SKRIPSI
OLEH
WARDIATI
NIM : 11C20101118
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH - ACEH BARAT
2016
xi
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMI
MEULABOH, ACEH BARAT
Website: www.utu.ac.id Email: fekon_utu@yahoo.ac.id Kode Pos:23615
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara :
Nama : WARDIATI
Nim :11C20101118
Mengesahkan:
Mengetahui:
Zulbaidi, MM Said Mahdani, SE. M.Si. AK
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan
xi Zulbaidi, MM
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMI
MEULABOH, ACEH BARAT
Website: www.utu.ac.id Email: fekon_utu@yahoo.ac.id Kode Pos:23615
Nama : WARDIATI
Nim : 11C20101118
Menyetujui
Komisi Ujian
TandaTangan
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Yasrizal, M. Si
xi
PERNYATAAN
Nama : WARDIATI
Nim : 11C2010118
Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi adalah hasil karya
saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau satu kesatuan yang utuh dari skripsi,
tesis, disertasi, buku atau bentuk lain yang saya kutip dari orang lain tanpa saya
sebutkan sumbernya yang dapat dipandang sebagai tindakan penjiplakan.
Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat reproduksi karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang dijadikan seolah-olah
karya asli saya sendiri. Apabila ternyata dalam skripsi saya terdapat bagian-bagian
yang memenuhi unsur penjiplakan, maka saya menyatakan kesediaan untuk
dibatalkan sebahagian atau seluruh hak gelar kesarjanaan saya.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Materai 6000
Nama : WARDIATI
Nim : 11C20101118
xi
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Thank’s buat teman-temanku seluruh angkatan 2011 dan buat Best friend
Yeni, Ria, Ijas, Ihar, Asnidar, Neli, Igus, dan Irma dan lain-lain yang tak
bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan dan bantuannya,
serta yang paling special buat seseorang yang ada dalam hidupku terima
kasih atas semangat dan dukungannya.
WARDIATI
xi
ABSTRACT
xi
ABSTRAK
Kata Kunci : Produksi Kelapa Sawit, Luas Lahan, Modal dan Tenaga Kerja.
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas kuasa-Nya
yang telah memberikan nikmat sehat dan lapang kepada penulis sehingga skripsi
Barat” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat agar dapat
menyelesaikan studi dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi di
Dalam kesempatan ini pula, penulis dengan kerendahan hati yang amat
dalam dan ketulusan hati ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
1. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi dengan penuh cinta penulis
Kakanda Hendri Yanti dan Kakanda Muslidar yang telah memberikan segala
bentuk pengorbanan, nasihat, kasih sayang tiada batas dan do’a tulusnya demi
keberhasilan penulis.
2. Bapak Alisman, SE, M.Si dan Bapak Yasrizal, M.Si selaku dosen
pembimbing yang begitu penulis sanjung dan banggakan yang telah menjadi
xi
bersedia meluangkan waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
6. Seluruh ahli famili yang turut memberikan dukungan baik dukungan moril
8. Seluruh pihak yang ikut serta memberikan dukungan kepada penulis yang
Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik
langsung maupun tidak langsung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-
persatu. Semoga amal kebaikan dan keikhlasan ini mendapat balasan dari Allah
SWT. Dengan kebaikan yang berlipat ganda dan mudah-mudahan skripsi ini ada
( WARDIATI )
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN KOMISI UJIAN .............................................. iii
PERNYATAAN .................................................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
ABSTRACT......................................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................ 4
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................. 5
1.5 Sistematika Pembahasan ........................................................................... 5
xi
2.4.1 Pengertian Produksi ........................................................................ 17
2.4.2 Teori Produksi ................................................................................ 18
2.4.3 Fungsi Produksi .............................................................................. 19
2.4.4 Proses Produksi............................................................................... 20
2.4.5 Tujuan Produksi .............................................................................. 21
2.4.6 Faktor-Faktor Produksi .................................................................. 22
2.5 Perumusan Hipotesis ............................................................................... 26
2.6. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 26
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Uji t ........................................................................................................ 50
4. Kuisioner ............................................................................................... 51
xi
BAB I
PENDAHULUAN
sektor industri, tetapi dapat juga diarahkan pada sektor lainnya. Bagi Indonesia,
pada sektor pertanian yang merupakan sektor dimana masyarakat Indonesia paling
dalam mencapai pertanian yang tangguh dan juga sebagai wahana untuk mencapai
peningkatan pertanian.
kelapa sawit. Pembangunan perkebunan dapat dilakukan oleh pihak swasta dalam
bentuk perkebunan besar ataupun oleh rakyat dalam bentuk perkebunan rakyat.
1
2
perkembangannya, sub sektor ini tidak terlepas dari berbagai dinamika nasional
Barat yaitu dengan intensifikasi lahan. Namun, dalam intensifikasi lahan terdapat
kendala yaitu permasalahan budidaya. Dalam budidaya kelapa sawit, salah satu
Pada usaha pertanian, produksi diperoleh melalui suatu proses yang cukup
panjang dan penuh resiko. Panjangnya waktu yang dibutuhkan tidaklah sama,
sawit. Tidak hanya waktu, kecukupan faktor produksi pun turut sebagai penentu
2
3
Berikut dapat dilihat luas lahan dan produksi kelapa sawit di Kecamatan
Tabel 1
Luas lahan dan Produksi Kelapa Sawit
Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat
No Tahun Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton)
1 2011 648,00 2495,64
2 2012 648,00 2495,64
3 2013 1015,00 6107,00
4 2014 1021,00 6151,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat
Aceh Barat baru bisa berjalan bila persyaratan yang dibutuhkan dapat dipenuhi,
persyaratan ini lebih dikenal dengan faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari
empat komponen yaitu tanah, modal, tenaga kerja dan skill atau manajemen.
Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu
sama lainnya. Kalau salah satu faktor tidak tersedia, maka poses produksi tidak
merupakan sesuatu yang mutlak harus tersedia yang akan lebih sempurna.
Barat”.
a. Apakah lahan, modal dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi kelapa
3
4
Barat?
adalah:
a. Untuk mengetahui apakah lahan, modal dan tenaga kerja berpengaruh terhadap
Barat.
b. Untuk mengetahui dari ketiga variabel tersebut manakah diantara lahan, modal
pengetahuan tentang seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh lahan, modal
dan tenaga kerja terhadap produksi kelapa sawit di Kecamatan Arongan Lambalek
Kabupaten Aceh Barat. Serta sebagai salah satu sarana untuk melatih dan
4
5
Fakultas Ekonomi, serta sebagai bahan acuan untuk kedepannya dalam melakukan
penelitian yang lebih mendalam bagi para mahasiswa atau mahasiswi, khususnya
Manfaat praktis bagi pihak luar dari penelitian ini adalah khususnya untuk
sebagai berikut :
Kabupaten Aceh Barat” mengenai pengertian antar variabel dalam judul tersebut,
5
6
penelitian yang didalamnya mengenai jenis dan sumber data serta pengumpulan
Bagian keempat Hasil dan Pembahasan yang terdiri dari statistik deskriptif
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lahan
yang mempunyai peranan penting dalam segala kehidupan manusia. Karena lahan
ini dapat dipandang sebagai sumber daya dalam hubungannya dengan aktivitas
merupakan lingkungan fisif dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya
7
8
a. Lahan potensial, yaitu lahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi serta dapat
b. Lahan kritis, yaitu lahan yang telah mengalami kerusakan secara fisif, kimia,
dan biologis atau lahan yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Ciri-ciri lahan
ini adalah :
1. Tidak subur.
2. Miskin humus.
musiman yang dalam polanya dapat dengan rotasi atau tumpang sari dan panen
8
9
c. Penggunaan lahan tanaman permanen, yaitu diarahkan pada lahan yang tidak
terdiri atas :
lahan yang sempit dan memiliki kemiringan tertentu. Metode ini biasanya banyak
Kelebihan dari metode ini yaitu tidak dibutuhkan modal yang cukup besar,
karena dilakukan oleh tenaga manual dan biasanya dilakukan secara gotong
tanaman perkebunan dan memiliki lahan yang luas. Pengolahan lahan dengan cara
Kelebihan dari metode ini yaitu lebih cepat dalam proses pengerjaannya,
serta dapat menghemat waktu penanaman. Kekurangan dari sistem ini yaitu
9
10
2.2 Modal
Menurut Munawir (2008, h. 19) modal merupakan hak atau bagian yang
dimiliki oleh pemilik perusahaan yaitu ditunjukkan dalam pos modal (modal
saham), surplus dan laba ditahan, atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh
Menurut Rianto (2010, h. 17) modal merupakan bersifat klasik dan non
physical oriented, modal yang bersifat klasik adalah sebagai hasil produksi yang
digunakan untuk memproduksi lebih lanjut, sedangkan yang bersifat non physical
oriented adalah modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai
pemilik bank, atau pemegang saham ditambah dengan agio saham dan hasil usaha
merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atau dana yang
berasal dari pemilik bank, atau pemegang saham ditambah dengan agio saham dan
a. Modal Investasi
10
11
investasi jangka panjang untuk membeli aktiva tetap, seperti tanah, bangunan,
b. Modal Kerja
perusahaan pada saat sedang beroperasi. Modal kerja digunakan untuk jangka
Salah satu kesulitan pendirian usaha baru adalah adanya kesulitan memperoleh
dan dana ini tak selalu tersedia secara cukup. Modal ventura dapat mengatasi
c. Meningkatkan Investasi
dengan adanya pendirian usaha baru yang dipermudah oleh modal ventura
11
12
adalah :
a. Sumber Internal
2. Penggalakan tabungan.
4. Tabungan desa
5. Simpanan emas.
7. Peningkatan keuntungan.
8. Tindakan fisikal.
9. Inflasi.
b. Sumber Eksternal
2. Pembatasan import.
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
12
13
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga kerja
dapat juga diartinya sebagai penduduk yang berada dalam batas usia kerja, tenaga
kerja tersebut juga golongan produktif yakni dari usia 15-65 tahun.
penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka
yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang
laki-laki atau wanita yang berumur 15 tahun ke atas yang sedang dalam dan atau
akan melakukan pekerjaan, baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
atau jasa dan penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara
lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka
a. Berdasarkan Penduduknya.
1. Tenaga kerja, yaitu seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja
2. Bukan tenaga kerja, yaitu mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak
13
14
1. Angkatan kerja, yaitu penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun
2. Bukan angkatan kerja, yaitu mereka yang berumur 10 tahun keatas yang
c. Berdasarkan Kualitasnya.
1. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau
2. Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam
3. Tenaga kerja tidak terdidik, yaitu tenaga kerja kasar yang hanya
a. Tingkat Upah
perusahaan. Apabila digunakan asumsi bahwa tingkat upah naik, maka akan
14
15
2. Apabila upah naik (asumsi harga dari barang-barang modal lainnya tidak
berubah), maka pengusaha ada yang lebih suka menggunakan teknologi padat
kerja dengan kebutuhan akan barang-barang modal seperti mesin dan lain-lain.
b. Nilai Produksi
atau keseluruhan jumlah barang yang merupakan hasil akhir proses produksi pada
suatu unit usaha yang selanjutnya akan dijual atau sampai ketangan konsumen.
Naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang
bersangkutan.
pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan, tercermin melalui
besarnya volume produksi, dan harga barang-barang modal yaitu nilai mesin atau
c. Nilai Investasi
penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu yang digolongkan
1. Pembelanjaan pokok berbagai jenis barang modal yaitu mesin dan peralatan
15
16
investasi adalah :
2. Tingkat bunga.
dipedesaan.
16
17
f. Penyediaan dana kredit secara lebih meluas dan merata bagi peningkatan
masyarakat.
2.4 Produksi
atau usaha untuk meningkatkan suatu benda agar menjadi lebih berguna bagi
input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa
terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output
adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.
akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan
atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi
17
18
produk atau hasil yang akan diperoleh. Sehingga produksi merupakan hasil akhir
dari proses atau aktivitas dengan memanfaatkan beberapa masukan alat input.
pelayanan, menghasilkan barang, jasa dan hasil akhir dari proses atau aktivitas
Barang dan jasa tersebut tidak tersedia begitu saja, tetapi harus dibuat dengan
pengorbanan tertentu. Daging sapi yang menjadi bahan pangan untuk kepuasan
manusia tidak tersedia secara langsung tetapi melalui proses yang panjang.
lahan, sapi dan modal sampai menjadi daging yang siap dimakan telah terjadi
mengarah pada suatu perubahan barang dan jasa yang kurang berguna menjadi
2015.
yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda untuk
18
19
barang dan jasa dinamakan “Proses Produksi”. Produksi dalam artian lebih
“operasional” adalah suatu proses dimana satu atau beberapa barang dan jasa yang
disebut “input” diubah menjadi barang dan jasa yang disebut “output”.
Dalam suatu proses produksi digunakan berbagai jenis input. Konsep dari
terjadi dalam penciptaan komoditas berupa kegiatan usaha salak maupun lainnya
2015.
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk
sebagai output dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai
input dalam proses produksi tersebut. Sedangkan proses produksi tergantung pula
dari faktor produksi yang masuk ke dalamnya. Hal ini berarti nilai produk yang
dihasilkan tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang digunakan dalam
produksi, sepatu itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah
19
20
satu komposisi faktor produksi diubah begitu saja, maka hasilnya akan berubah.
Namun, output akan tetap sama apabila perubahan satu faktor produksi diganti
(order), maka jumlah produknya biasanya sedikit atau relatif kecil, sehingga
penjualan (sales forecasting), tetapi terutama didasarkan atas pesanan yang masuk.
akan diterima, sehingga dapat diperkirakan dan ditentukan bagaimana mesin dan
peralatan yang ada agar mendekati optimum pada masa yang akan datang, dan
yang terus menerus, dilakukan berdasarkan ramalan penjualan. Hal ini karena
20
21
memenuhi pasar dan jumlah yang besar serta berulang-ulang dan telah
terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi.
e. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena
bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
g. Meningkatkan kemakmuran.
21
22
produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok,
yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada
seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan
oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources).
Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah
ini. Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi yaitu:
semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw
material).
b. Tenaga Kerja
kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor
produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran,
serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja
22
23
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau
Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa,
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik
dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pendayung becak, dan sopir.
23
24
c. Modal
peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat
a. Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri.
b. Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya,
a. Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
b. Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi
mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak
merek.
a. Modal individu
b. Modal masyarakat
24
25
pelabuhan.
a. Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-
b. Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali proses
d. Kewirausahaan
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan sebagus apa pun
faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam
proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.
e. Skill
produksi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal-hal
pokok yang harus dikuasai pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi yaitu
sebagai berikut :
rencana modal dan biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta kebijakan
alternatif.
25
26
yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan yang meliputi struktur organisasi,
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit (Studi Kasus : PTPN IV
variabel luas lahan dan tenaga kerja berpengaruh positif dan secara statistik
26
27
positif dan secara statistik tidak signifikan terhadap jumlah produksi. Hasil uji
sawit sebagai variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel variabel luas
lahan, tenaga kerja dan pupuk sebesar 93,51% dan sisanya 6,49 % dijelaskan oleh
ini digunakan pendekatan fungsi produksi yang masih dengan fungsi trans log.
rendahnya penerimaan total yang mana biaya produksi total cenderung semakin
bertambah.
27
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Kabupaten Aceh Barat, sedangkan sampel yang diambil adalah luas lahan, jumlah
modal, jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi kelapa sawit di Kecamatan
literatur, catatan, dan laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
diteliti.
28
29
b. Pengamatan (observasi)
penelitian sehingga dapat melihat dari dekat tentang hal-hal yang menjadi tujuan
c. Wawancara (Interview)
d. Dokumentasi
dokumenter, dan data-data dari penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah
e. Angket (Quesioner)
Quisioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
penjelasan berikut :
29
30
pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua. Dengan rumus
Dimana :
a = Intercept
b = Koefisien Regresi
X1 = Lahan
X2 = Modal
X3 = Tenaga Kerja
e = Error Term
a. Lahan (X1) adalah tempat yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan lahan
b. Modal (X2) adalah uang yang digunakan untuk memulai usaha perkebunan
Barat.
30
31
c. Tenaga Kerja (X3) adalah sekelompok orang yang bekerja pada perkebunan
d. Produksi Kelapa Sawit (Y) adalah jumlah kelapa sawit yang dihasilkan
bebas (Lahan, Modal dan tenaga kerja) terhadap variabel terikat (Produksi
(Lahan, Modal dan tenaga kerja) terhadap variabel terikat (Produksi Kelapa
yang signifikan antara lahan, modal dan tenaga kerja terhadap produksi kelapa
pengaruh yang signifikan antara lahan, modal dan tenaga kerja terhadap
Barat.
31
32
yang signifikan antara lahan, modal dan tenaga kerja terhadap produksi kelapa
pengaruh yang signifikan antara lahan, modal dan tenaga kerja terhadap
Barat.
32
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Aceh Barat dengan luas wilayah 130.06 Km2 dengan persentase
4.44% dan memiliki 27 desa. Berikut merupakan data jumlah produksi kelapa
Tabel 1
Jumlah Produksi Sawit di Kecamatan Arongan Lambalek
Kabupaten Aceh Barat
No Produksi (Kg) Jumlah Responden
1 100 – 200 7
2 201 - 301 12
3 302 – 402 4
4 > 403 7
Jumlah 30
Sumber : Data Primer diolah Juni 2016
sawit diperoleh sebesar 100 – 200 kg dengan jumlah petani kelapa sawit sekitar 7
(tujuh) orang. Sementara dengan jumlah petani kelapa sawit sebanyak 12 orang
menghasilkan produksi kelapa sawit sekitar 201 – 301 kg. Selanjutnya jumlah
sebesar 302 - 402 kg. Sedangkan pada jumlah petani kelapa sawit sebanyak 7
bahwa besar kecilnya jumlah produksi kelapa sawit yang didapat merupakan hasil
atau pemeliharaan dari usaha yang selama ini dilakukan oleh para petani sawit,
dimana semakin bagus cara pemeliharaan dan perawatannya maka akan semakin
33
34
besar pula peningkatan produksinya serta tidak terlepas dari pemberian pupuk
Tabel 2
Luas Lahan Kelapa Sawit Kecamatan Arongan Lambalek
Kabupaten Aceh Barat
No. Luas Lahan (ha) Jumlah Responden (orang)
1 1,5 - 2 16
2 2,5 – 3 11
3 >3,5 3
Jumlah 30
Sumber : Data Primer diolah Juni 2016
Dari tabel 2 (dua) diatas menjelaskan bahwa luas lahan kelapa sawit di
Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat. Luas lahan kelapa sawit
dari 1,5 – 2 ha dimiliki oleh 16 orang petani. Selanjutnya pada luas lahan 2,5 – 3
ha dimiliki oleh 11 orang petani. Sedangkan luas lahan > 3,5 ha dimiliki oleh 3
orang petani.
mula seorang petani yang nantinya akan menanam sebuah pohon, dimana lahan
tersebut nantinya akan menentukan hasil akhir atau produksi. Semakin baik
keadaan lahan yang digunakan maka akan semakin baik pula hasil yang didapat.
Tabel 3
Jumlah Modal Petani Kelapa Sawit Kecamatan Arongan Lambalek
Kabupaten Aceh Barat
No Modal (Rupiah) Jumlah Responden (Orang)
1 150.000 – 200.000 1
2 250.000 – 300.000 17
3 350.000 – 400.000 8
4 >450.000 4
Jumlah 30
Sumber : Data Primer diolah Juni 2016
Pada tabel 3 (tiga) dapat dilihat jumlah modal dari 30 orang responden
1 (satu) orang petani kelapa sawit. Jumlah modal menengah sebesar Rp 250.000 –
34
35
Rp 300.000 sebanyak 17 orang petani kelapa sawit. Jumlah modal petani kelapa
jumlah modal tertinggi sebesar >Rp 450.000 sebanyak 4 (empat) orang petani
kelapa sawit.
bahwa modal yang digunakan oleh para petani kelapa sawit baik dalam jumlah
besar maupun jumlah kecil merupakan dana awal untuk memulai kegiatan bertani
Tabel 4
Jumlah Tenaga Kerja Kelapa Sawit Kecamatan Arongan Lambalek
Kabupaten Aceh Barat
No Tenaga Kerja (Orang) Jumlah Responden
1 2–4 27
2 5–7 3
3 >8 -
Jumlah 30
Sumber : Data Primer diolah Juni 2016
setiap lahan kelapa sawit bervariasi diantaranya jumlah tenaga kerja 2 - 4 orang
dipekerjakan oleh 27 orang pemilik kebun kelapa sawit, sedangakan pada jumlah
tenaga kerja 5 - 7 orang dipekerjakan oleh pemilik kebun kelapa sawit sebanyak 3
(tiga) orang.
sudah pasti membutuhkan tenaga kerja yang sangat penting dalam menjalankan
sebuah usaha.
35
36
analisis regresi berganda yang diolah melalui program SPSS 18. Dari hasil
Tabel 5
Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi
Mean Std. Deviation N
Produksi 304.1667 207.45271 30
Lahan 2.4423 .65161 30
Modal 312166.6667 75048.06889 30
TK 2.6000 1.03724 30
Sumber : Data primer (diolah Juni 2016)
Pada tabel 5 (lima) diatas terlihat bahwa rata-rata produksi kelapa sawit di
standar deviasi 207,45 persen. Selanjutnya rata-rata luas lahan sebesar 2,44 ha
dengan standar deviasi sebesar 0,65 persen. Sementara rata-rata modal sebesar
sebesar 2,600 orang dengan standar deviasi 1,04 persen. Kemudian N menyatakan
36
37
Tabel 6
Hasil akhir faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit di Kecamatan
Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat
No Variabel Koefisien Standar Nilai t Nilai t
Akhir Error hitung tabel
1. Konstan -332.281 131.398 -2.529 1.697
2. Luas Lahan 139.193 69.585 2.000 1.697
3. Modal .001 .001 1.870 1.697
4. Tenaga Kerja -9.224 42.093 -.219 1.697
5. Koefesien Korelasi (R) 0.707
6. Koefesien Determinasi (R2) 0.500
7. Koefesien Determinasi Adjusted 0.443
Sumber : Data primer diolah Juni 2016
atau arah hubungan antara produksi kelapa sawit dengan luas lahan, modal dan
tenaga kerja. Dari hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS maka diperoleh
R = 0,707 artinya bahwa hubungan antara luas lahan (X1), modal (X2) dan luas
37
38
oleh variabel luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap naik turunnya produksi
penelitian ini.
Tabel 7
Regresi Linier Berganda dan Uji Parsial (Uji t)
B Std. Error Beta t Sig. Bound Bound order Partial Part nce VIF
Lahan 139.193 69.585 .437 2.000 .056 -3.842 282.227 .656 .365 .277 .402 2.486
Modal .001 .001 .371 1.870 .073 .000 .002 .638 .344 .259 .487 2.052
TK -9.224 42.093 -.046 -.219 .828 -95.748 77.300 .510 -.043 -.030 .434 2.305
Sumber : Data primer diolah Juni 2016
a. Konstanta sebesar -332.281 artinya apabila variabel luas lahan, modal, dan
persen.
38
39
Apabila terjadi kenaikan sebesar 1 rupiah terhadap variabel modal maka akan
Uji parsial (uji t) membuktikan bahwa variabel luas lahan, modal, dan
dengan uji-t pada jumlah kepercayaan (level of confidence 95% persen) pada
a. Variabel luas lahan di peroleh t-hit sebesar 2,000 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,697 artinya secara partial variabel luas lahan berpengaruh secara nyata
Aceh Barat.
39
40
b.Variabel modal diperoleh t-hit sebesar 1,870 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,697
c. Variabel tenaga kerja di peroleh t-hit sebesar -0,219 lebih kecil dari t-tabel sebesar
1,697 artinya secara partial variabel tenaga kerja tidak berpengaruh secara nyata
Aceh Barat.
40
41
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
kesimpulan yaitu:
Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat adalah faktor luas lahan, modal, dan
tenaga kerja.
dimana konstanta sebesar -332.281 yang artinya apabila variabel luas lahan,
modal, dan tenaga kerja dianggap konstanta maka produksi kelapa sawit di
persen.
c. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,707 yang menggambarkan bahwa variabel luas
lahan, modal, dan tenaga kerja sangat erat hubungannya terhadap produksi
70,7 persen.
d. Koefisien determinasi (R2) Square bernilai 0,500 dalam hal ini menunjukkan
bahwa variabel luas lahan, modal, dan tenaga kerja sangat berpengaruh
e. Variabel luas lahan di peroleh t-hit sebesar 2,000 lebih besar dari t-tabel sebesar
1,697 artinya secara partial variabel luas lahan berpengaruh secara signifikan
41
42
Aceh Barat.
f. Hasil pengujian hipotesis secara partial untuk variabel modal, Variabel modal
di peroleh t-hit sebesar 1,870 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,697 artinya secara
a. Untuk Variabel tenaga kerja di peroleh t-hit sebesar -0,219 lebih kecil dari t- tabel
sebesar 1,697 artinya secara partial variabel tenaga kerja tidak berpengaruh
5.2 Saran
dan motivasi kepada para petani kelapa sawit agar lebih memperhatikan cara
penelitian akan lebih luas serta pengetahuan terhadap perkebunan bisa lebih
baik.
42
43
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Santoso et. al. 2014. Sistem Penempatan Tenaga Kerja di Indonesia.
Harvarindo. Jakarta.
Hermanto, Wijaya. 2009. Klasifikasi Tanah dan Air. Bhintara Karya Aksara.
Jakarta.
43
44
44
45
LAMPIRAN
45
46
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Produksi 304.1667 207.45271 30
Lahan 2.4423 .65161 30
Modal 312166.6667 75048.06889 30
TK 2.6000 1.03724 30
Correlations
Produksi Lahan Modal TK
Pearson Produksi 1.000 .656 .638 .510
Correlation Lahan .656 1.000 .679 .721
Modal .638 .679 1.000 .647
TK .510 .721 .647 1.000
Sig. (1-tailed) Produksi . .000 .000 .002
Lahan .000 . .000 .000
Modal .000 .000 . .000
TK .002 .000 .000 .
N Produksi 30 30 30 30
Lahan 30 30 30 30
Modal 30 30 30 30
TK 30 30 30 30
b
Variables Entered/Removed
Model Variables
Variables Entered Removed Method
d
i
a
1 TK, Modal, Lahan . Enter
m
e
n
s
i
o
n
0
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
.707a
d
i
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 624620.440 3 208206.813 8.683 .000
Residual 623441.727 26 23978.528
Total 1248062.167 29
a. Predictors: (Constant), TK, Modal, Lahan
b. Dependent Variable: Produksi
46
47
Coefficientsa
Model Standar
dized
Lahan 139.193 69.585 .437 2.000 .056 -3.842 282.227 .656 .365 .277 .402 2.486
Modal .001 .001 .371 1.870 .073 .000 .002 .638 .344 .259 .487 2.052
TK -9.224 42.093 -.046 -.219 .828 -95.748 77.300 .510 -.043 -.030 .434 2.305
Coefficient Correlationsa
Model TK Modal Lahan
1 Correlations TK 1.000 -.310 -.504
Modal -.310 1.000 -.402
Lahan -.504 -.402 1.000
Covariances TK 1771.861 -.007 -1475.123
Modal -.007 3.013E-7 -.015
Lahan -1475.123 -.015 4842.121
a. Dependent Variable: Produksi
a
Collinearity Diagnostics
Model Dimension Variance Proportions
Eigenvalue Condition Index (Constant) Lahan Modal TK
1 1 3.890 1.000 .00 .00 .00 .00
d
i
m
e
n
s
2 .070
d im e ns io n1
7.440 .28 .00 .01 .46
i
o
a
Casewise Diagnostics
Case Number Std. Residual Produksi Predicted Value Residual
1 .728 700.00 587.2827 112.71732
2 .263 225.00 184.3103 40.68967
3 .318 250.00 200.7517 49.24833
4 -.432 350.00 416.9404 -66.94041
5 .283 675.00 631.1224 43.87755
6 -.679 240.00 345.0774 -105.07741
7 -.779 215.00 335.6892 -120.68920
8 d im e ns io n0
47
48
a
Residuals Statistics
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 110.2764 640.3465 304.1667 146.76047 30
Residual -268.27112 511.72888 .00000 146.62193 30
Std. Predicted Value -1.321 2.291 .000 1.000 30
Std. Residual -1.732 3.305 .000 .947 30
a. Dependent Variable: Produksi
48
49
49
50
50
51
Lampiran 4 : Kuisioner
KUESIONER
JUDUL SKRIPSI
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
51