TEORI AKUNTANSI
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
1. WIDYA 2018-30-032
2. TERZELIA.TOMASOA 2018-30-039
3. FARAH U PATTY 2018-30-062
4. MARSEL. M. NIKIJULUW 2018-30-093
5. ALBERTH.N.C.TOMASOA 2018-30-120
6. FIFI.Y.BERHITU 2018-30-294
7. PITHER.T.E.O.RIRIHENA 2018-30-400
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. LINGKUNGAN EKONOMI
1. PEREKONOMIAN SWASTA
2. MENILAI SEKURITAS
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. PENDEKATAN PRESKRIPTIF
2. PENDEKATAN DESKRIPTIF
3. PENDEKATAN ETIKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan ekonomi merupakan lingkungan yang mempengaruhi
operasi perusahaan sehari‐hari. Kemampuan investor dalam memahami
dan meramalkan kondisi ekonomi di masa datang akan sangat berguna
dalam membuat keputusan investasi yang menguntungkan. Untuk itu,
seorang investor harus mempertimbangkan beberapa indikator ekonomi
makro yang bisa membantu investor dalam membuat keputusan
investasinya. Indikator ekonomi yang seringkali dihubungkan dengan pasar
modal adalah fluktuasi tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs atau nilai tukar
rupiah. Pengambilan keputusan ekonomi hanya dengan melihat kinerja
keuangan suatu perusahaan, saat ini sudah tidak relevan lagi. Eipstein dan
Freedman (1994) dalam Anggraini (2006), menemukan bahwa investor
individual tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan
tahunan. Untuk itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat memberikan
informasi mengenai aspek sosial, lingkungan dan keuangan secara
sekaligus. Sarana tersebut dikenal dengan nama laporan keberlanjutan
(sustainability).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tujuan dari lingkungan ekonomi
2. Bagaimana penjelasan pengambilan keputusan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari lingkungan ekonomi
2. Agar dapar memahami penjelasan mengenai pengambilan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
A. LINGKUNGAN EKONOMI
Tujuan pelaporan keuangan menurut FASB adalah untuk memberikan informasi kepada para
pengguna laporan keuangan yang digunakan sebagai sarana untuk pengambilan
keputusan.Oleh karena itu, pemahaman atas lingkungan ekonomi, hukum, politik, dan social
penting dalam penetapan standar. Selain itu, pemahaman atas lingkungan akuntansi ini
dianggap begitu penting bagi akuntan karena lingkunganlah yang memberi akuntan harga –
harga yang digunakan untuk mengukur aktiva dan ekuitas yang tercantum dalam neraca.
Perekonomian swasta
1. Investor
a. Terdiversifikasi vs tidak terdiverifikasi
b. Aktif vs pasif
c. Profesional vs nonprofesional
2. Perantara informasi
a. Analisis keuangan
b. Badan penentu peringkat organisasi
c. Badan penentu peringkat saham
d. Pemberi jasa penasihat investasi
e. Perusahaan pialang
3. Regulator
a. FASB
b. SEC
c. Kongres
4. Manajemen
a. Perusahaan besar vs perusahaan kecil
b. Perusahaan terbuka vs tertutup
5. Auditor
a. Kantor nasional vs lokal
b. SEC practice vs non-sec practice
Para kritis FASB berpendanpat bahwa penekana FASB pada pemilik tidak sepenuhnya
menghargai kompleksitas perekonomian modern. Mereka menunjukkan fakta-fakta berikut:
1. Dana-dana pensiunan serta perantara keuangan besar lainnya memiliki sebagian besar
saham perusahaan-perusahaan public sehingga kepemilikan inidividual semakin jarang.
2. Leveraged buyout telah memperbesar bagian kewajiban dalam neraca sampai ke titik
dimana para kreditor mungkin dapat melaksana lebih banyak kendali daripada
pemegang saham
3. Badan-badan pemerintah mengendalikan sebagian besar perekonomian dalam
kebanyakan negara.
Mereka yang menganut pandagana yang lebih luas cenderung berpendapat bahwa semua
organisasi, bukan hanya perusahaan publiv, mempunyai kewajiban untuk melapor bukan saja
kepada para pemegang saham tetapi kepada siapapun yang mempunyai penyetaan dalam
perusahaan yaitu para pemegang penyertaannya . pandangan ini jelas cntroversial. Yang
penting disini bukanlah masalah menentukan sikap tetapi hanya menekankan pandangan kita
tentang bagaimana perekonomia berhalan memang akan mempengaruhi pandangan kita
tentang sifat informasi yang tepat yang harus mengalir dari badan usaha kepada para unsur-
unsurnya.
Pasar sekuritas
Para peneliti akuntansi khusunya tertarik pada pasar modal karena pengamatan atas reaksi-
reasi pasar terhadap informasi akuntansi merupakan cara untuk menguji teori-teori akuntansi
yang sebelumnya tidak ada. Salah satu dilema dalam penekanan pada kegunaan informasi bagi
pemakai individal adalah sulitnya menguji hipotesis-hipotesis secara empitis. Pengujia pasar
tampaknya menawarkan jalan keluar untuk maslaah ini dengan memungkinkan peniliti
memusatkan perhatian dampak para investor sebagai satu kesatuan pasar. Secara lebih umum,
pendekatan terhadap teori yang didasarkan pada dasar mengajukan dan tujuan untuk akuntasi.
Pertama, informasi memang perlu untuk memungkinkan alokasi sumber daya yang optimal
diantar para produsen. Suatu alokasi yang optimal akan terjadi bila para produsen dapat
memperoleh dana modal yang diperlukan untuk mencapai produk nasional bruto yang
maksimum dengan jumlah sumer daya tertentu. Kedua, informasi diperlukan agar
memungkinkan investor memiliki portofolio sekuritas yang optimal menurut prefensi resiko-
imbalan investor tersebut di dalam kerangka harga-harga sekuritas yang ada di pasar. Dengan
kata lain, informasi itu perlu untuk menetapkan harga-harga sekuritas yang mencerminkan
hubungan resiko dan imbalan.
Efisiensi pasar
Dalam bentuk teoritisnya, syarat-syarat yang harus ada dalam pasar yang efisiensi adalah:
Suatu pasar dikatakan efisiensi sehubungan dengan informasi tertentu, jika tidak mungkin
mendapatkan laba abnormal dnegan melakukan jual beli berdasarkan informasi itu. Untuk
membalik temuan pasar yang efisiensi ini tidaklah cukup dengan menunjukkan kasus-kasus
dimana diperoleh laba yang berlebihan, karena definisi ini bersifat statistic, yaitu definis ini
hanya berlaku secara rata-rata
Definisi efisiensi pasar menurut fama, walaupun secara intuitif menarik dalam beberapa hal
juga penuh dengan permasalahan. Bagaimana kita dapat mengatakan informasi sepenuhnya
tercermin dalam harga suatu sekuritas jika kita mengatkan laba abnormal tidak dapt diperlohe
maka ia harus mendefinisikan laba abnormal.
Para peniliti menghadapi dua sumber kesulitan lainnya dalam menyelidiki efisiensi pasar.
Pertama, hampir semua pengujian mengandalkan model-model pentepan harga yang teoritirs
untuk membedakan yang normal dari yang abnormal. Oleh karena itu, pengujian-pengujian itu
merupakan pengujian gabungan atas efisiensi pasar dan model tersebut. Karena model-model
itu sendiri masih dalam pengembangan, hasil0hasil efisiensi pasar harus diperlakukan sebagai
hasil tentative. Kedua, tidak ada harga yang sebenarnya yang dapat dipakai untuk menguji
divegensi. Harga-harga sekuritas hanya merupakan refleksi sentimentalis masyarakat tentang
masa depan, berdasarkan informasi yang tersedia. Jika sentimentalis atau informasi, harga juga
harus berubah. Jika sentimentalis berubah mendadak, demikian pula harga.
EMH bentuk kuat menyatakan bahwa semua informasi yang relevan yang tersedia tercermin
dalam harga-harga sekuritas. Berarti harga-harga sekuritas sepenuhnya mencer,inkan informasi
istimewa dan juga semua informasi yang tersedai bagi publik. Menrut dasar a prori, informasi
orang dalam dapat tercakup harga-harga sekuritas paling sedikit dengan dua cara:
1. Untuk mendapatkan infromasi orang dalam melakukan jual beli berdasarkan infromasi
tambahan permintaan sekuritas saja akan menaikan harga samapi informasi itu
diketahui umum atau tidak lagi relevan
2. cara kedua informasi orang dalam dapat mempengaruhi harga-harga sekuritas
sebenarnya berkaitan dengan yang pertama. Jika mengetahui menambah volume jual
beli dalam sekuritas itu tesebut, partisipan-partisipan lain dalam pasar mengkonsumsi
bahwa ada informasi positif atau negatif yang tersedia.
Beberapa Kesalahpahaman
Biaya historis
Efisiensi pasar oleh sebagian orang dianggap tidak realistis dan bahkan hanya merupakan
kajianakademisnya. Konsep harga perolehan menyatakan bahwa aktiva harus dimasukkan
kedalam pembukuan dangan harga perolehan aktiva itu. Biasanya konsep ini dijelaskan sebagai
berikut: biaya historis dianggap mewakili pengukuran harga yang objektif dalam transaksi yang
wajar. harga yang ditanggung untuk memperoleh suatu aktiva oleh karenanya
dapatdiasumsikan mewakili nilai pasar aktiv itu pada saat perolehannya.
MENILAI SEKURITAS
Teori Portofolio
Teori portofolio didasarkan pada dua asumsi dasar mengenai keputusan investasi dalam
ketidakpastian :
1. investor menghindari resiko (risk averse) dan lebih menyukai imbalan yang lebih besar
untuk tingkat resiko tertentu atau resiko yang lebih rendah untuk tingkat imbalan
tertentu.
2. imbalan sekuritas mempunyai distribusi normal.
Model Pasar
Banyak faktor yang mempengaruhi imbalan dan resiko sekuritas tertentu. Profesor keuangan
dariStanford, william F. Sharpe, berdasarkan pekerjaan mentor beliau harry markowitz,
menyarankan agar faktor-faktor ini dibagi menjadi dua kategori: faktor-faktor yang khusus bagi
perusahaan dan yang dikaitkan dengan pasar.kategori kedua ini disebut resiko sistematik
yang pertama disebut resiko spesifik atau nonsistematik. Secara formal, persamaan untuk imbal
an sekuritas ini dapat ditulis sebagai'
“Tingkat imbalan atas aktiva i untuk periode t = tingkat imbalan atas seluruh sekuritasdalam
pasar untuk periode t + gangguan acak dalam proses tersebut untuk periode t”
Persamaan ini dikenal sebagai model pasar market model
atau persamaan karakteristik (characteristic equation).Asumsi utama dalam model
pasar ini adalah bahwa variasi-variasidalam masing-masing sekuritas sebagian besar disebabkan
oleh faktor yang melanda seluruh pasar. Hal ini memungkinkan kita mengganti satu faktor
individual dengan satu faktor pasar.
CAPM menunjukan bahwa imbalan yang diharapkan untuk sekuritas tertentu sama besar
denganimbalan atas suatu aktiva bebas risiko ditambah risiko relatif (disebut sebagai beta)
sekuritas tersebut dikalikan dengan selisih lebih antara hasil imbalan yang diharapkan dari
portofolio pasar dan hasil imbalan atas aktiva bebas risiko.
Beberapa Implikasi CAPM
Salah satu kesulitan dengan penafsiran implikasi CAPM adalah bahwa konsep risiko dan imbalan
bersifat ex ante atau harapan dan risiko dikaitkan dengan ketidakpastian pengembalian masa
depan. Akan tetapi, sebagian besar pengukuran pengembalian rata6rata dan beta bersifat ex
post, dalam banyak kasus dihitung dari suatu periode 60 bulan sebelumnya.Salah satu
keuntungan utama model penetapan harga aktiva modal dan hipotesis pasar efisiendan teori
portofolio pendukungnya adalah bahwa model ini dapat diuji secara empiris.Akantetapi, asumsi
dan teknik6teknik statistik yang digunakan membatasi validitas pengujian dankesimpulan yang
dapat dicapai.Selain itu, riset tentang pengaruh akuntansi pada pasar modalhanya dapat
memberikan ja"aban parsial atas pertanyaan-pertanyaan mengenai validitas ukuran-ukuran
akuntansi, derajat relevansi informasi akuntansi, dan pilihan prosedur-prosedur
akuntansialternatif.
Menggunakan CAPM
Jika imbalan yang satu dikurangkan dengan dari yang lainnya akan didapat apa yang
disebutimbalan abnormal, yaitu selisih antara jumlah yang sebenarnya diperoleh sekuritas itu d
an jumlah yang seharusnya diperoleh berdasarkan CAPM . jika imbalan abnormal dari waktu ke
waktu dijumlahkan maka diperoleh indikasi mengenai nilai informasi yang digunakan untuk
memperoleh imbalan diatas rata-rata.
Terdapat beberapa jenis opsi. Opsi beli (call option) memberi investor hak untuk membeli
saham tertentu pada suatu saat dimasa depan dengan harga ditetapkan sebelumnya, yang
dikenal sebagai harga pelaksanaan (exercise price). Opsi jual (put option) adalah bayangan
cermin opsi beli; opsi ini meberi investor hak untuk menjual saham pada suatu saat dimasa
depan dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya.Opsi-opsi saham yang diberikan kepada
para eksekutif sebagai pengganti gaji adalah salah satu contoh opsi beli.Jika saham naik
melebihi harga pelaksanaan. eksekutif itu dapat membeli dengan diskon dan merealisasi
laba.Utang konvertibel adalan contoh lain-jika harga saham perusahaan naik, terdapat insentif
bagi kreditor untuk mengkonversi menjadi saham. Nilai opsi beli yang sederhana, yang dapat
dipakai hanya pada tanggal jatuh tempo expiration date) dan tidak membayarkan dividen, tidak
akan pernah kurang dari nol. Kita tidak akan memakai hak kita untuk membeli saham tersebut
jika harganya tidak melebihi harga pelaksanaan.
Beberapa Implikasi
Pertama, baik CAPM maupun model penetapan harga opsi menegaskan bahwa yang
menjadi,atau seharga menjadi, perhatian utama para pemegang saham adalah ukuran-ukuran
risiko.kedua, model penetapan harga sekuritas ini mempertanyakan penekanan ini. Namun,
tidak seperti CAPM, model penetapan harga opsi memperlihatkan adanya kebutuhan
akan informasi tentang risiko total bukan hanya beta sekuritas. Ketiga, kedua model ini member
akuntan suatu kerangka dasar agar mereka dapat menurunkan teori tentang bagaimana cara
terbaik untuk melaporkan ekuitas
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Accounting Principles Board menyatakan bahwa fungsi akuntansi adalah menyediakan informasi
kuantitatif, yang terutama bersifat keuangan, tentang satuan usaha ekonomi yang dimaksudkan agar
berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. FASB menegaskan bahwa peran pelaporan keuangan
dalam perekonomian adalah untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
bisnis dan ekonomi. Dalam mempelajari keputusan yang yang diambil, serta dampak keputusan pada
pemyediaan informasi, para ahli teori akuntansi menganut suatu strategi yang berujung dua. Pertama
adalah menyatakan bagaimana orang lain seharusnya mengambil keputusan, berarti pendekatan
normatif. Kedua adalah menyatakan bagaimana orang sebenarnya mengambil keputusan, berarti
pendekatan positif.
Pendekatan-pendekatan :
Individu-individu diasumsikan menyortir semua alternatif yang terbuka bagi mereka dan
memilih tindakan, yang memberikan konsekuensi yang lebih disukai lebih tinggi daripada yang
kurang disukai, dan memaksimalkan utilitas.
Ekonomi Informasi (Information Economics)
Ekonomi informasi merupakan pengkayaan diri dari model teori pilihan dengan menambahkan
suatu probabilitas kondisi terbaik dan terburuk untuk memberikan nilai pada informasi yang
relevan, tepat waktu, dan handal untuk menghindari risiko.
Salah satu cara untuk memahami ekonomi informasi adalah dengan memperluas model
tersebut dari satu individu menjadi dua individu. Salah satu dari dua individu ini menjadi agen
untuk yang lain. Teori keagenan adalah teori yang dibangun atas dasar hubungan keagenan.
Pemasukan angka akuntansi (angka laba) dalam kontrak mendorong pihak berkontrak
(terutama agen) untuk mencapai tujuan kontrak sehingga kontrak menjadi efisien.
Teori keputusan multipribadi berfokus pada kumpulan individu. Pengambilan keputusan dan
permintaan akan informasi yang dihasilkannya difokuskan pada pilihanpilihan oleh sekumpulan
individu
Bahasa yang digunakan dalam akuntansi positif adalah bahasa kontrak atau perjanjian
(covenant). Para investor, konsumen, manajemen, pegawai, dan pihak-pihak lainnya
diasumsikan membuat kontrak yang eksplisit ataupun implisit satu dengan lainnya. Pendekatan
ini kadang disebut teori ekonomi hak properti (property right). Salah satu sumbangan yang
penting dari akuntansi positif adalah peringatannya yang tepat waktu bahwa kontrak-kontrak
dibuat dalam konteks pasar. Kontrak antara manajemen dan pemilik. Bidang yang diteliti oleh
akuntansi positif ini sangat erat berkaitan dengan teori keagenan. Kontrak antara manajemen
dan kreditor. Bidang yang menyangkut perjanjian utang. Manajemen yang memaksimalkan
utilitas, khususnya jika mereka memiliki saham dalam perusahaan, tidak selalu mengambil
keputusan demi kepentingan terbaik para pemberi utang. Oleh karena itu, kreditor seringkali
meminta manajemen untuk menandatangani kontrak yang melindungi kepentingan kreditor.
Kontrak antara manajemen dan masyarakat. Para akuntansi positif telah meneliti hubungan
antara korporasi dan berbagai badan politik, dan pengaruh hubungan ini pada keputusan
korporasi.
Kemampuan individu yang terbatas untuk memroses informasi dalam lingkungan yang
kompleks, maka wajar individu ingin menyerdehanakan situasi yang kompleksitas dengan
menggunakan atueran praktis (heuristik). Penjangkaran (Anchoring), dimana individu membuat
prediksi dengan mengambil suatu data sebagai titik awal dan membuat penyesuaian sesuai
dengan informasi yang tersedia lainnya. Fiksasi Fungsional (Functional Fixation), individu
mengasumsikan bahwa simbolsimbol, agregasi, atau pengganti yang mereka gunakan dalam
melakukan pertimbangan tentang masa depan mempunyai arti dan relavansi yang sama dari
waktu ke waktu, walaupun terjadi perubahan dalam apa yang diwakili oleh simbol tersebut
atau dalam cara perhitungan.
Sintesis (Synthesis)
Pendekatan deskriptif masih dipengaruhi oleh asumsi politik dan perilaku normatif sehingga
mempunyai kecenderungan untuk membentuk sintesis yang menyebabkan teori tidak dapat
dibuktikan salah.
PENDEKATAN ETIKA
Pendekatan deontologis berfokus pada motif untuk mencapai tujuan akhir. Pendekatan
teleologis berfokus pada akhir itu sendiri.
Utilitarianisme (Utilitarianism)
Individu mempunyai hak alami sebagai akibat dari keberadaannya sebagai manusia. Salah
satunya ialah hak untuk mengetahui informasi.
Keadilan dan Kewajaran (Justice and Fairness)
Teori keadilan menyatakan bahwa perilaku yang benar harus diarahkan bukan oleh tujuannya
maupun individu, melainkan oleh keadilan. DR Scott, mendasarkan staandarstandar akuntansi
pada prinsip-prinsip berikut: Keadilan, perlakuan yang adil harus diberikan pada semua
kepentingan yang terlibat dalam situasi keuangan yang dicakup oleh akun-akun. Kebenaran,
akun-akun tidak boleh menjadi alat untuk melakukan kesalahan penyajian. Kewajaran, aturan
akuntansi, prosedur, dan sebagainya tidak boleh hanya melayani kepentingan tertentu.
Etika dapat menjadi suatu pelajaran tentang kebiasaan yang sebenarnya mengatur perilaku
masyarakat. Etika mempunyai peran yang secara potensial penting dalam memperdalam
pemahaman tentang sifat akuntansi.
BAB 3
PENUTUP
Hendriksen, Eldon S. dan Michael E. Van Breda. 2000 “Accounting Theory”. IL:Irwin,
Yogyakarta: BPFE
http://ekowibowo21051996.blogspot.com/2017/09/teori-akuntansi-babivrerangka.html. Di
akses pada tanggal 06 Oktober 2021