Anda di halaman 1dari 2

KISAH NABI ISMAIL

Jihan Nadhira G
XI IPS 1
Nabi ismail adalah putra dari nabi Ibrahim AS dari istri yang bernama Siti Hajar. Pada waktu itu,
Ibrahim memiliki dua istri yang bernama Siti Sarah dan Siti Hajar. Ismail sendiri merupakan
anak dari Siti Hajar. Saat Ismail lahir, kemudian istri Ibrahim yakni Siti Sarah cemburu dengan
kehadiran Ismail tersebut. Siti Sarah-pun merekomendasikan atau meminta Ibrahim untuk
memindahkan Siti Hajar dan Ismail ke suatu tempat yang jauh.

Lalu, Ibrahim-pun mewujudkan keinginan Siti Sarah tersebut yakni dengan membawanya ke
padang pasir di mekah yang dekat dengan ka’bah. Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dengan
sangat berat sebetulnya. Setelah tiba di padang pasir, tak lama kemudian diapun bergegas
kembali pulang ke palestina untuk kembali menemui dan hidup bersama Siti Sarah. Selama
perjalanan, dia tak henti memanjatkan agar istri dan anaknya ismail itu mendapatkan
perlindungan dan selalu atau senanatiasa diberikan keselamatan.

Ismail dan Siti Hajar ditinggalkan oleh Ibrahim dengan bekal seadanya. Setelah bekalnya habis,
kemudian Siti Hajar harus bersusah payah mencari makanan. Bahkan tidak hanya itu, karena
mereka ditinggalkan di padang pasir, maka kebutuhan akan air juga menjadi hal yang sangat
penting untuk mendukung kehidupan mereka agar tetap bisa hidup. Namun pada saat itulah
Allah memberikan mujizat yang besar yakni melalui Jibril, munculah mata air yang sangat jernih
dan tak pernah habis sampai sekarang. Mata air tersebut adalah yang biasa kita sebut air
zamzam. .

Meski ditinggalkan, namun sekai-kali Ibrahim-pun menjenguk dan memperhatikan


perkembangan Ismail. Ternyata ismail tumbuh menjadi seorang pria yang tampan dan juga
bijaksana. Ismail tumbuh menjadi pria yang banyak sekali memberikan kegembiraan kepada ibu
dan juga ayahnya ibrahim. Ibrahim sangat bangga dengan ismail dan sangat menyayanginya
sepenuh hati bahkan melebihi sayangnya kepada diri sendiri. Saat ibrahim sangat mencintai dan
juga menyayangi ismail, kemudian datanglah perintah dari Allah SWT melalui mimpinya.
Dalam mimpi tersebut, Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anaknya Ismail.

Bisa dibayangkan seorang anak yang tampan, baik dan sangat dicintai, kemudian dia disuruh
untuk disembelih sebagai perintah dari tuhan Allah. Lalu kemudian, ibrahimpun menceritakan
hal itu kepada anaknya ismail. Ibrahim sebetulnya tidak tega dan tidak begitu mau untuk
melakukan semua perintah itu. Hanya saja karena Ismail adalah seorang yang bijaksana sekali,
diapun menyuruh ayahnya untuk melakukan perintah tersebut. Namun pada saat akan
disembelih, ismailpun di gantikan oleh seekor kambing sehingga munculah perayaan Idul Adha
sampai sekarang.

Kisah tentang nabi ibrahim dan Ismail itu bisa kita dapatkan secara detail dalam al-qur’an
tepatnya di dalam surat Ibrahim. Bahkan selain itu ada juga beberapa diceritakan dalam ayat al-
qur’an lainnya.

Anda mungkin juga menyukai