Anda di halaman 1dari 2

NABI ISMAIL A.S.

Nabi Ismail a.s adalah seorang nabi dalam agama Islam, beliau diangkat menjadi nabi pada
tahun 1850 SM. Beliau ketika masih bayi mampu mengeluarkan air dari tanah dengan kedua
kakinya atas Ijin Allah Swt ketika masih bayi, diselamatkan Allah Swt ketika akan disembelih
oleh Nabi Ibrahim a.s sebagai kurban atas perintah Allah Swt dan beliau juga mendapatkan
Ilham menemukan batu dari surga saat membangun Ka'bah, batu tersebut diletakkan di Ka'bah.

Pembahasan

Nabi Ismail a.s. adalah putra dari Nabi Ibrahim a.s. dengan Siti Hajar. Siti Hajar adalah
seorang budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s. sebagai bentuk dari
penebusan dosanya.

Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya Siti Hajar dan Ismail yang masih bayi ke negeri Mekkah
yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong. Lalu atas perintah Allah Swt, Nabi
Ibrahim a.s. pun kembali ke negeri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.

Suatu ketika Siti Hajar mengalami kehabisan air, beliau sangat kehausan hingga membuat air
susunya pun kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai ke bukit
Shafa dan Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril yang menunjuk suatu
tempat  dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam keadaan menangis sambil merentak-rentakan
kakinya. Atas ijin Allah Swt, didekat Ismail menangis itu, memancarlah sebuah mata air. Siti
Hajar tergesa-gesa menampung air tersebut. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada air yang
berlimpah-limpah itu "Zam-Zam!" yang artinya "Berkumpullah!" maka air itu berkumpul untuk
kemudian menjadi sebuah telaga yang sampai saat ini disebut sebagai telaga Zam-zam. Usaha
Siti Hajar mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu rukun Haji
yang disebut Sha'i, yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah, pulang pergi tujuh kali.

Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. mengalami mimpi untuk menyembelih Nabi Ismail a.s. anaknya.
Nabi Ibrahim pun mengatakan mimpi tersebut kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun
menjawab "Hai bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu menyembelihku,
mudah-mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar". Dengan hati yang sebelumnya
bimbang, akhirnya Nabi Ibrahim pun membulatkan tekad dan dibaringkanlah Ismail ketanah
dengan maksud akan disembelihnya. Pada saat itulah Allah Swt menggantinya dengan seekor
biri-biri yang besar.  Dikarenakan sabar dan takwanya, maka Ismail pun diangkat menjadi Rasul
Allah.

Nabi Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan Ka'bah
(Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia  dalam menunaikan ibadah.
Setelah usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum. Pada suatu
hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, dan disambut oleh menantunya.
Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi Ibrahim berkata kepada menantunya
"Jika nanti suamimu pulang dari berburu, ceritakanlah kepadanya, bahwa ada seorang tua yang
ciri-ciri dan sifatnya begini dan begini datang berkunjung. Katakan pula kepadanya bahwa aku
tidak menyukai bandur rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang lain" Kemudian Nabi Ibrahim
a.s. pulang.

Setelah tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim a.s. lengkap
dengan pesannya "Itulah bapakku" ujar Nabi Ismail a.s. "Dan beliau tidak suka kepadamu karena
budimu yang tidak baik" Lalu Nabi Ismail a.s. menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan
wanita jurhum yang lain. Dan akhirnya Nabi Ibrahim a.s. menyetujui dengan menantunya yang
kedua ini.

Nabi Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah Swt dengan memiliki anak berjumlah dua belas orang dan
mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab Musta'ribah.

Nabi Ismail a.s. yang disukai Allah Swt diutus ke negeri Yaman dan Amliq untuk menyerukan
kepada manusia supaya bertaqwa kepada Allah Swt dengan bersembahyang dan membayar
zakat.

Anda mungkin juga menyukai