Anda di halaman 1dari 4

Perancangan Pressure Vessel E Type Vertical

(Air Receiver Tank)


Juniarto1,Yuriadi Kusumah2,
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana
ABSTRACT
Dalam perencanaan ini penulis memilih standar ASME section VIII, Divisi I, Edisi 2010, sebagai acuan untuk
merencanakan tangki penampungan udara bertekanan dengan tekanan kerja 840 kPa dengan temperatur kerja
400C. Perencanaan ini dilakukan dengan metode secara industrial dengan studi literatur. Selanjutnya dilakukan
perhitungan tebal dinding silinder (shell) dan tebal dinding kepala (head) berdasarkan tegangan-tegangan yang
terjadi, dimana didalamnya dimasukkan datadata perencanaan sebagai masukan untuk memulai proses
perencanaan. Hasil perhitungan ketebalan dinding silinder 7.29 mm dan tutup kepala silinder 7.23 mm dengan
menggunakan material SA-516 Gr.70.
Kata kunci : Bejana tekan, Dinding Head, Dinding Silinder, Tekanan, Temperatur
1.

Pendahuluan

Bejana tekan (Pressure Vessel) adalah tabung yang


digunakan untuk menyimpan fluida bertekanan dimana
tekanan internal diatas 1 kg/cm2 (1 atm, dimana 1 atm
sama dengan 14,7 psig), sedangkan untuk penyimpanan
fluida yang bertekanan dibawah 1 kg/cm2 disebut tangki
penyimpanan (storage tank). Bejana tekan banyak
digunakan pada proses pengilangan minyak, sering juga
dijumpai pada industri-industri terutama pada industri
petrokimia, industri obat-obatan, industri makanan dan
industri yang menggunakan peralatan dengan sistem
otomatis.
Bejana tekan atau lebih mudah disebut dengan tangki,
bisa berfungsi sebagai penyimpanan (storage), pemisah
(separator), penyaring (filter), penyampur (mixer) dan
masih banyak fungsi lainnya. Fluida yang masuk kedalam
tangki ataupun bejana tekan ditekan dengan menggunakan
kompressor ataupun pompa. Kompressor digunakan untuk
menekan fluida berbentuk gas dalam hal ini udara
sedangkan pompa digunakan untuk menekan fluida
berbentuk cair seperti air, oli, minyak dan lain
sebagainya.
Perencanaan tangki penampungan udara bertekanan
ini sangat dipengaruhi oleh fluida yang ditampung,
temperatur kerja, tekanan kerja serta penempatan
strukturnya, sehingga diperlukan tingkat ketelitian dan
faktor keamanan yang tinggi serta pemilihan material
yang sesuai standart yang diizinkan.
Pada umumnya bejan tekan dapat digolongkan
dalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Bejana tekan Silinder Berbentuk Vertikal
(Vertical Cylinder Vessel).

2.

Bejana tekan Silinder Berbentuk Horizontal


(Horizontal Cylindrical Vessel).

3.

Bejana tekan Berbetuk Bola (Hemispherical


Vessel).

Gambar 1 Pressure vessel type vertical dan horizontal


Komponen utama dari bejana tekan (Pressure
Vessel) yang direncanakan terdiri dari :
1. Dinding Silinder Bejana Tekan (Shell).
2. Tutup Kepala Bejana Tekan (Head).
3. Penyangga Bejana Tekan (Support).
4. Kelengkapan Bejana Tekan (Accessories).

Pada umumnya jenis tutup bejana tekan dibagi


menurut bentuk geometrisnya dan yang paling sering
digunakan adalah bentuk :
1. Setengah Bola (Hemispherical) Head
2. Ellipsoidal Head.
3. Torispherical Head.

Klasifikasi Bejana

Perhitungan Ketebalan Dinding Kepala (Head)


Ellipsoidal Head.
- Dimensi dalam

t
Tabel 1: klasifikasi bejana tekan menurut tekanan
kerja dari masing-masing fluida yang ditampung pada
bejana tekan.
Perhitungan Ketebalan Dinding silinder (Shell).
Perencanaan tebal dinding silinder (shell) yang
diatur dalam standar ASME Section VIII Divisi I 2010
ayat UG-27, untuk ketebalan berdasarkan tekanan
maksimum atau minimum yang terjadi melalui persamaan
:
Tegangan Circumferential (sambungan longitudinal)
Untuk t<0,5 R atau P < 0,385SE, menurut persamaan :

Dimensi luar

PDo K
2SE 2 P( K 0.1)

Dimana :

2
1 D
K 2
6 2h

SE(mm)
.t
PR
atau P
R 0,6t
SE 0,6 P
Gambar 3, Ellipsoidal Head
t = Tebal bahan
P = Tekanan internal (pressure gauge)
D = Jari-jari dinding silinder (shell)
S = Kekuatan tarik izin bahan
E = Efisiensi sambungan las
K = D/2h Faktor formula ellipsoidal head.
R = Jari-jari dalam dinding.

Tagangan longitudinal (sambungan circumferential)


Untuk t < 0,5 R atau P < 1,25 SE, menurut
persamaan :
(mm)

PDK
2SEt
atau P
2SE 0,2 P
KD 0,2t

Gambar
PR 2, Silinder pressure
2SE.vessel
t

2SE 0,4 P

atau P

R 0,4t

2.

Metode Penelitian
Perencanaan ini dilakukan dengan metode secara
industrial dengan studi literatur. Selanjutnya
dilakukan perhitungan tebal dinding silinder (shell)
dan tebal dinding kepala (head) berdasarkan
tegangan-tegangan yang terjadi, dimana didalamnya
dimasukkan datadata perencanaan sebagai masukan
untuk memulai proses perencanaan.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
software COMPRESS

Gambar 2, Silinder pressure vessel

Tutup Kepala Bejana Tekan (Head)


Head merupakan bagian bajana tekan yang
berfungsi sebagai penutup dinding silinder (shell).

Data-data perancangan :
1. Standar Desain Pressure Vessel = ASME
Section VIII, Divisi-1 2010
Ukuran = 914 mm I.D 2400 (T.L TO T.L)
Fluida = Compressed air

2.

3.

4.

3.

Kondisi Desain Pressure Vessel :


a. Kondisi desain tekanan = 1280 kPa
b. Kondisi desain temperature = 65 oC
Kondisi kerja Pressure Vessel
:
a. Kondisi kerja tekanan = 840 KPa
b. Kondisi kerja temperature = 40 0C
c. Batasan korosi = 3 mm
Dimensi pressure vessel :
a. Diameter dalamShell = 914 mm
b. Tinggi shell (T.L to T.L)
= 2400 mm
c. Head (Top Head)
= Ellipsoidal Head
(Bottom Head) = Ellipsoidal Head
d. Tinggi dish head = D/4 = 914/4

Perhitungan

dengan

menggunakan

COMPRESS.
Software COMPRESS Merupakan salah satu
perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan
perhitungan desain bejana tekan (Pressure Vessel).
COMPRESS digunakan untuk mermudahkan dalam
melakukan perhitungan, dari bagian-bagian utama
pressure vessel sampai kepada bagian assesoris yang
digunakan pada sebuah bejana tekan seperti, lifting
lug, manhole, nozzle, dan skirt.
Hasil Perhitungan COMPRESS
Bagian dari bejana tekan yang di hitung dengan

Analisa dan Hasil

menggunakan software COMPRESS :


Perhitungan Manual
- Perhitungan tebal dinding (shell)
a. Perhitungan dengan berdasarkan tegangan
circumferential.

PR
CA
SE 0,6 P
1280 460
t
3
138000 1 0.6 1280
t 7.29mm.
t

b.

Perhitungan berdasarkan tegangan longitudinal.

PR
2SE 0,4 P
1280 460
t
3
(2 138000 1 0.4 1280)
t 5.13.mm
t

Perhitungan ketebalan dinding kepala (Head)


t

PDK
CA
2 SE 0,2 P

K (new)

1 D
2
6 2h

1 914 2

2
6 2 228.5

K 1
K (corroded )

software

1 D
2
6 2h

1 920 2

2
6 2 231.5

K 0.99
1280 920 0.99
t
3
(2 138000 1 0.2 1280)
t 7.23mm

Table of contents
1. Pressure Summary
2. Nozzle Summary
3. Nozzle Schedule
4. Thickness Summary
5. Weight Summary
6. Hydrostatic Test
7. Top Head
8. Straight Flange on Top Head
9. Shell
10. Bottom Head
11. Straight Flange on Bottom Head
12. Support Skirt #1
13. Base Plate
14. Compressed Air Inlet (N1)
15. Compressed Air outlet (N2)
16. Liquid Outlet (N3)
17. Vent (N4)
18. PSV (N5)
19. Pressure Gauge (N6)
20. Utility Connection (N7)
21. Manhole (M1)
22. Lifting lug

3.ASME Section VIII Division 1, Boiler and


Pressure Vessel Code An International Code, Rules
For Cunstruction Of Pressure Vessel, Edition July
2010.

Gambar 5, Tampilan software COMPRESS

4. , Clifford Matthews Bsc, CEng, MBA,


FIMech,ThePocket referenceEnggineers Guide to
Pressure Equipment , 2001.
Tabel 2 : Hasil perhitungan Software COMPRESS
Hasil out put dari perhitungan COMPRESS
ditunjukkan pada tabel diatas. Tabel tersebut
menunjukkan hasil ketebalan pelat yang bisa
digunakan.
4.

Kesimpulan
Proses perancangan pressure vessel pada proses
perhitungan baik komponen utama ataupun
accessories harus menggunakan standar yang sudah
ditentukan untuk melakukan perancangan pressure
vessel yaitu seperti ASME Section VIII Divisi-1
Edisi 2010. Dalam proses perancangan pressure
vessel perhitungan part-part pressure vessel dapat
dilakukan dengan menggunakan perhitungan secara
manual dengan mengikuti aturan-aturan dan rumus
yang baku dan sudah ditentukan, kekurangan dari
perhitungan manual adalah membutuhkan waktu
yang lama dan perlu ketelitian yang extra dalam
melakukan perhitungan. Untuk mempermudah
proses perancangan, perhitungan dilakukan dengan
menggunakan software yang sudah diakui dan
memilki standart international.
Hasil perhitungan dengan menggunakan software
akan lebih teliti dan detail dengan format atau
tampilan yang sudah dibuat dan akan mempermudah
proses pengecekan perhitungan.
Dari hasil perhitungan didapat ketebalan pelat yang
digunakan dengan menggunakan material SA-516
Gr.70 pada kondisi tekanan dan suhu desain adalah :
1. Tebal pelat (Shell) = 7.29 mm
2. Tebal pelat Ellipsoidal Head
= 7.23 mm

5.Daftar Pustaka
1.ASME Section II Part A, Ferrous Material
Spesifications, Boiler and Pressure Vessel Code An
International Code, Material, Edition July 2010.
2.ASME Section II Part D, Properties (Metric),
Boiler and Pressure Vessel Code An International
Code, Material, Edition July 2010.

5.Engineering Data Book 11th Edition (elektronik)


Volume I & II, 1998.
6Eugene F. Megyesy, Pressure Vessel Hand Book
, 11th Edition, Pressure Vessel Publisihing, inc,
USA, 1998.
7.Gare & Timoshenko, Alih Bahasa Drs.
Wospakrik J. Hans, MEKANIKA BAHAN ,
Edisi Kedua Versi SI Jilid I, Penerbit : Erlangga,
1987

Anda mungkin juga menyukai