Anda di halaman 1dari 7

NASKAH KERJASAMA

Antara
UPTD PUSKESMAS DTP CIBATU KABUPATEN GARUT
Dengan
DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG BIDANG PEMADAM KEBAKARAN
KABUPATEN GARUT
Tentang
SISTEM PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN KEBAKARAN

Nomor : 441/TU-19/I/2016
..............................

Pada hari ini, Sabtu tanggal Dua bulan Januari tahun Dua Ribu Enam belas (02-01-2016) kami
yang bertanda tangan di bawah ini :

I. dr. LELI YULIANI : Kepala UPTD Puskesmas DTP Cibatu, berkedudukan


di Desa Cibatu Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut,
Jalan Kihajar Dewantara, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama UPTD Puskesmas DTP Cibatu,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
II. . : Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, berkedudukan
di Kabupaten Garut. Dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang Bidang Pemadam Kebakaran
selanjutnya di sebut sebagai PIHAK KEDUA

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK sepakat mengadakan perjanjian kerjasama untuk pelaksanaan system pencegahan
dan penanggulangan kebakaran.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :


1. Pasien sebagai Konsumen Jasa Pelayanan Kesehatan. Klien adalah penerima jasa
pelayanan kesehatan di Puskesmas dalam keadaan sakit. Pasien adalah seorang individu
yang mencari atau menerima perawatan medis.
2. Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang
didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah
dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau dalam kebudayaan atau kehidupan
manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran,
dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh
Cibatu apa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan
estetika.
3. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya di sebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya ( Permenkes 75/2014 tengtang Pusat Kesehatam Masyarakat )
4. Pemadam kebakaran, Branwir, PMK, atau damkar adalah petugas atau dinas yang dilatih
dan bertugas untuk menaggulangi kebakaran. Petugas kebakaran selain dilatih untuk
menyelamatkan korban dari kebakaran juga dilatih untuk menyelamatkan korban
kecelakaan lalulintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas pemadam
kebakaran dan/atau BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) adalah unsur yang
diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran
dan bencana yang termasuk dalam dinas gawat darurat atau Rescue/(Penyelamatan)
seperti Ambulan dan Badan SAR Nasional .
5. Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan sistem pencegahan dan penanggulangan
kebakaran, di wilayah Kabupeten Garut Khususnya wilayah UPTD Puskesmas DTP
Cibatu.
6. PIHAK KESATU akan menetapkan kebijakan tentang sistem pencegahan dan
penanggulangan kebakaran. .
7. PARA PIHAK sepakat untuk menyelenggarakan penyerahan tanggung jawab secara
timbal-balik atas masalah yang dialami UPTD Puskesmas DTP Cibatu atau yang disebut
dengan Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.
8. Dalam rangka melaksanakan pelayanan sebagai mana dimaksud pada angka 6 dan 7,
PIHAK KESATU telah melakukan koordinasi dengan PIHAK KEDUA untuk sistem
pencegahan dan penanggulangan kebakaran

Berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK sesuai dengan kedudukan dan kewenangan
masing-masing, sepakat untuk menyelenggarakan Perjanjian Kerjasama Sistem Pencegahan
dan Penanggulangan Kebakaran, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

DEFINISI
Pasal 1

Dalam pasal-pasal Naskah Kerjasama ini kecuali ditentukan lain, maka istilah-istilah yang
tertulis harus ditafsirkan sebagai berikut :

1. Puskesmas suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang
berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencangkup aspek
pembiayaan.
2. Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) adalah pengelompokan hunian yang memiliki
kesamaan kebutuhan proteksi kebakran dalam batas wilayah yang ditentukan secara
alamiah ataupun buatan; WMK adalah juga batas wilayah layanan sebuah Instansi
Pemadam Kebakaran (IPK) di provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta/Kabupaten/Kota
3. Pencegahan Kebakaran adalah berbagai kegiatan proteksi terhadap bahaya kebakaran
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran atau meminimalkan potensi
terjadinya kebakaran.
4. Penanggulangan Kebakaran adalah berbagai kebiatan proteksi terhadap bahaya kebakaran
yang bertujuan untuk dapat ditekannya semaksimal mungkin kerugian kebakaran
termasuk korban jiwa dan luka-luka.
5. Pemadam kebakaran, Branwir, PMK, atau damkar adalah petugas atau dinas yang dilatih
dan bertugas untuk menaggulangi kebakaran

TUJUAN DAN SASARAN


Pasal 2
1) Tujuan ditetepkannya MOU ini adalah agar tersusunnya pedoman bagi UPTD Puskesmas
DTP Cibatu dalam merumuskan kebijakan dan skenerio pengembangan yang dibutuhkan
bagi kegiatan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, meningkatkan fungsi
kelembagaan dinas/instansi yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan pada
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran , struktur organisasi, tufoksi dan jenis
pelatihan pemadam kebakaran. Mengetahui dan memahami tugas yang harus dilakukan
oleh team peran kebakaran pada saat terjadi kebakaran atau keadaan darurat. SIADI
DEMEN BABI ( Siapa-Apa-Dimana-Dengan apa-Mengapa-Bagaimana-Bilamana),
mengimplentasikan prosedur yang telah dibuat secara efektif.
2) Sasaran perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah :
1. Menguatkan kemitraan antara UPTD Puskesmas DTP Cibatu dengan Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut
2. Mengefektifkan mekanisme sistem pencegahan dan penanggulanagan kebakaran
antara UPTD Puskesmas Cibatu dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Bidang
Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut.
3. Memperbaiki Alur Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

OBJEK
Pasal 3

Objek perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah Peningkatan Mutu Pelayanan Sistem
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di UPTD Puskesmas DTP Cibatu.

RUANG LINGKUP
Pasal 4

Kerjasama ini meliputi kegiatan yang berhubungan dengan SISTEM PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN, antara lain :
1. PIHAK KESATU menjadi Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai peminta bantuan
pelayanan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran ke PIHAK KEDUA
2. PIHAK KEDUA menjadi tempat Fasilitas Pelayanan Penerima Permintaan bantuan
pelayanan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran dari PIHAK KESATU

HAK DAN KEWAJIBAN


Pasal 5

Hak dan kewajiban PARA PIHAK dalam penyelengaraan sistem pencegahan dan
penanggulangan kebakaran yang di tuangkan sebagai tugas dan tanggungjawab peran PARA
PIHAK dalam lingkup kerjasama ini, yaitu meliputi kegiatan yang di sepakati PARA PIHAK.

PIHAK KESATU :
a. Mengendalikan Sistem Pemberitahuan Umum;
b. Memastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah dihubungi
c. Melaksanakan konfirmasi dan memastikan kesiapan PIHAK KEDUA ;
d. Menuju ke Posko kebakaran untuk memimpin oprasional
e. Mamastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama telah dilaksanakan
f. Memastikan bahwa petugas peran kebakaran lantai telah melaksanakan tugasnya
g. Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan harus evakuasi bertahap atau
evakuasi total
h. Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun elektrik.
i. Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di TKP.
j. Selalu berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Terdekat
k. Melakukan pertolongan cepat dan tepat apabila ada korban yang mengalami gangguan
kesehatan.
l. Membawa korban ke Puskesmas terdekat apabila ada korban yang perlu mendapat
pertolongan lebih lanjut.
PIHAK KEDUA
a. Pencegahan Kebakaran
Pengendalian Keselamatan Bangunan Gedung
Pengawasan dan Pengendalian Bahan B3 mudah Terbakar
Pendataan
Pengujian Bahan & Peralatan Proteksi Kebakaran
Penegakan Peraturan
b. Pemadaman Kebakaran
Kegiatan Pemadaman Kebakaran
Pendataan setelah kebakaran
c. Penanggulangan Kebakaran
Penyelamatan Transportasi & Bangunan Runtuh
Penyelamatan terhadap B3
Pertolongan Gawat Darurat
PEMBIAYAAN
Pasal 6

Pembiayaan yang di timbulkan oleh Kesepakatan Kerjasama ini di bebankan kepada


PARA PIHAK sebagaimana peraturan-peraturan yang mengatur pembiayaan PARA PIHAK.

JANGKA WAKTU
Pasal 7

Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (Dua) tahun terhitung sejak di tandatanganinya
kesepakana kerjasama ini

BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Pasal 8

1) Dengan mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 kitab undang-undang Hukum
Perdata, PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini berakhir
bilamana :
a. Telah berakhirnya jangka waktu yang telah di tentukan; dan
b. Salah satu pihak melanggar dalam perjanjian Kerjasama ini.
2) PARA PIHAK sepakat bahwa force majeure tidak berakibat pada perjanjian ini.

FORCE MAJEURE
Pasal 9

1) Force Majeure meliputi keadaan-keadaan :


a. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor, dan kejadian-kejadian
lain diluar kemampuan manusia;
b. Huru-hara seperti kerusakan sosial, perang dan kejadian lain yang ditimbulkan oleh
manusia namun berada diluar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasainya, dan
c. Perubahan kebijakan Pemerintah yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Perjanjian ini.
2) Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana di maksud pada ayat (1), pihak yang
terkena Force Majeure harus memberitahukan pada pihak lainnya secara tertulis, paling
lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya Force Majeure.
3) Dalam hal Force Majeure terjadi terus-menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari yang sangat
berdampak pada kemampuan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban berdasarkan
Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini, maka pihak yang terkena dampak Force Majeure
tersebut dapat mengajukan pemutusan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini.
4) Dalam hal melaksanakan pemutusan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini sebagaimana
dimaksud pasal (3), masing-masing pihak tidak dapat menuntut ganti rugi kepada pihak
lainnya dengan dalih apapun juga.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DALAM PELAKSANAAN
Pasal 10

1. Bilamana terdapat permasalahan, perselisihan dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini,


maka untuk menyelesaikannya dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat oleh para
pihak.
2. Apabila tidak ada kesepakatan maka penyelesaian masalah pada ayat 1 di atas akan dibawa
ke forum koordinasi yang lebih tinggi untuk difasilitasi oleh Bupati Garut.
3. Nota kesepahaman ini di buat rangkap dua dan masing-masing di tandatangani oleh para
pihak dengan mencantumkan materai Rp. 6.000,- dan masing-masing rangkap mempunyai
kekuatan yang sama.
4. Nota kesepahaman ini diberikan rangkapnya kepada masing-masing pihak.

LAIN-LAIN
Pasal 11

Pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini tidak terpengaruhi dengan terjadinya
pergantian kepemimpinan dari PARA PIHAK.

PENUTUP
Pasal 12
Hal - hal yang belum cukup diatur dalam Naskah Kerjasama ini, akan diatur oleh PARA PIHAK
berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Tambahan (Addendum), sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah Kerjasama ini .

Demikian Naskah Kerjasama ini di buat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang Bidang Pemadam Kebakaran pada hari: Sabtu, tanggal: dua , bulan
Januari dan tahun Dua Ribu Enam belas tersebut di atas dalam rangkap 2 (Dua) bermaterai
cukup dan masing-masing PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, sah serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah di tandatangani oleh PARA PIHAK.

Garut, 02 Januari 2016

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

dr. LELI YULIANI .


NIP. 197612162005012005 NIP.

Anda mungkin juga menyukai