Mencari Morpheus
Mencari Morpheus
Pulang
Pilar hypnomotivasi
Ryo Disastro • 04 Maret 2020 09:00
TO LIVE is the rarest thing in the world. Most people exist, that is all.
Seorang pujangga Irlandia, Oscar Wilde, mengatakan hal tersebut lebih dari seratus tahun
lalu. Dia lahir dan besar di era Revolusi Industri II, serta menjadi salah satu sastrawan
sukses di Inggris pada jaman pemerintahan Ratu Victoria.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah The Picture of Dorian Gray. Pernah dengar?
Tapi saya lebih tertarik dengan pernyataan Wilde yang membedakan "to live" dan "to exist".
Secara bahasa, "to live" berarti hidup/untuk hidup. Sedangkan "to exist" berarti ada atau
berwujud.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Happy
Inspire1
Confuse
Sad
Jika kita terapkan ini ke dalam quote tadi, maka kurang lebih artinya seperti ini: "Hidup
adalah hal yang paling langka di dunia. Kebanyakan orang hanya berwujud, itu saja".
Maksud dari pernyataan filosofis Wilde ini tentu saja hanya dia yang tahu secara pasti.
Namun, jika boleh mengira-ngira maksudnya, menurut saya ini merupakan ajakan bagi kita
yang masih bernapas agar bisa membedakan antara hidup yang sesungguhnya dengan
hidup sekadarnya.
Apa maksudnya? Jadi begini...
Kita bisa mendapatkan berbagai macam makna tentang apa itu "hidup" sebanyak jumlah
manusia di bumi. Setiap manusia yang masih terus ada, bergerak, dan bekerja
sebagaimana mestinya, bertempat tinggal, mengalami kehidupan dengan cara tertentu,
termasuk ke dalam kategori "hidup" dan bisa memaknai "hidup" sesuai perspektifnya
sendiri.
Ada orang yang mengatakan hidup itu sulit. Ada juga orang yang mengatakan hidup itu
mudah. Lalu ada orang yang mengatakan hidup itu indah. Tetapi banyak juga orang yang
mengatakan hidup itu kelam dan suram.
Imam Ali ibn Abi Thalib berkata; "Annasu kulluhum niyamun. Faidza matu intabahu". Artinya
"Manusia semuanya tidur. Baru pada saat mati mereka bangun". Artinya, saat ini kita hidup
sebagai makhluk mortal di alam materi yang fana.
Ibn Arabi dalam mensyarah hadis dari Imam Ali tersebut mengatakan bahwa hidup kita ini
bagaikan mimpi. Kalau saya bilang malah persis seperti hidupnya Mr. Anderson di film "The
Matrix". Saya berasumsi bahwa Anda pasti telah menonton film tersebut.
Nah, jalan yang saya maksud adalah sebuah realm seperti The Matrix itu.
Suatu realm tempat kita lahir dan berproses. Tempat kita belajar, bekerja, bercinta,
berdosa, dan bertobat. Tempat kita mencela koruptor dan keluarganya, menghujat selebriti,
selebgram, dan seleb-seleb lainnya.
Tentunya via medsos ya. Kalau face-to-face kan nggak berani. Apalagi jika ternyata ikutan
terima duit Jiwasraya, Century, atau ikutan nitip Harley-Davidson dan sepeda Brompton di
maskapai milik BUMN.
Dalam The Matrix diceritakan bahwa Mr. Anderson, yang diperankan oleh Keanu Reeves,
berhadapan dengan Agent Smith - diperankan oleh Hugo Weaving - beserta jajarannya
yang bertugas untuk menjaga seluruh penghuni realm tetap berada dalam tidurnya tanpa
sedetik pun terjaga. Mulai dari dibujuk hingga ditakuti sedemikian rupa. Bahkan jika perlu
akan dibunuh.
Tujuan hidup
Pada saat kita memahami hal ini, maka akan kita dapati tujuan hidup yang (menurut saya)
sesungguhnya, yaitu pulang. Kembali kepada keabadian. Bangun dari mimpi panjang
kehidupan. Berpindah dimensi dari pluralitas menuju singularitas. Kemajemukan yang kita
lihat akan sirna dan yang ada hanyalah ketunggalan.
Bingung? Sama! Untuk itu kita harus mencari "Morpheus" yang ada di realm kita saat ini
dan kita harus mendapatkan pencerahan darinya. Jika kita tidak bisa bertemu langsung
dengannya, maka cari dan dapatkan jejak-jejaknya atau temui orang-orang yang terhubung
dengannya.
Hanya Morpheus-lah yang mampu memberikan arah jalan pulang. Hanya Morpheus-lah
yang mampu menjelaskan tentang semua nomena yang nanti akan kita alami. Maka dari
itu, temukan Morpheus-mu! Cari sampai ketemu!
Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan
perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka
apakah kamu tidak memahaminya? QS Al-Qashash(28):60. []
*Segala gagasan dan opini yang ada dalam kanal ini adalah tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak
menjadi bagian tanggung jawab redaksi Medcom.ID. Redaksi menerima kiriman opini dari Anda melalui
kolom@medcom.id
https://www.medcom.id/pilar/kolom/4bamnyRb-mencari-morpheus-melacak-jalan-pulang