Anda di halaman 1dari 12

Tugas Analisis Sistem Hari/Tanggal : Senin/ 16 Maret 2020

Pengambilan Dan Keputusan Kelas : K1


(TIN 316) Dosen : Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc

TUGAS KULIAH ANALISIS


SISTEM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

Disusun Oleh :

Ochana Triangka Noviasari (F34170032)

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
IPB UNIVERSITY
BOGOR
2020
TUGAS BAB 6

1. Alternatif maupun kriteria pada AHP dapat dinilai dengan menggunakan sistem
penilaian
a) 1 sampai 3
b) 1 sampai 5
c) 1 sampai 9

2. Jumlah elemen yang perlu dinilai oleh expert setiap matriks perbandingan n-alternatif
faktor pada AHP adalah
a) N x N
b) (n-n)/2
c) ((n x n)-n)/2

3. Kelebihan kajian dengan AHP salah satu diantaranya adalah kemampuan Teknik
tersebut untuk mendeteksi :
a) Konsistensi dan Konsensus
b) Konsistensi
c) Konsensus

4. Penilaian dengan AHP dianggap konsisten apabila konsistensi rasio penilaian adalah
a) Lebih kecil 0,1
b) Lebih besar atau sama dengan 0,1
c) Lebih kecil 1

5. Penyelesaian AHP relative kompleks apabila dihitung secara manual, dipasar banyak
dijumpa: perangkat lunak computer untuk penyelesaian AHP, diantaranya adalah :
a) Lindo SAN dan QSB
b) Criterium Decision Plus dan Expert Choice
c) Powersim dan Stella
1. Apa perbedaan penilaian alternative berdasarkan setiap kriteria pada AHP dengan
pada metode perbandingan eksponensial
AHP
Prosedur AHP :
1. Menyusun hierarki atau dekomposisi
masalah
2. Melakukan pembobotan atau penilaian
untuk membandingkan antara elemen-
elemen
3. Menyusun matriks dan uji konsistensi
4. Menetapkan prioritas pada tiap-tiap
hierarki
5. Sintetis dan prioritas
Mengambil keputusan atau penetapan

Prosedur MPE :
1. Menyusun alternative-alternative
keputusan yang akan dipilih
2. Menentukan kriteria atau perbandingan
kriteria keputusan yang penting untuk
dievaluasi
3. Menentukan tingkat kepentingan dari
setiap kriteria keputusan atau
pertimbangan kriteria
4. Melakukan penilaian terhadap semua
alternative pada setiap kriteria
5. Menghitung skor atau nilai total setiap
alternative
6. Menentukan urutan prioritas keputusan
didasarkan pada skor atau total masing-
masing alternative

2. Pengambilan keputusan dengan AHP banyak digunakan pada persoalan keputusan


yang berjenjang dan bersifat? Bersifat majemuk. AHP sering digunakan pada
persoalan keputusan berjenjang strukturalmdan fungsional dan bersifat kompleks dan
tidak terstruktur, strategis, dan dinamik. AHP menyederhanakannya menjadi bagian
dan tertata dalam hierarki sehingga persoalan komnpleks dapat segera diambil
keputusannya, persoalan akan diselesaikan dalam suatu kerangka pemikiran
terorganisasi sehingga dapat diaplikasikan suatu pengambilan keputusan yang efektif

3. Siapa yang dapat dijadikan responden pada kajian yang menggunakan AHP
Pemilihan responden dilakukan dengan cara purposive sampling atau pemilihan
secara sengaja dengan pertimbangan responden adalah aktor / stakeholder, resonden
harus terlibat langsung dan dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti
permasalahan terkait.Menambahkan tujuan pada hirarki semakin rendah dalam
menjabarkan suatu tujuan, semakin mudah pula penentuan ukuran objektif dan
kriteria-kriterianya.
4. Hierarki dasar AHP paling tidak terdiri dari : focus, faktor / kriteria dan alternative,
apa yang dapat ditambahkan pada hierarki tersebut agar analisis lebih komperhensif?
Konsistensi logis, karena penilaian yang mempunyai konsistensi tinggi sangat
diperlukan dalam persoalan pengambilan keputusan agar hasil keputusannya akurat,
misalnya goal, faktor, aktor, tujuan, dan alternatif/strategi.

5. Nilai akhir dan AHP adalah bobot masing-masing komponen pada masing-masing
jenjang, berapakah total bobot pada setiap jenjang?
Total bobot pada setiap jenjang adalah satu, sesuai dengan prinsip utama AHP dalam
memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu penyusunan hierarki,
penetapan prioritas, dan konsistensi logis.
A. Analisis Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik dan Calon Terpilih Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Siak 4 Provinsi Riau Pemilihan Umum Tahun
2019

Bilangan Pembagi
1 3 5
No. Nama Suara Suara Suara
Urut Partai Sah Sah Peringkat Suara Sah Peringkat Sah Peringkat
1 PKB 810 810 - 270 - 162 -
2 Gerindra 7.144 7.144 4 2.381 - 1.429 -
3 PDIP 7.903 7.903 3 2.634 - 1.581 -
4 Golkar 13.471 13.471 1 4.490 5 2.694 10
5 NasDem 3.191 3.191 8 1.064 - 638 -
6 Garuda 116 116 - 39 - 23 -
7 Berkarya 1.302 1.302 - 434 - 260 -
8 PKS 3.275 3.275 7 1.092 - 655 -
9 Perindo 510 510 - 170 - 102 -
10 PPP 482 482 - 161 - 96 -
11 PSI 105 105 - 35 - 21 -
12 PAN 7.975 7.975 2 2.658 - 1.595 -
13 Hanura 4.227 4.227 6 1.409 - 845 -
14 Demokrat 2.701 2.701 9 900 - 540 -
19 PBB 108 108 - 36 - 22 -
20 PKPI 79 79 - 26 - 16 -

No Peringkat
. Partai Politik No. Urut Nama Calon Terpilih Suara Sah Suara Sah
1 Gerindra 1 PARAMANANDA 1.911 1
PAKPAHAN, S.H.
2 PDIP 1 HENDRI PANGARIBUAN 2.351 1
3 Golkar 1 JONDRIS PAKPAHAN 3.744 1
4 Golkar 6 TERNANDO 2.921 2
SIMANGUNSONG
5 Golkar 9 Ir. MIDUK GURNING 1.767 3
6 NasDem 5 SURYONO 670 1
7 PKS 1 KUSMANJAYA 1.738 1
8 PAN 4 NGATMIN 1.427 1
9 Hanura 1 NELSON MANALU 2.416 1
10 Demokrat 1 MUHAMMAD ARUM, SE 1.149 1

Dapat disimpulkan setelah dilakukan perhitungan dengan metode rataan tertinggi adalah 10
kursi.Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh saat pemilihan suara DPRD Kabupaten Siak
4 Provinsi Riau yaitu masing-masing satu kursi untuk gerinda, PDIP, Nasdem, Demokrat,
Hanura, PAN, PKS, dan 3 kursi untuk Golkar.

Menganalisis Kasus AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan minimal Tingkatan 4 Level

dari jurnal "Integrasi Model SCOR dan Fuzzy AHP untuk Perancangan Metrik Pengukuran

Kinerja Rantai Pasok Sayuran"

Case : Penerapan Algoritma AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk Pengukuran kinerja
rantai pasok sayuran

tabel 1. Definisi dan fungsi keanggotaan dari fuzzy number


Pendekatan fuzzy AHP yang digunakan untuk mengevaluasi metrik pengukuran kinerja rantai
pasok sayuran dengan pendekatan model SCOR menghasilkan dua keuntungan utama.
Angka-angka fuzzy lebih baik untuk memperluas cakupan dari suatu matriks perbandingan
yang crisp dari metode AHP konvensional, sebab terdapat ketidakjelasan dalam penilaian
manusia dalam perbandingan dari metrik kinerja. Adopsi dari angka- angka fuzzy dapat
mengijinkan pengambil keputusan mempunyai kebebasan untuk penilaian mengenai metrik
kinerja.

DAFTAR PUSTAKA

Alim SS, Faqih U,Yandra A,Marimin M.2010. Integrasi model scor dan fuzzy ahp untuk
perancangan metrik pengukuran kinerja rantai pasok sayuran.Jurnal Manajemen dan
Organisasi.1(3):149-161.

Anda mungkin juga menyukai