Anda di halaman 1dari 18

REVIEW TESIS PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI

KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN


DAERAH TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH
PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH
NAMA : RYANDANA ALICA SAPUTRA
NPM : 5521220003
MATA KULIAH : STATISTIK & EKONOMETRIK
DOSEN : Dr. Ir. WIDARTO RACHBINI, M.Si

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS PANCASILA
2021
HASIL REVIEW TESIS

Perubahan yang mendasar dalam pengelolaan keuangan daerah merupakan


wujud dari adanya tuntutan publik terhadap akuntabilitas dan transparansi manajemen
pemerintah, salah satunya adalah terkait dengan manajemen keuangan Negara maupun
Daerah. Hal ini menandakan perubahan paradigma pengelolaan keuangan daerah
merupakan suatu tuntutan yang perlu direspon oleh pemerintah, karena perubahan
tersebut mengakibatkan manajemen keuangan daerah menjadi semakin kompleks.
Penekanan tersebut menunjukkan bahwa proses pengelolaan keuangan dan pemahaman
mengenai sistem akuntansi keuangan daerah sangat diperlukan dalam manajemen
pemerintahan.
Tuntutan dilaksanakannya akuntansi dalam pengelolaan keuangan daerah sangat
beralasan karena akuntansi dapat menjadi salah satu alat kontrol yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan pemerintah, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
pemberdayaan masyarakat. Tujuan makro adalah tujuan yang mengarah pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat, sedangkan tujuan mikro adalah tujuan yang
mengarah pada kegiatan operasional organisasi dalam menunjang tujuan makro. Secara
umum tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan bagi pemerintah adalah untuk
menyajikan informasi keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi,
politik dan sosial serta menampilkan akuntabilitas dan stewardship serta menyajikan
informasi yang berguna untuk mengevaluasi kinerja pejabat dan organisasi.
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengontrol kebijakan pemerintah
adalah teknik akuntansi. Agar akuntansi dapat dijadikan salah satu alat dalam
mengendalikan roda pemerintahan, akuntansi harus dipahami secara memadai oleh
pengelola dan penyaji informasi keuangan. Salah satu media yang berperan penting
dalam mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara, termasuk keuangan
daerah adalah pelaporan keuangan pemerintah daerah, yang tercermin dalam APBD.
Dalam situasi tertentu akuntansi menjadi salah satu kendala teknis bagi eksekutif dalam
pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah yang tercermin dalam
APBD memiliki posisi strategis dalam mewujudkan manajemen pemerintahan yang
akuntabel.
Pemahaman sistem akuntansi merupakan faktor lain yang perlu dicermati, karena
untuk dapat menyajikan informasi keuangan yang memadai dalam bentuk pelaporan
keuangan yang dapat dipahami oleh pengguna, maka harus dilakukan oleh personel
yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan keuangan daerah, serta harus
memahami sistem akuntansi, khususnya akuntansi keuangan daerah. Tesis yang saya
review ini melakukan penelitian lebih lanjut tentang sistem akuntansi keuangan daerah
dan pengelolaan keuangan daerah dengan judul “Pengaruh Pemahaman Sistem
Akuntansi, Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja SKPD pada Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara”.
Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: “Apakah pemahaman sistem
akuntansi daerah dan pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja
SKPD baik secara parsial maupun simultan?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemahaman mengenai sistem akuntansi keuangan daerah dan
pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja SKPD. Manfaat penelitian ini yaitu:
1. Bagi ilmu pengetahuan diharapkan dapat memberikan referensi dalam bidang ilmu
keuangan khususnya pengelolaan keuangan daerah;
2. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dalam bidang keuangan daerah;
3. Bagi pemerintah daerah dalam hal ini Biro Keuangan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran di dalam
implementasi pengelolaan keuangan daerah dan sistem akuntansi keuangan daerah.
Dalam konteks pengelolaan keuangan daerah, khususnya dalam kaitannya
dengan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemahaman yang memadai
tentang sistem akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu aspek penting,
penyajian laporan keuangan daerah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang kemudian diturunkan ke
Peraturan Gubernur atau Peraturan Walikota atau Peraturan Bupati. Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah adalah sistem terpadu yang menggabungkan prosedur manual
dengan proses elektronis dalam pengambilan data, pembukuan dan pelaporan semua
transaksi keuangan, aset, utang dan ekuitas seluruh entitas Pemerintah Daerah.
Pengelolaan keuangan daerah berarti mengurus dan mengatur keuangan daerah itu
sendiri dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri. Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan
yang dicapai oleh individu atau suatu organisasi pada suatu periode tertentu.
Berdasarkan landasan teori dan rumusan masalah penelitian, peneliti
mengindentifikasi 2 independen variabel yaitu pemahaman sistem akuntansi
keuangan daerah (X1) dan pengelolaan keuangan daerah (X2), yang diperkirakan
mempengaruhi baik simultan maupun parsial terhadap kinerja SKPD (Y). Keterkaitan
antara variabel independen dengan variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Semakin tinggi/rendah pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah, maka
semakin tinggi/rendah kinerja SKPD;
2. Semakin tepat/tidak tepat pengelolaan keuangan daerah, maka semakin
tinggi/rendah kinerja SKPD.
Jenis penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kausal yaitu untuk
menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna
pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan
secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependen secara
langsung. Penelitian dilakukan di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, rencana waktu
penelitian yakni selama 19 minggu (Februari s.d Juni 2009). Populasi dalam penelitian
ini adalah 3 orang pejabat yaitu Pengguna Anggaran (Kuasa Pengguna Anggaran),
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pejabat Penatausahaan Keuangan di
seluruh SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Jumlah SKPD sebanyak 37
sehingga populasi sebanyak 111 orang dan seluruhnya dijadikan sampel.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Alat
pengumpulan data dilakukan dengan memberikan lembaran kuesioner secara langsung,
instrumen dalam kuesioner berisi berbagai pertanyaan/pernyataan yang berkaitan
dengan variabel- variabel yang akan diteliti. Kuesioner diantar langsung oleh peneliti
dengan 2 tahap yaitu tahap pertama akan dikirim sebanyak 111 kuesioner dan
ditunggu selama 10 hari, jika belum terpenuhi 111 kuesioner maka akan dikirim
kembali sampai cukup untuk diuji. Sebelum dilakukan pengujian statistik lebih lanjut
maka kedua data responden tersebut terlebih dahulu akan dilakukan uji response bias
karena ada perbedaan waktu pengumpulan data.
Definisi variabel operasional yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun
kuesioner penelitian, definisi operasional dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kinerja SKPD (Y) yang merupakan variabel terikat adalah hasil dari
proses aktivitas manajerial yang efektif mulai dari proses perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, investigasi, evaluasi dan staffing di
setiap SKPD. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen
kuesioner dengan skala 9-point menunjukkan tingkat kinerja manajerial
dengan pengelompokan skor 1,2,3 untuk kinerja dibawah rata-rata, skor
4,5,6 untuk kinerja rata-rata, skor 7,8,9 untuk kinerja diatas rata-rata.
2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemahaman sistem akuntansi
keuangan daerah (X1), merupakan pemahaman pihak eksekutif
mengenai sistem akuntansi keuangan daerah. Pengukuran variabel ini
menggunakan instrumen kuesioner dengan skala 5-point untuk
menunjukkan bahwa sejauhmana pemahaman pihak eksekutif mengenai
sistem akuntansi keuangan daerah yaitu memberikan nilai pada angka 1
untuk sangat tidak paham dan sampai dengan angka 5 untuk sangat
paham.
3. Pengelolaan Keuangan Daerah (X2) adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Pengukuran
variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala 5-point
untuk menunjukkan pengelolaan keuangan daerah yaitu memberikan
nilai pada angka 1 untuk sangat tidak setuju dan sampai dengan
angka 5 untuk sangat setuju.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda. Sebelum dilakukan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji
kualitas instrumen pengamatan, uji normalitas data dan uji asumsi klasik. Model
analisis regresi berganda dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Dimana:
Y = Kinerja SKPD
a = konstanta
b1, b2 = koefisien regresi
X1 = Pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah
X2 = Pengelolaan Keuangan Daerah
e = Error term
Dari 111 kuesioner yang dikirim/dibagikan yang kembali sebanyak 70 kuesioner
dan yang cacat 1 kuesioner. Jadi kuesioner yang bisa digunakan untuk melakukan
analisis data hanya sebanyak 69 kuesioner. Jumlah sampel 69 dianggap sudah cukup
mewakili populasi yang jumlahnya 111, karena jumlah sampel sudah lebih besar dari
50 % maka sampel itu cukup representatif karena sifat populasi dikatakan hampir
homogen. Hampir seluruh kuesioner kembali pada hari yang sama yaitu 5 hari setelah
kuesioner diberikan. Masa penerimaan kembali kuesioner yang satu dan lain relatif
sama, maka dalam penelitian ini tidak dilakukan pengujian response bias.
Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan software statistik, nilai
validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka
korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r-hitung > r-tabel) maka
instrumen tersebut dikatakan valid. Hasil uji validitas indstrumen adalah sebagai
berikut:

Variabel Butir Instrumen r-hitung R-tabel Ket


Kinerja a. K1 0.914 0,233 Valid
SKPD (Y) b. K2 0.858 0,233 Valid
c. K3 0.905 0,233 Valid
d. K4 0.818 0,233 Valid
e. K5 0.873 0,233 Valid
f. K6 0.869 0,233 Valid

Pemahaman a. SAKD1 0,568 0,233 Valid


Sistem b. SAKD2 0,568 0,233 Valid
Akuntansi c. SAKD3 0,556 0,233 Valid
(X1) d. SAKD4 0,586 0,233 Valid
e. SAKD5 0,512 0,233 Valid
f. SAKD6 0,595 0,233 Valid

Pengelolaan a. PKD1 0,441 0,233 Valid


Keuangan b. PKD2 0,616 0,233 Valid
Daerah (X2) c. PKD3 0,599 0,233 Valid
d. PKD4 0,800 0,233 Valid
e. PKD5 0,454 0,233 Valid
f. PKD6 0,425 0,233 Valid
g. PKD7 0,546 0,233 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan
untuk mengukur masing-masing variabel penelitian dinyatakan valid. Hal ini dapat
dilihat bahwa r-hitung lebih besar r-tabel, dimana nilai r-tabel untuk sampel sebanyak
69 adalah 0,233. Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan
uji reliabilitas data yaitu dengan melihat nilai cronbach’s alpha. Uji reliabilitas
dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Secara
umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha > 0,6
maka kuesioner penelitian tersebut dinyatakan reliabel. Hasil pengujian data
menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan
bahwa data penelitian dinyatakan reliabel.

Alpha Batas Keterangan


Variabel
Cronbach’s Reliabilitas
Kinerja SKPD (Y) 0,955 0,6 Reliabel
Pemahaman Sistem Akuntansi (X 1 ) 0,801 0,6 Reliabel
Pengelolaan Keuangan Daerah (X 2 ) 0,806 0,6 Reliabel

Hasil deskripsi data penelitian adalah sebagai berikut:

Nilai rata-rata kinerja manajerial SKPD sebesar 5,9807 yang menunjukkan


bahwa kinerja manajerial di Provinsi Sumatera Utara berada di kinerja rata-rata.
Partisipasi responden dalam pemahaman sistem akuntansi dengan nilai rata-rata sebesar
3,3551 menunjukkan bahwa responden mempunyai kemampuan yang cukup dalam
pemahaman sistem akuntansi di masing-masing SKPD. Pengelolaan keuangan daerah
dengan nilai rata-rata sebesar 4,0166 menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan
daerah cukup baik.
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menentukan model regresi dapat
diterima secara ekonometrik. Pengujian asumsi klasik ini terdiri pengujian normalitas,
multikolinearitas, dan pengujian heteroskedastisitas. Dari hasil pengolahan data
didapatkan hasil sebagai berikut:
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data
mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai
Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,042 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,228. Jika
signifikansi nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan
bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini juga didukung dengan grafik dimana
data mengikuti garis diagonal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada pada gambar
berikut ini;

Berdasarkan hasil uji korelasi diantara variabel independen, dapat dilihat bahwa
korelasi diantara variabel tersebut relatif tidak tinggi. Tidak ada korelasi yang melebihi
0,6, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas diantara
variabel independen. Pengujian ini didukung dengan nilai VIF yang relatif kecil, yaitu
tidak ada yang lebih besar dari 5 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1.
Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi
tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh
dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk
sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y.
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa
model telah dapat digunakan untuk dilakukan pengujian analisa regresi berganda, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan
diuji adalah pemahaman sistem akuntansi dan pengelolaan keuangan daerah
berpengaruh terhadap kinerja SKPD.

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 2,939 1,385 2,122 ,038
SAKD ,689 ,290 ,285 2,377 ,020
PKD ,182 ,302 ,072 ,603 ,549

Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara


independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian,
diperoleh nilai R sebesar 0,309, hal ini menunjukkan bahwa variabel pemahaman
sistem akuntansi dan pengelolaan keuangan daerah mempunyai hubungan yang cukup
kuat dengan kinerja manajerial.
Sedangkan nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Secara umum R2 untuk data silang (crossection) relative rendah
karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk
data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi.
Jika independen variabel lebih dari satu, maka sebaiknya untuk melihat
kemampuan variabel memprediksi variabel dependen, dalam penelitian ini nilai yang
digunakan adalah nilai adjusted R2. Nilai adjusted R2 sebesar 0,068 mempunyai arti
bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 6,8%.
Dengan kata lain 6,8 % perubahan dalam kinerja manajerial mampu dijelaskan variabel
pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah
sisanya sebesar 93,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian
ini.
Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung dengan tingkat signifikan 0,036.
Karena probabilitas 0,036 lebih kecil dari 0,05, maka hasil dari model regresi
menunjukkan bahwa ada pengaruh pemahaman sistem akuntansi dan pengelolaan
keuangan daerah terhadap kinerja SKPD. Dari uraian tersebut, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa ada pengaruh pemahaman sistem akuntansi dan pengelolaan
keuangan daerah terhadap kinerja SKPD. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah
dilakukan maka model penelitian adalah sebagai berikut:
Kinerja = 2,939 + 0,689 SAKD + 0.182 PKD + e
Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel
pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah
menunjukkan angka positif. Berarti bahwa hubungan antara variabel pemahaman
sistem akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah dengan kinerja
adalah positif yaitu semakin tinggi variabel pemahaman sistem akuntansi keuangan
daerah dan pengelolaan keuangan daerah maka semakin tinggi kinerja mereka.
Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
terhadap kinerja SKPD, maka dapat dilihat dari nilai signifikansi t-hitung tersebut. Jika
t-hitung > t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen dan nilai signifikansi dari t-hitung
tersebut lebih kecil dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel tersebut
berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil pengujian data, maka dapat
dinyatakan bahwa variabel pemahaman sistem akuntansi berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial SKPD. Hal ini dapat dilihat bahwa t-hitung > t- tabel (2,377
> 1,995) dengan tingkat signifikan sebesar 0,020. Sedangkan variabel pengelolaan
keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja SKPD. Hal ini juga dilihat
bahwa t-hitung < t-tabel (0,603 < 1,995) dengan tingkat signifikan sebesar 0,549.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pemahaman sistem
akuntansi keuangan daerah berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja SKPD. Hal
ini menandakan bahwa bila pemahaman eksekutif tentang sistem akuntansi keuangan
daerah ditingkatkan maka dapat mendorong kinerja satuan kerja Pemerintah Daerah.
Secara teoritis pengaruh yang relatif lemah disebabkan oleh masih rendahnya
pengetahuan tentang sistem akuntansi keuangan daerah. Umumnya responden masih
sulit untuk mengikuti sistem akuntansi keuangan daerah yang baru. Salah satu
penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia, motivasi pegawai, latar
pendidikan yang dimiliki dan masih ada faktor lain yang turut berpengaruh seperti
teknologi informasi dan budaya. Rendahnya pemahaman tentang sistem akuntansi
keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Salah satu media yang
dipandang relevan dalam mengkomunikasikan dan dijadikan sebagai alat untuk
mengawasi program-program pemerintah yang tercermin dalam APBD adalah sistem
akuntansi daerah. Bila dikaitkan dengan organisasi sektor publik, khususnya
pemerintah daerah pemahaman yang memadai tentang sistem akuntansi keuangan
daerah dapat meningkatkan kinerja pemerintah daerah termasuk SKPD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pengelolaan keuangan
daerah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja SKPD. Kemungkinan
ketidaksignifikan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja SKPD disebabkan ada
faktor lain yang mempengaruhi yaitu adanya kebijakan dari Kepala Daerah sehingga
pengelolaan keuangan daerah tidak dikelola secara tertib, efektif, efisien dan juga
kesulitan teknis dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah karena pemahaman
pelaksana yang kurang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa bila pengelolaan
keuangan daerah dapat dikelola berdasarkan aturan yang ditetapkan maka dapat
mendorong peningkatan kinerja satuan kerja Pemerintah Daerah. Melihat
ketidaksignifikan Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap kinerja SKPD, perlu
dilakukan pengujian lanjutan dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain
perbaikan pertanyaan/pernyataan instrumen penelitian dan juga menambahkan
variabel-variabel yang belum diteliti misalnya, memasukkan variabel komitmen
organisasi, komunikasi, motivasi menjadi pegawai negeri, loyalitas pegawai, budaya
organisasi dan karakteristik organisasi.
Cut Faiza Syahrida (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh pemahaman
sistem akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial, pemahaman sistem akuntansi
keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja SKPD sedangkan pengelolaan
keuangan daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD pada Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara. Namun secara simultan menunjukkan bahwa pemahaman sistem
akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap
kinerja SKPD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan:
1. Instrumen yang digunakan adalah persepsi jawaban responden, dan
penelitian dilakukan melalui kuesioner yang dikirimkan. Peneliti tidak
dapat mengontrol secara langsung subyek yang diteliti sehingga
dimungkinkan timbul perbedaan interpretasi atas maksud dan tujuan
pertanyaan.
2. Penelitian ini belum mengungkapkan seluruh variabel yang dapat
mempengaruhi kinerja manjerial dan hanya memasukkan dua variabel
dan sampel yang terbatas.
Hasil penelitian ini minimal dapat memotivasi penelitian dimasa yang akan
datang, untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kinerja
organisasi. Dengan mempertimbangkan pada keterbatasan-keterbatasan yang ada
dalam penelitian ini, maka penelitian yang akan datang diharapkan dapat memperbaiki
keterbatasan-keterbatasan yang ada antara lain:
1. Menambah responden, tidak hanya pada Pemerintah Provinsi tetapi juga
pada Pemerintah Kabupaten/Kota.
2. Seperti disebutkan dalam keterbatasan penelitian diatas, penelitian ini
hanya memasukkan dua variabel penelitian yang mempengaruhi kinerja
manajerial, maka penelitian yang akan datang diharapkan memasukkan
variabel lain yang diduga besar pengaruhnya terhadap kinerja
manajerial, seperti menambahkan variabel komitmen organisasi,
pendidikan dan budaya organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Cut Faiza Syahrida. 2009. Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Universitas Sumatera Utara.

Anthony, N. Robert, and David W. Younget. 2003, Management Control in Nonprofit


Organizations, Seven Edition. New York. McGraw-Hill Companies.

Baridwan, Zaki. 2004. Prosiding Seminar Nasional Pengukuran Kinerja Pemerintah


Daerah. UAD Press. Yogyakarta.

Collier, M. Paul. 1997, The Power of Accounting; A Field Study of Local Financial
Management in a Police Force. Aston Business Scholl Research Institute.

Edwar, J. Mazur. 1992. The Vision for Improving Federal Financial Management, The
Government Accountants Journal Vol.41 No.3

Erlina, 2008, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi: 2,
USU Press, Medan.

Fatma,A.Lubis; Syahputra, Adi, 2008, Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis, Program
Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana USU, Medan.

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik; Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
Revisi, Salemba Empat. Jakarta.

Haykal, M, 2007, Analisis Peran dan Fungsi SKPD dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
serta Pengaruhnya terhadap Kinerja (Studi Kasus pada Pemkab Aceh Timur) Tesis,
USU.

Hogye, Mihaly. 2002. Local Government Budgeting. Local Government and Public
Service Reform Initiative.

Kimsean, Yin, Yermias dan Subarsono. 2004. Analisis Kinerja Pelayanan Publik pada
Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap Kota Yogyakarta. Sosiosains. 17(3).
Yogyakarta.

Lin, Wenshan, and K. K. Raman. 1998. The housing value-relevance of governmental


accounting information. Journal of Accounting and Public Policy 17.

Mahmudi dan Mardiasmo. 2004. Local Government Performance Measurement In The


Era Of Local Autonomy: The Case Of Sleman Regency Yogyakarta.
SOSIOSAINS. 17 (1). Hal 117-133.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. ANDI. Yogyakarta.

Mahoney, Thomas A., Thomas H. Jerdee, and Stephan J. Carrol, 1963, “Development of
Managerial Performance a Research Approact,” Southwestern Publishing.
Neu, Dean. 2000. Accounting and Accountability Relations: Colonization, Genocide and
Canada’s First Nations, Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol.13.
No.3.

Newkirk, E. Thomas. 1986. Improving Financial Information Systems in Local


Government. Management Accounting.

Peterson, B. B. Stephen. 1994. Budgeting in Kenya: Practice and Prescription, Public


Budgeting & Finance. Vol.14, No.3, Fall.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah.

Prawirosentono, Suryadi, 1999 Kebijakan Kinerja Karyawan Kiat Membangun


Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia, BPFE, Yogyakarta.

Ririn Dwianasari dan Mardiasmo. 2004 The Effect of Relationship Between Budgetary
Participation and Decentralization Structure on Managerial Performance of Local
Government Agencies: The Role of Organizational Commitment as Intervening
Variable. (Emperical Study on Municapitaly and Regencies in Yogyakarta
Province). SOSIOSIAINS, 17 (4). Hal 655-674.

Stoner, James,A.F, 1996, Management, Third Edition, Prentice-Hall International,Inc.,


New Jersey.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta

Thompson, Jocelyn. 2003. Accountability and Audit. International Journal of


Government Auditing. Vol. 30. No. 2

Tuasikal, Askam. 2006. Pengaruh Pengawasan Internal dan Eksternal, Pemahaman


Sistem Akuntansi Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Implikasinya
Terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah. Disertasi. Universitas
Padjadjaran Bandung.

Tuasikal, Askam. 2007. Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi dan Pengelolaan


Keuangan Daerah, Terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi
pada Kabupaten Maluku Tengah), Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik,
Vol.08, No.01, February 2007.
DATA HASIL KUESIONER

Pemahaman
Demografi Sistem Akuntansi Pengelolaan
Kinerja SKPD Keuangan Daerah
Responden Keuangan Daerah

1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7
2 2 3 7 7 7 7 6 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
3 3 3 7 7 7 7 6 7 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
1 2 1 7 7 7 8 6 8 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5
2 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5
3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4
1 2 3 6 5 6 6 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 4 4 4 4 4
3 2 3 8 7 7 7 7 8 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 7 7 7 7 7 8 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
1 2 2 8 7 7 7 7 8 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
2 2 1 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 5 5
3 3 3 7 6 6 7 7 6 3 4 3 2 2 2 5 5 4 4 3 4 5
2 2 3 7 5 6 6 6 6 3 4 3 3 3 3 5 5 4 4 3 4 5
3 3 3 5 5 5 4 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 6 6 6 5 5 6 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
3 2 3 6 6 6 6 6 6 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4
2 2 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 5
3 3 2 8 8 7 7 7 7 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4
2 3 3 7 8 6 6 5 7 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
3 2 3 8 9 7 8 7 7 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
2 3 3 7 6 6 9 6 6 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5
3 2 2 7 7 7 7 6 7 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 5
2 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4
3 2 3 6 4 4 6 5 6 3 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 4 4
2 2 2 7 7 7 7 6 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
1 2 3 7 7 7 7 6 7 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
3 3 3 7 7 7 8 6 8 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5
2 2 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5
1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 6 5 6 6 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 4 4 4 4 4
2 2 3 8 7 7 7 7 8 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 2 7 7 7 7 7 8 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 8 7 7 7 7 8 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
1 2 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 5 5
2 2 3 7 6 6 7 7 6 3 4 3 2 2 2 5 5 4 4 3 4 5
3 3 3 7 5 6 6 6 6 3 4 3 3 3 3 5 5 4 4 3 4 5
2 3 2 5 5 5 4 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 2 6 6 6 5 5 6 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
3 3 3 6 6 6 6 6 6 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4
2 2 2 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 5
1 2 2 8 8 7 7 7 7 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4
3 3 3 7 8 6 6 5 7 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7
2 3 3 8 9 7 8 7 7 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
1 2 2 7 6 6 9 6 6 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5
3 2 3 7 7 7 7 6 7 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 5
2 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4
1 2 2 6 4 4 6 5 6 3 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 4 4
3 3 3 7 5 6 6 6 6 3 4 3 3 3 3 5 5 4 4 3 4 5
2 3 2 5 5 5 4 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 2 6 6 6 5 5 6 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
3 2 3 6 6 6 6 6 6 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4
2 3 2 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 5
1 2 2 8 8 7 7 7 7 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 4
3 3 2 7 8 6 6 5 7 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
2 3 3 8 9 7 8 7 7 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
1 3 2 7 6 6 9 6 6 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5
3 3 2 7 7 7 7 6 7 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 5
2 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4
1 2 3 6 4 4 6 5 6 3 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 4 4
3 3 3 7 7 7 7 6 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
2 3 2 7 7 7 7 6 7 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
1 1 2 7 7 7 8 6 8 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5
2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4
1 1 2 6 5 6 6 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 4 4 4 4 4
3 2 3 7 5 6 6 6 6 3 4 3 3 3 3 5 5 4 4 3 4 5
2 2 2 5 5 5 4 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 2 6 6 6 5 5 6 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
3 3 3 6 6 6 6 6 6 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4

Anda mungkin juga menyukai