Kadar Konsentrasi Parasetamol
Kadar Konsentrasi Parasetamol
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct pada Agustus 2021, kadar
konsentrasi parasetamol di sungai Angke yaitu 610 nanogram per liter (ng/L) sedangkan di
sungai Ancol 420 nanogram per liter (ng/L).
https://kumparan.com/kumparansains/teluk-jakarta-terkontaminasi-obat-paracetamol-kok-
bisa-1wdXocM6NNO/3
https://www.mongabay.co.id/2021/10/05/ada-parasetamol-di-perairan-teluk-jakarta/
aa
https://katadata.co.id/annissa/berita/615939fa1aba5/pencemaran-parasetamol-di-perairan-
teluk-jakarta-ancam-organisme-laut
https://brin.go.id/limbah-farmasetika-di-teluk-jakarta/
https://www.suara.com/tekno/2021/10/03/081000/perlu-penelitian-lebih-lanjut-untuk-
ungkap-dampak-limbah-parasetamol-di-teluk-jakarta
https://www.republika.co.id/berita/r0gcxx328/mencari-sumber-parasetamol-di-teluk-jakarta
https://www.antaranews.com/berita/2431233/peneliti-brin-angke-dan-ancol-tercemar-
parasetamol
SUMBER
secara teori sumber sisa parasetamol yang ada di perairan Teluk Jakarta dapat berasal dari
tiga sumber, yaitu ekskresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit, dan
industri farmasi.
S
Kandungan Parasetamol di Teluk Jakarta, berasal dari tiga sumber di daratan yaitu ekskresi
atau proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya, akibat konsumsi
masyarakat yang berlebihan, serta limbah dari medis rumah sakit, dan industri farmasi
jenis obat yang dijual bebas tanpa resep dokter, Zainal mengatakan ada potensi sebagai
sumber kontaminan di perairan.
sumber potensi dari rumah sakit dan industri farmasi dapat diakibatkan sistem pengelolaan air
limbah yang tidak berfungsi optimal, sehingga sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan
obat masuk ke sungai dan akhirnya ke perairan pantai.
Limbah parasetamol
Diketahui limbah parasetamol berasal dari 3 sumber yaitu:
Ekskresi (proses pembuangan sisa metabolisme)
Akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan
Industri farmasi dan rumah sakit
- Dapat diakibatkan sistem pengelolaan air limbah yang tidak berfungsi optimal,
sehingga sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk bisa ke
sungai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa parameter nutrisi seperti Amonia, Nitrat, dan
total Fosfat, melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia