”Yang dimaksud dengan "waris" adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai
harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta
peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan
siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris.”
- Melalui Permohonan, jika tidak terjadi sengketa antara para ahli waris. Pengadilan Agama akan
mengeluarkan produk hukum berupa Penetapan.
- Melalui Gugatan, bila terjadi sengketa dan terjadi konflik antara para ahli waris. Pengadilan
Agama akan mengeluarkan produk hukum berupa Putusan.
Adapun proses untuk mengajukan permohonan ke Pengadilan Agama bisa ditempuh dengan
cara mengajukan Surat Permohonan yang ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya yang
sah (jika dikuasakan) dan ditujukan ke Ketua Pengadilan Agama yang meliputi tempat tinggal
Pemohon.
2. Foto copy akta nikah pewaris sebanyak 1 lembar yang dimateraikan Rp 6.000,- dan
distempel Kantor Pos
3. Foto copy Kartu Keluarga Pewaris 1 lembar yang dimateraikan Rp 6.000,- dan distempel
Kantor Pos
4. Foto copy akta kelahiran semua anak dari pewaris sebanyak 1 lembar yang
dimateraikan Rp 6.000,- dan distempel Kantor Pos
5. Foto copy akta kelahiran semua anak dari pewaris sebanyak 1 lembar yang
dimateraikan Rp 6.000,- dan distempel Kantor Pos
6. Foto copy akta kelahiran semua anak dari pewaris sebanyak 1 lembar yang
dimateraikan Rp 6.000,- dan distempel Kantor Pos
7. Surat keterangan dari Kelurahan yang menyatakan dengan sebenarnya bahwa ahli
waris (misalnya : suami, istri, anak) dari almarhum guna mengurus Penetapan Ahli
Waris
8. Foto copy surat keterangan ahli waris sebanyak 1 lembar yang dimateraikan Rp 6.000,-
dan distempel Kantor Pos
Total Rp.385.000,-
Keterangan:
- Jika Pemohon lebih dari seorang, maka biaya panggilan dan PNBP panggilan ditambah
sesuai dengan jumlah Pemohonnya.