pada
kemampuannya sendiri dan berusaha mepersiapkan yang terbaik untuk ujian tersebut. Kejujuran
para siswa pun dilatih karena siswa tidak diperkenankan membuka buku atau mencontek pada
saat ujian.

8. Melatih keterampilan sosial dan soft skills


Kecuali home schooling, siswa tentu saja akan berbaur dengan sesamanya dan para guru untuk
berinteraksi secara sosial. Tata tertib pun berlaku di sini, misalnya saja peraturan untuk
menghormati para guru dan pelarangan untuk berkelahi di sekolah. Apabila siswa mengikuti
peraturan maka ketika ereka siap untu terjun di masyarakat, mereka akan belajar untuk
menghormati sesama dan tahu bahwa membuat kericuhan itu adalah hal yang tidak terpuji.

9. Menghilangkan kecemburuan sosial


Para siswa terutama murid perempuan pada umunya dilarang untuk memakai perhiasan. Selain
untuk masalah keamanan karena perhiasan yang mencolok akan mengundang kejahatan, hal ini
ditujukan untuk menghindarkan siswa dari kecemburuan sosial.

Sumber : http://guruppkn.com/manfaat-tata-tertib-sekolah-bagi-siswa

116 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


67

Bagaimana Anda dapat Memahami Pendapat Orang Lain.


Komunikasi adalah Pareto Utama Anda dalam menjalin hubungan personal dan membangun Organisasi
lebih Efektif. Ketrampilan Komunikasi menjadi sangat krusial dalam Pengembangan Diri dan Karir Anda.
Dan salah satu Ketrampilan Komunikasi yang penting adalah Memahami Orang Lain. Mengembangkan
Keterampilan memahami orang lain – Salah satu unsur terpenting dalam menjalin hubungan dengan orang
lain yang efektif adalah memahami. Ya, keterampilan memahami adalah modal pertama untuk menarik
simpatik dan respon positif dari orang lain. bahkan kemampuan memahami akan menjadikan Anda menang
dalam setiap komunikasi, baik itu komunikasi antar pribadi, maupun komunikasi publik.
Tapi harus kita akui, memahami orang lain itu tidak semudah kita mengucapkannya. Ini bukan konsep
melainkan sebuah keterampilan. Artinya untuk bisa memahami orang lain dengan baik, Anda perlu terus
belajar dan berlatih sehingga keterampilan ini berkembang secara optimal.
Lantas bagaimana cara melakukannya? Inilah tips sederhana bagaimana mengembangkan keterampilan
memahami orang lain dengan baik dan efektif.

1. Orang selalu ingin dipahami dan dimengerti


Tidak hanya seorang anak kecil yang ingin dimengerti dan dipahami, namun setiap Pribadi tentu ingin
dipahami dan dimengerti. Inilah hal pertama yang perlu Anda pelajari dalam Pengembangan
Kemampuan Komunikasi, yakni bisa mengerti orang lain dengan memandang dari sudut pandang mereka.
Ketika Anda menjalin Komunikasi dengan orang lain jangan sampai terjebak dengan meminta mereka
yang memahami Anda dan Anda lupa untuk mengerti dan memahami mereka.

2. Belajar melihat dari Sudut Pandang orang lain


Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa setiap orang ingin dimengerti dan dipahami, maka Anda
perlu punya cara pikir, cara pandang dan tindakan yang berbeda kepada setiap orang. Karena setiap
orang pun memiliki Sikap dan Perilaku yang berbeda-beda pula. Dan itu harus kita hargai, selama itu
tidak merugikan diri kita. Jika Anda sedang berkomunikasi dengan orang lain entah itu personal maupun
kelompok maka melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain akan membuat Anda lebih bijak dalam
memberikan tanggapan, bersikap atau bertindak. Anda tidak akan terpancing pada pendapat Anda sendiri.
Namun Anda akan lebih bijaksana, seandainya ada beda pendapat antara Anda dengan orang lain. Selain
itu dengan kemampuan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, maka Anda akan mampu
memberikan sebuah solusi yang sesuai dengan cara berpikir dan cara pandang mereka. Hal ini akan
menimbulkan respek dari orang lain terhadap diri Anda.

3. Jadilah Pendengar yang Baik


Tidak ada satu pun orang pun yang lebih baik cara pemahamannya kecuali mereka yang senantiasa
menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang baik tidak hanya mendengar tapi mereka juga mampu
menangkap dan merespon apa yang didengar dengan baik. Atau dengan kata lain pendengar yang baik
adalah pendengar aktif.

Mengembangkan Keterampilan Mengerti dan Memahami orang lain adalah cara Tepat dalam
Berkomunikasi. Anda tidak perlu menjadi seorang Negosiator Ulung, atau Seorang Ahli Bahasa, karena
Komunikasi cukup dengan Mendengar dan Memahami. Dengan menerapkan cara ini dalam kehidupan
Anda, maka Anda akan mampu menjalin komunikasi Efektif dengan orang lain.

117 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


68

Memulai pembicaraan dengan sesama jenis memang mudah, tapi bagaimana jika dengan lawan jenis?
Seringkali rasa grogi dan deg-degan muncul saat Anda sedang berbicara dengan lawan jenis. Samoai-sampai
lidah Anda kelu dan hamper tidak bisa bicara apa-apa.
Tidak mau terus-terusan bungkam saat bersama orang yang Anda sukai? Nah, berikut ada beberapa cara
untuk memulai percakapan dengan lawan jenis tanpa harus grogi. Simak baik-baik yah!

Jangan Minder
Hilangkan rasa minder, takut atau segan. Cobalah untuk lebih santai saat berbicara dengan si dia. Dengan
begitu Anda akan terlihat lebih enak dan tidak kaku dalam mengobrol. Kalimat seperti „hai‟ dan „apa kabar‟
dapat menjadi pembuka yang netral dan tidak berlebihan.

Bicarakan topic yang sama-sama diminati


Cara ini dapat menghubungkan Anda dengannya. Jika ternyata Anda bekerja di perusahaan yang sama
namun beda kantor, mungkin Anda bisa membicarakan pekerjaan. Jika ternyata tidak, pancinglah dengan
perbincangan ringan. Begitu Anda mengetahui minatnya, Anda bisa langsung mengembangkan pembicaraan.

Percakapan harus dua arah


Anda tidak bisa mengambil alih semua pembicaraan. Ingatlah bahwa suatu percakapan adalah komunikasi
dua arah. Kedua pihak berperan sebagai pembicara sekaligus pendengar yang baik. Masing-masing harus
memberi kesempatan untuk dapat mengungkapkan pendapat. Pekalah dengan isyaratnya jika dia tidak
menyukai sebuah topik atau pertanyaan tertentu.

Jangan Langsung menanyakan masalah pribadi


Misalnya bertanya apakah dia sudah punya pasangan atau belum. Bila merasa perlu memberi tahu statusnya,
dia pasti akan menyatakan secara tidak langsung. Seperti,”Oh tadi pagi aku sempat mengantarkan pacarku ke
kantornya..”

Bicara dengan nada yang direndahkan


Bukan berarti Anda bicara sangat pelang sampai tidak terdengar atau bicara dengan gaya „sok imut‟. Yang
perlu dihindari adalah berbicara dengan nada tinggi, agar kata-kata yang keluar dari bibir Anda tidak
menyentak-nyentak.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk memulai percakapan dengan lawan jenis agar tidak grogi.
Silahkan mencoba.

118 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


69

Sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan


bersosialisasi sehari – hari, karena dengan menunjukan sikap
santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan
keberadaanya sebagai makhluk sosial dimanapun tempat ia
berada. Dalam kehidupan bersosialisasi antar sesama manusia,
sudah tentu kita memiliki norma-norma / etika-etika dalam
melakukan hubungan dengan orang lain. Dalam hal ini sopan
santun dapat memberikan banyak manfaat atau pengaruh yang
baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Sopan santun berarti peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekolompok manusia didalam
masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari masyarakat tersebut. Setelah kita
mengetahui pengeretian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap sopan santun patutlah dilakukan
dimana saja temapat kita berada, sesuai dengan kebutuhan lingkungan, tempat, dan waktu karena
sopan santun bersifat relatif dimana yang dianggap sebagai norma sopan santun berbeda-beda
disetiap tempatnya, seperti sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah, kampus, pergaulan, dan
sebagainya. Hal tersebut kita lakukan dimanapun tempat kita berada, kita akan selalu dihormati,
dihargai, dan disenangi keberadaan kita oleh orang lain.

Sopan santun harus diterapkan dimanapun sesuai dengan tuntutan lingkungan tempat kita berada.
Contohnya seperti didalam lingkungan rumah, baik didalam maupun diluar lingkungan rumah,
maka sopan santun yang harus diwujudkan antara lain :
 Menghormati orang tua, seperti tingkah laku yang baik, berbicara dengan lemah lembut,
berkata jujur, tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti perasaannya seperti suka
berbohong dan tidak mendengar nasehatnya.
 Menyayangi adik, kakak, saudara, dan seluruh keluarga dengan cara bertutur kata yang baik,
tidak berkata kasar dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota keluarga.
 Menghormati para tetangga yang berada disekitar rumah dengan sering bertegur sapa ketika
saling bertemu, dan saling tolong menolong disaat sedang ada yang membutuhkan.

Setelah itu, sopan santun didalam lingkungan sekolah dan kampus antara lain :
Menjaga tingkah laku, seperti berperilaku baik dan terpuji, menghormati guru atau dosen, dan
mematuhi peraturan sekolah / kampus. Menjaga kebersihan sekolah / kampus serta berperan aktif
dalam kegiatan sosial di sekolah / kampus.

Saat ini, kebanyakan orang yang tidak mempunyai sikap sopan santun, seperti melawan orang tua,
berkata kasar terhadap orang tua, menyakiti perasaan orang lain, dsb. Sangat disayangkan karena
sikap sopan santun seharusnya ada pada masing-masing individu. Tontonan yang ditayangkan
ditelevisi swasta sekarang juga kebanyakan yang tidak memberikan contoh sopan dan santun. Coba
kalian pikirkan, apabila kalian berada di posisi orang yang lebih tua, mendapati anak kalian berkata
kasar, pasti kalian sangatlah kecewa. Sekarang saatnya kita buat introspeksi diri dan menjaga
tontonan anak-anak yang masih dibawah umur agar tetap mempunyai sikap sopan dan santun ;;)

Sumber berita : http://dwikaapriyani.ilearning.me/?p=141

119 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


70

Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan
perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan
dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.

"A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time.
It makes no difference how wealthy or how poor a person is,
as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect".
(Lady Troubridge, "The Book of Etiquette")

Perbedaan Etiket dan Etika :


Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa
Perancis: Etiquette.
Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut
budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.

Dasar-dasar Etiket :
a. Sopan dan ramah kepada siapa saja
b. Memberi perhatian kepada orang lain
c. Ingin membantu
d. Memiliki rasa toleransi
e. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi

Tujuan Etiket : "Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain".

Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia :


a. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain
b. Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang (better human relation)
c. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi
d. Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara teman

Untuk lebih berhasil dalam kehidupan kita perlu memiliki :


a. Self Confidence
b. Self Control
c. Body Language
d. First Impression

Cara Memupuk Kepercayaan Pada Diri Sendiri :


1. Banyak membaca pengetahuan umum
2. Mengikuti berita-berita yang aktual
3. Memperdalam pengetahuan dibidang kita
4. Tidak segan bertanya apabila tidak atau kurang mengerti
5. Terbuka untuk menerima kritik membangun
6. Memperhatikan saran-saran penampilan
7. Berani berdiskusi untuk menguji apakah pendapat kita dapat diterima atau tidak
8. Banyak bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat
9. Melatih diri dalam beberapa macam keterampilan

120 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


10. Mempelajari bahasa lain (asing, daerah) untuk dipergunakan secara aktif atau pasif apabila
diperlukan

Ciri Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik :


a. Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun
b. Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada
c. orang lain
d. Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja
e. Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau
mengganggu pikiran orang lain
f. Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun
diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh

Perbedaan etiket timur dan barat


Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang
kadang-kadang berbeda dan bertentangan, seperti misalnya :
a. Cara bersalaman
b. Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan
c. Saat memberi sambutan
d. Saat menerima sesuatu (dengan menggunakan tangan kanan)
Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket
bangsa-bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk
menyesuaikan diri kepada lingkungan tempat kita berada.

Tata Cara Berkenalan


1. Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas.
2. Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan
3. Personal contact:
a. Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik
b. Melihat mata yang bersangkutan
c. Senyum
d. Tubuh sedikit ke depan

Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi

Perkenalan :
a. Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua
b. Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita
c. Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu dihormati, seperti:
Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing, Ulama/Tokoh agama, atau pria
jauh lebih tua dari wanita (+ 20 tahun)

Berdiri Dari Tempat Duduk:


a. Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas
dihormati
b. Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamu- tamu.
c. Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu sampai di
pintu

Khusus Pria :
Harus berdiri dari tempat duduk:
a. Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita)
121 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020
b. Bila seorang wanita masuk dalam ruangan
c. Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk
d. Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat

Etiket dalam Percakapan (Conversation)


Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu
yang tidak boleh dikatakan. Communication Field :
1. Facial Expression
2. Body Position
3. Good (Clear) Voice
4. Choise of Words
5. Ways of using the eyes

Hal yang diperlukan untuk dapat berbicara secara efektif:


a. Rasa percaya diri yang kuat
b. Keluwesan dalam pergaulan
c. Mempunyai persepsi yang tepat terhadap keadaan lingkungan dan individu yang terlibat
dalam interaksi tersebut
d. Dapat menguasai situasi
e. Mengetahui hasil yang diharapkan dari interaksi

Hal-hal yang dihindarkan dalam percakapan:


a. Memotong pembicaraan orang lain
b. Memonopoli pembicaraan atau percakapan
c. Membual tentang diri sendiri
d. Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan
e. Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dan lain-lain
f. Menanyakan harga barang orang lain
g. Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi
h. Gosip atau berita yang belum tentu kebenarannya

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

122 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


71

Kalian sebagai siswa atau pelajar, tugas utama kalian adalah belajar. Untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal, diperlukan teknik belajar yang baik. Cara belajar pun perlu dilakukan
dengan berbagai cara yang sesuai dan cepat dimengerti oleh kalian.
Teknik belajar adalah cara-cara yang digunakan dalam belajar.
Tidak sebatas itu juga, teknik belajar disini juga dapat diartikan cara kita menerima ilmu serta cara
mengolah ilmu. Jika cara belajar kalian dilandasi dengan cara belajar yang tepat maka kalian tidak
akan memerlukan waktu yang lama untuk memahami bahan pelajaran. Waktu yang tidak lama
dalam belajar ini otomatis akan dapat menghemat waktu dan tenaga kalian dan hasilnya akan
tercapai secara optimal.
Antara kalian dengan teman yang lain akan mempunyai cara belajar yang berbeda. Karena cara
yang kalian gunakan dalam belajar belum tentu sesuai dengan orang lain. Ada yang belajar
dengan cara mendengar saja sudah dapat menguasai pelajaran, ada yang harus mendengarkan musik
ketika belajar, tetapi ada juga yang lebih memahami pelajaran dengan belajar di tempat yang sunyi.
Ada beberapa hal yang perlu dikuasai dalam teknik belajar, yaitu :
1. Teknik mendengar
2. Teknik mencatat
3. Teknik mengamati
4. Teknik menghafal
5. Teknik memahami
6. Teknik menyimpulkan
Semua teknik diatas haruslah kalian praktikan dan latih terus menerus, untuk mendapatkan hasil
yang maksimal dalam belajar.
Teknik mendengar haruslah dikuasai dengan baik. Seorang pelajar harus dapat memfungsikan alat
pendengaran sebaik mungkin. Mendengarkan secara seksama dan penuh perhatian semua uraian
dan keterangan bapak ibu guru kalian yang sedang mengajar. Hal-hal yang diuraikan bapak ibu
guru di depan kelas, biasanya adalah hal-hal yang dinilai penting oleh bapak ibu guru yang
nantinya akan menjadi bahan ulangan atau tes.
Mencatat pelajaran pun juga diperlukan teknik, supaya nanti ketika kita belajar/mengulangi
membaca catatan tidak akan bingung, dan tidak memahami catatannya sendiri. Dengan catatan,
ilmu yang kita dapatkan dari guru tidak akan hilang begitu saja. Jadi ada dokumen pelajaran yang
dapat kita simpan dan sewaktu-waktu dapat kita buka, kita baca dan pelajari lagi.
Catatan dapat kita anggap baik, apabila :
1. Catatan lengkap
2. Bersih
3. Rapi, teratur dan jelas
4. Mudah dibaca oleh kita sendiri dan orang lain.
Konsentrasi saat menerima pelajaran dan saat belajar haruslah ditimbulkan. Pusatkan pikiran
kalian (fokus) pada pelajaran yang kalian terima. Jauhkanlah pikiran-pikiran lain yang tidak
berhubungan dengan pelajaran yang sedang berlangsung. Ketika konsentrasi sudah dapat kalian
kuasai saat pelajaran, kalian akan dengan mudah memahami suatu pelajaran. Hubungkan pelajaran
yang telah diberikan bapak ibu guru kalian dengan hal-hal di luar atau di lingkungan sekitar
kalian. Amatilah, dan kalian akan lebih mudah lagi untuk memahami dan menyimpulkan suatu
masalah/pelajaran tertentu.

123 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Menghafal materi pelajaran pun diperlukan strategi, agar lebih mudah dan tidak memerlukan
waktu yang lama.
1. Mempunyai niat dan perhatian penuh pada materi yang akan dihafalkan
2. Lakukan secara teratur dan terus menerus
3. Gunakan teknik yang sesuai dengan diri kalian. Misalnya, menghafal melalui membaca dalam
hati dengan penuh perhatian, diingat kemudian dikeluarkan lagi melalui kata-kata. Menghafal
dengan teknik lainpun bisa dilakukan, misalnya dengan cara membaca terlebih dahulu,
kemudian dengan cara menuliskan kembali bahan yang diingat di atas kertas.
4. Aturlah waktu. Jangan terlalu lama waktunya, karena otak mempunyai keterbatasan untuk
bekerja, atau menghafal semalam suntuk (mendadak) hanya karena akan ada ulangan saja.
Materi yang memerlukan pengertian yang dalam hendaklah dihafal melalui penglihatan. Bahan itu
dipandang dengan seksama, kalimat yang satu dihubungkan dengan yang lain dalam otak sambil
pikiran terus bekerja untuk menghafal apa yang dilihat itu. Untuk bahan yang berupa bagan, grafik,
peta, gambar demikian pula rumus-rumus, yang wujudnya ruwet atau apapun yang tidak dinyatakan
dengan perkataan lebih tepat dihafalkan dengan gerak tangan. Sebaiknya hal ini dilakukan dengan
memakai pensil dan kertas sehingga kalau ada kesalahan dapat diketahui. Dengan proses ini hafalan
akan lebih mudah masuk ke dalam otak karena gerakan-gerakan tangan dapat membantu usaha
tersebut.
Bahan pelajaran yang berupa definisi atau pokok-pokok pikiran yang memerlukan perumusan kata
demi kata dengan sangat tepat sebaiknya dibaca dan dihafal dengan bersuara. Suara yang ditangkap
oleh telinga akan berkumandang dalam pikiran sehingga kelak dapat diucapkan kembali dengan
tepat. Jika setiap pelajaran dapat menggunakan ketiga metode tersebut menurut kebutuhan
dan perlu dilakukan secara kombinasi pasti ia dapat menghafal setiap mata pelajaran dengan efisien.
Untuk dapat mengulangi pelajaran dengan baik diperlukan cara atau pedoman yang tepat untuk
belajar. Ada beberapa cara/pedoman yang perlu diperhatikan untuk selanjutnya dipraktikkan dan
dibiasakan :
1. Berdoa, memohon kepada Tuhan sebelum dan sesudah belajar agar selalu diberi ilmu yang
bermanfaat didunia dan akherat
2. Disiplin waktu untuk mengulangi pelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
3. Bersikap gembira dan optimis bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan pribadi bukan
merupakan beban kehidupan
4. Mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan niat yang mantap untuk menambah ilmu pengetahuan
5. Ulangi pelajaran dengan tekun, bersemangat, penuh konsentrasi dan bersungguh-sungguh
6. Menggunakan metode belajar yang efisien, metode menghafal yang sesuai dan mudah
menguasai
7. Carilah suasana yang mendukung (tidak terlalu bising)
8. Berusaha mengerti dan hafal semua pokok-pokok materi sampai pada perincian-perinciannya
9. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani
10. Membuat ringkasan untuk semua mata pelajaran
11. Mencatat hal-hal yang tidak/kurang mengerti kemudian menanyakannya kepada yang ahli
12. Berusaha memecahkan/mengerjakan masalah-masalah atau soal-soal yang ada di buku
pelajaran dan selalu berlatih soal-soal
13. Membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri dan mencari jawabannya
14. Mengadakan tanya jawab dan berdiskusi dengan teman
15. Memperluas materi pelajaran dengan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan
pelajaran tersebut di perpustakaan sekolah/perpustakaan umum

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

124 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


72

Apakah Anda mengalami hal berikut?


# Belum siap menghadapi Ujian Nasional?
# Punya nilai raport yang kurang memuaskan?
# Masih malas belajar?
# Lebih banyak bermain daripada belajar?
# Terlihat stres menjelang masa ujian?
# Merasa tidak siap kala menghadapi ujian?
# Sulit mengatur waktu dan disiplin dalam belajar?
Jika Anda merasakan salah satu dari problem di atas, saya punya solusi untuk Anda. Saya percaya,
Anda pasti ingin Anak Anda sukses melewati ujian dan mendapat nilai terbaik. Anda pasti ingin
Anak Anda lulus ujian dengan nilai yang membanggakan Anda. Anda pasti ingin mampu mengukir
prestasi di sekolah. Masalahnya ketika menghadapi ujian, anak tidak diajarkan cara menghadapi
ujian, bagaimana percaya diri menghadapi ujian, bagaimana menguasai materi pelajaran dengan
waktu yang terbatas, anak juga tidak diajarkan bagaimana mengatasi rasa takut saat menghadapi
ujian. Akhirnya ketika Anak gagal saat ujian, anak dianggap bermasalah, tidak mampu, malas,
bahkan bodoh. Padahal sering kali Anak hanya tidak tahu cara untuk melewati ujian dan
mendapatkan nilai terbaik.
Saya percaya, kesuksesan tidak tercapai secara kebetulan tetapi dengan persiapan yang mantap
bersama strategi yang tepat. Agar sukses dalam menghadapi ujian, Anak harus punya persiapan
yang mantap. Anak perlu siap secara mental, siap dalam menguasai pelajaran, dan siap mengerjakan
soal di ruang ujian. 9 KSMU merupakan kristalisasi dari pengalaman belajar saya selama menjadi
mahasiswa. Dengan kunci ini saya berhasil meraih IP 4 mulai dari semester 4 hingga semester 7
(lulus). Dan sekarang Anda bisa menggunakan kunci ini untuk meraih sukses di sekolah.
Apa saja 9 Kunci Sukses yang akan Anak Anda pelajari?
1 Mindset Juara
2 Hancurkan Penghambat Diri
3 Percaya Diri Menghadapi Ujian
4 Disiplin dalam Belajar
5 Strategi Manajemen Waktu
6 Strategi Memahami Pelajaran
7 Strategi Menghafal Pelajaran
8 Berlatih untuk Menghadapi Ujian
9 Strategi Mengerjakan Soal
Mengapa Memilih 9K SMU?
1. Materi dibuat berdasarkan pengalaman & terbukti berhasil.
2. Materi yang disampaikan praktis dan mudah diaplikasikan.
3. Menggunakan bahasa remaja sebagai pengantar sehingga mudah dipahami dan tidak jenuh.
4. Mudah dipelajari. Anak Anda bisa mendengarkan audiobook ini melalui handphone, laptop,
komputer, bahkan di dalam mobil saat menuju ke sekolah.
5. Pembelajaran Non-Stop. Anak Anda dapat mempelajari audiobook ini berulang kali tanpa
batas.
6. Investasi yang sangat terjangkau. Bahkan sangat murah dibandingkan hasil yang diterima.
7. Dapat digunakan untuk pelajar kelas SMP, SMA hingga Mahasiswa. Hanya 1 kali investasi,
bermanfaat untuk sepanjang sekolah.

125 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


73

Pendidikan mengenal 3 lingkungan, yakni Tri Pusat Pendidikan yang meliputi sebagai berikut:
1. Pendidikan informal di dalam keluarga
2. Pendidikan formal yang berlangsung di sekolah
3. Pendidikan non formal yang berlangsung di dalam masyarakat
Di setiap lingkungan pendidikan anak mendapatkan sumber- sumber belajar yang berbeda.
Penggunaan sumber belajar yang variatif akan merangsang anak untuk lebih intensif dalam
memahami suatu materi. Sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh anak antara lain
sebagai berikut:
1. Perpustakaan umum
2. Media cetak seperti tabloid, majalah, koran
3. Media elektronik seperti TV, internet
4. Kelompok bermain
5. Organisasi remaja seperti Karang Taruna, Pengajian muda-mudi, Paduan suara Gereja
6. Tokoh masyarakat
7. Sanggar seni (lukis, tari, peran)
8. Kelompok ilmiah remaja
9. Organisasi olah raga
10. Group band, dan lain-lain

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

126 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


74

Sebelumnya...coba hafalkan kalimat dibawah ini dalam 20 detik:


Kucing
Sepeda
Buaya
Anjing
Bioskop
Televisi
Kasur
AC
Mobil
Api
Ayam
Sendok
SMK

Apa kamu bisa? Sepintas sepertinya sangat sulit. Seandainya kita


bisa, kemampuan mengingatnya sangat terbatas. Kita tidak mampu
mengingatnya dalam jangka waktu yang panjang. Karena kita hanya
menggunakan SHORT TERM MEMORY.
Disini akan di share pada kalian bagaimana cara menghafalkan kata2
tersebut dalam waktu singkat, dan akan terus bertahan
(menggunakan LONG TERM MEMORY)
Kemampuan otak kiri adalah berpikir secara analitik, logis, tepat,
repetitif, terkumpul, mendetail, ilmiah, terikat, literal, berurutan.
Materi diadaptasi dari: Landsberger, Joe. Effective Habits for
Effective Study

Sementara otak kanan berpikir secara kreatif, imajinatif, umum, intuitif, konseptual, gambaran
besar, heuristik, empatetik, figuratif, tidak menentu.
Intinya otak kanan menekankan tentang kreatifitas, imajinasi, dsb. Berbeda dengan otak kiri yang
menekankan pada analisa, berfikir, matematika dsb.

Dalam belajar sering kali kita terlalu menggunakan otak kiri, padahal yang diperlukan adalah
keseimbangan antara keduanya. Untuk itu daya imajinasi, kreatifitas yang ada pada otak
kanan harus juga dimanfaatkan.

Baik...ini adalah tips untuk menghafalkan deretan kata2 tersebut dalam waktu singkat dan dengan
daya ingat dalam jangka waktu yang lama...mari pelan-pelan kita pahami...
Sekarang coba kalian imajinasikan dan benar-benar dibayangkan (baca secara bersambung) :

127 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Kucing naik
Sepeda, ketemu
Buaya, buaya jatuh cinta sama
Anjing, mereka ke Bioskop, di bioskop nonton Televisi, di TV ada iklan
Kasur, kasur letaknya dibawah
AC, ACnya di dalam Mobil, mobilnya tahan Api, apinya buat bakar
Ayam, ayam makannya pake
Sendok, yang ada di
SMK

Sekarang coba kalian ulangi lagi. Kemampuan mengingat kata-kata tersebut akan lebih cepat dalam
tersimpan dalam LONG TERM MEMORY.

Nah, dibawah ini ada gambar salah satu test sederhana yang populer untuk untuk melihat agan lebih
dominan otak kiri atau kanan.

Menurut kalian...gambar wanita berputar ini dalam pikiran kamu apakah berputar searah atau
berlawanan jarum jam atau pindah pindah?
Jika kamu melihat bahwa gambar wanita berputar SEARAH jarum jam, berarti anda telah berpikir
dengan OTAK KANAN.

128 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Sebaliknya jika anda melihat bahwa gambar wanita berputar BERLAWANAN ARAH jarum jam,
berarti anda telah berpikir dengan OTAK KIRI.
Jika berpindah-pindah, anda memiliki 2 faktor yaitu berpikir dengan otak kiri dan kanan bergantian.

Kemudian, ada satu lagi :

Coba anda perhatikan tulisan-tulisan di gambar yang menyatakan warna :


Yellow, Orange, Blue, Black, Green, Red, dan seterusnya,
kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya.
Otak kanan anda berusaha menyebutkan warnanya,
tetapi otak kiri anda tetap membaca tulisannya!
Coba anda praktekkan, pasti anda akan terganggu oleh konflik otak kiri
dan otak kanan Anda

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

129 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


75

A. Paradigma Belajar Sepanjang Hayat


Bentulkah kita lahir untuk menjadi manusia pembelajr (born to learn) ? Manusia makhluk
belajar, setiap orang lahir dalam keadaan lemah, tidak berpengetahuan dan tidak dapat
berbuat sesuatu. Manusia akan sukses jika belajar terus menerus sepanjang hayat, dengan tujuan
akhir mencapai derajat kemulian manusia sejati. Untuk itu, perlu langkah- langkah konkret,
yakni belajar dan berlatih. Kita harus berlatih mengembangkan kecakapan. Kesadaran potensi
diri dan melakukan pengolahan informasi diri.

B. Tanggung Jawab dalam Belajar


Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kebodohan pada diri kita ? Siapa yang paling berperan
ketika kita sukses berprestasi ? Selama kita masih kerdil, senantiasa menyalahkan orang lain,
pihak lain, lingkungan, selama itu pula terbelenggu oleh cara berpikir yang salah, cara pandang
dan sikpa mental yang menyesatkan.
1. Saya bertanggung jawab atas
a. Keaktifan saya,
b. Ketekunan saya, dan
c. Kepandaian saya

2. Saya bertanggung jawab atas


a. Kebodohan saya,
b. kemalasan saya, dan
c. Kepasifan saya
Jadi, pintar atau bodohnya kita tergantung pada diri kita sendiri.

3. “Saya bertanggung jawab atas proses diri saya menjadi diri saya sendiri (to be my self)”
Saya bertanggung jawab atas :
a. Masa depan saya,
b. Belajar saya,
c. Karier saya,
d. Semua pikiran saya,
e. Semua keputusan saya,
f. Ucapan saya,
g. Apa yang saya dengarkan,
h. Keinginan saya
i. Semua perasaan saya
j. Apa yang saya lakukan, dan
k. Semau pilihan saya
l. Untuk apa semua umur saya.

Solusi yang paling jitu adalah bagaimana cara kita membuat strategi. Strategi adalah sebuah cara
yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan secara smart (cerdik). Belajar merupakan sebuah
kegiatan yang dilakukan oleh pelajar sesuai dengan tugasnya. Strategi dalam belajar yang
selama ini diajarkan dan disampaikan sebagian besar masih berpola lama.
Saat ini, penggunaan teknologi dalam belajar sudah menajdi “trend” dalam melakukan pendekatan
yang disebut dengan “e- learning”. Belajar dengan menggunakan strategi tersebut sangatlah
dianjurkan di dalam sistem belajar berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi. Hal tersebut

130 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


dikarenakan siswa sudah tidak lagi dibatasi dalma memperoleh sumber belajar karena guru bukan
lagi menjadi satu-satunya narasumber belajar di dalam kelas.
Menjamurnya warnet-warnet sudah dapat memberikan isyarat pada kita semua dan dapat menjawab
terhadap tantangan yang ada. Pengetahuan menenal internet dan website-website pembelajaran
sebagai basis e-learning sudah menjadi sebuah keharusan untuk menjawab tantangan ini.

Keterbatasan kompetensi guru mata pelajaran tidak dapat dijadikan sebuah penyebab kegagalan
siswa untuk memenuhi standar kompetensi yang harus dipenuhi. Dengan strategi ini, siswa
dapat dengan mudah memperoleh konsep dan materi sebuah mata pelajaran yang diinginkan dengan
jelas dan detail dengan cara melakukan download melalui website-website yang ada dan dapat
digunakan belajar bersama dengan teman-teman yang akhirnya fungsi guru mata pelajaran sebagai
fasilitator dapat dijalankan. Untuk mengetahui alamat website pembelajaran, Anda dapat
menanyakan pada guru mata pelajaran atau guru pembimbing Anda di sekolah. “Dengan
kurikulum berbasis kompetensi diharapkan siswa sudah dapat belajar, meskipun guru mata
pelajaran belum memasuki proses pembelajaran.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

131 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


76

Minat adalah aspek kepribadian yang berkaitan dengan objek yang menstimulir perasaan senang
pada individu. Minat akan mendorong seseorang untuk melakukan usaha. Seseorang yang berminat
terhadap suatu objek atau aktivitas, ia akan dengan senang melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan objek tersebut. Misalnya siswa yang menaruh minat yang tinggi pada basket, ia akan dengan
senang hati melihat permainan basket. Juga ia akan terdorong untuk melakukan latihan dan
bertanding basket. Tanpa ada yang menyuruh ataupun memaksa ia akan suka rela melakukannya.

Minat sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Seorang siswa yang memiliki minat terhadap
pelajaran tertentu ia akan dengan senang hati melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
pelajaran itu. Misalnya: “Dentiko sangat berminat terhadap pelajaran matematika”
maka realisasi dari minat tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Selalu mengikuti pelajaran matematika
2. Memperhatikan dengan penuh kesungguhan
3. Mengerjakan PR/tugas lain yang diberikan guru
4. Mengerjakan latihan-latihan soal meskipun tidak disuruh
5. Belajar rutin baik ada jadwalnya maupun tidak
6. Mengikuti les di bimbingan belajar

Semua aktivitas itu dilakukan dengan perasaan senang, tanpa paksaan dengan penuh kerelaan ia
lakukan usaha itu, karena ia berminat terhadap matematika.
Sebaliknya bila seorang siswa tidak berminat terhadap suatu mata pelajaran/maka ia akan berusaha
mengingkari atau menghindarinya. Misalnya: “Meida tidak berminat pada pelajaran bahasa
Indonesia maka realisasi dari ketiadaan minat tersebut antara lain seperti berikut:
1. Tidak menyukai guru bahasa Indonesianya
2. Sering meninggalkan pelajaran dengan alasan ataupun tanpa alasan
3. Malas mengerjakan tugas, kalau mau hanya mengutip pekerjaan teman
4. Di rumah, buku bahasa Indonesia tidak pernah disentuh
5. Bila ada PR hanya berharap teman yang telah mengerjakan
6. Sering menentang guru bahasa Indonesia

Dengan adanya minat akan mendorong seseorang untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh
yang selanjutnya akan mendatangkan prestasi

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

132 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


77

A. Pengertian Kepribadian
George Kelly seorang ahli psikologi, memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang
unik dari individu dalam mengartikan pengalaman- pengalaman hidupnya. Sementara ahli lain
yang bernama Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam
diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang
bersangkutan.

B. Faktor-Faktor Yang Membentuk Kepribadian


Secara umum ada dua faktor utama yang membentuk kepribadian individu.
1. Faktor Bawaan
Kepribadian individu sangat tergantung oleh faktor bawaan atau genetis pada saat individu
tersebut belum dilahirkan ke dunia, yaitu yang diturunkan secara biologis oleh kedua orang
tuanya.
2. Faktor Lingkungan
Selain faktor bawaan, kepribadian juga ditentukan oleh faktor lingkungan, termasuk
didalamnya adalah pengalaman-pengalaman sosial dan perubahan lingkungan. Yang
dimaksud dengan pengalaman-pengalaman sosial di sini adalah segala sesuatu atau
peristiwa yang terjadi karena pengaruh lingkungan sosial, misalnya belajar di sekolah,
hubungan dengan masyarakat, dll.

C. Kepribadian Sehat/Matang
Berikut ini beberapa ciri orang yang memiliki kepribadian sehat/matang meskipun ciri-ciri ini
tidak mutlak menggambarkan kepribadian yang sehat.
1. Orang yang memiliki kepribadian sehat memiliki suatu perluasan diri.
Artinya, hidupnya tidak terikat sempit pada kebutuhan-kebutuhan dan kewajiban-
kewajiban pokoknya. Salah satu aspek penting dari perluasan diri adalah proyeksi ke masa
depan, yaitu merencanakan dan mengharapkan.
2. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman.
Orang yang memiliki kepribadian matang dapat diterima dan menerima orang lain dengan
baik tanpa hambatan yang berarti.
3. Mampu menerima diri sendiri.
Orang yang memiliki kepribadian matang dapat menerima apapun keadaan yang ada pada
dirinya. Ia dapat menerima kekurangan dan kelebihan yang ada padanya.
4. Orang yang memiliki kepribadian matang memiliki filsafat hidup atau pegangan hidup
yang kuat.
Salah satu pegangan hidup yang digunakan oleh kebanyakan orang adalah agama. Hal itu
berarti bahwa seorang yang berkepribadian matang memiliki kehidupan keagamaan yang
kuat.

D. Tipe Kepribadian dan Kecenderungan Karir


Menurut Holland, ada enam jenis atau orientasi kepribadian pada manusia:
1. Tipe realistis
Orang yang memiliki tipe kepribadian realistik mempunyai ciri sebagai berikut; Memiliki
fisik yang kuat, kecakapan dan koordinasi motorik yang baik, kurang memiliki kecakapan
verbal, kurang memiliki keterampilan sosial, kurang peka dalam hubungan dengan
orang lain, menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret yang melibatkan kegiatan yang

133 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


sistematis seperti mengoperasikan mesin atau peralatan. Tidak banyak membutuhkan
ketrampilan komunikasi atau hubungan dengan orang lain.
Lapangan pekerjaan yang sesuai bagi orang bertipe kepribadian diantaranya adalah
perkebunan, pertanian, mekanik, montir, dan konstruksi.

2. Tipe intelektual/investigative
Ciri-ciri orang bertipe ini adalah; menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual. Cenderung
sebagai pemikir dari pada pelaku tindakan, senang menganalisa dan memahami sesuatu,
biasanya menghindari hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok untuk bekerja di
laboratorium penelitian seperti peneliti, ilmuwan dan ahli matematika.

3. Tipe sosial
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Kegiatan yang melibatkan kemampuan
berkomunikasi dan keterampilan berhubungan dengan orang lain, namun biasanya kurang
dalam kemampuan mekanikal dan sains. Beberapa lapangan pekerjaan yang cocok untuk
dimasuki yaitu; guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide.

4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, Menyenangi bahasa yang
tersusun baik Menghindari segala situasi yang kabur, mengolah data dengan aturan
tertentu. Pekerjaan yang sesuai yaitu sebagai sekretaris, teller, akuntan, kasir, pemegang
buku, pegawai arsip, pengawas bank, ahli perpajakan, dan pekerjaan-pekerjaan lain
yang sejenis.

5. Tipe usaha/enterprising
Tipe usaha ini cenderung mempunyai kemampuan verbal/komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, mempromosikan
produk atau gagasan. Mudah melakukan adaptasi dengan orang lain. Memiliki perhatian
yang besar terhadap kekuasaan, status, dan kepemimpinan. Adapun jenis pekerjaan yang
cocok dan biasanya cenderung dipilih oleh orang dengan kepribadian model usaha
meliputi: pedagang, sales, pengusaha, politikus, manajer, pengacara,konsultan industri,
promotor, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang sejenis.

6. Tipe artistik
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih
menyukai tugas-tugas yang memungkinkan ia mengekspresikan diri. Karir yang sesuai yaitu
sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, penulis.

Seseorang mungkin saja tidak murni memiliki satu tipe tertentu, tetapi gabungan anatara beberapa
tipe namun tetap memiliki sebagian besar atau kecenderungan pada satu tipe tertentu. Dengan
mengenali tipe yang sudah dipaparkan diatas kita akan lebih mudah menilai dan mengarahkan diri
dalam memasuki karir tertentu

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

134 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


78 “ “

Orang bernilai bukan hanya sekadar mengetahui apa yang mereka yakini, lebih lagi adalah
mewujudkan apa yang mereka pahami dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya nih, kamu tahu khan
bahwa sama orang tua tidak boleh kasar ? Nah, sekarang coba deh pengetahuan kamu tentang
bersikap baik kepada orang tua itu diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Kalau kamu sudah bisa
mewujudkan dan menginternalisasi keyakinan dan pengetahuan dalam kehidupan kamu, maka
sebenarnya sudah menjadi seorang model.

Model ?
Model bagaimana maksudnya ?

Iya, model !! Percaya nggak ? Sekarang saya Tanya.., modelnya orang pinter fisika siapa ?
Einstein atau Ade Rai ? Pasti jawabannya Einstein dong~ Itulah model, Eenstien itu jadi model
tentang orang pinter. Kalau Ade Rai itu model binaragawan. Sekarang, kalau saya bilang kamu juga
bisa jadi model, percaya nggak ? Kamu bukan jadi model pasta gigi, sabun mandi, atau mobil
keluaran terbaru ; melainkan jadi model dari apa yang kamu yakini.

Rumus untuk menjadi model gambang, yaitu ;

Model = Karakter + Kompetensi

Karakter berhubungan dengan siapa kamu, sedangkan kompetensi adalah apa yang bisa kamu
lakukan. Nih, ada kalimat bagus tentang karakter :
“ Taburlah pemikiran maka kamu akan menuai perbuatan Taburkanlah
perbuatan maka kamu akan menuai kebiasaan Taburkanlah kebiasaan
maka kamu akan menuai karakter “

Jadi karakter tumbuh sebagai hasil dari kebiasaan ; kebiasaan hasil dari perbuatan ; dan perbuatan
adalah hasil pemikiran. Oleh karena itu, kalau kamu ingin memiliki karakter, maka harus dimulai
dari menyetel pemikiran kamu sekaya-kayanya, sejernih-jernihnya, sevaritif-variatifnya tentang
semua aspek yang menunjang kesuksesan kamu, sehingga kamu bisa melihat dengan mata yang
lebih lebar dan lebih luas.

Karakter dibangun dengan pendekatan CODE. Berikut penjelesannya :


(1) Confidence (percaya diri).
Modal pede itu adalah bisa diandalkan (dependability), mudah diramalkan (predictability),
rasa aman emosional (emotional safety) dan menghargai kesamaan (valuing good common).
(2) Outstanding (melebihi rata-rata)
Outstanding itu bikin kamu nggak kenal kata menyerah dalam kamus hidup kamu ; atau
minimal kamu menyerah samapi titik darah penghabisan.
(3) Different (Berbeda)
Kata orang marketing “differentiation or die”..” berbeda atau mati”. Kamu sebagai individu,
tentu saja harus memiliki perbedaan yang jelas antara diri dengan orang lain. Berbeda itu pula
yang membuat kita jangan sampai larut walaupun harus bercampur dengan lingkungan.

135 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


(4) Endurance (daya tahan)
Kualitas hidup seseorang tidak ditentukan oleh kondisi yang menimpanya, melainkan oleh
bagaimana dia menghadapi kondisi tersebut. Oleh karena itu kebutuhan akan daya tahan
terhadap perubahan menjadi penting dikuasai untuk membangun karakter yang mantap.

Kompetensi hampir sama artinya dengan kemampuan ; Kompetensi yang harus dimiliki setidaknya
terdiri dari SEPHIA, yaitu :
a. Self management (manajemen pribadi), yaitu kemampuan untuk mengelola kehidupan
seseorang , mulai dari merancang tujuan, menantang hambatan, menghadapi tekanan serta
tanggung jawab terhadapnya.
b. Emotional literacy (pemahaman emosional), yaitu kemampuan untuk menyadari emosi yang
dirasakan, mampu mengelola, memahami emosi orang lain, dan mampu bekerja sama dengan
orang yang memiliki masalah secara emosional.
c. People-skill. Kita pasti berinteraksi dengan orang yang melihat dunia dengan cara yang
berbeda, oleh karena itu, kemampuan untuk mengerti, memahami dan berkomunikasi dengan
orang lain sangat diperlukan.
d. Handling Techno-knowledge. Memiliki keterampilan teknis, seperti menulis atau keterampilan
lain yang berhubungan dengan profesi.
e. Intuitive abilities (kecakapan intuisi), intuisi adalah kemampuan sesorang memperoleh
pengetahuan baru tanpa belajar. Intuisi mengandalkan kecepatan respond dan keberanian untuk
mengambil risiko.
f. Ability to learn (kemampuan belajar) ; baik ketika menghadapi kesulitan maupun
kemudahan. Bukan kondisi yang menentukan kualitas hidup seseorang, melainkan kemampuan
dia menghadapi kondisi tersebut.

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

136 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


79

Menjadi pribadi yang mandiri adalah idaman dan cita-cita tiap orang. Pribadi mandiri secara umum
gambarannya adalah pribadi yang tak tergantung pada fihak lain dalam mengekpresikan diri dalam
segala bentuknya.Untuk menjadi pribadi mandiri diperlukan banyak bekal, baik ilmu, kematangan
diri, pengalaman hidup dan keberanian mengambil keputusan.

Berani Bermimpi
Dalam buku ”Dragon Spirit” karangan Ron Rubin dan Stuard Avery Gold, dijelaskan bahwa untuk
bisa mandiri awalnya orang harus berani punya ”mimpi”, ya mimpi untuk bisa menjadi sesuatu,
mimpi untuk bisa menggapai sesuatu, mimpi untuk bisa menghasilkan sesuatu, mimpi untuk bisa
sampai pada tujuan tertentu, mimpi untuk bisa mengatasi sesuatu( masalah,situasi, tantangan).
Mimpi ini akan mampu menghasilkan energi yang sangat luar biasa dasyat bagi sesorang jika
kemudian ia serius untuk berusaha menjadikannya ‟kenyataan”.

Ya, kenyataan itu awalnya memang dari mimpi. Orang- orang besar di dunia, apakah itu politikus,
pemimpin, pengusaha, ilmuwan, ulama, atau siapapun yang berkaliber dunia, semuanya mengawali
kesuksesannya menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil berkat keberaniannya bermimpi. Obama
sang presiden Amerika Serikat sekarang ini, waktu kecilnya ketika sekolah di SD Menteng Jakarta
sudah menuliskan mimpinya untuk kelak jika dewasa bisa menjadi Presiden. Ya dengan berbekal
energi dasyat mimpinya itu maka kemudian Obama mengerahkan semua usahanya dari mulai studi
dan karier politiknya secara serius, terarah dan fokus, akhirnya jadilah ia Presiden Amerika Serikat
sekarang ini. Ciputra kecil yang hidupnya serba kekurangan berani bermimpi untuk suatu saat
menjadi pengusaha sukses, dan kenyataannya sekarang menjadi interpreneur sukses di tanah air dan
bahkan mendirikan sekolah pengusaha untuk mendidik tunas bangsa agar kelak bisa menjadi
pengusaha mandiri yang sukses. Dahlan Iskan seorang anak desa asli Magetan yang sejak kecil
berani bermimpi untuk menjadi orang mandiri yang sukses, ketika memulai kariernya sering kali
jalan kaki tanpa uang sangu yang cukup ketika meliput berita, dengan segala keuletannya berhasil
menjadikan Jawa Pos koran nasional terbesar di Indopnesia Timur, bahkan lebih dari itu berhasil
melahirkan sekian ratus anak perusahaannya dengan sekian puluh ribu karyawannya , dan sekarang
setelah sukses membangun PLN kemudian dipercaya Presiden untuk menjadi menteri BUMN.

Itulah orang –orang mandiri yang sukses dengan mengawalinya dari mimpi. Bermimpi itu boleh,
baik, menyenangkan, tak ada yang bisa melarang sepanjang produktif dan ada kemauan yang
sungguh-sungguh untuk mengejawantahkannya dalam realitas, tidak hanya sebatas mimpi saja. Jika
sesorang hanya pandai bermimpi tak punya kemauan dan kemampuan untuk mewujudkannya
dengan usaha keras agar menjadi kenyataan, maka sepanjang hidupnya ia hanya akan menjadi
‟pemimpi‟ Dan jika bangsa ini dipenuhi oleh orang-orang macam begini maka jadilah bangsa ini
bangsa ‟pemimpi‟. Jadikan mimpi itu kenyataan. Kalau orang lain bisa kenapa aku tak bisa? Kalau
Obama, Ir.Ciputra, Dahlan Iskan bisa kenapa kita tidak bisa ? APA BEDANYA AKU DENGAN
MEREKA ?

137 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Yang perlu diingat adalah untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan, bukanlah hal yang mudah.
Ada banyak ‟monster‟ di luar sana yang siap menerkam setiap mimpi yang coba diujudkan jadi
kenyataan oleh seseorang . Monster itu berupa penghasut, perusak ide, penghalang kesuksesan, dan
‟penasehat kegagalan‟ yang datang secara gratis dengan ringannya mengatakan bahwa mimpi itu
terlalu mengada-ada, mimpi itu terlalu muluk dan semacamnya. Tujuannya satu agar mimpi itu
gagal terwujud, selebihnya menarik si pemimpi lari dari mimpinya, mewngeringkan energi si
pemimpi, membuat ambisi si pemimpi sia-sia dan kemudian menghancurkan semangat si pemimpi
dalam mewujudkan impiannya.

Bagi pribadi yang ingin sukses, menghadapi monster-monster seperti cepat mengambil keputusan
yakni dengan menghindar, tidak melademi, tidak menghiraukan, menjauh sejauh mungkin. Tetap
berteman dengan mereka berarti mengambil risiko untuk menyia-nyiakan kegemilangan dirinya.
Bahkan lebih buruk lagi ia akan berusaha mencekik mimpi terindah. Biarkan mereka dengan
nasehat-nasehat kegagalannya mungkin memang pengalaman hidupnya penuh kegagalan sehingga
ingin orang lain gagal seperti dia. Nah pribadi mandiri yang sukses tahu itu maka cepat menghindar
dan terus beruisaha mewujudkan impiannya agar menjadi nyata.

Strategi berikutnya adalah ibarat lem, ia akan mencari orang/teman yang berfikiran sama,bermimpi
sama, orang-orang bermaksud baik yang akan mendukungnya mewujudkan mimpinya dan tidak
membebaninya dengan kecemasan ketika bayang-bayang datang kepadanya. Seperti burung-
burung sejenis berkumpul bersama,

Punya Keyakinan
Untuk menjadi pribadi mandiri yang sukses seseorang harus punya keyakinan. Yakin bahwa
mimpinya itu benar bisa terwujud, yakin bahwa mampu, yakin bahwa dia kuat,yakin bahwa dia
bisa. Keyakinan ini menyatu dengan kekuatan tekad, kekuatan fikiran dan hati, sehingga
menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi dan kemandirian yang kokoh sebagai pribadi.
Para guru bijak sepakat bahwa memiliki keyakinan sejati dalam diri seseorang sama seperti
memiliki kekuatan dan kebijaksanaan sepuluh ekor naga ( Dragon Spirit: 56). Suatu pemikiran yang
mengagumkan. Dengan suatu keyakinan seseorang akan bisa bertahan dalam kondisi yang paling
sulit sekalipun. Dengan keyakinan seseorang bisa mendapatkan karunia(contoh para nabi),
kepastian, seperti seorang superior yang tak terbatas, menyelaraskan fikiran,tubuh dan jiwa dengan
higher self seseorang. Dengan keyakinan seseorang akan memperoleh kekuatan untuk melepaskan
potensinya yang melimpah secara maksimal untuk mengekspresikan maksud dan kemauannyadan
medwujudkan kemampuan yang terbaiknya. Walau harus juga siap bawa dalam semngat
kejujuran,dengan keyakinan, pada saat yang sama juga harus siap untuk banyak kehilangan di kala
saat bersamaan banyak yang didapat.

Apa yang hilang tatkala keyakinan begitu kokoh bertengger pada pribadi saeseorang? Bukan hal
buruk, bergembiralah saat mengetahui bahwa dengan keyakinan seseorang akan kehilangan rasa
cemas, rasa bersalah, serta khawatir akan hal-hal yang tak dapat dikendalikan. Dengan keyakinan
seseorang akan kehilangan rasa skeptis dan ketakutan terhadap ketakutan terhadap kegagalan.
Dengan keyakinan pula seseorang akan kehilangan gangguan-gangguan negatif yang timbul dari
dalam diri dan menyebabkan seseorang tak mampu membangun diri dan kehidupannya.

138 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


Berani mengambil resiko
Ciri pribadi mandiri berikutnya adalah keberanian mengambil resiko. Dalam hidup seseortang akan
dihadapkan pada berbagai persoalan yang menuntutnya untuk mengambil keputusan yang tepat
untuk menghadapi atau memecahkannya. Keputusan itu punya konsekwensi logis yakni
menguntungkan atau merugikan, gagal atau berhasil. Pribadi mandiri siap terhadap konsekwensi
logis itu. Baginya resiko afalah suatu keniscayaan dalam hidup. Sekecil apapun keputusan yang
diambil berkenaan dengan suatu hal pasti ada resikonya dan itu harus siap menerimanya. Itu
sebabnya pribadi yang mandiri tak akan terlalu berbangga diri apalagi sampai lupa diri jika sukses
dari hasil keputusan yang diambil atau kecewa terhadap kepuutusan yang membawa kegagalan.
Semia diterimanya sebagai suatu resiko dari keputusan yang diambilnya.

Tabah dan Tawakal


Pribadi mandiri adalah pribadi yang akan terus menerus mewujudkan mimpinya dengan keyakinan
dan keberaniannya menanggung resiko. Ia akan tabah menghadapi segala cobaan dan goncangan. Ia
mendefinisikan ketabahan sebagai suatu usaha yang terus menerus tanpa henti, walau badai
menghalang. Ia akan belajar mencitai apa yang dilakukannya, ia akan mengindoktrinasi diri dengan
LAW ( Love And Will), Cintai apa yang dilakukan dan niatkan dengan sungguh-sungguh untuk
melakukannya bagaimanapun keadaannya. Ketabahan identik dengan kekuatan jiwa dalam
menggapai sesuatu. Pribadi mandiri tak akan pernah berhentik berusaha hanya karena di depannya
ada halangan, ia terus akan mengusahakan agar tujuannya tercapai.

Disamping terus bedrusaha menggapai impiannya, ia menyadari bahwa berhasil tidaknya usahanya
sepenuhnya ada di tangan Tuhan. Manusia hanya bisa memperhitungkan, mengkalkulasi,
mengusahakan dengan sekuat tenaga, selebihnya berhasil tidaknya sepenuhnya Tuhan yang
menentukan. Ia akan bersikap tawakal, berserah diri kepadaNYA. Tuhanlah yang akan menentukan
berhasil tidaknya usahanya, hanya Tuhanlah yang menentukan terwujud tidaknya mimpinya. Maka
setelah berusaha sekuat tenaga, ia akan tawakal dan bedrdoa smoga Tuhan meridoinya sehingga
tujuannya berhasil, mimpinya jadi kenyataan.(marsiman)

Sumber : https://www.google.com/search?q=materi+tentang+menjadi+pribadi+mandiri&rlz

139 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


80 -

Setiap orang tentu berharap agar kehidupannya saat sekarang ini lebih baik daripada masa yang
lalu atau lampau, dan kehidupan masa yang akan datang lebih baik dari masa yang sekarang.
Tentu anak – anak sekalian dalam hati mengatakan mudah – mudahan hidupku baik adanya. Saat
ini kamu sedang bersekolah, tuntutlah ilmu sebanyak – banyaknya agar mempunyai bekal yang
cukup untuk masa depan. Setelah menyelesaikan sekolahmu tentu kamu berharap untuk
memperoleh pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu, bakat dan minat yang dimiliki. Jika kamu
sudah bekerja tentu berharap mendapakkan hasil atau gaji yang memadai, untuk memenuhi
kebutuhan hidup.

Untuk mendapatkan pekerjaan itu gantunglah cita – citamu setinggi langit dan kejarlah cita – cita
itu dengan penuh kesadaran ketekunan kesediaan untuk berkorban dalam belajar atau tugas rutinmu
sebagai seorang pelajar yang berakhlak baik dan berbudi pekrti yang baik pula.

Hidup tanpa cita–cita bagaikan sayur tanpa


garam, hambar dan tawar.

Jadikanlah hidup penuh motivasi dan penuh perjuangan. Hindarilah hidup tanpa motivasi karena
akan berakibat prestasi menjadi rendah dan serba ketinggalan.
A. Jawablah pernyataan – pernyataan sebagai berikut :
1. Apa yang kamu harapkan setelah selesai sekolah ?
2. Jenis pekerjaan apa yang kamu inginkan ?
3. Mengapa kamu perlu memiliki cita – cita ?
4. Apa yang akan kamu lakukan apabila penghasilanmu tidak mencukupi kebutuhan hidup
sehari – hari ?

B. Dibawah ini terdapat beberapa jenis pekerjaan.


Contoh Jenis Pekerjaan yang ada di masyarakat
1. Dosen Guru Petani Sopir
2. Tukang Mebel
3. Pelawak Penyiar TV Penyiar Radio Tukang Pos Penjual Obat
4. Penceramah
5. Pedagang Penguasaha Artis Penyanyi Pilot
6. Pelaut Dokter Pemain Bola Penterjemah Tentara
7. Polisi

Sumber : “Kumpulan lengkap materi bimbingan dan konseling” , Paramitra Publishing.

140 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020


abahagus65@gmail.com

1 Materi Bimbingan Konseling Versi 07082020

Anda mungkin juga menyukai