Anda di halaman 1dari 3

BAB 6.

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Kegiatan pengadaan bahan makanan di RSUD Kabupaten Jombang
dimulai dari pemesanan bahan makanan yang dibedakan menjadi dua yaitu
pemesanan bahan makanan basah dan bahan makanan kering. Pemesanan
bahan makanan basah dilakukan setiap hari sedangkan untuk bahan
makanan kering dilakukan satu bulan sekali tapi apabila stok telah habis
dan diperlukan secara mendadak maka bahan makanan dipesan saat itu
juga. Pembelian bahan makanan menggunakan sistem pembelian dengan
rekanan. Penerimaan bahan makanan menggunakan sistem penerimaan
konvensional. Penyimpanan bahan makanan kering terdapat pada 3
ruangan yang berbeda dan penyimpanan bahan makanan basah di lemari
pendingin dan freezer. Penyaluran bahan makanan tidak menggunakan
kartu bon namun setiap pagi petugas penyimpanan menyiapkan bahan
makanan yang dibutuhkan sesuai dengan siklus menu.
2. Persiapan bahan makanan dibagi menjadi dua yaitu bahan makanan kering
dan basah. Ruang persiapan dibagi menjadi ruang persiapan lauk hewani,
lauk nabati, sayur, buah, dan snack untuk kelas VIP dan VVIP.
Pengolahan bahan makanan terbagi dalam 3 shift yaitu subuh, pagi, dan
sore.
3. Pemorsian makanan untuk kelas menggunakan disposable, sedangkan
untuk VIP dan VVIP menggunakan piring saji
4. Instalasi gizi di RSUD Kabupaten Jombang menggunakan sistem
sentralisasi. Transportasi yang digunakan untuk distribusi adalah troli.
Administrasi distribusi dilakukan dengan cara petugas ruangan
memasukkan pesanan diet secara online. Kemudian petugas instalasi gizi
melakukan billing dan pencetakan setelah dilakukan crosscek

88
89

5. Berdasarkan data hasil skrining gizi :


Pasien termasuk dalam malnutrisi dengan score 2 (terdapat penurunan
Berat Badan dan penurunan asupan makan).
6. Hasil pengamatan antropometri pasien tidak terjadi persentase LILA
61,1% dengan status gizi kurang. Pengukuran antropometri tidak akan
terjadi perubahan dalam waktu yang singkat dan sedangkan pengamatan
hanya dilakukan selama 3 hari yang relatif singkat.
7. Hasil pengamatan biokimia pasien terjadi peningkatan pada tanggal 14
Maret 2019 dan tanggal 16 Maret 2019 yaitu hemoglobin semakin
meningkat yaitu 9,9 g/dl
8. Berdasarkan hasil pengamatan fisik klinis berangsur-angsur membaik dari
keluhan pasien yang berkurang seperti pusing dan nyeri pada anus.
Pemeriksaan klinis tanggal 16 Maret 2019 (tekanan darah, nadi, RR dan
suhu) normal
9. Hasil pengamatan dietery histori pasien pada hari pertama sampai ketiga
pasien menjalani diet Tinggi kalori Tinggi protein (TKTP). Pengamatan
selama 3 hari rata-rata asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
meningkat tetapi masih dalam kategori buruk hingga kurang. Pada tanggal
14 Maret 2019 asupan energi 39%, protein 49%, lemak 51% dan
karbohidrat 34%. Pada tanggal 15 Maret 2019 asupan energi 45%, protein
67%, lemak 58% dan karbohidrat 36%. Pada tanggal 16 Maret 2019
asupan energi 54%, protein 79%, lemak 59% dan karbohidrat 47%
Pemenuhan asupan zat gizi Menurut Gibson (2005) asupan makan yang <
51 % dikatakan asupan makan dengan kategori buruk sedangkan 51-79 %
dikatakan asupan makan dengan kategori kurang sehingga asupan Ny. L
dapat dikategorikan defisit berat hingga kurang, dikarenakan pasien
mengalami pusing dan nafsu makan menurun yang disebabkan karena
pasien mengalami penyakit kanker rektum dan anemia
90

6.2 Saran
1. Sebaiknya pengawas lebih tegas pada petugas di tiap pengolahan masing-
masing dalam penggunaan APD. Selain itu, petugas harus lebih
memperhatikan penggunan APD secara baik dan benar.
2. Instalasi Gizi RSUD Kabupaten Jombang sebaiknya mengajukan
perluasan dapur atau ruang penyelenggaraan makanan agar kegiatan
penyelenggaraan makanan dapat berjalan lebih optimal
3. Diharapkan pasien setelah pulang bisa menerapkan diet yang telah
diberikan yaitu diet TKTP dan tinggi zat besi agar kebutuhan zat gizinya
selalu terpenuhi serta tidak harus kembali lagi ke rumah sakit dengan
penyakit yang sama.
4. Perlu adanya pemeriksaan rutin secara berkala terkait hasil laboratorium
yang masih belum normal.
5. Diharapkan pasien mengikuti anjuran konseling yang telah di berikan
dengan menerapkan pola makan yang seimbang berdasarkan penyakit
yang di derita serta anjuran bahan makanan apa saja yang di perbolehkan
serta di batasi dan anjuran menggunakan menu yang telah di berikan guna
status gizi tetap normal.

Anda mungkin juga menyukai