Karya Tulis ini diajukan untuk Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam pada Islamic
Economics Day 6X Temu Ilmiah Regional Jabodetabek 2021
OLEH:
Azzahro Ma’shumah 441024195
Rafiqa Friamanda 440030494
Wahyu Fatimah 441025510
1. Ketua Kelompok :
a. Nama Ketua : Rafiqa Friamanda
b. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 440030494
2. Anggota Kelompok :
a. Nama Anggota 1 : Azzahro Ma'shumah
b. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 441024195
c. Nama Anggota 2 : Wahyu Fatimah
d. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 441025510
3. Asal KSEI : AkSES
4. Instansi : LIPIA
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
1
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Islamic
Economics Day 6 X Temu Ilmiah Regional Jabodetabek 2021
Anggota 2
a. Nama Lengkap : Wahyu Fatimah
b. NIM : 441025510
c. Jurusan/Prodi : Menejemen Bisnis
d. Alamat rumah : RT. 030 RW. 009 Dsn. Belahan Ds. Randubango Kec.
Mojosari Kab. Mojokerto, Jawa Timur Kode pos : 61382
e. No Hp & E-mail : 085808481855, roudhotuljannah0710@gmail.com
2
KATA PENGANTAR
3
ABSTRAK
Telah dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif faktor-faktor yang mendorong minat
masyarakat menjadi halal-preneur dengan menggunakan metode kuantitatif. Dalam
penelitian ini telah ditemukan 7 faktor yang mendorong minat masyarakat menjadi
halal-preneur yaitu 1) pendapatan, 2) Pendidikan, 3) Sikap terhadap perilaku, 4) Norma
subjektif, 5) Religiusitas, 6) Persepsi terhadap kesejahteraan, 7) Akses media informasi
kata kunci: halal-preneur, industri halal, minat masyarakat, theory of planner behaviour,
wirausaha
4
DAFTAR ISI
BAB I 7
1.1 Latar Belakang 7
1.2. Rumusan Masalah 9
1.3. Tujuan Penelitian 9
1.4 Manfaat Penelitian 10
BAB II 11
2.1 Industri Halal 11
2.2 Halal-Preneur: Siapa dan Apa yang dilakukan? 11
2.3 Theory of Planned Behavior (TPB) 12
2.3.1 Attitude Toward Behavior 12
2.3.2 Subjective Norm 12
2.3.3 Perceived Behavioral Control 13
2.4 Penelitian Terdahulu 13
2.5 Kerangka Pemikiran 13
2.6 Hipotesis 14
BAB III 15
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 15
3.1.1 Objek Penelitian 15
3.1.2 Instrumen Penelitian 15
3.1.3 Metode Analisis 15
3.2 Operasionalisasi Variabel 15
3.3 Sumber dan Jenis Data 16
3.4 Teknik Pengumpulan Data 16
3.5 Skala Pengukuran 17
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 17
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 18
3.7.1 Uji Validitas 18
3.7.2 Uji Reliabilitas 18
3.8 Jenis Penelitian 19
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian 19
BAB IV 20
4.1 Variabel Pendapatan 22
4.2 Variabel Pendidikan 22
4.3 Variabel Sikap Terhadap Perilaku 23
4.4 Variabel Norma Subjektif 24
4.5 Variabel Religiusitas 24
4.6 Variabel Persepsi Kesejahteraan 25
4.7 Variabel Akses Media Informasi 25
BAB V 27
5
5.1 Kesimpulan 27
5.2 Saran 28
LAMPIRAN 32
Tabel Bab 3 32
Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel 32
Tabel 3.2 Skala Pengukuran: Tabel Jawaban Responden 37
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas variabel 37
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas variabel Y 39
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas 40
Tabel 3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 40
Tabel Bab 4 41
Tabel 4.1 Model Summary 41
Tabel 4.2 Model Fitting Information 42
Tabel 4.3 Goodness-of-Fit 42
Tabel 4.4 Pseudo R-Square 42
Tabel 4.5 Parameter Estimates 43
Tabel 4.6 Hasil Dari Persamaan Regresi Logistik 43
6
BAB I
Pendahuluan
9
5. Mengkaji kontrol perilaku persepsi berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan,
6. Mengkaji religiusitas berpengaruh terhadap minat berwirausaha di industri halal di
Kota Jakarta Selatan.
7. Mengkaji Persepsi kesejahteraan berpengaruh terhadap minat berwirausaha di industri
halal di Kota Jakarta Selatan.
8. Mengkaji Akses media informasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan.
10
BAB II
Tinjauan Pustaka
Konsep halal di sini merujuk pada dalil di atas. Yang mana Allah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Dan merujuk pada salah satu kaidah ushul fiqh “Pada dasarnya
segala sesuatu dibolehkan kecuali apa yang Allah haramkan. Prinsip ini yang harus dipegang
kaum muslim.”. Dari sana pula terbentuklah sebuah konsep halal. Dan kita selaku kaum
muslim harus tetap teguh untuk menjalankan konsep ini.
Coulter (2001) berpandangan bahwa entrepreneurship adalah proses dimana seorang
individu atau sekelompok individu menggunakan upaya dan sarana yang terorganisir untuk
11
mengejar peluang guna menciptakan nilai dan pertumbuhan dengan cara memenuhi
keinginan dan kebutuhan-kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, serta tidak peduli pada
sumber daya yang saat ini sedang dikendalikan.
Dari pengertian diatas, Halal-Preneur bisa diartikan sebagai upaya seorang muslim
untuk mengambil sebuah peluang guna menciptakan nilai dan pertumbuhan dengan cara
memenuhi keinginan dan kebutuhan-kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, dengan
memperhatikan mana yang Allah perbolehkan dan apa yang Allah larang.
Menurut Ajzen (1991) Theory of Planned Behavior menyatakan bahwa suatu tindakan
dapat dilandasi oleh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Berdasarkan teori ini, terdapat
tiga elemen yang dapat melandasi tindakan seseorang, yakni sikap terhadap perilaku (attitude
toward behavior), norma subjektif (subjective norm), dan kontrol perilaku persepsian
(perceived behavioral control). Teori ini dipilih sebagai teori penelitian utama karena menurut
Ajzen (1991), teori TPB cocok untuk menjelaskan perilaku apapun yang membutuhkan
perencanaan, seperti halnya kewirausahaan.
12
2.3.3 Perceived Behavioral Control
Menurut Ajzen (1991) Perceived Behavioral Control didefinisikan sebagai persepsi
kemudahan atau kesulitan untuk melakukan perilaku. Kontrol perilaku yang dirasakan ini
mencerminkan pengalaman masa lalu dan mengantisipasi kendala yang ada sehingga semakin
menarik sikap dan norma subjektif perilaku maka semakin besar kontrol perilaku yang
dirasakan, serta semakin kuat niat orang tersebut untuk melakukan perilaku yang
dipertimbangkan.
13
gambar 2.6
2.6 Hipotesis
14
BAB III
Metodologi Penelitian
Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah warga yang berdomisili di Jakarta
Selatan beragama Islam dan sedang dalam usia produktif atau berkisar antara 15 sampai 59
tahun.
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari 8
pertanyaan diri dan 30 pertanyaan skala likert. Pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut
menerangkan 7 variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut didapat
dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu
pendekatan analisis kualitatif dan pendekatan analisis kuantitatif. Pendekatan analisis
kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data dan fakta dari hasil kuesioner yang diperoleh
dari masyarakat. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik
responden yang dianalisis secara deskriptif. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan
untuk menampilkan data dalam bentuk tabel serta menganalisis sejauh mana pengaruh
variabel-variabel yang diteliti terhadap persepsi masyarakat Kota Jakarta Selatan tentang
industri halal. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perangkat digital komputer
dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan program SPSS Statistics 22.
Penelitian ini menggunakan variabel yang terdiri dari variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y). Terdapat tujuh variabel independen yang diteliti, diantaranya yaitu:
X1 = Pendapatan X2 = Pendidikan
15
X3 = Sikap terhadap perilaku X4 = Norma subjektif
Sedangkan untuk variabel dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
minat masyarakat menjadi halal-preneur. Berikut adalah tabel operasionalisasi variabel yang
berisi definisi dan indikator variabel penelitian yang dianalisis dalam tabel 3.1
Sumber data yaitu subjek dari mana data itu berasal. Dan dalam penelitian ini, penulis
menggabungkan 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
pertama yang diperoleh langsung tanpa media perantara. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dari kuesioner yang dibagikan melalui berbagai media sosial seperti Whatsapp,
Facebook, Instagram dan Twitter. Sedangkan data sekunder adalah data tidak langsung,
dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari studi literatur dari berbagai media seperti
buku, jurnal, artikel.
Teknik pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematis guna mendapatkan
data yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode dalam
pengumpulan data diantaranya :
3) Metode Dokumenter, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menghimpun informasi dari buku, jurnal, karya ilmiah, ensiklopedia, internet, publikasi dari
instansi, dan sumber lainnya.
16
3.5 Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan jenis pengukuran skala likert. Dalam penelitian ini
terdapat lima variabel independen yang menggunakan skala likert dan dua variabel
independen yang menggunakan skala ordinal . Skala likert yang digunakan mempunyai lima
pilihan jawaban dengan masing-masing skor yang ada pada tabel 3.2
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Jakarta Selatan yang memiliki
kriteria sampel beragama Islam dan berusia antara 15 sampai 59 tahun. Sedangkan metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Salah satu cara dalam menentukan besarnya
sampel adalah menggunakan rumus Slovin. Berikut merupakan penghitungan sampel
menggunakan rumus slovin :
Keterangan :
· n = sampel
· N = populasi
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Selatan tahun 2019, populasi
penduduk muslim dan berusia produktif di Kota Jakarta Selatan berjumlah sekitar 2,265 juta
jiwa. Dengan menggunakan level error 10% (0,1) maka didapatkan jumlah responden
sebesar:
= 99,99
17
Pada tingkat error sebesar 10% (0,1) maka jumlah responden yang akan diteliti adalah
sebanyak 100 orang responden.
Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas, digunakan koefisien reliabilitas alpha
cronbach (α) peneliti menggunakan bantuan software SPSS untuk menghitungnya.
Jika skala dikelompokkan kedalam lima kelas dengan range yang sama, ukuran
kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
18
Berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan software SPSS menunjukkan
bahwa semua item pertanyaan variabel X dalam kuesioner (pemahaman, kesejahteraan, akses
media informasi, religiusitas, keyakinan normatif, dan harga dan kualitas ) adalah reliabel
karena memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6.
Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi logistik biner sebagai analisis
penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta pada bulan
Maret 2021.
19
BAB IV
Tahap pertama dari analisis regresi ordinal adalah melakukan uji model fit yang
diperoleh dari tabel model summary yang berasal dari olahan data menggunakan SPSS 17.0.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel independen dapat
menjelaskan model yang terbentuk.
Pada tabel 4.1 menunjukkan hasil output dari case processing summary yang mana
output ini memberikan informasi jumlah sampel penelitian, yaitu responden terhadap minat
masyarakat menjadi halal-preneur yang ragu-ragu sebanyak 15, mendukung 30, dan sangat
mendukung 55 responden. Adapun total responden yang dianalisa sebanyak 100 responden.
Kemudian pengujian juga dilakukan untuk melihat apakah dengan adanya variabel
independen didalam sebuah model regresi logistik multinomial hasilnya lebih baik
dibandingkan dengan model yang memasukkan intercept saja. Pengujian tersebut dilakukan
dengan melihat penurunan nilai -2 log likelihood dari intercept only ke final yang terdapat
pada tabel 4.2 model fitting information.
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terjadi penurunan nilai -2 log likelihood dari
intercept only ke final yaitu 194,914 ke 169,507 dengan tingkat signifikansi pada p=0,001.
Artinya model dengan adanya variabel independen lebih baik dibandingkan dengan model
yang hanya dengan intercept. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
terbentuk adalah fit (cocok).
20
Selanjutnya pada regresi logistik multinomial dapat dilakukan pengecekan apakah
regresi logistik multinomial cocok dengan data observasi. Hal tersebut dapat dilihat melalui
nilai signifikan dari chi-square yang terdapat pada tabel Goodness-of-Fit berikut ini.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi dari chi-square 0,594. Nilai
tersebut dibandingkan dengan nilai alpha 0.5. Diperoleh bahwa nilai signifikansi > alpha
(0.594 > 0.05). Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi logistik multinomial sesuai
dengan data observasi yang artinya model regresi logistik ordinal cocok dengan data
observasi.
Hasil tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat 3 model yang dihasilkan yaitu cox and
snell, Nagelkerke, dan McFadden. Pada kasus ini, kami menggunakan model dengan
R-Square yang tertinggi yaitu Nagelkerke, artinya variabel independen yang terdiri dari ROA
dan CR mampu mempengaruhi variabel dependen yaitu Z-Score sebesar 26,2% sedangkan
73,8% lainnya dijelaskan oleh variabel diluar model.
Pada penelitian ini terdapat tujuh variabel independen yang diduga memiliki pengaruh
terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur yakni tingkat pendapatan, pendidikan, sikap
terhadap perilaku, norma subjektif, religiusitas, persepsi kesejahteraan, dan akses media
informasi Berdasarkan hasil regresi logistik ordinal yang dilakukan diperoleh hasil yang
berada pada tabel 4.5
Berdasarkan hasil regresi yang diperoleh pada tabel 4.5 diketahui bahwa variabel X1
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,063, variabel X3 memiliki nilai signifikansi sebesar
0,90, dan variabel X4 memiliki nilai signifikansi 0,003 yang berarti bahwa variabel-variabel
tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel minat masyarakat menjadi halal preneur
pada taraf nyata 5% dan 10% karena nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata yang
digunakan. Sedangkan 4 variabel lainnya berdasarkan besarnya nilai signifikansi yang
diperoleh disimpulkan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat masyarakat
menjadi halal preneur. Persamaan regresi logistik yang terbentuk dapat dituliskan sebagai
dengan rumus berikut:
21
p1 = (exp ( koef Y1 + koef X ))/(1 - exp ( koef Y1 + koef X ))
Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X1)
bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu arah
positif, artinya semakin tinggi nilai pendapatan maka cenderung meningkatkan minat
masyarakat menjadi halal preneur.
Variabel pendapatan (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,063, nilai tersebut
lebih besar dari alpha pada taraf nyata 10% yaitu 0,063 < 0,1. Hal ini berarti tingkat
pendapatan memberi pengaruh yang signifikan dalam menentukan peluang masyarakat untuk
menjadi halal preneur.
Adapun nilai koefisien regresi logistik variabel pendapatan sebesar 0,535 yang
apabila di eksponensial exp(0,535)=1,70745. Artinya setiap kenaikan 1% tingkat pendapatan
akan cenderung meningkatkan odd ratio sangat berminat sebesar 1,70745 kali lebih besar dari
kategori lainnya.
Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X2)
bernilai negatif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu
arah negatif, artinya semakin tinggi pendidikan seseorang maka cenderung menurunkan
minat orang tersebut menjadi halal preneur.
22
Nilai signifikansi variabel pendidikan memiliki nilai 0,615. Nilai tersebut lebih besar
dari alpha (0,615 > 0,05), yang berarti secara parsial pendidikan masyarakat tidak
mempengaruhi peluang minat masyarakat menjadi halal preneur.
Adapun nilai koefisien regresi logistik variabel pendidikan sebesar -0,143, yang
apabila di eksponensial exp(-0,143)=0,86675 Artinya setiap kenaikan 1% tingkat variabel
pendidikan akan cenderung menurunkan odd ratio sangat berminat sebesar 0,86675 kali lebih
besar dari kategori lainnya.
Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X3)
bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu arah
positif, artinya semakin tinggi nilai sikap terhadap perilaku maka cenderung meningkatkan
minat masyarakat menjadi Halal-Preneur.
Kemudian variabel sikap terhadap perilaku (X3) memiliki nilai signifikansi sebesar
0.090 yang berarti bahwa variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap peluang minat
masyarakat menjadi halal preneur pada taraf nyata 10% karena nilai signifikansi lebih kecil
dari taraf nyata yang digunakan (0.090 < 0.1)
Adapun nilai koefisien regresi variabel sikap terhadap perilaku (X3) sebesar 0,701,
yang apabila di exponensial exp(0,701)=2,01577. Artinya adalah setiap kenaikan 1% variabel
sikap terhadap perilaku (X3) akan cenderung meningkatkan Odd Ratio sangat berminat
sebesar 2,01577 kali lebih besar dari kategori lainnya.
23
4.4 Variabel Norma Subjektif
Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel norma subjektif (X4)
bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu arah
positif, artinya semakin tinggi nilai norma subjektif maka cenderung meningkatkan minat
masyarakat menjadi halal preneur.
Variabel norma subjektif (X4) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai tersebut
lebih kecil dari alpha pada taraf nyata 5% yaitu 0,003 < 0,05. Hal ini berarti norma subjektif
memberi pengaruh yang signifikan dalam menentukan peluang masyarakat untuk menjadi
halal preneur.
Didapatkan bahwa nilai p1= -1,00022, yang artinya setiap kenaikan 1% variabel
norma subjektif (X4) akan menurunkan probabilitas ragu-ragu sebesar 1,00022%, dan
meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00019%
Adapun nilai koefisien regresi variabel norma subjektif (X4) sebesar 0,937, yang
apabila di exponensial exp(0,937)=2,55231. Artinya adalah setiap kenaikan 1% variabel
norma subjektif (X4) akan cenderung meningkatkan Odd Ratio sangat berminat sebesar
2,55231 kali lebih besar dari kategori lainnya.
Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X5)
bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu arah
positif, artinya semakin tinggi nilai religiusitas maka cenderung meningkatkan minat
masyarakat menjadi halal preneur.
Variabel religiusitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,121. Nilai tersebut lebih
besar dari pada alpha pada taraf nyata 5% yaitu 0,121 > 0,05. Hal ini berarti religiusitas tidak
memberikan pengaruh yang signifikan dalam menentukan peluang masyarakat untuk menjadi
halal preneur.
24
Berdasarkan pencarian diatas didapatkan bahwa nilai P1= -1,00031, yang berarti
setiap kenaikan 1% variabel akses media informasi akan menurunkan probabilitas ragu-ragu
sebesar 1,00031% dan meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00026%
Adapun nilai koefisien regresi variabel religiusitas sebesar 0,574, yang apabila di
exponensial akan exp(0,574)=1,77535. Artinya adalah setiap kenaikan 1% variabel
religiusitas akan cenderung meningkatkan Odd ratio sangat berminat sebesar 1,77535 kali
lebih besar dari kategori lainnya.
Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X6)
bernilai negatif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu
arah negatif, artinya semakin tinggi nilai persepsi kesejahteraan maka cenderung menurunkan
minat masyarakat menjadi halal preneur.
Berdasarkan pencarian diatas didapatkan bahwa nilai P1= -1,00079, yang berarti
setiap kenaikan 1% variabel persepsi kesejahteraan akan menurunkan probabilitas ragu-ragu
sebesar 1,00079% dan meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00067%.
Adapun nilai koefisien regresi variabel persepsi kesejahteraan sebesar 0,431, yang
apabila di exponensial akan exp(-0,349)=0,70539. Artinya adalah setiap kenaikan 1%
variabel persepsi kesejahteraan akan cenderung menurunkan Odd ratio sangat berminat
sebesar 0,70539 kali lebih besar dari kategori lainnya.
Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel akses media
informasi (X7) bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen satu arah positif, artinya semakin tinggi nilai akses media informasi maka
cenderung meningkatkan minat masyarakat menjadi halal preneur.
25
Variabel akses media informasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,199. Nilai
tersebut lebih besar dari pada alpha pada taraf nyata 5% yaitu 0,199 > 0,05. Hal ini berarti
tingkat akses media informasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam
menentukan peluang masyarakat untuk menjadi halal preneur.
Berdasarkan pencarian diatas didapatkan bahwa nilai P1= -1,00040, yang berarti
setiap kenaikan 1% variabel akses media informasi akan menurunkan probabilitas ragu-ragu
sebesar 1,00040% dan meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00034%
Adapun nilai koefisien regresi variabel akses media informasi sebesar 0,325, yang
apabila di exponensial akan exp(0,325)=1,38403. Artinya adalah setiap kenaikan 1% variabel
akses media informasi akan cenderung meningkatkan Odd ratio sangat berminat sebesar
1,38403 kali lebih besar dari kategori lainnya.
26
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Minat Masyarakat Menjadi Halal-Preneurs” dapat disimpulkan bahwa:
1. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa tingkat pendapatan berpengaruh
positif terhadap minat masyarakat menjadi Halal Preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel tingkat
pendapatan sebesar 0.535 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.063. Penelitian
ini menggunakan taraf signifikansi 10% dan variabel tingkat pendapatan
mendapatkan nilai lebih besar dari 0.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
tingkat pendapatan berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap minat
menjadi Halal-Preneur.
2. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif
terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur tidak dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel tingkat
pendidikan sebesar -0.143 dengan probabilitas signifikansi 0.615 > 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur.
3. Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku berpengaruh
positif terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel sikap
terhadap perilaku sebesar 0.701 dengan probabilitas signifikansi 0.090 < 0.1,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sikap terhadap perilaku berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur.
4. Hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa norma subjektif berpengaruh positif
terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel norma
subjektif sebesar 0.937 dengan probabilitas signifikansi 0.937 > 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menjadi Halal Preneur.
27
5. Hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh positif
terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel
religiusitas sebesar 0.574 dengan probabilitas signifikansi 0.121 > 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel religiusitas berpengaruh positif akan tetapi tidak
signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur.
6. Hipotesis keenam (H6) yang menyatakan bahwa persepsi kesejahteraan berpengaruh
positif terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur tidak dapat diterima. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel
persepsi kesejahteraan sebesar -0.349 dengan probabilitas signifikansi 0.273 > 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kesejahteraan berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap minat menjadi Halal Preneur.
7. Hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan bahwa akses media informasi berpengaruh
positif terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel akses
media informasi sebesar 0.325 dengan probabilitas signifikansi 0.199 > 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel akses media informasi berpengaruh
positif akan tetapi tidak signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur.
8. Pada penelitian ini terdapat 3 variabel yang signifikan terhadap minat masyarakat
menjadi Halal-Preneur, yaitu tingkat pendapatan, norma subjektif, dan sikap terhadap
perilaku. Adapun 4 variabel yang tidak signifikan terhadap minat masyarakat menjadi
Halal-Preneur, yaitu pendidikan, religiusitas, persepsi terhadap kesejahteraan, dan
akses media informasi.
5.2 Saran
1. Penulis berharap masyarakat dapat meningkatkan sisi religiusitas agar dapat
signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur, karena untuk mengembangkan
industri halal dibutuhkan para wirausaha dengan kualitas agama yang bagus.
2. Penelitian ini akan menjadi lebih baik apabila dilakukan observasi yang lebih
mendalam, dikarenakan responden google form pada penelitian ini belum dapat
dipastikan kebenaran akan domisili yang dicantumkan.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menggali faktor-faktor yang lebih
mendalam agar masyarakat minat menjadi Halal-Preneur dan mewujudkan visi
Indonesia sebagai pusat industri halal tahun 2024.
28
Daftar Pustaka
Al-Quranul Karim
Azmi, F. R., Musa, H., Sihombing, H., & Fem, F. S. (2018). Adoption Factors of
Halal Standards:The Malaysian Perspectives. ResearchGate, 315-329.
29
Halis, M., Ozsabuncuoglu, I. H., & Ozsagir, A. (2007). THE VALUES OF
ENTREPRENEURSHIP AND FACTORS THAT. Serbian Journal of
Management 2 (1), 21-34.
Gillani, S. H., Ijaz , F., & Shah Khan, M. M. (1437H/2016). Role of Islamic Financial
Institutions in Promotion of Pakistan Halal Food Industry . Islamic Banking
and Finance Review , 3 (1), 29-49,.
Muhammad. (2003). Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
76.
Riaz, Q., Farrukh, M., Rehman, S.–U., & Ishaque, A. (2016). Religion and
entrepreneurial Intentions: An empirical investigation . International Journal
of Advanced and Applied Sciences, 31-36.
Shaleh, A. R., & Wahab, M. A. (2004). Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada
Media.
Tan, C. L., & S. , H. H. (2015). Tan, Cheng Ling, and S. H. Hg. "Motivation to start a
small business: a study among generation Y in Taiwan." . Problems and
perspectives in management 13, Iss. 2 (spec. iss.), 320-329
30
Ullah, F., Rahman, Z., Smith, R., & Beloucif, A. (2016). What influences ethnic
entrepreneurs’ decision to start-up: Some evidence from Aberdeen, Scotland.
Journal of Small Business and Enterprise Development, 1081-1103.
31
LAMPIRAN
Tabel Bab 3
Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel
32
Pendapatan wirausaha Likert X3.2
lebih besar daripada
pendapatan pekerjaan
lain.
33
Religiusitas Internalisasi Responden selalu Likert X5.1
(X5) nilai-nilai menjalankan shalat
agama dan fardhu
tingkah laku
seseorang
34
Kepuasan terhadap gaya Likert X6.2
hidup saat ini
35
Intensitas menjumpai Likert X7.2
informasi mengenai
wirausaha
36
Responden akan Likert Y1.3
berkeinginan untuk
berwirausaha di industri
halal
Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
37
X3.1 0,603 0,3494 0,000 Valid
Variabel Religiusitas
38
X6.1 0,756 0,3494 0,000 Valid
39
Y1.2 0,661 0,3494 0,000 Valid
40
Pendapatan -1,00033 0.00028 0.063 1,70745
Tabel Bab 4
Tabel 4.1 Model Summary
Case Processing Summary
Marginal
N Percentage
Y Ragu-ragu 15 15,0%
Berminat 30 30,0%
Missing 75
Total 175
41
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
-2 Log
Model Likelihood Chi-Square df Sig.
Chi-Squar
e df Sig.
42
Nagelke ,262
rke
McFadd ,130
en
95% Confidence
Interval
43
Sikap Terhadap -1.00028 0.00024 0.090 2,01577
Perilaku
44