Anda di halaman 1dari 72

[Type text] Page i

Kata Pengantar…

Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju


Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) lingkup
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dilaksanakan sejak tahun 2015 melalui Instruksi
Menteri LHK Nomor 1/Menlhk-Setjen2015 tentang
Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
WBK dan WBBM merupakan implementasi Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi sebagaimana Peraturan
Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun
2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 serta arahan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara melalui Permenpan-RB
Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM.
Ditegaskan bahwa WBK hanya dapat diwujudkan melalui upaya-
upaya pendahuluan berupa penegakan integritas sebagai wujud
komitmen pemberantasan korupsi yang diimplementasikan dalam
bentuk program-program pencegahan korupsi yang bersifat konkrit
pada setiap instansi pemerintah.
Dalam upaya perwujudan pencegahan korupsi pada 275
satker dan 16.759 orang ASN di Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan maka disusun Buku Panduan yang memuat
informasi, arahan dan tindakan bagi setiap satuan kerja di KLHK
dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM sehingga
dapat terwujud Satker yang bebas dari korupsi, bersih dan
melayani.
Semoga bermanfaat.

Inspektur Jenderal,

Dr. Ir. Ilyas Asaad, M.P, M.H


NIP 19590519 198511 1 001

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal i


PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS PADA SATUAN KERJA
LINGKUP
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Dr. Ir. Ilyas Asaad, M.P, M.H. (Pengarah)


Drs. Tri Bangun Laksana (Penanggung Jawab)

Tim Penyusun:

Yulia Niken P, S.Hut., MM.


Karno Sasmita, S.Hut.T, M.Si.
Dyah Pujihastuti, S.Hut.
Ahmad Syahru Mauludi, S.Hut., M.Si.
Reka Purnama, A.Md.

Februari 2019

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ i


TIM PENYUSUN ...................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................... v
BAB I .........................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................. 2
C. Pengertian Umum ........................................................... 2
D. Perkembangan Pembangunan zona
integritas menujuWBK/WBBM .......................................... 3

BAB II TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS


A. Pencanangan pembangunan zona integritas .................. 6
B. Proses pembangunan zona integritas menuju
WBK/WBBM ...................................................................... 7
C. Syarat Pengajuan WBK/WBBM ...................................... 8
D. Komponen penilaian .......................................................... 9
1. Komponen pengungkit ................................................... 10
2. Komponen hasil ............................................................. 31

BAB III PENETAPAN SATKER SEBAGAI ZI MENUJU


WBK/WBBM
A. Syarat penetapan WBK ....................................................... 32
B. Syarat penetapan WBBM ................................................... 32

BAB IV PENUTUP

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal iii


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.
Tahapan proses pembangunan zona integritas ..................... 8
Gambar 2.
Hubungan komponen indikator pembangunan ZI .................. 9

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal iv


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.
Rincian bobot penilaian komponen pengungkit unit kerja ............ 9
Tabel 2.
Penjelasan komponen pengungkit ......................................... 11-30

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal v


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal


untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat
melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional.
Dalam perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, di
antaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN,
dan lemahnya pengawasan.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah telah


menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur
tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi. Peraturan
tersebut menargetkan tercapainya tiga sasaran hasil utama
yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi,
pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan
pelayanan publik. Dalam rangka mengakselerasi
pencapaian sasaran hasil tersebut, maka instansi
pemerintah perlu untuk membangun pilot project
pelaksanaan reformasi birokrasi yang dapat menjadi
percontohan penerapan pada unit-unit kerja lainnya. Untuk
itu, perlu secara konkret dilaksanakan program reformasi
birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona
Integritas.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi pada bulan Oktober 2014 telah
mengeluarkan peraturan nomor 52 tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) yang direspons oleh Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan melalui Instruksi Menteri LHK Nomor
1/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 21 Oktober 2015, yang

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 1


menginstruksikan kepada seluruh unit kerja lingkup
Kementerian LHK untuk melakukan pembangunan zona
integritas menuju WBK/WBBM. Namun dalam
perkembangannya sampai dengan saat ini masih belum ada
satker di lingkup Kementerian LHK yang sudah mendapat
predikat WBK dan WBBM.

Berdasarkan hal tersebut, diperlukan buku acuan atau


panduan yang lebih sederhana untuk mendefinisikan dari
Peraturan Menteri PAN & RB nomor 52 tahun 2014 agar lebih
mudah dipahami oleh satker-satker yang akan membangun
zona integritas. Untuk itu perlu disusun buku saku pedoman
pembangunan Zona Integritas menuju wilayah bebas dari
korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani pada
satker lingkup Kementerian LHK.

B. TUJUAN

Panduan ini bertujuan untuk memberikan keseragaman


pemahaman dan tindakan dalam membangun Zona Integritas
menuju WBK/WBBM di lingkup Satker Kementerian LHK.

C. PENGERTIAN UMUM

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan


kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya
mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM
melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal
pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan
publik;
2. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah
predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang
memenuhi sebagian besar manajemen perubahan,
penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas
kinerja;
3. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja
yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan,

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 2


penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja,
dan penguatan kualitas pelayanan publik;
4. Unit Kerja adalah Unit/Satuan Kerja serendah-rendahnya
eselon III yang menyelenggarakan fungsi pelayanan;
5. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentuk oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang
mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam
rangka memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju WBBM;
dan
6. Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk
untuk melakukan evaluasi terhadap unit kerja yang
diusulkan menjadi Zona Integritas Menuju WBK dan
Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Tim Penilai Nasional terdiri dari unsur Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Kemen PAN RB), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

D. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS


MENUJU WBK/WBBM LINGKUP KEMENTERIAN LHK

Amanat untuk membangun Zona Integritas menuju


WBK/WBBM sebagaimana dalam PermenPAN&RB Nomor
52 tahun 2014 pada kementerian LHK telah ditindaklanjuti
oleh Kementerian LHK melalui Instruksi Menteri LHK Nomor
Insp. 1/Menlhk-setjen/2015 tahun 2015 tentang
pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani . Garis
besar Instruksi Menteri tersebut mengamanatkan kepada :
1. Kepada Eselon I, untuk :
a. Memerintahkan seluruh Unit Kerja Melaksanakan
Pembangunan ZI Menuju WBK & WBBM dengan
berpedoman kepada Permenpan No 52 Tahun 2014.
b. Membina seluruh Unit Kerja dalam melaksanakan
Pembangunan ZI menuju WBK & WBBM.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 3


c. Mengusulkan Maksimal 3 (tiga) Unit Kerja sebagai
calon berpredikat Menuju WBK & WBBM.
2. Kepada Inspektorat Jenderal, untuk :
a. Menyusun Juklak Penilaian Unit Kerja Berpredikat
Menuju WBK dan WBBM.
b. Menilai Calon Unit Kerja berpredikat Menuju WBK &
WBBM.

Terhadap amanat dalam Instruksi Menteri tersebut


Inspektorat Jenderal Kementerian LHK telah menyusun
Juklak Penilaian Unit Kerja Berpredikat Menuju WBK dan
WBBM berupa Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian
LHK Nomor P.04/Itjen-Setitjen/2015 tanggal 22 Oktober
2015, dan telah melakukan penilaian calon unit kerja
berpredikat menuju WBK & WBBM sejak tahun 2015.
Penilaian yang telah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal cq.
Inspektorat Investigasi sebagai berikut :
1. Tahun 2015 telah dilakukan penilaian terhadap 8 Satker
dan yang memenuhi nilai telah diusulkan kepada
Menpan&RB sebanyak 4 satker yaitu :
a. BPKH Wilayah XI Jawa-Madura di Yoygakarta;
b. BP2HP Wilayah I Banda Aceh;
c. Balai Diklat Kehutanan Samarinda, Kalimantan Timur;
d. BTN Wakatobi di Bau-bau Sulawesi Tenggara.
2. Tahun 2016 telah dilakukan penilaian terhadap 14 satker
dan yang memenuhi nilai telah diusulkan kepada
Menpan&RB sebanyak 8 satker, yaitu :
a. BP2HP Wilayah I Banda Aceh;
b. Balai Diklat Kehutanan Samarinda, Kalimantan
Timur;
c. Balai Diklat Kehutanan Pekanbaru di Riau;
d. Pusat Perencanaan Pengembangan SDM di Jakarta;
e. BTN Alas Purwo, Jawa Timur;
f. SMK Kehutanan Kadipaten, Jawa Barat;
g. BPKH Wilayah XII Tanjungpinang, Kepulauan Riau;
h. Balitbang LHK Manado, Sulawesi Utara.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 4


3. Tahun 2017 telah dilakukan penilaian terhadap 11 satker
dan yang memenuhi nilai telah diusulkan kepada
Menpan&RB sebanyak 2 satker, yaitu :
a. BTN Bukit Duabelas, Jambi;
b. Balitbang LHK Manado, Sulawesi Utara.

4. Tahun 2018 telah dilakukan penilaian terhadap 13 satker


dan yang memenuhi nilai telah diusulkan kepada
Menpan&RB sebanyak 4 satker, yaitu :
a. BTN Alas Purwo, Jawa Timur;
b. Balai Diklat LHK Samarinda, Kalimantan Timur;
c. Pusrenbang BP2SDM, Jakarta; dan
d. Balai Diklat LHK Pekanbaru

5. Tahun 2019, Inspektorat Jenderal telah mengirimkan surat


ke masing-masing eselon I agar mengusulkan satker.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 5


BAB II
TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN ZONA
INTEGRITAS

A. PENCANANGAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di


lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (LHK) dilaksanakan dimulai dengan
deklarasi/pernyataan dari Menteri LHK bahwa Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah siap membangun
Zona Integritas;
2. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan
oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta
jajarannya, seluruh pegawai telah menandatangani
Dokumen Pakta Integritas. Penandatanganan dokumen
Pakta Integritas dapat dilakukan secara massal/serentak;
3. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di
lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dilakukan bersama-bersama di tingkat
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara
luas dengan maksud agar semua pihak termasuk
masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi dan
berperan serta dalam program kegiatan reformasi
birokrasi khususnya di bidang pencegahan korupsi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik;
4. Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan
Zona Integritas dilaksanakan oleh Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan dan disaksikan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 6


B. PROSES PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
WBK/WBBM

Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak


lanjut pencanangan Zona Integritas yang difokuskan pada
penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tata
laksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan
Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit.
Dalam membangun Zona Integritas, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan satu atau
beberapa unit kerja yang diusulkan sebagai Wilayah Bebas
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM).
Proses pemilihan Satker yang berpotensi sebagai
WBK/WBBM dilakukan dengan membentuk kelompok
kerja/tim untuk melakukan identifikasi terhadap Satker
tersebut. Setelah melakukan identifikasi, kelompok kerja/tim
mengusulkan kepada Kepala Satker untuk ditetapkan
sebagai usulan Satker berpredikat Zona Integritas menuju
WBK/WBBM. Selanjutnya dilakukan penilaian mandiri (self
assessment) oleh Tim Penilai Internal (TPI) yaitu Inspektorat
Jenderal.
Setelah melakukan penilaian, Inspektorat Jenderal
selaku TPI melaporkan kepada Menteri LHK tentang Satker
yang akan diusulkan ke Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai unit kerja
berpredikat Menuju WBK/WBBM. Apabila Satker yang
diusulkan memenuhi syarat sebagai Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM, maka langkah selanjutnya adalah penetapan.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 7


Gambar 1. Tahapan proses pembangunan zona integritas

C. SYARAT PENGAJUAN WBK/WBBM

Pemilihan Satker yang diusulkan sebagai WBK


memperhatikan beberapa syarat yang telah ditetapkan, yaitu
untuk level unit kerja (Tingkat Satker)
a. Setingkat eselon I s/d eselon III;
b. Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan
strategis;
c. Dianggap telah melaksanakan program reformasi
birokrasi secara baik
d. Mengelola sumber daya yang cukup besar.

Pemilihan Satker yang diusulkan sebagai WBBM level


unit kerja memperhatikan beberapa syarat yang telah
ditetapkan, satker yang diusulkan merupakan Satker yang
sebelumnya telah mendapatkan predikat WBK.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 8


D. KOMPONEN PENILAIAN

Komponen yang harus dibangun dalam unit kerja terpilih,


yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Di bawah
ini adalah gambar yang menunjukkan hubungan masing-
masing komponen dan indikator pembangun komponen.

Gambar 2. Hubungan komponen indikator pembangunan ZI

1. Komponen Pengungkit
Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi
faktor penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan zona
integritas menuju WBK/WBBM.

Tabel 1. Rincian bobot penilaian komponen pengungkit unit


kerja
BOBOT
NO KOMPONEN PENGUNGKIT
(60%)
I Manajemen Perubahan 5%

II Penataan Tata Laksana 5%

III Penataan Sistem Manajemen SDM 15%

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 9


IV Penguatan Akuntabilitas Kinerja 10%

V Penguatan Pengawasan 15%

VI Penguatan Kualitas Pelayanan Publik 10%

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 10


Tabel 2. Penjelasan komponen pengungkit
Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5)
1 Tim Kerja (1)
a. Membentuk Tim Kerja WBK/WBBM 1) membuat undangan Pembentukan a) Undangan rapat
Tim Kerja WBK/WBBM; b) Dokumen Laporan
2) melaksanakan rapat Pembentukan pelaksanaan
Tim Kerja WBK/WBBM; Pembentukan Tim kerja
3) penentuan anggota Tim Kerja WBK / WBBM
WBK/WBBM harus memiliki c) notulen rapat.
kompetensi, tidak pernah melakukan d) SK Pembentukan Tim
tindak pidana serta pelanggaran WBK/WBBM
kode etik dan disiplin; (contoh Lampiran 1a)
4) Prosedur yang digunakan bisa e) Syarat anggota tim kerja
merujuk pada lampiran 1b. (lampiran 1c)
5) pengesahan Tim Kerja WBK/WBBM f) Daftar Riwayat Hidup
oleh Kepala Satker. (rekam jejak) anggota Tim
b. penentuan anggota Tim selain pimpinan 1) Kepala Satker, pimpinan di Kerja
dipilih melalui prosedur/ mekanisme yang bawahnya, dan pihak terkait
jelas melakukan seleksi untuk
membentuk Tim kerja;
2) Seleksi/mekanisme dilakukan
dengan mempertimbangkan
kompetensi (pendidikan dan
pelatihan), tidak pernah melakukan
pidana dan pelanggaran kode
etik/disiplin.
3) Rapat penentuan Tim kerja dipimpin
oleh pimpinan

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 11


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
2 Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas (1)
a. Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Membuat SK penetapan rencana kerja a. Dokumen perencanaan ZI
Integritas menuju WBK/WBBM menuju WBK/WBB (Contoh
b. Dokumen rencana pembangunan terdapat Tiap-tiap penanggung jawab dalam Tim Lampiran 2a) yang berisi
target-target prioritas yang relevan dengan Kerja membuat rencana aksi ZI menuju target prioritas (lampiran 2b).
tujuan pembangunan WBK/WBBM WBK/WBBM (detil rencana aksi, target b. Undangan rapat
yang akan dicapai, dan target waktu), c. Notulen/Laporan rapat
sehingga tersusun dokumen Rencana
Pembangunan ZI.
1) Target keja dapat dibahas melalui
rapat tim kerja
2) Penentuan target-target prioritas
sesuai dengan tusi masing-masing
satker.
.

c. Terdapat mekanisme atau media untuk Sosialisasi Pembangunan ZI menuju a) Foto/screenshot


menyosialisasikan pembangunan WBK/WBBM kepada pegawai dan website/medsos, media
WBK/WBBM masyarakat dapat melalui: cetak, media elektronik,
1) Apel/Upacara/rapat, spanduk dan spanduk, banner.
banner di lingkungan kerja; b) Dokumen/laporan
2) Media sosial (website) sosialsasi
3) Media elektronik c) Screenshot
4) Media cetak website/medsos.
3 Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan WBK/ WBBM
(2)
a. seluruh kegiatan pembangunan sudah 1) Tim kerja dapat melaksanakan a) Notulen rapat pertemuan
dilaksanakan sesuai dengan rencana rapat yang diagendakan setiap Tim kerja ZI WBK/WBBM
bulan untuk mengevaluasi progres b) Laporan pelaksanaan

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 12


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
pelaksanaan pembangunan ZI per periode, dapat dibuat
WBK/WBBM setiap bulan atau
2) membuat laporan hasil triwulan
pelaksanaan rencana aksi. c) Dokumentasi foto
kegiatan/ rencana aksi.
b. Terdapat monitoring dan evaluasi (monev) 1) Melaksanakan rapat bulanan monev Laporan bulanan hasil
terhadap pembangunan Zona terhadap pelaksanaan monitoring
Integritas pembangunan ZI dan penentuan
rekomendasi dari hasil monev.
2) Membuat laporan bulanan hasil
monev dan rekomendasi
c. Hasil Monitoring dan Evaluasi telah 1) Tim kerja menindaklanjuti Laporan tindak lanjut hasil
ditindaklanjuti rekomendasi hasil monev. monev pembangunan ZI
2) Membuat laporan tindak lanjut
4 Perubahan pola pikir dan budaya kerja (1)
a. Pimpinan berperan sebagai role model dalam Pimpinan (Kepala Satuan Kerja serta a) Absensi Pimpinan Satuan
pelaksanaan pejabat struktural di bawahnya) harus Kerja dan pejabat
Pembangunan WBK/WBBM berperan sebagai role model dalam struktural;
pelaksanaan Pembangunan ZI Menuju b) Foto/ dokumentasi
WBK/WBBM, dengan keteladanan yang pimpinan Satuan
ditunjukkan oleh pimpinan akan menjadi Kerja/pejabat struktural
panutan bagi bawahannya. Misal saat melakukan
pimpinan datang tepat waktu, tidak Pembina/apel/ upacara;
melaksanakan perjalanan fiktif. c) Dokumentasi
penghargaan yang
diberikan kepada
pimpinan.

b. Ditetapkan agen perubahan Melaksanakan rapat penetapan agen a) undangan rapat

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 13


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
perubahan. b) dokumen laporan
pelaksanaan penetapan
agen perubahan
c) SK Penetapan agen
perubahan.
(Contoh lampiran 3)
c. Telah dibangun budaya kerja dan pola pikir di 1) satuan kerja membuat agenda a) Rekapitulasi pelatihan
lingkungan organisasi budaya kerja dan pola pikir melalui budaya kerja dan pola
sosialisasi, internalisasi tentang pikir.
budaya kerja, melalui pelatihan. b) laporan kegiatan
2) Membuat laporan kegiatan penerapan budaya kerja
pembangunan budaya kerja dan c) Rumusan budaya kerja
pola pikir. (Lampiran 5).
3) Mengirim pegawai dalam pelatihan
peningkatan budaya kerja di luar
instansi
d. Anggota organisasi terlibat dalam 1) penandatanganan pakta integritas a) notulen dan absensi rapat
pembangunan ZI menuju WBK/WBBM kepada seluruh pegawai pembangunan ZI.
2) mengadakan rapat-rapat b) dokumen Laporan hasil
pembangunan ZI yang melibatkan kegiatan pembanguanan
keterwakilan elemen organisasi dari ZI yang melibatkan
setiap seksi. keterwakilan masing-
masing bagian organisasi
c) pakta integritas yang
ditandatangani seluruh
pegawai.
II. PENATAAN TATALAKSANA (5)
1 prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama (1,5)
a. SOP mengacu pada peta proses bisnis 1) Unit Eselon I membuat SOP a) Dokumen peta/proses

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 14


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
instansi mengacu pada proses bisnis bisnis unit eselon
Kementerian LHK. I/Satker.
2) Satuan kerja (UPT/Instansi pusat) b) Dokumen SOP dan
membuat SOP turunan dari SOP inovasi yang diketahui
eselon I dan membuat inovasi yang dan ditandatangani oleh
selaras dengan Tusi satker. kepala Satker.
c) Dokumen manajemen
mutu pelayanan jika ada.
b. Prosedur operasional tetap (SOP) telah Pimpinan satker/struktur di bawahnya a) Foto SOP yang dipasang
diterapkan memastikan dan mengingatkan pegawai pada tempat strategis dan
agar melaksanakan tugas sesuai SOP, tempat pelayanan.
dengan ; b) Laporan/ dokumentasi
1) pemasangan SOP pada loket kegiatan pelayanan
pelayanan dan setiap ruangan
2) pertemuan rutin/rapat persiapan
kegiatan yang mengacu pada SOP
c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah 1) Melaksanakan Evaluasi SOP dan Dokumen laporan hasil evaluasi
dievaluasi menindaklanjuti dengan perbaikan serta tindak lanjutnya apabila
SOP apabila diperlukan. ada perbaikan SOP
2) Membuat laporan hasil evaluasi
SOP dan tindak lanjutnya.
2 E-Office (2)
a. Sistem pengukuran kinerja unit sudah 1) Sistem pengukuran kinerja satker screenshot kinerja satker
menggunakan teknologi informasi melalui aplikasi e-kinerja yang melalui aplikasi e-kinerja dan
terpusat. inovasinya.
2) Satker mempunyai inovasi dalam
pengukuran e-kinerja internal.
b. Operasionalisasi manajemen SDM sudah Pelaksanaan manajemen SDM unit kerja screenshot manajemen SDM
menggunakan teknologi informasi menggunakan SIMPEG yang telah aplikasi SIMPEG dan

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 15


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
ditetapkan oleh pusat dan Satker telah inovasinya.
melakukan inovasi.
c. Pemberian pelayanan kepada publik sudah 1) Penggunaan Teknologi Informasi Screenshot/dokumentasi sistem
menggunakan teknologi informasi dalam pelayanan kepada pelayanan melalui website,
masyarakat yang bertujuan untuk aplikasi layanan serta media
memudahkan masyarakat dalam sosial lainnya
menerima layanan.
2) Memiliki inovasi teknologi informasi
yang memudahkan masyarakat
seperti website, aplikasi layanan
android/online, dan media sosial.
d Telah dilakukan monitoring dan dan evaluasi 1) Melakukan monitoring dan Laporan bulanan monitoring
terhadap evaluasi terhadap pemanfaatan dan evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi dalam teknologi informasi setiap bulanan pemanfaatan teknologi
pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, 2) Menyusun laporan monitoring dan informasi dalam pengukuran
dan pemberian layanan kepada publik evaluasi kinerja unit, operasionalisasi
SDM, dan pemberian layanan
kepada publik
3 Keterbukaan Informasi Publik (1,5)
a. Kebijakan tentang keterbukaan informasi 1) membuat kebijakan keterbukaan a) Foto papan informasi,
publik telah diterapkan informasi, minimal memuat; apa website yang memiliki
saja yang akan diunggah kepada konten informasi
masyarakat, kapan akan di-update, keterbukaan informasi
siapa yang men-update. publik
2) menyiapkan infrastruktur/media b) dokumen kebijakan
informasi yang mudah diakses dan keterbukaan informasi .
telah memiliki konten yang (berisi informasi apa saja
memadai berupa informasi kepada yang boleh terpublikasi
publik. dan yang tidak.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 16


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
c) SK penunjukan pegawai
yang mengelola media
informasi.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi 1) melakukan rapat monitoring dan a) notulen rapat
pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi evaluasi tentang keterbukaan b) dokumen laporan hasil
publik informasi publik; monitoring dan evaluasi.
2) membuat laporan hasil monitoring
dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan keterbukaan informasi
publik
III. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15)
1 Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan
kebutuhan
a. Kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit Melaksanakan rapat/pembahasan a) Dokumen kebutuhan
kerja Kebutuhan pegawai untuk menyusun peta pegawai berdasarkan
mengacu kepada peta jabatan dan jabatan dan analisis beban kerja (ABK) pemetaan jabatan dan
hasil analisis beban kerja untuk analisis beban kerja.
b) surat usulan kebutuhan
masing-masing jabatan
pegawai.
b. Penempatan pegawai hasil rekrutmen murni Menempatkan pegawai hasil rekrutmen a) Dokumen pengantar
mengacu kepada kebutuhan pegawai yang berdasarkan usulan kebutuhan pegawai kepegawaian dari Biro
telah disusun per jabatan yang disetujui MenPAN&RB dan Kepegawaian /SK
ditetapkan biro kepegawaian. penempatan.
b) Surat Pelaksanaa
tugas/SK penempatan
dari kepala satker.

c. Monitoring dan dan evaluasi terhadap 1) melaksanakan monitoring dan Dokumen monitoring dan
penempatan pegawai rekrutmen untuk evaluasi penempatan pegawai evaluasi kinerja pegawai baru

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 17


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
memenuhi kebutuhan jabatan dalam rekrutmen terhadap kinerja Unit terhadap kinerja Unit.
organisasi telah memberikan perbaikan 2) membuat laporan monitoring dan
terhadap kinerja unit kerja evaluasi penempatan pegawai
rekrutmen terhadap kinerja Unit
2 Pola Mutasi Internal (2)
a. Melakukan pengembangan karier pegawai, Melaksanakan rapat pimpinan internal a) Undangan, notulen, daftar
apakah telah dilakukan mutasi pegawai antar dalam rangka mutasi/rotasi antar jabatan hadir, foto Rapat mutasi
jabatan (Internal) mengacu pada pengembangan internal
karier pegawai. b) SK mutasi/rotasi internal.

b. Melakukan mutasi pegawai antar jabatan 1) Melaksanakan rapat internal a) Undangan, notulen, daftar
telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mutasi/rotasi antar jabatan yang hadir
mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan mengacu pada kompetensi jabatan, b) Surat pertimbangan rotasi
2) Hasil rapat disampaikan kepada internal yang
kepegawaian tingkat pusat untuk disampaikan kepada
menjadi pertimbangan rotasi. kepegawaian pusat
(eselon I).

c. Monitoring dan evaluasi terhadap 1) Melakukan monitoring dan evaluasi dokumen monitoring dan
kegiatan mutasi yang telah dilakukan terhadap kegiatan mutasi yang evaluasi terhadap kegiatan
dalam kaitannya dengan perbaikan dilakukan dalam kaitannya dengan mutasi yang dilakukan dalam
kinerja? perbaikan kinerja kaitannya dengan perbaikan
2) membuat laporan monitoring dan kinerja.
evaluasi terhadap kegiatan mutasi
yang dilakukan dalam kaitannya
dengan perbaikan kinerja

3 Pengembangan pegawai berbasis kompetensi (3)


a. Melakukan Training Need Analysis Untuk Melaksanakan rapat penyusunan analisa Undangan, notulen, daftar hadir,

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 18


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
pengembangan kompetensi kebutuhan diklat/bimtek/ pengembangan dan dokumen analisa
pegawai (Training Need Analysis) untuk kebutuhan
pengembangan kompetensi. diklat/bimtek/pengembangan
pegawai (Training Need
Analysis).

b. Dalam menyusun rencana pengembangan Menyusun rencana pengembangan Dokumen rencana


kompetensi pegawai, apakah kompetensi pegawai berdasarkan pengembangan kompetensi
mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja penilaian SKP. pegawai berdasarkan penilaian
pegawai? SKP (Sasaran Kinerja Pegawai)

c. Persentase kesenjangan kompetensi pegawai 1) Melakukan pemetaan kompetensi Dokumen pemetaan standar
yang ada dengan standar kompetensi yang pegawai yang ada berdasarkan kompetensi seluruh pegawai
ditetapkan untuk masing-masing jabatan standar kompetensi yang ditetapkan dengan standar yang
untuk masing-masing jabatan. ditetapkan.
2) Apabila terdapat pegawai yang
belum memenuhi kompetensi maka
diusulkan pengangkatan
kompetensi

d. Pegawai di Unit Kerja telah memperoleh Menginformasikan permintaan untuk a) Surat kepada pegawai
kesempatan/hak untuk mengikuti diklat mengikuti Diklat/ pengembangan perihal kesempatan
maupun pengembangan kompetensi lainnya. kompetensi lainnya kepada pegawai. mengikuti
Diklat/pengembangan
kompetensi lainnya.
b) Menempelkan tawaran
.diklat di papan
pengumuman.
e. Dalam pelaksanaan pengembangan Mengusulkan pegawai dalam upaya a) Surat usulan pegawai

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 19


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
kompetensi, apakah unit kerja melakukan pengembangan kompetensi kepada yang akan mengikuti
upaya pengembangan kompetensi kepada pegawai (dengan pengikutsertaan pada Diklat/pengembangan
pegawai (dapat melalui pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-house training, atau kompetensi lainnya.
lembaga pelatihan, in-house training, atau melalui coaching/mentoring, dll). b) Daftar pegawai yang
melalui coaching, atau mentoring, dll) ? telah mengikuti Diklat/
pengembangan
kompetensi lainnya.

f. Dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap 1) Melakukan monitoring dan evaluasi Dokumen laporan hasil
hasil pengembangan kompetensi dalam terhadap hasil pengembangan monitoring dan evaluasi
kaitannya dengan perbaikan kinerja kompetensi dalam rangka perbaikan terhadap hasil pengembangan
kinerja yang dilakukan setiap kompetensi dalam rangka
bulanan. perbaikan kinerja yang
2) Membuat laporan hasil monitoring dilakukan setiap bulanan.
dan evaluasi terhadap hasil
pengembangan kompetensi dalam
kaitannya dengan perbaikan kinerja.

4 Penetapan kinerja individu (4)


a. Terdapat penetapan kinerja individu yang Menetapkan Sasaran Kinerja Pegawai a) dokumen SKP yang
terkait dengan kinerja organisasi (SKP) pada awal tahun melalui aplikasi e- disetujui dan
kinerja. SKP selaras dengan sasaran ditandatangani oleh
seksi dan organisasi atasan langsungnya yang
output-nya selaras
dengan sasaran seksi
dan organisasi.
b) dokumen sasaran kinerja
Unit yang disetujui dan
ditandatangani oleh

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 20


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
atasan
b. Ukuran kinerja individu telah memiliki Menyiapkan dokumen SKP berjenjang Dokumen SKP berjenjang (JFU,
kesesuaian dengan indikator kinerja individu (JFU, atasan langsung/kasubsi, atasan atasan langsung/kasubsi,
level di atasnya langsung/kasi, kepala Satuan Kerja). atasan langsung/kasi, kepala
Satuan Kerja)
c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara melakukan pengukuran kinerja individu Dokumen pengukuran kinerja
periodik secara periodik pengukuran Kinerja individu per bulan
individu melalui e-kinerja secara bulanan
d. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan 1) Mengadakan rapat pemberian a) Undangan, notulen, daftar
dasar untuk pemberian reward reward (penghargaan pegawai hadir, foto rapat
(pengembangan karier individu, penghargaan teladan) berdasarkan hasil penilaian b) Surat Keputusan
dll). kinerja individu. pemberian reward
2) Membuat surat keputusan (penghargaan pegawai
pemberian reward (penghargaan teladan) berdasarkan
pegawai teladan) berdasarkan hasil hasil penilaian kinerja
penilaian kinerja individu. individu.
3)
5. Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku
pegawai (3)
a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah 1) Penerapan kewajiban disiplin Laporan penerapan kewajiban
dilaksanakan/diimplementasikan (berpakaian dinas, dan ketepatan disiplin dan hukuman atas
jam kerja) pelanggaran disiplin/kode etik/
2) Penegakan hukuman disiplin atas kode perilaku.
pelanggaran aturan disiplin/kode
etik/kode perilaku
3) Mengumumkan di papan
pengumuman tentang kode etik,
pakaian dinas, jam kerja dll.
6. Sistem Informasi Kepegawaian (1)

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 21


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah 1) Melaksanakan pemutakhiran data update terakhir melalui aplikasi
dimutakhirkan secara berkala. pegawai secara bulanan melalui SIMPEG
aplikasi SIMPEG;
2) Membuat laporan hasil
pemutakhiran data pegawai secara
bulanan
IV. PENGUATAN AKUNTABILITAS (10)
1 Keterlibatan pimpinan (5)
a. Pimpinan terlibat secara langsung pada saat Melaksanakan rapat perencanaan undangan, notulen, daftar hadir,
penyusunan kegiatan dan anggaran yang dipimpin oleh foto rapat dan dokumen
Perencanaan kepala Satuan Kerja; perencanaan kegiatan dan
anggaran.
b. Pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja Undangan, notulen, daftar hadir,
penyusunan (Perjanjian Kinerja) melalui Rapat. yang foto rapat dan dokumen
Penetapan Kinerja dipimpin oleh kepala Satuan Kerja; Perjanjian Kinerja.

c. Pimpinan memantau pencapaian kinerja Melaksanakan rapat pemantauan Undangan, notulen, daftar hadir,
secara berkala pencapaian kinerja secara bulanan foto rapat dan dokumen
terhadap dipimpin oleh kepala satuan pemantauan pencapaian kinerja
kerja secara bulanan dipimpin oleh
kepala satuan kerja.
2 Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (5)
a. Dokumen perencanaan sudah ada Membuat dokumen perencanaan kerja Dokumen Renja, Renstra serta
jangka pendek (Renja) Tahunan, Rencana Penetapan Kinerja (Perjanjian
Strategis (Renstra) lima tahunan. Kinerja)
b. Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil membuat Renja yang sasaranya Dokumen turunan Renja yang
berorientasi hasil terutama untuk berorientasi hasil yang
mendukung peningkatan pelayanan publik mendukung peningkatan
kegiatan anti korupsi. pelayanan publik dan kegiatan

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 22


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
anti korupsi.
c. Terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU) 1) Memiliki Indikator Kinerja Utama Dokumen IKU dan IKU
(IKU) yang ditetapkan instansi tambahan yang mendukung
pusat. peningkatan pelayanan publik
2) Membuat IKU tambahan yang serta mendukung kegiatan anti
sesuai dengan karakteristik unit korupsi.
kerja yang mendukung peningkatan
pelayanan publik dan mendukung
kegiatan anti korupsi.
d. Indikator kinerja telah SMART Indikator kinerja utama telah dilaksanakan Kegiatan tersebut dilengkapi
dengan prinsip SMART (Spesific, dengan data dokumen:
Measurable, Achivable, Relevant, Dokumen IKU tambahan yang
Timely/Continuity). Memiliki IKU tambahan SMART (Spesific, Measurable,
yang SMART (Spesific, Measurable, Achivable, Relevant,
Achivable, Relevant, Timely/Continuity) Timely/Continuity)
e. Laporan kinerja telah disusun tepat waktu Menyusun LKIP secara tepat waktu Dokumen LKIP.
(bulan januari pada tahun berikutnya).
f. Pelaporan kinerja telah memberikan informasi Laporan kinerja (LKIP) memberikan Dokumen LKIP
tentang kinerja informasi tentang kinerja
g. Terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM Melakukan upaya peningkatan kapasitas Dokumen laporan
yang menangani akuntabilitas kinerja SDM yang menangani akuntabilitas bimtek/diklat/sosialisasi
kinerja dengan penyusunan LKIP
melakukan/mengikutsertakan dalam
bimtek/diklat/sosialisasi penyusunan LKIP;
h Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan Personil pengelolaan akuntabilitas telah a) Daftar personil pada
oleh SDM yang kompeten memiliki Sertifikasi, Piagam penyusunan bagian program dan
LKIP. pelaporan/evaluasi
perencanaan yang telah
mengikuti Diklat LKIP.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 23


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
b) Sertifikat Diklat LAKIP
V. PENGUATAN PENGAW ASAN (15)
1 Pengendalian Gratifikasi (3)
a. Telah dilakukan public campaign tentang Melaksanakan public campaign di lokasi a) Foto
pengendalian gratifikasi pelayanan melalui pemasangan Spanduk banner/spanduk/media
dan banner larangan gratifikasi; public campaign lainnya.
b) Screenshoot website/
medsos.

b. Pengendalian gratifikasi telah 1) Membentuk Unit Pengendali a) SK UPG


diimplementasikan Gratifikasi (UPG) pada tingkat b) Foto kamera pengawas
satker (CCTV) dan tampilannya
2) Inovasi pengendalian gratifikasi atau bentuk inovasi
seperti melakukan pemasangan lainnya.
kamera pengawas (CCTV) pada
area pelayanan.
2 Penerapan SPIP (3)
a. Telah dibangun lingkungan pengendalian Membangun lingkungan pengendalian Desain SPIP
sesuai dengan yang ditetapkan instansi
pusat dan juga membuat inovasi terkait
lingkungan pengendalian yang sesuai
dengan karakteristik unit kerja yaitu terkait
dengan pelayanan publik.

b. Telah dilakukan penilaian risiko atas Melakukan penilaian risiko atas seluruh Desain SPIP yang memuat
pelaksanaan kebijakan pelaksanaan kebijakan sesuai dengan penilaian risiko.
yang ditetapkan instansi pusat dan juga
membuat inovasi terkait lingkungan
pengendalian yang sesuai dengan

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 24


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
karakteristik unit kerja.

c. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk 1) Melakukan kegiatan pengendalian d) Desain SPIP yang
meminimalisasi risiko yang telah diidentifikasi yang sesuai karakteristik satker. memuat kegiatan
2) Membuat laporan pengendalian pengendalian.
yang sesuai karakteristik satker e) Laporan monitoring oleh
untuk meminimalisasi risiko yang Satgas SPIP
telah diidentifikasi.
d. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan 1) Satuan Kerja telah Notulen, foto dan naskah
kepada seluruh pihak terkait menginformasikan dan arahan pembina kepada
mengimplementasikan SPIP kepada pegawai terkait SPIP a.l. saat
seluruh pihak terkait. pembahasan risiko dalam
2) Sosialisasi SPIP kepada pegawai lingkungan pengendalian.
melalui apel/upacara pagi/sore,
rapat, dll.
3 Pengaduan Masyarakat (3)
a. Kebijakan Pengaduan masyarakat telah 1) Menunjuk petugas penanganan a) SK petugas penanganan
diimplementasikan pengaduan masyarakat, Pengaduan Masyarakat
menyediakan petugas/ruang/loket/ b) Foto petugas/
kotak khusus pengaduan. ruang/loket/kotak khusus
2) menyediakan informasi sarana pengaduan
penyampaian pengaduan. c) Foto spanduk/ banner
3) Melakukan inovasi kebijakan informasi/
pengaduan masyarakat melalui sarana/prosedur
melalui Media WEB, aplikasi, penyampaian pengaduan
Facebook, Twitter, Instagram, Path, d) Foto inovasi sistem/SOP
WA, Iine, dll. pengaduan melalui
Media online.
e) Screnshoot website/

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 25


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
medsos tentang
penanganan pengaduan
b. Hasil penanganan pengaduan masyarakat 1) merespons seluruh pengaduan Dokumen respons atas
telah ditindaklanjuti masyarakat pengaduan masyarakat
2) menindaklanjuti pengaduan
masyarakat

c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas Melakukan monitoring dan evaluasi Laporan monitoring dan
penanganan pengaduan masyarakat pengaduan masyarakat secara bulanan. evaluasi laporan pengaduan
setiap bulan.

d. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan Menindaklanjuti Laporan monitoring Dokumen laporan tindak lanjut
masyarakat telah ditindaklanjuti dan evaluasi laporan pengaduan. berupa tindakan perbaikan
pelayanan.

4 Whistle-Blowing System (3)


a. Whistle Blowing System sudah di internalisasi Melakukan Internalisasi tentang Whistle- Dokumen kegiatan internalisasi
? Blowing System pada seluruh pegawai Whistle Blowing System
melalui apel/upacara pagi/sore atau (sosialisasi, rapat pembinaan
Bimtek atau atau rapat atau sosialisasi dll)

b. Whistle Blowing System telah diterapkan 1) Membuat kebijakan WBS dan unit a) Dokumen kebijakan WBS
pengelola WBS. b) Foto inovasi pengelolaan
2) Membuat inovasi dapat berupa WBS yang disesuaikan
aplikasi Whistle Blowing System. karakteristik satuan kerja.

c. Telah dilakukan evaluasi atas penerapan Mengevaluasi atas penerapan Whistle Laporan hasil evaluasi atas
Whistle Blowing System Blowing penerapan Whistle Blowing
setiap bulan.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 26


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung

d. Hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing Menindaklanjuti hasil evaluasi atas Laporan tindak lanjut hasil
System telah ditindaklanjuti penerapan WBS. evaluasi atas penerapan WBS.

5 Penanganan Benturan Kepentingan (3)


a. Telah terdapat identifikasi/pemetaan benturan Melakukan identifikasi/pemetaan Dokumen
kepentingan dalam tugas fungsi utama benturan kepentingan dalam tugas identifikasi/pemetaan benturan
fungsi utama. kepentingan dalam tugas
fungsi utama.

b. Penanganan Benturan Kepentingan telah Melakukan internalisasi penanganan Dokumen internalisasi


disosialisasikan/internalisasi Benturan Kepentingan kepada pegawai. penanganan Benturan
Kepentingan kepada pegawai
c. Penanganan Benturan Kepentingan telah Pegawai pada jabatan tertentu Dokumen surat pernyataan
diimplementasikan (pelayanan) telah bebas dari benturan bebas dari benturan
kepentingan. kepentingan.

d. Telah dilakukan evaluasi atas Penanganan Melakukan evaluasi atas Penanganan Dokumen laporan evaluasi atas
Benturan Benturan Kepentingan Penanganan Benturan
Kepentingan Kepentingan.

e. Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Menindaklanjuti hasil evaluasi atas Dokumen laporan tindak lanjut
Kepentingan telah ditindaklanjuti penanganan Benturan Kepentingan atas penanganan Benturan
Kepentingan.

VI. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10)


1 Standar Pelayanan (3)
a. Terdapat kebijakan standar pelayanan Menyusun Standar Pelayanan sesuai Dokumen Standar pelayanan
dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor pada satuan kerja.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 27


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
15 tahun 2014 tentang Standart
Pelayanan dan membuat inovasi yang
disesuaikan dengan karakteristik satuan
kerja.
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan 1) standar pelayanan telah a) Dokumentasi Standar
dimaklumatkan pelayanan yang
2) membuat inovasi terkait maklumat dimaklumatkan di tempat
standar pelayanan; pelayanan.
3) melakukan pemasangan maklumat (lampiran 4)
standar pelayanan di tempat b) Foto Maklumat
pelayanan Pelayanan.
c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar Membuat inovasi SOP pelaksanaan Dokumen SOP pelaksanaan
pelayanan standar pelayanan uang disesuaikan standar pelayanan dan inovasi
dengan karakteristik satuan kerja pelayanan yang telah dilakukan.

d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar 1) Reviu dan perbaikan atas standar Dokumen reviu dan perbaikan
pelayanan dan SOP pelayanan dan SOP atas standar pelayanan dan
2) Melaksanakan reviu dan SOP.
perbaikan atas standar pelayanan
dan SOP.
2 Budaya Pelayanan Prima (3)
a. Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam Melakukan sosialisasi/pelatihan Dokumen sosialisasi/pelatihan
upaya penerapan Pelayanan Prima kepada pegawai; Pelayanan Prima kepada
Budaya Pelayanan Prima pegawai

b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses Menyediakan informasi yang mudah a) Foto sarana informasi
melalui berbagai media diakses oleh masyarakat dalam layanan
memperoleh informasi layanan dan b) Screnshoot website/
kegiatan melalui media cetak, papan medsos.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 28


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
pengumuman, media sosial, website, dan
lain-lain.

c. Telah terdapat sistem 1) Memberikan reward kepada Dokumen penghargaan


punishment(sanksi)/reward bagi pelaksana pegawai dibidang pelayanan pegawai teladan sebagai
layanan serta pemberian kompensasi kepada (penghargaan pegawai teladan); reward, dokumen hukuman
penerima layanan bila layanan tidak sesuai 2) Memberikan punishtment disiplin sebagai punishment
standar terhadap pegawai yang serta kompensasi kepada
melakukan pelanggaran (hukuman penerima layanan.
disiplin)
3) Memberikan kompensasi kepada
penerima layanan, apabila tidak
sesuai standar layanan.
d. Telah terdapat sarana layanan terpadu/ Menyediakan layanan terpadu (PTSP), a) Foto SOP/aplikasi
terintegrasi OSS, dll layanan terpadu.
b) Foto ruang khusus
pelayanan.

e. Terdapat inovasi pelayanan Melakukan inovasi pada pelayanan Foto/Screnshoot inovasi pada
dengan sistem online pelayanan
3 Penilaian kepuasan terhadap pelayanan (4)
a. Dilakukan survei kepuasan masyarakat Melakukan Survei Kepuasan pelayanan a) Dokumen laporan survei;
terhadap pelayanan yang dilakukan secara berkala yang b) Dokumen penerima
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan.
organisasi. c) Screnshoot survei
pelayanan di
Website/medsos.

b. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat Hasil survei dipublikasikan secara terbuka Foto/Dokumentasi/ screenshoot

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 29


Data/Dokumen
No. Komponen Pembangunan (bobot) Tahapan Kegiatan
Pendukung
diakses secara terbuka kepada masyarakat melalui Website, hasil publikasi.
Media sosial dan banner/spanduk
c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survei 1) Menindaklanjuti atas hasil survei Dokumen laporan perbaikan
kepuasan masyarakat kepuasan masyarakat. pelayanan sebagai tindak
2) Melaksanakan perbaikan layanan lanjut dari survei kepuasan
sebagai tindak lanjut dari survei. masyarakat

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 30


2. Komponen Hasil (40%)
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, fokus
pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju pada dua sasaran
utama, yaitu:
a. Terwujudnya Aparatur Kementerian LHK yang Bersih dan
Bebas dari KKN (20%), diukur dengan menggunakan
ukuran:
1) Nilai persepsi korupsi (survei eksternal);
2) Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan ( TLHP).
b. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
kepada Masyarakat (20%), diukur melalui nilai persepsi
kualitas pelayanan (survei eksternal).

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 31


BAB III
PENETAPAN SATKER SEBAGAI ZONA
INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

A. SYARAT PENETAPAN WBK


Syarat penilaian minimal Satker yang dapat ditetapkan sebagai
WBK adalah :
1. Memiliki nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 75 dari
total 80;
a. Nilai komponen pengungkit 57 dari total penilaian 60
b. Nilai komponen hasil 18 dari total penilaian 20
2. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah
yang Bersih dan Bebas KKN” minimal 18, dengan nilai
sub komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5
dan sub komponen Persentase Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan (TLHP) minimal 3,5.
Penetapan Satker berpredikat WBK dituangkan dalam
Keputusan Kementerian LHK dan dapat dicabut apabila
ternyata setelah penetapannya terdapat kejadian/ peristiwa
yang mengakibatkan tidak dapat dipenuhinya lagi indikator
bebas dari korupsi.

B. SYARAT PENETAPAN WBBM


Syarat penilaian minimal Satker yang dapat ditetapkan sebagai
WBBM adalah :
1. Memiliki nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 85 dari
total 100;
a. Nilai komponen pengungkit 57 dari total penilaian 60
b. Nilai komponen hasil 34 dari total penilaian 40
2. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah
yang Bersih dan Bebas KKN” minimal 18, dengan nilai sub

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 32


komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal 13,5 dan
sub komponen Persentase TLHP minimal 3,5;
3. Memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat” minimal 16.
Penetapan Satker berpredikat WBBM dituangkan dalam
Keputusan Menteri PAN & RB dan dapat dicabut apabila
ternyata setelah penetapannya terdapat kejadian/ peristiwa
yang mengakibatkan tidak dapat dipenuhinya lagi indikator
birokrasi bersih dan melayani.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 33


BAB IV
PENUTUP

Buku panduan ini diharapkan menjadi salah satu acuan dalam


pelaksanaan pembangunan zona integritas wilayah bebas dari
korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani di satker-satker
lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Buku panduan ini dilengkapi dengan lampiran-lampiran


contoh/bentuk dari dokumen yang menjadi persyaratan dalam
pembangunan zona integritas di antaranya adalah contoh Tim
Kerja Zona Integritas Program Kerja Pembangunan Zona
Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi, dll.

Semoga buku panduan ini bermanfaat dan bisa membantu dalam


mengimplementasikan peraturan Menteri Pendayagunaan dan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pembangunan
Zona Integritas.

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 34


LAMPIRAN BUKU PANDUAN

Panduan Pembangunan Zona Integritas Hal 35


Lampiran 1a : SK Tim Kerja WBK/WBBM

KOP

KEPUTUSAN KEPALA ....................

NOMOR ......... TAHUN 20XX


TENTANG
TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH
BIROKRASI BERSIH MELAYANI (WBBM)
LINGKUP .........................................................
KEPALA ..............................................

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayab Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di lingkungan Instansi Pemerintah,
maka untuk mengimplementasikan
peraturan tersebut Satker satker lingkup
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan perlu melaksanakan
pembangunan Zona Integritas;
b. bahwa berdasarkan Intruksi Menteri LHK
Nomor Insp.1/MenLHK-Setjen/2015, Unit
Kerja diperintahkan untuk melaksanakan
pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM.
c. bahwa untuk melaksanakan pembangunan
zona integritas sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu dibentuk Tim
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK

[1]
dan WBBM;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu memilih personal yang
memenuhi persyaratan dan kriteria yang
ditentukan untuk diangkat dalam Tim
Pembangunan Zona Integritas di Lingkup
Satker.............. dengan Surat Keputusan
Kepala ...............
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaran Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3851):
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Nomor Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025);
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.18/MenLHK-II2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
405).

[2]
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 10 Tahun 2011 tentangPedoman
Pelaksanaan Program Manajemen
Perubahan;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan
Instansi Pemerintah;
8. Instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor, Insp.1/MenLHK-
Setjen/2015 tentang Pembangunan Zona
Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas
Korupsi (WBK) dan wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : Keputusan Kepala ................... tentang
Pembentukan Tim Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bersih dari Korupsi
dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani;
PERTAMA : Membentuk Tim Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bersih dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)
lingkup ................., sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini;
: Tim Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK dan WBBM lingkup .....................
mempunyai tugas dan wewenang
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
KEDUA
Keputusan ini;

[3]
KETIGA : Tim Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK dan WBBM lingkup ................... dalam
melaksanakan kegiatannya, bertanggung
jawab kepada Kepala .................
KEEMPAT : Masa kerja Tim Pembangunan Zona Integritas
Menuju WBK dan WBBM lingkup ..................
adalah 3 (tiga) tahun;
KELIMA : Biaya yang timbul akibat dari kegiatan
pembangunan Zona Integritas lingkup
................. dibebankan kepada anggaran
................. dan sumber lain yang diperoleh
secara sah ;
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : …………
pada tanggal : …………….

KEPALA.........................

...............................

[4]
TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH
BIROKRASI BERSIH MELAYANI (WBBM)
LINGKUP ...................................................

I. SUSUNAN TIM
Penanggung : Kepala ....................
Jawab/Pengarah
Ketua : Kepala ....................
Wakil Ketua : ........................
Sekretaris : ......................
Koordinator Kelompok : .........................
Kerja
Kelompok Kerja:
NO NAMA POKJA dan TUGAS ANGGOTA
1 Manajemen Perubahan Ketua :
Tugas :
Anggota :
a. Menyiapkan
dokumenrencanakerjapembangu
nanZonaIntegritasmenuju
WBK/WBBM
b. Menetapkan agen perubahan
2 Penataan Tata Laksana Ketua :
Tugas :
Anggota :
a. Menyiapkan SOP-SOP
b. Menyiapkan E-office
c. Melakukan monev keterbukaan
informasi publik
3 Penataan Manajmen SDM Ketua :
Tugas :

[5]
NO NAMA POKJA dan TUGAS ANGGOTA
a. Menyiapkan kebutuhan Anggota :
pegawai, mutasi
b. Menyiapkan kebutuhan dan
pelaksanaan diklat
c. Menyiapkan penilaian kinerja
pegawai, sanksi, reward
4 Penguatan Pengawasan Ketua :
Tugas :
Anggota :
Menyiapkan dokumen pengendalian
gratifikasi, SPIP, pengaduan
masyarakat, WBS, dan penanganan
benturan kepentingan

5 Penguatan Akuntabilitas Kinerja Ketua :


Tugas :
Anggota :
a. Membuat laporan-laporan
terkait AKIP
b. Memastikan keterlibatan
pimpinan dalam perencanaan
6 Penguatan Kualitas Pelayanan Ketua :
Publik
Anggota :
a. Menyiapkan standar
pelayanan, dan budaya
pelayanan prima
b. Melakukan penilaian kepuasan
survey pelanggan

II. TUGAS SELURUH TIM


1. Menyiapkan fasilitas untuk terlaksananya WBK dan
WBBM;
2. Memantau pelaksanaan WBK dan WBBM;
3. Menyiapkan dokumen, data pendukung terkait dengan
pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan
WBBM;
4. Melakukan sosialisasi hasil kegiatan WBK dan WBBM
kepada seluruh pegawai ............;

[6]
5. Mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan
WBK dan WBBM kepada Kepala .................
III. WEWENANG TIM
1. Melakukan rapat koordinasi dengan unit terkait;
2. Mengajukan anggaran sesuai kebutuhan;
3. Mengusulkan program terkait WBK dan WBBM;
4. Mengundang narasumber terkait WBK dan WBBM.

KEPALA ......................

………………………….

[7]
Lampiran 1b : Penentuan anggota Tim Pembangunan ZI
WBK/WBBM
KEPUTUSAN KEPALA ….
NOMOR :
TANGGAL :
MEKANISME PENUNJUKAN TIM PEMBANGUNAN ZONA
INTEGRITAS
LINGKUP ................................................

[8]
Lampiran 1c : Kriteria Penunjukan Tim Pembangunan ZI
WBK/WBBM

KRITERIA PENUNJUKAN TIM PEMBANGUNAN ZONA


INTEGRITAS
LINGKUP ......................................

Kriteria penunjukan pegawai ............... sebagai Ketua dan


Anggota Tim Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) lingkup ................. sebagai berikut:
1. Berstatus sebagai pegawai di Satker…………..
2. Kualifikasi pendidikan minimal S-1;
3. Masa kerja minimal di bidangnya dua tahun;
4. Memiliki kompetensi jabatan sesuai bidang tugas dalam
TIM ZI;
5. Sehat jasmani dan rohani.
6. Tidak pernah mendapat sanksi PP 53 kriteria sedang
s.d. berat.

[9]
Lampiran 2a : SK rencana Kerja Pembangunan ZI menuju
WBK/WBBM

KOP

KEPUTUSAN .....................................
NOMOR ......... TAHUN ...........
TENTANG
PENETAPAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA
INTEGRITAS LINGKUP .............................................
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA ........................................................
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
kegiatan Pembangunan Zona Integritas
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di
Lingkungan .........................., perlu
disusun rencana kerja Pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Kepala
.......................... tentang Penetapan
Rencana Kerja Pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di Lingkungan
.................................;

[10]

Mengingat…
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaran Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3851):
2. Undan-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Nomor Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025);
5. Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011
tentangPedoman Pelaksanaan Program
Manajemen Perubahan;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayab Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di
lingkungan Instansi Pemerintah
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.18/MenLHK-II2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
405).
8. Instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor, Insp.1/MenLHK-

[11]
Setjen/2015 tentang Pembangunan Zona
Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas
Korupsi (WBK) dan wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM) lingkup
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
PERTAMA : Menetapkan Rencana Kerja Pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di Lingkungan ..........................
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini;
KEDUA : Maksud dan tujuan ditetapkannya rencana
kerja ini adalah:
a. Rencana kerja ini dimaksudkan sebagai
acuan bagi Satker......... dalam
membangun Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di
Lingkungan ...............................
b. Tujuan penyusunan rencana kerja
adalah memberikan keseragaman
pemahaman dan tindakan dalam
membangun Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di
Lingkungan ...........................;

[12]
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di :
pada tanggal :

KEPALA ........................

.......................

[13]
RENCANA KERJA
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH
BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN
MELAYANI
LINGKUP .............................................

A. DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52
Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Rencana kerja ini dimaksudkan sebagai acuan
bagi Satker........... dan pemangku kepentingan
lainnya dalam membangun Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM); dan
2. Tujuan penyusunan rencana kerja adalah
memberikan keseragaman pemahaman dan
tindakan dalam membangun Zona Integritas
menuju WBK dan WBBM di Lingkungan
.....................

C. RENCANA AKSI KOMPONEN PENGUNGKIT


1. Manajemen Perubahan
Target:
a. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran
pimpinan dan pegawai ................. dalam
membangun Zona Integritas menuju WBK
dan WBBM;
b. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya
kerja pada ................... sesuai usulan

[14]
sebagai Zona Integritas menuju WBK dan
WBBM;
c. Menurunnya resiko kegagalan yang
disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi
terhadap perubahan.
Indikator:
a. Penyusunan Tim Kerja
Penyusunan Tim Kerja dilakukan dengan
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Pembentukan Tim untuk melakukan
pembangunan Zona Integritas menuju
WBK dan WBBM;
2) Penentuan anggota tim selain pimpinan
dipilih melalui prosedur/mekanisme yang
jelas.
b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK dan WBBM
Penyusunan Dokumen Rencana
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK
dan WBBM dilakukan dengan memerhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1) Penyusunan dokumen rencana
pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK dan WBBM;
2) Penyusunan dokumen rencana
pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK dan WBBM harus memuat target-
target prioritas yang relevan dengan
tujuan pembangunan Zona Integritas
Menuju WBK dan WBBM;
3) Mekanisme atau media untuk
mensosialisasikan pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK dan WBBM.
c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan
Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM.
Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan
Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

[15]
dilakukan dengan memerhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1) Pelaksanaan kegiatan pembangunan
Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM
mengacu pada target yang
direncanakan;
2) Melaksanakan monitoring dan evaluasi
terhadap pembangunan Zona Integritas
Menuju WBK dan WBBM;
3) Menindaklanjuti hasil monitoring dan
evaluasi.
d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
dilakukan dengan memerhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Pimpinan menjadi Role model dalam
pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK dan WBBM;
2) Penetapan agen perubahan dalam
pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK dan WBBM;
3) Dibangun budaya kerja dan pola pikir;
4) Anggota organisasi terlibat dalam
pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK dan WBBM.
2. Penataan Tata Laksana
Target:
a. Penggunaan teknologi informasi dalam
proses penyelenggaraan manajemen
pemerintahan di Zona Integritas Menuju WBK
dan WBBM;
b. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas proses
manajemen pemerintahan di Zona Integritas
Menuju WBK dan WBBM;
Indikator:
a. Prosedur Operasional Tetap (SOP) kegiatan
utama

[16]
1) Penyusunan SOP kegiatan utama yang
mengacu kepada kegiatan di
Satker....................;
2) Penerapan SOP;
3) Evaluasi/ Perbaikan SOP.
b. E-office/ e-government
1) Penyusunan sistem pengukuran kinerja
berbasis sistem informasi;
2) Penyusunan sistem pengelolaan
kepegawaian berbasis sistem informasi;
3) Penyusunan sistem pengelolaan BMN
berbasis sistem informasi
4) Penyusunan sistem pelayanan publik
berbasis sistem informasi.
c. Keterbukaan informasi publik
1) Penerapan kebijakan tentang
keterbukaan informasi publik;
2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan keterbukaan informasi publik.
3. Penataan Sistem Manajemen SDM
Target:
a. Meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan
SDM aparatur pada masing-masing Zona
Integritas Menuju WBK dan WBBM;
b. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan SDM aparatur pada masing-
masing Zona Integritas menuju WBK dan
WBBM;
c. Meningkatkan disiplin SDM aparatur pada
masing-masing Zona Integritas menuju WBK
dan WBBM;
d. Meningkatkan efektifitas manajemen SDM
aparatur pada Zona Integritas menuju WBK
dan WBBM;
e. Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur
pada Zona Integritas menuju WBK dan
WBBM.

[17]
Indikator:
a. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai
dengan kebutuhan organisasi
1) Menerapkan rencana kebutuhan
pegawai yang mengacu kepada peta
jabatan dan hasil analisis beban kerja;
2) Menerapkan rencana kebutuhan
pegawai;
3) Menerapkan monitoring dan evaluasi
terhadap rencana kebutuhan pegawai.
b. Pola Mutasi Internal
1) Penyusunan kebijakan pola mutasi
internal;
2) Penerapan kebijakan pola mutasi
internal;
3) Monitoring dan evaluasi atas kebijakan
pola mutasi internal.
c. Pengembangan Pegawai Berbasis
Kompetensi
1) Penganggaran kegiatan pengembangan
kompetensi;
2) Pemberian kesempatan bagi pegawai
mengikuti diklat maupun pengembangan
kompetensi lainnya.
d. Penetapan Kinerja Individu
1) Penerapan penetapan kinerja individu;
2) Penetapan kinerja individu sesuai
dengan indikator kinerja level di atasnya;
3) Pengukuran kinerja individu dilakukan
secara periodik;
4) Hasil penilaian kinerja individu telah
dilaksanakan/ diimplementasikan mulai
dari penetapan, implementasi, dan
pemantauan.
e. Penegakan Aturan Disiplin / Kode Etik /Kode
Perilaku Pegawai
Menerapkan aturan disiplin/ kode etik / kode
perilaku pegawai.

[18]
f. Sistem Informasi Kepegawaian
Pemutakhiran informasi kepegawaian
dilakukan secara berkala.
4. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Target:
a. Meningkatkan kinerja pada Satker…………;
b. Meningkatkan akuntabilitas instansi
pemerintah.
Indikator:
a. Keterlibatan Pimpinan
1) Pimpinan terlibat secara langsung dalam
penyusunan perencanaan;
2) Pimpinan terlibat secara langsung dalam
penyusunan penetapan kinerja;
3) Pimpinan memantau pencapaian kinerja
secara berkala.
b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
1) Penyusunan dokumen perencanaan;
2) Dokumen perencanaan berorientasi
hasil;
3) Penetapan Kinerja Indikator Utama
(IKU);
4) Indikator kinerja memiliki kriteria
SMART;
5) Penyusunan laporan kinerja;
6) Pelaporan kinerja telah memberikan
informasi kinerja;
7) Peningkatan kapasitas SDM yang
menangani akuntabilitas kinerja.

5. Penguatan Pengawasan
Target:
a. Meningkatkan kepatuhan terhadap
pengelolaan keuangan negara oleh masing-
masing bidang pada Satker…………….;
b. Meningkatkan efektifitas pengelolaan
keuangan negara pada Satker………..;

[19]
c. Meningkatkan status opini BPK terhadap
pengelolaan keuangan negara pada
Satker…………..;
d. Menurunnya tingkat penyalahgunaan
wewenang pada Satker…………..
Indikator:
a. Pengendalian Gratifikasi
1) Public Campaign tentang pengendalian
Gratifikasi;
2) Mengimplementasikan pengendalian
Gratifikasi.
b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal
Pemerintah (SPIP)
1) Membangun lingkungan pengendalian di
unit kerja;
2) Melakukan penilaian resiko atas unit
kerja;
3) Melakukan pengendalian untuk
meminimalisir resiko;
4) Sosialisasi SPI ke pihak terkait.
c. Pengaduan Masyarakat
1) Mengimplementasikan kebijakan
pengaduan masyarakat;
2) Menindaklanjuti hasil penanganan
pengaduan masyarakat;
3) Monitoring dan evaluasi atas
penanganan pengaduan masyarakat;
4) Menindaklanjuti hasil evaluasi
penanganan pengaduan masyarakat.
d. Whistle Blowing System
1) Menerapkan Whistle Blowing System;
2) Mengevaluasi penerapan Whistle
Blowing System;
3) Menindaklanjuti hasil evaluasi
penerapan Whistle Blowing System.
e. Penanganan Benturan Kepentingan
1) Mengidentifikasi benturan kepentingan
dalam tugas dan fungsi utama;

[20]
2) Mensosialisasikan penanganan benturan
kepentingan;
3) Mengimplementasikan penanganan
benturan kepentingan;
4) Mengevaluasi pelaksanaan penanganan
benturan kepentingan;
5) Menindaklanjuti hasil evaluasi
pelaksanaan penanganan benturan
kepentingan.
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Target:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik (lebih
cepat, mudah, dan tanpa biaya) pada
Satker………………..;
b. Mengusahakan unit pelayanan memperoleh
standarisasi pelayanan pada
Satker……………….;
c. Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
Indikator:
a. Standar Pelayanan
1) Penyusunan kebijakan standar
pelayanan;
2) Penyusunan SOP bagi standar
pelayanan;
3) Melakukan reviu dan perbaikan atas
standar pelayanan dan SOP.
b. Budaya Pelayanan Prima
1) Melakukan sosialisasi/ pelatihan berupa
kode etik, estetika, capacity building
dalam upaya penerapan budaya
pelayanan prima;
2) Memiliki informasi tentang pelayanan
mudah diakses melalui berbagai media;
3) Memiliki sistem reward and punishment
bagi pelaksana pelayanan secara
pemberian kompensasi kepada

[21]
penerima layanan bila layanan tidak
sesuai standar.
c. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan
1) Melakukan survey kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan;
2) Hasil survey kepuasan masyarakat
dapat diakses secara terbuka;
3) Melakukan tindak lanjut atas hasil survey
kepuasan masyarakat;

D. RENCANA AKSI KOMPONEN HASIL


Dalam pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju
pada dua sasaran, yaitu:
1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan
Bebas KKN
Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN pada Satker......... diukur dengan
menggunakan kriteria: Presentase Penyelesaian
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP Harus
Tuntas 100%).
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada
masyarakat
Sasaran terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik
kepada masyarakat diukur melalui Nilai Persepsi
Kualitas Pelayanan dengan melakukan Survey
Eksternal.

E. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


Rencana Anggaran & Biaya Kegiatan
Rencana anggaran dan biaya kegiatan Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani pada
Satker............., dibebankan pada Anggaran
Satker.......... Tahun Anggaran ..............

[22]
Lampiran 3 Penetapan Agen Perubahan ZI WBK/WBBM

KOP

KEPUTUSAN KEPALA ..............................


NOMOR ......... TAHUN xxxx
TENTANG
AGEN PERUBAHAN
LINGKUP ....................................
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA ...............................................

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan tujuan organisasi


dengan kinerja yang lebih baik sesuai
dengan grand design Reformasi Birokrasi
sebagaimana diamanatkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010 – 2025 dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayab Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di lingkungan Instansi Pemerintah,
perlu dilakukan perubahan terhadap mind
set dan culture set di lingkungan
Satker......................;
b. bahwa agen perubahan merupakan salah
satu indikator untuk menilai keberhasilan
proses pembangunan zona integritas serta
mewujudkan aparatur Pemerintah yang
bersih di lingkup Satker...........
c. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, serta untuk memberikan contoh

[23]
ketauladanan kepada para pegawai di
Lingkungan Satker.......... dalam sebuah
proses perubahan, perlu menetapkan Agen
Perubahan Lingkup .....................;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999


tentang Penyelenggaran Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3851):
2. Undan-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Nomor Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025);
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 10 Tahun 2011 tentangPedoman
Pelaksanaan Program Manajemen
Perubahan;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan
Instansi Pemerintah

[24]
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.18/MenLHK-II2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
405).
8. Instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor, Insp.1/MenLHK-
Setjen/2015 tentang Pembangunan Zona
Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas
Korupsi (WBK) dan wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
PERTAMA : Agen Perubahan Lingkup
Satker................sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Agen Perubahan Lingkup Satker.................
sebagaimana dimaksud dalam diktum
PERTAMA mempunyai peran dan tugas
sebagai berikut:
1. Sebagai katalis, yang bertugas memberikan
keyakinan kepada seluruh pegawai di
lingkungan unit kerjanya masing-masing
tentang pentingnya perubahan unit kerja
menuju unit kerja yang lebih baik.
2. Sebagai penggerak perubahan, yang
bertugas mendorong dan menggerakkan
pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam
perubahan unit kerja menuju unit kerja yang
lebih baik.
3. Sebagai pemberi solusi, yang bertugas
memberikan alternatif solusi kepada para

[25]
pegawai atau pimpinan di lingkungan unit
kerja yang menghadapi kendala dalam
proses berjalannya perubahan unit kerja
menuju unit kerja yang lebih baik.
4. Sebagai mediator, yang bertugas
membantu memperlancar proses
perubahan, terutama menyelesaikan
masalah yang muncul dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi dan membina hubungan
antar pihak-pihak yang ada di dalam dan
pihak di luar unit kerja terkait dengan
proses perubahan unit kerja menuju unit
kerja yang lebih baik.]
5. Sebagai penghubung, yang bertugas
menghubungkan komunikasi dua arah
antara para pegawai di lingkungan unit
kerjanya dengan para pengambil
keputusanl; dan
6. Sebagai teladan (role model), yang
bertugas sebagai individu yang dapat
dijadikan contoh dalam berprestasi,
bertingkah laku, berpikir dalam pola yang
lebih maju.
KETIGA : Masa kerja Agen Perubahan lingkup
Satker.......... adalah 2 (dua) tahun.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di : .................
pada tanggal :

KEPALA .........................

........................

[26]
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA…
NOMOR :
TANGGAL :

NAMA-NAMA AGEN PERUBAHAN


LINGKUP .................................

NO. NAMA JABATAN UNIT KERJA


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

KEPALA ........................

.............................

[27]
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA…
NOMOR :
TANGGAL :

MEKANISME PENUNJUKAN AGEN PERUBAHAN


LINGKUP ......................................................

[28]
Lampiran 4 : Contoh Maklumat Pelayanan

KOP

MAKLUMAT PELAYANAN

Melaksanakan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik


dan Undang-Undang Pelayanan Publik kami memberikan
layanan :
1. Jenis Layanan…………
2. Jenis layanan ……………
3. Jenis layanan …………….
4. Jenis layanan …………….

Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan


pelayanan yang informatif, transparan, responsif, dan akuntabel
sesuai standar pelayanan serta ketentuan yang telah ditetapkan,
apabila tidak menepati janji ini kami siap menerima sanksi
sesuai peraturan perundangan yang berlaku

[29]
Lampiran 5 : Contoh Rumusan Budaya Kerja

KOP

RUMUSAN BUDAYA KERJA


SATKER ………………………

Pada hari ini……….tanggal……………….tahun…………


bertempat di…………….. telah dilaksanakan sosialisasi dan
workshop tentang budaya kerja yang diikuti oleh …. Peserta
terdiri dari pejabat structural, pejabat fungsional dan pegawai
non structural beserta narasumber yang berasal dari……………
. Hasil rumusan worksop budaya kerja Satker………. Adalah
(DISIPLIN, KOMITMEN, RESPONSIF, BERPRESTASI,
INTEGRITAS, LOYAL, PROFESIONAL, INISIATIF, MELAYANI,
ETOS KERJA, GOTONG ROYONG, BERDEDIKASI, SIAP
BERUBAH, TIDAK KKN, DETEKSI CEPAT SOLUSI
TEPAT…….. (silahkan pilih disesuaikan dengan kondisi
lingkungan Satker)

…………… tanggal, … bulan…. Tahun….

Kepala Satker Kepala …… Kepala …….


(struktural)

……………… ………………
……………………..

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi

………………. ………………….. …………….

Nara Sumber Nara Sumber Nara Sumber

[30]
……………….. ……………… ………………

Koordinator Koordinator Koordinator

………………….. ………………… ………………

Pejabat Fungsional Pejabat Fungsional Pejabat


Fungsional

…………………. ……………………
…………………..

Staf Staf Staf

…………………… …………………… ………………..

[31]

Anda mungkin juga menyukai