Anda di halaman 1dari 87

Oleh : Sis Wuryanto

Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Yogyakarta
 .

3
Berbagai istilah medis-anatomik Sistem Pernapasan

Saluran napas bagian atas:

- Trachea = Trakea (pipa bagian atas)


- Nares/nasal = hidung
- Sinus = rongga hidung
- Larynx = laring
- Pharynx = faring
- Nasopharynx = nasofaring (yang berkaitan
dengan hidung dan faring)

4
Saluran napas bagian bawahb:

- Bronchus(i) = pipa napas bagian bawah, ada


kanan dan kiri.
- Pulmo (paru) kanan terdiri dari 3 lobi (lobus paru
atas, tengah dan bawah)
- Pulmo (pulmo) kiri terdiri dari 2 lobi (lobus paru
atas dan lobus paru tengah)
- Alveolus(i) = gelembung kantung paru (udara)
- Pleura parietal dan pleura visceral dengan
rongga (cavum) di antaranya.
= selaput pembungkus paru,

5
-itis = suffix yang berarti radang (peradangan)
Peradangan bisa infeksi bisa non-infeksi

Contoh: Gunakan Volume III untuk menemukan


kode istilah peradangan saluran
pernapasan di bawah ini:

6
Sistem respirasi terdiri dari:
- nose (hidung),
- pharynx (tenggorokan),
- larynx (rongga pita suara),
- trachea (saluran pipa napas atas),
- bronchi (pipa napas dalam) dan
- lung, pneumon (paru).

7
Fungsi sistem respirasi adalah:

➢ menyuplei O2 di seluruh sel tubuh


➢ membuang produk sampah CO2 dari
seluruh sel tubuh
➢ membantu mekanisme pertahanan tubuh
dari benda asing (foreign material) dan
menghasilkan suara (sound), bicara
(speech) yang diperlukan.
➢ mengangkut O2 dan CO2 melalui respirasi
internal dan respirasi eksternal.

8
 Respirasi eksternal
Pertukaran udara di antara paru dan lingkungan
luar tubuh. Pada saat seorang menghirup (inhales)
udara, O2 didorong masuk ke dalam paru kemudian
→ didisrribusikan oleh darah ke seluruh sel tubuh.
Pada saat mengeluarkan napas (exhalation), CO2
dilepas ke lingkungan luar.
 Respirasi internal
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi antara sel tubuh dan
darah. Darah mengantar O2 ke seluruh sel dan
mengangkut CO2 yang dikembalikan ke paru dan
dikeluarkan (expelled) dari tubuh melalui ekshalasi
(exhalation).

9
Akar Kata Definisi
alveol/o- alveolus(i)
bronch/o- bronchus(i) (bronkus)
bronchiol/o- bronchiolus(i) (bronkiolus)
epiglott/o- epiglottis
laryng/o- larynx (laring)
nas/o- nose (hidung)
nares (nostril)(lubang
hidung)
orth/o- straight (tegak)
pect/o- chest (dada)
pharyng/o- pharynx (faring)
phren/o- diaphragma
(diafragma/sekat perut)

10
Akar Kata Definisi
pleur/o- pleura (membrane pembungkus paru)
pneum/o- pneumon, lung/air (paru/udara)
pulmon/o- lungs
rhin/o- nose (hidung)
sinus/o- sinus (rongga udara tulang tengkorak)
spir/o- breathe/breath (bernapas)
tonsill/o- tonsils (amandel)
thorac/o- thorax/chest (dada)
trache/o- trachea (tenggorokan)

11
Meliputi:
 Nose = hidung
 Nasal cavity = rongga hidung
 Paranasal sinuses = sinus-sinus paranasal
 Pharynx = faring
 Larynx = laring
 Trachea = trakea
 Lungs (pneumon) = paru
 Bronchus(i) = bronkus
 Alveolus(i) = alveolus
 Diaphragma = diafragma

12
Nose:
Adalah jalan masuk udara melalui lubang kanan dan
kiri nares (nostril) dan mulut ke dalam tubuh. Ada
sekat septum nasi yang memisah rongga nasal
cavity kanan dan kiri. Udara melewati paranasal
sinuses yang merupakan cavitas tengkorak kepala
yang terhubung dengan rongga hidung.

Hidung dan sinus-sinus dilapisi membrane mukosa


yang dilengkapi rambut getar cilia. Membrane mukosa
menghangatkan udara yang lewat masuk ke paru-
paru. Fungsi cilia adalah untuk menyapu kotoran dan
partikel asing yang lewat tenggorokan untuk
dikeluarkan dari paru.

13
Pharynx & Larynx :
Faring adalah penghubung mulut-hidung ke laring
(kotak pita suara = voice box). Faring dibagi
menjadi 3 (tiga) seksi: nasopharynx, oropharynx
dan laryngopharynx.
Faring berfungsi sebagai jalan lalu-lintas udara dan
makanan, ada katub (klep) rawan kecil epiglottis
yang akan menutup trachea untuk mencegah
makanan lewat masuk ke laring. Ada adenoids dan
tonsils di dinding faring.
Laring sebagai rongga pita suara, meliputi pita suara
(vocal cords) yang menghasilkan suara, dan glottis
yang merupakan bagian ruang di antara pita suara.
Laring terbentuk dari cartilage (tulang rawan).
Laring bersam-bung lanjut ke trakea. Kartilago
yang menonjol pada leher depan pria adalah
kartilago tiroid = “Adam apple”
14
Trachea:
Pipa napas jalan lintas udara, tersusun dari
jaringan otot dan cincin tulang rawan terbuka yang
berbentuk C, ia bercabang menjadi bronchus kanan
dan kiri sebelum masuk ke paru. Bronchi, serabut
saraf dan pembuluh darah masuk paru melalui
bagian hilum.
Bronchi:
Di dalam masing paru bronki bercabang-cabang
menja-di bronchioles, yang akan berachir pada
cluster kantung udara alveoli yang dikelilingi oleh
pembuluh-2 darah kapiler. O2 dan CO2 lewat
alveoli dan kapiler. O2 dikirim oleh darah ke
seluruh tubuh, dan CO2 diambil darah dari seluruh
tubuh sebagai produk sampah dan di buang
melalui dinding paru.
15
 Lungs (pneumon,pulmo):
Organ mirip spons berbentuk kerujut yang di
dalamnya mengandung bronki, bronkioles, alveoli,
pembuluh darah, saraf dan jaringan elastis.
Paru terbagi menjadi:
- 3 (tiga) lobi (lobes) kanan dan
- 2 (dua) lobi kiri
Bagian atas paru disebut apex, dan bagian bawah
disebut base.
Paru trebungkus membrane pleura yang berlapis
ganda: pleura parietalis (bagian luar) dan pleura
visceralis (bagian dalam, melapisi jaringan paru),
berisi cairan tubuh pencegah friksi (geseran) saat
respirasi (paru mengembang dan mengempis)

16
Diaphragma:
Adalah sekat otot yang memisahkan rongga toraks
(dada) dari ronggo abdomen (perut)
Saat inhalasi (inhalation), diafragma akan turun
untuk melebarkan rongga toraks sehingga udara
dapat terdorong masuk paru.
Saat ekshalasi (exhalation), diafragma kembali ke
posisi normal dan membnatu mendorong udara ke
luar paru.

Inspiration & Expiration:


Menarik napas ke dalam paru disebut: inhalasi →
inspiration (inspirasi) dan mengeluarkan uadara
dari paru disebut ekhalasi = expiration (ekspirasi)

17
Pilih Istilah yang tepat bagi kalimat di sebelah kanan:
____1. Alveoli (a) partisi otot antara dada-abdomen
--- 2. bronchus (b) lubang pintu masuk hidung
___ 3. bronchioles (c) pintu masuk bronki, saraf dan pem-
buluh darah ke dalam paru
___ 4. capillaries (d) pembuluh darah yang halus
___ 5. diaphragma (e) membrane pembungkus paru
___ 6. hilum (f) kotak/rongga pita suara
___ 7. larynx (g) tenggorokan
___ 8.lungs (h) tuba/pipa yang menuju paru
___ 9. nares (i) saluran udara, pipa nafas
___10. pharynx (j) kantung udara
___11. pleura (k) organ spongy berbentuk kerucut
___12. trachea (l) cabang kecil-kecil bronchus

18
Roots Prefix Suffix
anthrac/o- = coal eu-= normal -capnia =CO2
ate/o- = imcomplete -ectasia = stretching/
dilatation (dilatasi)
Coni/o- = dust -meter = instrumen to
hem’/o = blood measuring
Muc/o- = mucus -metry =measuring
Ox/i = oxygen -phonia = sound/voice
Py/o = pus -pnea = breathing
-ptysis = coughing,
spitting up
-(r)rhagia =
hemorrhage
-(r)rhea = copious
discharge
- thorax = chest
19
Tulis Akar Kata, Prefix atau Suffixnya dan tulis artinya
Contoh: Prefix Root Suffix
Tonsillitis - tonsill- = tonsil -itis =
inflammation

1. anoxia →
2. eupnea →
3. atelectasis →
4. pyothorax →
5. orthopnea →
6. hemothorax →
7. hemoptysis →
8. pyorrhea →
9. oximetry →
10. dyspnea →

20
Istilah: Arti:
aspirate = menyedot udara ke dlm paru,
mendorong benda asing ke
keluar paru
neubulizer = alat mekanik untuk menyemprot
ke dalam saluran napas
oximeter = instrumen pengukur saturasi O2
dalam darah
Patent = terbuka (tidak menutup)
Pulmonologist = ahli paru
Respiratory therapist = tenaga penunjang profesional
pelaksana terapi respirasi atas
dasar hasil pengukuran
pernapasan
Spirometer = alat pengukur pernafasan
Ventilator = alat bantu pernapasan

21
N ISTILAH DEFINISI
o
1 acapnia tidak ada CO2 di dalam darah; kadar
CO2 lebih rendah dari normal
2 adenoiditis radang pada adenoid
3 ARDS (Adult respiratory gagal napas (respiratory failure) pada
Distress Syndrome) dewasa akibat cedera atau penyakit.
4 anoxia tidak/kurang kadar O2
5 anthracosis akumulasi deposit karbon di paru
(black lung disease); coal worker’s
pneumoconiosis
6 aphonia tidak dapat bersuara
7 apnea absen/kurang bernapas; napas
berhenti temporer.

22
No ISTILAH DEFINISI
8 Asbestosis akumulasi partikel asbestos di paru

9 asphyxia suffocation, kekurangan O2


10 asthma spasme atau pembengkakan membrane
mukosa pipa bronkus (umum disertai
sumbatan saluran) mengakibatkan napas
berbunyi (bengek) dan sulit/sesak napas
11 atelectasis ekspansi (dilatation) paru yang kurang
sempurna (paru tidak mengembang)
12 bronchiectasis dilatasi abnormal dari bronkus
13 bronchitis inflamasi (radang) bronkus
14 bronchogenic berasal dari bronkus
15 bronchopneumonia radang paru berikut bronchus
=
23
No ISTILAH DEFINISI
16 Emphysema 1. terlalu melebarnya kantung paru terkait
destruksi dinding alveola (ini mengurangi
elastisitas paru)
2. adanya udara/gas yang abnormal di
Jaringan tubuh.
Contoh: emphysema kulit (ada udara di
bawah kulit).
= defek destruktif pada dinding alveoli sistem
paru –>sangat meregang kurang mampu
mengikat O2, udara di dlm jaringan
17 empyema adanya akumulasi pus di rongga pleura =
pyothorax
pus di dalam cavum pleura, seringnya akibat infeksi
sekunder infeksi paru, atau spatium di bawah diafragma

18 dyspnea kesulitan bernapas (sesak)


24
No ISTILAH DEFINISI
19 dysphonia kesulitan berbicara; kesulitan bersuara; suara
parau.
20 Pneumoconiosis gangguan paru akibat menghirup debu (terutama
debu mineral) dalam jangka lama
21 Pyothorax ada pus (nanah) dalam rongga thorax (dada)
22 Pneumothorax ada kumpulan udara di dalam cavum pleura paru.
23 Haemopneumot ada kumpulan darah dan udara masuk dlm
horax cavum pleura paru
24 Tracheostomy operasi membuat lobang napas di dinding trachea
25 Apnoe = tidak ada napas
26 Dyspnoe = sulit bernapas (sesak)

25
No ISTILAH DEFINISI
27 Bronchiectasis bronkus dalam keadaan dilatasi

28 Tracheobronch saluran napas dan bawah tidak mampu


ial dyskinesia digerakkan.
29 Asthma, bisa akut atau kronik, bisa alergik (Extrinsic
allergic asthma) atau non-alergik (Intrinsic
nonallergic asthma) atau mixed
(kombinasi) asthma atau status asthmaticus
(acute severe asthma)
30 COPD chronic obstructive pulmonary disease
PPOM = penyakit paru obstruktif menahun
31 Byssinosis = penyakit saluran napas akibat debu kapas
32 Aspiration radang paru karena tersedak makanan, minuman,
pneumonia muntah dsb

26
No ISTILAH DEFINISI
33 ARDS acute respiratory distress syndrome, acute
hyaline membrane disease.
34 Pulmonary oedema= adanya cairan dalam jaringan interstitial paru

35 Pneumonia, inflamasi paru (sampai dinding kantung alveoli)


pneumonitis = sering akibat infeksi virus atau agen lain

36 Recto-pharyngeal (Recto- = belakang, para-= dekat/samping, peri-


abses, para-pharyngeal = sekitar, sekeliling))
abses, peri-pharyngeal
abses
37 Polyp nasi. Polyp = tonjolan bertangkai.
38 Influenza satu bentuk penyakit infeksi virus menular (droplets)
yang utama menyerang sistem pernafasan
27
- Itis = suffix yang berarti radang
(peradangan)
Contoh:
 Naso-pharyng-it is = peradangan daerah hidung
dan tenggorokan
 Sinus-itis = …-
 Rhin-itis =…
 Tonsill-itis =…
 Tonsill-o-pharyng-it is : …
 Bronch-itis, bronchiol-itis =
Gangguan-2 lain:
 Bronchopneumonia = …
Jelaskan apa arti istilah medis di kalimat bawah ini

1. After years of working in construction, Ahmad


developed asbestosis =
2. The patient was devastated by the diagnosis of
bronchogenic carcinoma =
3. A common cause of bronchopneumonia is
streptoccocal bacteria =
4. Aphonia was a temporary outxome of the
patient’s larynx surgery =
5. Because of her asthma, Reni brings his inhaler to
school. =
6. Her child is suffering from tonsillitis and tonsil
hypertrophy =

30
Tuliskan Istilah Medis Kata yang bergaris bawah:
1. Doni had recurrent episode of inflamed adenoids
2. Oxygen deprivation was listed as the immediate
cause of death
3. According to the respiratory therapist’s progress
note, the patient exhibited a lack of oxygen.
4. The 80-year-old woman was hospitalized for
respiratory failure
5. Abscene or lack of breathing while asleep may
cause symptoms of sleep deprivation
6. Because of an abnormal dilatation of the
bronchus, Tini had trouble breathing
7. Postoperative incomplete expansion of the right
lung.
31
ISTILAH DEFINISI
chronic obstructive
pulmonary disease (COPD) = PPOM
coryza, rhinitis (acute) =
croup =
cystic fibrosis (CF) =
deviated septum nasi =
epistaxis, rhinorrhage =
hyperpnea =
hypercapnia =
hypocapnia =
hemoptysis =
32
ISTILAH DEFINISI
influenza =
laryngitis =
laryngospasm =
Legionaire’s disease =
lobar pneumonia =
mucopurulent =
nasopharyngitis =
pansinusitis =
pertussis =
pleural effusion =
pleurisy =
sinusitis maxillaris =
33
ISTILAH DEFINISI
pneumoconiosis carinii pneumonia =
pulmonary edema =
pulmonary embolism =
pulmonary heart disease =
pyothorax, empyema =
rhinorrhea =
sputum =
stridor =
tonsillitis =
tracheostenosis =
tuberculosis (TB) lung =
Upper respiratory infection =

34
Tulis Istilah Medis untuk Definisi di bawah ini:
1. Penyakit paru karena terhisap debu batubara
= anthracosis
2. Ludah =
3. Ludah berdarah =
4. Radang paru =
5. Infeksi paru karena kuman BTA (+) =
Tuberculosis
6. Infeksi saluran napas atas =
7. Suara napas mendekur =
8. Pelebaran pipa bronchus =
9. Pus di dalamkantung pleura =
10. Hidung pilek kleuar lendir (meler) =
11. Frekuensi napas berkurang =
12. Kadar CO2 di darah meninggi =
35
adenoidectomy =
bronchogram =
bronchography =
bronchoplasty =
bronchoscope =
laryngectomy =
laryngocentesis =
laryngotracheotomy =
lobectomy =
tracheostomy =
pleurocentesis =
thoracocentesis =

36
ISTILAH DEFINISI
= =

37
No ISTILAH DEFINISI
pulmonary function pemeriksaan penentu kadar O2 dan CO2
test (ABG) dan gas lain-lain di dalam darah.
oximeter instrument pemeriksa/pengukur O2
oximetry pengukuran saturasi O2 dalam darah
PFTs (Pulmonary kumpulan test didisain untuk mengukur
Function Tests) = fungsi respirasi dan mengidentifikasi
abnormalitas.
spirometer instrumen pengukur aktivitas bernapas
atau volume bernapas (pernapasan) paru

spirometry proses mengukur volume brnapas paru


ventilation/perfusio studi medis nuclear untuk
n scan = mengidentifikasi abnormalitas paru

38
(a) Asbestosis (1) inflamasi bronkus
(b) Bronchitis (2) suffocation, kekurangan O2
(c) Atelectasis (3) spasme involunter bronkus
(d) Bronchiectasis (4) akumulasi pus di pleura
(e) Bronchogenic (6) kesulitan berbicara, parau
(f) Bronchopneumonia (7) akumulasi asbestos di paru
(g) Bronchospasm (8) dilatasi abnormal bronkus
(h) Emphysema (9) radang bronkus dan paru
(i) Asphyxia (10) ekspansi paru kurang sempurna
(j) Empyema (11) kantung paru terlalu melebar
(k) Dyspnea terkait destruksi dinding alveoli
(l) Dysphonia (12) radang kantung paru
(m) Alveolitis (13) berasal dari bronkus

39
ISTILAH DEFINISI
asbestosis = akumulasi partikel asbestos di paru
asphyxia = suffocation, kekurangan O2
asthma = spasme atau pembengkakan
membrane mukosa pipa bronkus
(umum disertai sumbatan saluran)
mengakibatkan napas berbunyi
(bengek) dan sulit/sesak napas
atelectasis = ekspansi (dilatation) paru yang
kurang sempurna (paru tidak
mengembang)
bronchiectasis = dilatasi abnormal dari bronkus
bronchitis = inflamasi (radang) bronkus
bronchogenic = berasal dari bronkus
bronchopneumonia = radang paru berikut bronchus

40
41
MK : KSPK smt I : Kodifikasi Sistem Pernafasan

Oleh : Sis Wuryanto

Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
42
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN) (J00-J99*)

Note: apabila gangguan kondisi pernapasan


melibatkan lebih dari satu site dan tidak diindeks
secara khusus, maka diklasifikasi ke gangguan
pernapasan bagian bawah

Contoh:
traheobronchitis → bronchitis (J40)

43
 kondisi tertentu yang dimulai pada periode perinatal (P00-P96)
 penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A00-A99)
 komplikasi kehamilan, persalinan-kelahiran dan masa nifas
(O00-O99)
 malformasi konenital, deformitas dan abnormalitas kromosomal
(Q00-Q99)
 penyakit endokrin, nutrisional dan metabolik (E00-E99)
 cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu lain akibat luar
(S00-T98)
 neoplasm (C00-D48)
 simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis dan laboratoris
abnormal yang tidak terklasifikasi di bagian lain (NEC) (R00-R99)

44
Pada bab ini nampak tidak ada blok yang memiliki jumlah
anggota group yang sama.
J00-J06 Infeksi akut saluran pernapasan atas (ISPA akut
J10-J18 Influenza dan pneumonia
J20-J22 Infeksi-infeksi lain saluran pernapasan bawah
J30-J39 Penyakit-penyakit lain saluran pernapasan atas
J40-J47 Penyakit-penyakit kronis saluran pernapasan bawah
J60-J70 Penyakit-penyakit paru akibat agen luar
J80-J84 Penyakit-penyakit lain paru yang utama
menyerang jaringan interstitium
J85-J86 Kondisi-kondisi pernanahan dan nekrotik dari
saluran pernapasan bawah
J90-J94 Penyakit-penyakit lain pleura
J95-J99 Penyakit-penyakit lain sistem respiratori

45
Ada 3 (tiga) kode bertanda (*)
J17*Pneumonia pada penyakit yang terklasifikasi
di bagian lain
J91*Peural effusi pada kondisi-kondisi yang
terklasifikasi di bagian lain
J99*Gangguan respiratori pada penyakit-penyakit
terklasifikasi di bagian lain.

Apabila nomor ber-asterisk (*) digunakan maka


nomor kode pasangannya yang terpilih harus
bertanda/atau dibubuhi tanda dagger ( )
Jumlah kode ber (*) sudah tertentu (Baca ICD-10 Vol.2)

46
(Infeksi-infeksi akut saluran pernapasan bagian atas)
Excludes: COPD with acute exacerbation NOS (J44.1)

J00 Acute nasopharyngitis [Common cold] (selesma)


Ada sebaris istilah penyakit dalam nomor kode ini.
Ada Excludes: yang harus diperhatikan.…

J01 Acute sinusitis


Includes: …
Ada Use additional code (B95-97) …
dan ada Excludes: …
Ada 7 subdivisi: J01.0, J01.1, J01.2, J01.3, J01.4,
J01.8, J01.9

47
Includes: .. Excludes: …

J02.0 khusus untuk Streptococcal pharyngitis


Bedakan dengan:
J02.8 Acute pharyngitis due to other specified
organisms
Use additional code (B95-B97) …

Ada perbaikan salah cetak pada (baca corrigenda


di ICD-10 Volume III)

Excludes: Pharyngitis due to…


J02.9 Acute pharyngitis, unspecified
Termasuk ke sini adalah Sore throat (acute)
NOS

48
Excludes: …
Ada 3 (tiga) subdivisi:
J03.0, J03.8 (ada Use additional … dan Excludes)
dan J03.9

J04 Acute laryngitis and tracheitis


Use additional code (B95-B97), …
Excludes: …
Ada 3 (tiga) subdivisi: J04.0, J04.1, J04,2 masing-
masing ada Excludes: …

J05 Acute obstructive laryngitis [croup] and epiglotitis


Use additional code (B95-B97), …
Ada 2 (dua) subdivisi: J05.0, J05.9

49
Excludes: …
Ada 3 (tiga) subdivisi: J06.0, J06.8 dan J06.9
J07, J08.
J09 kosong, tidak terisi.

Catatan:
J09 sekarang disediakan untuk Flu burung infeksi
virus H5N1 (Baca ICD-10 Adapted, WHO, 2006)
J09 masuk ke blok:
Influenza and pneumonia (J09 – J18)

50
(Influensa dan radang paru)
J09 ….
J10 Influenza due to identified influenza virus.
Ada Excludes: …
Ada 3 (tiga) subdivisi: J10.0, J10.1, J10.8
J11 Influenza, virus not identified.
Ada Includes: …dan Eexcludes: …
Ada 3 (tiga) subdivisi: J11.0, J11.1, J11.8
J12 Viral pneumonia, NEC
Ada Includes: .. dan Excludes: …
Ada 5 (lima) subdivisi: J12.0, J12.1, J12.2, J12.8,
dan J12.9
J13.x Pneumonia due to Streptococcus pneumoniae
Bronchopneumonia due to S. pneumoniae
Excludes: ..

51
J15 Bacterial pneumonia, NEC.
Ada Includes: ... dan Excludes: ...
Ada 10 (subdivisi) J15.0 – J15.9
Pada J15.4 ada Excludes: ...

J16 Pneumonia due to other infectious organisms


NEC. Ada Excludes: …
Hanya ada 2 (dua) subdivisi. J16.0 dan J16.8

J17* Pneumonia in diseases classified elsewhere


Pada penyakit yang penyebabnya ada di Bab lain,
manisfestasinya pada paru dengan ujud
pneumonia,
maka pakai tanda (*) Ada 5 (lima) subdivisi, semua
ber-asterisk (*): J17.0*, J17.1(*), J17.2*, J17.3*,
J17.8*
52
Excludes: …
Ada 5 (lima) subdivisi:
J18.0 (ada Excludes:...),
J18.1. J18.2, J18.8 dan J18.9

Other acute lower respiratory infections (J20 - J22)

Excludes: …

J20 Acute bronchitis.


Ada Includes: …dan Excludes: …
Ada 10 (sepuluh) subdivisi: J20.0, J20.1, J20.2,
J20.3, J20.4, J20.5, J20.6, J20.7, J20.8 dan
J20.9 Rincian sesuai jenis kuman penyebabnya.

53
Includes: with bronchospasm
Ada 3 (tiga) subdivisi:
J21.0 A. bronchiolitis due to respiratory syncytal
virus
J21.8 A. bronchiolitis due to other specified
organism.
J21,9 A. bronchiolitis, unspecified.

J22.x Unspecified acute lower respiratory infection


Acute (lower) respiratory (tract) infection NOS
Excludes: upper respiratory infection (acute) (J06.9)

54
J30 Vasomotor and allergic rhinitis
Ada Includes: ... dan Excludes: ....
Ada 5 (lima) subdivisi: J30.0, J30.1, J30.2, J30.3
dan J30.4

J31 Chronic rhinitis, nasopharyngitis and pharyngitis


Ada 3 (tiga) subdivisi: J31.0 (ada Excludes: ...),
J31.1 dan J31.2

J32 Chronic sinusitis Ada Excludes: ...


Ada Use additinal code (B95-B97) ... yang berlaku
bagi semua subdivisinya.
Ada 7 (tujuh) subdivisi: J32.0, J32.1, J32.2, J32.3,
J32.4, J32.8 dan J32.9

55
Ada 4 (empat) subdivisi: J33.0, J33.1, J33,8
dan J33.9

J34 Other disorders of nose and nasal sinuses.


Ada Excludes: …
Ada 5 (lima) subdivisi: J34.0, J34.1, J34.2, J34.3
dan J34.8

J35 Chronic diseases of tonsills and adenoids


Ada 6 (enam) subdivisi: J35.0 (ada Excludes: …),
J35.,1, J35.2, J35.3, J35.8 dan J35.9

J36.x Peritonsillar abscess


Ada Use additional code (B95-B97) ...
Excludes: …

56
Use additional code (B95-B97) …. yang
berlaku bagi semua subdivisinya
Ada 2 (dua) subdivisi: J37.0 (ada Excludes: ..)
dan J27.1 (ada Excludes:..)

J38 Diseases of vocal cords and larynx, NEC. Ada


Excludes: …
Ada 8 (delapan) subdivisi: J38.0, J38.1 (ada
Excludes:…), J38.2, J38.3, J38.4 (Excludes: ...),
J38.5, J38.6 dan J38.7

J39 Other diseases of upper respiratory tract


Excludes: …
Ada 6 (enam) subdivisi: J39.0 (ada Excludes:…),
J39.1, J39.2 (Excludes:..) J39.3, J39.8 dan J39.9

57
Excludes: cystic fibrosis (E84.-)

J40.x Bronchitis, not specified as acute or chronic


Note: Kasus Bronchitis yang tidak dirinci
sebagai akut atau kronik pada pasien usia di
bawah 15 tahun dapat diasumsikan adalah
akut dan harus diklasifikasi ke kode J20.-
Perhatikan Excludes yang ada..

J41 Simple and mucopurulent chronic bronchitis.


Ada Excludes: …
Ada 3 (tiga) subdivisi: J41.0, J41.1, J41.8

58
J43 Emphysema. Ada Excludes: …
Ada 5 (lima) subdivisi: J43.0, J43.1, J43.2,
J43.8 dan J43.9

J44 Other chronic obstructive pulmonary disease.


Includes:… dan Excludes .. .
Ada 4 (empat) subdivisi: J44.0 (Excludes: …)
J44.1, J44.8 dan J44.9

J45 Asthma. Perhatikan rincian gangguan pada


Excludes : …
Ada 4 (empat) subdivisi : J45.0, J45.1, J45.8
dan J45.9

59
J46.x Status asthmaticus
Acute severe asthma

J47.x Bronchiectasis
Bronchiolectasis
Excludes :
congenital bronchiectasis (Q33.4)
tuberculosis bronchiectasis (current
disease) (A15-A16)
Mengapa TB menggunakan kode A15 dan A16?
→ Baca kembali Bab I

J48 – J59 kosong, tidak terisi

60
Excludes: Asthma classified to J45.-

J60.x Coalworker’s pneumoconiosis.


Ada Excludes: …

J61.x Pneumoconiosis due to asbestos and other


mineral fibres.
Ada Excludes: …

J62 Pneumoconiosis due to dust containing silica.


Includes: … dan Excludes: …
Ada 2 (dua) subdivisi : J62.0 dan J62.9

61
Ada 7 (tujuh) subdivisi: J63.0, J63.1, J63.2, J63.3,
J63.4, J63.5 dan J63.8

J64.x Unspecified pneumoconiosis.


Ada Excludes : …

J65.x Pneumoconiosis associated with tuberculosis


Any condition in J60 – J64 with TB, any type in
A15 – A16

J66 Airway disease due to specific organic dust.


Ada Excludes: …
Ada 4 (empat) subdivisi : J66.0, J66.1, J66.2,
J66.8

62
Ada 10 (sepuluh) subdivisi : J67.0 – J67.9

J68 Respiratory conditions due to inhalation of


chemicals, gases, fumes and vapours
Ada Use additional external cause code (Chapter
XX) if desired, to identify cause.
Ada 7 (tujuh) subdivisi: J68.0, J68.1, J68.2, J68.3,
J68.4, J68.8 dan J68.9

J69 Peumonitis due to solids and liquids


Use additional external cause code ….
Excludes: ..
Ada 3 (tiga) subdivisi: J69.0 (ada Excludes: ..,
J69.1 dan J69.8

63
Use additional external cause code (Chapter XX),
if desired, to identify cause
Ada 7 (tujuh) subdivisi:
J70.0 A. Pulmonary manifestation due to radiation
J70.1 Chronic and other pulmonary manifestations due to radiation
J70.2 Acute drug-induced interstitial lung disorders
J70.3 Chronic drug-induced interstitial lung disorders
J70.4 Drug induced interstitial lung disorders, unspec.
J70.8 Resp. conditions due to other spec. ext. agents dan
J70.9 Resp. conditions due to unspec. external agents

64
J80.x Adult respiratory distress syndrome
(Khusus untuk dewasa)
Adult hyaline membrane disease
Apa kode untuk perinatal/neonatal?

J81.x Pulmonary oedema (Edema paru).


Ada Excludes: …

J82,x Pulmonary eosinophilia, NEC.


Ada Excludes:…

J83 - kosong–

65
Excludes: …
Ada 4 (empat subdivisi:
J84.0, J84.1 (ada Excludes), J84.8, J84.9

Kondisi saluran napas bawah yang disertai suppurasi


dan nekrosis (J85-J86) [Hal. 543)

J85 Abses paru dan mediastinum


Ada 4 (empat subdivisi :
J85.0, J85.1 (ada Excludes:…),
J85.2 dan J85.3

66
Includes: abscess of
- pleura
- thorax
empyema
pyopneumothorax
Use additional code (B95-B97), if desired, to
identify infectious agent
Excludes: due to tuberculosis (A15-A16)
Hanya ada 2 (dua) subdivisi:
J86.0 Pyothorax with fistula
dan J86.9 Pyothorax without fistula

67
J 90.x Pleural effusion, NEC
Excludes: chylous (pleural) effusion (J94.0)
pleurisy NOS (R09.1)
tuberculosis (A15-A16)

J91*.x Pleural effusion in conditions classified


elsewhere
Penyakit penyebab ada di Bab-2 lain, maka
pakai tanda *

J92 Pleural plague.


Ada Includes : pleural thickening
Hanya ada 2 (dua) subdivisi : J92.0 dan J92.9

68
Excludes: pneumothorax:
- congenital or perinatal (P25.1)
- traumatic (S27.0)
- tuberculosis (current disease)
(A15- A16)
pyopneumothorax (J86.-)
Ada 4 (lima) subdivisi:
J93.0 Spontaneous tension pneumothorax
J93.1 Other spontaneous pneumothorax
J93.8 Other penumothorax
J93.9 Pneumothorax, unspecified

Apa nomor kode untuk pneumothorax akibat


cedera luar?

69
J95 Postprocedural respiratory disorders, NEC.
Excludes: ...
Ada 8 (delapan) subdivisi: J95.0, J95.1, J95.2,
J95.3, J95.4 (ada Excludes: ...)
J95.5, J95.8 dan J95.9

J96 Respiratory failure, NEC (Gagal napas, NEC).


Excludes;
Ada 3 (tiga) subdivisi:
J96.0 Acute respiratory failure
J96.1 Chronic respiratory failure
J96.9 Respiratory failure, unspecified

70
(Gangguan-gangguan lain respiratori)

Excludes: apnoea:
- NOS (R06.8)
- newborn (P28.4)
- sleep (G47.8)
- newborn (P28.3)
Ada 9 (sembilan) subdivisi: J98.0, J98.3, J98.4,
J98.8 dan J98.9
J98.1, J98.2, J98.5 dan J98.6 ada Excludes: ...

71
.Ada 3 (tiga) subdivisi bertanda (*):
J99.0* Rheumatoid lung disease (M05.1 )
J99.1* Respiratory disorders in other diffuse
connective tissue disorders
Respiratory disorders in:
- dermatomyositis (M33.0 – M33.1 )
- polymyositis (M33.2 )
- sicca syndrome [Sjogren] (M35.0 )
- systemic:
- lupus erythematosus (M32.1 )
- sclerosis (M34.8 )
- Wegener’s granulomatosis (M31.3
)
72
J99.8* Respiratory disorders to other
diseases classified elsewhere
(Gangguan pernapasan pada penyakit-penyakit
yang terklasifikasi di bagian lain)
Respiratory disorders in:
- amoebiasis (A06.5 )
- ankylosing spondylitis (M45 )
- cryolobulinaemia (D89.1 )
- sporotrichosis (B42.0 )
- syphilis (A52.7 )

Karena J99,8 ber (*) maka semua pasangannya ber


dagger ( )

73
1. Bronkitis (usia 5 tahun) No:
2. Asthma alergi debu No:
3. TB paru No:
4. ISPA No;
5. Bronchopneumonia No:
6. Pneumonia pada pasien anthrax No: …
sama atau tidak dengan
Pulmonary anthra ?
7. Common cold No; …
8. Rhinopharyngitis No; …
9. Epistaxis No: …
10. Tumor ganas paru ? No:
74
6. Pneumonia pada pasien anthrax No: …
sama atau tidak dengan
Pulmonary anthra ?

7. Common cold No; …

8. Rhinopharyngitis No; …

9. Epistaxis No: …

10. Tumor ganas paru ? No:

75
Istilah Diagnoses No: ICD-10
Naso-pharyng-itis
= peradangan daerah hidung dan teng- No:
J00.x
gorokan → jelaskan mengapa pakai x

Sinus-itis = … No: J32.9


Jelaskan mengapa pilih .9, bila infeksi kode ?

76
Istilah Diagnoses No: ICD-10

Rhin-itis = … No: J31.0


Jelaskan mengapa pilih J31.0 Rhinitis (chronic)

Tonsill-itis = … No: J03.9


Mengapa tidak pilih J03.8 ?

Tonsill-o-pharyng-itis: … No: J06.8


Dapatkah kita langsung memilih kode J06.8 ?
Perhatikan Excludes-nya !

Bronch-itis, bronchiol-itis = No: J40


Ada penjelasan apa di depan kode J40 ? (Usia?)

77
Influenza = satu bentuk penyakit infeksi virus
menular (droplets) yang utama menyerang
No: J11.1
sistem pernafasan.
Ada penjelasan apa di dalam kurung ( ) di ICD
Vol.3 ?

Pneumonia, pneumonitis = inflamasi paru


(sampai dinding kantung alveoli paru) No:
J18.9
sering akibat infeksi virus atau agen lain
→ Apa ada perbedaan antara pneumonia
dan pneumonitis?

Bronchopneumonia = radang bronkus


dan paru No: J18.0
(see also Pneumonia, broncho) → jelaskan.
78
Polyp nasi. Polyp = tonjolan bertangkai. No: J33.9
Apa beda dengan polyp nasal cavity?

Retro-pharyngeal abses No: J39.0


Para-pharyngeal abses No: J39.0
Peri-pharyngeal abses No: J39.0
(Retro- = belakang, para-= dekat/samping,
peri- = sekitar, sekeliling))
Semua mempunyai nomor kode yang sama.

Empyema = pus di dalam cavum pleura,


seringnya akibat infeksi sekunder No: J86.9
infeksi paru, atau spatium di bawah diafragma
Perhatikan keterangan di dalam ( ) di ICD Vol. 3

79
Pneumoconiosis = gangguan paru akibat
menghirup debu (terutama debu No: J64
mineral) dalam jangka lama. Apa arti istilah
NEC (due to) (inhalation) di belakang J64 ?

Pyothorax = ada pus (nanah) dalam


ronggoa thorax (dada) No: J86.9
Pyothorax apa yang tidak diberi kode J86.9 ?

Pneumothorax = ada kumpulan udara di


dalam cavum pleura paru. No: J93.9
Pneumopyothorax = ... (Apa arti py-o) No: J86.9
(see also Pyopneumothorax) → (infective)No: J86.9
Berapa nomor kode pyopneumothorax akibat TB,
dengan Hasil pemeriksaan BTA cairan nanah (+) ?

80
Haemopneumothorax = ada kumpulan darah, No:….
udara dalam cavum pleura paru → belum
ada kode, harus – see also Hemothorax No: J94.2
Baca keterangan rinci di bawah Hemothorax:
untuk newborn No: ?
untuk traumatic No: ?
dst.
Emphysema = defek destruktif pada dinding
alveoli sistem paru → No: J43.9
Pada emphysema dinding alveoli paru sangat
meregang → kurang mampu mengikat O2, udara di
dalam jaringan paru.
Bentuk emphysema apa saja yang terkelompok
ke kategori ini ?

81
Tracheostomy = operasi membuat lobang
napas di dinding trachea No:
Bisakah kita menemukan kode untuk
istilah medis ini di ICD-10 ?
Mengapa?

Apnoe = tidak ada napas No: R06.8


Apakah istilah ini sebutan diagnosis satu jenis
penyakit paru?
Apnoe pada bayi baru lahir, kode ?

82
Dyspnoe = sulit bernapas (sesak) No: R06.0
Perhatikan istilah yang ada di dalam ( ).
Bilamana serangan dyspnoe yang dimaksud terjadi ?

Bronchiectasis = bronkus dalam keadaan dilatasi No: J47


Ada berapa bentuk anatomik bronchus yang
melebar? → lihat di Vol.1 No: J98.0

Dyskinesia = gerak otot tidak terkontrol


Apakah semua gangguan dyskinesia selalu berhubungan
dengan trachea-bronchus? → Baca
di Vol. 3 pada dyskinesia.

83
Akinesia = tidak mampu digerakkan.No: R29.8
Apakah ini sebutan satu diagnosis penyakit paru?

Asthma = asma No: J45.9


Nomor kode untuk asthma cardiale?
Asthma bronchiale J45.9?
Asthma allergic J45.0 ?
Status asthmaticus J46 ?
Asthma instrinsic J45.1 ?
Apa arti .9 pada penentuan biaya asuhan pel. ?

Epiglottitis → Apa nomor kode untuk yang


akut dan kronis sama? → akut No: J05.1
→ kronik No: J37.0
84
ARDS (adult respiratory distress syndrome) No: J80
1 2 3
→ Respiratory – see also condition
→ Distress → respiratory, adult
→ Syndrome respiratory distress (idiopathic)
adult
Berapa nomor kode untuk RDS newborn?

Lobar pneumonia No: J18.1


Perhatikan rincian keterangan terkait lobar
pneumonia.
→ J18,1 adalah Lobar pneumonia, unspecified
J18.8 Other pneumonia, organism
unspecified
J18.9 Pneumonia unspecified

85
Vaso-motor rhinitis No: J30.0
Jenis rhinitis apa ini?
(Inflamasi alergik selaput mukose hidung akibat
gangguan neuron vasomotor.
J30 Vasomotor and allergic rhinitis
Includes: spasmodic rhinorrhoea
Excludes: allergic rhinitis with asthma (J45.1)
rhinitis NOS (J31.0)
J30.1 Allergic rhinitis due to pollen
J30.2 Other seasonal allergic rhinitis
J30.3 Other allergic rhinitis
J30.4 Allergic rhinitis, unspecified

86
Measle pneumonia No: B05.2 J17.1*
Bronchitis TB No: A16.4
Pharyngitis herpes viral No: B00.2

Pharyngitis pneumococcal No: J02.8


Syarat J02 adalah: acute pharyngitis.
Jelaskan mengapa pada Excludes: ada yang bernomor
kode A, B dan J?
Ada: Use additional code (B95-B97), if desired, to
identify infectious agent.

J02.0 ini untuk Streptococcal sore thoat


J02.9 ini untuk Acute pharyngitis, unspecified.

87

Anda mungkin juga menyukai