Anda di halaman 1dari 2

Cerita Singkat Nabi Ibrahim dan Ismail Tentang Kurban

Sahabat muslim, tinggal menghitung hari dan minggu hingga kita bertemu dengan hari
raya Idul Adha. Pada hari raya ini pula, kita umat muslim melakukan ibadah yang mulia
bagi Allah SWT, yaitu berkurban. Mungkin sahabat sudah banyak mengetahui apa itu
kurban, dan bagaimana sejarah diturunkannya anjuran berkurban.
Benar sekali. Adapun sosok dibalik turunnya perintah berkurban adalah Nabi Ibrahim A.S
dan puteranya, Nabi Ismail A.S. Nah, pada artikel ini, kita akan membahas mengenai
cerita singkat nabi Ibrahim dan Ismail tentang kurban.
Mengenal Sosok Nabi Ibrahim A.S dan Ismail A.S
Nabi Ibrahim A.S merupakan sosok yang sangat luar biasa. Nabi Ibrahim sendiri
dilahirkan di era kepemimpinan Raja Namrud dari Shinar. Dari cerita, Sang Raja diketahui
memberikan perintah untuk membunuh semua anak lelaki yang lahir pada tahun
kelahiran Ibrahim karena sebuah ramalan. Adapun ramalan tersebut merupakan
keruntuhan Sang Raja. Hal ini menyebabkan ibu dari Ibrahim melahirkan di dalam gua.
Dan ketika ia dilahirkan, terjadi beberapa keanehan seperti jatuhnya berhala yang berdiri
kokoh, hingga jatuhnya mahkota dari kepala Raja Namrud.
Keberanian Nabi Ibrahim A.S dalam menentang kemusyrikan membuatnya dikaruniai
banyak mukjuzat. Ketika dia menghancurkan berhala dan hendak dibakar ke dalam api,
atas perintah Allah SWT api pun mendingin. Sehingga, tidak ada satu pun luka bakar dan
gores di tubuh Nabi Ibrahim A.S. Hal ini memberikan pelajaran bahwa sesungguhnya,
kepada Allah SWT kita percaya dan berserah, serta meyakini kuasa-Nya.
Nabi Ibrahim A.S menikah dengan Siti Sarah. Namun dikarenakan mereka tidak kunjung
memiliki anak untuk melanjutkan perjuangan dakwah Nabi Ibrahim, maka Siti Sarah
memberikan izin agar Nabi Ibrahim menikahi Siti Hajar. Hajar merupakan budak dari
Sarah, yangmana ia memiliki hati mulia dan penyabar. Dari pernikahan ini, lahirlah Nabi
Ismail A.S dengan cerita luar biasa mengenai keikhlasan dan pengorbanan.
Kisah Masa Kecil Nabi Ismail
Dari pernikahan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, lahirlah seorang anak lelaki yang dinamakan
Ismail. Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail melakukan hijrah ke Mekkah ketika Ismail masih
kecil. Di tengah perjalanan, Nabi Ibrahim meninggalkan mereka atas perintah Allah, dan
meminta Siti Hajar agar selalu bertakwa kepada Allah.
Namun ketika hari mulai siang, Ismail merasa kepanasan dan haus. Akan tetapi,
perbekalan mereka mulai menipis, dan tidak ada air yang bisa diberikan kepada Ismail.
Saat itu, tidak ada pula musafir yang lewat, yang dapat membantu mereka.
Ismail kecil mulai menangis tanpa henti, sehingga Siti Hajar mulai pergi mencari air. Dia
pun pergi ke Bukit Safa dan Marwa, namun tidak menemukan sedikit air pun. Tidak hanya
sekali, Siti Hajar pergi dari Bukit Safa ke Bukit Marwa sebanyak tujuh kali, berlari-lari.
Namun tetap saja, beliau tidak kunjung menemukan air.
Siti Hajar pun berdoa kepada Allah untuk diberikan pertolongan. Dan Allah mengabulkan
permohonan itu melalui malaikat Jibril, yang datang dan menghentakkan kakinya di
tanah. Hentakan kaki itu menyemburkan air yang menyerupai telaga, disebut dengan air
‘Zam-zam’. Adapun arti dari air zam-zam ini ialah melimpah ruah.
Hingga sekarang, mata air zam-zam tidak pernah mengering, dan selalu menjadi buah
tangan wajib ketika seseorang pulang dari ibadah haji.
Sejarah Diturunkannya Perintah Kurban
Suatu ketika, Nabi Ibrahim A.S berkunjung ke rumah Siti Hajar dan Ismail A.S. Ketika
beliau melakukan kunjungan, di satu malam dia mendapatkan mimpi berupa perintah dari
Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail A.S sebagai kurban. Nabi Ibrahim kemudian
terbangun dari tidur itu dengan perasaan gelisah dan sedih.
Nabi Ibrahim pun menceritakan mimpi itu kepada Ismail. Dengan kesabaran, ketaatan,
dan keikhlasan, Ismail menerima perintah tersebut untuk disembelih dan dikurbankan.
Begitupula dengan ibunda Ismail, Siti Hajar, yang menerima perintah itu dengan
keikhlasan walaupun sangat sedih.
Pada akhirnya, Nabi Ibrahim membawa Ismail ke sebuah tempat untuk disembelih.
Selama perjalanan, banyak sekali godaan iblis yang mengikuti Nabi Ibrahim. Namun,
dengan ketakwaan dan keyakinan, mereka berdua melakukan perjalanan hingga tiba di
tempat penyembelihan.
Ketika Ismail berbaring dan hendak disembelih, Nabi Ibrahim menutup wajah Ismail.
Tepat ketika Nabi Ibrahim hendak menyembelih, datanglah malaikat Jibril untuk
mencegah proses itu atas izin Allah SWT. Setelah itu, Jibril mengganti Ismail dengan
seekor kambing, kemudian memerintahkan Nabi ibrahim untuk menyembelih kambing
tersebut sebagai ganti Ismail. Nabi Ibrahim pun diperintahkan untuk membagikan daging
hasil kurban itu kepada fakir miskin.
Peristiwa ini diperingati oleh seluruh umat muslim di dunia sebagai hari raya Idul Adha,
dimana pada hari raya ini, dianjurkan bagi muslim untuk melakukan ibadah kurban.
Nah, sahabat muslim, itu tadi Cerita Singkat Nabi Ibrahim dan Ismail Tentang Kurban.
Dari kisah tersebut, banyak sekali sikap teladan yang bisa kita petik. Salah satunya ialah
bersabar, dan tetap ikhlas dan tawakal dengan perintah Allah SWT. Selain itu, kita pula
harus bisa melawan bisikan dan godaan syaitan seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim dan
Ismail A.S.

Anda mungkin juga menyukai