Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR BALIK NAMA SERTIFIKAT HAK MILIK TANAH OLEH AHLI WARIS

Pertanyaan :
saya mau bertanya, bagaimana cara balik nama
sertiEikat tanah, bila orang (pemilik) yang
tercantum dalam sertiEikat sudah meninggal, dan
akan dibalik nama oleh ahli warisnya?

Jawaban :

Terimakasih sudah menanyakan dan berkonsultasi kepada tim kami. Terkait pertanyaan anda, yakni
Bagaimana prosedur untuk melakukan proses balik nama SertiEikat tanah oleh ahli waris?. Kami
asumsikan sertiEikat tanah yang anda maksud adalah SertiEikat Hak Milik. Pertanyaan tersebut dapat
saya jelaskan sebagai Berikut :

__________

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, pada Pasal 42
mengatur bahwa untuk melakukan pendaftaran peralihan hak yang disebabkan karena
warisan, maka pemohon wajib menyerahkan sejumlah dokumen kepada Kantor Badan
Pertanahan. Diantranya, SertiEikat yang dimaksud, Surat kematian (orang tua / pewaris)
yang namanya tercatata pada SertiEikat Hak Milik dimaksud, dan surat tanda bukti ahli waris.

Jika Penerima warisan adalah satu orang, maka pendaftaran peralihan hak tersebut
dilakukan kepada orang tersebut yang mendasarkan pada surat tanda bukti sebagai ahli
waris. Apabila penerima waris lebih dari satu orang maka dibutuhkan surat tanda bukti ahli
waris dan akta pembagian waris yang dibuat didepan notaris & memuat perhitungan
pembagian warisan dimaksud.

Untuk melakukan kepengurusan tersebut di Kantor Pertanahan terkait, terdapat beberapa


persyaratan, diantaranya:

1. Formulir permohonan ditandatangani dan di isi oleh pemohon atau kuasamya diatas
materai
2. Surat kuasa (apabila dikuasakan)
3. Fotocopy identitas (KTP & KK) Pemohon / Para pemohon (ahli waris).
Menunjukan dokumen asli kepada petugas
4. SertiEikat Asli (Atas nama Pemberi waris)
5. Surat Keterangan Waris , Pasal 111 ayat (1) huruf c Peraturan Menteri Negara
Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah
mengatur bahwa Surat Tanda Bukti waris dapat berupa:
a. Wasiat dari pewaris,
b. Putusan Pengadilan,
c. Penetapan Hakim/ Ketua pengadilan,
d. WNI Asli, membuat surat keterangan ahli waris yang dibuat oleh para ahli
waris disaksikan dengan 2 (dua) orang saksi dan diketahui oleh Kepala
Desa/Lurah dan Camat tempat tinggal pewaris pada saat meninggal dunia.
e. WNI Keturunan tionghia, Akta Keterangan Hak Mewaris dari Notaris
f. WNI Timu Asing, Surat Keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan
g. Membayar pajak/bea perolehan hak atas tanah dan bangunan karena
pewarisan (BPHTB Waris) & Pajak Bumi Bangunan (PBB) Tahun berjalan. Hal
Fotokopi SPPT (Surat. Pemberitahuan Pajak Terutang) dan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) tahun berjalan yang telah dicocokan dengan aslinya oleh
petugas loket.
h. Penyerahan bukti SSB atau BPHTB (Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan) dan bukti bayar uang pemasukan (pada saat
pendaftaran hak).
i. Penyerahan bukti SSB (BPHTB), bukti SSP atau PPH untuk perolehan tanah
lebih dari Rp60 juta, dan bukti bayar uang pemasukan (pada saat pendaftaran
hak).
j. surat keterangan Kepala Desa/Kelurahan yang menyatakan bahwa Pewaris
menguasai bidang tanah tersebut sesuai dengan ketentuan pembuktian hak
lama sebagaimana dimaksud Pasal 24 PP 24/1997; dan
k. surat keterangan yang menyatakan bahwa bidang tanah yang bersangkutan
belum besertiEikat dari Kantor Pertanahan, atau untuk tanah yang terletak di
daerah yang jauh dari kedudukan Kantor Pertanahan, dari pemegang hak yang
bersangkutan dengan dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan.
Adapun perhitungan Biaya balik nama sertiEikat tanah warisan menggunakan rumus
(nilai tanah (per meter persegi x luas tanah (meter persegi)) / (dibagi) 1.000.

Contoh : Jika nilai tanah per meter persegi sebesar Rp. 700.000 dan luas tanah 1.000
meter persegi, maka biaya balik nama sertiEikat tanah warisan senilai Rp.700.000.

Surat tanda bukti sebagai ahli waris digunakan apabila penerima warisan hanya satu
orang. Sedangkan jika penerima warisan lebih dari satu orang dan waktu peralihan hak
tersebut didaftarkan disertai dengan akta pembagian warisyang memuat keterangan
bahwa hak atas tanah jatuh kepada seorang penerima warisan tertentu, maka pendaftaran
peralihan hak atas tanah itu dilakukan kepada penerima warisan yang bersangkutan
berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian waris tersebut.

Akan tetapi, jika menurut akta pembagian waris, warisan hak atas tanah harus dibagi
bersama antara beberapa penerima warisan atau waktu didaftarkan belum ada akta
pembagian warisnya, maka didaftar peralihan haknya kepada para penerima waris yang
berhak sebagai hak bersama mereka berdasarkan surat tanda bukti sebagai ahli waris
dan/atau akta pembagian waris tersebut.

Ahmad Rizqi Robbani Kaban, S.H., M.H., C.L.A.

Anda mungkin juga menyukai