Anda di halaman 1dari 12

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1
PEDOMAN AKADEMIK Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Menteri adalah Menteri Agama Republik Indonesia.
PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR 2. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
3. Rektor adalah Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.
4. Direktur adalah Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.
5. Wakil Direktur adalah Wakil Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.
6. Majelis Pertimbangan Akademik (selanjutnya disingkat MPA), adalah badan normatif yang memiliki
tugas untuk meningkatkan kualitas akademik Pascasarjana.
7. Dosen adalah tenaga pendidik bergelar doktor, dan atau dengan jabatan guru besar.
8. Penasihat Akademik adalah tenaga akademik bergelar doktor yang bertugas memberikan bimbingan
akademik kepada mahasiswa.
9. Pembimbing adalah tenaga akademik bergelar doktor yang bertugas membimbing mahasiswa
program magister (S-2), dalam penelitian dan penulisan tesis.
10. Promotor adalah tenaga akademik dengan jabatan Guru Besar dan atau doktor yang diberi tugas
membimbing mahasiswa program Doktor (S-3) dalam penelitian dan penulisan disertasi.
11. Mahasiswa adalah peserta didik yang secara sah terdaftar sebagai mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan
Ampel Surabaya.
12. Promovendus adalah calon doktor yang telah lulus ujian disertasi tahap pertama (tertutup).
13. Pascasarjana adalah Program Magister dan Program Doktor pada UIN Sunan Ampel Surabaya.
14. Program Magister adalah unit pelaksana akademik yang berfungsi menyelenggarakan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada program Strata Dua (S-2).
15. Program Doktor adalah unit pelaksana akademik yang berfungsi menyelenggarakan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada program Strata Tiga (S-3).
16. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang mengikuti kurikulum dan
metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik yang mengkhususkan bidang
tertentu pada Pascasarjana.
17. Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah unit pelaksana penjaminan mutu pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat Pascasarjana UIN Sunan Ampel.
18. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 14 (empat belas) sampai dengan 16 (enam
belas) minggu kuliah, atau kegiatan terjadwal yang lain, berikut kegiatan yang menyertainya.
19. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan
satuan kredit semester, untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman
belajar, dan beban penyelenggaraan program.
20. Satuan Kredit Semester (selanjutnya disingkat sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester, melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 (satu)
sampai 2 (dua) jam kegiatan terstruktur, dan sekitar 1 (satu) sampai 2 (dua) jam kegiatan mandiri.
21. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah kartu yang memuat daftar mata kuliah wajib dan pilihan, yang
diprogram oleh mahasiswa dari sejumlah mata kuliah yang ditawarkan pada suatu semester
berdasarkan kewajiban, minat, dan kemampuan.
22. Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD) adalah mata kuliah yang jika dianggap perlu, harus diambil
oleh calon doktor, untuk bahan pendalaman kajian disertasi yang sedang diteliti, dan digunakan untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah yang sedang diteliti.
23. Ujian Kualifikasi adalah ujian yang wajib ditempuh mahasiswa Program Doktor, untuk memperoleh
status calon doktor.
PASCASARJANA 24. Ujian Proposal Tesis adalah ujian yang wajib ditempuh mahasiswa Program Magister, untuk
mendapatkan hak melakukan penelitian, dan penulisan tesis.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL 25. Ujian Proposal Disertasi adalah ujian yang wajib ditempuh calon doktor untuk mendapatkan hak
SURABAYA melakukan penelitian disertasi.
2019 26. Tesis adalah karya tulis akademik sebagai hasil penelitian yang dilakukan secara mandiri oleh
mahasiswa pada program magister di bawah bimbingan 2 (dua) orang pemimbing.
27. Disertasi adalah karya tulis akademik sebagai hasil penelitian oleh calon doktor di bawah bimbingan 2
(dua) orang Promotor yang berisi temuan orisinal.

2 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor


BAB II (2) Wakil Direktur bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kerjasama antar lembaga,
VISI, MISI DAN TUJUAN PASCASARJANA baik lokal, nasional, regional maupun internasional, dan penanganan masalah kemahasiswaan baik
menyangkut bakat, minat, serta kerjasama.
Pasal 2 (3) Ketua Program Studi bertugas membantu Direktur dan Wakil Direktur dalam penyelenggaraan mutu
Visi Pascasarjana program studi berdasarkan kebijakan Direktur.
(4) Sekretaris Program Studi mempunyai tugas membantu ketua program studi dalam bidang
Visi Pascasarjana UIN Sunan Ampel adalah “menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keislaman multidisipliner penyelenggaraan program studi dan pelaporan.
yang unggul dan kompetitif pada taraf internasional.” (5) Gugus Kendali Mutu mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, penelitian dan
penabdian kepada masyarakat berdasarkan kebijakan Direktur.
Pasal 3 (6) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan layanan administrasi umum, akademik,
Misi Pascasarjana kemahasiswaan, perencanaan, keuangan dan pelaporan di lingkungan Pascasarjana.

Misi Pascasarjana UIN Sunan Ampel adalah:


(1) Menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman yang didukung oleh unsur-unsur standar Pasal 7
nasional pendidikan; Fungsi Direktur
(2) Menyelenggarakan penelitian, baik yang bersifat akademik maupun terapan di bidang ilmu-ilmu
keislaman dengan pendekatan multidisipliner, interdisipliner, dan transdisipliner; Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktur melaksanakan fungsi:
(3) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk konsultasi, pelatihan, dan (1) Koordinasi perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
bimbingan ilmu-ilmu keislaman dalam memecahkan masalah-masalah keislaman. masyarakat;
(2) Pembinaan tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan hubungan dengan
Pasal 4 lingkungannya;
Tujuan Pascasarjana (3) Pelaksanaan kebijakan teknis yang secara fungsional tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan
umum pemerintah, kebijakan Menteri, kebijakan teknis Direktur Jenderal dan Rektor;
Pascasarjana UIN Sunan Ampel bertujuan: (4) Pengelolaan administrasi dan manajemen;
(1) Menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing internasional dalam mengembangkan ilmu- (5) Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan instansi, badan swasta, dan masyarakat untuk
ilmu keislaman. memecahkan permasalahan yang menyangkut bidang tanggung jawabnya;
(2) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan penelitian dalam menemukan dan (6) Pelaksanaan pengawasan dan penilaian penyelenggaraan Pascasarjana;
mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. (7) Penilaian prestasi, proses penyelenggaraan kegiatan, dan penyusunan laporan.
(3) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dalam mengabdikan ilmu-ilmu keislaman.
Pasal 8
BAB III Fungsi Wakil Direktur
PENGELOLAAN PASCASARJANA
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Wakil Direktur melaksanakan fungsi:
BAGIAN PERTAMA (1) Koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
STRUKTUR ORGANISASI masyarakat sesuai arahan Direktur.
(2) Pelaksanaan pembinaan tenaga kependidikan, kemahasiswaan dan hubungan dengan alumni.
Pasal 5
(3) Pelaksanaan pengembangan mutu akademik, kelembagaan dan kerjasama.
Struktur Organisasi Pascasarjana terdiri dari: (4) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
a. Direktur; masyarakat.
b. Wakil Direktur; (5) Pelaksanaan pengelolaan kegiatan administrasi akademik dan kelembagaan.
c. Ketua Program Studi; (6) Pelaksanaan penyusunan laporan akademik dan kinerja kelembagaan Pascasarjana.
d. Sekretaris Program Studi;
e. Gugus Kendali Mutu (GKM) Pasal 9
f. Subbagian Tata Usaha Fungsi Program Studi

BAGIAN KEDUA Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Ketua Program Studi melaksanakan fungsi:
TUGAS DAN FUNGSI DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, KETUA PROGRAM STUDI, SEKRETARIS PRODI, (1) Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
GUGUS KENDALI MUTU DAN SUBBAGIAN TATA USAHA tingkat program studi sesuai arahan Direktur.
(2) Pelaksanaan pembinaan kompetensi akademik mahasiswa di tingkat program studi.
Pasal 6 (3) Pelaksanaan kegiatan pendidikan sesuai dengan prinsip penjaminan mutu dan standar nasional
Tugas Direktur, Wakil Direktur, Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, Gugus Kendali Mutu (GKM) dan pendidikan tinggi.
Subbagian Tata Usaha (4) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran atau perkuliahan.
(5) Pelaksanaan pengelolaan kegiatan administrasi akademik dan dan layanan akademik program studi.
(1) Direktur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada (6) Pelaksanaan penyusunan laporan akademik dan kinerja program studi.
masyarakat, membina tenaga kependidikan, dan mahasiswa Pascasarjana, dan bertanggungjawab
kepada Rektor.

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 3 4 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
(3) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dalam mengabdikan ilmu-ilmu keislaman di
Pasal 10 kalangan masyarakat.
Fungsi Gugus Kendali Mutu

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Ketua Gugus Kendali Mutu melaksanakan fungsi: Pasal 15
(1) Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penjaminan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian Sasaran
kepada masyarakat;
(2) Pelaksanaan audit mutu akademik internal secara berkelanjutan; Sasaran Program Magister adalah:
(3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada (1) Meningkatkan wawasan dan kualitas mahasiswa melalui serangkaian kegiatan akademik dan non-
masyarakat; akademik;
(4) Pelaksanaan penguatan kapasitas tenaga pendidik dalam kegiatan akademik, pembelajaran, (2) Meningkatkan wawasan dan kualitas kegiatan dosen melalui keikutsertaan dosen dalam program-
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. program bertaraf nasional dan internasional semacam seminar, konferensi, shortcourse dan
(5) Pelaksanaan penyusunan laporan mutu kinerja akademik dan kelembagaan Pascasarjana dan program sandwich;
program studi. (3) Mengimplementasikan sistem penjaminan mutu yang meliputi aspek akademik dan non-
akademik;
(4) Diserapnya hasil-hasil penelitian dan produk ilmu pengetahuan keislaman yang dihasilkan oleh
Pasal 11 mahasiswa dan alumni Pascasarjana oleh seluruh pemangku kepentingan;
Fungsi Subbagian Tata Usaha (5) Pengembangan kelembagaan antara Pascasarjana dengan lembaga-lembaga di luar melalui
jaringan asosiasi ikatan alumni.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan
fungsi:
Pasal 16
(1) Koordinasi dan pengawasan pelaksanaan kerja staf dan karyawan, sesuai dengan bidang tugas Strategi
masing-masing.
(2) Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Pascasarjana. Untuk mencapai sasaran satu (1) Meningkatkan wawasan dan kualitas mahasiswa melalui serangkaian
(3) Penyusunan konsep-konsep SK, peraturan dan sebagainya. kegiatan akademik dan non-akademik, dilakukan strategi sebagai berikut;
(4) Penyusunan laporan kinerja kelembagaan.
1. Melakukan review kurikulum program magister secara berkala.
2. Melakukan penilaian secara integral dan komprehensif.
BAB IV 3. Melakukan pembelajaran secara aktif dan partisipatif.
PROGRAM MAGISTER 4. Mendatangkan pakar dan atau dosen ahli dalam dan luar negeri.
5. Menfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan peningkatan mutu akademik.
BAGIAN PERTAMA 6. Pemanfaatan laboratorim untuk mengembangkan kompentensi lulusan.
VISI, MISI, DAN TUJUAN 7. Memaksimalkan potensi intelektual akademik mahasiswa melalui publikasi ilmiah dalam level lokal,
nasional, dan internasional.
Pasal 12
Visi Program Magister Untuk mencapai sasaran kedua (2) Meningkatkan wawasan dan kualitas kegiatan dosen melalui
keikutsertaan dosen dalam program-program bertaraf nasional dan internasional semacam seminar,
Visi Program Magister Pascasarjana UIN Sunan Ampel adalah “menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keislaman konferensi, shortcourse dan program sandwich, ditempuh strategi sebagai berikut;
multidisipliner pada level magister yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.” 1. Melakukan perekrutan dosen yang berkompeten sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.
2. Menfasilitasi dosen untuk mengikuti kegiatan seminar konferensi, shortcourse dan program sandwich;
Pasal 13 3. Menfasilitasi dosen untuk mengadakan penelitian tingkat nasional dan internasional
Misi Program Magister
Untuk mencapai sasaran tiga (3) Mengimplementasikan sistem penjaminan mutu yang meliputi aspek
Berdasarkan visi di atas, misi Program Magister dirumuskan sebagi berikut : akademik dan non-akademik, dilakukan strategi sebagai berikut;
(1) Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. 1. Melaksanakan program-program penjaminan mutu
(2) Mengembangkan penelitian dan kajian keislaman yang kompetitif di tingkat internasional. 2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan perkuliahan;
(3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, melalui diseminasi hasil-hasil akademik dan 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan perkuliahan;
penelitian civitas akademika. 4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses evaluasi perkuliahan oleh dosen;
5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap aspek kepuasan seluruh pemangku kepentingan.
Pasal 14
Tujuan Untuk mencapai sasaran empat (4) Diserapnya hasil-hasil penelitian dan produk ilmu pengetahuan
keislaman yang dihasilkan oleh mahasiswa dan alumni Pascasarjana oleh seluruh pemangku kepentingan,
Program Magister bertujuan untuk: dilakukan strategi berikut ini;
(1) Menghasilkan lulusan yang mempunyai daya saing dalam mengembangkan ilmu keislaman di 1. Menerbitkan berkala ilmiah, baik nasional maupun internasional;
masyarakat. 2. Menerbitkan sinopsis hasil-hasil penelitian mahasiswa dalam bentuk antologi kajian Islam;
(2) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan penelitian dalam menemukan dan 3. Menerbitkan hasil penelitian mahasiswa dan dosen dalam bentuk buku yang dipasarkan di kalangan
mengembangkan ilmu-ilmu keislaman di kalangan masyarakat. terbatas maupun umum;

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 5 6 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
4. Mengunggah data-base kajian keislaman secara online dalam bentuk repository yang bisa diakses Pasal 21
secara luas. Administrasi Akademik

Untuk mencapai sasaran lima (5) Pengembangan kelembagaan antara Pascasarjana dengan lembaga- (1) Mahasiswa wajib membayar SPP sampai akhir masa studi;
lembaga di luar melalui jaringan asosiasi ikatan alumni, telah ditempuh strategi sebagai berikut: (2) Mahasiswa wajib mempunyai Kartu Tanda Mahasiswa (KTM);
1. Melakukan kerjasama antar program Pascasarjana secara lokal, nasional, regional dan internasional; (3) Mahasiswa wajib mendaftar ulang untuk dapat mengikuti pendidikan pada semester berikutnya;
2. Melakukan kerjasama antara Pascasarjana dengan lembaga-lembaga akademik dan non-akademik (4) Mahasiswa wajib mengisi Kartu Rencana Studi setiap semester sesuai dengan ketentuan.
seperti instansi pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga keuangan perbankan dan non-perbankan,
dan lembaga peradilan; BAGIAN KEEMPAT
3. Membentuk jaringan antar alumni berbasis online dan ikatan alumni yang berfungsi PROGRAM STUDI DAN KURIKULUM
mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan berbagai program dan aktivitas Pascasarjana;
4. Optimalisasi jejaring informasi dunia kerja baik formal maupun nonformal melalui pemasangan Pasal 22
iklan/lowongan kerja di papan pengumuman dan website Pascasarjana; Program Studi

Program Studi pada Program Magister Pascasarjana UIN Sunan Ampel adalah:
BAGIAN KEDUA (1) Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam
PERSYARATAN (2) Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Arab
(3) Program Studi Magister Studi Islam
Pasal 17 (4) Program Studi Magister Ekonomi Syariah
Persyaratan Program Magister (5) Program Studi Magister Hukum Tata Negara
(6) Program Studi Magister Aqidah dan Filsafat Islam
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa adalah: (7) Program Studi Magister Ilmu Hadist
(1) Memiliki ijazah Sarjana dan atau yang disetarakan yang dibuktikan dengan copy ijazah dan transkrip (8) Program Studi Magister Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
nilai yang telah dilegalisir; (9) Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam
(2) Menyerahkan proposal penelitian;
(10) Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(3) Menyerahkan rekomendasi dari 2 (dua) orang dosen;
(4) Menyerahkan surat keterangan berkelakuan baik yang dikeluarkan pihak berwenang; Pasal 23
(5) Menyerahkan daftar riwayat hidup; Kurikulum
(6) Menyerahkan surat izin dari atasan bagi yang bekerja;
(7) Menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi; Kurikulum Program Studi Magister Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya mengacu pada Standar
(8) Membayar uang pendaftaran;
Nasional Pendidikan Tinggi dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
(9) Menyerahkan pas foto hitam-putih terbaru ukuran 3x4 sebanyak lima lembar.

Pasal 18
BAGIAN KELIMA
Tes Masuk
PERKULIAHAN, UJIAN AKHIR SEMESTER, DAN PENILAIAN
(1) Calon mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, berhak
Pasal 24
mengikuti tes masuk Program Magister Pascasarjana.
Perkuliahan
(2) Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus harus mendaftarkan diri ke Pascasarjana dengan
menyerahkan:
(1) Jumlah perkuliahan mata kuliah minimal 12 (dua belas) kali tatap muka.
a. Tanda bukti lunas SPP semester I; (2) Perkuliahan meliputi perkuliahan tatap muka, tugas terstruktur dan tugas mandiri.
b. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 3x3 dan 3x4, masing-masing tiga lembar.
(3) Mahasiswa wajib hadir mengikuti kuliah, sekurang-kurangnya 75% (tujuh puluh lima persen) dari
masing-masing mata kuliah.
BAGIAN KETIGA
(4) Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75% tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian akhir
MASA STUDI, BEBAN STUDI, ADMINSTRASI AKADEMIK semester pada mata kuliah yang bersangkutan.
(5) Mahasiswa yang tidak boleh mengikuti ujian akhir semester, harus mengikuti perkuliahan mata kuliah
Pasal 19 tersebut pada semester berikutnya atau melalui Tutorial.
Masa Studi
(6) Tutorial adalah layanan bantuan belajar bagi mahasiswa yang dilakukan di bawah bimbingan
dosen/tutor sebagai fasilitator.
(1) Tahun akademik terdiri dari 2 (dua) semester, yaitu Semester Gasal dan Semester Genap. (7) Tutorial membahas dan mendiskusikan hal-hal yang dianggap sulit dan sangat penting dikuasai
(2) Masa studi Program Magister (S2) ditempuh dalam 4 (empat) sampai 8 (delapan) semester. mahasiswa.
(8) Perkuliahan kelas dengan jumlah mahasiswa kurang dari 5 orang, atau sesuai kebijakan Direktur,
Pasal 20 boleh dilakukan dengan perkuliahan tutorial.
Beban Studi (8) Mata kuliah yang tidak ditawarkan oleh lembaga (Program Studi) dan terdapat mahasiswa yang tidak
lulus dalam mata kuliah tersebut, boleh dilakukan perkuliahan tutorial.
Beban Studi Program Magister adalah 48 (empat puluh delapan) sks.

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 7 8 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
Pasal 25
BAGIAN KETUJUH
Ujian Akhir Semester
PROPOSAL TESIS, UJIAN TESIS, DAN KELULUSAN
(1) Ujian diselenggarakan oleh Pascasarjana, dan atau oleh masing-masing dosen pengampu mata kuliah.
Pasal 29
(2) Nilai lulus ujian masing-masing mata kuliah minimal B.
Proposal Tesis
(3) Mahasiswa wajib menempuh kembali mata kuliah yang belum lulus.
(1) Proposal Tesis dapat diajukan oleh mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sekurang-kurangnya 30
Pasal 26
SKS.
Penilaian
(2) Proposal diajukan ke Ketua prodi untuk mendapatkan pembimbing dengan persetujuan Direktur.
(3) Proposal yang disetujui oleh pembimbing bisa diajukan dalam ujian proposal.
(1) Aspek penilaian meliputi: penugasan (40%), UAS (40%) dan performance (20%).
(4) Tim penguji proposal berjumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris,
(2) Interval nilai setiap mata kuliah sebagai berikut:
dan 2 orang anggota penguji.
(5) Proposal yang dinyatakan lulus, dapat dilanjutkan pada penulisan tesis.
Nilai Nilai
No. Bobot Predikat (6) Ketentuan teknis penulisan proposal tesis disebutkan dalam buku pedoman yang lain.
Huruf Angka
1 A+ 91-100 4,00 Lulus Pasal 30
2 A 86-90 3,75 Lulus Tesis
3 A- 80-85 3,50 Lulus
4 B+ 76-79 3,25 Lulus (1) Naskah tesis disusun menurut format penulisan yang ditetapkan Pascasarjana, ditulis menurut
5 B 73-75 3,00 Lulus kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak mengandung unsur plagiarisme karya tulis
6 B- 70-72 2,75 Tidak Lulus sejenis.
7 C+ 66-69 2,50 Tidak Lulus (2) Volume/ketebalan tesis minimal 70 halaman dan maksimal 140 halaman dengan jarak normal 2
8 C 0-65 2,25 Tidak Lulus spasi, kecuali yang ditentukan lain.
(3) Setelah proses bimbingan selesai, naskah tesis yang telah mendapatkan persetujuan kedua
pembimbing harus diperiksa keasliannya (dengan similarity checker), dan mendapatkan keterangan
BAGIAN KEENAM bebas dari kemiripan dan/atau plagiarisme dari Ketua Program Studi.
PEMBIMBING, TUGAS DAN KEWAJIBAN PEMBIMBING (4) Ketentuan teknis penulisan tesis disebutkan dalam buku pedoman yang lain.
Pasal 27 Pasal 31
Pembimbing Ujian Tesis
(1) Pembimbing adalah tenaga akademik bergelar Doktor yang diberi tugas membimbing mahasiswa (1) Naskah tesis yang telah disetujui oleh pembimbing dan mendapatkan keterangan bebas kemiripan
Program Magister dalam penelitian dan penulisan tesis. dan/atau plagiarisme dari Ketua Program Studi dapat didaftarkan dan diajukan pada ujian tesis.
(2) Pembimbing diutamakan berasal dari UIN Sunan Ampel Surabaya. (2) Tim penguji tesis berjumlah 4 (empat) orang yang terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan 2
(3) Apabila Pembimbing berhalangan tetap, Direktur menetapkan penggantinya. (dua) orang anggota penguji.
(4) Pembimbing pengganti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memperhatikan kelangsungan (3) Tim penguji dapat menentukan kategori lulus, lulus dengan perbaikan, atau tidak lulus.
proposal dan naskah tesis yang telah disetujui oleh Pembimbing sebelumnya.
(4) Penilaian tesis didasarkan pada:
(5) Pembimbing tesis berjumlah 2 (dua) orang.
a. Kemampuan teknis penulisan;
b. Kemampuan mahasiswa mengolah dan menganalisis data;
Pasal 28
c. Kemampuan penguasaan materi tesis;
Tugas dan Kewajiban Pembimbing
Pasal 32
(1) Pembimbing bertugas dan berkewajiban membimbing mahasiswa dalam proses penelitian dan
Kelulusan
penulisan tesis.
(2) Pembimbing bertanggung jawab mengarahkan dalam hal:
Mahasiswa dinyatakan lulus program Magister apabila:
a. orisinalitas penelitian untuk menghindari plagiarisme;
b. teknik penulisan, ketepatan metodologi, dan penguasaan teori; a. Lulus semua mata kuliah yang dibebankan, baik mata kuliah yang ber-SKS maupun non-SKS;
c. sistematika pemikiran dan simpulan penelitian mahasiswa yang dibimbing. b. Lulus Tes Bahasa Arab (TOAFL) dan/atau Bahasa Inggris (TOEFL) dengan skor minimal 500, dengan
(3) Pembimbing secara berkala memantau penelitian mahasiswa dan dicatat pada kartu bimbingan menyerahkan sertifikat nilainya;
penulisan tesis. c. Menulis artikel di jurnal terakreditasi nasional/bereputasi, dengan menyerahkan copy artikel kepada
(4) Mahasiswa dalam proses bimbingan, wajib mengikuti bimbingan secara aktif, teratur dan berkala Pascasarjana.
selama penulisan tesis. d. Lulus ujian Tesis.

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 9 10 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
a) menyerahkan transkrip nilai kegiatan studi yang diprogram di lembaga asal;
Pasal 33 b) memiliki indeks prestasi sementara tidak kurang dari tiga (B).
Indeks Prestasi Kumulatif (6) Mata kuliah yang telah diprogram di lembaga asal, harus sama atau sesuai dengan kurikulum
Pascasarjana UIN Sunan Ampel.
(1) Indeks Prestasi Kumulatif ditentukan berdasarkan hasil seluruh mata kuliah dan ujian yang wajib (7) Untuk menentukan sesuai tidaknya mata kuliah di lembaga asal dengan mata kuliah di Pascasarjana,
ditempuh. dilakukan konversi berdasarkan substansi mata kuliah yang telah diprogram dengan persetujuan
(2) Indeks Prestasi Kumulatif dinyatakan dengan huruf dan angka. Wakil Direktur.
(3) Indeks Prestasi Kumulatif ditetapkan berdasarkan rumus: (8) Mahasiswa transfer yang diterima di Pascasarjana adalah mahasiswa yang berasal dari Pascasarjana
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan status/peringkat akreditasi Program Studi
∑ SKSN asal minimal sama dengan status akreditasi program studi yang dituju.
IPK = (9) Mahasiswa transfer telah menempuh dua semester dari lembaga asal.
∑ SKS (10) Masa studi mahasiswa transfer dihitung sejak berada pada perguruan tinggi asal.
(11) Masa studi dari perguruan tinggi asal dihitung dengan mempertimbangkan beban studi dan batas
Dengan Penjelasan: waktu studi melalui proses ekivalensi yang disetujui oleh Ketua Program Studi. Proses ekivalensi
IPK = Indeks Prestasi Kumulatif dilakukan untuk menentukan:
∑ = Nilai Keseluruhan a. Penetapan Mata Kuliah yang diakui.
N = Nilai setiap mata kuliah b. Penetapan Mata Kuliah yang diambil.
SKS = Sistem Kredit Semester c. Penetapan semester, dan
d. Penetapan prodi.
Pasal 34 (12) Direktur menetapkan usul mutasi (transfer) mahasiswa yang bersangkutan yang dituangkan dalam
Predikat Kelulusan Surat Keputusan Direktur yang tembusannya disampaikan ke Rektor.
(13) Mahasiswa yang di perguruan tinggi asal belum memiliki transkrip nilai, harus mengikuti tes masuk
Predikat kelulusan program magister dinyatakan sebagai berikut ; Program Magister Pascasarjana UIN Sunan Ampel.
a. Baik, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.00-3,25
b. Memuaskan, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,26-3,50 BAGIAN KESEMBILAN
c. Sangat memuaskan, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,51-3,75; atau 3,76-4,00 tetapi lulus lebih CUTI DAN GAGAL STUDI
dari empat semester
d. Dengan Pujian, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), 3,76-4,00 dan lulus tepat waktu (4 Semester) Pasal 37
Cuti Studi

Pasal 35 (1) Mahasiswa Program Magister dapat mengambil cuti studi maksimal 2 (dua) semester, baik secara
Wisudawan Terbaik berturut-turut maupun tidak berturut-turut.
(2) Ijin cuti studi dapat diberikan pada semester kedua.
(1) Wisudawan terbaik adalah mahasiswa yang memperoleh IPK tertinggi dan masa studi tercepat dalam (3) Ijin cuti lebih dari dua semester sampai dengan maksimum empat semester harus mendapat ijin
menyelesaikan studi. khusus Rektor atas usul Direktur.
(2) Jika terdapat lebih dari satu (1) orang sebagaimana kriteria ayat (1) maka penentuan wisudawan (4) Permohonan cuti diajukan sebelum masa herregistrasi berakhir.
terbaik didasarkan pada; (5) Ijin cuti kuliah dipergunakan untuk menentukan batas waktu studi.
a. Nilai tesis; atau (6) Ijin cuti studi dihitung sebagai masa studi.
b. Nilai akumulasi dalam skala 0-100. (7) Mahasiswa yang cuti studi bebas dari membayar SPP dan tidak berhak mendapatkan layanan
akademik.
BAGIAN KEDELAPAN (8) Mahasiswa yang tidak membayar SPP sesuai batas waktu yang ditentukan dinyatakan cuti, dengan
KETENTUAN TRANSFER ketentuan wajib mengajukan permohonan ijin cuti kuliah.

Pasal 36 Pasal 38
Gagal Studi
(1) Mahasiswa Program Magister dari luar UIN Sunan Ampel dapat melanjutkan studi ke Program
Magister Pascasarjana UIN Sunan Ampel, jika di lembaga asal tidak dinyatakan gagal studi (DO/Drop (1) Direktur dapat memutuskan gagal studi atas pertimbangan Prodi.
Out). (2) Mahasiswa dinyatakan gagal studi apabila:
(2) Mahasiswa Program Magister yang pindah studi (transfer) harus mengajukan surat permohonan yang a. tidak melakukan herregistrasi dua semester secara berturut-turut;
ditujukan kepada Direktur. b. habis masa studi (delapan semester);
(2) Mahasiswa transfer harus menyerahkan surat keterangan pindah dari lembaga pendidikan asal c. melakukan pelanggaran moral atau etika akademik, seperti manipulasi data, melakukan
tentang status yang bersangkutan dan alasan kepindahan. plagiarisme karya tulis sejenis selama masa studi;
(3) Mahasiswa transfer harus menyerahkan daftar riwayat hidup (curriculum vitae) yang berkaitan d. melakukan pelanggaran hukum.
dengan pendidikan. (3) Mahasiswa Program Magister yang terancam akan dinyatakan gagal studi sebagaimana dimaksud
(4) Mahasiswa transfer harus membayar biaya herregistrasi, SPP, dan lain-lain sesuai ketentuan pada ayat (2), dapat terhindar dari keputusan Direktur tentang gagal studi, dengan cara mengajukan
Pascasarjana. surat permohonan mengundurkan diri dari Pascasarjana.
(5) Mahasiswa transfer harus memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut: (4) Mahasiswa yang mengundurkan diri, berhak mendapatkan surat keterangan dan transkrip nilai.

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 11 12 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
4. Melakukan serangkaian kegiatan akademik secara berkala baik di tingkat nasional maupun
internasional.
BAB V 5. Memfasilitasi mahasiswa dalam berbagai bentuk penguatan mutu akademik dan metodologis.
PROGRAM DOKTOR 6. Pemanfaatan laboratorium untuk mengembangkan kompentensi lulusan.
7. Memaksimalkan potensi intelektual akademik mahasiswa melalui publikasi ilmiah dalam level lokal,
BAGIAN PERTAMA nasional, dan internasional.
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Untuk mencapai sasaran kedua (2) Meningkatnya wawasan dan kualitas kegiatan dosen melalui
Pasal 39 keikutsertaan dosen dalam program-program bertaraf nasional dan internasional semacam seminar,
Visi Program Doktor konferensi, shortcourse dan program sandwich, dilakukan strategi sebagai berikut;
1. Melakukan perekrutan dosen yang kompeten sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.
Visi Program Doktor Pascasarjana UIN Sunan Ampel adalah “menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keislaman 2. Memfasilitasi dosen untuk mengikuti kegiatan seminar, konferensi, shortcourse, program sandwich,
multidisipliner, interdisipliner dan transdisipliner yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional.” sabbatical leave dan semacamnya;
3. Memfasilitasi dosen untuk mengadakan penelitian tingkat nasional dan internasional.
Pasal 40
Misi Program Doktor Untuk mencapai sasaran ketiga (3) Terimplementasikannya sistem penjaminan mutu yang meliputi aspek
akademik dan non-akademik, dilakukan strategi sebagai berikut;
Berdasarkan visi di atas, misi Program Doktor adalah: 1. Melaksanakan program-program penjaminan mutu;
(1) Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. 2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan perkuliahan;
(2) Mengembangkan penelitian dan kajian keislaman yang kompetitif di tingkat internasional. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan perkuliahan;
(3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, melalui diseminasi hasil-hasil akademik dan 4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses evaluasi perkuliahan oleh dosen;
penelitian civitas akademika. 5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap aspek kepuasan seluruh pemangku kepentingan.

Pasal 41 Untuk mencapai sasaran keempat (4) Diserapnya hasil-hasil penelitian dan produk ilmu pengetahuan
Tujuan keislaman yang dihasilkan oleh mahasiswa dan alumni Pascasarjana oleh seluruh pemangku kepentingan,
dilakukan strategi berikut ini;
Program Doktor bertujuan untuk: 1. Menerbitkan berkala ilmiah, baik nasional maupun internasional;
(1) Menghasilkan lulusan yang mempunyai daya saing dalam mengembangkan ilmu keislaman 2. Menerbitkan sinopsis hasil-hasil penelitian mahasiswa dalam bentuk antologi kajian Islam;
multidisipliner, interdisipliner, dan transdisipliner; 3. Menerbitkan hasil penelitian mahasiswa dan dosen dalam bentuk buku yang dipasarkan di kalangan
(2) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan meneliti untuk mengembangkan dan terbatas maupun umum;
menemukan teori di bidang ilmu-ilmu keislaman; 4. Mengunggah data-base kajian keislaman secara online dalam bentuk repository yang bisa diakses
(3) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dalam mengabdikan ilmu-ilmu keislaman secara luas.
melalui diseminasi keilmuan.
Untuk mencapai sasaran kelima (5) Berkembangnya kerjasama kelembagaan antara Pascasarjana dengan
Pasal 42 lembaga-lembaga di luar melalui jaringan asosiasi ikatan alumni, ditempuh strategi sebagai berikut:
Sasaran
1. Melakukan kerjasama antar program Pascasarjana secara lokal, nasional, regional dan internasional;
2. Melakukan kerjasama antara Pascasarjana dengan lembaga-lembaga akademik dan non-akademik
Sasaran Program Doktor adalah:
seperti instansi pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga keuangan perbankan dan non-perbankan,
1. Meningkatnya wawasan dan kualitas mahasiswa melalui serangkaian kegiatan akademik dan non-
dan lembaga peradilan;
akademik;
3. Membentuk jaringan antar alumni berbasis online dan ikatan alumni yang berfungsi
2. Meningkatnya wawasan dan kualitas kegiatan dosen melalui keikutsertaan dosen dalam program-
mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan berbagai program dan aktivitas Pascasarjana;
program bertaraf nasional dan internasional semacam seminar, konferensi, shortcourse dan program
4. Optimalisasi jejaring informasi dunia kerja baik formal maupun nonformal melalui pemasangan
sandwich;
iklan/lowongan kerja di papan pengumuman dan website Pascasarjana.
3. Terimplementasikannya sistem penjaminan mutu yang meliputi aspek akademik dan non-akademik;
4. Diserapnya hasil-hasil penelitian dan produk ilmu pengetahuan keislaman yang dihasilkan oleh
mahasiswa dan alumni Pascasarjana oleh seluruh pemangku kepentingan;
BAGIAN KEDUA
5. Berkembangnya kerjasama kelembagaan antara Pascasarjana dengan lembaga-lembaga di luar
PERSYARATAN
melalui jaringan asosiasi ikatan alumni.
Pasal 43 Pasal 44
Strategi Persyaratan Administrasi dan Akademik

Untuk mencapai sasaran kesatu (1) Meningkatnya wawasan dan kualitas mahasiswa melalui serangkaian Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa program doktor adalah:
kegiatan akademik dan non-akademik, dilakukan strategi sebagai berikut; (1) Lulusan pendidikan Program Magister dengan disiplin ilmu segaris (linear) atau tidak segaris (non-
linear). Bagi lulusan Program Magister non-linear diwajibkan menempuh mata kuliah matrikulasi
1. Melakukan review kurikulum program Doktor secara berkala.
pada program studi masing-masing;
2. Melakukan penilaian secara integral dan komprehensif.
(2) Indeks Prestasi Kumulatif pada pendidikan sebelumnya minimal B;
3. Melakukan pembelajaran secara aktif dan partisipatif.

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 13 14 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
(3) Nilai tesis Magister minimal B; Pasal 49
(3) Lulus tes masuk program Doktor Pascasarjana UIN Sunan Ampel;
(4) Melampirkan rekomendasi dari dosen pembimbing tesis, atau dosen pengajar di Program Magister, Distribusi mata kuliah dan SKS dijelaskan lebih lanjut di buku pedoman lain.
atau atasan langsung yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk
mengikuti pendidikan program doktor; Pasal 50
(5) Menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi dan ditandatangani, beserta lampiran
kelengkapannya; Pengembangan kurikulum dilakukan melalui rapat MPA dan Ketua Program Studi untuk menyesuaikan
(6) Memiliki dokumen keimigrasian bagi calon mahasiswa warga negara asing; dengan perkembangan disiplin ilmu.
(7) Memperoleh izin atasan bagi calon mahasiswa yang bekerja pada suatu instansi;
(8) Menyerahkan copy ijazah Magister yang telah dilegalisir; BAGIAN KEEMPAT
(10) Menyerahkan copy transkrip nilai (Magister) yang telah dilegalisir; PERKULIAHAN, UJIAN, DAN PENILAIAN
(11) Menyerahkan copy tesis Magister (halaman judul, lembar pengesahan, pendahuluan, kesimpulan, dan
daftar kepustakaan); Pasal 51
(12) Menyerahkan rancangan proposal disertasi; Perkuliahan
(13) Menyerahkan pas foto hitam-putih terbaru ukuran 3x4 sebanyak lima lembar.
(1) Jumlah perkuliahan mata kuliah minimal 12 (dua belas) kali tatap muka.
Pasal 45 (2) Perkuliahan meliputi perkuliahan tatap muka, tugas terstruktur dan tugas mandiri.
Kewajiban Calon Mahasiswa (3) Mahasiswa wajib hadir mengikuti kuliah, sekurang-kurangnya 75% (tujuh puluh lima persen) dari
masing-masing mata kuliah.
Calon mahasiswa yang diterima wajib mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Program Doktor dengan (4) Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75% tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian akhir
ketentuan: semester mata kuliah yang bersangkutan.
(1) Mengisi formulir data mahasiswa; (5) Mahasiswa yang tidak boleh mengikuti ujian akhir semester, harus mengikuti perkuliahan mata kuliah
(2) Melunasi SPP sekurang-kurangnya untuk 1 (satu) semester; tersebut pada semester berikutnya atau melalui Tutorial;
(3) Menyerahkan foto berwarna terbaru ukuran 3x3 dan 3x4, masing-masing tiga lembar. (6) Tutorial adalah layanan bantuan belajar bagi mahasiswa yang dilakukan di bawah bimbingan
dosen/tutor sebagai fasilitator. Tutorial membahas dan mendiskusikan hal-hal yang dianggap sulit dan
Pasal 46 sangat penting dikuasai mahasiswa.
Ketentuan Akademik (7) Perkuliahan kelas dengan jumlah mahasiswa kurang dari 5 orang, atau sesuai kebijakan Direktur,
boleh dilakukan dengan perkuliahan tutorial.
(1) Tahun akademik terdiri dari 2 (dua) semester, yaitu Semester Gasal dan Semester Genap; (8) Mata kuliah yang tidak ditawarkan oleh lembaga dan jumlah mahasiswa yang tidak lulus dalam mata
(2) Masa studi Program Doktor ditempuh dalam 6 (enam) sampai 14 (empat belas) semester; kuliah tersebut, boleh dilakukan perkuliahan tutorial.
(3) Mahasiswa Program Doktor wajib mengisi Kartu Rencana Studi pada setiap awal semester;
(4) Kartu Rencana Studi harus disetujui oleh Penasehat Akademik dan ditetapkan oleh Direktur; Pasal 52
(5) Mahasiswa wajib mendaftar ulang pada setiap awal semester untuk dapat mengikuti pendidikan Ujian
semester berikutnya;
(6) Beban studi Program Doktor sekurang-kurangnya 46 (empat puluh enam) sks dan sebanyak- (1) Ujian diselenggarakan oleh Pascasarjana, dan atau oleh masing-masing dosen pengampu mata kuliah;
banyaknya 49 (empat puluh sembilan) sks. (2) Nilai lulus ujian semua mata kuliah minimal 3,00 (B);
(3) Mahasiswa wajib menempuh kembali mata kuliah yang belum lulus.

BAGIAN KETIGA Pasal 53


PROGRAM STUDI DAN KURIKULUM Penilaian

Pasal 47 (1) Aspek penilaian meliputi: penugasan (40%), UAS (40%) dan performance (20%).
Program Studi (2) Interval nilai setiap mata kuliah adalah sebagai berikut:

Program Studi pada Program Doktor Pascasarjana UIN Sunan Ampel adalah: No Nilai Nilai Angka Bobot Predikat
1. Program Studi Studi Islam; Huruf
2. Program Studi Pendidikan Agama Islam; 1 A+ 91-100 4,00 Lulus
3. Program Studi Ekonomi Syariah; 2 A 86-90 3,75 Lulus
4. Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. 3 A- 80-85 3,50 Lulus
4 B+ 76-79 3,25 Lulus
Pasal 48 5 B 73-75 3,00 Lulus
Kurikulum 6 B- 70-72 2,75 Tidak Lulus
7 C+ 66-69 2,50 Tidak Lulus
Kurikulum Program Studi Doktor Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya mengacu pada Standar 8 C 0-65 2,25 Tidak Lulus
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 15 16 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
(6) Bahan pustaka dianggap standar, apabila kajian dan penulisannya bersifat ilmiah, dan ditulis oleh
BAGIAN KELIMA pakar dan sarjana di bidangnya.
PENASEHAT AKADEMIK (7) Bahan pustaka harus mencakup artikel jurnal terindeks internasional dan bereputasi, minimal 10
persen dari total literatur yang digunakan.
Pasal 54

(1) Calon mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa wajib memiliki Penasehat Akademik yang BAGIAN KETUJUH
menyatakan kesediaannya melalui pengisian formulir yang disediakan Pascasarjana; PROMOTOR DAN CALON DOKTOR
(2) Penasehat Akademik bertugas dan bertanggung jawab sebagai pendamping akademik mahasiswa,
dalam mengikuti pendidikan Program Doktor, sampai yang bersangkutan menyelesaikan studi; Pasal 57
(3) Mahasiswa wajib berkonsultasi kepada Penasehat Akademik secara aktif dan teratur paling sedikit 2 Promotor
(dua) kali setiap semester;
(4) Kegiatan konsultasi dilakukan dengan mengisi formulir yang disediakan Pascasarjana dan diketahui (1) Promotor terdiri dari 2 (dua) orang, dan keduanya atau salah satunya harus bergelar Guru Besar
oleh Wakil Direktur. (profesor).
(2) Dosen bergelar Doktor dapat ditunjuk sebagai Promotor.
(3) Calon doktor dapat mengusulkan calon promotor, sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.
BAGIAN KEENAM (4) Penentuan Promotor sepenuhnya merupakan hak Direktur.
UJIAN KUALIFIKASI (5) Dalam menentukan promotor, Direktur tidak terikat pada nomor urut calon promotor yang diajukan
oleh calon doktor.
Pasal 55 (6) Setelah disetujui oleh Direktur, dua orang calon promotor tersebut akan mendapat surat permintaan
kesediaan dari Direktur Pascasarjana.
(1) Mahasiswa telah menyelesaikan dan lulus semua mata kuliah; (7) Calon promotor harus mengisi formulir kesediaan.
(2) Menyerahkan materi bahan pustaka yang telah disetujui oleh ketua Program Studi dan Wakil Direktur; (8) Setelah calon promotor menyatakan kesediaan, Direktur akan menetapkan promotor dengan surat
(3) Ujian dilaksanakan dalam bentuk tulis dan lisan; tugas.
(4) Ujian tulis bersifat terbuka (open book), dengan tulisan tangan, atau dengan komputer; (9) Apabila Promotor berhalangan tetap, maka Direktur menetapkan promotor pengganti.
(5) Ujian lisan dilaksanakan untuk mempertanggungjawabkan dan mendalami jawaban-jawaban tertulis (10) Promotor pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat 9, wajib memperhatikan dan mengedepankan
di depan tim penguji lisan; kelangsungan proposal yang telah disetujui oleh Promotor sebelumnya.
(6) Peserta yang gagal dalam ujian kualifikasi, diberi kesempatan ujian ulang satu kali, yang waktunya (11) Promotor bertanggung jawab atas:
ditentukan oleh tim penguji sesudah ujian kualifikasi pertama; a. Orisinalitas penelitian dan sumbangannya atas khazanah ilmu pengetahuan;
(7) Apabila gagal dalam ujian ulang kualifikasi, maka yang bersangkutan dinyatakan gagal studi. b. Ketepatan metodologi, penguasaan teori dan kedalaman penalaran;
(8) Ujian kualifikasi dilaksanakan oleh panitia yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Direktur; c. Sistematika pemikiran dan simpulan penelitian calon Doktor;
(9) Nilai lulus ujian kualifikasi sekurang-kurangnya 3,00 (B).
(10) Mahasiswa yang lulus ujian kualifikasi dapat mengajukan proposal disertasi.
BAGIAN KEDELAPAN
Pasal 56 PROPOSAL DISERTASI, DAN DISERTASI
Materi Ujian Kualifikasi
Pasal 58
(1) Materi ujian kualifikasi terdiri dari subyek mayor (keilmuan utama), subyek minor (keilmuan Proposal Disertasi
pendukung), dan kajian metodologis
(2) Subyek mayor, sebagai materi pokok, berisi sumber pustaka substantif standar yang akan menjadi (1) Proposal disertasi bisa diajukan dalam ujian proposal disertasi setelah mendapatkan persetujuan
landasan teoritik, kajian perbandingan, dan atau materi yang terkait dengan disiplin keilmuan yang dari kedua orang Promotor.
menjadi keahlian utamanya. Subyek mayor dielaborasi menjadi paling sedikit 10 (sepuluh) topik, yang (2) Proposal diuji oleh tim penguji proposal disertasi yang terdiri dari 6 (enam) orang bergelar akademik
masing-masing didasarkan pada minimal 10 (sepuluh) rujukan standar (buku yang otoritatif dan doktor, termasuk Promotor, yang ditetapkan oleh Direktur.
artikel jurnal bereputasi yang merupakan hasil kajian mutakhir). (3) Ujian proposal disertasi diketuai oleh salah satu promotor, dengan keanggotaan tim penguji yang
(3) Keilmuan Pendukung (subyek minor). Bagian ini terdiri dari sumber pustaka yang mengungkapkan terdiri dari pakar yang bergelar doktor, dan hanya dapat dilaksanakan dan menetapkan keputusan,
teori atau konsep yang akan dijadikan sebagai pendukung dalam melakukan penelitian, dan atau sub apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota penguji, termasuk salah seorang
disiplin keilmuan atau tema spesifik yang menjadi rencana materi penelitian disertasi. Bagian ini dari Promotor.
diurai menjadi 10 (sepuluh) topik, yang masing-masing didasarkan pada minimal 10 (sepuluh) (4) Tim penguji proposal disertasi menetapkan usulan proposal calon doktor, diterima (dengan atau
rujukan standar (buku yang otoritatif, dan artikel jurnal bereputasi yang merupakan hasil kajian tanpa perbaikan) atau ditolak.
mutakhir). (5) Naskah proposal disertasi yang telah diperbaiki wajib disetujui oleh semua anggota penguji dan
(4) Kajian Motodologis. Bagian ini mengangkat materi yang berkaitan dengan metodologi dan atau wajib diserahkan kepada Pascasarjana paling lambat 1 (satu) bulan setelah disetujui oleh Tim
pendekatan penelitian. Metode-metode atau pendekatan yang akan dipergunakan dalam penelitian Penguji.
diurai dalam minimal 5 (lima) topik. Tiap-tiap topik didukung oleh minimal 10 (sepuluh) rujukan (6) Apabila batas waktu yang ditetapkan dalam ayat 5 dilampaui, maka proposal disertasi dinyatakan
standar. batal atau ditolak, dan Calon Doktor wajib mengikuti ujian ulang yang merupakan kesempatan
(5) Bahan pustaka yang dijadikan rujukan pada satu topik tertentu, bisa dijadikan rujukan ulang pada terakhir, kecuali ada alasan yang dapat diterima oleh Direktur atas pertimbangan Wakil Direktur.
topik lain, dengan syarat halaman masing-masing berbeda, dan pengulangan tidak lebih dari dua kali. (8) Setiap Calon Doktor diberi kesempatan untuk mengikuti ujian proposal disertasi paling banyak 2
(dua) kali.

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 17 18 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
(9) Apabila proposal disertasi dinyatakan ditolak, maka kepada Calon Doktor diberi kesempatan 1 (satu) (6) Dalam ujian tahap pertama Calon Doktor berhak menentukan apakah ujian tersebut dapat dihadiri
kali ujian ulang dengan batas waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah penilaian yang pengunjung/undangan atau tidak.
pertama. (7) Biaya dosen penguji dari luar (tertutup dan terbuka) menjadi beban tanggungan tambahan Calon
(10) Apabila pada ujian yang kedua proposal disertasi tetap ditolak, maka Calon Doktor dinyatakan gagal Doktor.
studi. (8) Ujian disertasi tahap pertama, hanya dapat dilaksanakan dan menetapkan keputusan apabila dihadiri
(11) Proposal disertasi yang sudah disetujui Promotor dan tim penguji digunakan sebagai acuan dalam oleh sekurang-kurangnya 5 (lima) orang penguji, termasuk Promotor, serta seorang penguji yang
menyusun disertasi. berasal dari luar UIN Sunan Ampel Surabaya.
(12) Persetujuan serta tanggal perubahan sebagaimana dimaksud ayat (11) dinyatakan di halaman depan (9) Ujian disertasi tahap pertama ditekankan pada uji kebenaran naskah, substansi dan metodologi.
proposal disertasi. (10) Hasil ujian disertasi tahap pertama menyatakan Calon Doktor:
(13) Ketentuan teknis penulisan proposal disertasi disebutkan dalam buku pedoman yang lain. a. Lulus;
b. Lulus dengan perbaikan; atau
Pasal 59 c. Tidak lulus dan Calon Doktor diberi kesempatan mengulang 1 (satu) kali ujian.
Disertasi (11) Calon Doktor yang dinyatakan lulus ujian tahap pertama, dan siap untuk ujian tahap kedua
memperoleh status sebagai Promovendus.
(5) Naskah disertasi disusun menurut format penulisan yang ditetapkan Pascasarjana, ditulis menurut (12) Perbaikan yang telah dituangkan dalam naskah disertasi, harus mendapat persetujuan dari semua
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak mengandung unsur plagiarisme karya tulis anggota tim penguji diisertasi tahap pertama, termasuk kedua orang promotor, yang dibuktikan
sejenis. dengan menandatangani lembar persetujuan perbaikan yang disediakan oleh Pascasarjana.
(6) Volume/ketebalan disertasi minimal 160 halaman dan maksimal 320 halaman dengan jarak normal 2 (13) Apabila Calon Doktor dinyatakan tidak lulus pada ujian disertasi tahap pertama, maka ujian ulangan
spasi, kecuali yang ditentukan lain. dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang diusulkan oleh kedua Promotor, dan disetujui oleh
(7) Setelah proses bimbingan selesai, naskah disertasi yang telah mendapatkan persetujuan kedua Direktur.
promotor diserahkan ke Pascasarjana untuk diperiksa keasliannya melalui similarity checker, dan (14) Apabila Calon Doktor dinyatakan tidak lulus dalam ujian ulangan, maka yang bersangkutan
mendapatkan keterangan bebas plagiarisme dari Ketua Program Studi. dinyatakan gagal studi.
(8) Naskah lengkap yang telah dinyatakan bebas dari plagiarisme diujikan dalam ujian kelayakan naskah (15) Ujian disertasi tahap kedua (terbuka) dilaksanakan dalam waktu sesuai rekomendasi Tim Penguji
(verifikasi) disertasi. Disertasi tahap pertama.
(9) Direktur atas pertimbangan Wakil Direktur menunjuk tim penguji kelayakan (verifikasi) naskah (16) Tim penguji ujian terbuka berjumlah 7 (tujuh) orang terdiri atas: seorang ketua, seorang sekretaris,
disertasi, yang terdiri dari 6 (enam) anggota termasuk dua orang promotor. dua orang promotor merangkap sebagai penguji dan tiga anggota penguji.
(10) Tim penguji kelayakan (verifikasi) naskah disertasi bertugas memberikan koreksi teknis penulisan (17) Ujian terbuka dipimpin oleh Rektor sebagai ketua dan Direktur sebagai sekretaris, dan apabila
dan penyempurnaan terhadap naskah disertasi, dalam bentuk komentar dan catatan tertulis. direktur berhalangan hadir, maka Wakil Direktur sebagai sekretaris.
(11) Calon Doktor wajib memperbaiki naskah disertasi berdasarkan hasil koreksi teknis penulisan yang (18) Apabila Rektor berhalangan hadir, ujian dipimpin oleh Direktur, dan atau orang yang ditunjuk oleh
diusulkan tim penguji kelayakan naskah disertasi, dan mengkonsultasikan usulan penyempurnaan Direktur.
tersebut kepada kedua Promotor. (19) Apabila ujian tahap kedua tidak dapat dilaksanakan dalam waktu tersebut disebabkan tidak siapnya
(12) Sebelum diajukan dalam ujian disertasi tahap pertama (tertutup), naskah disertasi harus bebas dari Promovendus, maka yang bersangkutan diberikan kesempatan 6 (enam) bulan lagi untuk menempuh
kesalahan teknis penulisan seperti bahasa, transliterasi, catatan kaki, dan sebagainya, dan telah ujian.
mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota tim verifikasi. (20) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (19) tersebut tidak dapat terlaksana, karena
(13) Ketentuan teknis penulisan disertasi disebutkan dalam buku pedoman yang lain. tidak siapnya Promovendus, maka yang bersangkutan dinyatakan gagal studi.

BAGIAN KESEMBILAN Pasal 61


UJIAN DISERTASI, NILAI DAN GELAR DOKTOR Nilai dan Gelar Doktor

Pasal 60 (1) Pada ujian disertasi tahap kedua, penguji hanya memberi nilai 73-100 atau 3 sampai 4.
Ujian Disertasi (2) Penentuan nilai yudisium didasarkan atas rumus :

(1) Ujian disertasi Program Doktor adalah ujian yang dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap: IPK = NUMK + NUK + NUP + NUTT + NUTB
a. Ujian disertasi tahap pertama (tertutup). 5
b. Ujian disertasi tahap kedua (terbuka, setelah Calon Doktor dinyatakan lulus dalam ujian tahap Dengan penjelasan:
pertama. IPK = Indeks Prestasi Kumulatif
(2) Tim penguji disertasi dalam ujian tahap pertama (tertutup) terdiri dari 7 (tujuh) orang pakar NUMK = Nilai Ujian Mata Kuliah
(bergelar doktor, dan atau dengan jabatan guru besar), dan seorang di antaranya profesor yang NUK = Nilai Ujian Kualifikasi
berasal dari luar UIN Sunan Ampel (penguji eksternal) yang tidak bersatus sebagai pengajar di NUP = Nilai Ujian Proposal
Pascasarjana yang diusulkan Wakil Direktur dan ditetapkan oleh Direktur. NUTT = Nilai Ujian Tertutup
(3) Tujuh orang tim penguji tersebut terdiri atas seorang ketua, seorang sekretaris, dua orang promotor UTB = Nilai Ujian Terbuka
dan tiga anggota penguji.
(4) Ujian tertutup dipimpin oleh Rektor sebagai Ketua dan Direktur sebagai sekretaris. (3) Promovendus yang berhasil mempertahankan disertasinya, dan dinyatakan lulus dalam ujian disertasi
(5) Apabila Rektor berhalangan hadir, sidang dipimpin oleh Direktur, atau seorang yang ditunjuk oleh tahap kedua, berhak atas gelar Doktor.
Direktur. (4) Pemberian gelar Doktor disertai dengan pernyataan predikat kelulusan:
a. Baik, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,00-3,25

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 19 20 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
b. Memuaskan, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,26 – 3,50; (2) Ketentuan cuti studi adalah:
c. Sangat memuaskan, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,51 – 3,75; a. membayar biaya heregistrasi;
d. Sangat memuaskan, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,76-4,00, tetapi studinya melampaui 8 b. cuti studi merupakan bagian dari masa studi;
(delapan) semester. c. telah mengikuti perkuliahan minimal 1 (satu) semeter;
d. Dengan pujian, jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,76 – 4,00, dan studinya tidak melampaui 8 d. cuti studi diajukan kepada Direktur.
(delapan) semester. (3) Mahasiswa yang tidak melakukan herregistrasi sesuai waktu yang ditentukan dianggap mengambil
(5) Khusus untuk predikat Dengan Pujian, selain sebagaimana disebutkan dalam poin (4) bagian d, cuti, dengan ketentuan tetap harus mengajukan ijin cuti kepada Direktur.
seorang Promovendus harus memenuhi kriteria berikut ini:
a. yang bersangkutan merupakan mahasiswa yang produktif dalam hal karya-karya akademik; Pasal 64
b. yang bersangkutan memiliki catatan positif sepanjang keikutsertaannya dalam program Doktor. Gagal Studi
(6) Sebagai syarat kelulusan dan keikutsertaan dalam ujian disertasi, setiap Calon Doktor harus
menerbitkan artikel di jurnal internasional bereputasi (terindeks) minimal sekali selama yang (1) Gagal studi diputuskan oleh Direktur atas pertimbangan Wakil Direktur.
bersangkutan menempuh Program Doktor, dan menyerahkan copy artikelnya kepada Pascasarjana. (2) Mahasiswa, Calon Doktor, atau Promovendus dinyatakan gagal studi, apabila terbukti:
(a) tidak membayar SPP sesuai ketentuan Pascasarjana, tanpa alasan yang dapat diterima oleh
Direktur;
BAGIAN KESEPULUH (b) habis masa studi yang telah ditentukan (14 semester).
KETENTUAN TRANSFER (c) melakukan pelanggaran moral atau etika akademik, seperti manipulasi data, melakukan
plagiarisme karya tulis sejenis dan sebagainya.
Pasal 62 (d) melakukan pelanggaran hukum.
(3) Mahasiswa, Calon Doktor, atau Promovendus yang terancam dinyatakan gagal studi sebagaimana
(1) Mahasiswa Program Doktor dari luar Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, dapat melanjutkan dimaksud ayat (2), dapat terhindar dari keputusan Direktur tentang gagal studi dengan cara
studi ke Program Doktor Pascasarjana, jika di lembaga asal tidak dinyatakan gagal studi (DO/Drop mengajukan surat permohonan mengundurkan diri dari Pascasarjana.
Out).
(2) Mahasiswa transfer harus menyerahkan surat keterangan pindah dari lembaga pendidikan asal. BAB VI
(3) Mahasiswa transfer harus menyerahkan Curriculum Vitae (CV) yang berkaitan dengan riwayat PEMBERIAN GELAR HONORIS CAUSA (DR. HC)
pendidikan.
(4) Mahasiswa transfer harus membayar biaya herregistrasi, SPP, dan lain-lain sesuai ketentuan Pasal 65
Pascasarjana. Persyaratan Pemberian Gelar
(5) Mahasiswa transfer, harus memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut:
a. Menyerahkan transkrip nilai kegiatan studi yang diprogram di lembaga asal; (1) Umur calon yang mengajukan (atau diusulkan) memperoleh gelar doktor kehormatan (Doktor
b. Memiliki indeks prestasi tidak kurang dari tiga (B). Honoris Causa) minimal 45 tahun sebagai tolok ukur normal kematangan interaksi sosial dan potensi
(6) Mahasiswa transfer yang di lembaga asal, walaupun tinggal menulis disertasi, dan sudah memenuhi pengabdian.
minimal 33 sks yang mencakup perkuliahan, ujian kualifikasi dan ujian proposal disertasi, harus (2) Berijazah pendidikan tinggi sekurang-kurangnya S2, atau yang dianggap setara, sebagai tolok ukur
mengikuti ujian kualifikasi di Pascasarjana UIN Sunan Ampel. formal dalam kematangan intelektual.
(7) Mahasiswa transfer yang sedang menulis disertasi harus mengikuti ujian proposal disertasi. (3) Memiliki keahlian khusus terkait dengan ilmu-ilmu ke-Islaman, yang memperoleh pengakuan secara
(8) Mata kuliah yang telah diprogram di lembaga asal, harus sama atau sesuai dengan kurikulum nasional dengan bukti atau indikasi tertentu.
Pascasarjana UIN Sunan Ampel. (4) Memiliki karya tulis ilmiah (buku, tulisan di mass-media atau makalah) yang terkait dengan keahlian
(9) Untuk menentukan sesuai tidaknya mata kuliah di lembaga asal dengan mata kuliah di Pascasarjana, khususnya.
dilakukan konversi berdasarkan substansi mata kuliah yang telah diprogram oleh Wakil Direktur. (5) Tidak memiliki cacat moral.
(10) Mahasiswa transfer yang di lembaga asal tidak mengikuti ujian kualifikasi dan/atau ujian proposal
disertasi, harus memprogram dua ujian tersebut sebelum penulisan dan/atau ujian disertasi. Pasal 66
(11) Untuk mengikuti ujian kualifikasi, mahasiswa transfer harus sudah memenuhi total mata kuliah Prosedur Pemberian Gelar
minimal 27 sks yang sama atau sejenis dengan mata kuliah Pascasarjana.
(12) Mahasiswa yang di lembaga asal belum memiliki transkrip nilai program doktor (S3), diperlakukan
(1) Calon menyerahkan berkas persyaratan (ijazah, bukti interaksi sosial, dan karya ilmiah) dan
sebagai calon mahasiswa baru. dilengkapi riwayat hidup kepada Pascasarjana.
(13) Masa studi mahasiswa transfer dihitung sejak masa studi pada perguruan tinggi asal.
(2) Direktur menerbitkan Surat Keputusan penunjukan Promotor.
(14) Penetapan diterimanya mahasiswa transfer sepenuhnya menjadi kewenangan Direktur.
(3) Promotor mengusulkan calon tersebut untuk mendapat promosi Doktor Honoris Causa (Dr.HC)
kepada MPA Pascasarjana.
(4) Jika MPA menyetujui, maka calon memperoleh predikat Promovendus, dan harus menulis naskah
BAGIAN KESEBELAS
orasi pengukuhan di bawah bimbingan Promotor.
CUTI DAN GAGAL STUDI
(5) Direktur selaku Ketua MPA mengajukan Promovendus kepada Rapat Senat UIN Sunan Ampel guna
mendapat persetujuan agar yang bersangkutan memperoleh gelar Doktor Honoris Causa (Dr.HC).
Pasal 63
Cuti Studi (6) Berdasarkan keputusan rapat Senat Universitas, Rektor menerbitkan Surat Keputusan yang
mengesahkan Promovendus sebagai pemegang gelar Doktor Honoris Causa (Dr.HC).
(1) Mahasiswa dan Calon Doktor dapat mengambil cuti maksimal 2 (dua) semester, secara berturut-turut
atau tidak berturut-turut, selama masih dalam batas masa studi.

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 21 22 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor
(7) Melalui Rapat Terbuka Senat Universitas, Ketua Senat mengukuhkan Promovendus sebagai
penyandang gelar Doktor Honoris Causa (Dr.HC) disertai kewajiban dan hak bagi yang bersangkutan
sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 67

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini, lebih lanjut ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
(2) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 13 Februari 2020
Direktur,

Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag.


NIP. 196004121994031001

Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya | 23 24 | Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor

Anda mungkin juga menyukai