SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
ANALYSIS PHOSPHATE CONTENT OF WATER RIVER IN BENG VILLAGE, GIANYAR
IN UV-VIS SPECTROPHOTOMETRIC METHOD
Ni Luh Putu Rista Yogiarti1, Didik Setiawan, Ida Ayu Manik Parthasutema
1STIKes Wira Medika PPNI Bali1
ABSTRAK
Fosfat merupakansenyawa fosfor yang berupa anion, hasil ikatan antara satu atom fosfor dengan empat atom oksigen
membentuk struktur tetrahedron. Ada tiga jenis fosfat yeng dikenal antara lain, ortofosfat (PO43-), pirofosfat (P2O73-),
danmetafosfat (HPO32-). Kadar fosfat yang tinggi pada air dapat meningkatkan suatu fenomena eutrofikasi pada air dan
mengakibatkan terganggunya keseimbanganekosistem dalam air.Analisis kadar fosfat dilakukan menggunakan metode
spektrofotometri uv-vis. Hasil pengukuran kadar fosfat dari 3 sampel yang berturut turut dalam satuan mg/L adalah :
1,04; 1,23;1,35. Hasil tersebut menunjukan bahwa kadar fosfat pada sampel melewati ambang batas yang ditentukan
oleh Peraturan Gubernur Bali No. 8 tahun 2007 yaitu sebesar 0,2 mg/L. Berdasarkan hasil tersebut disarankan
masyarakat di Desa Beng agar melakukan pencegahan pencemaran fosfat terhadap sungai mengingat bahaya fosfat
terhadap lingkungan maupun kesehatan.
Kata kunci: Fosfat, Spektrofotometer UV-Vis, Air Sungai
ABSTRACT
Phosphate is an anion such as phosphorus compounds, it will build binding of the bond between the phosphorus atom
with four oxygen atoms form a tetrahedron structure. There are three known types of phosphate such as, orthophosphate
(H2PO4), pyrophosphate (H2P2O7), and metaphosphoric (HPO3). High phosphate levels in water can increase the
phenomenon of eutrophication in water and lead to disruption of the balance of the ecosystem in this water.Analysis of
phosphate can be carried out by was UV-Vis spectrophotometric method The results of determination of phosphate
content of 3 samples taken each in units of mg / L are : 1.04; 1.23; 1.35. The results of the determination of phosphate
content over the threshold specified by Bali Governor Regulation Number 8 of 2007 in the amount of 0.2 mg / L. Based
on these results suggested that the Beng people in the village to prevent pollution of the river given phosphate phosphate
danger to the environment or health.
Keywords:Phosphate, UV-Vis Spectrophotometer, Water River
Alamat Korespondensi
: Jl. Pantai Maseti, Ds. Medahan, Blahbatuh, Gianyar. Kode Pos. 80581
: Yogiartirista@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
pemandangan terganggu dan timbulnya problem
kesehatan manusia lainnya (Suripin 2002).
Pencemaran air didifenisikan sebagai
perubahan langsung atau tidak langsung keadaan
air yang berbahaya atau berpotensi menyebabkan
penyakit atau gangguan bagi kehidupan makhluk
hidup.Perubahan langsung dan tidak langsung
160
Ni Luh Putu Rista Yogiarti, dkk: Analisis Kadar Fosfat Air Sungai...
Sumber langsung meliputi efluen yang
keluar dari industri, tempat pembuangan akhir
(TPA) dan sebagainnya. Sumber tidak langsung
yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari
tanah, air tanah, atau hujan, yaitu seperti residu
pupuk, residu pestisida. Beberapa senyawa yang
dapat menyebabkan pencemaran antara lain
amonia, detergen, nitrat, dan fosfat. Kontaminasi
tersebut dapat berupa pupuk. Seperti di Desa
Beng, Gianyar petani banyak menggunakan pupuk
jenis fosfat. Kadar fosfat yang diperbolehkan untuk
air sungai sebesar 0,2 mg/L ( Peraturan Gubernur
Bali No. 8 Tahun 2007 ).
Menurut Morse (1993), dalam Saefumillah
(2003), sumber fosfat dapat berasal dari 7%
industri, 10% dari proses alamiah, 17% pupuk
pertanian, 34% rumah tangga, dan 32% limbah
peternakan. Keberadaan fosfat yang berlebihan di
badan air menyebabkan suatu fenomena
eutrofikasi. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi
total fosfat dalam air 35 sampai 100 g/L. Kondisi
eutrofik tumbuhnya alga dan tumbuhan air
(contohnya eceng gondok) berukuran mikro tumbuh
berkembangbiak dengan cepat. Tumbuhan air
menyebabkan kerusakan yang terjadi diwilayah
sungai tersebut. Kerusakan tersebut meliputi : erosi
dan sedimentasi sehingga mengakibatkan
frekuensi banjir.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Satmoko Yudo mengenai Kondisi Kualitas Air
Sungai Ciliwung Di Wilayah DKI Jakarta Ditinjau
Dari Parameter Organik, Amoniak, Fosfat, Deterjen,
Dan Bakteri E. Coli menyatakan bahwa kandungan
fosfat yang terjadi di wilayah sungai Ciliwung
terjadinya Booming Alga (meledaknya populasi
tanaman air). Konsentrasi fosfat meningkat setiap
tahun sepanjang sungai Ciliwung menuju ke Marina
Ancol. Kecenderungan ini memperlihatkan buangan
manusia sangat dominan mencemari sungai
Ciliwung. Tidak hanya dari limbah rumah tangga
tetapi kontribusi buangan industri cukup besar
(Satmoko Yudo, 2010).
161
162
Ni Luh Putu Rista Yogiarti, dkk: Analisis Kadar Fosfat Air Sungai...
Metode
Spektrofotometer
UV-VIS
berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom.
Sampel
menyerap
radiasi
(pancaran)
164
Ni Luh Putu Rista Yogiarti, dkk: Analisis Kadar Fosfat Air Sungai...
sendiri sebagai penghalang masuknya sinar ke
dalam botol agar tidak terjadi oksidasi pada
sampel. Selanjutnya botol diberi label sesuai
tempat pengambilan sampel. Tahap kedua yaitu
pembuatan larutan baku induk fosfat. Pembuatan
baku induk fosfatdengan cara Kalium dihidrogen
fosfat anhidrat 219,5 mg di larutkan dengan
akuades sebanyak 1000 mL. Selanjutnya dilakukan
pembuatan
reagen
ammonium
molybdat.
Pembuatan Reagen Ammonium Molybdat dengan
cara dilarutkan 25 g ammonium molybdat dalam
175 mL dengan akuades, ditambahkan 280 mL
H2SO4 pekat kedalam 400 mL akuades,
didinginkan, ditambahkan larutan ammonium
molibdat selanjutnya diencerkan sampai 1 L.
Tahap ketiga dilakukan pengukuran kadar
fosfat
dengan
spektrofotometer
UV-Vis.
Pengukuran kadar Fosfat dengan Spektrofotometer
UV-Vis yaitu Disiapkan alat dan bahan, dipipet 25
mL sampel dimasukkan pada beaker glass,
ditambahkan 1 mL H2SO4 dihomogenkan,
ditambahkan ammonium peroksidase sebanyak 0,5
gr, dipanaskan pada waterbath sampai volumenya
, didinginkan pada suhu kamar, sampel
dimasukkan pada labu ukur 25 mL, ditambahkan
akuades sampai tanda, dikocok, dituang ke dalam
beaker glass, dtuang ke dalam beaker glass,
ditambahkan ammonium molybdat sebanyak 5 mL,
diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UVVis dengan panjang gelombang 400 nm.
Data yang didapat disajikan dalam bentuk
tabel
HASIL
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali di
dapatkan hasil yang disajikan dalam tabel di bawah
ini :
Tabel 1. Kadar Fosfat Pada 3 Sampel yang Dibandingkan Dengan Peraturan GubernurBali No. 8 Tahun
2007
Sampel
absorbansi
1
2
3
0.0302
0.0348
0.0378
Kode Sampel
:
1 : Hulu.
2 : Tengah.
3 : Hilir.
165
PEMBAHASAN
Sampel diambil pada 3 titik yaitu pada
bagian hulu; tengah; dan hilir. Pengambilan sampel
tersebut dimasudkan untuk menggambarkan
keberadaan parameter kimia air yang sebenarnya.
Jika diambil pada bagian hulu pencemaran terjadi
ringan karena sedikit kontak dengan aktifitas
masyarakat, dan pada bagian tengah pencemaran
akan lebih banyak karena adanya kontak dengan
aktifitas masyarakat, sedangkan pada bagian hilir
pencemaran akan sangat banyak karena seringnya
kontak dengan aktifitas masyarakat. Pencemaran
yang terjadi pada bagian hilir terakumulasi dari
pencemaran yang berasal dari hulu dan tengah.
Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari
dengan pertimbangan pada pagi pancaran sinar
matahari masih minim, pengaruh aktivitas rumah
tangga masih minim. Pengambilan sampel air
menggunakan botol kaca dengan volume 600 mL
yang sudah dibersihkan. Botol yang berwarna
gelap untuk menghindari pengaruh sinar matahari.
Pencucian botol dimaksudkan untuk menghindari
kontaminasi. Botol ditutup rapat serta ditutupi
dengan kertas aluminium foil. Fungsi dari kertas
alumunium foil sendiri sebagai penghalang
masuknya sinar ke dalam botol agar tidak terjadi
oksidasi pada sampel. Selanjutnya botol diberi label
sesuai tempat pengambilan sampel.
Sampel selanjutnya dianalisis di laboratorium
dengan terlebih dilakukan preparasi sampel; alat;
serta reagen yang akan digunakan. Analisis
dilakukan dengan menggunakan instrument
Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
400 nm yang sesuai zat yang akan diukur. Metode
Spektrofotometer UV-Vis berprinsip pada absorbsi
cahaya oleh molekul. Sampel menyerap radiasi
(pancaran) elektromagnetik, dimana pada panjang
gelombang tertentu dapat terlihat pengukuran
absorbansi dalam spektrokopis ultraviolet dan sinar
tampak digunakan untuk analisis kualitatif dan
kuantitatif.
Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari
dengan pertimbangan pada pagi pancaran sinar
matahari masih minim, pengaruh aktivitas rumah
tangga masih minim. Pengambilan sampel air
menggunakan botol kaca dengan volume 600 mL
yang sudah dibersihkan. Botol yang berwarna
gelap untuk menghindari pengaruh sinar matahari.
Pencucian botol dimaksudkan untuk menghindari
kontaminasi. Botol ditutup rapat serta ditutupi
dengan kertas aluminium foil. Fungsi dari kertas
alumunium foil sendiri sebagai penghalang
masuknya sinar ke dalam botol agar tidak terjadi
166
Ni Luh Putu Rista Yogiarti, dkk: Analisis Kadar Fosfat Air Sungai...
meningkat dalam air sungai menyebabkan suatu
fenomena eutrofikasi.
Kondisi eutrofik tumbuhnya alga dan tumbuhan air
(contohnya eceng gondok)tumbuh berkembangbiak
dengan cepat. Tumbuhan air menyebabkan
kerusakan yang terjadi diwilayah sungai tersebut.
Kerusakan tersebut meliputi : sedimentasidan
pengikisan tanah sehingga mengakibatkan
frekuensi banjir. Alga boom juga menyebabkan
hilangnya nilai konservasi, estetika, rekreasional,
dan pariwisata. Pengaruh fosfat terhadap
kesehatan manusia fosfat masuk kedalam tubuh
manusia dapat menyebabkan kerusakan pada
ginjal dan bisa juga pada hati ( Satmoko Yudo,
2010).
Simpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel air
sungai di Desa Beng, Gianyar dengan
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, peneliti
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Kadar fosfat air sungai di Desa Beng,
Gianyar pada bagiang hulu: 1,04 mg/L, tengah:
1,23 mg/L, hilir: 1,35 mg/L.
Jadi, kadar fosfat air sungai di desa Beng,
Gianyar pada bagian hulu, tengah, maupun hilir
melebihi ambang batas yang diperbolehkan dalam
Peraturan Gubernur Bali No. 8 Tahun 2007 yaitu
sebesar 0,2 mg/L.Kadar fosfat air sungai di desa
Beng, Gianyar pada bagian hulu, tengah, maupun
hilir melebihi ambang batas yang diperbolehkan
dalam Peraturan Gubernur Bali No. 8 Tahun 2007
yaitu sebesar 0,2 mg/L.
Saran
KEPUSTAKAAN
Anonim 2006, Analisis Kandungan Fosfat Pada Air
Danau Limboto Secara Spektrofotometri
UV-VIS, dilihat 13 November 2013,
http://www.scribd.com/doc/30512793/An
alisis-Kandungan-Fosfat-Pada-AirDanau-Limboto-SecaraSpektrofotometri-UV-VIS.
167
Wulandari,N.
2007,
Validasi
Metode
Spektrofotometri Derivatif Ultraviolet
untuk Penentuan Reserpin dalam Tablet
Obat,
dilihat
November
2013,
http://www.google.co.id/urlFPROPOSAL
%2520PENELITIAN%2520VALIDASI_eJ
b.docx&ei-pdf.
168