TUGAS AKHIR
Oleh :
JAKARTA
2020
PROTOTYPING INTERNET OF THINGS UNTUK SMART
HOME MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING DENGAN
APLIKASI BLYNK
TUGAS AKHIR
Oleh :
JAKARTA
2020
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perumusan masalah
a. Bagaimana mengontrol alat yang berada dirumah dengan kendali jarak
jauh yang menggunakan konsep Internet of Things For Smart Home?
b. Bagaimana meminimalisir persebaran virus Covid-19 yang masuk
kedalam lingkungan rumah?
1.5 Manfaat
Diharapkan dengan terealisasinya sistem ini, dapat dimanfaatkan
masyarakat dengan sebaik-baiknya untuk mengontrol penggunaan listrik
yang berada di rumah, dan mengurangi kemungkinan virus covid-19 masuk
ke lingkungan sekitar.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang rangkuman pembahasan
mengenai penulisan penelitian, kesimpulan yang
didapat, dan yang dihasilkan dari penulisan penelitian,
serta saran mengenai penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.3 BLYNK
Blynk mendukung berbagai macam hardware yang digunakan pada
projek Internet of Things (IoT). Blynk adalah dashboard digital dengan
fasilitas antarmuka grafis dalam pembuatan projek nya. Penambahan
komponen pada blynk Apps juga sangat mudah. Hanya dengan drag and
drop sehingga memudahkan dalam penambahan komponen input/output
pada pada smartphone. (Ambarita et al., 2019)
Blynk merupakan aplikasi yang berbasis IOS atau android untuk
mengontrol mikrokontroler berupa Arduino melalui internet. Aplikasi blynk
dapat membantu admin dalam memonitoring sesuatu dengan praktis. Blynk
dirancang untuk Internet of Things (IoT). Dapat mengontrol perangkat keras
dari jarak jauh, dapat menampilkan data sensor, dapat menyimpan data,
memvisualisasikannya, dan melakukan banyak hal lainnya. (Aini et al.,
2018)
Aplikasi BLYNK memiliki 3 komponen utama, yaitu aplikasi,
server, dan libraries. Blynk server berfungsi untuk menangani semua
komunikasi diantara smartphone dan hardware. Jenis server bisa
menggunakan blynk cloud atau server sendiri. (Ardian et al., 2017)
b. Kelemahan prototyping
1. calon pengguna tidak melihat bhwa perangkat lunak belum
mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan
belum memikirkan pemeliharaan dalam jangka waktu yang lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga
menggunakan algoritma dan Bahasa pemprograman sederhana.
3. Hubungan pelanggan dengan computer mungkin tidak
menggambarkan Teknik perancangan yang baik.
2.5 NodeMCU
NodeMCU adalah Open-source firmware dan pengembangan kit
yang membantu untuk membuat prototipe Internet of Things (IoT) dalm
beberapa baris skrip Lua NodeMCU adalah sebuah platform open source
IoT. NodeMCU menggunakan Lua sevagai Bahasa scripting. Hal ini
didasarkan pada proyek Elua, dan dibuat diatas ESP8266 SDK 1.4.
menggunakan banyak proyek open source seperti lua-csjson. Ini mencakup
firmware yang berjalan pada Wi-Fi SoC ESP8266, dan perankat keras yang
didasarkan pada ESP-12 modul. Spesifikasi yang disediakan oleh
NodeMCU adalah open-source interaktif, telah deprogram, biaya rendah,
sederhana, smart, Wi-Fi diaktifkan. (Wora & Ndale, 2018)
Gambar 2.3 NodeMCU tampak depan (Muchlis & Toifur, 2017)
Fungsi relay kurang lebih sama seperti fungsi saklar pada lampu.
Ada dua macam jenis relay, yaitu:
a. Normally Open (NO) kondisi awal saklar selalu terbuka
b. Normally Close (NC) kondisi awal saklar selalu tertutup.(Sadewo et al.,
2017)
2.9 Lampu
pada pelaksanaan tugas akhir kali ini, peneliti menggunakan sebuah
lampu untuk alat percobaan kontrol melalui aplikasi BLYNK
Gambar 2.10 Sensor PIR (Passive Infra Red) (Hidayat et al., 2018)
untuk
mengintegrasikan
1. NodeMCU ESP3266 seluruh komponen
yang digunakan supaya
bisa saling terhubung
satu dengan yang
lainnya.
2. Untuk menyatukan
Breadboard semua komponen
menjadi sebuah satu
kesatuan
digunakan sebagai
3. Kable Jumper penghubung antara
komponen atu dengan
yan lainnya
berfungsi sebagai
4. Relay penyambung dan
pemutus arus listrik
digunakan untuk
6. Lampu 9 w percobaan dalam
prototype
Digunakan untuk alat
7. Kipas 12V percobaan dalam
prootype
digunakan sebagai
8. Batrai sumber tenaga untuk
kupas 12v
Digunakan untuk
9. Sensor PIR mendeteksi adanya
pergerakan dan
memberi info ke
NodeMCU
Digunakan sebagai
10. Pompa Air penyemprotan
disinfektan secara
otomatis
6. Kipas 12v
7. Sensor PIR (Passive InfraRed)
8. Pompa 70Psi
9. Relay
10. Motor Servo
3.5.2 Arsitektur Sistem
Berikut adalah gambaran hubungan kerja yang terjadi Ketika
user menggunakan sistem Internet of Thing for Smart Home ini.
Gambar 3.19 Pin Gnd NodeMCU => pin negative (-) breadboard
Gambar 3.21 Pin GND pada sensor PIR => pin negative (-) breadboard
d. Pin VCC pada sensor PIR => pin positive (+) pada
breadboard
Penghubungan ini bertujuan untuk mendapatkan tegangan
kepada sensor PIR yang berasal dari NodeMCU.
Gambar 3.22 Pin VCC pada sensor PIR => pin positive (+) pada
breadboard
Gambar 3.24 Pin GND relay 1 => pin negative (-) pada breadboard
Gambar 3.25 Pin VCC relay 1 => Pin positive (+) pada breadboard
Gambar 3.28 Pin GND relay 2 => pin negative (-) pada breadboard
Gambar 3.29 Pin VCC relay 2 => Pin positive (+) pada breadboard
Gambar 3.32 Pin GND relay 3 => pin negative (-) pada breadboard
o. Pin VCC relay 3 => Pin positive (+) pada breadboard
Penghubungan ini bertujuan untuk mendapatkan tegangan
yang berasal dari NodeMCU.
Gambar 3.33 Pin VCC relay 3 => Pin positive (+) pada breadboard
Gambar 3.37 Pin VCC pada motor servo => pin 3V pada NodeMCU
Gambar 3.38 Pin In pada motor servo => pin D8 pada NodeMCU
Pada bab ini akan membahas tentang instalasi dari perangkat, konfigurasi,
penerapan dan evaluasi dari prototype Internet of Things for Smart Home. Adapun
pembahasan pembahasannya sebagai berikut:
4.3 Flowchart
Dalam menggambarkan sebuah urutan proses, maka membutuhkan
flowchart untuk memperjalas urutan dari proses tersebut. Maka dari itu,
dibawah merupakan gambaran beberapa flowchart yang digunakan pada
masing masing proses.
4.3.1 Flowchart Alat
Berikut merupakan beberapa gambaran dari flowchart yang
digunakan pada saat penggunaan alat.
a. Flowchart Keseluruhan
Flowchart keseluruhan ini adalah gambaran umum dari
alur penggunaan alat ini. sehingga dapat memberi gambaran
seutuhnya supaya lebih rinci dan jelas.
Lampu = 0
1. 1 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 0
Pompa =0
Lampu = 0
2. 2 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 0
Pompa = 0
Lampu = 0
3. 3 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 0
Pompa = 0
Lampu = 0
4. 4 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 0
Pompa = 0
Lampu = 0
5. 5 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 4
Pagar = 0
Pompa = 2
Lampu = 0
6. 6 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 0
Pompa = 0
Lampu = 0
7. 7 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 0
Pompa = 0
Lampu = 0
8. 8 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 0
Pompa = 0
Lampu = 0
9. 9 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 0
Pompa = 4
Lampu = 0
10. 10 ✓ ✓ ✓ ✓ Kipas = 0
Pagar = 2
Pompa = 4
5.2 Saran
Adapun saran yang mungkin akan berguna pada sistem kontrol dan
monitoring ini untuk kedepannya agar dapat berjalan lebih baik lagi antara
lain sebagai berikut:
1. Adanya penambahan alat dirumah yang dapat dikontrol, supaya tidak
terbatas hanya pada lampu, kipas, pompa, dan pintu saja. Seperti
ditambahkannya sistem keamanan.
2. Dapat meminimalisir adanya delay Ketika mengontrol alat yang sudah
terintegrasi dengan sistem dengan menggunakan jarigan koneksi
internet yang stabil.