54 13454 1 SM
54 13454 1 SM
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah terhadap
transparansi pelaporan keuangan daerah dan akuntabilitas pemerintah daerah. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan data primer yang
dari data kuisioner yang diukur menggunakan skala likert. Penelitian ini dilakukan pada
SKPD Kabupaten Karangasem. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai
bagian akuntansi atau penatausahaan keuangan di 24 dinas yang terdaftar pada SKPD
Kabupaten Karangasem yang berjumlah 230 orang. Metode pengumpulan sampel
dilakukang dengan menggunakan Purposive Sampling, dan penentuan jumlah sampel
menggunakan rumus Slovin sehingga jumlah sampel yang didapat sebanyak 140 orang.
Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang kemudian data
diolah dengan menggunakan uji statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji
analisis regresi berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: Pertama, variabel pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah (X1) dan pengawasan keuangan daerah (X2)
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi pelaporan
keuangan daerah (Y1). Kedua, variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah (X1) dan pengawasan keuangan daerah (X2) secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi pelaporan keuangan
daerah (Y1). Ketiga, variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah
(X1) dan pengawasan keuangan daerah (X2) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap akuntabilitas pemerintah daerah (Y2). Keempat, variabel pemanfaatan
sistem informasi akuntansi keuangan daerah (X 1) dan pengawasan keuangan daerah
(X2) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
akuntabilitas pemerintah daerah (Y2).
Abstract
This study was aimed at finding out the effect of the use of regional financial
accounting information system and regional finance supervision on transparency in
regional financial reporting. This study used quantitative research method with the
primary data from questionnaire which were measured using likert scale. This study was
done at 9 regional task forces SKPD in Karangasem regency. The population consisted
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan jumlah pegawai pada 24 Dinas adalah 230
hipotesis H4 dan H5, penting juga diketahui orang. Metode penarikan sampel dilakukan
apakah variabel independen secara dengan metode purposive sampling.
bersama-sama berpengaruh terhadap Purposive sampling digunakan karena
variabel dependen yaitu akuntabilitas informasi yang akan diambil berasal dari
pemerintah daerah. Untuk itu sumber yang sengaja dipilih berdasarkan
dikembangkan hipotesis sebagai berikut: kriteria yang telah ditetapkan (Firdaus,
H6: Pemanfaatan sistem informasi 2012: 32). Dalam penentuan jumlah
akuntansi keuangan daerah dan sampel, peneliti menggunakan rumus
pengawasan keuangan daerah secara perhitungan Slovin, sehingga jumlah
bersama-sama berpengaruh terhadap sampel yang perlu diambil adalah sebanyak
akuntabilitas Pemerintah Daerah. 140 sampel.
Berdasarkan uraian diatas, tujuan Data penelitian ini dikumpulkan
yang ingin dicapai peneliti adalah untuk dengan menggunakan kuisioner yang
mengetahui pengaruh pemanfaatan sistem kemudian diolah dengan menggunakan uji
informasi akuntansi keuangan daerah statistik, yaitu; (1) Uji statistik deskriptif, (2)
terhadap transparansi pelaporan keuangan Uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas
daerah pada SKPD Kabupaten dan uji reliabilitas, (3) Uji asumsi klasik
Karangasem, pengaruh pengawasan yang terdiri dari uji normalitas, uji
keuangan daerah terhadap transparansi multikolonearitas, uji heteroskedastisitas,
pelaporan keuangan daerah pada SKPD dan uji analisi regresi berganda, dan (4) Uji
Kabupaten Karangasem, pengaruh hipotesis yang terdiri dari uji statistik t, uji
pemanfaatan sistem informasi akuntansi simultan (F), dan uji koefisien determinasi
keuangan daerah dan pengawasan (R2).
keuangan daerah terhadap transparansi
pelaporan keuangan daerah pada SKPD HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Karangasem, pengaruh Responden dalam penelitian ini
pemanfaatan sistem informasi akuntansi adalah pegawai yang bekerja pada dinas-
keuangan daerah terhadap akuntabilitas dinas di lingkungan Satuan Kerja Perangkat
pemerintah daerah pada SKPD Kabupaten Daerah Kabupaten Karangasem yang telah
Karangasem, pengaruh pengawasan memenuhi kriteria. Total kuesioner yang
keuangan daerah terhadap akuntabilitas didistribusikan sejumlah 140 kuesioner.
pemerintah daerah pada SKPD Kabupaten Dari 140 kuesioner yang didistribusikan,
Karangasem, dan pengaruh pemanfaatan yang kembali sejumlah 111 kuesioner atau
sistem informasi akuntansi keuangan sebesar 79%. Sedangkan sebanyak 29
daerah dan pengawasan keuangan daerah kuesioner atau 21% tidak kembali.
terhadap akuntabilitas pemerintah daerah Karakteristik demografi pada penelitian ini
pada SKPD Kabupaten Karangasem. digambarkan melalui variabel jenis kelamin,
pendidikan terakhir dan lama bekerja
METODE dimasing-masing dinas terkait di Kabupaten
Jenis data pada penelitian ini adalah Karangasem yang sudah dipilih sebagai
data kuantitatif yang berupa data jumlah tempat penelitian.
responden yang menjawab kuisioner dan Dalam penelitian ini dapat diketahui,
jawaban responden atas pertanyaan bahwa karakter responden menurut jenis
kuisioner yang diukur menggunakan skala kelamin yaitu dari 111 responden yang
likert. Untuk sumber data menggunakan diteliti terdapat 57 responden (51,35%)
data primer dan data sekunder. Penelitian berjenis kelamin perempuan dan 54
ini dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat responden (51,35%) berjenis kelamin laki-
Daerah (SKPD) Kabupaten Karangasem. laki. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang diteliti dominan berjenis
pegawai akuntansi atau penatausahaan kelamin perempuan. Dilihat dari data
keuangan di SKPD, yang meliputi dinas- pendidikan terakhir, responden yang diteliti
dinas yang terdapat pada Pemerintah lebih dominan berpendidikan Strata 1 atau
Daerah Kabupaten Karangasem, dengan Sarjana yaitu sebanyak 55 orang (49,55%).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Asymp. Sig. (2-tailed). Jika nilai 0,05, yakni dari hasil pengujian persamaan
Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari taraf regresi 1 diperoleh nilai signifikansi sebesar
signifikansi yang ditetapkan yaitu 5% (0,05), 0,483, dan pada persamaan regresi 2
maka data telah berdistribusi normal. Hasil diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,202.
pengujian normalitas pada masing-masing Hal ini berarti semua data terdistribusi
model regresi menunjukkan bahwa semua secara normal.
nilai signifikansi uji normalitas dengan
metode Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Berganda Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Daerah dan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Transparansi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Model 1 Koefisien t Sig. t
Konstanta 1,661 0,600 0,550
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan 0,368 5,046 0,000
Daerah (X1)
Pengawasan Keuangan Daerah (X2) 0,360 6,461 0,000
R Square = 0,502
Adjusted R Square = 0,493
F = 54,443
Sig. F = 0,000
Sumber: data primer diolah 2018
Hasil pengujian multikolinearitas bahwa tidak terdapat pola tertentu dan titik-
menunjukkan bahwa masing-masing model titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
regresi tidak mengalami gejala pada sumbu Y, sehingga model regresi
multikolinearitas. Multikolinearitas dilihat mengalami heteroskedastisitas dan layak
dari nilai tolerance dan Variance Inflation digunakan.
Factor (VIF). Suatu model regresi yang Pengujian selanjutnya yaitu
bebas multikolinearitas dapat dilihat dari pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis
masing-masing nilai VIF variabel bebas dilakukan baik secara parsial melalui uji t,
lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih maupun secara simultan melalui uji F, serta
besar dari 0,10. Berdasarkan hasil koefisien determinasi R2 untuk mengukur
pengujian diperoleh bahwa nilai VIF kedua seberapa jauh kemampuan model dalam
model regresi, yakni sebesar 1,177 dan menerangkan variasi variabel dependen.
nilai tolerance sebesar 0,850. Hasil pengujian secara parsial (uji t) dan
Hasil uji heteroskedastisitas melalui secara simultan (uji F) dapat dilihat pada
pengamatan pada grafik scatterplot terlihat tabel 3 dan tabel 4.
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Berganda Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Daerah dan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Model 2 Koefisien t Sig. t
Konstanta 10,851 3,096 0,002
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan 0,302 3,268 0,001
Daerah (X1)
Pengawasan Keuangan Daerah (X2) 0,334 4,733 0,000
R Square = 0,329
Adjusted R Square = 0,317
F = 26,532
Sig. F = 0,000
Sumber: data primer diolah 2018
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat Y1 = 1,661 + 0,368 (X1) + 0,360 (X2) + 0,05
bahwa persamaan regresi yang dihasilkan Selanjutnya berdasarkan tabel 4
adalah sebagai berikut: dapat dilihat bahwa persamaan regresi
yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)