Anda di halaman 1dari 45

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menjadi Halal

Preneur: Studi Kasus Kota Jakarta Selatan

Karya Tulis ini diajukan untuk Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam pada Islamic
Economics Day 6X Temu Ilmiah Regional Jabodetabek 2021

OLEH:
Azzahro Ma’shumah 441024195
Rafiqa Friamanda 440030494
Wahyu Fatimah 441025510

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS MANAJEMEN BISNIS
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN ISLAM DAN ARAB
JAKARTA
2021
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini,

1. Ketua Kelompok :
a. Nama Ketua : Rafiqa Friamanda
b. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 440030494
2. Anggota Kelompok :
a. Nama Anggota 1 : Azzahro Ma'shumah
b. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 441024195
c. Nama Anggota 2 : Wahyu Fatimah
d. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 441025510
3. Asal KSEI : AkSES
4. Instansi : LIPIA

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul,


Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menjadi Halal
Preneur: Studi Kasus Kota Jakarta Selatan
adalah benar-benar hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari
karya tulis orang lain. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah Ekonomi Islam
Islamic Economics Day 6 X Temu Ilmiah Regional Jabodetabek 2021

Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

1
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Islamic
Economics Day 6 X Temu Ilmiah Regional Jabodetabek 2021

1. Judul Karya Tulis : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat


Masyarakat Menjadi Halal Preneur: Studi Kasus Kota Jakarta Selatan
2. Perguruan Tinggi : LIPIA Jakarta
3. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Rafiqa Friamanda
b. NIM : 440030494
c. Jurusan/Prodi : Menejemen Bisnis
d. Alamat rumah : Perum. Bojong Depok Baru blok DE 02 RT 06/08 jl.
Belimbing Bojonggede Bogor 16320
e. No. HP & E-mail : 0857-8277-0054, friamandarafiqa123@gmail.com
4. Anggota kelompok
Anggota I
a. Nama Lengkap : Azzahro Ma'shumah
b. NIM : 441024195
c. Jurusan/Prodi : Menejemen Bisnis
d. Alamat rumah : Jln. Pesona Kalisari blok F3 RT05/RW05 no.228
(sebrang Masjid Baiturrahman) Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur DKI
Jakarta, 13790
e. No Hp & E-mail : 081325163535, azzahro.mashumah@gmail.com

Anggota 2
a. Nama Lengkap : Wahyu Fatimah
b. NIM : 441025510
c. Jurusan/Prodi : Menejemen Bisnis
d. Alamat rumah : RT. 030 RW. 009 Dsn. Belahan Ds. Randubango Kec.
Mojosari Kab. Mojokerto, Jawa Timur Kode pos : 61382
e. No Hp & E-mail : 085808481855, roudhotuljannah0710@gmail.com

Bogor, 13 Maret 2021

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kami semua sehingga dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah
dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menjadi
Halal Preneur: Studi Kasus Kota Jakarta Selatan”. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan
salah satu sarana kami sebagai penulis untuk melatih kemampuan kepenulisan serta
meningkatkan pola pikir dalam menganalisis sebuah permasalahan.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dari persiapan sampai terselesainya, tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak yang dengan segala keterbukaan dan kerelaan hati telah
memberikan bimbingan, pengarahan, keterangan dan dorongan semangat yang begitu berarti.
Oleh karena itu pada kesempatan ini disampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Murtada Elgasim Awad Elkrim dosen LIPIA Jakarta
2. Muhammad Adi Pradana yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.
Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan maupun
referensi bagi peneliti selanjutnya pada khususnya, dan para akademisi pada umumnya.

3
ABSTRAK

Telah dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif faktor-faktor yang mendorong minat
masyarakat menjadi halal-preneur dengan menggunakan metode kuantitatif. Dalam
penelitian ini telah ditemukan 7 faktor yang mendorong minat masyarakat menjadi
halal-preneur yaitu 1) pendapatan, 2) Pendidikan, 3) Sikap terhadap perilaku, 4) Norma
subjektif, 5) Religiusitas, 6) Persepsi terhadap kesejahteraan, 7) Akses media informasi

kata kunci: halal-preneur, industri halal, minat masyarakat, theory of planner behaviour,
wirausaha

4
DAFTAR ISI

BAB I 7
1.1 Latar Belakang 7
1.2. Rumusan Masalah 9
1.3. Tujuan Penelitian 9
1.4 Manfaat Penelitian 10

BAB II 11
2.1 Industri Halal 11
2.2 Halal-Preneur: Siapa dan Apa yang dilakukan? 11
2.3 Theory of Planned Behavior (TPB) 12
2.3.1 Attitude Toward Behavior 12
2.3.2 Subjective Norm 12
2.3.3 Perceived Behavioral Control 13
2.4 Penelitian Terdahulu 13
2.5 Kerangka Pemikiran 13
2.6 Hipotesis 14

BAB III 15
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 15
3.1.1 Objek Penelitian 15
3.1.2 Instrumen Penelitian 15
3.1.3 Metode Analisis 15
3.2 Operasionalisasi Variabel 15
3.3 Sumber dan Jenis Data 16
3.4 Teknik Pengumpulan Data 16
3.5 Skala Pengukuran 17
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 17
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 18
3.7.1 Uji Validitas 18
3.7.2 Uji Reliabilitas 18
3.8 Jenis Penelitian 19
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian 19

BAB IV 20
4.1 Variabel Pendapatan 22
4.2 Variabel Pendidikan 22
4.3 Variabel Sikap Terhadap Perilaku 23
4.4 Variabel Norma Subjektif 24
4.5 Variabel Religiusitas 24
4.6 Variabel Persepsi Kesejahteraan 25
4.7 Variabel Akses Media Informasi 25

BAB V 27
5
5.1 Kesimpulan 27
5.2 Saran 28

LAMPIRAN 32
Tabel Bab 3 32
Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel 32
Tabel 3.2 Skala Pengukuran: Tabel Jawaban Responden 37
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas variabel 37
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas variabel Y 39
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas 40
Tabel 3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 40
Tabel Bab 4 41
Tabel 4.1 Model Summary 41
Tabel 4.2 Model Fitting Information 42
Tabel 4.3 Goodness-of-Fit 42
Tabel 4.4 Pseudo R-Square 42
Tabel 4.5 Parameter Estimates 43
Tabel 4.6 Hasil Dari Persamaan Regresi Logistik 43

6
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Industri halal merupakan sektor prioritas yang dikembangkan oleh pemerintah melalui
master plan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) 2019. Peningkatan industri halal
diperkirakan juga akan mendorong pertumbuhan keuangan syariah nasional. State Of The
Global Islamic Economy Report 2019/2020 memberikan gambaran tentang faktor pendorong
penggembangan Ekonomi Syariah seperti peningkatan penduduk muslim secara global dari
1,7 Miliar di 2014 menjadi 2,2 Miliar di tahun 2030 (+29,4%), juga terjadi peningkatan
Kesadaran beragama dari 76,3% muslim menganggap agama 'sangat penting’ dan 96%
wisatawan muslim sangat mempertimbangkan faktor ketersediaan makanan halal, dan masih
banyak lagi faktor lain yang sangat mendukung dan mendorong para wirausaha untuk
bergerak di industri halal, atau juga dapat kita sebut dengan Halal Preneur. Dikarenakan
Industri halal yang semakin berkembang pesat bersamaan permintaan masyarakat terhadap
produk halal yang semakin meningkat, sangat disayangkan jika kota Jakarta Selatan sebagai
salah satu kota dengan potensi usaha yang besar di Indonesia dengan jumlah muslim
mencapai lebih dari 2 juta penduduk, tidak ikut serta dalam pemanfaatan peluang
pengembangan industri halal ini.
Penelitian-penelitian sebelumnya menemukan beberapa hal menarik mengenai minat
berwirausaha. Ullah (2016) dan Qiao & Huang (2019) menyatakan bahwa Self-efficacy
merupakan prediktor penting untuk menentukan kekuatan minat berwirausaha seseorang.
Namun penelitian Tan & Ng (2015) yang menyatakan bahwa Self-efficacy tidak berpengaruh
signifikan terhadap motivasi seseorang untuk memulai sebuah usaha kecil pada generasi Y.
Minat berwirausaha dalam industri halal harus diolah karena bisnis halal tidaklah mudah
(Rahman & Mohamed, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Elias et al (2016)
menyimpulkan bahwa seorang Muslim yang memiliki pengetahuan luas tentang konsep halal
memiliki minat untuk memproduksi produk halal dan tekad yang kuat untuk menjadi halal
preneurs. Penelitian-lainnya mengarahkan pada perspektif bahwa pengembangan
kewirausahaan dapat diarahkan pada pendekatan agama (Antoncic & Hisrich, 2003; Halis et
al 2007). Hasil penelitian Abdullahi & Suleiman (2015) dan Riaz (2016) menyatakan bahwa
Agama dan tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat untuk
berwirausaha.
7
Menurut laporan Ekonomi Islam Global pada tahun 2017/2018, konsumen Muslim
(secara global) membelanjakan US$ 1,2 triliun untuk produk makanan dan minuman pada
2016. Data dari Indonesia Halal Economy and Strategy Roadmap, 2018 Ekspor Indonesia ke
pasar global hanya sebesar 3.8% (USD 7.6 M). Dari data diatas kita dapat menyimpulkan
bahwa Indonesia menjadi yang tertinggi menempati peringkat pertama dalam pembelanjaan
makanan dan minuman halal, yakni sebesar (US$ 169,7 miliar), namun sangat disayangkan
konsumsi yang besar tidak dibarengi dengan produksi yang tinggi dan hanya mampu
mengekspor produk halal dengan persentase yang masih terbilang cukup rendah.
Yang menjadi tantangan dalam industri halal adalah mengenai kualitas SDM (Sumber
Daya Manusia). Banyak sekali para Halal Preneur yang enggan mengurus sertifikasi halal
untuk usahanya, atau minimnya minat pengusaha untuk mengelola industri halal. Dalam
lingkup eksternal, tantangan persaingan dari pihak luar menjadi PR besar untuk membuat
Indonesia maju melalui industri halal. Seperti Malaysia yang menjadi produsen makanan
halal peringkat pertama di dunia. Philipina, Thailand, dan Vietnam yang melakukan
pengembangan produk-produk halal meski Muslim merupakan populasi minoritas di negara
tersebut. Dan China yang menjadi produsen untuk industri produk halal. Serta Australia yang
menjadi eksportir dalam makanan halal.
Melihat fenomena Indonesia yang memiliki kekuatan muslim terbesar dunia namun
masih kalah dengan negara minoritas muslim dalam hal industri halal merupakan pukulan
besar dan tugas yang harus dipikul dan harus saling bahu-membahu antara pemerintah dan
produsen dalam mengatasi permasalahan ini. Saat ini pemerintah telah menetapkan banyak
kebijakan yang mendukung para Halal Preneur seperti dipermudahnya sertifikasi halal, biaya
pembuatan perusahaan yang relatif murah, dan masih banyak lagi. Ini mengisyaratkan
dukungan penuh dari pemerintah untuk para produsen, sehingga hadirlah penelitian ini
dengan harapan dapat menggerakkan para wirausaha agar dapat memanfaatkan kesempatan
ini dengan sebaik-baiknya.
Pada penelitian sebelumnya, kita dapat menggunakan teori TPB (sikap terhadap
perilaku), norma subjektif, dan kontrol perilaku persepsi, untuk menemukan faktor yang
berpengaruh terhadap minat wirausaha di industri halal. Dan ada pula peneliti yang
menggunakan teori hipotesis pemahaman, self efficacy, dan religiusitas. Dan pada penelitian
kali ini penulis akan menggabungkan seluruh teori hingga dapat menguatkan analisa penulis.
Hadirnya penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan tentang faktor-faktor apa
saja yang dapat mendorong minat wirausaha untuk ikut andil dan berperan dalam industri
halal, sehingga diharapkan dari penelitian ini, pemerintah dapat mengambil strategi yang
8
tepat dalam pengembangan industri halal, juga para produsen dapat dengan baik
memanfaatkan momentum ini dan bersama-sama mewujudkan Indonesia menjadi pusat
Industri halal dunia.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap minat berwirausaha di industri halal di
Kota Jakarta Selatan?
2. Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap industri halal di Kota Jakarta Selatan?
3. Bagaimana sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan?
4. Bagaimana Norma subjektif berpengaruh terhadap minat berwirausaha di industri
halal di Kota Jakarta Selatan?
5. Bagaimana Kontrol perilaku persepsi berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan?
6. Bagaimana Religiusitas berpengaruh terhadap minat berwirausaha di industri halal di
Kota Jakarta Selatan?
7. Bagaimana Persepsi kesejahteraan berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan?
8. Bagaimana Akses media informasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji pengaruh pendapatan terhadap minat berwirausaha di industri halal di Kota
Jakarta Selatan.
2. Mengkaji pengaruh pendidikan terhadap industri halal di Kota Jakarta Selatan.
3. Mengkaji sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan.
4. Mengkaji norma subjektif berpengaruh terhadap minat berwirausaha di industri halal
di Kota Jakarta Selatan.

9
5. Mengkaji kontrol perilaku persepsi berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan,
6. Mengkaji religiusitas berpengaruh terhadap minat berwirausaha di industri halal di
Kota Jakarta Selatan.
7. Mengkaji Persepsi kesejahteraan berpengaruh terhadap minat berwirausaha di industri
halal di Kota Jakarta Selatan.
8. Mengkaji Akses media informasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha di
industri halal di Kota Jakarta Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:


1. Pemerintah
- Menjadi tambahan informasi mengenai karakteristik masyarakat yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengembangan industri halal.
- Menjadi informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong
masyarakat untuk berwirausaha dalam industri halal.
- Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam merancang strategi guna
mensukseskan target Indonesia sebagai pusat industri halal dunia
2. Masyarakat umum
- Menjadi gambaran tentang bagaimana minat warga kota Jakarta Selatan
menjadi Halal-Preneur.
- Menjadi sumber informasi tentang sektor apa saja yang dapat dikembangkan
di industri halal.
3. Peneliti lain
- Menjadi sumber rujukan untuk penelitian selanjutnya.
4. Penulis
- Sebagai bentuk kontribusi penulis dalam perbaikan ekonomi Indonesia
terkhusus dalam pengembangan industri halal.
- Media untuk mengasah kemampuan analisa dan kepenulisan.

10
BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Industri Halal


Industri halal adalah sekumpulan perusahaan yang melakukan kegiatan ekonomi
produktif dengan mengolah bahan baku, baik barang maupun jasa yang dimana input, proses
dan outputnya tunduk pada hukum Islam. Halal sekarang menjadi indikator kualitas universal
yang menjamin kualitas produk dan standar hidup. Ini bersifat universal karena dapat
diadopsi oleh siapa saja, tidak hanya Muslim tetapi juga kalangan non-Muslim. (Gillani et al.
(2016))
Industri halal tumbuh dengan menembus sektor makanan dan minuman, keuangan,
perjalanan, fashion, kosmetik dan obat-obatan, media dan hiburan, kesehatan dan pendidikan.
Upaya peningkatan potensi dan kapitalisasi industri halal memerlukan sinergi yang baik antar
komponen. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencapai standar halal secara holistik
(Faqiatul Et al, 2018).
Sinergi untuk menciptakan ekosistem halal dalam industri halal, selain sumber daya
manusia, bahan baku atau alat, diperlukan sistem pendukung sebagai pengawas dan pedoman
untuk menjalankan bisnis halal di industri halal.

2.2 Halal-Preneur: Siapa dan Apa yang dilakukan?

“...Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan


mengharamkan riba…” (Al-Baqarah: 275)

Konsep halal di sini merujuk pada dalil di atas. Yang mana Allah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Dan merujuk pada salah satu kaidah ushul fiqh “Pada dasarnya
segala sesuatu dibolehkan kecuali apa yang Allah haramkan. Prinsip ini yang harus dipegang
kaum muslim.”. Dari sana pula terbentuklah sebuah konsep halal. Dan kita selaku kaum
muslim harus tetap teguh untuk menjalankan konsep ini.
Coulter (2001) berpandangan bahwa entrepreneurship adalah proses dimana seorang
individu atau sekelompok individu menggunakan upaya dan sarana yang terorganisir untuk

11
mengejar peluang guna menciptakan nilai dan pertumbuhan dengan cara memenuhi
keinginan dan kebutuhan-kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, serta tidak peduli pada
sumber daya yang saat ini sedang dikendalikan.
Dari pengertian diatas, Halal-Preneur bisa diartikan sebagai upaya seorang muslim
untuk mengambil sebuah peluang guna menciptakan nilai dan pertumbuhan dengan cara
memenuhi keinginan dan kebutuhan-kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, dengan
memperhatikan mana yang Allah perbolehkan dan apa yang Allah larang.

2.3 Theory of Planned Behavior (TPB)

Menurut Ajzen (1991) Theory of Planned Behavior menyatakan bahwa suatu tindakan
dapat dilandasi oleh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Berdasarkan teori ini, terdapat
tiga elemen yang dapat melandasi tindakan seseorang, yakni sikap terhadap perilaku (attitude
toward behavior), norma subjektif (subjective norm), dan kontrol perilaku persepsian
(perceived behavioral control). Teori ini dipilih sebagai teori penelitian utama karena menurut
Ajzen (1991), teori TPB cocok untuk menjelaskan perilaku apapun yang membutuhkan
perencanaan, seperti halnya kewirausahaan.

2.3.1 Attitude Toward Behavior


Menurut Ajzen (1991) Attitude Toward Behavior didefinisikan sebagai sikap terhadap
perilaku yang ditentukan oleh keyakinan individu berkaitan dengan penilaian subjektif
individu terhadap dunia sekitarnya, serta pemahaman individu tentang dirinya dan
lingkungan yang berlangsung dengan menggabungkan perilaku tertentu dengan berbagai
manfaat atau kerugian yang mungkin timbul dari tindakan dari perilaku tertentu.

2.3.2 Subjective Norm


Menurut Ajzen (1991) Subjective Norm didefinisikan sebagai pandangan pribadi
tentang tekanan sosial untuk melakukan suatu perilaku atau tidak melakukannya. Semakin
kuat seseorang merasakan kekuatan dukungan yang diperoleh dari referensi lingkungan
sekitar maka dia akan cenderung melakukan perilaku tersebut. Sebaliknya, apabila referensi
sosial yang mereka dapatkan tidak menyetujui suatu perilaku maka individu cenderung untuk
menahan diri dari perilaku tersebut.

12
2.3.3 Perceived Behavioral Control
Menurut Ajzen (1991) Perceived Behavioral Control didefinisikan sebagai persepsi
kemudahan atau kesulitan untuk melakukan perilaku. Kontrol perilaku yang dirasakan ini
mencerminkan pengalaman masa lalu dan mengantisipasi kendala yang ada sehingga semakin
menarik sikap dan norma subjektif perilaku maka semakin besar kontrol perilaku yang
dirasakan, serta semakin kuat niat orang tersebut untuk melakukan perilaku yang
dipertimbangkan.

2.4 Penelitian Terdahulu


Berdasarkan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat
Berwirausaha Mahasiswa Menggunakan Theory of Planned Behavior” menyatakan bahwa
efikasi diri, norma subjektif, kebutuhan berprestasi, dan latar belakang pekerjaan orang tua
berpengaruh secara signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa.

2.5 Kerangka Pemikiran

Telah diketahui bahwa Indonesia merupakan negara dengan masyarakat muslim


terbesar di dunia. Industri halal pun menjadi potensi yang besar jika mampu didirikan di
negara Indonesia. Diasumsikan bahwa masyarakat muslim di Indonesia banyak yang hanya
menjadi konsumen saja. Disamping itu ada juga masyarakat muslim yang punya usahanya
sendiri dan usahanya pun sukses. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis berapa potensi
mereka untuk mendirikan industri halal di Indonesia. Fokus utama dari penelitian ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menjadi pengusaha. Di bawah ini adalah
kerangka pemikiran dari penelitian ini.

13
gambar 2.6

2.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:


H1: Tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha di industri halal.
H2: Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha di industri halal.
H3: Sikap terhadap perilaku berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha di industri
halal.
H4: Norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha di industri halal.
H5: Religiusitas berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha di industri halal.
H6: Persepsi kesejahteraan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha di industri halal.
H7: Akses media informasi berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha di industri halal.

14
BAB III

Metodologi Penelitian

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

3.1.1 Objek Penelitian

Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah warga yang berdomisili di Jakarta
Selatan beragama Islam dan sedang dalam usia produktif atau berkisar antara 15 sampai 59
tahun.

3.1.2 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari 8
pertanyaan diri dan 30 pertanyaan skala likert. Pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut
menerangkan 7 variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut didapat
dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya.

3.1.3 Metode Analisis

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu
pendekatan analisis kualitatif dan pendekatan analisis kuantitatif. Pendekatan analisis
kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data dan fakta dari hasil kuesioner yang diperoleh
dari masyarakat. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik
responden yang dianalisis secara deskriptif. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan
untuk menampilkan data dalam bentuk tabel serta menganalisis sejauh mana pengaruh
variabel-variabel yang diteliti terhadap persepsi masyarakat Kota Jakarta Selatan tentang
industri halal. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perangkat digital komputer
dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan program SPSS Statistics 22.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel yang terdiri dari variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y). Terdapat tujuh variabel independen yang diteliti, diantaranya yaitu:

X1 = Pendapatan X2 = Pendidikan

15
X3 = Sikap terhadap perilaku X4 = Norma subjektif

X5 = Religiusitas X6 = Persepsi kesejahteraan

X7 = Akses media informasi

Sedangkan untuk variabel dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
minat masyarakat menjadi halal-preneur. Berikut adalah tabel operasionalisasi variabel yang
berisi definisi dan indikator variabel penelitian yang dianalisis dalam tabel 3.1

3.3 Sumber dan Jenis Data

Sumber data yaitu subjek dari mana data itu berasal. Dan dalam penelitian ini, penulis
menggabungkan 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
pertama yang diperoleh langsung tanpa media perantara. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dari kuesioner yang dibagikan melalui berbagai media sosial seperti Whatsapp,
Facebook, Instagram dan Twitter. Sedangkan data sekunder adalah data tidak langsung,
dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari studi literatur dari berbagai media seperti
buku, jurnal, artikel.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematis guna mendapatkan
data yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode dalam
pengumpulan data diantaranya :

1) Metode angket/kuesioner, dimana pada metode ini penulis membuat


pertanyaan-pertanyaan yang kemudian dijawab oleh responden/sampling. Dan bentuk
angketnya adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah disediakan jawaban dan responden
tidak memiliki pilihan lain selain dari yang telah disiapkan.

2) Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung, disini penulis melakukan


pengamatan langsung terhadap warga Jakarta Selatan.

3) Metode Dokumenter, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menghimpun informasi dari buku, jurnal, karya ilmiah, ensiklopedia, internet, publikasi dari
instansi, dan sumber lainnya.

16
3.5 Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan jenis pengukuran skala likert. Dalam penelitian ini
terdapat lima variabel independen yang menggunakan skala likert dan dua variabel
independen yang menggunakan skala ordinal . Skala likert yang digunakan mempunyai lima
pilihan jawaban dengan masing-masing skor yang ada pada tabel 3.2

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Jakarta Selatan yang memiliki
kriteria sampel beragama Islam dan berusia antara 15 sampai 59 tahun. Sedangkan metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Salah satu cara dalam menentukan besarnya
sampel adalah menggunakan rumus Slovin. Berikut merupakan penghitungan sampel
menggunakan rumus slovin :

Keterangan :

· n = sampel

· N = populasi

· e = error level atau tingkat kesalahan pada umumnya menggunakan 1% (0,001), 5%


(0,005) dan 10% (0,1).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Selatan tahun 2019, populasi
penduduk muslim dan berusia produktif di Kota Jakarta Selatan berjumlah sekitar 2,265 juta
jiwa. Dengan menggunakan level error 10% (0,1) maka didapatkan jumlah responden
sebesar:

= 99,99

17
Pada tingkat error sebesar 10% (0,1) maka jumlah responden yang akan diteliti adalah
sebanyak 100 orang responden.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Dalam penelitian ini untuk mempermudah perhitungan koefisien korelasi maka


peneliti menggunakan software SPSS. Hasil pengujian validitas yang dilakukan dengan
bantuan SPSS yang dapat dilihat pada tabel 3.3

Berdasarkan uji validitas dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa 30 item


pertanyaan dari masing-masing variabel yang diuji kepada 30 sampel (yang berasal dari
kalangan mahasiswa, akademisi, pegawai swasta, dan lainnya) adalah valid karena memiliki
nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel.

Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa 3


item pertanyaan dari variabel dependen (Y) yang diuji kepada 30 sampel (yang berasal dari
kalangan mahasiswa, akademisi, pegawai swasta, dan lainnya) adalah valid karena memiliki
nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas, digunakan koefisien reliabilitas alpha
cronbach (α) peneliti menggunakan bantuan software SPSS untuk menghitungnya.

Jika skala dikelompokkan kedalam lima kelas dengan range yang sama, ukuran
kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1.Nilai alpha cronbach 0.00 s. d, 0.20 berarti kurang reliabel

2.Nilai alpha cronbach 0.21 s. d, 0.40 berarti agak reliabel

3.Nilai alpha cronbach 0.41 s. d, 0.60 berarti cukup reliabel

4.Nilai alpha cronbach 0.61 s. d, 0.80 berarti reliabel

5.Nilai alpha cronbach 0.81 s. d, 1.00 berarti sangat reliable

18
Berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan software SPSS menunjukkan
bahwa semua item pertanyaan variabel X dalam kuesioner (pemahaman, kesejahteraan, akses
media informasi, religiusitas, keyakinan normatif, dan harga dan kualitas ) adalah reliabel
karena memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6.

Selanjutnya, berdasarkan uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan


dalam kuesioner variabel Y (Persepsi terhadap industri halal) adalah reliabel karena memiliki
nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,738. Nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga
dapat disimpulkan bahwa item pada variabel tersebut dinyatakan handal atau dapat dipercaya
sebagai alat ukur variabel.

3.8 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi logistik biner sebagai analisis
penelitian.

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta pada bulan
Maret 2021.

19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap industri


halal dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel, yaitu tingkat pendapatan, pendidikan,
sikap terhadap perilaku, norma subjektif, religiusitas, persepsi kesejahteraan, dan akses media
informasi. Sedangkan variabel respon (dependen) yang akan dilihat adalah minat masyarakat
yang terdiri dari tiga kemungkinan yaitu kemungkinan responden yang ragu-ragu (Y ≤ 3 ),
mendukung (Y ≤ 4) dan sangat mendukung (Y ≤ 5). Pengujian dalam penelitian ini
menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan 90% atau dengan taraf nyata sebesar 5% dan
10%.

Tahap pertama dari analisis regresi ordinal adalah melakukan uji model fit yang
diperoleh dari tabel model summary yang berasal dari olahan data menggunakan SPSS 17.0.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel independen dapat
menjelaskan model yang terbentuk.

Pada tabel 4.1 menunjukkan hasil output dari case processing summary yang mana
output ini memberikan informasi jumlah sampel penelitian, yaitu responden terhadap minat
masyarakat menjadi halal-preneur yang ragu-ragu sebanyak 15, mendukung 30, dan sangat
mendukung 55 responden. Adapun total responden yang dianalisa sebanyak 100 responden.

Kemudian pengujian juga dilakukan untuk melihat apakah dengan adanya variabel
independen didalam sebuah model regresi logistik multinomial hasilnya lebih baik
dibandingkan dengan model yang memasukkan intercept saja. Pengujian tersebut dilakukan
dengan melihat penurunan nilai -2 log likelihood dari intercept only ke final yang terdapat
pada tabel 4.2 model fitting information.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terjadi penurunan nilai -2 log likelihood dari
intercept only ke final yaitu 194,914 ke 169,507 dengan tingkat signifikansi pada p=0,001.
Artinya model dengan adanya variabel independen lebih baik dibandingkan dengan model
yang hanya dengan intercept. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
terbentuk adalah fit (cocok).

20
Selanjutnya pada regresi logistik multinomial dapat dilakukan pengecekan apakah
regresi logistik multinomial cocok dengan data observasi. Hal tersebut dapat dilihat melalui
nilai signifikan dari chi-square yang terdapat pada tabel Goodness-of-Fit berikut ini.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi dari chi-square 0,594. Nilai
tersebut dibandingkan dengan nilai alpha 0.5. Diperoleh bahwa nilai signifikansi > alpha
(0.594 > 0.05). Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi logistik multinomial sesuai
dengan data observasi yang artinya model regresi logistik ordinal cocok dengan data
observasi.

Kemudian dilakukan uji signifikansi parameter secara serentak untuk mengetahui


apakah variabel independen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen pada model. Hasil uji signifikansi secara serentak dapat dilihat pada tabel 4.4
pseudo r-square yang ada di lampiran

Hasil tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat 3 model yang dihasilkan yaitu cox and
snell, Nagelkerke, dan McFadden. Pada kasus ini, kami menggunakan model dengan
R-Square yang tertinggi yaitu Nagelkerke, artinya variabel independen yang terdiri dari ROA
dan CR mampu mempengaruhi variabel dependen yaitu Z-Score sebesar 26,2% sedangkan
73,8% lainnya dijelaskan oleh variabel diluar model.

Pada penelitian ini terdapat tujuh variabel independen yang diduga memiliki pengaruh
terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur yakni tingkat pendapatan, pendidikan, sikap
terhadap perilaku, norma subjektif, religiusitas, persepsi kesejahteraan, dan akses media
informasi Berdasarkan hasil regresi logistik ordinal yang dilakukan diperoleh hasil yang
berada pada tabel 4.5

Berdasarkan hasil regresi yang diperoleh pada tabel 4.5 diketahui bahwa variabel X1
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,063, variabel X3 memiliki nilai signifikansi sebesar
0,90, dan variabel X4 memiliki nilai signifikansi 0,003 yang berarti bahwa variabel-variabel
tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel minat masyarakat menjadi halal preneur
pada taraf nyata 5% dan 10% karena nilai signifikansi lebih kecil dari taraf nyata yang
digunakan. Sedangkan 4 variabel lainnya berdasarkan besarnya nilai signifikansi yang
diperoleh disimpulkan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat masyarakat
menjadi halal preneur. Persamaan regresi logistik yang terbentuk dapat dituliskan sebagai
dengan rumus berikut:
21
p1 = (exp ( koef Y1 + koef X ))/(1 - exp ( koef Y1 + koef X ))

p1+p2 = (exp ( koef Y2 + koef X ))/(1 - exp ( koef Y2 + koef X ))

p2 = (p1 + p2) -p1

Maka hasil yang akan diperoleh terdapat pada tabel 4.6

4.1 Variabel Pendapatan

Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X1)
bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu arah
positif, artinya semakin tinggi nilai pendapatan maka cenderung meningkatkan minat
masyarakat menjadi halal preneur.

Variabel pendapatan (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,063, nilai tersebut
lebih besar dari alpha pada taraf nyata 10% yaitu 0,063 < 0,1. Hal ini berarti tingkat
pendapatan memberi pengaruh yang signifikan dalam menentukan peluang masyarakat untuk
menjadi halal preneur.

Didapatkan bahwa nilai P1=-1,00033 yang artinya setiap kenaikan 1% variabel


pendapatan akan menurunkan probabilitas ragu-ragu sebesar 1,00033%, dan meningkatkan
probabilitas berminat sebesar 0.00028%.

Adapun nilai koefisien regresi logistik variabel pendapatan sebesar 0,535 yang
apabila di eksponensial exp(0,535)=1,70745. Artinya setiap kenaikan 1% tingkat pendapatan
akan cenderung meningkatkan odd ratio sangat berminat sebesar 1,70745 kali lebih besar dari
kategori lainnya.

4.2 Variabel Pendidikan

Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X2)
bernilai negatif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu
arah negatif, artinya semakin tinggi pendidikan seseorang maka cenderung menurunkan
minat orang tersebut menjadi halal preneur.

22
Nilai signifikansi variabel pendidikan memiliki nilai 0,615. Nilai tersebut lebih besar
dari alpha (0,615 > 0,05), yang berarti secara parsial pendidikan masyarakat tidak
mempengaruhi peluang minat masyarakat menjadi halal preneur.

Didapatkan bahwa nilai P1=-1,00164, yang artinya setiap kenaikan 1% variabel


pendidikan akan menurunkan probabilitas ragu-ragu sebesar 1,00164%, dan meningkatkan
probabilitas berminat sebesar 0,00154%.

Adapun nilai koefisien regresi logistik variabel pendidikan sebesar -0,143, yang
apabila di eksponensial exp(-0,143)=0,86675 Artinya setiap kenaikan 1% tingkat variabel
pendidikan akan cenderung menurunkan odd ratio sangat berminat sebesar 0,86675 kali lebih
besar dari kategori lainnya.

4.3 Variabel Sikap Terhadap Perilaku

Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X3)
bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu arah
positif, artinya semakin tinggi nilai sikap terhadap perilaku maka cenderung meningkatkan
minat masyarakat menjadi Halal-Preneur.

Kemudian variabel sikap terhadap perilaku (X3) memiliki nilai signifikansi sebesar
0.090 yang berarti bahwa variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap peluang minat
masyarakat menjadi halal preneur pada taraf nyata 10% karena nilai signifikansi lebih kecil
dari taraf nyata yang digunakan (0.090 < 0.1)

Didapatkan bahwa nilai p1=-1,00028, yang artinya setiap kenaikan 1% variabel


pemahaman (X3) akan menurunkan probabilitas ragu-ragu sebesar 1,00028%, dan
meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00024%

Adapun nilai koefisien regresi variabel sikap terhadap perilaku (X3) sebesar 0,701,
yang apabila di exponensial exp(0,701)=2,01577. Artinya adalah setiap kenaikan 1% variabel
sikap terhadap perilaku (X3) akan cenderung meningkatkan Odd Ratio sangat berminat
sebesar 2,01577 kali lebih besar dari kategori lainnya.

23
4.4 Variabel Norma Subjektif

Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel norma subjektif (X4)
bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu arah
positif, artinya semakin tinggi nilai norma subjektif maka cenderung meningkatkan minat
masyarakat menjadi halal preneur.

Variabel norma subjektif (X4) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,003. Nilai tersebut
lebih kecil dari alpha pada taraf nyata 5% yaitu 0,003 < 0,05. Hal ini berarti norma subjektif
memberi pengaruh yang signifikan dalam menentukan peluang masyarakat untuk menjadi
halal preneur.

Didapatkan bahwa nilai p1= -1,00022, yang artinya setiap kenaikan 1% variabel
norma subjektif (X4) akan menurunkan probabilitas ragu-ragu sebesar 1,00022%, dan
meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00019%

Adapun nilai koefisien regresi variabel norma subjektif (X4) sebesar 0,937, yang
apabila di exponensial exp(0,937)=2,55231. Artinya adalah setiap kenaikan 1% variabel
norma subjektif (X4) akan cenderung meningkatkan Odd Ratio sangat berminat sebesar
2,55231 kali lebih besar dari kategori lainnya.

4.5 Variabel Religiusitas

Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X5)
bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu arah
positif, artinya semakin tinggi nilai religiusitas maka cenderung meningkatkan minat
masyarakat menjadi halal preneur.

Variabel religiusitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,121. Nilai tersebut lebih
besar dari pada alpha pada taraf nyata 5% yaitu 0,121 > 0,05. Hal ini berarti religiusitas tidak
memberikan pengaruh yang signifikan dalam menentukan peluang masyarakat untuk menjadi
halal preneur.

24
Berdasarkan pencarian diatas didapatkan bahwa nilai P1= -1,00031, yang berarti
setiap kenaikan 1% variabel akses media informasi akan menurunkan probabilitas ragu-ragu
sebesar 1,00031% dan meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00026%

Adapun nilai koefisien regresi variabel religiusitas sebesar 0,574, yang apabila di
exponensial akan exp(0,574)=1,77535. Artinya adalah setiap kenaikan 1% variabel
religiusitas akan cenderung meningkatkan Odd ratio sangat berminat sebesar 1,77535 kali
lebih besar dari kategori lainnya.

4.6 Variabel Persepsi Kesejahteraan

Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel pendapatan (X6)
bernilai negatif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen satu
arah negatif, artinya semakin tinggi nilai persepsi kesejahteraan maka cenderung menurunkan
minat masyarakat menjadi halal preneur.

Variabel persepsi kesejahteraan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,273, nilai


tersebut lebih besar dari pada alpha pada taraf nyata 5% yaitu 0,273 > 0,05. Hal ini berarti
tingkat persepsi kesejahteraan tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam
menentukan peluang masyarakat menjadi halal preneur.

Berdasarkan pencarian diatas didapatkan bahwa nilai P1= -1,00079, yang berarti
setiap kenaikan 1% variabel persepsi kesejahteraan akan menurunkan probabilitas ragu-ragu
sebesar 1,00079% dan meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00067%.

Adapun nilai koefisien regresi variabel persepsi kesejahteraan sebesar 0,431, yang
apabila di exponensial akan exp(-0,349)=0,70539. Artinya adalah setiap kenaikan 1%
variabel persepsi kesejahteraan akan cenderung menurunkan Odd ratio sangat berminat
sebesar 0,70539 kali lebih besar dari kategori lainnya.

4.7 Variabel Akses Media Informasi

Secara umum diperoleh konstanta dan koefisien regresi variabel akses media
informasi (X7) bernilai positif, artinya hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen satu arah positif, artinya semakin tinggi nilai akses media informasi maka
cenderung meningkatkan minat masyarakat menjadi halal preneur.

25
Variabel akses media informasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,199. Nilai
tersebut lebih besar dari pada alpha pada taraf nyata 5% yaitu 0,199 > 0,05. Hal ini berarti
tingkat akses media informasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam
menentukan peluang masyarakat untuk menjadi halal preneur.

Berdasarkan pencarian diatas didapatkan bahwa nilai P1= -1,00040, yang berarti
setiap kenaikan 1% variabel akses media informasi akan menurunkan probabilitas ragu-ragu
sebesar 1,00040% dan meningkatkan probabilitas berminat sebesar 0.00034%

Adapun nilai koefisien regresi variabel akses media informasi sebesar 0,325, yang
apabila di exponensial akan exp(0,325)=1,38403. Artinya adalah setiap kenaikan 1% variabel
akses media informasi akan cenderung meningkatkan Odd ratio sangat berminat sebesar
1,38403 kali lebih besar dari kategori lainnya.

26
BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Minat Masyarakat Menjadi Halal-Preneurs” dapat disimpulkan bahwa:
1. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa tingkat pendapatan berpengaruh
positif terhadap minat masyarakat menjadi Halal Preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel tingkat
pendapatan sebesar 0.535 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.063. Penelitian
ini menggunakan taraf signifikansi 10% dan variabel tingkat pendapatan
mendapatkan nilai lebih besar dari 0.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
tingkat pendapatan berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap minat
menjadi Halal-Preneur.
2. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif
terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur tidak dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel tingkat
pendidikan sebesar -0.143 dengan probabilitas signifikansi 0.615 > 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur.
3. Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku berpengaruh
positif terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel sikap
terhadap perilaku sebesar 0.701 dengan probabilitas signifikansi 0.090 < 0.1,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sikap terhadap perilaku berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur.
4. Hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa norma subjektif berpengaruh positif
terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel norma
subjektif sebesar 0.937 dengan probabilitas signifikansi 0.937 > 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menjadi Halal Preneur.

27
5. Hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh positif
terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel
religiusitas sebesar 0.574 dengan probabilitas signifikansi 0.121 > 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel religiusitas berpengaruh positif akan tetapi tidak
signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur.
6. Hipotesis keenam (H6) yang menyatakan bahwa persepsi kesejahteraan berpengaruh
positif terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur tidak dapat diterima. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel
persepsi kesejahteraan sebesar -0.349 dengan probabilitas signifikansi 0.273 > 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kesejahteraan berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap minat menjadi Halal Preneur.
7. Hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan bahwa akses media informasi berpengaruh
positif terhadap minat masyarakat menjadi halal preneur dapat diterima. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai koefisien regresi logistik variabel akses
media informasi sebesar 0.325 dengan probabilitas signifikansi 0.199 > 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel akses media informasi berpengaruh
positif akan tetapi tidak signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur.
8. Pada penelitian ini terdapat 3 variabel yang signifikan terhadap minat masyarakat
menjadi Halal-Preneur, yaitu tingkat pendapatan, norma subjektif, dan sikap terhadap
perilaku. Adapun 4 variabel yang tidak signifikan terhadap minat masyarakat menjadi
Halal-Preneur, yaitu pendidikan, religiusitas, persepsi terhadap kesejahteraan, dan
akses media informasi.

5.2 Saran
1. Penulis berharap masyarakat dapat meningkatkan sisi religiusitas agar dapat
signifikan terhadap minat menjadi Halal-Preneur, karena untuk mengembangkan
industri halal dibutuhkan para wirausaha dengan kualitas agama yang bagus.
2. Penelitian ini akan menjadi lebih baik apabila dilakukan observasi yang lebih
mendalam, dikarenakan responden google form pada penelitian ini belum dapat
dipastikan kebenaran akan domisili yang dicantumkan.
3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menggali faktor-faktor yang lebih
mendalam agar masyarakat minat menjadi Halal-Preneur dan mewujudkan visi
Indonesia sebagai pusat industri halal tahun 2024.
28
Daftar Pustaka

Al-Quranul Karim

Abdullahi, A., Abdullahi, A. I., Suleiman, & Shitu, M. (2015). IMPACT OF


RELIGION ON ENTREPRENEURIAL INTENTION OF UNIVERSITY
STUDENTS IN KANO STATE, NIGERIA. International Conference on
Empowering Islamic Civilization on the 21st, 363-375.

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and


Human Decision Processes, 179-211.

Antoncic, B., & Hisrich, R. D. (2003). Clarifying the intrapreneurship concept. .


Journal of Small Business and Enterprise Development, 10(1), 7-24.

Azmi, F. R., Musa, H., Sihombing, H., & Fem, F. S. (2018). Adoption Factors of
Halal Standards:The Malaysian Perspectives. ResearchGate, 315-329.

Colter, M. A. (2002). Entrepreneurship in Action. United Kingdom: Pearson.

Dr. (HC) Airlangga Hartarto, M. M. (2020, Oktober 24). DUKUNGAN


PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK
HALAL EKSPOR. Retrieved Maret 18, 2021, from KNKS.go.id:
https://knks.go.id/storage/upload/1603516943-Paparan%20Menko%20Ekon%
20-%20Webinar%20KNEKS%20-%20Menuju%20Pusat%20Halal%20Dunia.
pdf

ELIAS, E. M., OTHMAN, S. N., & SAIFUDIN, A. M. (2016). HALAL


AWARENESS AND KNOWLEDGE AMONG MUSLIM’S STUDENT
ENTREPRENEURSHIP PROGRAM: A PRELIMINARY STUDY .
ResearchGate.

Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit


Universitas Diponehoro.

29
Halis, M., Ozsabuncuoglu, I. H., & Ozsagir, A. (2007). THE VALUES OF
ENTREPRENEURSHIP AND FACTORS THAT. Serbian Journal of
Management 2 (1), 21-34.

Gillani, S. H., Ijaz , F., & Shah Khan, M. M. (1437H/2016). Role of Islamic Financial
Institutions in Promotion of Pakistan Halal Food Industry . Islamic Banking
and Finance Review , 3 (1), 29-49,.

Mappiare, A. (1194). Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan.


Surabaya: Usana Offset Printing.

Muhammad. (2003). Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
76.

Poerwadaminta, W. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Riaz, Q., Farrukh, M., Rehman, S.–U., & Ishaque, A. (2016). Religion and
entrepreneurial Intentions: An empirical investigation . International Journal
of Advanced and Applied Sciences, 31-36.

Shaleh, A. R., & Wahab, M. A. (2004). Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada
Media.

Sukmaningrum, S., & Rahardjo, M. (2017). FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI NIAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
MENGGUNAKAN THEORY OF. DIPONEGORO JOURNAL OF
MANAGEMENT, 1-12.

Sulhaini, Ardiani, B. N., & Rosiana, W. (2020). USAHA PARIWISATA HALAL:


SELF-EFFICACY, . Jurnal Magister Manajemen Unram, 257-269.

Tan, C. L., & S. , H. H. (2015). Tan, Cheng Ling, and S. H. Hg. "Motivation to start a
small business: a study among generation Y in Taiwan." . Problems and
perspectives in management 13, Iss. 2 (spec. iss.), 320-329

Tung, L. C. (2011). The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial.


City University of Hongkong: Run Run Show .

30
Ullah, F., Rahman, Z., Smith, R., & Beloucif, A. (2016). What influences ethnic
entrepreneurs’ decision to start-up: Some evidence from Aberdeen, Scotland.
Journal of Small Business and Enterprise Development, 1081-1103.

Waharini, F. M., & Purwantini, A. H. (2018). Model Pengembangan Industri Halal


Food di Indonesia. Muqtasid 9(1), 1-13.

Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Muslim Population by Country 2021 (worldpopulationreview.com)

State of the Global Islamic Economy Report 2019/20 Archives - HalalFocus.net -


Daily Halal Market News

31
LAMPIRAN

Tabel Bab 3
Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Kode


Operasional Pengukuran Kuesioner

Pendapatan Jumlah uang Ordinal X1


(X1) yang diperoleh
selama satu
bulan

Pendidikan Lama Ordinal X2


(X2) pendidikan
formal yang
didapatkan

Sikap Tingkat Wirausaha dapat Likert X3.1


terhadap pemahaman membuat harta
perilaku (X3) responden berkembang
tentang
kewirausahaan
, dan
bagaimana
cara untuk
mengembangk
an kekayaan

32
Pendapatan wirausaha Likert X3.2
lebih besar daripada
pendapatan pekerjaan
lain.

Wirausaha adalah Likert X3.3


pekerjaan penuh resiko
karena tidak dapat
diprediksi

Wirausaha adalah suatu Likert X3.4


hal yang sulit dimengerti

Norma Tingkat Orang tua mendukung Likert X4.1


Subjektif (X4) pemahaman saya untuk berwirausaha
responden
terhadap
persepsi
lingkungan

Teman mendukung saya Likert X4.2


untuk berwirausaha

Saudara mendukung saya Likert X4.3


untuk berwirausaha

33
Religiusitas Internalisasi Responden selalu Likert X5.1
(X5) nilai-nilai menjalankan shalat
agama dan fardhu
tingkah laku
seseorang

Responden selalu Likert X5.2


melaksanakan puasa
sunnah

Responden rutin Likert X5.3


membaca
Al-Quran/Mengaji

Responden selalu Likert X5.4


membayar zakat atau
berinfak

Responden berusaha Likert X5.5


mendapatkan ilmu agama
(membaca buku,
menonton/mendengarkan
ceramah, dll)

Persepsi Alat ukur Kepuasan terhadap Likert X6.1


Kesejahteraan tingkat pendapatan yang dimiliki
(X6) kepuasan
responden
terhadap
persepsi
kesejahteraan

34
Kepuasan terhadap gaya Likert X6.2
hidup saat ini

Kepuasan terhadap dana Likert X6.3


darurat yang dimiliki
saat ini

Kepuasan terhadap Likert X6.4


tabungan yang dimiliki
saat ini

Kemampuan membayar Likert X6.5


hutang atau tidak
memiliki hutang

Kepuasan terhadap Likert X6.6


perencanaan keuangan
saat ini

Kepuasan terhadap harta Likert X6.7


yang dimiliki keluarga

Akses Media Jaringan Mendapatkan informasi Likert X7.1


Informasi responden mengenai wirausaha dari
(X7) dengan media pihak tertentu
informasi
tentang
industri halal

35
Intensitas menjumpai Likert X7.2
informasi mengenai
wirausaha

Intensitas menjumpai Likert X7.3


informasi mengenai
industri halal

Mengetahui langkah awal Likert X7.4


dalam berwirausaha

Mengetahui visi Likert X7.5


pemerintah menjadikan
Indonesia sebagai pusat
industri halal tahun 2024

Minat Tingkat Minat berwirausaha di Likert Y1.1


berwirausaha keinginan industri halal
di industri responden
halal (Y1) untuk
melakukan
usaha di
industri halal

Responden akan Likert Y1.2


mengajak orang terdekat
untuk berwirausaha di
industri halal

36
Responden akan Likert Y1.3
berkeinginan untuk
berwirausaha di industri
halal

Responden akan Nominal Y1.4


berwirausaha di bidang
industri halal

Sumber: Olahan Penulis

Tabel 3.2 Skala Pengukuran: Tabel Jawaban Responden

Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Olahan Penulis

Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas variabel

Variabel Nilai R hitung Nilai R tabel Nilai Sig. Keterangan

Variabel Sikap Terhadap Perilaku

37
X3.1 0,603 0,3494 0,000 Valid

X3.2 0,473 0,3494 0,008 Valid

X3.3 0,373 0,3494 0,042 Valid

X3.4 0,419 0,3494 0,021 Valid

Variabel Norma Subjektif

X4.1 0,574 0,3494 0,001 Valid

X4.2 0,594 0,3494 0,001 Valid

X4.3 0,617 0,3494 0,000 Valid

Variabel Religiusitas

X5.1 0,505 0,3494 0,004 Valid

X5.2 0,442 0,3494 0,014 Valid

X5.3 0,496 0,3494 0,005 Valid

X5.4 0,416 0,3494 0,022 Valid

X5.5 0,706 0,3494 0,000 Valid

Variabel Persepsi Kesejahteraan

38
X6.1 0,756 0,3494 0,000 Valid

X6.2 0,853 0,3494 0,000 Valid

X6.3 0,641 0,3494 0,000 Valid

X6.4 0,792 0.3494 0,000 Valid

X6.5 0,431 0.3494 0,017 Valid

X6.6 0,639 0,3494 0,000 Valid

X6.7 0,567 0,3494 0,001 Valid

Variabel Akses Media Informasi

X7.1 0,831 0,3494 0,000 Valid

X7.2 0,780 0,3494 0,000 Valid

X7.3 0,734 0,3494 0,000 Valid

X7.4 0,528 0,3494 0,003 Valid

Sumber: Pengolahan data kuesioner

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas variabel Y

Variabel Minat Menjadi Halal-Preneur

Y1.1 0,676 0,3494 0,000 Valid

39
Y1.2 0,661 0,3494 0,000 Valid

Y1.3 0,697 0,3494 0,000 Valid

Sumber: Pengolahan data kuesioner

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Standar Reliabilitas Cronbach’s Alpha Keterangan

Sikap Terhadap 0,60 0,742 Reliabel


Perilaku

Norma Subjektif 0,60 0,741 Reliabel

Religiusitas 0,60 0,741 Reliabel

Persepsi 0,60 0,736 Reliabel


Kesejahteraan

Akses Media 0,60 0,734 Reliabel


Informasi

Minat Menjadi 0,60 0,738 Reliabel


Halalpreuner

Sumber: Pengolahan data kuesioner

Tabel 3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Variabel p1 p2 Sig. Exp(B) odds


ratio

40
Pendapatan -1,00033 0.00028 0.063 1,70745

Pendidikan -1,00164 0.00154 0.615 0,86675

Sikap Terhadap -1.00028 0.00024 0.090 2,01577


Perilaku

Norma Subjektif -1,00022 0.00019 0.003 2,55231

Religiusitas -1,00031 0.00026 0.121 1,77535

Persepsi -1,00079 0.00067 0.273 0,70539


Kesejahteraan

Akses Media -1,00040 0.00034 0.199 1,38403


Informasi

Tabel Bab 4
Tabel 4.1 Model Summary
Case Processing Summary

Marginal
N Percentage

Y Ragu-ragu 15 15,0%

Berminat 30 30,0%

Sangat Berminat 55 55,0%

Valid 100 100,0%

Missing 75

Total 175

41
Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Tabel 4.2 Model Fitting Information

Model Fitting Information

-2 Log
Model Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 194,914

Final 169,507 25,407 7 ,001

Link function: Logit.

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Tabel 4.3 Goodness-of-Fit


Goodness-of-Fit

Chi-Squar
e df Sig.

Pearson 185,748 191 ,594

Devianc 169,507 191 ,866


e

Tabel 4.4 Pseudo


R-Square
Pseudo R-Square

Cox and ,224


Snell

42
Nagelke ,262
rke

McFadd ,130
en

Tabel 4.5 Parameter Estimates

95% Confidence
Interval

Std. Lower Upper


Estimate rror Wald df Sig. Bound Bound

Threshold [Y = 1] 7,492 2,574 8,468 1 ,004 2,446 12,537

[Y = 2] 9,362 2,650 12,485 1 ,000 4,169 14,555

Location X1 ,535 ,288 3,452 1 ,063 -,029 1,099

X2 -,143 ,284 ,253 1 ,615 -,700 ,414

X3 ,701 ,414 2,867 1 ,090 -,110 1,513

X4 ,937 ,310 9,098 1 ,003 ,328 1,545

X5 ,574 ,370 2,407 1 ,121 -,151 1,300

X6 -,349 ,318 1,203 1 ,273 -,972 ,275

X7 ,325 ,253 1,648 1 ,199 -,171 ,822

Link function: Logit.

Tabel 4.6 Hasil Dari Persamaan Regresi Logistik

Variabel p1 p2 Sig. Exp(B) odds


ratio

Pendapatan -1,00033 0.00028 0.063 1,70745

Pendidikan -1,00164 0.00154 0.615 0,86675

43
Sikap Terhadap -1.00028 0.00024 0.090 2,01577
Perilaku

Norma Subjektif -1,00022 0.00019 0.003 2,55231

Religiusitas -1,00031 0.00026 0.121 1,77535

Persepsi -1,00079 0.00067 0.273 0,70539


Kesejahteraan

Akses Media -1,00040 0.00034 0.199 1,38403


Informasi

44

Anda mungkin juga menyukai