Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GLAUKOMA


DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO
SURABAYA

2
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2.


EGC. Jakarta.

(2000). Diagnosa Keperawatan dan Masalah Kolaboratif. Ed. 8. EGC.


Jakarta.

Darling, V.H. & Thorpe, M.R. (1996). Perawatan Mata. Yayasan Essentia Media.
Yogyakarta.

Doengoes, Marylin E.. (1989). Nursing Care Plans. F.A Davis Company. USA
Philadelphia.

Ilyas, Sidarta. (2000). Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. FKUI Jakarta.

Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Mansjoer, A. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Media Aesculapius FKUI


Jakarta.

Price, Sylvia Anderson. (1985). Pathofisiologi Konsep klinik Proses-Proses


Penyakit. EGC. Jakarta.

Soeparman. (1990). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta:

Wijana, Nana. (1983). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : FKUI Jakarta.


TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Waktu : 6 Mei 2002


Tempat : Ruang Mata Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Surabaya .

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Hadi Usmantono.


Umur : 60 Tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Swasta (Purnawirawan TNI AL)
Pendidikan :S1
Alamat : Jl. Donorejo Selatan III c / 3.
Tanggal MRS : 6 Mei 2002.
Cara Masuk : Lewat Poliklinik RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Diagnosa Medis : Absolute Glaukoma Okuli Sinistra
Alasan Dirawat : Akan dioperasi.
Keluhan Utama : Nyeri hebat pada mata kiri

1. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


1) Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri hebat pada mata kiri sejak 1 bulan yang lalu secara berangsur-
angsur kemudian berobat ke dokter, dilakukan pemeriksaan ternyata
ditemukan Absolute Glaukoma Okuli Sinistra kemudian dirujuk ke
Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya untuk menunggu
rencana operasi tanggal 7 Mei 2002.

2) Riwayat Penyakit Dahulu


Klien sebelumnya pernah mengalami kelainan seperti yang dideritanya
sekarang ini yaitu pada tahun 1989 dan juga dilakukan operasi okuli
sinistra. Klien Alergi Penicillin. Hipertensi (+).
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang mengalami
penyakit seperti yang dideritanya sekarang ini

4) Keadaan Kesehatan Lingkungan


Klien mengatakan bahwa Lingkungan rumah tempat tinggal cukup
bersih

5) Riwayat Kesehatan Lainnya


Alat bantu yang dipakai Kaca mata

2. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1) Keadaan Umum baik
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 36 0C
Nadi : 92 X/menit. Kuat dan
teratur Tekanan darah: 170/130 mmHg.
Respirasi : 24 x/menit.
3) Body Systems
(1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Bentuk dada simetris, Sekresi dan batuk (+), Pola nafas ; Frekuensi
24 x/menit, Irama teratur. Bunyi nafas ; normal vesikuler.
Pergerakan dada interkostal. Tidak terlihat gerakan cuping hidung,
tidak terlihat Cyanosis, tidak terlihat keringat pada dahi. Hasil
thorax AP tanggal 4 Mei 2002 : Tidak didapatkan kelainan
(normal).
(2) Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
Nadi frekuensi 92 X/menit kuat dan teratur, tekanan darah 170/130
mmHg, Suhu 36 0C, perfusi hangat. Bunyi jantung normal, Cor S1
S2 tunggal reguler, ekstra sistole/murmur tidak ada, Pembesaran
jantung tidak ada, Nyeri dada tidak ada, Clubbing finger tidak ada.
Hasil ECG : Tidak didapatkan kelainan (normal).
(3) Persyarafan (B 3 : Brain)
Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : Spontan (4)
Verbal : Orientasi baik (5)
Motorik : Menurut perintah (6)
Compos Mentis : Pasien sadar baik
(4) Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)
Jumlah urine 1500 cc/24 jam, frekuensi 3 – 4 X /hr, warna urine
kuning, bau normal.
Genital Hygiene cukup bersih.
Hasil BOF : Tidak didapatkan kelainan (normal).

(5) Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)


Peristaltik normal, tidak kembung, tidak terdapat obstipasi maupun
diare, klien buang air besar 1 X/hari

(6) Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)


Tidak terdapat kontraktur maupun dikubitus
Hasil BOF : Tidak didapatkan kelainan (normal).

Head To Toe

a. Kepala : bentuk normal, ukuran normal, posisi simetris,


kulit kepala bersih
b. Rambut : kebersihan cukup
c. Mata : kehilangan pengelihatan perifer, pengelihatan
kabur dan penurunan persepsi sinar. Adanya bayangan sekitar
cahaya (halo). Nyeri pada mata; tumpul, berat Sering disertai
sakit kepala, Mual dan muntah. sklera tak icteric, konjunctiva
tak anemis, pupil isokor, refleks cahaya ada, memakai alat
bantu kacamata
d. Hidung : tidak ada benda asing, tidak epistaksis, tidak ada
polip,
e. Telinga : tidak ada kelainan.
f. Mulut dan gigi : bibir kering, agak kering mukosa mulut
stomatatitis tidak, peradangan faring tidak
g. Leher : Tak ada pembesaran kelenjar getah bening, tak
ada kaku kuduk
h. Thorax : pernafasan dada, simetris, Ronchi & whezing
tidak ada
i. Abdomen : asites tidak ada, umbilikus datar,
j. Alat kelamin luar : bersih
k. Anus : bersih, Bab. terakhir tgl. 6 –05-2002,
l. Extremitas : atas dan bawah tak ada kelainan
m. Integumen : keadaan kulit bersih, tonus baik, turgor
baik, akral hangat.

Pola aktivitas sehari-hari


1) Pola Persepsi Dan Tata Laksana Hidup Sehatan
Klien jarang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, kecuali bila sangat
terpaksa Klien terbiasa meminum jamu-jamuan dan obat-obat tradisional.

2) Pola Nutrisi dan Metabolisme


Klien dirumah biasa makan 3 X/hari dengan lauk yang cukup. Klien tidak alergi
makanan tertentu. Saat ini klien selalu menghabiskan porsi makanan yang
diberikan dan minum air putih sekitar 2 – 3 liter perhari.

3) Pola Eliminasi
Klien buang air besar 1 X/hari.
Klien buang air besar 3 - 4 X/hari. Jumlah urine 1500 cc/24 jam, warna urine
kuning, bau normal.

4) Pola tidur.dan Istirahat


Klien mengatakan semalam saya tidur sering terbangun , saya membayangkan
bagaimana operasi nanti. Klien kurang tidur baik pada waktu siang maupun
malam hari. Klien tampak terganggu dengan kondisi ruang perawatan yang
ramai.
5) Pola Aktivitas dan latihan
Klien biasanya bekerja diluar rumah, tapi saat ini klien hanya beristirahat di
Rumah Sakit sambil menunggu rencana operasi.

6) Pola Hubungan dan Peran


Hubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat
tinggalnya biasa sangat baik dan akrab.

7) Pola Sensori dan Kognitif


Klien mampu mendengar dengan baik, klien tidak mengalami disorientasi.

8) Pola Persepsi Dan Konsep Diri


Klien mengalami cemas karena Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit,
pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan.
9) Pola Seksual dan Reproduksi
Selama dirawat Klien tidak dapat melakukan hubungan seksual seperti biasanya.

10) Pola mekanisme/Penanggulangan Stress dan koping


Klien merasa sedikit stress menghadapi tindakan operasi. karena kurangnya
pengetahuan tentang Type pembedahan dan Jenis anesthesi.
Klien bertanya dimana ruang operasinya, berapa lama saya dioperasi.

11) Pola Tata Nilai dan Kepercayaan


Dengan kondisi nyeri yang hebat pada mata kiri memerlukan adaptasi klien
dalam menjalankan ibadahnya.

Personal Higiene
Kebiasaan di rumah klien mandi 2 X/hari, gosok gigi 2 X/hari, dan cuci rambut 1
X/minggu.

Ketergantungan
Klien tidak perokok, tidak minum-minuman yang mengandung alkohol.

Aspek Psikologis
Klien terkesan takut akan penyakitnya, merasa terasing dan sedikit stress
menghadapi tindakan operasi.

Aspek Sosial/Interaksi
Hubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat
tinggalnya biasa sangat baik dan akrab. Saat ini klien terputus dengan dunia luar,
kehilangan pencari nafkah (bagi keluarganya), biaya mahal.

Aspek Spiritual
Klien dan keluarganya sejak kecil memeluk agama Islam, ajaran agama
dijalankan setiap saat. Klien sangat aktif menjalankan ibadah dan aktif mengikuti
kegiatan agama yang diselenggarakan oleh mesjid di sekitar rumah tempat
tinggalnya maupun oleh masyarakat setempat.
Saat ini klien merasa tergangguan pemenuhan kebutuhan spiritualnya
2. DIAGNOSTIC TEST
Laboratorium tanggal 4 Mei 2002
Darah lengkap:
- Hb :16,2 (L 13,5 – 18,0 – P 11,5 – 16,0
mg/dl)
mg/dl
- LED : 15 (L 0 – 15/jam P 0 – 20/jam
- Leukosit : 9.300 4000 – 11.000
Gula darah
- Glukosa Puasa : 91 mg/ ( 126 mg/dl)
dl
- Glukosa 2 jam : mg/ ( 140 mg/dl)
pp 102 dl
Faal Hati
- Bilirubin Direk : ( 0,25)
0,5
4
- Bilirubin Indirek :
0,7
8
- Bilirubin Total : ( 1,00)
1,3
2
- SGOT : 79 (L < 37 P < 31) U/L
- SGPT : 80 (L < 40 P < 31) U/L
Faal Ginjal
- Ureum/BUN : mg/ (10 – 45)
24, dl
2
- Serum Creatinin : mg/ (L : 0,9 – 1,5 P : 0,7 – 1,3)
1,6 dl
8
ANALISA DATA PREOPERASI

Nama Klien : Tn. Hadi Usmantono


Ruang : Mata
Register 10159584

N DAT PENYEBAB/ETIOLO MASALAH


O. A GI
S. :Klien mengatakan Situasi/lngkungan
semalam saya tidur operasi
sering terbangun , saya
Ansietas/takut
membayangkan
bagaimana operasi
Stressor
nanti, klien bertanya
dimana ruang
Hypothalamu
operasinya, berapa
s
lama saya dioperasi
(adrena,pituitar
O. Klien kelihatan tegang
y)
saat diruang mata,
Tekanan darah Medulla Adrenal
170/130 mmHg. Nadi
92 X/menit, RR: 24 Peningkata
X/menitAnsietas n
Adrenalin
Histamin
Katekola
min
Perubahan fisikTegang
Nadi cepat palpitasi
berkeringat respirasi cepat
Tanda-tanda Psiko :
Gelisah Tidak tenang,
marah, tidak. berdaya

O: Kurangnya informasi. Kurangnya


S : Klien mengatakan pengetahuan
kurang mengetahui tentang
tentang proses penyakit, proses
perawatan maupun penyakit,
pengobatan serta diet,
kurangnya pengetahuan perawatan
tentang dampak dan
hipertansi dan diet pengobatan

Diagnosa Keperawatan
Cemas berhubungan dengan situasi/lingkungan ruang perawatani dan prosedur
operasi, ditandai dengan klien mengatakan tidur malam sering terbangun
membayangkan operasi, klien kelihatan tegang, bertanya saat di ruang perawatan
dimana kamar operasinya, berapa lama saya dioperasi. Nadi 92X/menit, Tekanan
darah 170/130 mmHg. RR. 24X/menit.
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi.
RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN PREOPERASI

Nama Klien : Tn. Hadi Usmantono


Ruang : Mata
Register 10159584

DIAGNOSA
TUJUAN-KRITERIA RENCANA INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWAT
HASIL
AN
Cemas berhubungan Klien menunjukan rasa cemas Mandiri :
dengan Situasi/lingkungan berkurang dalam waktu 30 1. Mengkaji tingkat kecemasan klien. 1 Untuk menentukan tingkat
ruang perawatan dan menit dengan kriteria : kecemasan yang dialami pasien
prosedur operasi. Klien mampu sehingga perawat bisa memberikan
Ditandai klien mengungkapkan pasrah intervensi yang cepat dan tepat.
mengatakan semalam kepada Tuhan YME. Klien 2. Memberikan kesempatan pada klien 2 Dapat meringankan beban pikiran
tidur saya sering mampu mengungkapkan siap untuk mengungkapkan perasaan pasien.
terbangun membayangkan di operasi. cemasnya.
operasi, klien bertanya, Klien dapat beradaptasi saat 3. Menggunakan komunikasi terapeutik. 3 Agar terbina rasa saling percaya
dimana ruang operasi dan di ruang perawatan maupun antar perawat-pasien sehingga
berapa lama dioperasi, di OK. pasien kooperatif dalam
klien kelihatan tegang saat Tanda-tanda vital stabil tindakan keperawatan.
di ruang perawatan (Tekana Darah 120/80 4. Memberikan informasi tentang proses 4 Informasi yang akurat tentang
tekanan darah, 170/130 mmHg., Nadi 60- penyakit dan rencana tindakan operasi. penyakitnya dan keikutsertaan
mmHg/ Nadi 92X/menit, 100X/menit, RR: 12- pasien dalam melakukan tindakan
RR24 X/menit 20X/menit, wajah rileks. dapat mengurangi beban pikiran
5. Memperjelas penjelasan dokter pasien.
tentang rencana pengangkatan isi bola 5 Harapan klien sesuai dengan
mata. kenyataan dan tidak menimbulkan
kekecewaan.
6. Memberikan keyakinan kepada klien 6 Sikap positif dari timkesehatan akan
bahwa perawat, dokter dan tim membantu menurunkan kecemasan
kesehatan lain selalu berusaha yang dirasakan pasien.
memberikan pertolongan yang terbaik
dan seoptimal mungkin.
12
7. Mengajak klien untuk mendekatkan 7 Mengurangi ketakutan /
diri

13
kepada Tuhan YME, dengan cara kecemasan.upaya menenangkan jiwa.
berdoa.
8. Memberikan kesempatan pada 8 .Pasien akan merasa lebih tenang
keluarga untuk mendampingi klien bila ada anggota keluarga yang
secara bergantian. menunggu.
9. Menciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman. 9 Lingkung yang tenang dan nyaman
dapat membantu mengurangi rasa
10. Mengukur tanda-tanda vital : tekanan cemas pasien.
darah 160/120 mmHg/ Nadi 88 10 Untuk mendeteksi perkembangan
x/menit, RR 20 X/menit tekanan darah.
11. Mengkolaborasikan dengan tim gizi
dan tim dokter tentang pemberian diet 11 Pemberian diet yang sesuai dan
rendah garam dan pemberian obat anti obat anti hipertensi yang tepat
hipertensi. dapat mempercepat penurunan
tekanan darah dan mencegah
komplikasi.
Kurangnya pengetahuan Tujuan : Pasien memperoleh 1. Kaji tingkat 1. Untuk memberikan informasi pada
tentang proses penyakit, informasi yang jelas dan pengetahuan pasien/keluarga tentang pasien/keluarga, perawat perlu
diet, perawatan, dan benar tentang penyakitnya. penyakit Glaukoma dan Hipertensi mengetahui sejauh mana informasi
pengobatan berhubungan Kriteria Hasil : atau pengetahuan yang diketahui
dengan 1. Pasien mengetahui pasien/keluarga.
tentang proses penyakit, 2. Kaji latar belakang pendidikan pasien. 2. Agar perawat dapat memberikan
kurangnya informasi. diet, perawatan penjelasan dengan menggunakan
kata- kata dan kalimat yang dapat
dan dimengerti pasien sesuai tingkat
pengobatannya dan dapat pendidikan pasien.
menjelaskan kembali bila 3. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, 3. Agar informasi dapat diterima
ditanya. perawatan dan pengobatan pada dengan mudah dan tepat sehingga
2. Pasien dapat melakukan pasien dengan bahasa dan kata-kata tidak menimbulkan
perawatan diri sendiri yang mudah dimengerti. kesalahpahaman.
berdasarkan pengetahuan 4. Jelasakan prosedur yang kan
yang diperoleh. dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan 4. Dengan penjelasdan yang ada dan
libatkan pasien didalamnya. ikut secara langsung dalam tindakan
yang dilakukan, pasien akan lebih
kooperatif dan cemasnya berkurang.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PREOPERASI

Nama Klien : Tn. Hadi Usmantono


Ruang : Mata
Register 10159584

HARI/ HARI/
DIAGNOSA
TANGGA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TANGGA EVALUASI (SOAP)
KEPERAWAT
L/ JAM L/ JAM
AN
Cemas berhubungan dengan Senin, 1. Mengkaji tingkat kecemasan klien Senin, S : Klien mengatakan siap untuk
kurangnya pengetahuan 06-05-2002 2. Memberikan kesempatan pada klien 06-05-2002 dilakukan operasi, pasrah dan
tentang tindakan operasi Jam 13.00 untuk mengungkapkan perasaan Jam 13.30 menyerahkan sepenuhnya pada
cemasnya. Tuhan.
3. Menggunakan komunikasi terapeutik O : Klien dapat mengidentifikasikan
4. Memberikan informasi tentang proses sebab- sebab kecemasan.
penyakit dan rencana tindakan Emosi stabil.
operasi. Ekspresi wajah klien tenang,
5. Memperjelas penjelasan dokter Istirahat cukup Nadi 88X/menit,
tentang rencana pengangkatan isi bola RR, 20X/menit, Tekanan Darah
mata. 160/120 mmHg.
6. Memberikan keyakinan kepada klien A : Tujuan tercapai
bahwa perawat, dokter dan tim sebagian. P : Intervensi terus
kesehatan lain selalu berusaha dilanjutkan.
memberikan pertolongan yang terbaik
dan seoptimal mungkin.
7. Mengajak klien untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan YME, dengan cara
berdoa.
8. Memberikan kesempatan pada
keluarga untuk mendampingi klien
secara bergantian.
9. Menciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman.
10. Mengukur tanda-tanda vital : tekanan
darah 160/120 mmHg/ Nadi 88
x/menit, RR 20 X/menit
11. Mengkolaborasikan dengan tim gizi
dan tim dokter tentang pemberian diet
rendah garam dan pemberian obat anti
hipertensi.
Kurangnya Selasa, 1. Mengkaji tingkat pengetahuan Selasa, S:
07-05-2002 pasien/keluarga tentang penyakit 07-05-2002
pengetahuan tentang proses Jam 08.00 Glaukoma dan Hipertensi Jam 08.30 O:
penyakit, diet, perawatan, 2. Mengkaji latar belakang pendidikan 1. Pasien mengetahui tentang proses
dan pengobatan berhubungan pasien. penyakit, diet, perawatan dan
3. Menjelaskan tentang proses penyakit, pengobatannya dan dapat
dengan diet, perawatan dan pengobatan pada menjelaskan kembali bila ditanya.
kurangnya informasi. pasien dengan bahasa dan kata-kata 2. Pasien dapat melakukan perawatan
yang mudah dimengerti. diri sendiri berdasarkan
4. Menjelasakan prosedur yang kan pengetahuan yang diperoleh.
dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan A : Tujuan Berhasil
libatkan pasien didalamnya. P : Intervensi dihentikan
Rabu, 1. Menciptakan lingkungan yang bersih Rabu, S:
08-05-2002 dan nyaman. 08-05-2002 O : Tekanan darah 150/110
Jam 08.00 2. Mengukur tanda-tanda vital. Jam 08.00 mmHg. Nadi 84 x/menit. RR
3. Meneruskan pemberian obat 20 X/menit
Captopril 3 x 12,5 mg/hr Suhu 36,5 0C
A : Tujuan tercapai
sebagian. P : Intervensi terus
dilanjutkan.
Kamis, 1. Menciptakan lingkungan yang bersih Kamis, S:
09-05-2002 dan nyaman. 09-05-2002 O : Tekanan darah 140/100
Jam 08.00 2. Mengukur tanda-tanda vital : Jam 08.00 mmHg. Nadi 80 x/menit. RR
3. Meneruskan pemberian obat 20 X/menit
Captopril 3 x 12,5 mg/hr Suhu 36,5 0C
A : Tujuan tercapai
sebagian. P : Intervensi terus
dilanjutkan.
Jumat, 1. Menciptakan lingkungan yang Jumat, S:
bersih
10-05-2002 dan nyaman. 10-05-2002 O : Tekanan darah 130/90 mmHg.
Jam 08.00 2. Mengukur tanda-tanda vital : tekanan Jam Nadi 80 x/menit. RR 20 X/menit
darah 130/90 mmHg/ Nadi 80 Suhu 36,5 0C
x/menit, RR 20 X/menit A : Tujuan tercapai
3. Meneruskan pemberian obat Captopril sebagian. P : Intervensi terus
3 x 12,5 mg/hr dilanjutkan.
4.

Anda mungkin juga menyukai