Semangat Berolahraga
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Buku
Guru
SD/MI
KELAS
VI
Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan “dokumen
hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika
kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan
kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.
go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Penulis : Hari Sutrisno, Nur Sita Utami, Riky Dwihandaka, dan Aditya
Hasanjaya
Penelaah : Erwin Setyo Kriswanto, Slamet Raharjo, Suroto, dan Yusmawati
Reviewer : Firdaus Dwiyanto
Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa. Berkat hidayah-Nya, kami
dapat menyusun buku yang berjudul Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan untuk SD/MI Kelas VI. Buku guru ini ditujukan bagi guru agar memudahkan
dalam melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan buku siswa. Dalam buku ini
dibedakan menjadi dua bagian. Bagian tersebut adalah petunjuk umum dan petunjuk
khusus.
Petunjuk umum merupakan gambaran secara umum mengenai kompetensi,
model pembelajaran, proses pembelajaran, media, sarana dan prasarana yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sementara petunjuk khusus disajikan
langkah-langkah pembelajaran secara spesifik berdasarkan materi yang sedang
dibahas.
Melalui buku ini diharapkan guru memiliki acuan dalam meningkatkan
kompetensi peserta didik dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Apa
yang disajikan dalam buku ini merupakan upaya minimal yang dapat dilakukan
oleh guru dan peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar. Jadi, guru dapat
mengembangkan proses pembelajaran berdasarkan kondisi peserta didik, seperti
penggunaan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran.
Tim Penyusun
Pelajaran 7 Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar pada Gerak Berirama 150
A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Capaian
Kompetensi 151
B. Tujuan Pembelajaran 151
C. Ruang Lingkup Pembelajaran 152
D. Proses Pembelajaran 153
E. Refleksi 162
F. Penilaian Uji Kompetensi 163
G. Penilaian Muatan Aktivitas 164
Glosarium 201
Daftar Pustaka 202
Indeks 203
Kunci Jawaban 204
Profil Penulis 209
Profil Penelaah 210
Profil Editor 212
Profil Ilustrator 212
Gambar 1.1 Variasi dan kombinasi gerak dasar permainan bola basket 25
Gambar 2.1 Permainan bulu tangkis 48
Gambar 3.1 Permainan tradisional engrang 69
Gambar 4.1 Gerakan pencak silat 87
Gambar 5.1 Lari merupakan salah satu bentuk latihan kebugaran 108
Gambar 6.1 Rangkaian gerakan kayang 126
Gambar 7.1 Variasi ayunan lengan dengan kombinasi langkah kaki 150
Gambar 8.1 Renang gaya punggung 167
Gambar 9.1 Mencuci tangan termasuk salah satu cara menjaga kebersihan
alat reproduksi 185
A. Pendahuluan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan sangat berperan terhadap
perkembangan peserta didik. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan memberi
kesempatan peserta didik agar terlibat langsung dalam beragam pengalaman melalui
aktivitas permainan, olahraga, dan aktivitas jasmani. Proses pembelajarannya juga
dilakukan secara dinamis dan sistematis.
Sebagai pelajaran yang memberikan peranan penting bagi perkembangan
peserta didik, proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
belum berjalan efektif. Selama ini pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan cenderung tradisional, yaitu berpusat pada guru, bukan pada peserta didik.
Pada Kurikulum 2013 diharapkan guru dapat mengimplementasikan pembelajaran
abad 21 yang mencerminkan empat hal, yaitu Communication, Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation. Hal ini bertujuan untuk
menyikapi perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin kompetitif.
Buku guru merupakan salah satu buku panduan bagi guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas. Pada buku guru ini, disajikan acuan penggunaan buku
siswa, acuan kegiatan pembelajaran di kelas, serta menyajikan metode dan teknik
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Namun, buku guru ini
bukanlah satu-satunya buku panduan guru. Guru dapat menggunakan buku lainnya
untuk menambah wawasan dan pengetahuannya.
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan SD/MI Kelas VI
Rumusan Kompetensi Inti 1 (KI 1) untuk kompetensi sikap spiritual, rumusan
Kompetensi Inti 2 (KI 2) untuk kompetensi sikap sosial.
a. Kompetensi sikap spiritual: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
b. Kompetensi sikap sosial: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangga serta cinta tanah air.
Rumusan Kompetensi Inti 3 (KI 3) untuk kompetensi pengetahuan, dan rumusan
Kompetensi Inti 4 (KI 4) untuk kompetensi keterampilan.
b. Penilaian Diri
Berdasarkan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016) penilaian diri dilakukan
dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya sendiri dalam berperilaku. Berikut ini contoh instrumen penilaian diri.
c. Penilaian Antarteman
Berdasarkan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016) penilaian antarteman
merupakan penilaian yang dilakukan oleh peserta didik untuk menilai perilaku
temannya. Berikut ini contoh penilaian antarteman.
Keterampilan
3. Memperagakan variasi gerak berlari dengan kombinasi
menggiring bola.
a. Dapat melakukan variasi dan kombinasi gerak. 3 ....
b. Hanya dapat melakukan salah satu gerak. 2
c. Melakukan variasi dan kombinasi gerak, namun kurang 1
tepat.
Skor Perolehan ....
Bone .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
.... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Keterangan: Apabila peserta didik menjawab dengan benar maka mendapatkan skor
1, sedangkan apabila jawaban peserta didik salah maka mendapatkan nilai 0. Oleh
karena itu, apabila peserta didik dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar
maka mendapatkan nilai 10. Guru menggunakan rumus berikut untuk menghitung
nilai soal pilihan ganda peserta didik.
Skor Perolehan
Nilai= × 100
Skor Maksimal
Guru menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta didik.
Skor Perolehan
Nilai= × 100
Skor Maksimal
G. Pengayaan
Pengayaan merupakan kegiatan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik
supaya dapat mengembangkan potensi secara optimal. Pengayaan hanya diberikan
kepada peserta didik yang telah memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM.
Program ini dilaksanakan dengan tujuan memberi kesempatan pada peserta didik
untuk memperdalam materi pelajaran dengan memanfaatkan sisa waktu pelajaran.
H. Remedial
Tujuan pelaksanaan program remedial adalah membantu peserta didik yang
kesulitan menguasai kompetensi agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Program
remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai Ketuntasan Belajar
Minimal (KBM). Program ini dapat dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran,
selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran, maupun setelah kegiatan pembelajaran.
Adapun program remedial yang dapat dilakukan guru pada pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas VI adalah sebagai berikut.
a. Memberikan tugas kepada peserta didik. Tugas ini sangat bervariasi seperti
membaca materi dan membuat rangkuman terkait pembelajaran, mencari
informasi mengenai materi tertentu, melakukan diskusi, dan sebagainya.
Misalnya, peserta didik diminta membuat rangkaian gerak aktivitas senam.
Tugas ini dapat dilakukan secara mandiri maupun kelompok.
b. Memberikan pertanyaan secara lisan atau tertulis. Hal ini untuk membantu
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pengetahuan materi tertentu.
c. Guru juga dapat memberikan tugas praktik kepada peserta didik. Misalnya,
melakukan gerakan push up yang benar, cara menghitung denyut nadi, dan
sebagainya.
Tabel 14. Interaksi Guru dan Orang Tua pada Aspek Keterampilan
Kompetensi Pemahaman Paraf
Pokok Bahasan Catatan
Dasar Paham Tidak Guru Orang Tua
4.1 Mempraktik- Melakukan
kan variasi dan variasi dan
kombinasi gerak kombinasi
dasar lokomotor, gerak .... .... .... .... ....
nonlokomotor, dasar pada
dan manipulatif permainan bola
dengan kontrol basket.
yang baik dalam Mempraktik-
permainan bola kan variasi
besar sederhana dan kombinasi
dan atau tra- gerak dasar .... .... .... .... ....
disional.* pada permain-
an sepak bola.
Gambar 1.1 Variasi dan kombinasi gerak dasar permainan bola basket.
Sumber: Dokumen Penulis
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada Pelajaran 1 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar lokomotor dan kombinasi
gerak dasar manipulatif dalam permainan bola basket dengan benar.
2. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar lokomotor dalam permainan bola basket dengan tepat.
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar nonlokomotor dalam permainan bola basket dengan
benar.
4. Peserta didik dapat menguraikan variasi gerak dasar lokomotor dengan kombinasi
gerak dasar manipulatif dalam permainan sepak bola dengan benar.
5. Peserta didik dapat menyebutkan variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar nonlokomotor dan lokomotor dalam permainan sepak
bola dengan benar.
6. Peserta didik dapat melakukan variasi gerak dasar lokomotor dan kombinasi
gerak dasar manipulatif dalam permainan bola basket dengan tepat.
7. Peserta didik dapat mempraktikkan variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar lokomotor dalam permainan bola basket dengan terampil
8. Peserta didik dapat memperagakan variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar nonlokomotor dalam permainan bola basket dengan
terampil.
Kegiatan
Kompetensi yang Dikembangkan
Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2: @2 x 35 menit
Variasi dan Sikap: kerja sama, tanggung jawab, disiplin, sportif, dan selalu
Kombinasi Gerak bersyukur kepada Tuhan YME.
Dasar pada
Permainan Bola Pengetahuan: variasi gerak dasar lokomotor dan kombinasi
Basket gerak dasar manipulatif, variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar lokomotor, serta variasi gerak dasar
manipulatif dengan kombinasi gerak dasar nonlokomotor.
E. Refleksi
1. Refleksi Peserta Didik
Setelah kegiatan belajar selesai, guru mengajak siswa melakukan refleksi, apakah
proses belajar yang dilakukan selama ini berhasil atau tidak. Pada buku siswa tersedia
rubrik refleksi peserta didik. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai materi
yang telah dipelajari di Pelajaran I ini. Peserta didik diminta mengisi bagian kosong
yang terdapat di buku siswa sesuai materi yang telah dipelajari.
Guru juga bertanya kepada peserta didik mengenai manfaat yang telah
diperolehnya. Peserta didik menuliskan manfaat yang diperoleh dari hasil belajar
baik manfaat dari aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Selain itu, peserta
didik menuliskan sikap positif yang diperoleh setelah mempelajari Pelajaran 1 ini.
2. Refleksi Guru
Selain peserta didik, guru juga melakukan refleksi setelah kegiatan pembelajaran
selesai. Berikut ini contoh format refleksi guru.
Tabel 1.12 Refleksi Guru
Pernyataan Tindakan
Ketepatan metode pembelajaran 1. ................................................................
yang digunakan. 2. ................................................................
3. ................................................................
Hasil pembelajaran 1. ................................................................
(keberhasilan) yang diperoleh. 2. ................................................................
3. ................................................................
Bone .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Vini .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Butir Soal
Nama Peserta Didik Jumlah Skor Nilai
1 2 3 4 5
Wahyudi .... .... .... .... .... .... ....
Bone .... .... .... .... .... .... ....
Vini .... .... .... .... .... .... ....
Guru dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta
didik.
Keterangan: Skor Maksimal 10.
Skor Perolehan
Nilai Uraian= × 100
Skor Maksimal
Nilai akhir uji kompetensi dapat menggunakan rumus berikut.
Nilai Pilihan Ganda+Nilai Uraian
Nilai Akhir=
2
H. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas VI, guru dapat melakukan
remedial. Remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses perbaikan. Bentuk-
bentuk remedial sangat bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi sekolahan.
Pada Pelajaran 1 ini, guru dapat melakukan remedial dengan langkah-langkah
berikut.
1. Peserta didik diberikan contoh variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif pada permainan bola besar yang belum dikuasai.
2. Peserta didik dibimbing guru mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif pada permainan bola besar yang
belum dikuasainya.
3. Peserta didik mempraktikkan kegiatan tersebut secara mandiri atau bersama
teman-temannya dengan saling bekerja sama.
4. Setelah itu, guru mengarahkan peserta didik untuk memberikan penjelasan hasil
praktik yang telah dilakukannya.
Untuk menilai remedial, guru dapat menggunakan rubrik penilaian berikut.
Tabel 1.16 Rubrik Penilaian Remedial
No. Aspek yang Dinilai Nilai Skor
Pengetahuan
1. Menjelaskan variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif pada permainan bola besar yang
dilakukannya.
a. Dapat menjelaskan ketiga gerak dasar dengan jelas dan rinci. ....
3
b. Dapat menjelaskan dua gerak dasar saja. 2
c. Hanya dapat menjelaskan satu gerak dasar. 1
I. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah berpengalaman atau
melampaui Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) yang ditentukan oleh satuan
pendidikan. Pengayaan merupakan penguatan kompetensi dasar tertentu dengan
memberi kegiatan tambahan, seperti membaca, berdiskusi, mengeksplorasi, dan
sebagainya. Dalam pelaksanaan kegiatan pengayaan guru melakukan pendekatan
individu.
Kegiatan pengayaan bersifat fleksibel dibandingkan kegiatan remedial. Artinya,
kegiatan pengayaan dapat diselenggarakan dalam rangka memanfaatkan sisa waktu
pelajaran, sebagai kegiatan yang dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan
kreativitas peserta didik. Pada pengayaan pelajaran ini, peserta didik dapat membaca
referensi berupa artikel atau buku, misalnya sebagai berikut.
Macam Teknik Cara Melakukan Shooting Bola Basket
Salah satu gerakan yang harus dikuasai dalam permainan bola basket adalah
melempar bola ke ring atau menembak bola ke ring atau disebut shooting. Secara
umum teknik dasar menembak shooting itu ada tujuh jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Tembakan satu tangan (one-hand set shot)
Menembak bola dengan menggunakan satu tangan.
Guru dapat sedikit mengulang materi Pelajaran 1 dengan melakukan Tanya jawab.
Guru juga bertanya kepada peserta didik mengenai materi yang belum dipahami.
Jika terdapat peserta didik yang belum memahami materi sebelumnya, guru dapat
memberikan pengulangan materi secara ringkas. Sementara jika peserta didik telah
memahami materi, guru dapat memberikan penguatan.
Kemudian, guru menyampaikan apersepsi Pelajaran 2 mengenai variasi dan
kombinasi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif pada permainan
bola kecil. Misalnya, permainan bola kecil merupakan permainan yang menggunakan
bola berukuran kecil. Contoh permainan bola kecil adalah kasti, tenis meja, tenis
lapangan, golf, bulu tangkis, dan sebagainya. Untuk memainkan permainan bola kecil
dibutuhkan menguasai gerak dasar. Setiap gerak dasar terdapat variasinya, seperti
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran pada Pelajaran 2 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar lokomotor dengan kombinasi
gerak dasar manipulatif dalam permainan bola kasti dengan benar.
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan gerak dasar manipulatif dengan kombinasi
gerak dasar lokomotor dalam permainan bola kasti dengan benar.
3. Peserta didik dapat menguraikan variasi gerak dasar lokomotor dengan
kombinasi gerak dasar nonlokomotor dalam permainan bola kasti dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menyebutkan variasi gerak dasar lokomotor dengan
kombinasi gerak dasar manipulatif dalam permainan bulu tangkis dengan benar.
5. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar nonlokomotor dengan
kombinasi gerak dasar manipulatif dalam permainan bulu tangkis dengan benar.
6. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar lokomotor dalam permainan bulu tangkis dengan tepat.
7. Peserta didik dapat mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor dengan
kombinasi gerak dasar manipulatif dalam permainan bola kasti dengan tepat.
8. Peserta didik dapat melakukan variasi gerak dasar manipulatif dengan kombinasi
gerak dasar lokomotor dalam permainan bola kasti dengan terampil.
Kegiatan
Kompetensi yang Dikembangkan
Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2: @2 x 35 menit
Variasi dan Sikap: kerja sama, tanggung jawab, mandiri, disiplin, dan sportif.
Kombinasi Gerak
Dasar pada Pengetahuan: variasi gerak dasar lokomotor dengan kombinasi
Permainan Bola gerak dasar manipulatif, variasi gerak dasar manipulatif dengan
Kasti kombinasi gerak dasar lokomotor, serta variasi gerak dasar
lokomotor dengan kombinasi gerak dasar nonlokomotor.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4 (@2x35 menit): Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar
pada Permainan Bulu Tangkis
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-3 dan ke-4 ini, guru menyampaikan materi variasi dan
kombinasi gerak dasar pada permainan bulu tangkis dengan uraian materi berikut.
Permainan bulu tangkis merupakan salah satu permainan bola kecil yang
dilakukan secara tunggal maupun ganda. Permainan ini dapat dilakukan dengan
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Dalam gerak dasar tersebut
terdapat gerakan berlari, melompat, meloncat, memukul, mengayunkan lengan, dan
sebagainya. Berbagai gerakan tersebut memiliki variasi dan dapat dikombinasikan
dengan gerakan lainnya. Sebagai contohnya variasi gerak dasar lokomotor
dengan kombinasi gerak manipulatif. Gerakan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan daerah dari serangan lawan. Adapun cara melakukan latihan ini
adalah sebagai berikut.
1) Berdirilah dalam posisi siap sedia.
2) Berlarilah menuju arah datangnya kok. Pada saat berlari, lakukan dengan
berbagai variasi kecepatan untuk mendekati kok.
3) Ketika mendekati kok, kemudian ayunkan lengan dan pukullah menuju
daerah pertahanan lawan.
Selain menyampaikan materi di atas, guru juga dapat bertanya kepada peserta
didik, mengapa dibutuhkan variasi dan kombinasi gerak dalam permainan bulu
tangkis? Pertanyaan tersebut dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis
kaitannya dengan materi yang dipelajari.
b. Model Pembelajaran
Pada pertemuan ke-3 dan ke-4 ini, guru dapat menggunakan strategi pembelajaran
discovery learning. Pada pembelajaran ini, guru dapat menyajikan masalah kepada
peserta didik. Misalnya, peserta didik diminta untuk mengamati variasi dan kombinasi
gerak dasar permainan bulu tangkis. Berdasarkan pengamatannya, peserta didik
menganalisis cara melakukan gerak tersebut. Selanjutnya, peserta didik diharapkan
dapat menemukan variasi dan kombinasi gerakan lainnya selain yang telah dipelajari.
E. Refleksi
1. Refleksi Peserta Didik
Setelah kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan refleksi apakah
proses belajar yang dilakukan selama ini berhasil atau tidak. Pada buku siswa tersedia
rubrik refleksi untuk peserta didik. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kesan
dan kesulitan materi yang telah dipelajari di Pelajaran 2 ini. Peserta didik diminta
mengisi isian yang kosong sesuai dengan yang dirasakan siswa.
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai manfaat yang dirasakan setelah
melakukan kegiatan Pelajaran 2 ini. Peserta didik menuliskan manfaat yang diperoleh
dari hasil belajar baik manfaat dari aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan,
serta hal positif yang diperoleh.
Pernyataan Tindakan
Ketepatan metode 1. ................................................................
pembelajaran yang 2. ................................................................
digunakan. 3. ................................................................
Hasil pembelajaran 1. ................................................................
(keberhasilan) yang 2. ................................................................
diperoleh. 3. ................................................................
Masalah (kelemahan) 1. ................................................................
pembelajaran yang terjadi. 2. ................................................................
3. ................................................................
Cara yang ditempuh (solusi) 1. ................................................................
untuk mengatasi masalah. 2. ................................................................
3. ................................................................
Kesimpulan akhir. 1. ................................................................
2. ................................................................
3. ................................................................
Asep .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Guru dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta
didik.
Skor Perolehan
Nilai Uraian= × 100
Skor Maksimal
H. Remedial
Remedial diberikan pada peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan
Belajar Minimal (KBM) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas
VI.. Remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat
mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses perbaikan. Bentuk-bentuk
remedial sangat bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah.
Pada Pelajaran 2 ini, guru dapat melakukan remedial dengan langkah-langkah
berikut.
1. Peserta didik diberikan contoh variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif pada permainan bola kecil yang belum dikuasai.
2. Peserta didik dibimbing guru mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif pada permainan bola kecil.
I. Pengayaan
Pengayaan merupakan penguatan KD tertentu dengan memberi tugas membaca,
berdiskusi, mengeksplorasi, dan sebagainya kepada peserta didik. Kegiatan pengayaan
bersifat fleksibel dibandingkan kegiatan remedial. Maksudnya adalah kegiatan
pengayaan dalam rangka memanfaatkan sisa waktu pelajaran. Kegiatan ini bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan membangun kreativitas peserta didik. Pada
pengayaan pelajaran ini, peserta didik dapat membaca referensi berupa artikel atau
buku, misalnya sebagai berikut.
Gerakan Bulu Tangkis yang Wajib Dikuasai Para Pemula
Bulu tangkis merupakan salah satu olahraga yang dapat dilakukan siapa saja,
mulai dari usia muda hingga tua. Selain menyehatkan, olahraga ini juga dikenal dapat
membawa kebahagiaan bagi setiap pemainnya. Bahkan, bulu tangkis bermanfaat bagi
anak-anak dalam memperluas interaksi sosial dengan teman-temannya.
Pada pertemuan ini, guru dapat memulai kegiatan belajar dengan menyapa
peserta didik. Kemudian, dilanjutkan mengulas materi yang telah dipelajari pada
Pelajaran 2, sebagai bahan penguatan atau mengingatkan kembali.
Guru memberitahu peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari pada
pertemuan ini adalah variasi dan kombinasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan
lempar dalam permainan tradisional dan modifikasi. Terlebih dahulu, guru mengajak
peserta didik mempelajari bagan materi pembelajaran yang terdapat pada buku siswa.
Tujuannya agar siswa mengetahui materi-materi yang akan dipelajari pada Pelajaran
3 ini. Guru dapat memulai pembelajaran dengan interaktif, yaitu melakukan tanya
jawab tentang macam-macam permainan tradisional yang ada di lingkungan tempat
tinggal peserta didik. Kemudian, guru menyampaikan apersepsi kaitannya dengan
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran pada Pelajaran 3 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar lari dengan kombinasi jalan
dalam permainan mencari kelompok dengan benar.
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan variasi gerak dasar lompat dengan
kombinasi jalan dalam permainan rangku alu dengan tepat.
3. Peserta didik dapat menguraikan variasi gerak dasar lempar dengan kombinasi
lari dan lompat pada permainan modifikasi dengan benar.
4. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar lari dengan kombinasi
lompat dan lempar pada permainan modifikasi dengan benar.
5. Peserta didik dapat memperagakan variasi gerak dasar lari dengan kombinasi
jalan dalam permainan mencari kelompok dengan tepat.
6. Peserta didik dapat mempraktikkan variasi gerak dasar lompat dengan kombinasi
jalan dalam permainan rangku alu dengan tepat.
7. Peserta didik dapat melakukan variasi gerak dasar lempar dengan kombinasi lari
dan lompat pada permainan modifikasi dengan benar.
8. Peserta didik dapat mempraktikkan variasi gerak dasar lari dengan kombinasi
lompat dan lempar pada permainan modifikasi dengan tepat.
Kegiatan
Kompetensi yang Dikembangkan
Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2: @2 x 35 menit
Variasi dan Sikap: kerja sama, tanggung jawab, toleransi, dan sportif.
Kombinasi Gerak
Dasar Jalan, Lari, Pengetahuan: macam-macam variasi gerak dasar lari dengan
dan Lompat kombinasi jalan dan variasi gerak dasar lompat dengan kombinasi
dalam Permainan jalan dalam permainan.
Modifikasi dan
Tradisional Keterampilan: melakukan variasi gerak dasar lari dengan kombinasi
jalan dalam permainan mencari kelompok; serta variasi gerak dasar
lompat dengan kombinasi jalan dalam permainan rangku alu.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4: @2 x 35 menit
Variasi dan Sikap: kerja sama, tanggung jawab, disiplin, dan sportif.
Kombinasi Gerak
Dasar Lari, Lompat, Pengetahuan: macam-macam variasi gerak dasar lempar dengan
dan Lempar kombinasi lari dan lompat; serta variasi gerak dasar lari dengan
dalam Permainan kombinasi lompat dan lempar dalam permainan.
Modifikasi
Keterampilan: mempraktikkan variasi gerak dasar lempar dengan
kombinasi lari dan lompat pada permainan modifikasi; serta
variasi gerak dasar lari dengan kombinasi lompat dan lempar pada
permainan modifikasi.
D. Proses Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2 (@2x35 menit): Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar
Jalan, Lari, dan Lompat dalam Permainan Modifikasi dan Tradisional
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-1 dan ke-2 ini, guru menyampaikan materi mengenai variasi
dan kombinasi gerak dasar jalan, lari, dan lompat dalam permainan modifikasi dan
tradisional. Adapun uraian materi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
Variasi dan kombinasi gerak dasar jalan, lari, dan lompat dapat diterapkan
dalam berbagai permainan atau olahraga tradisional maupun permainan yang telah
dimodifikasi. Sebagai contohnya dalam permainan zawo-zawo. Pada permainan
zawo-zawo terdapat variasi gerak dasar lari dengan kombinasi lompat. Adapun
langkah-langkah melakukan permainan tersebut adalah sebagai berikut.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4 (@2x35 menit): Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar
Lari, Lompat, dan Lempar dalam Permainan Modifikasi
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-3 dan ke-4 ini, terlebih dahulu guru menyampaikan materi
variasi dan kombinasi gerak dasar lari, lompat, dan lempar dalam permainan
modifikasi dengan uraian materi berikut ini.
Variasi dan kombinasi gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar juga dapat
diterapkan dalam berbagai permainan modifikasi. Permainan modifikasi merupakan
sebuah permainan yang gerakannya dapat dimodifikasi sesuai kesepakatan bersama.
Sebagai contohnya, permainan modifikasi ialah lompat ban. Adapun langkah-langkah
melakukan permainan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Siapkan ban sebanyak 6 buah.
2) Aturlah ban tersebut memanjang lurus ke depan.
3) Mulailah dengan berlari pelan sejauh 3 meter, kemudian lari cepat sejauh
3 meter berikutnya.
4) Lompatilah ban tersebut satu persatu.
5) Setelah sampai di ujung, ambillah bola, kemudian lemparlah bola tersebut
kepada temanmu yang berada di titik awal.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dapat digunakan pada pertemuan ke-3 dan ke-4 ini,
adalah discovery learning, Mulailah dengan menyajikan masalah kepada peserta
didik tentang permainan yang di dalamnya terdapat variasi dan kombinasi gerak.
Berdasarkan hasil mengamati, kemudian peserta didik melakukan gerak tersebut
untuk memahaminya. Ajaklah peserta didik untuk menemukan variasi dan kombinasi
gerakan lainnya yang terdapat pada permainan tersebut.
Pernyataan Tindakan
Ida .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Rendi .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
.... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Guru menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta didik.
Skor Perolehan
Nilai Uraian= × 100
Skor Maksimal
H. Remedial
Remedial diberikan pada peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan
Belajar Minimal (KBM) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas
VI. Remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat
mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses perbaikan. Bentuk-bentuk
remedial sangat bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi kelas dan sekolah.
Pada Pelajaran 3 ini guru dapat melakukan remedial dengan langkah-langkah
berikut.
1. Peserta didik memilih salah satu permainan atau olahraga tradisional.
2. Peserta didik dibimbing guru mempraktikkan permainan tersebut.
I. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui persyaratan
minimal KBM yang ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengayaan merupakan
penguatan KD tertentu dengan memberi tugas membaca, berdiskusi, mengeksplorasi,
dan sebagainya. Dalam pelaksanaan kegiatan pengayaan guru melakukan pendekatan
individu.
Kegiatan pengayaan bersifat fleksibel dibandingkan kegiatan remedial.
Diselenggarakan karena memanfaatkan sisa waktu pelajaran atau untuk menambah
pengetahuan dan merangsang kreativitas peserta didik. Berikut ini materi pengayaan
Pelajaran 3 yang dapat diberikan pada peserta didik.
Mengenal Olahraga Tradisional Asli Indonesia
Olahraga tradisional merupakan aktivitas untuk melatih tubuh seseorang
baik secara jasmani maupun rohani yang tumbuh dari tradisi dan kebudayaan
setempat. Berikut ini 10 olahraga tradisional asal Indonesia yang banyak dimainkan.
Pencak silat: diperkirakan menyebar di Kepulauan Indonesia sejak abad ke-7 Masehi.
Di awal pertemuan ini, guru menyapa dan menanyakan kabar peserta didik hari
ini. Guru dapat sedikit mengulas kembali materi di pertemuan sebelumnya, untuk
mengingatkan kembali, bahwa gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar merupakan
gerak dasar yang juga terdapat pada berbagai cabang olahraga.
Guru mengajak peserta didik membuka buku siswa Pelajaran 4, dan mempelajari
bagan materi pembelajaran, agar peserta didik mengetahui materi yang akan
dipelajari kali ini. Guru memberikan apersepsi seperti yang terdapat pada buku
siswa, dan memberikan penguatan konsep bahwa dalam pencak silat terdapat gerak
dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Semua gerakan dasar tersebut
harus dikuasai dengan baik. Ketiga gerak dasar tersebut dapat divariasikan dan
dikombinasikan. Salah satu contoh variasi dan kombinasi gerak dalam pencak silat
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada Pelajaran 4 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar lokomotor dengan kombinasi
gerak dasar manipulatif dengan benar.
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar lokomotor dengan benar.
3. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak dasar nonlokomotor dengan
kombinasi gerak dasar manipulatif dengan tepat.
4. Peserta didik dapat mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor dengan
kombinasi gerak dasar manipulatif dengan tepat.
5. Peserta didik dapat memperagakan variasi gerak dasar manipulatif dengan
kombinasi gerak dasar lokomotor dengan terampil.
Kegiatan
Kompetensi yang Dikembangkan
Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2: @2 x 35 menit
Variasi Gerak Dasar Sikap: percaya diri, sportif, bertanggung jawab dan disiplin.
Lokomotor dengan
Kombinasi gerak Pengetahuan: variasi langkah kaki dengan kombinasi tendangan,
Dasar Manipulatif variasi langkah kaki dengan kombinasi pukulan, serta variasi
lompatan dengan kombinasi tendangan.
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-1 dan ke-2, guru menyampaikan materi mengenai variasi
gerak dasar lokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif. Adapun uraian
materi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
Pencak silat merupakan seni beladiri yang berasal dari Indonesia. Pada pencak
silat terdapat beberapa gerak dasar seperti gerak lokomotor, nonlokomotor, dan
manipulatif. Gerak dasar tersebut dapat divariasikan dan dikombinasikan menjadi
satu rangkaian. Sebagai contohnya variasi gerak dasar lokomotor dengan kombinasi
gerak dasar manipulatif. Variasi dan kombinasi gerak yang dimaksud ialah variasi
gerak langkah geseran dengan kombinasi pukulan. Adapun cara melakukan gerakan
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Awali dengan sikap kuda-kuda yang benar.
2) Lakukan langkah geseran ke depan dengan kaki kanan.
3) Lanjutkan dengan langkah serong kaki kiri.
4) Bersamaan dengan itu, lakukan pukulan lurus ke depan.
b. Model Pembelajaran
Penyampaian materi pada pertemuan ke-1 dan ke-2 ini, guru dapat menggunakan
model pembelajaran discovery learning. Model pembelajaran ini baik digunakan
karena menekankan penguasaan konsep peserta didik melalui kegiatan mencari
informasi, membuat hipotesis, mengeksplorasi lingkungan untuk mengumpulkan
data, lalu menganalisisnya. Kemudian, peserta didik akan membuktikan kebenaran
dari informasi yang telah diperoleh sehingga menemukan informasi baru.
c. Media Pembelajaran
Guru dapat menggunakan berbagai media, guna mendukung kelancaran
pembelajaran, seperti gambar dan ilustrasi pencak silat tentang variasi gerak dasar
lokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif, baik berupa buku atau video.
Selain media tersebut, guru dapat menggunakan media lain sesuai dengan kondisi
kelas dan sekolah.
2. Pertemuan ke-3 (2x35 menit): Variasi Gerak Dasar Manipulatif dengan
Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor
a. Materi Pembelajaran
Uraian materi berikut yang akan disampaikan pada pertemuan ke-3 ini adalah
sebagai berikut.
Variasi dan kombinasi gerak dalam pencak silat tidak hanya dapat dilakukan
dengan variasi gerak dasar lokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif.
Variasi dan kombinasi gerak juga dapat dilakukan pada variasi gerak dasar manipulatif
dengan kombinasi gerak dasar lokomotor. Gerakan yang dilakukan ialah variasi
tendangan dengan kombinasi langkah serong. Adapun cara melakukannya adalah
sebagai berikut.
1) Awalilah dengan sikap kuda-kuda.
2) Lakukan tendangan lurus ke depan yang dilanjutkan dengan tendangan
samping.
3) Setelah itu, lakukan langkah serong dengan menjaga keseimbangan.
b. Model Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dapat guru gunakan kali ini adalah problem based
learning. Pada model pembelajaran ini, guru menyajikan sebuah permasalahan
mengenai variasi gerak dasar manipulatif dengan kombinasi gerak dasar lokomotor.
Guru dapat menyajikan sebuah gerakan yang salah, kemudian peserta didik mencari
solusi atau menemukan gerakan yang benar.
Keterampilan
2. Memperagakan variasi pukulan dengan kombinasi langkah kaki.
a. Tidak melakukan kesalahan. 3
b. Melakukan satu kesalahan. 2 ....
c. Melakukan variasi dan kombinasi gerak, namun kurang 1
tepat.
Skor Perolehan ....
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-4, uraian materi yang akan disampaikan guru adalah mengenai
variasi gerak dasar nonlokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif berikut
ini.
Variasi dan kombinasi gerak dalam pencak silat tidak hanya dapat dilakukan
dengan variasi gerak dasar lokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif
dan variasi gerak dasar manipulatif dengan kombinasi gerak dasar lokomotor.
Variasi dan kombinasi gerak juga dapat dilakukan dengan memariasikan gerak dasar
nonlokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif. Sebagai contohnya variasi
gerak elakan dengan kombinasi tendangan lurus. Adapun cara melakukan variasi dan
kombinasi gerak tersebut adalah sebagai berikut.
1) Berdiri dengan sikap kuda-kuda.
2) Lakukan elakan bawah ketika teman melakukan pukulan lurus.
3) Lanjutkan dengan melakukan elakan samping ketika teman menyerang lagi.
4) Setelah itu lakukan tendangan lurus.
b. Model Pembelajaran
Pada pertemuan ke-4, guru dapat menggunakan model pembelajaran snowball
throwing. Dalam model pembelajaran ini, guru meminta peserta didik untuk
membuat pertanyaan atau meminta peserta didik yang lain untuk melakukan variasi
gerak dasar nonlokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif. Pertanyaan
dan gerakan tersebut ditulis pada selembar kertas, kemudian dilempar pada teman
lainnya. Guru berperan sebagai fasilitator.
c. Media Pembelajaran
Guru dapat mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas,
misalnya slide presentasi, gambar, maupun video pembelajaran. Dalam media
pembelajaran tersebut dijelaskan mengenai variasi gerak dasar nonlokomotor dengan
kombinasi gerak dasar manipulatif. Apabila guru kesulitan menemukan media
pembelajaran tersebut, guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar. Sebagai contoh,
gambar dan ilustrasi pencak silat pada buku di perpustakaan.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pada pertemuan ke-4 ini, guru dapat melakukan pembelajaran dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin berdoa sebelum
belajar. Selanjutnya, guru meminta peserta didik untuk menghayati
karunia Tuhan YME, yang berupa kesehatan tubuh, dan sebagai bentuk
rasa syukur kita, maka hendaknya kita senantiasa menjaga kesehatan
tubuh dengan berolahraga.
b) Guru memberitahu kepada peserta didik materi yang akan dipelajari,
yaitu variasi gerak dasar nonlokomotor dengan kombinasi gerak dasar
manipulatif.
c) Guru menyampaikan apersepsi kaitannya dengan variasi gerak dasar
nonlokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif, seperti yang
terdapat pada buku siswa.
d) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin gerak
pemanasan.
2) Inti
a) Guru mengarahkan peserta didik mengamati slide presentasi mengenai
variasi gerak dasar nonlokomotor dengan kombinasi gerak dasar
manipulatif.
b) Guru menjembatani peserta didik bertanya kaitanya dengan materi
variasi gerak dasar nonlokomotor dengan kombinasi gerak dasar
manipulatif.
c) Guru memfasilitasi peserta didik menulis pada selembar kertas sebuah
pertanyaan atau gerakan variasi gerak dasar nonlokomotor dengan
kombinasi gerak dasar manipulatif.
d) Guru memberi arahan peserta didik melempar kertas tersebut kepada
teman yang lain secara acak. Peserta didik yang mendapatkan kertas
tersebut, harus melakukan apa yang tertulis di dalam kertas tersebut.
e) Guru membimbing peserta didik yang mendapatkan kertas tersebut
untuk melakukan gerakan sesuai dengan yang tertulis pada kertas.
E. Refleksi
1. Refleksi Peserta Didik
Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan, maka berikutnya adalah
guru bersama siswa melakukan refleksi yang terdapat pada buku siswa. Tujuannya
agar guru dan siswa tahu hasil pencapaiannya selama pembelajaran. Pada buku siswa
telah disajikan rubrik refleksi untuk peserta didik. Kemudian, guru bertanya kepada
peserta didik mengenai apa yang telah dipelajari di Pelajaran 4. Peserta didik diminta
mengisi isian yang kosong.
Pernyataan Tindakan
Ketepatan metode pembelajaran 1. ......................................................................................
yang digunakan. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Hasil pembelajaran 1. ......................................................................................
(keberhasilan) yang diperoleh. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Masalah (kelemahan) 1. ......................................................................................
pembelajaran yang terjadi. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Cara yang ditempuh (solusi) 1. ......................................................................................
untuk mengatasi masalah. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Kesimpulan akhir. 1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Guru dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta
didik.
Skor Perolehan
Nilai Uraian= × 100
Skor Maksimal
H. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas VI maka guru dapat
melakukan remedial. Bentuk-bentuk remedial sangat bervariasi dan dapat disesuaikan
dengan kondisi sekolahan.
Pada Pelajaran 4 ini, guru dapat melakukan remedial dengan langkah-langkah
berikut.
1. Peserta didik memilih variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif pada pencak silat.
2. Peserta didik didampingi guru melakukan variasi dan kombinasi gerak yang
telah dipilih.
3. Peserta didik menjelaskan hasil praktiknya secara ringkas.
Untuk menilai remedial, guru dapat menggunakan rubrik penilaian sebagai
berikut.
Tabel 4.13 Rubrik Penilaian Remedial
I. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui persyaratan
minimal (KBM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan. Kegiatan pengayaan
bersifat fleksibel dibandingkan kegiatan remedial sehingga dapat disesuaikan dengan
kondisi kelas. Pada pengayaan Pelajaran 4, peserta didik dapat membaca referensi
seperti berikut ini.
Aspek dalam Pencak Silat
Dalam beladiri pencak silat terdapat empat aspek utama, yaitu sebagai berikut.
1. Aspek mental spiritual
Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia
seseorang. Para pendekar dan mahaguru pencak silat zaman dahulu seringkali harus
melewati tahapan semedi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat
tertinggi keilmuannya.
2. Aspek seni budaya
Budaya dan permainan “seni” pencak silat merupakan salah satu aspek yang
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik, dan busana
tradisional.
3. Aspek bela diri
Kepercayaan dan ketekunan diri sangat penting dalam menguasai ilmu pencak
silat yang cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak
silat.
Kebugaran Jasmani
Guru menyapa peserta didik dan dapat bertanya jawab tentang kabar hari ini. Guru
dapat memberikan kesempatan pada salah satu peserta didik untuk menceritakan
kegiatannya pagi itu. Berikutnya, guru dapat melakukan tagihan Tugas Rumah materi
Pelajaran 4 yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya. Dengan memanfaatkan
Tugas Rumah, guru juga dapat memberikan penguatan materi pelajaran sebelumnya.
Pada Pelajaran 5 akan disampaikan materi mengenai kebugaran jasmani. Untuk
meningkatkan kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan berbagai bentuk latihan,
misalnya dengan latihan bersepeda, lari, berenang, dan sebagainya. Latihan tersebut
harus dilakukan secara rutin dan teratur untuk menjaga kebugaran tubuh.
Saat melakukan latihan sebaiknya dilakukan pengukuran untuk mengetahui
tingkat kebugaran tubuh dan dicatat dalam sebuah tabel. Apabila hasil pengukuran
semakin meningkat setiap latihan, maka itu artinya tingkat kebugaran tubuh juga
baik. Namun, apabila hasil pengukuran menurun, maka kegiatan latihannya harus
diperbaiki dan ditingkatkan. Selain dengan berolahraga, kita juga perlu menjaga
kebugaran tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta
istirahat yang cukup.
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran pada Pelajaran 5 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menyebutkan latihan kebugaran jasmani dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menjelaskan cara mengukur tingkat kebugaran jasmani
dengan benar.
3. Peserta didik dapat melakukan latihan kebugaran jasmani dengan tepat.
4. Peserta didik dapat mengukur tingkat kebugaran jasmani dengan tepat.
D. Proses Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2 (@2x35 menit): Latihan Kebugaran Jasmani
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-1 dan ke-2, guru menyampaikan materi mengenai latihan
kebugaran jasmani, sebagaimana berikut ini.
Kebugaran jasmani dapat dijaga dengan melakukan berbagai latihan, antara
lain, lari, push up, sit up, melenturkan tungkai, dan sebagainya. Latihan kebugaran
yang dilakukan secara rutin akan dapat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
Selain itu, latihan kebugaran tubuh juga dapat melatih kekuatan, daya tahan, maupun
kelenturan tubuh.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pertemuan ke-1 dan ke-2 ini,
yaitu discovery learning. Model pembelajaran ini menekankan peserta didik untuk aktif
dalam mengumpulkan informasi sesuai dengan permasalahan yang disajikan. Bentuk
permasalahan dapat dilihat pada Aktivitas 5.1. Guru mengoordinasi peserta didik
untuk membuat hipotesis berdasarkan permasalahan tersebut, mencari informasi
mengenai permasalahan tersebut, serta menganalisis dan menyimpulkannya.
c. Media Pembelajaran
Guru hendaknya menentukan media pembelajaran yang tepat, sesuai dengan
materi serta ketersediaannya di sekolah. Guru dapat memfasilitasi peserta didik
dengan sarana internet untuk mencari informasi. Guru juga dapat mengarahkan
peserta didik untuk membaca buku-buku di perpustakaan yang berkaitan dengan
kebugaran jasmani.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dapat diselenggarakan pada
pertemuan ke-1 dan ke-2 ini adalah sebagai berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar, serta tidak lupa
menyisipkan nasihat agar senantiasa mensyukuri kesehatan sebagai
anugerah Tuhan YME. Salah satunya dengan selalu menjaga kebugaran
tubuh, agar selalu sehat.
b) Selanjutnya guru memeriksa kehadiran peserta didik, serta
membangkitkan semangat siswa dengan bernyanyi atau membuat yel-
yel. Harapannya peserta didik dapat segera fokus pada kegiatan belajar.
c) Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari pada
pertemuan kali ini, kemudian mengajak peserta didik menyiapkan
media belajar serta sarana dan prasarananya.
d) Guru meminta peserta didik untuk melakukan gerak pemanasan yang
dipimpin salah satu temannya.
2) Inti
a) Guru memfasilitasi peserta didik mengamati beberapa latihan kebugaran
yang ditampilkan dalam video pembelajaran atau menggunakan media
internet.
b) Guru memancing peserta didik untuk melakukan tanya jawab mengenai
latihan kebugaran jasmani berdasarkan hasil pengamatan di langkah
(a).
c) Guru menjembatani peserta didik mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber mengenai latihan kebugaran jasmani, untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada langkah (b).
d) Guru membimbing peserta didik membuat hipotesis berdasarkan
informasi yang diperoleh.
e) Guru mengajak peserta didik melakukan beberapa latihan kebugaran
jasmani.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4 (@2x35 menit): Pengukuran Tingkat Kebugaran
Jasmani
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-3 dan ke-4, materi yang akan disampaikan guru adalah
tentang pengukuran tingkat kebugaran jasmani dengan uraian berikut ini.
Alangkah baiknya jika hasil latihan kebugaran jasmani diukur untuk mengetahui
tingkat kebugaran tubuh. Misalnya saja, menghitung denyut nadi setelah melakukan
lari. Penghitungan jumlah denyut nadi dapat dilakukan dengan memegang nadi yang
ada di pergelangan tangan selama 15 detik. Untuk mengukur kekuatan dan kelenturan
tubuh dapat dengan cara menghitung banyaknya push up yang dapat dilakukan dalam
waktu tertentu.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dapat digunakan pada pertemuan ke-3 dan ke-4
ini adalah discovery learning. Pada metode ini, guru menyajikan masalah tentang
pengukuran tingkat kebugaran jasmani. Kemudian, peserta didik dapat mencari
informasi dari berbagai sumber untuk menemukan jawaban atas masalah tersebut.
c. Media Pembelajaran
Pada pertemuan ini, guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa
slide presentasi. Dalam slide presentasi, guru menyajikan mengenai berbagai contoh
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Adapun langkah pembelajaran pendahuluan, inti, dan penutup pada pertemuan
ke-3 dan ke-4 adalah sebagai berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru mengarahkan peserta didik mengawali kegiatan dengan berdoa
terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan guru memberikan
motivasi dan nasihat, agar peserta didik senantiasa menjaga sikap
jujur, disiplin, sportif, dan bertanggung jawab, sebagai bagian dari
pembentukan karakter.
b) Guru melakukan tagihan terhadap tugas rumah pada pertemuan
sebelumnya. Bagi peserta didik yang telah menyelesaikan tepat waktu
guru memberikan apresiasi, dan bagi peserta didik yang terlambat
mengumpulkan tugas rumah, guru memberi arahan dan peringatan.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pengukuran
tingkat kebugaran jasmani secara garis besar.
d) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin melakukan
gerak pemanasan.
2) Inti
a) Guru memfasilitasi peserta didik mencermati slide presentasi, gambar,
atau ilustrasi mengenai pengukuran tingkat kebugaran jasmani.
b) Guru memancing peserta didik untuk aktif bertanya mengenai
pengukuran tingkat kebugaran jasmani.
c) Guru menjembatani peserta didik secara aktif mencari informasi dari
berbagai sumber tentang pengukuran tingkat kebugaran jasmani.
d) Guru mengarahkan peserta didik membuat hipotesis dari informasi
yang telah diperoleh.
E. Refleksi
1. Refleksi Peserta Didik
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, hendaknya guru melakukan refleksi
untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran. Refleksi peserta didik terdapat
di buku siswa. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik berkaitan kegiatan
refleksi ini.
Pernyataan Tindakan
Ketepatan metode pembelajaran 1. ......................................................................................
yang digunakan. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Hasil pembelajaran 1. ......................................................................................
(keberhasilan) yang diperoleh. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Masalah (kelemahan) 1. ......................................................................................
pembelajaran yang terjadi. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Cara yang ditempuh (solusi) 1. ......................................................................................
untuk mengatasi masalah. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Kesimpulan akhir. 1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Guru dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta
didik.
Skor Perolehan
Nilai Uraian= × 100
Skor Maksimal
H. Remedial
Remedial diberikan pada peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan
Belajar Minimal (KBM) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas
VI. Adapun bentuk remedial sangat bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi
peserta didik serta sekolah. Pada pelajaran V ini, guru dapat melakukan remedial
dengan langkah-langkah berikut.
1. Peserta didik memilih salah satu latihan kebugaran jasmani, seperti lari, renang,
push up, dan melenturkan pinggang.
2. Peserta didik didampingi guru ketika melakukan latihan kebugaran jasmani.
3. Peserta didik mengukur hasil yang diperoleh berdasarkan latihan yang dilakukan.
Untuk menilai remedial, guru dapat menggunakan rubrik penilaian sebagai
berikut.
Tabel 5.14 Rubrik Penilaian Remedial
I. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui persyaratan
minimal (KBM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan. Kegiatan pengayaan
bersifat fleksibel dibandingkan kegiatan remedial sehingga dapat disesuaikan dengan
kondisi kelas. Pada pengayaan Pelajaran 5, peserta didik dapat membaca referensi
seperti berikut ini.
Manfaat Latihan Kebugaran Jasmani bagi Fisik dan Mental
Jika dilakukan dengan benar dan teratur, latihan kebugaran jasmani dapat
menjadi solusi untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Selain itu, latihan ini
juga dapat meningkatkan kondisi tubuh dan mengurangi risiko mengidap berbagai
gangguan kesehatan.
Faktanya memang benar, manfaat latihan kebugaran jasmani tidak hanya
dirasakan oleh fisik saja. Berbagai fungsi organ tubuh dan kesehatan mental juga
akan turut meningkat seiring dimulainya kebiasaan olahraga yang rutin. Olahraga
rutin dan tepat dapat membakar kalori dan lemak berlebih pada tubuh, mencegah
penyakit tertentu, hingga memperlambat proses penuaan. Memang olahraga dapat
membuat tubuh terasa lelah, apalagi setelah berjam-jam bekerja di kantor. Tapi lelah
karena olahraga berbeda dengan rasa lelah karena stres. Lelah setelah berolahraga
dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks, pikiran lebih tenang dan senang.
Berikut adalah beberapa manfaat nyata latihan kebugaran jasmani yang dapat
membuat kita berpikir dua kali ketika mulai merasa malas berolahraga.
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran pada Pelajaran 6 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan rangkaian gerak lokomotor, bertumpu, dan
berguling dengan benar.
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan rangkaian gerak bertumpu, keseimbangan,
dan mendarat dengan benar.
Kegiatan
Kompetensi yang Dikembangkan
Pembelajaran
D. Proses Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 (2x35 Menit): Rangkaian Gerak Lokomotor, Bertumpu, dan
Berguling
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan pertama ini, guru akan menyampaikan materi mengenai
rangkaian gerak lokomotor, bertumpu, dan berguling. Adapun uraian materi yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
Pola gerak lokomotor, bertumpu, dan mendarat tidak hanya dapat dilakukan
dengan berguling ke depan. Ketiga pola gerak tersebut juga dapat dilakukan dengan
berguling ke belakang. Gerakan berguling ke belakang ini merupakan kebalikan dari
gerakan berguling ke depan. Adapun rangkaian gerak berguling ke belakang adalah
sebagai berikut.
1) Awali dengan posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat. Posisi
badan membelakangi matras.
2) Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
3) Kedua tangan berada di samping telinga dan telapak tangan menghadap ke
atas.
4) Bertumpulah di atas matras dengan menjatuhkan pinggul ke belakang.
5) Bergulinglah ke belakang dengan posisi tubuh membulat.
6) Lakukan pendaratan dengan posisi jongkok
b. Model Pembelajaran
Pada pembelajaran pertama ini, guru dapat menggunakan model pembelajaran
problem based learning. Model pembelajaran ini menekankan peserta didik untuk
memecahkan masalah yang terjadi saat melakukan rangkaian gerak lokomotor,
bertumpu, dan berguling. Pembelajaran ini diawali dengan guru menyajikan masalah,
misalnya tumpuan gerakan berguling yang salah. Kemudian, peserta didik diminta
mencari tahu dengan cara mempraktikkannya. Peserta didik menemukan solusi
terkait masalah yang dihadapi.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
1) Pendahuluan
a) Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa. Kemudian
dilanjutkan dengan memberikan motivasi agar peserta didik selalu rajin
dan semangat dalam belajar.
b) Guru memeriksa kehadiran peserta didik, termasuk jika ada peserta
didik yang datang terlambat. Sementara peserta didik yang datang tepat
waktu diberikan apresiasi.
c) Guru bersama peserta didik menyiapkan media pembelajaran, sarana
dan prasarana yang akan digunakan dalam kegiatan belajar.
d) Guru meminta peserta didik untuk melakukan gerak pemanasan
terlebih dahulu.
2) Inti
a) Guru mengarahkan peserta didik mencermati setiap gerakan yang ada
di CD video pembelajaran atau video yang menggunakan jaringan
internet, atau gerakan yang dilakukan seseorang, atau dari gambar.
b) Guru memancing rasa ingin tahu peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan kaitannya dengan video atau gambar yang diamati.
c) Guru menyajikan masalah pada peserta didik mengenai rangkaian gerak
lokomotor, bertumpu, dan berguling, misalnya dengan memberikan
gerakan yang salah.
d) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengumpulkan informasi
guna mencari solusi dari permasalahan yang tadi disajikan.
g. Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat digunakan antara lain:
1) Buku teks karangan Sutrisno, Hari dkk. 2019. Buku Siswa Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Buku pengayaan dan referensi yang relevan.
h. Rubrik Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik, baik tugas,
aktivitas, maupun latihan. Guru hendaknya tidak lupa untuk melakukan penilaian
sikap peserta didik, baik sikap spiritual maupun sikap sosial. Adapun penilaian sikap
yang akan diobservasi pada pertemuan kali ini adalah percaya diri, sportif, dan
disiplin. Contoh format penilaian sikap dapat dilihat pada bagian petunjuk umum.
2. Pertemuan ke-2 (2x35 menit): Rangkaian Gerak Bertumpu, Keseimbangan,
dan Mendarat
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-2, guru menyampaikan materi tentang rangkaian gerak
bertumpu, keseimbangan, dan mendarat dengan uraian materi sebagai berikut.
Rangkaian gerak bertumpu, keseimbangan, dan mendarat tidak hanya dapat
dilakukan dengan membentuk sikap lilin. Rangkaian gerakan tersebut juga dapat
dilakukan dengan membentuk kayang. Adapun cara melakukan rangkaian gerak
tersebut ialah sebagai berikut.
1) Awalilah dengan berdiri tegak dan kedua kaki sedikit dibuka.
2) Lakukan gerakan melengkung ke arah belakang kepala, hingga kedua tangan
menumpu di lantai.
3) Setelah kedua tangan bertumpu, kemudian jagalah keseimbangan.
4) Angkatlah kedua tangan diikuti dengan gerakan tubuh kembali ke sikap
semula.
a. Materi Pembelajaran
Uraian materi yang dapat disampaikan oleh guru pada pertemuan ke-3 ini adalah
sebagai berikut.
Rangkaian pola gerak lokomotor, tolakan, melayang, dan mendarat dapat
diterapkan ketika melakukan gerak melompat rintangan. Rintangan yang dimaksud
misalnya kardus atau kursi. Adapun cara melakukan rangkaian gerak melompati
rintangan adalah sebagai berikut.
1) Berdiri tegak dan pandangan lurus ke depan.
2) Berjalanlah dua langkah ke depan.
3) Lakukan tolakan dengan salah satu kaki terkuat hingga tubuh melayang di
atas kardus atau kursi.
4) Lakukan pendaratan dengan kedua kaki.
b. Model Pembelajaran
Pada pembelajaran ke-3, guru dapat menggunakan model pembelajaran discovery
learning. Pada model pembelajaran ini, guru menyajikan sebuah permasalahan
mengenai rangkaian gerak lokomotor, tolakan, melayang, dan mendarat. Kemudian,
peserta didik mencari informasi untuk menemukan jawaban dari permasalahan
tersebut.
c. Media Pembelajaran
Contohnya media pembelajaran yang dapat digunakan, yaitu video pembelajaran
yang menunjukkan rangkaian gerak lokomotor, tolakan, melayang, dan mendarat.
Penggunaan media pembelajaran menyesuaikan kondisi sekolah. Kreativitas guru
berperan dalam pemilihan media pembelajaran.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh oleh guru, sebagai
berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar. Kemudian
dilanjutkan penguatan karakter dengan menyisipkan nasihat agar
peserta didik senantiasa menjaga sikap jujur, bertanggung jawab, taat
beribadah, dan senantiasa bersyukur pada Tuhan YME. Guru juga
memberikan motivasi pada peserta didik agar selalu rajin dalam belajar.
b) Guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari pada
pertemuan kali ini, yaitu rangkaian gerak bertumpu, keseimbangan,
dan mendarat.
c) Guru mengajak peserta didik menyediakan media pembelajaran,
sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
d) Guru meminta peserta didik untuk melakukan gerak pemanasan
terlebih dahulu.
2) Inti
a) Guru mengajak peserta didik mengamati video rangkaian gerak
lokomotor, tolakan, melayang, dan mendarat dengan cermat.
b) Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya tentang
rangkaian gerak lokomotor, tolakan, melayang, dan mendarat yang
telah diamati.
c) Guru memfasilitasi peserta didik mencari informasi mengenai
rangkaian gerak lokomotor, tolakan, melayang, dan mendarat.
d) Guru mendampingi peserta didik membuat hipotesis berdasarkan
informasi yang telah dikumpulkan.
e) Guru mendampingi peserta didik melakukan rangkaian gerak
lokomotor, tolakan, melayang, dan mendarat dengan mengikuti
langkah-langkah pada Aktivitas 6.3.
f) Guru mengarahkan peserta didik untuk menganalisis rangkaian gerak
lokomotor, tolakan, melayang, dan mendarat berdasarkan Aktivitas 6.3.
g) Guru membimbing peserta didik membandingkan hipotesis dengan
hasil analisis, kemudian menyusun sebuah kesimpulan.
4. Pertemuan ke-4 (2 x 35 menit): Rangkaian Gerak Lokomotor, Bertumpu,
Bergantung, Mengayun, dan Mendarat
a. Materi Pembelajaran
Materi yang akan dibahas pada pertemuan ke-4 ini adalah tentang rangkaian
gerak lokomotor, bertumpu, bergantung, mengayun, dan mendarat dengan uraian
sebagai berikut.
Rangkaian gerak lokomotor, bertumpu, bergantung, mengayun, dan mendarat
terdapat pada gerakan senam yang menggunakan palang sejajar maupun palang
tunggal. Bagi seorang pemula, rangkaian gerak tersebut sebaiknya dilakukan
menggunakan palang tunggal. Adapun cara melakukan rangkaian gerak tersebut
adalah sebagai berikut.
b. Model Pembelajaran
Pada pertemuan kali ini model pembelajaran yang akan digunakan adalah
discovery learning. Model pembelajaran ini lebih menekankan pada penyajian
masalah yang nantinya akan dikembangkan oleh peserta didik. Permasalahan yang
disajikan berkaitan dengan rangkaian gerak lokomotor, bertumpu, bergantung,
mengayun, dan mendarat. Melalui model pembelajaran ini diharapkan peserta didik
dapat melakukan eksplorasi atau menemukan informasi baru terkait rangkaian gerak
lokomotor, bertumpu, bergantung, mengayun, dan mendarat.
c. Media Pembelajaran
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru pada pembelajaran
kali ini adalah slide presentasi. Guru menyusun slide-nya terlebih dahulu secara
sederhana. Dalam slide tersebut dijelaskan mengenai rangkaian gerak lokomotor,
bertumpu, bergantung, mengayun, dan mendarat. Guru juga dapat menggunakan
gambar atau ilustrasi yang terdapat pada buku teks. Siapkan buku pengayaan atau
referensi yang relevan dengan materi rangkaian gerak lokomotor, bertumpu,
bergantung, mengayun, dan mendarat.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dapat diselenggarakan guru pada
pertemuan ke-4 adalah sebagai berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru mengajak peserta didik membaca doa dan mensyukuri nikmat
sehat dari Tuhan YME, salah satunya dengan menjaga kesehatan tubuh.
b) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, yaitu rangkaian gerak
lokomotor, bertumpu, bergantung, mengayun, dan mendarat.
Keterampilan
2. Mempraktikkan latihan daya tahan kaki.
a. Tidak melakukan kesalahan. 3
2 ....
b. Melakukan satu kesalahan.
c. Melakukan dua kesalahan. 1
E. Refleksi
1. Refleksi Peserta Didik
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi hasil kegiatan belajar yang telah
dilaksanakan. Refleksi peserta didik terdapat pada buku siswa. Peserta didik diminta
mengisi kolom refleksi dengan jujur. Kemudian guru membahasnya bersama-sama
dengan peserta didik.
Pernyataan Tindakan
Ketepatan metode pembelajaran 1. ......................................................................................
yang digunakan. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Hasil pembelajaran 1. ......................................................................................
(keberhasilan) yang diperoleh. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Masalah (kelemahan) 1. ......................................................................................
pembelajaran yang terjadi. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Cara yang ditempuh (solusi) 1. ......................................................................................
untuk mengatasi masalah. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Kesimpulan akhir. 1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
.... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Guru dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta
didik.
Skor Perolehan
Nilai Uraian= × 100
Skor Maksimal
Keterampilan
3. Memperagakan rangkaian gerak berguling ke belakang.
a. Tidak melakukan kesalahan. 3
....
b. Melakukan satu kesalahan. 2
c. Melakukan dua kesalahan. 1
Skor Perolehan ....
Keterangan: Skor Maksimal 11
Untuk menghitung nilai akhir, guru dapat menggunakan rumus berikut.
Skor Perolehan
Nilai= × 100
Skor Maksimal
H. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas VI maka guru dapat
melakukan remedial. Bentuk-bentuk remedial sangat bervariasi dan dapat disesuaikan
dengan kondisi peserta didik serta karakteristik sekolah.
Pada pelajaran 6 ini, guru dapat melakukan remedial dengan langkah-langkah
berikut.
1. Peserta didik memilih tiga pola gerak (bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat).
I. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui persyaratan
minimal (KBM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan. Kegiatan pengayaan
bersifat fleksibel dibandingkan kegiatan remedial sehingga dapat disesuaikan dengan
kondisi kelas. Pada pengayaan Pelajaran 6, peserta didik akan membaca referensi
seperti berikut ini.
Perhatikan Hal-hal Ini Saat Melakukan Senam Lantai
Senam lantai adalah olahraga yang asyik dan seru. Hal ini dikarenakan, gerakan
senam lantai sangat menantang fleksibilitas tubuh dan juga kekuatannya. Senam
lantai mampu mengembangkan kemampuan gerak seseorang. Melalui kegiatan
senam lantai, kamu dapat mengembangkan daya tahan otot, kekuatan, kelincahan,
kelentukan, keseimbangan, dan koordinasi.
Materi pada Pelajaran 7 ini masih dengan topik yang sama yaitu senam. Senam
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu senam lantai dan senam irama. Pada
Pelajaran 6 peserta didik telah mempelajari mengenai senam lantai, sedangkan pada
Pelajaran 7 akan mempelajari senam irama. Di awal pertemuan, guru dapat mengulas
sedikit materi dari Pelajaran 6 sebagai penguatan.
Di awal pertemuan seperti biasa guru melakukan pendekatan terhadap peserta
didik, misalnya dengan menyapa dan menanyakan kegiatan peserta didik di hari itu.
Guru menyediakan waktu untuk memberikan penguatan karakter dengan kegiatan
literasi, misal membaca buku cerita dengan tema olahraga. Kemudian guru mengulas
isi cerita dan menyisipkan nilai-nilai karakter di dalamnya, seperti disiplin, jujur,
sportif, bertanggung jawab, patuh, dan tidak lupa untuk selalu bersyukur atas nikmat
dari Tuhan YME, terutama nikmat sehat yang dirasakan peserta didik.
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran pada Pelajaran 7 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan variasi gerak ayunan satu lengan setinggi bahu
dengan kombinasi jalan dengan benar.
Kegiatan
Kompetensi yang Dikembangkan
Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2: @2x35 menit
Variasi dan Sikap: kerja sama, tanggung jawab, dan percaya diri.
Kombinasi
Pengetahuan: menjelaskan langkah-langkah melakukan variasi gerak
Ayunan Satu
ayunan satu lengan setinggi bahu dengan kombinasi jalan, variasi gerak
Lengan dan Jalan
ayunan satu lengan lurus ke atas dengan kombinasi jalan, serta variasi
gerak dorongan satu lengan ke atas dengan kombinasi jalan.
Keterampilan: melakukan variasi gerak ayunan satu lengan setinggi
bahu dengan kombinasi jalan, variasi gerak ayunan satu lengan lurus ke
atas dengan kombinasi jalan, serta variasi gerak dorongan satu lengan ke
atas dengan kombinasi jalan.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4: @2x35 menit
Variasi dan Sikap: percaya diri, disiplin, kerja sama, dan sportif.
Kombinasi
Pengetahuan: menjelaskan cara melakukan variasi gerak ayunan dua
Gerak Ayunan
lengan siku ditekuk dengan kombinasi langkah kaki, variasi gerak
Lengan,
ayunan dua lengan siku ditekuk dengan kombinasi ayunan kaki, variasi
Langkah, dan
gerak langkah kaki dengan kombinasi ayunan dua lengan, serta variasi
Ayunan Kaki
gerak ayunan kaki dengan kombinasi ayunan dua lengan.
Keterampilan: melakukan variasi gerak ayunan dua lengan siku ditekuk
dengan kombinasi langkah kaki, variasi gerak ayunan dua lengan siku
ditekuk dengan kombinasi ayunan kaki, variasi gerak langkah kaki
dengan kombinasi ayunan dua lengan, serta variasi gerak ayunan kaki
dengan kombinasi ayunan dua lengan.
D. Proses Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2 (@2x35 menit): Variasi dan Kombinasi Ayunan Satu
Lengan dan Jalan
a. Materi Pembelajaran
Materi yang akan dipelajari pada pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah variasi dan
kombinasi ayunan satu lengan dan jalan. Adapun garis besar materinya sebagai
berikut.
Variasi dan kombinasi gerak ayunan lengan dan langkah kaki sangat beragam
contohnya. Salah satunya variasi gerak ayunan dua lengan ke depan dan ke atas
dengan kombinasi jalan. Adapun cara melakukan variasi dan kombinasi gerak
tersebut adalah sebagai berikut.
b. Model Pembelajaran
Pada pertemuan ke-1 dan ke-2 ini, guru dapat menggunakan model pembelajaran
discovery learning. Pada model pembelajaran ini, guru memberikan sebuah
permasalahan mengenai variasi dan kombinasi ayunan satu lengan dan jalan. Bentuk
permasalahan tersebut dapat dilihat pada Aktivitas 7.1. Berdasarkan permasalahan
tersebut guru membimbing peserta didik untuk mengeksplorasi dengan cara
mempraktikkannya. Tujuan praktik ini agar peserta didik dapat menemukan
informasi baru terkait masalah yang dihadapi.
c. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar pertemuan ke-1 dan ke-
2, antara lain CD video atau kaset senam irama, tape recorder, atau CD player. Guru
juga dapat memutar video yang terdapat di sebuah website dengan memanfaatkan
jaringan internet. Jika semua media di atas tidak tersedia, guru hendaknya kreatif
memanfaatkan media yang ada di sekitar sekolah, misal menggunakan tepukan atau
alat sederhana yang menghasilkan irama musik.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Adapun langkah-langkah pembelajaran pertemuan ke-1 dan ke-2 yang dapat
dilaksanakan oleh guru adalah sebagai berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru mengawali kegiatan belajar dengan mengajak peserta didik
untuk berdoa bersama, lalu menyisipkan sedikit nasihat sebagai upaya
pembentukan dan pengembangan karakter.
b) Guru memeriksa kehadiran peserta didik. Menanyakan apakah ada
yang sakit atau yang terlambat datang ke sekolah. Berikan apresiasi
pada peserta didik yang telah disiplin tidak terlambat masuk kelas, dan
berikan nasihat pada peserta didik yang masih suka terlambat masuk
ke kelas.
c) Guru memotivasi peserta didik dengan mengajak bernyanyi atau
melakukan yel-yel agar lebih semangat.
h. Rubrik Penilaian
Setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik hendaknya direkam guru dalam
bentuk hasil penilaian, baik penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan maupun
aspek sikap. Sikap yang akan diobservasi pada pertemuan kali ini adalah kerja sama,
tanggung jawab, dan percaya diri. Penilaian aspek sikap dapat merujuk pada contoh
rubrik yang terdapat pada bagian petunjuk umum. Adapun hasil belajar peserta didik
pada materi variasi dan kombinasi ayunan satu lengan dan jalan dapat menggunakan
rubrik penilaian sebagai berikut.
1) Penilaian Ayo Berlatih
Berikut rubrik yang dapat digunakan guru untuk menilai tugas Ayo Berlatih
(hal. 126).
Tabel 7.3 Rubrik Penilaian Ayo Berlatih
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4 (@2x35 menit): Variasi dan Kombinasi Gerak
Ayunan Lengan, Langkah, dan Ayunan Kaki
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-3 dan ke-4 ini materi yang akan dipelajari adalah tentang
variasi dan kombinasi gerak ayunan lengan, langkah, dan ayunan kaki dengan uraian
materi sebagai berikut.
b. Model Pembelajaran
Strategi pembelajaran discovery learning merupakan model yang
direkomendasikan untuk digunakan pada pertemuan ke-3 dan ke-4 ini. Adapun
langkah-langkahnya, yaitu guru menyajikan masalah kepada peserta didik tentang
variasi dan kombinasi gerak ayunan lengan, langkah, dan ayunan kaki. Berdasarkan
hasil pengamatannya, kemudian peserta didik mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber untuk menemukan solusinya.
c. Media Pembelajaran
Ada berbagai media yang dapat digunakan oleh guru untuk mendukung
pembelajaran kali ini, yaitu video pembelajaran yang menampilkan variasi dan
kombinasi gerak senam irama, kaset atau CD senam irama, atau guru dapat
memanfaatkan video yang diunduh dari media internet. Guru hendaknya berjiwa
kreatif agar dapat menciptakan media pembelajaran yang tepat, sesuai dengan kondisi
dan keterbatasan di sekolah.
g. Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran kali ini,
antara lain:
1) Buku teks karangan Sutrisno, Hari dkk. 2019. Buku Siswa Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Buku pengayaan dan referensi yang relevan.
h. Rubrik Penilaian
Hasil belajar peserta didik didokumentasikan oleh guru dalam bentuk penilaian,
baik aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Sikap yang akan diobservasi
pada pertemuan kali ini adalah percaya diri, disiplin, kerja sama, dan sportif. Adapun
penilaian hasil belajar pada pertemuan kali ini dapat menggunakan rubrik berikut ini.
1) Penilaian Ayo Berlatih
Guru dapat menggunakan rubrik penilaian berikut untuk menilai aspek
keterampilan dalam tugas Ayo Berlatih.
Tabel 7.5 Rubrik Penilaian Ayo Berlatih
E. Refleksi
1. Refleksi Peserta Didik
Setelah kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan refleksi, apakah
proses belajar yang telah dilakukan selama ini telah berhasil atau tidak. Pada buku
siswa tersedia rubrik refleksi untuk peserta didik. Peserta didik diminta untuk mengisi
isian yang kosong berdasarkan apa yang telah dilakukan pada Pelajaran 7 ini.
2. Refleksi Guru
Selain peserta didik, guru juga perlu melakukan refleksi, sebagai bahan evaluasi
hasil kegiatan mengajar. Berikut ini contoh format refleksi guru.
Tabel 7.7 Refleksi Guru
Pernyataan Tindakan
Ketepatan metode pembelajaran 1. ......................................................................................
yang digunakan. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Hasil pembelajaran 1. ......................................................................................
(keberhasilan) yang diperoleh. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Masalah (kelemahan) 1. ......................................................................................
pembelajaran yang terjadi. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Cara yang ditempuh (solusi) 1. ......................................................................................
untuk mengatasi masalah. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Kesimpulan akhir. 1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Elsa .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
.... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
Guru dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta
didik.
I. Pengayaan
Kegiatan pengayaan bersifat fleksibel dibandingkan kegiatan remedial. Artinya,
kegiatan pengayaan dilakukan dalam rangka memanfaatkan sisa waktu pelajaran.
Berikut ini contoh bahan pengayaan Pelajaran 7.
Nilai-Nilai Senam Irama
Senam irama adalah jenis olahraga yang selain menyehatkan namun juga
menyenangkan. Senam irama sering dipraktikkan di sekolah-sekolah, karena sesuai
dengan karakteristik peserta didiknya. Rangkaian senam irama akan menciptakan
nilai-nilai, di antaranya:
Sapa, senyum, dan salam merupakan kebiasaan yang harus selalu guru lakukan
saat berhadapan dengan peserta didik. Agar peserta didik merasa dekat dan
menyenangi gurunya. Faktor psikologi, jika anak menyukai gurunya, maka biasanya
hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran tersebut cukup baik. Guru hendaknya
berusaha memahami karakteristik setiap peserta didik, karena setiap peserta didik itu
unik. Guru dapat mengulas sedikit materi Pelajaran 7, dan menanyakan kesan peserta
didik setelah mempelajari materi tersebut.
Pelajaran 8 ini akan mempelajari keterampilan renang gaya punggung. Peserta
didik juga akan dikenalkan dengan dasar-dasar penyelamatan. Guru dapat memulainya
dengan tanya jawab, misalnya apakah peserta didik ada yang hobi berenang, gaya
renang apa yang sudah dikuasai, dan sebagainya.
Guru mengajak peserta didik membuka buku siswa, dan mempelajari bagan
pembelajaran, agar peserta didik mengetahui ruang lingkup materi yang akan
dipelajari di Pelajaran 8 ini.
Olahraga renang dapat dilakukan dengan empat gaya, yaitu gaya bebas, gaya dada,
gaya punggung, dan gaya lumba-lumba. Pada pelajaran ini akan dipelajari tentang
renang gaya punggung. Renang gaya punggung dilakukan dengan posisi punggung
menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan seperti renang gaya bebas,
namun posisi tubuh yang berbeda.
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran pada Pelajaran 8 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan keterampilan renang gaya punggung dengan
benar.
2. Peserta didik dapat menguraikan dasar-dasar penyelamatan diri di air dengan
benar.
3. Peserta didik dapat mempraktikkan keterampilan renang gaya punggung dengan
tepat.
4. Peserta didik dapat memperagakan dasar-dasar penyelamatan diri di air dengan
tepat.
Kegiatan
Kompetensi yang Dikembangkan
Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2: @2x35 menit
Keterampilan Sikap: tanggung jawab, disiplin, sportif, dan percaya diri.
Renang Gaya
Pengetahuan: keterampilan gerakan kaki, keterampilan gerakan lengan,
Punggung
keterampilan posisi tubuh, serta keterampilan koordinasi gerak.
Keterampilan: melakukan gerakan kaki, gerakan lengan, dan posisi
tubuh dengan tepat, serta terampil melakukan koordinasi gerak.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4: @2x35 menit
Dasar-Dasar Sikap: tanggung jawab, peduli, dan percaya diri.
Penyelamatan
Pengetahuan: waktu dan tempat berenang, bahaya-bahaya di air, serta
Diri di Air.
upaya penyelamatan diri di air.
Keterampilan: melakukan upaya penyelamatan diri di air.
D. Proses Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2 (@2x35 Menit): Keterampilan Renang Gaya
Punggung
a. Materi Pembelajaran
Materi untuk pertemuan ke-1 dan ke-2 yang akan disampaikan guru, yakni
mengenai keterampilan renang gaya punggung. Berikut garis besar uraian materinya.
Renang merupakan salah satu olahraga air yang dapat menyehatkan tubuh. Hal
ini dikarenakan seluruh anggota tubuh ikut bergerak. Terdapat empat gaya dalam
olahraga renang, salah satunya gaya punggung. Renang gaya punggung dilakukan
dengan posisi menghadap ke permukaan air. Dalam hal ini akan memudahkan dalam
mengambil napas karena wajah tidak menghadap ke bawah. Gerak dasar renang gaya
punggung sama dengan renang gaya bebas, hanya posisi tubuh yang membedakannya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam renang gaya punggung adalah
sebagai berikut.
1) Posisi badan
Posisi badan harus mengambang dan menghadap ke atas.
b. Model Pembelajaran
Pada pembelajaran ke-1 dan ke-2, guru dapat menggunakan model pembelajaran
discovery learning. Model pembelajaran ini lebih menekankan peserta didik aktif
dalam mengumpulkan informasi sesuai dengan permasalahan yang disajikan.
Permasalahan yang dimaksud ialah keterampilan renang gaya punggung. Bentuk
permasalahan dapat dilihat pada Tugas Rumah, tugas Ayo Berlatih, dan Aktivitas 8.1.
c. Media Pembelajaran
Materi Pelajaran 8 ini alangkah baiknya jika menggunakan media visual sebagai
media pembelajaran, agar peserta didik mudah memahami gerakan renang. Guru
dapat menggunakan video yang diunduh dari internet atau CD video pembelajaran
renang. Namun jika tidak tersedia, guru dapat membuat slide-slide yang disusun
secara rinci sesuai langkah-langkah gerakan renang.
g. Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran ini antara
lain:
1) Buku teks karangan Sutrisno, Hari dkk. 2019. Buku Siswa Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Buku pengayaan dan referensi yang relevan.
h. Rubrik Penilaian
Hasil belajar peserta didik didokumentasikan guru dalam bentuk penilaian, baik
penilaian aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Untuk penilaian sikap,
guru dapat melihat contoh rubrik yang terdapat pada petunjuk umum. Adapun sikap
yang akan diobservasi pada pertemuan kali ini adalah tanggung jawab, disiplin,
sportif, dan percaya diri. Berikut ini disajikan rubrik penilaian untuk tugas dan
kegiatan tentang keterampilan renang gaya punggung.
1) Penilaian Tugas Rumah
Berikut ini rubrik yang dapat digunakan guru untuk menilai aspek
pengetahuan dalam Tugas Rumah.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4 (@2x35 menit): Dasar-Dasar Penyelamatan Diri di
Air
a. Materi Pembelajaran
Materi yang akan dibahas pada pertemuan ke-3 dan ke-4 ini adalah tentang
dasar-dasar penyelamatan diri di air, dengan uraian materi seperti berikut.
Olahraga renang sangat menyenangkan dan menyehatkan tubuh. Agar dapat
menguasai gerakannya harus mempelajari gerak dasar, seperti gerakan lengan,
gerakan kaki, dan pernapasan. Setelah menguasai keterampilan renang dengan baik
maka dapat digunakan untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan saat
renang. Bentuk penyelamatan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan renang
gaya punggung.
Sebelum membantu orang lain, kita harus memahami upaya penyelamatan diri
di air. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kecelakaan di air. Upaya yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
1) Memiliki kemampuan berenang dengan baik.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dapat disarankan untuk digunakan pada pertemuan
kali ini, yaitu discovery learning. Tahapannya, antara lain guru menyajikan masalah
tentang dasar-dasar penyelamatan diri di air. Kemudian, peserta didik diminta
mencari informasi dari berbagai sumber untuk menemukan jawaban atas masalah
tersebut. Kelebihan model pembelajaran peserta didik diajak aktif mengeksplorasi
semua informasi, sehingga pembelajaran berjalan dinamis dan tidak membosankan.
c. Media Pembelajaran
Media yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran kali ini, antara lain
brosur, slide presentasi, dan modul. Guru juga dapat mengunduh video tentang
penyelamatan diri di air sebagai bahan pengetahuan peserta didik.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru pada pertemuan ke-3
dan ke-4, antara lain:
1) Pendahuluan
a) Guru mendampingi peserta didik untuk berdoa sebelum belajar.
Kemudian mengajak peserta didik untuk senantiasa bersyukur pada
Tuhan YME atas nikmat sehat dan bugar.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi secara garis besar,
kemudian bertanya jawab tentang materi untuk menguji pengetahuan
awal peserta didik.
c) Guru mengajak beberapa peserta didik mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan belajar
di dalam kelas.
d) Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin dalam
melakukan gerak pemanasan.
2) Inti
a) Guru mendampingi peserta didik mengamati media pembelajaran yang
telah disiapkan secara cermat dan teliti.
h. Rubrik Penilaian
Hasil belajar peserta didik didokumentasikan guru dalam bentuk penilaian,
baik aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Penilaian aspek sikap dapat
menggunakan jurnal yang terdapat pada bagian petunjuk umum. Sikap yang akan
diobservasi pada pertemuan kali ini adalah tanggung jawab, peduli, dan percaya
diri. Adapun untuk menilai hasil belajar peserta didik pada materi dasar-dasar
penyelamatan diri di air dapat menggunakan rubrik berikut.
1) Penilaian Unjuk Kerja
Guru dapat menggunakan rubrik penilaian berikut untuk menilai aspek
pengetahuan dan keterampilan dalam Unjuk Kerja.
Tabel 8.6 Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
E. Refleksi
1. Refleksi Peserta Didik
Setelah kegiatan pembelajaran berlangsung, guru dapat melakukan refleksi
tentang proses belajar yang dilakukan sudah berhasil atau belum. Peserta didik
diminta untuk mengisi rubrik refleksi yang terdapat di buku siswa. Kemudian guru
membahas refleksi yang telah diisi peserta didik, sekaligus mengevaluasi kegiatan
belajar.
Pernyataan Tindakan
Ketepatan metode pembelajaran 1. ......................................................................................
yang digunakan. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Hasil pembelajaran 1. ......................................................................................
(keberhasilan) yang diperoleh. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Masalah (kelemahan) 1. ......................................................................................
pembelajaran yang terjadi. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Cara yang ditempuh (solusi) 1. ......................................................................................
untuk mengatasi masalah. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Kesimpulan akhir. 1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Guru menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta didik.
Skor Perolehan
Nilai Uraian= × 100
Skor Maksimal
H. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas VI maka guru melakukan
remedial. Bentuk-bentuk remedial sangat bervariasi dan dapat disesuaikan dengan
kondisi sekolah.
Pada pelajaran 8 ini, guru dapat melakukan remedial dengan langkah-langkah
berikut.
1. Peserta didik melakukan keterampilan renang gaya punggung.
2. Peserta didik didampingi guru ketika melakukan latihan renang gaya punggung.
3. Peserta didik menjelaskan hasil praktiknya secara ringkas.
Untuk menilai remedial, guru dapat menggunakan rubrik penilaian sebagai
berikut.
Tabel 8.12 Rubrik Penilaian Remedial
I. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui persyaratan
minimal (KBM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan. Kegiatan pengayaan
bersifat fleksibel dibandingkan kegiatan remedial sehingga dapat disesuaikan dengan
kondisi kelas. Pada pengayaan Pelajaran 8 ini, peserta didik dapat membaca referensi
seperti berikut ini.
Keterampilan Dasar Pertolongan Air
Hakikat Penyelamatan atau Pertolongan Air
Olahraga renang merupakan olahraga yang menyenangkan. Akan tetapi, kita
harus waspada akan bahaya di air. Bahaya itu justru datang dari diri sendiri. Bahaya di
air biasanya disebabkan oleh sikap dan perasaan panik, gugup, sulit bernapas, kejang
otot, dan adanya ombak.
Kecelakaan di air sering berakibat fatal. Pada umumnya, bahaya kecelakaan
di air adalah korban tidak dapat bernapas, akibat adanya air yang masuk ke dalam
saluran pernapasan. Ketika mulut dan hidung korban kemasukan air, maka proses
pernapasan akan terganggu. Korban akan sulit untuk bernapas sehingga kejadian
ini akan berakibat fatal bagi korban. Untuk itu, kita harus mengetahui dasar-dasar
penyelamatan di air untuk mengantisipasi kecelakaan di air.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan pada waktu
beraktivitas di air adalah sebagai berikut.
1. Memiliki kemampuan berenang dengan baik, paling tidak mampu untuk
menyelamatkan diri sendiri pada waktu berada di air.
2. Jangan berenang sendiri. Hendaklah berenang bersama-sama orang lain yang
mampu memberi pertolongan kepada orang lain jika diperlukan.
Pemeliharaan Kebersihan
Alat Reproduksi
Gambar 9.1 Mencuci tangan termasuk salah satu cara menjaga kebersihan alat reproduksi.
Sumber: Dokumen Penulis
B. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran pada Pelajaran 9 adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kebersihan alat
reproduksi dengan benar.
2. Peserta didik dapat menyebutkan cara menjaga kebersihan alat reproduksi
dengan benar.
3. Peserta didik dapat memaparkan pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi
dengan tepat.
4. Peserta didik dapat menceritakan cara menjaga kebersihan alat reproduksi
dengan benar.
Kegiatan
Kompetensi yang Dikembangkan
Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2: @2x35 menit
Pentingnya Sikap: peduli, tanggung jawab, dan kerja sama.
Menjaga Pengetahuan: manfaat menjaga kebersihan alat reproduksi, tujuan
Kebersihan Alat menjaga kebersihan alat reproduksi, serta dampak yang ditimbulkan
Reproduksi apabila alat reproduksi tidak bersih.
Keterampilan: memaparkan manfaat dan tujuan menjaga kebersihan
alat reproduksi, serta menyebutkan contoh dampak yang ditimbulkan
apabila tidak menjaga kebersihan alat reproduksi.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4: @2x35 menit
Cara Menjaga Sikap: tanggung jawab, disiplin, dan peduli.
Kebersihan Alat Pengetahuan: menjaga kebersihan pakaian dan kebersihan tubuh.
Reproduksi
Keterampilan: menceritakan cara menjaga kebersihan pakaian dan
kebersihan tubuh.
D. Proses Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 dan ke-2 (@2x35 menit): Pentingnya Menjaga Kebersihan
Alat Reproduksi
a. Materi Pembelajaran
Adapun materi yang akan disampaikan guru pada pertemuan ke-1 dan ke-2
adalah sebagai berikut.
Alat reproduksi merupakan bagian dari tubuh kita yang harus dijaga
kebersihannya. Menjaga kebersihan alat reproduksi sangat penting, karena manfaatnya
akan dirasakan oleh tubuh kita sendiri. Adapun manfaatnya antara lain:
1) terhindar dari virus dan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit,
2) menghambat pertumbuhan bakteri dan virus, serta
3) merasa nyaman dan bugar pada saat beraktivitas.
Apabila tidak menjaga kebersihan alat reproduksi maka akan menimbulkan
dampak yang dapat merugikan diri sendiri. Dampak tersebut antara lain:
1) menimbulkan berbagai penyakit,
2) tercium bau yang tidak sedap di sekitar alat reproduksi,
3) bakteri dan virus menjadi lebih mudah berkembang, dan
4) menimbulkan ketidaknyamanan pada saat beraktivitas.
c. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran kali ini,
antara lain slide presentasi, gambar, bagan, alat peraga patung, dan video pembelajaran.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup yang dapat ditempuh
guru pada pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah sebagai berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum belajar, dan
membimbing bersikap syukur atas nikmat dari Tuhan YME, terutama
nikmat sehat dan bugar.
b) Guru menanyakan kabar peserta didik, kemudian memeriksa kehadiran
peserta didik.
c) Guru mengajak peserta didik mempersiapkan media pembelajaran,
alat, dan sarana yang akan digunakan dalam kegiatan belajar.
d) Guru menyampaikan secara umum materi yang akan dipelajari, yaitu
pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi.
2) Inti
a) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati media pembelajaran
yang disajikan guru, lalu membuat catatan tentang hal-hal yang ingin
ditanyakan.
b) Guru memberi kesempatan peserta didik mengajukan pertanyaan
mengenai pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi.
c) Guru membimbing peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya mengenai permasalahan tersebut, dan menyusun hipotesis
atau jawaban sementara.
d) Guru membimbing peserta didik menganalisis dengan mengerjakan
Tugas Rumah dan Aktivitas 9.1.
g. Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi
tentang pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi, antara lain sebagai berikut:
1) Buku teks karangan Sutrisno, Hari dkk. 2019. Buku Siswa Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Buku pengayaan dan referensi yang relevan.
h. Rubrik Penilaian
Setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik hendaknya direkam guru dalam
bentuk hasil penilaian, baik penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan maupun
aspek sikap. Sikap yang akan diobservasi pada pertemuan kali ini adalah peduli,
tanggung jawab, dan kerja sama. Penilaian aspek sikap dapat merujuk pada contoh
rubrik yang terdapat pada bagian petunjuk umum. Adapun hasil belajar peserta
didik pada materi menjaga kebersihan alat reproduksi dapat menggunakan rubrik
penilaian sebagai berikut.
1) Penilaian Tugas Rumah
Berikut ini rubrik yang dapat digunakan guru untuk menilai aspek
pengetahuan dalam Tugas Rumah.
2. Pertemuan ke-3 dan ke-4 (@2x35 menit): Cara Menjaga Kebersihan Alat
Reproduksi
a. Materi Pembelajaran
Pada pertemuan ke-3 dan ke-4 ini, materi yang akan disampaikan guru adalah
tentang cara menjaga kebersihan alat reproduksi, dengan uraian materi berikut ini.
Menjaga kebersihan alat reproduksi sangat penting. Oleh karena itu, kita harus
mengetahui cara membersihkan dan menjaga kebersihan alat reproduksi. Terdapat
dua cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan alat reproduksi, yaitu
sebagai beikut.
1) Cara Langsung
a) Memakai celana dalam dari bahan katun.
b. Model Pembelajaran
Model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) menjadi strategi
yang disarankan digunakan pada pembelajaran ini. Menggunakan model pembelajaran
ini, guru dapat menghubungkan materi tentang cara menjaga kebersihan alat
reproduksi dengan situasi di lingkungan peserta didik. Hal ini bertujuan agar peserta
didik dapat menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari.
c. Media Pembelajaran
Media yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran ini adalah slide presentasi,
video pembelajaran, dan gambar. Jika di sekolah tidak tersedia media pembelajaran
tersebut, guru dapat menggunakan patung atau alat peraga. Guru hendaknya kreatif
memilih media pembelajaran yang tepat namun sesuai dengan kondisi sekolah.
e. Langkah-Langkah Pembelajaran
Dalam menyampaikan materi kali ini, guru dapat melakukan dengan langkah-
langkah berikut.
1) Pendahuluan
a) Guru memimpin doa sebelum memulai kegiatan belajar, dilanjutkan
dengan memotivasi peserta didik untuk selalu rajin belajar.
b) Guru memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang menghubungkan antara pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari.
c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dipelajari.
g. Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini antara lain sebagai
berikut:
1) Buku teks karangan Sutrisno, Hari dkk. 2019. Buku Siswa Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Buku pengayaan dan referensi yang relevan.
Keterampilan
2. Kerapian dan kelengkapan tugas yang dikumpulkan.
a. Tugas yang dikumpulkan lengkap dan disusun dengan rapi. 3
b. Tugas yang dikumpulkan tidak lengkap namun disusun 2 ....
dengan rapi.
c. Tugas yang dikumpulkan kurang dari tiga dan penyusunannya 1
tidak rapi.
E. Refleksi
1. Refleksi Peserta Didik
Peserta didik diminta mengisi rubrik refleksi yang terdapat pada buku siswa.
Selanjutnya guru membahas refleksi tersebut, sebagai bahan evaluasi kegiatan
pembelajaran yang telah diselenggarakan.
2. Refleksi Guru
Selain peserta didik, guru juga melakukan refleksi untuk mengevaluasi diri
sendiri. Berikut ini contoh format refleksi guru.
Tabel 9.8 Refleksi Guru
Pernyataan Tindakan
Ketepatan metode pembelajaran 1. ......................................................................................
yang digunakan. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Hasil pembelajaran 1. ......................................................................................
(keberhasilan) yang diperoleh. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Masalah (kelemahan) 1. ......................................................................................
pembelajaran yang terjadi. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Cara yang ditempuh (solusi) 1. ......................................................................................
untuk mengatasi masalah. 2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Kesimpulan akhir. 1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
Guru dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan nilai soal uraian peserta
didik.
Skor Perolehan
Nilai Uraian= × 100
Skor Maksimal
H. Remedial
Remedial diberikan pada peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan
Belajar Minimal (KBM) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SD/MI Kelas
VI. Remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat
mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses perbaikan. Bentuk-bentuk
remedial sangat bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi kelas atau sekolah.
Pada Pelajaran 9 ini, guru dapat melakukan remedial dengan langkah-langkah
berikut.
1. Peserta didik menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi.
2. Peserta didik menyebutkan cara menjaga kebersihan alat reproduksi.
Untuk menilai hasil remedial, guru dapat menggunakan rubrik penilaian berikut.
I. Pengayaan
Kegiatan remedial diberikan pada siswa yang telah melewati KBM dan bertujuan
menambah pengetahuan dan merangsang kreativitas peserta didik. Berikut ini contoh
materi pengayaan.
Inilah Manfaat Menjaga Kesehatan Reproduksi
Menyikapi maraknya kejadian kekerasan seksual yang terjadi saat ini, Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) STKIP Budi Daya Binjai menggelar diskusi publik yang
bertemakan Edukasi Kesehatan Reproduksi Bagi Generasi Muda yang di selenggarakan
di Aula STKIP Budi Daya Binjai Rabu (14/5/14).
Hadir dalam Diskusi tersebut Ketua Umum HMI Cabang Binjai Yasir Nasution
serta Ketua STKIP Budidaya Binjai Muslim Sembiring.
Dalam diskusi tersebut HMI menghadirkan Kepala Keluarga Berencana dan
Pemberdayaaan Perempuan (KB-PP) Kota Binjai Agusnadi Talah selaku pemateri
dalam diskusi publik tersebut.
Afandi, Muhamad, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:
UNISSULA PRESS.
Djamarah, S. B. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.
Hanafiah, Nanang. dan Cucu, Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika
Aditama.
Komarudin. 2016. Penilaian Hasil Belajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mahnun, Nunu. 2012. Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan
Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). Jurnal. Jurnal Pemikiran Islam; Vol.
37, No. 1 Januari-Juni 2012. Riau. UIN Suska.
Musfiqon dan Nurdyansyah. 2015. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 tentang Standar Buku yang Digunakan oleh Satuan
Pendidikan.
_____________. Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
_____________. Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
_____________. Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
_____________. Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
_____________. Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013.
_____________. Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
_____________. Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
Rosdiani, Dini. 2013. Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Bandung: Alfabeta.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
B R
bugar 203 rangkaian gerak 203
D renang gaya punggung 174, 203
daya tahan 203 S
discovery learning 29, 54, 58, 77, 90, sehat 203
110, 115, 131, 134, 137, 141, 154, 158,
T
170, 176, 188, 201, 203
teaching games for understanding 203
G
V
gerak berirama 203
variasi gerak 203
gerak dasar 25, 203
gerak lokomotor 203
gerak manipulatif 203
gerak nonlokomotor 203
K
kebugaran jasmani 203
kombinasi gerak 203
P
pencak silat 203
permainan bola basket 203
permainan bola kasti 203
permainan bola kecil 203
permainan bulu tangkis 51, 203
permainan modifikasi 203
permainan sepak bola 203
permainan tradisional 203
problem based learning 203
project based learning 203
B. Uraian
1. Alat reproduksi merupakan bagian tubuh
yang rawan terkena bakteri dan virus. Hal ini
karena alat reproduksi sebagai jalur keluar zat-
zat yang mengandung bakteri. Oleh karena itu,
alat reproduksi harus dibersihkan agar bakteri
tidak berkembang biak.
2. dampak alat reproduksi yang tidak bersih atau
dijaga kebersihannya.
a. Kotoran akan mengendap di sekitar alat
reproduksi.
b. Bakteri dan virus penyebab penyakit
mudah berkembang.
c. Terjangkit penyakit berbahaya.
d. Terasa gatal dan tidak nyaman saat
beraktivitas.
e. Muncul bau tidak sedap di sekitar alat
reproduksi.
3. Jika tangan belum dibersihkan maka
kuman dan bakteri masih menempel pada
tangan. Kuman dan bakteri ini pun dapat
menempel pada alat reproduksi jika tangan
menyentuhnya. Jika hal ini terjadi membuat
alat reproduksi dipenuhi kuman dan bakteri.
Berbagai masalah kesehatan pun akan muncul.
4. Keringat yang dikeluarkan tubuh akan mudah
menempel di celana dalam. Keringat yang
berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan
bakteri. Oleh karena itu, harus rajin mengganti
celana dalam agar kesehatan alat reproduksi
tetap terjaga.
5. Cara membasuh alat reproduksi yang benar
adalah dari depan ke belakang. Bukan dari
belakang ke depan. Hal ini berguna untuk
membuang bakteri dan kuman yang ada di
depan ke belakang.
Profil Penelaah
Nama Lengkap : Erwin Setyo Kriswanto, S.Pd, M.Kes
Telp. Kantor/HP : -
E-mail : erwin_sk@uny.ac.id
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : FIK Universitas Negeri Yogyakarta, Jalan Kolombo
No. 1 Yogyakarta
Bidang Keahlian : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir:
1. 2005 – Sekarang: Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3 : Program Pasca Sarjana Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (2016 – sekarang)
2. S2 : Program Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Olahraga Universitas Airlangga Surabaya (2000 – 2002)
3. S1 : Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP Malang
(1994 – 1999)
Judul Buku yang pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Teknik Dasar, Taktik dan Strategi Bermain Sepakbola (2018)
2. Teknik Dasar Panahan: Trik Jitu Menembak Akurat dan Tepat Sasaran (2018)
3. Panduan Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Olahragawan (2017).
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pengaruh Smart Phone terhadap Sikap Sosial dan Perilaku Hidup Sehat (2018)
2. Tingkat Kesesuaian Antara Pemenuhan Gizi dengan Indeks Massa Tubuh, Lemak Tubuh, dan Aktivitas
Fisik Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Sleman (2017)
3. Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan Berdasar Kurikulum Tahun 2013 (2016)
4. Aktivitas Jasmani Siswa Sekolah Dasar Saat Istirahat Sekolah dan Setelah Sekolah di Wilayah Urban
Provinsi DIY (2015)
5. Pengembangan Company Profile Prodi PJKR Jurusan POR FIK UNY Berbasis Audio Visual (2014)
6. Tingkat Kepuasan Peserta Pendidikan Profesi Guru SM3T (PPG-SM3T) Program Studi PJKR terhadap
Pelaksanaan Kegiatan Bidang Akademik (2013)
7. Implementasi Pengajaran Pendidikan Jasmani Pendekatan Taktik (Teaching Games for Understanding)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (2012)
Profil Editor
Nama Lengkap : Epik Finilih, S.Si.
E-mail : epik.finilih@gmail.com
Alamat Kantor : -
Bidang Keahlian : Matematika dan IPA
Profil Ilustrator
Nama Lengkap : Misbahul M.
Telp. Kantor/HP :
E-mail : prodesain85@gmail.com
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : Grogol 01/01, Cangkol, Mojolaban, Sukoharjo
Bidang Keahlian : Desain dan ilustrator