Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC)

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi keperawatan)

Disusun oleh :

Daneila Agustin

0101018014

AKADEMI KEPERAWATAN BHAKTI HUSADA BEKASI

Jl. RE. Martadinata (By Passs) Cikarang-Bekasi 17530

Tahun ajaran 2020/2021


Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

A. Dx. Keperawatan : ketidak patuhan minum obat


B. Pokok Bahasan : Penyakit tuberculosis (TBC)
C. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian TBC
2. Penyebab penyakit TBC
3. Tanda dan gejala penyakit TBC
4. Cara penularan penyakit TBC
5. Pencegahan TBC
6. Pengobatan TBC
7. Makanan untuk penderita TBC
D. Sasaran : Tn. Oyim syahrudin
E. Waktu : 20 Menit
F. Tempat : Di rumah Tn.Oyim
G. Hari/Tanggal : Rabu 21 april 2021
H. Tujuan Penyuluhan :
a. Tujuan Instruksional Umum / TIU

Setelah dilakukannya penyuluhan, diharapkan Tn.Y dan keluarga dapat


mengetahui apa itu Tuberculosis (TBC), penyebab penyakit TBC, tanda dan gejala,
cara penularannya TBC, pencegahan TBC dan pengobatan TBC

b. Tujuan Instruksional Khusus / TIK

Setelah dilakukannya penyuluhan 1x20 menit, diharapkan Tn.O dan keluarga


dapat:

1) Menjelaskan kembali pengertian TBC


2) Menyebutkan kembali penyebab dari penyakit TBC
3) Menyebutkan kembali tanda dan gejala penyakit TBC
4) Menyebutkan kembali bagaimana cara penularan penyakit TBC
5) Menyebutkan kembali pencegahan penyakit TBC
6) Menjelaskan kembali cara pengobatan penyakit TBC
7) Menyebutkan kembali apa saja makanan untuk penderita TBC

I. Kegiatan :

N
o Langkah — Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
langkah
1. Pendahuluan 5 a. Memberi salam a. Menjawab
b. Mengingatkan kontrak salam
atau janji b. Menjawab
c. Menjelaskan maksud dan pertanyaan
tujuan
d. Melakukan apresepsi
2. Penyajian 20 a. Menjelaskan tentang a. Mendengarkan
TBC dengan seksama
b. Menyebutkan penyebab b. Mendengarkan
penyakit TBC dengan seksama
c. Menyebutkan tanda dan c. Mendengarkan
gejala penyakit TBC secara seksama
d. Menjelaskan cara d. Mendengarkan
penularan penyakit TBC secara seksama
e. Menjelaskan pencegahan e. Mendengarkan
penyakit TBC secara seksama
f. Menejelaskan f. Mendengarkan
pengobatan penyakit secara seksama
TBC g. Mengikuti
g. Menjelaskan makanan secara seksama
untuk penderita TBC
3. E Evaluasi 10 a. Menanyakan kembali a. Berpartisipasi
tentang apa yang sudah aktidf dan dapat
disampaikan menjelaskan
b. Memberikan kembali apa yang
reinforcement positif sudah
disampaikan

4. Pe penutup 5 a. Menyimpulkan bersama a. Ikut serta dalam


apa yang sudah menyimpulkan
disampaikan b. Menjawab salam
b. Memberi salam

J. Metode :Ceramah dan tanya jawab


K. Media :Leaflet dan lembar balik
L. Materi :Terlampir
M. Evaluasi :
a. Pertanyaan:
1) Apakah yang dimaksud dengan penyakit TBC?
2) Apa penyebab dari penyakit TBC?
3) Apa saja tanda dan gejala dari penyakit TBC?
4) Bagaimana cara penularan penyakit TBC?
5) Bagiamana cara pencegahan penyakit TBC?
6) Bagaimana cara pengobatan penyakit TBC?
7) Apa saja makanan untuk penderita TBC ?

b. Jawaban :
1) Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
bernama Mycrobakterium Tuberkulosis. Bakteri ini mampu hidup berbulan-bulan
ditempat yang sejuk gelap, terutama di tempat yang lembab. Kuman ini dapat
menimbulkan infeksi pada paru-paru, selain menginfeksi paru-paru kuman ini
bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
2) Penyebab penyakit TBC terdiri atas beberapa faktor, misalya dapat terjadi
berhubungan dengan kemiskinan, rumah sesak, malnutrisi, faktor genetik dan
rentan terhadap TBC
3) Tanda dan gejala TBC itu antara lain :
a. Berat badan turun tanpa sebab
b. Demam lama dan berulang tanpa sebab
c. Hilang selera makan
d. Keringat malam
e. Ada pembesaran kelenjar limfe

4) Saat batuk atau bersin, penderita TBC menebarkan kuman ke udara dalam bentuk
droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman tersebut dapat
bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Penularan dapat terjadi
jika droplet tersebut terhirup saluran pernafasan orang lain. Setelah masuk ke
dalam tubuh melalui pernafasan kuman TB menyebar dari paru ke organ tubuh
lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran pernafasan
dan lain-lain. Penyebaran semakin berat apabila penderita batuk atau tertawa.
Penyakit TBC di luar paru-paru, sebaliknya tidak bisa menyebar semudah TBC
paru-paru.
5) Minum obat teratur,tidak membuang dahak secara sembarangan, caha dan
ventilasi yang baik, dan ketika berinteraksi dengan penderita menggunakan
masker.
6) Ada dua fase pengobatan yaitu :

a. Fase awal: Obatnya INH 5 mg/kgBB, ripampisin 10mg/kgBB, pirazinamit


35mg/kgBB dan etambutol 15mg/kgBB.

b. Fase lanjutan : . Obatnya aminoglikosida, streptomisin, terapi ini diberikan pada


tbc mdr
7) Makanan untuk pasien TBC

Untuk penderita TBC makanan tidak ada yang dipantrang hanya dengan
melakukan TKTP (tinggi kalori tinggi protein) Makanan yang dianjurkan seperti
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Makanan yang tidak dianjurkan seperti, gula dan olahan gula, gorengan, makanan
pedas, kopi dan teh kental, serta minuman alkohol dan softdrink.
N. Referensi : Terlampir

Lampiran Materi
TUBERCULOSIS

B. Pengertian

Penyakit tuberkulosis lebih dikenal dengan sebutan penyakit TBC, adalah


penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycrobakterium Tuberkulosis.
Bakteri ini mampu hidup berbulan-bulan ditempat yang sejuk gelap, terutama di tempat
yang lembab. Kuman ini dapat menimbulkan infeksi pada paru-paru.

C. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala TBC itu antara lain :

1. Berat badan turun tanpa sebab


2. Demam
3. Hilang selera makan
4. Keringat malam

D. Penyebab

Penyebab penyakit TBC terdiri atas beberapa faktor, misalya dapat terjadi berhubungan
dengan rumah sesak, gizi kurang, faktor keturunan dan rentan terhadap TBC.

Penyakit TB paru disebabkan oleh TB (mycobacterium tuberculosis)

- situasi yang penuh stress (injury atau penyakit, kurang nutrisi, stress emosional,
kelelahan yang kronik)

- status nutrisi kurang

- Tidak mematuhi aturan pengobatan.

E. Cara penularan penyakit TBC

Saat batuk atau bersin, penderita TBC menebarkan kuman ke udara dalam bentuk
droplet (percikan ludah). Droplet yang mengandung kuman tersebut dapat bertahan di
udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Penularan dapat terjadi jika droplet tersebut
terhirup saluran pernafasan orang lain. Setelah masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan
kuman TB menyebar dari paru ke organ tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah,
sistem saluran limfe, saluran pernafasan dan lain-lain.

Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari paru. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin
menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman),
maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Selain itu, kemungkinan seseorang
terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup
udara. Penyakit TBC paru bisa menyebar dari satu orang ke orang lain lewat udara.
Penyebaran semakin berat apabila penderita batuk atau tertawa. Penyakit TBC di luar
paru-paru, sebaliknya tidak bisa menyebar semudah TBC paru-paru.

F. Cara Pencegahan penyakit TBC


Menurut Andareto (2015) cara pencegahan penyakit TBC sebagai berikut :
1. Mengurangi kontak secara langsung dengan penderita TBC
2. Minum obat teratur,tidak membuang dahak secara sembarangan,
3. cahaya dan ventilasi yang baik, dan ketika berinteraksi dengan penderita
menggunakan masker

satu cara adalah batuk dan bersin sambil menutup mulut atau hidung dengan
saputangan atau kertas tissue untuk kemudian didesinfektan dengan Lysol atau di bakar.
Bila penderita berbicara, jangan terlampau dekat dengan lawan berbicaranya. Ventilasi
yang baik dari ruangan juga memperkecil bahaya penularan.

G. Cara pengobatan TBC

Pengobatan tuberculosis terbagi menjadi dua fase yaitu:

a. fase intensif/awal : Tujuan tahapan awal adalah membunuh kuman yang aktif
membelah sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya dengan obat yang bersifat
bakterisidal. Selama fase intensif yang biasanya terdiri dari 4 obat,terjadi
pengurangan jumlah kuman disertai pebaikan klinis. Pasien yang terinfeksi
menjadi noninfeksi dalam waktu 2 minggu. Sebagaian besar pasien dengan
sputum BTA positif akan menjadi negative dalam waktu 2 bulan. Obatnya INH 5
mg/kgBB, ripampisin 10mg/kgBB, pirazinamit 35mg/kgBB dan etambutol
15mg/kgBB.
b. Fase lanjutan : Selama fase lanjutan diperlukan lebih sedikit obat, tapi dalam
waktu yang lebih panjang. Penggunaan 4 obat selama fase awal dan 2 obat selama
fase lanjutan akan mengurangi resiko terjadinya resistensi selektif. Obatnya
aminoglikosida, streptomisin, terapi ini diberikan pada tbc mdr

TB MDR atau multidrug-resistant tuberculosis adalah jenis tuberkulosis yang kebal


terhadap 2 obat antituberkulosis paling kuat, yaitu isoniazid dan rifampisin. Namun,
waktu pengobatan lebih lama dari penyembuhan tuberkulosis biasa lantaran bakteri
tuberkulosis yang ada di dalam tubuh pasien sudah kebal, berevolusi, dan sulit untuk
dikendalikan. Pengobatan TB MDR biasanya akan menggunakan obat anti tuberkulosis
(OAT) lini kedua. Obat anti-TB lini kedua umumnya, seperti ciprofloxacin, ofloxacin,
fluoroquinolone (levofloxacin), Selain itu, berikut ini adalah aturan pengobatan khusus
yang dilakukan untuk mengatasi tuberkulosis MDR:

1. Dosis pengobatan yang berbeda, bergantung pada gejala dan tempat bakteri TB
menyerang.
2. Jumlah dan varian obat lebih banyak.
3. Waktu pengobatan lebih lama, umumnya sekitar 12-20 bulan.
4. Pasien harus mendapatkan suntik obat 5 hari dalam seminggu, selama 8 bulan
pertama.
5. Menerapkan pola hidup sehat, seperti:
o Tidak merokok
o Mengonsumsi makanan sehat untuk penderita TBC
o Menjaga kebersihan rumah
o Membuka ventilasi udara setiap pagi agar mendapatkan cukup cahaya matahari
H. Makanan untuk penderita TBC
Untuk penderita TBC makanan tidak ada yang dipantrang hanya dengan melakukan TKTP
(tinggi kalori tinggi protein) Makanan yang dianjurkan seperti karbohidrat, protein
hewani, protein nabati, sayur-sayuran dan buah-buahan. Seperti nasi, jagung, roti, ikan,
daging, hati, ubi, dan semua sayur-sayuran dan buah-buahan. yang tidak dianjurkan
seperti, gula dan olahan gula, gorengan, makanan pedas, kopi.

Anda mungkin juga menyukai