Anda di halaman 1dari 23

9/22/2021

Kebijakan Umum Pencegahan Kebakaran

Yulianto Nugroho
Universitas Indonesia

Bimbingan Teknis Layanan Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan


Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri,
Jakarta, 15 s.d. 17 September 2021

Risiko Kebakaran dan Tantangan untuk


melindungi hasil-hasil Pembangunan

1
9/22/2021

Kebakaran pemukiman padat penduduk

Darlene T. Rini, P.E., Fire Risk and Vulnerability in Urban Informal Settlements in Metro Manila: An integrated approach to sustainable urban fire riskmanagement, Thesis Lund University, 32018.

Kebakaran
industrial

ANTARA FOTO/DEDHEZ ANGGARA/RWA.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Foto: Kebakaran Kilang Balongan, Kepulan Asap Masih Berlanjut" , https://katadata.co.id/muchamadnafi/berita/6063e36521421/foto-kebakaran-kilang-balongan-kepulan-
asap-masih-berlanjut
Penulis: Adi Maulana Ibrahim
Editor: Muchamad Nafi 4

2
9/22/2021

Kebakaran bahan berbahaya dan beracun

This battery pack has caught fire after going


into thermal runaway. That condition is fueled
by chemical reactions that cause the pack to
massively overheat.JUDITH JEEVARAJAN/UL

Kebakaran hutan, gambut, lahan dan


tumpukan material berukuran besar

Ilustrasi kebakaran hutan dan kebakaran membara lahan


gambut oleh Usup. A., dkk. (2004) 6

3
9/22/2021

Peran Pemadam Kebakaran dan


Penyelamat

Visi Pemadam Kebakaran:

Menyelamatkan jiwa dan harta benda

(To safe life and property)

4
9/22/2021

Misi Pemadam Kebakaran


Misi Pemadam Kebakaran adalah mewujudkan Visi menyelamatkan jiwa dan harta
benda, yang dilaksanakan melalui Tugas Pokok dan Fungsi Pemadam Kebakaran
yang disebut sebagai Panca Dharma Pemadam Kebakaran, yaitu:

1. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran


2. Pemadaman Kebakaran
3. Penyelamatan
4. Pemberdayaan masyarakat
5. Penanganan bahan berbahaya

Pancadarma Pemadam Kebakaran 9

1. Pencegahan dan pengendalian kebakaran, Pemadam Kebakaran siap


melaksanakan tugas Pencegahan dan pengendalian kebakaran, dengan
kegiatan mitigasi, pemetaan risiko kebakaran, penyusunan rencana
induksistem proteksi kebakaran, pengembangan wilayah manajemen
kebakaran, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, inspeksi, kesiapsiagaan;

2. Pemadaman kebakaran, Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas


Pemadaman kebakaran, dengan kegiatan penerimaan informasi kejadian
kebakaran, pelaksanaan operasi pemadaman dan atau mengomandokan
operasi pemadaman, pemberian perintah dan atau komando operasi,
penyiapan peralatan unit operasional kebakaran dan penyelamatan,
pengamanan lingkungan tempat kejadian kebakaran, pengendalian dan
pengawasan operasi pemadaman;

10

5
9/22/2021

3. Penyelamatan, Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas


Penyelamatan, dengan melakukan pembentukan tim penyelamat,
penyusunan strategi penyelamatan, penyiapan peralatan unit penyelamatan,
termasuk paramedik, pelaksanaan operasi penyelamatan, penyelamatan
korban jiwa dan cidera, penyelamatan harta benda dan pemindahan korban,
penyelamatan properti, harta benda, penyelamatan petugas pemadam
kebakaran dan penyelamat dan identifikasi korban;

4. Pemberdayaan masyarakat, Pemadam Kebakaran siap melaksanakan


tugas Pemberdayaan masyarakat, dengan kegiatan membentuk suatu sistem
kesiagaan atau ketahanan masyarakat dalam menghadapi bahaya kebakaran
dan bencana lainnya, sedemikian sehingga masyarakat dapat secara efektif
mampu melakukan upaya pemadaman dini dan upaya penyelamatan,
meskipun tanpa kehadiran petugas pemadam kebakaran (Damkar) di lokasi,
serta mampu bersama dengan IPK (Institusi Pemadam Kebakaran) mencegah
dan menanggulangai bahaya kebakaran;
11

5. Penanganan bahan berbahaya dan beracun, Pemadam Kebakaran


siap melaksanakan tugas Penanganan bahan berbahaya dan beracun,
dengan kegiatan dan segala upaya yang harus dilakukan untuk mencegah
serta menanggulangi kebakaran yang ditimbulkan oleh reaksi bahan B3 baik
pada kegiatan eksplorasi, pengolahan/pemrosesan, penyimpanan,
pengiriman dan penggunaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

12

6
9/22/2021

Pemetaan Fungsi Kerja

13

Gambaran Kebijakan Umum Penyelenggaraan


Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan
1. Urusan Pemerintahan Wajib . Penyelenggaraan Urusan Kebakaran dan Penyelamatan
(sebagai bagian dari ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat)
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar (UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentangan Pemerintahan Daerah),
2. Standard Pelayanan Minimal. Konsekuensi dari urusan wajib ini diantaranya adalah
pemerintah daerah wajib memberikan prioritas, penyelenggaraan urusan berdasarkan
Standard Pelayanan Minimal, memedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114
Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan dasar pada Standar Pelayanan Minimal sub
Urusan Kebakaran daerah Kabupaten/Kota.
3. Kelembagaan. Pada pasal 208 dan pasal 232 - UU 23 Tahun 2014 mengamanatkan
pembentukan Lembaga yang mengurus sub urusan kebakaran di daerah diatur dalam
peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah pasal 53 mengatur
kriteria perangkat daerah. Permendagri Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pedoman
Nomenklatur Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
14

7
9/22/2021

Gambaran Kebijakan Umum Penyelenggaraan


Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan
(lanjutan)
4. Sumber Daya Manusia. Masyarakat di berbagai negeri mengenal petugas
pemadam kebakaran sebagai sahabat dan pelindung masyarakat. Pembentukan
Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran (Permen PAN-RB Nomor 16 Tahun 2019)
dan Jabatan Fungsional Analis Kebakaran (Permen PAN-RB Nomor 17 Tahun 2019)
merupakan upaya penting Pemerintah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
dalam Urusan Kebakaran di seluruh wilayah Indonesia.
5. Sarana Prasarana. Bahwa untuk melakukan pencegahan, penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan, pemerintah daerah wajib menyediakan sarana dan
prasarana pemadam kebakaran; bahwa untuk mendukung penyelenggaraan sub
urusan kebakaran agar dapat melaksanakan tugas fungsi secara optimal
diperlukan standardisasi sarana dan prasarana (Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 122 Tahun 2018 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Pemadam
Kebakaran di Daerah)
15

Gambaran Kebijakan Umum Penyelenggaraan


Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (lanjutan)

6. Standar Operasional dan Prosedur (SOP). Melalui penyusunan SOP kegiatan


Pemadam Kebakaran dan Penyelamat
7. Perencanaan dan Pengkajian Risiko Kebakaran. Melalui pengembangan
pedoman penyusunan RISPKP
8. Penganggaran. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Tentang Hasil Verifkasi Dan Validasi Pemutakhiran Klarifikasi, Kodefikasi Dan
Nomeklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah.
9. Penilaian Kinerja.

16

8
9/22/2021

Keselamatan Petugas
Pemadam Kebakaran

17

2
Bahaya pada TKP Kebakaran
• Kondisi lokasi kebakaran yang berbahaya, gas beracun, asap
tebal, dsb.
• Bahaya Listrik, radiasi panas, keracunan gas
• Bahaya Flashover, Rollover, Backdraft, Ledakan
• Terperosok/Terjatuh
• Bangunan Runtuh
• Putus Komunikasi
• Kehilangan peralatan/kekurangan suplai SCBA
• Bahaya fisik saat mengangkat dan memindahkan objek
• Keterbatasan kemampuan APD / APK
18

9
9/22/2021

“Saya tidak memiliki ambisi di dunia ini, kecuali satu, yaitu


menjadi pemadam kebakaran. Sebuah tugas, yang mungkin di
mata sebagian orang tidaklah penting, tetapi bagi kami yang
mengetahui pekerjaan pemadam kebakaran, haruslah menyakini
bahwa menjadi pemadam kebakaran adalah suatu panggilan
mulia. Saat yang paling membanggakan bagi kami adalah untuk
menyelamatkan jiwa”.

Edward F. Croker, Chief of the Fire Department of New York City (1899-1911)

19

20

10
9/22/2021

Sains Kebakaran

 Batas nyala (flammable limits)


 Minimum Ignition Energy

Flaming Combustion
A (virgin tobacco) B

[Gambar dari Drysdale, D., 1985]


Smoldering Combustion
Perubahan Fase Zat akibat
[Gambar
21 dari Björn Karlsson,
Pemanasan James G. Quintiere, 2000]

https://www.youtube.com/watch?v=08R0Q0CHDQI

Yulianto S Nugroho

11
9/22/2021

Laju pelepasan kalor (HRR)

• Light bulb 60-100 W


• Wastebasket 50-100 kW
• Wood chair with foam seat 200–500 kW
• Upholstered chair 500 – 1500 kW
• Upholstered couch 1000 – 3000 kW
• 1 m2 pool of gasoline 2.5 MW
• 3m high stack of wood pallets 7 MW
• 2 m2 plastic commodity 4.9 m high 30-40 MW

Yulianto S Nugroho [Gambar dari Björn Karlsson, James G. Quintiere, 2000]


23

Pengetahuan Dinamika Api Kebakaran

24

12
9/22/2021

25

Building Safety Life Detailed


Engineering
Design
Cycle Material
Conceptual Selection
Design

Demolition
Construction

Operation & Commissioning


Maintenance Tests
Basic features:

1. Life safety and means of egress


2. Passive fire protection
3. Active fire protection
4. Building fire safety management
5. Fireman and fire engine access Yulianto S Nugroho 26

13
9/22/2021

Fitur keselamatan kebakaran bangunan


gedung, meliputi :

a. akses dan pasokan air untuk pemadaman kebakaran;


b. sarana penyelamatan;
c. sistem proteksi kebakaran pasif;
d. sistem proteksi kebakaran aktif;
e. utilitas bangunan gedung;
f. pengelolaan sistem proteksi kebakaran bangunan gedung; dan lingkungan.

Yulianto S Nugroho 27

Sarana penyelamatan jiwa

28

14
9/22/2021

Sistem deteksi kebakaran

29

Tekanan

Reference:
Fire Service Manual Volume 1 Fire Service
Technology, Equipment and Media
Hydraulics, Pumps and Water Supplies,
HM Fire Service Inspectorate Publications
Section London (2001).

30

15
9/22/2021

Sistem sprinkler kebakaran

31

Sistem Hidran
Hidran merupakan sebuah sumber/terminal air untuk bantuan darurat ketika
terjadi kebakaran. Hidran ini juga berfungsi untuk mempermudah proses
penanggulangan ketika kebakaran terjadi. Sistem hidran merupakan sebuah
fasilitas wajib bagi bangunan-bangunan publik seperti pasar tradisional
maupun modern, pertokoan, bahkan semestinya lingkungan perumahan pun
harusnya ada fasilitas hidran.

(> 94,5 Liter/detik)

32

16
9/22/2021

Commissioning

Adalah proses sistematis yang memberikan konfirmasi


terdokumentasi bahwa sistem kebakaran dan keselamatan jiwa
yang spesifik dan saling berhubungan berfungsi sesuai dengan
kriteria desain yang dimaksudkan yang ditetapkan dalam
dokumen proyek dan memenuhi kebutuhan operasional pemilik,
termasuk persyaratan kepatuhan pada hukum, peraturan, code,
dan standar yang berlaku untuk memenuhi keselamatan jiwa
dan proteksi kebakaran.

Yulianto S Nugroho 33

Commissioning (lanjutan)

Commisioning dimulai dalam fase desain dengan


mendokumentasikan maksud desain dan berlanjut selama
konstruksi, penerimaan, dan periode penggunaan bangunan
gedung.

Commissioning tidak dimaksudkan untuk memodifikasi atau


menggantikan persyaratan standar pengujian yang ada
(individual), melainkan dimaksudkan untuk melengkapi
persyaratan-persyaratan tersebut dengan menekankan
pengujian terintegrasi untuk memastikan fungsionalitas
yang andal.
Yulianto S Nugroho 34

17
9/22/2021

Pengujian Terintegrasi

Adalah penilaian fungsi dan pengoperasian sistem


proteksi kebakaran dan keselamatan jiwa, dengan
menggunakan observasi langsung atau metode
pemantauan lainnya untuk memverifikasi interaksi
dan koordinasi yang benar dari beberapa sistem
terintegrasi sesuai dengan tujuan proteksi
kebakaran dan keselamatan jiwa.

Yulianto S Nugroho 35

Penilaian kinerja desain


sistem proteksi kebakaran

Yulianto S Nugroho 36

18
9/22/2021

Yulianto S Nugroho 37

Batasan …

Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan


sarana jalan ke luar yang dapat digunakan oleh
penghuni bangunan gedung, sehingga memiliki waktu
yang cukup untuk menyelamatkan diri dengan aman
tanpa terhambat hal-hal yang diakibatkan oleh keadaan
darurat.
Bottom line:

Can occupants egress the area of threat before


conditions become untenable?

ASET > RSET


Yulianto S Nugroho 38

19
9/22/2021

(Proulx, 2008)
Yulianto S Nugroho 39

Fire Safety Strategies


• Evacuation
• Detection
• Alarm
• Displacement away from the fire
• Crowd management
• Compartmentation
• Slows fire growth
• Minimizes smoke spread
• Response
• Automatic (fire suppression)
• External
• Internal
• Structural Integrity
Yulianto S Nugroho 40

20
9/22/2021

Risiko Penjalaran
Api External

[BBC]

Yulianto S Nugroho 41

Model Penyebab dan Investigasi Accidents

Reason, J, 1997 Yulianto S Nugroho 42

21
9/22/2021

Peristiwa Kebakaran

Apa yang kita lakukan Investigasi


untuk meningkatkan Kebakaran
keselamatan publik

Laporan fakta dan


Apa yang kita ketahui
temuan-temuan terkait
(scientific evidence)
Konsultasi
dengan para The moral cycle of fire
pihak investigation

Penelitian / Riset
Usul perubahan/penyempurnaan lebih lanjut
panduan / standar

Rekomendasi
43
Yulianto S Nugroho

Penyelidikan / investigasi kebakaran

Memahami akar
permasalahan untuk
What – Why - How
meningkatkan
keselamatan publik
Yulianto S Nugroho 44

22
9/22/2021

Pembelajaran yang dipetik dari


sebuah peristiwa kebakaran…

 kegiatan investigasi dimulai segera mungkin untuk mendapatkan fakta


sebelum bukti-bukti rusak (decaying evidence)
 mengkaji kinerja bangunan gedung
 mengkaji perilaku material, peralatan dan isi bangunan/ruangan pada
saat terjadi kebakaran (patterns/trends)
 mengkaji kinerja sistem keselamatan kebakaran
 mempelajari perilaku penghuni dan first reponders
 memperbaiki regulasi dan panduan
 meningkatkan pengetahuan, informasi dan data yang relevan dengan
keselamatan kebakaran
 menilai/mengkaji efektivitas metode/strategi pemadaman kebakaran
dan penyelamatan.

Yulianto S Nugroho 45

Terima kasih
Alamat korespondensi:

Prof. Yulianto S. Nugroho


Department of Mechanical Engineering
Fire Safety Engineering Research Group
Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424, Indonesia
E-mail : fserc.ui@gmail.com

46

23

Anda mungkin juga menyukai