Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN SOSIALISASI MANFAAT PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM

I. LATAR BELAKANG
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok
untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah
gizi merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan
secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan
medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku
serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika
kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat
meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat.
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko terkena
bermacam penyakit gangguan kesehatan, oleh karna itu Depkes telah
meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini.
Ada banyak program kesehatan yang telah diimplementasikan
Depertemen kesehatan mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten,
misalnya buku KIA, Manajemen terpadu balita sakit ( MTBS ),
Pengendalian penyakit menular maupun tidak menular.salah satu
program yang diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan
angka kesakitan pada anak balita adalah buku kesehatan ibu dan anak
( buku KIA ), yaitu suatu buku yang berisi catatan kesehatan ibu mulai
kehamilan hingga anak berusia 5 tahun. Namun tidak semua ibu
mau/dapat membaca buku KIA karena berbagai sebab atau alasan,
misalnya malas membaca, tidak punya waktu membaca sulit mengerti
atau memang mengalami buta aksara.
Berdasarkan pertimbangan ini maka sangat perlu mengajari ibu –
ibu tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA salah satu
solusinya yaitu melalui penyelenggaraan kelas ibu balita. Kelas ibu balita
ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak balita ( 0 – 59 bulan)
II. Tujuan
1. Umum

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan


perilaku ibu dengan menggunakan buku KIA dalam mewujudkan
tumbuh kembang balita yang optimal.
2. Khusus
a) Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
b) Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya Imunisasi pada
bayi
c) Meningkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi
seimbang kepada balita
d) Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan balita
e) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita
dqn mencuci tangan yang benar
f) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahan dan perawatan balita.
III. Kegiatan Pokok
1. Pemaparan materi oleh tenaga kesehatan
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Evaluasi dan rencana tindak lanjut
IV. Nara Sumber
Tenaga Kesehatan Puskesmas Ainiba
V. Sasaran
Ibu balita 0-59 bulan
VI. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan 1 kali dalam 1 tahun,
VII. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus di serahkan
dalam kurun waktu maksimal 1 minggu setelah kegiatan selesai.
VIII. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan dilakukan dalam 1 kali 1 tahun.

Ainiba, 22 Oktober 2021


Kepala UPTD Puskesmas Ainiba

Yariflen Orias Oematan,SKM


NIP.198106262009041001

Anda mungkin juga menyukai