Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS SWOT PADA OBJEK WISATA PANTAI LARITI

DI KABUPATEN BIMA

Annisa Juni Fadilla1


Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Email: annisabima55@gmail.com

Abstrak
Kabupaten Bima merupakan salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
mempunyai kemampuan wisata dengan prospek ke depan sangat menjanjikan. Di
Kabupaten Bima terdapat objek wisata pantai yang memiliki keunikan tersendiri, yaitu
objek wisata pantai Lariti. Namun, masih kurangnya perhatian dari pemerintah daerah
sehingga potensi-potensi wisata yang ada di Kabupaten Bima ini belum berkembang
secara optimal. Sektor pariwisata menjadi sektor potensial dalam pembangunan ekonomi.
Maka dari itu, peran pemerintah daerah sangat penting sebagai penggerak dalam
pengembangan pariwisata. Peneliti menggunakan metode analisis SWOT pada objek
wisata pantai Lariti dengan teknik pengumpulan data melalui kepustakaan dengan
membaca literature-literatur, media informasi lainnya dan observasi. Analisis SWOT
digunakan untuk mengevaluasi adanya kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat).
Kata Kunci: Analisis SWOT, Obyek Wisata, Pantai Lariti
Abstract
Bima Regency is one of the regions in West Nusa Tenggara Province that has tourism
capabilities with very promising future prospects. In Bima Regency, there is a beach
tourism object that has its own uniqueness, namely the Lariti beach attraction. However,
there is still a lack of attention from the local government so that the tourism potential in
Bima Regency has not developed optimally. The tourism sector is a potential sector in
economic development. Therefore, the role of local government is very important as a
driving force in tourism development. Researchers used the SWOT analysis method on the
Lariti beach tourism object with data collection techniques through literature by reading
literature, other information media and observation. SWOT analysis is used to evaluate
the presence of strengths, weaknesses, opportunities and threats.
Keywords: SWOT analysis, Tourism Object, Lariti Beach
PENDAHULUAN
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
Pemerintah Daerah (UU Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009, tentang
kepariwisataan). Adanya pembatasan waktu, ruang dan jarak, tempat asal wisatawan,
dan tujuan atau alasan perjalanan maka pembatasan tersebut sangat membantu sekali
dalam pendataan pariwisata yang bermanfaat untuk mengukur beragai aktivitas dan
kompleksitas kepariwisataan. Pariwisata terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan
perekonomian melalui banyak cara salah satu contohnya melalui investasi, peluang
kerja, peluang usaha dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pada suatu wilayah itu sendiri. Kesejahteraan yang kita nikmati secara
ekonomi ternyata tidak diikuti oleh peningkatan kehidupan sosial, budaya, dan
pelestarian lingkungan.
Indonesia kaya akan potensi alam yang luar biasa, seperti gunung yang
banyak, budaya, garis pantai yang panjang dan kekayaan kuliner menjadikan aset
pengembangan pariwisata nasional. Beragam destinasi wisata yang ada di Indonesia
telah banyak dikenal oleh seluruh dunia, maka dari itu salah satu keuntungan bagi
Indonesia. Wilayah Indonesia yang terdiri atas laut, daratan, pegunungan menjadikan
modal besar untuk dikembangkan dengan berbagai jenis daya tarik wisata.
Salah satu daerah di Indonesia yang menyumbangkan keindahan alamnya
yaitu Kabupaten Bima. Kabupaten Bima merupakan bagian dari Provinsi Nusa
Tenggara Barat yang berada pada ujung timur Nusa Tenggara Barat. Luas wilayah
mencapai 7.961 km2, terdiri dari luas daratan 4.389.40 km 2 dan lautan 3.572.31 km2,
dengan luas wilayah pesisir yaitu 4.389.40 km2 dengan jumlah pulau sebanyak 84
pulau. Secara geografis Kabupaten Bima terletak antara 1180.44’ – 1190.22’ BT dan
080.08’ – 08.057’ LS. Pantai yang ada di Bima memiliki banyak macam karakteristik
salah satunya yaitu Pantai Lariti. Pantai ini memiliki karakteristik dimana pada jam-
jam tertentu pantai ini akan terbelah dua yang menghubungkan dengan pulau yang
ada ditengah laut. Sehingga ketika terbelah, pantai ini dapat di akses oleh wisatawan
untuk kepulau satunya dengan berjalan kaki. Wisatawan berasal dari berbagai macam
daerah yang ada di Bima ataupun diluar Bima. Selain itu wisatawan mancanegara pun
pernah melakukan kunjungan terhadap pantai ini.
Kunjungan wisatawan ke daya tarik objek wisata pantai Lariti ini mengalami
perkembangan. Aktivitas pariwisata yang ramai dikunjungi saat hari-hari libur biasa
ataupun hari libur nasional. Adanya wisatawan yang berkunjung menimbulkan
aktivitas-aktivtas lainnya berupa terdapat pelaku usaha yang berada di pinggir pantai,
mulai dari menjajakan makanan, menjajakan tempat-tempat beristirahat, ataupun jasa
untuk tour sekitar daerah tersebut. Selain itu kelebihan pantai Lariti sangat mudah
untuk dijangkau dan harga tiket untuk masuk kesana sangatlah terjangkau. Tetapi
lokasi objek wisata ini jauh dari jangkauan daerah perkotaan. Karakteristik aktivitas
pariwisata ditandai dengan adanya
METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
menggunakan sumber data skunder dan primer. metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis swot untuk melihat prespektif pengembangan pariwisata
di pantai Lariti Kabupaten Bima dengan melihat kekuatan (strength) serta peluang
(opportunity) yang ada di pantai Lariti, serta meminimalisir analisis pengembangan
dengan komponen kelemahan (weakness) dan hambatan (treat). Sementara itu, data
skunder diperoleh melalui laman internet seperti artikel, web Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Bima, sedangkan data primer melalui kunjungan langsung
(observasi) untuk melihat kondisi fisik dan lingkungan pantai Lariti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisatan, Pariwisata
merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah
Daerah. Pariwisita mampu membangun suatu daerah tersebut yang akan berdampak
juga pada masyarakat sekitarnya. Sektor pariwisata di percaya akan menjadi sektor
potensial dalam pembangunan ekonomi masa depan yang berkaitan dengan
persaingan global. Ada empat pusat perhatian dalam pengembangan sektor wisata
ini, yaitu pertama perluasan dan obyek dan tujuan wisata dengan mempertimbangkan
kekayaan alam dan beragam budaya bangsa. Kedua pengembangan berbagai fasilitas
seperti hotel, restoran, transportasi termasuk program pengembangan sumberdaya
manusia. Ketiga peningkatan promosi dan pemasaran terutama pada negara-negara
berpotensi serta pengembagan wisata potensial. Keempat perbaikan kualitas jasa
pelayanan yang terkait dengan pariwisata dan terakhir karena bersifat
multidimensional maka diperlukan keterpaduan pembangunan lintas sektoral (. U,
2017).
Kabupaten Bima merupakan salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang mempunyai kemampuan wisata lumayan banyak dengan prospek ke
depan sangat menjanjikan. Tetapi minimnya peran pemerintah daerah yang belum
optimal dalam mempromosikan wisata tersebut sehingga dimungkinkan kemampuan-
kemampuan objek wisata tersebut tidak bisa tumbuh secara maksimal. Selain itu
banyaknya hambatan dan rintangan yang dialami terutama jika tidak ada dukungan
dari masyarakat sekitar objek wisata tersebut. Maka dari itu pentingnya peraturan
serta kesadaran dari pemerintah daerah yang melakukan pembangunan di zona
pariwisata. Sektor pariwisata membutuhkan sesuatu strategi yang terencana ataupun
tersusun supaya potensi yang dipunyai dapat dikembangkan secara maksimal. Dalam
memajukan sektor pariwisata.
Analisis SWOT merupakan sebuah metode untuk perencanaan yang
digunakan untuk mengevaluasi adanya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang terjadi pada suatu objek yang kan dikaji. Pada komponen analisis SWOT
kekuatan dan kelemahan yang dikelompokkan kedalam faktor internal, kemudian
peluang dan ancaman diidentifikasi sebagai faktor eksternal. Pada analisis SWOT ini,
cara sistematik untuk mengindentifikasi faktor-faktor maupun strategi yang mana
untuk menggambarkan kecocokan paling baik diantaranya. Selanjutnya pada analisis
SWOT terdapat 4 komponen sebagai berikut:
Strength (Kekuatan)
Sebagai daerah yang terkenal dengan keindahan wisata pesisirnya, Kabupaten
Bima memiliki beberapa keunggulan terkait hal tersebut, khususnya membahas
mengenai Pantai Lariti yang terletak di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten
Bima. Pantai ini memiliki keunggulan tersendiri yang dapat menarik perhatian
masyarakat dalam negeri ataupun luar negeri, dimana terdapat fenomena hamparan
pasir putihnya yang membelah laut dan menghubungkannya ke pulau mungil yang
terletak di sebelah timur. Terbelahnya laut yang memunculkan bentangan jalan
penghubung itu tak setiap hari bisa ditemukan. Kemunculannya pun bergantung dari
grativitasi bulan. Pergeseran gaya gravitasi bulan dan arah terbitnya bulan itulah yang
nenentukan pasang dan surutnya air laut di Pantai Lariti. Pantai Lariti akan terbelah
biasanya dari jam 10 pagi hingga 4 sore.
Weakness (Kelemahan)
Kelemahan yang ada di daerah wisata Pantai Lariti ini yaitu kurangnya
jaringan telekomunikasi, kurangnya fasilitas pendukung yang dapat memenuhi
kebutuhan wisatawan seperti tempat peristirahatan yang layak, air bersih pada toilet
dan lain sebagainya. Selain itu juga kurangnya kesadaran masyarakat sekitar dan para
pengunjung untuk menjaga lingkungan serta kurang partisipasi dalam
mengembangkan wisata Pantai Lariti tersebut. Untuk menuju wisata Pantai Lariti
lumayan jauh dari daerah perkotaan karena membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam.
Opportunity (Peluang)
Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten
Bima adalah jalan yang mudah di akses oleh pengunjung sehingga menjadikan wisata
Pantai Lariti menjadi salah satu wisata yang paling di minati oleh masyarakat sekitar
maupun masyarakat luar. Melihat dari minat pengunjung yang berdatangan akan
berdampak baik pada pendapatan daerah itu sendiri dan dapat dimanfaatkan kembali
untuk modal melakukan pengembangan-pengembangan yang lebih baik pada daerah
wisata tersebut.
Treat (Hambatan)
Ancaman yang mungkin muncul terkait perkembangan sektor wisata Pantai
Lariti yaitu terdapat pariwisata yang sejenis di daerah lain dan lebih berkembang
daripada wisata Pantai Lariti tersebut. Ancaman lainnya mungkin dilihat dari perilaku
negatif yang berkunjung ke daerah wisata Pantai Lariti tersebut seperti terkadang
wisatawan tidak bisa menjaga lingkungan dengan baik seperti membuang sampah
sembarangan atau merusak fasilitas yang ada di tempat wisata. Selain itu terdapat
perilaku negatif seperti masih adanya tindakan kriminal yang dapat membahayakan
masyarakat sekitar maupun pengunjung pada daerah tersebut. Kemudian bisa juga
dari kurangnya inovasi pada daerah wisata tersebut seperti tidak ada spot-spot foto
yang bagus, belum adanya fasilitas permainan pada daerah wisata tersebut sehingga
dapat membosankan pengunjung ketika hendak kembali ke tempat tersebut.
Analisis Matriks Swot itu untuk membuat suatu rencana harus mengevaluasi
faktor eksternal maupun faktor internal. Analisis faktor-faktor haruslah menghasilkan
adanya kekuatan (strength) yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta mengetahui
kelemahan (weakness) yang terdapat pada organisasi itu. Sedangkan analisis terhadap
faktor eksternal harus dapat mengetahui peluang (opportunity) yang terbuka bagi
organisasi serta dapat mengetahui pula ancaman (treath) yang dialami oleh yang
bersangkutan. Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan diantisipasi dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Maktriks SWOT dapat mempermudah merumuskan
berbagai strategi. Pada dasarnya alternatif strategi yang diambil harus di arahkan pada
usaha-usaha untuk menggunakan kekuatan dan memperbaiki kelemahan,
memanfaatkan peluang-peluang serta mengatasi ancaman. Sehingga dari matriks
SWOT tersebut akan memperoleh empat kelompok alternatif strategi yang disebut
strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT.

Peluang Strategi-SO Strategi-WO


(Opportunities)
Transportasi Seperti adanya organisasi di Membangun kembali fasilitas-
Umum dalam masyarakat untuk fasilitas pendukung untuk menarik
pengelolaan objek wisata, daya tarik wisatawan.
sehingga mampu membentuk
suatu kerja sama dengan pihak
Dinas Perhubungan untuk
memberikan jalur
transportasi umum yang lebih
memudahkan wisatawan menuju
daerah wisata tersebut.
Menarik investor Adanya keterlibatasan pihak Mengadakan sosialisasi pada
swasta dan pemerintah, dapat masyarakat sekitar untuk
memudahkan bekerja sama menumbuhkan kesadaran mengenai
dengan perusahaan pentingnya pengelolaan bersama
swasta maupun pemerintahan objek wisata untuk meningkatkan
untuk menarik investor pada faktor ekonomi maupun
daerah wisata tersebut. melestarikan budaya sebagai ciri
khas daerah untuk menambah daya
tarik wisatawan.
Lingkungan yang Mengadakan promosi di sosial Menumbuhkan rasa peduli
masih alami media atau media lainnya lingkungan sekitar pada masyarakat
mengenai keunikan lingkungan maupun wisatawan yang
sekitar daerah wisata yang dapat berkunjung sehingga dapat menjaga
menarik perhatian wisatawan. lingkungan.
Ancaman Strategi-ST Strategi-WT
(Threats)
Adanya wisata Melibatkan pihak-pihak yang Mengadakan informasi-informasi
yang sejenis berperan dalam penentuan objek yang dapat menarik perhatian pada
Pantai Lariti tujuan wisatawan yang media-media.
berkunjung di Pantai Lariti, untuk
memilih wisata ini sebagai salah
satu tujuan wisata yang ada di
Kabupaten Bima.
Jarak lokasi Memperketat penjagaan pada Membuatkan transportasi umum
dengan kota wilayah-wilayah tertentu guna menuju ke jalan utama objek wisata
menambah rasa aman pengunjung agar masyarakat tidak kesulitan
menjangkau daerah dituju.
Kurangnya Mengupayakan inovasi-inovasi Mengajak pengunjung untuk ikut
tertarik dengan produk khas apapun pada berkontribusi dalam ekosistem
pengunjung daerah tersbut seperti pada wilayah pada suatu daerah
tersebuut.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitain yang dibahas dapat disimpulkan bahwa
kabupaten Bima memiliki obyek wisata dibidang alam bahari yaitu pesona pantai
Lariti. Pantai Lariti banyak dikunjungi wisatawan baik disaat weekend maupun
weekdays dikarenakan memiliki posena alam yang indah seperti pasir yang khas dan
bentuk morfologi yang indah. Selain itu, aksesbilitas menuju pantai Lariti sangat
mudah dan banyak ditemui pedagang dari penduduk lokal yang menjual makanan
yang membuat pengunjung betah mengunjungi pantai Lariti. Pantai lariti banyak
dikunjungi wisatawan luar daerah Bima maupun wisatawan asing. Akan tetapi, pantai
lariti kurang berkembang karena pengelolaan sumber daya manusia yang kurang dan
pembangunan yang dilakukan tidak melihat aspek pembangunan berkelanjutan, serta
kurangnya wawasan bagi pengunjung yang masih membuang sampah sembarang atau
merusak objek pada tempat wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Mujakir, Khairul. (2017). Analisis Kesesuaian Kawasan Ekosistim Mangrove untuk
Kegiatan Ekowisata di Panta Lariti, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa
Tenggara Barat ( NTB ). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Faza, M. A. (2019). Analisis SWOT Pariwisata Halal Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Jurnal Manajemen Indonesia, 19(1), 10-29.
Rangkuti, F. (2001). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Nurhidayah, C. (2019). Analisis Swot Untuk Strategi Pengembangan Objek Wisata
Air Terjun Parang Ijo Di Kecamatan Ngargoyoso. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sulistyo, A. (2017). Analisis Swot 8-K Pada Objek Wisata Rekreasi Dan Hiburan
Keluarga Kid’s Fun Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 11(2), 10-1

Anda mungkin juga menyukai