Anda di halaman 1dari 16

METODE PELAKSANAAN

PEK.HYDRANT & SPRINKLER


STANDARD INSTALASI FIRE PROTECTION
System Fire Proteksi
Sistem proteksi terhadap bahaya kebakaran (Fire Protection
System) pada ruangan Gedung terdiri dari dua sub-sistem yaitu :
1. Sprinkler system. (untuk system pemadaman). Fire Sprinkler
&Alarm System
2. Hydrant system .(untuk control kebakaran)

Sistem
Proteksi
Kebakaran

Fire Fighting
System /
Hydrant
Standarisasi/ Acuan Hydrant
Sistem perlindungan bahaya kebakaran dilakukan dengan mengikuti standar acuan yang baku
dari NFPA (National Fire Protection Association) yaitu : NFPA No.10,13, 14 ,20 dan 72 , SNI 03-
1735- 2000, masing –masing mengatur tentang
1.Standard for the Installation of Sprinkler System 1999 Edition
2. Standar yang mengatur Instalasi selang dan Pipa Tegak.
3.Standar tentang tata cara perencanaan dan pemasangan system pipa untuk pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
System proteksi kebakaran ini harus dapat melindungi seluruh fasilitas yang ada di Gedung dan
Luar Gedung dengan menggunakan air bertekanan sebagai medianya sesuai SOP yang berlaku.
Standard Instalation Fire Fighting
Hydrant & Sprinkler system merupakan system pemadam api yang di opersikan secara manual
dan otomatis
Standard Instalasi pemipaan yang permanen untuk mensupply air kemudian menuju ke Alarm
check Valve (Valve pengontrol otomatis)
Alarm check valve untuk masing masing zona dan kemudian di distribusikan ke pipa di setiap
masing masing zona .
Standard Fire Fighting Room

Ruang ini merupakan tempat penyimpanan dan


beroperasinya pompa hydrant dan komponen
lainnya. Antara lain ketiga jenis pompa yakni
Electric, Diesel, dan Jockey pump. Serta
komponen pendukungnya yakni Panel control,
header, Suction (pipa hisap), dan Pressure tank.
Standard Fire Fighting Pump Room
1. Electric Pump
Electric pump merupakan pompa utama dalam instalasi hydrant. Pompa ini dapat bekerja dengan tenaga
dari listik PLN.
Tugas pompa ini adalah sebagai pendistribusi media air. Electric pump membawa pompa dari reservoir
menuju jaringan hydrant.
2. Diesel Pump
Diesel pump berfungsi sama dengan electric pump. Seperti yang kita ketahui, electric pump memiliki
ketergantungan terhadap energi listrik dari PLN.
Namun sayangnya, pada saat kebakaran umumnya terjadi pemadaman listrik. Nah, di sinilah diesel pump
bekerja menggantikan tugas electric pump.
3. Jockey Pump
Pompa jockey adalah pompa dalam sistem fire hydrant. Peran pompa ini adalah menjaga kestabilan
tekanan air yang masuk ke jaringan hydrant dari reservoir.
Pompa ini dapat bekerja secara otomatis maupun manual. Umumnya jockey pump akan mulai bekerja
ketika tekanan air berada di posisi 6-8 bar.
Standard Fire Fighting Pump Room
4.Pressure Tank Pump
Tangki tekan berfungsi menghemat penggunaan listrik pada pompa, menstabilkan dan meratakan tekanan
air pada instalasi pipa, sebagai on-off otomatis pada pompa dan membantu mengurangi water hammering
5. Primming Tank
Fire hydrant system adalah untuk menjaga atau melindungi casing dari fire pump atau pompa kebakaran
serta menjaga fungsi performa fire pump agar tidak rusak apabila terjadi kasus negative suction pada
komponen fire pump
6.Reservoir ( Water Ground Tank )
reservoir atau penampungan air. Wajib hukumnya memiliki reservoir dalam suatu instalasi hydrant.
Reservoir bisa berada di bawah tanah (ground tank fire hydrant) atau di atas tanah (water tank) yang
dapat Anda sesuaikan dengan ketersediaan tempat dan instalasi.
Reservoir harus mampu mengatasi persediaan air minimal 30 menit penggunaan hydrant dengan kapasitas
minimum pompa 500 galon per menit.
7. Katup Pembuka Air/ system Valve
Berfungsi sebagai pembuka dan penutup gerbang air bertekanan sesuai tekanan yang di ijinkan
8. Kendali Power Kontrol atau Panel Hydrant
Sistem Jaringan Pemipaan
• Sistem pipa hydrant
Sistem pipa hydrant terdiri dari beberapa komponen pipa dengan diameter yang berbeda-beda.

• Pipa tersebut mendistribusikan air bertekanan untuk memadamkan api.

• Berikut jenis pipa hydrant, yaitu: Pipa Besi Bertekanan SCH 40

• Sistem pipa utama (primary feeders) berukuran diameter 8-16 inch.

• Pipa kedua (secondary feeders) berukuran diameter 6-12 inch.

• Pipa cabang memiliki diameter 4.5-6 inch.

• Pipa ke Box Hydrant 1.5 -2,5 inch


Peralatan Utama Fire Fighting
Diesel Pump

Electric Pump

Jockey Pump
Sistem Jaringan Pemipaan
• Sistem pipa hydrant
Sistem pipa hydrant terdiri dari beberapa komponen pipa dengan diameter yang berbeda-beda.
• Pipa tersebut mendistribusikan air bertekanan untuk memadamkan api.

• Berikut jenis pipa hydrant, yaitu: Pipa Standard Bertekanan dan berukuran diameter 8-16 inch.

• Pipa kedua (secondary feeders) berukuran diameter 6-12 inch.

• Pipa cabang memiliki diameter 4.5-6 inch.


Metode Pelaksanaan Hydrant
1. Pekerjaan Pemasangan Support
- Penentuan titik lokasi pipe support sesuai gambar kerja.
- Menyiapkan material bantu (Inset,dinabolt,lot,benang dll)
- Menyiapkan peralatan kerja seperti mesin bor,palu,meteran dan alat bantu
lain yaitu listrik,welding machine dan schafolding.
- Pemasangan Pipe Support di tempat atau titik titik yang telah ditentukan.
- Pemasangan jalur Pipa dengan penyangga support

2. Pekerjaan Pemasangan Pipa


- Menyiapkan peralatan kerja yg dibutuhkan untuk pemasangan pipa dalam
Ruangan seperti chainblok,tiang penyangga dan tambang manila,tali sling dan peralatan lainnya.
- Menyiapkan Material pipa dan fitting sesuai kebutuhan di area masing masing
dengan alat bantu Chainblok untuk menarik material tersebut
- Memasang dan mengatur posisi pipa sesuai dengan support yang sudah terpasang
- setting pipa untuk di sambung sesuai gambar yang sudah di approved
Metode Pelaksanaan Hydrant
3. Pekerjaan Pemasangan Material Utama
- Penentuan titik lokasi Unit Pompa sesuai gambar kerja.
- Memasang Unit Pompa Diesel, Electric, Jockey setelah di buatkan Pondasi
- Menentukan titik pipa hisap dengan memasang pipa beserta accesoriesnya.
4. Pekerjaan Pemasangan Flange, Gate Valve, Chek Valve, dan Strainer
- Menyiapkan peralatan kerja yg dibutuhkan untuk pemasangan Valve nya.
- Menyiapkan Material pipa dan fitting sesuai kebutuhan di area masing masing
- Memasang dan mengatur posisi Valve dengan support yang sudah terpasang
- setting Valve untuk di sambung sesuai gambar yang sudah di approved
5. Pekerjaan Pemasangan Accessories Kontrol
- Membuat drat incian Pressure Switch untuk ketiga Material Utama
- Memasang Pressure Switch
- Menarik Kabel Kontrol dari masing masing Unit
6. Pekerjaan Penarikan Kabel Power Pompa
7. Pekerjaan Pengecakan Sumber Tegangan
Metode Pelaksanaan Hydrant
PERSIAPAN UNTUK BIDANG PERMUKAAN YANG AKAN DILAS
Bidang permukaan untuk butt-welding harus dihaluskan dengan menggunakan gerinda.
Untuk membuat bevel boleh digunakan gas oxygen cutting tool. Jika menggunakanManual Cutting, maka
bidang permukaan potongan harus digerinda. Tetapi jika menggunakan automatic atau semi automatic
cutting machine, maka bidang permukaan potongannya harus dikikir untuk bidang potong yang tidak harus
diratakan.

Sesudah bidang-bidang permukaan ini selesai dikerjakan, maka pipa harus dipersiapkan sedemikian rupa
hingga diameter dalamnya bisa distel dengan garis sumbu peralatan-peralatan mekanis.
Metode Pelaksanaan Hydrant
ALAT YANG DI GUNAKANA DALAM PEK. HYDRANT

Semua Pemipaan Hydrant Sambungan dia meter 1 s.d


6 Inch menggunakan Flange bahan pipa BS
SCHsesuai Standard di LAS

Pengelasan (Welding) adalah salah satu teknik


penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam pengisi dengan atau tanpa
tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah
yang menghasilkan sambungan yang kontinyu

Pengujian Antarsambungan terhadap kebocoran


dengan tekanan hidrostatis, baik secara bagian
(partial) maupun secara keseluruhan (overall)
Metode Pelaksanaan Hydrant
ALAT YANG DI GUNAKANA DALAM PEK. HYDRANT
Terimakasih

Atas Perhatiannya semoga dapat bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai