Anda di halaman 1dari 7

Integrasi Hydrant system ke Fire

Alarm System
Sering kali banyak salah paham dalam Integrasi Hydrant System ke dalam Fire
Alarm System, pada umumnya sebagian orang menganggap jika ada trigger
alarm maka Fire Alarm akan mengaktifkan Hydrant, padahal system yang
dimaksud bukanlah seperti itu. Dalam posting kali ini kami akan membahas
intergrasi Hydrant System ke dalam Fire Alarm system berikut ini ada Dua Jenis
system yang bisa digunakan untuk mengintegrasikan Hydrant System ke Fire
Alarm System yaitu:

1. DIRECT SYSTEM
Dalam System Direct bisa di hubungkan langsung ke dalam Port yang disediakan
dalam Fire Alarm Control Panel

Dari gambar diatas bisa kita lihat ada beberapa port yang bisa di gunakan yaitu

 PORT  5 :    FIRE PROTECTION START LAMP, bisa digunakan untuk


memberikan notifikasi ketika Hydrant
Pump Aktif

 PORT  6 :    INSUFFICIENT WATER LAMP FOR FIRE PROTECTION, bisa


digunakan untuk memberikan
notifikasi jika kondisi  Ground Tank kekurangan Air.
 PORT  7 :    FOAM SYSTEM ACTIVATED, bisa digunakan untuk memberikan
notifikasi pompa Foam System
Aktif (Jika terintegrasi ke FOAM SYSTEM)

 PORT  8 :    INSUFFICIENT WATER LAMP FOR FOAM SYSTEM, bisa


digunakan untuk memberikan
notifikasi jika kondisi  Ground Tank FOAM SYSTEM kekurangan Air.

Port port tersebut dapat digunakan untuk terintegrasi ke beberapa system dalam
Fire Fighting Maupun FOAM System

2. ZONING SYSTEM

Zoning System membuat zona tersendiri untuk system yang akan di integrasikan,
sehingga notifikasinya akan muncul sebagai Zone tersendiri.
Dalam ZONING System diperlukan ada 2 metode yaitu Trouble & Triger
Alarm, Dalam Metode Troubledapat digunakan DRY CONTACT NC (Normaly
Close) sehingga dapat memunculkan Notifikasi Trouble pada Fire Alarm Control
Panel namun tidak mengaktifkan Alarm maupun main sounder. Metode trigger
alarm bisa digunakan DRY CONTACT NO (Normaly Open) sehingga ketika
system aktif akan dapat mentriger atau mengaktifkan Alarm maupun main
sounder.  Atau mengkombinasikan kedua metode tersebut.
Integrasi Hydrant system ke Fire Alarm System

Dari kedua system Intergrasi pada Fire Alarm berikut ini adalah equipment dalam
Hydrant system yang bisa di Integrasikan dengan Fire Alarm System
1. Flow Switch.
Flow Switch adalah suatu alat yang difungsikan untuk mendeteksi aliran air di
dalam pipa Hydrant ketika Valve pada Hydrant Pilar di buka, atau ketika sprinkler
pecah. Dalam integrasi ini bisa digunakan metode trigger alarm, karena ketika
Valve pada Hydrant pilar dibuka atau sprinkler pecah hal tersebut menandakan
dalam keadaan darurat atau telah terjadi kebakaran.

2. Tamper Swicth

Tamper Switch adalah suatu Device yang berfungsi memberikan signal ke dalam
Fire Alarm system ketika Gate Valve pada hydrant system dalam kondisi
abnormal (tidak dalam posisi yang sebenarnya/sedang dalam perbaikan) karena
pada kondisi Normal seharusnya Gate Valve selalu terbuka, jika gate Valve
tertutup akan sangat berbahaya Karena jika gate Valve tertutup ketika terjadi
kebakaran dan hydrant akan digunakan maka pada hydrant pilar tidak akan
keluar Airnya.
Dalam mengintegrasikan Tamper switch kita bisa menggunakan metode
trouble, dengan tujuan ketika Gate Valve di tutup maka akan memberikan
notifikasi Trouble, sehingga petugas yang berwenang bisa segera melakukan
Check di Lokasi.

3. Panel Control Hydrant Pump

Dalam Panel Control Hydrant pump dapat di kombinasikan kedua metode karena
ada beberapa Notifikasi yang bisa di hasilkan yaitu

a. Pompa Hydrant Aktif

Ketika Pompa Aktif maka ada beberapa Dry Contact NO pada Magnetic
Contactor  yang bisa digunakan untuk memberikan Notifikasi ke dalam system
Fire Alarm, jika kontak bantu telah terpakai semua bisa ditambahkan Relay 220V
untuk menghasilkan notifikasi. Dalam system ini kita misa gunakan metode
trigger Alarm

b. Pompa Hydrant Trouble


Ketika Pompa Hydrant dalam kondisi abnormal maka harus bisa memberikan
notifikasi. Ada beberapa criteria trouble shooting yang bisa terjadi pada Panel
Kontrol Hydrant

 Power Lost, ketika tidak ada power supply pada Panel diharapkan bisa
memberikan notifikasi pada Fire Alarm Control Panel, dalam system ini dapat
ditambahkan relay 220V yang dihubungkan setelah Main Circuit Breaker,
sehingga ketika tidak ada sumber dari PLN atau MCB diturunkan/trip maka akan
menghasilkan notifikasi pada FACP
 Electrical Main Pump Trouble, ketika terjadi trouble pada Motor Listrik
penggerak pompa Hydrant diharapkan bisa memberikan isyarat pada FACP.
Dalam mengintegrasikan system ini kita dapat menghubungkan dry contact NC
pada Thermal Over Load, sehingga ketika terjadi beban lebih pada motor
listrik/kumparan pada Motor Listrik Terbakar maka thermal Overload akan trip,
sehingga dry Contact NC pada Thermal Over Load akan memutuskan jalur
integrasi ke FACP, sehingga muncul Notifikasi Trouble pada FACP.
Dalam system  ini digunakan Metode Trouble, dalam mengintegrasikan system
ini butuh ketelitian dan kehati-hatian dalam mencari Dry Contact pada Magnetic
Contactor atau Thermal Overload, jika Kontak Bantu telah habis terpakai maka
dapat ditambahkan  relay 220V.

artikel ini ditulis oleh Agung Setyaji, S.T.  sebagai pemerhati system pencegah
kebakaran eksklusif untuk seluruh pembaca Patigeni.com

Anda mungkin juga menyukai