Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AROSUKA


Jl. Raya Solok Padang KM. 20 Arosuka Kode pos 27364
Propinsi Sumatera Barat Telp. / Fax (0755) 31160
Email : rsudarosukakabsolok@gmail.com

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA


Antara
RSUD AROSUKA KABUPATEN SOLOK
Dengan
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BIDANG PEMADAM KEBAKARAN
KABUPATEN SOLOK
tentang

SISTEM PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN KEBAKARAN


Nomor : 816/ /Damkar/TU-RS/2018

Pada hari ini, Selasa tanggal Tujuh Belas Oktober tahun Dua Ribu Tujuh Belas (17-10-
2017) kami yang bertanda tangan di bawah ini :
dr. ANANINGATI, Sp.OG : Selaku Kepala Rumah Sakit Umum Daerah
Arosuka yang berkedudukan di Jalan Raya
Solok Padang KM. 20 Arosuka disebut PIHAK
KESATU

Rakidi, Sos, MSi : Kepala Bidang Pemadam


Kebakaran Kabupaten Tulungagung,
berkedudukan di Jalan R.A. Kartini No. 7
Telpon (0355) 323655, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Bidang Pemadam
Kebakaran Kabupaten Tulungagung, yang
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK sepakat mengadakan perjanjian kerjasama untuk pelaksanaan system


pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :


1. Pasien sebagai Konsumen Jasa Pelayanan Kesehatan. Klien adalah penerima jasa
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dalam keadaan sakit. Pasien adalah seorang
individu yang mencari atau menerima perawatan medis.
2. Bangunan adalah struktu r buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang
didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan
rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau dalam kebudayaan atau
kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam
bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah.
yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca,
harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.
3. Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung adalah Rumah Sakit Kepolisian yang
berada dibawah dan tanggung jawab Kepala Rumah Sakit.
4. Pemadam kebakaran, PMK, atau damkar adalah petugas atau dinas yang dilatih
dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas kebakaran selain dilatih
untuk menyelamatkan korban dari kebakaran juga dilatih untuk menyelamatkan
korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas
pemadam kebakaran dan/atau BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Daerah) adalah unsur yang diberi tanggung jawab dalam mel aksanakan tugas
-tugas penanganan masalah kebakaran dan bencana yang termasuk dalam
dinas gawat darurat atau Rescue (Penyelamatan) seperti Ambulan danBadan SAR
Nasional .
5. Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan sistem pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, di wilayah Kabupaten Solok
6. PIHAK KESATU akan menetapkan kebijakan tentang sistem pencegahan dan
penanggulangan kebakaran. .
7. PARA PIHAK sepakat untuk menyelenggarakan penyerahan tanggung jawab secara
timbal-balik atas masalah yang dialami RSUD Arosuka atau yang disebut dengan
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.
8. Dalam rangka melaksanakan pelayanan sebagai mana dimaksud pada angka 6 dan
7, PIHAK KESATU telah melakukan koordinasi dengan PIHAK KEDUA untuk
system pencegahan dan penanggulangan kebakaran

Berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK sesuai dengan kedudukan dan kewenangan
masing-masing, sepakat untuk menyelenggarakan Perjanjian Kerjasama Sistem
Pencegahandan Penanggulangan Kebakaran, dengan ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut :

DEFINISI
Pasal 1
Dalam pasal-pasal Naskah Kerjasama ini kecuali ditentukan lain, maka istilah-istilahyang
tertulis harus ditafsirkan sebagai berikut :
RSUD Arosuka adalah Rumah Sakit Daerah yang berada dibawah Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok.
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) adalah pengelompokan hunian yang memiliki
kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah yang ditentukan
secara alamiah atau pun buatan; WMK adalah juga batas wilayah layanan sebuah
Instansi Pemadam Kebakaran (IPK) di provinsi /Kabupaten/Kota.
3. Pencegahan Kebakaran adalah berbagai kegiatan proteksi terhadap bahaya
kebakaran yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran atau
meminimalkan potensi terjadinya kebakaran.
4. Penanggulangan Kebakaran adalah berbagai kegiatan proteksi terhadap
bahaya kebakaran yang bertujuan untuk dapat ditekannya semaksimal mungkin
kerugian kebakaran termasuk korban jiwa dan luka-luka.
5. Pemadam kebakaran, PMK, atau damkar adalah petugas atau dinas yang dilatih
dan bertugas untuk menaggulangi kebakaran

TUJUAN DAN SASARAN


Pasal 2
1) Tujuan ditetepkannya MOU ini adalah agar tersusunnya pedoman bagi RS
BHAYANGKARA Tulungagung dalam merumuskan kebijakan dan skenerio
pengembangan yang dibutuhkan bagi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran, meningkatkan fungsi kelembagaan
dinas/instansi yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan pada pencegahan
dan penanggulangan bahaya kebakaran , struktur organisasi, tupoksi dan jenis
pelatihan pemadam kebakaran. Mengetahui dan memahami tugas yang harus
dilakukan oleh team peran kebakaran pada saat terjadi kebakaran atau keadaan
darurat. Mengimplentasikan prosedur yang telah dibuat secara efektif.
2) Sasaran perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah :
1. Menguatkan kemitraan antara RS Bhayangkara Tulungagung dengan
Satuan
Polisi Pamong Praja Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Solok
2. Mengefektifkan mekanisme system pencegahan dan
penanggulangan kebakaran antara RS Bhayangkara Tulungagung dan
Satuan Polisi Pamong Praja Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Solok
3. Memperbaiki Alur Sistem Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran

OBJEK
Pasal 3
Objek perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah Peningkatan Mutu Pelayanan
Sistem
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di RS Bhayangkara Tulungagung.

RUANG LINGKUP
Pasal 4
Kerjasama ini meliputi kegiatan yang berhubungan dengan SISTEM PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN, antara lain :
1. PIHAK KESATU menjadi Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai peminta bantuan
pelayanan system pencegahan dan penanggulangan kebakaran ke PIHAK KEDUA
2. PIHAK KEDUA menjadi tempat Fasilitas Pelayanan Penerima Permintaan bantuan
pelayanan system pencegahan dan penanggulangan kebakaran dari PIHAK
KESATU

HAK DAN KEWAJIBAN


Pasal 5
Hak dan kewajiban PARA PIHAK dalam penyelengaraan sistem pencegahan
dan
penanggulangan kebakaran yang di tuangkan sebagai tugas dan tanggungjawab
peran PARA PIHAK dalam lingkup kerjasama ini, yaitu meliputi kegiatan yang di sepakati
PARA PIHAK.
PIHAK KESATU :
a. Mengendalikan Sistem Pemberitahuan
Umum;
b. Memastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah
dihubungi
c. Melaksanakan konfirmasi dan memastikan kesiapan PIHAK
KEDUA;
d. Memastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama telah
dilaksanakan e. Memastikan bahwa petugas kebakaran telah melaksanakan tugasnya
f. Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan harus
evakuasi bertahap atau evakuasi total
g. Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun
elektrik. h. Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di
TKP.
i. Selalu berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit
Terdekat
j. Melakukan pertolongan cepat dan tepat apabila ada korban yang mengalami
gangguan kesehatan.
k. Membawa korban ke Rumah Sakit rujukan terdekat apabila ada korban yang
perlu mendapat pertolongan lebih lanjut.

PIHAK KEDUA
a. Pencegahan
Kebakaran
 Pengendalian Keselamatan Bangunan Gedung
 Pengawasan dan Pengendalian Bahan B3 mudahTerbakar
 Pendataan
 Pengujian Bahan & Peralatan Proteksi Kebakaran
 Penegakan
Peraturan b. Pemadaman

Kebakaran
 Kegiatan Pemadaman Kebakaran
 Pendataan setelah kebakaran

c. Penanggulangan Kebakaran
 Penyelamatan Transportasi & Bangunan Runtuh
 Penyelamatan terhadap B3
 Pertolongan Gawat Darurat

PEMBIAYAAN
Pasal 6
Pembiayaan yang di timbulkan oleh Kesepakatan Kerjasama ini di bebankan kepada
PARA PIHAK sebagaimana peraturan-peraturan yang mengatur pembiayaan
PARA PIHAK.

ANGKA WAKTU
Pasal 7

Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (Dua) tahun terhitung sejak di
tandatanganinya kesepakatan kerjasama ini

BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Pasal 8
1) PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini berakhir
bilamana :
a. Telah berakhirnya jangka waktu yang telah di tentukan; dan
b. Kedua pihak sepakat untuk menghentikan perjanjian Kerjasama ini.
2) PARA PIHAK sepakat bahwa force majeure tidak berakibat pada perjanjian ini.

FORCE MAJEURE
Pasal 9
1) Force Majeure meliputi keadaan-keadaan :
a. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor, dan kejadian-
kejadian lain diluar kemampuan manusia;
b. Huru-hara seperti kerusakan sosial, perang dan kejadian lain yang
ditimbulkan oleh manusia namun berada diluar kemampuan PARA PIHAK
untuk mengatasainya, dan
c. Perubahan kebijakan Pemerintah yang secara langsung ataupun tidak
langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Perjanjian ini.
2) Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana di maksud pada ayat (1), pihak
yang terkena Force Majeure harus memberitahukan pada pihak lainnya secara
tertulis, paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya Force
Majeure.
3) Dalam hal Force Majeure terjadi terus-menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari
yang sangat berdampak pada kemampuan salah satu pihak untuk melaksanakan
kewajiban berdasarkan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini, maka pihak
yang terkena dampak Force Majeure tersebut dapat mengajukan pemutusan
Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini.
4) Dalam hal melaksanakan pemutusan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini
sebagaimana dimaksud pasal (3), masing-masing pihak tidak dapat menuntut
ganti rugi kepada pihak lainnya dengan dalih apapun juga.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN DALAM PELAKSANAAN


Pasal 10
1. Bilamana terdapat permasalahan, perselisihan dalam pelaksanaan Nota
Kesepahaman ini, maka untuk menyelesaikannya dilaksanakan secara musyawarah
dan mufakat oleh para pihak.
2. Apabila tidak ada kesepakatan maka penyelesaian masalah pada ayat 1 di atas
akan dibawa ke forum koordinasi yang lebih tinggi untuk difasilitasi oleh Bupati
Tulungagung.
3. Nota kesepahaman ini di buat rangkap dua dan masing-masing di tandatangani
oleh para pihak dengan mencantumkan materai Rp. 6.000,- dan masing-masing
rangkap mempunyai kekuatan yang sama.
4. Nota kesepahaman ini diberikan rangkapnya kepada masing-m asing pihak.

LAIN-LAIN
Pasal 11
Pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini tidak terpengaruhi dengan
terjadinya pergantian kepemimpinan dari PARA PIHAK.

PENUTUP
Pasal 12
Hal - hal yang belum cukup diatur dalam Naskah Kerjasama ini, akan diatur oleh
PARA
PIHAK berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Tambahan
(Addendum), sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah Kerjasama ini .
Demikian Naskah Kerjasama ini di buat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di RS
Bhayangkara Tulungagung pada hari : Jum’at, tanggal: dua , bulan Januari dan tahun
Dua Ribu Lima belastersebut di atas dalam rangkap 2 (Dua) bermaterai cukup dan
masing- masing PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, sah serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama setelah di tandatangani oleh PARA PIHAK.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

dr. ANANINGATI, Sp.OG RAKIDI, S.Sos, MSi


AKBP NRP. 71100512

Anda mungkin juga menyukai