Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KONTRAK KERJASAMA PEKERJAAN JASA TENAGA SATPAM

Antara
RUMAH SAKIT PERMATA CIREBON
Dengan
PT. SURYA JASA MULIA
No. VII / SJM-CRB - SPK / XII/ 2018

Pada hari ini, …………………………………………………………………..telah sepakat


untuk menandatangani Kontrak PERJANJIAN KERJASAMA Jasa Pengadaan tenaga Satpam
antara :

1. Nama : …………………………………………………………………………..
Jabatan : General Affair Manager Rumah Sakit Permata Cirebon

Dalam hal ini bertindak untuk atas nama dalam kedudukan selaku Pimpinan Rumah
Sakit Umum Permata Cirebon yang beralamat di Jalan Tuparev No 117 Desa Pilangsari
Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : RONI SUMIARSA


Jabatan : Direktur

Dalam hal ini bertindak untuk atas nama serta sah mewakili PT. SURYA JASA MULIA
yang beralamat di Jl.Raya Kesambi –Komplek Perumahan Kesambi Regency Blok L 3
RT 007 – RW 006 Kelurahan Kesambi Kecamatan Kesambi Kota Cirebon untuk
selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama – sama disebut sebagai
PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai berikut :

 Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan yang bergerak di bidang Pelayanan


Kesehatan atau Rumah Sakit yang dalam pelaksanaan sebagian Operasionalnya
memerlukan jasa pihak lain untuk memerlukan pekerjaan Jasa Tenaga Satuan
Pengamanan ( SATPAM ).
 Bahwa PIHAK KEDUA adalah Perusahaan jasa yang menyediakan tenaga Satuan
Pengamanan ( SATPAM ).
 Bahwa PIHAK PERTAMA menunjuk dan memberi tugas kepada PIHAK
KEDUA untuk melakukan pekerjaan tenaga Satuan Pengamanan ( SATPAM ) dan
PIHAK KEDUA menerima penunjukan dan tugas tersebut dari PIHAK PERTAMA.

Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, PARA PIHAK telah sepakat dan setuju untuk membuat
dan menandatangani perjanjian kerjasama ini yang selanjutnya disebut PERJANJIAN, dengan
syarat – syarat dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
PENGERTIAN

1. Pekerjaan adalah pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA berupa
Pengelola jasa Satuan Pengamanan ( SATPAM ).

2. Tenaga Kerja adalah karyawan PIHAK KEDUA yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA
untuk melakukan pekerjaan di Kantor/Rumah Sakit PIHAK PERTAMA.

3. Hari Kerja adalah hari PIHAK KEDUA melakukan Pekerjaan yaitu hari Senin sampai
dengan hari Minggu

4. Jam Kerja adalah waktu pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK KEDUA


mulai Pukul System Kerja Shift dengan format sebagai berikut :
Contoh : 07.00 – 19.00 Wib (Shift Pagi )
19.00 – 07.00 Wib (Shift Malam) (12 Jam )
07.00 – 15.00 Wib dst (Non Shift) (8 Jam)
5. Apabila ada Perubahan sistematis jam kerja atau aktivitas kerja PIHAK KEDUA
berkewajiban untuk mengajukan dan disetujui terlebih dahulu oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 2
JUMLAH TENAGA KERJA

PIHAK KEDUA wajib menyediakan sejumlah tenaga Satuan Pengamanan ( SATPAM )


sebanyak 28 Tenaga ( Personil ) di Rumah Sakit Permata Cirebon yang sehat Jasmani dan
Rohani, bebas dari penyakit menular, Rajin , Jujur, Sopan sudah terlatih serta terdidik dan siap
bertugas dengan baik, memuaskan PIHAK PERTAMA dan dalam waktu yang telah ditentukan
oleh PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana diatur dalam pasal 4
Perjanjian ini, di kantor PIHAK PERTAMA.

Pasal 3
KETENTUAN HARI DAN JAM KERJA

Tenaga Satuan Pengaman ( SATPAM ) wajib melakukan tugas dan kewajibannya pada hari
kerja dengan jam kerja yang berlaku di Kantor Perusahaan PIHAK PERTAMA

Pasal 4
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
 Menjaga Lingkungan dimana ditempatkan.
 Membantu para tamu ,pasien, keluraga pasien ,Karyawan , Pimpinan di dalam
lingkungan Rumah Sakit Permata Cirebon
 Mengawasi Keluar masuk tamu ,pasien,keluarga pasien dan keamanannya.
 Mengawal pengiriman uang / barang.
 Melakukan Patroli di seluruh area Rumah Sakit Permata Cirebon
 Menjaga keamanan dan Ketertiban baik barang – barang atau di orang area kerja.
 Melakukan pemeriksaan rutin perlengkapan pemadam kebakaran, alarm sistem dll.
 Melakukan latihan fisik dan penanggulangan bahaya kebakaran secara rutin dan
periodik.
 Mengantisipasi secara dini apabila terjadi bahaya / tindak pidana.
 Mengikuti Jadwal Shift yang telah ditentukan.
 Tidak merokok selama bertugas terutama dalam ruangan tempat tugas.
 Melakukan tugas – tugas lain yang akan ditentukan kemudian oleh PIHAK PERTAMA
sepanjang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan perjanjian ini.

Pasal 5
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. PERJANJIAN berlaku untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun terhitung sejak tanggal
……………tahun 2018 sampai dengan ………………………………………..tahun
2018.

2. PERJANJIAN dapat diperpanjang atau diputuskan atas persetujuan PARA PIHAK,


dengan ketentuan pihak yang bermaksud untuk memperpanjang/ memutuskan
PERJANJIAN dengan memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam
waktu 1 ( satu ) bulan sebelum jangka waktu PERJANJIAN berakhir.

3. Perpanjangan PERJANJIAN dilakukan secara tertulis dan dituangkan dalam Addendum


yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK yang merupakan satu kesatuan dengan
PERJANJIAN ini.

Pasal 6
BIAYA / UANG JASA
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk membayar biaya / uang jasa kepada PIHAK
KEDUA untuk setiap bulan Rp. 70.520.000,-/ Tenaga / Bulan.
Harga tersebut sudah termasuk Management Fee 7 %, Honor, THR, Pakaian Seragam 2
( dua ) Stell, Perlengkapan, BPJS TK, BPJS Kesehatan, Jasa Perusahaan, PPN 10 % dan
Pph Pasal 23

2. Besarnya biaya / uang jasa ayat 1 ( satu ) pasal ini, berdasarkan kesepakatan kedua belah
pihak, akan ditinjau setiap tahun dan atau akan disesuaikan apabila terjadi perubahan
Kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang moneter atau ketenagakerjaan.

3. Jumlah biaya / uang jasa atau Invoice akan ditagihkan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA pada akhir bulan setiap bulannya, dan pembayaran uang jasa atau
Invoice di lakukan setelah tanggal diterimanya tagihan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan lokasi / tempat kerja yang wajar guna
mendukung pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA berhak menentukan sistem pengaturan, prosedur tata tertib dan tata
cara adminstrasi yang berlaku dikantor PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK PERTAMA berhak melarang PIHAK KEDUA untuk memasuki, memeriksa


dan / atau mengetahui keadaan wilayah atau ruangan tertentu dalam gedung milik PIHAK
PERTAMA.

4. PIHAK PERTAMA berhak menolak tenaga kerja yang ditempatkan oleh PIHAK
KEDUA dan juga berhak meminta atau menolak penggantian tenaga kerja. Yang
disampaikan secara tertulis dengan alasan yang jelas kepada PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan penggantian tenaga kerja tersebut
paling lambat 3 ( tiga ) hari terhitung sejak tanggal dikirimkannya surat tersebut ke kantor
PIHAK KEDUA.
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA menyatakan dan menjamin kepada PIHAK PERTAMA bahwa PIHAK
KEDUA adalah badan usaha yang secara hukum di perbolehkan menjalankan usaha
sebagaimana tercantum dalam PERJANJIAN ini dan memiliki semua izin menurut
ketentuan yang berlaku.
2. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja yang sehat jasmani dan rohani serta
bebas dari penyakit menular, rajin, jujur, terlatih dan terdidik untuk bekerja di PIHAK
PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA menyatakan bertanggung jawab secara penuh dan menjamin tenaga
kerja tersebut adalah orang yang jujur, sopan, tidak pernah melakukan tindakan kriminal
dan atau tidak pernah dihukum / dipenjara, dapat dipercaya dan telah mengetahui latar
belakangnya, oleh karena itu segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh tenaga
kerja tersebut beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

4. PIHAK KEDUA menyatakan bertanggung jawab secara penuh dan menjamin tenaga
kerja tersebut telah memenuhi semua perjanjian dan persyaratan ketenagakerjaan dan
keahlian / ketrampilan yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja dan segala akibat yang
timbul sehubungan dengan hal yang diatur dalam pasal ini akan menjadi beban dan
tanggung jawab PIHAK KEDUA.

5. PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkan dan atau memberikan secara tertulis data
personil yang menyangkut nama, alamat dan identitas diri atau Kartu Tanda Penduduk
( KTP ) dari tenaga kerja tersebut kepada PIHAK PERTAMA.

6. PIHAK KEDUA berkewajiban mematuhi segala perintah, instruksi, termasuk peraturan


tata tertib dan atau ketentuan yang dibuat dan dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA dan
atau oleh orang yang diberi tugas dan kuasa oleh PIHAK PERTAMA sepanjang perintah,
instruksi, peraturan, tata tertib, dan atau ketentuan tersebut sesuai dengan isi perjanjian
dan tidak bertentangan dengan ketertiban, kesusilaan, peraturan dan ketentuan hukum
yang berlaku di Republik Indonesia.

7. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan tenaga pengganti PIHAK PERTAMA


bilamana tenaga kerja PIHAK KEDUA berhalangan hadir 1 x 24 Jam.

Pasal 9
KERAHASIAAN

PIHAK KEDUA termasuk tenaga kerjanya dilarang memberikan kepada pihak lain, baik untuk
kepentingan sendiri, maupun peluang pihak lainnya :

1. Segala bentuk keterangan yang bersifat atau digolongkan sebagai bentuk kerahasiaan
PIHAK PERTAMA.

2. Rahasia yang berkenaan dengan lingkup operasional, non operasional dan bisnis dalam
arti seluas - luasnya dari PIHAK PERTAMA.

3. Segala bentuk pengetahuan atau keterangan tentang bisnis atau financial dari PIHAK
PERTAMA yang dapat dipakai sebagai peluang oleh siapapun diluar PIHAK
PERTAMA yang diperoleh PIHAK KEDUA selama berlangsungnya kesepakatan
bersama ini.
Pasal 10
KEADAAN FORCE MAJEURE

1. Apabila terjadi keterlambatan dan / atau tidak dapat dilaksanakannya kewajiban yang
tercantum dalam PERJANJIAN ini oleh salah satu pihak yang disebabkan kejadian diluar
kemampuan atau kehendak PARA PIHAK atau Force Majeure maka keterlambatan dan
atau kegagalan tersebut tidak dapat dianggap sebagian kelalaian / kesalahan dari pihak
yang mengalami keterlambatan dan atau kegagalan tersebut dan pihak yang bersangkutan
akan dilindungi atau tidak akan mengalami tuntutan dari pihak lainnya.

2. Yang di maksud dengan Force Majeure adalah kejadian – kejadian seperti kebakaran,
gempa bumi, banjir, huru – hara, peperangan dan penarikan dana besar – besaran atau Rush
terhadap PIHAK PERTAMA dan pihak yang bersangkutan telah berusaha dengan sebaik –
baiknya mengatasi Force Majeure tersebut.

3. Dalam hal tersebut Force Majeure yang mengakibatkan keterlambatan dan atau
kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam PERJANJIAN ini, maka
pihak yang bersangkutan wajib memberitahukan secara tertulis adanya Force Majeure
tersebut disertai alas an dan / atau bukti kepada pihak lainnya dalam waktu selambat –
lambatnya 3 ( tiga ) hari kalender setelah terjadinya Force Majeure tersebut. Segera setelah
diterimanya pemberitahuan tertulis tentang adanya Force Majeure tersebut. PARA PIHAK
akan mengadakan musyawarah untuk menentukan akibat Force Majeure tersebut serta cara
penyelesainya.

4. Apabila pemberitahuan adanya Force Majeure tidak disertai alasan atau tidak dapat
dibuktikan maka pihak lainnya berhak menolak adanya Force Majeure tersebut.

Pasal 11
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA

1. Perjanjian ini berakhir apabila jangka waktu berlakunya Perjanjian ini berakhir.

2. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh PIHAK PERTAMA tanpa adanya kewajiban pembayaran
ganti rugi oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA apablia :

 PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi atau melanggar ketentuan - ketentuan di


dalam PERJANJIAN baik sebagian maupun seluruhnya dan atau peraturan perundang
- undangan yang berlaku di wilayah hukum Republik Indonesia yang berhubungan
dengan PERJANJIAN ini.

 Pernyataan - pernyataan dan jaminan - jaminan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal PERJANJIAN ternyata tidak benar, baik
sebagian maupun seluruhnya.
3. PERJANJIAN dapat diakhiri / diputuskan berdasarkan persetujuan PARA PIHAK, dimana
yang menghendaki harus memberitahukan pihak lainnya secara tertulis dengan alasan yang
jelas dan disetujui oleh pihak lainnya dalam waktu paling lambat 30 ( tiga puluh ) hari
kalender sebelum tanggal pengakhiran PERJANJIAN ini yang dikehendaki oleh pihak
tersebut.

Pasal 12
LAMPIRAN DAN PERUBAHAN / ADDENDUM PERJANJIAN

1. Semua Lampiran PERJANJIAN ini merupakan satu kesatuan dengan PERJANJIAN ini
dan semua yang tercantum dalam Lampiran tersebut hanya dapat diubah, diperbaiki,
dihapus atau diperbaharui secara tertulis atas kesepakatan PARA PIHAK dan kemudian
dilekatkan dengan PERJANJIAN ini.
2. Pihak yang menghendaki perubahan PERJANJIAN harus mengajukan permohonan atau
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya guna dilakukan pembicaraan dan
pembahasan untuk mencapai mufakat.
3. Hal – hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam PERJANJIAN ini akan dibicarakan
secara musyawarah untuk mufakat dan jika diperlukan dituangkan dalam suatu Addendum
tersendiri yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini
yang tanpa PERJANJIAN ini Addendum tersebut tidak akan dibuat dan tidak akan ada.

Pasal 13
DOMISILI HUKUM

1 Dalam terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini, kedua belah
pihak sepakat untuk membicarakan secara musyawarah untuk mufakat.

2 Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak mengenai penafsiran PERJANJIAN
ini yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mengenai pelaksanaan
PERJANJIAN ini berikut segala akibatnya tunduk pada hukum yang berlaku di Republik
Indonesia dan Kedua belah pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap dan umum di
kepaniteraan Pengadilan Negeri Cirebon.

Demikian PERJANJIAN ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut dibawah
dan dalam 2 ( dua ) rangkap yang sama bunyinya dan keduanya bermeterai cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat bagi masing - masing pihak.
Dibuat dan ditandatangani di : Cirebon
Hari dan Tanggal : …………………………………….

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


RUMAH SAKIT PERMATA PT.SURYA JASA MULIA

…………………………… RONI SUMIARSA


HRD Manager DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai