Anda di halaman 1dari 12

Nama :

1. Moh. Anggik Adi Nugroho (180511625552)


2. Mohammad Sulton Ali Syabana(
3. Mohammad Ilham Amirudin(

TERMODINAMIKA
A. Definisi Istilah

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')


adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana hubungan termodinamika
berasal.Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.

B. Aplikasi Termodinamika Teknik


Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein
mobil, termostat, setrika, dan lain lain.
1. Pemanas Air Wika Solar Water Heater Wika
Cara Kerja Pemanas Air Wika
Komponen utama Pemanas Air Wika terdiri dari panel kolektor dan tangki
yang dihubungkan dengan dua pipa assesories. Panel kolektor pada WIKA solar water
heater dilengkapi dengan penutup kaca berfungsi sebagai penangkap panas sinar
matahari yang didalamnya tersusun rangkaian pipa tembaga sebagai jalur air yang
dibalut sirip absorber.
Sedangkan tangki WIKA solar water heater berfungsi sebagai "Thermos"
(tempat penyimpanan air berinsulasi) yang mampu menahan penurunan panas secara
minimal. Pada saat matahari bersinar, panel kolektor menangkap sinar matahari dan
secara mekanis mengalirkan panas dari sirip absorber ke pipa-pipa tembaga yang
berisi air, sehingga suhu air didalamnya perlahan meningkat.
Panel solar Pemanas Air Wika berpedoman pada prinsip alamiah air
"Thermosiphon". Thermosiphon ialah prinsip pasif perpindahan panas dengan
memanfaatkan proses alamiah konveksi air. Pada prakteknya, prinsip ini dimulai dari
air yang berada pada panel kolektor mengalami pemanasan (4) dan akan bergerak ke
sisi atas dan masuk ke dalam tangki (3). Pada saat bersamaan, air di dalam tangki
yang bersuhu rendah terdorong turun ke dalam panel kolektor (5). Pergerakan
perputaran air ini bergerak berkesinambungan sehingga terjadi sirkulasi air secara
mekanis yang mengakumulasi peningkatan suhu air didalam tangki. Pergerakan
perpindahan antara air bersuhu tinggi digantikan air bersuhu rendah dapat bergerak
mekanis tanpa bantuan tambahan pompa.
2. BAROGRAPH
Barograph adalah istilah lain untuk barometer yang dapat merekam sendiri
hasil pengukurannya. Barograph umumnya menggunakan prinsip Barometer Aneroid,
dengan menghubungkan beberapa kapsul/ cell aneroid dengan sebuah pena untuk
membuat track pada kerta pias yang diletakkan pada tabung yang berputar 24 jam per
rotasi. Pada pias terdapat garis-garis tegak menunjukkan waktu dan garis mendatar
menunjukkan tekanan udara.Tingkat keakuratan dari barograph, salah satunya
ditentukan oleh jumlah kapsul/ cell aneroid yang digunakan. Semakin banyak kapsul
aneroid yang digunakan maka semakin peka barograph tersebut terhadap perubahan
tekanan udara.
Contoh Fisik Barograph Tipe Aneroid Bagian Dasar Barograph
Sumber: BMKG Jateng.com

3. ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA


Tekanan udara adalah gaya berat/ gaya tekan udara pada suatu luasan tertentu.
Persamaan fisis untuk mengetahui tekanan udara adalah :
Perhitungan dilakukan dengan metode pipa U, dimana tekanan pada pipa A akan
sama dengan tekanan di pipa B, sehingga bila kolom udara pada salah satu kolom
difakumkan dan massa fluida (m) serta konstanta grafitasi (g) diketahui maka tekanan
pada pipa terbuka (identik dengan tekanan udara lingkungan) akan diketahui.
Sumber: BMKG Jateng.com

4. ALTIMETER

Altimeter adalah alat untuk mengetahui ketinggian suatu tempat terhadap MSL (mean
sea level= 1013,25 mb = 0 mdpl). Altimeter sebenarnya adalah barometer aneroid
yang skala penunjukkannya telah dikonversi terhadap ketinggian. Sebagaimana kita
ketahui bahwa 1 mb sebanding dengan 30 feet (9 meter) atau dapat dicari dengan
pendekatan rumus:

5. KALIBRATOR BAROMETER/ BAROGRAPH

Alat yang sering digunakan untuk mengkalibrasikan sebuah barometer/ barograph


adalah Vacuum Chamber. Alat ini sebenarnya adalah sebuah tabung tertutup dengan
tingkat hampa udara yang dapat diatur (udara didalam tabung dikeluarkan secara
perlahan dengan pompa penghisap udara). Barometer standar dan barometer/
barograph yang dikalibrasi harus diletakan dalam tabung secara bersamaan, kemudian
dibandingkan penunjukannya untuk mendapatkan nilai koreksi (seiring dengan
pengaturan tekanan udara).

6. ALAT PENGUKUR SUHU UDARA


Suhu (temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia. Satuan
suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C). Mengingat
pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia menyebabkan
pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorologi dan klimatologi
memiliki beberapa kriteria diantaranya:
Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).
Suhu udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian ± 35 Km).
Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 m).
Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut.

7. THERMOGRAPH
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah
logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal
merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph.
Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak
pena dapat diatur.
Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat
menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika
temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya.
Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus
ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher.
PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING) Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/
Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang
dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran
bola basah dibasahi dengan air murni.
Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan
dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai
diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu
bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.
Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan
dengan Psychrometer Assmann.
Kerugian :
a. Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi
dan dari badan si pengamat.
b. Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.
c. Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.

8. PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES


Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan)
sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai
pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan
untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh
posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola
gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang
hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus.
Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-
putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus
akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.

9. TURBIN ANGIN

· PENGERTIAN
Turbin angina adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para
petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin
terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya
dan lebih dikenal dengan Windmill.
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik
masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin.
Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter
kipas r adalah :
dimana ρ adalah kerapatan angin pada waktu tertentu dan v adalah kecepatan angin
pada waktu tertentu.
Daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar 20%-30%.
Jadi rumus diatas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil yang
cukup eksak.
Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin
menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Sistem yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu :
1. Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi
putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
2. Brake System
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja
pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini dipasang karena generator
memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan
energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan.
Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada
poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator.
Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor
breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat menahan arus yang cukup
besar.
3. Generator
Adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin
angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Sistimhya ,
(mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan
material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang
bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika
poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel
jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik
yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki
bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.
4. Penyimpan energi
Alat penyimpan energi berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika
beban penggunaan daya listrik menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya
listrik tidak dapat terpenuhi, oleh itu kita memerlukan penyimpanan energi. Contoh
sederhana alat penyimpan energi adalah aki mobil. Aki mobil memiliki kapasitas
penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk
mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5 jam pada daya 780 watt.
Kendala dalam menggunakan alat ini memerlukan catu daya DC(Direct
Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu
daya AC(Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter untuk
mengakomodasi keperluan ini. Rectifier-inverter akan dijelaskan berikut.

5. Rectifier-inverter
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang
sinusodal(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter
berarti pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka
catu yang dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan
kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya AC , maka diperlukan inverter
untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC,
agar dapat digunakan oleh rumah tangga.

10. TURBIN GAS


Gas Turbine Engine
Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda
turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri
dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Ø Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga
temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam
ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara
mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin
gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-
sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah
melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
1. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
2. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
3. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Ø Klasifikasi Turbin Gas


Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya.
Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:
Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)
Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas
siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir,
sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk
kembali ke dalam proses awal.
Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :
1. TURBIN GAS POROS TUNGGAL ( single shaft )
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan
energi listrik untuk keperluan proses di industri.
2. TURBIN GAS POROS GANDA
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan
turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan
beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses.
Siklus-Siklus Turbin Gas
Ø Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:
Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua
proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik
(reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di
dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah :
hth = 1 – T1/Th, dimana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas.

Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat
balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya
sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat
ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau
manufacturer dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri
dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada
tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara
berikut:

Ø Proses
1 ke 2 (kompresi isentropik): Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 –
h1).
Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang
dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2).Proses 3 ke 4, ekspansi isentropik didalam
turbin. Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4). Proses 4 ke 1,
pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR =
(ma + mf) (h4
Ø Perkembangan Gas Turbin
Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada
tahun 1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau
minyak, kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi.
Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan
kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi
tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu sistem
turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan.
Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi ruang
bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, “Societe
des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya
berdasarkan disain Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair.
Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan
kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan
yang pesat dimana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas
yang pertama diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937
sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun 1930).

C. Sifat-sifat termodinamika
Sifat-sifat termodinamika bisa dibagi atas dua kelompok, yaitu sifat ekstensif dan sifat
intensif.

1. Sifat ekstensif
Besaran sifat dari sistem dibagi ke dalam beberapa bagian. Sifat sistem, yang harga untuk
keseluruhan sistem merupakan jumlah dari harga komponen-komponen individu sistem
tersebut, disebut sifat ekstensif. Contohnya, volume total, massa total, dan energi total
sistem adalah sifat-sifat ekstensif.
2. Sifat intensif
Perhatikan bahwa temperatur sistem bukanlah jumlah dari temperatur-temperatur bagian
sistem. Begitu juga dengan tekanan dan kerapatan sistem. Sifat-sifat seperti temperatur,
tekanan dan kerapatan ini disebut sifat intensif.
Kesetimbangan Termal
Misalkan dua benda yang berasal dari material yang sama atau berbeda, yang satu panas,
dan lainnya dingin. Ketika benda ini ditemukan, benda yang panas menjadi lebih dingin
dan benda yang dingin menjadi lebih panas. Jika kedua benda ini dibiarkan bersinggungan
untuk beberapa lama, akan tercapai keadaan dimana tidak ada perubahan yang bisa
diamati terhadap sifat-sifat kedua benda tersebut. Keadaan ini disebut keadaan
kesetimbangan termal, dan kedua benda akan mempunyai temperatur yang sama.

D. Satuan-satuan

 Pada dasarnya, materi yang dibahas dalam termodinamika merupakan pengembangan


lebih lanjut dari materi kimia fisika. Terutama mengenai energi. Dalam mempelajari
termodinamika, perlu dipahami terlebih terlebih dahulu besaran dan satuan.
          Dalam termodinamika besaran sistem dibagi dua, yaitu
besaran extensive  dan intensive. Besaran extensive dipengaruhi oleh massa atau mol
sistem, sedangkan besaranintensive tidak dipengaruhi oleh massa atau mol sistem, sebagai
contoh:
-          Besaran extensive : volume, kapasitas panas, kerja (energi), entropi, density
(kerapatan), dll
-          Besaran intensive : tekanan, temperatur, dll
       Dari besaran-besaran extensive akan diperoleh harga-harga jenis (specific value) dan
harga-harga jenis molar (molal specific value) dari suatu sistem, sebagai berikut:
      Harga jenis (specific value) adalah perbandingan antara besaran extensive dengan
massa sistem/zat.
Harga jenis         =   Besaran extensive/massa sistem
(specific value)
Contoh:  Volume jenis dari sistem adalah:
      v  =  V/m        (m3/kgm; ft3/lbm)
dimana :      V  = volume sebenarnya (m3 ;  ft3)
                  m  =  massa sistem  (kgm ;  lbm
      Harga jenis molar (molal specific value) adalah perbandingan antara besaran
extensive dengan jumlah mol dari suatu sistem atau zat.
Harga jenis  molar       =   Besaran extensive/Jumlah mole sistem
(molal specific value)
Contoh:  Volume jenis molar dari sistem adalah:
                  v*  =  V/n        (m3/kgm-mol; ft3/lbm-mol)
dimana :    n =  jumlah mol sistem ( kg-mol  ;  lbm-mol
      Harga jenis molar (molal specific value) adalah hasil ganda berat molekul sistem
dengan harga jenis sistem/zat untuk besaran yang sama.
Contoh:
 n  =  m/M     M  =  berat molekul sistem  (kgm/kgm-mole; lbm/lbm-mole)
            maka dapat ditulis:
                                     V = v/m  
Untuk density (kerapatan) suatu sistem/zat dapat dibuat hubungan sbb:
               = m/V   = 1/v    (kgm/m3;  lbm/ft3)  atau
            v* =  M/

E. Latihan Soal dan Pembahasannya (5 Soal)


1). Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas
tersebut! (1 atm = 1 x 105 Pa) 
Pembahasan
2). 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara isobarik sampai 87oC. Jika
tekanan gas helium 2 x 105 N/m2 , gas helium melakukan usaha luar sebesar....

Pembahasan

 
3). (2000/693) mol gas helium pada suhu tetap 27oC mengalami perubahan volume dari
2,5 liter menjadi 5 liter. Jika R = 8,314 J/mol K dan ln 2 = 0,693 tentukan usaha yang
dilakukan gas helium! 

Pembahasan

4). Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja mekanik.
Jika mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang dihasilkan
adalah....

Pembahasan 

 
 5). Diagram P−V dari gas helium yang mengalami proses termodinamika ditunjukkan seperti
gambar berikut! 

Usaha yang dilakukan gas helium pada proses ABC sebesar....

Pembahasan 

Anda mungkin juga menyukai