Anggota :
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan terlampir adalah murni
hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
2
DAFTAR ISI
STATEMENT OF AUTHORSHIP 2
DAFTAR ISI 3
ABSTRAK 5
BAB 1
PENDAHULUAN 6
1.1. Latar Belakang 6
1.2. Rumusan Masalah 11
1.3. Pertanyaan Penelitian 12
1.4. Tujuan Penelitian 12
1.5. Manfaat Penelitian 12
1.5.1. Manfaat bagi Perusahaan 12
1.5.2. Manfaat bagi Penelitian Selanjutnya 12
1.6. Cakupan Penelitian 13
1.6.1. Responden Penelitian 13
1.6.2. Masa Waktu Penelitian 13
1.7. Sistematika Penulisan Penelitian 14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 16
2.1. Customer Engagement dan Brand Loyalty 16
2.2. Peran Mediasi Brand Attachment 18
2.3. Peran Mediasi Customer Trust 20
2.4. Penelitian Terdahulu 20
BAB III
METODOLOGI 24
3.1. Desain Penelitian 24
3.2. Populasi dan Sampel 24
3.2.1. Populasi Penelitian 24
3.2.2. Sampel Penelitian 24
3.2.3. Ruang Lingkup Penelitian 25
3.3. Metode Pengumpulan Data 25
3.3.1. Analisis Kuesioner Awal 25
3.3.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 25
3.3.3. Analisis Deskriptif 26
3.3.4. Uji Multikolinearitas 26
3.3.5. Uji Normalitas 26
3.4. Model Penelitian 28
3.5. Operasionalisasi Variabel 30
3.6. Desain & Sistematika Kuesioner 39
3.6.1. Perkenalan 39
3.6.2. Pertanyaan Penyaring 39
3
3.6.3. Pertanyaan Inti 40
3.7. Hipotesis Penelitian 40
BAB IV 42
BAB 5 64
DAFTAR PUSTAKA 68
LAMPIRAN 77
4
ABSTRAK
Customer engagement telah diakui sebagai penentu yang esensial bagi brand loyalty. Namun,
mekanisme psikologis dari customer engagement jarang sekali mendapat kajian penuh dari
peneliti, terutama di bidang sosial media pariwisata. Dengan demikian, penelitian ini mengisi
kesenjangan penelitian ini dengan mengeksplorasi bagaimana brand attachment dan
customer trust mempengaruhi hubungan brand loyalty-customer engagement pada 4 Platform
Tourism Social Media yakni Traveloka, Tiket.com, Pegipegi, dan Agoda. Data dari 100
responden di Pulau Jawa, Indonesia, mengungkapkan bahwa customer engagement tidak
berpengaruh secara langsung terhadap brand loyalty. Brand attachment dan customer trust
sepenuhnya memediasi pengaruh customer engagement terhadap brand loyalty. Penelitian ini
memperkuat penelitian terdahulu dari jurnal Li et al. (2020) yang mengeksplorasi hubungan
antara keterlibatan pelanggan, keterikatan merek, kepercayaan pelanggan, dan loyalitas
merek dalam konteks media sosial pariwisata. Peran brand attachment dan customer trust
tidak dapat diabaikan ketika meningkatkan brand loyalty melalui customer engagement.
Kata Kunci: Customer engagement, Brand attachment, Customer trust, dan Brand loyalty
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, peningkatan telekomunikasi mencapai 63,53
persen terhitung pada tahun 2019. Pertumbuhan ini dilihat dari berbagai aspek seperti
pertumbuhan kepemilikan komputer dan kepemilikan akses internet dalam rumah tangga
yang mencapai angka 18,78 persen untuk kepemilikan komputer dan 73,75 persen untuk
kepemilikan akses internet dalam rumah tangga. Ketersediaan sumber daya inilah yang
membuat akses menjadi lebih mudah, sehingga mendorong terjadinya peningkatan
penggunaan media sosial seperti yang terjadi pada saat ini. Diharapkan peran teknologi
terutama sosial media ini menjadi pengaruh yang signifikan terhadap sektor pariwisata di
Indonesia, terlebih pada pulau jawa yang merupakan pulau dengan tempat wisata
terbanyak di indonesia. (Adika, Rina, & Desri, 2018)
6
Kemudian, peran teknologi juga mengakibatkan maraknya lalu lintas (traffic) pada situs
dan media sosial dari agen perjalanan online atau online travel agent (OTA). Pengertian
Online Travel Agent menurut Malla (2016) adalah agen perjalanan yang berperan
sebagai media promosi dan penjualan secara online melalui website. Website online
travel agent adalah website yang dikelola oleh OTA yang mendistribusikan dan
memfasilitasi pemesanan ke pihak penyedia usaha pariwisata. Setiap hari, setidaknya
sebelum pandemi Covid-19, jutaan wisatawan di seluruh dunia menggunakan OTA untuk
merencanakan perjalanan liburan dan bisnis.
OTA menyediakan akses ke calon wisatawan terkait lokasi dan volume destinasi wisata.
Selain itu, OTA memberikan wawasan para calon wisatawan serta alat untuk
menargetkan wisatawan, mengamankan, memproses pemesanan, berkomunikasi dengan
calon wisatawan, dan mengelola ulasan-ulasan terkait destinasi wisata maupun
akomodasi wisata yang akan digunakan. Dilansir dari similarweb.com per September
2021, situs OTA yang paling padat traffic-nya di Indonesia adalah Traveloka, Tiket.com,
Pegi-Pegi, & Agoda.
Berdasarkan data yang dirilis BPS pada tahun 2020, jumlah wisatawan nusantara usia
15-34 tahun mencapai 29,24% yang mencakup hampir seluruh jumlah wisatawan
nusantara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkirakan pada 2030,
wisatawan domestik berusia 15-34 tahun akan mencapai 50% dari total jumlah
wisatawan domestik. Pada posisi ini, Generasi Z menjadi incaran objek wisata sebagai
konsumen.
Media sosial juga semakin kreatif dalam mengembangkan fitur. fitur ini memaksa
pengguna untuk menampilkan sesuatu. Instagram, yang pertama hanya memposting foto
diam, sedang mengembangkan aplikasinya untuk menampilkan video yang lebih
panjang, seperti IG Stories, IG TV, dan berkembang menjadi gulungan. Youtube sendiri
tidak mau kalah dengan Instagram, YouTube telah mengembangkan aplikasi video
pendek yang diberi nama short video. Whatsapp memang seperti itu, mereka bisa
menampilkan status dalam bentuk video yang bisa dinikmati oleh kontak yang tersimpan
satu sama lain. Perkembangan video change dimulai dari sebuah aplikasi dari China
bernama Tiktok, aplikasi video pendek pertama di dunia yang sangat populer di kalangan
Generasi Z.
7
Tidak jarang orang sebelum bepergian mencari informasi tentang destinasi wisatanya
melalui internet, termasuk di media sosial. Dengan banyaknya pengguna media sosial di
Indonesia, sangat memungkinkan untuk membantu perkembangan pariwisata di
Indonesia. Generasi Z, Media Sosial dan Pariwisata akan menjadi kerjasama yang baik
dan efektif dalam membangun dunia pariwisata domestik dalam menarik wisatawan
mancanegara dan wisatawan domestik.
Pertumbuhan teknologi media sosial merupakan fenomena global pada generasi saat ini
(Itani, Kassar, & Loureiro, 2019; Loureiro & Lopes, 2019). Konsumen juga secara
spontan terlibat dalam platform media sosial dan mengembangkan hubungan dengan
merek (So, King, Sparks, & Wang, 2016a). Oleh karena itu, aplikasi media sosial ini
memiliki implikasi pemasaran yang penting (Leung, Law, van Hoof, & Buhalis, 2013).
Literatur media sosial pariwisata yang mengkaji perilaku pelanggan telah mendapat
perhatian yang cukup besar (Barreda, Nusair, Wang, Okumus, & Bilgihan, 2020; Bravo,
Catalán, & Pina, 2020; Harrigan, Evers, Miles, & Daly, 2018; Mellinas & Reino , 2019).
Konsep engagement telah diterapkan di berbagai bidang, seperti pemasaran, layanan, dan
perhotelan (Itani et al., 2019; Meire, Hewett, Ballings, Kumar, & Van den Poel, 2019).
Keterlibatan pelanggan mengacu pada "koneksi pribadi pelanggan ke merek seperti yang
dimanifestasikan dalam tindakan kognitif, afektif, dan perilaku di luar situasi pembelian"
(So et al., 2014, hlm. 310-311). Keterlibatan pelanggan adalah pemicu penting yang
meningkatkan penciptaan nilai, yang merupakan strategi pemasaran penting dalam
industri pariwisata (Chathoth, Altinay, Harrington, Okumus, & Chan, 2013). Internet
memungkinkan perusahaan pariwisata untuk secara ekstensif menggunakan strategi
keterlibatan pelanggan untuk mengembangkan hubungan merek pelanggan (Aluri, Price,
& McIntyre, 2019). Misalnya, perusahaan pariwisata dapat meningkatkan interaksi
mereka dengan pelanggan dengan mendorong pelanggan untuk memilih dan berkomentar
secara online atau berbagi pengalaman pariwisata mereka di saluran media sosial
(misalnya Facebook, Twitter, dan Instagram) (Touni, Kim, Choi, & Ali, 2020).
Keterlibatan pelanggan juga meningkatkan upaya ulasan pelanggan, niat penggunaan
merek, dan kesejahteraan subjektif (Bilro, Loureiro, & Guerreiro, 2019; Prentice &
Loureiro, 2018). Namun, penelitian keterlibatan pelanggan empiris dalam domain media
sosial pariwisata relatif baru dan langka (Loureiro & Lopes, 2019).
8
Studi telah mengeksplorasi faktor-faktor yang meningkatkan (Rather, Hollebeek, &
Islam, 2019; Yen, Teng, & Tzeng, 2020) atau menghambat (Chathoth et al., 2014)
pengembangan keterlibatan pelanggan. Mengenai hasil dari keterlibatan pelanggan,
penelitian telah memperhatikan bahwa keterlibatan pelanggan secara positif
mempengaruhi loyalitas merek (Bergel, Frank, & Brock, 2019; Harrigan, Evers, Miles, &
Daly, 2017). Namun, efek langsung dari keterlibatan pelanggan pada loyalitas tidak
mendapat dukungan penuh dalam studi Steinhoff, Witt, dan Eggert (2018). Oleh karena
itu, hubungan antara keterlibatan pelanggan dan loyalitas merek masih belum jelas, dan
variabel lain perlu dieksplorasi untuk menjelaskan hubungan ini.
Kepercayaan pelanggan mengacu pada ikatan komitmen dan pribadi antara pelanggan
dan merek (Hes & Story, 2005). Peran penting kepercayaan pelanggan di pasar
pariwisata telah menerima banyak perhatian akademis dan praktis (Brun, Rajaobelina,
Ricard, & Amiot, 2020; Agak et al., 2019). Ketika pelanggan mengalami keterlibatan
yang tinggi dengan merek, mereka mengembangkan tingkat kepercayaan pelanggan yang
tinggi (So, King, Sparks, & Wang, 2016b; Wei, Miao, & Huang, 2013). Selain itu,
kepercayaan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas merek (Huang, 2017;
9
Veloutsou, 2015). Dengan demikian, keterlibatan pelanggan dapat mempengaruhi
loyalitas merek melalui kepercayaan pelanggan.
Dari sudut pandang teoritis, para sarjana telah menyarankan bahwa studi masa depan
perlu memeriksa konsep keterlibatan pelanggan (Creevey, Kidney, & Mehta, 2019;
Harrigan et al., 2018), terutama untuk media sosial pariwisata. Dengan demikian,
penelitian ini menanggapi panggilan mereka dengan menyelidiki hasil keterlibatan
pelanggan, termasuk keterikatan merek, kepercayaan pelanggan, dan loyalitas merek.
Temuan ini dapat melengkapi penelitian sebelumnya (Bergel et al., 2019; So et al.,
2016b) yang telah menyelidiki proses psikologis yang mendasari bagaimana keterlibatan
pelanggan mempengaruhi loyalitas merek. Penelitian ini berkontribusi pada basis
pengetahuan yang ada dengan mengungkapkan mediator potensial lainnya dalam
hubungan antara keterlibatan pelanggan dan loyalitas merek.
10
1.2. Rumusan Masalah
Keterlibatan pelanggan telah diakui sebagai penentu penting dari loyalitas merek.
Namun, mekanisme psikologis dari customer engagement jarang mendapat kajian penuh,
terutama di bidang media sosial pariwisata. Dengan demikian, penelitian ini mengisi
kesenjangan penelitian ini dengan mengeksplorasi bagaimana keterikatan merek dan
kepercayaan pelanggan mempengaruhi hubungan loyalitas merek-keterlibatan pelanggan.
Keterikatan merek dan kepercayaan pelanggan sepenuhnya memediasi pengaruh
keterlibatan pelanggan terhadap loyalitas merek. Secara khusus, hubungan customer
engagement-brand attachment-brand loyalty lebih dekat daripada hubungan customer
engagement-customer trust-brand loyalty.
Sepengetahuan kami, penelitian ini adalah yang pertama untuk mengeksplorasi hubungan
antara keterlibatan pelanggan, keterikatan merek, kepercayaan pelanggan, dan loyalitas
merek dalam konteks media sosial pariwisata. Peran keterikatan merek dan kepercayaan
pelanggan tidak dapat diabaikan ketika meningkatkan loyalitas merek melalui
keterlibatan pelanggan. Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana brand
engagement mempengaruhi brand loyalty pelanggan melalui media sosial pariwisata.
Dengan memperbarui desain dari penelitian terdahulu oleh M.-W. Li, et al (2020) dan
riset terkait media sosial pariwisata di Indonesia, kami melakukan penelitian kepada para
pengguna aktif sosial media Instagram yang berusia antara 18 sampai 40 tahun, berjenis
kelamin pria dan wanita, berdomisili di Pulau Jawa, dan pengguna aktif media sosial
yang dalam 3 bulan terakhir berkunjung ke sosial media pariwisata.
11
2. Untuk mengetahui pengaruh brand attachment yang memediasi hubungan antara
customer engagement dan brand loyalty dalam platform media sosial pariwisata bagi
masyarakat di Pulau Jawa.
3. Untuk mengetahui pengaruh customer trust yang memediasi hubungan antara
customer engagement dan brand loyalty dalam platform media sosial pariwisata bagi
masyarakat di Pulau Jawa.
12
1.6. Cakupan Penelitian
Cakupan penelitian terdiri atas tiga bagian, yaitu:
Penyusunan proposal
Penyusunan kuisioner
Penyebaran kuisioner
13
penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, cakupan penelitian, dan sistematika penulisan
penelitian.
14
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh penelitian yang telah dilakukan.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam studi ini, peneliti juga mengadopsi konseptualisasi Harrigan et al. (2017), yang
artinya dari dimensi-dimensi ini, Keterlibatan konsumen pada penelitian ini
menunjukkan tingginya frekuensi transaksi antara konsumen dengan media sosial brand
pariwisata yang bersangkutan sehingga meningkatkan afektif pelanggan (identification),
kognitif (absorption), dan investasi perilaku (interaction) terhadap merek atau brand.
Brand Loyalty menunjukkan bahwa konsumen memiliki sikap positif terhadap merek
tertentu dan cenderung untuk secara teratur membeli merek ini (Fullerton, 2003). Brand
Loyalty juga sangat penting untuk keberhasilan dan pencapaian strategi pemasaran dan
16
penelitian terkait (Chaudhuri & Holbrook, 2001). Brand Loyalty memiliki komponen
perilaku dan sikap (Jacoby & Kyner, 1973). Loyalitas perilaku mengacu pada pembelian
merek secara berulang.
Loyalitas sikap berarti bahwa sikap konsumen terhadap suatu merek lebih disukai
(Cossío-Silva, Revilla-Camacho, Vega-Vázquez, & Palacios-Florencio, 2015).
Konsumen dengan loyalitas sikap yang tinggi cenderung merekomendasikan merek ini
kepada orang lain atau teman.
Dibandingkan dengan pelanggan dengan tingkat loyalitas yang rendah, pelanggan yang
setia memiliki hubungan yang kuat dengan merek dan menunjukkan kecenderungan
menunjukkan pengulangan purchase behaviours (Kandampully, Zhang, & Bilgihan,
2015; erić & Praničevi, 2018). Selanjutnya, mereka menjadi advokator dan duta merek.
Loyalitas merek juga penting dalam meningkatkan pangsa pasar dan keberlanjutan
perusahaan dalam industri pariwisata (Yoo & Bai, 2012). Oleh karena itu, banyak
pemasar merencanakan dan menerapkan program loyalitas untuk mendapatkan
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama mereka. Meningkatkan loyalitas
merek pelanggan sangat penting untuk pengembangan dan keberlanjutan merek
perusahaan.
17
Oleh karena itu, memahami apakah konsumen yang terlibat dengan merek media sosial
pariwisata cenderung memiliki tingkat loyalitas merek yang tinggi sangat penting.
Namun, sepengetahuan kami, hanya satu studi kuantitatif (Harrigan et al., 2017) yang
meneliti hubungan loyalitas merek-keterlibatan pelanggan dalam domain media sosial
pariwisata, menunjukkan bahwa studi masa depan dapat mengeksplorasi hubungan
semacam itu di negara lain.
18
karena itu, penelitian sebelumnya belum mencapai kesimpulan tentang mekanisme
keterlibatan pelanggan mempengaruhi loyalitas merek.
19
2.3. Peran Mediasi Customer Trust
Customer Trust memiliki peran yang esensial di dalam mendorong ikatan antara
penyedia jasa dengan customer. Hasil dari trust customer secara konstan akan
berkomitmen menjaga hubungan dengan brand (So et al., 2016). Customer dengan
kepercayaan yang tinggi akan terus membangun hubungan yang kuat dengan perusahaan.
Social Exchange Theory menjelaskan bahwa customers lebih senang dalam berinteraksi
dengan prosedur jasa yang sudah mereka percayai (Cheng, Chen, Yen, & Teng, 2017).
Customer Engagement menambah hubungan timbal balik yang positif diantara customer
dan penyedia jasa, dimana menambah hubungan kepercayaan mereka (Sashi, 2012).
Customer Engagement dapat meningkatkan customer trust (Brodie et al, 2013).
Customer dengan engagement yang tinggi cenderung untuk mempertahankan ikatan
kepercayaan dengan penjual (Vivek, Beatty, & Morgan, 2012). Oleh karena itu, customer
engagement secara positif meningkatkan customer trust (So et al, 2014). Artinya,
Customer yang terlibat dengan media sosial pariwisata memiliki kecenderungan yang
tinggi untuk membangun hubungan kepercayaan dengan media sosial pariwisata.
Peneliti sudah mengeksplorasi hubungan antara customer trust dengan brand loyalty.
Veloutsou (2015) menjelaskan bahwa customer trust secara positif dapat meningkatkan
brand loyalty. Huang (2017) juga menjelaskan bahwa customer yang percaya terhadap
brand cenderung untuk membangun brand loyalty yang lebih tinggi. Customer Trust
secara positif terasosiasi dengan loyalty (Palacios-Florencio, del Junco,
Castellanos-Verdugo, & Rosa-Díaz, 2018). Jadi, melalui temuan diatas dapat diketahui
bahwa customer trust memperkuat brand loyalty. Oleh karena itu, customer engagement
meningkatkan customer trust dan pada akhirnya akan meningkatkan brand loyalty. Selain
itu, dampak mediasi dari customer trust terhadap hubungan hasil customer-brands telah
dibuktikan (Huang, 2017; Palacios-Florencio et al., 2018).
20
Tabel 2.1: Hasil Penelitian Terdahulu
Goetz Greve (2014) Efek moderasi dari Brand Image, Untuk hubungan
keterlibatan Brand Loyalty, antara motif
pelanggan terhadap Engagement keterlibatan dan
hubungan brand Activity, aktivitas keterlibatan
image - brand loyalty Engagement serta antara aktivitas
Motives keterlibatan dan
loyalitas merek,
hipotesis 2 dan 3
didukung. Namun,
pengaruh citra merek
terhadap aktivitas
keterlibatan tidak
signifikan.
Sebaliknya,
21
pengaruh citra merek
pada loyalitas merek
didukung serta efek
interaksi negatif dari
aktivitas keterlibatan
pada citra merek -
hubungan loyalitas
merek.
22
mempengaruhi niat
kunjungan kembali.
Kesesuaian diri
merek destinasi
memiliki efek
langsung pada niat
berkunjung kembali
tetapi berpengaruh
tidak langsung pada
niat rekomendasi.
23
BAB III
METODOLOGI
Sampel penelitian ini adalah seseorang yang telah menggunakan setidaknya satu
platform pemesanan akomodasi wisata dan telah mengakses media sosial dari
24
platform reservasi akomodasi wisata tersebut di Indonesia. Sampel yang diambil
adalah 100 responden.
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seseorang yang telah menggunakan setidaknya
satu platform pemesanan akomodasi wisata dan telah mengakses media
sosial dari platform reservasi akomodasi wisata tersebut di Indonesia.
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk mengisi
kuesioner yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu customer
engagement, brand attachment, customer trust, dan brand loyalty.
b. Cakupan Geografis
Berdasarkan pada sampel yang akan diamati dalam penelitian, cakupan
geografis pengumpulan data penelitian hanya terbatas di dalam Pulau Jawa.
Penelitian ini berfokus untuk merepresentasikan wilayah di Pulau Jawa
karena untuk membatasi jumlah sampling.
25
reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dengan nilai diatas 0.6 untuk
menyatakan bahwa variabel alat yang digunakan dapat dipercaya.
26
1. Analisis Model Pengukuran
Menurut J.F.F.Hair et al. (2019), model pengukuran dapat menunjukkan
seberapa baik item yang diukur merepresentasikan sebuah konstruk. Model
ini terdiri atas tiga analisis yakni analisis validitas, analisis reliabilitas, dan
analisis kecocokan.
27
2. Analisis Model Struktural
Hubungan antar konstruk diukur dan diuji menggunakan analisis model
struktural. Terdapat dua jenis pengujian dalam model struktural, yakni
menguji kecocokan keseluruhan model yang dilakukan dengan mengamati
nilai-nilai ukuran GoF. Jika nilai-nilai tersebut dikategorikan sebagai good fit
atau marginal fit, maka menandakan telah memenuhi kriteria kecocokan.
Kedua yaitu uji hubungan kausal dengan nilai R² dan t-value. Analisis
hubungan sebab akibat dilakukan dengan meliat t-value dari suatu hubungan
antar variabel laten. Hipotesis dapat diterima apabila memiliki t-value ≥ 1.645
atau ≥ -1.645, sehingga bersifat satu arah (one tail). Selain itu, analisis juga
bisa menggunakan evaluasi R² (Koefisien Determinasi) yang menunjukan
seberapa besar variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh kombinasi
variabel independennya.
3. Uji Mediasi
Variabel mediasi adalah variabel yang mengakibatkan timbulnya mediasi
antara variabel dependen dan variabel independen (Baron & Kenny, 1986).
Menurut J. F. F. Hair et al. (2019), efek mediasi terjadi ketika variabel
mediator ketiga mengintervensi antara dua konstruksi terkait lainnya. Pada
korelasi ini, perubahan dalam konstruk eksogen menyebabkan perubahan
dalam variabel mediator yang akan menghasilkan perubahan juga pada
konstruk endogen. Sehingga, variabel mediator mengatur hubungan antara dua
konstruksi. Dalam menguji multiple mediation, konstruksi eksogen
menggunakan pengaruhnya melalui lebih dari satu variabel mediasi.
28
mempengaruhi brand loyalty. Beberapa temuan sebelumnya menunjukkan bahwa brand
attachment dan customer trust sepenuhnya memediasi bagaimana customer engagement
terhubung dengan brand loyalty. Oleh karena itu, brand attachment dan customer trust
dapat diperlakukan sebagai jembatan yang menghubungkan hubungan antara customer
engagement dan brand loyalty dalam media sosial pariwisata (Huang, 2017; Li et al.,
2020; Palacios-Florencio dkk., 2018; Zhang et al., 2013).
Model penelitian pada penelitian ini merupakan model yang diadopsi dari artikel jurnal
acuan utama yakni oleh Li et al. (2020) yang berjudul “Unlocking the customer
engagement-brand loyalty relationship in tourism social media: The roles of brand
attachment and customer trust” di Taiwan. Penelitian ini memperbarui desain penelitian
dari Li et al. (2020). Saat ini, media sosial telah menjadi platform yang paling banyak
melibatkan konsumen utama (Harrigan et al., 2017). Maskapai penerbangan dan hotel
merupakan kategori utama dalam pengalaman perjalanan (So et al., 2016a). Misalnya,
pengguna akan mengunjungi TripAdvisor untuk mendapatkan informasi perjalanan yang
relevan (Bilro et al., 2019). Situs lokal seperti Traveloka juga merupakan platform
pariwisata media sosial yang kian populer. Traveloka menjadi platform yang
menyalurkan informasi dan peringkat perjalanan yang relevan kepada wisatawan. Oleh
karena itu, popularitas platform ini dikaitkan dengan kemampuan pelanggan untuk
29
meninjau, berkomentar, berbagi, dan bahkan menunjukkan kepuasan pada platform ini,
yang kemudian muncul di hasil mesin pencari.
CE 2 Ketika saya
berbicara
30
tentang
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini,
saya biasanya
menyatakan
dengan 'kami'
daripada
'mereka'.
CE 3 Ketika
seseorang
memuji
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini,
rasanya seperti
pujian pribadi.
CE 4 Saya sangat
tertarik dengan
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini.
CE 5 Saya merasa
senang dengan
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini.
31
CE 6 Segala sesuatu
yang
berhubungan
dengan platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini
menarik
perhatian saya.
CE 7 Ketika saya
berinteraksi
dengan platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata, saya
melupakan
hal-hal lain di
sekitar saya.
CE 8 Dalam interaksi
saya dengan
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata, saya
menikmatinya.
CE 9 Secara umum,
saya suka
terlibat dalam
sebuah diskusi
komunitas
platform
32
pemesanan
akomodasi
pariwisata.
CE 10 Saya adalah
seseorang yang
senang
berinteraksi
dengan orang
lain yang
berpikiran sama
di komunitas
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata.
CE 11 Saya sering
mengikuti
kegiatan
komunitas
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata.
33
emosional BA 2 Sejauh mana
(Jahn, Gaus, & anda merasa
Kiessling, 2012) terhubung
secara pribadi
dengan platform
penyedia
akomodasi
pariwisata
tersebut?
BA 3 Sejauh mana
anda merasa
terikat secara
emosional
dengan platform
penyedia
akomodasi
pariwisata
tersebut?
BA 4 Sejauh mana
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini
menjadi bagian
dari anda?
BA 5 Seberapa sering
pikiran dan
perasaan anda
terhadap
platform
pemesanan
34
akomodasi
pariwisata ini
otomatis
muncul sendiri
di benak anda?
BA 6 Seberapa sering
pikiran dan
perasaan anda
terhadap
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini
muncul di
benak anda
secara alami
dan instan?
BA 7 Seberapa sering
pikiran dan
perasaan anda
terhadap
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini
muncul di
benak anda
secara alami
dan instan
sehingga anda
tidak memiliki
banyak kendali
35
terhadapnya?
BA 8 Sejauh mana
kata platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata
tersebut secara
otomatis
membangkitkan
banyak pikiran
baik tentang
masa lalu, masa
kini, dan masa
depan?
BA 9 Sejauh mana
Anda memiliki
banyak
pemikiran
tentang
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata
tersebut?
36
merek (Hes & minat saya.
Story, 2005).
CT 2 Saya merasa
bahwa platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata
tersebut dapat
dipercaya.
CT 3 Saya memiliki
keyakinan
terhadap produk
dan layanan
platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata
tersebut.
CT 4 Saya merasa
bahwa platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata
tersebut
memiliki
kemampuan
untuk
menyediakan
produk dan
layanan yang
baik.
37
Brand Loyalty Brand Loyalty BL 1 Saya akan Skala likert
menunjukkan mengatakan (1-7)
bahwa hal-hal positif
konsumen tentang
memiliki sikap platform
positif terhadap pemesanan
merek tertentu akomodasi
dan cenderung pariwisata ini
untuk secara kepada orang
teratur membeli lain.
merek ini
BL 2 Saya akan
(Fullerton,
merekomendasi
2003).
kan platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini
kepada
seseorang yang
meminta saran
ke saya.
BL 3 Saya akan
mendorong
teman dan
kerabat untuk
berbisnis
dengan platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini.
BL 4 Saya akan
melakukan
38
lebih banyak
kegiatan bisnis
dengan platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata ini
dalam beberapa
tahun ke depan.
.
3.6. Desain & Sistematika Kuesioner
3.6.1. Perkenalan
Bagian pertama dari kuesioner penelitian merupakan perkenalan. Pada bagian ini,
peneliti memperkenalan diri, memaparkan penjelasan secara singkat mengenai
penelitian, tujuan diadakannya penelitian ini, dan ucapan terima kasih kepada
responden yang bersedia untuk berpartisipasi.
39
3.6.3. Pertanyaan Inti
Pertanyaan inti akan diajukan oleh peneliti pada bagian akhir kuesioner. Beberapa
pertanyaan yang diajukan terkait dengan variabel-variabel yang diteliti dalam
penelitian sekarang. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan replikasi
dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ming-Way Lia, Hsiu-Yu Teng,
Chien-Yu Chena (2020). Peneliti melakukan sedikit modifikasi pertanyaan yang
disesuaikan dengan objek penelitian. Terdapat empat variabel yang kami gunakan,
yaitu Customer Engagement, Brand Attachment, Customer Trust, dan Brand
Loyalty. Adapun pada bagian ini terdiri dari 7 indikator pertanyaan. Indikator
pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai 7 dimana 1 sangat
tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 cukup tidak setuju, 4 Netral, 5 cukup setuju, 6 setuju,
7 Sangat setuju.
H1. Pelanggan yang terlibat (engaged) setia (loyal) kepada brand media sosial
pariwisata.
Brand Attachment menjadi perantara antara customer engagement dengan brand loyalty
yang mempengaruhi kuat lemahnya hubungan antara keduanya. Brand Attachment
membuktikan kedekatan hubungan antara pelanggan dan merek (Hwang & Lee, 2019).
40
Pelanggan dapat meningkatkan ketertarikan emosional terhadap media sosial dengan
pesatnya pertumbuhan internet (Barreda et al., 2020).
41
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
42
Pada uji validitas, Peneliti menggunakan software SPSS 23. Disini peneliti menganalisis
nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan signifikansi Bartlett's Test of Sphericity. Peneliti
memastikan setiap variabel memiliki nilai KMO lebih dari atau sama dengan 0.5 dan
Bartlett's Test of Sphericity kurang dari atau sama dengan 0.05 (Malhotra et al, 2012).
Menurut hasil uji validitas pada tabel 4.1, dapat disimpulkan bahwa setiap item pada
masing-masing variabel memiliki tingkat validitas serta memenuhi standar validitas yang
baik.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Pre-test
CE 2 0.848 VALID
CE 3 0.691 VALID
CE 4 0.768 VALID
CE 5 0.655 VALID
CE 6 0.830 VALID
CE 7 0.697 VALID
CE 8 0.822 VALID
CE 9 0.724 VALID
CE 10 0.697 VALID
CE 11 0.738 VALID
BA 2 0.829 VALID
BA 3 0.827 VALID
43
BA 4 0.876 VALID
BA 5 0.817 VALID
BA 6 0.892 VALID
BA 7 0.814 VALID
BA 8 0.631 VALID
BA 9 0.785 VALID
CT 2 0.747 VALID
CT 3 0.928 VALID
CT 4 0.673 VALID
BL 2 0.614 VALID
BL 3 0.685 VALID
BL 4 0.732 VALID
Berikutnya pada pengujian reliabilitas pre-test, Peneliti juga menggunakan software SPSS 23.
Peneliti mengidentifikasi nilai Cronbach’s Alpha yang nilai variabelnya diatas 0.6 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel tersebut reliabel. Tabel 4.1 menunjukan bahwa keempat variabel
laten memiliki nilai Cronbach Alpha diatas 0.60 sehingga variabel pada penelitian ini dapat
dikatakan reliabel.
Tabel 4.2 Hasil Uji Realibilitas Data Pre-Test
44
Brand Attachment 0.918 RELIABLE
26-30 tahun 6 6%
31-35 tahun 5 5%
36-40 tahun 2 2%
Laki-laki 50 50%
D3 8 8%
45
S1 74 74%
S2 2 2%
Karyawan 11 11%
Wiraswasta 6 6%
Freelance 1 1%
4.3.1. Usia
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, usia responden
dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yakni 18 hingga 20 tahun, 21 hingga 25
tahun, 26 hingga 30 tahun, 31 hingga 35 tahun, dan 36 hingga 40 tahun.
Gambar diatas menunjukkan bahwa kelompok usia 18 hingga 20 tahun memiliki
jumlah responden 20 (20%) responden. Kelompok usia 21 hingga 25 tahun
memiliki jumlah responden 67 (67%), kelompok usia 26 hingga 30 tahun
memiliki jumlah responden 6 (6%), kelompok usia 31 hingga 35 tahun memiliki
jumlah responden 5 (5%), dan kelompok 36 hingga 40 tahun memiliki jumlah
responden 2 (2%).
46
4.3.3. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, tingkat pendidikan
responden dikelompokkan menjadi lima kelompok, yakni SMA/SMK/SLTA
Sederajat, D1, D3, S1, dan S2. Dimana mayoritas responden memiliki tingkat
pendidikan S1 dengan 74 responden (74%). Kelompok SMA/SMK/SLTA
Sederajat memiliki jumlah responden 16 (16%). Kelompok D3 memiliki jumlah
responden 8 (8%), kelompok S2 memiliki jumlah responden 2 (2%), dan
terakhir responden tidak ada yang berpendidikan D1.
4.3.4. Pekerjaan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, jenis pekerjaan
responden dikelompokkan menjadi lima kelompok. Yakni Mahasiswa,
Karyawan, Wiraswasta, Ibu rumah tangga, dan freelance. Dimana mayoritas
responden masih berstatus mahasiswa dengan 80 responden (80%). Kelompok
karyawan memiliki jumlah responden 11 (11%), Kelompok wiraswasta
memiliki jumlah responden 6 (6%), Kelompok ibu rumah tangga memiliki
jumlah responden 2 (2%), dan terakhir kelompok freelance memiliki jumlah
responden 1 (1%).
Traveloka 93 93%
Tiket.com 60 60%
Agoda 16 16%
47
Pegi-pegi 22 22%
Travelio 3 3%
Booking.com 2 2%
48
menggambarkan berbagai karakteristik data seperti mean (mean), mean keseluruhan
(overall average), minimum, dan maksimum.
Nilai Nilai
Jumlah Nilai Terkecil
Indikator Terbesar Mean Rata-Rata
Responden (Minimum)
(Maksimum) Total
49
platform pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan memiliki nilai rata-rata
5.66. Pada item CE5 yang meneliti apakah responden senang dengan platform
pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan memiliki nilai rata-rata sebesar
5.86. Lalu, pada item CE6 yang meneliti sesuatu yang berhubungan dengan platform
pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden menarik perhatian
responden memiliki rata-rata sebesar 5.35. Pada item CE7 yang meneliti tentang
ketika responden berinteraksi dengan platform pemesanan akomodasi pariwisata,
responden melupakan hal-hal lain di sekitar responden memiliki rata-rata sebesar
4.91. Pada item CE8 yang meneliti tentang seberapa menikmatinya responden ketika
responden berinteraksi dengan platform pemesanan akomodasi pariwisata memiliki
rata-rata sebesar 5.48. Pada item CE9 yang meneliti tentang seberapa sukanya
responden ketika terlibat dalam sebuah diskusi komunitas platform pemesanan
akomodasi pariwisata memiliki rata-rata sebesar 4.19. Pada item CE10 yang meneliti
tentang seberapa senang responden berinteraksi dengan orang lain yang berpikiran
sama di komunitas platform pemesanan akomodasi pariwisata. memiliki rata-rata
sebesar 4.18. Terakhir, pada item CE11 yang meneliti tentang seberapa sering
responden mengikuti kegiatan komunitas platform pemesanan akomodasi pariwisata.
memiliki rata-rata sebesar 4.14.
Nilai Nilai
Jumlah Nilai Terkecil
Indikator Terbesar Mean Rata-Rata
Responden (Minimum)
(Maksimum) Total
50
BA9 100 1 7 4.65
Meninjau hasil analisis deskriptif yang dilakukan pada variabel Brand Attachment,
diketahui bahwa 100 responden memiliki nilai rata-rata total sebesar 4.81. Secara
lebih lanjut dijelaskan bahwa angka 1 merupakan nilai terkecil dan 7 merupakan nilai
terbesar pada item BA1, BA2, BA3, BA4, BA5, BA6, BA7, BA8, & BA9. Pada item
BA1 yang meneliti sejauh mana platform pemesanan akomodasi pariwisata yang
responden minati itu berarti buat responden tersebut memiliki nilai rata-rata sebesar
5.22. Pada item BA2 yang meneliti sejauh mana responden merasa terhubung secara
pribadi dengan platform pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan memiliki
nilai rata-rata sebesar 5.15. Pada item BA3 yang meneliti sejauh mana responden
merasa terikat secara emosional dengan platform penyedia akomodasi pariwisata yang
digunakan memiliki nilai rata-rata sebesar 4.67. Pada item BA4 yang meneliti sejauh
mana platform pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden menjadi
bagian dari responden memiliki nilai rata-rata sebesar 5.12. Pada item BA5 yang
meneliti seberapa sering pikiran dan perasaan responden terhadap platform
pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden otomatis muncul sendiri
di benak responden memiliki nilai rata-rata sebesar 4.68. Pada item BA6 yang
meneliti seberapa sering pikiran dan perasaan responden terhadap platform
pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden muncul di benak
responden secara alami dan instan memiliki nilai rata-rata sebesar 4.55. Pada item
BA7 yang meneliti seberapa sering pikiran dan perasaan responden terhadap platform
pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden muncul di benak
responden secara alami dan instan sehingga responden tidak memiliki banyak kendali
terhadapnya memiliki nilai rata-rata sebesar 4.52. Pada item BA8 yang meneliti
sejauh mana kata platform pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan
responden secara otomatis membangkitkan banyak pikiran baik tentang masa lalu,
masa kini, dan masa depan memiliki nilai rata-rata sebesar 4.75. Terakhir, pada item
BA9 meneliti sejauh mana responden memiliki banyak pemikiran tentang platform
pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden memiliki nilai rata-rata
sebesar 4.65.
51
4.5.3 Analisis Deskriptif Variabel Customer Trust (CT)
Nilai Nilai
Jumlah Nilai Terkecil
Indikator Terbesar Mean Rata-Rata
Responden (Minimum)
(Maksimum) Total
Meninjau hasil analisis deskriptif yang dilakukan pada variabel Customer Trust,
diketahui bahwa 100 responden memiliki nilai rata-rata total sebesar 5.66. Secara
lebih lanjut dijelaskan bahwa angka 1 merupakan nilai terkecil dan 7 merupakan nilai
terbesar pada item CT1, CT2, CT3, & CT4. Pada item CT1 yang meneliti seberapa
percaya responden bahwa platform pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan
responden memperhatikan minat responden memiliki nilai rata-rata sebesar 5.7. Lalu,
pada item CT2 yang meneliti seberapa besar responden merasa bahwa platform
pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden dapat dipercaya
memiliki nilai rata-rata sebesar 5.68. Kemudian, pada item CT3 yang meneliti
seberapa besar keyakinan responden terhadap produk dan layanan platform
pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden memiliki nilai rata-rata
sebesar 5.61. Terakhir, pada item CT4 yang meneliti seberapa besar responden merasa
bahwa platform pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden
memiliki kemampuan untuk menyediakan produk dan layanan yang baik memiliki
nilai rata-rata sebesar 5.66.
Nilai Nilai
Jumlah Nilai Terkecil
Indikator Terbesar Mean Rata-Rata
Responden (Minimum)
(Maksimum) Total
52
BL1 100 1 7 5.49 5.28
Meninjau hasil analisis deskriptif yang dilakukan pada variabel Brand Loyalty,
diketahui bahwa 100 responden memiliki nilai rata-rata total sebesar 5.28. Secara
lebih lanjut dijelaskan bahwa angka 1 merupakan nilai terkecil dan 7 merupakan nilai
terbesar pada item BL1, BL2, BL3, & BL4. Pada item BL1 yang meneliti seberapa
besar responden akan mengatakan hal-hal positif tentang platform pemesanan
akomodasi pariwisata yang digunakan responden kepada orang lain memiliki nilai
rata-rata sebesar 5.49. Lalu, pada item BL2 yang meneliti seberapa besar responden
akan merekomendasikan platform pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan
responden kepada seseorang yang meminta saran ke responden tersebut memiliki nilai
rata-rata sebesar 5.53. Kemudian, pada item BL3 yang meneliti seberapa besar
responden akan mendorong teman dan kerabat responden untuk berbisnis dengan
platform pemesanan akomodasi pariwisata yang digunakan responden memiliki nilai
rata-rata sebesar 5.11. Terakhir, pada item BL4 yang meneliti seberapa besar
responden akan melakukan lebih banyak kegiatan bisnis dengan platform pemesanan
akomodasi pariwisata yang digunakan responden dalam beberapa tahun ke depan
memiliki nilai rata-rata sebesar 5.02.
53
A. Customer Engagement
Pada variabel Customer Engagement diketahui bahwa nilai deviation from linearity
significant kurang dari 0,05, maka terdapat hubungan yang linear secara signifikan
antara variabel Customer Engagement dengan Brand Loyalty pada media sosial
pariwisata di Indonesia
B. Brand Attachment
Pada variabel Brand Attachment diketahui bahwa nilai deviation from linearity
significant kurang dari 0,05, maka terdapat hubungan yang linear secara signifikan
antara variabel Brand Attachment dengan Brand Loyalty pada media sosial pariwisata
di Indonesia
54
C. Customer Trust
Pada variabel Customer Trust diketahui bahwa nilai deviation from linearity
significant kurang dari 0,05, maka terdapat hubungan yang linear secara signifikan
antara variabel Customer Trust dengan Brand Loyalty pada media sosial pariwisata di
Indonesia
55
4.6.3. Uji Homoskedasitas
Pengujian Homoskedasitas digunakan dalam menguji error dalam model
statistik untuk melihat apakah varians atau keragaman dari error terpengaruh
oleh faktor lain atau tidak. Dalam hal ini, peneliti menggunakan tabel
coefficients untuk mengetahui apakah terjadi gejala heteroskedasitas dalam
model regresi atau tidak. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka
tidak terjadi gejala heteroskedasitas dalam model regresi. Hasil analisis
menunjukan bahwa nilai signifikansi menunjukan nilai 0,158 pada Brand Trust
dan 0,450 pada Customer Trust yang berarti tidak terjadi gejala
heteroskedasitas dalam model regresi pada penelitian ini. Namun, nilai
signifikansi pada Customer Trust menunjukan nilai 0.036 dan Brand
Attachment 0.002 sehingga syarat tidak terpenuhi sehingga menunjukan
terdapat gejala pada heteroskedasitas
56
maka artinya tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi. Hasil analisis
menunjukan bahwa nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai Variance Inflation
Factor kurang dari 10 yang menunjukan bahwa dalam model penelitian ini
tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel.
Selanjutnya dilakukan perbandingan antara nilai d dengan nilai batas bawah (dl)
dan batas atas (du) yang diperoleh melalui Durbin Watson Statistic :
Significance Point For dl and du AT 0,05 Level of Significance dengan
menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 100 (n) dan jumlah variabel
57
independen 1 (k=1), maka diperoleh nilai batas atas (du) sebesar 1.74. Merujuk
pada dasar pengambilan keputusan pada uji autokolerasi du < d < 4 - du, maka
nilai d 1.98 lebih besar dari batas atas (du) 1.74 dan kurang dari 4 - 1.81 (du)
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi baik positif
maupun negatif.
CE 2 0.838 VALID
CE 3 0.868 VALID
CE 4 0.817 VALID
CE 5 0.731 VALID
CE 6 0.915 VALID
CE 7 0.916 VALID
CE 8 0.882 VALID
58
CE 9 0.837 VALID
CE 10 0.845 VALID
CE 11 0.823 VALID
BA 2 0.935 VALID
BA 3 0.923 VALID
BA 4 0.925 VALID
BA 5 0.887 VALID
BA 6 0.908 VALID
BA 7 0.936 VALID
BA 8 0.892 VALID
BA 9 0.887 VALID
CT 2 0.835 VALID
CT 3 0.733 VALID
CT 4 0.768 VALID
BL 2 0.821 VALID
BL 3 0.632 VALID
BL 4 0.630 VALID
59
Kemudian, pada pengujian reliabilitas yang telah kami lakukan dengan menggunakan
Cronbach’s Alpha sebagai indikator penilaian. Apabila variabel yang diuji memiliki nilai
Cronbach’s Alpha ≥ 0.6, maka variabel tersebut reliable. Sedangkan, jika nilai Cronbach
Alpha lebih kecil dari 0.6, maka menunjukkan bahwa variabel yang diuji tidak reliable.
60
dimediasi oleh brand
attachment.
H1: Pelanggan yang terlibat setia kepada brand media sosial pariwisata.
Berdasarkan tabel uji hipotesis 4.8.1, dapat dilihat hasil analisis regresi berganda yang
dilakukan peneliti pada variabel mediasi Customer Engagement (CE) memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,506 yang menandakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari CE
sebagai variabel independen dengan variabel dan Brand Loyalty (BL) sebagai variabel
dependennya. Hal ini berarti hubungan antara Customer Engagement dan Brand Loyalty tidak
berpengaruh secara langsung. Kemudian, angka konstan dari Unstandardized Coefficient
sebesar 16.056 yang memiliki arti bahwa jika tidak ada Customer Engagement (CE) maka
nilai konsisten Brand Loyalty (BL) adalah sebesar 16.056.
61
H2: Hubungan antara Customer Engagement dan Brand Loyalty dimediasi oleh Brand
Attachment.
Berdasarkan tabel uji hipotesis 4.8.1, dapat dilihat hasil analisis regresi berganda yang
dilakukan peneliti pada variabel mediasi Brand Attachment (BA) memiliki nilai signifikansi
sebesar 0.000 yang menandakan terdapat pengaruh yang signifikan dari BA sebagai variabel
mediasi yang mempengaruhi hubungan antara CE dan BL. Hal ini berarti hubungan antara
Customer Engagement dan Brand Loyalty yang dimediasi Brand Attachment berkorelasi
positif secara tidak langsung. Kemudian, angka konstan dari Unstandardized Coefficient
sebesar 6.242 yang memiliki arti bahwa jika tidak ada Customer Engagement (CE) maka nilai
konsisten Brand Loyalty (BL) adalah sebesar 6.242. Selain itu, angka koefisien regresi dari
Brand Attachment (BA) bernilai 0.179 yang berarti setiap penambahan 1% tingkat Brand
Attachment (BA), maka Brand Loyalty (BL) akan meningkat sebesar 0.179. Dikarenakan
nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan
yang positif secara tidak langsung antara Customer Engagement dan Brand Loyalty yang
dimediasi oleh Brand Attachment.
Pada kasus penelitian dari Teguh et al (2021) terhadap traveloka dengan variabel yang sama
menunjukkan bahwa Customer Engagement berkorelasi positif dan signifikan terhadap Brand
Attachment, yang berarti jika pelanggan Traveloka berpersepsi bahwa upaya Traveloka
melibatkan pelanggan di sosial media mampu meningkatkan keterikatan merek Traveloka.
Dengan adanya hubungan tidak langsung maka dapat disimpulkan bahwa brand attachment
memediasi hubungan antara pengaruh customer engagement dan brand loyalty.
62
H3: Hubungan antara Customer Engagement dan Brand Loyalty dimediasi oleh
Customer Trust.
Dengan meninjau hasil analisis regresi berganda yang dilakukan peneliti pada variabel
Customer Trust (CT), diketahui bahwa terdapat nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti
lebih kecil dari probabilitas 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara
Customer Engagement (CE) dan Brand Loyalty (BL) yang dimediasi oleh Customer Trust
(CT) berkorelasi positif secara tidak langsung. Selain itu, angka konstan dari Unstandardized
Coefficients sebesar 6.242 yang berarti jika tidak terdapat Customer Engagement (CE) maka
nilai konsisten Brand Loyalty (BL) sebesar 6.242. Kemudian, angka koefisien regresi dari
Customer Trust (CT) memiliki nilai 0.359 yang berarti setiap penambahan 1% tingkat
Customer Trust (CT) maka Brand Loyalty (BL) akan meningkat sebesar 0.359. Oleh karena
itu, karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan demikian dapat dikatakan
bahwa terdapat hubungan yang positif secara tidak langsung antara Customer Engagement
(CE) dan Brand Loyalty (BL) yang dimediasi oleh Customer Trust (CT).
Dalam mendorong ikatan antar merek dan pelanggan Customer Trust memiliki peran yang
sangat penting. Kepercayaan pelanggan yang tinggi cenderung dapat mengembangkan
hubungan yang kuat, pelanggan cenderung akan melakukan interaksi dengan merk yang
dipercayai oleh pelanggan (Cheng et al, 2017). Kemudian, dalam penelitian lain dilakukan
eksplorasi hubungan antara Customer Engagement, Brand Attachment, Customer Trust, dan
Brand Loyalty dalam kerangka yang sama. Melalui penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
Customer Engagement tidak dipengaruhi oleh Brand Loyalty secara langsung melainkan
pengaruh Customer Engagement terhadap Brand Loyalty dimediasi oleh Brand Attachment
dan Customer Trust (Li et al, 2020).
Apabila mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Teguh et al (2021) dalam kasus
Traveloka dengan variabel yang sama menunjukan bahwa Customer Engagement berkorelasi
positif secara signifikan terhadap Customer Trust yang berarti upaya Traveloka dalam
melakukan upaya Customer Engagement melalui media sosial dapat memberikan dampak
kepercayaan kepada para pelanggan Traveloka. Selain itu, terdapat juga hasil penelitian
hubungan pengaruh tidak langsung yang menyatakan bahwa Customer Engagement
berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap Customer Trust.
63
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian yang penulis lakukan mereplikasi dari model penelitian Li et al (2020), yang
kemudian dimodifikasi peneliti dengan merubah populasi penelitian dari tourism social
media yang sebelumnya dilakukan kepada responden di Taiwan menjadi di Indonesia,
khususnya Pulau Jawa. Kami memilih 4 platform berbeda yakni Traveloka, Tiket.com,
Pegipegi, dan Agoda. Selain itu metode yang digunakan adalah kuesioner melalui google
form yang mana responden harus menggunakan sosial media minimal dalam 3 bulan
terakhir dan juga pernah berkunjung ke situs platform tourism.
Modifikasi ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pelanggan yang terlibat (customer
engagement) dalam suatu brand akan meningkatkan loyalitas merek (brand loyalty)
dengan dimediasi oleh variabel mediasi kepercayaan pelanggan (customer trust) dan
keterikatan merek (brand attachment). Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa
terdapat kesamaan dari penelitian sebelumnya dari jurnal acuan yang dipilih dari Li et al
(2020). Setelah melakukan pengolahan data dan analisis hasil, peneliti membuat rumusan
kesimpulan dari seluruh pengujian hipotesis penelitian sebagai berikut :
64
5.2. Implikasi Manajerial
Setelah melakukan analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, ada beberapa temuan
yang dihasilkan. Terdapat beberapa implikasi manajerial yang dapat peneliti berikan
kepada pihak brand akomodasi pariwisata terkait untuk mengimplementasikan strategi
platform akomodasi pariwisata mereka di sosial media. Yaitu Customer Engagement
memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap Brand Loyalty yang dimediasi
oleh Brand Attachment serta Customer Engagement memiliki hubungan yang positif dan
signifikan terhadap Brand Loyalty yang dimediasi oleh Customer Trust :
1. Untuk meningkatkan brand loyalty, aktivitas customer engagement pada media sosial
platform akomodasi pariwisata dapat ditingkatkan pula dengan cara strategi fast
response 24 jam. Media sosial platform akomodasi pariwisata dengan ini akan
membuat brand attachment konsumen meningkat karena mereka merasa platform
tersebut sangat memperhatikan perasaan konsumen yang ingin selalu cepat di respon.
Hal ini tentunya juga akan mempengaruhi psikologis konsumen yang berujung
bertahanya brand loyalty.
2. Platform akomodasi pariwisata dapat meningkatkan jumlah KOL (key opinion leader)
relevan pada brand mereka untuk dijadikan brand ambassador. KOL juga dapat
memberikan testimoni untuk meningkatkan customer trust dari audiens. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan aktivitas customer engagement di media sosial KOL
juga, selain di media sosial platform akomodasi pariwisata. Yang dimana para KOL
tersebut juga memiliki banyak follower sehingga potensi adanya aktivitas customer
engagement yang berhubungan dengan brand meningkat.
3. Peningkatan jumlah aktivitas social media ads yang sudah dipersonalisasi pada
platform akomodasi pariwisata serta menampilkan rating pada iklan tersebut. Semakin
tinggi rating suatu brand maka semakin tinggi pula customer trust yang mereka
dapatkan. Dalam melakukan blast, iklan dapat diatur sesuai kriteria seperti berusia
diatas 17 tahun, karena pengguna platform akomodasi pariwisata tentunya sudah
memiliki kartu tanda penduduk (KTP) serta audiens yang dituju sering mengunjungi
situs travel dan pariwisata dll. Dari kegiatan tersebut, aktivitas customer engagement
juga akan meningkat karena potensi akan audiens untuk mengklik iklan dan bereaksi
pada sosial media platform tersebut menjadi lebih besar.
4. Brand platform akomodasi pariwisata dapat meningkatkan kegiatan social media
campaign di media sosial dengan strategi interaktif. Pembaharuan kampanye memiliki
tujuan utama untuk meningkatkan customer engagement pada platform akomodasi
65
pariwisata dengan strategi pemasaran yang lebih personal, interaktif, dan tepat sasaran
dengan target pasar yang dituju. Interaktif bisa berupa menyapa konsumen yang
sedang berulang tahun, membuat konten story instagram berupa kuis, pertanyaan,
agree/disagree dll. Sehingga mendorong audiens untuk dapat berinteraksi langsung
pada platform yang bersangkutan. Hal ini dapat meningkatkan brand attachment
karena secara psikologis audiens senang jika mereka disediakan tempat untuk
berinteraksi. Melalui kampanye tersebut, diharapkan dapat terjadi pembelian yang
membuat potensi brand loyalty juga meningkat.
66
5.4. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitian yang muncul selama penelitian, maka
peneliti dapat memberikan saran dalam konteks manajerial dan penelitian yang akan
datang.
1. Menyebarkan kuisioner penelitian pada calon responden yang lebih terdiversifikasi.
Peneliti yang saat ini sedang menempuh pendidikan sarjana menyebabkan mayoritas
responden dalam penelitian juga merupakan mahasiswa tingkat sarjana. Oleh karena
itu kedepannya perlu untuk meminta tolong teman, keluarga, dan kerabat untuk
membantu menyebarkan kuisioner penelitian.
2. Peneliti perlu menanyakan secara berkala apakah calon responden yang ingin diteliti
sudah mengisi kuisioner atau belum. Dengan menanyakan secara berkala seperti
setiap satu hari sekali untuk memastikan apakah responden sudah mengisi kuisioner
atau belum maka peneliti akan lebih mudah memastikan bahwa kuisioner sudah diisi
oleh calon responden.
3. Peneliti perlu menyebarkan kuisioner secara lebih massif untuk mendapatkan data
yang lebih banyak. Selain itu, peneliti juga dapat meminta tolong kepada teman,
keluarga dan kolega untuk membantu menyebarkan kuisioner penelitian.
4. Platform media sosial pariwisata yang diteliti fokus pada satu platform saja. Hal ini
tentu akan memberikan hasil penelitian yang lebih komprehensif dan valid karena
data yang diperoleh dalam melakukan penelitian dapat mewakili platform media
sosial pariwisata yang diteliti secara utuh.
67
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, L., Chan, A., & Nirmalasari, H. 2020. Pengaruh Customer Engagement Media Sosial
Terhadap Brand Loyalty Indosat Ooredoo. Ekonomi Bisnis, 25. https://do i.or
g/10.17977/ um042 v25 i1p38 - 52
Li, M. W., Teng, H. Y., & Chen, C. Y. 2020. Unlocking the customer engagement- brand
loyalty relationship in tourism social media: The roles of brand attachment and
customer trust. Journal of Hospitality and Tourism Management, 44(June), 184–192.
https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2020.06.015
Aluri, A., Price, B. S., & McIntyre, N. H. (2019). Using machine learning to cocreate value
through dynamic customer engagement in a brand loyalty program. Journal of
Hospitality & Tourism Research, 43(1), 78–100. https://doi.org/10.1177/
1096348017753521.
Barreda, A. A., Nusair, K., Wang, Y., Okumus, F., & Bilgihan, A. (2020). The impact of
social media activities on brand image and emotional attachment: A case in the travel
context. Journal of Hospitality and Tourism Technology, 11(1), 109–135. https://doi.
org/10.1108/JHTT-02-2018-0016.
Belaid, S., & Behi, A. T. (2011). The role of attachment in building consumer-brand re-
lationships: An empirical investigation in utilitarian consumption context. The Journal
of Product and Brand Management, 20(1), 37–47. https://doi.org/10.1108/
10610421111108003.
Bergel, M., Frank, P., & Brock, C. (2019). The role of customer engagement facets on the
formation of attitude, loyalty and price perception. Journal of Services Marketing,
33(7), 890–903. https://doi.org/10.1108/JSM-01-2019-0024.
Bilro, R. G., Loureiro, M. C., & Guerreiro, J. (2019). Exploring online customer engage-
ment with hospitality products and its relationship with involvement, emotional states,
experience and brand advocacy. Journal of Hospitality Marketing & Management,
28(2), 147–171. https://doi.org/10.1080/19368623.2018.1506375.
Bravo, R., Catalán, S., & Pina, J. M. (2020). Intergenerational differences in customer
engagement behaviours: An analysis of social tourism websites. International Journal
of Tourism Research, 22(2), 182–191. https://doi.org/10.1002/jtr.2327.
68
Brodie, R. J., Ilic, A., Juric, B., & Hollebeek, L. D. (2013). Consumer engagement in a virtual
brand community: An exploratory analysis. Journal of Business Research, 66(1),
105–114. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2011.07.029.
Brun, I., Rajaobelina, L., Ricard, L., & Amiot, T. (2020). Examining the influence of the
social dimension of customer experience on trust towards travel agencies: The role of
experiential predisposition in a multichannel context. Tourism Management
Perspectives, 34, 100668. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2020.100668.
Chathoth, P., Altinay, L., Harrington, R. J., Okumus, F., & Chan, E. S. W. (2013). Co-
production versus co-creation: A process based continuum in the hotel service con-
text. International Journal of Hospitality Management, 32, 11–20. https://doi.org/10.
1016/j.ijhm.2012.03.009.
mar ma n.2015.06.007
Steinhoff, L., Witt, C., & Eggert, A. 2018. Mixed effects of company-initiated customer
engagement on customer loyalty: The contingency role of service category
involvement. Journal of Service Management Research, 2 (2).
Thakur, R. 2016. Understanding Customer Engagement and Loyalty: A Case of Mobile
Devices for Shopping. Journal of Retailing and Consumer Services, 32, 151–163.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2016.06.004
Chathoth, P. K., Ungson, G. R., Altinay, L., Chan, E. S. W., Harrington, R., & Okumus, F.
(2014). Barriers affecting organizational adoption of higher order customer engage-
ment in tourism service interactions. Tourism Management, 42, 181–193. https://doi.
org/10.1016/j.tourman.2013.12.002.
Chaudhuri, A., & Holbrook, M. B. (2001). The chain of effects from brand trust and brand
affect to brand performance: The role of brand loyalty. Journal of Marketing, 65(2),
81–93. https://doi.org/10.1509/jmkg.65.2.81.18255.
Cheng, J. C., Chen, C. Y., Yen, C. H., & Teng, H. Y. (2017). Building customer satisfaction
with tour leaders: The roles of customer trust, justice perception, and cooperation in
group package tours. Asia Pacific Journal of Tourism Research, 22(4), 395–407.
https://doi.org/10.1080/10941665.2016.1271816.
Collins, N. L. (1996). Working models of attachment: Implications for explanation, emotion,
and behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 71(4), 810–832.
https://doi.org/10.1037/0022-3514.71.4.810.
69
Cossío-Silva, F. J., Revilla-Camacho, M.Á., Vega-Vázquez, M., & Palacios-Florencio, B.
(2015). Value co-creation and customer loyalty. Journal of Business Research, 69(5),
1621–1625. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2015.10.028.
Creevey, D., Kidney, E., & Mehta, G. (2019). From dreaming to believing: A review of
consumer engagement behaviors with brands' social media content across the holiday
travel process. Journal of Travel & Tourism Marketing, 36(6), 679–691.
https://doi.org/10.1080/10548408.2019.1624242.
Dewnarain, S., Ramkissoon, H., & Mavondo, F. (2019). Social customer relationship
management: An integrated conceptual framework. Journal of Hospitality Marketing &
Management, 28(2), 172–188. https://doi.org/10.1080/19368623.2018.1516588.
Dwivedi, A. (2015). A higher-order model of consumer brand engagement and its impact on
loyalty intentions. Journal of Retailing and Consumer Services, 24, 100–109. https://
doi.org/10.1016/j.jretconser.2015.02.007.
Escalas, J. E., & Bettman, J. R. (2003). You are what they eat: The influence of reference
groups on consumers' connections to brands. Journal of Consumer Psychology, 13(3),
339–348. https://doi.org/10.1207/S15327663JCP1303_14.
Euromonitor International (2017). Passport - economies and consumers. Retrieved from
https://www.euromonitor.com/.
Filieri, R., Alguezaui, S., & McLeay, F. (2015). Why do travelers trust TripAdvisor?
Antecedents of trust towards consumer-generated media and its influence on re-
commendation adoption and word of mouth. Tourism Management, 51, 174–185.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2015.05.007.
Fullerton, G. (2003). When does commitment lead to loyalty? Journal of Service Research,
5(4), 333–344. https://doi.org/10.1177/1094670503005004005.
Gorsuch, R. L. (1983). Factor analysis (2nd ed.). Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate data
analysis (7th ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall Inc.
Harrigan, P., Evers, U., Miles, M., & Daly, T. (2017). Customer engagement with tourism
social media brands. Tourism Management, 59, 597–609. https://doi.org/10.1016/j.
tourman.2016.09.015.
Harrigan, P., Evers, U., Miles, M., & Daly, T. (2018). Customer engagement and the
relationship between involvement, engagement, self-brand connection and brand usage
70
intent. Journal of Business Research, 88, 388–396. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.
2017.11.046.
Hes, J., & Story, J. (2005). Trust-based commitment: Multidimensional consumer-brand
relationships. Journal of Consumer Marketing, 22(6), 313–322. https://doi.org/10.
1108/07363760510623902.
Hollebeek, L. D. (2011). Demystifying customer brand engagement: Exploring the loyalty
nexus. Journal of Marketing Management, 27(7/8), 1–23. https://doi.org/10.1080/
0267257X.2010.500132.
Hollebeek, L. D., Glynn, M. S., & Brodie, R. J. (2014). Consumer brand engagement in
social media: Conceptualization, scale development and validation. Journal of
Interactive Marketing, 28, 149–165.
Huang, C. C. (2017). The impacts of brand experiences on brand loyalty: Mediators of brand
love and trust. Management Decision, 55(5), 915–934. https://doi.org/10.1108/
MD-10-2015-0465.
Hwang, J., & Lee, J. (2019). A strategy for enhancing senior tourists' well-being per- ception:
Focusing on the experience economy. Journal of Travel & Tourism Marketing, 36(3),
314–329. https://doi.org/10.1080/10548408.2018.1541776.
Itani, O. S., Kassar, A. N., & Loureiro, S. M. C. (2019). Value get, value give: The re-
lationships among perceived value, relationship quality, customer engagement, and
value consciousness. International Journal of Hospitality Management, 80, 78–90.
https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2019.01.014.
Jacoby, J., & Kyner, D. B. (1973). Brand loyalty vs. repeat purchasing behavior. Journal of
Marketing Research, 10(1), 1–9. https://doi.org/10.1177/002224377301000101.
Jahn, S., Gaus, H., & Kiessling, T. (2012). Trust, commitment, and older women: Exploring
brand attachment differences in the elderly segment. Psychology and Marketing, 29(6),
445–457. https://doi.org/10.1002/mar.20533.
Jahn, B., & Kunz, W. H. (2014). A brand like a friend-The influence of customer en-
gagement with social media brand pages on brand relationships and loyalty inten- tions.
Available at: https://doi.org/10.2139/ssrn.2413909.
Jain, N. K., Kamboj, S., Kumar, V., & Rahman, Z. (2018). Examining consumer-brand
relationships on social media platforms. Marketing Intelligence & Planning, 36(1),
63–78. https://doi.org/10.1108/MIP-05-2017-0088.
71
Kandampully, J., Zhang, T., & Bilgihan, A. (2015). Customer loyalty: A review and future
directions with a special focus on the hospitality industry. International Journal of
Contemporary Hospitality Management, 27(3), 379–414. https://doi.org/10.1108/
IJCHM-03-2014-0151.
Kim, H. Y. (2013). Statistics notes for clinical researchers: Assessing normal distribution
using skewness and kurtosis. Restorative Dentistry & Endodontics, 38(1), 52–54.
https://doi.org/10.5395/rde.2012.37.4.245.
Lee, C. M., Xuan, Y., & Wan, W. L. (2018). The study of key factors affecting cross-strait
consumers' selection of online travel agent. Soochow Journal of Economics and
Business, 97, 63–102.
Leung, D., Law, R., van Hoof, H., & Buhalis, D. (2013). Social media in tourism and
hospitality: A literature review. Journal of Travel & Tourism Marketing, 30(1–2), 3–22.
https://doi.org/10.1080/10548408.2013.750919.
Levy, S. (2014). Does usage level of online services matter to customers' bank loyalty?
Journal of Services Marketing, 28(4), 292–299.
https://doi.org/10.1108/JSM-09-2012-0162.
Levy, S., & Hino, H. (2016). Emotional brand attachment: A factor in customer-bank
relationships. International Journal of Bank Marketing, 34(2), 136–150.
https://doi.org/10.1108/IJBM-06-2015-0092.
Li, Y., Lu, C., Bogicevic, V., & Bujisic, M. (2019). The effect of nostalgia on hotel brand
attachment. International Journal of Contemporary Hospitality Management,
31(2),691–717. https://doi.org/10.1108/IJCHM-12-2017-0797.
Loo, P. T. (2020). Exploring airline companies' engagement with their passengers through
social network: An investigation from their Facebook pages. Tourism Management
Perspectives, 34, 100657. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2020.100657.
Loureiro, S. M. C., & Lopes, J. (2019). How corporate social responsibility initiatives in
social media affect awareness and customer engagement. Journal of
PromotionManagement, 25(3), 419–438.
https://doi.org/10.1080/10496491.2019.1557819. Loureiro, S. M. C., Sarmento, E. M.,
& Le Bellego, G. (2017). The effect of corporate brand reputation on brand attachment
72
and brand loyalty: Automobile sector. Cogent Business & Management, 4(1), 1–10.
https://doi.org/10.1080/23311975.2017. 1360031.
Malär, L., Krohmer, H., Hoyer, W. D., & Nyffenegger, B. (2011). Emotional brand at-
tachment and brand personality: The relative importance of the actual and the ideal self.
Journal of Marketing, 75(4), 35–52. https://doi.org/10.1509/jmkg.75.4.35.
Meire, M., Hewett, K., Ballings, M., Kumar, V., & Van den Poel, D. (2019). The role of
marketer-generated content in customer engagement marketing. Journal of Marketing,
83(6), 21–42. https://doi.org/10.1177/0022242919873903.
Mellinas, J. P., & Reino, S. (2019). Average scores integration in official star rating scheme.
Journal of Hospitality and Tourism Technology, 10(3), 339–350. https://doi.
org/10.1108/JHTT-07-2017-0050.
Mikulincer, M., Hirschberger, G., Nachmias, O., & Gillath, O. (2001). The affective
component of the secure base schema: Affective priming with representations of at-
tachment security. Journal of Personality and Social Psychology, 81(2), 305–321.
https://doi.org/10.1037/0022-3514.81.2.305.
Nunnally, J. (1978). Psychometric theory (2nd ed.). New York, NY: McGraw-Hill.
Palacios-Florencio, B., del Junco, J. G., Castellanos-Verdugo, M., & Rosa-Díaz, I. M.
(2018). Trust as mediator of corporate social responsibility, image and loyalty in the hotel
sector. Journal of Sustainable Tourism, 26(7), 1273–1289. https://doi.org/10.
1080/09669582.2018.1447944.
Park, C. W., MacInnis, D. J., Priester, J., Eisingerich, A. B., & Iacobucci, D. (2010). Brand
attachment and brand attitude strength: Conceptual and empirical differentiation of two
critical brand equity drivers. Journal of Marketing, 74(6), 1–17. https://doi.org/
10.1509/jmkg.74.6.1.
Pedeliento, G., Andreini, D., Bergamaschi, M., & Salo, J. 2016. Brand and product
attachment in an industrial context: The effects on brand loyalty. Industrial Marketing
Management, 53, 194–206. https://do i.or g/10.1016/ j. indAlalwan, A. A., Rana, N. P.,
Dwivedi, Y. K., & Algharabat, R. (2017). Social media in marketing: A review and
analysis of the existing literature. Telematics and Informatics, 34(7), 1177–1190.
https://doi.org/10.1016/j.tele.2017.05.008.
73
Prentice, C., & Loureiro, S. M. C. (2018). Consumer-based approach to customer en-
gagement – the case of luxury brands. Journal of Retailing and Consumer Services, 43,
325–332. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2018.05.003.
Rather, R. A., Hollebeek, L. D., & Islam, J. U. (2019). Tourism-based customer engage-
ment: The construct, antecedents, and consequences. Service Industries Journal,
39(7–8), 519–540. https://doi.org/10.1080/02642069.2019.1570154.
Samala, N., Singh, S., Nukhu, R., & Khetarpal, M. (2019). Investigating the role of par-
ticipation and customer-engagement with tourism brands (CETB) on social media.
Academy of Marketing Studies Journal, 23(1), 1–16.
Sashi, C. M. (2012). Customer engagement, buyer-seller relationships, and social media.
Management Decision, 50(2), 253–272. https://doi.org/10.1108/ 00251741211203551.
Schmalz, S., & Orth, U. R. (2012). Brand attachment and consumer emotional response to
unethical firm behavior. Psychology and Marketing, 29(11), 869–884. https://doi.org/
10.1002/mar.20570.
Šerić, M., & Praničević, D. G. (2018). Consumer-generated reviews on social media and
brand relationship outcomes in the fast-food chain industry. Journal of Hospitality
Marketing & Management, 27(2), 218–238. https://doi.org/10.1080/19368623.2017.
1340219.
So, K. K. F., King, C., & Sparks, B. A. (2014). Customer engagement with tourism bands:
Scale development and validation. Journal of Hospitality & Tourism Research, 38(3),
304–329. https://doi.org/10.1177/1096348012451456.
So, K. K. F., King, C., Sparks, B. A., & Wang, Y. (2016a). The role of customer engagement
in building consumer loyalty to tourism brands. Journal of Travel Research, 55(1),
64–78. https://doi.org/10.1177/0047287514541008.
So, K. K. F., King, C., Sparks, B. A., & Wang, Y. (2016b). Enhancing customer relationships
with retail service brands: The role of customer engagement. Journal of Service
Management, 27(2), 170–193. https://doi.org/10.1108/JOSM-05-2015-0176.
Steinhoff, L., Witt, C., & Eggert, A. (2018). Mixed effects of company-initiated customer
engagement on customer loyalty: The contingency role of service category involve-
ment. Journal of Service Management Research, 2(2), 22–35. https://doi.org/10.
15358/2511-8676-2018-2-22.
74
Sun, P. C., & Lin, C. M. (2010). Building customer trust and loyalty: An empirical study in a
retailing context. Service Industries Journal, 30(9), 1439–1455. https://doi.org/10.
1080/02642060802621478.
Taiwan Travel Map (2017). Retrieved from https://www.designstyle.com.tw/archives/ 9728.
Taiwan Trend Research (2019). Market research: 2018 tourist behavior in online booking.
Taipei: Taiwan Tread Research.
Touni, R., Kim, W. G., Choi, H. M., & Ali, M. A. (2020). Antecedents and an outcome of
customer engagement with hotel brand community on Facebook. Journal of Hospitality
& Tourism Research, 44(2), 278–299. https://doi.org/10.1177/ 1096348019895555.
Van Doorn, J., Lemom, K. E., Mittal, V., Naβ, S., Pick, D., Pirner, P., et al. (2010). Customer
engagement behaviour: Theoretical foundations and research directions. Journal of
Service Research, 13(3), 253–266. https://doi.org/10.1177/ 1094670510375599.
Veloutsou, C. (2015). Brand evaluation, satisfaction and trust as predictors of brand loyalty:
The mediator-moderator effect of brand relationships. Journal of Consumer Marketing,
32(6), 405–421. https://doi.org/10.1108/JCM-02-2014-0878.
Vivek, S. D., Beatty, S. E., & Morgan, R. M. (2012). Customer engagement: Exploring
customer relationships beyond purchase. Journal of Marketing Theory and Practice,
20(2), 122–146. https://doi.org/10.2753/MTP1069-6679200201.
Wang, T., Yeh, R. K. J., Yen, D. C., & Sandoya, M. G. (2016). Antecedents of emotional
attachment of social media users. Service Industries Journal, 36(9–10), 438–451.
https://doi.org/10.1080/02642069.2016.1248419.
Wei, W., Miao, L., & Huang, Z. J. (2013). Customer engagement behaviors and hotel
responses. International Journal of Hospitality Management, 33, 316–330. https://doi.
org/10.1016/j.ijhm.2012.10.002.
Wilson, J. (2010). Essentials of business research: A guide to doing your research project.
London: Sage.
Yen, C. H., Chen, C. Y., Cheng, J. C., & Teng, H. Y. (2018). Brand attachment, tour leader
attachment, and behavioral intentions of tourists. Journal of Hospitality & Tourism
Research, 42(3), 365–391. https://doi.org/10.1177/1096348015584438.
Yen, C. H., Teng, H. Y., & Tzeng, J. C. (2020). Innovativeness and customer value cocreation
behaviors: Mediating role of customer engagement. International Journal of Hospitality
Management, 88, 102514. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2020.102514.
75
Yoo, M., & Bai, B. (2012). Customer loyalty marketing research: A comparative approach
between hospitality and business journals. International Journal of Hospitality
Management, 33, 166–177. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2012.07.009.
Zeithaml, V., Berry, L., & Parasuraman, A. (1996). The behavioral consequences of service
quality. Journal of Marketing, 60(2), 31–46. https://doi.org/10.1177/
002224299606000203.
Zhang, H., Gordon, S., Buhalis, D., & Ding, X. (2018). Experience value co creation on
destination online platforms. Journal of Travel Research, 57(8), 1093–1107. https://
doi.org/10.1177/0047287517733557.
Zhang, N., Zhou, Z. M., Su, C. T., & Zhou, N. (2013). How do different types of community
commitment influence brand commitment? The mediation of brand attachment.
Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 16(11), 836–842. https://doi.org/
10.1089/cyber.2012.0456.
Zillifro, T., & Morais, D. B. (2004). Building customer trust and relationship commitment
to a nature-based tourism provider: The role of information investments. Journal of
Hospitality & Leisure Marketing, 11(2–3), 159–172.
https://doi.org/10.1300/J150v11n02_11
76
LAMPIRAN
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
Lampiran 2. Hasil Wording Test
88
maksudnya.
Pada pertanyaan
89
CT 1, frasa
“Saya percaya
bahwa platform
pemesanan
akomodasi
pariwisata
tersebut
memperhatikan
minat saya.”
kalimat
memperhatikan
diganti menjadi
“memerhatikan”
90
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .742
Sig. .000
Anti-image Matrices
CE CE CE CE CE CE
01 02 03 04 05 06
91
CE -.06 -.07 .08 -.00 .07 -.01
09 6 1 4 9 4 0
92
CE -.11 -.09 -.08 -.10 .32 .35
11 1 0 8 7 3 6
Anti-image Matrices
93
CE09 -.411 -.194 .724a -.671 .116
Communalities
Initial Extraction
94
Total Variance Explained
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings
Componen % of Cumulative % of
t Total Variance % Total Variance
95
10 .123 1.114 99.333
Component Cumulative %
1 45.437
2 68.596
96
10
11
Component Matrixa
Component
1 2
97
CE09 .838 -.293
Sig. .000
Anti-image Matrices
98
BA .035 -.102 -.016 -.006 .112 -.020
05
99
BA -.576 .289 .158 .056 -.533 -.020
09
Anti-image Matrices
100
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Extraction
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings
Componen
t
101
% of Cumulative % of
Total Variance % Total Variance
Component Cumulative %
102
1 61.745
2 76.038
Component Matrixa
Component
1 2
103
BA01 .784 .260
Sig. .000
Anti-image Matrices
104
CT03 -.057 -.043 .666 -.079
Communalities
Initial Extraction
105
Total Variance Explained
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings
Componen % of Cumulative % of
t Total Variance % Total Variance
Component Cumulative %
1 71.893
106
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
CT01 .843
CT02 .868
CT03 .732
CT04 .936
Sig. .000
Anti-image Matrices
107
BL01 BL02 BL03 BL04
Communalities
Initial Extraction
108
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings
Componen % of Cumulative % of
t Total Variance % Total Variance
Component Cumulative %
1 62.111
109
3
Component Matrixa
Component
BL01 .871
BL02 .720
BL03 .757
BL04 .797
N %
Excludeda 0 .0
110
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.873 11
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
111
CE10 46.53 109.154 .739 .850
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.918 9
Item-Total Statistics
112
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
N %
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
113
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.855 4
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
N %
Excludeda 0 .0
Total 29 100.0
114
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.788 4
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
115
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .848
df 55
Sig. .000
Anti-image Matrices
CE CE CE CE CE CE
01 02 03 04 05 06
116
CE .00 .011 -.00 -.01 -.00 -.03
09 1 3 4 7 7
117
CE -.03 .04 -.05 .01 -.00 .15
11 9 3 1 2 9 5
Anti-image Matrices
118
CE09 .096 .043 .837a -.423 -.541
Communalities
Initial Extraction
119
Total Variance Explained
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings
% of Cumulative % of
Component Total Variance % Total Variance
120
10 .094 .851 99.329
Component Cumulative %
1 48.867
2 66.282
3 78.559
121
10
11
Component Matrixa
Component
1 2 3
122
KMO and Bartlett's Test
df 36
Sig. .000
Anti-image Matrices
123
BA -.057 -.040 -.067 .039 -.032 -.026
08
Anti-image Matrices
124
Anti-image Covariance BA01 -.038 -.057 .009
Communalities
125
Initial Extraction
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings
% of Cumulative % of
Component Total Variance % Total Variance
126
3 .608 6.761 79.560
Component Cumulative %
1 65.417
127
4
Component Matrixa
Component
BA01 .700
BA02 .792
BA03 .740
BA04 .788
128
BA05 .836
BA06 .896
BA07 .843
BA08 .832
BA09 .834
df 6
Sig. .000
Anti-image Matrices
129
CT04 -.134 -.247 -.471 .768a
Communalities
Initial Extraction
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings
% of Cumulative % of
Component Total Variance % Total Variance
130
1 2.614 65.358 65.358 2.614 65.358
Component Cumulative %
1 65.358
131
Component Matrixa
Component
CT01 .714
CT02 .781
CT03 .880
CT04 .848
Df 6
Sig. .000
Anti-image Matrices
132
Anti-image Covariance BL01 .720 -.204 -.020 -.104
Communalities
Initial Extraction
133
Total Variance Explained
Extraction Sums of
Initial Eigenvalues Squared Loadings
% of Cumulative % of
Component Total Variance % Total Variance
Component Cumulative %
1 61.901
134
4
Component Matrixa
Component
BL01 .710
BL02 .675
BL03 .869
BL04 .872
N %
Excludeda 0 .0
135
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.888 11
N %
Excludeda 0 .0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
136
.933 9
N %
Excludeda 0 .0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.821 4
137
N %
Excludeda 0 .0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.794 4
138
Regresi Linear CE terhadap BL
139
140
141
142
143
Lampiran 6. Output SPSS Hasil Uji Asumsi Klasik
Means
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table,
user-defined missing values for the
dependent and all grouping variables
are treated as missing.
[DataSet0]
144
Case Processing Summary
Cases
BL * CT
Report
BL
12 21.00 1 .
14 15.00 1 .
15 16.00 1 .
17 13.25 4 2.217
19 21.00 2 1.414
20 19.67 9 3.428
21 21.77 13 1.363
22 20.52 23 2.761
145
23 21.17 6 3.920
24 22.65 17 2.893
25 21.43 7 2.760
26 20.50 2 4.950
27 23.50 6 2.258
28 24.00 8 2.878
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square
Total 1150.750 99
ANOVA Table
146
F Sig.
Within Groups
Total
Measures of Association
BL * BA
Report
BL
15 14.00 1 .
18 15.00 2 .000
147
23 17.00 1 .
24 17.50 2 .707
25 22.00 1 .
27 10.00 1 .
28 19.50 2 6.364
29 19.00 4 4.397
30 21.00 1 .
31 20.50 2 .707
33 21.00 1 .
34 16.00 2 4.243
35 14.00 1 .
36 21.50 2 2.121
37 20.00 3 3.606
38 22.75 4 3.594
40 17.00 1 .
41 19.00 4 3.559
42 23.00 2 4.243
44 21.00 2 1.414
45 21.33 6 .816
46 21.17 6 1.941
47 19.86 7 3.237
48 22.40 5 1.817
49 22.78 9 1.787
50 23.22 9 1.481
51 22.50 2 .707
52 22.67 3 3.786
148
53 22.67 3 3.786
54 23.75 4 .500
56 24.00 3 2.000
57 25.00 1 .
59 24.00 1 .
60 24.00 1 .
63 27.00 1 .
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square
Total 1150.750 99
149
ANOVA Table
F Sig.
Within Groups
Total
Measures of Association
BL * CE
Report
BL
25 18.00 1 .
150
27 16.00 2 1.414
29 14.00 1 .
30 20.00 1 .
31 15.00 1 .
32 14.00 1 .
33 15.00 1 .
34 19.50 2 .707
35 21.00 1 .
38 19.00 1 .
39 22.33 3 2.082
40 24.00 1 .
42 23.00 2 1.414
43 21.00 1 .
44 18.00 2 2.828
45 21.50 2 2.121
46 19.50 2 3.536
47 21.60 5 1.342
48 19.00 2 2.828
49 18.00 2 5.657
50 21.00 1 .
51 18.50 2 7.778
52 24.17 6 2.483
53 21.50 6 2.074
54 21.33 3 1.155
55 21.17 6 .753
56 21.75 4 3.775
151
57 25.00 2 1.414
59 21.50 2 .707
60 21.33 3 1.528
61 21.40 5 3.209
62 22.67 3 1.528
63 23.57 7 2.760
65 21.00 2 5.657
66 25.00 2 1.414
67 20.33 3 5.508
68 23.67 3 3.512
70 19.50 2 3.536
71 23.00 2 1.414
74 24.00 1 .
77 10.00 1 .
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square
152
Deviation from 548.698 39 14.069
Linearity
Total 1150.750 99
ANOVA Table
F Sig.
Within Groups
Total
Measures of Association
153
NPar Tests
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
154
a. Based on availability of workspace memory.
Unstandardized
Residual
N 100
Positive .059
Negative -.079
Regression
155
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Abs_RES
/METHOD=ENTER CE BA CT.
156
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
Model Summary
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
157
Total 267.553 99
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Regression
158
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R
ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT BL
/METHOD=ENTER CE BA CT.
159
Additional Memory Required 0 bytes
for Residual Plots
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
a. Dependent Variable: BL
Model Summary
ANOVAa
160
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
Total 1150.750 99
a. Dependent Variable: BL
Coefficientsa
Standardiz
Unstandardized ed
Coefficients Coefficients
161
CT .359 .089 .325 4.050 .000
Coefficientsa
Collinearity Statistics
1 (Constant)
CE .643 1.555
BA .590 1.695
CT .868 1.152
a. Dependent Variable: BL
Coefficient Correlationsa
Model CT CE BA
162
a. Dependent Variable: BL
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Condition
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) CE BA CT
a. Dependent Variable: BL
Regression
Notes
163
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT X2
/METHOD=ENTER X1.
Variables Entered/Removeda
164
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Customer . Enter
b
Engagement
Model Summary
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
165
Total 9961.390 99
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Model Sig.
1 (Constant) .000
166
Customer Engagement .000
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT X3
/METHOD=ENTER X1.
Regression
Notes
167
Output Created 28-NOV-2021 07:46:37
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT X3
/METHOD=ENTER X1.
Variables Entered/Removeda
168
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Customer . Enter
b
Engagement
Model Summary
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
169
Total 944.750 99
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Model Sig.
1 (Constant) .000
170
Customer Engagement .021
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3.
Regression
Notes
171
Output Created 28-NOV-2021 07:47:13
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3.
Variables Entered/Removeda
172
Variables Variables
Model Entered Removed Method
Model Summary
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
173
Residual 618.706 96 6.445
Total 1150.750 99
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
174
Coefficientsa
Model Sig.
1 (Constant) .003
175