SKRIPSI
Disusun Oleh :
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi
Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara oleh:
Nama : Haji Saputra Dalimunthe
NIM : 160907128
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Judul : Pengaruh Brand Image dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Chatime Cabang
Gatot Subroto Medan.
Panitia Penguji
Ketua Penguji : ( )
Penguji I : ( )
Penguji II : ( )
4
SURAT PERNYATAAN
HALAMAN
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBARxi
BAB I PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
i
ii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 1.1 Beauty E-Commerce Terpercaya di Indonesia
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2 Usia Responden
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden
Tabel 4.4 Pendapatan Perbulan Responden
Tabel 4.5 Intensitas Belanja Responden
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
senang berbelanja di marketplace Sociolla atas pelayanan
yang mereka dapatkan
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Sociolla
memberikan pelayanan yang sesuai dengan apa yang
konsumen harapkan
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
berminat untuk berbelanja kembali di marketplace Sociolla
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang keaslian
produk yang dijual Sociolla ketika diterima sesuai dengan
yang konsumen harapkan
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang harga
produk di marketplace Sociolla sesuai dengan kualitas
yang diharapkan
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
Merasa lebih nyaman ketika berbelanja di marketplace
Sociolla
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
berniat merekomendasikan kepada keluarga dan teman-
teman untuk berbelanja di marketplace Sociolla
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya bahwa pihak Sociolla memiliki perhatian untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya
Tabel 4.14 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya bahwa Sociolla memberikan kenyamanan dalam
bertransaksi
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya pihak Sociolla akan menjaga keamanan informasi
pribadi mereka ketika bertransaksi online
Tabel 4.16 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya pihak Sociolla tidak akan menyalahgunakan
informasi pribadi mereka
Tabel 4.17 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen
percaya bahwa pihak Sociolla memenuhi tanggung
jawabnya terhadap pelanggan jika terjadi masalah
dalam transaksi
v
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1.1 Aktivitas Penggunaan E-Commerce di Indonesia
Gambar 1.2 Pengeluaran Konsumen Pada E-Commerce di
Indonesia Berdasarkan Kategori
Gambar 2.1 Struktur Sistem E-Commerce Berbasis Web
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sociolla
Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram
Gambar 4.3 Uji Normalitas dengan Pendekatan Normal
Probability Plot
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas
BAB I
PENDAHULUAN
minuman sangatlah besar. Jumlah penduduk yang semakin besar dan terus
dan perubahan gaya hidup masyarakat memberikan dampak yang signifikan bagi
industri makanan dan minuman dimana masyarakat mulai mencari produk yang
mengutamakan kesehatan dan juga sesuai dengan gaya hidup masa kini.
produk-produk makanan dan minuman yang higenis dan alami. Industri makanan
dan minuman di Indonesia tidak hanya dimasuki oleh produk nasional, tetapi juga
dimasuki oleh produk asing. Perkembangan franchise asing yang lebih tinggi
yang lebih percaya pada kualitas produk dan jasa dari franchise asing.
didominasi oleh bidang usaha kuliner baik restoran, rumah makan dan kafetaria
sebesar 56% (Mudassir, 2017). Perkembangan yang sangat pesat ini dikarenakan
(Warni, 2016).
1
2
bisnis franchise yang berkembang pesat, maka pengusaha asing banyak yang
merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap konsumen dan target pasar bisnis
ini sangat luas yang terdiri anak-anak hingga orang tua. Hal lain yang menjadi
Indonesia yang tergolong iklim tropis sangat cocok bagi pengusaha minuman
bubble tea yang hingga saat ini masih populer terutama di kalangan anak-anak
muda. Kepopuleran bubble tea yang berasal dari Taiwan, saat ini sudah menyebar
brand bubble tea asal Taiwan yaitu Chatime. Chatime adalah salah satu
perusahaan franchise minuman yang didirikan di Taiwan pada tahun 2005. Saat
ini Chatime telah memiliki kurang lebih 800 gerai di berbagai negara, seperti
Taiwan, China, Macau, Singapura, India, Hong Kong, Thailand, Filipina, Korea,
menjadi 100 outlet pada bulan November 2014 di kota-kota besar di Indonesia
3
2014).
Kota Medan menjadi salah satu kota terbesar yang ada di Indonesia, hal ini
menjadi peluang bisnis bagi pelaku bisnis di industri makanan dan minuman.
Industri makanan dan minuman di kota Medan, terdiri atas usaha lokal (UMKM)
dan jaringan franchise (nasional dan internasional). Bisnis franchise asing dalam
bidang industri makanan dan minuman yang sering di jumpai di mall kota Medan
diantaranya KFC, McDonalds, Starbucks, Pizza Hut, Chatime, Bread Talk, Sushi
Tei dan masih banyak yang lainnya. Banyaknya bisnis franchise asing membuat
produknya. Seperti produk Chatime yang menjadi topik penelitian ini yang masuk
dalam jajaran Top Brand Award, yaitu penghargaan yang diberikan berdasarkan
Tabel. 1.1
Top Brand Award Kategori Bubble Drink
yang paling unggul diantara yang lain. Hal tersebut dapat diketahui dengan
perbedaan Top brand index penjualan yang cukup jauh. Hop-hop berada di posisi
kedua dari Chatime dengan jumlah index penjualan 12,4% di tahun 2020. Saat ini
4
Pada tahun ini juga Chatime mengeluarkan varian rasa terbaru yaitu blue galaxy
series yang menjadi trending pada saat ini, banyak konsumen dari produk
Saat ini perusahaan Chatime sudah semakin mudah dijumpai dan juga
peminatnya semakin hari kian bertambah, maka dari itu faktor brand image
terhadap Chatime menjadi perhatian utama dalam penelitian ini. Brand memiliki
image dapat membantu konsumen dalam membeli produk. Brand image juga
kepuasan yang lebih baik dan terjamin. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
meneliti brand image Chatime adalah karena penulis ingin mengetahui sejauh
mana brand image Chatime menjadi faktor penarik minat konsumen untuk
konsumen. Konsumen sangat kritis dalam memilih suatu produk, sampai pada
oleh penjual mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk pesaing.
5
untuk membeli produk tersebut. Hal ini senada dengan pendapat dari Kotler dan
Amstrong (2012) bahwa semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan
mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang stau
Subroto Medan. Atas dasar hal tersebut penulis memilih untuk meneliti dengan
Medan.”
Medan?
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui apakah variabel brand image (X1) dan
variabel kualitas produk (X2) dapat menimbulkan keputusan pembelian (Y) pada
konsumen.”
1. Perusahaan Chatime, penelitian ini dapat diterapkan secara nyata dan menjadi
konsumen akan dengan senang hati untuk terus kembali membeli produk di
gerai tersebut.
dalam proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk baik itu
teori yang telah dipelajari pada masa perkuliahan serta sebagai informasi pada
penelitian selanjutnya.
7
3. Program studi, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi penulis
penelitian berikutnya.
BAB II
KERANGKA TEORI
Menurut Kotler dan Keller (2016) manajemen pemasaran adalah seni dan
juga ilmu untuk menentukan pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, serta
atas pelaksanaan, koordinasi dan kontrol dalam kaitannya dengan fungsi riset
dan masyarakat.
terjual atau dibeli oleh konsumen akhir dengan tingkat harga yang memberikan
8
9
pemasaran produknya, jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut
Pengertian lain juga dikemukakan oleh Buchori dan Djaslim (2010) yang
untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, orientasi ini
rangka menyampaikan produk dan mencapai tujuan utama perusahaan dari pihak
perusahaan akan membuat produk yang akan diminati oleh konsumen, dipasarkan
di lokasi yang tepat dan dengan cara yang tepat pula, sehingga sumber daya
strategis modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yaitu (Kotler dan
Keller, 2016):
segmentasi pasar memiliki peran paling dasar dalam penentuan pasar sasaran,
pasar dibagi menjadi empat variabel segmentasi utama bagi konsumen, yaitu:
a) Segmentasi Geografis
1) Wilayah
regional, pasar nasional dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-
menanganinya.
2) Iklim
Dengan dasar ini, diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah
pegunungan dan dataran tinggi serta pasar daerah pantai dan dataran
b) Segmentasi Demografis
c) Segmentasi Psikografis
d) Segmentasi Perilaku
membeli produk.
pembeli yang berbagi kebutuhan dan karakteristik yang sama yang akan
dilayani oleh perusahaan. Lima pola targeting menurut Kotler dan Keller
(2016) yaitu:
13
yang lebih kuat di satu segmen, karena perusahaan akan fokus terhadap
b) Selective Specialization
perusahaan.
c) Product Specialization
d) Market Specialization
yang sama dan dapat terdiri dari beberapa segmen. Dengan begitu
Sebuah merek yang terkenal dan terpercaya merupakan aset yang tidak
ternilai. Keahlian yang paling unik dari pemasaran yang profesional adalah
merek. Aaker (1991) mengatakan merek adalah cara membedakan sebuah nama
atau simbol seperti logo, trademark, atau desain kemasan yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari satu produsen atau satu
kelompok produsen dan untuk membedakan produk atau jasa itu dari produk
pesaing.
Brand adalah salah satu atribut yang sangat penting dari sebuah produk
yang penggunaannya pada saat ini sudah sangat meluas karena beberapa alasan,
dimana merek suatu produk berarti memberikan nilai tambah produk tersebut.
15
Bisnis harus mempunyai identitas yang bisa diapresiasi oleh konsumen, agar
mereka dapat menjual produk. Karena konsumen masa kini tidak hanya
mereka puas dan bahkan gembira saat membeli dan menggunakan produk tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2009), merek adalah nama, istilah, lambang
atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan
Pikiran para pelanggan dipengaruhi oleh beragam pesan yang sampai pada
angka ribuan pesan dan sering berubah-ubah. Merek tidak hanya kesan-kesannya,
tetapi merek juga harus menempati suatu posisi khusus dalam pikiran untuk
bukunya yang berjudul “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa” yaitu merek
Dari definisi oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa merek adalah
sekumpulan identitas yang membedakan satu produk dengan produk yang lainnya
yang pada gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk
tersebut dan melindungi konsumen maupun produsen dari para kompetitor yang
yang sebelumnya tidak memerlukan brand. Brand sangat diperlukan oleh suatu
16
produk, karena selain brand memiliki nilai yang kuat brand juga bermanfaat bagi
(2001), yaitu :
produk.
menguntungkan.
konsisten.
walaupun itu melibatkan biaya dalam pemasangan label, perlindungan hukum dan
memiliki risiko apabila produk mereka tidak memuaskan konsumen. Hal ini
karena dengan adanya merek, dapat memudahkan penjual untuk memproses dan
mencari pesanan. Nama merek dan tanda dagang akan secara hukum melindungi
penjual dari pemalsuan ciri-ciri khusus produk, yang mungkin saja ditiru oleh
perusahaan.
dapat berupa nama, merek dagang, logo atau symbol lain. Brand memiliki enam
tertentu.
Yang dinilai oleh pembeli adalah prestasi, keamanan dan persentase tinggi.
Pemasar harus mengetahui nilai yang sesuai dengan paket manfaat yang
diputuskan brand apa yang digunakan. Brand apapun yang digunakan semestinya
mengandung sifat berikut ini seperti yang dikemukakan oleh Bilson Simamora
(2001) :
dan memenuhi karakteristik tersebut, maka brand itu dapat diterima konsumen.
pertama yang harus diambil perusahaan tentang apakah pada produknya akan
menggunakan brand atau akan memasarkan produknya tanpa brand. (Kotler &
Amstrong, 2003).
2. Merek Pribadi (Private Brand), merek yang diciptakan dan dimiliki oleh
yang mapan oleh dua perusahaan yang berbeda pada produk yang sama.
memilih nama merek yang akan digunakan. Menurut Philip Kotler (2000) terdapat
Supermie, Sarimi).
Indofood).
Asuransi Lippo).
Handphone).
21
mengembangkan dua merek atau lebih dalam kategori produk yang sama.
makna. Hubungan terhadap suatu merek akan semakin kuat jika didasarkan pada
persepsi yang bisa menggambarkan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra
yang terbentuk dari persepsi inilah yang mendasari keputusan membeli bahkan
Menurut Peter & Olson (dalam Lutiary Eka Ratri, 2007), citra merek
sebagaimana yang direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi merek yang ada
dalam ingatan konsumen. Meskipun asosiasi merek dapat terjadi dalam berbagai
macam bentuk tapi dapat dibedakan menjadi asosiasi performansi dan asosiasi
persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu
terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa
keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra
yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan
diberikan oleh konsumen yang ada dalam ingatakan mereka dan mengandung arti
merek itu.
Berdasarkan dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa brand
image atau citra merek adalah serangkaian deskripsi dan sikap konsumen terhadap
merek tertentu. Brand Image dari suatu produk yang memiliki citra positif akan
mendorong konsumen melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang telah
diyakininya dari pada produk/jasa yang lain. Oleh karena itu, perusahaan harus
keunikan juga akan mudah diingat dalam benak seseorang dari pada produk dan
jasa yang lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memperhatikan
dimasa depan.
1. Citra Pembuat (Corporate Image), citra yang ada dalam perusahaan itu
dengan tujuan tak lain agar nama perusahaan ini bagus, sehingga akan
2. Citra Pemakai (User Image), dapat dibentuk langsung dari pengalaman dan
konsumen yang diletakkan terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu
apa yang konsumen pikir akan mereka dapatkan dari produk atau layanan
tersebut.
3. Citra Produk (Product Image), citra konsumen terhadap suatu produk yang
pendukung, yaitu :
atau jasa.
atau jasa.
penting dalam strategi pemasaran. Suatu image dapat membantu perusahaan untuk
mengetahui apakah strategi pemasaran yang dijalankan sudah tepat atau belum.
Menurut Sutisna (2001), ada beberapa manfaat dari brand image yang
positif, yaitu :
3. Kebijakan family branding dan leverage branding dapat dilakukan jika brand
Dimensi ini mengacu pada kekuatan sebuah merek. Menurut (Keller, 2008)
membentuk citra merek memiliki dua kekuatan yaitu brand attributes dan
deskriptif sebuah produk atau jasa. Fitur-fitur ini bisa meliputi bagaimana
konsumen berfikir tentang produk atau jasa yang terlibat dalam proses
berkenaan dengan produk atau jasa layanan, seperti apa yang konsumen
dalam penelitian ini akan dikaitkan dengan tolak ukur brand image.
Dimensi ini mempunyai artian apakah merek tersebut disukai atau tidak
nilai lebih kepada konsumen agar memiliki suatu ketertarikan dengan sebuh
produk atau layanan jasa. Keunggulan atau keunikan dari sebuah merek
atau keunikan dapat menimbulkan memori yang kuat dalam benak pelanggan.
Oleh sebab itu, keunikan merek dalam penelitian ini akan dikaitkan dengan
Kebijakan perusahaan
Reputasi perusahaan
merupakan output atau hasil dari salah satu kegiatan atau aktivitas perusahaan
konsumen tidak hanya membeli produk, akan tetapi konsumen juga membeli
manfaat atau keunggulan yang dapat diperoleh dari produk yang dibelinya. Oleh
karena itu, suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang
lain, salah satunya dari segi kualitas produk yang ditawarkan. Kualitas produk
merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan
kepada konsumen.
kebutuhan konsumen.
Pada dasarnya, kualitas produk adalah satu dari sekian banyaknya faktor
terpenting dalam menjalankan suatu bisnis, yang mana kualitas produk sangat
Adanya pergerakan bisnis yang dinamis membuat setiap perusahaan untuk bisa
Menurut Kotler dan Keller (2016), kualitas produk yaitu kemampuan suatu
barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa
produk. Adanya hubungan timbal balik antara perusahaan dengan konsumen akan
kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi konsumen. Maka, perusahaan
penyedia produk dapat memberikan kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan
mengonsumsi produk. Apabila kinerja dari suatu produk yang diterima atau
dirasakan sesuai dengan harapan konsumen, maka kualitas produk yang diterima
Semakin tinggi tingkat kualitas produk, maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan konsumen yang dihasilkan (Kotler & Keller, 2009). Menurut Wood
(2009) produk yang berkualitas tinggi merupakan produk yang mampu unggul
merebut pangsa pasar dan akhirnya mendapatkan laba yang lebih tinggi.
28
kemudahan pemakaian, serta atribut bernilai lainnya yang bebas dari kekurangan
dan kerusakan.
1) Kinerja (performance)
Kinerja (performance) berkaitan dengan fungsi utama dari suatu produk dan
subyektif oleh masing-masing individu (dalam hal ini adalah konsumen) yang
3) Keandalan (reliability)
waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. Keandalan suatu produk
29
produk.
konsumen.
Dimensi ini berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.
Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis dan segi teknis.
7) Estetika (aesthetic)
Dimensi ini berkaitan dengan penilaian konsumen terhadap citra, merek atau
yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini
Menurut Kotler dalam Sangadji dan Sopiah (2013) secara ringkas manfaat
Semua manfaat tersebut pada akhirnya akan mengarah pada peningkatan daya
Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah
besar kondisi yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah
1. Pasar (Market)
Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh pada
sebuah produk yang dapat memenuhi hampir setiap kebutuhan. Pasar menjadi
2. Uang (Money)
ekonomi dunia telah menurunkan batas (margin) laba. Pada waktu yang
pengeluaran biaya yang besar untuk proses dan perlengkapan yang baru.
3. Manajemen (Management)
pada seluruh aliran proses yang menjamin bahwa hasil akhir memenuhi
4. Manusia (Man)
besar akan pekerja dengan pengetahuan khusus. Pada waktu yang sama
situasi ini menciptakan permintaan akan ahli teknik sistem yang akan
5. Motivasi (Motivation)
6. Bahan (Material)
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik
perlengkapan pabrik yang menjadi lebih rumit dan tergantung pada kualitas
bahan yang dimasukkan ke dalam mesin tersebut. Kualitas yang baik menjadi
faktor yang kritis dalam memelihara waktu kerja mesin agar fasilitasnya
depan bisnis.
34
mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk
Kinerja (performance)
Keandalan (reliability)
Estetika (aesthetic)
Morissan (2010) adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan
sudah terkumpul.
atau jasa diawali dengan adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan atau
melakukan beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca
pembelian.
mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Proses keputusan pembelian yang
spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut, yaitu: pengenalan masalah kebutuhan,
pembelian.
yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari
kegiatan-kegiatan sebelumnya.
atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian adalah suatu
proses pengambilan keputusan akan pembelian yang akan menentukan dibeli atau
tidaknya pembelian tersebut yang diawali dengan kesadaran atas pemenuhan atau
keinginan.
36
tahap keputusan pembelian. Namun, konsumen melalui proses untuk sampai pada
1. Pengenalan masalah
Pengenalan masalah adalah suatu proses yang kompleks yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
mempengaruhinya;
motif pembelian, tetapi selain itu melibatkan juga sikap, konsep diri, dan
2. Pencarian informasi
Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak
pengemasan;
produk.
3. Evaluasi alternatif
dicarinya.
4. Keputusan membeli
akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang
pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tidak
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga
berikutnya.
lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan
cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan
kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa
39
puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua kemungkinan yang akan
membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Faktor-
masing pembeli di samping produk yang dibeli. Menurut Basu Swasta dan T Hani
Dari segi lokasi ini, pembeli akan memilih lokasi yang benar-benar strategis
dan tidak membutuhkan terlalu banyak waktu, tenaga, dan biaya seperti:
dengan jalan raya, sehingga lokasi ini dapat mendukung yang lain.
Bagi konsumen yang ingin membeli suatu produk, pelayanan yang diberikan
konsumen. Pelayanan yang kurang baik akan menimbulkan rasa tidak puas
Dalam suatu kegiatan usaha (penjualan), tidak terlepas dari tenaga kerja baik
tenaga kerja mesin maupun tenaga kerja manusia. Tenaga kerja merupakan
Iklan dan promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi
5. Penggolongan barang
Menurut Basu, Swastha dan Irawan (dalam Yoga 2017) struktur keputusan
menggunakan uangnya untuk kebutuhan lain. Dalam hal ini perusahaan harus
sebagainya yang dapat menjadi pertimbangan setiap konsumen. Dalam hal ini
keputusan pembelian.
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.
Dalam hal ini, produsen, pedagang pasar, dan pengecer harus mengetahui
akan dibelinya pada saat itu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan
pembelinya.
produk yang dibeli apakah secara tunai atau dengan dicicil. Dalam hal ini
pembayarannya.
untuk menguji pengaruh antara Brand Awareness, Brand Image, dan Media
alat analisis regresi. Hasil analisis regresi data menunjukkan bahwa tiap
pembelian (Y).
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda. Hasil dari
antara harga, brand image, dan atribut produk terhadap keputusan pembelian
(Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) ADES PT. Ades
positif dan signifikan terhadap variabel brand trust hal ini ditunjukkan hal ini
ditunjukan nilai t-Statistic = 9.551 > 1.96 dengan kekuatan jalurnya sebesar
loyalty nilai t-Statistic = 4.963 > 1.96 dengan kekuatan jalurnya sebesar
0.453. Ini menunjukkan bahwa variabel Brand Image (X1) dan Brand Trust
“Pengaruh Brand Trust dan Brand Image Terhadap Brand Loyalty di FMCG
0,000.
tabel (2,58) pada taraf signifikansi 5% dan Ry(x1.x2.x3) = 0,736 > R(0.05)
keputusan pembelian.
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
pengukuran data dan statistik objek melalui hitung – hitungan. Menurut Sugiyono
atau sample tertentu, teknik pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara
ditetapkan.
3.2.1 Lokasi
2020.
45
46
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
dalam penelitian ini tidak diketahui, maka penentuan jumlah sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode menurut Rao Purba (2006)
Z2
n=
4¿¿
Keterangan :
N : Jumlah sampel
ditentukan 95%)
( 1,96 )2
n=
4¿¿
n=96,04
n=96 sample
47
3.4 Hipotesis
penelitian.
konsumen.
konsumen.
pembelian konsumen.
konsumen.
H03: Brand Image dan Kualitas Produk secara bersama-sama tidak berpengaruh
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari setiap konsep yang akan
diteliti, maka penulis mengemukakan definisi konsep dari penelitian ini, yaitu:
48
Menurut Kotler (2009) brand image adalah keyakinan, ide atau kesan
nilai dari obyek yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
Tabel 3.1
Definisi Operasional
- Reputasi perusahaan
- Kegiatan pemasaran
perusahaan
spesifikasi
(conformance to
spesifications)
- Daya tahan
(durability)
- Kemampuan untuk
diperbaiki
(serviceability)
- Estetika (aesthetic)
- Kualitas yang
dipersepsikan
(perceived quality)
Dalam data riset yang dilakukan seorang peneliti akan menggunakan data-
data yang digunakan sebagai bahan utama proses pengolahan data dalam rangka
data primer dan data sekunder. Adapun sumber data yang didapat dari penelitian
ini adalah:
1. Data Primer
Data primer yang digunakan dalam peneliti ini diperoleh langsung dari
2. Data Sekunder
yaitu:
a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku, pendapat para ahli, serta
b. Studi Dokumentasi
51
Penggunaan skala likert menurut Sugiyono (2013) adalah untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Alternatif Skor
1. Sangat Setuju ( SS ) 5
2. Setuju ( S ) 4
3. Netral ( N ) 3
4. Tidak Setuju ( TS ) 2
5. Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1
Sumber : Penulis (2021)
angket yang dibuat oleh peneliti dalam meneliti “Pengaruh Brand Image dan
sebagai instrumen dalam penelitian. Uji instrumen dilakukan melalui validitas dan
reliabilitas.
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai
validitas tinggi. Sebaiknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
yang rendah. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah
N : Jumlah responden
x : Skor item
Syarat kevaliditasian suatu item adalah apabila rhitung > rtabel pada taraf
signifikan (= 0,05) maka instrumen itu dianggap valid dan jika r hitung < rtabel maka
menghasilkan data yang sama. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif
53
konsisten, bila koefisien korelasi (r) positif maka alat pengukur tersebut reliabel.
pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan dan dipakai adalah
Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60. Berdasarkan output diperoleh koefisien reliabilitas tinggi
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang
termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Tujuan uji normalitas
adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati
pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
data.
54
2. Jika terdapat data yang memiliki pola penyebaran yang tidak stabil dan
cenderung menjauhi arah garis diagonal pada Q-Q plot maka data tersebut
tidak memenuhi asumsi normalitas dan dapat dikatakan bahwa data tersebut
tidak normal.
model regresi ditemukan kolerasi yang kuat antara variabel Brand Image (X1),
variabel Kualitas Produk (X2), Keputusan Pembelian (Y) (Arief, 1993: Gujarati,
2001) dalam (Juliandi, 2013). Cara yang digunakan untuk menilainya adalah
dengan melihat nilai faktor inflasi Varina (Variance Inflasi Factor / VIF), yang
tidak melebihi 4 atau 5 (Hines dan Montgomery, 1990) dalam (Juliandi, 2013).
Variabel independen yakni presentasi kerja memiliki nilai VIF dalam batas
toleransi yang telah ditentukan (tidak melebihi 5), sehingga tidak terjadi
Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah model regresi
satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model
regresi linier berganda, yaitu dengan melihat grafik scatter plot. Apabila tidak
terdapat pola tertentu dan tidak menyebar diatas maupun dibawah angka nol pada
2016).
55
antara variabel. Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012) regresi yang memiliki
satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Model persamaan
Keterangan :
Y : Keputusan pembelian
a : Konstanta
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Dan Sebaliknya jika nilai yang
keputusan berdasarkan:
Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak dan keseluruhan, untuk
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dan merupakan franchise teh dari Taiwan yang menawarkan pengalaman teh yang
paling otentik di dunia dan dengan cepat dikenal menjadi spesialis teh segar.
dengan lebih dari 1.000 outlet di seluruh dunia termasuk Amerika Serikat,
oleh grup Kawan Lama Sejahtera dengan nama PT. Food Beverage Indonesia
sekaligus menjadi sister company dari gerai Ace Hardware dan Toys Kingdom.
saat pertama kali dibuka di Indonesia pada tahun 2011. Chatime berkembang
dengan cepat menjadi 105 outlet pada bulan April 2015 di kota-kota besar
Gambar 4.1
Logo Perusahaan
4.3.1 Visi
Menjadi franchise yang paling diminati dengan servis yang cepat dan
hand-made desserts.
4.3.2 Misi
orang.
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Chatime
CEO
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Pria 35 36%
Wanita 61 64%
orang pria dengan persentase 35% sedangkan 61 orang wanita dengan persentase
sebanyak 64%.
Tabel 4.2
Usia Responden
15 – 19 tahun 37 39%
20 – 24 tahun 32 33%
25 – 29 tahun 15 16%
berusia antara 15-19 tahun : 39% , 20-24 tahun : 33%, 25-29 tahun: 16% dan usia
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Pelajar/Mahasiswa 57 59%
PNS 9 9%
Wiraswasta 7 7%
Yang lain 0 0%
Pegawai Swasta 17 orang dengan persentase 18%, responden yang PNS 9 orang
7%, responden Ibu Rumah Tangga 6 orang dengan persentase 6% dan yang
terakhir responden dengan pekerjaan yang lainnya 0 orang dengan persentase 0%.
61
Tabel 4.4
Pendapatan Perbulan Responden
<Rp.500.000 28 29%
>Rp.2.500.000 11 11%
Tabel 4.5
Intensitas Belanja Responden
2 kali 34 35%
3 - 5 kali 47 49%
persentase 49%, responden dengan intensitas belanja >5 kali berjumlah 15 orang
item pernyataan mengenai variabel Brand Image. Skala penilaian yang digunakan
responden mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju.
Tabel 4.6
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime mampu bersaing
dengan minuman boba sejenis yang lain.
Setuju 53 55%
Netral 10 10%
Tidak Setuju 4 4%
kesetujuannya atas Chatime yang mampu bersaing dengan minuman boba sejenis
sangat tidak setuju. Ini berarti produk Chatime benar-benar sudah melekat di hati
63
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime memberikan
pelayanan yang baik sehingga konsumen merasa puas.
Setuju 43 45%
Netral 16 17%
Tidak Setuju 7 7%
berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti perusahaan sudah dengan baik
menjaga dari segi pelayanannya agar mendapatkan respons positif dari konsumen
Tabel 4.8
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime sudah terkenal di
kalangan masyarakat Medan.
Setuju 40 42%
Netral 24 25%
Tidak Setuju 4 4%
64
Tabel 4.9
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime merupakan merek
minuman yang membanggakan pengonsumsinya.
Setuju 38 40%
Netral 19 20%
Tidak Setuju 5 5%
setuju. Ini berarti kebanyakan konsumen tertarik untuk membagikan foto maupun
Tabel 4.10
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen merasa senang
tiap kali mengonsumsi produk Chatime.
Setuju 45 47%
Netral 14 15%
Tidak Setuju 7 7%
setuju. Ini berarti dari segi rasa minuman maupun pelayanan yang di berikan toko
Chatime telah membuat konsumen dengan senang hati berkunjung untuk membeli
produk mereka.
Tabel 4.11
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime merupakan merek
minuman yang mudah dikenali.
Setuju 38 40%
Netral 28 29%
Tidak Setuju 8 8%
bahwa Chatime merupakan merek minuman yang mudah dikenali. Sebanyak 40%
berarti bahwa brand Chatime dalam menggunakan logo dan juga warnanya cukup
Tabel 4.12
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime mempunyai ciri
khas di setiap variannya.
Setuju 33 34%
Netral 32 33%
Tidak Setuju 5 5%
berarti setiap varian yang produk Chatime keluarkan memiliki cita rasa tersendiri
Tabel 4.13
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime senantiasa
melakukan inovasi dalam produknya terutama varian rasa.
Setuju 53 55%
67
Netral 10 10%
Tidak Setuju 4 4%
tidak setuju. Ini berarti daya tarik tersendiri yang perusahaan lakukan untuk
Tabel 4.14
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang minuman yang dijual
Chatime sudah sesuai dengan standar kelayakan produk.
Setuju 42 44%
Netral 20 21%
Tidak Setuju 4 4%
atas minuman yang dijual Chatime sudah sesuai dengan standar kelayakan
sangat tidak setuju. Ini berarti semua jenis minuman yang dijual Chatime memang
Tabel 4.15
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang karyawan Chatime cepat
dan tanggap dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Setuju 43 45%
Netral 17 18%
Tidak Setuju 8 8%
tidak setuju. Ini berarti perusahaan Chatime benar-benar menjaga dari segi
pelayanan toko dengan sebaik mungkin agar konsumen merasa senang dan puas
Tabel 4.16
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang harga minuman yang
ditetapkan sudah sesuai dengan kualitas produk.
Setuju 51 53%
Netral 20 21%
Tidak Setuju 3 3%
69
tentang harga minuman yang ditetapkan sudah sesuai dengan kualitas produk.
setuju. Ini berarti harga yang ditetapkan oleh Chatime benar-benar terjangkau
Tabel 4.17
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime mempunyai desain
kemasan yang menarik.
Setuju 41 43%
Netral 27 28%
Tidak Setuju 5 5%
berarti penampilan produk juga sangat penting untuk menarik minat konsumen
sehingga perusahaan Chatime kini sudah menghadirkan kemasan berupa gelas dan
Tabel 4.18
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang setiap varian rasa baru yang
dikeluarkan Chatime selalu membuat konsumen tertarik untuk membeli.
Setuju 44 46%
Netral 20 21%
Tidak Setuju 7 7%
tentang setiap varian rasa baru yang dikeluarkan oleh Chatime selalu membuat
Sedangkan hanya 1% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti Chatime cukup
pintar dalam mencetuskan rasa baru yang sesuai dengan selera masyarakat pada
saat itu. Varian rasa baru tersebut tentunya akan selalu menjadi ciri khas dari
Tabel 4.19
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime merupakan
perusahaan yang bertanggung jawab terhadap kualitas produknya.
Setuju 46 48%
Netral 12 13%
Tidak Setuju 7 7%
tidak setuju. Ini berarti perusahaan Chatime sudah membangun komitmen dan
juga tanggung jawab yang baik dalam setiap proses pekerjaannya yang akan
sejenis lainnya.
Tabel 4.20
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang produk Chatime memiliki
rasa yang jauh lebih enak dibandingkan dengan minuman sejenis merek
lainnya.
Setuju 42 44%
Netral 20 21%
Tidak Setuju 4 4%
bahwa produk Chatime memiliki rasa yang jauh lebih enak dibandingkan dengan
hanya 3% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti timbulnya kesan yang kuat
soal cita rasa minuman boba merek Chatime dibandingkan merek lainnya sebab
Tabel 4.21
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang informasi produk yang
disampaikan sesuai dengan kualitas produk.
Setuju 43 45%
Netral 17 18%
Tidak Setuju 8 8%
setuju. Ini berarti perusahaan memang menjelaskan apa adanya tanpa melebih-
Tabel 4.22
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang kecepatan pelayanan
Chatime dalam menyediakan minuman sudah cukup baik sehingga
konsumen tidak perlu menunggu waktu lama.
Setuju 51 53%
Netral 20 21%
Tidak Setuju 3 3%
baik sehingga konsumen tidak perlu menunggu lama. Sebanyak 53% berpendapat
setuju. Sedangkan hanya 3% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa
Tabel 4.23
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Chatime dapat dinikmati
dalam waktu 24 jam jika dalam keadaan dingin.
Setuju 41 43%
Netral 27 28%
Tidak Setuju 5 5%
tentang Chatime dapat dinikmati dalam waktu 24 jam jika dalam keadaan dingin.
setuju. Ini berarti bahan alami yang diolah dalam minuman Chatime tidak akan
Tabel 4.24
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang perusahaan dapat dengan
baik menangani setiap keluhan yang diberikan konsumen.
Setuju 44 46%
Netral 20 21%
Tidak Setuju 7 7%
tentang perusahaan dapat dengan baik menangani setiap keluhan yang diberikan
sangat tidak setuju. Ini berarti perusahaan cepat tanggap dalam merespons keluhan
minuman mereka.
Tabel 4.25
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang setiap gerai Chatime
mempunyai konsep unik dan cantik.
Setuju 46 48%
Netral 12 13%
Tidak Setuju 7 7%
tentang setiap gerai Chatime mempunyai konsep unik dan cantik. Sebanyak 48%
selain lezatnya rasa minuman yang dijual oleh Chatime, konsep unik dari toko
75
Chatime itu sendiri juga merupakan alasan utama konsumen tertarik dan senang
Tabel 4.26
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang bahan baku yang digunakan
Chatime selalu fresh.
Setuju 42 44%
Netral 20 21%
Tidak Setuju 4 4%
atas bahan baku yang digunakan Chatime selalu fresh. Sebanyak 44% berpendapat
setuju. Sedangkan hanya 3% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa
minuman Chatime adalah minuman yang sehat tanpa adanya pengawet sehingga
dapat dikonsumsi kapan saja sebab bahan baku dari Chatime itu sendiri terdiri dari
Tabel 4.27
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen membeli Chatime
karena mereknya sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Setuju 37 39%
Netral 33 34%
76
Tidak Setuju 5 5%
tentang konsumen membeli Chatime karena mereknya sudah dikenal luas oleh
sangat tidak setuju. Ini berarti perusahaan sudah berhasil memberikan kesan yang
cukup kuat di benak konsumen akan produk Chatime yang merupakan minuman
Tabel 4.28
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen membeli Chatime
karena harganya terjangkau.
Setuju 34 39%
Netral 26 34%
Tidak Setuju 14 5%
yang dapat dijangkau oleh segala kalangan untuk minuman yang sudah memiliki
Tabel 4.29
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen membeli Chatime
karena mudah didapat.
Setuju 34 35%
Netral 26 27%
gerai di setiap kota di Indonesia terutama pada mall besar yang pastinya lebih
Tabel 4.30
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang jika ingin membeli
minuman teh berjenis boba, Chatime adalah pilihan pertama konsumen.
Setuju 33 34%
Netral 41 43%
Tidak Setuju 9 9%
atas Chatime adalah pilihan pertama konsumen jika ingin membeli minuman teh
berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti banyaknya jenis minuman boba merek
lain menjadi telah menjadi opsi tiap kali konsumen hendak membeli minuman
boba. Tentunya dalam hal ini membuat konsumen penasaran dan ingin mencicipi
rasa dari minuman boba merek lain tersebut sekalipun Chatime adalah pilihan
utamanya.
Tabel 4.31
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen memutuskan
untuk membeli produk Chatime setelah membandingkan dengan minuman
sejenis merek lain.
Setuju 31 32%
Netral 26 27%
setuju. Sedangkan hanya 5% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti bahwa
Tabel 4.32
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen mengunjungi
Chatime karena membutuhkan suasana yang nyaman dan menikmati
berbagai rasa dari produk Chatime.
Setuju 28 29%
Netral 41 43%
dan menikmati berbagai rasa dari produk Chatime. Sebanyak 43% berpendapat
netral. Sedangkan hanya 0% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti sebagian
Tabel 4.33
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen membeli produk
Chatime karena adanya kebutuhan.
Setuju 55 57%
Netral 18 19%
Tidak Setuju 3 3%
Ini berarti konsumen selalu datang kembali untuk membeli minuman Chatime
Tabel 4.34
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen memiliki rencana
untuk merekomendasikan kepada keluarga atau teman bahwa Chatime
memiliki rasa yang enak disetiap variannya.
Setuju 50 52%
Netral 23 24%
Tidak Setuju 3 3%
atau teman bahwa Chatime memiliki rasa yang enak disetiap variannya. Sebanyak
Ini berarti kepuasan yang mereka dapatkan setelah mencicipi minuman dari
Tabel 4.35
Distribusi frekuensi jawaban responden tentang konsumen merasa puas
setelah menikmati berbagai varian Chatime dan akan melakukan pembelian
ulang.
Setuju 37 39%
Netral 33 34%
Tidak Setuju 5 5%
tentang konsumen merasa puas setelah menikmati berbagai varian Chatime dan
hanya 1% berpendapat sangat tidak setuju. Ini berarti perusahaan berhasil menarik
konsumen.
hubungan antara item butir pernyataan dengan total item pernyataan untuk
responden sebanyak 96. Untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dalam
82
instrumen penelitian dapat dilihat melalui kolom rhitung dan rtabel. Jika nilai rhitung
Uji validitas kuesioner untuk variabel Brand Image (X1) dalam penelitian
ini dilakukan kepada 96 responden dengan rtabel sebesar . Hasil uji validitas dapat
Tabel 4.36
Uji Validitas Brand Image (X1)
ITEM TOTAL
bersaing dengan
yang lain.
sehingga konsumen
merasa puas.
terkenal di kalangan
masyarakat Medan.
membanggakan
pengonsumsinya.
83
mengonsumsi produk
Chatime.
mudah dikenali.
melakukan inovasi
dalam produknya
variannya.
(X1) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian dapat
tersebut dinyatakan valid dan sudah layak untuk dijadikan pengukuran variabel
penelitian.
Uji validitas kuesioner untuk Kualitas Produk (X2) dalam penelitian ini
dilakukan kepada 96 responden dengan rtabel sebesar . Hasil uji validitas dapat
Tabel 4.37
Uji Validitas Kualitas Produk (X2)
ITEM TOTAL
dengan standar
kelayakan produk.
dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan.
ditetapkan sudah
produk.
menarik.
yang dikeluarkan
Chatime selalu
85
membuat konsumen
tertarik untuk
membeli.
perusahaan yang
bertanggung jawab
terhadap kualitas
produknya.
dibandingkan dengan
minuman sejenis
merek lainnya.
disampaikan sesuai
dengan kualitas
produk.
Chatime dalam
menyediakan
baik sehingga
menunggu waktu
86
lama.
keadaan dingin.
dengan baik
menangani setiap
keluhan yang
diberikan konsumen.
mempunyai konsep
digunakan Chatime
selalu fresh.
(X2) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan 13 (tiga belas) butir pernyataan pada variabel kualitas produk (X2)
tesebut dinyatakan valid dan sudah layak untuk dijadikan pengukuran variabel
penelitian.
ITEM TOTAL
karena mereknya
oleh masyarakat.
karena harganya
terjangkau.
Chatime setelah
membandingkan
dengan minuman
Chatime karena
membutuhkan suasana
menikmati berbagai
Chatime.
Chatime karena
adanya kebutuhan.
untuk
merekomendasikan
enak disetiap
variannya.
setelah menikmati
berbagai varian
melakukan pembelian
ulang.
pembelian (Y) memiliki nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian
pembelian (Y) tersebut dinyatakan valid dan sudah layak untuk dijadikan
Tabel 4.39
Uji Reliabilitas Brand Image (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,938 8
Sumber: Olah Data Penulis (2021)
reliable bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.
Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen
penelitian reliable atau tidak. Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.39 di atas,
image dapat dinyatakan reliable dan layak untuk dijadikan variabel dalam
pengukuran penelitian ini karena koefisien reliable lebih besar dari 0,6.
Tabel 4.40
Uji Reliabilitas Kualitas Produk (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,967 13
90
dikatakan reliable bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau
lebih. Teknik atau rumus dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu
instrumen penelitian reliable atau tidak. Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.40
sebesar 0,967. Hal ini berarti intrumen penelitian variabel kualitas produk (X2)
dapat dinyatakan reliable dan layak untuk dijadikan variabel dalam pengukuran
Tabel 4.41
Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,932 9
Sumber: Olah Data Penulis (2021)
dikatakan reliable bila memiliki koefisien keandalan alpha sebesar 0,6 atau lebih.
Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen
peenelitian reliable atau tidak. Berdasarkan hasil analisis tabel 4.41 menunjukkan
0,932. Hal ini berarti intrumen penelitian variabel keputusan pembelian (Y) dapat
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melalui analisis regresi. Suatu model
analisis regresi dikatakan baik atau valid apabila tidak terdapat gejala asumsi
klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan
dengan SPSS. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan pada penelitian
ini yaitu :
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ada dua cara untuk melihat apakah
residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu menggunakan analisis grafik dan uji
statistik.
lonceng yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hasil pengujian dapat
Gambar 4.2
Uji Normalitas dengan Pendekatan Histogram
92
Pada grafik histogram pada Gambar 4.2 terlihat bahwa variabel berdistribusi
normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri
b. Pendekatan Grafik
Apabila plot dari keduanya berbentuk linear, maka berindikasi bahwa residual
menyebar normal. Bila pola titik-titik yang terletak selain di ujung-ujung plot
garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah normal. Berikut
Gambar 4.3
Uji Normalitas dengan Pendekatan Normal Probability Plot
93
a. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
distribusi normal.
Tabel 4.42
Uji Normalitas
94
gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian untuk
1. Pendekatan Grafik
tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y
Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas
95
Ghozali (2013) menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
4.4, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
ditemukan memiliki hubungan satu sama lainnya atau tidak antar variabel
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen dalam penelitian ini berjumlah lebih dari satu. Mendeteksi
Apabila nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1 maka
terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika VIF lebih kecil dari 10 dan nilai
Tabel 4.43
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2,225 2,080 1,069 ,288
Brand ,873 ,111 ,771 7,873 ,000 ,326 3,067
Image
Kualitas ,057 ,066 ,084 ,862 ,391 ,326 3,067
Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
tolerance dari kedua variabel independen lebih kecil dari 10. Sehingga
multikolinearitas serta model regresi dikatakan layak dan dapat digunakan untuk
persamaan regresi.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan, diketahui bahwa
model regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan karena telah terbebas
Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen dalam hal ini
Brand Image (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap variabel dependen yaitu
97
Keputusan Pembelian (Y). Hasil uji analisis regresi linear berganda dapat dilihat
Tabel 4.44
Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,225 2,080 1,069 ,288
Brand Image ,873 ,111 ,771 7,873 ,000
Kualitas ,057 ,066 ,084 ,862 ,391
Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
1. Nilai konstanta sebesar 2,225 artinya apabila nilai variabel independen Brand
Image ( X1) dan kualitas produk (X2) bernilai nol, maka nilai keputusan
2. Koefisien regresi variabel Brand Image (X1) sebesar 0,873. Artinya nilai
konstan dari koefisien regresi (b1) sebesar 87,3% dengan koefisien bertanda
positif, yang dapat dikatakan bahwa jika variabel Brand Image (X1) dan
Pembelian sebesar 87,3%. Oleh karena itu semakin meningkat Brand Image
3. Koefisien regresi Kualitas Produk (X2) sebesar 0,057. Artinya nilai konstan
dari koefisien regresi (b2) sebesar 5,7% dengan koefisien bertanda positif,
yang dapat dikatakan bahwa jika variabel kualitas produk (X2) meningkat 1
poin dan variabel independen Brand Image (X1) konstan, maka Keputusan
sesuatu yang bersifat sementara waktu dan dianggap benar. Hipotesis dikatakan
sebagai jawaban sementara karena masih didasarkan pada teori, anggapan dan
Uji t dilakukan untuk menguji apakah brand image (X1) dan kualitas
(Y). Diuji dengan uji t yang bertujuan untuk menguji signifikan pengaruh satu
parsial (uji t) yang dilakukan terhadap variabel independen tersebut adalah dengan
1. Hipotesis 1
Pembelian konsumen.
konsumen.
99
2. Hipotesis 2
Pembelian konsumen.
konsumen.
3. Hipotesis 3
variabel independen dikatakan berpengaruh signifikan jika thitung > ttabel dengan
tingkat signifikan 5%. Maka nilai ttabel (df = 96-2) dalam penelitian ini adalah
0,677. Selain dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel, dapat juga dilihat
dari besarnya nilai signifikan. Jika nilai sig < 0,05, maka variabel independen
Tabel 4.45
Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,225 2,080 1,069 ,288
Brand Image ,873 ,111 ,771 7,873 ,000
Kualitas ,057 ,066 ,084 ,862 ,391
Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Hasil uji signifikansi parsial (uji t) pada tabel 4.36 menunjukkan bahwa :
100
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas nilai thitung yang diperoleh variabel
brand image (X1) adalah sebesar 7,873 dimana nilai thitung lebih besar dari
nilai ttabel yaitu 1,985. Pada tabel di atas juga menunjukkan nilai sig 0,000
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas nilai thitung yang diperoleh variabel
kualitas produk (X2) adalah 0,862, dimana nilai ttabel yaitu sebesar 1,985.
Pada tabel di atas juga menunjukkan nilai sig 0,391 dimana nilai
apakah brand image (X1) dan kualitas produk (X2) secara bersama-sama
independen dikatakan berpengaruh signifikan secara simultan jika Fhitung > Ftabel
dengan tingkat signifikansi 5%. Maka nilai Ftabel (df1 = 3-1; 96-3) dalam
101
penelitian ini adalah 3,09. Selain ini dengan membandingkan nilai F hitung dengan
Ftabel, dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikan. Jika nilai sig < 0,05, maka
Tabel 4.46
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3118,130 2 1559,065 113,302 ,000b
Residual 1279,704 93 13,760
Total 4397,833 95
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Brand Image
adalah sebesar 113,302 dimana nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel yaitu sebesar
3,09. Pada tabel di atas juga menunjukkan nilai sig 0,000 dimana nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa brand
2
4.9 Uji R (Koefisien Determinasi)
2
Uji koefisien determinasi (R ) mencerminkan kemampuan variabel
2
adalah diantara nol dan satu. Semakin tinggi nilai R maka semakin besar
Tabel 4.47
2)
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,842 a
,709 ,703 3,709
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Brand Image
1. Nilai R sebesar 0,842 berarti hubungan antara brand image (X1) dan kualitas
produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 84,2%. Artinya, ada
2. Nilai R Square adalah 0,709 . Hal ini berarti 70,9% keputusan pembelian (Y)
produk (X2). Sedangkan sisanya 29,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang
4.10 . Pembahasan
menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai t hitung > ttabel yaitu dengan nilai
7,873 > 1,985 dengan sig 0,000 < 0,05. Hal ini membuktikan bahwa H a diterima
sesuatu yang penting bagi mereka di dalam proses pengambilan keputusan. Oleh
103
karena itu, konsumen menjadikan brand image sebagai hal yang utama dalam
bahwa brand image merupakan hal yang menjadi bahan pertimbangan untuk
memengaruhi pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk. Hal ini sesuai
dengan yang disampaikan oleh Kartajaya (2010) dalam bukunya yang berjudul
“Manajemen Pemasaran” yaitu merek adalah aset yang menciptakan nilai bagi
bisnis, produk atau jenis layanan mendapatkan citra merek atau dagang yang baik
maka tingkat pembelian akan naik dan akan menjadi top of mind saat pelanggan
memikirkan barang atau layanan. Oleh sebab itu menjadi penting sekali untuk
citra merek ini sendiri merupakan perspektif konsumen atas suatu produk
oleh Freddy Rangkuti (2009) yang menyatakan bahwa brand image merupakan
persepsi merek yang dihubungkan dengan asosiasi merek yang melekat dalam
merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari
asosiasi inilah yang mendasari dari keputusan membeli bahkan loyalitas merek
Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnia
Akbar (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh Harga, Brand Image dan Atribut
Jenis Android” menunjukkan bahwa variabel harga, brand image dan atribut
menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai t hitung < ttabel yaitu dengan nilai
0,862 < 1,985 dengan sig 0,391 > 0,05. Hal ini membuktikan bahwa H 0 diterima
pembelian konsumen karena hasil dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner
Nilai positif yang diperoleh dari nilai t sebesar 0,862 ini berarti bahwa semakin
tinggi atau semakin positif nilai yang dihasilkan maka semakin baik penerapan
standarisasi kualitas produk dalam hal-hal menjaga nama baik dari produk
bisnis minuman maupun makanan. Semakin baik kualitas yang diberikan oleh
perusahaan Chatime atas produknya, maka konsumen akan dengan senang hati
untuk melakukan pembelian ulang di gerai Chatime tersebut. Hal ini sesuai
dengan yang disampaikan oleh Kotler dan Amstrong (2008) dalam bukunya yang
adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak
105
langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu, kualitas berhubungan erat
dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti sempit, kualitas bisa
dikemukakan oleh Adam & Ebert (2002) yang dikutip dalam Jurnal Widya
terhadap produk dan jasa. Sehingga kualitas produk dapat dikatakan sebagai
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Ayuk
Riska Oktavenia dan I Gusti Agung Ketut Sri Ardani (2019) dengan judul
diandalkan untuk berperilaku sebaik-baiknya agar konsumen merasa puas tiap kali
terhadap variabel dependen. Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai
Fhitung 113,302 > Ftabel 3,09 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini
membuktikan Ha3 diterima yaitu variabel bebas (brand image dan kualitas
bahwa brand image dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh positif
diikuti peningkatan keputusan pembelian konsumen. Hal ini sesuai dengan yang
disampaikan oleh Supriyadi, Yuntawati Fristin dan Ginanjar Indra K.N (2016)
dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image
meningkatkan pangsa pasar dan dapat dijual dengan harga yang tinggi. Citra
pembelian. Semakin baik citra merek (brand image) yang melekat pada produk
tersebut maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli karena konsumen
107
beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang sudah terpercaya lebih
dan sisanya 29,1% dipengaruhi oleh variabel di luar variabel penelitian ini. Kedua
keputusan pembelian konsumen dalam membeli Chatime. Maka dari itu, perlunya
untuk berbelanja di gerai Chatime. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yudi Irawan Abi yang berjudul “Pengaruh Brand Image dan
ketika kualitas produk baik proses niat pembeli diperkirakan berlanjut menjadi
ini merupakan kekuatan yang kuat dalam mengarahkan perilaku konsumen yang
5.1 Kesimpulan
1. Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa brand image (X1)
pada chatime cabang Gatot Subroto Medan, telah dibuktikan melalui hasil
pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai
dibuktikan melalui hasil pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t
chatime cabang Gatot Subroto Medan, telah dibuktikan melalui hasil pada uji
hipotesis dengan menggunakan analisis uji F yang menunjukkan nilai Fhitung >
Ftabel.
5.2 Saran
108
109
110
111
LAMPIRAN
113
LAMPIRAN-1
KUESIONER
PENGARUH BRAND IMAGE DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA CHATIME CABANG
GATOT SUBROTO MEDAN
No. Responden:
Hormat
saya,
Haji Saputra
Dalimunthe
KETERANGAN:
STS : Sangat Tidak Setuju = 1
TS : Tidak Setuju =2
N : Netral =3
114
S : Setuju =4
SS : Sangat Setuju =5
a. Jenis Kelamin:
Pria Wanita
b. Usia:
15 – 19 tahun 25 – 29 tahun
20 - 24 tahun > 29 tahun
c. Pekerjaan:
Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta
Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga
PNS Yang lain (sebutkan) : __________
d. Pendapatan:
< Rp. 500.000/bulan
Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000/bulan
Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000/bulan
> Rp. 2.500.000/bulan
e. Frekuensi Pembelian:
2 kali > 5 kali
3 – 5 kali
untuk membeli.
Keandalan (reliability)
6. Chatime merupakan perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap kualitas
produknya.
7. Produk Chatime memiliki rasa yang jauh
lebih enak dibandingkan dengan minuman
sejenis merek lainnya.
Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesifications)
8. Informasi produk yang disampaikan sesuai
dengan kualitas produk.
9. Kecepatan pelayanan Chatime dalam
menyediakan minuman sudah cukup baik
sehingga konsumen tidak perlu menunggu
waktu lama.
Daya tahan (durability)
10. Chatime dapat dinikmati dalam waktu 24 jam
jika dalam keadaan dingin.
Kemampuan untuk diperbaiki (serviceability)
11. Perusahaan dapat dengan baik menangani
setiap keluhan yang diberikan konsumen.
Estetika (aesthetic)
12. Setiap gerai Chatime mempunyai konsep unik
dan cantik.
Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)
13. Bahan baku yang digunakan Chatime selalu
fresh.
LAMPIRAN-2
No.
X1-1 X1-2 X1-3 X 1-4 X1-5 X1-6 X1-7 X1-8
Responden
1 5 4 5 3 5 4 5 5
2 4 3 4 3 4 3 4 4
3 4 2 4 2 2 4 2 4
4 4 2 4 2 2 4 2 4
5 4 4 3 4 4 3 3 4
6 5 3 5 3 5 3 5 5
7 2 1 2 1 2 1 2 2
8 3 2 3 2 3 2 3 3
9 4 3 4 3 4 3 4 4
10 5 4 5 4 5 4 5 5
11 4 5 4 5 4 5 5 4
12 2 2 1 1 2 2 1 2
13 4 4 3 3 4 4 3 4
14 5 4 5 4 5 4 5 5
15 4 4 4 4 4 4 4 4
16 2 2 1 1 2 2 1 2
17 4 4 4 3 3 3 4 4
18 3 3 3 3 3 3 3 3
19 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 5 4 5 5 3 4 4
21 5 5 5 5 5 5 5 5
22 4 4 4 4 4 4 4 4
23 3 3 3 3 3 3 3 3
24 4 3 4 5 4 5 3 4
25 4 4 3 3 3 4 3 4
26 5 5 4 4 4 4 4 5
27 4 4 4 4 4 4 4 4
28 5 5 4 4 4 4 4 5
29 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 5 5 4 5 4 5 4
31 4 3 3 4 4 3 3 4
32 4 4 5 3 4 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4
34 5 5 5 5 5 5 5 5
35 5 4 4 4 4 4 3 5
36 5 5 5 5 5 5 5 5
37 4 4 3 3 3 3 3 4
38 4 4 4 4 4 4 4 4
39 5 5 5 5 5 5 5 5
40 5 5 3 4 5 3 3 5
41 5 5 3 4 5 3 3 5
42 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 5 3 3 3 4
119
44 4 4 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 4 3 3 3 3
46 5 5 5 5 5 4 4 5
47 4 5 4 4 4 5 4 4
48 5 5 5 5 5 5 5 5
49 4 4 5 5 3 4 3 4
50 4 4 4 5 5 5 5 4
51 5 5 5 5 4 4 4 5
52 4 3 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 5 4 3 4 4
55 5 5 5 5 5 5 5 5
56 4 5 4 5 4 4 5 4
57 5 5 4 3 3 2 2 5
58 3 3 3 3 3 3 3 3
59 4 3 3 3 4 3 3 4
60 3 3 3 3 3 3 3 3
61 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 3 5 4 4 3 4
63 3 2 3 2 2 3 3 3
64 4 4 4 4 5 4 4 4
65 4 3 3 3 4 3 3 4
66 4 4 4 5 4 3 4 4
67 4 4 3 3 4 4 4 4
68 4 3 3 4 3 3 3 4
69 4 3 3 4 4 3 3 4
70 3 4 4 5 5 5 4 3
71 4 4 3 4 5 4 3 4
72 4 4 5 5 5 5 3 4
73 4 4 3 4 4 3 3 4
74 4 4 2 4 4 2 3 4
75 4 5 2 4 4 2 3 4
76 5 5 5 5 5 5 5 5
77 5 5 5 5 5 4 4 5
78 4 4 4 4 4 3 3 4
79 4 4 4 4 4 3 3 4
80 4 4 4 4 5 2 4 4
81 5 5 5 5 5 5 5 5
82 5 5 5 5 5 5 5 5
83 4 4 4 4 4 4 4 4
84 4 5 4 5 5 1 4 4
85 5 5 5 5 5 5 5 5
86 5 5 5 5 5 5 5 5
87 4 5 4 5 4 5 4 4
88 2 2 2 2 2 2 2 2
89 5 4 3 5 4 3 5 5
120
90 5 5 5 4 4 4 5 5
91 3 4 5 3 4 5 3 3
92 5 4 5 4 5 4 5 5
93 4 4 4 4 4 4 4 4
94 5 5 5 5 5 5 5 5
95 3 3 3 3 3 3 3 3
96 5 4 4 5 4 4 5 5
No.
X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2 X2- X2- X2- X2- X2- X2-
Respo
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 8 9 10 11 12 13
nden
1 3 5 4 5 3 5 3 5 4 5 3 5 3
2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4
4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4
5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
6 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3
7 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
8 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
9 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
10 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
11 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
12 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
13 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
14 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
17 4 4 5 5 3 3 4 4 5 5 3 3 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 5 3 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 5
25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
26 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5
29 5 5 3 3 4 4 5 5 3 3 4 4 5
30 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
121
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 4 4 4 2 3 5 4 4 4 2 3 5 4
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
37 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
40 1 4 4 3 5 4 1 4 4 3 5 4 1
41 1 4 4 3 5 4 1 4 4 3 5 4 1
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
47 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
49 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5
50 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
51 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5
55 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
56 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4
57 3 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4
63 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3
66 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4
67 4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 4
68 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
69 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
70 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 5 5 4
71 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
73 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
74 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
75 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
76 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
77 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
78 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
79 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
122
80 3 4 3 3 5 4 3 4 3 3 5 4 3
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
84 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3
85 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
86 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
87 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
88 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
89 4 3 5 4 3 5 4 3 5 4 3 5 4
90 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
91 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4
92 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
93 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
96 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4
25 3 4 3 3 2 3 4 4 3
26 4 3 4 3 4 4 4 4 4
27 3 3 3 4 3 3 4 4 3
28 4 5 4 4 4 4 5 4 4
29 4 3 4 3 3 3 4 3 4
30 5 4 5 4 4 4 5 5 5
31 3 3 4 3 3 3 3 3 3
32 5 3 5 4 2 4 4 4 5
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 3 4 4 4 4
35 5 2 4 4 1 4 4 4 5
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5
37 3 4 3 3 3 3 3 3 3
38 4 4 4 4 2 4 4 4 4
39 5 3 5 4 2 4 5 5 5
40 3 5 5 3 5 5 4 4 3
41 3 5 5 3 5 5 4 4 3
42 3 3 4 3 3 3 4 4 3
43 4 2 2 3 2 3 4 4 4
44 3 3 4 3 3 3 4 4 3
45 3 1 2 2 1 2 3 3 3
46 4 4 4 4 3 4 5 5 4
47 4 4 4 3 3 4 4 3 4
48 5 4 4 4 4 4 4 4 5
49 3 3 3 3 1 3 4 4 3
50 4 4 4 4 4 5 4 4 4
51 5 4 5 4 5 4 5 4 5
52 3 4 4 3 3 4 4 4 3
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 3 5 3 3 3 4 4 4
55 5 4 4 4 3 4 4 4 5
56 5 5 4 4 4 5 5 4 5
57 4 4 3 5 4 2 2 4 4
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 3 3 3 3 2 3 3 4 3
60 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 4 4 4 4 3 3 4 4 4
62 3 2 3 3 2 3 3 3 3
63 3 3 3 2 3 3 3 4 3
64 5 3 4 3 4 4 4 4 5
65 3 3 3 3 2 2 4 4 3
66 4 3 4 3 2 3 5 5 4
67 3 2 3 3 2 3 3 3 3
68 3 3 3 3 3 3 3 4 3
69 3 4 4 4 3 3 4 4 3
70 3 4 4 4 4 4 4 4 3
124
71 5 5 4 3 3 3 3 4 5
72 5 5 5 4 4 4 5 5 5
73 3 4 3 3 3 3 3 4 3
74 3 3 3 2 2 3 4 4 3
75 3 3 3 2 2 2 3 3 3
76 4 5 4 4 4 4 4 4 4
77 5 5 5 4 4 4 4 5 5
78 4 4 4 3 3 3 4 4 4
79 4 4 4 3 3 3 4 4 4
80 3 4 4 3 1 3 4 5 3
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 4 1 4 1 1 2 4 4 4
85 5 5 5 5 5 5 5 5 5
86 5 5 5 5 5 5 5 5 5
87 5 4 5 4 5 4 5 4 5
88 2 2 2 2 2 2 2 2 2
89 4 3 5 4 3 5 4 3 4
90 5 5 4 4 4 5 5 5 5
91 4 5 3 4 5 3 4 5 4
92 4 5 4 5 4 5 4 5 4
93 4 3 4 3 4 3 4 3 4
94 5 5 5 5 5 5 5 5 5
95 4 4 4 3 4 3 4 3 4
96 4 4 5 4 4 5 4 4 4
LAMPIRAN-3
HASIL PENGOLAHAN SPSS
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 35 36,5 36,5 36,5
Wanita 61 63,5 63,5 100,0
Total 96 100,0 100,0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
125
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 57 59,4 59,4 59,4
Pegawai Swasta 17 17,7 17,7 77,1
PNS 9 9,4 9,4 86,5
Wiraswasta 7 7,3 7,3 93,8
Ibu Rumah Tangga 6 6,3 6,3 100,0
Total 96 100,0 100,0
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <Rp.500.000 28 29,2 29,2 29,2
Rp.500.000 - Rp.1.500.000 40 41,7 41,7 70,8
Rp.1.500.000 - Rp.2.500.000 17 17,7 17,7 88,5
>2.500.000 11 11,5 11,5 100,0
Total 96 100,0 100,0
Intensitas Belanja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 kali 34 35,4 35,4 35,4
3-5 kali 47 49,0 49,0 84,4
>5 kali 15 15,6 15,6 100,0
Total 96 100,0 100,0
X1.1
126
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 4,2 4,2 4,2
Netral 10 10,4 10,4 14,6
Setuju 53 55,2 55,2 69,8
Sangat Setuju 29 30,2 30,2 100,0
Total 96 100,0 100,0
X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 7 7,3 7,3 8,3
Netral 16 16,7 16,7 25,0
Setuju 43 44,8 44,8 69,8
Sangat Setuju 29 30,2 30,2 100,0
Total 96 100,0 100,0
X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,1 2,1 2,1
Tidak Setuju 4 4,2 4,2 6,3
Netral 24 25,0 25,0 31,3
Setuju 40 41,7 41,7 72,9
Sangat Setuju 26 27,1 27,1 100,0
Total 96 100,0 100,0
X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
127
X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7,3 7,3 7,3
Netral 14 14,6 14,6 21,9
Setuju 45 46,9 46,9 68,8
Sangat Setuju 30 31,3 31,3 100,0
Total 96 100,0 100,0
X1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,1 2,1 2,1
Tidak Setuju 8 8,3 8,3 10,4
Netral 28 29,2 29,2 39,6
Setuju 38 39,6 39,6 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
X1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
128
X1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 4,2 4,2 4,2
Netral 10 10,4 10,4 14,6
Setuju 53 55,2 55,2 69,8
Sangat Setuju 29 30,2 30,2 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 4 4,2 4,2 7,3
Netral 20 20,8 20,8 28,1
Setuju 42 43,8 43,8 71,9
Sangat Setuju 27 28,1 28,1 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.2
129
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 8,3 8,3 8,3
Netral 17 17,7 17,7 26,0
Setuju 43 44,8 44,8 70,8
Sangat Setuju 28 29,2 29,2 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 6,3
Netral 20 20,8 20,8 27,1
Setuju 51 53,1 53,1 80,2
Sangat Setuju 19 19,8 19,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 8,3
Netral 27 28,1 28,1 36,5
Setuju 41 42,7 42,7 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.5
130
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 7 7,3 7,3 8,3
Netral 20 20,8 20,8 29,2
Setuju 44 45,8 45,8 75,0
Sangat Setuju 24 25,0 25,0 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7,3 7,3 7,3
Netral 12 12,5 12,5 19,8
Setuju 46 47,9 47,9 67,7
Sangat Setuju 31 32,3 32,3 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 4 4,2 4,2 7,3
Netral 20 20,8 20,8 28,1
Setuju 42 43,8 43,8 71,9
Sangat Setuju 27 28,1 28,1 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 8,3 8,3 8,3
Netral 17 17,7 17,7 26,0
Setuju 43 44,8 44,8 70,8
Sangat Setuju 28 29,2 29,2 100,0
Total 96 100,0 100,0
131
X2.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 6,3
Netral 20 20,8 20,8 27,1
Setuju 51 53,1 53,1 80,2
Sangat Setuju 19 19,8 19,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 8,3
Netral 27 28,1 28,1 36,5
Setuju 41 42,7 42,7 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 7 7,3 7,3 8,3
Netral 20 20,8 20,8 29,2
Setuju 44 45,8 45,8 75,0
Sangat Setuju 24 25,0 25,0 100,0
Total 96 100,0 100,0
132
X2.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7,3 7,3 7,3
Netral 12 12,5 12,5 19,8
Setuju 46 47,9 47,9 67,7
Sangat Setuju 31 32,3 32,3 100,0
Total 96 100,0 100,0
X2.13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 4 4,2 4,2 7,3
Netral 20 20,8 20,8 28,1
Setuju 42 43,8 43,8 71,9
Sangat Setuju 27 28,1 28,1 100,0
Total 96 100,0 100,0
Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 6,3
Netral 33 34,4 34,4 40,6
Setuju 37 38,5 38,5 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
133
Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,1 2,1 2,1
Tidak Setuju 14 14,6 14,6 16,7
Netrral 26 27,1 27,1 43,8
Setuju 34 35,4 35,4 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 8,3
Netral 25 26,0 26,0 34,4
Setuju 44 45,8 45,8 80,2
Sangat Setuju 19 19,8 19,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 9 9,4 9,4 12,5
Netral 41 42,7 42,7 55,2
Setuju 33 34,4 34,4 89,6
Sangat Setuju 10 10,4 10,4 100,0
Total 96 100,0 100,0
134
Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 5,2 5,2 5,2
Tidak Setuju 22 22,9 22,9 28,1
Netral 26 27,1 27,1 55,2
Setuju 31 32,3 32,3 87,5
Sangat Setuju 12 12,5 12,5 100,0
Total 96 100,0 100,0
Y6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 11 11,5 11,5 11,5
Netral 41 42,7 42,7 54,2
Setuju 28 29,2 29,2 83,3
Sangat Setuju 16 16,7 16,7 100,0
Total 96 100,0 100,0
Y7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 6,3
Netral 18 18,8 18,8 25,0
Setuju 55 57,3 57,3 82,3
Sangat Setuju 17 17,7 17,7 100,0
Total 96 100,0 100,0
135
Y8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,1 3,1 3,1
Tidak Setuju 3 3,1 3,1 6,3
Netral 23 24,0 24,0 30,2
Setuju 50 52,1 52,1 82,3
Sangat Setuju 17 17,7 17,7 100,0
Total 96 100,0 100,0
Y9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 5 5,2 5,2 6,3
Netral 33 34,4 34,4 40,6
Setuju 37 38,5 38,5 79,2
Sangat Setuju 20 20,8 20,8 100,0
Total 96 100,0 100,0
Correlations
X1-1 X1-2 X1-3 X1-4 X1-5 X1-6
X1-1 Pearson Correlation 1 ,731**
,696**
,636 **
,704 **
,4
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,0
N 96 96 96 96 96
X1-2 Pearson Correlation ,731** 1 ,590** ,773** ,731** ,5
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,0
N 96 96 96 96 96
X1-3 Pearson Correlation ,696** ,590** 1 ,595** ,639** ,6
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,0
N 96 96 96 96 96
X1-4 Pearson Correlation ,636 **
,773**
,595**
1 ,722** ,5
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,0
N 96 96 96 96 96
X1-5 Pearson Correlation ,704 **
,731**
,639**
,722 **
1 ,5
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,0
136
N 96 96 96 96 96
X1-6 Pearson Correlation ,499 **
,514**
,693**
,560**
,509**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
X1-7 Pearson Correlation ,680** ,648** ,751** ,665** ,748** ,6
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,0
N 96 96 96 96 96
X1-8 Pearson Correlation 1,000 **
,731**
,696**
,636**
,704** ,4
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,0
N 96 96 96 96 96
TOTAL X1 Pearson Correlation ,868 **
,850**
,844**
,839**
,855** ,7
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,0
N 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Co
X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5
X2-1 Pearson Correlation 1 ,563** ,676** ,572** ,591**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
X2-2 Pearson Correlation ,563 **
1 ,660 **
,816 **
,671**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
X2-3 Pearson Correlation ,676 **
,660 **
1 ,737 **
,749**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
X2-4 Pearson Correlation ,572 **
,816 **
,737 **
1 ,572**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
X2-5 Pearson Correlation ,591** ,671** ,749** ,572** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
X2-6 Pearson Correlation ,574 **
,804 **
,683 **
,744 **
,610**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
X2-7 Pearson Correlation 1,000 **
,563 **
,676 **
,572 **
,591**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 96 96 96 96 96
137
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
Y1 Pearson Correlation 1 ,490** ,744** ,602** ,486** ,5
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,
N 96 96 96 96 96
Y2 Pearson Correlation ,490 **
1 ,573 **
,718 **
,729** ,6
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,
N 96 96 96 96 96
Y3 Pearson Correlation ,744 **
,573 **
1 ,550 **
,577** ,6
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,
N 96 96 96 96 96
Y4 Pearson Correlation ,602 **
,718 **
,550 **
1 ,575** ,7
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,
N 96 96 96 96 96
Y5 Pearson Correlation ,486** ,729** ,577** ,575** 1 ,5
138
Uji Reliabilitas X1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,938 8
Uji Reliabilitas X2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,967 13
139
Uji Reliabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,932 9
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2,225 2,080 1,069 ,288
Brand Image ,873 ,111 ,771 7,873 ,000 ,326 3,067
Kualitas ,057 ,066 ,084 ,862 ,391 ,326 3,067
Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
141
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,225 2,080 1,069 ,288
TOTAL X1 ,873 ,111 ,771 7,873 ,000
TOTAL X2 ,057 ,066 ,084 ,862 ,391
a. Dependent Variable: TOTAL Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collin
Model B Std. Error Beta t Sig. Toleran
1 (Constant) 2,225 2,080 1,069 ,288
Brand Image ,873 ,111 ,771 7,873 ,000
Kualitas Produk ,057 ,066 ,084 ,862 ,391
142
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3118,130 2 1559,065 113,302 ,000b
Residual 1279,704 93 13,760
Total 4397,833 95
a. Dependent Variable: TOTAL Y
b. Predictors: (Constant), TOTAL X2, TOTAL X1
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,842a ,709 ,703 3,709
a. Predictors: (Constant), TOTAL X2, TOTAL X1
b. Dependent Variable: TOTAL Y