Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI TIU

KEMAMPUAN NUMERIK
(Kumpulan Rumus)

Hanya untuk Internal Sahabat CPNS, tidak untuk disebarkan !


TEORI BILANGAN
Pecahan Istimewa
Bilangan Bulat Operasi Pecahan
Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif, nol, dan ✓ Penjumlahan & pengurangan pecahan
𝑎 𝑐 𝑎.𝑑 ± 𝑏.𝑐
bilangan bulat negatif. Jenis-jenis bilangan bulat antara ± =
𝑏 𝑑 𝑏.𝑑
lain adalah: ✓ Perkalian pecahan
✓ Bilangan Asli Terdiri atas : 1, 2, 3, 4, 5, 6, ... 𝑎 𝑐 𝑎 𝑥𝑐
x =
✓ Bilangan Cacah Terdiri atas : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, ... 𝑏 𝑑 𝑏 𝑥𝑑
✓ Bilangan Prima Merupakan bilangan yang hanya ✓ Pembagian Pecahan
𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎 𝑥 𝑑
memiliki 2 faktor yaitu bilangan 1 dan bilangan itu : = x =
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏 𝑥 𝑐
sendiri. Contoh : 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, ...

Pecahan Contoh:
𝑎 1
Bentuk umum pecahan adalah . Dimana 𝑎 adalah Tini memiliki persediaan terigu 2 𝑘𝑔
𝑏 2
pembilang dan 𝑏 adalah penyebut (pembagi). Bentuk- 1
kemudian membeli . Terigu lagi 3 𝑘𝑔
4
bentuk pecahan dapat dilihat pada tabel berikut: tersebut digunakan untuk membuat kue
2
Pecahan Desimal Persen sebanyak 4 𝑘𝑔. Sisa terigu sebanyak
5
1 0,5 50% 1 1 1 1
22 + 3 4 = (2+3) 2 + 4
2
3
1 0,3333 33,33% = 5 4 kg
3 3 2 3 2 Noted:
1 0,25 25% 54 − 4 5 = (5-4) 4 − 5
Hapalkan bilangan Istimewa
4 7
= 1 20 kg sangat membantu dalam
operasi bilangan
Persamaan Linear
OPERASI HITUNG ALJABAR Persamaan linear adalah persamaan linear yang variabel variabelnya
berderajat (berpangkat) satu. Menyelesaikan persamaan linear dapat
Perkalian Bentuk Aljabar
dilakukan dengan metode eliminasi dan subtitusi.
Persamaan Linear Satu Variabel
Contoh : 2x – 3 = 5
Perpangkatan Bentuk Aljabar 2x =8
x =4
Persamaan Linear Dua Variabel
Eliminasi Subtitusi
3x + 5y = 27 2x + 5y = 23
Pemfaktoran Bentuk Aljabar
2x + 5y = 23 2.4 + 5y = 23
x=4 5y = 15
y=3
Petidaksamaan linear
❑ Sifat Komutatif Pertidaksamaan ditandai dengan simbol , ≤ , dan ≥
a + b = b + a, dengan a dan b bilangan riil Misal :
❑ Sifat Asosiatif 1. x > 2 →nilai terkecil x adalah mendekati 2.
(a + b) + c = a + (b + c) dengan a, b, dan c bilangan 2. x < 6 →nilai terbesar x adalah mendekati 6
riil) 3. 2 < x ≤ 5 → nilai terkecil x mendekati 2 dan nilai x terbesar adalah 5.
❑ Sifat Distributif Contoh :
a(b + c) = ab + ac, dengan a, b, dan c bilangan riil 2x + 5 < 5x – 4
2x – 5x < -4 – 5
-3x < -9 (:-3)
x>3
PERSEN SKALA , KESEBANGUNAN HIMPUNAN
𝑎
1. Persen a dari b = x 100%
𝑏 ✓ Skala =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎 ✓ DIAGRAM VENN
𝑎 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
2. a% dari b = xb Memahami penggunaan Diagram Venn
100 ✓ Kesebangunan dalam pemecahan persoalan, berikut ini
3. Persen perubahan (kenaikan/penurunan)
𝑥 𝑎𝑤𝑎𝑙 −𝑥 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 diberikan ilustrasi sebagai berikut :
% perubahan = x 100% Diagram Venn 2 Himpunan
𝑥 𝑎𝑤𝑎𝑙
4. Persen gabungan/campuran Bukan
𝑥%.𝑓𝑥+𝑦%.𝑓𝑦
% gabungan = A dan B
𝑓𝑥+𝑓𝑦
fx = bobot x dan fy = bobot y

ARITMATIKA SOSIAL
A saja
B saja
1. Hubungan antara harga pembelian (B),
harga penjualan (J), dan untung (U) A dan B
U=J–B
𝐽 −𝐵 Diagram Venn 3 Himpunan
2. Persen Untung = x 100%
𝐵
3. Hubungan harga beli (B) dengan Diskon Urutan pengisian diagram venn :
(D) 1. Yang menunjukkan anggota ketiga
B = (100 – D)% x harga asli himpunan = g
2. Yang menunjukkan anggota dari
dua himpunan saja yaitu : d,e, f
3. Yang menunjukkan anggota dari
satu himpunan saja yaitu : a, b, c
PERBANDINGAN
a. Perbandingan senilai adalah upaya membandingkan dua b. Perbandingan berbalik nilai adalah suatu upaya membandingkan
buah objek atau lebih, dengan besar salah satu nilai dua buah objek atau lebih dengan besar nilai salah satu variabel yang
variabel yang bertambah, maka membuat variabel lain bertambah, maka membuat variabel lain menjadi berkurang nilainya
menjadi bertambah juga. Rumus: atau tidak sama.
𝑎1 𝑎2 𝑎1 𝑎2
= 𝑏2 Rumus: = 𝑏1
𝑏1 𝑏2
Contoh: Contoh:
Pembuatan kolam ikan dilakukan oleh 8 pekerja dengan gaji Pembangunan rumah dilakukan oleh 6 pekerja dengan waktu
seluruh pekerja sebesar Rp 300.000. Namun pemilik kolam penyelesaikan selama 22 hari. Apabila jumlah pekerjanya menjadi 8
ikan tersebut ingin mempercepat pembuatannya maka dari orang maka membutuhkan waktu berapa hari agar rumah tersebut
itu menambahkan 4 orang lagi. Hitunglah berapakah jumlah dapat selesai ?
gaji tambahannya ?
Diketahui :
Diketahui :
a1 = 6 b1 = 22 a2 = 8
a1 = 8 b1 = 300.000 a2 = 4
Ditanya : b2 = ?
Ditanya : b2 =…?
Maka nilai b2
Maka nilai b2 𝑎1 𝑎2
𝑎1 𝑎2 =
= 𝑏2
6
𝑏1
8
𝑏1 𝑏2
8 4 = (kalisilang)
= (kali silang) 𝑏2 22
300.000 𝑏2 6 x 22 = 8 x b2
8 x b2 = 300.000 x 4
b2 = 132/8
b2 = 1.200.000/8
b2 = 16.5
b2 = 150.000
Maka, pekerja tersebut membutuhkan waktu selama 16,5 hari untuk
Maka, jumlah gaji tambahannya sebesar Rp 150.000
menyelasaikan pembangunan rumah tersebut.
JARAK, WAKTU, DAN KECEPATAN
✓ Hubungan Jarak (S), Waktu (T), Dan Kecepatan (V) ✓ KECEPATAN RELATIF
Hubungan antara v, s, dan t dapat dilihat pada ❑ Gerak Searah: Jika A bergerak dengan kecepatan v1 dan B bergerak
segitiga berikut. dengan kecepatan v2, A dan B bergerak dengan arah yang sama,
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑠)
maka kecepatan relatif antara A dan B adalah : jika t2 adalah waktu
Kecepatan (v) = yang dibutuhkan orang kedua untuk dapat menyusul orang pertama
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑡)
dengan v2 > v1, dan ∆t adalah selisih waktu kedua orang tersebut
mulai bergerak, maka:
∆𝑡
Waktu menyusul (t2) =
𝑉2−𝑉1

❑ Berlawanan Arah/Saling Mendekati: Jika A bergerak dengan


kecepatan v1 dan B bergerak dengan kecepatan v2, A dan B
bergerak dalam arah yang berlawanan, maka kecepatan relatif
antara A dan B adalah:
✓ KECEPATAN RATA-RATA
V = v1+v2

Jika A dan B terpisah sejauh s, dengan kecepatan masing-masing v1


dan v2. Jika keduanya samsama bergerak dalam arah yang saling
mendekati, waktu yang dibutuhkan A dan B untuk berpapasan adalah:
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑠1+𝑠2+⋯+𝑆𝑛) 𝑠
Kecepatan (v) = Waktu berpapasan (t) =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑡1+𝑡2+⋯+𝑡𝑛) 𝑉1+𝑉2
TEORI PELUANG Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur dengan memperhatikan urutannya.
✓ KAIDAH PENCACAHAN Contoh : penomoran, posisi duduk, susunan buku pada rak, susunan kepengurusan
Jika A dapat terjadi dengan m cara dan B organisasi, dll.
dapat terjadi dengan n cara maka:
❑ Jika A dan B adalah peristiwa yang
terjadi bersamaan atau berurutan
maka A dan B dapat terjadi dengan m x
n cara.
❑ Jika A peristiwa yang terpisah dengan Kombinasi
B maka peristiwa A atau B dapat Kombinasi adalah susunan unsur-unsur yang tidak
terjadi sebanyak m + n cara. memperhatikan urutannya.
Contoh : cara menjawab soal-soal ujian, mengambil bola dari
✓ PELUANG dalam sebuah kotak, banyaknya himpunan bagian dari suatu
P(A) adalah peluang kejadian himpunan, dll. Kombinasi n unsur dari r unsur adalah :
A n(A) adalah banyaknya kejadian A
n(S) adalah banyaknya sampel kajadian Peluang Kejadian Majemuk yang Saling Lepas Peluang Kejadian Bersyarat
peluang munculnya kejadian A dengan
Peluang Kejadian Majemuk syarat kejadian B telah muncul

✓ FREKUENSI HARAPAN
Frekuensi harapan terjadinya A adalah hasil kali peluang
terjadinya A denganjumlah percobaan. Fh(A) = P(A) x N
STATISTIKA
✓ Data Tunggal ✓ Data Kelompok

Sumber: idschool.net
BARISAN ARITMATIKA DAN GEOMETRI
✓ Barisan aritmatika : ✓ Barisan Geometri :
a, a + b, a + 2b, …, a + (n-1)b a, ar, ar^2 , …, arn^ – 1

Untuk r >1

Untuk r <1
PENARIKAN KESIMPULAN
Jika p, q dan r adalah suatu pernyataan, maka terdapat Premis1 : Jika anak itu siswa SMAN 2 Bengkulu maka ia memakai seragam batik biru
tiga cara dalam penarikan kesimpulan, yaitu : Premis 2 : Ahmad siswa SMAN 2 Bengkulu

p : ”Anak itu siswa SMAN 2 Bengkulu”


q : ”Anak itu memakai seragam batik biru”
maka menurut aturan modus ponens berlaku :
p → q : Jika anak itu siswa SMAN 2 Bengkulu maka ia memakai seragam batik biru
p : Ahmad siswa SMAN 2 Bengkulu
Jadi Kesimpulannya:
q : Ahmad memakai seragam batik biru

Premis 1 : Jika x bilangan kelipatan 6 maka x habis dibagi 3


Premis 2 : 8 tidak habis dibagi 3

p : ” Wati malas belajar”


q : ”Wati naik kelas”
maka menurut aturan modus tolens berlaku :
p → –q : Jika Wati malas belajar maka ia tidak naik kelas
q : Wati naik kelas
Jadi Kesimpulannya:
–p : Wati tidak malas belajar

Anda mungkin juga menyukai