Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH JENIS AIR YANG DIGUNAKAN TERHADAP KADAR

KLORIN PADA AIR SEDUHAN KERTAS PEMBUNGKUS TEH CELUP

dr. Nurhayati Ramli, Diah Navianti, Witi Karwiti


Dosen Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

Abstrak

Saat ini masyarakat lebih suka menyeduh teh celup karena praktis. Namun, tidak
semua mengetahui dampak buruk dari klorin yang terdapat dalam kertas
pembungkus teh celup tersebut. Penelitian ini bersifat pra eksperimental. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis air dan perlakuan suhu terhadap
kadar klorin pada air seduhan teh celup. Sampel penelitian diambil dari semua
jenis air (air PDAM, air sumur, air minum kemasan bermerk patent, dan isi
ulang) yang digunakan oleh masyarakat di Jalan Sukabangun I Km. 6,5
Palembang untuk menyeduh teh celup. Dalam penelitian ini, teh celup direndam
dalam jenis air yang berbeda selama 3 menit pada suhu yang berbeda yaitu suhu
660C dan 1000C. Kadar klorin dalam sampel diperiksa menggunakan
spektrofotometer. Uji Anova dan uji T digunakan untuk menganalisa pengaruh
jenis air dan suhu terhadap kadar klorin.
Berdasarkan uji statistik menggunakan Anova, diketahui ada pengaruh jenis air
yang digunakan terhadap kadar klorin dalam air seduhan teh celup (p=0,008).
Adapun jenis air yang berhubungan signifikan adalah antara kadar klorin pada
air seduhan teh celup yang dilarutkan dengan menggunakan air minum kemasan
(bermerk paten) dan air PDAM (p = 0,048), serta antara air PDAM dan air
minum kemasan (isi ulang), yaitu p = 0,028.
Uji T menunjukkan bahwa setelah direndam selama 3 menit pada suhu 660C,
kadar klorin pada air PDAM, air sumur, air minum kemasan bermerk patent, dan
isi ulang adalah 0,9940 ppm, 0,8660 ppm, 0,780 ppm, dan 0,5420 ppm.
Sedangkan setelah direndam pada suhu 1000C, rata-rata kadar klorinnya adalah
0,9660 ppm, 0,9740 ppm, 0,70020 ppm, dan 0,5820 ppm. Tidak ada pengaruh
yang signifikan antara kedua perlakuan suhu terhadap kadar klorin pada air
seduhan kertas pembungkus teh celup (p = 0,299).
Walaupun secara statistik tidak ada pengaruh signifikan antara perlakuan suhu
terhadap kadar klorin, tetap disarankan untuk menggunakan air bersuhu
dispenser (66oC) dalam membuat seduhan teh celup, karena secara teori
peristiwa osmosis yang terjadi bisa disebabkan oleh pengaruh suhu. Selain itu
disarankan kepada masyarakat untuk menggunakan air minum dalam kemasan
baik yang bermerk patent maupun isi ulang dalam membuat seduhan teh celup.

Kata Kunci : kadar klorin, jenis air, spektrofotometri


PENDAHULUAN Klorin berfungsi sebagai
Banyak hal yang dapat kita desinfektan kertas, hingga kertas
lakukan untuk mempertahankan atau bebas dari bakteri pembusuk dan
memelihara kesehatan kita. tahan lama. Karena bersifat
Diantaranya mengkonsumsi desinfektan, klorin dalam jumlah
makanan atau minuman yang besar tentu lebih berbahaya, tak jauh
memiliki khasiat untuk kesehatan, beda dengan racun serangga.4)
salah satu diantaranya adalah teh. Berdasarkan PerMenKes RI
Teh merupakan salah satu minuman No.416/MENKES/PER/IX/1990,
sehat yang paling populer di dunia batas minimum yang diperbolehkan
dan menduduki posisi kedua setelah sisa klor dalam air kolam renang
air. Bila dibandingkan dengan jenis yaitu sebanyak 0,2 mg/L (ppm) dan
minuman lain, teh ternyata lebih batas maksimum 0,5 mg/L. Menurut
banyak manfaatnya.1,2) SNI 01-3553-1996 batas maksimum
Minuman ini khasiatnya klor bebas untuk air minum adalah
sudah sejak lama diketahui, baik 0,1 mg/L. Persyaratan batas klorin
sebagai anti oksidan, sebagai sumber untuk air minum menurut
serat alami, maupun sebagai PerMenKes RI Nomor
pengurang resiko hipertensi, stroke, 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
dan berbagai penyakit lainnya. Jenis persyaratan kualitas air minum yaitu
tehnya juga bisa dipilih menurut maksimum 5 mg/L. Belum ada
selera masing-masing.3) peraturan khusus yang dikeluarkan
Sebagai manusia modern, oleh pemerintah mengenai batas
banyak hal yang ingin dilakukan minimum zat klorin yang terkandung
secara praktis. Akan tetapi banyak di dalam teh. Menurut Siregar
pula orang yang tidak tahu akan (Kepala POM tahun 1998) jika suatu
resiko yang dapat ditimbulkan hal bahan kimia tidak tercantum di
tersebut. Dalam hal mengkonsumsi dalam PerMenKes sebagai bahan
teh, banyak orang yang lebih yang diizinkan atau dilarang, maka
memilih teh celup. Hal ini bahan kimia tersebut masuk ke
dikarenakan menyeduh teh celup dalam kategori tidak
tidak memerlukan waktu yang lama diperbolehkan.6,7)
dan sangat mudah. Padahal Masyarakat pada umumnya
sebenarnya, teh celup justru dapat menggunakan sumber air minum
menimbulkan resiko terkena yang berbeda-beda. Baik itu air
penyakit penyakit lebih besar sumur, air PDAM, atau pun air
dibandingkan dengan jenis teh minum isi ulang yang lazimnya
lainnya dikarenakan oleh kertas disebut air gallon. Ketiga jenis air ini
pembungkusnya yang mengandung memiliki karakteristik masing-
klorin. Padahal lembaga masing yang perlu diperhatikan. Baik
perlindungan lingkungan EPA dari segi fisik, kimia, maupun
(Environmental Protection Agency) mikrobiologis.8)
menyatakan bahwa, semua industri Air tanah atau air sumur yang
kertas harus menerapkan proses menjadi salah satu sumber air minum
produksi bebas klorin atau Total perlu diperhatikan kelayakannya. Hal
Chlorine Free (TCF).4,5) ini disebabkan air sumur
terkontaminasi rembesan dari tangki Untuk mematikan kuman yang
septic tank maupun air permukaan terdapat pada instalasi air minum isi
yang tercemar. Oleh karena hal ulang, dilakukan beberapa cara.
tersebut, air sumur sering Mulai dari memanaskan air hingga
mengandung banyak polutan seperti ozonisasi. Terselip di antara
bakteri. Sebagai desinfektan , beberapa cara tersebut, termasuklah
digunakanlah klorin.9) proses klorinasi. Proses ini akan
Air PDAM merupakan salah menimbulkan bau pada air dan untuk
satu jenis air dengan karakteristik menghilangkannya diperlukan
yang layak dikonsumsi. Air PDAM penyaringan dengan media karbon
yang kita konsumsi semuanya aktif.11)
melalui proses klorin. Klorin
merubah rasa air dan yang paling Tujuan Penelitian
membahayakan adalah bersifat Diketahuinya pengaruh jenis air
karsinogen bila bereaksi dengan yang digunakan terhadap kadar
mineral-meneral tertentu.10) klorin pada air seduhan kertas
Selain kedua jenis air di atas, pembungkus teh celup yang
masyarakat juga sudah terbiasa direndam selama 3 menit pada suhu
mengkonsumsi air minum isi ulang 660 C dan suhu 1000 C .
atau lazimnya disebut air galon.

Kerangka Konsep
Jenis Air :
1. Air PDAM
2. Air Sumur
3. Air minum dalam kemasan
(bermerk patent)
Kadar klorin
4. Air minum dalam kemasan
pada air seduhan kertas
(isi ulang)
pembungkus teh celup

Suhu :
1. 66 0C
2. 100 0C

Desain Penelitian adalah penelitian yang tidak


Desain penelitian yang dipakai menggunakan kontrol atau
adalah pra eksperimental karena randomisasi.12)
ingin mengetahui pengaruh jenis air
yang digunakan terhadap kadar Lokasi dan Waktu Penelitian
klorin pada air seduhan kertas Lokasi penelitian di Kelurahan
pembungkus teh celup yang Sukabangun I KM 6,5 Kecamatan
direndam selama 3 menit pada suhu Sukarame Palembang, sedangkan
660 C dan 1000 C . Pra eksperimen pemeriksaan sampel dilakukan di
Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan menggunakan alat
Palembang. Penelitian dilakukan Spectrophotometer DR/2010.
pada bulan Oktober sampai
November 2013. Interpretasi Hasil dan Analisis
Data
Populasi dan Sampel Analisa Data: 14)
Populasi dalam penelitian ini Pengujian hipotesis untuk
adalah jenis air : air PDAM, air pengaruh jenis air , yaitu : air
sumur, dan air minum dalam PDAM, air sumur dan air minum
kemasan (bermerk patent dan isi dalam kemasan (bermerk patent dan
ulang) yang biasa digunakan oleh isi ulang) dan numerik (kadar klorin
masyarakat untuk menyeduh teh pada air seduhan kertas pembungkus
celup. teh celup) dapat menggunakan
Sampel penelitian adalah sama parameter statistik, yaitu ANOVA
dengan populasi dimana jenis air (Analyze of Varians).
yang biasa digunakan oleh Dari analisis data dengan metode
masyarakat Kelurahan Sukabangun I ANOVA, dapat dilakukan uji
KM 6,5 Palembang untuk menyeduh lanjutan. Untuk mengetahui lebih
teh celup. lanjut kelompok mana saja yang
berbeda nilai rata-ratanya (mean) dan
Metode Pemeriksaan 13) jika terdapat perbedaan bermakna
Metode yang dipakai pada (Ho ditolak) digunakan Multiple
penelitian ini yaitu metode N,N- Comparison Analyze (Posthoc Test).
diethil-p-phenylenediamine (DPD)

HASIL PENELITIAN

1. Kadar Klorin dalam Air PDAM, Air Sumur, dan Air Minum dalam
Kemasan ( Bermerk Patent dan Isi Ulang) tahun 2013.

Setelah dilakukan analisis data, didapat kadar klorin asli dalam air PDAM,
air sumur, dan air minum dalam kemasan ( bermerk patent dan isi ulang) yang
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1.
Distribusi Statistik Deskriptif Kadar Klorin dalam
Air PDAM, Air Sumur, dan Air Minum dalam Kemasan
( Bermerk Patent dan Isi Ulang) Tahun 2013

Mean Standar Minimum -


Variabel 95 % CI
Median Deviasi Maksimum
Kadar Klorin 0,7080 0,31854 0,20 – 1.45 0,6257 – 0,7903
0,6400

Hasil analisis didapatkan rata- (bermerk dan isi ulang) adalah


rata kadar klorin dalam air PDAM, 0,7080 ppm dengan median 0,6400
air sumur, dan air minum kemasan ppm dan standar deviasi 0,31854
ppm. Kadar klorin asli terendah 0,20 air sumur, dan air minum kemasan
ppm dan tertinggi adalah 1,45 ppm. (bermerk dan isi ulang) adalah
Dari hasil estimasi interval dapat diantara 0,6257 ppm sampai dengan
disimpulkan bahwa 95% diyakini 0,7903 ppm.
kadar klorin asli dalam air PDAM,

2. Pengaruh Jenis Air yang digunakan terhadap Kadar Klorin dalam


Air Seduhan Kertas Pembungkus Teh Celup

Setelah dilakukan analisis data untuk menentukan pengaruh jenis air yang
digunakan terhadap kadar klorin dalam air seduhan kertas pembungkus teh celup,
maka didapat hasil yang disajikan berupa data pada tabel berikut:

Tabel 2.
Distribusi Rata-Rata Kadar Klorin pada Jenis Air yang digunakan
dalam Air Seduhan Kertas Pembungkus Teh Celup

95% Confidence
Standar
Varibel Jenis Air Mean Interval P Value
Deviasi
Lower Upper
Jenis Air :

Air PDAM 0,8793 0,35156 0,6846 1,0740

Air Sumur 0,8060 0,38574 0,5924 1,0196

Air Minum 0,008


Dalam Kemasan 0,5840 0,24755 0,4469 0,7211
(bermerk patent)

Air Minum Dalam 0,5627 0,11442 0,4993 0,6260


Kemasan (isi
ulang)

Rata-rata kadar klorin pada patent) yaitu sebesar 0,5840 ppm dan
air seduhan teh celup yang dilarutkan standar deviasi 0,24755 ppm.
dengan air PDAM sebesar 0,8793 Sedangkan rata-rata kadar klorin
ppm dan standar deviasi 0,35156 pada air seduhan teh celup yang
ppm. Untuk rata-rata kadar klorin dilarutkan dengan air minum dalam
pada air seduhan teh celup yang kemasan (isi ulang) yaitu 0,5627
dilarutkan dengan air sumur yaitu ppm dan standar deviasi 0,11442
0,8060 ppm dan standar deviasi ppm. Berdasarkan hasil uji statistik,
sebesar 0,38574 ppm. Rata-rata didapat nilai P value yaitu 0,008.
kadar klorin pada air seduhan teh Berarti pada alpha 5%, dapat
celup yang dilarutkan dengan air disimpulkan ada pengaruh jenis air
minum dalam kemasan (bermerk yang digunakan terhadap kadar
klorin dalam air seduhan kertas celup yang dilarutkan dengan
pembungkus teh celup. menggunakan air minum kemasan
Analisis lebih lanjut (bermerk paten) dan air PDAM (p =
membuktikan bahwa kelompok yang 0,048), serta antara air PDAM dan
berhubungan signifikan adalah antara air minum kemasan (isi ulang), yaitu
kadar klorin pada air seduhan teh p = 0,028.

3. Pengaruh Perlakuan Suhu terhadap Kadar Klorin pada Air Seduhan


Kertas Pembungkus Teh Celup.

Setelah dilakukan analisis data untuk menentukan pengaruh perlakuan


suhu terhadap kadar klorin pada air seduhan kertas pembungkus teh celup, maka
didapat hasil yang disajikan berupa data pada tabel berikut:

Tabel 3.
Distribusi Rata-rata Kadar Klorin Menurut Perlakuan
Suhu 66 0C dan suhu 100 0C

Variabel Mean SD SE P Value N


Kadar Klorin
- Suhu 66 0C 0,7730 0,33898 0,07580 0,299 20
- Suhu 100 0C 0,8060 0,33988 0,07600

Dari tabel di atas, dapat diketahui Dari hasil analisis kadar klorin pada
rata-rata kadar klorin pada perlakuan masing-masing jenis air PDAM, air
pertama adalah sebesar 0,7730 ppm sumur, air minum dalam kemasan
dengan standar deviasi 0,33898 ppm. (bermerk patent dan isi ulang) tahun
Pada perlakuan kedua didapat rata- 2013 didapat bahwa semua jenis air
rata kadar klorin adalah 0,8060 ppm tersebut memenuhi syarat, karena
dengan standar deviasi 0,33988 ppm. tidak melebihi PERMENKES RI
Hasil uji statistik didapatkan nilai p= Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
0,299 maka dapat disimpulkan tentang persyaratan kualitas air
bahwa tidak ada pengaruh yang minum 5 mg/l.
signifikan antara kedua perlakuan Hasil ini sejalan dengan
suhu terhadap kadar klorin pada air penelitian Monanda (2008),
seduhan kertas pembungkus teh mendapatkan hasil kadar klorin yang
celup. memenuhi syarat. Sedangkan
penelitian lain dilakukan oleh
PEMBAHASAN Andhika (2013) juga sejalan dengan
penelitian ini. Andhika melakukan
Kadar Klorin pada masing masing penelitian kadar sisa chlor pada
Jenis Air PDAM, Air Sumur dan perusahaan air minum Titra Moedal
Air Minum dalam Kemasan Semarang didapatkan kandungan
(bermerk patent dan isi ulang) kadar sisa chlor rata-rata sebesar
tahun 2013. 0,13 ppm. 15)
Air PDAM harus melewati tentang persyaratan kualitas air
proses klorinasi sehingga klorin minum, dinyatakan bahwa kadar
sengaja ditambahkan sebagai klorin tidak boleh melebihi 5 mg/l,
disinfektan pada air untuk maka hasil ini masih memenuhi
membunuh kuman patogen yang syarat. Tetapi peraturan tersebut
mengkontaminasi pada saat untuk kualitas air minum. Sementara
penyimpanan dan pendistribusian air. untuk batas maksimum klorin dalam
Tanpa klorin, wabah mudah kertas pembungkus the celup sendiri
menyebar lewat sumber air. Penyakit belum ada peraturan yang jelas.
– penyakit yang sering menular Kadar klorin dapat bertambah
dengan perantaraan air adalah jika klorin yang ada pada teh celup
penyakit yang tergolong dalam bergabung dengan klorin yang
”water born diseases ” yaitu : Vibrio berada pada air minum sebagai
chlolera, Typhus abdominalis, pelarutnya seperti air PDAM yang
Dysentri basiler dan Dysentri dipastikan mengandung klorin. Jika
amuba, Hepatitis infektiosa, kadar klorin dalam air PDAM sudah
Poliomyelitis anterior acuta dan tinggi, dengan penambahan
penyakit karena cacing. Dengan persentase sebesar 50% maka kadar
alasan tersebut maka klorin klorin menjadi tidak memenuhi
digunakan pada air PDAM.10) syarat, juga Dikhawatirkan dengan
Selain menggunakan klorin, kadar yang rendah pun, klorin dapat
proses disinfeksi air juga dapat berisiko penyakit kanker jika
menggunakan ozon, klor, penyinaran dicampurkan dengan teh karena
UV, dan pemanasan. Namun klorin didalam teh memiliki senyawa
lebih sering digunakan karena organik yang dapat mengaktifkan
harganya murah dan masih klorin menjadi dioksin.17) Dioksin
mempunyai daya desinfeksi sampai merupakan senyawa organik yang
beberapa jam setelah sukar terdegradasi dan
pembubuhannya.16) konsentrasinya akan berlipat ganda
Air PDAM dikatakan aman jika masuk ke dalam tubuh sehingga
untuk dikonsumsi masyarakat akan menyebabkan gangguan
apabila kadar sisa chlor telah kesehatan seperti penyakit kanker,
memenuhi nilai batas keamanan cacat lahir, endometriosis, penurunan
(Margin of Safety) yaitu sebesar 0,2 jumlah spermatozoa, dan gangguan
mg/l. Penelitian Andhika (2013) perkembangan janin.18)
sebelumnya didapat kadar sisa khlor
yang belum memenuhi nilai batas Pengaruh Jenis Air yang
keamanan yang telah dianjurkan. digunakan terhadap Kadar Klorin
Sisa chlor hanya dapat dianalisa dalam Air Seduhan Kertas
untuk air yang sengaja ditambahkan Pembungkus Teh Celup
klorin, seperti air PDAM yang harus Hasil analisis menunjukkan
mengalami distribusi hingga sampai bahwa ada pengaruh (p = 0,008)
ke pelanggan. jenis air yang digunakan terhadap
Jika dilihat dari peraturan kadar klorin. Jenis air yang
yang berlaku yaitu PERMENKES RI berpengaruh signifikan adalah jenis
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 air minum kemasan (bermerk patent)
dengan air PDAM, juga air minum tinggi sebelumnya, maka klorin dari
isi ulang dengan air PDAM. pembungkus teh celup akan
Rata-rata kadar klorin pada berpindah ke dalam air pelarut.17)
air seduhan teh menggunakan air Peristiwa ini disebut dengan osmosis
minum kemasan ( isi ulang ) adalah yaitu perpindahan molekul air
0,5627 ppm, sedangkan rata-rata melalui selaput semi permiabel dari
kadar klorin pada air seduhan teh bagian yang lebih encer ke bagian
yang menggunakan air minum yang lebih pekat. Membran semi
kemasan (bermerk patent) adalah permiabel dapat ditembus oleh
0,5840. Sedangkan untuk air seduhan pelarut tapi tidak dengan zat terlarut
teh yang menggunakan air PDAM yang mengakibatkan gradien tekanan
memiliki kadar klorin sebesar 0,8793 sepanjang membran. Tekanan
ppm. osmotik merupakan sifat koligatif
Hal ini disebabkan karena yang berarti bahwa sifat ini
kadar klorin untuk jenis air minum bergantung pada konsentrasi zat
bermerk patent dan isi ulang yang terlarut dan bukan pada sifat zat
sering disebut dengan air minum terlarut itu sendiri. 20)
dalam kemasan, memang paling
rendah jika dibandingkan dengan air Pengaruh Perlakuan Suhu
sumur dan air PDAM. Ditambah lagi terhadap Kadar Klorin pada Air
sumber air yang digunakan untuk Seduhan Kertas Pembungkus Teh
AMDK ( Air Minum Dalam Celup
Kemasan) berasal dari sumber mata Hasil didapat kadar klorin
air bersih yang kemudian mengalami rata-rata untuk air seduhan teh
pengolahan sebanyak empat tahap dengan suhu 660C adalah 0,7330
yaitu ozonisasi dengan sinar UV, ppm, sedangkan untuk rata-rata
penyaringan mikro karbon aktif kadar klorin air seduhan teh dengan
sebanyak dua kali, serta sterilisasi. suhu 100 0C adalah 0,8060 ppm. Dari
Air minum kemasan bermerk patent hasil analisis statistik didapat bahwa
dan isi ulang ini mengalami proses tidak ada pengaruh (p= 0,299)
desinfeksi menggunakan ozon karena perlakuan suhu terhadap kadar klorin
ozon merupakan oksidator yang kuat dalam air seduhan kertas
dan tidak meninggalkan bau seperti pembungkus teh celup.
halnya jika menggunakan klorin. Secara kasat mata, kadar
Sedangkan untuk air PDAM, proses klorin untuk air seduhan teh dengan
desinfeksinya menggunakan klorin suhu 100 0C terlihat lebih tinggi
karena memang diharapkan nanti dibandingkan dengan suhu 66 0C
hasil akhirnya terdapat residu atau tetapi jika diuji secara statistik maka
sisa klor. 19) hasilnya tidak ada pengaruh yang
Berdasarkan penelitian Fitri signifikan.
(2007) kadar klorin dalam teh celup Jika ditinjau secara teori, ada
dengan menggunakan pelarut beberapa faktor yang dapat
aquadest adalah sebesar 0,005 – mempengaruhi proses osmosis yaitu
0,020 ppm. Disaat teh celup tersebut tekanan, konsentrasi larutan, dan
dilarutkan dengan jenis air yang suhu. Adanya pengaruh suhu yang
sudah memiliki kadar klorin yang tinggi dapat membuat kadar resapan
akan menjadi lebih cepat suhu terhadap kadar klorin pada
dibandingkan dengan suhu yang air seduhan kertas pembungkus
rendah. Hal ini disebabkan karena teh celup yaitu p value = 0,249.
penggunaaan air panas sebagai Saran
perendam dapat menyebabkan 1. Disarankan kepada masyarakat
rongga-rongga yang terdapat pada untuk menggunakan air minum
permukaan selaput semipermiabel dalam kemasan baik yang
akan membesar, sehingga proses bermerk patent maupun isi ulang
osmosis akan semakin mudah terjadi. sebagai air pelarut dalam
Ditambah lagi dengan sifat klorin membuat seduhan teh celup.
yang memiliki titik didih rendah 2. Walaupun berdasarkan hasil uji
yaitu pada suhu 34,7 oC. Sehingga statistik menyatakan bahwa tidak
ini semakin mendukung terjadinya ada pengaruh signifikan antara
proses osmosis antara klorin pada perlakuan suhu terhadap kadar
kertas pembungkus teh celup dengan klorin, tetap disarankan agar
air seduhan suhu 66 0C dan 100 0C. menggunakan air bersuhu
o
Semakin tinggi suhu air yang kita dispenser (66 C) dalam membuat
gunakan maka klorin akan semakin seduhan teh celup, karena secara
mudah terlarut didalamnya. 20,21) teori telah dijelaskan bahwa
peristiwa osmosis yang terjadi
Kesimpulan juga bisa disebabkan karena
Berdasarkan kepada hasil dan pengaruh suhu.
pembahasan yang telah disampaikan, 3. Kepada pemerintah ataupun
maka kesimpulan yang didapat yaitu: instansi terkait sebaiknya
1. Rata-rata kadar klorin dalam air memberikan ketetapan yang jelas
PDAM, air sumur, dan air minum mengenai kandungan klorin
kemasan (bermerk dan isi ulang) dalam kertas pembungkus teh
adalah 0,7080 ppm. Kadar klorin celup.
minimum 0,20 ppm dan
maksimum 1,45 ppm. DAFTAR PUSTAKA
2. Ada pengaruh jenis air yang 1. Simon. 2004. Teh Cegah Gigi
digunakan terhadap kadar klorin Berlubang.
dalam air seduhan kertas http://www.gizi.net/cgi-
pembungkus teh celup (p value = bin/berita/fullnews.cgi?newsi
0,008). Kelompok yang d1074829633.2570. diakses
berhubungan signifikan adalah 13 Januari 2013.
antara kadar klorin pada air
seduhan teh celup yang dilarutkan 2. Anonim. Peneliti di Pusat
dengan menggunakan air PDAM Penelitian dan Pengembangan
dan air minum kemasan (bermerk Gizi Departemen Kesehatan
paten) yaitu p value = 0,048, dan Kesejahteraan Sosial RI.
serta antara air PDAM dan air 2013. Potensi Teh Sebagai
minum kemasan (isi ulang) yaitu Sumber Gizi dan Perannya
p value = 0,028. dalam Kesehatan.
3. Tidak ada pengaruh yang www.ipard.com/art_perkebun
signifikan antara kedua perlakuan
/Jul 04-06-ip.asp-26k. diakses 9. Aquaosis, Sanyo. 2003.
7 Januari 2013. Water Lifetstyle.
http://myetalase.blogspot.com
3. Oki.2013.Teh.http://64.203.7 /2007/09/sanyoaquaosis.html.
1.11/kompas- diakses 24 Juli 2013.
cetak/0310/2teropong/639894
.htm. diakses 9 Februari 10. Rakaryan. 2007.
2013. Karakteristik Air.
http://www.opensubscriber.co
4. Vedder, Teguh. 2013. Teh m.diakses 25 Juni 2013.
Celup Ternyata Berbahaya.
http://id.shvoong.com/tags/kl 11. Yun. 2003. Mengamankan
orin. diakses 19 Mei 2013. Air Minum Isi Ulang.
http://www2.kompas-
5. Environmental Protection cetak/0305/29/inspirasi/3381
Agency. 2004. Energizing 15.htm. diakses 4 Februari
EPA. 2013.
www.epa.gov/greeningepa/en
ergy/recognition.htm.diakses 12. Pratiknya,AW. 2007. Dasar-
2 Juni 2013. dasar Metodologi Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan.
6. PerMenKes. Grafindo Persada:Jakarta.
1990.PerMenKesNo.416/Men
Kes/Per/IX/1990. 13. Spectrophotometer DR/2010.
http:bima.ipb.ac.i/tml_atsp/ba Procedures Manual Chlorine.
ku_mutu.html. diakses 8 Methode 10069.
Maret 2013.
14. Pagano, Marcelino,dkk. 1992.
7. KepMenKes. 2002. Principles of
KepMenKesNo.907/MenKes/ Biostatistics.Duxbory Press.
SK/VII/2002. Belmont, Calofornia.
http://bima.ipb.c.id/tml_atsp/
baku-mutu.html.diakses. 8 15. Andhika Duta, dkk. 2013.
Maret 2013. Kadar Sisa Chlor Dan
Kandungan Bakteri E.Coli
8. Air Minum dan Penyehatan Perusahaan Air Minum Tirta
Lingkungan. 2006. Klorin Moedal Semarang Sebelum
dan Air Minum. Dan Sesudah Pengolahan.
http://www.amplor.id/detail/d FKM Undip : Semarang.
etail 01.php?tp=artikel dan diakses 9 Desember 2013.
jns=wawasan dan kode=1585. ejournals1.undip.ac.id/index.
diakses 13 Juli 2013. php/jkm/article/download/25
83/2578.
16. Allaerts, G dan Sumesti, Sri
1987 , Metode Penelitian Air.
Usaha Nasional: Surabaya.

17. Fitri, KM.Aidil.


2007.Pengaruh Lamanya
Waktu Pencelupan Terhadap
Kadar Klorin Dalam Air
Seduhan Teh
Celup.POLTEKKES
DEPKES RI : Palembang.

18. Rini, Daru Setyo. 2002.


Minimasi Limbah Dalam
Industri Pulp and Paper.
http;//www.terranet.or.id/tulis
andetil.php?id=1306. diakses
2 Maret 2013.

19. Trisnawati Lisna. 2008.


Perancangan dan
Implementasi HACCP Plan
Produk AMDK (Air Minum
Dalam Kemasan). IPB :
Bogor.

20. Darmono. 1995. Logam


dalam Sistem Biologi
Makhluk Hidup. Universitas
Indonesia Press. Jakarta.

21. Wikipedia. 2007. Wikipedia


Bahasa Melayu, Ensiklopedia
Bebas.
http://ms.wikipedia.org/wiki/
klorin. diakses 2 Maret 2013.

Anda mungkin juga menyukai