Oleh
Kelompok 2
1
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur yang tiada terhingga kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah BIOSTATISTIK dalam
menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Wira Medika Bali pada Semester Genap tahun 2021
kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh Karena itu,
segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi makalah kami lebih baik
kedepannya berikutnya. Semoga makalah ini ada manfaatnya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Distribusi frekuensi .................................................................................................... 3
2.2 Tendensi Sentral ......................................................................................................... 3
2.3 Uji Normalitas Data (Kolmogorof)............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik kesehatan ialah data atau informasi yang berkaitan dengan masalah
kesehatan.Statistik kesehatan sangat bermanfaat untuk kepentingan administratif,
seperti merencanakan program pelayanan kesehatan, menentukan alternatif
penyelesaian masalah kesehatan, dan melakukan analisis tentang berbagai penyakit
selama periode waktu tertentu(time series analysis). Selain itu, statistik kesehatan juga
berguna untuk mentukan penyebab timbulnya penyakit baru yang belum diketahui
atau untuk menguji manfaat obat bagi penyembuhan penyakit tertentu setelah hasil
ujian klinik dinyatakan berhasil.
Pada mulanya statistik hanya menyangkut urusan negara. Namun,sekarang
statistik telah diprlukan oleh seluruh aspek kehidupan. Dalam pengembanganya, ilmu
statistik telah menemukan padanya dengan perkembangan computer sehingga metode
statistik berkembang cepat sekali.
Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai
pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan). Tendensi
sentral sering sekali digunakan untuk mengetahui rata-rata data (mean), nilai yang
berada ditengah data (median), nilai yang sering muncul dalam data (mode) dan
masih banyak lagi yang dapat dihitung dalam tendensi sentral.
Dengan tendensi sentral, analisis data dalam penelitian dapat dilakukan dengan
tepat. Pemahaman dan pengetahuan mengenai tendensi sentral sangat penting
sehingga pengetahuan terhadap tendensi sentral sangat penting bagi mahasiswa.
Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data
tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.
Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit.
Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang
banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan
normal, atau dalam kata lain sudah dikatakan sebagai sampel besar.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaskud Distribusi Frekuensi ?
b. Apa yang dimaskud Tendensi Sentral ?
c. Apa yang dimaksud Uji Normalitas data (kolmogorof) ?
1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui pengertian Distribusi Frekuensi
2 Untuk mengetahui yang dimaskud Tendensi Sentral
3 Untuk mengetahui yang dimaksud Uji Normalitas data (kolmogorof)
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Deskriftif
2.1.1 Distribusi frekuensi / Distribusi Data
Proses Menyusun, meringkas dan membuat table akan sangat membantu
dalam penyajian jumlah data besar . Nilai data bisa saja berbeda dari daftar yang ada
di dalam table beserta frekuensinya (data tunggal atau berkelompok ) termasuk nilai
frekuensi. Nilai frekuensi mendeskripsikan banyaknya kejadian atau kemunculan nilai
suatu data dengan kategori tertentu dikenal dengan distribusi frekuensi. Distribusi
frekuensi merupakan table yang berisi data yang diringkas yang menunjukan seberapa
banyak objek dalam suatu kelas yang bertujuan untuk mendapatkan informasi
mendalam dan tepat terhadap data yang dimiliki (Maiti and Bidinger, 1981)
Penyajian data distribusi frekuensi dapat dilakukan dengan penyajian table
atau grafik dan dapat disajikan dengan nilai persentase. Dengan menggunakan grafik,
akan membantu memudahkan penyajian karakteristik serta kecendrungan tertentu dari
sekelompok data .selain itu pola dapat kita lihat dengan mudah dengan distribusi
frekuensi namun informasi dari nilai individunya akan hilang
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang
mewakili rangkaian data tersebut. Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang
disajikan dalam tabel atau diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Bila
ukuran tersebut diambil dari sampel disebut statistik dan jika ukuran itu diambil dari
populasi disebut parameter. Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan sifat
sekumpulan data dari suatu pengamatan. Sentral Tendensial juga bisa disebut nilai
yang representatif dalam suatu kelompok observasi atau studi. Syarat-syaratnya
adalah sebagai berikut:
3
4. Perhitungannya harus mudah
5. Dalam suatu rangkaian hanya ada 1 nilai sentral
Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata-
rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.
1. Mean
Arti dari mean tidak lain adalah “angka rata-rata”. Istilah Mean akan tetap
dipakai disini oleh karena sudah lazim digunakan dalam statistik. Dari segi aritmetik
Mean adalah “Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu”. Istilah mean saja
merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran
tendensi sentral. Mean (rata-rata) merupakan jumlah seluruh nilai data dibagi dengan
seluruh kejadian atau nilai rata-rata dari beberapa buah data.
Dirumuskan dengan
ΣXi
Mean= atau lebih sederhananya ditulis;
n
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
4
Xn: data ke-n
n: jumlah data Simbol ∑ adalah huruf Yunani yang disebut “Sigma” dan
mempunyai arti jumlah.
Untuk data berkelompok rumus rata-ratanya adalah jumlah hasil kali antara
frekuensi dengan nilai data dibagi jumlah frekuensi; dimana menyatakan frekuensi
untuk nilai yang bersesuaian.
Dirumuskan dengan;
Σ( f i. x i)
Mean=
Σf i
Atau:
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke n
n: jumlah data
Kelebihan mean:
1. Nilai rata-rata mudah dipengaruhi oleh nilai ekstrem, baik kecil maupun besar
2. Pada distribusi yang condong, nilai rata-rata kurang mewakili
5
2. Median
Median (nilai tengah), adalah suatu nilai yang membatasi 50% dari frekuensi
distribusi sebelah atas dan 50% frekuensi distribusi sebelah bawah atau merupakan
nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Atau sebagai
ukuran letak, karena median membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama. Median
menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan nilainya.
Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil. Dalam
pembahasan ini, urutan data selalu dimulai dari terkecil ke terbesar.
(n+1)
Tentukan letak median dengan formulasi
2
Untuk kasus jumlah data ganjil, nilai tengah dari observasi yang sudah di urutkan
merupakan nilai median sementara untuk kasus jumlah data genap, nilai median
merupakan rata-rata dari dua data yang berada pada letak median untuk data yang
sudah diurutkan.
Jika banyak data ganjil maka median setelah data disusun menurut nilainya
merupakan data paling tengah.
(n+ 1)
Posisi Median=
2
Keterangan :
n= Jumlah data
Keterangan :
Lm= true lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan frekuensi paling
tinggi (tepi bawah kelas median)
6
n= Jumlah Frekuensi
Kelebihan:
3. Modus
Modus, merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan
kata lain, nilai data yang paling sering terjadi. Ukuran ini juga dalam keadaan tidak
disadari sering dipakai untuk menentukan rata-rata data kualitatif. Misalnya banyak
kematian di Indonesia disebakan oleh penyakit malaria, pada umumnya kecelakaan
lalulintas karena kecerobohan pengemudi, maka tidak lain masing-masing merupakan
modus penyebab kematian dan kecelakaan lalu lintas. Cara menentukan modus amat
sangat mudah hanya dengan mengamati data yang paling sering muncul. Dalam satu
rangkaian data, kadang dijumpai adanya 1 modus, 2 modus atau tidak ada modus.
Perhitungan Modus Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak muncul. Bisa
terjadi dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau bahkan memiliki modus lebih
dari satu. Untuk kasus dimana ada 2 modus dikenal dengan sebutan bimodus atau untuk
yang lebih dari 3 modus dikenal dengan multimodus.
7
Untuk data kualitatif yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi (data
berkelompok), modusnya dapat ditentukan dengan rumus:
d1
Modus=Lmo + .c
(d 1+ d 2)
dengan:
Lmo = Tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum modus
d2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah modus
c = interval kelas modus
Nilai Fmo F
1 -5 3 3
6 -10 7 10
11 – 15 4 14
16 – 20 3 17
21 – 25 7 24
26 – 30 9 33
31 – 35 6 39
36 – 40 7 46
41 – 45 8 54
46 - 50 6 60
60
Jawab:
d1 =9–7=2
d2 = 9 – 6 = 3
c =5
Jawab:
d1 + d2
2 + 3
8
= 25,5 + 2 = 27,5
9
Persyaratan dan Signifikasi Uji Normalitas Data
Kolmogorov Smirnov.
10
n = 0,20
= 0,10 = 0,05 = 0,02 = 0,01
11
1 0,900 0,950 0,975 0,990 0,995
2 0,684 0,776 0,842 0,900 0,929
3 0,565 0,636 0,708 0,785 0,829
4 0,493 0,565 0,624 0,689 0,734
5 0,447 0,509 0,563 0,627 0,669
28 14 0,197 0,275
0,225 0,314
0,250 0,349
0,279 0,390
0,300 0,418
29 0,193 0,221 0,246 0,275 0,295
15 0,266 0,304 0,338 0,377 0,404
30 16 0,190 0,258
0,218 0,242
0,295 0,270
0,327 0,290
0,366 0,392
35 17 0,177 0,250
0,202 0,224
0,286 0,251
0,318 0,269 0,381
0,355
40 18 0,165 0,244
0,189 0,279
0,210 0,309
0,235 0,346
0,252 0,371
45 19 0,156 0,237
0,179 0,271
0,198 0,301
0,222 0,337
0,238 0,361
50 20 0,148 0,232
0,170 0,265
0,188 0,294
0,211 0,329
0,226 0,352
55 21 0,142 0,226
0,162 0,259
0,180 0,287
0,201 0,321
0,216 0,344
60 22 0,136 0,221
0,155 0,253
0,172 0,281
0,193 0,314
0,207 0,337
65 23 0,131 0,216
0,149 0,247
0,166 0,275
0,185 0,307
0,199 0,330
70 0,126 0,144 0,160 0,179 0,192
24 0,212 0,242 0,269 0,301 0,323
75 0,122 0,139 0,154 0,173 0,185
80 0,118 0,135 0,150 0,167 0,179
85 0,114 0,131 0,145 0,162 0,174
90 0,111 0,127
12 0,141 0,158 0,169
95 0,108 0,124 0,137 0,154 0,165
100 0,106 0,121 0,134 0,150 0,161
Jika nilai |Ft - Fs| terbesar kurang dari nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka
H0 diterima ; H1 ditolak. Namun, jika nilai |Ft - Fs| terbesar lebih dari nilai
tabel Kolmogorov Smirnov, maka H0 ditolak ; H1 diterima.
Pendekatan 1,07/√n1,22/√n1,36/√n1,52/√n1,63/√n
A. Langkah-langkah dan Cara Penyelesaian Uji Normalitas data dengan
Komolgorov Smirnov
Langkah-langkah pengujian:
13
Keterangan:
Xi = Data ke-i
fi = Frekuensi ke-i
14
3. Menentukan Dhitung
Keterangan :
1. Mencari nilai D(α,n) dan Dmax dengan α = 0,05 dan n = 15, maka di peroleh:
D (0.05, 15), maka Dtabel = 0.338
Dhitung atau Dmaks = 0.161
Daerah Kritis: Dhitung < Dtabel
Dengan Dhitung yang lebih kecil daripada Dtabel (0.161 < 0.338) maka H0 diterima.
Kesimpulannya, jumlah hasil panen kedelai di 15 kecamatan di Kabupaten Gresik
memiliki data yang normal.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data
yang mewakili rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi
karena menunjukkan letak dari pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran
tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata-rata hitung/rata-rata
aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.
DAFTAR PUSTAKA
17