Anda di halaman 1dari 2

RANDIKA FITRAH ANUGRAH

VII H

KISAH NABI IBRAHIM DAN NABI ISMAIL

Nabi Ismail a.s. adalah anak Nabi Ibrahim a.s. dan ibunya Siti Hajar. Siti Hajar
adalah budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s.  Dari semenjak
kecil hingga dewasa Siti Hajar dipelihara oleh Nabi Ibrahim a.s. sehingga diperistrikannya.
Sedangkan istri pertama yaitu Siti Sarah dari semenjak muda belum bisa
memberikan anak dan baru mendapatkan anak ketika usianya sudah lanjut, yang mana
anak tersebut diberi nama Ishaq. Sebagaimana wanita lainnya, Siti Sarah rupanya merasa
kurang senang kalau Siti Hajar sudah mendapatkan anak terlebih dahulu dari pada
dirinya.
Kemudian Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya (Siti Hajar) dan Ismail yang masih
bayi ke negri Mekkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang
belum di diami oleh manusia. Lalu atas perintah Allah s.w.t. Nabi Ibrahim a.s. pun kembali
ke negri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.
Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan sehingga air
susunya pun kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke
bukit Shafa dan Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril yang
menunjuk suatu tempat (Shafa) dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam keadaan
menangis sambil merentak-rentakan kakinya. Atas izin Allah s.w.t. didekat Ismail
menangis itu, memancarlah mata air. Siti Hajar tergesa-gesa menampungnya. Kemudian
Malaikat Jibril berkata kepada air yang berlimpah-limpah itu "Zam-Zam!" yang artinya
"Berkumpullah!" maka air itu berkumpul untuk kemudian menjadi telaga dan sampai saat
ini disebut telaga Zam-zam. Usaha Siti Hajar mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke
Marwah dijadikan salah satu rukun Haji yang disebut Sha'i, yaitu berjalan kaki dari Shafa
ke Marwah, pulang pergi tujuh kali.
Apabila Nabi Ibrahim a.s. kembali ke Mekkah, keadaan tempat dimana anak
istrinya ditinggalkan telah berubah menjadi desa yang subur dan makmur.
Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail
a.s. Lalu dikatakannya hal itu kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun menjawab
"Hai bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu menyembelihku,
mudah-mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar". Maka Nabi Ibrahim a.s. pun
membaringkan Ismail ketanah dengan maksud akan disembelihnya. Pada saat itulah Allah
s.w.t. menebusinya dengan seekor biri-biri (kibas) yang besar.  Dikarenakan sabar dan
takwanya, maka Ismail pun diangkat menjadi Rasul Allah.
RANDIKA FITRAH ANUGRAH
VII H
Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan
Ka'bah (Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia sedunia dalam beribadah.
Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita
Jurhum. Pada suatu hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, disambut
oleh menantunya. Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi Ibrahim
berkata kepada menantunya "Jika nanti suamimu pulang dari berburu, ceritakanlah
kepadanya, bahwa ada seorang tua yang ciri-ciri dan sifatnya begini dan begini datang
berkunjung. Katakan pula kepadanya bahwa aku tidak menyukai bandur rumahnya,
hendaknya ditukar dengan yang lain" Kemudian Nabi Ibrahim a.s. pulang. 
Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim
a.s. lengkap dengan pesannya "Itulah bapakku" ujar Nabi Ismail a.s. "Dan beliau tidak
suka kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah" Lalu Nabi Ismail a.s. menceraikan
istrinya dan menikah lagi dengan wanita jurhum yang lain. Ternyata Nabi Ibrahim a.s.
sangat setuju dengan menantunya yang kedua ini. 
Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah s.w.t. yaitu anak berjumlah dua belas orang
dan mereka menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab
Musta'ribah.
Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah s.w.t. diutus ke negri Yaman dan Amliq untuk
menyeru manusia supaya bertaqwa kepada Allah s.w.t. bersembahyang dan membayar
zakat. Dan menurut salah satu riwayat, Nabi Ismail a.s. meninggal pada usia 137 tahun di
Palestina. Namun menurut riwayat yang lain, Nabi Ismail a.s. meninggal dunia di Mekkah.

Anda mungkin juga menyukai