Anda di halaman 1dari 24

Perancangan

Tangki/ Vessel/ Bejana

• Perancangan tangki dengan dasar datar


(FLAT BOTTOM CYLINDRICAL VESSEL)
• Perancangan tutup tangki silinder
FLAT BOTTOM CYLINDRICAL VESSEL
(Material Specification)
Materials used in the construction of storage
vessels:
metals, alloys, clad-metals,
materials with linings which are suitable for
containing the fluid,
hot rolled mild (low-carbon) steel plate.
The particular types of steel pipe specified by
API Standard 12 C are:
SA-7 (open-hearth/ electric furnace), SA-283,
Grade C for all thickness greater than 1 ¼ in,
Grade D for all thickness less than 1 ¼ in
FLAT BOTTOM CYLINDRICAL VESSEL
(Optimum Tank Proportion)
• Menentukan proporsi nilai tinggi terhadap diameter (Nilai
H/D optimum)
• Ukuran standar untuk tangki penyimpan pada tekanan
atmosferik:
• Diameter : 10 sampai 220 ft
• Tinggi : 6 sampai 64 ft
• Lihat Appendix E (Brownell and Young)

• Tidak ada aturan umum dalam penentuan ratio H/D


karena ratio ini seringnya merupakan fungsi dari
permintaan proses, ketersediaan lahan, dan
pembatasan tinggi.
FLAT BOTTOM CYLINDRICAL VESSEL
(Optimum Tank Proportion)
• Proporsi optimum D/H tangki dibatasi
oleh dua hal:
– Lower limit for the optimum ratio D/H
 when the shell, bottom, dan roof costs per
unit area are independent of D/H
 exists with tanks of small volume
– Upper limit for the optimum ratio D/H
 when the shell thickness is a function of D
and H
 exists with tanks of large volume
Dasar Perhitungan Disain Bejana Tekan

• Dalam merancang sebuah bejana tekan,


diperlukan perhitungan kekuatan terhadap
beban-beban yang terjadi.
• Rancangan tersebut secara teknis
digunakan sebagai jaminan bahwa peralatan
tersebut aman terhadap beban yang terjadi.
• Kalkulasi perhitungannya
sendiri ditentukan berdasarkan pada spek
dari klien dan beberapa acuan lain
seperti standard code ASME, API, TEMA,
UBC, WRC, dll.
Ada beberapa standard yang digunakan oleh engineer
antara lain:

• ASME (American Society of Mechanical Engineers)


• API (American Petroleum Institute)
• ANSI (American National Standards Institute)
• ASTM (American Standard Testing and Material)
• ASCE (American Society of Civil Engineers)
• AWS (American Welding Society)
• NACE (National Association of Corrosion Engineers)
• NFPA (National Fire Protection Association)
• JIS (Japanese Industrial Standard)
• DIN (Deutsches Institute fur Normung)
• TEMA (Tubular Exchanger Manufacturers Association)
• EJMA (Expansion joint Manufacturers Association) , dll
Dasar Perhitungan tersebut antara lain:

1. Kalkulasi Terhadap Tekanan


Dalam (Internal Pressure)
2. Kalkulasi Terhadap Tekanan Luar (External
Pressure)
3. Kalkulasi Column (Tall Tower)
4. Kalkulasi Penyangga
5. Kalkulasi Beban Nozzle
6. Kalkulasi MAWP
7. Kalkulasi Beban Angin dan Gempa (Wind &
Seismic)
Kalkulasi Terhadap Internal Pressure

• Pada dasarnya, bejana tekan ditentukan oleh


ketebalan dindingnya:

1. Pertama, hitung ketebalan dari tekanan design


yang ditentukan oleh orang proses (process
engineer).
2. Dari hasil perhitungan yang didapatkan (t required),
tentukan ketebalan aktual (t actual) yaitu ketebalan
yang disediakan suplier material yang mendekati di
atas ketebalan hasil perhitungan (t required) setelah
ditambahkan faktor Corrosion Allowance.
Kalkulasi Terhadap Internal Pressure

3. Dari ketebalan tersebut dihitung balik untuk


mendapatkan MAWP (Maximum Allowable Working
Pressure)

MAWP is the maximum pressure at which the vessel


or equipment is allowed to function at a specific
temperature.
The mechanical design, which is based on Material
of Construction (MOC) and thickness of the vessel
is taken into account in MAWP.
• Dengan demikian t actual > t required,
 MAWP lebih besar dibanding Design
Pressure.
• Akan tetapi bila t actual = t required, maka
MAWP akan sama dengan tekanan
disain (Design Pressure)
• Kalkulasi yang digunakan untuk
menghitung ketebalan tersebut
berdasarkan ASME Section VIII Div. 1
sebagai berikut:
Sumber: Bednar, H.H., Pressure Vessel design
Handbook, Von Nostrand Reinhold, Co.,1981
Storage Vessel

• Hubungan antara H dan D dalam vessel

H = tinggi vessel, feet


D = diameter dari vessel, feet
V = volume dari vessel, ft3
Brownell and Young, 1979
Storage Vessel
• Perhitungan tebal shell berdasarkan
– Longitudinal stress

– Circumferential stress
t = tebal shell, inch
p = internal pressure, lb/in2
d = inside diameter, inch
f = allowable working stress, lb/in2
Untuk storage vessel, f ~ mendekati 1/3 dari ultimate tensile
strength dari steel
E = joint efficiency
c = corrosion allowance, inch
DESIGNING FOR INTERNAL
PRESSURE OF VESSELS

Mechanical Design of Process System


Internal Pressure

• Dalam tangki, tekanan hidrostatik


bervariasi dari yang paling kecil pada
bagian atas dan maksimum pada bagian
bawah.
• Dalam menghitung tebal plate pada
setiap bagian shell pada tiap ketinggian,
perlu diperhatikan variasi tekanan yang
ada  agar ekonomis.
Internal Pressure
• Persamaan untuk menentukan tekanan
hidrostatik, asumsi densitas, tidak
melebihi densitas air:

P= internal pressure, lb/in2


ρ = densitas air pada 60oF = 62,37 lb/ft3
H = tinggi, ft, dari bagian bawah (bagian yang
ditinjau) ke bagian atas pada ketinggian yang
diinginkan
Example Design

• Ingin dibuat storage tank dengan cone


roof untuk minyak dengan kapasitas
55.000 bbl. Tentukan dimensi tangkinya
jika nilai allowable design stress untuk
SA-7= 21.000 psi, joint efficiency untuk
konstruksi dengan sambungan double
welded = 0,85, dan nilai corrosion
allowance diabaikan (=0).
Perbandingan D/H = 2,5.
Analisis

• Hitung dimensi tangki (D dan H) dengan


persamaan; kemudian lihat kapasitas
standar.

• 1 cuft = 7,48 gallon


• 1 barrel, oil (bbl) = 42 gallon
• Design shell course (perancangan shell)
 tebal shell divariasi setiap beda
ketinggian 8 ft (Standard mill plates of
96 in width)
– Menghitung tebal shell untuk setiap
ketinggian  lihat tebal standar

Anda mungkin juga menyukai