Anda di halaman 1dari 31

PENJELASAN JUKNIS

PENGGUNAAN KMS
SOSIALISASI PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN KARTU MENUJU
SEHAT (KMS)
5-6 AGUSTUS 2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan

BAB II PENJELASAN UMUM KMS


1. Apa Itu KMS BAB IV TINDAK LANJUT HASIL
2. Fungsi dan Kegunaan KMS Balita PENIMBANGAN
3. Jenis KMS Balita 1. Berat Badan Naik
4. Bagian-bagian KMS Balita 2. Berat Badan Tidak Naik
3. Berat Badan Di Bawah Garis Merah
BAB III TATA CARA PENGISIAN KMS 4. Berat Badan Di Atas Garis Oranye
1. Memilih KMS Sesuai Jenis Kelamin
2. Memastikan Identitas Anak BAB V PENUTUP
3. Mengisi Bulan Lahir dan Bulan Penimbangan DAFTAR PUSTAKA
4. Meletakkan Titik Berat Badan dan Membuat Garis
Pertumbuhan Anak
5. Mencatat Setiap Kejadian yang Dialami Anak
6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak
7. Mengisi Kolom Pemberian ASI Eksklusif
LATAR BELAKANG PERUBAHAN KMS
Permenkes No 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak
Penyesuaian Istilah Status gizi balita dibawah garis -2SD, diantaranya indikator:
• BB/U diklasifikasikan menjadi berat badan kurang atau sangat kurang
• BB/PB atau BB/TB diklasifikasikan menjadi gizi kurang dan gizi buruk..

Implikasi pada KMS


 perubahan pada garis kurva pertumbuhan untuk menentukan risiko
gizi lebih dan gizi kurang dalam rangka deteksi dini gizi lebih dan
obesitas serta deteksi dini stunting.

 terdapat garis kurva berwarna oranye sebagai garis rujukan untuk


menentukan risiko berat badan lebih dan garis berwarna merah
sebagai garis rujukan untuk menentukan risiko gizi kurang.

Tujuan

• Petunjuk Teknis Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita digunakan


sebagai panduan bagi tenaga kesehatan dan kader kesehatan tentang
bagaimana cara menggunakan KMS dan tindak lanjut.
KARTU MENUJU SEHAT
Kartu Menuju Sehat (KMS) balita adalah kartu yang memuat kurva
pertumbuhan normal balita berdasarkan indeks antropometri BB/U dan jenis
kelamin

Dengan KMS, gangguan pertumbuhan baik risiko kekurangan maupun


kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan
pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum terjadinya masalah gizi yang
lebih berat.

KMS di Indonesia digunakan sebagai instrumen utama kegiatan pemantauan


pertumbuhan melalui UKBM, antara lain di Posyandu
FUNGSI KMS
(WHO, 1978; HENDRATA, 1984; GOPALAN 1988; GRIFFITHS, 1996; SATOTO, 2000)

Fungsi ilmiah → sebagai alat tapis anak dengan gangguan


pertumbuhan berdasarkan kecukupan kenaikan berat badan anak.

Fungsi edukatif → sebagai alat bantu menjelaskan kepada ibu


tentang pertumbuhan anak dan tindak lanjut yang diperlukan (ada
pesan-pesan gizi seimbang anak dalam KMS)

Fungsi recording → mencatat jenis pelayanan kesehatan dasar yang


diterima dan kesehatan anak, misalnya: Imunisasi, kapsul vitamin A,
ASI Eksklusif, kejadian sakit dll
KEGUNAAN KMS
Alat deteksi dini gangguan pertumbuhan balita untuk
menapis dan mencegah terjadinya masa Bagi balita 01
lah gizi sejak dini.

Memberikan penyuluhan tentang asuhan dan


Bagi orangtua pemberian makanan balita melaporkan ke
02 tenaga kesehatan terdekat
balita

Memberikan penyuluhan tentang asuhan dan


pemberian makanan balita melaporkan ke tenaga Bagi kader kesehatan 03
kesehatan terdekat
.

 Menganalisis status pertumbuhan balita


menggunakan KMS
04 Bagi tenaga  Mengetahui riwayat pemberian ASI eksklusif
kesehatan  Membina kader kesehatan dalam pelaksanaan
pemantauan pertumbuhan di posyandu.
 Alat edukasi kepada para orang tua balita
BAB III TATA CARA PENGISIAN KMS
DAFTAR ISI 1. Memilih KMS Sesuai Jenis Kelamin
2. Memastikan Identitas Anak
3. Mengisi Bulan Lahir dan Bulan Penimbangan
4. Meletakkan Titik Berat Badan dan Membuat Garis
Pertumbuhan Anak
5. Mencatat Setiap Kejadian yang Dialami Anak BAB IV TINDAK LANJUT HASIL
6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak PENIMBANGAN
7. Mengisi Kolom Pemberian ASI Eksklusif 1. Berat Badan Naik
2. Berat Badan Tidak Naik
3. Berat Badan Di Bawah Garis Merah
4. Berat Badan Di Atas Garis Oranye

BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Jenis KMS Bagian-Bagian KMS Balita
KMS Anak Perempuan
Belakang

KMS Anak Laki-laki


Depan
Tampilan KMS Baru
upaya dalam rangka deteksi dini gizi
lebih dan obesitas  garis rujukan
untuk menentukan risiko berat badan
lebih

Tanpa warna latar

Garis kurva pada:


• +1SD berubah menjadi warna
oranye
• -2SD berubah menjadi warna
merah

Rujuk bila berat badan anak


tidak naik (T) atau di bawah
garis merah atau di atas garis
upaya dalam rangka deteksi dini stunting oranye
 garis rujukan untuk menentukan risiko
gizi kurang
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS

1 2 3 4 5 6

Meletakkan
Memilih Mengisi bulan titik berat Mencatat Menentukan
Memastikan lahir dan
Mengisi
KMS sesuai badan dan setiap status Kolom
identitas bulan
jenis membuat garis kejadian yang pertumbuhan Pemberian ASI
balita penimbangan
kelamin pertumbuhan dialami anak anak Eksklusif
anak
anak
1 Memilih KMS Sesuai Jenis Kelamin
KMS Warna Merah Muda KMS Warna Biru
Untuk Anak Perempuan untuk anak laki-laki

Memastikan Identitas Balita


2 Sesuai halaman depan pada
Buku KIA
3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan

Bila tidak diketahui


tanggal lahirnya,
tanyakan perkiraan
umur anak
Isi tanggal
penimbangan (tgl,
hari, bulan,tahun)
secara berurutan
Usahakan tanggal
penimbangan setiap
bulannya tetap/ajek,
agar didapatkan
interpretasi yang
sama
4. Meletakkan Titik Berat Badan dan Membuat Garis Pertumbuhan

a. Plotting berat badan


 Tulis berat badan hasil penimbangan di
bawah kolom bulan penimbangan.
 Letakkan titik berat badan pada titik temu
garis tegak (bulan penimbangan) dan garis
datar (berat badan).

Contoh:

Aida dalam
penimbangan bulan
Juni 2019 umurnya 4
bulan dan berat
badannya 6,0 kg.
Contoh: Data penimbangan
berat badan Aida adalah
sebagai berikut:
 Bulan Oktober 2019,
berat badan Aida 6,2 kg.
 Bulan November 2019, b. Hubungkan titik
berat badan Aida 6,3 kg.
 Bulan Desember 2019, berat badan bulan
berat badan Aida 7,4 kg
 Bulan Januari 2020, Aida ini dengan bulan
lalu
tidak datang ke
Posyandu.
 Bulan Februari 2020,
berat badan Aida 9,2 kg.
 Bulan Maret 2020, berat
badan Aida 10,2 kg.
 Bulan April 2020, berat
badan Aida 10,2 kg.
 Bulan Mei 2020, berat
badan Aida 9,7 kg.

Jika anak bulan lalu tidak


ditimbang, maka
garis pertumbuhan tidak
dapat dihubungkan.
5. Mencatat Setiap Kejadian yang Dialami Anak

Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak.


Catatan dapat ditulis langsung di KMS seperti
contoh di samping atau dicatat di tempat lain.
Contoh:
 Pada penimbangan di bulan November 2019
anak tidak nafsu makan.
 Saat ke Posyandu di bulan April 2020, anak
sedang mengalami demam.
 Penimbangan selanjutnya di bulan Mei 2020
anak sedang diare.
DAFTAR ISI BAB IV TINDAK LANJUT HASIL
PENIMBANGAN
1. Berat Badan Naik
2. Berat Badan Tidak Naik
3. Berat Badan Di Bawah Garis Merah
4. Berat Badan Di Atas Garis Oranye

BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
6. Menentukan status pertumbuhan anak

Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu


dengan menilai garis pertumbuhannya,
atau dengan
menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan
dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM).

KBM digunakan bila ada keraguan menginterpretasikan


arah kurva pertumbuhan
Kesimpulan dari Penentuan Status Pertumbuhan

NAIK (N) TIDAK NAIK (T)

Grafik BB mengikuti garis Grafik BB mendatar atau menurun


pertumbuhan memotong garis pertumbuhan di
atau bawahnya
Kenaikan BB sama dengan KBM atau
(Kenaikan BB Minimal) atau lebih Kenaikan BB kurang dari KBM
Menentukan Status Pertumbuhan Anak

Garis a
Kenaikan BB
a <KBM (<300gr) 
Answer
rujuk
Tidak Naik
Menentukan Status Pertumbuhan Anak

Garis b
• Memotong garis
b pertumbuhan di
Answer atasnya
• Kenaikan BB
>KBM (>300gr)
Naik
Menentukan Status Pertumbuhan Anak

• Memotong garis
Garis c pertumbuhan di
atasnya
• Kenaikan BB
Answer >KBM (>300gr)
 rujuk
Naik
Menentukan Status Pertumbuhan Anak
d

• Grafik BB
mendatar
Garis d • Kenaikan BB
<KBM (<200gr)
• Memotong garis
Answer pertumbuhan di
bawahnya
Tidak Naik rujuk
Menentukan Status Pertumbuhan Anak
e

Garis e • Grafik BB
menurun
• Kenaikan BB
Answer <KBM
(<200gr) rujuk
Tidak Naik
7. Mengisi Kolom Pemberian ASI

Beri tanda () bila pada bulan tersebut


bayi masih diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman lain. Bila
diberi makanan lain selain ASI, bulan
tersebut dan bulan berikutnya diisi
dengan tanda (-).
Perubahan BB Indikator sensitif untuk
memantau pertumbuhan anak

Bila Kenaikan BB < yang seharusnya, pertumbuhan


anak terganggu risiko kekurangan gizi

Bila Kenaikan BB > dari rata-rata anak seumurnya  risiko


kelebihan gizi pertumbuhan anak terganggu risiko kelebihan gizi
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

Atas Garis
BB Naik BB Tidak Naik BGM
Oranye
Tanyakan dan catat Tanyakan dan catat keadaan
anak bila ada keluhan
keadaan kesehatan (batuk, diare, panas, rewel,
Anjurkan kepada ibu anak bila ada keluhan dll) dan kebiasaan makan
untuk (batuk, diare, panas, anak.
rewel, dll) dan Dirujuk untuk
mempertahankan dikonfirmasi oleh petugas
kondisi anak dan kebiasaan makan anak. Berikan penjelasan tentang kesehatan
berikan nasihat kemungkinan penyebab berat
badan tidak naik
tentang pemberian
makan anak sesuai Berikan penjelasan
golongan umurnya tentang kemungkinan Setelah dirujuk dan dikonfirmasi,
(seperti tercantum penyebab berat badan tidak perlu dirujuk kembali jika
garis pertumbuhannya mengikuti
dalam Buku KIA tidak naik garis pertumbuhan di atasnya (N).
jika berat badan tidak mengalami
kenaikan (T) maka harus dirujuk.
Rujuk anak ke tenaga
kesehatan
Puskesmas/Pustu Rujuk anak ke
Puskesmas/Pustu/Poskesdes
/Poskesdes sesegera mungkin
Rujukan memiliki tujuan untuk
mengkonfirmasi risiko gangguan
pertumbuhan agar dapat ditindaklanjuti
secara cepat dan tepat.
PENUTUP

Gangguan pertumbuhan baik risiko kekurangan maupun kelebihan


gizi dapat diketahui lebih dini dengan KMS, sehingga dapat
dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat
sebelum terjadinya masalah gizi yang lebih berat.
Dengan adanya petunjuk teknis ini diharapkan kader dapat
berperan dan melakukan pengisian KMS dengan tepat dalam
rangka deteksi dini status pertumbuhan balita.

Anda mungkin juga menyukai