Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aurellia Salsabila Sekartaji

NIM : 2020081059
Tugas 4

1. Paradigma kegunaan
Perspektif sejarah dalam merancang sistem yang interaktif:
a. Bahasa dan aksi
- Aksi tidak selalu berupa kata-kata
- DM – antar muka menggantikan paradigma bahasa sistem
- ¾ Antarmuka sebagai mediator
- ¾ Antarmuka berlaku sepert agen yang pintar
- Pemrograman adalah contoh penyatuan aksi dengan Bahasa
b. Multi modal
- Modelnya adalah saluran komunikasi manusia
- Pada waktu yang bersamaan harus mampu menjadi saluran input/output
c. Komputer yang dapat mendukung pekerjaan
- Menghilangkan istilah single user/single computer
- Tidak mempunyai dampak sosial yang Panjang
- Email adalah salah satu bukti sukses

 Mengidentifikasi;
- User dapat melakukan evaluasi internal sistem dari gambaran yang dia peroleh.
- Memungkinkan melakukan penelusuran, standarisasi, kedayatahanan, mudah
dioperasikan.

2. Paradigma untuk interaksi memiliki ketergantungan untuk sebagian besar di atas


perkembangan-perkembangan teknologi dan aplikasi-aplikasi kreatif untuk meningkatkan
interaksi. Prinsip-prinsip untuk interaksi tidak tergantung pada teknologi, tapi tergantung
pada jangkauan yang lebih besar dari pemakaian yang lebih mendalam pada elemen
manusianya dalam interaksi.
Karenanya, masa depan dari desain sistem interaktif bergantung pada sebuah pendekatan
yang saling melengkap. Kreatifitas yang memberikan peningkatan pada paradigma-
paradigma baru seharusnya diperkuat dengan pengembangan dari sebuah teori yang
menyediakan prinsip-prinsip untuk mendukung paradigma dalam aplikasinya yang
diulang-ulang.

3. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang
diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di
server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk
pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud. Itu semua merupakan
kebutuhan komputasi yang bisa dibawa kemanapun sepanjang waktu.

 Penekanannya:
- Active Directory terlalu mampu untuk kebaikannya sendiri
Kenyataannya, apa yang disukai banyak perusahaan tentang Active Directory
- kemampuannya yang kaya dan kustomisasi yang berat - adalah yang
membuatnya tidak cocok untuk sekolah, kata Becker.

- Kasing untuk kombo Chromebook-GAFE


Penggunaan Chromebook memadukan kemudahan GAFE dengan perangkat
murah yang orang tua dan distrik sekolah dapat lebih mudah bayar. Sekolah-
sekolah sebenarnya awalnya menggunakan GAFE pada PC Windows, tetapi
karena PC-PC itu sudah pensiun, mereka beralih ke Chromebook karena
alasan biaya.

- Tempat Chromebook dan GAFE tidak sepenuhnya ditayangkan


Terlepas dari keuntungan dari kesederhanaannya, Chromebook dan GAFE
tidak memenuhi semua kebutuhan, dan mereka telah berjuang untuk membuat
kasus mereka di luar penyebaran siswa. Sebagai contoh, Google Slides cukup
primitif, dan guru sangat menyukai menggunakan PowerPoint, yang
memerlukan lisensi PC, Mac, atau Office 365 untuk penggunaan web.

 Kemampuan akses internet merupakan faktor yang mendorong pengadopsian


komputasi awan, karena komputasi awan merupakan layanan yang berbasis pada
ketersediaan internet. Komputasi awan hanya dapat digunakan dalam kondisi
perangkat yang digunakan telah terhubung dengan internet. Kualitas koneksi
internet yang baik mendorong para pengguna untuk mempersepsikan teknologi
komputasi awan menjadi lebih positif, karena aktivitas dan pekerjaan mereka
tidak terhalang oleh koneksi internet yang buruk. Oleh karena itu, hipotesa yang
diuji adalah:
“Kualitas koneksi dari internet berpengaruh positif terhadap niat pengguna untuk
menggunakan komputasi awan.”

Anda mungkin juga menyukai